penyelesaian wanprestasi pada akad murabahah...

113
PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH DITINJAU DARI FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan syariah (KSPPS) Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) BERKAH MADANI Kota Depok SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Ekonomi Syariah (S.H.) Oleh : RAFI USAMAH RIZKI NIM : 11150490000025 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH DITINJAU

DARI FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA

Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan syariah (KSPPS) Baitul

Maal Wa Tamwil (BMT) BERKAH MADANI Kota Depok

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Ekonomi Syariah (S.H.)

Oleh :

RAFI USAMAH RIZKI

NIM : 11150490000025

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian
Page 3: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian
Page 4: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian
Page 5: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

iv

ABSTRAK

Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian Wanprestasi Pada Akad

Murabahah Ditinjau Dari Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

(Studi Kasus KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok). Program Studi Hukum

Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1441 H/ 2020 M.

Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro dengan

prinsip syariah pada perjalanannya terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah

terjadinya wanprestasi yang dilakukan anggota yang mengajukan pembiayaan dan

tidak dapat memenuhi prestasinya untuk melunasi kewajibannya atau anggota

terlambat melunasi kewajibanya.

Studi ini bertujuan untuk memaparkan kasus-kasus wanprestasi dalam akad

murabahah yang terjadi dan mekanisme penyelesaian wanprestasi di KSPPS BMT

Berkah Madani Kota Depok. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian

kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan

dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa kendala yang

dihadapi salah satunya wanprestasi dan prosedur penyelesaian wanprestasi dalam

KSPPS BMT Berkah Madani Menggunakan metode pendekatan kekeluargaan

seperti mediasi, musyawarah dan penyelesaian pembiayaan dengan perpanjangan

pembiayaan sesuai dengan aturan hukum positif maupun ketentuan Fatwa DSN

MUI.

Kata Kunci : Wanprestasi, Akad Murabahah, BMT

Pembimbing : Mu‟min Rouf, M.A.

Daftar Pustaka : 1996 s.d. 2019

Page 6: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

v

KATA PENGANTAR

حيم حمن الره الره بسم الله

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT peneliti panjatkan atas limpahan

rahmat yang diberikan, serta keteguhan hati dan pikiran untuk menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul “PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD

MURABAHAH DITINJAU DARI FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL

MAJELIS ULAMA INDONESIA (STUDI KASUS KSPPS BMT BERKAH

MADANI KOTA DEPOK)”. Penelitian ini adalah sebagai salah satu dari bagian

persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan program Strata Satu (S1) jurusan

Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Dan Hukum, guna memperoleh gelar

Sarjana Hukum (S.H.). penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari

kata sempurna dan masih terdapat kekurangan didalamnya. Maka dari itu penulis

menerima saran dan kritikkan yang sifatnya membangun demi menyempurnakan

skripsi selanjutnya.

Tak lepas dari proses penulisan skripsi ini, penulis menyadari tanpa adanya

bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak untuk menyelesaiakn skripsi ini. Rasa

terima kasih penulis ucapkan kepada :

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag., S.H., M.H., M.A., selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syariah Hidayatullah Jakarta.

3. AM. Hasan Ali, M.A. dan Dr. Abdurrauf, Lc., M.A., selaku Ketua Program

Studi dan Sekretaris Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan arahan dan saran yang terbaik untuk penulis.

4. Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, M.Sc., M.Ec., Ph.D, selaku Dosen

Pembimbing Akademik yang selalu meluangkan waktunya untuk

memberikan arahan dan motivasi selama masa perkuliahan.

Page 7: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

vi

5. Mu‟min Rouf, M.A., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang senantiasa

memberikan semangat, arahan, dukungan serta meluangkan waktu untuk

memeberikan masukan, yang baik kepada Penulis, sehingga Penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Semoga Bapak senantiasa selalu dalam lindungan

Allah SWT.

6. Arisson Hendry dan Supri Yatno selaku Dewan Pengawas Syariah dan

Admin KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok yang telah meluangkan

waktu untuk menjawab pertanyaan wawancara peneliti, dan telah membantu

peneliti dalam mendapatkan data-data penelitian.

7. Tri Setiyono dan Ani Kusrianti selaku orang tua tercinta yang senantiasa

selalu mendoakan penulis.

8. Sutiati selaku nenek penulis yang senantiasa dengan sabar dan penuh kasih

sayang membesarkan, mendidik, memberikan semangat, dan mendoakan

penulis dapat mengejar cita-cita dan mimpi yang selama ini diharapkan.

Semoga mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Amin

9. Siti Maryani, Tuyono, Umi Tresnawati dan Agus Setiawan selaku bibi dan

paman yang senantiasa selalu memberikan semangat, membesarkan,

memberikan motivasi dan mendoakan penulis, serta semua saudara dan

sepupu penulis yang selalu memberi semanagat dan doa untuk penulis.

10. Ahmad Mursyid, Ibnu Haris Al-Fikri, Edlyn Edgina selaku sahabat yang

senantiasa memberikan semangat, dukungan dan doa untuk penulis.

Jakarta, 14 Juni 2020

Rafi Usamah Rixki

Page 8: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

vii

DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... i

PENGESAHAN PANITIA UJIAN .............................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................................... iii

ABSTRAK .................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................... v

DAFTAR ISI................................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ........................................................... 6

1. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6

2. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian ...................................................... 6

1. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 6

2. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

E. Metode Penelitian ...................................................................................... 7

1. Jenis Penelitian ................................................................................... 7

2. Sumber Data ....................................................................................... 8

3. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 8

F. Sistematika Penulisan.............................................................................. 11

BAB II Landasan Teoritis .......................................................................................... 11

A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 11

1. Tinjauan Murabahah ........................................................................ 11

2. Tinjauan Hukum Murabahah ........................................................... 13

3. Jenis Akad Murabahah .................................................................... 16

4. Rukun dan Syarat Murabahah ......................................................... 17

Page 9: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

viii

5. Tinjauan Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) .......................................... 20

6. Operasional Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) ..................................... 22

7. Tinjauan Wanperstasi ....................................................................... 24

8. Tinjauan Hukum Wanprestasi .......................................................... 26

9. Sebab Terjadinya Wanprestasi ......................................................... 27

10. Akibat Wanprestasi .......................................................................... 27

11. Penyelesaian Wanprestasi ................................................................ 29

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 36

BAB III GAMBARAN UMUM KPPS BMT BERKAH MADANI

KOTA DEPOK ............................................................................................. 42

A. Sejarah dan Perkembangan KSPPS BMT Berkah Madani Kota

Depok ......................................................................................................... 42

B. Visi, Misi dan Tujuan KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok ...... 43

1. Visi ........................................................................................................ 43

2. Misi ........................................................................................................ 43

3. Tujuan .................................................................................................... 43

C. Struktur Organisasi dan Pengurus KSPPS BMT Berkah Madani

Kota Depok ................................................................................................ 45

D. Produk KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok .............................. 53

1. Produk pembiayaan ............................................................................... 53

2. Produk Simpanan ................................................................................... 54

3. Produk Investasi .................................................................................... 55

E. Prosedur Pengajuan dan Pembiayaan Murabahah di KSPPS BMT

Berkah Madani Kota Depok .................................................................... 55

F. Skema Pembiayaan Murabahah pada KSPPS BMT Berkah

Madani Kota Depok ................................................................................. 57

G. Penyelesaian Sengketa Pembiayaan Murabaha di KSPPS BMT

Berkah Madani Kota Depok .................................................................... 58

BAB IV Analisis dan Pembahasan ............................................................................... 62

A. Kasus Wanprestasi pada Akad Murabahah di KSPPS BMT Berkah

MadaniKota Depok ..................................................................................... 62

Page 10: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

ix

1. Pelaksanaan Akad Murabahah di KSPPS BMT Berkah Madani

Kota Depok ............................................................................................. 62

2. Kesesuaian Akad Murabahah di KSPPS BMT Berkah Madani

Kota Depok dengan Fatwa DSN No.04/DSN-MUI/IV/2000 ................. 65

3. Faktor Wanprestasi Pembiayaan Akad Murabahah di KSPPS BMT

Berkah Madani Kota Depok ................................................................... 71

B. Prosedur Penyelesaian Wanprestasi pada Akad Murabahah di

KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok .............................................. 73

BAB V PENUTUP.......................................................................................................... 77

A. Kesimpulan ................................................................................................. 77

B. Saran ............................................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 82

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................ 86

Page 11: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Akad Murabahah .......................................................... 19

Gambar 3.2 Struktur Kepengurusan Organisasi KSPPS BMT Berkah Madani

Kota Depok .................................................................................................... .47

Gambar 3.3 Skema Pembiayaan Akad Murabahah Pada KSPPS BMT Berkah

Madani Kota Depok ....................................................................................... 57

Page 12: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

xi

DAFTAR TABEL

Table 1.1 Kas Tahunan KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok................................. 4

Table 3.1 Total Aktiva Pasiva KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok ...................... 43

Page 13: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Form Daftar Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 : Surat Observasi di KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

Lampiran 3 : Surat Izin Usaha Simpan Pinjam

Lampiran 4 : Nomor Induk Berusaha (NIB)

Lampiran 5 : Tanda Daftar Perusahaan Koperasi

Lampiran 6 : Kantor KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

Lampiran 7 : Sample Kontrak Akad Murabahah

Lampiran 8 : Surat Keterangan Wawancara

Lampiran 9 : Skrip Wawancara

Lampiran 10 : Foto Bersama Bapak Supri Yatno Pegawai BMT Berkah

Madani Kota Depok

Page 14: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada awal tahun 1990-an, beberapa Negara di wilayah Asia termasuk

didalamnya Indonesia sebagai Negara dengan pertumbuhan ekonomi yang

pesat, namun pada tahun 1997 terjadi krisis ekonomi yang melanda

Indonesia, mengakibatkan terganggunya tatanan ekonomi dan tercatat

sebagai periode paling suram dalam sejarah perekonomian Indonesia, tidak

dapat dipungkiri bahwa krisis ekonomi yang terjadi berdampak luar biasa

bagi kehidupan bangsa Indonesia di berbagai bidang.

Baik bidang ekonomi maupun sosial politik, dengan adanya krisis

ekonomi yang terjadi, banyak perusahaan besar dan industri besar yang ada

bangkrut dan menanggung hutang yang besar.Namun, di sisi lain usaha

dengan skala kecil tetap eksis dan berkembang dengan adanya krisis

ekonomi yang terjadi, ada tiga faktor yang membuat usaha mikro kecil dan

menengah bisa bertahan dalam kondisi ekonomi yang krisis.

Pertama, umumnya usaha mikro kecil dan menengah menghasilkan

barang konsumsi dan jasa yang dekat dengan kebutuhan masyarakat. Kedua,

pelaku usaha umumnya memanfaatkan sumber daya lokal, baik itu sumber

daya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatan. Ketiga, umumnya

pelaku usaha tidak ditopang dana pinjaman dari bank, melainkan dari dana

sendiri.1

Usaha mikro kecil bahkan menjadi salah satu solusi dalam pemulihan

ekonomi bangsa, terbukti dengan meningkatnya dari tahun ketahun dan

cukup baik pada Produk Domestik Bruto (PDB) maupun penyerapan tenaga

kerja, dengan hadirnya usaha mikro kecil dapat menjadi penopang

perekonomian nasional maupun regional.2

1Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), (Jakarta : Lembaga

Pengembangan Perbankan Indonesia dan Bank Indonesia), h. 5.

2 Irma Setyawati, Peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dalam Perekonomian

Nasional, Jurnal Ekonomi, 26 September 2009, h. 24.

Page 15: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

2

Di sisi lain dalam mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah

dihadapkan beberapa kendala dalam pemasaran, distribusi bahan baku,

keterbatasan informasi mengenai peluang pasar, dan masalah lainya yang

juga menjadi kendala dalam perkembangan usaha mikro adalah keterbatasan

modal yang dimiliki dan sulitnya mengakses sumber permodalan.

Kehadiran sistem lembaga keuangan mikro dalam bentuk Baitul

Maal Wa Tamwil (BMT) sebagai salah satu perintis lembaga keuangan

dengan prinsip syariah di Indonesia, dimulai tahun 1984 yang dikembangkan

oleh aktivis mahasiswa Masjid Salman ITB Bandung yang mencoba

menggulirkan lembaga pembiayaan berdasarkan syariah bagi usaha kecil,

kemudian BMT lebih diberdayakan oleh Ikatan Cendikiawan Muslim

Indonesia (ICMI) lalu ditindaklanjuti oleh Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil

(PINBUK).3

Sedangkan BMT secara resmi sebagai lembaga keuangan syariah

dimulai diatur dalam Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

1992 Tentang Perkoperasian dan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM

Nomor 11/PER/M.KUKM/XII/2017 Tentang Koperasi Simpan Pinjam dan

Pembiayaan Syariah.

BMT merupakan gabungan dari Baitul Maal (Non Komersil) dan

Baitul Tamwil (Komersil), Baitul Maal merupakan lembaga keuangan yang

kegiatanya mengelola dana yang bersifat nirlaba (Sosial) yang sumber

dananya berasal dari Zakat, Infaq, dan Shadaqah, atau sumber lain yang

halal, kemudian disalurkan kepada mustahiq atau yang berhak, kemudian

Baitul Tamwil adalah lembaga keuangan yang kegiatanya menghimpun dan

menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat yang bersifat Profit Motive

(mencari keuntungan).4

Sebagai lembaga bisnis, BMT lebih mengembangkan usahanya pada

sektor keuangan, yaitu simpan pinjam, usaha ini seperti perbankan yang

menghimpun dana dan nasabah serta menyalurkannya kepada sektor

3 Novita Dewi Masyitoh, Analisis Normatif Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2013

Tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atas Status Badan Hukum dan Pengawasan Baitul Maal

Wat Tamwil (BMT), Jurnal Economica Vol.V Edisi 2, Oktober 2014, h. 18. 4

Ibid, h. 19.

Page 16: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

3

ekonomi yang halal dan menguntungkan. Namun, terbuka luas bagi BMT

untuk mengembangkan bisnisnya di sektor rill maupun sektor keuangan lain

yang dilarang dilakukan oleh lembaga keuangan bank, Karena BMT bukan

bank,5

Salah satu produk yang ada di BMT ialah produk murabahah, yaitu

penjualan dengan harga pembelian barang berikut keuntungan yang

diketahui.6 Dalam pengertian lain adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang disepakati oleh penjual

dan pembeli.

Murabahah merupakan produk yang cukup digemari oleh nasabah

BMT karena mudah dalam penerapan dan faktor resiko yang ringan, dan

pada penerapanya BMT selaku menjadi pembeli dan penjual barang yang

dibutuhkan nasabah.7

Fatwa Dewan Syariah Nasional Fatwa MUI No. 04/DSN-

MUI/IV/2000 tentang Murabahah bahwa bank hendak mewakilkan nasabah

untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli Murabahah harus

dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank.8 Intinya adalah

BMT harus membeli barang yang di pesan nasabah secara sah dan

menawarkan barang tersebut kepada nasabah, lalu barang yang

diperjualbelikan haruslah menjadi milik BMT dan barang tersebut tidak

diharamkan oleh syariat islam.

Pada penerapannya pembiayaan di BMT terdapat masalah yang

cukup serius, banyak faktor yang disebabkan diantaranya, masyarakat masih

awam dan belum paham akan pembiayaan murabahah, masih banyaknya

anggapan bahwa pembiayaan murabahah sama dengan pembiayaan

konvensional yang ada, kenyataanya sudah jelas menurut Fatwa DSN-MUI

bahwa tidak seperti itu, BMT posisinya selaku penjual dan nasabah

5 M. Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil, (Yogyakarta: UII Pres, 2005), h. 1.

6 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 12, (Bandung: PT. Al-Ma‟Arif, 2003), h. 82.

7 Andreani Hanjani, Dita Arie Haryati, Mekanisme Pembiayaan Murabahah Pada Nasabah

di Baitul Maal Wa Tamwil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jurnal Akuntansi Terapan

Indonesia Vol. 1 No. 1, Maret 2018, h. 47.

8 Fatwa DSN-MUI No. 04 Tahun 2000 Tentang Murabahah

Page 17: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

4

berkedudukan sebagai pembeli, dan masalah yang paling sering ditemukan di

BMT adalah terjadinya wanprestasi berupa terlambatnya melunasi kewajiban

atau ketidakmampuan anggota untuk melunaji kewajibanya dengan sebab

yang beragam.

Pihak BMT dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah haruslah

menggunakan prinsip kehati–hatian dan dibuatlah suatu akad atau perjanjian

di mana dalam akad tersebut terdapat perjanjian yang harus di patuhi dan

dipenuhi kedua belah pihak, meskipun fakta menunjukkan bahwa

pembiayaan yang sering dilakukan dengan akad murabahah lebih banyak

diminati oleh nasabah karena sistem penghitungannya mudah dipahami.

Apabila nasabah tidak memenuhi keawajiban yang tertulis pada akad,

yang pada akhirnya mengakibatkan penunggakan dan menghentikan

kewajibannya untuk membayar angsuran, dengan begitu BMT belum

maksimal dalam menerapkan prinsip kehati–hatian, di sisi lain pun dalam

penerapanya pihak BMT terkadang tidak menerapkan sesuai akad, dalam hal

ini adalah pada akad murabahah.

Dalam penelitian ini peneliti memilih Koperasi Simpan Pinjam dan

Pembiayaan syariah (KSPPS) Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Berkah

Madani karena Lembaga ini sudah cukup lama berdiri dan memiliki

pengalaman dalam menyelesaikan sengketa pembiayaan yang ada, Lembaga

ini terbukti sebagai penggerak perekonomian masyarakat menengah

kebawah di wilayah sekitarnya, melalui dana terhimpun dari anggota BMT

itu sendiri.

Tabel 1.1 : Kas Tahunan KSPPS BMT Berkah Madani Kota

Depok

No. Tahun Kas

1. 2016 1.894.019.780

2. 2017 2.304.563.408

3. 2018 1.738.762.160

Sumber : Kas Murabahah KSPPS BMT Berkah Madani

Page 18: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

5

Salah satu produk pembiayaan pada KSPPS BMT Berkah Madani

Kota Depok adalah murabahah. BMT Berkah Madani Kota Depok sudah

ada sejak tahun 2005 hingga saat ini dan mampu mempertahankan integritas

kerjanya dengan baik dan profesional, di mana banyak BMT yang dicabut

izin usahanya dikarenakan tidak memenuhi syarat berdirinya koperasi

syariah dan beberapa kasus sengketa pembiayaan yang mengakibatkan

kerugian dan banyak yang gulung tikar.

Penelitian ini meneruskan penelitian-penelitan sebelumnya, maka

peneliti akan membahas tentang prosedur penyelesaian wanprestasi pada

pembiayaan murabahah di BMT. Oleh karna itu peneliti akan mengadakan

penelitian dengan mengangkat sebuah tema tentang, PENYELESAIAN

WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH DITINJAU DARI FATWA

DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA

(STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN

SYARIAH (KSPPS) BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT) BERKAH

MADANI KOTA DEPOK).

Page 19: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

6

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mendapatkan

identifikasi dari beberapa permasalahan yang ada, yaitu :

a. Implementasi penerapan akad murabahah pada BMT Berkah madani.

b. Prosedur pengajuan akad murabahah pada BMT Berkah Madani.

c. kesesuaian prinsip syariah dalam akad murabahah pada BMT Berkah

Madani.

d. Faktor wanprestasi pembiayaan murabahah pada BMT Berkah

Madani.

e. Prosedur penanganan wanprestasi pada akad murabahah di BMT

Berkah Madani.

2. Rumusan Masalah

BMT pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

ekonomi syariah yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba

dan menghimpun, menyalurkan dana yang bersifat mencari keuntungan,

dalam penerapanya terdapat beberapa masalah pembiayaan, dari

beberapa kendala pembiayaan tersebut teradapat beberapa masalah.

a. Bagaimana kasus wanprestasi pada akad murabahah di KSPPS BMT

Berkah Madani Kota Depok ?

b. Bagaimana prosedur penyelesaian wanprestasi di KSPPS BMT

Berkah Madani Kota Depok ?

c. Bagaimana kesesuaian penyelesaian wanprestasi dengan fatwa DSN

MUI ?

C. Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian

1. Ruang Lingkup

berdasarkan hasil identifikasi masalah, batasan masalah ini dibuat

agar tujuan penelitian tidak meluas dari arah sasaran penelitian dan

mempermudah pembahasan dalam penulisan, serta dapat diketahui sejauh

mana kegunaan dan manfaat hasil penulisan. Penulis berfokus pada kasus-

Page 20: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

7

kasus wanprestasi yang terjadi dalam pembiayaan akad murabahah dan

penyelesaiannya pada BMT Berkah Madan sesuai fatwa DSN-MUI.

2. Tujuan Penelitian

Pada Setiap penulisan penelitian tentunya memiliki tujuan, terlebih

penelitian dalam rangka penulisan suatu karya ilmiah khususnya skripsi.

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk memaparkan kasus-kasus wanprestasi dalam akad murabahah

yang terjadi di BMT Berkah Madani Kota Depok.

2. Untuk menganalisis mekanisme penyelesaian wanprestasi pada BMT

Berkah Madani Kota Depok.

D. Manfaat Penelitian

Dengan diadakan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi semua. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :.

1. Mengetahui kasus-kasus wanprestasi dalam akad murabahah yang terjadi

di BMT Berkah Madani

2. Mengetahui mekanisme penyelesaian wanprestasi pada BMT Berkah

Madani

3. Menjadi bahan rujukan dan referensi bagi BMT Berkah Madani Kota

Depok, anggota, dan masyarakat umum.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian

yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden.9Pendekatan

yang dilakukan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.

Pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah

9 Susiadi, Metodologi Penelitian, (Bandar Lampung : Fakultas Syariah UIN Raden Intan

Lampung, 2014), h. 19.

Page 21: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

8

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

gabungan dan analisis data bersifat induktif.10

Adapun pendekatan

deskriptif adalah penelitian yang membuat deskripsi dari suatu fenomena

yang tidak menggunakan hubungan variabel atau menguji hipotesis.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini adalah kasus yang terjadi di BMT Berkah

Madani dan penyelesaiannya, dan sumber data diperoleh dari dua jenis

yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah sumber data

penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.11

Data primer

ini diperoleh dari pimpinan, manajer, karyawan/karyawati BMT Berkah

Madani Kota Depok yang berlokasi di Jalan Komjen Pol M. Jasin No. 09

Rt. 002/009 Kel. Tugu Kec. Cimanggis Kota Depok Jawa Barat.

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung, didapatkan oleh atau data yang diambil

peneliti sebagai bahan pendukung atas penelitian dari Sumber-sumber

yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.12

Data ini

diperoleh dari dokumen-dokumen berupa profil dan laporan tahunan

BMT Berkah Madani, selain itu peneliti melakukan studi pustka melalui

Jurnal Hukum dan Hukum Ekonomi Syariah dan Buku-buku terkait akad

pembiayaan Murabahah dan penerapan prinsip syariah akad murabahah.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah suatu percakapan dengan Tujuan-tujuan

tertentu. Dalam metode penelitian ini penelitidan responden

berhadapan langsung untuk mendapatkan informasi secara lisan

dengan tujuan mendapatkan data yang menjelaskan permasalahan

penelitian.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

10

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, Cet. Ke-5. 2005), h. 1.

11

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial, (Bandung : Mondar Maju,

1996), h. 37.

12

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, Cet. Ke-5, 2005), h. 62.

Page 22: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

9

menentukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam.

Adapun macam wawancara yang dilakukan oleh peneliti,

yaitu semi terstruktur, yaitu pelaksanaanya lebih bebas bila

dibandingkan dengan struktur, tujuanya untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka, peneliti mewawancarai

narasumber dengan cara tatap muka dan pembawaanya santai agar

data yang didapat bisa dengan jelas dipaparkan narasumber, adapun

yang digunakan oleh peneliti selanjutnya yaitu wawancara tidak

terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, di mana peneliti

dengan fleksibel dapat menanyakan pertanyaan kepada narasumber

tanpa harus berpedoman pada pertanyaan yang telah dibuat.13

Dengan demikian, akan mendapatkan informasi dan data yang

dibutuhkan secara garis besar, lengkap dan mendalam, dalam hal ini

peneliti melakukan wawancara pada BMT Berkah Madani Kota

Depok.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang

digunakan pengumpulan data dengan melihat atau menganalisis

Dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang

lain tentang subjek.

c. Teknik Penulisan

Penulis menggunkaan metode deskriptif dalam analisis data,

yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan keadaan subjek/objek penelitian (seorang, lembaga,

13 Esterberg, Kristin G, Qualitative Methods In Social Research, (Mc Graw Hill, New York,

2002), h. 73

Page 23: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

10

masyarakat dan lain sebagainya) pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.14

Kemudian data di analisa dengan menggunakan metode

analisis normatif, yaitu pendekatan hukum yang digunakan untuk

mengkaji data dengan menggunakan kaidah-kaidah hukum islam

yang sesuai dengan al-Qur‟an, al-Hadits, Fikih dan pendapat para ahli

hukum Islam (Ulama’).

14 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : Gajah Mada University

Press, 2001), h. 63.

Page 24: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

11

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh dari skripsi ini dan

untuk mempermudah pembaca dalam memahaminya. Berikut uraian

sistematika penyusunan, skripsi ini dibagi dalam beberapa bab, yang terdiri

atas :

BAB I : PENDAHULUAN

Memuat didalamnya yaitu latar belakang masalah, identifikasi

masalah, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Memaparkan literatur review berupa studi masalah terdahulu

dan Kajian Pustaka.

BAB III : METODE PENELITIAN

Menguraikan tentang penyajian data penelitian mengenai

gambaran umum KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok .

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan Masalah tentang analisis dan interpretasi

temuan yang diperoleh oleh peneliti.

BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

Memuat mengenai jawaban atas rumusan masalah, saran atau

masukkan dari peneliti

Page 25: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Tinjauan Murabahah

Murabahah secara bahasa berasal dari kata al-rabh atau al-ribh

yang berarti perolehan, pertambahan atau keuntungan.1Sedangkan

menurut istilah murabahah adalah jual beli dengan harga pokok dengan

tambahan keuntungan.2 Dalam pengertian lain murabahah adalah akad

jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah

keuntungan yang disepakati yang di dalamnya penjual harus

mengungkapkan biaya perolehan barang kepada pembeli.

Pendapat lain mengenai murabahah adalah sebuah pergeseran

kepemilikan sesuatu yang dimiliki yang kemudian dijual dengan harga

pertama lalu diberikan sedikit tambahan keuntungan. Dari seluruh

definisi yang ada intinya adalah sama, bahwa murabahah adalah kegiatan

jual beli dimana penjual menceritakan biaya perolehan barang yang

sesungguhnya kepada pembeli lalu ditambahkan keuntungan atas

penjualan tersebut berdasarkan biaya yang dikeluarkan dan kesepakatan

antara penjual dan pembeli.3

Rivai dan Andria Permata Veithzal, mengartikan murabahah

sebagai suatu barang, dengan harga yang disepakati antara penjualan dan

pembeli, setelah sebelumnya penjual menyebutkan dengan sebenarnya

harga perolehan atas barang tersebut dan besarnya keuntungan

1Imam al-Alamah Ibnu Mandzur, Lisanul Arab, Cet Ke-3, (Beirut: Dar Ehia al-Toutath

al-Arabi, 1999), juz 5, h. 103.

2 Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Cet ke-2, (Damaskus: Dar al-Fikr,

1985), juz 4, h. 703.

3Heykal, Mohamad, Perbandingan Pembiayaan Murabahah & Musyarakah Menurun Untuk

Produk Pembiayaan Konsumtif Pada Bank Syariah, CBAM, ISSN : 2302 - 9791. Vol. 1, No. 1.h.

563-572.

Page 26: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

12

yang diperolehnya.4Boleh dikatakan bahwa akad yang terjadi

dalam murabahah ini merupakan salah satu bentuk natural certainty

contracts.Karena dalam murabahah ditentukan keuntungannya.

Muhammad Syafi‟i Antonio menafsirkan bai’al murabahah

adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambah keuntungan yang

disepakati. Dalam bai‟al murabahah, penjual harus memberitahu harga

pokok yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai

tambahanya. Misalnya, pedagang eceran membeli komputer dari grosir

dengan harga Rp 10.000.000., - kemudia ia menambahkan keuntungan

sebesar Rp 750.000.,- Dan ia menjual kepada kepada pembeli dengan

harga Rp 10.750.000.,- pada umumnya, sipedagang enceran tidak akan

memesan dari grosir sebelum ada pesanan dari calon pembeli dan mereka

sudah menyepakati tentang lama pembiayaan, besar keuntungan yang

akan diambil pedagang enceran, serta besarnya angsuran kalau memang

dibayarnya secara angsuran5.

Adiwarman A. Karim menjelaskan tentang salah satu skim fiqih

yang paling popular digunakan oleh perbankan syari‟ah adalah skim jual

beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazim dilakukan oleh

Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Secara sederhana, murabahah

berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah

keuntungan yang disepakati. Misalnya, seseorang membeli barang

kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan tertentu. Berapa besar

keuntungan tersebut dapat dalam nominal rupiah tertentu atau dalam

bentuk presentase dari harga pembeliannya, misalnya 10% atau 20%.6

4 Veithzal Rivai dan Andria permata Veithzal, Islamic Finansial Management, ( Jakarta :

Raja Grafindo Persada, 2008 ), Ed. I , Cet. I, h. 145.

5 Muhammad Syafi‟i Antonio ,Bank Syari’ah Dari Teori Kepraktek , Jakarta:gema Insani

Press, 2001. cet,.I, h. 101-102.

6 Amir Machmud Dan Rukmana ,Bank Syari’ah teori , kebijakan , dan studi empiris di

Indonesia , ( Jakarta: Erlangga , 2010 ), h. 27.

Page 27: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

13

Menurut ulama Hanafiyyaħ, yang dimaksud dengan murabahah

ialah ”Mengalihhkan kepemilikan sesuatu yang dimiliki melalui

akad pertama dengan harga pertama disertai tambahan sebagai

keuntungan”. Ulama Malikiyah mengemukakan rumusan definisi sebagai

berikut:”Jual beli barang dagangan sebesar harga pembelian disertai

dengan tambahan sebagai keuntungan yang sama diketahui kedua pihak

yang berakad”. Sementara itu, ulama Syâfi‟iyyaħ mendefinisikan

murabahah itu dengan:”Jual beli dengan seumpama harga (awal), atau

yang senilai dengannya, disertai dengan keuntungan yang didasarkan

pada tiap bagiannya”.7

Lebih lanjut, Imam Syafi‟i berpendapat, jika seseorang

menujukkan suatu barang kepada orang lain dan berkata :”belikan barang

seperti ini untukku dan aku akan memberi mu keuntungan sekian”.

Kemudian orang itu pun membelinya, maka jual beli ini adalah sah.Imam

Syafi‟i menamai transaksi sejenis ini (murabahah yang dilakukan untuk

pembelian secara pemesanan) dengan istilah al-murabahah li al-amir bi

asy-syira’.8

2. Tinjauan Hukum Murabahah

a. Firman Allah QS. An-Nisaa : 29

نكم بالباطل إل أن تكون يا أي ها الذين آمنوا ل تأكلوا أموالكم ب ي

إن اللو كان بكم رحيما ول ت قت لوا أن فسكم تجارة عن ت راض منكم

Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara

7Ensiklopedi Fiqh online, diakses dari www.fikihonline.com.

8M. Syaf i‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, ( Jakarta: Gema Insani 2001), h.

102.

Page 28: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

14

kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya

Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”9

b. Firman Allah QS. Al- Baqarah : 275

... وأحل اللو الب يع وحرم الربا

Artinya :"…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan meng

haramkan riba” 10

c. Firman Allah QS. Al- Mai‟dah : 1

يا أي ها الذين آمنوا أوفوا بالعقود

Artinya :“Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu….”11

d. Hadits Nabi SAW

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنو أن رسوللله صلي الله عليو

وألهوسلم قال: إنماالب يع عن ت راض, )رواه البيهقي وابن ماجو

وصححو ابن حبان)

Artinya :Dari Abu Sa‟ad Al-Khudri bahwa Rasulullah saw ber

sabda,“sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama

suka.” (HR. Al- Baihaqi dan Ibnu Majah dan di nilai Shahih oleh

Ibnu Hibban)12

9 Q.S. an-Nisaa ayat 29

10

Q.S. al-Baqarah ayat 275

11

Q.S. al-Maidah ayat 1

12

Hadits Rasulullah SAW. Yang diriwayatkan oleh al-Khudri

Page 29: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

15

e. Hadits Nabi riwayat Ibnu Majah Shuhaib

أن النبي صلي الله عليو وس لم قال : ثلا ث فيهن الب ركة: الب يع إلى

أجل, والمقرضة, وخلط الب ر بالشعير للب يت ل للب يع )رواه ابن ماجو

عن صهيب)

Artinya :“nabi bersabda, ada tiga hal yang mengandung berkah :

jual beli secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur

gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan

untuk dijual. “ (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).13

f. Ijma

Ulama telah sepakat bahwa jual beli (murabahah) di

perbolehkan dengan alasan bahwa manusia tidak akan mampu

mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa bantuan orang lain. Namun

demikian, bantuan atau barang milik orang yang dibutuhkannya itu,

harus diganti dengan barang lainnya yang sesuai.14

g. Kaidah Ushul Fiqh

الأ صل ف اللمعا ملا ت الإ با حة إل أن يد ل دليل علي تحر يمحا

Artinya :”pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh

kecuali ada dalil yang mengharamkannya

13 Hadits Rasulullah SAW. Yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Shuhaib

14 Rachmad Syafi‟i, Fiqih Muamalah , ( Bandung: Pustaka Setia , 2004 ), cet, ke -2, h.75.

Page 30: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

16

3. Jenis Akad Murabahah

a. Murabahah tanpa pesanan

Murabahah tanpa pesanan maksudnya, ada yang pesan atau

tidak, ada yang membeli atau tidak, bank syraiah menyediakan

barang dagangannya. Penyediaan barang-barang pada murabahah ini

tidak berpengaruh atau terkait langsung dengan ada tidaknya pesanan

atau pembeli. Dalam murabahah tanpa pesanan, bank syariah

menyediakan barang atau persediaan barang yang akan

diperjualbelikan dilakukan tanpa memperhatikan ada nasabah yang

membeli atau tidak. Sehingga proses pengadaan barang dilakukan

sebelum transaksi jual beli murabahah dilakukan. Pengadaan barang

yang dilakukan oleh bank syariah ini dapat dilakukan dengan

beberapa cara antara lain:

1) Membeli barang jadi kepada produsen (prinsip murabahah)

2) Memesan bayaran pembuat barang dengan pembayaran dilakukan

keseluran setelah akad (prinsip salam)

3) Memesan kepada pembuat (produsen) dengan pembayaran yang

bisa dilakukan didepan, selama dalam proses pembuatan, atau

musyarakah.

b. Murabahah dengan pesanan (murabaha to the purchase order)

Sedangkan yang dimaksud dengan murabahah berdasarkan

pesanan adalah jual beli murabahah yang dilakukan setelah ada

pesanan dari pemesan atau nasabah yang mengajukan pembiayaan

murabahah. Jadi dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank

syariah atau BMT melakukan pengadaan barang dan melakukan

transaksi jual beli setelah ada nasabah yang memesan untuk dibelikan

barang atau aset sesuai dengan apa yang diinginkan nasabah

tersebut.Nasabah menjanjikan kepada bank untuk membeli aset yang

telah dibeli dan memberikan keuntungan atas pesanan tersebut.

Page 31: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

17

Kedua belah pihak akan mengakhiri penjualan setelah kepemilikan

aset pindah kenasabah.

Janji pemesanan di dalam murabahah berdasarkan pesanan,

bisa bersifat mengikat dan bisa bersifat tidak mengikat.Para Fuqaha

salaf menyepakati mengenai bolehnya penjualan ini, dan mengatakan

bahwa pemesanan tidak mesti terikat untuk memenuhi janjinya.

Sedangkan Lembaga Fikih Islam telah mengatur agar bagi pemesan

diberikan pilihan apakah akan membeli aset atau menolaknya ketika

ditawarkan kepadanya oleh pembeli.

Hal tersebut berlaku agar transaksi tersebut tidak

mengarahkan seseorang untuk menjual apa yang tidak dimilikinya

karena ini adalah haram, atau melakukan tindakan lain yang

diharamkan oleh syariah sebagaimana diterangkan secara rinci oleh

para Fuqaha salaf. Tetapi sebagian fuqaha modern telah

membolehkan bentuk-bentuk perjanjian seperti ini, yaitu mengikat

pemesan.15

4. Rukun dan Syarat Murabahah

a. Rukun dalam akad murabahah

1) Pelaku (pemilik modal maupun pelaku usaha)

Pelaku cakap hukum dan baligh (berakal dan dapat

membedakan), sehingga jual beli dengan orang gila menjadi tidak

sah sedangkan jual beli dengan anak kecil dianggap sah, apabila

seizin walinya.16

2) Objek murabahah (modal dan kerja)

a) Barang yang diperjualbelikan adalah barang halal, Semua

barang yang diharamkan oleh Allah, tidak dapat dijadikan

sebagai objek jual beli, karena barang tersebut dapat

15

Wiroso, Jual Beli Murabahah,(Yogyakarta: UII Press, 2005), h. 13. 16

Sri Nurhayati,Akuntansi Syariah di Indonesia,(Jakarta: Salemba Empat), 2014), h. 179.

Page 32: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

18

menyebabkan manusia bermaksiat atau melanggar larangan

Allah.

b) Barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil manfaatnya

atau memiliki nilai, bukan merupakan barang-barang yang

dilarang diperjualbelikan, misalnya: jual beli barang yang

kadarluwarsa.

c) Barang tersebut dimiliki oleh penjual Jual beli atas barang

yang telah dimiliki oleh penjual adalah tidak sah karena

bagaimna mungkin ia dapat menyerahkan kepemilikan barang

kepada orang lain atas barang yang bukan miliknya. Jual beli

oleh bukan pemilik barang baru akan sah apabila mendapat

izin dari pemilik barang.

d) Barang tersebut dapat diserahkan tanpa tergantung dengan

kejadian tertentu di masa depan. Barang yang tidak jelas

waktu penyerahannya adalah tidak sah, karena dapat

menimbulkan ketidakpastian (gharar), yang pada gilirannya

dapat merugikan salah satu pihak yang berinteraksi dan dapat

menimbulkan persengketaan.

e) Barang tersebut harus diketahui secara spesifik dan dapat

didefinisikan oleh pembeli sehingga tidak ada gharar

(ketidakpastian).

f) Barang tersebut dapat diketahui kuantitas dan kualitasnya

dengan jelas, sehingga tidak ada gharar. Apabila suatu barang

dapat dikuantifisir atau ditakar atau ditimbang maka atas

barang yang diperjualbelikan harus dikuantifisir terleih dahulu

agar tidak timbul ketidakpastian (gharar).

g) Harga barang tersebut jelas 15 Harga atas barang yang

diperjualbelikan diketahui oleh pembeli dan penjual berikut

cara pembayarannya tunai atau tangguh sehingga jelas dan

tidak ada gharar.

Page 33: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

19

h) Barang yang diakadkan ada di tangan penjual Barang

dagangan yang tidak berada di tangan penjual akan

menimbulkan ketidakpastian (gharar).17

3) Persetujuan kedua belah pihak (ijab qabul)

a) Ijab qabul adalah pernyataan dan ekspresi saling ridha atau

rela di antara pihak-pihak pelaku akad yang dilakukan secara

verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan

cara-cara komunikasi modern. Apabila jual beli telah

dilakukan dengan ketentuan syariah maka kepemilikannya,

pembayarannya, dan pemanfaatan atas barang yang

diperjualbelikan menjadi halal. Demikian sebaliknya.18

4) Nisbah keuntungan

b. Syarat dalam akad Murabahah

1) Penjual memberitau biaya modal kepada nasabah

2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan dengan rukun yang

ditetapkan

3) Kontrak harus bebas dari riba

4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas

barang

Gambar 2.1 : Skema pembiayaan akad Murabahah

17

Ibid,181. 18

Ibid,182.

Page 34: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

20

penerapan murabahah adalah tipe konsisten terhadap fikih

muamalah. Dalam tipe ini, lembaga keuangan syariah membeli

dahulu barang yang akan dibeli oleh nasabah setelah ada perjanjian

sebelumnya. Setelah barang dibeli atas nama lembaga keuangan

syariah kemudian dijual ke nasabah dengan harga perolehan

ditambah margin keuntungan sesuai kesepakatan. Pembelian dapat

dilakukan secara tunai (cash), atau tangguh, baik berupa angsuran

atau sekaligus pada waktu tertentu. Pada umumnya nasabah

membayar secara tangguh. tipe kedua mirip dengan tipe yang

pertama, tapi perpindahan kepemilikan langsung dari supplier

kepada nasabah, sedangkan pembayaran dilakukan lembaga

keuangan syariah langsung kepada penjual pertama/ supplier.

Nasabah selaku pembeli akhir menerima barang setelah sebelumnya

melakukan perjanjian murabahah dengan lembaga keuangan syariah.

Pembelian dapat dilakukan secara tunai (cash ), atau tangguh baik

berupa angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu. Pada umumnya,

nasabah membayar secara tangguh.Transaksi ini lebih dekat dengan

murabahah yang asli, tapi rawan dari aspek legal.19

5. Tinjauan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

BMT adalah kependekan dari Balai Usaha Mandiri Terpadu atau

Baitul Maal Wa Tamwil yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang

beroprasi berdasarkan prinsip-prinsip Syariah. Secara harfiah, Baitul

Maal berarti dana dan Baitul Tamwil adalah rumah usaha. Baitul Maal

dikembangkan berdasarkan sejarah perkembangannya, yakni dari masa

nabi sampai abad pertengahan perkembangan Islam. Yang mana, Baitul

Maal berfungsi untuk mengumpulkan sekaligus mentasyarufkan dana

19 A. A. Lathif, Konsep Dan Aplikasi akad Murabahah pada Perbankan Syariah Di

Indonesia. Ahkam. (Jakarta : MES, 2012) Vol. XII, No. 2. h. 69.

Page 35: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

21

sosial, sedangkan Baitul Tamwil merupakan lembaga bisnis yang

bermotif laba.

Baitul Maal lebih mengarah pada usaha non profit yang

mengumpulkan dana-dana dari Infaq, Zakat, dan Shadaqah yang

kemudian disalurkan kepada yang berhak menerimanya dan tidak

memiliki orientasi profit melainkan Bait al-Maal. Sedangkan Baitul

Tamwil mengarah kepada usaha pengumpulan dana mikro, antara lain

dengan cara mendorong kegiatan menabung dan pembiayaan usaha

ekonomi.20

Baitul Maal terbagi menjadi tiga kelompok yaitu. Pertama, Baitul

Maal Khas, adalah bank negara yang khusus untuk kepentingan

pemerintah dan berada dibawah kepala negara, baik untuk pemasukan

maupun pengeluaran. Kedua, Baitul Maal adalah bank negara yang

melayani segala kebutuhan rakyat, baik mauslim atau dzimmi. Ketiga,

Baitul Maal al-Muslimin adalah bank-bank yang didirikan oleh rakyat

muslimin (bukan negara), untuk memenuhi seluruh bank pemerintah dan

bank swasta lainnya.

Adapun baitut tamwil. Dalam hal ini fungsi BMT persis sama

dengan perbankan dengan orientasi meraih profit yang optimal.

Konsekuensinya, sistem operasional BMT harus menjalankan prinsip

profesional. Dalam keadaan ini, karyawan akan dituntut kemampuan

entrepreneurship yang tinggi. Dalam melakukan pembiayaan juga harus

memperhatikan faktor-faktor peluang dan resiko bisnis, sehingga

peningkatan pendapatan dapat dirasakan kedua belah pihak baik BMT

maupun nasabahnya. BMT adalah kegiatan bisnis yang dilakukan

berdasarkan prinsip syariah. Caranya, dengan tidak menerapkan sistem

bunga pada penghimpunan dana dan penyaluran pembiayaan, tetapi

20 Danu Pranata dan Gita, Ekonomi Islam,(Yogyakarta: UPFE-UMY,2006),h. 56.

Page 36: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

22

menggunakan prinsip pengelolaan keuangan syariah seperti:murabahah

(jual-beli), ijarah (sewa menyewa), dan mudharabah (bagi hasil).21

Ahmad Sumiyanto berpendapat BMT adalah salah satu jenis

lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam skala mikro

sebagaimana Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Sehingga BMT secara

khusus diatur dalam Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang petunjuk

pelaksanaan kegiatan usaha koperasi jasa keuangan syariah. Dengan

keputusan ini, segala sesuatu yang terkait dengan pe ndirian dan

pengawasan BMT berada di bawah departemen koperasi dan usaha kecil

dan menengah.22

6. Operasional Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

Dalam menjalankan usahanya BMT melakukan kegiatan

pengumpulan dana dari anggota dan menyalurkan dana kepada yang

mengajukan pembiayaan. Secara umum fungsi BMT dibagi menjadi

empat hal. Yaitu :

a. Produk penghimpunan dana (Funding)

b. Produk penyaluran dana (Lending)

c. Produk jasa

d. Produk tabarru’ : Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, dan Hibah

(ZISWAF)

Kemudian prinsip-prinsip yang digunakan BMT untuk

menjalankan usahanya :

a. Prinsip bagi hasil

Dengan prinsip ini pembagian hasil dari pemberi pinjaman

dengan BMT, yaitu:

21 Mulyaningrum, Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Peluang Dan Tantangan Dalam

Pengembangan Lembaga Keaungan Mikro Syariah , (Jakarta: Bakrie Scholl Of Management,

Indonesia, 2009), h. 4 -5.

22

Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi Modern , (Yogyakarta: ISES Publishing,

2008), h. 15-16.

Page 37: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

23

1) Al-Mudarabah

2) Al-Musyarakah

3) AlMuzara’ah

4) Al-Musaqah.

b. Prinsip jual beli

Sistem ini merupakan suatu tata cara jual beli yang dalam

pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah sebagai agen yang diberi

kuasa melakukan pemberian barang atas nama BMT, dan kemudian

bertindak sebagai penjual, dengan menjual barang yang telah

dibelinya tersebut dengan ditambah mark-up. Keuntungan BMT

nantinya akan dibagi kepada penyedia dana.

1) Bai’ al-Murabahah

2) Ba’i as-Salam

3) Ba’i al-Istishna

4) Bai’ Bitsaman Ajil

5) Musyarakah Mutanaqishah

c. Prinsip non profit

Sistem ini sering disebut sebagai pembiayaan kebajikan ini

merupakan pembiayaan yang bersifat sosial dan non-komersial.

Nasabah cukup mengembalikan pokok pinjamannya saja.

Pembiayaan ini yaitu Al-Qardu Hasan.

d. Produk pembiayaan

Penyediaan uang dan tagihan berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam diantara BMT dengan pihak lain yang

membutuhkan untuk membiayai suatu usaha dan mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi utangnya beserta bagi hasil yang telah

disepakati setelah jangka waktu tertentu :

1) Pembiayaan al Murabahah (MBA)

2) Pembiayaan al Ba’ Bitsaman Ajil (BBA)

3) Pembiayaan al Mudarabah (MDA)

4) Pembiayaan al Musyarakah (MSA)

Page 38: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

24

e. Produk jasa

Pembiayaan yang dilakukan BMT juga terdapat pada produk

jasa dan pendapatan yang diperoleh berasal dari fee pengguna jasa.

Yaitu :

1) Ijarah (Sewa)

2) Ijarah Muntahiya bi at-Tamlik (IMBT)

7. Tinjauan Wanprestasi

Wanprestasi adalah tidak memenuhi atau lalai melaksanakan

kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat

antara kreditur dengan debitur.23

Wanprestasi atau tidak dipenuhinnya

janji dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja.24

Yang dimaksud dengan wanprestasi juga terdapat dalam pasal

1243 KUH Perdata yang menyatakan bahwa :“penggantian biaya, rugi

dan bunga karena tidak dipenuhinya suatu perikatan, barulah mulai

diwajibkan, apabila si berutang, setelah dinyatakan lalai memenuhi

perikatannya, tetap melalaikannya, atau jika sesuatu yang harus diberikan

atau dibuatnya, hanya dapat diberikan atau dibuatnya, hanya dapat

diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang telah

dilampaukannya”.25

Kata lain wanprestasi dapat diartikan suatu perbuatan ingkar janji

yang dilakukan oleh salah satu pihak yang tidak melaksanakan

perjanjian, isi ataupun melaksanakan tetapi terlambat atau melakukan

yang sesungguhnya tidak boleh dilakukannya.

Adapun pengertian wanprestasi menurut Subekti adalah suatu

keadaan dimana debitur tidak melakukan apa yang dijanjikannya.

Perkataan wanprestasi sendiri berasal dari bahasa belanda, yang berarti

23 Salim HS, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), (Jakarta: 2008) h.180.

24

Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, (Jakarta:Rajawali Pers,

2007),h. 74.

25

R. Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta : PT. Balai Pustaka, 2016),

cet, ke -41. h. 324.

Page 39: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

25

prestasi buruk. Wanprestasi yang merupakan kelalaian atau kealpaan

seseorang dapat berupa empat macam. Yaitu :

a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya

b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana

dijanjikan

c. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat

d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.26

Sedangkan menurut A. Qirom Syamsudin Meliala wanprestasi itu

dapat berupa :

a. Tidak memenuhi prestasi sama sekali. Sehubungan dengan debitur

yang tidak memenuhi prestasi maka dikatakan debitur tidak

memenuhi prestasi sama sekali.

b. Memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya. Apabila prestasi

debitur masih dapat diharapkan pemenuhannya, maka debitur

dianggap memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktu, sehingga dapat

dikatakan wanprestasi.

c. Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai atau keliru. Debitur yang

memenuhi prestasi tapi keliru, apabila prestasi yang keliru tersebut

tidak dapat diperbaiki lagi maka debitur dikatakan tidak memenuhi

prestasi sama sekali.

26 R. Subekti, Hukum perjanjian,(Jakarta: Pembimbing Masa, 1970), cet, ke -2. hal 50.

Page 40: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

26

8. Tinjauan Hukum Wanpresrtasi

a. Firman Allah QS. An-Nisaa : 29

نكم بالباطل إل أن تكون يا أي ها الذين آمنوا ل تأكلوا أموالكم ب ي

إن اللو كان بكم ول ت قت لوا أن فسكم تجارة عن ت راض منكم

رحيماArtinya :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara

kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya allah

adalah maha penyayang kepadamu”.27

b. Firman Allah QS. Al-Baqarah :280

ر لكم ... ... وإن كان ذو عسرة ف نظرة إلى ميسرة، وأن تصدق وا خي Artinya:"...Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka

berilah tangguhan sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan

(sebagian atau semua utang) itu lebih bik bagimu, jika kamu

mengetahui.".28

c. Firman Allah QS. Al-Isra : 34

إن ٱلعهد كان مس ول بٱلعهد …وأوفوا

Artinya:”…Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta

pertanggungjawabannya”.29

27

QS. an-Nisaa ayat 29

28

QS. al-Baqarah ayat 280

29

QS. al-Isra ayat 34

Page 41: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

27

d. Hadits Nabi Riwayat Muslim, beliau bersabda

ن يا، ف رج الله عنو كربة من كرب من ف رج عن مسلم كربة من كرب الد

ي وم القيامة، والله في عون العبد مادام العبد في عون أخيو )رواه

.(مسلمArtinya:"Orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitannya

di dunia, Allah akan melepaskan kesulitannya di hari kiamat; dan

Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong

saudaranya".30

9. Sebab Terjadinya Wanprestasi

Dalam pelaksanaan isi perjanjian sebagaimana yang telah

ditentukan dalam suatu perjanjian yang sah, tidak jarang terjadi

wanprestasi oleh pihak yang dibebani kewajiban (debitur) tersebut. Tidak

dipenuhinya suatu prestasi atau kewajiban (wanprestasi) ini dapat

dikarenakan oleh dua kemungkinan alasan. Dua kemungkinan alasan

tersebut antara lain yakni :

a. Karena kesalahan debitur, baik karena kesengajaan maupun lalai.

b. Keadaan memaksa (overmach/force mejeur). Keadaan memaksa ialah

keadaan tidak dapat dipenuhinya prestasi oleh pihak debitur karena

terjadi suatu peristiwa bukan karena kesalahannya, peristiwa mana

tidak dapat diketahui atau tidak dapat diduga akan terjadi pada waktu

membuat perikatan.

10. Akibat Wanprestasi

Terjadinya wanprestasi mengakibatkan pihak lain (lawan dari

pihak yang wanprestasi) dirugikan. Oleh karena pihak lain dirugikan

30 Hadits Rasullullah SAW. Yang diriwayatkan oleh Muslim

Page 42: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

28

akibat wanprestasi tersebut, maka pihak yang wanprestasi harus

menanggung akibat dari tuntutan pihak lawan yang dapat berupa:

a. Pembatalan kontrak saja.

b. Pembatalan kontrak disertai tuntutan ganti kerugian.

c. Pemenuhan kontrak saja.

d. Pemenuhan kontrak disertai tuntutan ganti kerugian.

Dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya atau tidak

memenuhi kewajibannya sebagaimana mestinya tidak dipenuhinya

kewajiban itu karena ada unsur salah padanya, maka ada akibat hukum

yang bisa menimpa dirinya. Akibat hukum tersebut antara lain adalah :

a. Sebagaimana disebut dalam Pasal 1236 dan 1243 KUHPerdata,

dalam hal debitur lalai untuk memenuhi kewajiban perikatannya,

kreditur berhak untuk menuntut penggantian kerugian yang berupa

ongkos-ongkos, kerugian dan bunga. Akibat hukum seperti ini

menimpa debitur baik dalam perikatan untuk memberikan sesuatu,

untuk melakukan sesuatu ataupun untuk tidak melakukan sesuatu.

b. Sebagaimana disebut dalam Pasal 1237 KUHPerdata, bahwa apabila

debitur lalai, maka resiko atas objek perikatan menjadi tanggungan

debitur.

c. Sebagaimana disebut dalam Pasal 1266 KUHPerdata, bahwa jika

perjanjiannya berupa perjanjian timbal balik maka kreditur berhak

menuntut pembatalan perjanjian dengan atau tanpa disertai tuntutan

ganti rugi.

d. Debitur diharuskan membayar ganti rugi yang telah diderita oleh

kreditur (Pasal 1243 KUHPerdata).

e. Debitur membayar biaya perkara di pengadilan apabila perkara

wanprestasi itu sampai kepada pengadilan (Pasal 181 HIR).

Namun demikian, semua akibat wanprestasi di atas tidak

mengurangi hak dari pihak kreditur untuk tetap menuntut pemenuhan

atas kewajiban pihak debitur dan pihak yang melakukan wanprestasi.

Dapat disimpulkan bahwa debitur bisa saja menuntut pemenuhan

Page 43: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

29

kewajiban yang belum terlaksana sekaligus menuntut pemenuhan hal-hal

di atas sesuai dengan ketentuan dalam KUHPerdata.

11. Penyelesaian Wanprestasi

untuk menyelesaikan wanprestasi dan menyelamatkan kredit yang

dikategorikan macet, dapat ditempuh usaha-usaha sebagai berikut :

a. Rescheduling (Penjadwalan Ulang), yaitu perubahan syarat kredit

hanya menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktu

termasuk masa tenggang grace period dan perubahan besarnya

angsuran kredit. Tentu tidak kepada semua debitur dapat diberikan

kebijakan ini oleh bank, melainkan hanya kepada debitur yang

menunjukkan itikad dan karakter yang jujur dan memiliki kemauan

untuk membayar atau melunasi kredit. Di samping itu, usaha debitur

juga tidak memerlukan tambahan dana atau likuiditas.

Mengacu pada Fatwa DSN No. 48/DSN-MUI/II/2005 tentang

Penjadwalan Kembali Tagihan Murabahah, yang menetapkan

lembaga keuangan syariah (LKS) boleh melakukan penjadwalan

kembali (rescheduling) tagihan murabahah bagi nasabah yang tidak

bisa menyelesaikan/melunasi pembiayaannya sesuai jumlah dan

waktu yang telah disepakati, dengan ketentuan:

1) Tidak menambah jumlah tagihan yang tersisa.

2) Pembebanan biaya dalam proses penjadwalan kembali adalah

biaya ril, sesuai dengan Fatwa DSN No. 129/DSN-MUI/VII/2019

tentang biaya rill sebagai ta‟widh akibat wanprestasi.

3) Perpanjangan masa pembayaran harus berdasarkan kesepakatan

kedua belah pihak.

b. Reconditioning (Persyaratan Ulang), yaitu perubahan sebagian atau

seluruh syarat-syarat kredit yang tidak terbatas pada perubahan

jadwal pembayaran, jangka waktu, tingkat suku bunga, penundaan

pembayaran sebagian atau seluruh bunga dan persyaratan lainnya.

Perubahan syarat kredit tersebut tidak termasuk penambahan dana

Page 44: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

30

atau injeksi dan konversi sebagian atau seluruh kredit menjadi equity

perusahaan. Debitur yang bersifat jujur, terbuka dan cooperative yang

usahanya sedang mengalami kesulitan keuangan dan diperkirakan

masih dapat beroperasi dengan menguntungkan, kreditnya dapat

dipertimbangkan untuk dilakukan persyaratan ulang.

c. Restructuring (Penataan Ulang), yaitu perubahan persyaratan

pembiayaan yang antara lain meliputi :

1) Penambahan dana Bank.

2) Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok

kredit baru, dan atau

3) Konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan

bank atau mengambil partner yang lain untuk menambah

penyertaan.

Mengacu pada Fatwa DSN No. 49/DSN-MUI/II/2005 tentang

Konversi Akad Murabahah, yang menetapkan: LKS boleh melakukan

konversi dengan membuat akad (membuat akad baru) bagi nasabah

yang tidak bisa menyelesaikan/ melunasi pembiayaan murabahahnya

sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati, tapi ia masih

prospektif, dengan ketentuan :

1) Akad Murabahah dihentikan dengan cara :

a) Obyek murabahah dijual oleh nasabah kepada LKS dengan

harga pasar.

b) Nasabah melunasi sisa hutangnya kepada LKS dari hasil

penjualan.

c) Apabila hasil penjualan melebihi sisa hutang maka kelebihan

itu dapat dijadikan uang muka untuk akad ijarah atau bagian

modal dari mudharabah dan musyarakah.

d) Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa hutang maka sisa

hutang tetap menjadi hutang nasabah yang cara pelunasannya

disepakati antara LKS dan nasabah.

Page 45: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

31

2) LKS dan nasabah ex-murabahah tersebut dapat membuat akad

baru dengan akad :

a) Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik atas barang tersebut di atas

dengan merujuk kepada fatwa DSN MUI NO. 27/DSN-

MUI/III/2002 tentang Al-Ijarah Al-Muntahiyah Bi Al-Tamlik.

b) Mudharabah dengan merujuk kepada fatwa DSN

No.07/DSNMUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah

(Qiradh).

c) Musyarakah dengan merujuk kepada fatwa DSN No.

08/DSNMUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Musyarakah.

d. Liquidation (Liquidasi), yaitu penjualan barang-barang yang

dijadikan jaminan dalam rangka pelunasan utang. Pelaksanaan

likuidasi ini dilakukan terhadap kategori kredit yang memang benar-

benar menurut bank sudah tidak dapat lagi dibantu untuk disehatkan

kembali atau usaha nasabah yang sudah tidak memiliki prospek untuk

dikembangkan. Proses likuidasi ini dapat dilakukan dengan

menyerahkan penjualan barang tersebut kepada nasabah yang

bersangkutan. Sedang bagi bank-bank umum milik negara, proses

penjualan barang jaminan dan aset bank dapat diserahkan kepada

BPPN, untuk selanjutnya dilakukan eksekusi atau pelelangan.

Penyelesaian wanprestasi dengan Liquidation (liquidasi) dilakukan

ketika nasabah sudah benar-benar tidak mampu membayar hutang

dan sudah tidak bisa diselesaikan dengan cara penyelesaian

Rescheduling (Penjadwalan Ulang), Reconditioning (Persyaratan

Ulang) maupun Restructuring (Penataan Ulang).

Mengacu pada Fatwa DSN No. 47/DSN-MUI/II/2005 tentang

Penyelesaian Piutang Murabahah Bagi Nasabah Tidak Mampu

Membayar, yang menetapkan: LKS boleh melakukan penyelesaian

(settlement) murabahah bagi nasabah yang tidak bisa menyelesaikan/

melunasi pembiayaannya sesuai jumlah dan waktu yang telah

disepakati, dengan ketentuan :

Page 46: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

32

1) Obyek murabahah atau jaminan lainnya dijual oleh nasabah

kepada atau melalui LKS dengan harga pasar yang disepakati.

2) Nasabah melunasi sisa utangnya kepada LKS dari hasil

penjualan.

3) Apabila hasil penjualan melebihi sisa utang maka LKS

mengembalikan sisanya kepada nasabah.

4) Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa utang maka sisa

utang tetap menjadi utang nasabah.

5) Apabila nasabah tidak mampu membayar sisa utangnya, maka

LKS dapat membebaskannya.

Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika

terjadi perselisihan diantara pihak-pihak terkait, maka penyelesaiannya

dilakukan melalui Badan Syari‟ah Arbitrase Nasional setelah tidak

tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

Penyelesaian sengketa juga dapat dilakukan melalui dua bentuk

alternatif penyelesaian sengketa. Proses penyelesaian sengketa tertua

melalui proses litigasi di dalam pengadilan, kemudian berkembang

proses penyelesaian sengketa melalui kerja sama (kooperatif) di luar

pengadilan.

a. Litigasi

litigasi merupakan suatu proses gugatan, suatu sengketa

diritualisasikan yang menggantikan sengketa sesungguhnya, yaitu

para pihak dengan memberikan kepada seorang pengambil keputusan

dua pilihan yang bertentangan. Jadi, litigasi merupakan penyelesaian

sengketa melalui jalur pengadilan. Penggunaan sistem litigasi

mempunyai keuntungan dan kekurangannya dalam penyelesaian

suatu sengketa. Keuntungannya yaitu :31

1) Dalam mengambil alih keputusan dari para pihak, litigasi

sekurangkurangnya dalam batas tertentu menjamin bahwa

31 Salim, Hukum Kontrak : Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, (Jakarta : Sinar Grafika,

2014), cet, ke -10. h. 141-142.

Page 47: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

33

kekuasaan tidak dapat mempengaruhi hasil dan dapat menjamin

ketentraman sosial.

2) Litigasi sangat baik sekali untuk menemukan berbagai kesalahan

dan masalah dalam posisi pihak lawan.

3) Litigasi memberikan suatu standar bagi prosedur yang adil dan

memberikan peluang yang luas kepada para pihak untuk didengar

keterangannya sebelum mengambil keputusan.

4) Litigasi membawa nilai-nilai masyarakat untuk penyelesaian

sengketa pribadi.

5) Dalam sistem litigasi para hakim menerapkan nilai-nilai

masyarakat yang terkandung dalam hukum untuk menyelesaikan

sengketa.

yang terkandung dalam hukum untuk menyelesaikan

sengketa. Sedangkan kekurangan litigasi yaitu :

1) Memaksa para pihak pada posisi yang ekstrem.

2) Memerlukan pembelaan (advocasy) atas setiap maksud yang

dapat mempengaruhi putusan.

3) Litigasi benar-benar mengangkat seluruh persoalan dalam suatu

perkara, apakah persoalan materi (substantive) atau prosedur,

untuk persamaan kepentingan dan mendorong para pihak

melakukan penyelidikan fakta yang ekstrem dan seringkali

marginal.

4) Menyita waktu dan meningkatkan biaya keuangan.

5) Fakta-fakta yang dapat dibuktikan membentuk kerangka

persoalan, para pihak tidak selalu mampu mengungkapkan

kekhawatiran mereka yang sebenarnya.

6) Litigasi tidak mengupayakan untuk memperbaiki atau

memulihkan hubungan para pihak yang bersengketa.

7) Litigasi tidak cocok untuk sengketa yang bersifat polisentris,

yaitu sengketa yang melibatkan banyak pihak, banyak persoalan

dan beberapa kemungkinan alternatif penyelesaian.

Page 48: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

34

b. Non Litigasi

Non litigasi merupakan bentuk penyelesaian sengketa di luar

pengadilan. Jalur ini lebih aman dibandingkan jalur pengadilan.

Artinya, lebih memiliki banyak keuntungan dan kemudahan

dibandingkan dengan proses sidang di pengadilan. Penyelesaian

sengketa di luar pengadilan ini melalui 4 jenis, yaitu :

1) Negosiasi

Negosiasi merupakan upaya penyelesaian sengketa para

pihak tanpa melalui proses pengadilan dengan tujuan mencapai

kesepakatan bersama atas dasar kerja sama yang lebih harmonis

dan kreatif.

2) Mediasi

Menurut Salim H.S. salah satu variasi dari mediasi adalah

suatu prosedur di mana sengketa pertama kali diselesaikan

dengan mediasi dan berikutnya bilamana perlu terhadap isu-isu

yang tidak terselesaikan dilakukan melalui arbitrase. Mediasi

merupakan cara penyelesaian sengketa melalui proses

perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan

dibantu oleh mediator.32

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa

mediasi adalah pengikutsertaan pihak ketiga dalam proses

penyelesaian sengketa. Dalam proses itu pihak ketiga bertindak

sebagai penasihat.

3) Konsiliasi

Konsiliasi merupakan salah satu alternatif penyelesaian

sengketa yang dapat ditempuh di luar pengadilan. Penyelesaian

sengketa ini memiliki banyak kesamaan dengan arbitrase, dan

juga menyerahkan kepada pihak ketiga untuk memberikan

32 Ibid, 154-155.

Page 49: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

35

pendapatnya tentang sengketa yang disampaikan oleh para

pihak.33

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa

konsiliasi adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan

antar pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan

menyelesaikan perselisihan tersebut.

4) Arbitrase

Berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999

tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa yang

dikutip oleh Miru Arbitrase merupakan cara penyelesaian suatu

sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada

perjanjian arbitrase yang dibuat oleh para pihak yang

bersengketa.34

Kelebiahan penyelesaian sengketa melalui arbitrase ini

karena putusannya langsung final dan mempunyai kekuatan

hukum tetap dan mengikat para pihak. Namun penyelesaian

sengketa melalui arbitrase juga memiliki kekurangan, yaitu:

a) Biaya mahal, pada kenyataannya biaya penyelesaian sengketa

melalui arbitrase hampir sama dengan biaya litigasi.

b) Penyelesaiannya lambat, walaupun banyak sengketa yang

dapat diselesaikan dalam jangka waktu 60-90 hari, namun

banyak juga penyelesaian yang memakan waktu panjang atau

lebih dari 90 hari.35

33 Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak , (Jakarta : Rajawali Pers, 2013b), cet,

ke -5. h. 117.

34

Ibid, 114.

35

Ibid, 115-116.

Page 50: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

36

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Roifatus Syauqoti dan Mohammad

Ghozalimenggunakan metode penelitian kualitatif dengan kajian pustaka,

kajian ini bersifat deskriptif analitik dimana pengumpulan data dilakukan

dengan cara telaah pustaka. Analisis yang digunakan adalah analisis

kualitatif dengan metode berfikir deduktif, yaitu peneliti menganalisis dari

yang umum ke khusus sehingga dapat diambil kesimpulan.

Diketahui bahwa definisi murabahah menurut Fatwa DSN-MUI No.

04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah dan PSAK 102 kedudukan

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) sebagai penjual.36

Sedangkan menurut

definisi Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.

36/SEOJK03/201537

dan UU No. 21 tahun 2008 kedudukan LKS adalah

sebagai penyadia dana bagi nasabah.

Dalam praktitk di LKS kontemporer, termasuk di dalamnya

perbankan syariah, bentuk murabahah dalam fiqih klasik mengalami

beberapa modifikasi, meliputi definisi murabahah yang semula

menempatkan bank syariah sebagai penjual namun kini bank syariah hanya

menjadi penyedia dana.

Akad Murabahah juga mengalami modifikasi yang memberi

kemudahan pada LKS selaku pelaksana akad ini. Modifikasi dalam akad

murabahah seperti mengikat nasabah dengan janji untuk membeli barang

yang akan ditawarkan oleh LKS, sedangkan LKS belum memiliki barang

yang dipesan oleh nasabah.

Modifikasi lainnya yaitu pada akad murabahah lil amri bi al syira’

yang dibolehkan sebagian ulama karena kembali pada hukum asal dari

36

PSAK 102 Tentang Akuntansi Murabahah, http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-

keuangan/pernyataan-sas-65psak-102-akuntansi-murabahah, Diunduh pada 8 Juli 2019, pukul 10.00

WIB

37

Surat Edaran Otoritas Jasa Kuanagan (SEOJK) No. 36/SEOJK03/2015,

http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/rugulasi/surat-edaran-ojk/Pages/-SEOJK-Nomor-36032015-

tenang-Produk-dan-Aktivitas-bus-uus.aspx, Diunduh pada 8 Juli 2019 pukul 10.10 WIB

Page 51: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

37

muamalah yaitu boleh, namun sebagian ulama lain mengatakan akad ini

haram karena merupakan hilah untuk menghalalkan riba. Modifikasi lainya

ada pada murabahah bil wakalah yang diperbolehkan oleh Fatwa DSN-MUI

No. 04/DSN-MUI/IV/2000 poin 9, namun adanya akad wakalah

menyebabkan munculnya kecurangan atau side streaming.

Persamaan jurnal Roifatus Syauqoti dan Mohammad Ghozali dengan

skripsi peneliti adalah kedua penelitian sama-sama membahas implementasi

akad murabahah, sedangkan perbedaannya jurnal Roifatus Syouqoti dan

Mohammad Ghozali dengan skripsi peneliti adalah tidak ada studi kasus

yang dibahas, sedangkan skripsi peneliti menerapkan studi kasus mengenai

implementasi akad murabahah dan penanganan penyelesaian wanprestasi di

BMT Berkah Madani.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Shobirin lebih spesifik kepada

BMT secara umum dan lebih kepada penyelesaian pembiayaan pada akad

murabahah dengan metode penelitian yang dilakukan dengan kualitatif

deskriptif analisis dari sumber dan konten yang relevan dengan kajian

beberapa sumber.

Setiap bisnis sudah pasti akan berhadapan dengan berbagai resiko

sehingga tidak ada suatu bisnis yang tidak ada resiko. Pemberian

pembiayaan sudah pasti mengandung resiko, dan disinilah peran Account

Officer untuk memperkecil atau bahkan menghindarkan resiko dengan

berbagai rambu yang dipersiapkan sebelumnya.38

Di dalam lembaga keuangan syariah (BMT) pada umumnya ada

kendala pada pembiayaan dan mengalami masalah, pada pembiayaan

murabahah bermasalah yaitu suatu keadaan dimana anggota sudah tidak

sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajiban kepada BMT seperti

yang telah disepakati atau diperjanjikan dalam perjanjian pembiayaan.

38Rivai Veithzal, Veithzal dan Andria Permata, Islamic Financial Management, (Jakarta :

PT. Raja Grafindo Persada, 2008)

Page 52: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

38

Berdasarkan hasil observasi di lapangan faktor-faktor yang

menyebabkan pembiayaan murabahah bermasalah di BMT pada umumnya

adalah dari anggota itu sendiri seperti anggota pindah rumah dan tidak

memberitahukan kepada pihak BMT, anggota mengalami kebangkrutan

dalam menjalankan usahanya. Dampaknya dapat mengurangi keuntungan

BMT, perputaran uang tidak lancar dan target yang diinginkan BMT tidak

tercapai.

Langkah-langkah dalam menyelesaikan pembiayaan murabahah

bermasalah yang dilakukan adalah menghubungi anggota yang

pembayarannya sulit dan menanyakan apa masalahnya dengan melalui

pendekatan kekeluargaan dan sifat moral. Tindakan yang dilakukan adalah

memberikan peringatan, musyawarah untuk mencapai mufakat, dicari solusi

dan tenggang waktu supaya bisa mengangsur, apabila masih tidak bisa

membayar maka dilakukan Rescheduling dan Reconditioning pembiayaan

atau dilakukan eksekusi jaminan.

Persamaan jurnal Shobirin dengan skripsi peneliti yaitu keduanya

membahas akad pembiayaan murabahah dan penyelesaian masalah pada

BMT, sedangkan perbedaannya adalah jurnal Shobiri tidak adanya studi

kasus pada BMT, sedangkan skripsi peneliti membahas implementasi dan

kesesuaian akad murabahah pada BMT dan skripsi peneliti melakukan studi

kasus pada BMT Berkah Madani Kota Depok.

Penelitian ketiga oleh Andi Rio Makkulau Wahyu dan M.

Wahyuddin Abdullah mengenai penerapan syariah akad murabahah pada

bank Muamalat, studi ini dilakukan dengan menggunakan metode kombinasi

antara penelitian pustaka dan penelitian lapangan dengan metode kualitatif

yang dilakukan secara deskriptif analisis. Lokasi penelitian dilakukan di

bank Muamalat kota parepare, pendekatan penelitian yang digunakan

meliputi pendekatan teologis, normatif, yuridis dan sosiologis.

Bentuk pembiayaan bank syariah pada umumnya terdiri atas tiga

kategoriyang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaan yaitu,

Page 53: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

39

pertama.Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan untuk memiliki

barang dengan tingkat keuntungan bankditentukan di awal (margin), produk

pembiayaan ini terdiri atas murabahah, salam dan istishna, kedua.

Pembiayaan dengan prinsip sewa ditujukan untuk mendapatkan jasa dengan

tingkat keuntungan bank ditentukan di awal, produk pembiayaan ini terdiri

atas ijarah dan IMTB,

Ketiga, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil digunakan untuk usaha

kerja sama yang ditujukan guna mendapatkan barang dan jasa sekaligus,

dengan tingkat keuntungan bank yang ditentukan dari besarnya keuntungan

usaha sesuai dengan prinsip bagi hasil, pada pembiayaan ini bagi hasil

keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang disepakati di awal seperti

pada akad musyarakah dan mudarabah.

Akad pembiayaan murabahah merupakan salah satu bentuk natural

certainty contracts dengan akad pertukaran real asset („ayn) dengan financial

asset (dayn) dan menjadi pembiayaan yang paling dominan yang nasabah

ajukan pada bank Muamalat di kota Parepare dalam kegiatan konsumtif

misalnya produk pembiayaan KPR Muamalat iB untuk tujuan kepemilikan

rumah atau apartemen (indent atau ready stock), ruko, pembangunan dan

renovasi dengan bentukMurabahah bil wakalah yakni bank Muamalat hanya

sebagai penyedia dana, sehingga akad yang berlaku dalam hal ini dikatakan

sebagai ilzamal-wa‟id bi al-syira‟keharusan janji untuk membeli.

Bentuk akad dan standar operasional produk pembiayaan murabahah

pada bank Muamalat kota Pareparedengan mengacu kepada ketentuan

Undang-undang Perbankan Syariah, BI (Bank Indonesia), OJK (Otoritas

Jasa Keuangan) dan Fatwa DSN-MUI, namun masih ada beberapa yang

belum sesuai yang lazimnya perlu diperhatikan yakni pada prinsip

transparansi dan keterbukaan bertransaksi.

Kedua, penerapan prinsip syariah dalam akad pembiayaan

murabahah pada bank Muamalat kota Parepare telah sesuai dengan Undang-

undang Perbankan Syariah dan Fatwa DSN-MUI, dimana pembiayaan yang

Page 54: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

40

berdasarkan atas prinsip Islam yaitu tidak mengandung unsur riba, maisir,

garar, haram, dan zalim.

Persamaan penelitian Andi Rio Makkulau Wahyu dan M. Wahyuddin

Abdullah dengan skripsi peneliti yaitu dalam penerapan prinsip syariah pada

akad murabahah, sedangkan perbedaan dari penelitian tersebut terdapat pada

studi kasus yang dilakukan pada bank Muamalat, berbeda dengan skripsi

peneliti yang melakukan studi kasus pada BMT.

Penelitian selanjutnya oleh Lukman Haryono membahas tentang

penerapan prinsip syariah pada BMT Usaha Kabupaten Semarang, jenis

penelitian yang digunakan ini adalah Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah exploratory research. Penelitian ini dilakukan untuk

menginvestigasi penerapan praktek-praktek pembiayaan murabahah yang

sesuai dengan prinsip syariah di BMT Bina Usaha Kabupaten Semarang.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan melakukan wawancara secara mendalam (in-depth interview)

dalam hal pembiayaan murabahah yang mengacu pada prinsip syariah yang

ditetapkan oleh DSN-MUI. Responden dalam penelitian ini adalah nasabah

BMT Bina Usaha Kabupaten Semarang yang menggunakan pembiayaan

murabahah untuk pembelian barang atau pembiayaan untuk modal usaha.

Sebanyak sepuluh orang nasabah digunakan sebagai responden dalam

penelitian ini.

Dalam penelitian yang dilakukan pada BMT Bina Usaha ditemukan

bahwa BMT ini sudah menjalankan kegiatan pembiayaan murabahah dengan

mengacu pada prinsip-prinsip syariah yang dikeluarkan oleh DSN-MUI.

Akan tetapi yang masih menjadi point penting khususnya para pelaku usaha

merasa bahwa pembiayaan murabahah yang diberikan untuk modal usaha

dirasa masih kurang maksimal, para pelaku usaha berharap bahwa

pembiayaan yang diberikan bisa mencukupi agar keberlangsungan usaha

dapat memberikan pencapaian yang maksimal.

Page 55: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

41

Sebenarnya pemberian pembiayaan murabahah kepada pelaku usaha

kurang tepat, yang menjadi pembiayaan untuk kegiatan usaha seharusnya

pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Dari diskusi singkat dengan BMT

menjelaskan bahwa BMT kesulitan apabila menggunakan akad mudharabah

dan musyarakah, banyak dari nasabah belum paham mengenai keseluruhan

pembiayaan termasuk pembiayaan murabahah, mereka hanya beranggapan

bahwa sistem pembiayaan di BMT lebih menguntungkan daripada sistem

kredit di bank konvensional.39

BMT juga merasa ragu dalam menerapkan akad mudharabah dan

musyarakah karena terlalu sulit dan takut menyimpang dari prinsip syariah.

Oleh karena itu BMT sebaiknya harus menjaga praktik pembiayaan

murabahah yang sudah berjalan sesuai dengan prinsip syariah, jangan

sampai menyimpang dari ketentuan ketentuan yang ada.lebih dari itu kurang

optimalnya pembiayaan yang lain harus lebih di upayakan, dengan

memberikan pemahaman yang lebih luas kepada nasabah yang menjadi

anggota BMT.

Persamaan penelitian Lukman Haryono dengan skripsi peneliti

terdapat pada penerapan prinsip syariah pada akad murabahah, sedangkan

perbedaan terdapat pada studi kasus yang diteliti, skripsi peneliti membahas

penyelesaian wanprestasi dan melakukan studi kasus pada BMT Berkah

Madani.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Farid membahas

murabahah dalam perspektif empat mazhab, dengan menggunakan metode

penelitian deskriptif analitik dengan jenis penelitian secara kepustakaa, dan

teknik pengumpulan data secara primer, sekunder, dan tersier.

Penyebab perbedaan pandangan mazhab empat mengenai murabahah

tersebut mengalami perbedaan karena hal-hal sebagai berikut, pertama,

Mazhab Hanafi. Pemikiran fikih dari mazhab ini diawali oleh Imam Abu

39

Lathif A. A, Konsep Dan Aplikasi akad murabahah pada Perbankan Syariah Di

Indonesia, Ahkam.(Jakarta : MES, Vol. 12, No. 2, 2012), h. 69-78.

Page 56: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

42

Hanifah. Ia dikenal sebagai imam ahlurra‟yi serta faqih dari Irak yang

banyak dikunjungi oleh berbagai ulama di zamannya. Mazhab Hanafi

dikenal banyak menggunakan ra’yu, qiyas, dan istihsan . Dalam

memperoleh suatu hukum yang tidak ada dalam nash, kadang-kadang ulama

mazhab ini meninggalkan kaidah qiyas dan menggunakan kaidah istihsan.

Kedua, Mazhab Maliki. Pemikiran fikih mazhab ini diawali oleh

Imam Malik.Ia dikenal luas oleh ulama sezamannya sebagai seorang ahli

hadis dan fikih terkemuka serta tokoh ahlulhadis. Pemikiran fikih dan ushul

fiqh Imam Malik dapat dilihat dalam kitabnya al-Muwaththa’ yang

disusunnya atas permintaan Khalifah Harun ar-Rasyid dan baru selesai di

zaman Khalifah al-Ma‟mun.Kitab ini sebenarnya merupakan kitab hadis,

tetapi karena disusun dengan sistematika fikih dan uraian di dalamnya juga

mengandung pemikiran fikih Imam Malik dan metode istinbat -nya maka

buku ini juga disebut oleh ulama hadis dan fikih belakangan sebagai kitab

fikih.

Ketiga, Mazhab Syafi‟i. Pemikiran fikih mazhab ini diawali oleh

Imam asy-Syafi‟i. Keunggulan Imam asy-Syafi‟i sebagai ulama fikih,

usulfiqh, dan hadis di zamannya diakui sendiri oleh ulama sezamannya.

Sebagai orang yang hidup di zaman meruncingnya pertentangan antara aliran

ahlul hadis dan ahlurra „yi , Imam asy-Syafi „i berupaya untuk mendekatkan

pandangan kedua aliran ini. Karenanya, ia belajar kepada Imam Malik

sebagai tokoh ahlulhadis dan Imam Muhammad bin Hasan asy-Syaibani

sebagai tokoh ahlurra‟yi. Prinsip dasar Mazhab Syafi‟i dapat dilihat dalam

kitab usul fiqh ar-Risalah.Dalam buku ini asy-Syafi‟i menjelaskan kerangka

dan prinsip mazhabnya serta beberapa contoh merumuskan hukum far‟iyyah

(yang bersifat cabang).

Keempat, Mazhab Hanbali. Pemikiran Mazhab Hanbali diawali oleh

Imam Ahmad bin Hanbal. Ia terkenal sebagai ulama fikih dan hadis

terkemuka di zamannya dan pernah belajar fikih ahlurra‟yi kepada Imam

Abu Yusuf dan Imam asy-Syafi‟i. Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziahprinsip

Page 57: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

43

dasar Mazhab Hanbali adalah sebagai an-Nusus (jamak dari nash), yaitu al-

Qur‟an, sunnah Nabi Saw, dan ijma, fatwa sahabat, jika terdapat perbedaan

pendapat para sahabat dalam menentukan hukum yang dibahas maka akan

dipilih pendapat yang lebih dekat dengan al-Qur‟an dan sunnah Nabi Saw,

hadis mursal atau hadis dhaif yang didukung oleh qiyas dan tidak

bertentangan dengan ijma.

Persamaan penelitian Muhammad Farid dengan skripsi peneliti yaitu

pembahasan kesesuain akad murabahah dari segi kaidah ulama, kemudian

perbedaannya yaitu penelitian Muhammad Farid membahas akad dari

perspektif empat mazhab, sedangkan skripsi peneliti membahas

implementasi dan kesesuaian akad murabahah serta penyelesaian masalah

pada BMT.

Page 58: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

42

BAB III

GAMBARAN UMUM KSPPS BMT BERKAH MADANI KOTA DEPOK

A. Sejarah dan Perkembangan KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Berkah

Madani Kota Depok adalah lembaga keuangan mikro syariah yang berlokasi

di Jalan Komjen Pol. M. Jasin No. 09 Rt. 002 Rw. 009 Kelurahan Tugu

Kecamatan Cimanggis Kota Depok Jawa Barat.

Pada tahun 2005 kebutuhan akan lembaga keuangan akan akses

permodalan pembiayaan sesuai dengan kebutuhan bagi kalangan usaha

mikro Begitu sulit bagi usaha mikro untuk melakukan transaksi di perbankan

baik pembiayaan maupun pinjaman. Banyak sekali persyaratan yang harus

dipenuhi sehingga usaha mikro pada saat itu tidak dapat berjalan dengan

baik.menengah masih sangtlah sulit, dikarenakan untuk melakukan pinjaman

di bank sendiri memiliki prosedur yang lebih sulit dan minimal pinjaman

yang ditentukan diluar kemampuan para nasabah. bagi para anggota atau

nasabah perbankan hanya memberikan pinjaman kepada para pemodal besar.

Kemudian hadirlah beberapa Koperasi Syariah yang dahulu dikenal

dengan BMT (Baitul Mal wa Tanwil) sebagai lembaga Keuangan Syariah

yang menaungi sebagai alternatif lain lembaga pembiayaa untuk usaha mikro

dan multiguna. Itulah yang menjadi salah satu diantarnya landasan

terbentuknya koperasi syariah ini. Sebenarnya koperasi ini lebih lebih

familiar dikenal masyarakat dan anggota dengan nama BMT Berkah Madani

lembaga keuangan yang berbasiskan syariah. Seiring berjalannya waktu

BMT Berkah Madani berganti nama karena tuntutan izin birokrasi yang

harus dipatuhi sebagai peraturan Undang Undang Perkoperasian dari

kementerian koperasi dan usaha kecil menengah.

Lembaga Keuangan Syariah Berkah Madani adalah lembaga

keuangan mikro yang beroperasi dengan prinsip syariah. Fungsi dari

lembaga keuangan adalah sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang

memiliki surplus dana dengan pihak lain yang membutuhkan modal.

Page 59: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

43

Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani didirikan di Depok pada

tanggal 19 Oktober 2004 bertepatan dengan tanggal 5 Ramadhan 1423 H.

mulai beroperasi pada tanggal 10 Februari 2005 bertepatan dengan 1

Muharam 1425 H berdasarkan Akta No. 62 dari Notaris B. Wirastuti

Puntaraksma. SH. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani telah

mendapat status Hukum Koperasi berdasarkan surat Keputusan Menteri

Negara Koperasi Usaha Kecil Menengah No. 486/BH/MENEG.I/V/2006.

Peresmian dilakukan oleh Bapak Ir. Aburizal Bakrie dan Bapak Soegiharto

selaku anggota Luar Biasa Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani.1

Sampai saat ini KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok mengalami

pertumbuhan anggota yang meningkat dalam tiga tahun terakhir sejak tahun

2017 berjumlah 505, tahun 2018 berjumlah 696, dan jumlah anggota hingga

akhir 2019 berjumlah 720.2

Tabel 3.1 : Total Aktiva-Pasiva KSPPS BMT Berkah Madani Kota

Depok

No. Tahun Total Aktiva Total Pasiva

1 2017 8.002.696.086 8.002.696.086

2 2018 8.128.874.959 8.128.874.959

3 2019 8.224.546.790 8.224.546.790

Sumber : RAT KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

Dengan berkembangnya pelayanan lembaga keuangan mikro syariah

saat ini di Indonesia, dan banyaknya tantangan yang dihadapi saat ini,

KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok berkolaborasi dan berkerja sama

dalam meningkatkan pelayanan kepada anggota dengan lembaga keuangan

syariah lain, diantaranya Bank Syariah Mandiri dan bekerja sama dengan

INKOPSYAH, dalam hal sosial KSSPS BMT Berkah Madani Kota Depok

juga bekerja sama dengan mitra amil Baznas Kota Depok.

1 Wawancara dengan Supri Yatno, Administrasi dan IT Support BMT Berkah Madani pada

tanggal 11 April 2019

2 RAT KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok 2019

Page 60: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

44

B. Visi, Misi, dan Tujuan KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

1. Visi

Menjadi lembaga keuangan syariah yang terbaik dan terdepan secara

nasional dan memberi solusi yang bermakna bagi kaum dhuafa,

pengusaha mikro kecil secara berkelanjutan dengan berlandaskan pada

prinsip-prinsip fathonah, amanah, shidiq, dan tabligh.

2. Misi

a. Meningkatkan akses permodalan bagi masyarakat kecil baik finansial

maupun non-finansial.

b. Membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan

produktivitas masyarakat kecil demi kesejahteraan dan keadilan

ekonomi.

c. Menjadi lembaga keuangan syariah yang tumbuh secara

berkelanjutan seiring dengan pertumbuhan usaha nasabahnya.

d. Memberikan keuntungan maksimal secara terus menerus kepada

shareholder melalui pelayanan terbaik kepada stakeholder.

e. Menjadi organisasi pembelajar yang secara kontinyu meningkatkan

kompetensi dan kapasitas sumber daya insani yang beriman dan

bertaqwa dengan kesejahteraan yang maksimal.

3. Tujuan

Tujuan dari KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok adalah

menjadi solusi intelektual dan finansial kepada masyarakat berdasarkan

prinsip-prinsip syariah agar hidup menjadi lebih bermakna, dengan

demikian diharapkan keadilan dan kesejahteraan dapat lebih dirasakan

oleh para pengusaha mikro dan kecil khususnya anggota KSPPS BMT

Berkah Madani Kota depok, dan tujuan koperasi ini untuk mempermudah

masyarakat untuk modal usaha dan multi guna.

Page 61: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

45

C. Struktur Organisasi dan Pengurus KSPPS BMT Berkah Madani Kota

Depok

Dalam suatu perusahaan perlu diadakannya dan dibuatnya sebuah

struktur kepengurusan, hal ini bertujuan agar perusahaan atau organisasi

berjalan dengan baik dan arah tujuannya jelas serta setiap anggota

mengetahui tagas dan tanggungjawabnya masing-masing.

Di KSPPS Berkah Madani Kota Depok terdapat susunan organisasi

yang diawali oleh Pengawas lembaga dan Pengawas Syariah, selanjutnya di

ikuti oleh dewan pengurus harian dan pengelola.

Berikut profil BMT Berkah Madani Kota Depok :3

Legalitas dan Badan Hukum

1. Anggaran Dasar Pendirian : No. 62 tanggal 29 April 2005

Notaris Wirastuti

Puntaraksma, SH.

2. Anggaran Dasar Pendirian : No. 04 tanggal 7 Agustus 2017

Notaris Yusefin Lely K., SH.

3. No. Badan Hukum : 468/BH/MENEG.I/V/2006

4. No. Perubahan Anggaran Dasar : 000308/PAD/Dep.I/X/2018

5. TDP : 10.27.2.64.00413

6. NPWP : 02.532.121.7-412.000

7. SIUSPPS/NIB : 8120215132169

8. Nomor Induk Koperasi : 3276040090098

Identitas Kantor

1. Nama Kantor : KSPPS BMT Berkah Madani

2. Alamat :

a. Provinsi : Jawa Barat

b. Kota : Depok

c. Alamat : Jl. Komjen Pol. M. Jasin No.

09 Rt. 002 Rw. 009 Kel. Tugu

3 Laporan Tahunan KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

Page 62: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

46

Kec. Cimanggis Kota Depok

Jawa Barat

d. Kode Pos : 16451

Susunan Kepengurusan

1. Dewan Pengawas :

a. Ketua : Rahfie Syaefulshaaf

b. Anggota : Rinandi Nindyawan

c. Anggota : Asri Al-Jufri

2. Dewan Pengawas Syariah :

a. Ketua : Arisson Hendry

b. Anggota : Anton Fahlevie

3. Dewan Pengurus :

a. Ketua : Johan Machrobi P.

b. Sekertaris : Farida

c. Bendahara : M. Adrian Muluk

4. Pengelola :

a. General Manager : Fahrudin Ali Ahmad

b. Administrasi dan IT Support : Supri Yatno

c. Accounting : Afni Nurafiyah

d. Kasir/Teller : Ismawati

e. Marketing I : Fachroji

f. Marketing II : Apih

g. Marketing III : Ook Komarudin

Page 63: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

47

Gambar 3.2 : Struktur Kepengurusan Organisasi KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

Berikut adalah tugas dan wewenang dari masing-masing bagian di

KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok.

1. Rapat Anggota Tahunan

a. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha KSPPS.

b. Pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

c. Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian

pengurus dan pengawas,

d. Penyusunan rencana kerja, RAPB, serta pengesahan laporan

keuangan.

RAT

Dewan Pengawas

Syariah Dewan Pengurus

Dewan

Pengawas

Ketua Anggota

Ketua Anggota Anggota

Ketua Sekretaris Bendahara General manager

Kasir/Teller Marketing

I,II.III

Accounting Administrasi IT Support

Page 64: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

48

2. Dewan Pengurus

Dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sejalan

dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 Tentang Perkoperasian

bahwa sebagai komponen koperasi disamping Pengurus dan Rapat

Anggaran, Dewa Pengawas mempunyai tugas yaitu :

a. tanggungjawab melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan,

kebijakan pengelola koperasi.

b. membuat laporan secara tertulis terhadap hasil pengawasan

c. Menyusun kebijakan umum KSPPS yang telah dirumuskan dalam

rapat anggota.

d. Melakukan pengawasan opersional KSPPS dalam bentuk persetujuan

pembiayaan untuk suatu jumlah tertentu dan pengawasan tugas

manager.

e. Bersama pengelola menetapkan komite pembiayaan.

f. Melaporakan perkembangan KSPPS kepada para anggota dalam

rapat anggota.

3. Dewan Pengawas Syariah

Berdasarkan peraturan Kementrian Koperasi mengharuskan

setiap Koperasi Syariah mengangkat Pengawas Syariah di samping

pengawas kelembagaan, sebagai pengawas yang mengawasi KSPPS

BMT Berkah Madani Kota Depok memiliki tugas, yaitu :

a. Memberikan fatwa, penjelasan, informasi dan pandangan-pandangan

yang dianggap perlu dalam hal ketepatan pola, akad, dan transaksi-

transaksi lainya di KSPPS dengan Syari‟ah Islam sebagai dasar

pedoman operasional KSPPS.

b. Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai dengan

syariah.

c. Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap operasional KSPPS

d. Memberikan keputusan dan pandangan terhadap ketepatan produk-

produk Syari‟ah KSPPS.

Page 65: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

49

e. Memberikan rekomendasi terhadap kelayakan kerjasama dengan

pihak ke tiga khususnya dalam hal kesesuaiannya dengan prinsip

Syari‟ah Islam.

f. Melakukan pengawasan langsung maupun berjenjang dalam hal

operasional & keuangan KSPPS.

4. Ketua

a. Bertanggungjawab atas aktivitas KSPPS dan melaporkan

perkembangan kepada seluruh anggota melalui mekanisme rapat

yang disepakati.

b. Melakukan pengawasan dan pertemuan bulanan, triwulan untuk

membahas capaian target KSPPS serta kendala-kendala yang

dihadapi.

c. Memberikan masukan kepada pengelola mengenai strategi-strategi

yang bdapat dikembangkan KSPPS dalam pencapaian target.

d. Mendapatkan data dan mempersiapkan bahan dan agenda rapat

anggota untuk melaporkan perkembangan KSPPS.

e. Mengawasi secara keseluruhan aktivitas KSPPS.

5. Sekretaris

a. Mengadministrasikan seluruh berkas yang menyangkut keanggotaan

KSPPS.

b. Semua surat-surat masuk dan keluar, khususnya yang berkaitan

dengan Badan Pengurus.

c. Merencanakan rapat rutin koordinasi dan evaluasi kegiatan Badan

Pengurus.

d. Mendistribusikan setiap hasil rapat Pengurus/anggota kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.

e. Membuat notulasi pada setiap rapat.

6. Bendahara

a. Melakukan pengelolaan keuangan KSPPS secara keseluruhan diluar

unit-unit yang ada.

Page 66: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

50

b. Mengeluarkan laporan keuangan KSPPS kepada pihak yang

berkepentingan.

c. Memberikan laporan mengenai perkembangan simpanan wajib dan

simpanan pokok anggota.

d. Melakukan analisis keuangan KSPPS.

7. General Manager

a. Tersusunnya sasaran, rencana jangka pendek, rencana jangka

panjang, serta proyeksi keuangan maupun non keuangan.

b. Tercapainya target yang telah ditetapkan secara keseluruhan.

c. Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan.

d. Tercapainya lingkup kerja yang nyaman untuk semua pekerja yang

berorientasi pada pencapaian target.

e. Terjalinnya kerjasama dengan pihak lain dalam rangka memenuhi

kebutuhan lembaga.

f. Terjaganya keamanan dana-dana masyarakat yang dihimpun dan

pembiayaan yang diberikan serta seluruh asset KSPPS.

g. Menjaga KSPPS agar dalam aktivitasnya senantiasa tidak lari dari

Visi dan Misinya.

8. Administrasi

a. Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping).

b. Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan dan Pengarsipan jaminan

pembiayaan

c. Peneriamaan angsuran dan pelunasan pembiayaan.

d. Pembuatan laporan pembiayaan sesuai dengan periode laporan.

e. Membuat surat teguran dan peringatan kepada mitra yang akan dan

telah jatuh tempo.

f. Membuat surat-surat perjanjian dengan pihak lain.

9. Accounting

a. Mengelola administrasi keuangan hingga ke pelaporan keuangan.

b. Mengarsipkan dan mengamankan bukti-bukti pembukuan dan

transaksi.

Page 67: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

51

c. Meminta kelengkapan administrasi pada pertanggungjawaban

keuangan.

d. Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak-pihak yang tidak

berkepentingan.

e. Menerbitkan laporan keuangan atas persetujuan manajer untuk

keperluan publikasi.

f. Pembuatan laporan keuangan.

g. Membuat laporan keuangan harian meliputi neraca dan laba rugia.

h. Membuat laporan keuangan akhir bulan, cashflow dan buku besar.

i. Menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk keperluan analisis

perusahaan.

10. Kasir/Teller

a. Merencanakan dan melaksanakan segala transaksi yang sifatnya

tunai.

b. Terselesaikannya laporan kas harian.

c. Terjaganya keamanan kas.

d. Tersedianya laporan cashflow pada akhir bulan untuk keperluan

evaluasi.

e. Menerima transaksi tunai dari transaksi-transaksi yang terjadi di

KSPPS.

f. Memegang kas tunai sesuai dengan kebijakan yang ada.

g. Mengeluarkan transaksi tunai pada batas nominal yang diberikan atau

atas persetujuan yang berwenang.

h. Menolak pengeluaran kas apabila tidak ada bukti-bukti pendukung

yang kuat.

i. Mengetahui kode brankas tetapi tidak memegang kuncinya ataupun

sebaliknya.

j. Meminta pertanggungjawaban keuangan kas kecil jika batas waktu

pertanggungjawaban telah tiba.

k. Melakukan cross check antara vault dengan nearaca dan rekapitulasi

kas.

Page 68: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

52

l. Meminta pengesahan laporan cashflow dari yang berwenang sebagai

laporan yang sah.

11. Marketing

a. Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan analisi kelayakan serta

memberikan rekomendasi atas pengajuan pembiayaan sesuai dengan

hasil analisa yang telah dilakukan.

b. Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses sesuai

dengan proses sebenarnya.

c. Melakukan pengumpulan informasi mengenai calon mitra melalui

kegiatan wawancara dan on the spot (kunjungan lapangan).

d. Mengupayakn kelengkapan syarat.

e. Memastikan analisi pembiayaan yang telah dilakukan dengan tepat

dan lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan dalam

rapat komite.

f. Membuat analisis pembiayaan secar tertulis dari hasil wawancara dan

kunjungan lapangan.

g. Memberikan penjelasan secar jelas dan lengkap atas pertanyaan dan

saran peserta komite.

h. Terselesaikannya pembiayaan bermasalah.

i. Melakukan analisis bersama Kabag. Marketing atas pembiayaan-

pembiayaan bermasalah.

j. Membantu menyelesaikan pembiayaan bermasalah.

k. Melihat peluang dan potensi pasar yang ada dalam upaya

pengembangan pasar.

l. Memberikan masukan untuk pengembangan pasar dan memberikan

gambaran mengenai potensi pasar yang ada.

m. Menghimpun data-data yang relevan dengan kebutuhan untuk

pengembangan pasar.

n. Melakukan langkah-langkah secara terencana dan terkoordinasi

dengan Kabag. Marketing dan bagian marketing lainnya dalam

kaitannya dengan pengembangan pasar.

Page 69: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

53

D. Produk KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

1. Produk Pembiayaan

a. Murabahah (Jual Beli)

Pembiayaan untuk kebutuhan pembelian barang, baik berupa

barang modal, alat produksi, bahan baku, persediaan barang, maupun

untuk kebutuhan barang konsumtif. Pembayaran dapat dilakukan

secara tunai, maupun dengan mengangsur untuk jangka waktu yang

disepakati. Pada jual beli murabahah nasabah berhak mengetahui

harga pokok barang serta margin keuntungan yang diperoleh KSPPS

BMT Berkah Madani Kota Depok.

b. Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan Mudharabah adalah pola pembiayaan yang

diberikan dimana KSPPS Berkah Madani Kota Depok sebagai

pemilik modal (Shahibul Maal) dan nasabah sebagai pengelola modal

(Mudharib). Pembiayaan mudharabah dikenal juga sebagai pola

pembiayaan bagi hasil. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan modal

tersebut dibagi antara KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok dan

nasabah sesuai dengan nisbah yang disepakati ketika akad.

c. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan musyarakah adalah pola kerjasama antara

KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok dengan salah satu atau

lebih mitra usaha dalam sebuah proyek/aktifitas usaha, dimana para

pihak yang terlibat sama-sama berkontribusi dalam hal permodalan

maupun pengelolaan usaha. Pembagian hasil yang diperoleh dari

kegiatan usaha yang dilakukan dibagikan kepada para pihak yang

terlibat sesuai dengan kesepakatan yang dibuat pada waktu akad

dilakukan.

d. Ijaroh (Sewa)

Pola pembiayaan dimana KSPPS BMT Berkah Madani Kota

Depok menyewakan suatu barang/jasa untuk digunakan manfaatnya

oleh nasabah dengan sejumlah imbalan yang dibayarkan nasabah

Page 70: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

54

kepada KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok. Pembiayaan

Ijaroh dapat digunakan untuk sewa tempat usaha, sewa kendaraan,

sewa tenaga kerja, dsb. Pembiayaan Ijaroh juga dapat digunakan

untuk pembayaran biaya sekolah, rumah sakit, dokter serta jasa-jasa

lainnya.

2. Produk Simpanan

Di KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok juga menyediakan

produk tabungan yang disebut Tabungan Berkah Hasil Tabungan

mudharabah mutlaqah yang diperuntukan bagi individu, mendapatkan

bagi hasil setiap bulan yang halal dan menguntungkan, dan dari

Tabungan Berkah Hadsil ini juga terdapat berbagai pilihan produk

simpanan diantaranya :

a. Tabungan Berkah Qurban

Tabungan mudharabah mutlaqah sebagai persiapan dana untuk

keperluan ibadah kurban. Bebas biaya administrasi bulanan.

b. Tabungan Berkah Amanah

Tabungan mudharabah mutlaqah yang diperuntukan bagi oraganisasi.

c. Tabungan Berkah Fitri

Tabungan mudharabah mutlaqah sebagai persiapan dana untuk

menghadapi hari raya Idul Fitri. Bebas biaya administrasi bulanan.

d. Tabungan Berkah Siswa

Tabungan mudharabah mutlaqah yang diperuntukan bagi pelajar/

mahasiswa. Bebas biaya administrasi bulanan.

e. Tabungan Berkah Walimah

Tabungan mudharabah mutlaqah sebagai persiapan dana menghadapi

hari pernikahan. Bebas biaya administrasi.

f. Tabungan Haji/Umrah Berkah Talbiyah

Tabungan mudharabah mutlaqah sebagai persiapan dana untuk

keperluan ibadah umrah dan haji.

Page 71: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

55

3. Poduk Investasi

Investasi ini berupa simpanan berjangka yang halal, aman, dan

menguntungkan, nasabah dapat memilih jangka waktu investasi sesuai

keinginan dan dapat diperpanjang secara otomatis, jangka waktu yang

dilakukan mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan dengan nilai investasi

minimal sebesar 1 juta.

E. Prosedur Pengajuan dan Syarat Pembiayaan Murabahah di KSPPS

BMT Berkah Madani Kota Depok

Dalam penerapan pengajuan pembiayaan murabahah oleh anggota

kepada KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok, ada beberapa syarat dan

prosedur yang harus dilakukan anggota untuk mendapatkan pembiayaan.

Pertama, yang harus dilakukan anggota yang ingin melakukan pengajuan

pembiayaan adalah mengisi formulir pembiayaan. Kedua, melampirkan

berkas yang harus diberikan seperti fotocopy KTP suami dan istri, fotocopy

KK dan surat nikah, fotocopy rekening listrik dan telepon 3 bulan terakhir,

fotocopy slip gaji atau SK pengangkatan, fotocopy jaminan kendaraan

(BPKB dan STNK terbaru) atau fotocopy tnaha atau bangunan (SHM dan

SPPT PBB terakhir). Ketiga, anggota harus melampirkan surat keterangan

domisili dari RT atau RW (bagi yang sewa rumah). Keempat, jika

permohonan pembiayaan untuk modal usaha, maka usaha tersebut sudah

berjalan minimal satu tahun.4

Adapun rukun pembiayaan akad murabahah yang ada di KSPPS

BMT Berkah Madani Kota Depok adalah :

1. Pihak yang berakad (Penjual dan Pembeli)

2. Barang yang diperjualbelikan dan harga (Objek)

3. Ijab qabul (Sighat)

4 Persyaratan Pembiayaan KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

Page 72: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

56

Kemudian adapun syarat-syarat akad murabahah adalah sebagai

berikut :

1. Pihak yang berakad

a. Sebagai keabsahan suatu perjanjian (akad) para pihak harus cakap

hukum.

b. Sukarela (ridho), tidak dalam keadaan terpaksa atau dipaksa dan tidak

di bawah tekanan.

2. Objek yang diperjualbelikan

a. Barang yang diperjualbelikan tidak termasuk barang yang dilarang

(haram), dan bermanfaat serta tidak menyembunyikan adanya cacat

barang.

b. Merupakan hak milik penuh pihak yang berakad.

c. Sesuai spesifikasinya antara yang diserahkan penjual dan yang

diterima pembeli.

d. Penyerahan dari penjual ke pembeli dapat dilakukan.

3. Sighat

a. Harus jelas dan disebutkan secara spesifik (siapa) para pihak yang

berakad.

b. Antara ijab qabul (serah terima) harus selaras dan transparan baik

dalam spesifikasi barang (penjelasan fisik barang) maupun harga

yang disepakati (memberitahu biaya modal kepada pembeli).

c. Tidak mengundang klausul yang bersifat menggantungkan keabsahan

transaksi pada kejadian yang akan datang.

d. Tidak dibatasi waktu, misalnya:“saya jual ini kepada anda untuk

jangka waktu 12 bulan setelah itu jadi milik saya sendiri.”

Page 73: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

57

F. Skema Pembiayaan Murabahah pada KSPPS BMT Berkah Madani

Kota Depok

Skema pembiayaan murabahah yang diterapkan KSPPS BMT

Berkah Madani tidak berbeda dengan lembaga keuangan syariah lainnya

dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah, skema pembiayaan tersebut

mengacu pada pedoman syariah yang disesuaikan dengan Fatwa DSN MUI.

Berikut adalah skema pembiayaan murabahah pada KSPPS BMT Berkah

Madani.

Gambar 3.3 : Skema Pembiayaan Akad Murabahah pada KSPPS BMT Berkah

Madani Kota Depok

Keterangan Skema :

1. Nasabah atau anggota KSPPS Berkah Madani mengajukan permohonan

pembiayaan dengan akad murabahah

2. Nasabah atau anggota mengisi formulir yang telah diberikan dan

melengkapi syarat-syarat berkas yang telah ditentukan

3. Tim marketing KSPPS BMT Berkah Madani melakukan survei untuk

menilai kelayakan penyaluran pembiayaan

Pengajuan Pembiayaan

Survey dan Analisis

Mengisi Formulir dan

Melengkapi Berkas

Komite

Pembiayaan Akad

Page 74: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

58

4. Nasabah atau anggota menyerahkan asset sebagai agunan atau jaminan

kelancaran pembiayaan, jaminan dapat berupa surat berharga minimal

BPKB kendaraan

5. Komite pembiayaan menganalisis permohonan pembiayaan nasabah

dengan menyesuaikan data dari formulir dan jaminan yang dilampirkan

6. Setelah disetujui kemudian melakukan proses dan penjadwalan akad

yang telah disepakati

G. Penyelesaian Sengketa Pembiayaan Murabahah Di KSPPS Berkah

Madani Kota Depok

Permasalahan yang dialami Lembaga Keuangan Syariah seperti BMT

umumnya pada pembiayaan yang bermasalah atau wanprestasi, seperti pada

proses pembayaran atau angsuran yang telat membayar disebabkan oleh

berbagai alasan, maka dari itu untuk menghindari wanprestasi yang terjadi,

pihak BMT selaku pemberi dan penyalur dana harus melakukan analisa dan

kelayakan dari nasabah yang mengajukan pembiayaan. biasanya analisa yang

dilakukan adalah menggunakan 5C : 5

1. Character (karakter)

Merupakan sifat-sifat calon debitur seperti kejujuran, perilaku,

dan ketaatannya. Gunanya untuk mendapatkan data-data mengenai

karakter calon debitur tersebut, caranya dapat dilakukan melalui

pengumpulan informasi dari referensi, seperti dari tetangga tempat

tinggal calon nasabah, tetangga tempat usaha.

2. Capacity (Kemampuan)

Cara BMT Berkah Madani melakukan penilaian untuk kapasitas

nasabah dalam pembayaran kembali dilakukan dengan metode survey

lapangan yang dilakukan tim marketing dengan melihat usaha yang

sedang berlangsung dan kemudian menanyakan soal kemajuan usaha,

pengalaman calon nasabah dalam menjalankan usaha serta bertanya

kepada tetangga tentang usaha yang sedang dijalankan. Dengan hal itu

5 Pedoman Akad Syariah (PAS), Perhimpunan BMT Indaonesia, PT. Permodalan BMT

Ventura, Maret 2014, h. 42-43.

Page 75: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

59

itu tim marketing bisa menilai kapasitas kemampuan nasabah dalam

pengembalian pembiayaan murabahah yang dilakukan. Pihak BMT

Berkah Madani bisa menilai kapasitas kemampuan nasabah dalam

pengembalian pembiayaan murabahah yang dilakukan.

3. Capital (Modal)

penilaian ini dilakukan dengan melihat modal usaha yang dimiliki

oleh nasabah sebelum mendapat tambahan dana pada saat pengajuan, hal

ini dilakukan penilaian oleh tim marketing pada saat wawancara pertama

dan saat mengisi formulir pengajuan pembiayaan murabahah dengan

jawaban yang diterima dari calon nasabah.

4. Condition (kondisi)

penilaian ini dilakukan dengan datang kerumahnya tanpa

sepengetahuan nasabah, kemudian melihat dari jauh usaha yang sedang

berjalan dan bertanya dengan tetangga kanan kiri rumah nasabah. Serta

melihat kelancaran atau tidaknya usaha yang dimiliki oleh calon nasabah

pembiayaan murabahah.

5. Collateral (Jaminan)

Cara BMT Berkah Madani menilai tentang jaminan itu dilihat

dari nilai jaminanannya. jaminan bisa dengan Kartu Keluarga, Akte,

jaminan sertifikat atau surat jual beli dan BPKB kendaraan bermotor.

Untuk nasabah yang lama yang sudah selesai dengan pembiayaan

sebelumnya kemudian melakukan pembiayaan lagi itu dengan jaminan

yang diberikan bisa langsung mendapat sejumlah uang yang dibutuhkan

sesuai hasil pertimbangan nilai jaminan.dan semua hal tersebut. Hal di

atas juga sudah jadi tanggung jawab yang dilakukan oleh tim marketing

pembiayaan murabahah.

Page 76: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

60

Dengan mendasari prinsip tersebut, sesuai dengan Peraturan Bank

Indonesia No. 13/9/PBI/2011 tentang perubahan atas Peraturan Bank

Indonesia No. 10/PBI/2008 tentang restrukturisasi pembiayaan Bank Syariah

dan Unit Usaha Syariah, upaya penyelamatan pembiayaan bermasalah atau

wanprestasi yang dilakukan KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

adalah sebagai berikut :

1. Rescheduling

Melakukan penjadwalan kembali atau rescheduling merupakan salah satu

upaya pertama dari pihak bank atau lembaga keuangan untuk mengatasi

kredit macet. Cara tersebut dilakukan apabila ternyata pihak nasabah

tidak mampu untuk memenuhi beberapa kewajibannya dalam hal

pembayaran kembali angsuran pokok. Di dalam hal ini penjadwalan

kembali dapat dilakukan oleh sebagian atau seluruh kewajiban para

nasabah.

2. Reconditioning

merupakan salah satu usaha dari pihak bank atau lembaga keuangan

untuk menyelamatkan kredit yang diberikannya kepada nasabah dengan

cara mengubah sebagian atau seluruh kondisi dari persyaratan yang

semula telah disepakati bersama oleh pihak debitur dan dituangkan

dalam perjanjian kredit. Perubahan kondisi kredit ini dibuat dengan

memperhatikan beberapa masalah yang dihadapi oleh nasabah di dalam

pelaksanaan proyek ataupun bisnis tersebut.

3. Restructuring

adalah salah satu dari usaha penyelamatan kredit yang terpaksa harus

dilakukan oleh pihak bank atau lembaga keuangan dengan cara

mengubah komposisi dari pembiayaan yang telah mendasari pemberian

kredit. Pembiayaan dari suatu proyek ataupun bisnis tidak seluruhnya

berasal dari modal pribadi, tetapi sebagian besar dibiayai oleh kredit

yang diperoleh dari bank atau lembaga keuangan.

Page 77: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

61

4. Kombinasi

Di dalam rangka penyelamatan kredit bermasalah, apabila dianggap perlu

maka bank atau lembaga keuangan dapat melakukan berbagai kombinasi

untuk mengatasi kredit macet dari tindakan rescheduling, reconditioning

dan restructuring tersebut yaitu dengan cara memadukan rescheduling

dan restructuring, rescheduling dan reconditioning, restructuring dan

reconditioning atau dapat menggunakan rescheduling, reconditioning

dan restructuring secara sekaligus.

5. Pemberian Surat Peringatan

Jika tetap tidak dapat membayar dan terdapat itikad tidak baik, lalu

mengalami keterlambatan sampai dua bulan maka diberikan Surat

Peringatan Kewajiban Tertunda (SPKT) dengan tenggang waktu dua

minggu, jika tidak dapat membayar lagi kemudian diberikan Surat

Peringatan Pertama dengan tenggang waktu dua minggu, dan apabila

diluar itu semua tetap tidak bisa membayar atau lalai makan diberikan

Surat Peringatan Kedua dengan tenggang waktu selama satu bulan,

kemudia jika tidak merespok diberikan Surat Peringatan Ketiga dengan

jangka waktu satu bulan, apabila masih tidak direspon maka diberikan

Surat Peringatan Keras dengan jangka waktu satu bulan, langkah terakhir

apabila tidak ada itikad baik maka selanjutnya menyita dan menjual

jaminan.

6. Penyitaan Jaminan

Merupakan langkah terakhir dari semua upaya yang telah dilakukan

Lembaga Kuangan Syariah atau BMT, atas pembiayaan bermasalah yang

tidak dapat diselesaikan dan jika didapati adanya itikad tidak baik dari

nasabah maka jaminan yang telah di berikan nasabah diawal pengajuan

pembiayaan akan disita, kemudian akan di jual dan apabila dari

penjualan jaminan tersebut nilainya lebih besar dari jumlah pinjaman

maka sisanya sebagai hak nasabah akan diberikan.

Page 78: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

62

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Kasus Wanprestasi Pada Akad Murabahah di KSPPS BMT Berkah

Madani Kota Depok

1. Pelaksanaan Akad Murabahah di KSPPS BMT Berkah Madani Kota

Depok

Dalam penerapan dan pelaksanaan pembiayaan akad murabahah

di KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok, BMT Berkah Madani

memberikan pembiayaan akad murabahah kepada calon anggota yang

mengajukan pembiayaan untuk digunakan sebagai modal usaha dan rata-

rata yang mengajukan pembiayaan sudah memiliki usaha yang telah

berjalan, adapun pembiayaan tersebut digunakan untuk membeli barang

yang telah disepakati antara BMT dan pemohon pembiayaan.

Setelah calon anggota atau nasabah pembiayaan sudah memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan BMT Berkah Madani untuk pembiayaan

murabahah terpenuhi, selanjutnya menandatangani akad persetujuan

kedua belah pihak, dan apabila nasabah terjadi cidera janji atau

wanprestasi, nasabah harus menerima semua konsekuensi dan ketentuan

yang berlaku sesuai dengan isi perjanjian.

Kemudian setelah akad tersebut telah disetujui oleh kedua belah

pihak maka pihak BMT segera memesan barang yang diminta nasabah,

jika barang unitnya hanya satu dan barang tersebut mudah atau tersedia

untuk BMT belanjakan maka pihak BMT yang akan membelanjakan,

tetapi apabila barang yang diminta cukup banyak dan dalam skala besar

pihak BMT hanya memberikan uang atau mewakilkan kepada nasabah

untuk membelanjakan sesuai kesepakatan akad di awal dan sesuai RAB,

sebagai contoh adalah nasabah mengajukan pembiayaan akad

murabahah untuk modal usaha berjualan sembako atau sayur-sayuran,

maka pihak BMT memberikan uang dan mewakilkan kepada nasabah

untuk mebelanjakan sembako atau sayur-sayuran sesuai akad dan

kesepakatan di awal.

Page 79: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

63

Modal pembiayaan murabahah yang diberikan kepada nasabah

yaitu 70% dari nilai likuidasi jaminan atau agunan sebagai bentuk

terhindarnya dari gagal bayar atau wanprestasi, dan ketika modal tersebut

telah diberikan kepada nasabah, maka secara penuh menjadi tanggung

jawab dan harus digunakan untuk permodalan dan sesuai perjanjiann

akad.

Selanjutnya margin keuntungan ditentukan di awal perjanjian

dengan pembagian atau persentase sesuai kesepakatan pihak BMT dan

anggota, kemudian jumlah nominal uang akan diberikan setelah nasabah

menjadi anggota dan memiliki rekening akad pembiayaan murabahah.

Berikut adalah contoh margin keuntungan di KSPPS BMT

Berkah Madani dari transaksi pengajuan akad murabahah oleh Bapak Isa

Bin Awing. Beliau mengajukan pembiayaan pada bulan Mei untuk

digunakan sebagai modal usaha, jumlah pembiayaan yang diajukan oleh

Bapak Isa Bin Awing sebesar Rp. 5.000.000 dalam jangka waktu

pengembalian 18 Bulan.1

Jenis Pembiayaan : Pembiayaan Murabahah

Plafon Pembiayaan : Rp. 5.000.000 (Lima Juta Rupiah)

Margin : Rp. 2.750.000 (Dua Juta Tujuh Ratus

Lima Puluh Ribu Rupiah)

Jangka Waktu : 18 Bulan

Waktu Pembayaran : Tanggal 20 setiap bulan

Cara Pembayaran : Angsuran tiap bulan, pokok ditambah

dengan harga jual (margin)

Denda Keterlambatan : Keterlambatan 1 (2,5%)

(bulanan) Keterlambatan 2 (5%)

Keterlambatan 3 (7.5%)

Keterlambatan 4 (10%)

1 Dokumen dari Supri Yatno, Admin BMT Berkah Madani

Page 80: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

64

Asumsi Perhitungan Margin Keuntungan

Plafon Pembiayaan : Rp. 5.000.000

Margin : Rp. 2.750.000

Total yang harus dibayar : Rp. 7.250.000

Demikianlah contoh transaksi akad murabahah yang dilakukan di

BMT Berkah Madani Kota Depok. Dimana angsuran biaya pokok

ditentukan dari hasil pendapatan anggota kemudian disesuaikan dengan

margin keuntungan yang sudah disepakati di awal perjanjian. Berikutnya

denda keterlambatan pembayaran angsuran dengan presentase yang

sudah ditentukan diawal perjanjian.

Mengenai jaminan yang harus diberikan oleh anggota ketika

diawal perjanjian akad murabahah minimal berupa BPKB kendaraan,

jaminan tersebut berupa agunan atas barang bergerak atau tidak bergerak

disesuaikan dengan plafon pembiayaan.

Berikut contoh jaminan yang diberikan Ibu Rini Iswari dalam

transaksi perjanjian akad murabahah.2

Jaminan : BPKB Kendaraan Bermotor

Jenis Kendaraan : Kendaraan Roda Dua

Merk : Honda Tiger Th. 2006

Nomor Kendaraan : B 6497 TGZ

Atas Nama : Purwono

Jaminan tersebut diberikan oleh anggota KSPPS BMT Berkah

Madani Kota Depok sebagai jaminan kelancaran pembiayaan angsuran

pembiayaan akad murabahah hingga pelunasan.

2 Akad Perjanjian Murabahah KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

Page 81: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

65

2. Kesesuaian akad Murabahah di KSPPS BMT Berkah Madani Kota

Depok dengan Fatwa DSN Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000

Fatwa merupakan bagian produk hukum islam yang sudah ada

semenjak masa nabi saw, yang kemudian menjadi produk hukum islam

yang berkembang hingga sekarang. Fatwa-fatwa ulama yang terhimpun

dalam kitab-kitab fiqih keputusan-keputusan lembaga fatwa merupakan

bagian dari hasil ijtihad yang bersifat kasuistik, karena merupakan respon

atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan oleh pemintas fatwa,3

sahingga. ijtihad akan menjadi kata kunci dari keberadaan fatwa untuk

menjawab permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.4 Tanpa

ijtihad, tentu fatwa tidak akan mampu dihasilkan sebagai salah satu

produk hukum islam. Maka dari, itu ijtihad harus terus dilakukan baik

secara fardhi maupun jama’i.5

Dalam fatwa tentang ekonomi syariah secara detail memberikan

pengembangan dan pembaharuan dalam sistem fiqh ekonomi islam.

Kegiatan bermuamalah atau hubungan antara manusia dengan manusia

lainnya pada prinsipnya diperbolehkan, hal tersebut tertuang pada kaidah

fiqh yang berbunyi “Hukum asal segala sesuatu itu boleh dilakukan,

kecuali ada dalil yang mengharamkannya”.

Kaidah tersebut menjelaskan mengenai hubungan antara manusia

dengan manusia lainnya dalam hal transaksi usaha atau bisnis

diperbolehkan, seperti melakukan kerjasama usaha, jual beli, sewa-

menyewa dan lainya, selama masih sesuai syariat dan kecuali ada hal

yang dilarang apabila terdapat dalil yang melarangnya seperti terdapat

mudharat, riba, dan merugikan orang lain.

3 Badri Khaeruman, Hukum Islam Dalam Perubahan Sosial, (Bandung : CV. Pustaka Setia

2010), h. 103.

4 Djazuli, Ilmu Fiqh : Penggalian, perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam, (Jakarta :

Prenada Media Group 2012), cet. 8. h. 71.

5 Satria Efendi, Ushul Fiqh, (Jakarta : Kencana 2009), cet. 3. h. 258.

Page 82: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

66

kegiatan pembiayaan murabahah yang dilakukan KSPPS BMT

Berkah Madani Kota Depok sebagai penyedia modal secara penuh dan

penerima sebagai nasabah atau penerima pembiayaan, dengan perjanjian

yang sudah disepakati diawal, pada fatwa DSN MUI Nomor 04/DSN-

MUI/IV/2000 dijelaskan ketentuan umum murabahah dalam Bank

Syariah bahwa :

a. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.

BMT Berkah Madani tidak menggunakan sistem riba’ dalam

akad murabahah. Hal ini telah sesuai fatwa DSN MUI.

b. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syari‟ah Islam.

BMT Berkah Madani melakukan persetujuan permohonan

pembiayaan salah satunya pada jenis barang yang tidak menyimpang

dan sesuai syariat islam. Hal ini telah sesuai fatwa DSN MUI.

c. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang

telah disepakati kualifikasinya.

BMT Berkah Madani membiayai penuh atau membiayai

sebagian harga pembelian barang kepada anggota yang melakukan

pengajuan pembiayaan. Hal ini telah sesuai fatwa DSN MUI.

d. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank

sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

BMT Berkah Madani membeli barang yang diperlukan

anggotanya atas nama BMT sendiri. Hal ini telah sesuai dengan fatwa

DSN MUI.

e. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

BMT Berkah Madani menyampaikan semua hal yang

berkaitan dengan pembelian kepada anggotanya, misalnya jika

pembelian dilakukan secara hutang atau diangsur.6 Hal ini telah

sesuai dengan fatwa DSN MUI.

6 Akad Pembiayaan Murabahah BMT Berkah Madani, Pasal 4

Page 83: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

67

f. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)

dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya.

BMT Berkah Madani menyampaikan rincian biaya harga

pembelian barang ditambah margin keuntungan kepada anggotanya

secara jelas dan jujur.7 Hal ini telah sesuai dengan fatwa DSN MUI.

g. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada

jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

BMT Berkah Madani memberikan jangka waktu penyelesaian

angsuran kepada anggotanya dengan periode pembayaran harian,

mingguan, ataupun bulanan sesuai kesepakatan awal.8 Hal ini telah

sesuai dengan fatwa DSN MUI.

h. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad

tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan

nasabah.

BMT Berkah Madani mengadakan perjanjian khusus di awal

akad apabila terjadi penyalahgunaan akad, cidera janji atau kerusakan

akad dikemudian hari.9 Hal ini telah sesuai dengan fatwa DSN MUI.

i. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang

dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah

barang, secara prinsip, menjadi milik bank.

BMT Berkah Madani mewakilkan kepada anggota untuk

membeli barang dari pihak ketiga, tetapi akad tetap dilakukan di awal

sebelum barang secara prinsip menjadi milik BMT. Hal ini kurang

sesuai dengan fatwa, perwakilan pembelian barang kepada anggota

akan sesuai dengan fatwa apabila akad murabahah dilakukan setelah

barang menjadi milik bank.

7 Akad Pembiayaan Murabahah BMT Berkah Madani, Pasal 2 Ayat 1

8 Akad Pembiayaan Murabahah BMT Berkah Madani, Pasal 3

9 Akad Pembiayaan Murabahah BMT Berkah Madani, Pasal 9 Ayat 2

Page 84: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

68

Kemudian pada fatwa DSN MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000

dijelaskan ketentuan umum murabahah kepada nasabah bahwa :

a. Nasabah mengajukan permohonan dan janji pembelian suatu barang

atau aset kepada bank.

Anggota BMT datang ke BMT Berkah Madani Kota Depok

untuk mengajukan permohonan pembiayaan murabahah kepada

BMT, dan melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan.10

Hal ini

telah sesuai dengan fatwa DSN MUI.

b. Jika bank menerima permohonan tersebut, bank harus terlebih dahulu

membeli aset yang dipesan kepada pihak ketiga secara sah.

BMT Berkah Madani Kota Depok melakukan perwakilan

pembelian barang kepada anggotanya setelah dilakukannya Akad

murabahah maka, hal ini kurang sesuai dengan Fatwa DSN sebab

ketika akad dilakukan, barang secara prinsip belum menjadi milik

BMT.

c. Bank menawarkan aset yang telah dimiliki kepada nasabah, dan

nasaba harus membelinya sesuai kesepakatan serta membuat kontrak

jual beli.

BMT Berkah Madani Kota Depok menawarkan aset yang

telah dimiliki kepada anggota serta membuat kontrak jual beli. Hal

ini telah sesuai dengan Fatwa.

d. Bank diperbolehkan meminta uang muka kepada nasabah saat

menandatangani kesepakatan awal pemesanan.

BMT Berkah Madani Kota Depok meminta uang muka pada

barang-barang diluar sektor pasar. Seperti kendaraan, BMT meminta

minimal 30% dari harga barang dan disepakati oleh anggota. Hal ini

telah sesuai dengan fatwa DSN MUI.

e. Jika nasabah menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank harus

dibayar dari uang muka tersebut, apabila nilai uang muka kurang dari

10 Akad Pembiayaan Murabahah BMT Berkah Madani, Pasal 1

Page 85: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

69

kerugian akan ditanggung oleh bank, bank dapat kembali meminta

sisa kerugiannya kepada nasabah.

Apabila anggota BMT membatalkan pembelian barang, maka

BMT Berkah Madani Kota Depok akan membayar biaya kerugiannya

dari uang muka, dan apabila terjadi kerugian maka BMT akan

meminta kembali sisa kerugiannya kepada anggota. Hal ini telah

sesuai dengan fatwa DSN MUI.

Selanjutnya fatwa DSN MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000

dijelaskan ketentuan mengenai jaminan dalam murabahah bahwa

jaminan dibolehkan agar nasabah serius dengan pesanannya, kemudian

Bank dapat meminta nasabah unttuk menyediakan jaminan yang dapat

dipegang.

Jaminan atau agunan pada BMT Berkah Madani Kota Depok

merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi anggota yang ingin

melakukan pembiayaan akad murabahah, bentuk jaminan atau agunan

yang dijadikan syarat untuk mengajukan pembiayaan adalah minimal

BPKB kendaraan, lalu jaminan tersebut merupakan agunan atas barang

bergerak atau tidak bergerak disesuaikan dengan plafon pembiayaan.11

Berikutnya fatwa DSN MUI tentang utang murabahah bahwa

prinsipnya penyelesaian utang nasabah dalam transaksi murabahah tidak

ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan

pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang

tersebut dengan keuntungan atau kerugian, maka tetap berkewajiban

untuk menyelesaikan utangnya kepada bank. Jika nasabah menjual

barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, nasabah tidak wajib

segera melunasi seluruh angsurannya. Jika penjualan barang tersebut

menyebabkan kerugian, nasabah tetap harus menyelesaikan utangnya

sesuai kesepakatan awal. Maka nasabah tidak boleh memperlambat

pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan.

11 Akad Pembiayaan Murabahah BMT Berkah Madani, Pasal 7

Page 86: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

70

Penjualan kembali barang murabahah oleh anggota sebelum

masa angsuran berakhir diperbolehkan di BMT Berkah Madani Kota

Depok selama anggota tetap membayar sisa angsurannya kepada BMT.

Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, maka anggota

BMT tetap harus menyelesaikan utangnya kepada BMT. Hal ini telah

sesuai dengan fatwa DSN MUI.

Selanjutnya fatwa DSN MUI tentang penundaan pembayaran

dalam murabahah bahwa nasabah yang memiliki kemampuan, tidak

dibenarkan menunda penyelesaian utangnya. Jika nasabah menunda-

nunda pembayaran dengan sengaja, maka penyelesaian dilakukan

melalui Badan Arbitrasi Syari‟ah setelah tidak mencapai kesepakatan

melalui musyawarah.

BMT Berkah Madani Kota Depok akan melakukan musyawarah

terlebih dahulu dengan anggota yang sengaja menunda pembayaran

angsuran murabahah. Jika tidak mencapai kesepakatan, maka BMT

akan disita jaminan yang diberikan nasabah atau menyerahkan

penyelesaian permasalahan melalui Badan Arbitrasi Syari‟ah. Hal ini

telah sesuai dengan fatwa DSN MUI.

Kemudian fatwa DSN MUI tentang bangkrut dalam murabahah

bahwa apabila nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan

utangnya, bank harus menunda tagihan utang sampai nasabah menjadi

sanggup kembali.

BMT Berkah Madani akan melakukan pendampingan pada

anggota yang dianggap belum sanggup menyelesaikan utangnya sampai

menjadi sanggup kembali. Salah satu cara BMT yaitu dengan melakukan

akad yang baru tanpa menyertakan bagi hasil. Hal ini telah sesuai dengan

fatwa DSN MUI.

Page 87: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

71

3. Faktor Wanprestasi Pembiayaan Murabahah Pada KSPPS BMT

Berkah Madani Kota Depok

Wanprestasi atau pembiayaan bermasalah seringkali terjadi pada

lembaga-lembaga keuangan syariah, maka dari itu pertimbangan dan

prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan pembiayaan perlu dijalankan

dengan benar, faktor terjadinya wanprestasi pun berbeda-beda, seperti

faktor internal dari lembaga keuangan syariah itu sendiri maupun faktor

eksternal seperti dari nasabah lembaga keuangan sayariah tersebut.

Pada pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani Kota

Depok terdapat permasalahan dalam proses pembayaran angsuran seperti

telat bayar, ada beberapa faktor yang menyebabkan pembiayaan

bermasalah, faktor-faktor tersebut diantarany12

:

a. Faktor Internal

1) Pegawai BMT

Account Officer (AO) dalam hal ini yang bertugas untuk

menganalisis setiap transaksi atau pembiayaan yang akan

diberikan dalam pelaksanaanya seringkali kurang teliti dan

kurang cermat dalam proses penilaian calon nasabah sehingga

mengakibatkan salah sasaran pembiayaan.

2) Sistem dan prosedur pembiayaan

Kemudian faktor internal yang menyebabkan terjadinya

wanprestasi adalah sistem dan prosedur pembiayaan yang telah

ditetapkan dan disetujui oleh anggota yang mengajukan

pembiayaan di BMT Berkah Madani, dalam beberapa kasus

ditemukan pelanggaran atau wanprestasi atas kesepakatan yang

telah disepakati, faktor ini berkaitan dengan pengawasan atau

monitoring yang kurang efektif dari pihak BMT.

Pengawasan pada dasarnya sangat penting bagi BMT

karna dengan pengawasan atau monitoring pihak BMT selaku

12 Wawancara Eksklusif dengan Arison Hendry, Dewan Pengawas Syariah BMT Berkah

Madani Kota Depok pada tanggal 6 September 2019.

Page 88: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

72

pemberi dana dapat menentukan apakah anggota dapat dipercaya

telah menggunakan dana tersebut sesuai kesepakatan.

b. Faktor Eksternal

Berikutnya yang menyebabkan terjadinya wanprestasi di

BMT adalah salah satunya dari faktor eksternal, dimana anggota yang

melanggar, ada beberapa alasan sehingga anggota menjadi

wanprestasi. Pertama, kondisi usaha anggota yang sedang menurun,

hal ini yang mengakibatkan anggota mengalami gagal bayar

dikarnakan usahanya yang sedang menurun dan hasil dari usahanya

tersebut tidak dapat untuk mengembalikan pembiayaan sehingga

terjadi wanprestasi.

Kedua, Fource Major13

, keadaan dimana banyak hal yang

terjadi di luar kemampuan manusia, seperti bencana alam dan

meninggal dunia, keadaan tersebut sangat berpengaruh sekali dalam

pelaksanaan pengembalian pembiayaan.

Ketiga, adanya itikad tidak baik dari anggota dengan

menunda pembayaran dan dana yang diberikan tidak digunakan

sesuai kesepakatan yang mengakibatkan terjadinya wanprestasi.

13 Force Major yang berarti “kekuatan yang lebih besar” adalah kejadian luar biasa yang

menyebabkan orang tidak mampu memenuhi prestasinya karena peristiwa yang di luar

kemampuannya..

Page 89: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

73

B. Prosedur Penyelesaian Wanprestasi Pada Akad Murabahah Di KSPPS

BMT Berkah Madani Kota Depok

Fakta di lapangan hampir semua lembaga keuangan syariah

(BMT) pada umumnya, upaya yang dilakukan dalam mengurangi

pembiayaan bermasalah, yaitu mensyaratkan adanya barang jaminan

yang berupa BPKB atau sertifikat tanah. Dengan adanya barang jaminan

atau agunan tersebut, apabila anggota benar-benar tidak mampu lagi

memenuhi kewajibannya maka jaminan tersebut akan dijual.

Dalam praktik pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani

Kota Depok memang ditemukan beberapa anggota yang bermasalah

dalam pembiayaan tersebut, dari pembiayaan bermasalah tersebut

menyebabkan kerugian yang dihadapi BMT sehingga perputaran uang

terhambat, dari kasus tersebut tidak semua mengalami pembiayaan

bermasalah atau gagal bayar, banyak dari anggota yang patuh dan

menjalankan kesepakatan dengan maksimal.

Dalam pembiayaan murabahah terdapat beberapa golongan

anggota yang dikatagorikan berdasarkan lacar atau bermasalah dalam

kemampuan anggota membayar angsuran pembiayaan murabahah,

golongan tersebut adalah14

:

a. Golongan lancar, yaitu golongan yang menjalankan perjanjian

pembiayaan sesuai dengan isi kontrak perjanjian dan menyelesaikan

perjanjian tepat waktu.

b. Golongan diperhatikan, yaitu anggota yang dinilai oleh pihak BMT

Berkah Madani harus mendapatkan monitoring secara khusus karena

dinilai akan ada kemungkinan terjdinya pembiayaan bermasalahpada

golongan ini.

c. Golongan kurang lancar, yaitu anggota yang mulai sedikit

bermasalah dalam angsuran pembiayaan, seperti keterlambatan

pembayaran.

14 Mustaming, Penyelesaian Sengketa Akad Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro, Jurnal

Muamalah, Vol. IV, No. 2, Agustus 2014, h. 1

Page 90: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

74

d. Golongan diragukan, yaitu anggota yang mulai bermasalah dalam

angsuran atau pengembalian pembiayaan, golongan ini terlambat

dalam membayar angsuran lebih dari 3 bulan.

e. Golongan macet, yaitu anggota yang sudah tidak membayar dan tidak

adanya itikad baik untuk membayar walaupun terlambat membayar.

Menurut keterangan Bapak Supri Yatno selaku Admin di BMT

Berkah Madani Langkah-langkah dalam menyelesaikan wanprestasi

pembiayaan murabahah yang dilakukan tidak baku seperti yang tertera di

akad kontrak murabahah, selama anggota memiliki itikad, komunikasi,

dan kerjasama yang baik untuk melunasi keterlambatan pembayaran

pembiayaan, adapun denda keterlamabatan tidak diberlakukan oleh BMT

mengingat kondisi anggota dilapangan yang mungkin sedang turun

penjualanannya atau anggota mengalami suatu musibah dan selama

anggota beritikad baik untuk melunasi kewajibannya.15

Kemudian secara prosedur penyelesaian wanprestasi pada akad

murabahah BMT Berkah Madani, langkah pertama yang dilakukkan

BMT adalah memberikan surat peringatan, selanjutnya apabila surat

peringatan diindahkan dan direspon oleh anggota kemudian dilakukan

perpanjangan pembiayaan, sisa outstanding pokok margin pada saat itu

diperpanjang sesuai kesanggupan anggota dan sesuai kesepakatan tanpa

ada penambahan biaya, selanjutnya dibuatkan surat perpanjangan

pembiayaan yang ditandatangani anggota dan tidak boleh mengenakan

biaya administrasi kecuali biaya materai dan asuransi.

Selanjutnya langkah penyelesaian wanprestasi dalam hal jatuh

tempo dan anggota tidak ada itikad baik, surat peringatan yang diberikan

tidak diindahkan kemudian pihak BMT melakukan pendekatan

kekeluargaan untuk mengksekusi jaminan.

Sebelum sampai eksekusi jaminan langkah yang ditempuh pihak

BMT untuk menyelesaikan wanprestasi dalam akad murabahah yaitu

memberikan Surat Peringatan Keterlambatan Tertunda (SPKT) dengan

15 Wawancara dengan Supri Yatno, Admin BMT Berkah Madani

Page 91: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

75

jangka waktu dua minggu, lalu jika anggota masih tidak membayar atau

tidak merespon maka diberikan Surat Peringatan (SP1) dengan jangka

waktu dua minggu, apabila anggota tidak merespon atau tidak

mengindahkan SP1 maka diberikatn Surat Peringatan (SP2) dengan

jangka waktu satu bulan, kemudian jika tidak merespon diberikan Surat

Peringatan (SP3) dengan jangka waktu satu bulan, selanjutnya dari

semua surat peringatan yang diberikan apabila anggota tidak ada respon

dan itikad baik maka diberikan Surat Peringatan Keras (SPK).

Selanjutnya mengenai iqab atau denda keterlambatan di BMT

Berkah Madani sesuai dengan kontrak akad murabahah, yaitu 2.5%

untuk keterlambatan pertama, 5% untuk keterlambatan kedua, 7.5%

untuk keterlambatan ketiga, dan 10% untuk keterlambatan keempat.

Dimana biaya keterlamban ini nantinya digunakan untuk atau disalurkan

sebagai dana sosial sesuai dengan Fatwa DSN MUI No. 17/DSN-

MUI/IX/2000 tentang sanksi atas nasabah mampu yang menunda-nunda

pembayaran, yang mana ini langkah terakhir sebelum menyita dan

menjual jaminan. Jaminan yang dijual akan digunakan untuk menutupi

jumlah pembiayaan anggota yang gagal bayar, apabila terdapat sisa dari

hasil penjualan jaminan maka akan diberikan atau dikembalikan ke

anggota.

Kemudian jika anggota tidak dapat membayar atau melunasi

kewajibannya dan dengan itikad baik untuk melunasi maka pihak BMT

Berkah Madani akan melakukan penjualan jaminan dengan cara anggota

menjual melalui atau kepada BMT dengan harga pasar yang disepakati,

kemudian hasil penjualan akan digunakan untuk melunasi sisa utang

anggota, jika terdapat sisa akan dikembalikan kepada anggota.

Dilihat dari golongan anggota yang mengalami pembiayaan

bermasalah, dapat disimpulkan bahwa masalah yang dihadapi BMT yaitu

keterlambatan pembayaran angsuran, maka cara atau pendekatan yang

digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan

pendekatan kekeluargaan.

Page 92: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

76

Bila penyelesaian di luar pengadilan tidak dapat dicapai, maka

BMT dapat menempuh jalur hukum. Dalam hal ini ada dua cara yang

dapat ditempuh, yaitu pengadilan negeri atau badan arbitrase.

Page 93: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Bagaimana kasus wanprestasi pada akad murabahah di KSPPS BMT

Berkah Madani ?

a. Menurut pernyataan pegawai di BMT Berkah Madani yang peneliti

analisis memang dalam perjalanannya pembiayaan murabahah

terdapat permasalahan dalam proses penerapan akad dan pembayaran

angsuran seperti telat bayar dan gagal bayar, hal itu terjadi

disebabkan adanya faktor internal dan faktor eksternal.

b. Faktor Internal, pertama pegawai BMT dalam hal ini Account Officer

yang bertugas menganalisis setiap transaksi atau pembiayaan yang

akan diberikan dalam pelaksanaannya seringkali kurang teliti dan

kurang cermat dalam proses penlilaian calon anggota yang

mengajukan pembiayaan, sehingga mengakibatkan salah sasaran

pembiayaan. Kedua, sistem dan prosedur pembiayaan dalam hal ini

penerapan akad murabahah dimana BMT Berkah Madani

mewakilkan kepada anggota untuk membeli sejumlah barang dari

pihak ketiga, tetapi akad murabahah tetap dilakukan diawal sebelum

barang secara prinsip menjadi milik BMT, hal ini kurang sesuai

dengan fatwa.

c. Faktor Eksternal, kemudian yang menyebabkan terjadinya

wanprestasi di BMT menurut keterangan pegawai BMT Berkah

Madani adalah faktor eksternal, dimana anggota yang melanggar, ada

beberapa alasan menurut keterangan pegawai BMT, diantaranya

kondisi usaha anggota yang sedang menurun, fource major atau

keadaan dimana banyak hal yang terjadi diluar kemampuan manusia

seperti bencana alam, kemudian yang terkahir adanya itikad tidak

baik dari anggota dengan menunda pembayaran dan dana yang

Page 94: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

78

diberikan tidak digunakan sesuai kesepakatan. Kemudian dari

pernyataan pihak BMT, peneliti tidak mendapatkan secara rinci

jumlah atau statistik anggota yang mengalami wanprestasi dengan

alasan dari pihak BMT bahwa kami tidak melakukan perekapan data

seperti itu.

2. Bagaimana prosedur penyelesaian wanprestasi di KSPPS BMT Berkah

Madani ?

a. Dari hasil penelitian dan analisis peneliti yang didapat dari hasil

wawancara dengan pegawai dan DPS di BMT Berkah Madani

didapatkan bahwa prosedur penyelesaian wanprestasi di BMT

sebagai berikut:

1) Bahwa penerapan prosedur wanprestasi di BMT Berkah Madani

tidak baku dengan apa yang tertera di kontrak akad.

2) Denda keterlambatan pun tidak diberlakukan bagi anggota yang

mengalamai keterlambatan pembayaran pelunasan pembiayaan,

hal ini mengingat alasan dan kondisi anggota dlapangan yang

mungkin sedang turun penjualanannya atau anggota mengalami

suatu musibah dan selama anggota beritikad baik untuk melunasi

kewajibannya.

3) Kemudian tahapan yang dilakukan pihak BMT untuk

menyelesaikan wanprestasi yaitu. Pertama, memberikan Surat

Peringatan Keterlambatan Tertunda (SPKT) dengan jangka waktu

dua minggu, jika anggota merespon dan beritikad baik maka

pihak BMT melakukan perpanjangan pembiayaan, sisa

outstanding pokok margin pada saat itu diperpanjang sesuai

kesanggupan anggota dan sesuai kesepakatan tanpa ada

penambahan biaya, selanjutnya dibuatkan surat perjanjian

perpanjangan pembiayaan yang ditandatangani anggota dan BMT

tidak boleh mengenakan biaya administraasi kecuali biaya

materai dan asuransi.

Page 95: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

79

4) Kemudian apabila SPKT tidak direspon maka pihak BMT

memberikan Surat Peringatan (SP1) dengan jangka waktu dua

minggu, apabila tidak merespon kembali maka diberikan Surat

Peringatan (SP2) dengan jangka waktu satu bulan, kemudian

apabila masih tidak direspon maka diberikan Surat Peringatan

(SP3) dengan jangka waktu satu bulan, selanjutnya dari semua

surat peringatan yang diberikan apabila anggota tidak ada respon

dan tidak beritikad baik maka diberikan Surat Peringatan Keras

(SPK).

5) Selanjutnya mengenai iqab atau denda keterlambatan di BMT

Berkah Madani sesuai dengan kontrak akad murabahah, yaitu

2,5% untuk keterlambatan pertama, 5% untuk keterlambatan

kedua, 7,5% untuk keterlambatan ketiga, dan 10% untuk

keterlambatan keempat, dimana biaya keterlambatan ini nantinya

digunakan untuk atau disalurkan sebagai dana sosial

6) Langkah terakhir apabila anggota tetap tidak merespon maka

akan disita dan dijual jaminan anggota, jaminan yang dijual akan

digunakan untuk menutupi jumlah pembiayaan anggota yang

gagal bayar, apabila terdapat sisa dari hasil penjualan jaminan

maka akan diberikan atau dikembalikan ke anggota.

3. Bagaimana kesesuaian penyelesaian wanprestasi di KSPPS BMT Berkah

Madani dengan fatwa DSN MUI ?

a. Dari hasil penelitian tersebut peneliti menganalisis terkait kesesuaian

penyelesaian wanprestasi di BMT dengan farwa DSN MUI sebagai

berikut :

1) Bahwa BMT Berkah Madani dalam menerapkan akad murabahah

masih kurang sesuai dengan fatwa DSN MUI, dimana BMT

mewakilkan kepada anggota untuk membeli barang dari pihak

ketiga, tetapi akad murabahah tetap dilakukan diawal sebelum

barang secara prinsip menjadi milik BMT, hal ini tidak sesuai

Page 96: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

80

dengan fatwa DSN MUI No. 04/DSN-MUI/IV/ 2000 tentang

Murabahah

2) Bagi anggota yang mengalami wanprestasi berupa telat bayar atau

gagal bayar dan anggota beritikad baik untuk melunasi maka

pihak BMT telah mempunyai langkah menanganinya dengan cara

perpanjangan pembiayaan dengan cara sisa pokok margin saat itu

diperpanjang sesuai dengan kesanggupan dan kesepakatan tanpa

ada penambahan biaya, hal ini telah sesuai dengan fatwa DSN

MUI No. 48/DSN-MUI/II/2005 tentang Penjadwalan Kembali

Tagihan Murabahah.

3) Kemudian jika anggota benar benar tidak dapat membayar atau

melunasi kewajibannya dan dengan itikad baik untuk melunasi

maka pihak BMT Berkah Madani akan melakukan penjualan

jaminan dengan cara anggota menjual melalui atau kepada BMT

dengan harga pasar yang disepakati untuk melunasi sisa utang

anggota, jika terdapat sisa akan dikembalikan kepada anggota.

Hal tersebut telah sesuai dengan fatwa DSN MUI No. 47/DSN-

MUI/II/2005 tentang Penyelesaian Piutang Murabahah.

4) Selanjutnya mengenai denda atau iqab yang berlaku di BMT

Berkah Madani tidak baku sesuai dengan yang ada dikontrak

murabahah, selama anggota menjelaskan alasan keterlambatan

seperti musibah atau usahanya yang sedang turun dan beritikad

baik untuk melunasi, apabila nasabah tidak koperatif dan tidak

beritikad baik untuk melunasi maka denda tersebut tetap berjalan

sesuai dengan apa yang ada di kontrak, nantinya biaya denda

tersebut akan digunakan sebagai dana sosial. Hal tersebut telah

sesuai dengan fatwa DSN MUI No. 17/DSN-MUI/IX/2000

tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang Menunda-nunda

Pembayaran.

Page 97: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

81

B. Saran

Berdasarkan pembahasan diatas, penulis memberikan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Sebagai upaya pencegahan terjadinya wanprestasi pada pembiayaan akad

Murabahah di KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok, alangkah

baiknya BMT lebih teliti dan berhati-hati lagi dalam hal pemberian

pembiayaan kepada anggota dan selalu melakukan pengawasan terhadap

pembiayaan yang disalurkan.

2. Faktor terjadinya wanprestasi di KSPPS BMT Berkah Madani salah

satunya disebabkan karena kurangnya kesadaran akan tanggung jawab

angoota terhadap perjanjian pembiayaan tersebut, maka dari itu perlu

adanya penyuluhan terkait dengan urgensi tanggung jawab yang

merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan baik.

3. Dalam upaya penyelesaian wanprestasi pada pembiayaan akad

Murabahah di KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok, sebaiknya

tetap menerapakan upaya musyawarah untuk mencapai mufakat dan

menjaga hubungan baik dengan nasabah.

Page 98: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

82

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

A. A. Lathif, Konsep Dan Aplikasi akad Murabahah pada Perbankan

Syariah Di Indonesia. Ahkam. (Jakarta : MES, Vol. 12, No. 2, 2012)

Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi Modern , (Yogyakarta: ISES

Publishing, 2008)

Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak,

(Jakarta:Rajawali Pers, 2007)

Amir Machmud Dan Rukmana ,Bank Syari’ah teori , kebijakan , dan

studi empiris di Indonesia , ( Jakarta: Erlangga , 2010 )

Badri Khaeruman, Hukum Islam Dalam Perubahan Sosial, (Bandung :

CV. Pustaka Setia 2010)

Djazuli, Ilmu Fiqh : Penggalian, perkembangan, dan Penerapan Hukum

Islam, (Jakarta : Prenada Media Group, Cet. Ke-8 2012)

Esterberg, Kristin G, Qualitative Methods In Social Research, (Mc Graw

Hill, New York, 2002)

Gita Danupranata, Ekonomi Islam,(Yogyakarta: UPFE-UMY,2006)

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : Gajah

Mada University Press, 2001)

Imam al-Alamah Ibnu Mandzur, Lisanul Arab, (Beirut: Dar Ehia al-

Toutath al-Arabi,Cet. Ke-3. 1999)

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial, (Bandung :

Mondar Maju, 1996)

Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak , (Jakarta : Rajawali

Pers, Cet. Ke-5 2013b)

Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil, (Yogyakarta:

UII Pres, 2005)

Muhammad Syafi‟i Antonio ,Bank Syari’ah Dari Teori Kepraktek ,

(Jakarta:gema Insani Press, Cet. Ke-1 2001)

Page 99: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

83

Mulyaningrum, Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Peluang Dan Tantangan

Dalam Pengembangan Lembaga Keaungan Mikro Syariah , (Jakarta: Bakrie

Scholl Of Management, Indonesia, 2009)

Profil Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), (Jakarta:

Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia dan Bank Indonesia)

Rachmad Syafi‟i, Fiqih Muamalah , ( Bandung: Pustaka Setia , Cet. Ke-2

2004 )

R. Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta : PT. Balai

Pustaka, Cet. Ke-41 2016)

Satria Efendi, Ushul Fiqh, (Jakarta : Kencana, Cet. Ke-3 2009)

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 12, (Bandung: PT. Al-Ma‟Arif, 2003)

Salim, Hukum Kontrak : Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, (Jakarta

: Sinar Grafika, Cet. Ke-10 2014)

Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama, 2010)

Sri Nurhayati,Akuntansi Syariah di Indonesia,(Jakarta: Salemba Empat),

2014)

Susiadi, Metodologi Penelitian, (Bandar Lampung : Fakultas Syariah

UIN Raden Intan Lampung, 2014)

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, Cet.

Ke-5. 2005)

Veithzal Rivai dan Andria permata Veithzal, Islamic Finansial

Management, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, Ed. I, Cet. Ke-1. 2008 )

Wiroso, Jual Beli Murabahah,(Yogyakarta: UII Press, 2005)

Page 100: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

84

JURNAL

Andreani Hanjani, Dita Arie Haryati, Mekanisme Pembiayaan

Murabahah Pada Nasabah di Baitul Maal Wa Tamwil Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia, Vol. 1 No. 1

(Maret 2018).

Mohamad Heykal, Perbandingan Pembiayaan Murabahah &

Musyarakah Menurun Untuk Produk Pembiayaan Konsumtif Pada Bank

Syariah, CBAM, ISSN : 2302 - 9791. Vol. 1, No. 1, 563-572 (2012)

Mustaming, Penyelesaian Sengketa Akad Pembiayaan Lembaga

Keuangan Mikro, Jurnal Muamalah, Vol. IV, No. 2, 1 (Agustus 2014)

Novita Dewi Masyitoh,Analisis Normatif Undang – Undang Nomor 1

Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atas Status Badan

Hukum dan Pengawasan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Jurnal Economica,

Vol.V Edisi 2, 18 (Oktober 2014).

FATWA

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 04/DSN-MUI/IV/2000 Tahun

Tentang Murabahah

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27/DSN-MUI/2002 Tentang Al-

Ijarah Muntahiyah Bi Al-Tamlik

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/2000 Tentang

Pembiayaan Mudharabah

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 08/DSN-MUI/2000 Tentang

Pembiayaan Musyarakah

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 17/DSN-MUI/IX/2000 Tentang

Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang Menunda-Nunda Pembayaran

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 47/DSN-MUI/II/2005 Tentang

Penyelesaian Piutang Murabahah

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 48/DSN-MUI/II/2005 Tentang

Penjadwalan Kembali Tagihan Murabahah

Page 101: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

85

WAWANCARA

Wawancara dengan Supri Yatno, Administrasi dan IT Support BMT

Berkah Madani pada tanggal 11 April 2019.

Wawancara Eksklusif dengan Arison Hendry, Dewan Pengawas Syariah

BMT Berkah Madani Kota Depok pada tanggal 6 September 2019.

DOKUMEN

Akad Perjanjian Murabahah KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

Persyaratan Pembiayaan KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

RAT KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok 2019

PERUNDANG-UNDANGAN

PSAK 102 Tentang Akuntansi Murabahah.

Surat Edaran Otoritas Jasa Kuanagan (SEOJK) No. 36/SEOJK03/2015.

Peraturan Bank Indonesia No. 13/9/PBI/2011 tentang perubahan atas Peraturan

Bank Indonesia No. 10/PBI/2008 tentang restrukturisasi pembiayaan Bank

Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 Tentang Perkoperasian.

WEBSITE

www.fikihonline.com.

http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-65psak

102-akuntansi-murabahah.

http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/rugulasi/surat-edaran-ojk/Pages/-

SEOJK-Nomor-36032015-tenang-Produk-dan-Aktivitas-bus-uus.aspx.

Page 102: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 103: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

Lampiran 1 : Form Daftar Bimbingan Skripsi

Page 104: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

Lampiran 2 : Surat Observasi di KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

Page 105: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

Lampiran 3 : Surat Izin Usaha Simpan Pinjam

Page 106: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

Lampiran 4 : Nomor Induk Berusaha (NIB)

Page 107: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

Lampiran 5 : Tanda Daftar Perusahaan Koperasi

Page 108: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

Lampiran 6 : Kantor KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

Page 109: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

Lampiran 7 : Sample Kontrak Akad Murabahah

Page 110: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian
Page 111: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

Lampiran 8 : Surat Keterangan Wawancara

Page 112: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

Lampiran 9 : Skrip Wawancara

Interview Pihak KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

- Sejarah berdirinya dan perkembangan KSPPS BMT Berkah Madani Kota

Depok

- Badan Hukum KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

- Struktur Organisasi di KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

- Produk pembiayaan dan simpanan KSPPS BMT Berkah Madani Kota Depok

- Implementasi Akad Murabahah

Prosedur dan persyaratan pembiayaan Murabahah

Pola pembiayaan Murabahah pada KSPPS BMT Berkah Madani Kota

Depok

Nisbah bagi hasil

Eksekusi jaminan

- Kasus-kasus wanprestasi pada akad Murabahah di KSPPS BMT Berkah

Madani Kota Madani

- Prosedur penyelesaian wanprestasi pada akad Murabahah di KSPPS BMT

Berkah Madani Kota Depok

Page 113: PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51872... · 2020. 8. 13. · Rafi Usamah Rizki. NIM 11150490000025. Penyelesaian

Lampiran 10 : Foto Bersama Bapak Supri Yatno Pegawai BMT Berkah Madani

Kota Depok