penyusunan standar operasional prosedur (sop) pengelolaan

100
PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI Laporan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASN di Bagian Umum dan Keuangan Subbagian Keuangan Politeknik Negeri Banyuwangi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil GOLONGAN III Disusun Oleh: Nama : Brian Ahmad Nur Hasan, S.E. NIP : 199205082019031014 Jabatan : Pengelola Barang Milik Negara Unit Kerja : Bagian Umum dan Keuangan POLIWANGI Angkatan : XII Nomor Presensi : 09 Mentor : Wahyu Yulianingsih, S.Si. Coach : Dr. Ganefo Ginting, S.T., M.M. PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III ANGKATAN XII POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI TAHUN 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP) PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI

POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI

Laporan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar ASN di Bagian Umum dan

Keuangan Subbagian Keuangan Politeknik Negeri Banyuwangi

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

GOLONGAN III

Disusun Oleh:

Nama : Brian Ahmad Nur Hasan, S.E.

NIP : 199205082019031014

Jabatan : Pengelola Barang Milik Negara

Unit Kerja : Bagian Umum dan Keuangan POLIWANGI

Angkatan : XII

Nomor Presensi : 09

Mentor : Wahyu Yulianingsih, S.Si.

Coach : Dr. Ganefo Ginting, S.T., M.M.

PELATIHAN DASAR CALON PNS

GOLONGAN III ANGKATAN XII

POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI

TAHUN 2020

Page 2: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 3: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

iii

Kata Pengantar

Alhamdulillah Hirabbil’alamin, Puji syukur saya panjatkan Kehadirat

Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS ini dapat tersusun dengan baik.

Laporan aktualisasi ini disusun sebagai internalisasi nila-nilai dasar

ASN dalam rangka Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XII tahun

2020 secara daring. Selain memahami materi pelatihan dasar CPNS, penulis

juga dituntut agar dapat mengimplementasikan materi yang didapat selama

On Campus menjadi aktual nyata dengan diwujudkan dalam kegiatan sehari-

hari, terutama saat Off Campus yakni di Unit Kerja masing-masing.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

memberikan bimbingan, saran, masukan dan kritik yang membangun dalam

laporan aktualisasi ini, yaitu:

1. Bapak Son Kuswadi, Dr. Eng., selaku Direktur Politeknik Negeri

Banyuwangi yang telah mendukung terselenggaranya Pelatihan Dasar

CPNS Tahun 2020 secara daring ini.

2. Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum, sebagai Kepala Pusdiklat

Kemendikbud, yang berkontribusi menyelenggarakan kegiatan diklat latsar

secara daring ini.

3. Ibu Wahyu Yulianingsih, S.Si. sebagai Ketua Kasubbag Keuangan

Politeknik Negeri Banyuwangi yang berkenan membimbing saya sebagai

mentor dan telah memberikan banyak arahan dan saran yang membangun.

4. Bapak Dr. Ganefo Ginting, S.T., M.Si. selaku coach yang telah memberikan

bimbingan, saran dan kritik yang membangun bagi perbaikan kualitas

Laporan Aktualisasi ini.

5. Bapak Drs. Marjuki, M.Pd. selaku penguji dalam seminar Laporan

Aktualisasi.

6. Ibu Saya, Sulikah, yang selalu memberi doa dan dukungannya demi

kelancaran proses Diklat ini.

Page 4: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 5: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. i

Lembar Pengesahan ....................................................................................... ii

Kata Pengantar ............................................................................................... iv

Daftar Isi .......................................................................................................... v

Daftar Tabel .................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Tujuan Aktualisasi ................................................................................... 4

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI ........................................................ 5

A. Analisis Dampak Isu Jika tidak Diselesaikan .......................................... 5

B. Pelaksanaan Aktualisasi ......................................................................... 7

C. Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................... 21

D. Kendala dan Strategi Mengatasinya ........................................................... 22

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 23

A. Simpulan ............................................................................................... 23

B. Saran..................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 25

Page 6: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................ 8

Tabel 2. Pelaksanaan Aktualisasi .......................................................... 21

Tabel 3. Kendala dan Strategi Mengatasinya ........................................ 22

Page 7: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(ASN) menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi

pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak

kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sesuai Undang-undang

tersebut, di dalam pasal 65 menyebutkan bahwa CPNS yang diangkat

menjadi PNS harus lulus pendidikan dan pelatihan, serta harus sehat

jasmani dan rohani. Pelaksanaan Diklat Prajabatan sesuai dengan

Peraturan Kepala LAN Nomor 21 dan 22 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS Golongan III maka mulai tahun

anggaran 2017 diterapkan kurikulum diklat prajabatan pola baru atau yang

sekarang disebut dengan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS.

Menurut peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia No. 12 Tahun 2018, CPNS berkewajiban mengikuti Pelatihan

Dasar CPNS yang dilakukan secara berintegrasi yang bertujuan untuk

membangun integritas, moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme

dan kebangsaan, membentuk karakter kepribadian yang unggul dan

bertanggungjawab, memperkuat profesionalisme serta kompetensi

bidang. Latsar CPNS ini mempunyai tujuan menekankan pada

pengembangan karakter CPNS untuk menciptakan pelayan prima kepada

masyarakat yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selain itu

tujuan tersebut merupakan kompetensi yang sangat penting untuk dimiliki

setiap ASN karena pada dasarnya fungsi ASN sebagai pelayan publik,

pelaksana kebijakan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa.

Pelatihan dasar dilakukan untuk membangun kompetensi yang

diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara,

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas

jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam

Page 8: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

2

kerangkan NKRI, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang

dibutuhkan sesuai bidang tugas. Pendidikan dan pelatihan bagi CPNS ini

juga dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017

tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, di mana masa percobaan

merupakan masa prajabatan yang dilaksanakan melalui proses

pendidikan dan pelatihan.

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil menerapkan agenda

habituasi sebagai salah satu kurikulum pembentukan karakter PNS.

Pembelajaran Agenda Habituasi berkaitan dengan mata pelatihan yang

telah dipelajari yaitu mata pelatihan Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai

Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, Kesiapsiagaan Bela Negara,

Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti

Korupsi, Manajemen ASN, Pelayanan Publik, serta Whole of Government.

Harapannya PNS mampu melaksanakan peran dan kedudukannya dalam

menginternalisasi berbagai nilai tersebut di unit kerjanya masing-masing

agar menjadi PNS yang profesional.

Laporan Aktualisasi ini memaparkan hasil penerapan nilai-nilai yang

ada di dalam Agenda 2 yaitu ANEKA (Akuntablitias, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Laporan ini juga memuat

kegiatan yang telah dilaksanakan di unit kerja penulis, yaitu di Subbagian

Keuangan Bagian Umum dan Keuangan Politeknik Negeri Banyuwangi.

Kegiatan dalam laporan ini merupakan realisasi dari rancangan aktualisasi

yang telah disusun berdasarkan atas isu-isu pokok yang muncul pada unit

kerja penulis. Isu yang dipilih yaitu belum optimalnya pengelolaan barang

milik negara di Politeknik Negeri Banyuwangi. Tahapan-tahapan kegiatan

dilakukan sebagai bentuk solusi permasalahan tersebut. Setiap kegiatan

yang dilakukan merupakan implementasi dan habituasi mata diklat

Agenda II (ANEKA) dan mata diklat Agenda III (Kedudukan ASN dalam

NKRI).

Barang Milik Negara (BMN) merupakan aset Negara yang dibeli

atau diperoleh dari beban APBN atau diperoleh dari perolehan lainnya

yang sah, digunakan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi

Page 9: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

3

kementerian/lembaga. Barang milik negara memerlukan pengelolaan dan

penatausahaan yang memadai baik secara fisik, hukum maupun

akuntansi. Pengelolaan dan penatausahaan yang baik akan sangat

bermanfaat dalam menjaga kondisi fisik, pengamanan, pengakuan, dan

penilaian BMN tersebut.

Permasalahan klasik yang sering timbul di lapangan terkait BMN

yaitu manajemen sumber daya yang kurang baik, ketidakpedulian dalam

pemeliharaan BMN, dan penatausahaan BMN yang belum maksimal.

Oleh karena itu meskipun pengelolaan BMN belum sempurna seperti yang

diharapkan, setidaknya pengelolaan BMN harus dimulai dari sejak dini

karena aset pemerintah adalah kekayaan yang harus dipelihara,

diamankan, dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai amanah yang harus

diemban oleh seluruh pihak yang bertanggung jawab terhadap BMN

tersebut. Pengelolaan BMN diatur dalam Undang-undang Republik

Indonesia No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Peraturan

Pemerintah RI No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN.

Pengelolaan BMN dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian

hukum, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Praktik yang dilakukan

oleh lembaga yang diberi tugas oleh peraturan perundang-undangan

mengenai pengelolaan BMN bisa saja berbeda dengan ketentuan yang

telah mengatur mengenai pedoman pengelolaan BMN tersebut.

Optimalisasi BMN dimulai dari proses perencanaan dan

penganggaran yang berfokus pada output, pengadaan yang transparan,

penggunaan yang tepat, pemeliharaan yang rutin, pengendalian dan

penatausahaan yang baik sampai dengan penghapusan yang sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Optimalisasi BMN yang baik akan

berpengaruh terhadap efiensi anggaran dan efektivitas kegiatan

pengelolaan BMN. Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) merupakan

institusi pendidikan vokasi di Kabupaten Banyuwangi yang berada di

bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Poliwangi

memiliki berbagai macam BMN yang harus dikelola dengan sistem yang

baik dan harus dipahami oleh setiap yang terlibat di dalam institusi. Barang

Page 10: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

4

Milik Negara merupakan salah satu modal kerja yang sumber atau

sasarannya mudah untuk disalahgunakan. Pengendalian internal dan

pengawasan yang memadai sangat dibutuhkan untuk melindungi BMN

tersebut. Keberhasilan pengelolaan BMN harus didukung dengan sistem

pengelolaan BMN yaitu menerapkan sistem pengendalian internal BMN

terhadap BMN tersebut dan pihak-pihak yang terkait agar dalam

pengelolaanya dapat lebih efektif, efisien dan dapat dipertanggung

jawabkan.

B. Tujuan Aktualisasi

Adapun Tujuan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah sebagai

berikut :

1. Memahami lebih baik dan lebih dalam tentang nilai-nilai dasar Aparatur

Sipil Negara (ASN) yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).

2. Mampu mengimplementasikan nilai-nila dasar ANEKA yaitu mewujudkan

akuntabilitas dalam mempertanggungjawabkan seluruh proses kegiatan

dan hasil yang akan dan telah dicapai, menanamkan sikap nasionalisme

demi terwujudnya cinta tanah air, adanya etika publik sebagai bagian

yang tak terpisahkan dalam proses pembentukan karaktek ASN yang

mampu melayani masyarakat dengan baik, mempertahankan komitmen

mutu dalam menyusun suatu kegiatan sehingga menghasilkan sesuatu

yang bernilai, dan selalu mengedepankan sikap anti korupsi demi

pelayanan yang terbaik untuk instansi maupun masyarakat luas.

3. Mampu mewujudkan pengelolaan BMN yang lebih baik dan sistematis

sehingga memudahkan dalam bekerja serta memberikan bentuk

pengendalian yang lebih baik demi terwujudnya mutu pelayanan yang

memuaskan.

4. Diharapkan bisa membentuk kebiasaan yang baik dengan dibentuknya

SOP ini dan bisa menjadi pedoman pelaksaaan kegiatan untuk pihak-

pihak yang terkait.

Page 11: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

5

BAB II

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan

Isu yang diangkat pada kegiatan aktualisasi ini adalah “belum

optimalnya proses pengelolaan barang milik negara di Politeknik Negeri

Banyuwangi”. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) merupakan gagasan yang

diambil sebab di Poliwangi belum ada SOP terkait Pengelolaan BMN.

Optimalisasi pengelolaan BMN harus dilakukan oleh pengelola BMN

demi terwujudnya tata kelola barang yang handal, selain itu untuk

mewujudkan good governace di lingkunan Poliwangi sehingga tercipta

transparansi, keefektifan, keefisienan, akuntabilitas terhadap pengelolaan

BMN. Salah cara untuk mengoptimalkan pengelolaan BMN dengan

membentuk Standar Operasional Prosedur (SOP) yang bisa menjadi

pedoman dan pengukuran kinerja pegawai maupun sumber daya manusia

yang terlibat di dalam SOP tersebut. Selama ini belum terbentuk SOP

yang mengatur tentang pengelolaan BMN di Poliwangi sehingga

menyulitkan pimpinan dalam mengontrol dan mengevaluasi kegiatan yang

telah dilakukan oleh petugas BMN. Selain itu dengan tidak adanya SOP,

maka membuat petugas BMN bekerja dengan tidak terstruktur dan tidak

sistematis, alhasil keluaran data yang menjadi hasil kegiatan menjadi tidak

konsisten. Lebih lanjut lagi dengan tidak adanya SOP, user atau dalam hal

ini adalah pihak prodi dan unit di dalam Poliwangi merasa tidak ikut

bertanggung jawab dalam mengelola BMN ini, padahal prodi dan unit juga

ikut menggunakan BMN tersebut.

Isu ini dapat diidentifikasi dari perspektif pelayanan publik, sebab

Pengelolaan BMN merupakan rangkaian kegiatan pelayanan BMN dimulai

dari BMN tersebut datang hingga diinventarisasi secara berkala setelah

didistribusikan ke setiap unit yang membutuhkan. Sehingga, kualitas dari

pelayanan pengelolaan BMN akan bermutu jika semua proses kegiatan

Page 12: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

6

dilaksanakan sesuai degnan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Isu ini juga dapat diidentifikasi dari perspektif Manajemen ASN.

Sebab dengan adanya manajemen ASN yang baik, tentu ASN tersebut

bisa bekerja secara profesional dan memiliki kompetensi yang tinggi serta

bisa bertindak secara bersih dengan menghindari praktik KKN. Mengingat

BMN ini merupakan Aset yang mudah disalahgunakan penggunaannya,

maka SDM yang unggul sangat dibutuhkan demi terwujudnya tata kelola

BMN yang baik dan benar. Selain itu , isu ini juga dapat diidentifikasi dari

perspektif Whole of Goverment (WoG), sebab kegiatan pengelolaan BMN

memerlukan koordinasi dan kerja sama dari setiap user (prodi / unit) di

lingkungan Poliwangi yang juga turut serta menggunakan dan mengelola

BMN. Dengan kolaborasi antara BMN dengan user yang terstruktur

diharapkan mampu mencapai tujuan pengelolaan BMN yang baik secara

keseluruhan.

Jika isu “belum optimalnya proses pengelolaan barang milik negara

di Politeknik Negeri Banyuwangi” tidak diselesaikan maka akan

memberikan dampak sebagai berikut :

1. SOP Pengelolaan BMN tidak terbentuk, yang berpengaruh terhadap

pengawasan dan pengendalian internal bagi petugas BMN dan user

yang berkaitan langsung dengan pengelolaan BMN.

2. Petugas BMN tidak bekerja secara terstruktur, karena tidak adanya

pedoman rinci tentang pengelolaan BMN secara tertulis.

3. Dokumen yang dihasilkan dari kegiatan pengelolaan BMN kurang

lengkap.

4. Kesadaran user (prodi / unit) dalam pengelolaan BMN menjadi kurang,

sebab user merasa tidak dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan

BMN.

Menindaklanjuti isu tersebut, penulis menyusun Standar Operasional

Prosedur (SOP) tentang Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di

Politeknik Negeri Banyuwangi. Pemecahan permasalahan ini diharapkan

mampu mengoptimalkan proses pengelolaan BMN di Politeknik Negeri

Page 13: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

7

Banyuwangi. Penyusunan SOP dipilih sebab bisa menjadi pedoman bagi

seluruh unit yang terkait di dalam SOP tersebut, terutama menjadi

pedoman kegiatan bagi petugas BMN dalam mengelola BMN. SOP ini

juga disusun untuk meningkatkan mutu pengendalian dan pengawasan

dalam seluruh kegiatan pengelolaan BMN. Selain itu, Reformasi Birokrasi

Internal (RBI) juga menjadi dasar dalam penyusunan SOP ini sebagai

bagian dari penyelenggara pelayanan publik, yang harapannya mampu

meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan sesuai dengan kebutuhan

civitas akademika serta selaras dengan kemampuan Politeknik Negeri

Banyuwangi sehingga bisa mendapat kepercayaan masyarakat.

B. Pelaksanaan Aktualisasi

Unit Kerja : Bagian Umum dan Keuangan Subbagian

Keuangan Politeknik Negeri Banyuwangi

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya proses pengelolaan

Barang Milik Negara (BMN) di Poliwangi

Gagasan Pemecahan Isu : Penyusunan SOP pengelolaan BMN di

Politeknik Negeri Banyuwangi

Kegiatan :

1. Mengidentifikasi kendala pengelolaan barang milik negara (BMN) di

Poliwangi.

2. Mereview kendala yang telah dianalisa.

3. Menyusun draft SOP Pengelolaan BMN.

4. Diskusi (Forum Group Discussion) dengan pimpinan dan pejabat

terkait tentang SOP Pengelolan BMN.

5. Finalisasi dan Pengesahan SOP Pengelolaan BMN.

6. Sosialisasi SOP Pengelolaan BMN yang telah disahkan ke prodi / unit

di Poliwangi.

Page 14: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

8

Tabel 1: Pelaksanaan Aktualisasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Mengidentifikasi

kendala

pengelolaan

barang milik

negara (BMN) di

Poliwangi.

Tanggal :

27 – 31 Juli

2020

1. Koordinasi dengan

beberapa prodi / unit

untuk mencari

informasi tentang

kendala pengelolaan

BMN.

Proses :

Saya menemui pegawai di

prodi / unit dengan sopan

dalam rangka mencari

beberapa kendala terkait

pengelolaan BMN dan

menjelaskan maksud dan

tujuan secara jelas dalam

rangka mencari kendala

terkait pengelolaan BMN.

2. Mengumpulkan

berbagai kendala

terkait pengelolaan

BMN.

Output:

Hasil Analisis

Kendala

Pengelolaan

BMN di

Politeknik

Negeri

Banyuwangi

(Poliwangi)

Bukti fisik:

Foto Kegiatan

koordinasi

dengan

beberapa

prodi / unit.

Agenda II :

Akuntabilitas:

kejelasan,

tanggung

jawab

Nasionalisme:

religius

Etika Publik:

sopan, cermat

Komitmen Mutu:

orientasi mutu

Anti Korupsi:

mandiri

Agenda III:

Manajemen ASN

ASN mampu

mengindentifikasi

dan menganalisa

kendala tersebut

untuk

Kegiatan

mengidentifikasi

beberapa

kendala

pengelolaan

BMN

mendukung misi

“Meningkatkan

akses,

relevansi,

kemampuan

ilmu

pengetahuan

dan teknologi

dan inovasi

untuk sumber

daya manusia

yang

berkualitas”.

Identifikasi

kendala

bertujuan untuk

Identifikasi

kendala

pengelolaan

BMN

dimaksudkan

untuk

meningkatkan

nilai organisasi

Pelayanan

berkualitas

bagi seluruh

civitas

akademika.

Sebab,

identifikasi

kendala

dilakukan

dengan tujuan

meningkatkan

kualitas

pelayan BMN.

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Apabila dalam mencari kendala

yang melibatkan beberapa pegawai

ini tidak dilakukan dengan sopan,

maka pihal lain kurang menghargai

penulis.

b. Jika penyampaian maksud dan

tujuan tidak dilakukan dengan jelas,

maka dapat menimbulkan

penafsiran yang berbeda dari apa

yang penulis ucapkan.

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

Page 15: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

9

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

Proses :

Saya mengumpulkan

beberapa kendala

pengelolaan BMN secara

mandiri, mendengarkan

dan mencatat beberapa

kendala dan saran secara

cermat, kemudian

disusun dengan

mementingkan mutu agar

memudahkan kegiatan

selanjutnya.

3. Menganalisa beberapa

kendala yang telah

dikumpulkan.

Proses :

Saya berdoa (religius)

sebelum memulai

kegiatan, kemudian

mempelajari dan

menganalisa kendala

yang telah kumpulkan

dengan cermat,

dilanjutkan membuat hasil

Bukti fisik:

Catatan hasil

pengumpulan

beberapa

kendala.

Bukti fisik:

Rangkuman

hasil analisis

kendala BMN

di Poliwangi.

meningkatkan

kompetensi dalam

pengelolaan

BMN.

Whole of

Goverment

Koordinasi dan

mencari beberapa

permasalahan

dengan beberapa

unit di instansi

demi mencapai

tujuan bersama

yaitu terciptanya

pengelolaan BMN

yang baik.

meningkatkan

pengetahuan

demi

terwujudnya

sumber daya

manusia yang

berkualitas

a. Apabila kegiatan ini tidak dilakukan

secara mandiri, maka bisa

merepotkan orang lain.

b. Jika mencatat kendala tidak

dilakukan dengan cermat, hasil dari

pencatatan menjadi tidak

berkualitas.

c. Jika pencatatan tidak disusun

dengan mementingkan mutu, maka

menjadi kendala untuk kegiatan

selanjutnya yang akan penulis

lakukan.

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Apabila tidak dimulai dengan

berdoa, maka penulis merasa tidak

termotivasi dan hati kurang tenang.

b. Jika kegiatan menganalisa tidak

dilakukan dengan teliti, hasil

analisis yang dicapai tidak

maksimal

Page 16: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

10

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

analisa dengan penuh

tanggung jawab.

c. Apabila tidak dilakukan dengan

penuh tanggung jawab, hasil yang

diperoleh tidak bisa menjadi acuan

kegiatan selanjutnya.

2. Mereview

kendala yang

telah dianalisa

Tanggal :

1 – 5 Agustus

2020

1. Koordinasi dengan

teman sejawat dan

anggota BMN lainnya

untuk membahas

kendala pengelolaan

BMN.

Proses:

Diawali dengan salam,

saya mengirimkan pesan

rekan sejawat dan tim

BMN dengan sopan

melalui Whatsapp, lalu

meminta bantuannya

untuk mendiskusikan

kendala pengelolaan

BMN.

2. Melakukan diskusi

bersama rekan sejawat

dan anggota BMN lain

terkait kendala BMN.

Output:

Notulen hasil

diskusi

Bukti fisik:

Screenshot

undangan

diskusi

melalui

aplikasi

Whatsapp.

Agenda II:

Akuntabilitas:

kepemimpinan,

transparan

Nasionalisme:

religius,

menghargai

pendapat

Etika Publik:

sopan, teliti

Komitmen Mutu:

orientasi mutu

Anti Korupsi:

tanggung

jawab

Agenda III:

Manajemen ASN

Mereview kendala

pengelolaan BMN

bisa

meningkatkan

Kegiatan

mereview

kendala yang

telah dianalisa

mendukung misi

“Meningkatkan

akses,

relevansi,

kemampuan

ilmu

pengetahuan

dan teknologi

dan inovasi

untuk sumber

daya manusia

yang

berkualitas”.

Mereview

kendala denga

cara melakukan

diskusi bersama

rekan sejawat

Mereview

kendala yang

telah dianalisa

dimaksudkan

untuk

meningkatkan

nilai organisasi

Pelayanan

berkualitas

bagi seluruh

civitas

akademika

dan

mewujudkan

JINGGO yaitu

Growth

knowledge to

excellent.

Kegiatan

Review

kendala

berupaya

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Apabila koordinasi dengan teman

sejawat ini tidak dimulai dengan

salam maka menjadi kurang baik

karena sebagai umat beragama

selalu mengawali kegiatan dengan

salam.

b. Jika koordinasi dengan teman

sejawat tidak dilakukan dengan

sopan, maka teman sejawat

enggan memberikan tanggapan

terkait koordinasi tersebut.

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan

Page 17: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

11

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

Proses :

Saya berdoa (religius)

sebelum memulai diskusi,

lalu memimpin

(kepemimpinan)

kegiatan diskusi dan

menjelaskan hasil analisa

beberapa kendala dengan

jelas dan transparan.

Kemudian mendengarkan

pendapat dari beberapa

rekan dengan baik

(menghargai pendapat).

Mencatat seluruh saran

dengan teliti.

3. Menyusun notulen

diskusi tentang kendala

pengelolaan BMN dan

melaporkannya ke

atasan.

Bukti fisik:

Foto kegiatan

diskusi

wawasan ASN

terkait tugas dan

fungsinya.

bisa

meningkatkan

pengetahuan

penulis karena

berdiskusi

dengan orang

yang lebih

berpengalaman

terhadap

pengelolaan

BMN.

menemukan

solusi demi

pelayanan

yang lebih

baik. Selain itu

kegiatan ini

mendukung

peningkatan

pengetahuan

dari kegiatan

diskusi

tersebut.

a. Apabila tidak diawali dengan

berdoa, maka penulis memiliki

rasa kekhawatiran akan kelancaran

kegiatan.

b. Jika tidak menerapkan

kepemimpinan dalam diskusi, maka

anggota menganggap remeh

terhadap penulis.

c. Jika menjelaskan hasil analisa tidak

dilakukan dengan transparan, maka

hasil dari kegiatan diskusi tidak

terwujud dengan maksimal.

d. Apabila mendengarkan pendapat

tidak dilakukan dengan menghargai

pendapat, saya tidak dapat

menyadari kendala dan solusi

dengan cepat.

e. Jika seluruh saran masukan tidak

dicatat dengan teliti, maka akan

terjadi kesalahan yang berdampak

pada kegiatan selanjutnya.

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan

Page 18: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

12

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

Proses :

Saya menyusun notulen

sebagai bentuk

pertanggung jawaban

dengan mementingkan

mutu. Kemudian

melaporkan notulen

tersebut kepada atasan

dengan sopan.

Bukti fisik:

Foto kegiatan

laporan

notulen ke

atasan

a. Jika tidak bertanggung jawab

dalam menyusun notulen, maka

hasil yang diharapkan tidak dapat

dijadikan pedoman untuk kegiatan

berikutnya.

b. Jika tidak memetingkan mutu saat

penyusunan notulen, maka hasil

notulen sulit dipahami dan

menimbulkan multi tafisir.

c. Apabila tidak sopan saat

melaporkan notulen, atasan menilai

penulis sebagai bawahan yang

kurang menghargai orang lain.

3. Menyusun draft

SOP

Pengelolaan

BMN

Tanggal :

6 – 13 Agustus

2020

1. Mencari referensi

terkait SOP

pengelolaan BMN dari

sumber lain

Proses :

Saya mencari informasi

tentang SOP dari sumber

lain sehingga lebih cepat

dan efektif dalam proses

menyusun SOP dan

memastikan sumber dapat

dipercaya (kepercayaan)

Output :

Draft SOP

Pengelolaan

BMN

Bukti Fisik :

Beberapa

referensi SOP

dari sumber

lain.

Agenda II:

Akuntabilitas:

kepercayaan,

kejelasan

Nasionalisme:

Bahasa

Indonesia

sesuai EYD

Etika Publik:

sopan

Komitmen Mutu:

efektif,

berorientasi

Kegiatan

menyusun draft

SOP

Pengelolaan

BMN

mendukung misi

“Meningkatkan

akses,

relevansi,

kemampuan

ilmu

pengetahuan

dan teknologi

Penyusunan

draft SOP

Pengelolaan

BMN

dimaksudkan

untuk

meningkatkan

nilai organisasi

Pelayanan

berkualitas

bagi seluruh

civitas

akademika

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Jika tidak menerapkan nilai efektif

dalam menyusun SOP, maka SOP

yang dihasilkan tidak tepat sasaran.

b. Apabila sumber yang diperoleh

tidak dapat dipercaya, maka

sumber tersebut dapat dijadikan

acuan.

Page 19: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

13

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

agar saya mendapatkan

informasi yang bisa

dipertanggung jawabkan.

2. Membuat draft SOP

Pengelolaan BMN yang

baru.

Proses :

Saya bekerja keras

dalam Membuat draft SOP

baru dengan memakai

flowchart atau alur kerja

yang berorientasi mutu,

disertai deskripsi kegiatan

dan keterangan waktu

yang jelas targetnya

(kejelasan). Lalu SOP

disusun dengan

berinovasi dan

disesuaikan dengan

kondisi di instansi saat ini.

3. Mengkonsultasikan

draft SOP yang telah

Bukti Fisik :

Draft SOP

Pengelolaan

BMN awal.

mutu, inovasi

Anti Korupsi:

kerja keras

Agenda III:

Manajemen ASN

membuat draft

SOP dengan alur

kerja yang

bermutu mampu

menghasilkan

output yang

bermutu pula dan

bisa

meningkatkan

mutu

pengendalian

pegawai.

dan inovasi

untuk sumber

daya manusia

yang

berkualitas”.

Penyusunan

SOP sebagai

langkah penulis

untuk

meningkatkan

kualitas

pengetahuan

petugas BMN.

dan

mewujudkan

JINGGO yaitu

Innovative.

Penyusunan

SOP untuk

menjadi

pedoman

petugas BMN

dalam rangka

pelayanan

prima. Dan

juga

menunjukkan

inovasi dari

penulis yang

mampu

membuat SOP

yang

memudahkan

pengguna.

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Apabila tidak bekerja keras, SOP

yang dibuat akan terlambat dari

jadwal yang ditentukan.

b. Jika membuat SOP tidak

berorientasi mutu, maka SOP tidak

bisa menjadi pedoman bagi

pengguna

c. Jika penyusunan SOP tidak jelas

targetnya, maka output SOP yang

dihasilkan juga tidak berkualitas.

d. Apabila tidak berinovasi, maka

SOP yang terbentuk tidak mampu

memberikan kemudahan

pelayanan.

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

Page 20: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

14

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

dibuat ke petugas BMN

dan atasan

Proses :

Saya menemui petugas

BMN dan pimpinan

dengan sopan dan

menggunakan penulisan

Bahasa Indonesia

sesuai EYD, lalu

menjelaskan draft SOP

yang telah dibuat dengan

jelas, serta meminta saran

terkait SOP tersebut.

Bukti Fisik :

Foto kegiatan

konsultasi.

a. Apabila konsultasi tidak dilakukan

dengan sopan, maka rekan dan

pimpinan enggan mengoreksi dan

memberi masukan.

b. Jika tidak menggunakan Bahasa

Indonesia sesuai EYD, pimpinan

bisa menyalahartikan apa yang

penulis jelaskan.

4. Diskusi (Forum

Group

Discussion)

dengan

pimpinan dan

pejabat terkait

tentang SOP

Pengelolan

BMN

Tanggal :

1. Koordinasi dengan

pimpinan dan pejabat

terkait dalam rangka

pelaksanaan FGD.

Proses :

Saya menyusun

undangan tertulis dengan

menggunakan Bahasa

Indonesia yang sesuai

EYD lalu mengirimkan

undangan tersebut

Output :

Berita Acara

FGD

Bukti Fisik :

Surat

Undangan

terkait

pelaksanaan

FGD.

Agenda II:

Akuntabilitas:

kejelasan

Nasionalisme:

religius,

musyawarah

mufakat,

Bahasa

Indonesia yang

sesuai EYD

Etika Publik:

sopan, cermat

Kegiatan diskusi

(Forum Group

Discussion)

dengan

pimpinan dan

pejabat terkait

tentang SOP

Pengelolan

BMN

mendukung misi

organisasi yaitu

“Meningkatkan

Diskusi

(Forum Group

Discussion)

dengan

pimpinan dan

pejabat terkait

tentang SOP

Pengelolan

BMN

dimaksudkan

untuk

meningkatkan

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Apabila tidak menggunakan

Bahasa Indonesia sesuai EYD,

penerima kurang menghargai isi

surat tersebut.

b. Jika undangan tidak dikirim dengan

jelas, maka dapat terjadi

kesalahpahaman dari penerima

surat.

c. Jika tidak menerapkan kesopanan,

penerima surat merasa tidak

Page 21: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

15

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

14 – 26 Agustus

2020

kepada pimpinan dan

pejabat terkait dengan

sopan dan jelas dalam

rangka mengoordinasikan

kegiatan diskuis (forum

discussion group) tentang

SOP pengelolaan BMN.

2. Melakukan kegiatan

FGD dengan pimpinan

dan pejabat terkait.

Proses :

Saya memulai diskusi

dengan salam, lalu

menjelaskan secara tepat

dan cermat agar mudah

dipahami, kemudian

melakukan diskusi dengan

mementingkan

musyawarah mufakat,

mencatat seluruh

masukan dari pimpinan

dengan cermat.

Bukti Fisik :

Screenshot

kegiatan FGD

Komitmen Mutu:

orientasi mutu

Anti Korupsi:

kerja keras

Agenda III:

Whole of

Goverment

koordinasi dan

bekerja sama

antar unit

dibutuhkan

sebagai upaya

untuk

menyamakan

tujuan dan

langkah-langkah

yang akan

dilaksanakan.

akses,

relevansi,

kemampuan

ilmu

pengetahuan

dan teknologi

dan inovasi

untuk sumber

daya manusia

yang

berkualitas”.

Kegiatan ini

sebagai bentuk

inovasi untuk

sumber daya

manusia yang

berkualitas

dengan

penyusunan

SOP.

nilai organisasi

Pelayanan

berkualitas

bagi seluruh

civitas

akademika

dan

mewujudkan

JINGGO yaitu

Networking.

Karena

kegiatan FGD

dilaksanakan

untuk

meningkatkan

pelayanan

yang

berkualitas

dan juga

sebagai

bentuk diskusi

untuk

penyelarasan

tujuan

bersama.

dihargai dan berdampak terhadap

kegiatan selanjutnya.

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Apabila tidak mulai dengan salam,

maka nilai toleransi untuk menjaga

persatuan tidak tercermin dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Jika penjelasan tidak mudah

dipahami, orang lain akan sulit

untuk memberikan masukan atau

saran.

c. Apabila tidak mementingkan

musyawarah mufakat, kegiatan

tidak akan menemui titik temu.

d. Jika tidak cermat maka hasil

mencatat menjadi kurang maksimal

dan bisa terjadi kesalahan

penulisan.

Page 22: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

16

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

3. Menyusun notulen

kegiatan FGD.

Proses :

Saya menganalisa hasil

FGD dengan cermat dan

memperhatikan hal-hal

penting guna perbaikan

hasil SOP (orientasi

mutu), kemudian bekerja

keras membuat notulen

kegiatan FGD.

Bukti Fisik :

Notulen hasil

kegiatan

FGD.

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Apabila tidak cermat, maka sangat

mungkin terjadi kesalahan dalam

penulisan notulen.

b. tidak berorientasi mutu, hasil yang

diperoleh tidak maksimal dan akan

mempengaruhi kualitas dari hasil

analisa

c. Jika tidak bekerja keras, hasil yang

dicapai tidak sesuai dengan waktu

yang ditentukan.

5. Finalisasi dan

Pengesahan

SOP

Pengelolaan

BMN

Tanggal :

27 Agustus – 3

September

2020

1. Penyusunan SOP

Pengelolaan BMN final.

Proses :

Saya mengoreksi hasil

FGD dengan teliti dan

menyesuaikan SOP yang

telah dibuat dengan hasil

FGD. Kemudian

mempersiapkan dokumen

SOP dengan mandiri,

dicetak dengan jelas dan

disusun dengan rapi dan

Output:

SOP

Pengelolaan

BMN yang telah

disahkan.

Bukti Fisik :

SOP

Pengelolaan

BMN Final.

Agenda II:

Akuntabilitas:

kejelasan

Nasionalisme:

religius

Etika Publik:

teliti, sopan

Komitmen Mutu:

orientasi mutu,

efisien

Anti Korupsi:

mandiri

Kegiatan

finalisasi dan

pengesahan

SOP

Pengelolaan

BMN

mendukung misi

“Meningkatkan

akses,

relevansi,

kemampuan

ilmu

pengetahuan

Finalisasi dan

Pengesahan

SOP

Pengelolaan

BMN

dimaksudkan

untuk

meningkatkan

nilai organisasi

Pelayanan

berkualitas

bagi seluruh

civitas

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Jika tidak teliti, maka dapat terjadi

kesalahan saat pengoreksian hasil

FGD.

b. Apabila tidak mandiri, maka akan

menyebabkan ketergantungan

terhadap pihak lain.

c. Jika tidak jelas, SOP yang disusun

bisa menimbulkan penafsiran yang

berbeda.

Page 23: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

17

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

sistematis (efisien) untuk

mempermudah proses

pengesahan SOP.

2. Koordinasi dengan Unit

Pusat Penjaminan

Mutu (P2M) terkait

SOP yang akan

disahkan.

Proses :

Saya mengetuk pintu

(sopan) dan

mengucapkan salam

(religius) lalu

menyampaikan maksud

kedatangan dengan jelas.

Saya juga meminta nomor

dokumen untuk

pengesahan SOP dan

surat permohonan

pengesahan SOP sebagai

dokumen persyaratan

untuk pengesahan SOP.

Bukti Fisik :

Foto Kegiatan

koordinasi

dengan P2M

Surat

permohonan

pengesahan

SOP.

Agenda III:

Manajemen ASN

ASN

mengembangkan

kompetensinya

dengan membuat

SOP dan

melakukan proses

pengesahan SOP

dan teknologi

dan inovasi

untuk sumber

daya manusia

yang

berkualitas”.

Finalisasi dan

Pengesahan

SOP

dilaksanakan

sebagai upaya

menyusun

pedoman

pelaksanaan

kegiatan demi

peningkatan

kualitas sumber

daya yang

berkualitas.

akademika

dan

mewujudkan

LAROS yaitu

Smart. Karena

kegiatan ini

berorientasi

untuk

melayani

seluruh pihak

yang terkait.

Selain itu

sebagai

bentuk nyata

dari smart

(pandai)

karena bisa

menyusun

SOP hingga

bisa disahkan.

d. Apabila tidak disusun secara

efisien, maka berdampak pada

waktu pengerjaan yang lebih lama.

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Apabila tidak sopan ketika

menemui orang lain, maka bisa

terjadi kesalahpahaman dan

terhambatnya penyelesaian

kegiatan.

b. Jika tidak salam, maka orang lain

kurang menghargai kehadiran

penulis.

Page 24: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

18

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

3. Koordinasi dengan

pimpinan dalam rangka

pengesahan SOP.

Proses :

Setelah seluruh dokumen

persyaratan pengesahan

SOP dilengkapi, saya

menemui pimpinan

dengan mengucapkan

salam dan berkomunikasi

dengan sopan dalam

rangka mengajukan

pengesahan SOP

Pengeloaan BMN.

Bukti Fisik :

Foto Kegiatan

koordinasi

dengan

pimpinan

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Apabila tidak mengucapkan salam,

maka pimpinan menganggap

penulis tidak sopan.

b. Jika tidak sopan dalam

berkomunikasi, maka hubungan

dengan pimpinan menjadi kurang

baik.

6. Sosialisasi SOP

Pengelolaan

BMN yang telah

disahkan ke

prodi / unit di

Poliwangi

Tanggal :

4 – 11

September 2020

1. Koordinasi dengan

pejabat terkait dalam

rangka sosialisasi SOP

Pengelolaan BMN.

Proses :

Saya berkoordinasi

dengan pejabat terkait di

setiap unit dengan sopan

dan hormat untuk

Output:

Laporan hasil

kuesioner

Bukti Fisik :

Foto Kegiatan

koordinasi

dengan

Agenda II:

Akuntabilitas:

kejelasan

Nasionalisme:

tidak

diskriminatif

Etika Publik:

sopan, hormat

Komitmen Mutu:

efektif

Kegiatan

sosialisasi SOP

Pengelolaan

BMN

mendukung misi

“Meningkatkan

akses,

relevansi,

kemampuan

ilmu

Sosialisasi

SOP

Pengelolaan

BMN

dimaksudkan

untuk

meningkatkan

nilai organisasi

Pelayanan

berkualitas

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Apabila tidak sopan kepada orang

lain, menjadikan suasana kurang

nyaman sebab tidak menerapkan

senyum, salam, dan sapa.

b. Jika tidak menerapkan sikap

hormat, orang lain merasa tidak

dihargai.

Page 25: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

19

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

mensosialisasikan SOP

yang telah disahkan,

kemudian menjelaskan

secara jelas maksud

koordinasi tersebut

2. Kegiatan sosialisasi

SOP Pengelolaan BMN

dan pengisian

kuesioner ke Prodi /

Unit di Poliwangi.

Proses :

Saya memberikan SOP

Pengelolaan BMN ke

setiap unit dengan tidak

diskriminatif dan

menyampaikan secara

jelas dan mudah

dipahami supaya

penyampainnya lebih

efektif. Selain itu juga

menyerahkan kuesioner

sebagai tanggapan

terhadap SOP yang telah

dibentuk.

beberapa

prodi / unit

Bukti Fisik :

Bukti

penerimaan

kegiatan

sosialisasi.

Anti Korupsi:

mandiri

Agenda III:

Pelayanan Publik

Kegiatan

sosialisasi

sebagai bentuk

pelayanan

terhadap instansi

Whole of

Goverment

Kegiatan

sosialisasi

dilaksanakan

dengan

koordinasi antar

unit di Poliwangi

yang bertujuan

untuk

penyelarasan

kegiatan

pengelolaan

BMN.

pengetahuan

dan teknologi

dan inovasi

untuk sumber

daya manusia

yang

berkualitas”.

Sosialisasi SOP

dilaksanakan ke

beberapa unit

dengan tujuan

peningkatan

pemahaman

terkait

pengelolaan

BMN sehingga

bisa terbentuk

sumber daya

manusia yang

berkualitas.

bagi seluruh

civitas

akademika.

Sebab

sosialisasi

SOP

merupakan

salah satu

bentuk

pelayanan.

c. Jika tidak jelas dalam koordinasi,

akan terjadi kesalahpahaman.

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Apabila kegiatan dilakukan dengan

diskriminatif, hasil yang dicapai

kurang mewakili unit kerja.

b. Jika tidak jelas dalam

menyampaikan, maka orang lain

sulit memahami isi SOP.

Page 26: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

20

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil

(Bukti Fisik)

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi /

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai

Dasar PNS tidak Diterapkan

3. Menyusun hasil

pengisian kuesioner.

Proses :

Saya menyusun hasil

kuesioner yang telah

diperoleh dengan mandiri

dan penuh tanggung

jawab. Hasil kuesioner

disusun secara efektif

menggunakan diagram

batang agar tampilannya

lebih jelas dan tepat guna..

Bukti Fisik :

Kuesioner

terkait SOP

Pengelolaan

BMN yang

telah diisi

oleh

responden.

Dampak jika nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) tidak diterapkan :

a. Apabila tidak disusun dengan

mandiri maka penulis tidak akan

bisa belajar untuk menyusun hasil

kuesioner dengan benar.

b. Jika tidak dilakukan dengan penuh

tanggung jawab, maka

kepercayaan dari pihak lain

berkurang.

c. Jika tidak disusun secara efektif,

maka hasil kuesioner tidak bisa

menjadi bahan pertimbangan

untuk perbaikan di masa

mendatang.

Page 27: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

21

C. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2020

sampai dengan tanggal 11 September 2020. Rincian kegiatan dan jadwal

pelaksanakan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2: Jadwal Pelaksaan Aktualisasi

No Kegiatan Juli 2020 Agustus

2020 September

2020

V I II III IV I II

1 Mengindentifikasi kendala

pengelolaan barang milik

negara di Poliwangi (27 –

31 Juli 2020)

2 Mereview kendala yang

telah dianalisis (1 – 5

Agustus 2020)

3 Menyusun draft SOP

Pengelolaan BMN (6 – 13

Agustus 2020)

4 Diskusi (Forum Group

Discussion) dengan

pimpinan dan pejabat terkait

tentang SOP Pengelolan

BMN (14 – 26 Agustus

2020)

5 Finalisasi dan Pengesahan

SOP Pengelolaan BMN (27

Agustus – 3 September

2020)

6 Sosialisasi SOP

Pengelolaan BMN yang

telah disahkan ke Prodi /

Unit di Poliwangi (4 – 11

September 2020)

Page 28: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

22

D. Kendala dan Strategi Mengatasi

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini tidak bisa sepenuhnya

berjalan dengan baik dan lancar. Ada beberapa kendala yang

menghambat terwujudnya kegiatan yang telah direncakan pada

rancangan aktualisasi. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis melakukan

beberapa strategi yang dijelaskan pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3 : Kendala dan Strategi Mengatasinya

No. Kendala Strategi Mengatasinya

1

Kebijakan pembatasan dalam

bekerja (maksimal karyawan yang

masuk sebanyak 50 %)

menyebabkan terganggunya

kegiatan secara tatap muka.

Penulis mengatur jadwal pertemuan dengan pihak

yang terkait disesuaikan dengan jadwal masuknya

pihak tersebut ke kantor, selain itu aktif melakukan

kontak melalui media Whatsapp

2

Munculnya penugasan lain yang

juga harus dilaksanakan menyulitkan

penulis dalam melaksanakan

kegiatan aktualisasi sesuai dengan

jadwal dan target yang

direncanakan.

Penulis membuat skala prioritas dalam bekerja,

menerapkan manajemen waktu dengan mengatur

ulang jadwal yang telah direncakan, dan

berkoordinasi dengan pihak terkait agar tetap

terselesaikannya tugas lain yang dibebankan kepada

penulis.

3

Salah satu kegiatan yang harus

dilakukan terkait pengesahan SOP

adalah FGD dengan beberapa pihak

yang terkait dengan SOP tersebut.

Kendala yang ditemui yaitu

menentukan jadwal yang tepat

dengan berbagai jadwal dan

kesibukan dari masing-masing pihak.

Selain itu dengan adanya sistem

WFH sehingga membatasi kegiatan

tatap muka.

Penulis mendapat masukan dari mentor untuk bisa

segera menentukan jadwal FGD dan membuat

undangan resmi yang ditujukan kepada pihak-pihak

yang terkait dengan SOP tersebut. Selain itu, untuk

dapat memaksimalkan kehadiran tanpa mengurangi

jumlah peserta yang hadir, penulis menggunakan

aplikasi google meet sebagai media untuk

melaksanakan FGD.

4

Saat membuat draft SOP, penulis

menemui kendala terkait komponen-

komponen yang ada di dalam SOP

karena penulis belum pernah

membuat SOP sebelumnya.

Penulis aktif berkonsultasi dengan rekan sejawat

yang lebih senior dan lebih berpengalaman yang

pernah membuat SOP. Selain itu juga meminta saran

dari atasan.

Page 29: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

23

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS serta

kedudukan dan peran PNS yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Melalui kegiatan aktualisasi, peserta pelatihan dasar dapat

memahami lebih dalam terhadap nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti

Korupsi, sehingga mampu diterapkan dalam berbagai kegiatan di

tempat kerja untuk mewujudkan birokrasi pemerintahan yang lebih

baik lagi terutama di bidang kelembagaan. Dan dengan

mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA, ada perubahan

sikap, budaya dan perilaku kerja PNS di tempat bertugas.

Penerapan nilai dasar profesi PNS dalam setiap kegiatan pekerjaan

menghasilkan PNS yang memiliki integritas tinggi terhadap

pekerjaanya sebagai pelaksana pelayan publik dibidang

pemerintahan khususnya di Bagian Umum dan Keuangan di

Politeknik Negeri Banyuwangi.

2. Kegiatan aktualisasi ini dilakukan sebagai upaya pemecahan isu

tentang belum optimalnya pengelolaan Barang Milik Negara (BMN).

Seluruh kegiatan yang dilaksanakan berjumlah 6 kegiatan yang

sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam rancangan

aktualisasi. Kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam

pengelolaan BMN yang lebih baik karena telah dibentuk SOP

Pengelolaan BMN. Selain itu kegiatan ini juga memberikan

kontribusi terhadap misi Politeknik Negeri Banyuwangi serta

penguatan nilai-nilai Politeknik Negeri Banyuwangi.

B. Saran

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, maka terdapat beberapa

saran yang penulis ajukan :

1. Untuk Seluruh ASN, terutama yang berada di Politeknik Negeri

Banyuwangi, agar mensosialisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS

kepada seluruh pegawai di lingkungan Politeknik Negeri

Banyuwangi, dengan maksud bertujuan merubah pola pikir para

pegawai bahwa profesi PNS adalah pelayan masyarakat bukan

dilayani melainkan melayani, sehingga diharapkan bisa

meningkatkan kualitas kinerja pegawai demi terciptanya visi

Page 30: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

24

Politeknik Negeri Banyuwangi yaitu menjadikan pendidikan tinggi

yang profesional berkualitas dan mandiri yang adaptif terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu

bersaing dalam menghadapi tantangan era global.

2. Seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilakukan dalam kegiatan

aktualisasi ini dapat menjadi masukan pihak lain terkait dengan

penyusunan SOP. Pembentukan SOP ini diharapkan tidak hanya

sekedar menjadi pedoman bagi petugas BMN, namun juga menjadi

pedoman bagi seluruh unit yang ikut serta menggunakan dan

mengelola BMN. Dengan harapannya seluruh unit tersebut paham

terhadap pentingnya pengelolaan BMN yang baik. Sehingga Nilai

organisasi “Pelayanan berkualitas bagi seluruh civitas akademika”

bisa terwujud.

Page 31: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

25

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara, 2017, Agenda 1 Sikap dan Perilaku Bela

Negara : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nilai-Nilai Dasar PNS.

Lembaga Administrasi Negara, 2017, Agenda 2 ANEKA (Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) : Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS Nilai-Nilai Dasar PNS.

Lembaga Administrasi Negara, 2017, Agenda 3 Kedudukan dan Peran ASN

dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of

Goverment) : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nilai-Nilai Dasar

PNS.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 11 Tahun

2009 tentang Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara Tahun 2016.

Page 32: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

LAMPIRAN

Page 33: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

KEGIATAN 1

Mengidentifikasi Kendala Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di Poliwangi

Output :

Hasil Analisis Kendala Pengelolaan BMN di Politeknik Negeri Banyuwangi

(Poliwangi)

Page 34: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 35: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 1 TAHAPAN 1

Kegiatan : Mengidentifikasi Kendala Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di

Poliwangi

Tahapan : Koordinasi dengan beberapa prodi / unit untuk mencari informasi tentang kendala pengelolaan BMN.

Bukti : Foto kegiatan koordinasi dengan beberapa prodi / unit

Proses :

Saya menemui pegawai di prodi / unit dengan sopan dalam rangka mencari beberapa

kendala terkait pengelolaan BMN dan menjelaskan maksud dan tujuan secara jelas

dalam rangka mencari kendala terkait pengelolaan BMN.

Page 36: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 1 TAHAPAN 2

Kegiatan : Mengidentifikasi Kendala Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di

Poliwangi

Tahapan : Mengumpulkan berbagai kendala terkait pengelolaan BMN di Poliwangi

Bukti : Catatan hasil pengumpulan beberapa kendala

Proses :

Saya mengumpulkan beberapa kendala pengelolaan BMN secara mandiri,

mendengarkan dan mencatat beberapa kendala dan saran secara cermat, kemudian

disusun dengan mementingkan mutu agar memudahkan kegiatan selanjutnya.

Page 37: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 1 TAHAPAN 3

Kegiatan : Mengidentifikasi Kendala Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di

Poliwangi

Tahapan : Menganalisa beberapa kendala yang telah dikumpulkan.

Bukti : Rangkuman hasil analisis kendala.pengelolaan BMN di Poliwangi

Proses :

Saya berdoa sebelum memulai kegiatan, kemudian mempelajari dan menganalisa

kendala yang telah kumpulkan dengan cemat, dilanjutkan membuat hasil analisa

dengan penuh tanggung jawab

Page 38: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

RANGKUMAN HASIL ANALISIS KENDALA PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI POLIWANGI

No. Kendala-kendala yang ditemui Analisis Kendala

1 Belum tersosialisasikannya aturan-aturan pengelolaan barang milik negara secara merata ke setiap unit di lingkungan Politeknik Negeri Banyuwangi.

Beberapa aturan terkait pengelolaan bmn sebenarnya sudah ada namun kadang petugas bmn lupa untuk mensosialisasikan kepada unit yang ada di Poliwangi, terutama jika ada perubahan aturan-aturan maka juga perlu disosialisasikan kembali. Maka perlu untuk selalu koordinasi dengan setiap unit agar bisa teratur dalam mensosialisasikan aturan-aturan BMN demi terwujudnya tata kelola yang baik dan benar terkait BMN di Poliwangi

2 Kurangnya kesadaran dari setiap pegawai yang ada di Poliwangi dalam menggunakan, menjaga dan merawat barang milik negara

Masih banyak ditemukan beberapa BMN yang ditempatkan tidak pada tempatnya, kemudian juga ada beberapa BMN yang barangnya masih baru namun tidak terpakai karena beberapa alasan, dan ada juga BMN yang belum satu tahun tapi sudah rusak, maka hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran pegawai atau unit yang memakai kurang bisa menjaga BMN yang sudah diserahterimakan kepadanya. Maka tugas BMN sebagai pengelola juga harus sering berinteraksi dan berkoordinasi dengan unit-unit terkait kondisi BMN baik yang nilainya kecil maupun yang besar

3 Pengguna barang memindahkan barang tanpa persetujuan pengelola barang.

Unit yang menjadi penanggung jawab barang yang berada diruangannya memindahkan barang dari satu ruangan ke ruangan lain dengan tidak menyertakan surat permohonan pemindahan barang ke pengelola BMN. Mengingat data suatu barang sudah tercatat di dalam aplikasi maka ketika barang ini pindah dengan tidak disertai keterangan perpindahan maka akan menyulitkan pengelola BMN menelusuri jejak BMN tersebut. Hal ini didukung pula dengan kurangnya kesadaran unit dalam melaporkan kondisi BMN, sehingga semakin mempersulit petugas BMN dalam mendata aset BMN. Maka petugas BMN perlu untuk selalu mengingatkan setiap unit dalam memindahkan barang.

4 Barang yang sudah terdistribusi ke setiap unit namun belum sempat dilabel

Kendala ini banyak terjadi karena belum adanya standar operasional prosedur tentang pelabelan barang. Didukung juga dengan kurangnya sumber daya manusia yang terbatas dan kurang berpengalaman dalam melabel. Maka seringnya praktek pelabelan dilakukan ketika barang sudang menyebar ke berbagai tempat di prodi maupun unit. Hal ini menyebabkan petugas BMN harus bekerja lebih keras mencari barang yang akan dilabel dan menyebabkan kurang rapinya pekerjaan pelabelan karena keterbatasan waktu pelabelan. Maka perlu dibuatkan SOP yang mengharuskan barang harus dilabel terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke

Page 39: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

No. Kendala-kendala yang ditemui Analisis Kendala

setiap prodi/unit sehingga bisa menertibkan kegiatan petugas BMN dan meminimalisir terjadinya kesalahan pelabelan karena barang belum menyebar kemana-mana.

5 Penetapan status pengguna barang setelah barang di input ke aplikasi SIMAK BMN belum berjalan dengan baik.

Dalam laporan yang dibuat oleh Petugas BMN Pusat Kemenristekdikti di bulan November 2019 kemarin, banyak BMN Poliwangi yang belum di tetapkan penetapan status pengguna (PSP) nya oleh kuasa pengguna barang (KPB) atau dalam hal ini instansi. Maka hal ini juga menandakan belum adanya tertib administrasi dalam pencatatan PSP barang. Kalau dalam pedoman pengelolaan BMN, jika suatu BMN telah selesai dicatat di aplikasi SIMAK-BMN maka proses selanjutnya adalah instansi mengusulkan PSP BMN ke KPKNL atau ke Kementerian yang berada di atasnya. Namun selama ini banyak barang yang belum di PSP-kan tentu menambah daftar pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Maka petugas BMN perlu menertibkan kegiatan pengelolaan BMN dengan segera mengusulkan PSP ke KPKNL atau Kemendikbud.

6 Banyak barang yang tercatat di aplikasi SIMAK BMN belum tercatat sesuai dengan kondisi barang yang sesungguhnya.

BMN yang telah dimasukkan aplikasi SIMAK-BMN masih banyak yang belum dirubah dari kondisi saat ini. Dalam artian masih banyak barang yang tercatat dengan kondisi “baik”, padahal barang itu sudah berumur lebih dari lima tahun. Tentu jika dinalar setiap barang pasti ada masa pakainya, dan juga kondisinya pasti berubah. Keterbatasan sdm menyebabkan sulitnya untuk merubah satu per satu kondisi barang sesuai kondisi saat ini. Maka penting untuk selalu berkoordinasi dengan unit atau prodi dalam pengecekan kondisi barang. Tugas ini juga berhubungan dengan bagian umum, yang tugasnya sebagai bagian perbaikan jika ada barang yang rusak. Maka petugas BMN juga sering berkoordinasi dengan bagian umum untuk mengecek kondisi barang

7 Pengguna barang kurang aktif dalam melaporkan barang dengan kondisi rusak berat atau status hilang

Seperti kejadian sebelumnya dimana unit atau prodi tidak melaporkan kondisi BMN, maka sering juga ada beberapa barang yang hilang namun tidak dilaporkan ke BMN. BMN bahkan harus melakukan penelusuran terlebih dahulu sebelum diketahui jika barang tersebut hilang. Tentu hal ini menyebabkan ketidakefektifan kegiatan pengelolaan BMN. Jika dari awal ada laporan kehilangan maka BMN bisa segera membuat tindakan dengan pengecekan dan pengurusan surat kehilangan barang ke pihak berwajib

8 Banyak daftar barang ruangan yang sudah tidak sesuai dengan barang yang ada dalam ruangan tersebut

Daftar barang ruangan (DBR) merupakan salah satu indikator penilaian manajemen BMN yang harus diutamakan. Daftar barang ruangan ini berisi informasi BMN yang berada di suatu ruangan dengan disertai tanda tangan penaggung jawab ruangan. DBR juga menjadi persyaratan yang harus dipenuhi jika suatu instansi ingin melakukan proses akreditasi. Maka sudah menjadi kewajiban untuk petugas BMN rutin memutakhirkan DBR demi terwujudnya tata kelola dan manajemen aset yang baik di instansi ini

Page 40: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

No. Kendala-kendala yang ditemui Analisis Kendala

9 Ada beberapa barang yang sudah diberikan ke pengguna namun belum dibuatkan berita acara serah terima

Beberapa barang yang sudah diberikan ke unit/prodi ada yang belum dibuatkan berita acara serah terimanya karena pada waktu adanya keterbatasan sdm yang ada. Selain itu kurangnya kesadaran pengguna dalam meminta BAST. Hal ini juga diakibatkan belum adanya SOP yang mengatur tentang pengelolaan BMN. Maka diharapkan dengan adanya SOP terkait pengelolaan BMN, seluruh barang yang telah diserahterimakan kepada user/prodi bisa segera dibuatkan BAST-nya

10 Ada SOP tentang pengelolaan BMN yang hanya berupa draft sehingga belum bisa diterapkan secara efektif

Kendala dari kegiatan pengelolaan BMN yang tidak optimal karena belum adanya SOP yang mengatur hal itu. Ada beberapa SOP yang hanya berupa catatan atau draft saja, sehingga tidak bisa dijadikan acuan untuk pelaksanaan kegiatan

11 Pengamanan aset belum berjalan dengan maksimal

Aset yang dimiliki perlu dijaga supaya menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tindakan pencurian. Pengamanan aset bisa dibagi ke dalam tiga tahap yaitu pengamanan administrasi, pengamanan fisik dan pengamanan hukum. Untuk pengamanan administrasi dan pengamanan hukum sudah dilaksanakan oleh Poliwangi, namun untuk pengamanan fisik masih belum berjalan maksimal. Terutama aset tanah yang sebagian besar belum diberi pagar sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan kerugian kehilangan aset jika tidak dicarikan solusinya

Page 41: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

KEGIATAN 2

Mereview kendala-kendala yang telah dianalisa

Output :

Notulen hasil diskusi

Page 42: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 43: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

RISALAH DISKUSI

Saran dan masukan dari peserta diskusi terkait kendala yang telah dianalisis

1. Belum tersosialisasikannya aturan-aturan pengelolaan barang milik negara secara merata ke setiap unit di lingkungan Politeknik Negeri Banyuwangi. Tindakan :

Petugas BMN perlu giat dan rutin mensosialisasikan aturan-aturan baik secara tertulis

maupun tidak tertulis terkait pengelolaan BMN ke setiap unit/prodi di lingkungan

Poliwangi

2. Kurangnya kesadaran dari setiap pegawai yang ada di Poliwangi dalam menggunakan, menjaga dan merawat barang milik negara Tindakan :

Perlu ada kegiatan sosialisasi secara menyeluruh terhadap penggunaan BMN. Dalam

hal ini BMN akan mencoba mendiskusikan dengan pimpinan terkait hal ini.

3. Pengguna barang memindahkan barang tanpa persetujuan pengelola barang. Tindakan :

Petugas BMN membuatkan form pengajuan perpindahan barang lalu dikirimkan ke

setiap unit agar ketika suatu unit melakukan perpindahan barang, bisa mengajukan

terlebih dahulu sebelum akhirnya dilaksanakan perpindahan barang.

4. Barang yang sudah terdistribusi ke setiap unit namun belum sempat dilabel. Tindakan :

SOP yang akan dibuat nantinya mengharuskan petugas BMN untuk segera melabel

BMN ketika barang tersebut telah terinput di aplikasi SIMAK-BMN sehingga

mempercepat proses distribusi barang. Adapun barang yang belum dilabel maka

petugas BMN akan membuatkan label barang tersebut untuk kedepannya ditempel.

5. Penetapan status pengguna barang setelah barang di input ke aplikasi SIMAK BMN belum berjalan dengan baik. Tindakan :

Untuk kedepannya, ketika barang telah tercatat di aplikasi SIMAK-BMN dan

terdistribusi ke setiap unit, maka petugas BMN segera mengusulkan PSP ke KPKNL

maupun ke Dirjen Vokasi sesuai dengan jenis barang yang akan di PSP-kan.

6. Banyak barang yang tercatat di aplikasi SIMAK BMN belum tercatat sesuai dengan kondisi barang yang sesungguhnya. Tindakan :

Petugas BMN perlu aktif dalam memutakhirkan data yang ada di aplikasi SIMAK-BMN

setiap harinya secara bertahap supaya lebih baik tata kelolanya. Dan aktif

berkoordinasi dengan user / prodi yang menggunakan BMN secara langsung supaya

data BMN bisa selalu mutakhir.

7. Pengguna barang kurang aktif dalam melaporkan barang dengan kondisi rusak berat atau status hilang. Tindakan :

Petugas BMN setiap bulannya mengontrol barang yang ada di setiap unit terkait

barang yang memang sudah rusak. Dan jika ada barang hilang maka perlu dibuatkan

berita acara dengan terlebih dahulu dilalukan pemeriksaan.

8. Banyak daftar barang ruangan yang sudah tidak sesuai dengan barang yang ada dalam ruangan tersebut. Tindakan :

Page 44: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

Petugas BMN perlu secara rutin memutakhirkan DBR di setiap ruangan. Adapaun

untuk ruangan yang ada ditingkat prodi atau jurusan, petugas BMN bekerja sama

dengan admin prodi untuk membantu memutakhirkan DBR

9. Ada beberapa barang yang sudah diberikan ke pengguna namun belum dibuatkan berita acara serah terima. Tindakan :

Ketika proses distribusi BMN dilaksanakan, maka petugas BMN sebelumnya sudah

menyiapkan berita acara serah terima sehingga ketika proses distribusi bisa langsung

segera diberikan juga berita acara serah terimanya. Adapun jika ada beberapa barang

yang belum dibuatkan BAST maka petugas BMN segera membuatkannya.

10. SOP tentang pengelolaan BMN yang ada hanya berupa draft sehingga belum bisa diterapkan secara efektif Tindakan :

Sesuai dengan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan, maka saya dibantu dengan

pengelola BMN akan membuat SOP pengelolaan yang disesuaikan dengan kondisi

saat ini, dan berusaha untuk dapat disahkan SOPnya sehingga bisa menjadi

pedoman bagi pengelola BMN dan juga sebagai pengendalian.

11. Pengamanan aset belum berjalan dengan maksimal Tindakan :

Terkait permasalahan ini, perlu ada koordinasi dan diskusi dengan pimpinan karena

ranah permasalahan ini menyangkut kebijakan dari pimpinan.

Page 45: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 2 TAHAPAN 1

Kegiatan : Mereview kendala-kendala yang telah dianalisa

Tahapan : Koordinasi dengan teman sejawat dan anggota BMN lainnya untuk membahas kendala pengelolaan BMN.

Bukti : Screenshot undangan diskusi melalui aplikasi Whatsapp

Proses :

Diawali dengan salam, saya mengirimkan pesan rekan sejawat dan tim BMN dengan

sopan melalui Whatsapp, lalu meminta bantuannya untuk mendiskusikan kendala

pengelolaan BMN.

Page 46: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 2 TAHAPAN 2

Kegiatan : Mereview kendala-kendala yang telah dianalisa

Tahapan : Melakukan diskusi bersama rekan sejawat dan anggota BMN lain terkait kendala BMN.

Bukti : Foto kegiatan diskusi

Proses :

Saya berdoa sebelum memulai diskusi, lalu memimpin (kepemimpinan) kegiatan

diskusi dan menjelaskan hasil analisa beberapa kendala dengan jelas dan

transparan.

Kemudian mendengarkan pendapat dari beberapa rekan dengan baik (menghargai

pendapat). Mencatat seluruh saran dengan teliti.

Page 47: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 2 TAHAPAN 3

Kegiatan : Mereview kendala-kendala yang telah dianalisa

Tahapan : Menyusun notulen diskusi tentang kendala pengelolaan BMN dan melaporkannya ke atasan.

Bukti : Foto kegiatan laporan notulen ke atasan

Proses :

Saya menyusun notulen sebagai bentuk pertanggung jawaban dengan

mementingkan mutu. Kemudian melaporkan notulen tersebut kepada atasan

dengan sopan.

Page 48: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

KEGIATAN 3

Menyusun draft SOP Pengelolaan BMN

Output :

Draft SOP Pengelolaan BMN

Page 49: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 50: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 51: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 3 TAHAPAN 1

Kegiatan : Menyusun draft SOP Pengelolaan BMN

Tahapan : Mencari referensi terkait SOP pengelolaan BMN dari sumber lain.

Bukti : Beberapa referensi SOP dari sumber lain.

Proses :

Saya mencari informasi tentang SOP dari sumber lain sehingga lebih cepat dan

efektif dalam proses menyusun SOP dan memastikan sumber dapat dipercaya

(kepercayaan) agar saya mendapatkan informasi yang bisa dipertanggung jawabkan.

Page 52: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 53: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 54: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 55: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 56: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 57: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 58: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 59: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 60: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 3 TAHAPAN 2

Kegiatan : Menyusun draft SOP Pengelolaan BMN

Tahapan : Membuat draft SOP Pengelolaan BMN yang baru

Bukti : Draft SOP Pengelolaan BMN awal

Proses :

Saya bekerja keras dalam Membuat draft SPO baru dengan memakai flowchart atau

alur kerja yang berorientasi mutu, disertai deskripsi kegiatan dan keterangan waktu

yang jelas targetnya. Lalu SOP disusun dengan berinovasi dan disesuaikan dengan

kondisi di instansi saat ini.

Page 61: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 62: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 3 TAHAPAN 3

Kegiatan : Menyusun draft SOP Pengelolaan BMN

Tahapan : Mengkonsultasikan draft SOP yang telah dibuat ke petugas BMN dan

atasan

Bukti : Foto kegiatan konsultasi.

Proses :

Saya menemui petugas BMN dan pimpinan dengan sopan dan menggunakan

penulisan Bahasa Indonesia sesuai EYD, lalu menjelaskan draft SOP yang telah

dibuat dengan jelas, serta meminta saran terkait SOP tersebut.

Page 63: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

KEGIATAN 4

Diskusi (Forum Group Discussion) dengan pimpinan dan pejabat terkait tentang

SOP Pengelolan BMN

Output :

Berita Acara FGD

Page 64: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 65: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 66: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 4 TAHAPAN 1

Kegiatan : Diskusi (Forum Group Discussion) dengan pimpinan dan pejabat terkait

tentang SOP Pengelolan BMN

Tahapan : Koordinasi dengan pimpinan dan pejabat terkait dalam rangka

pelaksanaan FGD.

Bukti : Surat Undangan terkait pelaksanaan FGD.

Proses :

Saya menyusun undangan tertulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang

sesuai EYD lalu mengirimkan undangan tersebut kepada pimpinan dan pejabat terkait

dengan sopan dan jelas dalam rangka mengoordinasikan kegiatan diskuis (forum

discussion group) tentang SOP pengelolaan BMN.

Page 67: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 4 TAHAPAN 2

Kegiatan : Diskusi (Forum Group Discussion) dengan pimpinan dan pejabat terkait

tentang SOP Pengelolan BMN

Tahapan : Melakukan kegiatan FGD dengan pimpinan dan pejabat terkait

Bukti : Screenshot kegiatan FGD

Proses :

Saya memulai diskusi dengan salam, lalu menjelaskan secara tepat dan cermat agar

mudah dipahami, kemudian melakukan diskusi dengan mementingkan musyawarah

mufakat, mencatat seluruh masukan dari pimpinan dengan cermat.

Page 68: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 69: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 4 TAHAPAN 3

Kegiatan : Diskusi (Forum Group Discussion) dengan pimpinan dan pejabat terkait

tentang SOP Pengelolan BMN

Tahapan : Menyusun notulen kegiatan FGD.

Bukti : Notulen hasil FGD.

Proses :

Saya menganalisa hasil FGD dengan cermat dan memperhatikan hal-hal penting

guna perbaikan hasil SOP (orientasi mutu), kemudian bekerja keras membuat

notulen kegiatan FGD.

Page 70: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

.

RISALAH DISKUSI

Tanya jawab dan tanggapan terkait SOP yang telah dijelaskan

1. Pertanyaan dari Dedy Hidayat Kusuma, S.T., M.Cs.

SOP untuk penghapusan BMN apakah ada ? dan untuk barang yang kondisinya rusak perlakuannya bagaimana ? Sebab barang kita terutama yg sudah lama seperti yg ada di tahun 2008 sudah banyak yg rusak, atau fisiknya sudah tidak ada, namun sampai sekarang masih tercatat sebagai aset, apakah dimungkinkan adanya penghapusan ? Jawab : terkait SOP penghapusan BMN ada SOP Penghapusan BMN dari Dikti yang belum diresmikan, tetapi secara garis besar bisa digunakan. Harapan kedepannya setelah proses likuidasi selesai, BMN bisa dilakukan penghapusan BMN. Terkait penghapusan memang dibutuhkan tim, dengan cara Direktur menunjuk tim yg akan melakukan penghapusan. Saya dan juga teman2 bmn sebelum tim itu terbentuk juga ikut menyusun konsep, mendata barang-barang yang akan dihapus. Saya juga minta kontribusi prodi untuk melaporkan BMN dan juga perlu ada pengecekan ulang terhadap BMN. Tambahan dari penanya : Segera mengambil langkah terutama untuk aset-aset yg sudah lama segera didata kembali. Kalau aset sudah ke kemdikbud, data-data segera disampaikan ke user dan prodi bisa segera menginventarisir BMN dari data yg diberikan pengelola BMN, supaya aset yg kita catat dan kita laporkan benar2 real sesuai kondisi yg ada

2. Pertanyaan dari Anis Usfah Prastujati, S.Pt., M.Si.

Seperti apa teknis laporan perpindahan barang dari unit satu ke unit lainnya ?

Barang-barang apa saja yg dikategorikan sebagai aset BMN ?

Pelaporan untuk barang-barang yang kondisi rusak bagaimana ?

Jawab :

Kami mengarahkan setiap unit ketika akan memindahkan barang antar unit, supaya

bersurat ke direktur, lalu direktur mendisposisikan ke bmn, sehingga sama2

mengetahui.

Jenis aset yg tercatat dalam bmn adalah barang yg dibeli melalui belanja modal.

Kerusakan barang yg masih bisa diperbaiki (rusak ringan), laporan ke bagian umum,

dan barang yg sekiranya rusak berat, bisa diajukan ke bmn untuk didata dan

kedepannya akan dihapuskan.

3. Pertanyaan dari Ika Yuniwati, S.Pd., M.Si.

Untuk peraturan penghapusan apa masih memakai PMK no 83/PMK.06/2016 ttg tata

cara pelaksanaan pemusnahan dan penghapusan bmn ?

Jawab :

Untuk SOP penghapusan BMN masih menggunakan PMK tersebut.

Tambahan dari penanya :

Terkait SOP yg sudah diajukan ke p2m, sudah disahkan sebelum akreditasi 2019,

cuman setelah disahkan ada aktor2 yg dari Biro Hukor harus sesuai dengan OTK,

kalau kita melaksanakan itu berarti tata kelola kita sepenuhnya harus sesuai dengan

OTK.

Maksudnya karena di Poliwangi masih ada beberapa unit yg tidak sesuai dengan

OTK, seperti misal kan UPK itu yang seharusnya berdiri sendiri, sedangkan di

Poliwangi, UPK ada di setiap prodi. kalau misal mau dilaksanakan sesuai dengan

OTK, maka disesuaikan dengan yg sekarang.

Page 71: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

Untuk SOP, ada aktor yang menjalankan. sedangkan dari Biro Hukor menjelaskan

bahwa aktor tsb harus sesuai dengan OTK organisasi. beberapa waktu lalu kita

sempat merubah SOP sesuai OTK tapi ditolak oleh biro hukor.

4. Tanggapan dari Wahyu Yulianingsih, S.Si.

Saya sudah pernah membuat beberapa draft dibantu dengan anggota bmn (mas

panca), penghapusan bmn, pengelolaan bmn juga pernah, cuma saya tidak tau sudah

disahkan atau belum. Teman – teman yg latsar saya minta untuk membuat SOP yang

nantinya adalah SOP yg sudah disahkan, karena selama ini kita hanya memiliki draft

SOP.

Untuk mas brian saya sarankan membuat SOP pengelolaan BMN terkait barang

datang sampai barang terinventaris di user. Terkait DBR (Daftar Barang Ruangan),

dulunya yg membuat dari pengelola BMN, tapi dari pemgelola BMN kesulitan krn BMN

sering berpindah-pindah. Adanya latsar ini, kita mulai lagi dari awal supaya draft SOP

yg dibuat bisa berjalan sesuai dgn yg kita inginkan, dan BMN bisa terinventaris dgn

baik.

DBR wajib harus ada. kalau ruangan tidak memiliki DBR maka bisa menjadi poin yg

kurang baik dan DBR juga sebagai inventaris

Terkait penghapusan, kita ada rencana melakukan, tapi terlebih dahulu menuntaskan

masalah inventaris BMN

5. Tanggapan dari Muh. Fuad Al Haris, S.T., M.T.

SOP penghapusan aset sudah sepatutnya segera dijalankan, karena kita setiap tahun

ada pembelian aset. maka aset yg lama dan kondisinya rusak berat, semakin

menumpuk, sehingga bisa dihapus. Hanya saja kendalanya kita tidak memiliki gudang

untuk menyimpan barang rusak.

kalau penghapusan tsb bisa dilaksanakan, maka bisa mengurangi beban Poliwangi

terhadap aset yg ada. Misalnya ada kursi yg kondisinya 50 % dan layak utk

dihapuskan, ya dihapuskan saja. bisa dilelang, dan teman2 pegawai bisa ikut andil.

Kemudian terkait inventarisasi aset, kita harus punya kejelasan dalam bekerja. contoh

barang yg berpindah-pindah. Ketika memindahkan barang antar ruangan maka harus

ada prosedur, sehingga smuanya terkontrol.

Terkait DBR, dengan DBR yg terupdate, kita lebih mudah mengakses keberadaan

suatu aset tanpa perlu cek lapangan.

Harapannya inventarisasi aset bisa menjadi aktivitas yang bisa diukur. bisa ada waktu

periodik di setiap aktivitas yang selanjutnya dapat dilaporkan. Karena potensi

kepedulian terhadap aset sangat kurang sekali. Jadi kedepannya kita kalau beli aset

tidak hanya sekedar tambal sulam, beli aset karena aset lama rusak, tapi juga untuk

melengkapi aset yg lama, seperti karena ada teknologi bru.

Page 72: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

KEGIATAN 5

Finalisasi dan Pengesahan SOP Pengelolaan BMN

Output :

SOP Pengelolaan BMN yang telah disahkan.

Page 73: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 74: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 75: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 5 TAHAPAN 1

Kegiatan : Finalisasi dan Pengesahan SOP Pengelolaan BMN

Tahapan : Penyusunan SOP Pengelolaan BMN final.

Bukti : SOP Pengelolaan BMN Final.

Proses :

Saya mengoreksi hasil FGD dengan teliti dan menyesuaikan SOP yang telah dibuat

dengan hasil FGD. Kemudian mempersiapkan dokumen SOP dengan mandiri,

dicetak dengan jelas dan disusun dengan rapi dan sistematis (efisien) untuk

mempermudah proses pengesahan SOP.

Page 76: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 77: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 5 TAHAPAN 2

Kegiatan : Finalisasi dan Pengesahan SOP Pengelolaan BMN

Tahapan : Koordinasi dengan unit Pusat Penjaminan Mutu (P2M) terkait SOP yang

akan disahkan

Bukti 1 : Foto kegiatan koordinasi dengan P2M

Proses :

Saya mengetuk pintu (sopan) dan mengucapkan salam (religius) lalu menyampaikan

maksud kedatangan dengan jelas. Saya juga meminta nomor dokumen untuk

pengesahan SOP dan surat permohonan pengesahan SOP sebagai dokumen

persyaratan untuk pengesahan SOP.

Page 78: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

Bukti 2 : Surat Permohonan Pengesahan SOP

Page 79: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 5 TAHAPAN 3

Kegiatan : Finalisasi dan Pengesahan SOP Pengelolaan BMN

Tahapan : Koordinasi dengan pimpinan dalam rangka pengesahan SOP

Bukti : Foto kegiatan koordinasi dengan pimpinan.

Proses :

Setelah seluruh dokumen persyaratan pengesahan SOP dilengkapi, saya menemui

pimpinan dengan mengucapkan salam dan berkomunikasi dengan sopan dalam

rangka mengajukan pengesahan SOP Pengeloaan BMN.

Page 80: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

KEGIATAN 6

Sosialisasi SOP Pengelolaan BMN yang telah disahkan ke prodi / unit di Poliwangi

Output :

Laporan Hasil Kuesioner

Page 81: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

Laporan Hasil Kuesioner Tanggapan Prodi / Unit

Terhadap SOP Pengelolaan Barang Milik Negara

No Nama Jabatan

Dapat Dipahami

Efektivitas dan

Efisiensi

Keseluruhan Alur SOP

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 Prio Widhia Fajar, S.E. Plt. Kasubbag Umum & Kepegawaian

1 0 1 0 1 0

2 Dadang Dwi Pranowo, S.T., M.Eng.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

1 0 1 0 1 0

3 Eka Mistiko Rini, S.Kom, M. Kom.

Ketua Jurusan T. Informatika

0 1 1 0 1 0

4 Rudi Tri Handoko, S.ST Par., M.Tr.Par.

Koordinator Prodi MBP 1 0 1 0 1 0

5 Shinta Setiadevi, S.TP., M.M. Koordinator Lab. Agribisnis

1 0 1 0 1 0

6 Muhammad Toyib, S.E., M.M. Ketua BAAKPSI 1 0 0 1 1 0

7 Anis Usfah Prastujati, S.Pt., M.Si.

Koordinator Prodi TPHT 1 0 1 0 1 0

8 Abdul Rohman, S.T., M.T. Koordinator Prodi TMK 1 0 1 0 1 0

9 M. Abdul Wahid, S.T., M.T. Koordinator Prodi T. Mesin

1 0 1 0 1 0

10 Mirza Ghulam Rifqi, S.T., MST.

Koordinator Prodi T. Sipil

1 0 1 0 1 0

Jumlah 9 1 9 1 10 0

Setuju Tidak Setuju

Dapat Dipahami 9 1

Efektivitas dan Efisiensi 9 1

Keseluruhan Alur SOP 10 0

0

2

4

6

8

10

12

Tin

gkat

Kep

uas

an D

ose

n

Hasil Survei Kepuasan Dosen Prodi

Page 82: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

Kesimpulan

Dalam Penyusunan SOP Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) ini, Sembilan

dari sepuluh responden dapat memahami SOP tersebut. Ada satu responden yang

tidak dapat memahami SOP tersebut disebabkan beberapa kalimat yang menurutnya

tidak dimengerti dan perlu dijelaskan secara detail lagi jika nantinya ada revisi SOP.

Namun secara keseluruhan unit / prodi di Poliwangi telah memahami SOP tersebut.

Untuk tingkat keefektivan dan keefisienan SOP ini, sembilan orang telah setuju

terhadap SOP ini. Satu responden tidak setuju terhadap keefektivan dan keefisienan

SOP karena ada beberapa komponen dalam SOP yang perlu dirubah. Namun

menurut penulis, komponen tersebut tidak perlu dirubah sebab komponen yang

dimaksud responden adalah komponen yang sudah sesuai dengan keadaan yang

ada. Jika nantinya perlu ada perubahan terkait SOP ini maka penulis bersama dengan

pengelola BMN dan atasan akan mendiskusikan lebih lanjut terkait hal ini. Secara

keseluruhan responden banyak yang menyetujui bahwa SOP ini lebih efektif dan lebih

efisien daripada prosedur lama yang telah dilaksanakan oleh pengelolan BMN.

Sedangkan untuk tingkat keseluruhan alur SOP, seluruh unit / prodi telah

memahami SOP ini sehingga diharapkan untuk kedepannya SOP ini bisa

dilaksanakan dengan baik dan bisa menjadi pedoman pelaksanaaan pengelolaan

BMN di Poliwangi.

Sebagai tambahan, berikut beberapa tanggapan dan masukan dari beberapa

responden terkait SOP ini, antara lain sebagai berikut:

1. Apabila ada perkembangan dari kondisi yang ada (contohnya kondisi covid-19)

bisa lebih fleksibel untuk diupdate.

2. SOP ini berharap bisa segera diimplementasikan di Poliwangi.

3. Perlu sedikir perbaikan terhadap susunan kata pada kalimat (kegiatan) yang

digunakan.

4. SOP telah sesuai dengan alur & prosedur sehingga jelas untuk dilaksanakan.

5. Komponen SOP pada nomor 3 dan 4 seharusnya ada proses (gambar wajik)

sebelum dimasukkan ke dalam aplikasi, yang mana proses tersebut adalah cek

ulang spesifikasi teknis dan kondisi barang yang diterima sebelum dimasukkan ke

dalam aplikasi SIMAK BMN.

6. SOP ini sangat membantu prodi dalam menginventarisir aset/barang yang ada di

Prodi.

7. Jika SOP bisa dijalankan, kesalahan-kesalahan dalam pendataan BMN bisa

teratasi.

Page 83: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 6 TAHAPAN 1

Kegiatan : Sosialisasi SOP Pengelolaan BMN yang telah disahkan ke prodi / unit

di Poliwangi

Tahapan : Koordinasi dengan pejabat terkait dalam rangka sosialisasi SOP

Pengelolaan BMN

Bukti : Foto Kegiatan koordinasi dengan beberapa prodi / unit.

Proses :

Saya berkoordinasi dengan pejabat terkait di setiap unit dengan sopan dan hormat

untuk mensosialisasikan SOP yang telah disahkan, kemudian menjelaskan secara

jelas maksud koordinasi tersebut

Koordinasi dan sosialisasi dengan Subbagian Umum dan Kepegawaian

Page 84: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

Koordinasi dan sosialisasi dengan Prodi Agribisnis

Koordinasi dan sosialisasi dengan Prodi Teknik Sipil

Koordinasi dan sosialisasi dengan Prodi Teknik Informatika

Page 85: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

Koordinasi dan sosialisasi dengan Prodi Teknik Pengolahan Hasil Ternak

Koordinasi dan sosialisasi dengan Prodi Manajemen Bisnis Pariwisata

Page 86: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 5 TAHAPAN 2

Kegiatan : Sosialisasi SOP Pengelolaan BMN yang telah disahkan ke prodi / unit

di Poliwangi

Tahapan : Kegiatan sosialisasi SOP Pengelolaan BMN dan pengisian kuesioner ke

Prodi / Unit di Poliwangi

Bukti : Bukti penerimaan kegiatan sosialisasi

Proses :

Saya memberikan SOP baru ke setiap unit dengan tidak diskriminatif dan

menjelaskan secara jelas dan mudah dipahami supaya penyampainnya lebih efektif.

Selain itu juga menyerahkan kuesioner sebagai tanggapan terhadap SOP yang telah

dibentuk.

Page 87: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 88: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 89: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 90: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 91: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 92: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 93: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN

BUKTI FISIK

KEGIATAN 6 TAHAPAN 3

Kegiatan : Sosialisasi SOP Pengelolaan BMN yang telah disahkan ke prodi / unit

di Poliwangi

Tahapan : Menyusun hasil pengisian kuesioner

Bukti : Kuesioner terkait SOP Pengelolaan BMN yang telah diisi oleh responden

Proses :

Saya menyusun hasil kuesioner yang telah diperoleh dengan mandiri dan penuh

tanggung jawab. Hasil kuesioner disusun secara efektif menggunakan diagram

batang agar tampilannya lebih jelas dan tepat guna..

Page 94: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 95: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 96: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 97: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 98: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 99: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN
Page 100: PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN