penuntun prakt teknologi budidaya tan pangan 2016

Upload: ari-fradana-nst

Post on 06-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    1/20

    0

    PENUNTUN PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN (PNF 354)

    (SEREALIA, LEGUMINOSAE, UMBI-UMBIAN)

    Oleh :

    Dr. Ir. Yaya Hasanah, MSi.

    Dr. Ir. Jonatan Ginting, MSi.

    Dr. Nini Rahmawati, SP. MSi.

    Dr. Diana Sofia Hanafiah, SP. MP.

    PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    2016

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    2/20

    1

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga

    penuntun praktikum ini dapat disekesaikan.

    Penuntun praktikum ini dikhususkan untuk mata kuliah Teknologi Budidaya Tanaman

    Pangan (PNF 354) di Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas

    Sumatera Utara Medan. Materi praktikum yang disajikan pada penuntun praktikum ini

    disusun berdasarkan silabus praktikum dan memperhatikan materi kuliah Teknologi

    Budidaya Tanaman Pangan (PNF 304).

    Semoga kehadiran penuntun praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk

    keberlangsungan praktikum Teknologi Budidaya Tanaman Pangan.

    Tim Penulis

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    3/20

    2

    TATA TERTIB PRAKTIKUM

     A.  Kewajiban Praktikan

    1.  Wajib mengikuti semua materi praktikum sebanyak 12 kali pertemuan. 2.  Memperhatikan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh dosen pembimbing/asisten

    praktikum.3.  Mempelajari acara kegiatan praktikum dengan baik sebelum melaksanakan praktikum4.  Setiap mahasiswa wajib membaca penuntun praktikum dengan seksama, memahami

    isinya, selanjutnya dijadikan pedoman/acuan dalam melaksanakan praktikum.5.  Setiap mahasiswa harus benar-benar mengetahui rencana kerja yang akan dilakukan

    sebelum masuk laboratorium/lahan praktikum.6.  Mengerjakan tugas dengan baik di ruangan/laboratorium maupun di lahan sesuai

    instruksi dari dosen/asisten.7.  Hadir dalam barisan 15 menit sebelum masuk ke ruangan/lahan.8.  Mengikuti tes sebelum masuk ke dalam ruangan9.  Mahasiswa wajib mengikuti praktikum dari awal hingga akhir.10.  Mahasiswa wajib hadir tepat waktu, bila terlambat lebih dari 30 menit maka tidak

    diperbolehkan mengikuti praktikum.11.  Pakaian mahasiswa harus rapi dan sopan, sangat dianjurkan memakai sepatu kebun

    serta memakai topi pelindung panas.12.  Setiap mahasiswa tidak diperbolehkan pulang (meninggalkan lahan) sebelum mendapat

    izin dari Dosen pembimbing praktikum/asisten.13.  Setiap kelompok diwajibkan bekerja sama dan bertanggung jawab serta membawa

    peralatan kebun yang diwajibkan (koret, cangkul, meteran, dll).14.  Perilaku mahasiswa yang dinilai TIDAK DISIPLIN  dalam mentaati tata tertib

    praktikum ini dapat mengakibatkan DIBATALKAN keikutsertaan mahasiswa tersebutdalam mengikuti praktikum.

    B. 

    Format LaporanLaporan akhir praktikum harus original, logic dan akurat. Laporan diketik dengankomputer dengan menggunakan font Times New Roman 12 points, satusetengah spasi, di atas kertas A4 dan dijilid rapi. Dalam hal kerja kelompok, mahasiswa harus mampu menunjukkan tingkat partisipasidan kontribusinya. Laporan praktikum dikumpulkan paling lambat satu minggu setelah praktikum berakhir.

    Format penulisan laporan akhir praktikum sebagai berikut :1.  Halaman judul2.  Kata Pengantar3.  Daftar isi

    4. 

    Daftar Tabel5.  Daftar Gambar6.  Pendahuluan

      Uraikan dasar teori secara ringkas sesuai dengan topik praktikum  Uraikan permasalahan yang ada sehingga perlakuan-perlakuan yang dilibatkan

    penting untuk dicoba dengan komoditi khusus sebagai bahan percobaan padapraktikum

      Uraikan dengan jelas mengenai tujuan teknis dan teoritis dari praktikum yangdilaksanakan sesuai dengan topik praktikum.

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    4/20

    3

    7.  Tinjauan Pustaka  Uraikan dengan jelas tinjauan pustaka setiap komoditas yang menjadi bahan

    praktikum beserta perlakuannya.  Tinjauan pustaka dikutip dari literature yang akurat, relevan dan up to date.

    8.  Bahan dan Metode  Sebutkan dan berikan penjelasan tentang bahan dan alat yang digunakan dalam

    praktikum serta spesifikasinya.  Berikan uraian prosedur praktikum/tahapan pelaksanaan praktikum teknologi

    budidaya tanaman pangan dan lebih baik jika dilengkapi dengan diagram alir tahap-tahap budidaya tanaman pangan yang dilaksanakan.

      Berikan uraian yang jelas mengenai metode pengukuran parameter pertumbuhandan produksi yang diamati dalam praktikum.

      Berikan penjelasan mengenai cara menganalisis data praktikum baik datapertumbuhan maupun data produksi.

    9.  Hasil dan Pembahasana. Hasil  Sajikan data hasil praktikum (pertumbuhan dan produksi) setiap komoditas yang

    menjadi bahan praktikum secara jelas dan mudah dimengerti 

    Berikan uraian mengenai signifikansi hasil praktikum (pertumbuhan dan produksi)berdasarkan tampilan data, bila diperlukan dijustifikasi dengan analisis statistika.

    b.  Pembahasan  Berikan pernyataan-pernyataan mengenai keberartian hasil praktikum (pertumbuhan

    dan produksi) untuk setiap komoditas, berikan argumentasi kritis yang didukungliteratur up to date untuk justifikasi kebenaran pernyataan-pernyataan.

      Menjadikan hasil dan tujuan praktikum teknologi budidaya tanaman pangan sebagaiacuan dalam melakukan pembahasan.

      Umumnya pernyataan mengenai keberartian hasil praktikum yang telahdiargumentasikan tersebut di atas adalah merupakan kesimpulan hasil praktikum.

    10.  Kesimpulan 

    Merupakan simpulan-simpulan penting dari bagian pembahasan (pertumbuhan danproduksi tanaman pangan) yang telah diargumentasikan dan dijustifikasi denganliterature yang akurat, relevan dan up to date.

    11.  Daftar pustaka Lebih diutamakan menggunakan pustaka yang akurat, relevan dan up to date Mengikuti tata cara penulisan daftar pustaka seperti dijelaskan pada Panduan

    Penulisan Skripsi Fakultas Pertanian USU.12.  Lampiran

      Berisi data-data pendukung laporan praktikum seperti lay out  percobaan, data iklim,dokumentasi kegiatan praktikum (jika perlu) dan deskripsi varietas yang digunakan.

    KOMPONEN PENILAIAN1. Lahan dan tanaman : 25% 4. Pra praktikal test : 15%2. Laporan hasil praktikum : 20% 5. Praktikal test : 15%3. Paper : 10% 6. Seminar laporan praktikum : 15%

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    5/20

    4

    JADWAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PANGANNo Hari/tanggal Kelas Dosen Penanggung

    JawabJudul Praktikum Asisten Praktikum

    1. Senin – Jumat(15-19 Febi2016)

     AET 1A sd AET5B

     Yaya Hasanah   Pengarahan praktikum  Pembagian kelompok

      Gustiyansyah Ilham F.  Rada Kurniati Harahap  Maysarah  Ahmad Sadam 

    M. Ilyasa Nazri  Ahmad Rizki Lubis  M. Alfi Khaira  Atiqah Assadiqah  Nurul Hasanah  Fadlan Rian

    2. Senin – Jumat

    (22-26 Feb2016)

     AET 2A, 2B, 1A Yaya Hasanah   Sanitasi laboratorium pangan 

    Persiapan dan pengolahan lahan  Persiapan tanam  (benih kedelai, jagung manis,

    bibit ubi jalar, pupuk dasar,kompos, pupuk kandang)

     AET 1B, 5B, 3A Nini Rahmawati AET 5A & 4A Jonatan Ginting

     AET 4B & 3B Diana Sofia

    3 Senin – Jumat(29 Feb. – 4Maret 2016)

     AET 2A, 2B, 1A Yaya Hasanah   Penanaman bibit ubi jalar  Penanaman benih kedelai  Penanaman benih jagung manis

    Pemberian pupuk dasar,kompos, pupuk kandang

     AET 1B, 5B, 3A Nini Rahmawati

     AET 5A & 4A Jonatan Ginting

     AET 4B & 3B Diana Sofia

    4. Senin – Jumat(7-11 Maret2016)

     AET 2A, 2B, 1A Yaya Hasanah   Penyulaman bibit ubi jalar  Penyulaman kedelai  Penyulaman jagung manis  Pemeliharaan tanaman

     AET 1B, 5B, 3A Nini Rahmawati

     AET 5A & 4A Jonatan Ginting

     AET 4B & 3B Diana Sofia

    5. Senin – Jumat(14-18 Maret2016)

     AET 2A, 2B, 1A Yaya Hasanah  

    Pengamatan pertumbuhankedelai, jagung manis dan ubi

     jalar  Pemeliharaan tanaman  Aplikasi pupuk organik cair

     AET 1B, 5B, 3A Nini Rahmawati

     AET 5A & 4A Jonatan Ginting

     AET 4B & 3B Diana Sofia

    6. Senin – Jumat(21 Maret - 8

     April 2016)

     AET 2A, 2B, 1A Yaya Hasanah   Pengamatan pertumbuhankedelai, jagung manis dan ubi

     jalar  Pemeliharaan tanaman  Pra praktikal tes

     AET 1B, 5B, 3A Nini Rahmawati

     AET 5A & 4A Jonatan Ginting

     AET 4B & 3B Diana Sofia

    7. Senin – Jumat(25 – 29 April2016)

     AET 2A, 2B, 1A Yaya Hasanah   Pengamatan pertumbuhan  Pemeliharaan tanaman AET 1B, 5B, 3A Nini Rahmawati

     AET 5A & 4A Jonatan Ginting

     AET 4B & 3B Diana Sofia8. Senin – Jumat

    (2-6 Mei 2016) AET 2A, 2B, 1A Yaya Hasanah   Pengamatan pertumbuhan

      Pemeliharaan tanaman AET 1B, 5B, 3A Nini Rahmawati

     AET 5A & 4A Jonatan Ginting

     AET 4B & 3B Diana Sofia

    9. Senin – Jumat(9-13 Mei2016)

     AET 2A, 2B, 1A Yaya Hasanah Pemeliharaan tanaman

     AET 1B, 5B, 3A Nini Rahmawati

     AET 5A & 4A Jonatan Ginting

     AET 4B & 3B Diana Sofia

    10 Senin – Jumat(16-20 Mei2016)

     AET 2A, 2B, 1A Yaya Hasanah Pemeliharaan tanaman

     AET 1B, 5B, 3A Nini Rahmawati

     AET 5A & 4A Jonatan Ginting

     AET 4B & 3B Diana Sofia

    11 Senin – Jumat(23-27 Mei2016)

     AET 2A, 2B, 1A Yaya Hasanah  

    Panen kedelai  Panen jagung manis  Pengolahan data pertumbuhandan panen kedelai dan jagung

     AET 1B, 5B, 3A Nini Rahmawati

     AET 5A & 4A Jonatan Ginting

     AET 4B & 3B Diana Sofia

    12 Senin – Jumat(30 Mei – 17Juni 2016)

     AET 2A, 2B, 1A Yaya Hasanah   Panen ubi jalar  Pengolahan data pertumbuhandan panen ubi jalar

      Pembuatan laporan praktikumkedelai dan jagung manis

      Penyempurnaan laporanpraktikum

      Seminar hasil praktikum  Praktikal tes

     AET 1B, 5B, 3A Nini Rahmawati

     AET 5A & 4A Jonatan Ginting

     AET 4B & 3B Diana Sofia

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    6/20

    5

    Pertemuan ke I

    PENGARAHAN DAN PEMBAGIAN KELOMPOK

     A.  PendahuluanTanaman pangan meliputi tanaman serealia, tanaman leguminosae dan umbi-umbian

    merupakan tanaman terpenting bagi kehidupan manusia. Dalam mata kuliah teknologibudidaya tanaman pangan yang dipelajari tanaman serealia meliputi padi dan jagung,tanaman leguminosae meliputi kedelai, kacang hijau dan kacang tanah sedangkantanaman umbi-umbian meliputi ubi kayu dan ubi jalar. Budidaya tanaman pangan sangatdipengaruhi lingkungan (tanah, air, iklim maupun hama penyakit) serta menuntutperlunya benih/bibit bermutu agar tercapai produksi optimal serta keuntungan yangmemadai.

    Dalam melaksanakan praktikum teknologi budidaya tanaman pangan, mahasiswadituntut bekerja terampil, tertib, rapi dan tangkas. Selain itu, perlu kerja samakelompok yang baik. Setiap mahasiswa harus terlibat langsung dalam setiap prosestahapan budidaya tanaman mulai dari persiapan lahan, uji daya kecambah benih,penanaman, pemupukan, pemeliharaan, panen, pembuatan laporan praktikum danseminar hasil praktikum.

    B.  Pembagian kelompokSatu kelompok terdiri atas 4-5 orang mahasiswa yang diketuai oleh satu orang

    mahasiswa. Jumlah anggota kelompok sangat tergantung jumlah mahasiswa danketersediaan lahan. Setiap anggota kelompok wajib memelihara tanaman sebaikmungkin dan diwajibkan memiliki satu buku catatan (log book )  untuk mencatataktivitas kegiatan praktikum dan mendata berbagai keperluan antara lain penggunaansarana produksi tanaman, perlakuan praktikum, data percobaan praktikum(pertumbuhan dan produksi). Buku catatan akan diperiksa secara rutin oleh dosenpembimbing praktikum/asisten.

    C.  Materi praktikumPengarahan, pembagian kelompok dan pembagian lahan dilakukan di ruangan dan dilapangan. Masing-masing kelompok mendapatkan lahan seluas 6 m x 2 m yang harusdisiapkan pengolahan tanahnya oleh tiap kelompok mahasiswa.

    D. Jenis tanaman pangan yang dibudidayakanTanaman pangan yang dijadikan bahan praktikum teknologi budidaya tanaman panganyaitu jagung, kedelai dan ubi jalar.

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    7/20

    6

    Pertemuan ke II

    PERSIAPAN LAHAN DAN PERSIAPAN BAHAN TANAM DAN PUPUK

     A . PendahuluanTanah selain berfungsi sebagai media tempat tumbuh akar tanaman, juga berfungsi

    sebagai penyokong tanaman agar dapat tumbuh tegak serta sebagai media tanamdimana akar dapat menyerap nutrisi/unsur hara dan air untuk pertumbuhannya.Secara umum penyiapan lahan bertujuan untuk mengkondisikan media tanam

    sesuai dengan kebutuhan tanaman, khususnya perkembangan akar. Syarat tanah idealuntuk tanaman pangan umumnya adalah subur, gembur, banyak mengandung bahanorganik (humus), tidak tergenang (becek), memiliki aerasi (peredaran udara) dandrainase baik, dengan pH tanah antara 6-7.

    Tanah yang mengandung liat perlu dilakukan pengolahan lahan secara sempurnaantara lain pengolahan yang cukup dalam, penambahan pasir dan pupuk organik dalam jumlah (dosis) tinggi.

    Pada tanah yang bersifat asam (pH < 5.8) perlu diberikan tambahan kapur untukmeningkatkan pH tanah. Usaha persiapan lahan untuk kegiatan budidaya tanamanpangan terdiri atas beberapa rangkaian yaitu pengolahan tanah, pembuatan bedengan,pembuatan saluran irigasi dan drainase serta pemberian pupuk dasar.

    Syarat lahan yang baik :-  Lahan diolah minimal dua kali, dengan kedalaman olah tanah 20 – 30 cm.-  Bedengan dibuat dengan memanjang Timur-Barat-  Sebelum pengolahan tanah dilakukan pengukuran pH tanah, apabila perlu

    dilakukan penambahan kapur maka tanah diberikan kapur sebelum dipupuk.-  Untuk tanah yang tidak perlu dikapur, pemupukan dengan pupuk kandang/kompos

    diberikan saat pengolahan tanah dengan cara mencampur rata dengan tanahsebanyak 10-20 ton/ha.

    B. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 

    Setelah mempelajari penuntun praktikum ini, dengan disediakan alat pengolahantanah (cangkul, sabit, garpu), meteran, ajir, pHmeter (kertas lakmus), pupukkandang/kompos/bahan organik, mahasiswa dapat mengetahui tata cara pengolahanlahan untuk penanaman tanaman pangan

    C.  Tujuan Instruksional Khusus (TIK)-  Mahasiswa menguasai tata cara, maksud dan tujuan pengolahan tanah-  Mahasiwa menguasai tata cara dan tujuan pembuatan bedengan-  Mahasiswa memahami kondisi tanah tempat praktikum teknologi budidaya

    tanaman pangan-  Mahasiswa menguasai tata cara pembuatan saluran drainase.-  Mahasiswa menguasai dan terampil melakukan pengapuran dengan menggunakan

    dolomit.D.  Lembar Informasi

    1. Pengolahan tanahPengolahan tanah untuk tanaman pangan pada prinsipnya dimaksudkan untuk

    menciptakan kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Tujuanpengolahan tanah yaitu untuk membersihkan areal pertanaman darirerumputan/gulma dan kotoran lain seperti ranting dan akar tanaman, menciptakanstruktur tanah yang gembur dan membuat sistem drainase dan aerasi tanah yangbaik. Kegiatan pengolahan tanah dibagi menjadi dua tahap :  Tahap pertama, tanah dibajak/dicangkul agar sisa gulma di permukaan tanah

    terbenam dan membusuk.

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    8/20

    7

      Tahap kedua, menghancurkan bongkahan tanah sehingga sisa-sisa akar gulmaikut hancur dan dihasilkan tanah yang berstruktur gembur.

    Kedalaman olah tanah pada umumnya 20-30 cm (sesuai dengan sifat pertumbuhan dansistem perakaran komoditi tanaman pangan yang dibudidayakan).

    2.  Pembuatan bedengan

    Penanaman tanaman pangan sistem bedengan akan mempermudah keefektifandalam pengairan dan pembuangan kelebihan air, setiap bedengan dipisahkan oleh paritantar bedengan. Selain itu, keuntungan system bedengan adalah mempermudahdalam pemeliharaan tanaman. Bedengan untuk tanaman pangan sangat pentingkarena tanaman pangan perlu air yang cukup tetapi sangat peka terhadap kelebihanair.

    3.  Pembuatan Saluran Drainase dan IrigasiSecara umum, tanaman pangan perlu air relatif banyak tetapi peka terhadap

    kelebihan air. Oleh karena itu, pembuatan saluran drainase dan irigasi diantarabedengan perlu dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan pengairan danpembuangan kelebihan air terutama untuk lahan basah.

    Saluran drainase/irigasi terdiri atas 2 bagian yaitu saluran yang membujurdengan kedalaman 20-40 cm. Tujuannya adalah agar air yang berlebih segeramengalir pada saluran yang lebih rendah dan dibawa ke tempat pembuangan untukmenghindarkan tanaman dari genangan air. Dalam keadaan kering, saluran iniberfungsi sebagai alur/jalan untuk memudahkan pemeliharaan tanaman.

    4.  PengapuranSecara alami, tanah masam ditemukan pada dataran tinggi dan dataran rendah,

    lahan-lahan yang baru dibuka pada lahan dengan sistem irigasi/penyaluran airnyakurang baik. Tetapi, akhir-akhir ini karena cara budidaya tanaman yang tanpa hentidan diikuti dengan pemberian pupuk organik secara terus-menerus maka tanah yang

    semula normal berubah menjadi masam. Keasaman tanah dikur dengan pH meter ataukertas lakmus. Bila perlu diberikan kapur, maka pengapuran (menggunakan dolomit)dilakukan sebelum pemupukan dengan pupuk organik pupuk an organik (pupuk kimia).

    E. LEMBAR KERJA Alat : Bahan :1. Cangkul 1. Tali rafia2. Sabit 2. Ajir3. Meteran 3. Pupuk kandang/kompos4. Timbangan 4. Air5. pH meter/kertas lakmus

    Prosedur kerja :1. Pengolahan tanah

    a. Ukur lahan yang akan diolah, untuk setiap kelompok mahasiswa (8-10 orang)berukuran 6.0 m x 2.0 m. Lahan harus diolah sendiri oleh kelompokmahasiswa. Lahan tersebut akan ditanami jagung (2.0 m x 2.0 m) ; kedelai(2.0 m x 2.0 m) dan ubi jalar (2.0 m x 2.0 m). Dalam satu grup praktikum terdapat3 kelompok.

    b. Bersihkan lahan dari tumbuhan liar dan bongkahan-bongkahan tanahc. Campurkan tanah secara keseluruhan, balikkan tanah sehingga sisa gulma terbenam.d. Kedalaman pengolahan tanah antara 20-30 cme. Hancurkan bongkahan-bongkahan tanah dan ratakan permukaan tanah

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    9/20

    8

    2. Pembuatan bedengana. Lahan yang telah diolah dibuat bedengan dengan panjang 2.0 m dan lebar 2.0 m tinggi

    20 cm. Agar hasilnya baik maka digunakan ajir dan tali.b. Pembuatan parit antar bedengan selebar 50 cm dengan cara menggali dan menaikkan

    tanah galian ke atas bedengan. Ratakan dasar galian dengan parit hingga kedalaman20 cm.

    c. Tanah diolah kembali hingga terbentuk struktur tanah gembur dan ratakan permukaantanah pada bedengan hingga datar.3. Pembuatan saluran irigasi/drainase diantara bedengan

    a. Perbaiki saluran yang telah dibuat antara bedenganb. Ratakan dasar saluran drainase, baik saluran yang membujur maupun melintang.c. Perdalam saluran membujur hingga kedalaman 20 cm dan saluran melintang hingga

    kedalaman 40 cm.

    E.  Uji Kompetensi :1.  Jelaskan tujuan pengolahan tanah dalam persiapan lahan untuk tanaman pangan ?2.

     

    Mengapa kedalaman olah tanah sekitar 20 – 30 cm ?3.   Apakah memungkinkan jika tanaman serealia maupun leguminosae ditanam tanpa olah

    tanah ?4.  Suatu lahan seluas 1 Ha akan ditanami jagung dengan jarak tanam 70 cm x 25 cm.

    Hitung populasi jagung per hektar ?

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    10/20

    9

    Pertemuan ke III

    PENANAMAN TANAMAN PANGAN DAN PEMUPUKAN DASAR

     A.  PendahuluanPenanaman tanaman pangan dapat dilakukan secara tidak langsung melalui persemaian

    (padi) dan dapat dilakukan secara langsung (jagung dan kacang-kacangan).a. Penanaman LangsungBeberapa jenis tanaman leguminosa dan jagung yang lebih efektif di tanam langsungdi lapangan.

    Untuk tanaman yang ditanam langsung perlu diperhatikan hal-hal berikut:1. Sehari sebelum ditanam, tanahnya dibasahi terlebih dahulu2. Benih tanaman yang penanamannya mempunyai jarak tanam tertentu, seperti:

     jagung, kacang-kacangan dan lain-lain, biasanya dimasukkan ke dalam tanahdengan cara tugal dengan jarak tanam dan kedalaman tergantung garis tanamnya

    3. Setelah benih ditabur/dimasukkan ke dalam lubang tugal, kemudian ditutup dengantanah halus

    4. Setelah ditutup, disiram secukupnya5.

     

    Saat yang baik untuk penanaman benih ialah pagi harib. Penanaman tidak Langsung

    Penanaman secara tidak langsung ialah melalui proses persemaian (padi).Persemaian bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan bibit merata dan persentasedaya tumbuh tinggi dan penghematan. Penggunaan benih dengan persemaian bibityang diperoleh merupakan bibit yang terseleksi. Seleksi tidak hanya padapersemaian (seleksi bibit) tetapi juga pada stadia sesuai bibit akan dipindahkan kelahan penanaman.

    B. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mempelajari penuntun praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui tata carapenanaman benih/bibit dan pemupukan dasar untuk tanaman pangan.

    C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)- Mahasiswa menguasai tata cara, maksud dan tujuan penanaman tanaman pangan.- Mahasiswa memahami cara pemberian pupuk dasar.

    D. Lembar informasi Pada praktikum ini tanaman pangan (jagung, kedelai dan ubi jalar) ditanam secara

    monokultur di kebun percobaan Fakultas Pertanian USU.

    PemupukanPupuk adalah unsur hara yang diberikan kepada tanaman yang dapat dimanfaatkan

    oleh tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Pemupukan adalah pemberianunsur hara kepada tanaman. Jumlah kebutuhan pupuk tergantung kepada keadaan

    kesuburan tanah, kerapatan jarak tanam, dan varietas.Dalam praktikum ini akan diberikan pengapuran, pupuk organik, pupuk an-organik

    (pupuk tunggal dan pupuk majemuk) sesuai dengan perlakuan, dan pupuk cair.1.  Pupuk Organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman

    dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman. DalamPermentan No. 2/Pert/Hk.060/2/2006 tentang pupuk organik dan pembenah tanah,dikemukan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar/seluruhnya terdiriatas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melaluiproses rekayasa, dapat berbentuk padat, atau cair yang digunakan untuk mensuplaibahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    11/20

    10

    Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen(jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu dan sabut kelapa), guano, tepungtulang, tepung ikan, bungkil, tepung darah, night soil , tandan kosong kelapa sawit, dlllimbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian dan limbah kota.

    Pupuk organik mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Kandunganunsur hara pupuk organik memang tidak terlalu banyak tetapi komposisinya lebih

    seimbang dibandingkan dengan pupuk anorganik. Bahkan, beberapa jenis pupukorganik terutama pupuk cair mengandung zat pertumbuhan dan mikroorganisme yangmenguntungkan tanaman. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materimakhluk hidup dan merupakan pupuk dengan senyawa organik. Pupuk ini merupakanhasil pelapukan bahan-bahan organik dan biasanya mempunyai kandungan hara yangrendah. Oleh karena itu, pemberian pupuk organik bertujuan untuk memperbaiki sifatfisik tanah terutama struktur tanah. Sebagian besar pupuk organik berbentuk padatseperti pupuk kandang dan kompos. Namun dengan teknologi pupuk organik tanah bisadibuat dalam bentuk cair. Pupuk organik terdiri dari pupuk kandang, pupuk hijau,kompos,. Karakteristik umum yang dimiliki oleh pupuk organik adalah :  Kandungan hara rendah. Kandungan hara pupuk organik pada umumnya rendah

    tetapi bervariasi tergantung jenis bahan dasarnya. 

    Ketersediaan unsur hara lambat. Hara yang berasal dari bahan organik diperlukanuntuk kegiatan mikrobia tanah untuk dirubah dari bentuk organik komplek yang tidakdapat dimanfaatkan tanaman menjadi bentuk senyawa organik dan anorganik yangsederhana yang dapat diabsorpsi oleh tanaman.

      Penggunaan pupuk organik sebaiknya harus diikuti dengan pupuk an organik yanglebih cepat tersedia untuk menutupi kekurangan hara dari pupuk organik.

    Cara pemberian = harus tepat dosis, tepat cara, dan tepat waktuDosis anjuran = 500 kg/Ha – 10 ton/Ha

    (tergantung pada kebutuhan dan jenis bahan organik)Cara pemberian = bisa dengan menabur merata di atas permukaan tanah, secara

    larikan, dengan cara tugal atau masuk ke lubang tanam.Waktu pemberian = diberikan pada saat sebelum dilaksanakan penanaman

    2.  Pupuk an organikPupuk an organik adalah pupuk yang mempunyai senyawa kimia anorganik.

    Kebanyakan dari pupuk ini terdiri dari pupuk-pupuk buatan dengan kandungan harayang tinggi. Contoh pupuk an organik: ZA(NH4)2SO4, ZK(K 2SO4), KCl, TSP, SP36, dll.Dalam praktikum ini dapat diberikan pupuk tunggal, pupuk majemuk atau pupuk cair.  Pupuk Tunggal

    Pupuk Tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu jenis pupuk.Cara pemberian : harus tepat cara, tepat dosis, dan tepat waktu

    Pemberian pupuk misal pupuk tunggal N, P, dan K. Contoh : Urea, ZA, TSP, SP36,SP18, KCl, K 2SO4, dll. Cara pemberian :Misal :a. Urea

    Dosis anjuran = 135 – 180 kg N/Ha (tergantung kondisi lahan)Hitung berapa kebutuhan urea ? …….. Kandungan N dalam Urea = 45 – 46 %Tanaman menyerap N dalam bentuk Nitrat dan Amonium (NO3

    - dan NH4+).

    Urea dapat diberikan bertahap sebanyak 3 kali pemberian (1/3, 1/3, dan 1/3 lagipada waktu tertentu yaitu pada saat tanam atau sebelum tanam, pada umur 30

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    12/20

    11

    hari setelah tanam, dan pada umur 45 hari setelah tanam). Pemberian bisadengan larikan atau tugal.

    b. TSPDosis anjuran = 75 – 100 kg P/Ha (tergantung kondisi lahan)Kandungan P dalam TSP = 45 %Tanaman menyerap P dalam bentuk PO4

    3-, HPO42-, H2PO4

    Waktu pemberian sebelum tanam atau bersamaan dengan penanaman danpemberiannya dilakukan 1 kali. Pemberian bisa dengan larikan atau tugal.c. KCl

    Dosis anjuran = 50 - 60 kg K/Ha (tergantung kondisi lahan)Kandungan K dalam KCl = 60 %Tanaman menyerap K dalam bentuk K +.Waktu pemberian sebelum tanam atau bersamaan dengan penanaman danpemberiannya dilakukan 1 kali. Pemberian bisa dengan larikan atau tugal.

      Pupuk Majemuk (NPK, NP, NK, PK)Pupuk Majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur

    pupuk. Pupuk majemuk dibedakan menjadi pupuk majemuk tak lengkap danpupuk majemuk lengkap. Pupuk majemuk tak lengkap terdiri dari kombinasi NP,NK, PK. Pupuk majemuk lengkap adalah pupuk yang mengandung tiga unsurpupuk yauti NPK. Contoh: NPK 15:15:15Cara pemberian: harus tepat cara, tepat dosis, dan tepat waktu.Pemberian dapat dilakukan sebelum tanam, saat tanam, atau 14 hari setelahtanam secara tugal atau larikan. Dosis: ± 350 kg/Ha tergantung kondisi lahan

    3. Pupuk hayatiIstilah pupuk hayati digunakan sebagai nama kolektif untuk semua kelompok

    fungsional mikroba tanah yang dapat berfungsi sebagai penyedia hara dalam tanah,sehingga tersedia bagi tanaman. Pemakaian istilah ini relatif baru dibandingkandengan saat salah satu jenis pupuk hayati komersial pertama di dunia yaitu inokulan

    Rhizobium yang sudah lebih dari 100 tahun yang lalu.Pupuk hayati dapat didefinisikan sebagai inokulan berbahan aktif orgnaisme hidup

    yang berfungsi untuk menambat hara tertentu atau memfasilitasi tersedianya haradalam tanah bagi tanaman. Memfasilitasi tersedianya hara ini dapat berlangsungmelalui peningkatan akses tanaman terhadap hara misalnya fungi mokoriza arbuskula,pelarutan oleh mikroba pelarut fosfat, maupun perombakan oleh fungi, aktinomecetes,atau cacing tanah. Penyediaan hara ini berlangsung dengan hubungan simbiosis ataunon simbiosis.

    E.  Lembar kerjaBahan dan alat :

    1. 

    Benih jagung dan kedelai, bibit ubi jalar2.  Pupuk organik (kompos dan pupuk kandang)3.  Pupuk an organik (Urea, TSP dan KCl)4.  Tanah top soil5.  Tugal

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    13/20

    12

    Prosedur kerja :1.  Dalam praktikum ini akan dilakukan budidaya tanaman jagung, kedelai dan ubi jalar2.  Pembagian perlakuan dalam praktikum ditentukan dalam penuntun praktikum ini.3. Perlakuan pada tanaman ubi jalar yaitu :

    1. 160 kg Urea/ha ; 80 kg TSP/ha ; 80 kg KCl/ha ; kompos 5 ton/ha (1A, 1B)2. 180 kg Urea/ha ; 90 kg TSP/ha ; 90 kg KCl/ha ; kompos 6 ton/ha (2A, 2B)

    3. 200 kg Urea/ha ; 100 kg TSP/ha ; 100 kg KCl/ha ; kompos 7 ton/ha (3A, 3B)4. 220 kg Urea/ha ; 110 kg TSP/ha ; 110 kg KCl/ha ; kompos 8 ton/ha (4B, 4B)5. 240 kg Urea/ha ; 120 kg TSP/ha ; 120 kg KCl/ha ; kompos 9 ton/ha (5A, 5B)

    Perlakuan pada tanaman kedelai :1. 40 kg Urea/ha ; 80 kg TSP/ha ; 65 kg KCl/ha ; kompos 5 ton/ha (1A, 2A)2. 45 kg Urea/ha ; 90 kg TSP/ha ; 70 kg KCl/ha ; kompos 6 ton/ha (1B, 2B)3. 50 kg Urea/ha ; 100 kg TSP/ha ; 75 kg KCl/ha ; kompos 7 ton/ha (3A, 4A)4. 55 kg Urea/ha ; 110 kg TSP/ha ; 80 kg KCl/ha ; kompos 8 ton/ha (3B, 4B)5. 60 kg Urea/ha ; 120 kg TSP/ha ; 85 kg KCl/ha ; kompos 9 ton/ha (5A, 4B)

    Penanaman kedelai untuk tiap Grup : - Kelompok 1  varietas Anjasmoro ;- Kelompok 2  varietas Wilis ;- Kelompok 3  varietas Dering

    Perlakuan pada tanaman jagung manis :1. 80 kg Urea/ha ; 80 kg TSP/ha ; 80 kg KCl/ha (1A, 1B)2. 90 kg Urea/ha ; 90 kg TSP/ha ; 90 kg KCl/ha (2A, 2B)3. 100 kg Urea/ha ; 100 kg TSP/ha ; 100 kg KCl/ha (3A, 3B)4. 110 kg Urea/ha ; 110 kg TSP/ha ; 110 kg KCl/ha (4A, 4B)5. 120 kg Urea/ha ; 120 kg TSP/ha ; 120 kg KCl/ha (5A, 5B)

    5. Penanaman

    - Ubi jalara. Persiapan bibit ubi jalar dilakukan dengan stek batang 25 cm dengan ukuran bibit

    relatif sama.b. Stek batang ditanam tegak lurus dengan pangkal stek dibenamkan (1/3 bagian stek)

    sehingga tinggi 2/3 bagian stek berada di atas tanah. Jarak tanam yang digunakanyaitu 100 cm x 30 cm. Setiap lubang tanam ditanami dengan 1 stek.

    - Kedelaia. Penanaman benih kedelai dilakukan dengan cara memasukkan benih ke dalam

    lubang tanam sebanyak 2 benih per lubang tanam pada kedalaman 5 cm. Jaraktanam kedelai 40 cm x 20 cm.

    b. Setelah benih dimasukkan kemudian lubang tanam ditutup dengan kompos atautanah yang gembur untuk memudahkan dalam pemunculan plumula tanaman,kemudian lubang tanam disiran dengan air.

    - Jagung manisa. Penanaman benih kedelai dilakukan dengan cara memasukkan benih ke dalam

    lubang tanam sebanyak 2 benih per lubang tanam pada kedalaman 5 cm. Jaraktanam kedelai 60 cm x 30 cm.

    b. Setelah benih dimasukkan kemudian lubang tanam ditutup dengan kompos atautanah yang gembur untuk memudahkan dalam pemunculan plumula tanaman,kemudian lubang tanam disiran dengan air.

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    14/20

    13

    Tata cara Pemupukan  :1.  Pemupukan ubi jalar dilakukan sesuai dosis perlakuan. Pupuk N (Urea) diberikan

    setengah dosis perlakuan pada 1 minggu setelah tanam (MST), dan sisanyadiberikan pada 4 MST, sedangkan pupuk P (TSP) dan pupuk K (KCl) diberikanseluruhnya pada 1 MST.

    2.  Pemupukan kedelai dan ubi jalar dilakukan sesuai dosis perlakuan. Pupuk N (Urea)

    diberikan setengah dosis perlakuan pada saat tanam, dan sisanya diberikan pada 4MST, sedangkan pupuk P (TSP) dan pupuk K (KCl) diberikan seluruhnya pada saartanam.

    3.  Cara pemupukan dilakukan dengan mencampur semua pupuk yang diberikanmenjadi satu, kemudian dibuat larikan dekat barisan tanaman (sekitar 5 cm daribarisan tanaman dengan kedalaman 5-7 cm), pupuk ditabur sepanjang larikankemudian ditutup kembali dengan tanah.

    4.  Pemupukan susulan pada jagung disesuaikan dengan tajuk tanaman, sedangkanuntuk kedelai dan ubi jalar, larikan dibuat di tengah jarak antara dua barisantanaman kedelai dan ubi jalar.

    F. 

    Lembar Latihan (Ketiga)

    1.  Jelaskan keuntungan pola tanam monokultur dibandingkan polikultur !2.  Jelaskan fungsi pupuk bagi tanaman !3.  Mengapa aplikasi pupuk N (Urea) dilakukan dua kali yaitu saat tanam/seminggu setelah

    tanam dan sebulan setelah tanam, sedangkan pupuk K (KCl) dan P (TSP) dilakukanseluruhnya saat tanam ?

    4.  Jelaskan tentang fungsi unsur hara makro dan mikro bagi tanaman !5. Bagaimana mekanisme penyerapan pupuk oleh tanaman ?

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    15/20

    14

    Minggu ke IV-XI

    PEMELIHARAAN TANAMAN DAN PENGAMATAN PERTUMBUHANDAN PRODUKSI TANAMAN

     A.  Pendahuluan

    Pemeliharaan tanaman (perawatan) merupakan kegiatan budidaya tanaman yangsangat penting karena akan menentukan keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanamanpangan. Perawatan atau pemeliharaan tanaman meliputi beberapa kegiatan antara lainpenyulaman, penyiangan dan pembumbunan.

    B.  Tujuan Instruksional Umum (TIU)Mahasiswa memahami tata cara pemeliharaan tanaman dan pengamatan parameterpertumbuhan dan produksi tanaman yang menjadi bahan praktikum.

    C.  Tujuan Instruksional Khusus (TIK)-  Mahasiswa dapat melaksanakan penyulaman tanaman pangan.

    -  Mahasiswa dapat melaksanakan pembumbunan tanaman pangan-  Mahasiswa dapat melaksanakan pengendalian hama penyakit tanaman pangan-  Mahasiswa dapat melaksanakan panen tanaman pangan-  Mahasiswa dapat melaksanakan pengamatan peubah amatan pertumbuhan dan

    produksi tanaman pangan.- 

    D.  Lembar Informasi1.  Penyulaman sebaiknya dilakukan agar tidak ada spot-spot kosong yang diisi gulma bila

    tidak dilkukan penyulaman. Penyulaman pada tanaman kedelai dilakukan pada 5-7 HST.Sebaiknya penyulaman tidak terlalu lama dilakukan untuk menjaga keseragamanpertumbuhan tanaman.

    2. 

    Penyiangan dan pembumbunanPenyiangan dan pembumbunan dilakukan paling tidak sebanyak dua kali atau sesuaikondisi gulma di pertanaman, jika gulma tumbuh dominan maka dapat dilakukanpenyiangan lagi. Penyiangan pertama dilakukan pada 15 HST sedangkan penyiangankedua dilakukan pada saat 30 HST sebelum pemberian pupuk susulan. Pada saatpenyiangan kedua ini sekaligus dilakukan pembumbunan yaitu dengan menggemburkantanah dan menaikkan tanah sekitar batang, pada kedelai untuk mencegah kerebahantanaman.

    3.  Pengendalian Hama dan Penyakit tanamanPengendalian hama dan penyakit tanaman ditujuan agar kesehatan tanaman dapatterjaga sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pengendalian

    hama maupun penyakit tanaman dengan menggunakan pestisida sebaiknya dilakukansecara bijaksana dan merupakan alternatif terakhir, karena bahan kimia yangterkandung dalam pestisida selain dapat membunuh hama juga sekaligus membunuhpredatornya juga, mencemari lingkungan dan dapat membuat hama menjadi resistendan munculnya penyakit generasi baru. Pengendalian hama dan penyakit ditekankanpada pencegahannya. Sesuai dengan anjuran Pemerintah, pengendalian hama danpenyakit dilakukan secara terpadu dengan meliputi: pemilihan varietas, sanitasilingkungan, pemberian pupuk yang berimbang dan penggunaan pestisida. Pestisidayang digunakan sebaiknya yang berspektrum sempit. Pada jagung hama yang seringdijumpai adalah penggerek dan penghisap daun, sedangkan penyakit yang seringdijumpai adalah bulai.

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    16/20

    15

    4.  Panen-  Kedelai

    Tanaman kedelai dipanen pada umur 80-90 HST (tergantung varietas kedelai). Panendilakukan dengan cara memotong 5 cm di atas pangkal batang utama denganmenggunakan sabit/gunting. Kriteria panen kedelai yaitu sebagian besar daun telahmenguning tetapi bukan karena serangan hama dan penyakit tanaman, lalu gugur,

    polong berubah warna menjadi hijau sampai kuning kecoklatan, batang berwarna agakkuning kecoklatan, batang berwarna kuning agak kecoklatan. Polong yang telahdipanen dijemur di bawah sinar matahari selama 4 hari dan biji diambil dari polongnya.

    -  Jagung manisTanaman jagung manis dipanen pada umur 75 HST (sesuai deskripsi tanaman) dengancara memetik tongkol jagung manis. Panen dilakukan dengan kriteria panen yaiturambut jagung manis telah berwarna coklat dan bila dipegang tongkolnya terasa terisipenuh. Salah satu cara menguji kematangan jagung manis yaitu dengan menusuk biji jagung manis menggunakan ibu jari. Jika mengeluarkan cairan berwarna putik sususetelah ditusuk, maka jagung manis tersebut siap untuk dipanen. Waktu pemetikandilakukan pagi hari, karena udara panas dapat mengurangi kandungan gula pada biji jagung manis.

    -  Ubi jalarTanaman ubi jalar dapat dipanen jika telah matang fisiologis. Ciri fisik ubi jalar matangyaitu bila kandungan tepungnya sudah maksimum ditandai dengan kadar serat yangrendah. Penentuan waktu tanam didasarkan kepada umur dan varietas ubi jalar.Umumnya dapat dipanen mulai umur 3 bulan setelah tanam, dengan penundaan palinglambat hingga 4 bulan. Cara panen dilakukan dengan memotong batang ubi jalarmenggunakan sabit/parang, kemudian menyingkirkan batang-batang tersebut keluardari petakan. Guludan digali dengan cangkul hingga ubi jalar terlihat. Ubi jalardikumpulkan dan dibersihkan dari tanah/kotoran/akar yang masih menempel. Lakukan

    sortasi berdasarkan ukuran dan warna kulit ubi jalar yang seragam. Pisahkan ubi jalarutuh dari ubi yang terluka/terkena serangan hama penyakit ubi jalar.

    E.  Lembar kerjaBahan dan alat1.  Meteran2.  Timbangan analitik3.  Kalkulator4.  Leaf area meter/metode gravimetri5.  Jangka sorong

    Prosedur kerja pengamatan peubah amatan :  Pertumbuhan dan produksi jagung manis :1.  Tinggi tanaman  (mulai 7 HST sampai keluar bungan jantan 75%). Gambarkan

    kurva sigmoid pertumbuhan tanaman. Cara pengukuran tinggi tanaman jagungyaitu dengan meluruskan daun terpanjang, dibuat patok standar sebagai patokawal dan diukur seminggu sekali.

    2.  Total luas daun diukur dengan menggunakan leaf area meter pada akhir masavegetatif. Jika tidak tersedia leaf area meter maka dapat dilakukan dengan caramengukur panjang daun x lebar daun x konstanta (0.75) dikalikan dengan jumlahdaun.

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    17/20

    16

    3.  Umur berbunga (hari)Umur berbunga adalah kondisi dimana tanaman mengalami fase generatif atau fasepembungaan. Umur berbunga diamati setelah tanaman mengeluarkan bungasekitar 75%. Gambarkan bunga jantan dan bunga betina pada tanaman jagungmanis.

    4.  Jumlah tongkol per tanaman (tongkol)

    Dihitung pada saat panen dengan menghitung jumlah tongkol yang dihasilkan pertanaman.5.  Bobot tongkol per tanaman (g)

    Dilakukan dengan cara menimbang tongkol per tanaman setelah panen.6.  Bobot tongkol tanpa klobot (g)

    Dilakukan dengan cara menimbang tongkol yang telah dipisahkan klobotnya pertanaman setelah panen.

    7.  Umur panen (hari)Umur panen dihitung berdasarkan kriteria panen pada tanaman jagung.

      Pertumbuhan dan produksi kedelai 1.

     

    Tinggi tanaman (cm)Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dari pangkal sampai titik tumbuh, dilakukanmulai 2 MST dan diulangi setiap minggu hingga 6 MST sampai masuk masa generatifyang ditandai dengan keluarnya bunga.

    2. Diameter batang (cm)Pengukuran diameter batang menggunakan jangka sorong, tepat pada pangkalbatang. Pengamatan dilakukan satu kali pada saat akhir vegetatif (6 MST).

    3. Jumlah cabang produktifCabang produktif adalah cabang yang menghasilkan polong.

    4. Jumlah bintil akarDilakukan pada 6 MST dengan cara destruksi tanaman kemudian dihitung jumlah

    bintil akar efektif dan tidak efektifnya, dengan cara membelah bintil akar, jikaberwarna merah muda maka tergolong bintil akar aktif, jika berwarna putih makatergolong bintil akar tidak aktif.

    5. Umur berbunga (hari)Umur berbunga adalah kondisi dimana tanaman mengalami fase generatif atau fasepembungaan kedelai. Umur berbunga diamati setelah tanaman mengeluarkan bungasekitar 75%. Gambarkan bunga kedelai.

    6. Jumlah polong berisi/tanamanDihitung pada saat panen dengan menghitung jumlah polong yang dihasilkan pertanaman

    7. Jumlah polong hampa/tanaman (biji)

    Pengamatan ini dilakukan setelah biji dikeringkan dengan cara menghitung jumlahbiji per tanaman.

    8. Bobot biji kering/tanaman (g)Pengamatan ini dilakukan setelah biji jagung dikeringkan dengan kadar air 14%.Pengeringan dilakukan dengan cara menjemur di bawah terik matahari selama 2-3hari, kemudian biji per tanaman ditimbang.

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    18/20

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    19/20

  • 8/17/2019 Penuntun Prakt Teknologi Budidaya Tan Pangan 2016

    20/20

    19

    Cara pemberian:  Dilakukan kalibrasi dengan cara diisi alat semprot dengan air, semprot ke seluruh

    bagian tanaman sampai basah tidak menetes. Selanjutnya catat jumlah air yanghabis. Misalnya 2 L sehingga dibutuhkan larutan stock sebanyak 2 L. Kebutuhan

      konsentrasi 2 cc/L air menjadi menjadi 2 x 2 L = 4 cc/2 Liter air larutan stock. Jadi,

    larutan inilah yang disemprotkan kepada tanaman basah tidak menetes. Diberikan 2minggu sekali sehingga tanaman mengeluarkan bunga jantan 75% atau lebihtergantung dosis anjuran pupuk cair.

      Cara membuat konsentrasi : masukkan 4 cc bahan terlarut kemudian ditambahkansehingga jumlah larutan menjadi 2 L inilah yang diberikan kepada tanaman sampaibasah tidak menetes.

    E.  Lembar kerjaBahan dan alat :

    1.   Alat semprot (knapsack Solo)2.  Pupuk cair (pupuk organik atau an organik cair)3.   Air

    Prosedur kerja :1.  Siapkan alat semprot yang diisi dengan air untuk melakukan kalibrasi2.  Lakukan kalibrasi alat semprot sesuai dengan contoh pada lembar informasi3.  Lakukan penyemprotan pupuk cair sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

    F.  Lembar Latihan1. Jelaskan perbedaan pupuk cair dan pupuk padat ?2. Jelaskan keuntungan penggunaan pupuk organik cair jika dibandingkan dengan

    pupuk an organik cair ?3. Jelaskan perbedaan antara dosis dan konsentrasi !4. Bagaimana cara melakukan kalibrasi alat semprot untuk aplikasi pupuk cair ?