pengaruh peran ayah (fathering) terhadap …

6
Leli Nail ul Muna El ok Halimatus Sakdiyah Fakutt as Psi kol ogi Universi t as I sl am Neger i Maulana Mali k Ibrahi m Malang ABSTRAK: Tujuan dal am penel i t ian i ni adal ah untuk mengetahui apakah peran ayah berpengar uh t er hadap det er mi nasi diri pada r emaja kelas X di SMAN 3 Mal ang. Responden dalam peneli ti an i ni berjuml ah 108 or ang dengan 54 or ang laki -laki dan 54 per empuan. Met ode penel it ian dat a menggunakan met ode kuanti t atif dengan kuesi oner t er buka. Tekni k pengambilan sampel menggunakan t ekni k purposive sampl i ng, dengan kr it eri a r esponden hanya anak yang t i nggal ber sama ayah dan i bu kandung yang menj adi sampel dalam peneli t ian i ni . Skala per an ayah disusun sendi ri oleh peneliti dan skal a det er minasi di ri di adapt asi dari skal a Basi c Psychol ogi cal Needs scale mil ik Ryanf t Deci. Hasi l anali si s data menunjukkan bahwa per an ayah ber pengar uh positif t er hadap det er mi nasi dir i dengan nilai p= 0.000 dan nil ai R 0, 37. Hasi l penel i t ian juga menemukan bahwa per an ayah sebagai pemberi perhati an dan kasih sayang {caregiver) berpengar uh ter hadap r asa kemandi r ian (aut onomy) dengan nilai p= 0,008, per an ayah sebagai konsult an dan penasi hat (advocat e) ber pengar uh t erhadap r asa kompet ensi (compet ence) dengan nilai p= 0,04, dan per an ayah sebagai sumber daya sosi al dan akademi k ( resource) berpengar uh t er hadap rasa ket er hubungan ( r elat edness) r emaj a dengan nil ai p= 0,008. Peneli t i an i ni juga menunjukkan bahwa per an ayah pada anak perempuan dan anak l aki-laki t idak berbeda. Kata Kunci: Fatheri ng, Sel f Det er minat ion, Remaja PSI KOI SLAMIKA. Jur nal Psikologi I sl am (JPI) copyr i ght © 2015 Pusat Penel it an dan Layanan Psi kologi . Volume 12 Nomor 1 Tahun 2015 PENDAHULUANper i laku maladapti f remaj a menunjukkan dari 2,4 Remaj a masa ki ni menghadapi tuntut an danj ut a perempuan yang melakukan aborsi, 700- 800 har apan, j uga bahayasertagodaan, yangt ampaknyaribu adalah r emaj a, dar i 1283 kasus HI V/ AI DS, l ebi h banyak dan kompl eks dibandingkan remaj adiper kir akan 52.000 t eri nf eksi di mana 70% adal ah generasi yang lal u. Dukungan kel uarga danremaj a (BKKBN, 2011). sosi al yang t idak ef ekti f membuat remaj a t idakSelaj n masa remaja sebagaj masa yang sarat memperolehcukupkesempat an dan dukungan unt ukdengan bahaya dan godaan, masa remaja juga menj adi or ang dewasa yang kompet en. Hal ini bi samerupakan masa unt uk mengeksplor asi sebanyak menj adi fakt or risiko bagi perkembangan remajamungkj n pot ensi posi t if mer eka. Pada masa i ni yang sehat . Dat a menunj ukkan remaj a I ndonesiaremaj a memang dit untut untuk mengembangkan saat i ni mengalami kemunduran secar a mor al ,dir i s^k mungkin sebagai bekal mer eka memasuki budi pekerti dan kemat angan emosi, yang dapat masa dewasa. Pencapai an akademi k juga menj adi dili hat dari semaki n banyaknya kasus per gaulanfokus pada masa remaj a. bebas, gaya hidup yang ke barat- bar at an, nar kobaMenur ut Eri kson, Hill , dan Holmbeck dal am dan kasus- kasus depresif seperti per cobaan bunuhpeneli tian Soenens dan Vbn^eenki^ebahwa berkai tan di ri dan l ai n sebagai nya. Beber apa dat a mengenaidengan tugas per kembangan, tugas perkembangan Jur nal Psi koisl amika I Volume 12 Nomor 1 Tahun 201545 PENGARUH PERAN AYAH (FATHERI NG) TERHADAP DETERMI NASI DI RI (SELF DETERMI NATI ON) REMAJA

Upload: others

Post on 26-Apr-2022

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERAN AYAH (FATHERING) TERHADAP …

Leli Nailul MunaElok Halimatus Sakdiyah

Fakuttas PsikologiUniversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

ABSTRAK: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peran ayah berpengaruhterhadap determinasi diri pada remaja kelas X di SMAN 3 Malang. Responden dalam penelitianini berjumlah 108 orang dengan 54 orang laki-laki dan 54 perempuan. Metode penelitian datamenggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner terbuka. Teknik pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria responden hanya anak yang tinggalbersama ayah dan ibu kandung yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Skala peran ayahdisusun sendiri oleh peneliti dan skala determinasi diri diadaptasi dari skala Basic PsychologicalNeeds scale milik Ryanft Deci.Hasil analisis data menunjukkan bahwa peran ayah berpengaruh positif terhadap determinasi

diri dengan nilai p= 0.000 dan nilai R 0,37. Hasil penelitian juga menemukan bahwa peranayah sebagai pemberi perhatian dan kasih sayang {caregiver) berpengaruh terhadap rasakemandirian (autonomy) dengan nilai p= 0,008, peran ayah sebagai konsultan dan penasihat(advocate) berpengaruh terhadap rasa kompetensi (competence) dengan nilai p= 0,04, danperan ayah sebagai sumber daya sosial dan akademik (resource) berpengaruh terhadap rasaketerhubungan (relatedness) remaja dengan nilai p= 0,008. Penelitian ini juga menunjukkanbahwa peran ayah pada anak perempuan dan anak laki-laki tidak berbeda.

Kata Kunci: Fathering, Self Determination, Remaja

PSIKOISLAMIKA. Jurnal Psikologi Islam (JPI) copyright © 2015 Pusat Penelitan dan LayananPsikologi. Volume 12 Nomor 1 Tahun 2015

PENDAHULUANperilaku maladaptif remaja menunjukkan dari 2,4Remaja masa kini menghadapi tuntutan danjuta perempuan yang melakukan aborsi, 700-800

harapan, juga bahayasertagodaan, yangtampaknyaribu adalah remaja, dari 1283 kasus HIV/AIDS,lebih banyak dan kompleks dibandingkan remajadiperkirakan 52.000 terinfeksi dimana 70% adalahgenerasi yang lalu. Dukungan keluarga danremaja (BKKBN, 2011).sosial yang tidak efektif membuat remaja tidakSelajn masa remaja sebagaj masa yang saratmemperolehcukupkesempatan dan dukungan untukdengan bahaya dan godaan, masa remaja jugamenjadi orang dewasa yang kompeten. Hal ini bisamerupakan masa untuk mengeksplorasi sebanyakmenjadi faktor risiko bagi perkembangan remajamungkjn potensi positif mereka. Pada masa iniyang sehat. Data menunjukkan remaja Indonesiaremaja memang dituntut untuk mengembangkansaat ini mengalami kemunduran secara moral,diri s^k mungkin sebagai bekal mereka memasukibudi pekerti dan kematangan emosi, yang dapatmasa dewasa. Pencapaian akademik juga menjadidilihat dari semakin banyaknya kasus pergaulanfokus pada masa remaja.bebas, gaya hidup yang ke barat-baratan, narkobaMenurut Erikson, Hill, dan Holmbeck dalamdan kasus-kasus depresif seperti percobaan bunuhpenelitian Soenens dan Vbn^eenki^ebahwa berkaitandiri dan lain sebagainya. Beberapa data mengenaidengan tugas perkembangan, tugas perkembangan

Jurnal Psikoislamika I Volume 12 Nomor 1 Tahun 201545

PENGARUH PERAN AYAH (FATHERING)TERHADAP DETERMINASI DIRI (SELF

DETERMINATION) REMAJA

Page 2: PENGARUH PERAN AYAH (FATHERING) TERHADAP …

Jurnal Psikoislamika I Volume 12 Nomor 1 Tahun 201546

aktivitas fisik, sedangkan ibu memperlihatkan carakonvensional, dengan berusaha menarik perhatiananak dengan menggoyangkan boneka di depan bayi

dan mengajak berbicara.Dalam konteks remaja, Nugent (dalam Susanto,

2013) melaporkan bahwa remaja yang mendapatkandukungan dan adanya komunikasi yang intensifdengan ayahnya memiliki kebebasan yang lebihbesar untuk berusaha bereksplorasi untuk menjadidirinya sendiri, menemukan jati dirinya, mencobakemampuan dirinya, memperkuat penilaiannyasendiri terhadap pilihan-pilihan yang dibuat danmempertimbangkan kemungkinannya menghadapiorang lain dalam merencanakan masa depannya.Selain itu, Videon (dalam Susanto, 2013) beranggapanbahwa keterlibatan ayah dalam kehidupan remajaakan mempengaruhi mereka dalam hubungannyadengan teman sebaya dan pre^^asi disekolah,serta membantu remaja dalam mengembang-kan pengendalian dan penyesuaian diri dalam

lingkungannya.Dari beberapa penelitian dan kajian-kajian

mengenai peran ayah dalam perkembangan anak,peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruhperan ayah dalam membangun determinasi diriremaja, mengingat ayah merupakan agen sosialyang paling dekat dengan anak selain ibu, yangakan memberikan pengaruh terhadap warnaperkembangan seorang anak remaja. Pemilihandeterminasi diri didasarkan atas pertimbanganbahwa determinasi diri merupakan salah satu aspekpsikologis penting bagi kesehatan dan kesejahteraan

hidup manusia.Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat

teoritis maupun praktis berkaitan dengan prosespengembangan determinasi diri remaja berdasarkanperan keterlibatan ayah dalam pengasuhan.

KAJIAN PUSTAKAPeran Ayah (Fathering)

Peran ayah (fathering) adalah peran yangdimainkan seorang ayah dalam kaitannya dengantugas untuk mengarahkan anak menjadi mandiridan berkembang secara positif, baik secara fisikdan psikologis (Hart, dalam Yuniardi, 2009).Peran ayah sama pentingnya dengan peran ibudan memiliki pengaruh pada perkembangan anakwalau pada umumnya menghabiskan waktu relatiflebih sedikit dengan anak dibandingan dengan ibu

(Lamb, 2010).Dari review yang dilakukan Doherty, dkk

(dalam Andayani 6t Koencoro, 2007) menemukan

remaja berpusat pada isu-isu mengenai individuasidan kemandirian (Soenens & Marteen, 2010).Kebutuhan mandiri merupakan salah satu aspek yangpenting dalatn determinasi diri. Determinasi diridalam konteks teori determinasi diri adalah sebuahpendekatan terhadap motivasi dan kepribadianmanusia yang menyoroti pentingnya perkembangansumberdaya manusia bagi perkembangan kepribadiandan regulasi diri (Ryan, & Deci, 2006). Teorideterminasi diri menyatakan bahwa ketika perilakumengikuti kebutuhan akan kompetensi, otonomi, danketerhubungan, maka individu mengalami motivasiintrinsik, namun ketika perilaku menunjukkankeinginan pemenuhan nilai lain seperti reputasi,uang, persetujuan, maka perilaku termotivasi secaraek^^rinsik (Deci & Ryan, 2000).

Meskipun menurut teori determinasi diri individusecara alami akan mengatur diri dan bertindak sesuainilai-nilai dan keinginan mereka, lingkungan sosialdapat dengan mudah mengurangi fungsi kemandirianseseorang (Deci & Ryan, 2008). Menurut Grolnick(dalam Deci & Marteen, 2004) ketika seorangremaja diasuh secara tidak konsiften dan dikontrolsecara berlebihan, pengaturan determinasi dirimereka akan terhambat. Sebaliknya orangtua danguru yang sensitif akan kebutuhan anak-anaknyadan mampu memberikan pilihan diharapkan akanmembangun perasaan mandiri dan choicefutnessanak sehingga anak akan lebih sehat menangani

lingkungannya.Berkaitan dengan peran orangtua dalam

pengasuhan, peran ibu masih seringkali menjadiperhatian utama saat topik mengenai keluargadan anak diangkat. Keyakinan bahwa anak adalahurusan ibu bukan hanya keyakinan masyarakatIndonesia saja, melainkan bersifat universal diberbagai budaya di dunia ini. Peran ayah seringkaliterlupakan, karena ayah lebih diarahkan pada peranpemenuhan kebutuhan ekonomi. Penelitian Andayani& Koencoro (2007) masih memberikan gambaranbahwa peran ayah cenderung rendah dalam prosespengasuhan, ayah cenderung menjaga jarak darianak-anaknya.

Dalam beberapa penelitian lain juga ditemukanbahwa ayah dan ibu memiliki cara yang berbeda dalammempengaruhi anak-anaknya. Michael Yogman danrekannya (dalam Dagun, 2002) meneliti perbedaancara bermain ayah dan ibu. Ditemukan bahwa ayahcenderung kurang banyak mengucapkan kata-katatetapi ia lebih sering memegang bayinya. Memegang,mengajak bermain dan menimang-nimang dengan

pola ritme gerak. Ayah lebih banyak memperlihatkan

Page 3: PENGARUH PERAN AYAH (FATHERING) TERHADAP …

47Jurnal Psikoislamika I Volume 12 Nomor 1 Tahun 2015

Titik awal konsep determinasi diri menyatakanbahwa manusia bersifat aktif, dimana merekaberorientasi pada pertumbuhan pribadi, dan secaraalami mengintegrasikan diri kepada kesatuan diridan mengintegrasikan diri dalam suatu si^temsosial yang lebih besar. Inti dari teori determinasidiri mengemukakan bahwa individu memiliki tigakebutuhan psikologis yakni kompetensi, kemandiriandan keterhubungan. Kebutuhan ini bersifat universalyang berfungsi menunjang perkembangan psikologisdan kesehatan mental individu. Kebutuhan ini tidakdipelajari namun secara alami sudah melekat padamanusia tidak terbatas gender, budaya dan waktu(Chirkov, Ryan, Kim, & Kaplan, dalam Deci danMarteen, 2004)

Dimensi determinasi diri (Deci & Ryan,2000):1.Kompetensi (Competence)

Kebutuhan kompetensi berfokus pada keinginanuntuk bertindak efektif dalam menghadapilingkungan. Kebutuhan kompetensi membuatindividu lebih tertarik, terbuka, dan belajarlebih baik dalam beradaptasi dengan tantanganbaru.

2.Kemandirian (Autonomy)Kemandirian (autonomy) secara etimologisberarti mengatur diri sendiri, mandiri, teorideterminasi diri menilai kemandirian (autonomy)sebagai kunci dalam memahami kualitas regulasiperilaku individu.

3.KeterhubunganKebutuhan keterhubungan (relatedness)berfokus pada kecenderungan universal untukuntuk berinteraksi, merasa terhubung, merasaterlibat, dan untuk merasakan pengalamankasih sayang dan kepedulian terhadap oranglain. Kebutuhan keterhubungan (relatedness)dapat menjadi sarana internalisasi perilakudan nilai melalui kelompok sosial.Ketiga dimensi ini, secara alami akan mengalami

perkembangan dan menuju determinasi diri, namunlingkungan sosial dapat menjadi penghambatpertumbuhan determinasi diri melalui kontrol,kritik, dan penolakan lingkungan social. Untukmendukung pertumbuhan determinasi diri individusecara e^ternal diperlukan lingkungan sosial yangmendukung.

ada lima faktor yang mempengaruhi peran ayahdalam pengasuhan, yakni: faktor ibu, faktor ayahsendiri, faktor anak, faktor coparental dan faktorkontek^^ual. Semua faktor sating mempengaruhi satusama lain. Dalam penelitian Simons, dkk ditemukanbahwa sikap, harapan dan dukungan ibu terhadapayah akan mempengaruhi keterlibatan ayah padaanaknya. Ayah yang merasa diberikan dukungan olehiftrinya dan dinilai mampu melakukan pengasuhanakan terlibat lebih banyak dalam mengasuh anak(Pasley, dkk, dalam Andayani & Koencoro, 2007).

Teori Hart (Yuniardi, 20009) membagi perananayah dalam pengasuhan kedalam delapan aspek,yakni:(1)Economic Provider(2)Friend and Playmate(3)Caregiver(4)Teacher and Role Model(5)Monitor and Disciplinarian(6)Protector(7)Advocate(8)Resource

Selanjutnya, National Center on Father andFamilies (Lamb, 2010) mengembangkan indikatorayah sebagai kerangka kerja/alat untuk penelitiankuantitatif maupun kualitatif sebagai berikut: (1)father presence • engagement, availability andresponsibility; (2) care-giving - nurturance andmaintenance of child's well-being, health andappearance; (3) social competence - efforts todevelop and enhance child's social competence andacademic achievement; (4) cooperative parenting- parents and other caregivers have a supportive,interdependent relationship aimed at optimalchild development; (5) fathers' healthy living -serving as a role model through healthy lifeibyle,education and appropriate social behaviors; and(6) material and financial contributions - engagingin consi^tent activities that provide material andfinancial support to children.

Determinasi DiriTeori determinasi diri adalah sebuah pendekatan

terhadap motivasi dan kepribadian manusia yangmenyoroti pentingnya perkembangan sumber dayamanusia bagi perkembangan kepribadian dan regulasidiri (Ryan, & Deci, 2006). Dalam definisi lain, teorideterminasi diri adalah teori yang mengkaji tentangmotivasi manusia dengan mempertimbangkan adanyakebutuhan psikologis bawaan yakni kompetensi,kemandirian dan keterhubungan (Ryan, & Deci,2000).

Page 4: PENGARUH PERAN AYAH (FATHERING) TERHADAP …

Jurnal Psikoislamika I Volume 12 Nomor 1 Tahun 201548

Gambar 4.2 Pengaruh peran ayah terhadapaspek determinasi diri

Advocate (p=0,04)Resource (f 0,25) •Keterfttftei

Role Mode/(fO,228)

Resource (j>=Q.OO8Role Mo^e; (f 0,29) • Kompetensi^tocate(r=0,28)

Can ier (p= 0,006)Resource (r=0,40) •Kerandirten

Rote Model (fO.37)

VX.W

Tabel diatas menunjukkan bahwa peranayah sebagai pemberi perhatian dan kasih sayang(caregrver) berpengaruh terhadap kemandiriananak. Peran ayah sebagai konsultan dan penasihat(advocate) berpengaruh terhadap kompetensi anak,dan peran ayah sebagai sumber daya sosial danakademik (resource) berpengaruh terhadap rasaketerhubungan anak.

.008

.878

.995

.189

1.000

.988

.692

.414

Ketetftubungan

.7%

.041

.164

.594

.749

.385

.794

.753

KompetensiSignifikansi

.094

.445

.341

.400

.739

.008

.101

.266

Kemandirian

Sumber DayaSosial danAkademik(Resource)

Konsultandan Penasihat

(Advocate)

Penegak disiplin(Monitor andDiciplinarian)

Pelindung(Protector)

Guru dan Teladan(Teacher andRole Model)

PemberiPerhatian danKasih Sayang(Caresiver)

Tertian (Friendand Plavmate)

PenyediaE k o n o m i(EconomicProvider)

Peran Ayah

penasihat (advocate), ayah sebagai guru dan teladan(teacher and role model), ayah sebagai pemberiperhatian dan kasih sayang (care$iver) menunjukkankorelasi yang lemah dengan determinasi diri. Ayahsebagai pelindung (protector) dan penegak disiplin(monitor and diciplinarian) menunjukkan hubunganyang sangat lemah dengan determinasi diri.

Selanjutnya, analisis pengaruh aspek peranayah terhadap setiap aspek determinasi diri,

sebagai berikut:Tabel 4.2 Pengaruh Setiap Aspek

Dari nilai signifikansi, hanya aspek ayah sebagaisumber daya sosial dan akademik (resource) yangsecara signifikan mempengaruhi determinasi diri.Dari nilai pearson correlation, ayah sebagai sumberdaya sosial akademik (resource) berkorelasi sedangdengan determinasi diri, ayah sebagai konsultan dan

Determinasi Dii

//i

; Sumber daya- akaden* .,

L. .. -. vt

^. • • ... ^J

Sumberdaya sosial

^. -i

Nilai ini menunjukkan bahwa peran ayahberpengaruh terhadap variabel determinasi diri,sehingga hipotesis peneliti diterima.

Gambar 4.1 Pengaruh aspek peran ayah terhadapdeterminasi diri

16,8294,1020,370,000

HipotesisHipotesis Terarah: Ada pengaruh positif peran

ayah terhadap determinasi diri pada remaja.

METODEVariabel PenelitianVariabel Bebas: Peran AyahVariabel Tergantung: Determinasi DiriPopulasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswakelas X di SMAN 3 Malang yang berjumlah 212orang. Teknik sampling yang digunakan adalahpurposive samplin^, dengan kriteria hanya remajayang tinggal bersama ayah dan ibu kandung yangmenjadi responden dalam penelitian ini. Dari 128data yang terkumpul, ada 108 responden yangmemenuhi kriteria untuk menjadi sampel dalam

penelitian ini.Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisa

DataMetode yang digunakan dalam pengambilan

data adalah dengan menggunakan skala/kuisioner.Teknik analisa data dengan menggunakan uji regresiberganda, dengan program SPSS (Statistical Productand Service Solution) 16.0 for Windows.

HASILSignifikansi pengaruh variabel x (peran ayah)

terhadap variabel y (determinasi diri) adalahsebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Uji Regresi SederhanaSignifikansi R SquaretF

Page 5: PENGARUH PERAN AYAH (FATHERING) TERHADAP …

49Jurnal Psikoislamika I Volume 12 Nomor 1 Tahun 2015

pengaruh terhadap rasa kemandirian anak. Ketikaayah menunjukkan perhatian dan kasih saying, makaanak mengembangkan rasa kemandirian mereka,perasaan bahwa mereka dipercaya, diberikankebebasan untuk memilih dan memutuskan sesuatusesuai dengan minat mereka.

Peran ayah sebagai konsultan dan penasihat(advocate) berpengaruh terhadap terbentuknyarasa kompetensi anak. Ayah yang menyediakanwaktu dan energinya untuk mendengarkan danberbagi informasi kepada anak akan membantuanak mengembangkan rasa kompetensi mereka.

Temuan lainnya dalam penelitian ini menunjukkanbahwa ayah tidak berbeda dalam memperlakukananak laki-laki dan anak perempuan, walaupun secararata-rata (mean) peran ayah lebih tinggi pada anakperempuan dibandingkan anak laki-laki, terutamadalam peran ayah sebagai pemberi perhatian dankasih sayang (caregiver), ayah sebagai pelindung(protector), dan ayah sebagai pengawas dan penegakdisiplin (monitor and diciplinarian), sedangkan peranayah sebagai konsultan dan penasihat (advocate)lebih tinggi pada anak laki-laki dibandingkan padaanak perempuan.

KESIMPULANa.Peran ayah dalam pengasuhan memberikan

pengaruh terhadap determinasi diri pada

remaja SAAA kelas X di SMAN 3 Malangb.Peran ayah sebagai sebagai sumber daya sosial

dan akademik (resource) berpengaruh palingkuat terhadap determinasi diri remaja, sedangkanperan ayah sebagai sebagai pengawas danpenegak disiplin (monitor dan disciplinarian)paling lemah pengaruhnya bagi determinasidiri remaja

c.Peran ayah sebagai sumber daya sosialdan akademik (resource) secara signifikanmemberikan pengaruh terhadap munculnyarasa keterhubungan para responden denganlingkungan sekitar mereka. Peran ayah sebagaipemberi perhatian dan kasih sayang (caregiver)memberikan pengaroh terhadap rasa kemandiriananak. Peran ayah sebagai konsultan danpenasihat (advocate) berpengaruh terhadapterbentuknya rasa kompetensi anak.

d.Ayah tidak berbeda dalam memperlakukan anak

laki-laki dan anak perempuan, walaupun secara

rata-rata (mean) peran ayah lebih tinggi padaanak perempuan dibandingkan anak laki-laki,terutama dalam peran ayah sebagai pemberiperhatian dan kasih sayang (caregiver), ayah

Tabel di atas menunjukkan peran ayah dandeterminasi diri tidak berbeda secara signifikan padaremaja laki-laki dan remaja perempuan. Namunpeneliti akan menampilkan rata-rata (mean) peranayah pada remaja laki-laki dan perempuan.

PEMBAHASANHasil penelitian ini menemukan bahwa peran

ayah dalam pengasuhan memberikan pengaruhpositif, dengan nilai korelasi sebesar nilai R0,37; p= 0.000 terhadap determinasi diri padaremaja SMA kelas X di SAWN 3 Malang. Dalam hasilpenelitian ini ditemukan bahwa peran ayah yangpaling berpengaruh terhadap determinasi diriadalah peran ayah sebagai sumber daya sosial danakademik (resource) bagi anak, sedangkan peranayah yang paling kecil memberikan pengaruh bagideterminasi diri adalah peran ayah sebagai pengawasdan penegak disiplin (monitor dan diciplinarian).

Selanjutnya ada tiga aspek penting yang merupakanaspek pembangun determinasi diri yakni, kebutuhankemandirian (autonomy), kebutuhan kompetensi(competence), dan kebutuhan keterhubungan(relatedness). Peran ayah sebagai sumber dayasosial dan akademik (resource) secara signifikanmemberikan pengaruh terhadap munculnya rasaketerhubungan para responden dengan lingkungansekitar mereka. Ayah yang mejadi penghubunganak dalam dunia sosial dan memberikan dukunganakademik dapat membantu anak untuk memenuhikebutuhan keterhubungan (relatedness) merekadengan dunia sosial.

Selanjutnya, peran ayah sebagai pemberiperhatian dan kasih sayang (caregiver) memberikan

Perempuandan laki-lakitidak memilikiperbedaansignifikan dalamdeterminasidiri

L K :66,94P: 65,72

0,370Determinasidiri

Perempuandan laki-lakitidak memilikiperbedaansignifikan dalamdeterminasi diri

LK: 66,94P: 65,720,370

Determinasidiri

peran ayahsignifikan dalamtidak perbedaanLaki-laki memHikiPerempuan dan

Kesimpulan

P: 187,35182,30L K :

Mean

0,234

(P)St^iirikansi

Peran ayah

Variabel

Tabel4.3 Hasit Uji T

Page 6: PENGARUH PERAN AYAH (FATHERING) TERHADAP …

Jurnal Psikoislamika I Volume 12 Nomor 1 Tahun 2015so

325-346.

Lamb, Michael E. (2010). The Role Of The FatherIn Child Development, 5th Ed. New Jersey:John Wiley a Sons, Inc.

Ryan, Richard M a Edward L. Deci. (2000). SelfDetermination Theory and the Facilitation ofIntrinsic Motivation, Social Development, andWell-Being. Journal American Psychologi^t,Vol. 55, No. 1, 68-78.

Ryan, Richard M a Edward L.Deci. (2006). SelfRegulation and the Problem of HumanAutonomy Does Psychology Need Choice,Self-Determination, and Will?. Journal ofPersonality, 74:6.

Soenens, Bart a Maarten VanSteenkiSte. (2010). ATheoritical Upgrade of the Concept of ParentalPsychological Control: Proposing New Insightson the Basis of Self Determination Theory.Developmental Review, 30.

Susanto, Dedy. (2013). Keterlibatan ayah dalampengasuhan, kemampuan coping dan resiliensiremaja. Jurnal Sains Dan Praktik PsikologiMagi^^er Psikologi UMM, ISSN: 2303-2936 Vol.I (2), 101 -113.

Yuniardi, Salis. (2009). Penerimaan Remaja Laki- Laki Dengan Perilaku Antisosial TerhadapPeran Ayahnya Di Dalam Keluarga. LaporanPenelitian Lembaga Penelitian UniversitasMuhammadiyah Malang.

DAFTAR PUSTAKAAndayani, Budi & Koentjoro. (2007). Psikologi

Ketuarga: Peran Ayah Menuju Parenting.Sidoarjo: Laros

BKKBN. Fenomena Kenakalan Remaja di Indonesia.September 2011. ntb.bkkbn.go.id [Diakses

Pada 27 Oktober 2014].Dagun, Save M. (2002). Psikotogi Keluarga. Jakarta:

PT. Asdi Mahasatya

Deci, Edward L a Maarten Van^^eenki^^e. (2004).Self Determination Theory and Basic NeedSatisfaction: Under^tanding Human Developmentin Positive Psychology. Ricerche di Psicologia,Vol27, No. 1.

Deci, Edward La Richard M.Ryan. (2000). The "What"and "Why" of Goal Pursuits: Human Needsand the Self-Determination of Behaviour.Journal Psychological Inquiry, Vol. 11, No.4,227-268.

Deci, Edward L a Richard M.Ryan. (2008). Self-Determination Theory: A Macrotheory ofHuman Motivation Development, and Health.Journal Canadian Psychology, Vol.49, No.3,182-185.

Deci, Edward L, dkk. (1991). Motivation and Education:The Self-Determination Perspective. JournalEducational Psychology, vol.26, no.3a4,

Karena aspek-aspek determinasi diri tersebutdapat menumbuhkan motivasi intrinsik dalamberperiiaku. Ayah diharapkan dapat lebihterlibat dalam pengasuhan remaja, terutamapada peran ayah sebagai sumber resource,caresiver, dan advocatePenelitian ini dilakukan menggunakan metodekuantitatif, untuk penelitian selanjutnya dapatlebih dikembangkan menggunakan penelitiantindakan maupun kualitatif.

sebagai pelindung {protector), dan ayah sebagaipengawas dan penegak disiplin {monitor anddiciplinarian), sedangkan peran ayah sebagaikonsuitan dan penasihat {advocate) lebih tinggipada anak laki-laki dibandingkan pada anak

perempuan.

SARANa. Remaja diharapkan mampu membangun

determinasi diri dengan meningkatkan rasakemandirian, kompetensi, dan keterhubungan.