penjelasan i sosialisasi dan penyebaran …psflibrary.org/catalog/repository/pto - penjelasan...

25
Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 1 PENJELASAN I SOSIALISASI DAN PENYEBARAN INFORMASI Sosialisasi dan penyebaran informasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan merupakan upaya untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan informasi mengenai program dan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat. Upaya ini juga diharapkan menjadi media pembelajaran mengenai konsep, prinsip, prosedur, kebijakan, tahapan pelaksanaan, dan hasil pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat luas. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat penerima manfaat langsung kegiatan, yakni Rumah Tangga Miskin; para pelaku program; instansi atau lembaga pendukung pelaksana PNPM Mandiri Perdesaan lainnya, baik dari kalangan pemerintah maupun swasta; serta kelompok masyarakat umum lainnya. Hasil yang diharapkan dari proses sosialisasi dan penyebaran informasi adalah dimengerti dan dipahaminya konsep, prinsip, prosedur, kebijakan, dan tahapan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, sehingga upaya pelembagaan dan pengintegrasian prinsip serta prosedur program dalam masyarakat dan sistem pemerintahan regular dapat berjalan optimal. Guna mencapai pemahaman yang utuh tentang PNPM Mandiri Perdesaan di lokasi program dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan program maka dalam pelaksanaannya, proses sosialisasi dan penyebaran informasi ini harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan oleh berbagai pihak. Pelaksanaan itu bisa dalam berbagai kesempatan dan kegiatan yang khusus dibuat oleh program maupun kesempatan dan kegiatan lain yang terdapat di setiap lokasi program. 1.1. Pelaku Sosialisasi Guna mengoptimalkan maksud dan tujuan tersebut, perlu dibentuk dan ditetapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan sosialisasi dan penyebaran informasi PNPM Mandiri Perdesaan di setiap tingkatan. Pihak-pihak tersebut dapat berasal dari pelaku PNPM Mandiri Perdesaan serta kader masyarakat secara partisipatif dan swadaya, yang kemudian disebut sebagai Tim Sosialisasi. 1.1.1. Tim Sosialisasi Nasional Tim Sosialisasi Nasional terdiri dari perwakilan tim koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Nasional dan Sekretariat Nasional PNPM Mandiri Perdesaan, serta Konsultan Manajemen Nasional (KM-Nasional). Tim koordinasi dapat menunjuk perwakilan dari unsur-unsur tersebut sebagai bagian dari tim kerjanya. Tugas dan tanggung jawab tim adalah: (1) menyusun petunjuk teknis pelaksanaan sosialisasi dan penyebaran informasi; (2) menyusun agenda (rencana kerja) sosialisasi dan penyebaran informasi di tingkat pusat yang dijadikan rujukan bagi daerah; (3) menyusun dan menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan sosialisasi dan penyebaran informasi; (4) mengoordinasikan kebijakan program sosialisasi dan penyebaran informasi ke daerah; (5) melaksanakan sosialisasi di tingkat pusat dan daerah; (6) memantau dan mengevalusi pelaksanaan sosialisasi dan penyebaran informasi, baik di tingkat pusat maupun daerah; dan (7) menyusun laporan pelaksanaan program sosialisasi dan penyebaran informasi, yang diintegrasikan dalam laporan bulanan program.

Upload: hoangthu

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 1

PENJELASAN I

SOSIALISASI DAN PENYEBARAN INFORMASI

Sosialisasi dan penyebaran informasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan merupakan upaya untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan informasi mengenai program dan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat. Upaya ini juga diharapkan menjadi media pembelajaran mengenai konsep, prinsip, prosedur, kebijakan, tahapan pelaksanaan, dan hasil pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat luas. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat penerima manfaat langsung kegiatan, yakni Rumah Tangga Miskin; para pelaku program; instansi atau lembaga pendukung pelaksana PNPM Mandiri Perdesaan lainnya, baik dari kalangan pemerintah maupun swasta; serta kelompok masyarakat umum lainnya.

Hasil yang diharapkan dari proses sosialisasi dan penyebaran informasi adalah dimengerti dan dipahaminya konsep, prinsip, prosedur, kebijakan, dan tahapan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, sehingga upaya pelembagaan dan pengintegrasian prinsip serta prosedur program dalam masyarakat dan sistem pemerintahan regular dapat berjalan optimal.

Guna mencapai pemahaman yang utuh tentang PNPM Mandiri Perdesaan di lokasi program dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan program maka dalam pelaksanaannya, proses sosialisasi dan penyebaran informasi ini harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan oleh berbagai pihak. Pelaksanaan itu bisa dalam berbagai kesempatan dan kegiatan yang khusus dibuat oleh program maupun kesempatan dan kegiatan lain yang terdapat di setiap lokasi program.

1.1. Pelaku Sosialisasi

Guna mengoptimalkan maksud dan tujuan tersebut, perlu dibentuk dan ditetapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan sosialisasi dan penyebaran informasi PNPM Mandiri Perdesaan di setiap tingkatan. Pihak-pihak tersebut dapat berasal dari pelaku PNPM Mandiri Perdesaan serta kader masyarakat secara partisipatif dan swadaya, yang kemudian disebut sebagai Tim Sosialisasi.

1.1.1. Tim Sosialisasi Nasional

Tim Sosialisasi Nasional terdiri dari perwakilan tim koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Nasional dan Sekretariat Nasional PNPM Mandiri Perdesaan, serta Konsultan Manajemen Nasional (KM-Nasional). Tim koordinasi dapat menunjuk perwakilan dari unsur-unsur tersebut sebagai bagian dari tim kerjanya.

Tugas dan tanggung jawab tim adalah: (1) menyusun petunjuk teknis pelaksanaan sosialisasi dan penyebaran informasi; (2) menyusun agenda (rencana kerja) sosialisasi dan penyebaran informasi di tingkat pusat yang dijadikan rujukan bagi daerah; (3) menyusun dan menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan sosialisasi dan penyebaran informasi; (4) mengoordinasikan kebijakan program sosialisasi dan penyebaran informasi ke daerah; (5) melaksanakan sosialisasi di tingkat pusat dan daerah; (6) memantau dan mengevalusi pelaksanaan sosialisasi dan penyebaran informasi, baik di tingkat pusat maupun daerah; dan (7) menyusun laporan pelaksanaan program sosialisasi dan penyebaran informasi, yang diintegrasikan dalam laporan bulanan program.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 2

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, tim ini bertanggung jawab kepada Satuan Kerja/Pembina Program PNPM Mandiri Perdesaan.

1.1.2. Tim Sosialisasi Daerah

Tim Sosialisasi Daerah terdiri dari Tim Sosialisasi Provinsi dan Tim Sosialisasi Kabupaten. Setiap tim terdiri dari unsur-unsur Tim Koordinasi Provinsi dan Kabupaten, Sekretariat PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi dan Kabupaten, serta Konsultan Manajemen Provinsi (KM-Prov) dan Fasilitator Kabupaten. Tim ini dikoordinasikan oleh Tim Koordinasi Provinsi untuk tingkat Provinsi dan Tim Koordinasi Kabupaten di masing-masing lokasi.

Tugas dan tanggung jawab tim adalah: (1) menyusun agenda (rencana kerja) sosialisasi dan penyebaran informasi di daerah; (2) menyusun dan menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan sosialisasi dan penyebaran informasi di daerah; (3) melaksanakan sosialisasi dan penyebaran informasi di tingkat daerah; (4) memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program sosialisasi dan penyebaran informasi di daerahnya; dan (5) menyusun laporan pelaksanaan program yang diintegrasikan dalam laporan bulanan KM-Prov serta Fasilitator Kabupaten.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, tim ini bertanggung jawab kepada konsultan di atasnya dan Satuan Kerja/Pembina Program PNPM Mandiri Perdesaan.

1.1.3. Pelaksana Teknis Sosialisasi di Lapangan

Pelaksana Teknis Sosialisasi dapat terdiri dari unsur-unsur perangkat Kecamatan dan Desa, Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK), Fasilitator Kecamatan, Pendamping Lokal (PL), Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD), Fasilitator Desa (FD) atau Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), dan didukung oleh Badan Perwakilan Desa (BPD), Tim Pengelola dan Pemelihara Prasarana Desa (TP3D), Tim Pemantau, dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Pelaksana teknis sosialisasi di lapangan bertugas melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penyebaran informasi kepada masyarakat langsung di kecamatan dan desa, dengan dukungan dari Tim Sosialisasi Kabupaten. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, tim ini bertanggung jawab kepada masyarakat serta konsultan di atasnya. Upaya pelaksanaan sosialisasi di lapangan menjadi salah satu indikator penilaian kinerja. Tokoh-tokoh masyarakat, seperti pemuka agama, tokoh adat, atau tokoh pemuda yang ada di perdesaan, kerap kali adalah tokoh panutan yang dipercaya dalam ucapan maupun tindakannya. Oleh sebab itu, keberadaan tokoh-tokoh tersebut menjadi salah satu pendukung kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan informasi program. Hubungan yang baik dan intensif dengan tokoh-tokoh tersebut dapat meningkatkan keberhasilan kegiatan sosialisasi dan penyebaran informasi PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 3

1.1.4. Rapat Koordinasi Tim Sosialisasi

Para anggota tim perlu melakukan rapat koordinasi Tim Sosialisasi secara berkala. Rapat koordinasi ini adalah wadah pertemuan para anggota tim untuk tujuan-tujuan berikut: (1) mengumpulkan/memetakan pelaksanaan sosialisasi dan penyebaran informasi yang telah dilakukan; (2) mengevaluasi program yang telah dilakukan dengan membahas kelemahan dan kekuatannya; (3) membahas rencana kegiatan/tindak lanjut sosialisasi dan penyebaran informasi dengan mengacu pada program yang telah ada; dan (4) apabila dirasa perlu, merumuskan kembali kemungkinan perubahan strategi sosialisasi dan penyebaran informasi. Rapat koordinasi Tim Sosialisasi Pusat dapat dilangsungkan bersamaan dengan rapat koordinasi di tingkat provinsi atau rapat koordinasi di tingkat kabupaten yang telah ada atau terjadwal. Rapat koordinasi di tingkat pusat dapat dilakukan bersamaan dengan Rapat Pimpinan KM-Nasional, yang diadakan secara reguler setiap tiga bulan. Secara umum, materi rapat dalam setiap pertemuan adalah perkembangan pelaksanaan program sosialisasi di daerah. Materi ini dapat dibagi ke dalam tiga topik, yaitu: a. Program sosialisasi dan penyebaran informasi yang telah dilaksanakan, b. Kelemahan dan kekuatan program yang telah terlaksana, baik secara teknis

maupun substansi serta rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya,

c. Rekomendasi untuk rencana aksi program sosialisasi dan penyebaran informasi selanjutnya.

1.2. Media Sosialisasi

Upaya sosialisasi dan penyebaran informasi dapat dilakukan melalui dua cara, yakni: • Pertemuan langsung. • Sosialisasi melalui media informasi, dengan menggunakan media

komunikasi/informasi, termasuk kegiatan promosi yang sifatnya terbuka untuk umum.

• Penyediaan materi/konten untuk website/blog. • Media Alternatif (entuk-bentuk seni dan budaya berbasis masyarakat) • Papan kegiatan/Papan proyek dan Plakat/Prasasti 1.2.1. Pertemuan Langsung

Sosialisasi dan penyebaran informasi melalui pertemuan langsung dilakukan di setiap tingkatan, mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten sampai kecamatan dan desa, bahkan di dusun-dusun/kelompok. Selain dalam pertemuan-pertemuan formal yang sengaja diadakan untuk pelaksanaan program, sosialisasi dan penyebaran informasi juga dapat dilakukan secara informal atau memanfaatkan forum-forum pertemuan yang telah ada. Pertemuan dalam rangka sosialisasi dan penyebaran informasi mengenai PNPM Mandiri Perdesaan yang sengaja diadakan adalah sebagai berikut:

a. Pertemuan Sosialisasi di Provinsi, b. Pertemuan Sosialisasi di Kabupaten, c. Sosialisasi di Kecamatan melalui Musyawarah Antar Desa, d. Sosialisasi di Desa melalui Musyawarah Desa,

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 4

e. Sosialisasi di Dusun dan Kelompok Masyarakat, sekaligus sebagai media penggalian gagasan dari masyarakat.

(Lebih lengkap mengenai tujuan, hasil yang diharapkan, dan proses pelaksanaannya, lihat Penjelasan III PTO tentang Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan.)

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penyebaran informasi melalui forum-forum pertemuan, antara lain: - Tentukan tujuan/hasil yang ingin dicapai dari sosialisasi yang akan

dilakukan; - Pastikan persiapan penyelenggaraan pertemuan (lihat Checklist Persiapan

Penyelenggaraan Pertemuan Sosialisasi); - Pastikan ketersediaan materi yang akan diinformasikan atau disampaikan

(lihat Checklist Informasi PNPM Mandiri Perdesaan untuk disampaikan dalam Pertemuan Sosialisasi);

- Kesiapan untuk penyampaian materi, seperti metode dan media atau alat yang digunakan;

- Evaluasi hasil sosialisasi yang dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilannya. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan pegangan jika akan melakukan sosialisasi lanjutan. Lihat Bagan Alir Sosialisasi.

(Metode dan media atau alat yang digunakan dalam sosialisasi dan penyebaran informasi melalui pertemuan, lihat Penjelasan III PTO tentang Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan. Sedangkan, tentang teknik fasilitasi dalam suatu pertemuan, lihat Penjelasan II PTO tentang Fasilitasi dan Pelatihan.) Untuk membantu memastikan agar proses sosialisasi dan penyebaran informasi PNPM Mandiri Perdesaan melalui forum-forum pertemuan ini berjalan lancar dan tidak ada informasi yang terlewatkan, perlu dibuat checklist tentang persiapan yang harus dilakukan dan informasi-informasi yang perlu disampaikan. Checklist tersebut dapat dikembangkan sendiri sesuai kebutuhan dan kondisi di tiap-tiap daerah atau tujuan pertemuan. Namun demikian, sebagai acuan awal dapat menggunakan checklist berikut ini.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 5

CHECKLIST PERSIAPAN PERTEMUAN SOSIALISASI

Tingkat Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, dan Desa

Menyiapkan undangan (minimal dua minggu sebelum pelaksanaan pertemuan; isi undangan menyebutkan waktu, tempat, dan tujuan pertemuan)

Memastikan undangan ditandatangani oleh yang berhak mengundang (Di tingkat desa dan kecamatan, dibuka peluang bagi masyarakat yang berminat untuk hadir.) Mengonfimasi/Memastikan kehadiran peserta (minimal dua hari sebelum pelaksanaan) Memastikan tempat dan peralatan telah tersedia dan cukup memadai Memastikan konsumsi tersedia sesuai perkiraan jumlah peserta Menyiapkan materi dan bahan yang akan dibagikan sesuai perkiraan jumlah peserta Menyiapkan materi dan bahan untuk presentasi dengan baik Memastikan materi pendukung sosialisasi untuk ditempel di tempat/ruang pertemuan (poster, buletin, dan lain-lain) telah tersedia Mengupayakan tersedianya alat dokumentasi

Adakan pertemuan dengan penyelenggara dan penyaji lainnya untuk membicarakan rincian pelaksanaan pertemuan dan peran masing-masing Menyusun jadwal acara

Mengatur tata letak ruangan berbentuk huruf U jika memungkinkan Pengupayaan alat dokumentasi

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 6

CHECKLIST INFORMASI PNPM MANDIRI PERDESAAN UNTUK DISAMPAIKAN DALAM PERTEMUAN SOSIALISASI

Latar Belakang, Tujuan, Keluaran, dan Sasaran PNPM Mandiri Perdesaan

Prinsip-Prinsip PNPM Mandiri Perdesaan

Bertumpu pembangunan manusia Kesetaraan Keadilan Gender

Otonomi Demokratis

Desentralisasi Transparansi dan Akuntabel

Berorientasi pada masyarakat miskin Prioritas

Partisipasi Keberlanjutan

Ketentuan Dasar PNPM Mandiri Perdesaan

Partisipasi Desa i

Kriteria dan jenis kegiatan dalam PNPM Mandiri Perdesaan

Jenis kegiatan yang dilarang dalam PNPM Mandiri Perdesaan

Jumlah dan mekanisme usulan kegiatan

Pentingnya swadaya

Pentingnya pelestarian kegiatan

Sanksi

Peningkatan kapasitas masyarakat, lembaga, pemerintahan lokal

Pendampingan masyarakat dan pemerintahan lokal

Pendanaan

Sumber dan alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan

Mekanisme pencairan dan penyaluran dana

Sumber dan alokasi dana TPK, UPK dan proses PNPM Mandiri Perdesaan

Fungsi dan Peran Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan Tahapan Pelaksanaan Program

Perencanaan kegiatan

Pelaksanaan kegiatan

Pengendalian kegiatan

Pemantauan

Pelaporan

Pelestarian kegiatan

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 7

a. Pertemuan Sosialisasi di Provinsi dan Kabupaten

Di tingkat provinsi dan kabupaten, forum-forum pertemuan langsung yang diselenggarakan dalam rangka sosialisasi ataupun pertemuan PNPM Mandiri Perdesaan, yaitu:

- Pertemuan Sosialisasi di Provinsi. Pertemuan ini diselenggarakan

oleh Tim koordinasi untuk mensosialisasikan dan menyebarkan informasi mengenai kebijakan program dengan mengundang para pemangku kepentingan PNPM Mandiri Perdesaan dan khalayak luas. KM-Provinsi harus dapat memfasilitasi upaya penyampaian kebijakan-kebijakan dasar pelaksanaan program dengan baik. Pertemuan ini didukung dengan pertemuan sosialisasi di tingkat Kabupaten.

- Pertemuan Sosialisasi di Kabupaten. Pertemuan ini bertujuan untuk

menyampaikan teknis atau tahapan pelaksanaan kegiatan program di lapangan kepada aparat di tingkat kabupaten.

- Rapat Dengar Pendapat dengan Legislatif (Hearing). Pertemuan ini

dibuat untuk mensosialisasikan program dan hasilnya kepada anggota legislatif agar terjadi pemahaman dan kesamaan persepsi mengenai program guna menghasilkan komitmen dalam pendanaan, perluasan, dan pengintegrasian program ke dalam sistem pembangunan reguler.

b. Pertemuan Sosialisasi Lain

Sosialisasi dan penyebaran informasi harus dilakukan terus-menerus secara berkesinambungan, tidak hanya melalui forum resmi untuk PNPM Mandiri Perdesaan, tetapi juga dalam pertemuan-pertemuan lain secara formal dan informal, baik yang dirancang sendiri maupun dengan memanfaatkan forum-forum pertemuan yang telah ada. Forum-forum pertemuan lain yang dapat dijadikan media sosialisasi dan penyebaran informasi PNPM Mandiri Perdesaan di antaranya:

- Rapat koordinasi Instansi (dan Antar-Instansi) di Provinsi dan

Kabupaten. Konsultan perlu lebih proaktif melakukan pemetaan jadwal rapat setiap instansi dan mencari celah yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi kegiatan sosialisasi dan penyebaran informasi program.

Target/Sasaran : Aparat instansi terkait Waktu Pelaksanaan : Sesering mungkin

- Forum Seminar/Diskusi Terbuka atau Lokakarya. Forum-forum ini

juga sangat efektif untuk sosialisasi program kepada khalayak umum. Konsultan dapat memfasilitasi pelaksanaan forum-forum tersebut dan bekerja sama dengan berbagai pihak yang peduli terhadap upaya pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Konsultan juga dapat memanfaatkan forum seminar/diskusi/lokakarya yang akan diselenggarakan pihak lain untuk mensosialisasikan program.

Target/Sasaran : Aparat terkait, LSM, akademisi, usahawan,

media massa, dan masyarakat pemerhati isu tersebut.

Waktu Pelaksanaan : 2-4 kali dalam setahun

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 8

- Sosialisasi kepada Kalangan Akademisi. Selain mensosialisasikan program, keuntungan lain dari sosialisasi kepada kalangan akademisi adalah diperolehnya saran/masukan demi perbaikan pelaksanaan program, juga bantuan upaya peningkatan kapasitas masyarakat dan pelaku program di lapangan.

1) Konsultan dapat mengundang staf Lembaga Pengabdian

Masyarakat (LPM) dari perguruan tinggi di lokasi tugas untuk bertukar pengalaman dalam bidang pemberdayaan masyarakat, baik dalam rapat koordinasi Konsultan maupun forum-forum yang dibuat sendiri.

2) Konsultan dapat mengundang kalangan akademisi untuk

melakukan studi banding atau penelitian dan pengabdian masyarakat/Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) di lokasi PNPM Mandiri Perdesaan secara swadaya, atau dengan menjadi narasumber (mendorong pelaku program lain menjadi narasumber) bagi kegiatan diskusi di kalangan mahasiswa. Hal ini dapat dilakukan mengingat visi-misi LPM dan kegiatan pengabdian masyarakat Perguruan Tinggi memiliki kesamaan tujuan dengan PNPM Mandiri Perdesaan.

Target/Sasaran : Kalangan akademisi Waktu Pelaksanaan : Disesuaikan dengan jadwal akademik

Untuk pertemuan sosialisasi lainnya, materi sosialisasi yang perlu disiapkan juga harus lebih beragam, seperti:

1) Materi untuk dibagikan ke peserta

i. Buklet Profil Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan per provinsi/kabupaten/kecamatan (sesuai kebutuhan), di antaranya berisi kilasan informasi PNPM Mandiri Perdesaan secara umum; cakupan lokasi dan alokasi dana di wilayah yang bersangkutan; tingkat partisipasi masyarakat; kemajuan tahapan kegiatan/penyerapan dana; hasil-hasil kegiatan; kemajuan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan jumlah SDM yang telah mendapat peningkatan kapasitas; serta masalah/kendala yang dihadapi. Berkaitan dengan ini, konsultan dan fasilitator harus secara periodik memperbarui buklet tersebut, minimal setiap tiga bulan.

ii. Paket Informasi PNPM Mandiri Perdesaan (atau Paket Informasi PNPM Mandiri secara umum).

iii. Brosur program (jika tersedia).

2) Materi untuk ditempel/dipasang di ruang pertemuan i. Poster-poster program. ii. Alur tahapan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. iii. Foto-foto hasil kegiatan. iv. Grafik tingkat partisipasi masyarakat (terutama RTM dan kaum

perempuan).

3) Materi untuk presentasi i. Slideshow/powerpoint yang berisi informasi umum PNPM Mandiri

Perdesaan dan informasi khusus sesuai tujuan yang ingin dicapai serta peserta pertemuan.

ii. Videoshow kegiatan di lokasi masing-masing/film yang dimiliki.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 9

c. Pertemuan Sosialisasi di Kecamatan dan Desa

Sosialisasi dan penyebaran informasi di tingkat kecamatan dan desa yang sengaja diadakan dalam rangka PNPM Mandiri Perdesaan adalah:

- Musyawarah Antar-Desa (MAD) Sosialisasi, yang merupakan

pertemuan masyarakat antardesa untuk menyampaikan informasi mengenai tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan PNPM Mandiri Perdesaan. MAD Sosialisasi juga merupakan pertemuan untuk menentukan kesepakatan-kesepakatan antardesa dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan.

- Musyawarah Desa (Musdes) Sosialisasi sebagai ajang sosialisasi

atau penyebaran informasi PNPM Mandiri Perdesaan di tingkat Desa.

(Metode, media atau alat yang digunakan dalam pelaksanaan sosialisasi di kecamatan melalui Musyawarah Antar-Desa (MAD), di desa melalui Musyawarah Desa dan di dusun, dapat dibaca dalam Penjelasan III PTO tentang Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan, sedangkan tentang teknik memfasilitasi dalam suatu pertemuan lihat Penjelasan II PTO tentang Fasilitasi dan Peningkatan Kapasitas.) Agar proses sosialisasi dan penyebaran informasi di tingkat masyarakat/kelompok berjalan optimal, fasilitator perlu melakukan hal-hal berikut:

- Pemanfaatan Forum:

1) Selain melalui forum-forum pertemuan yang diagendakan program, manfaatkan forum-forum pertemuan yang ada di masyarakat, seperti rapat-rapat aparat desa dan aparat kecamatan serta arisan.

2) Manfaatkan setiap kesempatan bertemu dengan sekumpulan masyarakat di pos ronda, lapangan olahraga, tempat pengajian, persekutuan, misa, perayaan (selamatan/kendurian) atau tempat-tempat berkumpul masyarakat, serta acara perhelatan kemasyarakatan lainnya, untuk melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi PNPM Mandiri Perdesaan.

- Undangan:

1) Gunakan cara-cara yang lazim dilakukan di masyarakat (misalnya, menggunakan “kentongan”, diumumkan melalui masjid, gereja, radio komunitas, atau media lainnya) untuk mengundang masyarakat pada setiap pertemuan.

2) Apabila menggunakan undangan tertulis, usahakan undangan tersebut juga ditempel di papan-papan informasi. Dengan begitu, setiap orang merasa berhak untuk hadir.

3) Tidak boleh melakukan pertemuan sosialisasi hanya dengan kelompok dari kalangan tertentu saja atau sengaja tidak melakukan sosialisasi kepada kelompok tertentu.

- Bahasa dan Pengeras Suara:

1) Gunakan bahasa yang sederhana dan dimengerti masyarakat. Jika perlu, gunakan bahasa lokal.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 10

2) Dalam penyampaian informasi kepada masyarakat, gunakan simbol-simbol, istilah, atau pepatah yang ada di masyarakat sehingga mudah untuk diingat.

3) Di beberapa lokasi, masyarakat lebih cepat menangkap informasi yang disampaikan dengan suara (audio). Oleh sebab itu, pastikan menggunakan pengeras suara agar semua peserta dapat mendengar informasi yang disampaikan.

- Keberlanjutan Informasi:

1) Informasi PNPM Mandiri Perdesaan jangan sekadar disampaikan dalam satu kali pertemuan, tetapi pemahaman perlu diberikan kepada masyarakat secara terus-menerus. Misalnya tentang daftar kegiatan yang tidak dapat didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan (negative list); mengapa kegiatan-kegiatan tersebut tidak boleh didanai; mengapa proses atau tahapan PNPM Mandiri Perdesaan dirasakan cukup panjang; mengapa ada dana yang sifatnya hibah dan ada pinjaman yang harus dikembalikan; mengapa harus ada musyawarah untuk menentukan usulan prioritas; mengapa dana tidak dibagi rata saja; dan lain-lain.

2) Masyarakat pada dasarnya akan tertarik untuk menerima informasi suatu program yang datang dari luar dan mau berperan, serta memberikan kontribusinya jika mereka merasakan ada manfaat yang dapat diambil. Untuk itu, perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa PNPM Mandiri Perdesaan merupakan salah satu “jembatan” bagi masyarakat desa untuk memenuhi kebutuhannya dengan memberi contoh lokasi terdekat yang pernah melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan dengan hasil yang baik.

1.2.2. Sosialisasi Melalui Media Informasi

Selain melalui pertemuan-pertemuan langsung dengan masyarakat, pelaku PNPM Mandiri Perdesaan didorong untuk melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi melalui media-media informasi lainnya. Dewasa ini, cukup banyak media informasi yang berkembang di masyarakat dan dapat digunakan sebagai media penyebarluasan informasi, baik media informasi tradisional maupun modern. Beberapa media informasi yang dapat digunakan adalah:

a. Media Visual

- Papan Informasi

Papan Informasi (PI) merupakan tempat untuk menempelkan informasi yang perlu diketahui masyarakat. Selain sebagai sarana informasi, PI juga merupakan sarana pembelajaran (edukasi) prinsip transparansi dan akuntabilitas bagi masyarakat dan pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di lokasi tersebut. Untuk itu, pelaku PNPM Mandiri Perdesaan harus memastikan keberadaan PI di setiap lokasi dan ketersediaan informasinya bagi masyarakat. Melihat kegunaannya yang besar bagi masyarakat dan pelaku program maka PI harus dikelola dan dipelihara dengan baik:

1) PI harus dibuat menarik perhatian dan membangkitkan rasa ingin

tahu warga, baik dari tata warna PI itu sendiri maupun tata letak dan ragam informasi yang disajikan.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 11

2) Informasi yang disajikan dapat berupa informasi mengenai kegiatan yang sedang berlangsung di desa, perkembangannya, dan masalah yang timbul. Selain itu, bisa juga dimuat informasi lain yang dianggap perlu diketahui warga, seperti undangan rapat di kelurahan, arisan, pengajian, lomba-lomba atau acara lain (jika ada), dan juga buletin yang telah dibaca oleh pelaku PNPM Mandiri Perdesaan atau media cetak lain yang informasinya bermanfaat.

3) Informasi yang ditampilkan tidak harus diketik dengan mesin tik atau komputer, tetapi bisa juga ditulis tangan dengan rapi dan indah, atau berupa gambar-gambar menarik yang dapat mewakili informasi yang akan disampaikan.

4) Karena bersifat untuk memberikan informasi (termasuk perkembangan tahapan dan jadwal-jadwal kegiatan) maka informasi di PI harus selalu diperbarui secara berkala, minimal sebulan sekali. PI tidak boleh dibiarkan kosong, apalagi rusak dan tidak terurus. Karena jika rusak atau tidak terurus maka minat warga untuk mendapatkan informasi program melalui PI akan menurun dan fasilitator dinilai telah mengabaikan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi.

5) Untuk menjaga kelangsungan dan memastikan ketersediaan informasi di PI secara rutin maka Fasilitator Kecamatan, PjOK, dan pelaku lain dapat memprakarsai pembuatan tim kerja untuk memelihara dan mengelola PI secara swadaya, baik dengan membuat tim kerja baru maupun dengan mengaktifkan tim-tim yang telah ada di desa dan kecamatan.

6) PI dan informasi yang ditempel harus terlindung dari hujan dan terhindar dari kemungkinan dirusak/dirobek. Bentuk dan desain informasi diserahkan sepenuhnya kepada pengelola PI sesuai dengan kreasi masing-masing, asalkan menarik perhatian.

7) Lengkapi PI dengan alamat untuk pengaduan, saran, dan informasi program, yakni: i. SMS Pengaduan dan Informasi Pusat: 0821-12109495 atau

0857-10301234. ii. Nama dan nomor telepon Fasilitator Kecamatan dan

Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK). 8) Untuk mengantisipasi warga yang kurang memiliki minat baca atau

belum dapat membaca sama sekali maka Fasilitator Kecamatan, PjOK, dan pelaku lainnya dapat sesekali mengajak warga untuk berkumpul di depan PI guna menjelaskan apa yang diinformasikan dalam PI tersebut.

9) Lokasi Papan Informasi: Dalam rangka penyebaran informasi perkembangan kegiatan program kepada sebanyak-banyaknya masyarakat mengenai penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas maka konsultan, fasilitator dan Satuan Kerja PNPM Mandiri Perdesaan di setiap lokasi harus dapat memastikan keberadaan PI dan memfasilitasi pengadaan PI (jika belum tersedia) di setiap desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi. PI-PI tersebut hendaknya di tempatkan di titik-titik (lokasi) penting seperti berikut: a. Desa: Balai Desa dan tempat strategis lain (pangkalan ojek,

becak, warung paling ramai, dan lain-lain). Lingkup informasi yang disajikan adalah kemajuan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana di desa yang bersangkutan dan informasi-informasi penting hasil MAD.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 12

b. Kecamatan: Kantor UPK dan Kantor Camat. Lingkup informasi yang disajikan adalah kemajuan pelaksanaan kegiatan program, penggunaan dan sisa dana di kecamatan yang bersangkutan, rencana penyaluran dana ke desa/kelompok berserta nama-nama penerimanya, rencana dan undangan MAD, poin-poin penting hasil MAD, serta informasi-informasi penting dari tingkat kabupaten.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 13

Layout Papan Informasi Bentuk Landscape

PAPAN INFORMASI

PNPM MANDIRI PERDESAAN DESA Andalan KECAMATAN Benchmark KABUPATEN Contoh – PROVINSI Sampel

Prinsip/Prosedur PNPM Mandiri:

Pengumuman Penting: pencairan dana/ proses & hasil lelang/kemajuan kegiatan/ daftar pekerja/HOK/insentif/pelatihan/udangan musyawarah/hasil verifikasi/info lain (daftar hansip/tim sepak bola, dan lain-lain)

SPP/UEP: Kelompok/ anggota penerima SPP atau UEP/ nama-nama bakal penerima pinjaman

SPP/UEP: Tingkat atau angka pengembalian/ seruan membayar/ sanksi-sanksi

Rekap Keuangan: Keuangan UPK/Rekening UPK/Pertanggungjawaban keuangan TPK/ Rekap keseluruhan dana/dan lain-lain

Buletin/Brosur: Buletin Program/Buletin warga/Buletin Kabupaten/Brosur/dan lain-lain

Hasil Musyawarah/Acara Lain: Hasil MD I Desa A:

Berita Acara MAD:

Foto-Foto Kegiatan PNPM dan Warga

Suara Warga: Puisi/karikatur/cerita menarik/ pantun/dan lain-lain

KONTAK/PENGADUAN: SMS : 082112109495/ 085710301234 F-Kec : FT-Kec : PjOK :

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 14

Tabel 1. Jenis Informasi, Frekuensi, Waktu, Lokasi, dan Penanggung Jawab Penayangan Informasi di PI

Jenis Informasi Frekuensi Waktu Lokasi Penanggung Jawab

- Prinsip & kebijakan PNPM Mandiri Perdesaan

- Jadwal sosialisasi di setiap desa

- Pengurus TPK/KPMD terpilih

- Sanksi-sanksi - Rencana penggunaan

DOK (Dana Operasional Kegiatan)

- Tugas & tanggung jawab TPK/KPMD

1x Setelah MAD-1

Kecamatan dan semua desa

FK, PjOK, BKAD TPK

- Rencana kerja KPMD - Jadwal MD-2

1x Setelah pelatihan KPMD

Desa dan semua dusun

FK, KPMD, TPK

- Daftar gagasan dari dusun/kelompok

- Nama utusan dusun/ kelompok yang ke MD

1x Setelah pertemuan di dusun/ kelompok

Desa dan semua dusun

FK, PL, KPMD, TPK

- Daftar harga barang/ material

- Perhitungan bunga pinjaman

- Rincian penggunaan DOK

1x setiap pertanggung-jawaban

4-6 minggu setelah MAD I

Kecamatan dan semua desa/dusun

Fas-Kab, FK, BKAD, UPK, TPK

- Usulan desa yg maju ke MAD-3

- Nama utusan desa ke MAD-3

- Nama calon pengurus UPK

- Nama calon pengamat (tokoh kecamatan)

- Sanksi-sanksi

1x

Setelah MD Kecamatan, semua desa/ dusun

BKAD, TPK, KPMD, PL, FK

- Hasil/rekomendasi Tim Verifikasi

1x Setelah verifikasi

Kecamatan, semua desa

BKAD, PL, FK, PjOK

- Berita acara MAD-2 - Rangking usulan desa

penerima BLM - Pengurus UPK terpilih - Daftar usulan yang

disetujui - SPC - Laporan akhir

penggunaan DOK

1x Setelah MAD 2 & MAD 3

Kecamatan, semua desa/ dusun

PjOK, FK, BKAD, PL, KPMD, TPK

- Struktur tim pelaksana - Rencana kerja tim

1x Setelah tim pelaksana

Semua desa/dusun

FK, KPMD, PL, TPK

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 15

Jenis Informasi Frekuensi Waktu Lokasi Penanggung Jawab

pelaksana terbentuk - Kuotasi harga barang - Berita acara

penawaran barang - Surat perjanjian

dengan pemasok

1x Setelah tender

Kecamatan, semua desa/ dusun

PjOK, FK, BKAD, TPK

- Dokumen-dokumen pencairan dana

Setiap tahap pencairan

Setelah dana cair

Kecamatan, desa/dusun

FK, BKAD, UPK, KPMD, PjOK, TPK, PL

- Desain teknis dan denah lokasinya

1x Awal tahap pelaksanaan

Desa/dusun FK, TPK, KPMD, PL

- Rincian penggunaan dana oleh TPK/UPK

- Foto kopi rekening UPK - Rincian realisasi

anggaran biaya

Setiap bulan Tahap pelaksanaan

Kecamatan, semua desa/ dusun

BKAD, UPK, FK, TPK, PL

- Daftar pekerja, besar insentif, dan rincian pembayaan HOK

Setiap ada pembayaran

Tahap pelaksanaan

Semua desa/dusun

FK, BKAD, TPK, KPMD, PL

- Laporan rekap keseluruhan dana

Setiap bulan Tahap pelaksanaan

Semua desa/dusun

FK, BKAD, TPK, KPMD, PL

- Daftar nama anggota kelompok SPP dan rincian alokasi modal/ pinjaman per anggota

1x Tahap pelaksanaan

Semua desa/dusun

FK, UPK, TPK, KPMD, PL, Ketua Kelompok

- Rencana dan realisasi pengembalian (tabel cicilan per bulan)

- Fotokopi rekening UPK untuk pengembalian

Setiap bulan Tahap pelaksanaan

Semua desa/dusun

KPMD, TPK, Ketua Kelompok

- Rekap laporan penggunaan dana pertanggungjawaban akhir

Setiap bulan Tahap pelaksanaan

Semua desa/dusun

FK, BKAD, UPK, TPK, PL

- Buletin PNPM Mandiri Perdesaan

Setiap dua bulan

Tahap pelaksanaan

Semua desa BKAD, KPMD, TPK, FK, PL

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 16

Contoh Papan Informasi:

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 17

- Poster Poster menjadi media yang dapat menarik perhatian, baik karena ukurannya yang relatif besar, layout gambar yang menarik maupun pesan yang disampaikan. Oleh sebab itu, konsultan/fasilitator didorong untuk menempel poster-poster PNPM Mandiri Perdesaan di tempat umum/tempat terbuka/keramaian agar dapat dilihat oleh masyarakat umum. Poster-poster program juga harus selalu dipasang di kantor-kantor konsultan/fasilitator dan tempat-tempat musyawarah berlangsung.

- Spanduk

Spanduk menjadi salah satu alternatif media komunikasi yang sangat efektif dalam menyampaikan pesan, memberitahukan sesuatu, meningkatkan penyadaran, dan membangkitkan motivasi masyarakat. Spanduk tersebut bisa untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan, meningkatkan kesadaran warga untuk turut menjaga/melestarikan hasil-hasil kegiatan, mengajak warga agar membayar pinjaman tepat waktu, dan lain-lain. Untuk tujuan itu, pelaku PNPM Mandiri Perdesaan didorong membuat spanduk atau dapat memfasilitasi masyarakat/lembaga/unit kegiatan lain dalam pembuatan spanduk guna kepentingan/kelancaran kegiatan program dan dipasang di tempat umum/tempat terbuka/keramaian. Pembuatan spanduk hendaknya memperhatikan:

1) Maksud/tujuan yang ingin dicapai/disampaikan; 2) Tempat dan target penerima informasi; forum diskusi (di ruangan)

atau masyarakat luas (tempat umum/jalan raya); 3) Gunakan kalimat singkat, padat, jelas, tegas, maksimal 12 kata

agar mudah diingat; 4) Buat layout/desain dengan tata warna menarik. Perhatikan hal-hal

berikut. i. Antara warna kain dan tulisan harus kontras, misalnya jika

warna kain putih, warna tulisan hitam atau biru tua. ii. Gunakan bentuk huruf (font) dan ukuran huruf yang besar

agar terbaca dari jauh. iii. Hindari tulisan yang warnanya sulit dibaca, seperti warna-

warna yang terlalu muda. iv. Hindari pemakaian warna-warna yg banyak digunakan di

sekitar lokasi pemasangan. Misalnya, spanduk warna hijau dengan tulisan kuning yang dipasang di antara rindangnya pepohonan sebuah taman.

- Buletin

Selain sebagai media pembelajaran, buletin merupakan media yang efektif untuk berbagi pengalaman/praktik terbaik (best practices) pelaksanaan program di lokasi. Oleh sebab itu, selain didorong untuk aktif menyampaikan informasi perkembangan kegiatan dan kisah menarik dari lokasi masing-masing untuk dimuat dalam buletin yang dibuat di tingkat nasional, perlu diupayakan pengadaan buletin lokal (warga) secara swadaya, yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi masyarakat lokal. Konsultan di daerah, bahkan fasilitator, dapat membuat buletin sederhana untuk warga dengan memperhatikan hal-hal berikut.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 18

1) Cantumkan logo PNPM Mandiri Perdesaan. 2) Gunakan nama yang akrab di kalangan warga. 3) Tentukan rubrik, tergantung jumlah halaman (minimal satu

halaman bolak-balik), kebutuhan informasi/info yang perlu diketahui warga.

4) Kumpulkan data-data/materi informasi untuk disajikan pada periode tertentu, yang meliputi:

i. Kemajuan kegiatan, best practices, dan lain-lain ii. Peristiwa yang paling menarik di desa/lokasi kerja, yang

bisa menjadi contoh, baik contoh buruk maupun baik. Peristiwa menarik tersebut bisa mengenai proses penggalian gagasan, musyawarah, partisipasi, pengerjaan kegiatan fisik, kinerja kelompok Simpan Pinjam kelompok Perempuan (SPP), penyelesaian masalah, dukungan aparat, hasil kegiatan, kinerja tim pemelihara, atau berbagai inovasi lain.

iii. Temuan hasil kunjungan lapangan ke kecamatan atau desa-desa.

iv. Informasi kunjungan dari luar kabupaten, misalnya Konsultan dari provinsi/Jakarta atau lainnya.

v. Informasi lain yang perlu diketahui oleh warga (jadwal musyawarah/kelompok yang belum membayar pinjaman, dan lain-lain).

vi. Foto-foto yang berkaitan dengan artikel/tulisan yang ditampilkan atau foto bebas untuk rubrik khusus, seperti Foto Galeri.

5) Sajikan (dapat diketik atau ditulis tangan) intisari informasi dengan singkat, jelas, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami warga.

6) Buletin yang telah dibuat dapat digandakan dan disebarkan kepada masyarakat, juga dapat ditempel di Papan Informasi.

- Surat Kabar

Selain sebagai media sosialisasi dan penyebaran informasi, media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, buletin) atau media massa lain, dapat berfungsi sebagai kontrol pelaksanaan kegiatan di lapangan. Surat kabar merupakan media cetak yang tepat untuk sosialisasi PNPM Mandiri Perdesaan karena akses masyarakat terhadap media ini cukup tinggi. Konsultan dan fasilitator diharapkan dapat mengupayakan penyebaran informasi kegiatan program melalui surat kabar.

1) Identifikasi surat kabar/media massa lain di lokasi kerja, terutama

yang memiliki rubrik pemberdayaan masyarakat. 2) Jajaki kerja sama dengan media massa dengan cara:

i. Menulis artikel berkaitan dengan pelaksanaan program dan mengirimkannya ke media tersebut.

ii. Membuat press release secara reguler. iii. Mengundang sebanyak-banyaknya wartawan media massa

lokal (termasuk radio) dalam setiap pelaksanaan rapat koordinasi konsultan di tingkat provinsi atau kabupaten.

iv. Konsultan dan tim koordinasi di daerah dapat membawa serta wartawan saat melakukan supervisi-monitoring ke lokasi program guna menyaksikan secara langsung kegiatan masyarakat dan program.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 19

b. Media Audio

Di beberapa lokasi, masyarakat lebih cepat menangkap informasi yang disampaikan melalui media audio, seperti radio. Terdapat tiga jenis radio yang dapat dijadikan saluran sosialisasi dan penyebaran informasi program, yakni Radio Komunitas, Radio Publik/Pemerintah, dan Radio Komersil/Swasta. Dari ketiga jenis radio tersebut, Radio Komunitas merupakan media audio yang paling memungkinkan digunakan di perdesaan karena dikelola oleh masyarakat sendiri sehingga lebih dekat dengan komunitas dan berada dalam jangkauan frekuensi radio warga di perdesaan. Radio Publik dan Radio Komersil dapat menjadi salah satu saluran sosialisasi dan penyebaran informasi mulai dari tingkat kecamatan sampai provinsi. Untuk mencapai tujuan tersebut, fasilitator, konsultan, dan Tim Koordinasi dapat berperan lebih aktif dalam menjalin kerja sama dengan stasiun radio yang berada di wilayahnya untuk kepentingan sosialisasi dan menanamkan ”rasa memiliki” masyarakat terhadap program:

1) Identifikasi radio yang berbasis di lokasi kerja. 2) Manfaatkan acara-acara interaktif yang memungkinkan pelaku PNPM

Mandiri Perdesaan menyampaikan informasi program, seperti acara ”kirim-kirim salam/pesan” atau ”request” lagu. Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan, misalnya dapat menyisipkan undangan musyawarah desa atau pengumuman singkat tentang kegiatan atau pelaksanaan program.

3) Lakukan pendekatan dan jajaki kerja sama dengan pihak pengelola radio. Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan dapat memfasilitasi pembuatan program acara reguler berupa: dialog (talkshow) dipadu dengan acara ”kirim-kirim salam/pesan” atau ”request” lagu.

1.2.3. Media Alternatif (Bentuk-bentuk Seni dan Budaya Berbasis Masyarakat)

Guna lebih mendekatkan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat luas maka konsultan di lapangan harus dapat memanfaatkan setiap forum-forum pertemuan (sekecil apa pun) sebagai media untuk kepentingan sosialisasi dan penyebaran informasi.

a. Pameran dan Bazaar

Konsultan dapat menjajaki kemungkinan untuk memanfaatkan sejumlah kegiatan yang digagas dan diselenggarakan pemerintah daerah atau pihak swasta sebagai media promosi program, seperti pameran pembangunan tahunan di daerah, pameran teknologi tepat guna (TTG), pameran kerajinan, dan sejumlah pameran yang menggelar potensi daerah lainnya. Dalam pameran, selain informasi umum mengenai program, juga penting untuk menampilkan foto-foto kegiatan dan hasil yang diperoleh. Di lokasi yang terdapat pengrajin penerima SPP atau kegiatan ekonomi, konsultan diharapkan memfasilitasi dan menampilkan hasil kerajinan mereka (bazaar) di ajang pameran tersebut, serta menyediakan katalog kelompok pengrajin yang berisi informasi kelompok, kegiatan kelompok, dan hasil produksinya. Akan lebih menarik perhatian pengunjung jika dalam setiap pameran diadakan lomba/kuis dengan hadiah sederhana dan demo pembuatan beberapa produk yang diperagakan oleh pembuat.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 20

b. Pentas Seni dan Budaya/Pekan Olahraga dan Kesenian

Pentas seni-budaya serta Pekan Olahraga dan Kesenian (Porseni) juga dapat dimanfaatkan sebagai media sosialisasi. Salah satunya dengan menampilkan pelaku program yang memiliki kemampuan seni-budaya dalam konteks “Wakil PNPM Mandiri Perdesaan” atau dengan menyelipkan hal-hal yang berkaitan dengan informasi program dalam kegiatan seni-budaya yang digelar oleh pihak lain.

c. Perpustakaan

Dalam upaya mensosialisasikan dan menyebarkan informasi program, konsultan/fasilitator diharapkan dapat mendorong pengadaan perpustakaan sederhana atau tempat khusus, terutama di setiap kantor KM-Prov, Fas-Kab, dan UPK untuk menampilkan materi-materi cetak, seperti:

- Laporan Bulanan Program yang dibuat oleh konsultan/fasilitator; - Laporan Tahunan Program yang diproduksi di tingkat nasional; - Map Paket Informasi Program yang diproduksi di tingkat nasional; - Profil Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan per provinsi/per kabupaten/per

kecamatan, tergantung tingkat wilayah; - Buletin-buletin Program, baik yang diproduksi oleh nasional maupun

lokal; - Buku-buku yang diproduksi oleh program (buku PTO dengan Penjelasan

dan Formulirnya, buku panduan teknis, petunjuk sederhana, cerita pengalaman terbaik/best practices, dan lain-lain);

- Buku-buku lain produksi umum, tetapi bermanfaat sebagai bahan rujukan;

- Materi cetak lainnya: leaflet/brosur/flipchart, poster, dan lain-lain. Perpustakaan atau tempat khusus tersebut harus terlihat dan dapat menarik perhatian.

1.2.4. Penyediaan Materi/Konten untuk Situs Website/Blog

Upaya untuk meningkatkan pengenalan dan pemahaman program, pembelajaran transparansi dan akuntabilitas publik juga dapat dilakukan melalui situs website/blog. Konsultan dan fasilitator dapat berkreasi untuk menyampaikan informasi dengan membangun situs website/blog sederhana atau memanfaatkan situs-situs website yang telah ada. Konsultan dan fasilitator harus aktif mendukung ketersediaan informasi dan cerita untuk ditayangkan di situs resmi PNPM Mandiri Perdesaan (www.pnpm-perdesaan.or.id). Untuk mendukung upaya tersebut, diharapkan pelaku di lapangan dapat: 1) Mensosialisasikan keberadaaan situs resmi PNPM Mandiri Perdesaan yang

dikelola KM Nasional atau Tim Sosialisasi Nasional, mensosialisasikan situs pendukung PNPM Mandiri Perdesaan di setiap lokasi/daerah yang dikelola Tim Sosialisasi Daerah kepada para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan/stakeholders (pemangku kepentingan) di lokasi masing-masing, menciptakan budaya mengakses informasi, dan melakukan komunikasi melalui situs tersebut secara berkala.

2) Mengirimkan fakta dan data, berita, cerita lapangan, gambar/foto, serta informasi kegiatan di lokasi masing-masing secara berkala.

3) Berperan aktif dalam melakukan diskusi secara online di saluran Forum Diskusi dalam situs resmi PNPM Mandiri Perdesaan.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 21

4) Mencantumkan alamat situs PNPM Mandiri Perdesaan; alamat informasi dan pengaduan, serta email kontak dan pengaduan di setiap dokumen cetak.

1.2.5. Papan Kegiatan/Papan Proyek dan Plakat/Prasasti

- Papan kegiatan/papan proyek

Papan kegiatan/papan proyek merupakan tempat menempelkan informasi tentang kegiatan sarana dan prasarana yang sedang dikerjakan dan yang perlu diketahui masyarakat. Sebagai sarana informasi kegiatan, papan kegiatan/papan proyek juga menjadi salah satu sarana edukasi prinsip transparansi dan akuntabilitas bagi masyarakat dan pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di lokasi program. Sebuah papan kegiatan/papan proyek minimal berisikan informasi tentang: jenis kegiatan yang dilaksanakan, volume kegiatan, lokasi kegiatan, sumber dana (dana program dan swadaya), jumlah pemanfaat, waktu pelaksanaan, pelaksana kegiatan, dan asal usulan.

Layout Papan Kegiatan/Papan Proyek

PNPM MANDIRI PERDESAAN

DESA ......... KECAMATAN ......... KABUPATEN ......................... TAHUN ANGGARAN ..........

JENIS KEGIATAN : VOLUME : SUMBER DANA DANA BLM : DANA SWADAYA : PEMANFAAT : WAKTU PELAKSANAAN : PELAKSANA KEGIATAN : KETUA : SEKRETARIS : BENDAHARA : ASAL USULAN :

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 22

- Plakat/Prasasti Pada dasarnya, semua kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan harus dapat diketahui oleh masyarakat dalam bentuk informasi visual, baik melalui papan informasi maupun papan proyek. Selain itu, untuk meningkatkan prinsip transparansi PNPM Mandiri Perdesaan, diperlukan adanya suatu tanda pada hasil-hasil pembangunan berupa plakat/prasasti pasca pembangunan fisik prasarana, selain papan informasi dan papan proyek kegiatan. Sebuah plakat/prasasti harus memuat informasi tentang: jenis kegiatan, volume, dana (BLM dan Swadaya), dan waktu pelaksanaan serah terima. KM Provinsi, Fasilitator Kabupaten, dan Fasilitator Kecamatan harus memastikan plakat/prasasti ini dilaksanakan.

Penjelasan: 1. Tujuan dibuat plakat/prasasti adalah untuk transparansi program

paska kontruksi. Setiap orang di desa setempat perlu mengetahui hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan sehingga masyarakat akan selalu mengenal hasil karyanya dan makin menumbuhkan rasa memiliki. Dengan demikian, upaya pelestarian diharapkan akan meningkat.

2. Dana pembuatan plakat dapat direncanakan saat proses pembuatan desain dan RAB. Pembuatan plakat tersebut masuk dalam “biaya paket transparansi” yang terdiri dari (a) papan proyek, (b) papan informasi kegiatan, dan (c) plakat/prasasti paskakonstruksi.

3. Besarnya “paket biaya transparansi“ maksimum Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Ketentuan ini merupakan kewajiban bagi setiap kegiatan prasarana yang didanai BLM PNPM Mandiri Perdesaan sebesar ≥ Rp100.000.000,00. Jika dalam pelaksanaan terdapat kekurangan dana, kekurangannya menjadi tanggung jawab masyarakat melalui swadaya atau sumbangan dari simpatisan.

4. Perbandingan ukuran plakat: panjang (P):lebar (L) = 60 cm:40 cm atau 100 cm:80 cm. Secara prinsip, ukuran plakat dapat diubah dan disesuaikan dengan bahan yang digunakan.

5. Bahan untuk plakat diutamakan memakai bahan/material setempat yang dinilai cukup memadai.

6. Plakat harus dipasang secara permanen dan diletakkan di lokasi serta posisi yang strategis (mudah dijangkau dan dibaca oleh masyarakat).

7. Logo dibuat seperti pada contoh gambar desain, tetapi jika pelaku di desa mengalami kesulitan maka yang wajib ditulis adalah:

PNPM MANDIRI PERDESAAN

TA 2009 (DITULIS TA BANTUAN, BUKAN TAHUN PENYELESAIANNYA)

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 23

8. Cara penulisan mengikuti aturan pada pelaporan prasarana seperti contoh di bawah ini.

JENIS KEG IATAN : PENINGKATAN JALAN POROS DUSUN SIDOMULYO (A s.d. B). VOLUME : 2.215 METER, PERKERASAN RABAT BETON DANA BLM : Rp105.500.000,00 DANA SWADAYA : Rp10.500.000,00 MDST : 17 JANUARI 2013

PEMBANGUNAN DIKERJAKAN SECARA SWAKELOLA OLEH MASYARAKAT DIDUKUNG OLEH:

DITJEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, KEMENTERIAN DALAM NEGERI PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA, PROVINSI JAWA BARAT

TASIKMALAYA, 20 JANUARI 2013 DIRESMIKAN OLEH: Bupati/Kepala SATKER/Camat/ …..

( ........................................... )

9. Peresmian dapat dilakukan oleh Bupati/Kepala Satker/Camat atau atas kesepakatan masyarakat tentang siapa yang diusulkan untuk meresmikan.

10. Khusus bangunan gedung, selain plakat/prasasti, atap/genteng dapat dicat tulisan “PNPM Mandiri Perdesaan” dengan ukuran proporsional serta mudah dilihat dan dibaca masyarakat.

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 24

Layout Plakat/Prasasti

PNPM MANDIRI PERDESAAN

TA 20.... DESA ......... KECAMATAN ..............

KABUPATEN .........................

LOGO DAERAH

JENIS KEGIATAN

:

VOLUME : DANA BLM : DANA SWADAYA

:

MDST :

PEMBANGUNAN DIKERJAKAN SECARA SWADAYA OLEH MASYARAKAT DIDUKUNG OLEH:

1. DITJEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2. PEMERINTAH KABUPATEN ......................................., PROVINSI ..........................

NAMA KABUPATEN, TANGGAL BULAN TAHUN

DIRESMIKAN OLEH: Bupati/Kepala Satker/Camat/.....

(................................................)

1.3. Evaluasi

Hasil-hasil sosialisasi dan penyebaran informasi perlu dievaluasi oleh Tim Sosialisasi di setiap tingkatan, serta oleh konsultan/fasilitator yang melakukan kunjungan lapangan ke setiap lokasi. Tujuan evaluasi ini adalah untuk melihat apakah tujuan sosialisasi dan penyebaran informasi dapat mencapai sasaran seperti di bawah ini.

Gambar Bagan Alir Sosialisasi

Penjelasan I: Sosialisasi dan Penyebaran Informasi 25

Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan dalam proses evaluasi adalah mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut, untuk kemudian dicarikan solusinya:

1. Kegiatan sosialisasi dan penyebaran informasi apa saja yang telah dilakukan?

Apakah sesuai jadwal? Apabila belum, apa kendalanya? 2. Apakah tujuan dari kegiatan-kegiatan sosialisasi dan penyebaran informasi tersebut

sudah tercapai? Apabila tidak, apa penyebabnya dan di mana letak kekurangannya?

3. Apakah kegiatan-kegiatan sosialisasi dan penyebaran informasi yang dilakukan telah mencapai sasaran/target yang diharapkan? Apabila tidak, kenapa?

4. Apakah materi sosialisasi dan penyebaran informasi yang dibutuhkan telah terpenuhi? Apabila tidak, di mana letak kekurangannya dan kenapa?

5. Apakah metode penyampaian sosialisasi dan penyebaran informasi yang dipakai sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai? Apabila tidak, metode seperti apa yang harus digunakan untuk setiap kegiatan sosialisasi dan penyebaran informasi?

6. Apakah waktu pelaksanaan sosialisasi dan penyebaran informasi yang dijadwalkan itu tepat sehingga dapat diakses oleh sebanyak-banyaknya warga? Apabila tidak, kapan sajakah waktu yang tepat untuk melakukan tiap-tiap kegiatan sosialisasi dan penyebaran informasi?

7. Khusus untuk melihat pengelolaan dan pemeliharaan Papan Informasi, upaya pemetaan dan pemantauan dapat dilakukan menggunakan Form 67m dan Form 69i dalam Formulir Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan.

8. Apakah kendala yang dihadapi dalam kegiatan-kegiatan sosialisasi dan penyebaran informasi tersebut lebih disebabkan oleh masalah teknis atau kinerja pelaku?