penjelasan ups

5
Page 1 of 5 Ups (Suplai daya bebas gangguan) UPS atau Uninterruptuble Power Supply AC dan DC diperlihat pada gambar di sebelah. Sebagaimana kita lihat komponen utamanya dari UPS AC adalah Trafo mendapatkan tegangan yang sesuai dengan masukan battery charger. Battery Charger selain memasok batery bank juga mensuplai inverter, keluaran inverter dimasukan lagi ke Trafo untuk mendapat tegangan yang diperlukan peralatan sistem. Pada gambar tersebut ada statik switch yang berfungsi mentransfer suplai dari UPS ke alternate source. Alternate sourcenya dilengkapi dengan penyesuai tegangan. Tegangan keluaran inverter dan Alternate source selalu dirancang dalam keadaan sinkron. Transfer tidak akan terjadi jika kedua tegangan tersebut tidak sinkron. Kemudian ada maintenance by pass yang berfungsi untuk memindahkan suplai dari inverter ke alternate source dengan persyaratan statik switch sudah closed terlebih dahulu. Mengenai prinsip kerja dari alat alat tersebut bisa dilihat dari literature atau bacaan lainnya. Suplai daya bebas gangguan Edssel dan Gerrion (bahasa Inggris : uninterruptible power supply; UPS) adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat memberikan suplai daYa yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi , jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak dilindungi dengan UPS.

Upload: lukydwiyanto

Post on 17-Feb-2016

10 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

documen untuk UPS

TRANSCRIPT

Page 1: Penjelasan UPS

Page 1 of 5

Ups (Suplai daya bebas gangguan)

UPS atau Uninterruptuble Power Supply AC dan DC diperlihat pada gambar di sebelah. Sebagaimana kita lihat komponen utamanya dari UPS AC adalah Trafo mendapatkan tegangan yang sesuai dengan masukan battery charger. Battery Charger selain memasok batery bank juga mensuplai inverter, keluaran inverter dimasukan lagi ke Trafo untuk mendapat tegangan yang diperlukan peralatan sistem. Pada gambar tersebut ada statik switch yang berfungsi mentransfer suplai dari UPS ke alternate source. Alternate sourcenya dilengkapi dengan penyesuai tegangan. Tegangan keluaran inverter dan Alternate source selalu dirancang dalam keadaan sinkron. Transfer tidak akan terjadi jika kedua tegangan tersebut tidak sinkron. Kemudian ada maintenance by pass yang berfungsi untuk memindahkan suplai dari inverter ke alternate source dengan persyaratan statik switch sudah closed terlebih dahulu. Mengenai prinsip kerja dari alat alat tersebut bisa dilihat dari literature atau bacaan lainnya.

Suplai daya bebas gangguan Edssel dan Gerrion (bahasa Inggris: uninterruptible power supply; UPS) adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat memberikan suplai daYa yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak dilindungi dengan UPS.

Page 2: Penjelasan UPS

Page 2 of 5

Daftar isi

• 1 Fungsi Utama dari UPS • 2 Jenis-jenis UPS berdasarkan cara kerja

o 2.1 Line-interactive UPS o 2.2 On-line UPS o 2.3 Off-line UPS o 2.4 modified UPS =

• 3 Komponen-komponen UPS o 3.1 Baterai o 3.2 Rectifier (penyearah) o 3.3 Inverter

• 4 Cara kerja UPS

Fungsi Utama dari UPS

1. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama. 2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset sebagai pengganti listrik

utama. 3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data dan mengamankan

sistem operasi (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam. 4. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer

baik berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware. 5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input

sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan Yang stabil. 6. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan

pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem. 7. User friendly dan mudah dalam installasi. 8. Pengguna dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan beberapa aksesoris

yang diperlukan. 9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet. 10. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan perangkat lunak UPS management.

Jenis-jenis UPS berdasarkan cara kerja

Line-interactive UPS

Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage regulator) yang berfungsi mengatur tegangan dari suplai daya ke peralatan.

On-line UPS

Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Hal ini lebih mahal apabila dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam keadaan gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari baterai ke inverter yang kemudian diubah menjadi AC.

Off-line UPS

UPS jenis ini merupakan UPS paling murah di antara jenis UPS yang lain. Karena rectifier dan inverter berada dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah sehingga suplai daya dari suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai menuju inverter.

Page 3: Penjelasan UPS

Page 3 of 5

modified UPS =

UPS jenis ini sementara hanya di produksi oleh para antusias engineering yg berhubungan dengan komputer, dll bisa juga anda temukan di http://fastrepair-gsm.com

Komponen-komponen UPS

Baterai

Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenis nikel-cadmium. Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30 menit.

Rectifier (penyearah)

Penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian baterai.

Inverter

Kebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk memberikan tegangan ke komputer.

Cara kerja UPS

UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. (RT)UPS akan menemukan penyimpangan jalur voltase (linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena gagal, UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya (load). Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery. Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapsitas dan umur baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS. Kegagalan listrik sesaat akibat terputusnya aliran listrik atau akibat sambaran petir dapat meningkatkan arus catu daya dan dapat mematikan supplay arus listrik direct current (DC) yang menuju motherboard komputer. Kegagalan listrik sesaat tersebut dapat mempengaruhi kinerja perangkat komputer baik pada hardware maupun software sehingga menggunakan aktivitas pengolahan data. Gangguan hardware dapat mengakibatkan motherboard cepat rusak, berkurangnya performance system, dan turunnya performance hardware. Sedangkan gangguan system software dapat berupa kemungkinan operating system corrupt, data lost,dan lain sebagainya.

Pengertian dan Fungsi UPS

Uninteruptible Power Supply atau yang lebih dikenal dengan sebutan UPS, bagi sebagian orang, istilah ini mungkin terdengar akrab. Akan tetapi seringkali orang hanya mengenal dua jenis UPS yang memang paling mudah ditemui di pasaran. Kedua jenis tersebut adalah UPS jenis standby dan UPS jenis online. Pada kenyataannya, UPS masih memiliki beberapa jenis lainnya dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing. American Power Conversion (APC), pemimpin global dalam layanan critical power dan cooling services yang juga terkenal dengan produk-produk UPSnya, memberikan informasi dan tips mengenai ragam UPS agar para pengguna dapat lebih mengenal

Page 4: Penjelasan UPS

Page 4 of 5

dan memilih UPS yang sesuai dengan kebutuhannya. Standby UPS tipe Standby merupakan tipe yang biasa digunakan oleh para pengguna rumahan untuk disandingkan dengan PC mereka. Transfer Switch telah diatur untuk mengambil input AC (searah) sebagai sumber daya utama, sedangkan sumber daya cadangan diambil dari baterai atau Inverter (pada saat sumber daya utama padam). UPS dengan tipe seperti ini mampu melakukan filtrasi terhadap gangguan daya dan pengelolaan arus, di samping juga keuntungan bagi pengguna dari sisi rancangan yang efisien, ukurannya yang kecil serta biaya yang harus dikeluarkan terbilang murah. Line Interactive UPS tipe ini adalah yang paling sering digunakan pada unit small business, pengembang web, dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan. Hal ini dikarenakan selain memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, tipe ini juga memiliki kemampuan menyesuaikan voltase yang cukup baik. Bagian Inverter (pengubah daya dari batere ke AC) selalu terhubung ke output sistem UPS. Dalam keadaan normal, Inverter akan melakukan pengisian batere. Sedangkan dalam keadaan listrik padam, Transfer Switch akan menutup dan mengalirkan daya dari batere ke output UPS. Posisi Inverter yang selalu terhubung ke output memberi tambahan penyaring daya. Hal inilah yang membuat UPS dengan tipe ini banyak digunakan untuk server dan kondisi listrik yang tidak terlalu baik. Double Conversion Online Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber tenaga utama yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber listrik AC. Pada tipe ini, terputusnya pasokan listrik utama tidak akan memicu sakelar transfer karena arus listrik AC yang masuk pada bagian input tengah melakukan pengisian pada batere yang memberikan tenaga pada Inverter yang terletak pada bagian output. Oleh karena itu, ketika arus listrik AC terputus, arus tenaga akan segera dialihkan tanpa mengambil jeda saat pengalihan terjadi. UPS tipe ini memperlihatkan kinerja di atas rata-rata. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari sebuah UPS, sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi. Delta Conversion Online Diagram UPS ini merupakan bentuk teknologi Konversi Ganda (Double Conversion) yang terah diperbaharui dan tersedia dengan daya 5kVA hingga 1.6MW. Memiliki kemiripan dengan tipe Double Conversion, tipe ini menggunakan Inverter untuk selalu memasok voltase. Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang sama dengan tipe Double Conversion. Misalkan saja sebuah paket harus diantarkan dari lantai 4 ke lantai 5. Teknologi Delta Conversion menghemat energi dengan cara mengantarkan paket tersebut menurut perbedaan pada titik awal dan titik akhir saja. Delta Conversion memiliki dua fungsi, yang pertama adalah untuk mengendalikan karakteristik power input. Sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk mengendalikan arus pada input untuk mengarahkan proses pengisian pada sistem baterai. Hal yang perlu diingat adalah tipe ini meminimalisir energi yang terbuang. Selain itu, ia memiliki kompatibilitas tinggi terhadap beragam jenis generator serta mengurangi kebutuhan akan

Page 5: Penjelasan UPS

Page 5 of 5

penggunaan kabel. Pada akhirnya, semua jenis UPS yang telah disebutkan di atas memiliki tujuannya masing-masing dan tidak ada satu jenis pun yang dapat menjadi tipe yang paling ‘ideal’. Kita harus dapat mengenal betul kebutuhan dan lingkungan tempat UPS akan diletakkan sebelum menentukan jenis apa yang akan digunakan. Mengacu pada kategorisasi yang dibahas sebelumnya, tabel berikut akan mempermudah dalam melihat tipe manakah yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Tipe UPS: Standby Keunggulan: Biaya rendah; efisiensi tinggi; desain kompak Kekurangan: Baterai tetap terpakai saat listrik padam; tidak cocok untuk pemakaian di atas 2kVA Keterangan: Paling cocok untuk pengguna personal Tipe UPS: Line Interactive Keunggulan: Reliabilitas tinggi; efisiensi tinggi; penyesuaian voltase baik Kekurangan: Tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA Keterangan: Tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak menentu Tipe UPS: Double Conversion On-Line Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; mudah untuk disambungkan secara paralel Kekurangan: Efisiensi rendah; harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah 5kVA Keterangan: Mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang cukup tinggi. Tipe UPS: Delta Conversion On-line Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; efisiensi tinggi Kekurangan: Tidak cocok untuk penggunaan di bawah 5kVA Keterangan: Efisiensi tinggi memperpanjang daur hidup perangkat saat digunakan pada sistem yang besar (srn).