penyebab krisis eropa

6
Jumat, 08 Juni 2012 Penyebab Krisis Eropa Krisis di Eropa itu ibarat kisah dongeng yang rumit antara politik dan ekonomi.Seperti yang telah kita ketahui bahwa kawasan Eropa secara global sedang mengalami krisis moneter yang disebabkan hutang negara Yunani kemudian merebak ke Irlandia dan Portugal serta akhirnya imbasnya menimbulkan efek domino. Istilah efek domino diambil dari analogi sebuah permainan domino itu sendiri, dimana ketika satu domino jatuh kearah barisan domino selanjutnya, semuanya akan jatuh terus-menerus sampai akhirnya tak satupun domino berdiri. Definisi dari analogi tesebut adalah penyebaran suatu perubahan yang dapat menjalar terus-menerus dalam reaksi berantai sampai masalah tersebut dapat dihentikan. Efek domino tersebut adalah keadaan yang terjadi pada krisis ekonomi Yunani masa kini. Keparahan efek domino tersebut dapat dilihat dari negara-negara maju yang telah dipengaruhi oleh krisis ekonomi Yunani dan potensi untuk krisis ekonomi menjalar ke hampir seluruh kawasan Uni Eropa. Pernahakah terpikir bagaimana kondisi perekonomian sebuah kawasan negara digdaya seperti Uni Eropa bisa begitu terpuruk dan terhantam krisis? Uni Eropa selalu dinilai sebagai suatu kerja sama ekonomi berbasis kawasan yang paling ideal dan paling sukses di dunia. Abstrak: Anggapan ini sekarang mulai tergoyahkan dan kehilangan pesonanya dengan kemunculan serangkaian krisis yang melanda negara-negara Uni Eropa. Beberapa negara di luar Eropa berusaha menguatkan fundamental ekonomi mereka masing- masing untuk mengantisipasi efek krisis tersebut. Meski dalam lima dekade terakhir dunia memberikan gambaran yang positif dan menjanjikan, tak bisa dipungkiri saat ini ekonomi global dihadapkan pada situasi ketidakpastian. Nasib jutaan tenaga kerja, tabungan, bahkan demokrasi beberapa negara Eropa tergantung pada apa yang akan terjadi beberapa bulan atau tahun mendatang selama krisis Eropa masih berlangsung. Krisis Eropa yang diawali dengan kejatuhan perekonomian Negara anggota Uni Eropa yang dipicu oleh melonjaknya beban utang dan defisit fiskal negara anggota Uni Eropa, utamanya Yunani. Keserakahan pemerintah di beberapa negara Eropa, seperti Yunani,Portugal,Irlandia, dan Sepanyol. Manajemen budget pemerintah amat buruk. Pengeluaran pemerintah, yang dibiaya hutang, amat boros. Akibatnya, mereka kesulitan membayar hutang. Keserakahan pemerintah ini juga ditopang dengan keserakahan lembaga pemberi hutang, yang terus berani memberikan hutang pada pemerintah di negara negara tersebut. Sekarang negara negara ini mengalami kesulitan membayar hutang mereka. Kalau mereka gagal membayar hutang mereka, akan banyak pihak pemberi hutang, yang akan menderita rugi besar. Kerugian pemberi hutang, khususnya bank dan lembaga keuangan lain, akan menjalar ke pihak lain. Kesaling-terkaitan antara berbagai bank dan lembaga keuangan akan berdampak pada meluasnya dampak krisis keuangan ini ke banyak negara Eropa, termasuk Jerman dan Perancis. Di luar Eropa, negara yang keuangan pemerintahnya tidak baik akan mudah terkena dampak ini, termasuk Jepang. Negara yang amat menggantungkan pada ekspor akan sangat terkena dampak krisis keuangan/ ekonomi global ini. China dan India yang sering diharapkan sebagai “negara penyelamat” krisis ekonomi global, karena pertumbuhan ekonomi mereka yang amat tinggi dalam sepuluh tahun terakhir,pun akan terkena dampak krisis keuangan Eropa. Pertumbuhan ekonomi China telah menurun, walau relatif masih amat tinggi. Penurunan pertumbuhan ekonomi China, dan juga impor mereka, akan berdampak pada banyak negara lain di Asia, termasuk Asia Tenggara. Kalau krisis hutang pemerintah meluas ke berbagai negara lain di Eropa, dan juga Jepang, Amerika Serikat, dan Australia, dunia akan mengalami krisis ekonomi keuangan global yang kedua, setelah krisis keuangan/ ekonomi global tahun 2008-2009. Kondisi perekonomian Yunani yang morat marit pada akhirnya mendorong kekhawatiran pasar bahwa kondisi tersebut akan berimplikasi ke Negara lainnya di Eropa, terutama ke Eropa Selatan karena kelompok negara tersebut memiliki kondisi perekonomian yang mirip, dimana rata-rata negara tersebut memiliki rasio hutang terhadap PDB yang besar, serta terperangkap oleh defisit anggaran yang tinggi dalam 2012 (2) Juni (2) Analisa Krisis Subprime Mortgage Penyebab Krisis Eropa Arsip Blog Free-Animation Free-Animation (Kasian belum makan satu tahun) PELIHARA HAMSTER DULU.. April 2013 S MT WT F S - 123456 78910111213 14151617181920 21222324252627 282930- - - - Free Blog Content Ardhi0613 Mengenai Saya Krisis Eropa: Penyebab Krisis Eropa http://belajareko.blogspot.com/2012/06/penyebab-krisis-eropa.html 1 of 6 11/04/2013 10:38

Upload: rizkibids

Post on 01-Dec-2015

89 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penyebab krisis eropa yang berdampak kepada bidang pertambangan di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Penyebab Krisis Eropa

Jumat, 08 Juni 2012

Penyebab Krisis Eropa

Krisis di Eropa itu ibarat kisah dongeng yang rumit antara politik danekonomi.Seperti yang telah kita ketahui bahwa kawasan Eropa secara global sedangmengalami krisis moneter yang disebabkan hutang negara Yunani kemudian merebak keIrlandia dan Portugal serta akhirnya imbasnya menimbulkan efek domino. Istilah efekdomino diambil dari analogi sebuah permainan domino itu sendiri, dimana ketika satudomino jatuh kearah barisan domino selanjutnya, semuanya akan jatuh terus-menerussampai akhirnya tak satupun domino berdiri. Definisi dari analogi tesebut adalahpenyebaran suatu perubahan yang dapat menjalar terus-menerus dalam reaksi berantaisampai masalah tersebut dapat dihentikan. Efek domino tersebut adalah keadaan yangterjadi pada krisis ekonomi Yunani masa kini. Keparahan efek domino tersebut dapatdilihat dari negara-negara maju yang telah dipengaruhi oleh krisis ekonomi Yunani danpotensi untuk krisis ekonomi menjalar ke hampir seluruh kawasan Uni Eropa.Pernahakah terpikir bagaimana kondisi perekonomian sebuah kawasan negara digdayaseperti Uni Eropa bisa begitu terpuruk dan terhantam krisis?

Uni Eropa selalu dinilai sebagai suatu kerja sama ekonomi berbasis kawasan yangpaling ideal dan paling sukses di dunia.

Abstrak: Anggapan ini sekarang mulai tergoyahkan dan kehilangan pesonanya dengankemunculan serangkaian krisis yang melanda negara-negara Uni Eropa. Beberapanegara di luar Eropa berusaha menguatkan fundamental ekonomi mereka masing-masing untuk mengantisipasi efek krisis tersebut. Meski dalam lima dekade terakhirdunia memberikan gambaran yang positif dan menjanjikan, tak bisa dipungkiri saat iniekonomi global dihadapkan pada situasi ketidakpastian. Nasib jutaan tenaga kerja,tabungan, bahkan demokrasi beberapa negara Eropa tergantung pada apa yang akanterjadi beberapa bulan atau tahun mendatang selama krisis Eropa masih berlangsung.

Krisis Eropa yang diawali dengan kejatuhan perekonomian Negara anggota Uni Eropayang dipicu oleh melonjaknya beban utang dan defisit fiskal negara anggota Uni Eropa,utamanya Yunani. Keserakahan pemerintah di beberapa negara Eropa, sepertiYunani,Portugal,Irlandia, dan Sepanyol. Manajemen budget pemerintah amat buruk.Pengeluaran pemerintah, yang dibiaya hutang, amat boros. Akibatnya, mereka kesulitanmembayar hutang. Keserakahan pemerintah ini juga ditopang dengan keserakahanlembaga pemberi hutang, yang terus berani memberikan hutang pada pemerintah dinegara negara tersebut. Sekarang negara negara ini mengalami kesulitan membayarhutang mereka. Kalau mereka gagal membayar hutang mereka, akan banyak pihakpemberi hutang, yang akan menderita rugi besar. Kerugian pemberi hutang, khususnyabank dan lembaga keuangan lain, akan menjalar ke pihak lain. Kesaling-terkaitan antaraberbagai bank dan lembaga keuangan akan berdampak pada meluasnya dampak krisiskeuangan ini ke banyak negara Eropa, termasuk Jerman dan Perancis. Di luar Eropa,negara yang keuangan pemerintahnya tidak baik akan mudah terkena dampak ini,termasuk Jepang. Negara yang amat menggantungkan pada ekspor akan sangat terkenadampak krisis keuangan/ ekonomi global ini.China dan India yang sering diharapkan sebagai “negara penyelamat” krisis ekonomiglobal, karena pertumbuhan ekonomi mereka yang amat tinggi dalam sepuluh tahunterakhir,pun akan terkena dampak krisis keuangan Eropa. Pertumbuhan ekonomi Chinatelah menurun, walau relatif masih amat tinggi. Penurunan pertumbuhan ekonomiChina, dan juga impor mereka, akan berdampak pada banyak negara lain di Asia,termasuk Asia Tenggara.Kalau krisis hutang pemerintah meluas ke berbagai negara lain di Eropa, dan jugaJepang, Amerika Serikat, dan Australia, dunia akan mengalami krisis ekonomi keuanganglobal yang kedua, setelah krisis keuangan/ ekonomi global tahun 2008-2009.Kondisi perekonomian Yunani yang morat marit pada akhirnya mendorongkekhawatiran pasar bahwa kondisi tersebut akan berimplikasi ke Negara lainnya diEropa, terutama ke Eropa Selatan karena kelompok negara tersebut memiliki kondisiperekonomian yang mirip, dimana rata-rata negara tersebut memiliki rasio hutangterhadap PDB yang besar, serta terperangkap oleh defisit anggaran yang tinggi dalam

▼ 2012 (2)

▼ Juni (2)

Analisa Krisis Subprime Mortgage

Penyebab Krisis Eropa

Arsip Blog

Free-Animation

Free-Animation

(Kasian belummakan satu tahun)

PELIHARAHAMSTERDULU..

April 2013S MT WT F S- 1 2 3 4 5 67 8 9 101112131415161718192021222324252627282930- - - -

Free Blog Content

Ardhi0613

MengenaiSaya

Krisis Eropa: Penyebab Krisis Eropa http://belajareko.blogspot.com/2012/06/penyebab-krisis-eropa.html

1 of 6 11/04/2013 10:38

Page 2: Penyebab Krisis Eropa

membiayai sektor publiknya. Krisis utang Eropa berasal dari Yunani, yang kemudianmerembet ke Irlandia dan Portugal. Ketiga negara tersebut memiliki utang yang lebihbesar dari GDP-nya, dan juga sempat mengalami defisit (pengeluaran negara lebih besardari GDP). Krisis mulai terasa pada akhir tahun 2009, dan semakin seru dibicarakanpadapertengahan tahun 2010. Pada tanggal 2 Mei 2010, IMF akhirnya menyetujuipaketbail out (pinjaman) sebesar €110 milyar untuk Yunani, €85 milyar untukIrlandia,dan €78 milyar untuk Portugal. Kemudian kekhawatiran akan terjadinyakrisispun berhenti sejenak. Efek dari krisis Eropa ini cukup berdampak kepada IHSG,yang ketika itu anjlok besar-besaran dari posisi 2,971 ke posisi 2,514.Yunani kemungkinan merupakan buah dari kesalahan kebijakan pemerintahan di masa lalu.Pada tahun 1974, Yunani memasuki babak baru pemerintahan, dari junta militer menjadisosialis. Pemerintah baru ini kemudian mengambil banyak utang untuk membiayai subsidi,dana pensiun, gaji PNS, dll. Utang tersebut terus saja menumpuk hingga pada tahun 1993,posisi utang Yunani sudah diatas GDP-nya, dan sampai sekarang pun masih demikian. Saatini utang Yunani diperkirakan telah mencapai 120% dari posisi GDP-nya, dimana banyakanalis yang memperkirakan bahwa data yang sesungguhnya kemungkinan lebih besar dari itu.Hingga awal tahun 2000-an, tidak ada seorang pun yang memperhatikan fakta bahwa utangYunani sudah terlalu besar. Malah dari tahun 2000 hingga 2007, Yunani mencatatpertumbuhan ekonomi hingga 4.2% per tahun, yang merupakan angka tertinggi di zona Eropa,hasil dari membanjirnya modal asing ke negara tersebut. Keadaan berbalik ketika pasca krisisglobal 2008 dimana negara-negara lain mulai bangkit dari resesi, dua dari sektor ekonomiutama Yunani yaitu sektor pariwisata danperkapalan, justru mencatat penurunan pendapatanhingga 15%. Orang-orang punmulai sadar bahwa mungkin ada yang salah denganperekonomian Yunani. Keadaan semakin memburuk ketika pada awal tahun 2010, diketahuibahwa Pemerintah Yunani telah membayar Goldman Sachs dan beberapa bank investasilainnya, untuk mengatur transaksi yang dapat menyembunyikan angka sesungguhnya darijumlah utang pemerintah. Pemerintah Yunani juga diketahui telah mengutak atik data-datastatistik ekonomi makro, sehingga kondisi perekonomian mereka tampak baik-baik saja,padahal tidak. Pada Mei 2010, Yunani sekali lagi ketahuan telah mengalami defisit hingga13.6%. Salah satu penyebab utama dari defisit tersebut adalah banyaknya kasus penggelapanpajak, yang diperkirakan telah merugikan negara hingga US$ 20 milyar per tahun.Ketika IMF memberikan pinjaman, IMF mengajukan beberapa syarat penghematan anggarankepada Pemerintah Yunani. Diantaranya pemotongan tunjangan bagi PNS dan pensiunan,peningkatan pajak PPN hingga 23%, peningkatan cukai pada barang-barang mewah, bensin,rokok, dan minuman beralkohol, hingga perusahaan BUMN harus dikurangi dari 6,000menjadi 2,000 perusahaan saja. Tentu saja kebijakan ini sangat sulit untuk diterapkan. Padabulan yang sama, ketika Pemerintah Yunani mengumumkan kebijakan penghematananggaran, rakyat Yunani langsung menggelar unjuk rasa besar-besaran di Athena untukmenolak kebijakan tersebut. Hingga kini, belum ada kepastian mengenai apakah PemerintahYunani berhasil dalam menerapkan berbagai kebijakan diatas atau tidak. Salah satu lembagapemeringkat utang terkemuka, Moody’s Investors Service, masih menetapkan rating utangYunani pada salah satu level terendah, yaitu CCC. Tantangan yang begitu hebat dihadapi parapemimpin Eropa, sejak bangkrutnya Yunani, disusul Irlandia, Spanyol, merembet ke Itali,Inggris, dan terakhir melanda Perancis, yang masuk ke jurang krisis akibar utang. Perancisnasibnya sama seperti Amerika Serikat yang telah diturunkan peringkat rating kreditnya dariAAA menjadi AA+. Perancis yang mempunyai utang yang setara dengan 95 % PDB nya,sudah tidak lagi mampu mengatasinya. Tidak banyak pilihan yang bisa dilakukannya, kecualihanya dengan memotong defisit anggaran, dan itu pasti akan membawa malapetaka kepadakrisis politik dan sosial. Ujungnya terjadinya pemberontakan rakyat. Presiden PerancisNicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan langkah-langkahkebijakan mengatasi krisis utang, tetapi tidak mempunyai dampak positif di pasar. Bursasaham di Uni Eropa terus berguguran sampai titik yang paling rendah.Sumber masalah ekonomi dunia tahun ini belum juga berpindah dari Eropa. Bahkan,Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mengingatkankrisis Eropa dikhawatirkan makin parah seiring rencana bank-bank Eropa menjual asetyang dimilikinya. IMF menaksir, nilai penjualan aset perbankan di Eropa itu bisamencapai US$3,8 triliun setara Rp32.400 triliun (kurs Rp9.000 per dolar AS).Langkah perbankan di Eropa ini bukannya tanpa alasan. Mereka berupaya menjual asetuntuk meningkatkan cadangan modal di tengah ketidakpastian penanganan krisis Eropa.Namun, IMF justru menilai langkah perbankan Eropa itu malah bisa memicu munculnyakisruh baru dalam industri kredit Benua Biru tersebut.Deleveraging adalah upaya perusahaan untuk mengurangi rasio pasiva terhadapekuitas. Biasanya perusahaan berupaya untuk mengurangi utang-utang yang ada dalamneraca keuangan mereka. Jika hal ini tak dilakukan, perusahaan bisa terancammengalami default. Upaya deleveraging sebesar ini akan berdampak pada seluruhkawasan Eropa.IMF memperkirakan aksi jual aset oleh perbankan tersebut muncul karenaketidakpercayaan pelaku pasar pada efektivitas kebijakan Eropa. Selain itu, faktornaiknya biaya dana serta makin tertekannya sistem perbankan juga memicu aksi banktersebut. Sejumlah aksi yang telah dibuat memang telah menciptakan keuntungannamun upaya itu dianggap tak cukup untuk menciptakan stabilitas yangberkesimbangunan.

Lakukan yang kamubisa lakukan denganapa yang kamupunya dan kamuakan mendapat apayang kamu butuhkanuntuk melakukanapa yang kamuinginkan

Lihat profillengkapku

Free-Animation

Free-Animation

Krisis Eropa: Penyebab Krisis Eropa http://belajareko.blogspot.com/2012/06/penyebab-krisis-eropa.html

2 of 6 11/04/2013 10:38

Page 3: Penyebab Krisis Eropa

Dari skenario yang dibuat IMF, aksi jual aset bank di Eropa itu bisa membuat pasokandana pinjaman untuk wilayah tersebut mengecil hingga 4,4 persen. Akibatnya,pertumbuhan ekonomi Eropa dipastikan melemah 1,4 persen.Krisis yang mulai melanda Eropa pada tahun lalu tentunya berdampak padaperekonomian Indonesia, dampak krisis global mulai menghantui kinerja eksporIndonesia. Ekspor Indonesia ke Uni Eropa terus meningkat dan selalu mendatangkansurplus bagi Indonesia sebesar rata-rata USD5,16 miliar per tahunnya. Namun terjadipenurunan di beberapa sektor karena pengaruh krisis ekonomi yang melanda Uni Eropa.Pertumbuhan ekspor Indonesia pada bulan Januari dan Februari 2012 turun ketimbangwaktu yang sama pada tahun 2011. pertumbuhan eskpor Januari-Februari 2012 hanyatumbuh 7,6% lebih rendah dari pertumbuhan ekspor Januari-Februari 2011 sebesar29,1%.Ini mengindikasikan, krisis global mulai berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia.Krisis tersebut menandakan adanya perlambatan ekonomi masyarakat Eropa yangberimbas pada penurunan permintaan sehingga dampak yang paling dirasakan olehIndonesia adalah menurunnya ekspor. Krisis ekonomi yang melanda Eropa merupakanfaktor yang tidak dapat dinafikan pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia. Adadampak krisis itu pun mulai terasa pada sektor perdagangan. Perkembangan ekspor keEropa pada tahun 2011 sudah menampakan gejala-gejala kecendrungan menurun.Dampak yang ditimbulkan krisis Uni Eropa terhadap ekspor Indonesia ke kawasan itu,meskipun kecil. Karena Indonesia hanya memiliki ketergantungan terhadap pasar Eropasebesar 11,4 %. Meskipun dikhawatirkan jika ini menyebar ke negara-negara yangmenjadi tujuan ekspor utama seperti Jerman dan perancis maka itu akan menimbulkandampak buruk terhadap ekspor Indonesia. tidak hanya kinerja ekspor Indonesia yangterganggu, tetapi juga negara lainnya seperti China, Korea Selatan, Jepang dan Brasil.Pertumbuhan ekspor di China turun dari 21,3% di Januari-Februari 2011 menjadi 6,9%di Januari-Februari 2012. Dalam kurun waktu yang sama, pertumbuhan ekspor KoreaSelatan turun dari 30,5% menjadi 5,6%. Begitu juga dengan Jepang yang mengalamipenurunan pertumbuhan ekspor dari 15,5% di Januarui Februari 2011 menjadi 0,03%realisasi pertumbuhan ekspor pada Januari-Februari 2012. Hal serupa juga terjadi padaBrasil yang mengalami penurunan pertumbuhan ekspor dari 35,9% di Januari-Februari2011 menjadi 7,0% di Januari Februari 2012. Pertumbuhan ekonomi Indonesia Januari-Februari masih tinggi ketimbang negara-negara lainnya.Walaupun banyak negara Asia yang tergantung pada Eropa sebagai pasar ekspornya,sebagian besar perusahaan di Asia yang diberi peringkat oleh Moody's tidak terlaluterpengaruh kondisi di zona euro karena mereka memfokuskan bisnisnya pada pasardomestik atau regional. Eksposur terhadap perekonomian Eropa yang sedang menuruntidak akan memengaruhi peringkat dan prospek dari sebagian besar perusahaan di Asia.Perhitungan ini berdasarkan pada pendapatan mereka dari Eropa serta asetnya, jugajumlah pinjaman dari perbankan Eropa. Dari 217 perusahaan yang diperingkat di Asia,di luar Jepang, hanya 13 persen atau 6 persen saja yang melaporkan bahwa 15 persenatau lebih pendapatan mereka didulang dari pasar Eropa. Sebanyak 8 perusahaan diantaranya melaporkan, lebih dari 25 persen pendapatan mereka berasal dari Eropa.Dalam laporan tersebut, Moody's menjelaskan, pelaporan pendapatan mungkin lebihkecil dari pada keadaan sebenarnya. Laporan penjualan, misalnya, tidak termasukpenjualan bahan mentah serta bahan penghubung untuk perusahaan non-Eropa karenatelah menjadi komponen barang jadi yang dijual ke Eropa.Krisis Eropa juga tidak akanberpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia secara menyeluruh. Sebab,ketergantungan Indonesia terhadap pasar Eropa sangat kecil. Hal ini terlihat dariprosentasi ekspor Indonesia ke berbagai negara di wilayah Eropa seperti Yunani, negaradi Eropa yang mengalami krisis terparah saat ini masih sangat kecil. Ekspor ke Eropayang relatif besar adalah ke negara Jerman dan Perancis yang kondisinya masih sangatkuat. Meskipun begitu krisis utang yang dialami oleh Yunani dan negara Eropa Selatanlainnya dikhawatirkan akan menyebabkan Jerman dan Prancis sebagai motor penggerakperekonomian Eropa melepas euro. Jika ini terjadi maka bursa saham global akananjlok. Investor global akan menarik dananya di bursa-bursa Asia, khususnya dari pasarnegara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia.Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), surplus perdagangan Indonesia sampai pada kuartal IIItahun 2011 memang meningkat sebesar 37,5 % dari tahun 2010 pada periode yang sama.Namun, kinerja ekspor Indonesia mulai melemah pada bulan September 2011, dibandingkandengan bulan sebelumnya. Pada bulan September, ekspor Indonesia mengalami penurunandibanding bulan Agustus. Hal itu ditunjukkan oleh nilai ekspor bulan September yang hanyamencapai USD 17,54 miliar dibanding bulan Agustus yang mencapai USD 18,64 miliar.Penurunan terus terjadi pada bulan Oktober di mana ekspor hanya mencapai USD 16,95miliar. Dari data tersebut, menurunnya jumlah ekspor ke Eropa dan AS lah yang berkontribusibesar pada penurunan kinerja ekspor Indonesia secara keseluruhan. BPS melansir, eksporIndonesia ke Uni Eropa menurun USD543 juta dan ekspor ke AS menurun USD200 juta padabulan September 2011. Dan penurunan ini akan terus terjadi apabila Indonesia belummendapatkan pasar baru sebagai alternatif tujuan ekspor, mengingat kondisi perekonomianEropa dan AS yang masih labil. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2011tercatat sebesar 3,5 persen dibandingkan kuartal II-2011 atau mencapai 6,5 persendibandingkan tahun sebelumnya. Namun perlambatan ini dinilai tidak terlampau

Free-Animation

Free-Animation

Krisis Eropa: Penyebab Krisis Eropa http://belajareko.blogspot.com/2012/06/penyebab-krisis-eropa.html

3 of 6 11/04/2013 10:38

Page 4: Penyebab Krisis Eropa

mengkhawatirkan. Pasalnya, perekonomian Indonesia cenderung disokong oleh sektordomestik. Maka pertumbuhan ekonomi diprediksi masih akan berlanjut.Krisis ekonomi global yang terjadi di Eropa juga memberi dampak pada pariwisataIndonesia, walaupun tidak terlalu besar. Daya saing pariwisata, Indonesia adalah ranking74 di antara 139 negara. Krisis kali ini telah memukul negara-negara Eropa membuatjumlah pengangguran di negara-negara tersebut meningkat. Padahal kontribusi turisEropa dalam sektor Pariwisata sangat tinggi pada tahun 2009 terjadi penurunan jumlahkunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang di Indonesia. Untuk itudiperlukan diversifikasi pasar untuk mengantisipasi dampak krisis Eropa terhadapperkembangan sektor pariwisata. Perekonomian Asia yang terus tumbuh dan pasar-pasaryang kini tengah berkembang dapat menjadi salah satu tumpuan untuk mengganti pasardari Eropa yang kemungkinan akan tergerus akibat krisis. 43 persen turis di KawasanASEAN merupakan dari dalam ASEAN sendiri. Dan dua pertiganya berasal darikawasan ASEAN plus China, Korea, Jepang, India, Australia dan Selandia Baru.Dengan pertumbuhan ekonomi masih cukup kuat, yang mendorong pertumbuhan kelasmenengah membuat pasar di Asia menjadi salah satu tumpuan baru industri pariwisata.Selain itu, diperlukan peningkatan kerja sama yang selaras antar negara ASEAN dalammengembangkan sektor pariwisata. Diantaranya dengan mengimplementasikan rencanastrategi pariwisata ASEAN. Adanya dampak dari krisis Eropa terhadap pariwisatakemungkinan akan dirasakan. Namun pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dansemakin tingginya minat untuk berpergian akan menjadi harapan dalam industri ini.Meski Eropa dilanda krisis dan pertumbuhan dunia terus melambat, pariwisata mamputumbuh empat persen. Sedangkan di ASEAN pariwisata tumbuh lebih cepat sebesarsembilan persen. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang masih tahan terhadapkrisis, sehingga pariwisata ASEAN akan tetap tumbuh.Namun krisis Krisis finansial yang terjadi di Eropa tidak selalu menyebabkan dampak yangburuk, karena krisis finansial yang terjadi di Eropa justru menyebabkan perlambatanpertumbuhan di sektor industri. Isu beban utang yang dialami oleh Yunani dan negara-negaraEropa selatan sepanjang paruh kedua 2011, perlambatan pertumbuhan di kawasan ZonaEropa serta munculnya kekhawatiran akan datangnya resesi baru membuat level produksi disektor industri utama menurun. Ini terlihat dari turunnya angka emisi gas rumah kaca yangdihasilkan Akibatnya, produksi emisi gas rumah kaca negara-negara Uni Eropa juga menurun.Sehingga hal ini berdampak positif bagi lingkungan.

Kesimpulan dan Saran Tentunya jika isu global ini ingin dihentikan secara keseluruhan, solusi-solusi tertentu akandibutuhkan. Banyak solusi yang ditawarkan untuk mengatasi utang dan dampak krisis kreditpemerintah di Eropa. Krisis ekonomi yang melanda negara-negara kawasan Eropa sudahmemasuki tahun ketiga dan belum terlihat kapan akan berakhir, serta bagaimana nantiakhirnya. Sebaiknya, jangan meremehkan krisis yang terjadi di Eropa. Sebab yang mengalamiguncangan keuangan adalah negara, bukan perusahaan yang bisa recovery satu sampai duatahun. Pelemahan ekonomi di Eropa perlu mendapatkan perhatian bagi pengambil kebijakandi Indonesia. Indonesia harus bersiap-siap mengantisipasi efek dari krisis tersebut, meskidampak langsung Eropa ke ekonomi Indonesia akan sangat minim. Memasuki 2012 Indonesiasebaiknya sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk menangkal imbas krisis utang zonaeuro karena Bank Indonesia (BI) memperkirakan krisis itu masih akan berlanjut hingga tahundepan.Krisis Yunani yang berimbas ke negara-negara lainnya di Uni Eropa harus segera ditanganioleh Uni Eropa sebagai organisasi regional di kawasan itu. Dengan adanya krisis di Uni Eropayang menjadi tujuan ekspor Indonesia dengan ketergantungan ekspor 11, 4 % maka Indonesiaharus secepatnya mencari pasar alternatif untuk memasarkan produknya, misalnya ke Negaradi Asia Tenggara, India dan Asia Timur yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yangtinggi. Krisis ekonomi yang melanda negara-negara di kawasan Uni Eropa membuat Indonesiaterkena imbasnya, entah sampai kapan. Indonesia sudah merasakan dampak negatif darikrisis Eropa. Misalnya ekspor cokelat ke Eropa dari Sulawesi menurun drastis. Perlambatanekspor ke luar negeri disebabkan oleh perlambatan ekonomi negara maju seperti Uni Eropaserta berlarutnya penyelesaian krisis utang Eropa. Ini tidak bisa dibiarkan karena bisamembuat pengusaha semakin terpuruk saat ini sudah tidak bisa lagi mengandalkan ekspor kenegara-negara tradisional seperti negara di kawasan Eropa Barat. Para pengusaha sudahharus melirik pangsa pasar lain yang tidak terkena krisis. Diversifikasi pasar tujuan ekspormenjadi strategi yang perlu diintensifkan. Dalam mengatasi masalah ini, salah satu langkahyang bisa diambil oleh pemerintah adalah dengan reorientasi pasar ekspor ke Asia (terutamaChina), Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika. Dalam jangka menengah, reorientasi eksporakan mampu mendongkrak ekspor yang sempat menurun akibat krisis. Dalam jangka panjang,reorientasi ekspor akan bisa memperluas pasar ekspor Indonesia dengan menciptakan target-target pasar yang baru. Selain membuka akses baru tujuan ekspor, peningkatan kemampuanproduksi dan teknologi produsen Indonesia perlu ditingkatkan. Terjadinya krisis ini menuntutIndonesia untuk mampu memanfaatkan semua peluang yang ada, misalnya ACFTA, untukdapat meningkatkan nilai ekspor. Memang, semenjak diberlakukannya ACFTA, terjadi defisit

Free-Animation

Free-Animation

Krisis Eropa: Penyebab Krisis Eropa http://belajareko.blogspot.com/2012/06/penyebab-krisis-eropa.html

4 of 6 11/04/2013 10:38

Page 5: Penyebab Krisis Eropa

Diposkan oleh Ardhi0613 di 00.20

pada neraca perdagangan Indonesia dengan China. Namun secara keseluruhan, neracaperdagangan Indonesia mengalami surplus. Oleh karena itu, peluang ini harus dimanfaatkansebaik-baiknya dengan cara menjadikan China sebagai sasaran utama ekspor Indonesia,mengingat tidak lagi ada hambatan tarif dan kuota. Selain itu, reorientasi pasar perlu jugaditujukan ke dalam negeri, dalam artian memanfaatkan pasar domestik untuk menampungproduk yang mengalami penurunan ekspor. Hal ini tentunya perlu diimbangi dengan kualitasproduk yang tinggi agar mampu bersaing dengan produk-produk impor, agar masyarakatIndonesia juga turut menikmati produk dalam negeri yang memiliki kualitas lebih baik. EkonomiIndonesia masih cukup kuat dan tangguh, asalkan antara dunia usaha, pemerintah danpekerja dapat saling mendukung untuk menopang pertumbuhan yang berkelanjutan.Diperlukan peningkatan kerja sama yang selaras antar negara ASEAN dalammengembangkan sektor pariwisata. Diantaranya dengan memperhatikan dan pembenahandengan serius sektor pariwisata Indonesia, sehingga bukan hanya masuknya turis tapi jugadiharapkan kualitas dan keberlanjutan turisme.Dan juga pentingnya pembangunan sarana infrastruktur di Indonesia untuk mendorongpertumbuhan ekonomi serta antisipasi pelemahan perekonomian global akibat krisis di Eropa.Karenanya, peningkatan proyek infrastruktur bisa dilakukan dengan menyederhanakanprosedur pelaksanaan proyek dan meningkatkan kapasitas dari lembaga-lembaga pelaksanaproyek. Peningkatan belanja modal dalam APBN Perubahan 2012 sebesar Rp168,87 triliunmerupakan hal yang positif untuk mendorong pembangunan infrastruktur.Namun langkah-langkah antisipasi yang diambil Eropa akan mampu meredam gejolak krisis.Penanganan krisis Eropa dalam beberapa bulan terakhir sudah cukup baik. Namun untukbenar-benar bisa mengatasi krisis keuangan Eropa, harus dilakukan tindakan lebih jauhsekarang juga. Pembuat kebijakan tidak bisa ongkang-ongkang kaki saja. Eropa harusmengatasi berbagai masalah dalam kesepakatan sektor perbankan lintas batas. PengawasanEropa, jaminan sistem deposit Eropa dan sebuah sistem dimana risiko dibagi antara negara,misalnya melalui Eurobonds, bisa digunakan untuk menghindari masalah di masa depan.Bank-bank lemah harus ditangani oleh Dana Eropa yang berkepentingan terhadap bank.Terakhir, Eropa harus memperkuat cadangan dana krisis yang mereka miliki untukmenahan gempuran krisis keuangan. The European Financial Stability Facility andEuropean Stability Mechanism saat ini tercatat memiliki dana cadangan hingga 740miliar euro.

Kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah, krisis ekonomi apapun harusditanggulangi dari pengaturan sistem ekonomi maupun politik sehingga ekonomi sebuahnegara atau seluruh dunia dapat bertahan dan berjalan secara stabil.

Rekomendasikan ini di Google

Beri komentar sebagai:

2 komentar:

comant,,,, 21 September 2012 09.43

waw,,,,makasih banyak yah dengan infonya,,sangat membantu deh

Balas

king khan 3 Maret 2013 03.11

thanks ya udah banyak membantu aku dalam nulis artikel, tulisannya menarik seklai mbapi satu kurang nya law saya boleh kommentar referency nya kok gak ada :)

Balas

Free-Animation

Free-Animation

Krisis Eropa: Penyebab Krisis Eropa http://belajareko.blogspot.com/2012/06/penyebab-krisis-eropa.html

5 of 6 11/04/2013 10:38

Page 6: Penyebab Krisis Eropa

Posting Lebih Baru Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

Free-Animation

Free-Animation

Krisis Eropa: Penyebab Krisis Eropa http://belajareko.blogspot.com/2012/06/penyebab-krisis-eropa.html

6 of 6 11/04/2013 10:38