penyebab kebutaan murid wrerwiyata guna
DESCRIPTION
rwerwTRANSCRIPT
Penyebab Kebutaan Murid “WIYATA GUNA”( Sekolah Tuna Netra di Bandung, Indonesia )
Oleh : R Sitorus,M Preising,B Lorenz
Sumber : British Journal of Ophthalmologi, 2003Dibacakan : dr. Nunuk MU, Sp M , MKes
Pendahuluan:
- Estimasi WHO : Kebutaan anak (KA) dunia :
1 jt di Asia 0,3 jt di Afrika 0.1 jt Am Ltn 0,1 jt neg lain
- Indonesia : pdduk 206 jt:< 14 th 61.250.199 org< 19 th 82.399.716 org
- Kebutaan Indonesia: 1,5 % Bangladesh : 1 % India : 0,7% Thailand: 0,3 %- Studi ini bertujuan: Melihat pola penyebab gangguan visus
dengan penekanan terkait yg dpt dicegah & diobati
Metode:- Penelitian : murid Wiyata Guna: sekolah
Tunanetra di Bandung, Indonesia- Th 2000 – 2002 165 murid diperiksa
oleh dr mata informasi: murid, org tua, staf
sekolah, rekam medis, rwyt kebutaan
pmrksaan: visus, segment anterior (slitlamp, senter,loupe), direk indirek oft,foto fundus
peny genetik: rwyt keluarga
Hasil:
- dari 167 murid : 2 di eksekusi 95 lk2, 70 wnt 101 (98,5%) : 11 th atau > 12 (7,1%): 5-10 th 2 (1,2 %): < 5 th 3,6% gangguan visus berat 96,4 % buta
Penyebab 1. anatomis : terbanyak bolamata 32,7%: ptisis bulbi 12,1 % mikroftalmos dan anoftalmos: 11,5% buftalmos: 9,1%2. retina: 43 ( 26 %) distrofi 20,6% (Leber Congenital Amaurosis &
Retinitis pigmentosa) ROP 3 (1,8%) lain2 (3,6%): ablasio,tumor intra okular, retinopati3. kornea : 29 (17,6%): stafiloma & sikatrik kornea: krn infeksi
Etiologi:1. Terbanyak: heriditer: 42,4%
( buftalmos, Leber,Ret.Pigm)2. Pos natal : 30,9% (stafiloma, sikatrik
kornea, ptisis)3. Peri /neo natal : 1,8 % intra uterin : 0,6% (toksoplsma) unknown (rwyt < detil): 24,3%: mikroftalmos, katarak,disgenesis antr.segn4. Pertalian darah : 6,7%
Urutan Kasus:
1. stafiloma , sikatrik kornea, ptisis bulbi infeksi: 29,7%
2. distrofi retina: Leber, ret pigmn : 20,6%3. katarak kongenital : 13,3%4. mikroftalmos, anoftalmos : 10,9%5. buftalmos : 9,1 %6. optik atrofi : 5.5%7. ROP, toxo,intra ocular Tumor: 8.4%8. disgenesis anterior segmen : 2,4%
Diskusi
Negara kaya : pnybb kebutaan: lesi optic nerve & visual pathway
Neg miskin : sikatrik kornea Semua Negara: katarak / kongenital, retinal distrofi Hasil studi:
• semua murid Wiyata Guna buta• pnybab terbanyak: heriditair & infeksi• pnybab genetic 42,4%, berbeda dg bbrp studi di Asia:
Srilanka 35% Thailand: 16,8% India 23% Malaysia 29,5% China 30,7%
Diskusi (contd.)
berbeda juga dg di UK % USA yg banyak perinatal tmsk prematuritas kebutaan cortical dan nervus optikus, di studi ini hanya ada ROP 1,8%
Terdapat kasus distrofi retina:
autosom resesive : 77.1%
autosome dominant 7,1%
tingginya autosome resesive krn adanya perkawinan pertalian darah jg ditemui di India , Srilanka, Mediteranian
adanya kasus Leber: tmsk langka di Indonesia di Wiyata Guna tdk ada murid yg diterima dg
cacat lain selain tunanetra di UK & USA didapatkan selain tunanetra ada cacat lain yg menyertai yg dihubungkan dg gangguan kortek visual : tuli , polidactily dg obesitas
Kasus yg bs diobati dan dicegah:sikatrik kornea, stafiloma kornea,ptisis
bulbi infeksi , malnutrisi, def vit Adef vit A menurun krn pemberian vit A
di posyandukatarak : 13,3% bs dideteksi dini,
operasi & rehabilitasibuftalmos / glaukoma kongenita
9,1% deteksi dini, operasipenyebab heriditer konseling ttg
perkawinan antar klrg
Kesimpulan : - frekwensi kasus genetik, infeksius / kondisi gizi
terletak antara neg. berkembang & sedang berkembang
- diperlukan diagnose awal,terapi,operasi ,genetik konseling
- dibutuhkan: strategi utk kegiatan preventive pediatrik oft & unitnya pelayanan genetik yan mata primer yg komprehensif low vision studi populasi
Terima kasih