peran ayah dr hasni

5
Peran ay ah Sebagai suami dari istri dan a ya h dari anak- anak mem pun y ai peran sebagai pencari nafkah, kepala keluarga, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, me me li hara hubungan keluarga, me

Upload: nopriansyah-kenamon

Post on 15-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Peran Ayah Dr Hasni

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Ayah Dr Hasni

PeranayahSebagaisuamidariistridanayahdarianak-anakmempunyaiperansebagaipencarinafkah,kepalakeluarga,pendidik,pelindungdanpemberirasaaman,memeliharahubungankeluarga,memenuhihubungan afektifpasangan,sebagai anggotamasy

Page 2: Peran Ayah Dr Hasni

arakatdan kelompokb.Peran ibuSebagaiistridanibudarianak-anakmempunyaiperansebagaipengurusrumahtangga,pengasuhdanpendidikanak,pelindung,sebagaianggota masyarakatdan lingkungan,pencarinafkah tambahan

Mengapa Tidak Datang Ke Posyandu?

Beberapa alasan yang sering dikemukakan ibu yang tidak datang ke posyandu antara lain :

1.      Jumlah balita yang terdapat di dalam keluarga, mempengaruhi kunjungan ibu ke posyandu, dimana keluarga yang memiliki jumlah balita sedikit maka ibu akan lebih sering datang ke posyandu. Akan sangat sulit bagi ibu membawa beberapa anak sekaligus ke

Page 3: Peran Ayah Dr Hasni

posyandu. Kalaupun ibu mau datang ke posyandu, biasanya yang dibawa adalah anak terkecil yang belum mendapat imunisasi lengkap. Kadangkala ibu sama sekali tidak datang ke Posyandu walaupun ada bayinya yang belum mendapat imunisasi, dengan alasan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, anaknya yang rewel, rumah berantakan, dan sebagainya.

2.      Tingkat pengetahuan keluarga, dimana keluarga yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan, tanda, dan gejala sehubungan dengan pertumbuhan anggota keluarganya, maka keluarga tersebut akan segera melakukan tindakan untuk meminimalkan dampak yang lebih buruk lagi terhadap kondisi anggota keluarganya. Semakin terdidik keluarga maka semakin baik pengetahuan keluarga tentang kesehatan.

3.      Faktor geografi, dimana letak dan kondisi geografis wilayah tersebut. Kondisi geografis diantaranya jarak dan kondisi jalan ke tempat pelayanan kesehatan sangat berpengaruh terhadap keaktifan membawa balitanya ke posyandu.

4.      Dukungan keluarga terdekat / suami। Ibu atau pengasuh balita akan aktif ke posyandu jika ada dorongan dari keluarga terdekat. Dukungan keluarga rangat berperan dalam memelihara dan mempertahankan status gizi balita yang optimal. Keluarga merupakan sistem dasar dimana perilaku sehat dan perawatan kesehatan diatur, dilaksanakan, dan diamankan, keluarga memberikan perawatan kesehatan yang bersifat preventif dan secara bersama-sama merawat anggota keluarga. Keluarga mempunyai tanggung jawab utama untuk memulai dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh para professional perawatan kesehatan.

5.      Usia Ibu. Umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang orang yang sangat utama. Umur mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan, besarnya risk serta sifat resistensi. Perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatan/penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur individu tersebut. Ibu-ibu muda (usia 18-24 tahun) yang masih awam tentang posyandu dan imunisasi (punya anak pertama) biasanya rajin datang ke posyandu karena masih penasaran akan kegiatan di posyandu. Akan tetapi ibu muda lainnya tampak enggan ke posyandu karena mereka lebih asik dengan kegiatannya sendiri atau ngobrol bersama teman-temannya. Seiring dengan bertambahnya usia, dan anaknya tumbuh dan berkembang, ibu akan mengetahui betapa pentingnya kesehatan anak. Sehingga ibu akan berupaya mengimunisasikan anaknya sampai lengkap.

6.      Pekerjaan ibu. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang, dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada sesuatu keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan sebelumnya. Bagi pekerja wanita, mereka adalah ibu rumah tangga yang sulit lepas begitu saja dari lingkungan keluarga. Wanita mempunyai beban dan hambatan lebih berat dibandingkan rekan prianya. Dalam arti wanita harus lebih dulu mengatasi urusan keluarga, suami, anak dan hal-hal yang menyangkut urusan rumah tangganya, termasuk urusan imunisasi anaknya. Sebagai Ibu yang baik, sekalipun dia bekerja, dia harus tetap memperhatikan kesehatan anaknya, termasuk dalam menjamin pemberian imunisasi secara lengkap.

Untuk ibu-ibu dan masyarakat yang belum mengunjungi posyandu balita, mulai saat ini mari dengan kesadaran yang didasari keiklasan untuk menyegerakan ke posyandu pada jadwal yang telah ditentukan dimasing-masing RW.

Page 4: Peran Ayah Dr Hasni

4. Akibat Bila Tidak Membawa Bayi ke Posyandu

1. Tidak tahu apakah balita tumbuh sehat.

2. Tidak tahu apakah bayinya mengalami gangguan pertumbuhan dan tidak mengetahui cara mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak.

3. Bayi yang mengalami gangguan pertumbuhan tidak dapat dideteksi sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan intervensi.

4. Kemungkinan imunisasi yang didapatkan tidak lengkap.

5. Tidak mendapatkan penyuluhan gizi

SUMBER :

1.      http://kimbijak.blogspot.com/2012/05/manfaaat-posyandu-bagi-masyarakat.html

2.      http://akperunipdu.blogspot.com/2008/10/pentingnya-posyandu-balita.html

3.      http://istana-bidadari.blogspot.com/2011/12/manfaat-menimbang-bayi-dan-balita-di.htm

4.      http://www.scribd.com/doc/101287376/Pentingnya-Posyandu-Balita

5.      http://health.okezone.com/read/2012/05/24/482/634745/pentingnya-peran-posyandu-untuk-pertumbuhan-balita