penulisan skenario dalam pembuatan film pendek …

39
PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK BERGENRE DRAMA DENGAN TEMA GANGGUAN KESEHATAN MENTAL YANG BERUPA “SELF-HARM” TUGAS AKHIR Program Studi DIV Produksi Film dan Televisi Oleh: WIDI HARI PAMUJI 16510160025 FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS DINAMIKA 2020

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

29 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK

BERGENRE DRAMA DENGAN TEMA GANGGUAN KESEHATAN

MENTAL YANG BERUPA “SELF-HARM”

TUGAS AKHIR

Program Studi

DIV Produksi Film dan Televisi

Oleh:

WIDI HARI PAMUJI

16510160025

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS DINAMIKA

2020

Page 2: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK

BERGENRE DRAMA DENGAN TEMA GANGGUAN KESEHATAN

MENTAL YANG BERUPA “SELF-HARM”

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana Terapan Seni

Disusun oleh:

Nama : WIDI HARI PAMUJI

NIM : 16510160025

Program : DIV Produksi Film dan Televisi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS DINAMIKA

2020

Page 3: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

Tugas Akhir

PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK

BERGENRE DRAMA DENGAN TEMA GANGGUAN KESEHATAN

MENTAL YANG BERUPA “SELF-HARM”

Dipersiapkan dan disusun oleh

WIDI HARI PAMUJI

NIM: 16510160025

Telah diperiksa, diuji dan disetujui oleh Dewan Pembahas

Pada: Jumat, 14 Agustus 2020

Susunan Dewan Pembahas

Pembimbing

1. Yunanto Tri Laksono, M.Pd.

NIDN. 0704068850

2. Darwin Yuwono Riyanto S.T. M.Med.,A.C.A

NIDN. 0716127501

Pembahas

Digitally signed

by Universitas Dinamika

Date: 2020.09.03

13:24:25 +07'00'

Digitally signed by Bambang Hariadi

DN: cn=Bambang Hariadi,

o=Universitas Dinamika, ou=Wakil

Rektor 3,

email= [email protected], c=ID

Date: 2020.09.03 15:40:00 + 07'00'

1. Dr. Bambang Hariadi M.Pd

NIDN. 0719106401

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana

Dr. Jusak

Digitally signed

by Universitas

Dinamika

Date: 2020.09.07

14:31:58 +07'00'

NIDN. 0708017101

Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika

Universitas Dinamika

iii

Digitally signed

by Universitas

Dinamika

Date: 2020.09.02

14:30:48 + 07'00'

Page 4: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

SURAT PERNYATAAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI DAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Sebagai civitas akademika Universitas Dinamika, saya:

Nama : Widi Hari Pamuji

NIM : 16.51016.0025

Program Studi : DIV Produksi Film Dan Televisi

Jurusan/Fakultas : Fakultas Teknologi dan Informatika

Judul karya : Penulisn Skenario Dalam Pembuatan Film Pendek Bergenre

Drama Dengan Tema Gangguan Kesehatan Mental Yang

Berupa “Self-Harm”

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, saya menyetujui

untuk memberikan kepada Universitas Dinamika Hak Bebas Royalty Non

Eksklusif (Non-Exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah atas seluruh isi

atau sebagian karya ilmiah saya tersebut di atas untuk disimpan,

dialihmediakan, dan dikelola dalam bentuk pangkalan data (database) untuk

selanjutnya didistribusikan atau dipublikasikan demi kepentingan akademis

dengan tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta dan

sebagai pemilik Hak Cipta.

2. Karya tersebut di atas adalah karya asli saya, bukan plagiat baik sebagian

maupun keseluruhan. Kutipan karya atau pendapat orang lain yang ada dalam

karya ilmiah ini adalah semata hanya rujukan yang dicantumkan dalah Daftar

Pustaka saya.

3. Apabila dikemudian hari ditemukan dan terbukti terdapat tindakan plagiat pada

karya ilmiah ini, maka saya bersedia untuk menerima pencabutan terhadap

gelar kesarjanaan yang telah diberikan kepada saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Surabaya, 14 Agustus 2020

Widi Hari Pamuji

NIM: 16.51016.0025

iv

Page 5: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

LEMBAR MOTTO

“JUST DO YOUR BEST AND LET ALLAH DO THE NEXT”

v

Page 6: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

LEMBAR PERSEMBAHAN

Karya Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orangtua, keluarga, juga Dayinta yang sangat saya sayangi.

2. Bangsa dan tanah airku.

3. Almamater tercinta, Universitas Dinamika.

4. Teman-teman angkatan 2016 yang selalu ada di dalam keadaan apapun.

5. Dosen Pembimbing 1, Yunanto Tri Laksono, M.Pd.

6. Dosen Pembimbing 2, Darwin Yuwono Rianto S.T.,M.Med.Kom..ACA

7. Dosen Penguji, Dr. Bambang Hariadi M.Pd

8. Kaprodi DIV Produksi Film Dan Televisi, Ir. Hardman Budiardjo,

M.Med.Kom., MOS.

9. Teman-teman organisasi kampus yang telah memberikan saya banyak

pelajaran dan kesempatan.

10. Seluruh dosen dan alumni DIV Produksi Film Dan Televisi, Universitas

Dinamika.

11. Seluruh teman-teman DIV Produksi Film Dan Televisi, Universitas

Dinamika.

vii

Page 7: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

ABSTRAK

Banyaknya masalah yang diterima oleh seorang remaja menjadikan dia memiliki

gangguan kesehatan mental. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya ulasan dari

social media twitter yang menceritakan tentang masalah dalam kehidupan. Untuk

mengurangi konflik dan memberikan solusi, maka penulis membuat sebuah

penulisan naskah untuk film pendek bergenre drama dengan tema gangguan

kesehatan mental. Naskah yang dibuat menghasilkan sebuah cerita dimana

Amanda sebagai pemeran utama berjuang menghadapi kerasnya hidup yang ia

miliki hingga penyelesaian yang ia lakukan adalah membutuhkan sebuah pelarian

berupa self-harm. Pembuatan laporan Tugas Akhir ini juga mengajarkan kita

bagaimana proses pembuatan naskah secara baik dan benar. Penulis memiliki

saran agar penelitian kedepan dapat lebih meningkatkan informasi juga data yang

akurat agar kredibilitas penelitian lebih baik.

Kata kunci: Film, Skenario, , Gangguan Kesehatan Mental, Self-Harm

viii

Page 8: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah atas ridho-Nya, penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar dan baik. Dalam laporan Tugas

Akhir ini, data-data yang disusun dan didapat selama proses penelitian dikerjakan

dalam waktu yang relative singkat, perlu disadari bahwa penulis akan berusaha

meningkatkan pemahaman dan akan terus belajar untuk dunia kerja nanti.

Berkaitan dengan hal tersebut, Tugas Akhir ini dapat selesai dengan baik

dan lancar tentunya tidak lepas dari bantuan banyak pihak baik, baik bantuan secara

moral maupun materiil. Adapun pihak yang berkaitan dengan hal tersebut. Maka

dalam kesempatan ini, disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orangtua, keluarga dan Dayinta yang telah memberikan

dukungan.

2. Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd. selaku Rektor Universitas Dinamika.

3. Dr. Jusak, selaku Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika

Universitas Dinamika.

4. Karsam, Ma., Ph, D Selaku Wakil Dekan Fakultas Teknologi dan

Informatika Universitas Dinamika

5. Ir. Hardman Budiardjo, M.Med.Kom., MOS. Selaku Kepala Program

Studi DIV Produksi Film Dan Televisi.

6. Yunanto Trilaksono,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 1.

7. Darwin Yuwono Rianto S.T.,M.Med.Kom..ACA selaku Dosen

Pembimbing 2.

8. Dr. Bambang Hariadi M.Pd selaku Dosen Pembahas.

9. Bapak dan Ibu Dosen DIV Produksi Film Dan Televisi

10. Teman-teman angkatan 2016, 2017, 2018 dan 2019 di Program Studi

DIV Produksi Film Dan Televisi Universitas Dinamika.

11. Semua pihak yang selalu mendukung, memberi motivasi, dan

mendoakan sehingga dapat memudahkan dalam proses pembuatan

Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan karya Tugas Akhir ini masih jauh

dari kata sempurna, tentu masih terdapat banyak kekurangan, baik secara materi

maupun teknik yang digunakan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

ix

Page 9: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

x

membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan tulisan ini di

kemudian hari. Diharapkan pula kritik dan saran yang membangun terhadap hasil

karya ini agar ke depannya diperoleh suatu karya yang lebih maksimal atau lebih

baik dari karya ini. Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi semua khususnya mahasiswa DIV Produksi Film Dan Televisi.

Surabaya, 8 Agustus 2020

Penulis

x

Page 10: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

xi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Penciptaan .................................................................................. 1

1.2 Fokus Penciptaan ................................................................................................. 3

1.3 Ruang Lingkup Penciptaan .................................................................................. 3

1.4 Tujuan Penciptaan................................................................................................ 3

1.5 Manfaat Penciptaan ............................................................................................. 3

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................ 5

2.1 Film………………………………………………………………………………5

2.2 Penulis Skenario .................................................................................................. 8

2.3 Skenario……………………………………………………………....................9

2.4 Kesehatan Mental……………………………………………………...............10

2.5 Self Harm ........................................................................................................... 10

2.6 Butterfly Project ................................................................................................. 11

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 13

3.1. Metodologi Penelitian ........................................................................................ 13

3.2. Obyek Penelitian ................................................................................................ 13

3.3. Lokasi Penelitian ............................................................................................... 13

3.4. Sumber Data ...................................................................................................... 13

3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 14

3.6. Hasil Pengumpulan Data.................................................................................... 16

BAB IV PERANCANGAN KARYA .............................................................................. 18

4.1 Pra Produksi ....................................................................................................... 19

4.1.2 Manajemen Produksi ......................................................................................... 23

BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 25

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 25

5.2 Saran…………………………………………………………………………… 26

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 27

LAMPIRAN ..................................................................................................................... 28

xi

Page 11: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Foto Bersama Seorang Psikolog ..................................................... 15

Gambar 3.2 Foto Raditya Dika ........................................................................... 16

Gambar 3.3 Foto Rachel Vennya dan Niko Al-Hakim ....................................... 16

Gambar 3.4 Profile Twitter… ............................................................................. 17

Gambar 4.1 Perancangan Karya ......................................................................... 19

xii

Page 12: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.4 Analisa Setting… ................................................................................ 24

Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan .................................................................................. 25

Tabel 4.6 Perencanan Keuangan ......................................................................... 25

xiii

Page 13: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran Kartu Bimbingan Tugas Akhir… .................................... 29

Lampiran 2 Kartu Seminar Tugas Akhir ...............................................................30

Lampiran 3 Naskah… ........................................................................................... 31

xiv

Page 14: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penciptaan

Topik yang akan dibahas pada penelitian ini mengambil tema self harm, isu

kesehatan mental secara global dalam kurun waktu 30 tahun terakhir memainkan

peran penting dalam perumusan kebijakan kesehatan global. Sejak dua dekade yang

lalu, WHO mengeluarkan definisi sehat sebagai suatu kondisi tak sekedar bebas

dari penyakit, melainkan mampu mencapai kesejahteraan fisik,mental dan sosial.

Garis kebijakan WHO ini memiliki implikasi penting seluruh batang tubuh

kebijakan kesehatan yang diterapkan oleh negara-negara anggota WHO, harus

seluruhnya mencakup ketiga aspek diatas. Data riskesdas tahun 2013 menyebutkan

bahwa prevalensi gangguan jiwa berat seperti skizofrenia mencapai 1.7 perseribu

orang penduduk. Artinya, ada 1-2 orang yang menderita skizofrenia setiap 1000

penduduk. Satu-satunya perangkat kebijakan yang menaungi upaya peningkatan

kualitas kesehatan mental di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 18 tahun

2014 mengenai Kesehatan Jiwa. Kebijakan kesehatan mental di Indonesia masih

berkutat di area kuratif, belum sampai pada tahap preventif, promotif maupun

rehabilitative, selain itu Data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995

menyebutkan satu persen populasi penduduk dunia menderita skizofrenia, 75

persen penderita skizofrenia mulai mengidap pada usia 16 - 25 tahun. Usia remaja

dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh

stressor (Wulandari, 2014)

Pada era teknologi ini banyak cara untuk mengakses sebuah informasi, salah

satunya adalah bagaimana jika seseorang sedang mengalami gangguan kesehatan

mental. Twitter menjadi salah satu media social yang kini mulai digandrungi lagi

oleh masyarakat khususnya anak muda, dari twitter kita dapat menemukan banyak

sekali thread-thread yang dibuat oleh penggunanya yang bercerita tentang berbagai

macam hal mulai dari kehidupan yang mereka lalui, mulai dari masalah personal,

keluarga, teman, hingga percintaan. Tak sedikit juga orang yang dengan mudahnya

membagikan thread kepada followersnya mengenai masalah mereka juga

bagaimana cara mereka berjuang melewatinya,hingga perilaku-perilaku self-harm

1

Page 15: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

2

yang mereka lakukan, Maka dari itu disini penulis menghadirkan media berupa

sebuah film terutama film pendek yang bertema kesehatan mental dengan

harapandapat membantu orang-orang yang mungkin keluarga atau kerabatnya

sedang mengalami hal-hal tersebut, selain itu dengan adanya film memudahkan

orang-orang yang kurang mengikuti teknologi atau gaptek agar lebih mudah dalam

mendapatkan informasi dan minimal tahu bagaimana sebuah gangguan mental itu

atau cara untuk menghadapinya. Di dalam film penulis memberikan sebuah edukasi

seperti tanda-tanda bagaimana seseorang terkena gangguan mental dan ciri-cirinya.

Penulis memilih media film terutama film pendek untuk dijadikan media

pembelajaran karena media film/video memenuhi kebutuhan semua orang terutama

remaja yang memiliki karakter belajar dan memahami secara berbeda (audio,

visual, atau audio- visual). Selain itu juga, film sangat mudah diakses secara online

melalui aplikasi yang tersedia seperti youtube, vidsee dan aplikasi streaming

platform lainnya. Lalu bisa juga diakses secara offline melalui media screening di

pameran, yang mana hal ini menjadi kemungkinan besar akan penulis ambil sebagai

jalur publikasinya. Selain itu jalur offline juga mempermudah orang-orang yang

kurang mengikuti teknologi seperti sekarang ini, sehingga mereka tetap dapat

mengetahui isi dan pesan yang akan diangkat melalui film ini nantinya.

Skenario adalah bagian terpenting dalam pembuatan film. Skenario

merupakan intisari dari terbentuknya cerita dalam sinematografi. Kreativitas

seorang penulis skenario sangat mempengaruhi kualitas film yang akan dibuat.

menurut Misbach (2006: 19), skenario adalah desain penyampaian cerita atau

gagasan dengan media film. Istilah skenario dipahami sebagai desain lika liku

cerita. Scenario sendiri dibuat oleh seorang script writer. Di dalam sebuah produksi

audio visual script writer memiliki peran yang sangat penting. Sebab, skenario

(Martínez-Sierra, 2012) adalah intisari atau secara ekstrem bisa disebut roh/jiwa

dari terbentuknya cerita dalam sebuah tayangan audio visual. Di dalam penulisan

naskah feature, script writer bertugas menulis naskah yang didalamnya terdapat

beberapa informasi diantaranya; sequence/babak, video, narasi serta Durasi.

Namun, pekerjaan script writer tidak hanya berhenti sampai di kertas, karena selain

harus memikirkan agar cerita enak dibaca secara tulisan oleh produser, kru, serta

pemain, yang lebih penting lagi script writer harus ikut membayangkan bagaimana

Page 16: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

3

visualisasi tulisan tersebut bila menjadi sebuah tontonan feature. Hal ini tentunya

membutuhkan kepekaan membayangkan gambar yang akan dihasilkan oleh sebuah

tulisan sehingga sanggup menjadi tayangan yang diminati penontonnya.

1.2 Fokus Penciptaan

Dari latar belakang diatas maka penulis mengambil fokus penciptaan pada:

1. Bagaimana menyusun scenario dalam pembuatan film pendek bertema

kesehatan mental bergenre drama?

2. Bagaimana cara membuat film pendek bertema kesehatan mental bergenre

drama?

1.3 Ruang Lingkup Penciptaan

Berdasarkan fokus penciptaan diatas, maka ruang lingkup penciptaan

sebagai berikut:

1. Membantu sutradara dengan menjadi penulis skenario dalam pembuatan

film pendek bergenre drama tentang self harm.

2. Membuat sinopsis, skenario dan analisa skenario (analisa pesan dan

karakter) sesuai dengan treatment dari sutradara.

3. Menyiapkan kebutuhan dalam pra produski sampai pasca produksi.

4. Publikasi di media sosial agar bisa menjadi edukasi bagi masyarakat

umum khususnya mahasiswa dan para remaja.

1.4 Tujuan Penciptaan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini yaitu:

1. Menghasilkan skenario dalam pembuatan film pendek bergenre drama

tentang self harm.

2. Menghasilkan Film bergenre drama tentang self harm.

1.5 Manfaat Penciptaan

Manfaat yang dapat diperoleh melalui penciptaan karya ini adalah:

a. Memahami tentang peran sebagai penulis skenario.

b. Memahami tentang penyusunan skenario yang baik sesuai dengan

ide dan konsep sutradara.

c. Memahami cara mengembangkan cerita drama agar bisa

membawa emosi penonton.

d. Memahami bagaimana menganalisa skenario.

Page 17: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

4

e. Sebagai bahan kajian untuk mata kuliah yang bersangkutan dengan film.

f. Sebagai rujukan penelitian tentang pembuatan film pendek,

terutama bertema kesehatan mental

g. Dapat digunakan sebagai referensi film bergenre drama

h. Menambah rasa awareness akan dampak dari kesehatan mental yang

terganggu

i. Memberikan pengetahuan tentang bagaimana sebuah penyakit kesehatan

mental muncul dan apa-apa saja yang menjadi penyebab hal tersebut

j. Memberikan pengetahuan atas apa yang dilakukan ketika mereka

bertemu dengan pelaku dari self-harm.

Page 18: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

2.1 Film

BAB II

LANDASAN TEORI

Film adalah media elektronik paling tua daripada media lainnya, apalagi film

telah berhasil mempertunjukkan gambar-gambar hidup yang seolah- olah

memindahkan realitas ke atas layar besar. Keberadaan film telah diciptakan

sebagai salah satu media konflik massa yang benar-benar disukai bahkan sampai

sekarang. Lebih dari 70 tahun terakhir ini film telah memasuki kehidupan umat

manusia yang sangat luas lagi beraneka ragam. Film adalah suatu bentuk

komunikasi massa elektronik yang berupa media audio visual yang mampu

menampilkan kata-kata, bunyi, citra, dan kombinasinya. (Oktavianus, 2015)

Film adalah fenomena sosial, psikologi, dan estetika yang kompleks yang

merupakan dokumen yang terdiri dari cerita dan gambar yang diiringi kata-kata

dan musik. Sehingga film merupakan produksi yang multi dimensional dan

kompleks. Kehadiran film di tengah kehidupan manusia dewasa ini semakin

penting dan setara dengan media lain. Keberadaannya praktis, hampir dapat

disamakan dengan kebutuhan akan sandang pangan. Dapat dikatakan hampir

tidak ada kehidupan sehari-hari manusia berbudaya maju yang tidak tersentuh

dengan media ini. (Adam, 2018).

Gagasan untuk menciptakan film adalah dari para seniman pelukis. Dengan

ditemukannya cinematography telah minimbulkan gagasan kepada mereka

untuk menghidupkan gambar-gambar yang mereka lukis. Dan lukisan-lukisan

itu bisa menimbulkan hal yang lucu dan menarik, karena dapat disuruh

memegang peran apa saja, yang tidak mungkin diperankan oleh manusia. Si

tokoh dalam film kartun dapat dibuat menjadi ajaib, menghilang menjadi besar

atau menjadi kecil secara tiba-tiba.

2.1.1 Jenis-jenis Film

Menurut (Sumarno,1996) kategori film dibagi menjadi 4 menurut jenisnya,

yaitu:

1. Film Cerita (Fiksi)

Film cerita merupakan film yang dibuat atau diproduksi berdasarkan cerita yang

dikarang dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Kebanyakan atau pada umumnya

5

Page 19: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

6

film cerita bersifat komersial. Pengertian komersial diartikan bahwa film

dipertontonkan di bioskop dengan harga karcis tertentu. Artinya, untuk

menonton film itu di gedung bioskop, penonton harus membeli karcis terlebih

dulu. Demikian pula bila ditayangkan di televisi, penayangannya didukung

dengan sponsor iklan tertentu pula.

2. Film Non-Cerita (Non Fiksi)

Film non-cerita adalah film yang mengambil kenyataan sebagai

subyeknya. Film non- cerita ini terbagi atas 2 kategori, yaitu:

a. Film Faktual: menampilkan fakta atau kenyataan yang ada, dimana kamera

sekedar merekam suatu kejadian. Sekarang, film faktual dikenal sebagai film

berita (news-reel), yang menekankan pada sisi pemberitaan suatu kejadian actual.

b. Film dokumenter: selain fakta, juga mengandung subyektifitas pembuat yang

diartikan sebagai sikap atau opini terhadap peristiwa, sehingga persepsi tentang

kenyataan akan sangat tergantung pada si pembuat film dokumenter tersebut.

Menurut Sumarno kategori film dibagi menjadi 2 menurut pembuatan filmnya,

yaitu:

1. Film Eksperimental

Film Eksperimental adalah film yang dibuat tanpa mengacu pada kaidah-kaidah

pembuatan film yang lazim. Tujuannya adalah untuk mengadakan eksperimentasi

dan mencari cara-cara pengucapan baru lewat film. Umumnya dibuat oleh sineas

yang kritis terhadap perubahan (kalangan seniman film), tanpa mengutamakan

sisi komersialisme, namun lebih kepada sisi kebebasan berkarya.

2. Film Animasi

Film Animasi adalah film yang dibuat dengan memanfaatkan gambar

maupun benda-benda mati yang lain, seperti boneka, meja, dan kursi

yang bisa dihidupkan dengan teknik animasi.

Page 20: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

7

2.1.2 Sifat Film

Tumbuh dan berkembangnya film sangat bergantung pada tekhnologi dan paduan

unsur seni sehingga menghasilkan film yang berkualitas. Berdasarkan sifatnya

film dapat dibagi atas:

1. Film cerita (Story Film)

Film yang mengandung suatu cerita, yang lazim dipertunjukan di gedung-gedung

bioskop yang dimainkan oleh para bintang sinetron yang tenar. Film jenis ini

didistribusikan sebagai barang dagangan dan diperuntukan untuk semua publik.

2. Film berita (News Film)

Adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar terjadi, karena sifatnya

berita maka film yang disajikan pada publik harus mengandung nilai berita

(Newsvalue).

3. Film dokumenter

Film dokumenter pertama kali diciptakan oleh John Gierson yang mendefinisikan

bahwa film dokumenter adalah “Karya cipta mengarah kanyataan (Creative

Treatment Of Actuality) yang merupakan kenyataan-kenyatan yang

menginterprestasikan kenyataan. Titik fokus dari film dokumenter adalah fakta

atau peristiwa yang terjadi, bedanya dengan film berita adalah film berita harus

mengenai sesuatu yang mempunyai nilai berita atau newsvalue.

2.1.3 Fungsi Film

Fungsi film menurut Pravana Widho Oktendo yaitu menyampaikan

informasi yang sebelumnya belum pernah tersampaikan. Khalayak menonton film

terutama untuk hiburan. Akan tetapi dalam film terkandung fungsi informatif,

maupun edukatif bahkan persuasif. Film nasional dapat digunakan sebagai media

edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character

building. Fungsi edukasi dapat dicapai apabila film nasional memproduksi film-

film sejarah yang objektif atau film dokumenter atau film yang diangkat dari

kehidupan sehari-hari secara berimbang (Oktavianus, 2015).

2.1.4 Struktur Dramatik Film

Dalam klasik Hollywood, kausal logika, yang menyagkut pada peristiwa,

ruang dan waktu, diatur oleh sebuah sisttem yang dinamakan dengan struktur,

yang

Page 21: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

8

dikenal dengan struktur tiga babak, karena terdiri atas:

Babak I

Babak ini ada yang menamakan sebagai ”Opening” atau ”Persiapan” dan

sebagainya. Tugas rekayasa yang dilakukan oleh penulis skenario pada babak ini

adalah:

1. Membuat penonton secepatnya memfokuskan perhatian kepada film.

2. Membuat penonton bersimpati pada protagonis.

3. Membuat penonton mengetahui apa problem utama protagonis.

Babak II

Pada babak ini berlangsung cerita yang sesungguhnya. Disinilah

cerita betul-betul dimulai dan berjalan hingga akhir. Babak II ini

berisi:

1. Point of attack

2. Jalan cerita

3. Protagonis terseok-seok

4. Klimaks

Babak III

Pada babak III ini cerita sudah ada kepastian berakhir sebagai happy end atau

unhappy end, dan disini penonton diberi kesempatan meresapi kegembiraan

yang ditimbulkan oleh happy end, atau rasa sedih yang ditimbulkan oleh

unhappy end. Juga memantapkan kesimpulan atau isi cerita.

Gambar G.1 Struktur Dramatik Film Tiga Babak

(Sumber: www.google.com)

2.2 Penulis Skenario

Menurut aulia dalam websitenya mirnaaulia.com, mengatakan bahwa

profesi penulis skenario (screenwriter/scriptwriter) merupakan salah satu

Page 22: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

9

profesi di dunia kreatif. Seorang penulis skenario bertugas untuk menulis jalan

cerita, dialog, plot, menulis deskripsi secara visual, dan menciptakan karakter

tokoh dalam naskah drama, monolog, film, iklan, sandiwara radio, ataupun

sinetron. Peran penulis skenario (Redvall, 2009) ini sangat penting dalam

setiap pembuatan film, drama, sinetron, iklan, sandiwara radio, maupun

monolog karena skenario adalah nyawa atau jiwa dari setiap film, drama,

sinetron, iklan, maupun monolog. Tanpa cerita (skenario) yang baik, maka

cerita yang disajikan juga akan hambar bahkan tidak bermutu. (Aulia, 2017)

2.3 Skenario

Skenario menurut Syd Field (1982) dalam bukunya The Foundations of

Screenwriting adalah: “A screenplay is a story told with pictures, in dialogue

and description, and placed within the context of dramatic structure. A

screenplay is a noun-it is about a person, or persons, in a place or places, doing

his or her or their thing. All screenplays execute this basic premise. The person

is the character, and and doing his or her thing is the action”. (Field, 2005)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu adalah

sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan,

dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik. Seorang penulis

skenario dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap kalimat dalam naskahnya

menjadi sebuah gambaran imajinasi visual yang dibatasi oleh format pandang

layar bioskop atau televisi. Adapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan

sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film. Naskah merupakan sebuah

landasan yang diperlukan untuk membuat sebuah program video dan televisi

apapun bentuknya. Penulisan sebuah naskah program video dan televisi yang

didasarkan pada sebuah ide biasanya mempunyai tujuan spesifik yaitu:

1. Memberi informasi

2. Memberi inspirasi

3. Menghibur

4. Propaganda

Sebuah naskah mempunyai peran sentral dalam produksi sebuah

program video dan televisi. Fungsi naskah dalam produksi program video

Page 23: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

10

dan televisi adalah sebagai konsep dasar (basic concept), arah

(direction), acuan (reference). Bentuk naskah juga dapat diklasifikasikan

berdasarkan kelengkapan informasi yang terdapat didalamnya yaitu:

1. Kerangka Naskah

2. Semi naskah

3. Naskah penuh

Rundown script adalah naskah yang berisi hanya garis besar (outline) dari informasi

yang akan disampaikan kepada pemirsa. Sebuah rundown script pada umumnya

memerlukan improvisasi dari presenter atau ahli (expert) yang akan muncul

didalam program. Semi script adalah naskah yang sudah lebih rinci dari pada

rundown script. Sedangkan full script adalah naskah yang berisi informasi

lengkap dan rinci tentang program yamg akan diproduksi. Dalam sebuah full script

terdapat informasi yang rinci tentang pelaku, adegan, setting dan property.

2.4 Kesehatan Mental

Kesehatan mental menurut seorang ahli kesehatan Merriam Webster,

merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu

dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam

komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. (Micdaid &

Park, 2011) Inti dari kesehatan mental sendiri adalah lebih pada keberadaan dan

pemeliharaan mental yang sehat. Akan tetapi, dalam praktiknya seringkali kita

temui bahwa tidak sedikit praktisi di bidang kesehatan mental lebih banyak

menekankan perhatiannya pada gangguan mental daripada mengupayakan

usaha-usaha mempertahankan kesehatan mental itu sendiri.

2.5 Self Harm

Perilaku yang dapat merugikan diri sendiri disebut sebagai perilaku self-harm.

Self harm adalah suatu bentuk perilaku yang dilakukan individu untuk mengatasi

tekanan emosional atau rasa sakit secara emosional dengan cara menyakiti dan

merugikan diri sendiri tanpa bermaksud untuk melakukan bunuh diri. (Foye, et

al., 2016) Remaja yang tidak dapat mengatasi rasa sakit secara emosional dapat

mendorong individu untuk melakukan perilaku berbahaya yang dapat merugikan

Page 24: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

11

diri sendiri meskipun tidak berniat untuk melakukan tindakan bunuh diri.

Penelitian yang dilakukan oleh Ee dan Mey di Malaysia, dari 250 pelajar pada

usia 13-16 tahun, sekitar 68% yaitu 170 pelajar yang terdiri dari 58 laki-laki dan

112 perempuan pernah melakukan perilaku self-harm. Sekitar 49,4% pada usia

13-14 tahun dan 50,6% pada usia 15-16 tahun (Ee & Mey, 2011). Hal ini

menunjukkan dalam kasus internasional perilaku self-harm merupakan perilaku

yang harus segera diatasi karena sebagian besar pelajar pernah melakukan

perilaku self-harm.

2.5.1 Penyebab Self-Harm atau Self Injury

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap munculnya self injury dapat

dikelompokan menjadi dua faktor, yaitu:

a. Faktor keluarga, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu

yaitu yang berasal dari lingkungan keluarga, seperti tumbuh didalam

keluarga yang kacau, kurang kasih, pernah mengalami kekerasan,

adanya komunikasi yang kurang baik dan tidak dianggap keberadaannya

atau diremehkan.

b. Faktor individu, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu,

seperti pengaruh biokimia, faktor psikologis dan faktor kepribadian

2.5.2 Ciri-ciri pelaku Self-Harm atau Self Injury

Menurut selfharm.com ciri-ciri atau karakteristik dari self-harm

yang biasa terjadi pada pelaku yaitu:

a. Sangat tidak menyukai dirinya sendiri

b. Bertendensi untuk menghindar

c. Tidak ada kemauan untuk mengurus diri sendiri dengan baik

d. Memiliki self-esteem yang rendah

e. Masa kecil penuh trauma

f. Pola pemikiran yang kaku Dan lain sebagainya.

2.6 Butterfly Project

Butterfly project (Humphreys et al., 2016) merupakan suatu istilah yang

digunakan untuk membantu mengatasi orang-orang yang melukai dirinya sendiri

(self harm). Tujuan dari tindakan ini yaitu untuk memberikan motivasi dan

Page 25: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

12

dukungan kepada individu self harm untuk berhenti melukai dirinya sendiri.

Seorang tim ahli hipnoterapis menemukan ide ini di blog online dan merasa bahwa

hal ini merupakan ide bagus untuk dipromosikan dan tim ahli tersebut

merekomendasikan untuk melakukannya. Menurut Gracey mendefinisikan bahwa

istilah butterfly project adalah suatu metode yang dapat membantu para orang

yang mengalami self harm dengan mencelakakan atau melukai diriya sendiri

akibat tekanan atau masalah yang sedang dialaminya.

Selain itu (Vindiga, 2019) juga mendefinisikan bahwa istilah butterfly

project yaitu suatu metode yang dibuat untuk mengatasi orang-oarang yang

melukai dirinya sendiri dengan memberikan motivasi atau dukungan untuk

berhenti melakukannya. Aturan Main Butterfly Project, meliputi:

a. Menggambar kupu-kupu di pergelangan tangan menggunakan spidol

warna, lakukan ketika ada dorongan untuk menyakiti diri sendiri.

b. Setelah itu, beri nama masing-masing kupu-kupu tersebut dengan nama

orang- orang tersayang.

c. Setiap muncul keinginan untuk melukai pergelangan tangan, anggap lah

bahwa tindakan tersebut seperti ingin menyakiti orang-orang tersayang.

d. Biarkan gambar kupu-kupu itu menghilang dengan sendirinya, jika sudah

melewati fase ini berarti berhasil membebaskan kupu-kupu itu terbang

tanpa melukainya.

Page 26: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

13

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam

pengolahan data di Penulisan Naskah Dalam Pembuatan Film Pendek Bergenre

Drama Dengan Tema Gangguan Kesehatan Mental Berupa “Self-Harm”.

3.1. Metodologi Penelitian

Data sangat penting digunakan dalam penyusunan proposal tugas akhir ini

agar dapat dipertanggungjawabkan serta dibuktikan keilmiahannya, penulis

menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan suatu

cara yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan

data yang berumber dari wawancara, observasi, literadur, dan studi eksisting.

(Wahidmurni, 2017)

3.2. Obyek Penelitian

Objek penelitian yang menjadi bahasan utama dalam film ini adalah orang

yang mengalami gangguan mental dan lingkungan di sekitarnya.

3.3. Lokasi Penelitian

Tempat yang lokasi penelitian adalah di Surabaya, Jawa-Timur. Selain itu

juga secara online ke pelaku self-harm di media social terutama twitter. Dan juga

wawancara kepada ahli tentang kondisi gangguan mental berupa self-harm.

3.4. Sumber Data

Sumber yang digunakan adalah dari buku atau studi literatur, wawancara

dan studi eksisting. Studi literatur dilakukan untuk menemukan keaslian data

yang sudah diterbitkan baik dari buku-buku maupun dari jurnal dan laporan

penelitian sebelumnya, wawancara dengan narasumber yang sesuai dengan

bidangnya serta dapat memberikan pemaparan kredibel tentang topik bahasan

ini, dan studi eksisting yaitu dengan mengamati beberapa film yang nantinya

akan digunakan sebagai refrensi film kami dari segi konsep, alur cerita, teknik

pengambilan gambar, lighting, editing dan lain sebagainya, selain itu studi

eksisting juga dilakukan dengan melihat beberapa channel youtube milik ahli

pembuat film dan juga penulis skenario yang sudah terkenal agar data yang

didapat semakin kuat.

Page 27: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

14

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam proses penulisan naskah Pembuatan Film

Pendek Bergenre Drama Dengan Tema Gangguan Kesehatan Mental Berupa

“Self- Harm”akan menggunakan tiga cara, yaitu Sttudi Literatur, Wawancara, dan

Studi Eksisting.

a. Studi Literatur

Studi literatur digunakan untuk mencari data pokok dalam penelitian ini yaitu

skenario dan konflik interpersonal dalam keluarga. Data tentang skenario penulis

dapatkan dari buku karangan Salman Aristo dan Arief Ash Shiddiq yang berjudul

Kelas Skenario dan buku karangan H. Misbach Yusa Biran yang berjudul Teknik

Menulis Skenario

b. Wawancara

Teknik wawancara saya lakukan dengan seorang psikiater Dr. Yusuf Budi

M.Psi. yang bekerja pada Lembaga psikologi TNI Angkatan Laut, untuk

mengetahui lebih dalam tentang konflik interpersonal dalam keluarga maupun

untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana mental health bisa terjadi pada

seorang remaja dari sudut pandang psikologi.

Gambar 3.1 Foto bersama seorang Psikolog

c. Studi Eksisting

Selain itu teknik pengumpulan data yang lain adalah Studi Eksiting, Selain

wawancara dengan dr. Yusuf Budi M.Ps.i selaku psikolog kami juga mendapatkan

hasil wawancara mengenai Tips menulis scenario film dari seorang youtuber

Page 28: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

15

Gambr 3.3 Rachel Vennya & Niko Al-Hakim

Sumber : Rachel&Niko on Youtube

https://www.youtube.com/watch?v=VlncTIohra

terkenal Raditya Dika atau seorang Script Writter dari film Layar Lebar Koala

Kumal, Cinta Brontosaurus, dan masih banyak lagi lainnya, mengatakan bahwa

“Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu lebih dalam tentang Tema

Film, setelah itu membuat Logline, Logline sendiri adalah intisari dari sebuah film

dalam satu atau dua kalimat, dengan rumus memiliki karakter, tujuan, dan juga

halangan. Setelah Logline selesai lanjut membuat Alur cerita, Alur cerita sendiri

dibagi menjadi 3 bagian, atau 3 Act”.

Gambr 3.2 Raditya Dika

Sumber : Raditya Dika on Youtube

https://www.youtube.com/watch?v=Hu35d67wK

Selain dengan Raditya Dika, dengan Rachel Vennya dan Juga Niko yang

merupakan pasangan Youtuber terkenal ini saya mendapatkan pengetahuan baru

mengenai Tema yang akan saya angkat pada Film Pendek ini, dalam Youtubenya

Rachel dan Niko menjelaskan bagaimana mereka berjuang dalam menghadapi

Gangguan Kesehatan Mental yang mereka alami, hingga menceritakan pula

bagaimana Rachel sempat melakukan Self-Harm pada dirinya.

Page 29: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

16

d. Observasi

Teknik observasi saya lakukan adalah pada media social twitter. Twitter

menjadi salah satu media social yang kini kembali digandrungi oleh anak

muda, didalam twitter semua orang dapat bertukar pikiran dengan pengguna

lainnya melalui tautan yang ia buat, bahkan sekedar berkeluh kesah kini

twitter menjadi wadah bagi para anak muda. Selain itu dari twitter kita juga

bisa mendapatkan banyak informasi, salah satunya adalah menganai mental

health. Berikut ada salah satu akun twitter bernama @selfharmnotts yang

memberikan banyak informasi edukatif terkait mental health dan khususnya

membahas self-harm.

Gambar 3.4 Profil Twitter

Sumber: www.twitter.com twitter.com/selfharmnotts

3.6. Hasil Pengumpulan Data

Berdasarkan Teknik pengumpulan data yang kami lakukan, hasil

pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

3.6.1 Skenario

Dalam menulis skenario terdapat beberapa tahap, yaitu: membuat ide dan

konsep, menentukan premis, menentukan logine, penokohan, menentukan plot,

membuat synopsis, sampai akhirnya membuat skenario berdasarkan tahap

diatas.

1. Skenario

Data tentang skenario yang kami dapat berdasarkan studi literature dan studi

eksisting salah satunya adalah sebagai berikut:

Page 30: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

17

a. Studi Literatur

Skenario menurut Syd Field (1982) dalam bukunya The Foundations of

Screenwriting adalah: “A screenplay is a story told with pictures, in dialogue

and description, and placed within the context of dramatic structure. A

screenplay is a noun-it is about a person, or persons, in a place or places, doing

his or her or their thing. All screenplays execute this basic premise. The person

is the character, and and doing his or her thing is the action”. (Field, 2005).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu adalah

sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan,

dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik.

b. Studi Eksisting

Raditya Dika mengatakan mengatakan bahwa sebagai seorang penulis naskah

hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu lebih dalam tentang

Tema Film, setelah itu membuat Logline, Logline sendiri adalah intisari dari

sebuah film dalam satu atau dua kalimat, dengan rumus memiliki karakter,

tujuan, dan juga halangan. Setelah Logline selesai lanjut membuat Alur cerita,

Alur cerita sendiri dibagi menjadi 3 bagian, atau 3 Act”.

Page 31: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

18

BAB IV

PERANCANGAN KARYA

Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan karya yang dibuat

Gambar 4.1 Bagan Perancangan Karya

(Sumber: Olahan Penulis)

Page 32: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

19

4.1 Pra Produksi

4.1.1 skenario

a. Ide

Berawal dari media social twitter, banyaknya pengguna twitter

yang membuat tweet tentang apa yang mereka rasakan tentang

kehidupan mereka. Tentang asmara, kehidupan sosial, keuangan,

pekerjaan dan juga lainnya. Lalu penulis selaku sutradara

menemukan salah satu tweet yang menceritakan bahwa dia telah

melakukan self-harm atau self-injury. Setelah itu penulis menelusuri

lebih lanjut, melakukan tanya jawab kepada pelaku dan ternyata

topik ini membuat penulis tertarik untuk diangkat di judul karya

tugas akhir. Dengan alasan, menurut penulis masih banyaknya orang-

orang yang masih awam tentang apa itu self-harm dan apa kaitannya

dengan kehidupan. Dan juga masih banyaknya orang-orang yang

minim pengetahuan tentang pentingnya kesehatan mental bagi

kehidupan sosial manusia. Maka dari itu munculah ide cerita

penulisan ini yaitu “Penulisan Skenario dalam pembuatan film

pendek bergenre drama dengan tema gangguan kesehatan mental

berupa Self-Harm”.

b. Konsep

Penulis sekaligus sutradara menyusun konsep film seperti film-

film bergenre drama lainnya yaitu menekankan tentang konflik cerita

yang terjadi oleh pemeran utama. untuk konflik yang dihadapi oleh

pemeran utama, penulis selaku sutradara memberikan konfik yang

berupa percintaan, lingkungan yang tidak sehat dan juga orang tua.

Dikarenakan penulis mempunyai tujuan atau target pasar film ini

kepada usia remaja keatas. Menurut penulis jika konflik yang terjadi

adalah tentang percintaan dan juga orang tua, hal tersebut akan relate

dengan kehidupan remaja saat ini. Tentunya tetap berpegang pada

tujuan utama penulis sebagai sutradara dalam pembuatan film pendek

ini yaitu memberikan sedikit pengetahuan seputar self-harm dan

Page 33: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

20

kesehatan mental yang masih banyak terjadi di lingkungan sekitar.

c. Premis

Tentang seorang anak remaja yang mengalami gangguan

kesehatan mental akibat banyaknya masalah yang menimpa dalam

hidupnya.

d. Logline

Kisah tentang seorang perempuan yang mengalami gangguan

kesehatan mental akibat banyaknya masalah yang menimpa dirinya,

dimulai dari konflik keluarga dimana ayah dan ibunya sering

bertengkar. Disaat yang sama kekasihnya Roby jusrtru semakin

memperburuk keadaan dengan mengkhianatinya.

e. Latar dan Tokoh

- Latar

Latar yang kami gunakan yaitu lebih banyak pada

rumah, apartement, dan juga kampus.

- Tokoh

Tokoh utama yaitu Amanda. Dengan pemeran lain adalah Roby,

Ayah, Ibu dan juga Roy. Hal yang menarik dari tokoh Amanda

adalah, meskipun mempunyai sikap agak tomboy, sedikit cuek,

berwajah gahar tapi tetap elegan. Roby memiliki sifat yang lembut

dan penyayang, tapi dia merupakan laki-laki yang tidak setia. Ayah

Amanda memiliki watak yang keras dan kasar, Ibu Amanda

memiliki sifat yang begitu tegas tapi tetap sabar, dan roy memiliki

sifat yang pendiam.

f. Sinopsis

Amanda adalah seorang wanita dari keluarga yang berantakan.

Dari kecil Amanda sudah mengalami hal tersebut. Seiring

berjalannya waktu dan usia Amanda tidak kuat menahan semua rasa

sakit yang diterinma oleh hatinya sendirian. Amanda sadar dia

Page 34: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

21

membutuhkan pelarian, akhirnya dia memilih untuk self-harm. Hal

ini juga diperparah dengan pacar Amanda, Robby yang mengambil

keuntungan dengan kondisi Amanda tersebut. Hal itu membuat

Amanda semakin putus asa dengan hidupnya. Hingga pada akhirnya

seorang pria lainnya yang bernama Rio menyelamatkan hidup

Amanda, memberikan jalan lain selain self-harm dan memberikan

semua support yang dibutuhkan oleh Amanda.

g. Analisa Setting

No Tempat Spesifikasi Gambar

1 Area Kampus Area kampus, dengan

halaman yang luas dan

juga rindang.

Gambar 4.9

(Sumber: Olahan Penulis)

2 Café Café casual dengan

ambience yang ramai,

lampu berwarna

kuning.

Gambar 4.10

(Sumber: Olahan Penulis)

3 Lingkungan

Danau

Danau besar di sekitar

Unesa Lidah Kulon,

dengan tepian danau

yang besar.

Gambar 4.11

(Sumber: Olahan Penulis)

Page 35: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

22

4 Suasana Jalan Sebuah jalan

2 arah dengantrotoar

besar dan lingkungan

yang estetik.

Gambar 4.12

(Sumber: Olahan Penulis)

5 Apartemen Lorong kamar

apartemen, Parkiran,

1 kamar tidur dengan

kasur besar.

Gambar 4.13

(Sumber: Olahan Penulis)

Gambar 4.14

(Sumber: Olahan Penulis)

6 Rumah 2 kamar Tidur

Teras Rumah dan

Ruang Makan.

Gambar 4.15

(Sumber: Olahan Penulis)

Page 36: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

23

Gambar 4.16

(Sumber: Olahan Penulis)

Gambar 4.17

(Sumber: Olahan Penulis)

Gambar Tabel 4.4 Analisa Setting (Sumber: Olahan Penulis)

4.1.2 Manajemen Produksi

1. Jadwal Kerja

Sebelum melakukan proses produksi diperlukan adanya

jadwal kerja guna menunjang proses produksi, jadwal kerja

dapat dilihat di gambar berikut.

Gambar 4.5 Jadwal Kerja (Sumber: Olahan Penulis)

Page 37: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

24

2. Perencanaan Keuangan (Budgetting)

NO. Uraian Unit Satuan Rp/unit Total(Rp)

geluaran

Produksi

as t k .000 5.000

sportasi dan konsumsi crew ng .000 0.000

l pengeluaran pra produksi 5.000

duksi

talent ng .000 0.000

sumsi 5 talent (2 minggu,2x

sehari)

ak .000 0.000

sumsi crew 5 orang (2

minggu,2x sehari)

ak .000 0.000

mineral gelas dus .000 0.000

sin mobil alanan .000 0.000

sa 16-35 mm sony i .000 5.000

ting continuous youngnuo YN-

600 AIR LED Panel

i .000 0.000

l pengeluaran Produksi 5.000

k buku t .000 0.000

l pengeluaran pasca produksi 0.000

l pengeluaran keseluruhan 0.000

Tabel 4.6 Perencanaan Keuangan (Sumber: Olahan Penulis)

Page 38: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

25

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan proses pengerjaan Tugas Akhir ini, maka diambil

kesimpulan bahwa penulis menghasilkan karya berupa film dan juga naskah film

pendek bergenre drama dengan tema gangguan kesehatan mental berupa “Self-

Harm” yang menyampaikan pesan langsung tentang seorang mahasiswa yang

terkena gangguan kesehatan mental.

5.2 Saran

Berdasarkan pengalaman penulis saat mengerjakan Tugas Akhir ini, maka didapat

saran penelitian:

1. Meningkatkan data dan informasi yang berkaitan dengan topik yang

berkaitan dengan pembuatan naskah film bergenre drama dengan tema film

yang akan dibuat.

2. Deskripsikan secara detail media yang ada, agar audiens dapat mudah

memahami apa yang kita maksudkan

Page 39: PENULISAN SKENARIO DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK …

26

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dari Buku

Edgar-Hunt, R., Marland, J. & Rawle, S., 2010. The Language Of Film. s.l.:AVA

Publishing.

Field, S., 2005. The Foundation Of Screenwriting. New York: Bantam Dell.

Flechter, P. A., 2017. Screenwriting 101. Chantilly: The Great Courses.

Sumber Dari Jurnal

Foye, U., Chakkalackal, L., Breedvelt, J. & Elliot, I., 2016. The truth about self-

harm. United Kingdom: Mental Health Foundation.

Micdaid, D. & Park, A.-L., 2011. Investing in mental Health and Well-being:

findings from the DataPrev project. Health Promotion International.

Oktavianus, H., 2015. Penerimaan penonton terhadap praktek eksorisi di dalam film

conjuring. jurnal e-komunikasi, Volume 3, p. 2.

Wahidmurni, 2017. PEMAPARAN METODE PENELITIAN KUALITATIF. UIN

Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Wulandari, A., 2014. Karakteristik Pertumbuhan Perkembangan Remaja dan

Implikasinya Terhadap Masalah Kesehatan dan Keperawatannya. Jurnal

Keperawatan Anak, II(1), pp. 39-43.

Sumber Dari Internet

Aulia, M., 2017. Mengenal Profesi Penulis Skenario. [Online]

Available at: mirnaaulia.com

[Accessed 30 agustus 2020].

Vindiga, A., 2019. The Butterfly Project, Lawan Keinginan Menyakiti Diri Sendiri

dengan Cara ini Yuk!. [Online]

Available at: https://mommyasia.id/

[Accessed 30 agustus 2020].