penyalahgunaan narkotika

21
Penyalahgunaan narkotika, psykotropika dan minuman keras pada umumnya disebabkan karena zat-zat tersebut menjanjikan sesuatu yang dapat memberikan rasa kenikmatan, kenyamanan, kesenangan dan ketenangan, walaupun hal itu sebenarnya hanya dirasakan secara semu. Penyalahgunaan narkoba ada beberapa factor yaitu: 1. Lingkungan sosial Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal narkotika, psykotropika maupun minuman keras atau bahan berbahaya lainnya. Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-masing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga ataupun karena akibat dari broken home. Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan uang tersebut untuk membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka. 2. Kepribadian Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masayarakat ataupun di lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi masalah tersebut dengan cara menyalahgunakan narkotik, psykotropika maupun minuman keras yang dilakukan untuk menutupi kekurangan mereka tersebut sehingga mereka memperoleh apa yang diinginkan seperti lebih aktif dan berani Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas dari segala aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai tempat pelarian yaitu dengan menggunakan narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya. Lemahnya mental seseorang akan lebih

Upload: coomiee

Post on 11-Jun-2015

22.587 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyalahgunaan narkotika

Penyalahgunaan narkotika, psykotropika dan minuman keras pada umumnya disebabkan karena zat-zat tersebut menjanjikan sesuatu yang dapat memberikan rasa kenikmatan, kenyamanan, kesenangan dan ketenangan, walaupun hal itu sebenarnya hanya dirasakan secara semu.

Penyalahgunaan narkoba ada beberapa factor yaitu:

1. Lingkungan sosial

Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal narkotika, psykotropika maupun minuman keras atau bahan berbahaya lainnya.

Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-masing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga ataupun karena akibat dari broken home.

Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan uang tersebut untuk membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka.

2. Kepribadian

Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masayarakat ataupun di lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi masalah tersebut dengan cara menyalahgunakan narkotik, psykotropika maupun minuman keras yang dilakukan untuk menutupi kekurangan mereka tersebut sehingga mereka memperoleh apa yang diinginkan seperti lebih aktif dan berani

Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas dari segala aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai tempat pelarian yaitu dengan menggunakan narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya. Lemahnya mental seseorang akan lebih mudah dipengaruhi oleh perbuatan-perbuatan negatif yang akhirnya menjurus ke arah penggunaan narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya.

Akibat penyalahgunaan narkotika:

1. Merusak susunan syaraf pusat atau merusak organ-organ tubuh lainnya, seperti hati dan ginjal,serta penyakit dalam tubuh seperti bintik-bintik merah pada kulit seperti kudis, hal ini berakibat melemahnya fisik, daya fikir dan merosotnya moral yang cenderung melakukan perbuatan penyimpangan social dalam masyarakat.

2. Dalam memenuhi kebutuhan penggunaan narkotik, mereka dengan menghalalkan segala cara untuk memperoleh narkotik. Yang awalnya menjual barang-barang hingga melakukan tindakan pidana.

Page 2: Penyalahgunaan narkotika

Akibat penyalahgunaan psykotropika: Psykotropika terbagi menjadi 4 golongan: psykotropika gol I, gol II, gol III dan gol IV. Psykotropika yang sedang populer dan banyak yang disalahgunakan adalah psykotropika gol I yaitu ecstasy dan psykotropika gol II yaitu sabu-sabu. Efek yang ditimbulkan dari psytropika adalah:

1. Efek farmakologi dari ecstasy tidak hanya bersifat stimulant tapi juga mempunyai sifat halusinogenik yaitu menimbulkan khayalan-khayalan nikmat dan menyenangkan, secara rincinya adalah: • Meningkatkan daya tahan tubuh • Meningkatkan kewaspadaan • Menimbulkan rasa nikmat dan bahagia semu • Menimbulkan khayalan yang menyenangkan • Menurunkan emosi

2. Efek samping yang berlebihan adalah: • Muntah dan mual • Gelisah • Sakit kepala • Nafsu makan berkurang • Denyut jantung berkurang • Timbul khayalan yang menakutkan • Kejang-kejang

3. Efek terhadap organ tubuh: • Ecstasy : dapat menimbulkan gangguan pada otak, jantung, ginjal, hati, kulit dan kemaluan.

4. Efek-efek lainnya: setelah pengaruh ecstasy habis berapa jam atau beberapa hari, maka pengguna akan mengalami: • Tidur berlama-lama dalam gelap • Depresi • Apatis • Kematian karena adanya payah jantung serta krisis hipertensi atau pendarahan pada otak

Akibat penyalahgunaan bahan berbahaya (minuman keras):

Meminum minuman beralcohol banyak akan menimbulkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan lambung.

Dapat merusak secara permanen jaringan otak sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan belajar dan gangguan jiwa tertentu.

Perasaan seorang tersebut mudah tersinggung dan perhatian terhadap lingkungan juga terganggu, menekan pusat pengendalian diri sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif dan bila tidak terkontrol akan menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma dan sikap moral yang lebih parah lagi akan dapat menimbulkan tindakan pidana atau kriminal.

Page 3: Penyalahgunaan narkotika

15.000 Nyawa Melayang Akibat Narkoba

Denpasar (ANTARA News) - Sekitar 15 ribu nyawa melayang pertahunnya akibat penyalahgunaan narkoba yang dilakukan warga hampir di semua daerah di Indonesia.

"Itu baru berupa nyawa, belum uang yang harus dihambur-hamburkan atau dibuang percuma untuk itu yang mencapai puluhan miliar rupiah," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Made Mangku Pastika, di Denpasar, Sabtu.

Usai melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk kampanye bahaya narkoba antara BNN dengan PLN Distribusi Bali, Komjen Pastika mengaku tidak kaget mendengar ada narapidana (napi) kasus narkoba yang tewas di beberapa lembaga pemasyarakatan (Lapas), antara lain di Lapas Kerobokan, Bali.

"Tidak aneh itu. Coba anda cek, hampir setiap hari ada napi dalam kasus narkoba yang kemudian tewas di dalam Lapas," katanya menjelaskan.

Kalakhar BNN mengungkapkan, napi narkoba yang tewas saat menjalani tahanan antara lain akibat serangan penyakit AIDS yang dideritanya.

Seperti diketahui, tidak sedikit pada pecandu narkoba yang kemudian terinfeksi virus HIV penyebab AIDS, setelah mereka ramai-ramai menyuntik diri memasukkan cairan barang terlarang menggunakan satu jarum secara bergiliran.

Dari satu jarum yang "tertempel" virus HIV itulah, kemudian menular kepada pemakai jarum yang lain, sehingga tidak sedikit para pecandu narkoba yang akhirnya juga sebagai penderita AIDS.

Menurut Pastika, kondisi yang demikian lebih diperparah lagi setelah tidak satupun rumah sakit di Indonesia yang dilengkapi dengan ruang ICU atau gawat darurat yang khusus untuk para penderita AIDS.

"Tidak ada rumah sakit yang dilengkapi ruang ICU untuk para penderita AIDS. Akibatnya, begitu ada penderita AIDS yang sekarat, ia tinggal mati saja di rumah sakit yang dituju," ucapnya, menandaskan.

Selain akibat penyakit AIDS, tidak sedikit juga napi narkoba yang kemudian tewas setelah over dosis barang terlarang, seperti halnya yang sempat terjadi di Lapas Kerobokan.(*)

Page 4: Penyalahgunaan narkotika

COPYRIGHT © 2007

Faktor Penyebab/Alasan Seseorang Memakai/Menggunakan Narkoba, Narkotika & Zat AdiktifTue, 29/01/2008 - 3:25am — godam64

Setiap orang yang menyalahgunakan zat-zat terlarang pasti memiliki alasan mereka

masing-masing sehingga mereka dapat terjebak masuk ke dalam perangkap narkotika,

narkoba atau zat adiktif. Berikut di bawah ini adalah faktor sebab musabab kenapa

seseorang menjadi pecandu / pengguna zat terlarang :

1. Ingin Terlihat Gaya

Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pamakainya menjadi lebih berani, keren,

percaya diri, kreatif, santai, dan lain sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh orang lain

tersebut dapat menjadi trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang memakai zat

terlarang itu akan disebut trendy, gaul, modis, dan sebagainya. Jelas bagi orang yang

ingin disebut gaul oleh golongan / kelompok itu, ia harus memakai zat setan tersebut.

2. Solidaritas Kelompok / Komunitas / Genk

Suatu kelompok orang yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi antar anggota

biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa anggota

kelompok yang berpengaruh pada kelompok itu menggunakan narkotik, maka biasanya

anggota yang lain baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan

narkotik itu agar merasa seperti keluarga senasib sepenanggungan.

3. Menghilangkan Rasa Sakit

Seseorang yang memiliki suatu penyakit atau kelainan yang dapat menimbulkan rasa

sakit yang tidak tertahankan dapat membuat orang jadi tertarik jalan pintas untuk

mengobati sakit yang dideritanya yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan zat

terlarang.

4. Coba-Coba / Ingin Tahu / Pengen Tau

Page 5: Penyalahgunaan narkotika

Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang,

seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi nikmatnya zat

terlarang tersebut. Jika iman tidak kuat dan dikalahkan oleh nafsu bejad, maka seseorang

dapat mencoba ingin mengetahui efek dari zat terlarang. Tanpa disadari dan diinginkan

orang yang sudah terkena zat terlarang itu akan ketagihan dan akan melakukannya lagi

berulang-ulang tanpa bisa berhenti.

5. Ikut-Ikutan

Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain

yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan

yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat

terlarang sebagai perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan.

Orang yang melihat orang lain asyik pakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba

mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk menyalah gunakan tempat umum.

6. Menyelesaikan Dan Melupakan Masalah / Beban Stres

Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus dalam

pangkuan narkotika, narkoba atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabok, atau jadi

gembira ria.

7. Menonjolkan Sisi Berontak / Pemberontakan / Kekuasaan / Kehebatan

Seseorang yang bandel, nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai

sosok yang ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Dengan zat terlarang akan

membantu membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat memberontak

dari tatanan yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh kawan-kawannya

pun dapat terjerembab pada zat terlarang.

8. Melenyapkan BT, Bete Dan Bosan Dan Agar Merasa Enak

Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagaian orang adalah sesuatu

yang tidak menyenangkan dan ingin segera hilang dari alam pikiran. Zat terlarang dapat

membantu seseorang yang sedang banyak pikiran untuk melupakan kebosanan yang

Page 6: Penyalahgunaan narkotika

melanda. Seseorang dapat mengejar kenikmatan dengan jalan mnggunakan obat

terlarang yang menyebabkan halusinasi / khayalan yang menyenangkan.

9. Mencari Tantangan / Kegiatan Beresiko

Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki resiko tinggi dalam

menjalankan aksinya ada yang menggunakan obat terlarang agar bisa menjadi yang

terhebat, penuh tenaga dan penuh percaya diri.

10. Merasa Dewasa

Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa oleh orang

lain agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalah gunaan zat terlarang. Dengan

menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri, merasa sudah

matang, bebas orangtua, bebas guru, dan lain-lain.

 

Page 7: Penyalahgunaan narkotika

Juli 18, 2008

Berbagai Penyebab Remaja Melakukan Penyalahgunaan   Narkoba Diarsipkan di bawah: umum — y1hd @ 2:08 am Tags: faktor, hukum, masyarakat, orang tua, remaja, sumber, umum

Penyebab dari dalam diri dan kepribadian remaja, yang biasa di sebut faktor disposisi:

Ketidak mapuan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan Kepribadian yang lemah Kurangnya kepercayaan diri Ketidak mampuan mengendalikan diri Dorongan ingin tahu, ingin mencoba, ingin meniru dan ingin berpetualang Mengalami tekanan jiwa Tidak mempunyai tanggung jawab Tidak memikirkan akibat dari perbuatannya Ketidak tahuan akan bahaya narkoba Mengalami kesunyian, keterasingan dan kecemasan

Penyebab yang bersumber dari orang tua/keluarga, biasa disebut faktor penyumbang:

Orang tua adalah keluarga pecah Orang tua (ayahdan ibu) tidak harmonis Orang tua kurang/tidak ada komunikasi dan keterbukaan Orang tua terlalu memiliki,menguasai.melindungi,mengarahkan dan mendikte Orang tua tidak acuh dan tidak mengadakan pengawasan Orang tua terlalu memanjakan Orang tua terlalu sibuk baik karena mencari nafkah ataupun karena kejaran karier Tidak ada perhatian, kehangatan,kasih sayang dan kemesraan dalam keluarga Salah satu atau kedua orang tua menderita tekanan jiwa Salah saru atau kedua orang tua adalah pemakai

Penyebab yang bersumber pada kelompok sebaya , atau faktor pemicu:

Adanaya satu atau beberapa anggota kelompok sebaya yang menjadi penyalahguna narkoba

Adanaya anggota kelompok sebaya yang menjadi pengedar narkoba Ajakan, bujukan dan iming-iming teman atau anggota kelompok sebaya Paksaan dan tekanan kelompok sebaya, bila tidak ikut melakukan penyalahgunaan

narkoba dianggap tidak setia kepada kelompoknya

Page 8: Penyalahgunaan narkotika

Penyebab yang bersumber dari kehidupan masyarakat, merupakan juga faktor pemicu:

Masyarakat yang tidak acuh, tidak peduli Longgarnya pengawasan sosial masyarakat Banyak faktor pemicu ketegangan jiwa dalam masyarakat, seperti: kemacetan

lalu-lintas, kenaikan harga-harga bahan pokok, polusi, banyaknya tindak kekerasan dan tindak kejahatan, ketidak pastian dan persaingan

Lemahnya penegakan hukum Banyknya pelanggaran huku, penyelewengan dan korupsi Banyaknya pemutusan hubungan kerja Kemiskinan dan penganguran Pelayanan masyarakat yang buruk Penegakan hukum yang lemah dan tidak adanya ketertiban dan kepastian hukum Menurunnya moralitas masyarakat Bergentayangannya pengedar narkoba yang mencari mangsa Lingkungan pemukiman yang tidak mempunyai fasilitas tempat anak bermain,

menyalurkan hobinya serta kreatifitasnya Arus informasi dan globalisasi yang menyebarkan gaya hidup modern Proses perubahan sosial serta pergeseran nilai yang cepat

 

Bagaimana cara terbaik mencegah peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba ?Saat ini peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba sdh sangat memprihatinkan... Generasi muda kita akan hancur karena narkoba !!! Apakah anda tidak prihatin dengan keadaan ini ? Tolong carikan solusi yang terbaik untuk mencegah dan memberantasnya !

10 bulan lalu

Diskusi Pencerahan Dalam Rangka Program Intensifikasi Harm Reduction[24 November 2004, 14:18 WIB]

Sebagaimana kita ketahui bahwa pada saat ini prevalensi hiv/aids di indonesia sudah mencapai tingkat epidemi yang terkonsentrasi pada sub populasi tertentu serta dalam 4 (empat) tahun terakhir ini terjadi peningkatan prevalensi hiv/aids pada kelompok pengguna narkotika, psikotropika dan bahan adiktif dengan cara suntik.

Penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif dengan cara suntik serta dampak penyebaran hiv/aids yang diakibatkannya sangat membahayakan dan merupakan ancaman nyata bagi pertumbuhan kehidupan bangsa dan negara.

Page 9: Penyalahgunaan narkotika

Percepatan peningkatan kasus hiv/aids tertinggi disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba suntik, hal ini disebabkan karena tidak sterilnya alat/jarum suntik yang digunakan secara bersama.

Disisi lain, perlu juga dipahami bahwa perilaku seksual berisiko juga sangat dipengaruhi oleh para pelaku penyalahguna narkoba dengan jarum suntik yang dapat menyebarkan ke masyarakat luas (umum).Disamping permasalahan tersebut di atas, pada saat ini trend dunia dibidang penyalahgunaan narkoba adalah terjadinya peningkatan penyalahgunaan ats (amphetamine type stymulants). Berdasarkan data yang ada dikhawatirkan hal ini akan menjadi permasalahan yang besar dalam penanggulangan narkoba di masa yang akan datang.

Melihat permasalahan tersebut, maka bnn bersama rakyat ke depan masih akan menghadapi permasalahan narkoba yang cukup serius khususnya terhadap penyalahgunaan ats dan kokain, baik dengan cara suntik ataupun bukan, padahal narkoba yang lain belum sepenuhnya dapat diatasi, sehingga permasalahan narkoba tidak hanya yang terkait dengan idus atau hiv aids saja, namun permasalahan narkoba juga terkait dengan faktor-faktor lainnya seperti masalah politik, hukum dan keamanan yang tidak kalah peliknya.

Untuk mengatasi kedua masalah tersebut, perlu komitmen dan tindakan nyata dari semua pihak, sekalipun penanggulangan masalah hiv/aids di bawah komisi penanggulangan aids (kpa), sedangkan penanggulangan masalah narkoba berada di bawah tanggung jawab badan narkotika nasional (bnn), namun menghadapi kedua epidemi tersebut haruslah bersatu padu dan bekerja sama dengan sebaik-baiknya. Di samping itu bnn perlu lebih mengaktifkan anggota bnn yang berada disektor penegakan hukum untuk lebih meningkatkan pengawasan agar dapat mengurangi tindak kriminalitas dan meningkatkan kualitas keamanan.

Penandatanganan mou antara komisi penanggulangan aids (kpa) dan badan narkotika nasional (bnn) merupakan titik awal dalam upaya terpadu pencegahan hiv/aids dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik. Ini berarti kita menangani kedua epidemi tersebut secara bersamaan yaitu terhadap penyalahgunaan narkoba dan penyebaran hiv/aids.

Saat ini sedang berkembang konsep “harm reduction”, di mana dua program di antaranya yaitu “needle syringe program (nsp) / program jarum suntik” dan “therapi substitusi methadone” masih sering menimbulkan masalah yang dilematis, sehingga dalam melaksanakan kedua program ini haruslah sangat hati-hati dan penuh pertimbangan jauh ke depan.

Mengantisipasi dua permasalahan tersebut diatas dan mempertimbangkan kepentingan bangsa yang jauh lebih besar, yaitu menyelamatkan bangsa dari epidemi hiv/aids, maka berdasarkan konsultasi kalakhar bnn dengan ketua mahkamah agung, kedua program tersebut dapat dilaksanakan secara terbatas dan sangat hati-hati dengan pengawasan yang

Page 10: Penyalahgunaan narkotika

sangat ketat.

Mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, bnn tidak ingin membiarkan permasalahan ini tidak tertangani karena alasan-alasan tersebut diatas. Sehingga dalam menanggulangi masalah percepatan peningkatan penularan hiv/aids melalui penyalahgunaan narkoba dengan cara suntik di indonesia, perlu tindakan yang terpadu dan menyeluruh, meliputi :a. Mencegah penyalahguna baru.b. Mencegah penyalahguna narkoba agar tidak menjadi ketergantungan/ kecanduan.c. Mencegah penyalahgunaan narkoba dengan cara suntik.d. Mencegah penyebaran komplikasi (hiv/aids) di kalangan penyalahguna narkoba cara suntik.e. Mencegah penularan hiv/aids oleh penyalahguna narkoba kepada populasi umum.

Pada prinsipnya pelaksanaan harm reduction di lapangan harus dilakukan sesuai dengan pentahapan secara benar dan terukur, dimulai dengan pilot project di lokasi terpilih di bawah kendali dan pengawasan institusi pemerintah (lapas, pusat-pusat t & r), keikutsertaan lsm yang memberi kontribusi terutama untuk kegiatan penjangkauan di lapangan (outreach), melakukan monitoring dan evaluasi secara ilmiah untuk membuktikan efektivitas program, beberapa hal tersebut diatas perlu dipersiapkan secara matang dalam mencapai target terjangkaunya injecting drug use (idu) 25% pada tahun 2004 dan 50% pada tahun 2005.

Penyebaran hiv/aids melalui penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat/bahan adiktif dengan cara suntik dapat dicegah melalui pendekatan yang komprehensif dan dilaksanakan secara koordinatif.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka perlu saya sampaikan kepada rekan-rekan kpa agar secara bersama-sama dengan bnn, bnp dan bnk dapat segera melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan harm reduction dalam rangka mencegah semakin berkembangnya hiv/aids.

Page 11: Penyalahgunaan narkotika

Sesuatu yang sulit sekali dihilangkan dari seorang pecandu adalah sugesti. Sugesti(ketergantungan psikologis) inilah yang membuat seseorang selalu mempunyai keinginan untuk terus memakai NARKOBA. Seorang pecandu walaupun sudah sembuh atau sudah bersih dari NARKOBA tetap mempunyai keinginan untuk balik lagi memakai NARKOBA seumur hidupnya dan mungkin terjerumus lagi di dalam NARKOBA.

Tips praktis agar bebas dari narkoba 1. Jangan sekali - sekali mencoba NARKOBA walaupun hanya sekali saja. Jangan

takut atau malu untuk menolak terhadap orang / teman yang menawarkan NARKOBA.

2. Membangun komunikasi antar anggota keluarga. Biasakanlah menjalin komunikasi antar keluarga dan luangkan waktu walaupun sedikit untuk berkumpul dengan keluarga.

3. Usahakan untuk belajar memecahkan masalah. Jangan sekali - sekali memakai NARKOBA ketika Anda mempunyai suatu masalah. Memakai NARKOBA samasekali tidak memecahkan masalah.

4. Perkuat dan perdalam agama dan iman. Ini berguna agar iman tidak goyah oleh rayuan - rayuan untuk memakai NARKOBA. Hal ini sangat dianjurkan dimulai dari keluarga.

5. Sering mengikuti / mendengar kampanye ANTI NARKOBA. Hal ini dilakukan agar kita mengerti dampak- dampak negatif yang ditimbulkan jikalau memakai NARKOBA.

6. Memperbanyak pengetahuan mengenai NARKOBA. Hal ini merupakan salahsatu benteng yang sangat kuat untuk menolak memakai NARKOBA. Jikalau Anda sudah mengerti akan begitu banyak dampak buruknya memakai NARKOBA maka tentu akan berpikir 2x untuk mempergunakannya.

7. Mengkampanyekan / mencegah NARKOBA. Berperan serta untuk menyebarkan dampak - dampak negatif yang ditimbulkan jikalau memakai narkoba agar orang menjadi mengerti sehingga tidak memakai NARKOBA.

HIMBAUAN

Page 12: Penyalahgunaan narkotika

Sekali lagi, JANGAN SEKALI - SEKALI MEMAKAI NARKOBA ! Hidup tanpa NARKOBA itu sangat menyenangkan dan penuh dengan kebebasan. Anda bisa pergi kemana saja tanpa dikurung oleh narkoba. Percayalah NARKOBA samasekali tidak memecahkan masalah apapun malah akan mengkibatkan berbagai macam dampak yang sangat mengerikan bagi tubuh.Memakai NARKOBA hanya menyebabkan kegembiraan dan kesenangan yang sangat sebentar sekali, Selanjutnya Anda akan merasakan sangat kesakitan, kesengsaraan dan penderitaan yang Anda tidak bisa bayangkan sebelumnya.Dan jikalau Anda sudah di dalam tahap kecanduan, Rasa kegembiraan yang timbul jika memakai sudah tidak ada lagi, Selanjutnya Anda akan merasakan diperbudak oleh NARKOBA, Karena Anda akan merasakan sakit yang amat sangat jika tidak memakainya.

Binalah suatu keluarga yang baik, harmonis dan beragama. Ciptakanlah suatu komunikasi diantara anggota keluarga. Luangkanlah sedikit waktu untuk keluarga dan berusaha untuk saling pengertian dan terbuka.

Bagi Anda saat ini memakai NARKOBA, Berhentilah saat ini juga ! Pergilah ke dokter / pusat rehabilitas saat ini juga karena disana akan banyak orang yang bersedia untuk membantumu berhenti dari penggunaan narkoba. Berdoalah ke Tuhan untuk memohon petunjuknya agar lepas dari belenggu NARKOBA. Percayalah bahwa DIA akan membantu dan memberikan jalan untuk bertobat. Sebab tidak ada kata TIDAK MUNGKIN Bagi DIA

Page 13: Penyalahgunaan narkotika

Bagi orangtua yang mempunyai anak yang tergantung NARKOBA sebaiknya Jangan menyembunyikan mereka. Dukunglah mereka untuk mengikuti pengobatan dan rehabilitasi karena tanpa dukungan orang tua akan sangat sulit bagi mereka untuk berhenti menggunakan narkoba.Carilah informasi mengenai tempat rehabilitasi segera mungkin. Jikalau Anda terus menyembunyikan akan mengakibatkan mereka akan terjerumus lebih dalam lagi.

Jika Anda mempunyai teman / kerabat yang memakai NARKOBA, Bantulah mereka agar terlepas dari NARKOBA. Mereka sangat membutuhkan Anda untuk membantu mereka agar terlepas dari NARKOBA. Dekatilah mereka dan bujuklah mereka agar bertobat. Tetapi berhati - hatilah jangan sampai kita yang malah terjerumus.

Berhati - hatilah di dalam pergaulan Anda karena pada saat ini pengedar NARKOBA sudah sangat pintar sekali. Mereka mempunyai berbagai macam cara dan alasan di dalam mengedarkan NARKOBA. Bahkan seorang anak kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar pun, Mereka pakai untuk mengedarkannya.Para pengedar mengincar semua orang di segala umur dan di segala tingkat ekonomi. Jadi janganlah mempuyai pikiran bahwa hanya anak remaja saja yang terkena NARKOBA. Jangan pula berpikir bahwa narkoba hanya merupakan masalah pemerintah, tetapi narkoba merupakan masalah kita semua.

Yang terakhir, Biasakanlah untuk berdoa kepada TUHAN, Untuk memohon agar kita semua dijauhkan dari semua masalah khususnya masalah NARKOBA. Dan percayalah bahwa DIA akan membantu Anda semua.

Page 14: Penyalahgunaan narkotika

Kasus Narkoba di Indonesia Terus MeningkatKapanlagi.com - Kasus narkoba di Indonesia terus meningkat penyebarannya, karena saat ini

sudah menjangkau masyarakat lapisan bawah sehingga harus dilakukan berbagai upaya untuk

mencegahnya.

Penyebaran narkoba lebih cepat meluas, karena saat ini sudah menjangkau lapisan bawah

bukan masyarakat menengah ke atas saja, kata konsultan ahli badan narkotika nasional (BNN),

Brigjen Pol Drs, Noldy Ratta di Palembang, Sabtu.

Menurut dia, kalau lapisan bawah, mereka menggunakan dan harus menjual, karena tidak

memiliki uang untuk membelinya sehingga penyebarannya lebih luas, sedangkan masyarakat

menengah ke atas hanya sebagai pemakai saja.

Selain itu bisnis narkoga memang orang lebih gampang dalam mendapatkan uang, katanya.

Dikatakannya, orang menggunakan narkoba ini bukan hanya remaja saja, tetapi ada berumur 78

tahun, namun yang rentan memang usia 15-26 tahun bahkan eksekutif berusia 24-29 tahun juga

banyak memakai barang haram tersebut.

Sementara kasus lainnya yang tak kalah penting dan berbahaya, yakni terkena HIV/AIDS ada

dialami anak baru lahir seperti terjadi di Jawa Tengah, kata Noldy.

Lebih lanjut ia mengakatan, faktor penyebab narkoba saat ini bukan karena "broken home" lagi,

tetapi sekarang dianggap sebagai suatu kesenangan dan untuk tenar serta pergaulan modern.

Berdasarkan data hingga September 2005 ini kasus narkoba di Indonesia mencapai 12.256

kasus yang terdiri atas narkotika 6.179 kasus, psikotropika 5.143 kasus dan bahan adiktiv lainnya

934 kasus.

Pada tahun 2004 lalu tercatat hanya 8.409 kasus yang terdiri atas narkotika 3.874 kasus,

psikotropika 3.887 kasus dan bahan adiktiv 648 kasus, katanya.

Sementara untuk HIV/AIDS hingga 30 September 2005 tercatat 8.250 kasus, terdiri atas AIDS

sebanyak 4.186 kasus dan infeksi HIV 4.064 kasus, sedangkan akibat jarum suntik 1.074 kasus.

Untuk mengantisipasi narkoba ini ada rumah dampingan dan anak-anak jalan diberikan

kesempatan sekolah, artinya dalam mengatasi hal ini diperlukan kerjasama dari semua pihak,

tambahnya. (*/rit)

Page 15: Penyalahgunaan narkotika

Ahmad Albar Ditangkap Polisi Kasus Narkoba

Jakarta (ANTARA News) - Artis rock Ahmad Albar ditangkap tim reserse Mabes Polri karena diduga terlibat kasus penemuan 490 ribu butir ekstasi di apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat, pekan lalu.

Direktorat Tindak Pidana Narkoba dan Kejahatan Terorganisir, Badan Reserse Kriminal, Mabes Polri, Brigjen Pol Indradi Thanos di Jakarta, Selasa, mengatakan Ahmad Albar kini masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik.

"Rumahnya dijadikan tempat menginap seorang buronan ratusan ribu ekstasi yang kita temukan di Taman Anggrek," katanya.

Ia mengatakan, polisi menangkapnya karena Ahmad Albar tidak melapor ke polisi saat ada buronan yang menginap di rumahnya.

"Kebetulan, kita tangkap buronan kita di rumahnya," katanya.

Namun, Indradi tidak menyebutkan nama buronan yang telah tertangkap itu.

"Nanti, kami akan jelaskan sebab pemeriksaan masih terus berlangsung," katanya.

Jika memang ia menyembunyikan seorang buronan maka besar kemungkinan artis ini akan ditahan.

Polisi juga terus menyelidiki keterlibatan Ahmad Albar dalam jaringan ekstasi internasional yang melibatkan beberapa warga negara Malaysia.

Pekan lalu, polisi menemukan 490 ribu ekstasi dan menangkap lima tersangka termasuk dua WN Malaysia.

Tiga WN Malaysia dinyatakan buron dan diduga salah satunya menginap di rumah Ahmad Albar.

Kasus ini juga menyeret dua karyawan Bea dan Cukai Tanjung Priok sebab diduga ikut membantu masukkan ratusan ribu ekstasi dari Malaysia yang dicampur dengan jagung.(*)

COPYRIGHT © 2007

Page 16: Penyalahgunaan narkotika