penyuluhan kegawatdaruratan penyakit umum dan kebidanan

7
Penyuluhan Kegawatdaruratan Penyakit Umum dan Kebidanan Pada hari senin 9 Juli 2012 UPTD Puskesmas Cipatujah mengadakan kegiatan Penyuluhan Kegawatdaruratan Penyakit Umum dan Kebidanan di balai kecamatan. Kegiatan ini diselenggarakan untuk meminimalisasi tingkat kesakitan warga kecamatan cipatujah. Berdasarkan data UPTD Puskesmas Cipatujah, angka kunjungan warga ke puskesmas melonjak tajam, padahal target yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, angka kunjungan ke puskesmas seharusnya 20.000 warga pertahun, namun di kecamatan cipatujah ini, pada tahun 2011 mencapai angka kunjungan >40.000 warga. Hal ini berarti warga cipatujah masih belum menyadari pentingnya usaha preventif dan promotif di bidang kesehatan. Penyuluhan ini dihadiri kurang lebih 97 orang ibu kader dari seluruh desa di kecamatan Cipatujah. Mereka sangat antusias untuk mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh pembicara. Berbekal buku catatan dan alat tulis, para kader ini sangat siap mencatat setiap informasi yang mereka dapatkan. Pada acara itu, dihadiri oleh kepala Kecamatan Cipatujah dan Kepala UPTD Puskesmas Cipatujah sebagai pembuka acara. Mahasiswa KKN Universitas Padjadjaran juga dilibatkan untuk mengatur jalannya acara yang dibantu oleh drg.erika sebagai penanggung jawab. Pihak puskesmaspun merasa terbantu dengan adanya mahasiswa yang secara sukarela membantu keberlangsungan acra ini. Pembicara yang hadir pada acara itu adalah dr.Nono yang menjelaskan mengenai kegawatdaruratan kesehatan umum terutama penyakit-penyakit yang sering dialami oleh masyarakat. Berikut adalah ringakasan materi penyuluhan kegawatdaruratan kesehatan umum : Gawat darurat adalah keadaan yang memerlukan penanganan cepat. Macam penyakit yang memerlukan penanganan cepat : 1. campak 2. tetanus

Upload: yanti-hutagaol

Post on 03-Jan-2016

49 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

memberi penjelasan mengenai penyakit UGD dan kebidanan

TRANSCRIPT

Page 1: Penyuluhan Kegawatdaruratan Penyakit Umum Dan Kebidanan

Penyuluhan Kegawatdaruratan Penyakit Umum dan Kebidanan

Pada hari senin 9 Juli 2012 UPTD Puskesmas Cipatujah mengadakan kegiatan Penyuluhan Kegawatdaruratan Penyakit Umum dan Kebidanan di balai kecamatan. Kegiatan ini diselenggarakan untuk meminimalisasi tingkat kesakitan warga kecamatan cipatujah. Berdasarkan data UPTD Puskesmas Cipatujah, angka kunjungan warga ke puskesmas melonjak tajam, padahal target yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, angka kunjungan ke puskesmas seharusnya 20.000 warga pertahun, namun di kecamatan cipatujah ini, pada tahun 2011 mencapai angka kunjungan >40.000 warga. Hal ini berarti warga cipatujah masih belum menyadari pentingnya usaha preventif dan promotif di bidang kesehatan. 

Penyuluhan ini dihadiri kurang lebih 97 orang ibu kader dari seluruh desa di kecamatan Cipatujah. Mereka sangat antusias untuk mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh pembicara. Berbekal buku catatan dan alat tulis, para kader ini sangat siap mencatat setiap informasi yang mereka dapatkan. Pada acara itu, dihadiri oleh kepala Kecamatan Cipatujah dan Kepala UPTD Puskesmas Cipatujah sebagai pembuka acara. Mahasiswa KKN Universitas Padjadjaran juga dilibatkan untuk mengatur jalannya acara yang dibantu oleh drg.erika sebagai penanggung jawab. Pihak puskesmaspun merasa terbantu dengan adanya mahasiswa yang secara sukarela membantu keberlangsungan acra ini. Pembicara yang hadir pada acara itu adalah dr.Nono yang menjelaskan mengenai kegawatdaruratan kesehatan umum terutama penyakit-penyakit yang sering dialami oleh masyarakat. Berikut adalah ringakasan materi penyuluhan kegawatdaruratan kesehatan umum :

Gawat darurat adalah keadaan yang memerlukan penanganan cepat.

Macam penyakit yang memerlukan penanganan cepat :

1. campak2. tetanus

3. difteri

4. hepatitis a

5. antraks

6. dbd dan malaria

7. diare dan keracunana,

8. flu burung,

9. leptospirosis

CAMPAK

Page 2: Penyuluhan Kegawatdaruratan Penyakit Umum Dan Kebidanan

Panas tinggi, dan timbul bercak merah slma 3 hari, ada batuk dan flu. Inkubasi 8 -15 hari. mata dan di belakang telinga merah.

Penularan dari mukus hidung.

Pengobatan dikasi vitamin A, vaksin campak.

KLB bila lebih besar 2x lipat.

TETANUS

ada kejang dan sulit nete 3-28 hari. Mulutnya kaku.

Dari luka yang terbuka, kurang steril pas kelahiran. Jarang

DIFTERY

Demam 38 C, nyeri nelen, sesak nafas, leher bengkak, nafasnya bunyi.  Inkubasi 2-5 hari. Dari ludah. Sangat banyak. Liat tonsil ada bercak putih.

ANTRAKS

Pada sapi, daging ga matang.

MALARIA

Demam, mual, muntah, diare, pegel2, anemia, limfe dan hati, kejang, kesadaran menurun

Gejala, menggigil 15-60 menit, demam 2-6jam, berkeringat 2-4jam. Kencing kaya teh, coklat karena perdarahan. Vivax dan ovale bnyk d ciptjah.

DEMAM BERDARAH

Peteki, mimisan, muntah, shock, demam tinggi 2-7 hari, turun lagi, lalu naik lagi.

FLU BURUNG

infeksi pada unggs. Virus mati 100 C, virus mati dengan sabun atau detergen.

Gejala, demam tinggi, batuk dan sakit tenggorokN, sesak nafas.

sanitasi kandang.

Pembicara kedua adalah bidan Nina yang menjelaskan tanda-tanda kegawatdaruratan pada ibu hamil dan bayi baru lahir.  Para ibu kader sangat tertarik ketika beliau menceritakan banyak pengalaman dalam menangani berbagai kasus melahirkan di desa. Menurut beliau, angka

Page 3: Penyuluhan Kegawatdaruratan Penyakit Umum Dan Kebidanan

kematian bayi saat ini sudah menurun akibat meningkatnya kesadaran ibu hamil untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bayinya. Kini para ibu sudah mulai mengerti pentingnya seorang bidan sebagai tenaga kesehatan yang kompeten dalam melakukan pendampingan dan pemeriksaan rutin kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, keberhasilan ini juga ditopang oleh kesiapan ibu-ibu kader yang tanggap serta secara sukarela membantu kegiatan kesehatan khususnya posyandu di seluruh desa. Berikut adalah materi yang disampaikan :

Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil :

Ibu tidak mau makan dan muntah terus.

1. Bb ibu tidak naik2. Perdarahan

3. Bengkak tangan, wajah, pusing, yang diikuti oleh kejang

4. Gerakan janin berkurang atau tidak ada

5. Kelainan letak janon

6. Ketuvan pecah sebelum wakunya

7. Persalinan lama

8. Penyakit ibu yang berpengaruh pada kehamilan

9. Demam tinggi pada masa nifas

Page 4: Penyuluhan Kegawatdaruratan Penyakit Umum Dan Kebidanan

Kenal Lebih Dekat dengan Imunisasi HiBBy novia komalasari ·

Pada masa sekarang ini, para orang tua wajib mengantongi banyak informasi mengenai berbagai macam imunisasi, baik yang diwajibkan maupun dianjurkan. Apalagi jika mengingat begitu pentingnya peran imunisasi terkait dengan kekebalan tubuh dan pencegahan berbagai penyakit. Kenal lebih dekat dengan Imunisasi Hib atau Haemophilus Influenzae type B sudah tentu termasuk di dalamnya. Pasalnya, bakteri Haemophilus Influenzae type B nyatanya tak hanya menyebabkan meningitis, tetapi juga penyakit-penyakit lainnya. Pneumonia dan infeksi tenggorokan berat bisa menyebabkan anak tersedak, adalah dua hal yang dapat terjadi akibat terinfeksi bakteri Hib.

Mengingat pentingnya mencegah infeksi karena bakteri Hib, maka Imunisasi HiB perlu diberikan. Sayangnya tak banyak dokter menganjurkan Imunisasi HiB ini. Mengingat harga vaksin yang relatif mahal, masih ada kalangan dokter yang memandang bahwa imunisasi HiB tidak perlu untuk bayi. Ada anggapan juga dari kalangan dokter bahwa penyakit radang otak jenis ini lebih banyak dijumpai di negeri dingin. Atau dengan kata lain, penyakit akibat infeksi bakteri HiB masih tergolong jarang terjadi di Indonesia. Pendapat itu kontra dengan kenyataan angka kematian yang tergolong tinggi pada penderita penyakit meningitis di Indonesia. Minimnya pemahaman tentang meningitis atau peradangan otak ini, serta banyaknya orang tua

Page 5: Penyuluhan Kegawatdaruratan Penyakit Umum Dan Kebidanan

yang tidak mencoba untuk kenal lebih dekat dengan keberadaan Imunisasi HiB, merupakan penyebab tingginya angka kematian akibat meningitis HiB.

Dengan kondisi Indonesia sebagai negara yang terbuka, Imunisasi HiB semakin penting diberikan. Orang-orang yang datang dari negara-negara musim dingin diduga terdapat bakteri HiB. Karena hal itu, seharusnya imunisasi HiB diberikan dan sudah semestinya semakin banyak orang kenal lebih dekat dengan Imunisasi HiB. Seperti juga imunisasi lainnya, Imunisasi HiB memiliki jadwal pemberian yang sebaiknya diikuti. Imunisasi ini dapat dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu 2 kali saat bayi berusia di bawah 1 tahun dan sekali dilakukan di atas usia 1 tahun. Ada jarak waktu imunisasi HiB yang pertama dan kedua, yaitu sebulan. HiB ketiga dilakukan setelah setahun dari pemberian imunisasi yang terakhir kali dilakukan.

Adalah hal yang baik bila imunisasi HiB diberikan pada bayi yang ingin diajak pergi ke luar negeri, terutama negeri-negeri yang memiliki musim dingin. Imunisasi HiB diberikan 3 kali, yakni sebelum usia 1 tahun, setelah usia 1 tahun, dan sebelum berangkat ke luar negeri. Mengingat imunisasi HiB bukan obat, maka bila sering diberikan tak ada overdosis. Pemberian Imunisasi HiB dapat dilakukan dengan suntikan di bagian otot paha bersama Imunisasi Difteria, Pertussis, dan Tetanus (DPT).

Page 6: Penyuluhan Kegawatdaruratan Penyakit Umum Dan Kebidanan