standar operasional dan prosedur ( sop ) …

19
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT PAMOBVIT STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) PENGAMANAN OBYEK PARIWISATA DIREKTORAT PAMOBVIT POLDA NTB BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Undang - Undang Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia mengamanatkan bahwa tugas pokok Polri yaitu memelihara kamtibmas, melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat serta melakukan penegakan hukum secara demokratis dan menjunjung tinggi prinsip hak asasi manusia. b. Tugas pokok Polri tersebut dilaksanakan untuk menjamin keamanan dalam negeri agar seluruh proses pembangunan nasional dapat berjalan dengan aman. c. Salah satu bagian integral dari pembangunan nasional adalah pariwisata, dimana pariwisata merupakan salah satu sumber devisa bagi negara dan penyumbang kedua terbesar setelah Migas, sehingga semua kegiatan di bidang Pariwisata harus berjalan dengan aman, tertib dan nyaman. e. Dalam menjaga keamanan di bidang pariwisata, Polri memberikan tugas dan tanggung jawab kewenangan pengamanan kepada Dit Pam Obvit Babinkam Polri dan seluruh satuan wilayah sehingga perlu disusun standar operasional prosedur ( SOP ) sebagai arah dan pedoman dalam penyelenggaran pengamanan pariwisata. f. Pelayanan publik yang diberikan oleh Polri kepada masyarakat adalah merupakan perwujudan fungsi sebagai aparatur Negara sebagai abdi masyarakat. Pelayanan publik menjadi salah satu focus perhatian dalam meningkatkan kinerja Polri dan harus terukur dan dapat dievaluasi keberhasilannya.Sehingga Polri harus memiliki dan menerapkan prosedur kerja yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam melaksanakan pelayanan publik, SOP tidak saja bersifat internal tetapi juga bersifat eksternal karena SOP dapat juga digunakan untuk mengukur responsitivas, responsibelitas dan akuntabilitas Polri.

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT PAMOBVIT

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) PENGAMANAN OBYEK PARIWISATA DIREKTORAT PAMOBVIT POLDA NTB

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Undang - Undang Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia mengamanatkan bahwa tugas pokok Polri yaitu memelihara kamtibmas, melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat serta melakukan penegakan hukum secara demokratis dan menjunjung tinggi prinsip hak asasi manusia.

b. Tugas pokok Polri tersebut dilaksanakan untuk menjamin keamanan

dalam negeri agar seluruh proses pembangunan nasional dapat berjalan dengan aman.

c. Salah satu bagian integral dari pembangunan nasional adalah pariwisata,

dimana pariwisata merupakan salah satu sumber devisa bagi negara dan penyumbang kedua terbesar setelah Migas, sehingga semua kegiatan di bidang Pariwisata harus berjalan dengan aman, tertib dan nyaman.

e. Dalam menjaga keamanan di bidang pariwisata, Polri memberikan tugas

dan tanggung jawab kewenangan pengamanan kepada Dit Pam Obvit Babinkam Polri dan seluruh satuan wilayah sehingga perlu disusun standar operasional prosedur ( SOP ) sebagai arah dan pedoman dalam penyelenggaran pengamanan pariwisata.

f. Pelayanan publik yang diberikan oleh Polri kepada masyarakat adalah

merupakan perwujudan fungsi sebagai aparatur Negara sebagai abdi masyarakat. Pelayanan publik menjadi salah satu focus perhatian dalam meningkatkan kinerja Polri dan harus terukur dan dapat dievaluasi keberhasilannya.Sehingga Polri harus memiliki dan menerapkan prosedur kerja yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam melaksanakan pelayanan publik, SOP tidak saja bersifat internal tetapi juga bersifat eksternal karena SOP dapat juga digunakan untuk mengukur responsitivas, responsibelitas dan akuntabilitas Polri.

Page 2: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

g. Subdit Wisata Ditpamobvit Polda NTB merupakan unsur pelaksana tugas

pokok yang berada di bawah Direktur Ditpamobvit Polda NTB dengan tugas melaksanakan pengamanan obyek pariwisata termasuk mobilitas wisatawan yang memerlukan pengamanan khusus.

2. Dasar.

a. Undang - Undang Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

b. Undang - Undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan. c. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. d. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang

Kebijakan Pembangunanan Kebudayaan dan Pariwisata. e. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 bagian ketiga Pasal 58 a

Paragraf 1 Tentang penyelenggaraan Kepariwisataan. f. Keputusan kapolri No. Pol. : Kep / 53 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia, beserta perubahannya.

g. Keputusan kapolri No. Pol. : Kep / 54 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah, beserta perubahannya.

h. Surat keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 248 / IV / 2004 tanggal 21 April

2004 tentang Naskah Sementara Buku Petunjuk Kegiatan Pengamanan Objek dan Daya Tarik Wisata.

i. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM. 34 / HM.001 /

MKP / 2008 tanggal 8 September 2008 dan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.19 / UM.101 / MKP / 2009 tanggal 19 Mei 2009, tentang penetapan objek vital nasional di bidang pariwisata.

j. Perkap Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah. k. Surat Keputusan Kapolri No. Pol.: Skep/738/X/2005/tanggal 13 Oktober

2005 tentang Pedoman Sistem Pengamanan Objek Vital Nasional; 3. Maksud dan tujuan.

a. Maksud.

SOP ini disusun sebagai pedoman dan arahan bagi Subdit Pariwisata Ditpamobvit Polda NTB dan Satpamobvit di Polres-polres dalam penyelenggaraan pengamanan obyek pariwisata.

Page 3: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

b. Tujuan.

Tujuan disusunnya standard operasional prosedur ini untuk menyamakan persepsi dan tindakan dalam penyelenggaraan pengamanan obyek pariwisata yang dilaksanakan oleh Subdit Pariwisata Ditpamobvit Polda NTB.

4. Ruang Lingkup.

Ruang lingkup standard operasional prosedur ( SOP ) ini meliputi penggolongan obyek pariwisata, standar konfigurasi pengamanan obyek pariwisata serta kegiatan persiapan dan pelaksanaan pengamanan obyek pariwisata .

5. Sistimatika.

I. PENDAHULUAN.

II. PENGGOLONGAN OBYEK PARIWISATA

III. GANGGUAN KAMBTIBMAS DI BIDANG PARIWISATA

IV. KONFIGURASI STANDAR PENGAMANAN OBYEK PARIWISATA

V PELAKSANAAN PENGAMANAN OBYEK PARIWISATA

VI. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

VII. PENUTUP

6. Pengertian – pengertian. Dalam penyusunan standar operasional prosedur pengamanan pariwisata ini,

yang dimaksud dengan : a. Standar Operasional Prosedur ( SOP ) adalah merupakan tata cara

atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.

b. Konfigurasi adalah gambaran maupun sketsa yang dapat menjelaskan suatu permasalahan.

c. Pengamanan adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dalam rangka pencegahan, penangkalan dan penanggulangan serta penegakan hukum terhadap setiap ancaman dan gangguan keamanan.

f. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek / daya tarik wisata ( Objek - objek Wisata ), usaha jasa pariwisata dan usaha sarana pariwisata serta usaha - usaha lainnya yang terkait di bidang tersebut.

g. Pengelola Pariwisata adalah perangkat otoritas pariwisata termasuk objek dan daya tarik wisata.

Page 4: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

h. Polisi Pariwisata ( Police Tourism ) adalah bagian dari anggota Polri yang bertugas sebagai ujung tombak dan penanggung jawab keamanan di bidang pariwisata.

i. Pengamanan Internal adalah petugas yang dibentuk oleh instansi / Proyek / badan usaha, untuk melaksanakan pengamanan secara fisik dalam rangka menyelenggarakan keamanan swakarsa di lingkungan/ kawasan kerjanya.

j. Event Pariwisata adalah salah satu pagelaran Pariwisata yang berskala nasional maupun Internasional dan berpotensi mengandung kerawanan kamtibmas baik potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata.

k. Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil.

l. Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran Wisata.

m. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

BAB II PENGGOLONGAN PARIWISATA

7. Objek dan Daya Tarik Wisata , dapat digolongkan sebagai berikut

a. Termasuk Objek dan daya tarik Wisata alam adalah : 1) Taman Nasional antara lain Taman Rinjani di Lombok Timur 2) Taman Wisata, antara lain Taman Wisata. 3) Taman Hutan Raya, antara lain Taman Hutan. 4) Taman Laut antara lain Taman Laut. 5) Wisata Bahari antara lain.

b. Termasuk dalam Objek dan daya tarik Wisata budaya adalah : 1) Peninggalan sejarah, antara lain. 2) Musium, antara lain Musium NTB. 3) Pusat – pusat kesenian dan budaya ( tempat, bangunan yang

mempunyai nilai sejarah, nilai spiritual dan tradisional ), antara lain sanggar

4) Taman Rekreasi, antara lain Taman Sangkareang. 5) Taman Hiburan dan Taman Budaya Mataram. 6) Taman Satwa, antara lain Kebun Binatang. 7) Monumen, antara lain Monumen.

Page 5: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

c. Termasuk dalam Objek dan Daya Tarik Wisata minat khusus, berkaitan dengan hobby seseorang adalah : 1) Wisata Buru antara lain berburu Babi Hutan, berburu Rusa 2) Wisata Agro, antara lain Perkebunan kopi, perkebunan buah-

buahan 3) Wisata Tirta antara lain Olah Raga Air ( selancar air, selancar

angina, berlayar, menyelam, memancing). 4) Wisata Petualangan Alam, antara lain Mendaki Gunung,

Menelusuri Sungai Air Deras. 5) Wisata Kesehatan ( tempat pengobatan secara tradisional ), antara

lain Sumber Air Panas Mineral; 7) Pusat-pusat dan tempat-tempat budaya, industri dan kerajinan,

antara lain Desa Industri;

d. Termasuk dalam Objek dan Daya Tarik Wisata modern ( tempat, kawasan dan benda hasil karya manusia dengan teknologi modern, antara lain musium ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)

8. Hotel . Hotel merupakan usaha penyediaan akomodasi, dengan tanda bintang dan

melati, yang dapat digolongkan menjadi : a. City Hotel Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara ( dalam jangka waktu pendek ) dan sebagai transit karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel. b. Residential Hotel Hotel yang berlokasi di daerah pinggiran kota besar yang jauh dari keramaian kota tetapi mudah mencapai tempat – tempat kegiatan usaha. c. Resort Hotel Hotel yang berlokasi di daerah pegunungan, di tepi pantai, di tepi danau

atau di tepi aliran sungai , terutama diperuntukan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari – hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.

d. Motel ( Motor Hotel )

Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungkan satu kota dengan kota besar lainnya dan biasanya diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan kendaraan umum atau mobil sendiri.

9. Event pariwisata

.a Event pariwisata berskala lokal/daerah, yang meliputi :

Page 6: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

1) Kegiatan event pariwisata yang dilaksanakan di lingkungan objek / daya tarik wisata serta penyelenggaranya hanya melibatkan peserta dan kepanitiaan dari daerah setempat/lokal.

2) Kegiatan event pariwisata yang dilaksanakan di luar lingkungan

objek / daya tarik wisata serta penyelenggaranya hanya melibatkan peserta dan kepanitiaan dari daerah setempat/lokal.

b. Event pariwisata berskala nasional yang meliputi :

1) Kegiatan event pariwisata yang dilaksanakan di lingkungan objek / daya tarik wisata serta penyelenggaranya tidak melibatkan peserta dan kepanitiaan dari luar negeri.

2) Kegiatan event pariwisata yang dilaksanakan di luar lingkungan

objek / daya tarik wisata serta penyelenggaranya tidak melibatkan peserta dan kepanitiaan dari luar negeri.

c. Event pariwisata berskala internasional yang meliputi :

1) Kegiatan event pariwisata yang dilaksanakan di lingkungan objek / daya tarik wisata serta penyelenggarannya melibatkan peserta dan kepanitiaan dari luar negeri.

2) Kegiatan event pariwisata yang dilaksanakan di luar lingkungan

objek / daya tarik wisata serta penyelenggaranya melibatkan kepanitiaan dan peserta dari luar negeri.

BAB III GANGGUAN NYATA DI BIDANG PARIWISATA

10. Gangguan kamtibmas dalam bentuk kejahatan

a. Kejahatan konvensional.

1) Pencurian. 2) Penipuan. 3) Perompakan. 4) Penganiayaan. 5) Pengrusakan. 6) Kejahatan asusila. 7) Pembunuhan. 8) Pemerasan. 9) Perkelahian.

b. Kejahatan transnasional.

1) Teroris. 2) Penyanderaan. 3) Sabotase. 4) Uang palsu.

Page 7: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

5) Narkoba. c. Kejahatan yang berimplikasi kontijensi .

1) Rusuh massal. 2) Penjarahan massal. 3) Unjuk rasa.

11. Gangguan Kamtibmas dalam bentuk peristiwa bencana alam. a. Gempa bumi b. Banjir. c. Tanah longsor. d. Angin topan. e. Gelombang besar / badai/ gelombang tsunami. f. Kebakaran objek wisata alam karena proses alam. g. Gunung meletus. 12. Potensi kerawanan kecelakaan. a. Tenggelam. b. Hanyut. c. Hilang arah / tersesat. d. Terjatuh ke jurang. e. Laka Laut. f. Kecelakaan penerbangan g. Kecelakaan dalam pendakian gunung

BAB IV

KONFIGURASI STANDAR PENGAMANAN

OBYEK PARIWISATA 13. Konfigurasi Standar Kekuatan dan Kemampuan Personil.

a. Standar Kekuatan Personil Pengamanan. Kebutuhan personil pengamanan pariwisata ditentukan berdasarkan hakekat ancaman dari potensi gangguan yang diperkirakan terjadi, yaitu : 1) Pengamanan Objek dan Daya Tarik Wisata

a) Situasi rutin ( Di lokasi objek / daya tarik wisata tidak ada event pariwisata maupun tidak terjadi peningkatan jumlah wisatawan ) kekuatan personil pengamanan terdiri dari :

(1) Polisi Pariwisata ( Tourist Police ) (2) Anggota Polres dan Polsek setempat. (3) Satuan pengamanan internal objek / daya tarik wisata

.

Page 8: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

8

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

b) Situasi insidentil ( Di lingkungan objek / daya tarik wisata tersebut diselenggarakan event pariwisata, yang dihadiri pejabat VVIP dan atau VIP serta terjadi peningkatan jumlah pengunjung ) kekuatan personil pengamanan terdiri dari :

(1) Pelibatan unsur pengamanan VVIP dan atau VIP. (2) Direktorat Pamobvit Polda NTB

(3) Personil Pengamanan dari Polres dan Polsek terdekat.

(4) Unit Satwa Direktorat Samapta Polda NTB. (5) Korps Brimob Polda NTB (6) Kedokteran Polda NTB (7) Subdit Pariwsata Polda NTB

2) Pengamanan Hotel

a) Situasi rutin ( Aktivitas hotel berjalan rutin dan tidak ada penyelenggaraan event / kegiatan pariwisata ataupun kunjungan pejabat VVIP dan atau VIP ) personil pengamanan terdiri dari :

(1) Polisi Pariwisata ( Tourist Police ) (2) Satuan Pengamanan Hotel setempat.

b) Situasi insidentil ( Aktivitas hotel terjadi peningkatan karena diselenggarakan event / kegiatan pariwisata dan atau dihadiri pejabat VVIP / VIP ), personil pengamanan terdiri dari :

(1) Pelibatan unsur pengamanan VVIP dan atau VIP. (2) Subdit Pariwisata.

(3) Personil pengamanan dari Polres dan Polsek terdekat.

(4) Unit Satwa Direktorat Shabara Polda NTB (5) Korps Brimob Polda NTB (6) Kedokteran Kepolisian Polda NTB

(7) Satuan pengamanan internal hotel setempat

3) Pengamanan Event Pariwisata.

a) Event Pariwisata biasa ( Event pariwisata yang tidak dihadiri pejabat VVIP dan atau VIP ), personil pengamanan terdiri dari :

(1) Polisi Pariwisata ( Tourist Police ) (2) Anggota Polres dan Polsek setempat.

(3) Satuan pengamanan internal objek / daya tarik wisata tempat penyelenggaraan event pariwisata.

Page 9: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

b) Event Pariwisata khusus ( Penyelenggarakan event pariwisata yang dihadiri pejabat VVIP dan atau VIP serta terjadi peningkatan jumlah pengunjung), personil pengamanan terdiri dari :

(1) Pelibatan unsur pengamanan VVIP dan atau VIP. (2) Direktorat Pam Obsus Babinkam Polri.

(3) Anggota Polda, Polres dan Polsek setempat. (4) Subdit Satwa Direktorat Samapta Babinkam Polri. (5) Korps Brimob Polri. (6) Kedokteran Kepolisian.

(7) Satuan pengamanan internal objek / daya tarik wisata tempat penyelenggaraan event pariwisata.

b. Standar Kemampuan Personil Pengamanan.

1) Memiliki kualifikasi kemampuan penyelamatan sesuai dengan karakteristik obyek dan daya tarik wisata tempat bertugas, antara lain :

a) Kemampuan menyelam. b) Kemampuan mendaki gunung. c) Kemampuan penyelamatan di pantai. 2) Memiliki kemampuan mengoperasionalkan alat dan peralatan yang

digunakan untuk bertugas. 3) Memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan bahasa

yang jelas dan mudah dimengerti. 4) Memiliki kemampuan berbicara bahasa asing dan atau bahasa

daerah setempat.

c. Konfigurasi Standar Peralatan dan perlengkapan.

1) Umum.

a) Mirror Gate. b) Metal Detector. c) CCTV. d) Safety Box. e) Generator Listrik ( cadangan ). f) Rambu - rambu Lalu - lintas. g) Alarm System kebakaran. h) Alat - alat pemadam kebakaran ( 2 unit tabung api 1 kg

untuk semua kamar dan Hydrant umum ). i) Alat - alat penyelamatan untuk pantai / kolam ( pelampung

dan ban ). j) Peralatan SAR ( kasur angin dan tali ). k) Kendaraan :

Page 10: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

10

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

(1) Ranmor R2. (2) Ranmor R4.

2) Perorangan ( Di sesuaikan dengan karakteristik obyek / daya tarik

wisata )

a) Gampol Polisi Pariwisata ( Tourist Police ) b) Tongkat ” T ”. c) Borgol. d) Senter. e) Pluit. f) Alkom. g) Senpi Suar, GPS. h) Senpi organik

3). Fasilitas pendukung.

a) Anjing pelacak. b) Posko pengamanan. c) Save House. d) Fasilitas Kesehatan :

(1) Klinik. (2) Dokter. (3) Paramedis.

4) Peralatan Khusus untuk menanggulangi ancaman teror bom.

a) Metal Detector. b) Explosive Detector. c) Mirror Set. d) Walk Through / Gate Metal Detector. e) X Ray Devide. f) Bomb Blanket. g) Body Vest. h) Seek dan Seach Suit. i) Bomb Bin.

14. Sasaran Pengamanan Pariwisata.

a. Orang . b. Harta benda. c. Dokumen / surat - surat penting. d. Giat/Kegiatan Semua aktivitas yang sedang diselenggarakan baik di

lokasi obyek dan daya tarik wisata maupundi Hotel.

BAB V PELAKSANAAN PENGAMANAN PARIWISATA

Page 11: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

11

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

15. Pengamanan Objek dan Daya Tarik Wisata. Pengamanan obyek dan daya Tarik wisata dilaksanakan oleh Polisi Pariwisata ( Tourist Police ) ataupun anggota Polri yang ditugaskan untuk pengamanan obyek dan daya tarik wisata, dengan tahapan sebagai berikut : a. Persiapan.

1) Melaksanakan apel kesiapan untuk bertugas rutin dengan mengecek antara lain :

a) Kehadiran anggota. b) Sikap tampang dan kerapihan. c) Kelengkapan gampol perorangan. d) Surat - surat kelengkapan diri. 2) Mengecek dan mempersiapkan alat - alat standar perorangan

maupun sarana dan prasarana lainnya yang akan digunakan untuk bertugas.

3) Memberikan dan menerima arahan ( APP ) tentang tugas - tugas

yang akan dilakukan hari ini dengan mengevaluasi pelaksanaan tugas yang telah dilakukan sebelumnya.

4) Melakukan koordinasi dengan satuan pengamanan internal dan

pengelola objek / daya tarik wisata tentang tugas - tugas yang akan dilaksanakan

5) Dalam situasi khusus dimana kendali pengamanan berada di

satuan wilayah maka Polisi Pariwisata ( Tourist Police ) ataupun anggota Polri yang ditugaskan untuk pengamanan obyek dan daya tarik wisata, juga mengikuti apel dan arahan dari satgas pengamanan khusus.

b. Pelaksanaan

1) Di pintu masuk daerah kawasan objek dan daya tarik wisata. a) Memberi salam dan memberi penghormatan dengan

sikap ramah dan humanis. b) Melakukan pemeriksaan bersama dengan satuan

pengamanan internal dengan menggunakan metal detector maupun mirror gate terhadap pengunjung / tamu dan karyawan hotel serta kendaraan yang digunakan, dengan cara : (1) Melakukan pemeriksaan dengan teliti terhadap

barang – barang / tas yang dibawa oleh orang yang berkunjung ke hotel baik secara manual maupun dengan alat X – ray.

Page 12: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

12

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

(2) Memeriksa badan dengan metal detector (3) Melakukan penggeledahan badan terhadap orang

yang dicurigai. (4) Melakukan pemeriksaan di bagian bawah mobil

maupun bagian bagasi dengan teliti. 2) Memberikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat yang

membutuhkan bantuan pertolongan dan informasi dengan cara pelayanan yang ramah dan sopan.

3) Melaksanakan himbauan - himbauan dengan bahasa yang mudah

dimengerti kepada seluruh wisatawan untuk berhati – hati dan selalu waspada agar tidak menjadi korban tindak pidana.

4) Melaksanakan pengawasan dan pemantauan di sekitar objek dan

daya tarik wisata, dengan cara : a) Melakukan patroli dialogis ke lokasi rawan tindak pidana

bersama - sama dengan satuan pengamanan internal objek dan daya tarik wisata .

b) Berkomunikasi dengan wisatawan yang berkunjung ke objek dan daya tarik wisata tersebut.

c) Mampu menjadi guide untuk wisatawan asing maupun domistik.

d) Berkomunikasi dengan para pedagang dan petugas - petugas serta pengelola objek dan daya tarik wisata.

5) Koordinasi dengan patroli sambang dari polsek dan polres

setempat yang datang ke kawasan lokasi objek dan daya tarik wisata tersebut.

6) Melakukan pengawasan dan pemantauan di sekitar kawasan

pintu keluar obyek dan daya tarik wisata bersama – sama dengan petugas pengamanan internal.

7) Dalam situasi khusus dimana kendali pengamanan berada di

satuan wilayah maka petugas pengamanan rutin dan satuan pengamanan objek dan daya tarik wisata berperan memberikan informasi dan masukan yang diperlukan antara lain :

a) Karakteristik ancaman objek dan daya tarik wisata b) Perkiraan jumlah pengunjung c) Kebiasaan masyarakat setempat 8) Memberdayakan unit Satwa untuk mengantisipasi ancaman terror

bom dan kejahatan narkotika.

Page 13: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

13

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

9) Melaporkan setiap perkembangan situasi yang terjadi di sekitar objek dan daya tarik wisata melalui : (1) Handy Talky (2) Telepon atau mobile phone. (3) Sarana telekomunikasi lainnya.

16. Pengamanan Hotel . Pengamanan hotel dilaksanakan oleh Polisi Pariwisata ( Tourist Police ) ataupun anggota Polri yang ditugaskan untuk melaksanakan tugas pengamanan hotel, dengan tahapan sebagai berikut :

a. Persiapan.

1) Melaksanakan apel kesiapan untuk bertugas rutin dengan mengecek antara lain :

a) Kehadiran anggota. b) Sikap tampang dan kerapihan. c) Kelengkapan gampol perorangan. d) Surat - surat kelengkapan diri . 2) Mengecek dan mempersiapkan alat - alat standar perorangan

maupun sarana dan prasarana lainnya, yang akan digunakan untuk bertugas.

3) Memberikan dan menerima arahan (APP) tentang tugas - tugas

yang akan dilakukan hari ini dengan mengevaluasi pelaksanaan tugas yang telah dilakukan sebelumnya

4) Bersama - sama dengan pengamanan internal Hotel melaksanakan

pengecekan berfungsinya CCTV serta alat - alat dan kelengkapan pengamanan lainnya.

b. Pelaksanaan

1) Di Pintu masuk kawasan Hotel

a) Memberi salam dan memberi penghormatan dengan sikap ramah dan humanis

b) Melakukan pemeriksaan di pintu masuk bersama dengan satuan pengamanan hotel dengan menggunakan metal detector maupun mirror gate terhadap tamu / pejalan kaki / Karyawan Hotel serta kendaraan yang masuk dan keluar dengan cara : (1) Melakukan pemeriksaan dengan teliti terhadap

barang – barang / tas yang dibawa oleh orang yang berkunjung ke hotel baik secara manual maupun dengan alat X – ray.

(2) Memeriksa badan dengan metal detector.

Page 14: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

14

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

(3) Melakukan penggeledahan badan terhadap orang yang dicurigai.

(4) Melakukan pemeriksaan di bagian bawah mobil maupun bagian bagasi dengan teliti.

2) Di pintu masuk dan keluar karyawan hotel. a) Memantau dan membantu pengamanan internal untuk

melakukan pemeriksaaan terhadap karyawan yang keluar masuk kawasan hotel dengan cara :

(1) Pemeriksaan identitas / tanda pengenal karyawan hotel secara teliti.

(2) Melakukan penggeledahan badan terhadap karyawan yang dicurigai.

(3) Melakukan pemeriksaan terhadap barang – barang bawaan / tas yang dibawa oleh karyawan.

b) Koordinasi dengan pengamanan internal maupun dengan fungsi intelejen untuk dapatkan data karyawan hotel.

3) Di pintu masuk dan keluar bongkar muat barang. a) Memantau dan membantu pengamanan internal untuk

melakukan pemeriksaaan terhadap mobil serta barang – barang yang keluar masuk pintu bongkar muat.

b) Koordinasi dengan pengelola hotel maupun pengamanan internal untuk selalu mencatat dan mendatakan kendaraan yang melakukan bongkar muat barang.

4) Melaksanakan pengawasan dan pemantauan setiap sudut

hotel dengan cara patroli dengan sasaran : a) Lobby b) Kantor Manajemen c) Lorong tiap - tiap lantai d) Tempat parkir e) Tempat hiburan, kolam renang dan tempat makan f ) Tempat kasir g) Tempat Listrik dan Genset h) Tempat instalasi Air 5) Mengecek dan melaksanakan pemantauan melalui CCTV yang ada

dengan teliti dan seksama serta memastikan bahwa CCTV tersebut dalam posisi merekam.

6) Apabila situasi khusus maka dilakukan sterilisasi terhadap lokasi

hotel yang akan digunakan untuk aktivitas pejabat VVIP / VIP oleh satuan Jihandak Brimob Polda NTB .

7) Melaporkan setiap perkembangan situasi yang terjadi di sekitar

objek dan daya tarik wisata melalui :

Page 15: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

15

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

a) Handy Talky b) Telepon atau mobile phone.

c) Sarana telekomunikasi lainnya

17. Pengamanan Event Pariwisata.

a. Persiapan.

.1) Menyelenggarakan rapat dan koordinasi dengan Pemda, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah, instansi terkait lainnya serta penyelenggara event pariwisata ( Event Organizer ) dengan melakukan pengecekan antara lain : a) Perizinan b) Bentuk kegiatan c) Kepanitiaan d) Pertelaahan tugas kepanitiaan.

2) Melakukan koordinasi dengan pengelola objek / daya tarik wisata apabila event pariwisata dilaksanakan di lingkungan objek / daya tarik wisata.

3) Melakukan koordinasi dengan satuan tugas pengamanan VVIP / VIP apabila event pariwisata tersebut akan dihadiri oleh pejabat VVIP / VIP.

4) Mempersiapkan administrasi berupa surat perintah. 5) Mempersiapkan personil yang akan dipersiapkan untuk

melaksanakan tugas pengamanan sesuai dengan surat perintah. 6) Mempersiapkan alat dan peralatan yang akan digunakan untuk

pengamanan. 7) Mengajukan kebutuhan anggaran kepada penyelenggara event

pariwisata. 8) Menyelenggarakan pelatihan - pelatihan, drill - drill dan gladi. 9) Melaksanakan apel kesiapan personil untuk mengecek kehadiran

dan kelengkapan peralatan yang digunakan dalam pengamanan. 10) Memberikan arahan tentang tugas - tugas yang akan dilaksanakan.

11) Melaksanakan floting penempatan personil. b. Pelaksanaan.

1) Melakukan pemeriksaan di pintu masuk bersama dengan satuan pengamanan internal dengan menggunakan metal detector

Page 16: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

16

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

maupun mirror gate terhadap pengunjung / penyelenggara maupun kendaraan yang masuk dengan cara :

a) Memeriksa barang bawaan / tas. b) Memeriksa badan dengan metal detector

c) Melakukan penggeledahan badan terhadap orang yang dicurigai.

d) Melakukan pemeriksaan di bagian bawah mobil maupun bagian bagasi dengan teliti.

2) Melakukan sterilisasi terhadap lokasi event dan sekitarnya yang

akan digunakan untuk aktivitas VVIP / VIP oleh satuan Jihandak Brimob Polda NTB.

3) Memberikan pelayanan Kepolisian kepada masyarakat yang

membutuhkan bantuan pertolongan dan informasi dengan sikap dan tingkah laku yang sopan, ramah dan simpatik.

4) Melaksanakan pengawasan dan pemantauan setiap kegiatan

dengan cara patroli dan penjagaan di kerumunan orang yang menjadi potensi gangguan.

5) Memberdayakan unit Satwa Dit. Sabhara Polda untuk

mengantisipasi ancaman teror bom dan kejahatan narkotika. 6) Melakukan pengawasan dan pemantauan di sekitar kawasan pintu

keluar tempat diadakan event pariwisata bersama – sama dengan petugas pengamanan internal setempat.

7) Melaporkan setiap perkembangan situasi yang terjadi di sekitar

objek dan daya tarik wisata melalui : a) Handy Talky b Telepon atau mobile phone. c) Sarana telekomunikasi lainnya

18. Cara bertindak bila terjadi gangguan kamtibmas.

a. Apabila ditemukan suatu tindak pidana tertangkap tangan di objek / daya tarik wisata, di kawasan hotel atau saat ada event pariwisata, segera melakukan langkah – langkah :

1) Laporkan kepada pimpinan. 2) Tindakan Pertama di TKP ( TPTKP ). 3) Koordinasi dengan satuan pengamanan internal dan pengelola

untuk menjaga status quo TKP. 4) Apabila ditemukan tersangka dan barang bukti maka segera

membawa dan menyerahkan ke posko atau kantor kepolisian terdekat.

Page 17: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

17

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

b. Apabila di temukan benda - benda yang mencurigakan ( bom ) di lokasi obyek / daya tarik wisata, di kawasan hotel atau di lokasi event pariwisata, segera lakukan langkah – langkah :

1) Menjaga dan menutup TKP. 2) Melaporkan kepada pimpinan untuk dikoordinasikan dengan

Satuan Gagana. 4) Koordinasi dengan pengelola obyek dan daya tarik wisata dan

pengamanan internal, untuk menghimbau kepada pengunjung atau karyawan agar tidak panik dan tidak mendekati TKP.

5) Setelah dinyatakan steril / aman oleh Satuan Gegana, lakukan himbauan kepada pengunjung untuk melanjutkan aktivitas dan lebih waspada dan hati – hati.

c. Apabila di temukan orang yang di curigai sebagai teroris, maka tindakan

yang harus dilakukan adalah : 1) Melaporkan kepada pimpinan. 2) Koordinasi dan bersama – sama dengan pengamanan

internal untuk terus mengawasi garak – gerik orang yang dicurigai sampai dengan fungsi yang terkait datang.

d. Apabila menerima atau mendapat laporan tentang telpon ancaman bom,

segera melakukan langkah - langkah tindakan : 1) Mengarahkan agar penerima telepon menerima si penelpon gelap

dengan tenang, jangan panik dan jangan grogi serta mengulur - ulur waktu, sehingga mendapatkan data penelpon gelap selengkap mungkin serta meyakinkan bahwa pembicaraan direkam secara otomatis.

2) Melaporkan kepada pimpinan untuk dikoordinasikan dengan Satuan Gegana.

3) Koordinasi dengan pengelola obyek dan daya tarik wisata dan pengelola hotel serta pengamanan internal untuk dilaksanakan evakuasi dalam rangka sterilisasi.

4) Menghimbau kepada pengunjung atau karyawan yang sedang evakuasi untuk tenang dan tidak panik.

5) Menyiapkan diri untuk memberikan bantuan atau mendampingi fungsi terkait dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan sesuai dengan yang di perlukan.

e. Apabila terjadi musibah kebakaran, segera lakukan langkah – langkah :

1) Memberitahukan dan melaporkan adanya kebakaran kepada kepada pimpinan. 2) Koordinasi dengan pengamanan internal untuk menghidupkan alarm tanda bahaya yang telah tersedia. 3) Berusaha untuk tidak panik dan dan secepat mungkin

menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran pada telpon layanan bantuandan menghubungi PLN untuk mematikan/memutuskan arus listrik.

4) Berusaha membantu melakukan tindakan pertama untuk mengatasi api dengan tabung pemadam kebakaran yang ada dengan tetap menjaga keamanan dan keselamatan diri.

Page 18: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

18

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

5) Membantu evakuasi orang dan atau barang ke tempat yang aman. 6) Melarang orang – orang maupun kendaraan yang tidak berkepentingan untuk memasuki atau mendekati lokasi kebakaran. 7) Berusaha membantu kelancaran petugas pemadam kebakaran

yang sedang berusaha memadamkan api. 8) Berusaha mencatat semua proses dari waktu ke waktu dengan catatan terhadap apa yang terjadi dan upaya yang sedang dilakukan.

f. Cara Bertindak bila terjadi bencana alam gempa bumi.

1) Menghimbau pengunjung atau karyawan hotel agar tetap tenang dan tidak panik.

2) Segera laporkan kepada pimpinan dengan sarana komunikasi yang ada.

3) Bersama – sama dengan pengelola dan pengamanan internal, menghimbau pengunjung atau karyawan hotel untuk keluar menuju lapangan terbuka.

BAB VI

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 19. Pengawasan a. Pengawasan kegiatan pengamanan obyek pariwisata dilaksanakan oleh

Kapolsek, Kapolres, Dir Pamobvit Polda NTB dan Kapolda NTB. b. Direktur Pamobvit Polda NTB memberikan petunjuk teknis kepada

anggota Subdit Pariwisata, Kapolsek dan Kapolres dalam penyelenggaraan pengamanan obyek pariwisata.

c. Ditpamobvit Polda NTB menyelenggarakan petunjuk teknis dan supervisi terhadap penyelenggaraan pengamanan pariwisata.

20. Pengendalian a. Pengendalian kegiatan pengamanan obyek pariwisata dilaksanakan oleh

Dir Pamobvit Polda NTB. b. Dalam situasi tertentu pengendalian kegiatan pengamanan suatu event

pariwisata di bawah kendali Ro Ops Polda NTB. c. Membuat laporan pelaksanaan tugas. d. Melaksanakan analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas.

Page 19: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) …

19

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAM PARIWISATA

BAB VII PENUTUP

Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) pengamanan obyek pariwisata Ditpamobvit Polda NTB ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas.

Ditetapkan di : Mataram Pada tanggal : Desember 2011 DIREKTUR PAMOBVIT POLDA NTB Drs. RUSLAN,S.H.M.H. KOMBESPOL NRP 63060970