pembuatan film pendek hanya kasih dengan adobe...

20
1 PEMBUATAN FILM PENDEK HANYA KASIH DENGAN ADOBE PREMIERE PRO CS4 Naskah Publikasi Diajukan oleh Sonny Meylendra Sudiharfanto 07.12.2580 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Upload: duongkhanh

Post on 12-Mar-2019

268 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

1

PEMBUATAN FILM PENDEK HANYA KASIH DENGAN ADOBE PREMIERE PRO CS4

Naskah Publikasi

Diajukan oleh

Sonny Meylendra Sudiharfanto 07.12.2580

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2012

2

3

MAKING SHORT FILM HANYA KASIH WITH ADOBE PREMIERE PRO CS 4

PEMBUATAN FILM PENDEK HANYA KASIH DENGAN ADOBE PREMIERE PRO CS4

Sonny Meylendra Sudiharfanto Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRAC

It is known that information and communication technology is developing so rapidly, many of the emerging opportunities in various fields, including in the entertainment world as in the field of broadcasting.

Nowadays a lot of television broadcasting accounted for many roles both in the field of information, education, entertainment, and commercial. But the whole was, thinking about the similarities is through psoses produksi.seperti well as in making short films, short films are the film briefly in containers, but not independent of the production process,

Making short films memeiliki important point in the process of pre-production, careful planning will yield maximum results, so it can be enjoyed by the audience. Almost every field in the world of broadcasting have in common, namely in each stage of the process. In the short film you just discussed starting from the pre-production, production, and post-production, and most of all, the main foundation is the pre-production, due to smooth both in production and post production process is dependent on pre-production process.

In making this film, also applied to several application camera settings, so that can know results of each of the settings under each scene, do not forget the discussion of the application of post-production process, in post-production techniques applied some form of elliptical editing, jump cut, and cut in. Key words: Broadcasting, short films, pre production, production,

post production, Elliptical editing, jump cut, cut in.

4

1. Pendahuluan

Dunia broadcasting dewasa ini banyak menjadi sorotan publik, dan menjadi salah satu bagian terpenting dalam dunia hiburan, informasi, layanan masyarakat, maupun komersill, untuk dapat melangkah dalam dunia broadcasting diharuskan seseorang untuk mengetahui dasar-dasar dalam sebuah produksi.

Dalam produksi sebuah film, berita, atau bahkan iklan memiliki garis besar yang sama yaitu mulai dari proses pra produksi, produksi dan pasca produksi, ketiga proses itu merupakan kesatuan yang tidak dapat di pisahkan agar hasil yang di dapat maksimal.

Pembuatan film pendek memiliki kesamaan dalam proses produksinya, oleh karena itu biasanya film pendek menjadi sebuah batu loncatan seseorang atau sebagai penelitian seseorang dalam dunia broadcasting..

2. Landasan Teori

Film pendek atau biasa disebut film cerita pendek merupakan bentuk

apresiasi dalam bidang seni dan teknologi, dengan kemajuan jaman yang dewasa ini, sebuah film tidak hanya di produksi untuk komersil, melainkan banyak juga yang untuk kepentingan umum, bahkan media baru dalam pendidikan, film pendek merupakan bentuk apresiasi film yang terangkum dalam sebuah karya.

Durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit. Di banyak negara seperti Jerman, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat, film cerita pendek dijadikan laboraturium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa dan mahasiswi jurusan perfilman atau orang dan kelompok yang menyukai dunia film dan ingin membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga orang yang mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi

3. Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penggunaan dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadidan kebutuhan yang diharapkan.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah perancangan sisten (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (sistem design). Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap berikutnya.

.

3.1 Analisis SWOT Dalam merancang sebuah film akan nampak ideal jika diketahui terlebih

dahulu adanya kekuatan, kelemahan, peliang, dan ancaman atau hambatan yang dalam hal ini biasa dikenal dengan análisis SWOT. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman atau hambatan ini jika di pahami akan menjadi dasar pijakan yang mendapatkan solusi yang tepat didalam perencanaan yang strategis.

5

3.1.1 Strenght (kekuatan) • Film pendek Hanya Kasih dibuat sesuai dengan perencanaan yang

cukup atau hampir sama dengan pembuatan film panjang pada umumnya

• Menggunakan shooting script dalam proses produksinya, sehingga saat dalam produksi kameramen dan kru sudah mengetahui gambar yang akan di ambil, dan membuat waktu produksi sesuai dengan yang di jadwalkan.

• Dalam produksinya film pendek hanya kasih menggunakan tehnik make up untuk menampilkan darah.

3.1.2 Weakness (kelemahan) • Sering menginprofisasi naskah sehingga ada sedikit perbedaan antara

naskah dan pembicaraan saat shooting. • Backsound masih menggunakan lagu atau instrument dari milik orang

lain • Kurangnya management control dalam proses produksi, karena

terbatasnya kru. 3.1.3 Opportunities (kesempatan)

• Dalam proses produksinya setiap kru mengetahui proses demi prosesnya, sehingga menjadikannya pengalaman dalam dunia broadcasting

• Dapat mengenal Standart operating procedure dalam dunia broadcast 3.1.4 Threatness (ancaman)

• Keterbatasan waktu produksi • Dana yang cukup terbatas

3.2 Pra Produksi 3.2.1 Sinopsis

Sinopsis merupakan ringkasan cerita keseluruhan, dalam pembuatan film “hanya kasih” di buat sinopsis sebagai berikut : Dony dan sherly adalah dua bersaudara yang tinggal bersama, semenjak kematian orang tua mereka dony menjadi pribadi yang pendiam, namun berbeda dengan adiknya sherly, sherly merupakan pribadi yang kuat, sehingga dia memiliki keinginan yang kuat untuk merubah dony menjadi pribadi yang periang.

Beberapa waktu berlalu, tanpa di sadari oleh dony sherly

mengidap sakit yang cukup parah, namun sherly masih menyebunyikanya dari dony, sampai di hari saat sherly ulang tahun, sherly berhasil membawa dony pergi kepantai dan merubah semuanya, namun sayang itu hari terkhir sherly.

6

3.2.2 Diagram Scene Sekuen Tahapan flash back (Scene 1) perasaan dony (Scene 2) suasana di ruang makan (Scene 3) membereskan kamar (Scene 4) permulaan renungan sherly (Scene 5) pertemuan di taman (Scene 6) permintaan sherly (Scene 7) penyakit sherly (Scene 8) membangunkan dony (Scene 9) menjemput dony dan sherly (scene 10) konfrontasi pantai (Scene 11) sherly meninggal (Scene 12) resolusi kenangan dony akan keluarganya (Scene 13)

3.2.3 Shooting scrip

Scene Shot

Audio Video Tipe Shot lokasi Durasi

1.1 Back sound Gambaran keluarga yang bahagia

Medium long shot kearah orang tua sherly dan dony

INT 6 detik

1.2 Back sound Subyektif shot dony memfoto keluarganya

Medium long shot dari arah balik bahu dony

INT 2 detik

1.3 Back sound Dony masuk dalam keceriaan keluarganya

Medium long shot

INT 17 detik

2.1 Input mic Dony sedang merenung melihat foto d hp

Medium shot kearah dony

INT 10 detik

2.2 Input mic Sherly masuk ke kamar dony dan mengajaknya makan

Medium shot arah pandang dony

INT 17 detik

3.1 Input mic (Backsound)

sherly mengajak dony ke meja makan

long shot INT 31 detik

7

3.2 Input mic (Backsound)

Zoom in subyektif kearah kursi kosong di depannya

Medium shot (zoom in)

INT 4 detik

3.3 Input mic (Backsound)

Sherly memandang dony dan ijin membereskan kamar dony

Long shot INT 18 detik

4.1 Input mic (Backsound)

Sherly masuk kamar dony dan mulai membereskan kamar

Medium shot

INT 31 detik

4.2 Input mic (Backsound)

Subyektif dari arah pandang sherly yang melihat hp

Close up (zoom out)

INT 8 detik

4.3 Input mic (Backsound)

Sherly yang sedih teringat orang tuanya

Medium close up (zoom in)

INT 11 detik

5.1 Input mic Sherly yang sedang mengingat ke dua orang tuanya

Medium shot (zoom in to close up)

INT 24 detik

6.1 Input mic Sherly bertemu vina, di taman

Medium long shot (group)

EXT 93 detik

7.1 Input mic Sherly membangunkan dony

Medium shot

INT 20 detik

7.2 Input mic Sherly mengajak dony berlibur

Medium close up

INT 8 detik

7.3 Input mic Dony melihat tiket liburan yang diberikan sherly

Medium shot

INT 4 detik

7.4 Input mic Sherly memaksa dony untuk tetap ikut

Medium close up

INT 7 detik

7.5 Input mic Dony menyetujuinya dan berlanjak tidur lagi, lalu sherly mulai beranjak

Medium shot (zoom out)

INT 9 detik

8

7.6 Input mic Sherly menyelimuti dony dan meningalkan tiket di samping dony

Medium shot (zoom in keaarah tiket)

INT 8 detik

8.1 Input mic Sherly gembira kakaknya mau ikut,

Medium shot

INT 13 detik

8.2 Input mic Tangan sherly yang berdarah

Close up INT 3 detik

8.3 Input mic Sherly yang panik karena dari hidung mengeluarkan darah

Medium close up (zoom in to close up)

INT 16 detik

9.1 Input mic Sherly masuk kamar dony membuka jendela dan membangunkan dony

Medium long shot (follow)

INT 34 detik

10.1 Back sound Mobil berjalan dari kejauhan

Long shot EXT 4 detik

10.2 Back sound Mobil berbelok Medium long shot

EXT 7 detik

10.3 Back sound + Input mic

Vina menghubungi sherly

Medium close up dari arah belakang vina

INT 4 detik

10.4 Back sound Mobil sampai di tempat

Long shot EXT 20 detik

10.5 Input mic Vina menyapa sherly dan dony, dan langsung berangkat

Medium shot

EXT 19 detik

10.6 Back sound Mobil yang beranjak pergi

Medium long shot

EXT 6 detik

11.1 Back sound Mobil sampai di pantai, dan semua beranjak keluar

Long shot EXT 19 detik

11.2 Back sound Terlihar dua orang teman vina sudah berada di pantai terlebih dahulu

Long shot EXT 18 detik

11.3 backsound Subyektif dari arah pasir laut kearah laut

Long shot EXT 8 detik

9

11.4 Back sound Terlihat mereka bersenang senang dilaut

Long shot EXT 2 detik

11.5 Back sound Sherly menarik dony untuk bermain

Long shot EXT 5 detik

11.6 Back sound Jump cut gambaran kesenangan saat di pantai

Long shot EXT 7 detik

11.7 Back sound Sherly menghampiri dony yang lelah bermain

Long shot EXT 5 detik

12.1 Input mic Sherly berbicara dengan dony

Medium shot

EXT 26 detik

12.2 Input mic Sherly batuk darah dan tidak sadarkan diri

Medium shot

EXT 28 detik

13.1 Back sound Subyektif dari belakang dony yang sedang mengingat keluarganya

Zoom out EXT 28 detik

Total durasi : 600 detik = 10 menit

4. Produksi dan Pasca Produksi 4.1 Produksi

Proses Produksi dalam pembuatan Film Pendek Hanya Kasih dilaksanakan selama lima hari dan proses produksinya dapat disimak sebagai berikut : Hari Pertama :

09.00 – 09.30 Pengambilan Scene 13 Wardrobe : Celana panjang jeans + kaos (Dony) Talent : Dony Setting kamera : - WB - Shutter speed : 100 - Gain : 0 dp - Iris : F3. 4 - Filter : No Artistik : Kamar rapi Lighting : Natural Make up : Wajah fresh dan rapi (Dony) 09.30 – 10.30 Wardrobe : Baju santai dirumah (Dony + Sherly) Talent : Dony, Sherly Setting kamera : - WB

10

- Shutter speed : 100 - Gain : 18 dp - Iris : F3. 4 - Filter : No Artistik : Kamar berantakan Lighting : Red head menggunakan reflektor Make up : Terlihat lesu (Dony), terlihat bersemangat (Sherly) Sound : Boom micropone 10.30 – 11.30 Pengambilan scene 4 Wardrobe : Baju santai dirumah sama seperti scene 2 (Sherly) Talent : Sherly Setting kamera : - White Balance - Shutter speed : 100 - Gain : 0 dp - Iris : F2. 2 - Filter : No Artistik : Kamar Dony berantakan Lighting : Natural warna kuning lampu kamar Make up : Terlihat bersemangat (Sherly) Sound : Boom micropone 12.30 – 13.30 Pengambilan scene 7 Wardrobe : Baju santai dirumah berbeda dengan scene 2 (Dony dan

Sherly) Talent : Dony, Sherly Setting kamera : - White Balance - Shutter speed : 100 - Gain : 0 dp - Iris : F3. 2 - Filter : No Artistik : Kamar Dony berantakan Lighting : Red head menggunakan reflektor Make up : Terlihat lesu (Dony), terlihat bersemangat (Sherly) Sound : Boom micropone 13.30 – 14.30 Pengambilan scene 9 Wardrobe : Baju santai untuk kepantai (Sherly dan Dony) Talent : Sherly, Dony Setting kamera : - Shutter speed : 100 - White Balance - Gain : 0 dp - Iris : F3. 2 - Filter : No Artistik : Kamar Dony berantakan Lighting : Red head menggunakan reflektor Make up : Terlihat lesu (Dony), terlihat bersemangat (Sherly) Sound : Boom micropone

Hari Kedua

11

09.00 – 10.00 Pengambilan scene 3 Wardrobe : Sama seperti scene 2 Talent : Dony, Sherly Setting kamera : - White Balance - Shutter Speed : 60 - Gain : 0 dp - Iris : F3. 4 - Filter : No Artistik : Kamar Sherly rapi Lighting : Natural dominan warna kuning lampu Make up : Sedikit pucat (Sherly) Sound : Boom micropone 11.00 – 12.00 Pengambilan scene 8 Wardrobe : Menggunakan jaket Talent : Sherly Setting kamera : - White Balance - Shutter Speed : 60 - Gain : 0 dp - Iris : F3. 4 - Filter : No Artistik : Kamar Sherly rapi Lighting : Natural dominan warna kuning lampu Make up : Pucat (Sherly) Sound : Boom micropone

Hari Ketiga 09.00 – 10.30 Pengambilan scene 6 Wardrobe : Pakaian rapi diluar rumah (Sherly, Vina, Alex) Talent : Sherly, Vina, Alex Setting kamera : - White Balance - Shutter Speed : 60 - Gain : 0 dp - Iris : F3. 4 - Filter : No Artistik : Taman dengan dua tempat duduk dan meja Lighting : Natural Make up : Wajah segar bersemangat (Sherly, Vina, Alex) Sound : Boom micropone

Hari Keempat 09.00 – 10.00 Pengambilan scene 10 Wardrobe : Sama seperti scene 9 (Dony, Sherly) Baju santai ke pantai (Vina, Alex, Gill) Talent : Vina, Dony, Sherly, Alex, Gill Setting kamera : - White Balance - Shutter Speed : 60 - Gain : 0 dp - Iris : F3. 4

12

- Filter : No Artistik : Suasana di depan rumah Dony dan Sherly Lighting : Natural Make up : Terlihat lesu (Dony), bersemangat (Vina, Sherly, Alex,

Gill) Sound : Boom micropone 13.00 – 14.00 Pengambilan scene 11 Wardrobe : Sama seperti scene 10 Talent : Vina, Dony, Sherly, Alex, Gill, 2 orang sahabat lain Setting kamera : - White Balance - Shutter Speed : 60 - Gain : 0 dp - Iris : F3. 4 - Filter : 1 Artistik : Suasana tepi pantai dan pantai Lighting : Natural Make up : Sama seperti scene 10 Sound : Mic kamera 14.00 – 15.00 Pengambilan scene 12 Wardrobe : Sama seperti scene 10 Talent : Vina, Dony, Sherly Setting kamera : - White Balance - Shutter Speed : 60 - Gain : 0 dp - Iris : F3. 4 - Filter : 1 Artistik : Pantai tempat Dony dan Sherly istirahat Make up : Gembira (Dony), Pucat (Sherly), Panik (Vina) Sound : Mic kamera

Hari Kelima 19.00 – 20.00 Pengambilan scene 1 Wardrobe : Kemeja (Dony, ayah Dony dan Sherly) Baju santai dirumah (Sherly, ibu Dony dan Sherly) Talent : Dony, Sherly, Orang Tua Dony dan Sherly Setting kamera : - White Balance - Shutter Speed : 100 - Gain : 9 dp - Iris : F3. 2 - Filter : No Artistik : Gambaran ruang keluarga Make up : Ceria (Sherly, Dony, Orang Tua Sherly dan Dony) Sound : No

4.2 Pasca Produksi 4.2.1 Capture Proses pemindahan gambar dari mini dv ke komputer dibantu prosesnya menggunakan program Adobe Premiere.

13

Dalam prosesnya, capturing dilakukan sebanyak tiga kali, karena menggunakan tiga buah kaset mini dv, hasil proses capturing dibagi menjadi tiga file, yaitu rumah.avi, pantai.avi, dan taman.avi.

Gambar 4.1

Proses capture dilakukan dengan memilih icon scene detect, agar nantinya setiap shoot yang di eksekusi saat produksi dengan sendirinya akan terpotong atau terpisah. Untuk melakukan capturing biasanya mini dv harus dalam posisi waktu 00.00.00 atau di rewind terlebih dahulu seperti pada gambar 4.1 Ada beberapa kasus bila waktu dan tanggal dalam setting kamera belum di set, maka adobe premiere tidak dapat menggeksekusi file menjadi beberapa bagian dan hanya menjadi satu file saja, karena proses scene detect hanya dapat dilakukan bila setting waktu dan tanggal pada kamera sudah dilakukan saat penggambilan gambar, namun dapat dilihat pada gambar 4.2 bahwa bila sebelumnya saat proses penggambilan gambar sudah di setting maka saat melakukan proses capture maka scene detect dapat dilakukan dan file secara otomatis dapat terpotong di setiap cutnya.

Gambar 4.2

14

4.2.2 Editing Proses selanjutnya adalah proses editing, dimana Gambar yang sudah dicapture, akan diurutkan berdasarkan urutan scenenya dan dilakukan beberapa pemotongan, video transisi dan video serta coloring serta pemberian backsound

Gambar 4.3

Proses pemotongan dilakukan setelah video sudah di capture, pengurutan serta pemilihan video dilakukan pada proses ini, berdasarkan pada shooting script yang sudah di buat, proses pengurutan video dapat di lihat prosesnya seperti pada gambar 4.3 Setiap shot juga di sesuaikan setiap pergerakannya agar tak terjadi perubahan gambar secara signifikan, dan tetap di sesuaikan pada shooting script, agar cerita tetap pada jalan ceritanya, proses pemotonggan dan pengurutan adalah langkah awal sebelum video di edit lebih lanjut, setelah proses ini selesai maka video akan lebih teratur saat dilakukan penambahan efek dan transisi. Dalam proses pemotongan ada sebanyak tiga puluh Sembilan potongan file video yang di potong, namun dalam prosesnya dalam scene 11 shot 4 dan scene 11 shot 6 dilakukan metode jump cut, untuk menggambarkan loncatan waktu yang signifikan, dan semua file saat proses editing di simpan dengan nama file hanya kasih fix (Adobe Premiere Project).

Dalam pembuatan film pendek hanya kasih juga digunakan tehnik Elliptical editing, yaitu seperti tampak pada gambar 4.4 mobil sedang melaju pergi, lalu di shoot berikutnya mobil sudah berada di lokasi pantai seperti pada gambar 4.5, penggunaan tehniik ini hanya bisa di pakai bila ada kesinambungan shoot, seperti pada peristiwa mobil pergi dan sampai tiba di tempat tujuan, tehnik ini digunakan pada shoot 10.6 sampai shoot 11.1.

15

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Dalam pembuatan film pendek hanya kasih juga, digunakan tehnik editing jump cut, tehnik ini digunakan pada shoot11.4 dan 11.6, pada gambar 4.6 terlihat orang yang sedang bermain pasir, dan di detik berikutnya mereka berpindah posisi secara signifikan seperti pada gambar 4.7. tehnik ini dilakukan dengan cara memotong file awal video, lalu membuang beberapa potongan dan di gabungkan kembali, sehingga terlihat seperti ada perpindahan posisi secara sekejap.

16

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Penerapan tehnik cut in dalam editing film pendek hanya kasih dilakukan dengan dua kali shoot, penerapan ini dilakukan untuk melakukan pengisian darah buatan dalam hidung, serta agar terlihat terjadi penegasan dalam kejadian, seperti pada gambar 4.8 terlihat objek yang lumayan jauh, dan di detik berikutnya objek menjadi lebih dekat seperti pada gambar 4.9

17

Gambar 4.8

Gambar 4.9

4.2.3 Rendering dan Export Proses setelah film sudah selesai di edit dan sudah siap dijadikan sebuah film yang dikemas dalam format avi. Maka project tadi di export, tulis nama video yang diinginkan, lalu melalui proses rendering dan setelah selesai maka project sudah berhasil di export dan menjadi file video jadi, prosesnya dapat di lihat pada gambar 4.10

18

Gambar 4.10

5 Kesimpulan dan saran 5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembuatan Film Pendek “Hanya Kasih” , dan sebagai akhir dari analisis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1 Dalam hal waktu pengerjaan, proses persiapan produksi dibutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu dalam tiga puluh hari.

2 Proses produksi atau pengambilan gambar sesuai dengan apa yang telah di rencanakan sebelumnya yaitu dalam lima hari

3 Proses editing mengalami sedikit kemunduran waktu, yang tadinya di targetkan selesai dalam tujuh hari, namun selesai dalam tiga belas hari, dikarenakan penyesuaian dan pencarian audio yang tepat.

4 Biaya yang dikeluarkan untuk pengerjaan Film Pendek “Hanya Kasih” cukup terjangkau.

5 Hasil pengambilan gambar dengan satu kamera, dapat terlihat menjadi lebih dari satu kamera, yaitu dengan cara dalam satu scene diambil lebih dari satu shoot.

6 Agar tidak terjadi perubahan gambar atau perubahan kualitas gambar serta perbedaan warna dalam shoot dalam sebuah film, maka di pastikan untuk selalu mensetting kamera dengan setting yang sama.

7 Selalu pastikan setting white balance saat akan melakukan pengambilan gambar.

5.2 Saran berdasarkan analisis dan kesimpulan diatas, dan juga sebagai bahan

pertimbangan bagi pembaca yang akan terjun dibidang broadcasting, saran yang ingin disampaikan sebagai berikut

1 Dalam membuat film pendek, diperlukan persiapan yang matang agar film yang dihasilkan dapat diterima oleh setiap orang yang menontonnya.

2 Mengetahui dasar dasar peralatan yang digunakan, jadi walau belum mahir dalam pengoperasian alat, namun kita sudah dapat mengambil gambar sesuai dengan keinginan sutradara, dan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

19

3 Selalu terus belajar dan mencoba sesuatu yang baru dalam sebuah produksi, semakin banyak karya yang kita hasilkan, maka semakin luas pengetahuan kita tentang dunia broadcasting a. Selalu sharing dengan sineas lain, atau saling bertukar karya untuk

menjadi refrensi dalam pembuatan film berikutnya

20

DAFTAR PUSTAKA Effendy, Heru. 2002. Mari Membuat Film. Yogyakarta : Erlangga Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta : Homerian Pustaka Saptaria, Rikrik El. 2006. Acting Hand Book. Bandung : Rekayasa Sains. Sumarno, Marselli. 1996. Dasar – Dasar Apresiasi Film. Jakarta : PT Grassindo Anggota Ikapi Waluyo, Herman J. 2003. Drama, Teori dan Pengajarannya.Yogyakarta : Hanindita Graha Widia