penyerangan nukleofilik pada senyawa organik

46
PENYERANGAN NUKLEOFILIK Irma Rahmawati Pendidikan Kimia Sekolah Pascasarjana UPI

Upload: irma-rahmawati

Post on 30-Jun-2015

2.002 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Penyerangan oleh Nukleofilik, Kimia Organik Fisik

TRANSCRIPT

Page 1: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

PENYERANGAN NUKLEOFILIKIrma Rahmawati

Pendidikan Kimia Sekolah Pascasarjana UPI

Page 2: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

KuisGambarkanlah mekanisme penyerangan nukleofilik terhadap asetilklorida, sehingga bisa menghasilkan produk seperti dibawah ini !

Page 3: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Nukleofil• Nukleofil (Pencinta nukleus) sering diberi lambang :Nu-

(mempunyai pasangan elektron bebas). Umumnya, sebuah nukleofil adalah spesi yang tertarik ke suatu pusat positif.

• Kebanyakan nukleofil adalah anion, namun molekul polar yang netral seperti H2O, CH3OH, dan CH3NH2 dapat bertindak sebagai nukleofil. Molekul-molekul ini memiliki pasangan elektron bebas.

Page 4: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Nukleofil• Nukleofil dan basa mempunyai struktur yang sama karena

keduanya mempunyai pasangan elektron bebas. Namun keduanya berbeda terhadap apa yang mereka serang.

Reaksi Subtitusi akan terjadi ketika Nukleofil menyerang suatu pusat positif. Sedangkan Reaksi Eliminasi akan terjadi ketika Nukleofil menyerang proton (dalam hal ini nukleofil bertindak sebagai basa).

Page 5: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Jenis-jenis Nukleofil

Page 6: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Reaksi SN2 (Proses serempak)Ciri-ciri:

Metil halida, alkilhalida primer bereaksi dengan nukleofil kuat (misal: -OH, -CN). Alkil halida sekunder masih dapat bereaksi secara SN2 namun alkil halida tersier tidak. Hal ini disebakan karena rintangan sterik.

Menghasilkan produk inversi

Rintangan sterik:

Dengan bertambahnya gugus alkil yang terikat pada karbon, keadaan transisinya bertambah berjejal dengan atom. Jejalan inilah yang disebut dengan rintangan sterik.

Page 7: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Rintangan Sterik

Page 8: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Reaksi SN2

Keterangan: Nukleofil menyerang C (dipol positif). Ketika nukleofil menyerang dari arah belakang molekul, dalam keadaan transisi posisi gugus yang terikat pada karbon berubah (membalik kesisi lain), itu yang dinamakan dengan inversi.

Page 9: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Inversi Reaksi SN2

Page 10: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Reaksi SN1 (Reaksi Bertahap)Ciri-ciri: Alkilhalida tersier bereaksi dengan nukleofil lemah (misal: -H2O,

CH3OH). Menghasilkan produk rasemik1. Tahap pembentukan karbokation

C

CH3

CH3H3C

+C

H3C

H3C

Br

H3C

slow, ratedetermining

A carbocation intermediate; carbon is trigonal planar

+ Br

Page 11: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Reaksi SN1 (Reaksi Bertahap)2. Tahap Penyerangan Nukleofil

CH3O

H H3C

C

CH3

CH3

OCH3

H

C

CH3

CH3

CH3

O

H3C

HH3C

H3C

C

H3C

O

CH3

H

fast ++ ++

Produk Rasemik

++++ fastC

H3CH3C

O

H3C

OCH3

HOHO

CH3CH3

H

H

CH3

H3C

CH3C

H3C

3. Tahap Lepasnya proton karena metanol yang berlebih

Page 12: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Reaksi E1• Reaki E1 identik dengan reaksi SN1, merupakan reaksi bertahap, dengan

membentuk suatu karbokation. Alkilhalida tersier bereaksi cepat dengan nukleofil lemah.

CH2-C-CH3

Br

CH3

CH3-C-CH3

CH3

Br –slow, rate

determining

+(A carbocation intermediate)

+

1. Tahap pembentukan karbokation

2. Nukleofil menyerang proton dari kabon beta

HO

H3CH-CH2-C-CH3

CH3

HOH

H3CCH2=C-CH3

CH3fast+

+ ++

Page 13: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Reaksi E2• Hampir sama dengan reaksi SN2, dimana bereaksi dengan nukleofil kuat, dan

merupakan reaksi serempak. Sama halnya dengan Reaksi E1 alkil halida tersier akan bereaksi cepat. Rintangan sterik tidak berpengaruh karena hidrogen (proton) yang diserang adalah yang terikat pada karbon beta.

Page 14: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Epoksida• Epoksida adalah eter siklik dengan cincin beranggota tiga.

• Pembukaan cincin epoksida akan menghasilkan produk yang lebih stabil (energi rendah). Reaksi ini disebut dengan reaksi pemaksa pisahan.

Page 15: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Reaksi Substitusi pada EpoksidaReaksi pemaksapisahan berkatalis-basaEpoksida mengalami serangan SN2 oleh nukleofil kuat, seperti ion hidroksida.

Page 16: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Lanjutan Epoksida

Reaksi pemaksapisahan berkatalis-asamDalam larutan asam epoksida terprotonkan, kemudian akan diserang oleh nukleofil lemah (air/alkohol).

Page 17: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Reaksi Eliminasi pada Alkohol

• Alkohol seperti alkil halida, bereaksi eliminasi dan menghasilkan alkena. Karena air dilepaskan pada eliminasi ini, maka reaksi ini disebut reaksi dehidrasi

Page 18: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Reaksi E-1 pada Alkohol

Page 19: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Gugus Asil

• Gugus asil , merupakan gugus yang ada pada setiap asam karboksilat dan derivatnya.

• Semua interkonversi antara asam karboksilat dan derivatnya terjadi dalam satu mekanisme umum yaitu Penyerangan Nukleofilik pada Gugus Asil.

• Mekanisme secara umum :1)

: :

+ Nu:

slow

:..

:

2)

:..

: : :

R C Y

O

R C Y

O

Nu

R C

O

Nu

+ Y:R C Y

O

Nu

Page 20: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Gugus Asil• Pada mekanisme dapat dilihat bawa pada tahap 1, dihasilkan

zat antara atau intermediate yang berbentuk tetrahedral.

R C Y

O

Nu

Page 21: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Asil Halida

Page 22: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Asam Anhidrid

• Contoh :

• Step 1, Dengan bantuan katalis asam, anhidrida asam diaktifkan untuk proses adisi nukleofilik dengan proses protonasi.

Page 23: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Asam Anhidrid• Step 2, Nukleofil CH3OH menyerang gugus karbonil yang telah diprotonasi,

• Step 3, Asam juga mengkatalisis proses disosiasi zat antara tetrahedral.

Page 24: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Ester

• Hidrolisis Ester dengan Katalis Asam

• Step 1, Protonasi oksigen karbonil pada ester

• Step 2, Adisi nukleofilik air untuk mencapai bentuk terprotonasi dari ester

Page 25: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Ester

• Step 3, Deprotonasi ion oxonium untuk membentuk zat antara tetrahedral netral

• Step 4, Protonasi oksigen karbonil pada ester

Page 26: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Ester

• Step 5, Disosiasi bentuk terprotonasi dari zat antara tetrahedral ke alkohol dan bentuk terprotonasi asam karboksilat

• Step 6, Deprotonasi dari bentuk asam karboksilat terprotonasi

Page 27: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Ester

• Hidrolisis Ester dalam Basa

• Step 1, Adisi nukleofilik ion hidroksida ke gugus karbonil pada ester

• Step 2, Transfer proton bentuk an-ionik zat antara

Page 28: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Ester

• Step 3, Disosiasi zat antara

• Step 4, Transfer proton untuk menghasilkan alkohol dan ion karboksilat

Page 29: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Ester

• Penyerangan nukleofilik dengan Ammonia

• Step 1, Pembentukan zat antara tetrahedral

• Step 2, Disosiasi zat antara tetrahedral

Page 30: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Ester

• Penyerangan nukleofilik dengan Amina

• Contoh :

Page 31: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Amida

• Hidrolisis Amida

• Reaksi Amida dengan asam

• Reaksi Amida dengan basa

Page 32: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Amida

• Mekanisme Hidrolisis Amida pada larutan Asam• Step 1, Protonasi oksigen karbonil pada amida

• Step 2, Adisi nukloefilik air

• Step 3, Deprotonasi ion oxonium untuk membentuk zat antara

Page 33: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Amida

• Step 4, Protonasi zat antara tetrahedral

• Step 5, Disosiasi N-terprotonasi

Page 34: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Amida

• Step 6, Proses transfer proton untuk membentuk ion ammonium dan asam karboksilat

Page 35: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Amida

• Mekanisme Hidrolisis Amida pada larutan Basa• Step 1, Adisi nukleofilik ion hidroksida pada gugus karbonil

• Step 2, Transfer proton untuk membentuk zat antara

• Step 3, Protonasi nitrogen amino pada zat antara

Page 36: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Amida

• Step 4, Disosiasi N-terprotonasi pada zat antara

• Step 5, Formasi irreversible dari ion karboksilat

Page 37: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Nitril

• Reaksi hidrolisis nitril dalam larutan asam

• Reaksi hidrolisis nitril dalam larutan basa

• Reaksi hidrolisis nitril dalam air

Page 38: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Kondensasi Claissen

• Reaksi keseluruhan :

• Step 1, Penyerangan proton pada karbon α:

• Step 2, Adisi nukleofilik ester enolat

Page 39: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Kondensasi Claissen

• Step 3, Disosiasi zat antara tetrahedral :

• Step 4, Deprotonasi β-keto produk ester

• Pengasaman basa konjugat

Page 40: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Gugus Aldehid dan Keton• Reaksi Aldehid atau Keton dengan air (Hidration) :

• Mekanisme Hidrasi dalam larutan basa, Step 1 : Adisi nukleofilik OH-

• Step 2 : Transfer proton dari zat antara

Page 41: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Penyerangan Nukleofilik Pada Gugus Aldehid dan Keton

• Mekanisme Hidrasi dalam larutan asam, Step 1: Protonasi oksigen karbonil

• Step 2 : Adisi nukleofilik ke aldehid atau keton yang terprotonasi

• Step 3 : Transfer proton dari asam konjugat geminal ke molekul air

Page 42: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Aldehid dan Keton : Adisi Hidrogen Sianida

• Reaksi keseluruhan :

• Step 1 : Adisi nukleofilik ke aldehid atau keton

• Step 2 : Transfer proton dari hidrogen sianida ke basa konjugat sianohidrin

Page 43: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Aldehid dan Keton : Adisi Alkohol

• Reaksi keseluruhan :

• Step 1 : Hidrasi aldehid atau keton dengan katalis asam

• Step 2 : Protonasi hemiasetal

Page 44: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Aldehid dan Keton : Adisi oleh Alkohol

• Step 3, Stabilisasi elektron

• Step 4 : Penyerangan nukleofilik alkohol

Page 45: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

Aldehid dan Keton : Reaksi Wittig

• Reaksi Wittig, untuk mengubah aldehid atau keton menjadi alkena

• Step 1 : Penyerangan ylida pada aldehid atau keton

• Step 2 : Disosiasi oksapospetana menjadi alkena

Page 46: Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik

TUGAS1. Gambarkan mekanisme penyerangan nukleofilik amina primer terhadap

aldehid sehingga bisa menghasilkan produk seperti reaksi dibawah ini!

2. Gambarkan mekanisme penyerangan nukleofilik amina sekunder terhadap aldehid sehingga bisa menghasilkan produk seperti reaksi dibawah ini!