penyakit pada ternak
DESCRIPTION
penyakit pada ternakTRANSCRIPT
Pengenalan Penyakit pada ternak Page 1*) Disampaikan pada pertemuan teknis Penyuluh tgl 2November 2010**) Kasubid Programa BKP3
PENGENALAN PENYAKIT PADA TERNAK *)Sapto Waluyo **)
Prospek pengembangan peternakan di Kabupaten Malang sangatlah bagus untuk
dikembangkan mengingat kabupaten Malang adalah salah satu penyangga kebutuhan daging,
telur dan susu secara nasional, banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
peternakan ini antara lain mengenai manajemen, produksi, serta tata cara penanganan
penyakit, karena hal inilah yang paling berperan dalam pengembangan usaha peternakan
Dalam hal penanganan penyakit pada ternak diperlakukan pengetahuan khusus karena
untuk mengetahuinya diperlukan pengidentifikasian hingga kita tidak salah dalam melakukan
penanganannya serta dalam melakukan pengobatannya. Mengingat potensi penyakit yang
dapat menyebabkan kematian dan potensi penurunan produksi peternakan, maka diharapkan
dari penulisan makalah ini kiranya dapat sedikit lebih membantu dalam melakukan
pengidentifikasian, pencegahan dan pengobatan penyakit pada ternak.
Dari berbagai penyakit yang dapat diidentifikasi ternyata masih banyak penyakit yang
yang mungkin baru diketahui oleh para peterrnak hingga kebiasaan dalam pencegahan dan
pengobatan penyakit tidak sesuai dengan prossedur yang ada hingga maksud hati ingin
mengobati ternak tapi malah mengakibatkan penyakit tambah parah atau bahkan
menyebabkan ternak malah mati hingga dapat merugikan peternak itu sendiri.
Dari makalah ini akan disajikan berbagai penyakit serta metode pencegahan dan
pengobatan dari penyakit ternak, diharapkan hal ini dapat berguna bagi para penyuluh dan
para peternak yang ada di Kabupaten Malang.
JENIS-JENIS PENYAKIT SERTA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PADATERNAK SAPI PERAH / SAPI POTONG / KAMBING / DOMBA
A. Penyakit Menular1. Mastitis2. Brucellosis3. Tuberculosisi4. Penyakit mulut dan Kuku (PMK)5. Anthrak6. Septicemi Epizootica (SE)7. Rabies (anjing gila)8. ORF (Bengoren/Dakangan)9. BEF (Bovine Emperal Fever / Penyakit Demam Tiga Hari)10. Retensio Secundinarium11. Belatungan (Miasis)
Pengenalan Penyakit pada ternak Page 2*) Disampaikan pada pertemuan teknis Penyuluh tgl 2November 2010**) Kasubid Programa BKP3
B. Penyakit Kelamin1. Vibrosis2. Vaginitis
C. Penyakit Parasit1. Ektoparaist :Lice, Kuis, Kurap2. Endoparasit : Tape Worm, Ring Worm, Fasciola Hepatica, Stomach Worm dan
Pulmo Warm.
1. Mastitis (Radang Ambing)Penyebab, Penularan/Transmisi, Faktor Kepekaan, Gejala-gejala , Pencegahan,Pengobatan, Penyebab Streptococcus agalactie Streptococcus dysgalactiae Streptococcus cocci Streptococcus uberi Staphilococcus cocci Staphilococcus aureus
Penularan/TransmisiKontak putingVector (perantaraan serangga.,lalat)Pemerahan yang tidak hygienisBakteri masuk melalui puting kemudian berkembang biak dalam kelenjar susu.
Sehabis pemerhan puting terbuka dan kontak dengan kotoran.
Gejala Nafsu makan berkurang Suhu badan tinggi dan ambing terasa panas Terjadi pembekuan fibrin dan leukosit dalam susu Sewaktu pemerahan, ternak merasa tidak senang Ambing membengkak Air susu encer dan bergumpal kadang bercampur dengan darah atau nanah
Pencegahan Hapus hamakan puting sebelum dan sesudah pemerahan. Hapus hamakan tangan sebelum pemerahan Lantai kandang bersih Menghindarkan luka pada putting Tidak ada susu yang tersisa dalam puting pasca pemerahan. Pemisahan antara sapi yang sehat dengan yang sakit Pedet betina jangan diberi air susu yang terserang mastitis
Pengobatan (panggil dokter hewan atau petugas peternakan terdekat)
2. Brucellosis ( Penyakit Keguguran )Penyebab : Brucella abortus
Brucella melitensisBrucella suis
Pengenalan Penyakit pada ternak Page 3*) Disampaikan pada pertemuan teknis Penyuluh tgl 2November 2010**) Kasubid Programa BKP3
Faktor KepekaanSapi yang baru melahirkan dan sapi yang sudah tua lebih peka
Gejalah-gejala, Kondisi badan berkurang dan laktasi menurun Kelenjar supra mammair membesar Abortus, biasanya terjadi pada triwulan ke tiga masa kebuntingan dan diikuti
infertilitas, anak yang lahir biasanya mati atau sangat lemah
Penularan/TransmisiMelalui makanan dan air minum yang tercemar dengan getah radang vaginaMelalui luka pada kulit dan selaput lendir pernapasanMelalui kelenjar mamae dan coitus Dari hewan ke hewan dengan perantaraan serangga, caplak dan kutu
PencegahanVaksinasi Strain 19Penghapus hamaan pada kandangPenyediaan kandang untuk beranakSebaiknya lebih banyak kawin IBPemisahan antara sapi yang sehat dengan yang sakit
PengobatanBelum ada yang berhasil
3. Tuberculosis(TBC)PenyebabMycobacterium tuberculosis
Penularan/Transmisi Melalui alat pernapasan dan pencernaan Melalui makanan dan air minum yang tercecmar tuberculose Pada pedet melalui susu induk yang menderita tuberculose
Faktor KepekaanSapi yang masih muda lebih peka,
Gejalah-gejala : Alat pernapasan dan pencernaan tersangkut, Suhu badan tetap normal,Frekuensi pernapasan bertambah, Batuk, Bulu kusam dan kering
Pencegahan : Vaksinasi BCG Menghindari pemberian susu dari induk yang terinfeksi TBC Petugas harus bebas penyakit TBC, penyakit ini dapat menular dari manusia ke sapi
dan sebaliknya (Zoonosis) Pemisahan antara sapi yang sehat dengan yang sakit
Pengobatan (panggil dokter hewan atau petugas peternakan terdekat)
Pengenalan Penyakit pada ternak Page 4*) Disampaikan pada pertemuan teknis Penyuluh tgl 2November 2010**) Kasubid Programa BKP3
4. Anthrax (Radang Limpa)Penyebab : Bacillus anthracishidup di dalam tanah (spora) dan bertahan sampai puluhan tahun. Apabila spora masukke dalam tubuh à dapat berkembang biak. Jadi untuk memusnahkan bakteri tersebut, sapiyang mati terserang anthrax harus dibakar
Penularan/TransmisiMelalui makanan dan air minumDengan perantaraan debu yang mengandung spora masuk melalui pernapasan
Gejalah-gejalaSuhu badan meningkat, lemah dan gemetarSelaput lendir merahPernapasan tergangguTerjadi bisul-bisulMulut, telinga, anus dan vagina mengeluarkan darahPertama beraknya tertahan, kemudian encer dan kadang-kadang bercampur darahLimpah membengkak/membesar
Pencegahan : Sanitasi kandang dan lingkungan,Vaksinasi : Pemisahan antara sapi yang sehat dengan yang sakitPengobatan : (panggil dokter hewan atau petugas peternakan terdekat)
5. CacingCacing ini bersarang dan bertelur di dalam dan telurnya per hari mencapai ribuan.
Penularan : yaitu melalui makanan dan air minum yang tercemar larva.
Gejalah-gejala Bagian yang terserang membengkak karena kerusakan jaringan. Ternak batuk.Frekuensi pernapasan cepat dan sulit bernapas Kondisi menurun dan kurus
Pencegahan/Pengobatan Sapi digembalakan pada padang rumput yang drainasenya baik, tidak berair. Hindari pemupukan pada padang rumput dengan pupuk kandang yang berasal dari
sapi yang terserang cacing. Pemberian makanan yang baik Pengobatan dengan pemberianAnthelmintic.
Siklus Hidup Telur cacing masuk ke saluran pencernaan pada saat sapi batuk, telur-telurr tersebut terlempar keluar dan masuk ke dalam mulut, bersama makanan
masuk ke alat pencernaan. Telur menetas menjadi larva lalu keluar bersama kotoran sapi jatuh ke tanah Larva tersebut dapat bertahan pada tanah selama 1 bulan. Larva masuk ke tubuh bersama makanan dan tinggal dalam usus halus lalu
menembus dinding usus kemudian masuk ke paru-paru melalui aliran darah.Setelah 28 hari larva menjadi cacing dewasa dan bertelur di dalam paru-paru.
Pengenalan Penyakit pada ternak Page 5*) Disampaikan pada pertemuan teknis Penyuluh tgl 2November 2010**) Kasubid Programa BKP3
6. Scabies (Kudis)Penyebab:Parasit yang terdapat pada kotoran yang terjadi karena kandang kotor danternak tidak pernah dimandikan.
Tanda- tanda:- Kerak - kerak pada permukaan kulit- Ternak selalu menggesekan bagian kulit yang terserang kudis- Kerontokan bulu, kulit menjadi tebal dan kaku
Pengobatan :Cukur bulu sekitar daerah terserang, mandikan ternak dengan sabun sampaibersih, kemudian jemur sampai kering. Setelah kering dapat diobati denganmenggunakan: Belerang dihaluskan, dicampur kunyit dan minyak kelapa, kemudian dipanaskan
dan digosokkan pada kulit yang sakit. Belerang dihaluskan dan dicampur dengan oli bekas dan digosok pada bagian kulit
yang sakit. Kamper / kapur barus digerus, dicampur minyak kelapa dan dioleskan pada bagian
kulit yang sakit.
Pencegahan:- Ternak yang berpenyakit kudis tidak boleh bercampur dengan ternak yang sehat.- Ternak yang baru dibeli harus bebas dari penyakit kudis- Mandikan ternak dua minggu sekali.- Bersihkan kandang seminggu sekali.
7. Belatungan ( Myasis )Penyebab : Luka daerah yang berdarah diinfeksi oleh lalat sehingga lalat
Berkembang biak (bertelur) dan menghasilkan larva belatung.
Tanda-tanda:- Adanya belatung yang bergerak-gerak pada bagian yang luka- Bila belatungan pada kaki/teracak maka ternak terlihat pincang.
Pengobatan: Bersihkan luka dari belatung, kemudian obati dengan gerusankamper/kapur barus
atau tembakau. Luka dibungkus dengan kain/perban untuk melindungi dari terjadinya luka baru
atau kotoran. Pada hari berikutnya luka dibersihkan, pengobatan diulang dan dibungkus kembali.
Biasanya dua atau tiga kali pengobatan sudah sembuh. Bila belatung sudah terbasmi, pemberian yodium tinctur dapat dipakai untuk
mempercepat pertumbuhan.