peran apoteker dalam mengurangi peredaran obat palsu

36
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SPBU (Stop Penyebaran Obat Palsu) BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN ILMIAH DIUSULKAN OLEH : LESTARI NUR UTAMI (3311111085/2011) MADARINA AVIANTY DISTYASARI (3311111099/2011) MORISA APRILLIANA (3311111105/2011) NI WAYAN INDRI AGUSTIN (3311121048/2012) TYAS KHAERUNISA (3311131173/2013) UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI CIMAHI 2014

Upload: morisa-aprilliana

Post on 24-Nov-2015

155 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penyebaran obat palsu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab perlu adanya penindaklanjutan karena membahayakan kesehatan masyarakat, karena itu apoteker diharapkan dapat membantu mengurangi peredaran obat palsu tersebut

TRANSCRIPT

  • USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    SPBU (Stop Penyebaran Obat Palsu)

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM-GAGASAN ILMIAH

    DIUSULKAN OLEH :

    LESTARI NUR UTAMI (3311111085/2011)

    MADARINA AVIANTY DISTYASARI (3311111099/2011)

    MORISA APRILLIANA (3311111105/2011)

    NI WAYAN INDRI AGUSTIN (3311121048/2012)

    TYAS KHAERUNISA (3311131173/2013)

    UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI

    CIMAHI

    2014

  • Cimahi, 19 Maret 2014

    Menyetujui,

    Wakil Dekan III

    Fakultas Farmasi UNJANI Ketua Pelaksana Kegiatan

    Fahrauk Faramayuda, M.Sc., Apt. Lestari Nur Utami

    NID.412171986 NIM. 331111108

    Wakil Rektor

    Bidang Kemahasiswaan UNJANI Dosen Pendamping

    Dr. H. Toto Saputra, Ir., M.M Hestiary Ratih,S.Si.,Msi.,Apt

    NID. 412109149 NID. 412154471

    PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS

    1. Judul Kegiatan : SPBU (Stop Penyebaran Obat Palsu)

    2. Bidang Kegiatan : PKM-GT

    3. Ketua pelaksana

    a. Nama Lengkap : Lestari Nur Utami

    b. NIM : 3311111085 c. Fakultas : Farmasi

    d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Jenderal Achmad Yani

    e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Kiansantang B6 17 06/16 /087823790071

    f. Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang

    5. Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Hestiary Ratih,S.Si.,Msi.,Apt

    b. NID/ NIDN : 0419057102

    c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Komp. Parahyangan Rumah Villa B-61

    Gerlong hilir Bandung/0811247944

    6. Biaya Kegiatan Total

    a. Dikti : -

    b. Sumber lain (sebutkan) : -

    7. Jangka Waktu Pelaksanaan : -

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya sehingga

    penulisan program kreativitas mahasiswa tentang SPBU (Stop Penyebaran Obat

    Palsu) ini dapat terselesaikan dengan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai

    upaya-upaya yang dapat mengurangi penyebaran obat palsu di Indonesia. Program

    kreativitas mahasiswa ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan

    dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan

    selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu diucapkan terima kasih yang

    sebesar-besarnya kepada :

    1. Bapak Fahrauk Faramayuda,M.Si.,Apt. yang telah memberikan masukan

    dalam penyusunan program kreativitas mahasiswa ini.

    2. Ibu Hestiary Ratih,S.Si.,Msi.,Apt. selaku dosen pembimbing yang bersedia

    memberi bimbingan serta arahan demi terselesaikan penulisan program

    kreativitas mahasiswa ini

    3. Ibu Linda P. Suherman,M.Si.,Apt. yang telah memberikan masukan dalam

    penyusunan program kreativitas mahasiswa ini.

    4. Orang tua kami yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga

    penulisan program kreativitas mahasiswa ini terselesaikan dengan baik.

    5. Teman teman serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan

    program kreativitas mahasiswa ini.

    Penyusun menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.

    Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik.

    Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan

    makalah selanjutnya. Terima kasih.

    Cimahi, Maret 2014

    Penulis

    i

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    Kata Pengantar ........................................................................................... i

    Daftar Isi ........................................................................................... ii

    Daftar Gambar ........................................................................................... iii

    Daftar Lampiran ........................................................................................... iv

    Ringkasan ........................................................................................... 1

    BAB I PENDAHULUAN............................................................ 2

    I.1 Latar Belakang.......................................................... 2

    I.2 Tujuan....................................................................... 3

    I.3 Manfaat..................................................................... 3

    BAB II GAGASAN....................................................................... 4

    II.1 Fakta-Fakta tentang Obat Palsu................................ 4

    II.2 Gagasan yang pernah dilakukan............................... 5

    II.2.1 Gagasan yang pernah dilakukan tahun 2010... 5

    II.2.2 Gagasan yang pernah dilakukan tahun 2013.. 5

    II.2.3 Gagasan yang pernah dilakukan tahun 2014.. 6

    II.3 Tingkat Keberhasilan Pencetus Gagasan.................. 7

    II.4 Pihak - pihak yang dapat membantu mengimplen-

    mentasikan..............................................................

    7

    II.5 Gagasan yang akan diajukan.................................... 7

    II.5.1 Evaluasi program Pengurangan Penyebaran

    Obat Palsu.....................................................

    7

    II.5.2 Penyuluhan tentang Obat Palsu...................... 8

    II.5.3 Brosur dan Poster tentang Obat Palsu di

    Apotek...........................................................

    9

    BAB III KESIMPULAN................................................................. 10

    Daftar Pustaka ........................................................................................... 11

    ii

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    1 Perbedaan obat ponstan palsu dan obat ponstan asli........................ 25

    2 Perbedaan obat palsu dan asli dari sisi lapisan alumunium.............. 25

    3 Perbedaan obat palsu dan asli dari botol obat................................... 25

    4 Perbedaan obat palsu dan asli dari bagian bawah botol.................... 25

    5 Perbedaan obat palsu dan asli daritanggal kadaluwarsa................... 26

    6 Perbedaan obat palsu dan asli dari kode produksi............................ 26

    7 Perbedaan obat palsu dan asli darisegel kemasan............................. 26

    8 Perbedaan obat palsu dan asli dari cream......................................... 26

    9 Perbedaan obat palsu dan asli kapsul lunak...................................... 27

    10 Perbedaan obat palsu dan asli dari isi kapsul lunak.......................... 27

    11 Perbedaan obat palsu dan asli dari warna kemasan.......................... 27

    12 Perbedaan obat palsu dan asli dari tablet.......................................... 27

    13 Perbedaan obat palsu dan asli dari kapsul dan kemasan................... 28

    14 Perbedaan obat palsu dan asli dari isi serbuk kapsul........................ 28

    15 Perbedaan obat palsu dan asli dari cairan syrup............................... 28

    16 Perbedaan obat palsu dan asli dari bentuk kemasan blitzer.............. 28

    17 Perbedaan obat palsu dan asli dari posisi cetakan logo.................... 29

    18 Perbedaan obat palsu dan asli dari kemasan strip............................. 29

    19 Perbedaan obat palsu dan asli dari produk bedak tabur.................... 29

    20 Perbedaan obat palsu dan asli dari sediaan cair................................ 29

    iii

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1 BIODATA KETUA DAN ANGGOTA..................................................... 11

    2 SUSUNAN ORGANISASI TIM PENYUSUN DAN PEMBAGIAN

    TUGAS.......................................................................................................

    17

    3 SURAT PERNYATAAN KETUA TIM.................................................... 18

    4 ANGKET EVALUASI PENYEBARAN OBAT PALSU......................... 19

    5 RUNDOWN ACARA PENYULUHAN TENTANG OBAT PALSU....... 21

    6 MATERI PENYULUHAN......................................................................... 22

    iv

  • RINGKASAN

    Latar belakang dari gagasan ini yaitu, obat palsu berdasarkan Permenkes

    No.1010/Menkes/Per/XI/2008 adalah obat yang diproduksi oleh yang tidak

    berhak berdasarkan peraturan perundang-undangan atau produk obat dengan

    penandaan yang meniru identitas obat lain yang telah mendaftarkan izin edar.

    Obat palsu bisa menyebabkan risiko buruk terhadap kesehatan publik. Pemakaian

    obat palsu di bawah standar dapat mengarah pada resistensi obat dan bahkan dapat

    meyebabkan kematian. Dalam hal ini peran apoteker dapat membantu pemerintah

    dalam mengurangi penyebaran obat palsu di indonesia, oleh karena itu kami

    memilih SPBU (Stop Penyebaran Obat Palsu) sebagai judul dari Program

    Kreativitas Mahasiswa.

    Tujuan penulisan dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah untuk membantu

    pemerintah dalam mengurangi penyebaran obat palsu di Indonesia.

    Di Indonesia, pemalsuan obat tumbuh pesat dengan estimasi omset per tahun

    sebesar USD 200 juta atau sebesar 10 persen dari total pasar farmasi di Indonesia.

    Obat-obatan yang sering dipalsukan dan banyak beredar dipasaran adalah obat-

    obatan fast moving seperti golongan antibiotik, antiparasit, analgesik, antipiretik.

    Selain itu, jenis obat lain yang kerap dipalsukan adalah obat yang harganya mahal

    serta obat-obat lifestyle seperti obat impotensi, antikolesterol dan obat pelangsing.

    Metode penulisan Program Kreativitas Mahasiswa ini dilakukan dengan

    mengumpulkan informasi dari media elektronik maupun artikel. Informasi yang

    didapat dianalisis secara kualitatif.

    Dalam hal ini peran apoteker dalam mengurangi penyebaran obat palsu tersebut

    dapat dilakukan dengan cara sosialisasi terhadap masyarakat agar lebih hati-hati

    dan teliti dalam membeli obat, sehingga tidak merugikan masyarakat itu sendiri.

    Dampak resiko yang bisa ditimbulkan obat palsu terhadap masyarakat yaitu, Obat

    yang sudah diproduksi menjadi tidak berguna, Keracunan berisi zat berbahaya

    dapat menimbulkan resiko berjamaah bahkan kematian dalam jumlah banyak,

    serta hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap penyembuhan melalui obat.

    Kesimpulannya apoteker dapat membantu pemerintah dalam mengurangi

    penyebaran obat palsu yang marak terjadi di Indonesia dengan memberikan

    informasi dan brosur tentang obat palsu saat menyerahkan obat di apotek.

    Penyebaran brosur merupakan salah satu langkah kecil untuk mengurangi

    penyebaran obat palsu yang beredar di masyarakat, sehingga mengurangi dampak

    atau resiko yang ditimbulkan.

    Cara yang direkomendasikan untuk mengurangi penyebaran obat palsu adalah

    dengan membagikan brosur di apotek dan penyebaran angket yang dapat

    dilakukan ke masyarakat daerah Cimahi. Setelah data diolah, kami akan

    publikasikan melalui media elektronik. Bila hasil angket kurang memuaskan,

    artinya sebagian masyarakat belum mengetahui tentang obat palsu.Selanjutnya

    kami akan melakukan suatu penyuluhan dan memberikan brosur saat pasien

    sedang membeli obat di apotek.

    1

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10101 tahun 2008 tentang

    Registrasi Obat, yang dikategorikan sebagai obat palsu adalah obat yang

    diproduksi oleh yang tidak berhak berdasarkan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku atau produksi obat dengan penandaan yang meniru identitas obat

    lain yang telah memiliki izin edar.

    Pada tahun 2010 menurut Lutfi Mardiansyah, Ketua IPMG, peredaran obat-obatan

    illegal/palsu masih sekitar 11%, dengan kerugian negara mencapai sekitar 7,6

    trilliun rupiah (Hadi Saksono, Indonesia Finance Today, 27 Juni 2011) dan Ketua

    Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wamandi pada diskusi

    Masa Depan Industri Farmasi di Jakarta pada tanggal 22 Juni 2011 mengatakan

    bahwa Obat palsu, terlarang dan kadaluarsa yang masuk dan beredar di dalam

    negeri diperkirakan mencapai 15-20% dari total pasar obat nasional yang

    mencapai lebih dari 38 trilliun rupiah (Media Indonesia.com, 23 Juni 2011).

    Ketua MIAP, Widyaretna Buenastuti kepada wartawan di Surabaya, mengatakan

    bahwa peredaran obat palsu merupakan masalah yang berbahaya dan berkembang

    terus, kendati sudah sering dilakukan tindakan penertiban atau razia. Sekarang

    ini, semua jenis obat dapat menjadi target pemalsuan, baik obat bermerek maupun

    obat generik. Bahkan, peredarannya juga sudah menembus apotek, katanya di

    sela-sela acara Konferensi Apoteker Indonesia 2013 yang diselenggarakan Ikatan

    Apoteker Indonesia (IAI). (MIAP Ajak Masyarakat Perangi Peredaran Obat Palsu

    oleh Didik Kusbiantoro-Antara 18 April 2013).

    Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan

    yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975).

    Belum ada survey terkait masalah ini, apakah kebijakan, kegiatan untuk

    mengurangi Penyebaran Obat Palsu dari tahun 2009 hingga sekarang, telah

    2

  • berhasil. Kami memandang itu sebagai suatu peluang untuk melakukan suatu

    survey kecil ke masyarakat terutama dari kalangan ibu-ibu.

    I.2 Tujuan

    A. Untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

    B. Untuk membantu BPOM secara tidak langsung dalam program pengurangan

    obat palsu, dengan mengevaluasi keberhasilan program tersebut.

    C. Untuk membantu pihak produsen secara tidak langsung dari segi ekonomi.

    D. Untuk membantu memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang obat

    palsu serta menghindari penggunaan obat palsu di Indonesia.

    I.3 Manfaat

    A. Memberikan hasil evaluasi program yang selama ini telah dilakukan oleh

    berbagai pihak.

    B. Memberikan pengetahuan tentang obat palsu (bahaya dan dampak obat palsu

    serta upaya pencegahan agar terhindar dari penggunaan obat palsu).

    3

  • BAB II

    GAGASAN

    II.1 Fakta-Fakta tentang Obat Palsu

    Obat palsu adalah obat yang diproduksi oleh yang tidak berhak berdasarkan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku atau produksi obat dengan

    penandaan yang meniru identitas obat lain yang telah memiliki izin edar

    (Kepmenkes No. 1010/2008).

    Wakil Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sumatera Utara, Noersal Chan M

    Noor, mengungkapkan ada dua kategori obat palsu. Seperti, isi dari obat tersebut

    yang dipalsukan dan pemalsuan merek."Jika pemalsuan terjadi dalam isi obat,

    maka yang dirugikan adalah masyarakat. Namun jika merek yang dipalsukan,

    maka pabrik yang dirugikan.Selain itu IPMG selama ini hanya menyoroti

    pemalsuan terhadap obat, namun tidak peduli dengan mahalnya harga obat yang

    beredar di masyarakat.

    Dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat akibat konsumsi obat palsu

    diantaranya: terapi menjadi tidak efektif, kondisi tubuh bukan membaik malah

    memburuk, tubuh mengalami resistensi atau tidak lagi bereaksi terhadap dosis

    yang sudah diberikan oleh dokter sebelumnya, hilangnya kepercayaan masyarakat

    terhadap penyembuhan melalui obat, dan pada beberapa kasus ekstrim

    menyebabkan kematian (Tempo.com 2013).

    Masalah peredaran Obat palsu bukan hanya terjadi di Indonesia saja, namun di

    negara-negara lainnya seperti yang tertulis dalam jurnal Counterfeit medicines in

    less developed countries Problems and solutions oleh Julian Morris and Philip

    Stevens, International Policy Network di London.

    Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan

    (MIAP) menilai peredaran obat palsu hampir mencapai separuh dari total yang

    diproduksi.Ketua MIAP Widyaretna Buenastuti, menyatakan kekhawatiran itu

    4

  • berdasarkan survei yang dilakukan Universitas Indonesia 2012 lalu. Survei

    dilakukan dengan membeli langsung obat disfungsi ereksi, sildenafil, di 157 outlet

    sekitar Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Malang, dan Medan. Obat itu kemudian

    diuji kandungannya. Ada yang kandungannya tidak mencapai seratus persen. Ada

    juga yang lebih. Intinya, tingkat pemalsuan mencapai 45 persen dari 518 tablet

    yang diperoleh dari ratusan outlet tersebut. (Jakarta - Peredaran obat palsu dinilai

    mengkhawatirkan Republika.co.id 26 Februari 2014).

    Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparingga,

    menghimbau masyarakat berhati-hati membeli obat-obatan di internet. Sebabnya,

    tidak menutup kemungkinan adanya obat palsu yang dijual melalui situs di

    internet. Menurutnya, obat-obatan yang dijual seperti itu mungkin bermasalah.

    "Karena belum tentu mengantongi izin dari BPOM," imbuhnya, di Jakarta, Rabu

    (26/2). Bisa jadi obat tersebut mengandung resiko yang berbahaya. Pihaknya

    mengimbau masyarakat untuk membeli obat di tempat yang berizin. Himbauan

    ini berdasarkan temuannya. (Waspadai Penjualan Obat di Internet. Jakarta -

    Republika.co.id 26 Februari 2014).

    II.2 Gagasan yang pernah dilakukan

    II.2.1 Gagasan yang pernah dilakukan tahun 2010

    Dalam rangka berbagi pengetahuan mengenai obat palsu dengan masyarakat,

    IPMG menyelenggarakan serangkaian program talk-show mengenai bahaya

    obat palsu di Radio Delta 99.1 FM selama bulan November dan Desember

    2010.

    II.2.2 Gagasan yang pernah dilakukan tahun 2013

    Sejumlah organisasi Internasional di bidang kesehatan dan farmasi

    meluncurkan sebuah kampanye global anti obat palsu, Fight the Fakes: Speak

    Up About Fake Medicines, pada Selasa (26/11). Kampanye bersama ini

    merupakan langkah penting untuk memerangi obat palsu yang selama ini

    ditemukan di seluruh wilayah di dunia (IPMG - 27 November 2013).

    5

  • II.2.3 Gagasan yang pernah dilakukan tahun 2014

    Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Roy A Sparringa,

    mengatakan BPOM dan KAPOLRI sudah bekerja sama dan berkoordinasi

    untuk memutus rantai suplai obat, makanan, dan kosmetik ilegal ataupun

    palsu. BPOM juga sedang audiensi dengan Kejaksaan Agung supaya ikut

    bekerja sama.

    Menurut Roy Suplai obat palsu tetap berjalan karena ada permintaan. Kami

    sudah melakukan Operasi Pangea. Selama satu minggu saja dapat

    menyelamatkan kerugian Rp5,6 miliar, 20 sarana digeledah, 129 situs online

    diblokir, Jakarta, Rabu 26/02. (SHNews.co, 1 Maret 2014)

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan berbagai

    macam upaya. Namun demikian hasil kerja keras tersebut tidak berbuah

    karena hukum dan peraturan yang berlaku menerapkan hukuman yang terlalu

    ringan bagi pelanggar hukum sehingga tidak tercipta efek jera. Pelaku

    pemalsuan, misalnya, hanya dikenakan enam bulan hukuman penjara.

    Penerapan hukum yang lemah dan terus meningkatnya trend pemalsuan obat

    merupakan kendala utama bagi IPMG.

    Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) menggelar sosialisasi

    mengenai dampak yang disebabkan oleh penggunaan produk palsu. Akan

    tetapi, tak hanya sekedar diskusi saja, tapi juga dengan meluncurkan

    kompetisi pembuatan iklan layanan masyarakat tentang bahaya obat palsu dan

    kosmetik palsu."Latar belakang kami membuat kompetisi iklan bahayanya

    obat palsu dan kosmetik palsu, pemerintah sudah berupaya keras untuk

    menekan obat dan kosmetik palsu.BPOM selaku pihak dari pemerintah,

    sudah memberikan edukasi mengenai waspada makanan ilegal, tapi

    pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Bila kami melakukan edukasi tanpa

    melibatkan masyarakat, tentu akan banyak kekurangan. 26/2 (Okezone.com).

    6

  • II.3 Tingkat Keberhasilan Pencetus Gagasan

    Kondisi terkini dari masalah obat palsu, dapat dikurangi melalui penyebaran

    angket, penyuluhan, pembagian brosur serta penempelan poster di apotek yang

    berada di sekitar kecamatan Ngamprah, Cimahi.

    Tingkat keberhasilan dari gagasan yang kami ajukan cukup tinggi karena dengan

    adanya evaluasi dapat mengetahui seberapa efektif program pemerintah dalam

    menaggulangi obat palsu.

    Jika hasil evaluasi ini kurang memuaskan diharapkan pemerintah dapat

    memperbaiki untuk program program yang selanjutnya, sehingga diharapkan

    hasilnya akan lebih baik, sedangkan jika hasilnya cukup memuaskan diharapkan

    pemerintah meningkatkan kinerja dalam memerangi obat palsu.

    II.4 Pihak-Pihak yang dapat membantu mengimplementasikan

    Pihak-pihak yang dapat membantu mengimplementasikan, diantarannya :

    1. Apoteker

    Membantu dalam memberikan brosur sekaligus memberikan sosialisasi

    mengenai dampak obat palsu.

    2. Masyarakat

    Sebagai responden dan peserta penyuluhan yang dapat membantu

    mensukseskan gagasan yang kami ajukan.

    3. Institusi terkait (PUSKESMAS, balai desa, dan apotek)

    Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan.

    II.5 Gagasan yang akan diajukan

    II.5.1 Evaluasi program Pengurangan Penyebaran Obat Palsu

    Dari data yang kami dapatkan belum ada suatu penilaian tentang keberhasilan

    dari program yang telah dilakukan oleh beberapa pihak.Evaluasi yang kami

    lakukan berupa memberikan angket kepada responden Ibu-ibu rumah tangga

    dengan latar pendidikan yang relatif rendah.

    7

  • Alasan kami memilih angket karena jumlah respondennya bisa banyak, waktu

    penelitiannya singkat, lokasi penelitiannya luas, cepat, peneliti tidak perlu

    hadir, kerahasiaan terjamin, terstandar, dan murah.

    Responden adalah ibu-ibu rumah tangga di daerah Cimahi, dengan latar

    pendidikan yang relatif rendah. Alasannya karena ibu-ibu rumah tangga

    adalah orang yang biasanya mengatur dan mengelola obat-obat di rumah. Dan

    alasan memilih latar belakang pendidikan yang relatif rendah, karena

    biasanya orang yang berpendidikan tinggi lebih peduli akan kesehatan

    mereka. Maka dari itu, kami memilih responden dengan latar pendidikan

    rendah.

    Usia responden antara 20-40 tahun. Karena kami berpendapat usia antara 20-

    40 adalah usia yang produktif. Usia minimal 20, karena dinilai sudah cukup

    untuk dapat paham tentang masalah obat palsu, dan usia maksimal 40, karena

    dinilai usia yang masih ideal untuk dapat menerima masukan dan pemikiran

    baru.

    Angket ini kami bagikan ke 100 responden di daerah Cimahi. Dengan latar

    belakang ibu rumah tangga dengan pendidikan antara lulusan SMP-SMA.

    Tipe angket adalah pertanyaan yang dapat dijawab iya atau tidak.Kami

    memilih menggunakan tipe ini karena dengan hanya 2 pilihan variasi

    jawaban, akan lebih mudah untuk mendapatkan hipotesa dan

    kesimpulan.(Lampiran)

    II.5.2 Penyuluhan tentang Obat Palsu

    Penyuluhan akan dilakukan di balai desa daerah setempat. Targetnya adalah

    ibu-ibu rumah tangga. Pemberian penyuluhan di lakukan di desa, karena latar

    belakang pengetahuan tentang obat masih cukup rendah, dan keterikutsertaan

    untuk datang ke acara penyuluhan masih cukup baik, dibanding jika

    dilakukan penyuluhan di komplek-komplek. Penyuluhan dilakukan dengan

    memberikan praktek membedakan obat palsu dan obat asli, sekaligus

    mengajak secara persuatif untuk ikut serta mengurangi peredaran obat palsu

    dengan membeli obat ke apotek.

    8

  • II.5.3 Brosur dan Poster tentang Obat Palsu di Apotek

    Pembuatan brosur dan poster tentang obat palsu di apotek,diharapkan cukup

    efektif untuk mengurangi penyebaran obat palsu. Diharapkan pasien yang

    datang ke apotek sambil menunggu penyiapan obat diharapkan dapat

    membaca brosur dan poster tersebut. Selain itu ketika obat diberikan kepada

    pasien dapat diselipkan pula brosur. Dengan pemberian brosur ibu-ibu dapat

    lebih bijak dalam menggunakan obat, dan peduli tentang obat palsu.

    (Lampiran)

    9

  • BAB III

    KESIMPULAN

    SPBU (Stop Penyebaran Obat Palsu) diharapkan dapat mengevaluasi

    program-program pemerintah untuk memerangi obat palsu, sebagai salah satu

    parameter keberhasilan program dan dasar untuk melakukan penyuluhan lebih

    lanjut.

    10

  • DAFTAR PUSTAKA

    Kartika, Unoviana. 2013. Obat Palsu Juga Ditemukan di Apotek.

    http://health.kompas.com/read/2013/05/03/0943064/Obat.Palsu.Juga.Dite

    mukan.di.Apotek? (Diakses 15 Maret 2014).

    Indrawidya. Peredaran Obat Palsu di Indonesia Capai Rp 33 Triliun.

    http://www.dnaberita.com/berita-17245-peredaran-obat-palsu-di-

    indonesia-capai-rp-33-triliun.html.html (Diakses 15 Maret 2014).

    Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

    1010/MENKES/PER/XI/2008 Tentang Registrasi Obat.

    http://aero.pom.go.id/bantuan/PERMENKES_NO.1010.pdf (Diakses 15

    Maret 2014).

    Zulkarnain. 2013. Ini Dia Resiko Minum Obat Palsu.

    http://www.tempo.co/read/news/2013/05/02/060477536/Ini-Dia-Resiko-

    Minum-Obat-Palsu (Diakses 15 Maret 2014).

    Nawawi, Qalbinur. 2014. Upaya Cegah Peredaran Obat & Kosmetik Palsu.

    http://health.okezone.com/read/2014/02/26/482/946958/upaya-

    cegahperedaran -obat-kosmetik-palsu (Diakses 15 Maret 2014).

    Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan [LN 2009/144,TLN

    5063]. http://www.tatanusa.co.id/nonkuhp/2009UU36.pdf (Diakses 15

    Maret 2014).

    Julian Morris and Philip Stevens. 2006. Counterfeit medicines in less developed

    countries Problems and solutions. London.

    Kusbiantoro, Didik. 2013. MIAP Ajak Masyarakat Perangi Peredaran Obat

    Palsu. http://Stopobatpalsu.com (Diakses Maret 2014).

    11

  • Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

    BIODATA KETUA TIM

    A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Lestari Nur Utami

    2. Jenis Kelamin Perempuan

    3. Program Studi Farmasi

    4. NIM 3311111085

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 24 Februari 1993

    6. E-mail [email protected]

    7. No Telepon/Hp 087823790071

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SD Negeri

    Karsawinaya Cimahi

    SMP Negeri 1

    Cimahi

    SMK Negeri 7

    Bandung

    Jurusan Farmasi

    Tahun Masuk-

    lulus

    1999-2005 2005-2008 2008-2011

    C. Pemakalah Seminar

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah/Seminar

    Waktu dan Tempat

    D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari Pemerintah, asosiasi, atau institusi lainya)

    No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

    Cimahi, 31 Maret 2014

    Pengusul,

    Lestari Nur Utami

    NIM. 3311111085

  • BIODATA ANGGOTA I

    A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Madarina Avianty Distyasari

    2. Jenis Kelamin Perempuan

    3. Program Studi Farmasi

    4. NIM 3311111099

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 23 Januari 1993

    6. E-mail [email protected]

    7. No Telepon/Hp 022-5416428/085721119348

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Taman Kopo

    Indah

    SMPN 1 Margahayu

    Bandung

    SMKF As-Shifa

    Bandung

    Jurusan Farmasi

    Tahun Masuk-

    lulus

    1999-2005 2005-2008 2008-2011

    C. Pemakalah Seminar

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah/Seminar

    Waktu dan Tempat

    - - -

    D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari Pemerintah, asosiasi, atau institusi lainya)

    No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

    Cimahi, 31 Maret 2014

    Pengusul,

    Madarina Avianty Distyasari

    NIM. 3311111099

  • BIODATA ANGGOTA II

    A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Morisa Aprilliana

    2. Jenis Kelamin Perempuan

    3. Program Studi Farmasi

    4. NIM 3311111105

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Cimahi, 22 April 1995

    6. E-mail [email protected]

    7. No Telepon/Hp 08986994020

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SD Negeri 16

    Cimahi

    SMPK BPK

    Penabur Cimahi

    SMK Farmasi BPK

    Penabur Bandung

    Jurusan Farmasi

    Tahun Masuk-

    lulus

    1999-2005 2005-2008 2008-2011

    C. Pemakalah Seminar

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah/Seminar

    Waktu dan Tempat

    - - -

    D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari Pemerintah, asosiasi, atau institusi lainya)

    No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan PKM-GT

    Cimahi, 31 Maret 2014

    Pengusul,

    Morisa Aprilliana

    NIM. 3311111105

  • BIODATA ANGGOTA III

    A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Ni Wayan Indri Agustin

    2. Jenis Kelamin Perempuan

    3. Program Studi Farmasi

    4. NIM 3311121048

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 19 Agustus 1993

    6. E-mail [email protected]

    7. No Telepon/Hp 089639222911

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SD Angkasa 1

    Bandung

    SMP Negeri 1

    Bandung

    SMK Farmasi BPK

    Penabur Bandung

    Jurusan Farmasi

    Tahun Masuk-

    lulus

    1999-2005 2005-2008 2008-2011

    C. Pemakalah Seminar

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah/Seminar

    Waktu dan Tempat

    - - -

    D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari Pemerintah, asosiasi, atau institusi lainya)

    No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan PKM-GT

    Cimahi, 31 Maret 2014

    Pengusul,

    Ni Wayan Indri Agustin

    NIM. 3311121048

  • BIODATA ANGGOTA IV

    A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Tyas Khaerunisa

    2. Jenis Kelamin Perempuan

    3. Program Studi Farmasi

    4. NIM 3311131173

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Cianjur, 10 Desember 1994

    6. E-mail [email protected]

    7. No Telepon/Hp 085720547047

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN 1 Sukatani SMP Negeri 1

    Cibeber

    SMAN 1 Cibeber

    Jurusan IPA

    Tahun Masuk-

    lulus

    2000-2006 2006-2009 2009-2012

    C. Pemakalah Seminar

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah/Seminar

    Waktu dan Tempat

    - - -

    D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari Pemerintah, asosiasi, atau institusi lainya)

    No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan PKM-GT

    Cimahi, 31 Maret 2014

    Pengusul,

    Tyas Khaerunisa

    NIM. 3311131173

  • Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

    Nama / NIM Program

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    (Jam/Minggu)

    Uraian Tugas

    Lestari Nur

    Utami

    (3311111085)

    Farmasi - 2 Pengumpulan data

    (penulisan dan

    penyusunan angket

    sebagai media

    evaluasi program

    pengurangan

    penyebaran obat

    palsu di masyarakat).

    Madarina

    Avianty

    Distyasari

    (3311111099)

    Farmasi - 2 Pengumpulan data

    (langkah-langkah

    dalam memberikan

    penyuluhan

    pengurangan

    penyebaran obat

    palsu di masyakat).

    Morisa

    Aprilliana

    (3311111105)

    Farmasi - 2 Pengumpulan data

    (membuat ide desain

    brosur dan poster

    sebagai media

    pengurangan

    penyebaran obat

    palsu).

    Ni Wayan Indri

    Agustin

    (3311121048)

    Farmasi - 2 Pengumpulan data

    (mengenai kondisi

    kekinian dari berita

    pengurangan obat

    palsu sehingga dapat

    diperbaiki atau

    ditingkatkan).

    Tyas

    Khaerunisa

    (3311131173)

    Farmasi - 2 Pengumpulan data

    (mengenai gagasan

    yang pernah

    dilakukan

    sebelumnya,

    sehingga menjadi

    acuan untuk

    membuat gagasan

    baru).

  • Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim

    Lampiran 4. Angket Evaluasi Penyebaran Obat Palsu

  • Lampiran 4 Angket Evaluasi Penyebaran Obat

    ANGKET PENGETAHUAN TENTANG OBAT PALSU PADA IBU-IBU

    RUMAH TANGGA DI SEKITAR UNJANI CIMAHI

    Nama :

    Alamat :

    Pendidikan Terakhir :

    Tanda Tangan :

    Bacalah baik-baik pertanyaan berikut. Beri tanda ceklis pada kolom jawaban iya atau tidak, yang menurut anda sesuai dengan keadaan anda.

    No Pertanyaan Iya Tidak

    1. Apakah Ibu Mengetahui Apakah itu Obat Palsu?

    2. Apakah Ibu pernah mendengar tentang berita Obat

    Palsu?

    3. Apakah ibu pernah mengikuti penyuluhan tentang

    Obat Palsu?

    4. Apakah Ibu pernah Membaca informasi (brosur atau

    pamflet) tentang Obat Palsu?

    5. Apakah Ibu pernah mengetahui Informasi tentang

    Obat Palsu dari televisi?

    6. Apakah Ibu pernah mengetahui Informasi tentang

    Obat Palsu dari koran atau majalah?

    7. Apakah Ibu pernah mengetahui Informasi tentang

    Obat Palsu dari internet?

    8. Apakah Ibu pernah mengetahui Informasi tentang

    Obat Palsu dari orang-orang terdekat (Keluarga,

    Rekan Kerja, Tetangga) ?

    9. Apakah ibu pernah mencari tahu tentang Obat Palsu?

    10. Apakah Ibu dapat membedakan Obat Palsu dan Obat

    tidak Palsu?

    11. Apakah Ibu mengetahui cara menghindari pemakaian

    Obat Palsu?

  • 12. Apakah Ibu mengetahui Bahaya dari Penggunaan

    Obat Palsu?

    13. Apakah Ibu sering membeli Obat di Apotek?

    14. Apakah Ibu sering membeli Obat di Warung?

    15. Apakah Ibu sering membeli Obat via Online?

    *Parameter

    1. Pertanyaan 1 menunjukkan tentang pemahaman tentang obat palsu secara umum.

    2. Pertanyaan 2-8 menunjukkan tentang dari media apakah pengetahuan tentang obat palsu diperoleh paling banyak.

    3. Pertanyaan 9 menunjukkan tentang seberapa besar keinginan atau tingkat kepedulian mengenai obat palsu

    4. Pertanyaan 10-12 menunjukkan tentang pemahaman cara menghindari dan bahaya tentang obat palsu.

    5. Pertanyaan 13-15 menunjukkan tentang dari mana Obat diperoleh.

  • Lampiran 5. Rundown acara Penyuluhan tentang Obat Palsu

    No Pukul Kegiatan

    1. 07.45-08.00 Persiapan acara (pengkontrolan kondisi in focus, sound

    system, pemateri, pengkondisian peserta penyuluhan)

    2. 08.00-08.10 Pembukaan acara, pembacaan doa

    3. 08.10-08.20 Pembagian snack ringan untuk sarapan peserta,

    pembagian form angket 2 rangkap, dan alat tulis.

    4. 08.20-08.30 Peserta mengisi angket rangkap pertama

    5. 08.30-09.00 Hiburan, Peserta diberi waktu untuk sarapan, panitia

    mengolah data angket

    6. 09.00-10.30 Mempublikasikan hasil angket kepada peserta,

    Penyuluhan oleh pemateri (bahan materi terlampir),

    7. 10.30-11.00 Sesi Tanya jawab

    8. 11.10-11.20 Peserta mengisi angket rangkap kedua

    9. 11.20-11.30 Pengambilan form angket, penutupan acara

  • Lampiran 6. Materi Penyuluhan

    Ibu-ibu, tentunya kita semua berharap selalu berada dalam kondisi sehat, mungkin

    suatu ketika kita pernah mengalami sakit, maka disaat inilah kita membutuhkan

    obat untuk menyembuhkan sakit kita. Nah, obat merupakan barang yang bisa

    mendatangkan keuntungan, sehingga banyak sekali obat-obatan yang dipalsukan

    oleh oknum tertentu supaya mendapatkan keuntungan berlipat-lipat. maka,

    berikut ini saya ingin berbagi bagaimana caranya agar kita bisa terhindar dari

    membeli obat palsu.

    Ibu- ibu perlu diketahui bahwa obat merupakan bahan atau zat yang berasal dari

    tumbuhan, hewan, mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan

    untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau

    menyembuhkan penyakit. Obat ada yang bersifat tradisional seperti jamu, obat

    herbal dan ada yang telah melalui proses kimiawi atau fisika tertentu serta telah

    di uji khasiatnya. Nah semua jenis obat ini rawan untuk di palsukan.

    Kemudian hal utama terkait dengan obat yaitu dosis obat. Dosis obat harus sesuai

    agar khasiatnya bisa kita dapatkan. Apa sebenarnya dosis obat? Dosis obat

    merupakan jumlah atau takaran tertentu dari suatu obat yang memberikan efek

    tertentu terhadap suatu penyakit atau gejala sakit. Jika dosis terlalu rendah (under

    dose) maka efek terapi tidak tercapai. Sebaliknya jika berlebih (over dose) bisa

    menimbulkan efek toksik/keracunan bahkan sampai kematian. Obat palsu sudah

    dapat di pastikan memiliki dosis yang salah/tidak sesuai. Coba ibu-ibu bayangkan

    kalau seandainya kita minum obat palsu, bagaimana efek yang timbul ?

    Masalah peredaran Obat palsu bukan hanya terjadi di Indonesia saja, namun di

    Negara-Negara lainnya seperti yang tertulis dalam jurnal Counterfeit medicines in

    less developed countries Problems and solutions oleh Julian Morris and Philip

    Stevens, International Policy Network di London.

    Obat palsu dapat menyebabkan bahaya dalam berbagai cara. kehadiran bahan

    kimia beracun sering menyebabkan cederaatau kematian; pantas sistem

  • pengiriman dan / atau jumlah yang tidak memadai dari bahan aktif mencegah obat

    dari bekerja secara efektif dan, sekali lagi, dapat menyebabkan cedera atau

    kematian; lebih luas di bawah dosis menumbuhkan ketahanan terhadap bahan

    kimia aktif. Dalam kasus HIV / AIDS dan malaria, aspek yang terakhir ini sangat

    mengkhawatirkan.

    Obat palsu sering mengandung agen yang berbahaya bagi kesehatan, seperti

    misalnya ketika 89 orang di Haiti meninggal setelah menelan sirup obat batuk

    diproduksi dengan dietilen glikol (suatu bahan kimia yang biasa digunakan

    sebagai anti - freeze) .

    Produk ini khusus dibuat di Cina, diangkut melalui perusahaan Belanda Jerman,

    sebelum penutupan di pasar Haiti. Kasus serupa terjadi di Nigeria pada tahun

    1995, sehingga kematian 109 anak-anak dan lagi di Bangladesh ( Hanif et al ,

    1995).

    Bahaya pemalsuan luas yang diilustrasikan pada tahun 1996 selama epidemi

    meningitis di Nigeria. Beberapa 60.000 orang diinokulasi dengan vaksin palsu,

    yang mengakibatkan kematian dari 2.500 orang ( Pecoul et al , 1999).

    Diperkirakan bahwa di Cina antara 200.000 sampai 300.000 orang meninggal

    setiap tahun karena palsu atau di bawah standar obat-obatan. Jika obat

    mengandung terlalu sedikit aktif bahan, tidak semua agen penyakit tewas dan

    Strain yang resisten dapat berkembang biak dan menyebar.

    Oleh karena itu sangat penting sekali kita mengetahui cara agar terhindar dari

    membeli obat palsu. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat ibu-ibu terapkan:

    1. Beli obat di Apotek atau Toko Obat yang memiliki ijin

    Obat-obatan yang ada di apotek biasanya berasal dari distributor obat resmi yang

    menyediakan obat yang di produksi oleh perusahaan farmasi (Pharmaceutical

    company). Apotek mempunyai izin yang resmi dari dinas kesehatan setempat dan

    dibawah pengawasan seorang apoteker, sehingga obat yang didapatkan dari

    apotek bisa kita jamin kualitas dan keasliannya.Selain di apotek, obat juga bisa

    didapatkan di toko obat. Namun perlu diperhatikan, dengan semakin

  • menjamurnya toko obat, maka perlu lebih selektif dalam memilih toko obat. Lihat

    dulu apakah toko obat tersebut memiliki izin pendirian atau tidak dan tanyakan

    kepada pemilik toko obat dari mana penyediaan obat dari toko tersebut. Hal ini

    penting untuk menghindari mendapatkan obat palsu. Jadi jangan sekali-sekali

    membeli obat selain di 2 tempat tersebut : apotek atau toko obat berizin. Ingat!!!

    2. Telitilah terhadap obat yang akan kita beli

    Obat yang kita beli hendaklah di lihat/perhatikan secara seksama secara teliti. Hal

    ini untuk membedakan secara fisik apakah obat itu obat palsu atau obat asli.

    Pertama-tama lihat apakah obat tersebut memiliki nomor register dari

    BPOM/Badan Pengawas Obat dan Makanan (biasanya disingkat no. reg.).

    Nomor register terdapat pada kemasan strip atau kotak obat. Kedua perhatikan

    tanggal kadaluarsanya (biasanya pada kemasan obat tertulis ed/expired date).

    Cukup dua hal ini saja, mudah bukan.

    Obat asli bentuknya seragam, dan warnanya tidak mencolok. Bila diperhatikan

    dengan teliti ada print logo di atas tablet. Lihat gambar dibawah ini.

    Ponstan adalah merk obat yang biasanya digunakan ibu-ibu ketika sakit gigi.

    Pernahkah ibu melihat obat ini? Tentu saja. Tapi apakah ibu memperhatikan

    dengan teliti?. Ponstan palsu terlihat warna tabletnya lebih terang, dan mencolok

    dibandingkan dengan Ponstan yang asli. Selain itu Ponstan yang palsu bentuknya

    tidak lonjong sempurna dan tidak seragam, berbeda dengan Ponstan yang asli.

    Dan terakhir yang paling penting, lihatlah pada obat ponstan asli ada Print tulisan

    P D, atau garis tengah, sedangkan Ponstan palsu tidak.

  • (ijaicool.blogspot.com) (menara18.wordpress.com)

    Gambar 1 : perbedaan obat

    ponstan palsu dan obat ponstan

    asli

    Gambar 2 : perbedaan obat palsu dan

    asli dari sisi lapisan alumunium

    (www.vimaxalami.com ) (www.vimaxalami.com )

    Gambar 3 : perbedaan obat palsu

    dan asli dari botol obat

    Gambar 4 : perbedaan obat palsu dan

    asli dari bagian bawah botol

  • (obatherbalbandung.com) (www.kkdd.us)

    Gambar 5 : perbedaan obat palsu

    dan asli dari tanggal kadaluarsa

    Gambar 6 : perbedaan obat palsu dan

    asli dari kode produksi

    (www.kkdd.us) (www.bebege.net)

    Gambar 7: perbedaan obat palsu

    dan asli dari segel kemasan

    Gambar 8 : perbedaan obat palsu dan

    asli dari cream

  • (grosircosmetic.wordpress.com) (pelangsingacaiberry.wordpress.com)

    Gambar 9: perbedaan obat palsu

    dan asli kapsul lunak

    Gambar 10: perbedaan obat palsu dan

    asli dari isi kapsul lunak

    (grosirbatammurah.wordpress.com) (anggiipangestu.blogspot.com )

    Gambar 11 : perbedaan obat palsu

    dan asli dari warna kemasan

    Gambar 12 perbedaan obat palsu dan

    asli da

  • (www.assalam-herbal.com) (www.centralvimax.net)

    Gambar 13: perbedaan obat palsu

    dan asli dari kapsul dan kemasan

    Gambar 14 : perbedaan obat palsu

    dan asli dari isi serbuk kapsul

    (www.pembesarpenispria.net) (obatantidepresant.blogspot.com)

    Gambar 15 : perbedaan obat palsu

    dan asli dari cairan syrup

    Gambar 16: perbedaan obat palsu dan

    asli dari bentuk kemasan blitzer

  • (www.centralpelangsing.com) (amalia9999.blogspot.com)

    Gambar 17: perbedaan obat palsu

    dan asli dari posisi cetakan logo

    Gambar 18: perbedaan obat palsu dan

    asli dari kemasan strip

    (belanjakosmetik.com) (www.agenkosmetikasli.com)

    Gambar 19: perbedaan obat palsu

    dan asli dari produk bedak tabur

    Gambar 20 : perbedaan obat palsu

    dan asli dari sediaan cair

  • 3. Hati-hati dengan obat berharga murah

    Hal berikutnya yang dapat ibu-ibu jadikan dasar apakah obat itu asli atau palsu

    adalah HARGA OBAT. Jika perlu lakukan survey harga obat yang akan kita

    beli terlebih dahulu di beberapa tempat penjualan. Jika untuk obat sama, harganya

    di suatu tempat ternyata lebih murah dengan perbedaan yang jauh, maka patut di

    curigai bahwa obat itu adalah palsu. Ingat obat murah belum tentu aman di

    konsumsi.

    Ibu-ibu ternyata cukup mudah untuk membedakan apakah obat tersebut asli atau

    palsu. Semoga dengan adanya tips di atas semua dapat terhindar dari membeli

    obat palsu. Salam sehat