peningkatan prestasi belajar bahasa ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/753/1/skripsi...i...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA
INDONESIA MATERI PUISI MELALUI METODE
RESITASI PADA KELAS V SD ISLAM PLUS KURMA
SALATIGA TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Di ajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
AHMAD AIZUL AZMI
NIM : 11511013
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
ii
iii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA
INDONESIA MATERI PUISI MELALUI METODE
RESITASI PADA KELAS V SD ISLAM PLUS KURMA
SALATIGA TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Di ajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
AHMAD AIZUL AZMI
NIM : 11511013
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
خير الناس أنفعهم للناس
“Sebaik – baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
(HR.Thabrani dan Daruquthni)
PERSEMBAHAN
Kedua orang tua yang tak pernah henti memberikan doa tulusnya.
Adikku Nuril Asna yang selalu memberikan semangat.
Sahabat-sahabatku terkasih yang selalu memberikan motivasi.
Seseorang yang selalu mendukungku dan menantikan kelulusanku.
Teman-teman PGMI kelas A angkatan 2011.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, atas karunianya sehingga penelitian ini
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam senantiasa
terlantunkan kepadaNabi Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati
Allah.
Penelitian yang diberi judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
BAHASA INDONESIA MATERI PUISI MELALUI METODE RESITASI
PADA KELAS V SD ISLAM PLUS KURMA SALATIGA TAHUN AJARAN
2015/2016”, pada dasarnya diadakan penelitian ini bertujuan untuk
menyempurnakan ataupun memperbaiki penerapan metode pembelajaran yang
dipakai oleh guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia dan dengan sasaran
akhir untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian tindakan kelas, yang
dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus kedua, penerapan metode resitasi pada siswa
kelas V SD Islam Plus Kurma Salatiga dapat meningkatkan prestasi belajar
Bahasa Indonesia Materi Puisi.
Peneliti menyadari bahwa skripsi yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempurna dan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak mungkin skripsi ini tidak
mungkin bisa selesai. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
ix
1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK) IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua jurusan PGMI yang telah
memberikan kesempatan serta saran pembangun untuk peneliti.
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
memotivasi serta membimbing peneliti sehingga peneliti mampu
menyelesaikan penelitian ini.
5. Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik
yang selalu memberikan motivasi untuk peneliti.
6. Abdul Gani, S.S selaku kepala Sekolah SD ISLAM PLUS KURMA
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk meneliti.
7. Ibu Catra Kusuma Wardani, S.Pd. selaku wali kelas V SD Islam Plus
Kurma salatiga yang telah berkenan memberikan waktu dan kesempatan
bagi peneliti untuk melakukan penelitian di kelasnya, serta semua siswa
yang telah berkenan menjadi subyek penelitian.
x
xi
ABSTRAK
A’izul Azmi, Ahmad. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Metode
Resitasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Puisi Pada Kelas V Sd
Islam Plus KURMASalatiga Tahun Pelajaran 2015 – 2016 . Skripsi. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Dr. Imam Masarum, M.Ag.
Kata kunci: Hasil BelajarBahasa Indonesia, Puisi, Metode Resitasi
Pembelajaran Bahasa Indonesia di memiliki hasil belajar yang rendah,
dimana hal ini tidak terlepas dari sistem pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru. Hal ini berkaitan dengan masalah utama yang ingin dijawab dalam
penelitian ini adalah: Apakah metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar
Bahasa Indonesia materi puisi pada siswa kelas V SD Islam Plus Kurma Tahun
Pelajaran 2015/2016?
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan melalui
dua siklus yaitu siklus I, siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode
pengumpulan data yang digunakan meliputi tes tertulis, lembar observasi, dan
dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil
belajar Bahasa Indonesia materi puisi kelas V Tahun Pelajaran 2015/2016.
Melalui metode resitasi. Adanya peningkatan hasil belajar pada aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang dapat dilihat kondisi awal dari hasil pembahasan
yaitu nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pra-siklus sebesar 54,2 atau 14,3%
siswa yang tuntas belajar, pada siklus I meningkat menjadi 79,2 atau 71,4% dan
meningkat lagi pada siklus II menjadi 88,5 atau 100% siswa tuntas. Pada aspek
afektif, sebagian besar siswa (85%) kelas V telah mempunyai nilai afektif dengan
predikat baik sekali. Pada aspek psikomotorik, sebagian besar siswa atau 65%
kelas V telah mempunyai nilai psikomotorik dengan predikat baik. Berdasarkan
hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui metode resitasi dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi puisi pada siswa kelas V SD
Islam Plus Kurmas Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ..................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxi
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
xi
xii
xvi
xix
xxii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
xiii
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 5
E. Landasan Teori.............................................................................. 6
F. Hipotesis ....................................................................................... 8
G. Metode Penelitian.......................................................................... 8
1. Rencana
Penelitian...................................................................
8
2. Subjek Penelitian..................................................................... 10
3. Langkah – Langkah Penelitian................................................ 11
4. Instrumen Penilaian................................................................. 14
5. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 16
6. Analisis
Data............................................................................
18
H. Sistematika
Pembahasan................................................................
22
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar.............................................................................. 23
1. Belajar ..................................................................................... 23
a. Pengertiaan Belajar............................................................ 23
xiv
b. Ciri – Ciri Belajar.............................................................. 24
c. Prinsip – Prinsip Belajar.................................................... 26
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar...................... 26
2. Prestasi Belajar........................................................................ 33
a. Pengertian Prestasi Belajar................................................ 33
b. Jenis Prestasi Belajar......................................................... 34
c. Perwujudan Prestasi Belajar.............................................. 38
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Prestasi
Belajar...............................................................................
40
B. Bahasa Indonesia........................................................................... 43
1. Pengertian Bahasa Indonesia................................................... 43
2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.... 44
3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar..... 45
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia.................... 46
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V SD/MI...........................................
46
6. Materi
Puisi..............................................................................
48
C. Metode .......................................................................................... 52
xv
1. Pengertian Metode................................................................... 52
2. Macam – Macam Metode Pembelajaran................................. 53
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Islam Plus
Kurma.......................................
61
1. Profil SD Islam Plus Kurma.................................................... 61
2. Sarana dan Prasarana............................................................... 62
3. Visi dan Misi
Sekolah..............................................................
63
4. Tenaga Pendidik...................................................................... 64
B. Subjek Penelitian........................................................................... 64
C. Waktu Penelitian........................................................................... 65
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian.................................................. 65
1. Deskripsi Pra
Siklus.................................................................
66
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I................................................ 67
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
II...............................................
79
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
xvi
A. Analisis Tiap Siklus....................................................................... 91
1. Pra Siklus................................................................................. 91
2. Siklus I..................................................................................... 94
3. Siklus
II....................................................................................
110
B. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................... 122
1. Hasil Belajar Siswa padaAspek Kognitif............................... 122
2. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif................................. 125
3. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik....................... 128
4. Penelitian Aktivitas Guru........................................................ 130
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 131
B. Saran............................................................................................... 131
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif......... 20
Tabel 1.2 Klasifikasi Hasil belajar Siswa pada Aspek Afektif............ 21
Tabel 1.3 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik. 21
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar....................... 46
Tabel 3.1 Daftar Nama Guru SD Islam Plus KURMA....................... 65
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelas V SD Islam Plus
KURMATahun
2015..........................................................................
65
Tabel 3.3 Aspek Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru Siklus I......... 73
Tabel 3.4 Aspek Pengamatan Terhadap Aspek Afektif Siswa Siklus
I............................................................................................
76
Tabel 3.5 Aspek Pengamatan Terhadap Aspek Psikomotorik Siswa
Siklus I.................................................................................
76
Tabel 3.6 Aspek Pengamatan Terhadap Aktivitas GuruSiklus II....... 84
Tabel 3.7 Aspek Pengamatan Terhadap Aspek Afektif Siswa Siklus
II...........................................................................................
87
Tabel 3.8 Aspek Pengamatan Terhadap Aspek Psikomotorik Siswa
Siklus II................................................................................
88
Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Pra Siklus................. 92
Tabel 4.2 Klasifikasi Hasil Siswa Pra Siklus................................. 93
xviii
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Aspek
Kognitif Siklus I...................................................................
95
Tabel 4.4 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
Siklus I.................................................................................
96
Tabel 4.5 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Afektif Siklus I.................. 98
Tabel 4.6 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Afektif Siklus I........ 98
Tabel 4.7 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus I........ 100
Tabel 4.8 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik
Siklus I.................................................................................
100
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I..................... 102
Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Aspek
Kognitif Siklus II ................................................................
111
Tabel 4.11 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
Siklus II...............................................................................
112
Tabel 4.12 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Afektif Siklus II............... 113
Tabel 4.13 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Afektif Siklus II....... 115
Tabel 4.14 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus II....... 115
Tabel 4.15 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik Siklus
II...........................................................................................
116
Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II............................ 117
Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Pra
Siklus, Siklus I, dan Siklus II...........................................
122
xix
Tabel 4.18 Klasifikasi hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Pra
Siklus, Siklus I dan Siklus II............................................
124
Tabel 4.19 Rekapitlasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus
I dan Siklus II.......................................................................
126
Tabel 4.20 Klasifikasi hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus
I dan Siklus II.......................................................................
126
Tabel 4.21 Rekapitlasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Siklus I dan Siklus II............................................................
128
Tabel 4.22 Klasifikasi hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Siklus I dan Siklus II............................................................
128
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas.............................. 14
Gambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra
Siklus....................................................................................
92
Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa Pra Siklus................................. 93
Gambar 4.3 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Siklus I.................................................................................
96
Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
Siklus I.................................................................................
97
Gambar 4.5 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus I..... 99
Gambar 4.6 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Siklus I.................................................................................
101
Gambar 4.7 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Siklus II................................................................................
111
Gambar 4.8 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus II.. 112
Gambar 4.9 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif
Siklus II................................................................................
115
Gambar 4.10 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Siklus II................................................................................
117
xxi
Gambar 4.11 Grafik Peningkatan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar
Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II..............................
124
Gambar 4.12 Grafik Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek
Kognitif Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II..........................
125
Gambar 4.13 Grafik Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif
Siklus I dan Siklus II............................................................
127
Gambar 4.14 Grafik Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek
Psikomotorik Siklus I dan Siklus II.....................................
129
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 3. Instrumen Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 4. Instrumen Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Lampiran 6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Siklus I
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa Siklus II
Lampiran 9. Daftar Nilai Siswa
Lampiran 10. Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 11. Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 12. Dokumentasi
Lampiran 13. Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 14. Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 15. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 16. Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 17. Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Untuk itu, kegiatan
pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi
dan berpusat pada siswa. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup
yang perlu dikuasai siswa.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar
mengajar juga merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses belajar mengajar.
Guru dalam mengajarkan Bahasa Indonesia perlu memiliki strategi
pembelajaran yang tepat. Selain itu agar pelajaran Bahasa Indonesia dapat
2
diserap baik oleh siswa maka seorang guru perlu menerapkan salah satu
model atau metode pembelajaran yang dipandang tepat untuk mengatasi
masalah yang ada dalam pembelajaran di sekolah, dan juga seorang guru
dapat membuat program pembelajaran dengan memanfaatkan media
pembelajaran yang tepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil
pembelajaran.
Kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia juga harus selalu
ditingkatkan efektif dan efisiensinya. Dengan banyaknya kegiatan
pendidikan di sekolah, dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi
isi pelajaran, maka sangat menyita waktu siswa untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar tersebut. Untuk mengatasi kegiatan tersebut
guru perlu memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran. Apabila seorang
guru hanya menggunakan seluruh jam pelajaran yang ada untuk tiap mata
pelajaran, hal ini tidak akan mencukupi tuntutan luasnya pelajaran yang
diharuskan seperti yang tercantum dalam kurikulum. Dengan demikian
perlu diberikan tugas-tugas sebagai selingan untuk variasi metode
penyajian. Tugas semacam itu dapat dikerjakan di luar jam pelajaran,
baik di rumah maupun sebelum pulang, sehingga dapat dikerjakan secara
bersama-sama dengan teman sekelas.
Metode resitasi sebagai salah satu metode pembelajaran
memperhatikan kesiapan siswa yaitu melalui pemberian tugas. Selain itu
siswa juga dapat lebih aktif dalam pembelajaran yaitu melalui diskusi atau
3
tanya jawab sebagai wujud pertanggung jawaban tugas yang telah
dikerjakan sebelumnya.
Terkait dengan pembelajaran Bahasa Indonesia yang masih jauh dengan
KKM yang mana telah ditentukan oleh sekolah. Pada tahun ajaran 2015/2016
KKM untuk pelajaran Bahasa Indonesia adalah 7,00. Dengan nilai standar
tersebut masih saja sekitar 80% tidak berhasil lulus. Kesuliatan yang dihadapi
siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah karena materinya banyak
tetapi alokasi waktu pembelajaran sedikit yakni 4 jam pelajaran dalam 1
(satu) minggu sehingga adanya kesenjangan antara waktu yang tersedia
dengan materi pelajaran yang terlalu banyak.
Faktor lain yang menyebabkan prestasi siswa selama ini belum sesuai
dengan standar KKM yaitu dalam proses belajar mengajar, seorang pendidik
selama ini dalam menyampaikan materi pembelajaran hanya dengn
menggunakan metode konvesional atau masih saja dengan metode cramah
dan tanya jawab. Pembelajarannya pun masih berpusat pada peserta didik,
dan proses pembelajaran yang cenderung menonton dan tidak menarik artinya
tidak ada peran aktif dari peserta didik dimana anak masih pasif dalam
kegiatan belajar mengajar.
Melihat kondisi tersebut maka salah satu solusinya adalah dengan
pemberian tugas atau resitasi. Dengan pemberian tugas terhadap siswa
diharapkan dapat meningkatkan aktifitas belajarnya, sehingga terjadi
pengulangan dan penguatan terhadap materi yang diberikan di sekolah
dengan harapan siswa mampu meningkatkan prestasi belajar. Maka
4
berdasarkan uraian diatas dapat dipahami arti penting dari metode
pembelajaran guna mencapai prestasi belajar yang maksimal bagi siswa.
Maka dari itu penulis bermaksud meneliti masalah tersebut dengan konsep
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Penilitian Tindakan (action research)
yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
kelasnya dengan mengangkat judul:“PENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI PUISI MELALUI METODE
RESITASI PADA SISWA KELAS V SD ISLAM PLUS KURMA
SALATIGA TAHUN AJARAN 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
persoalan yang perlu diteliti sebagai berikut;
“Apakah penggunakan metode Resitasi dapat meningkatkan prestasi
belajar Bahasa Indonesia materi puisi pada siswa Kelas V SD Islam Plus
KURMA Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 ?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini sebagai
berikut:
“Untuk mengetahui apakah penggunaan metode Resitasi dapat
meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi Puisi pada siswa
Kelas V SD Islam Plus KURMA Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016”.
5
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam
pelaksanaan pembelajaran di SD Islam Plus KURMA Salatiga, khususnya
pada kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia, diantaranya adalah untuk:
1. Lembaga
Metode resitasi dapat dijadikan bahan pertimbangan atau pijakan
bagilembaga sekaligus sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan
hal-halyang berkaiatan dengan pengajaran dalam pembelajaran
khususnya padamata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Guru
Metode resitasi diharapkan akan lebih mempermudah para guru
dalammengajar dan bisa mengatasi atau mengefisiensikan masalah
alokasi waktuyang kian berkurang.
3. Siswa
Dengan metode resitasi yang diterapkan oleh guru, diharapkan siswa
bisamengerjakan tugas dengan baik dan bertanggungjawab serta
termotivasiuntuk belajar.
4. Peneliti
Dengan melakuan penelitian ini peneliti bisa menambah wawasan
keintelektualan tentang cara penggunaan metode resitasi dengan baik.
6
E. Landasan Teori
Untuk menghindari salah pengertian dan agar dapat lebih dipahami
maksud skripsi ini, maka perlu kiranya penulis jelaskan terlebih dahulu istilah
dan maksud judul skripsi ini. Berikut ini penulis akan menguraikan efektifitas
penggunaan metode resitasi di bidang studi bahasa indonesia siswa kelas V
SD Islam Plus KURMA Salatiga.
1. Metode Resitasi
Metode resitasi (pemberian tugas belajar) sering disebut dengan
metode pekerjaan rumah, adalah metode dimana murid diberikan tugas
diluar jam pelajaran. Dalam pelaksanaan metode ini anak dapat
mengerjakan tugasnya tidak hanya dirumah, tetapi juga dapat dikerjakan
di perpustakaan, di laboratorium, di ruang praktikum, di lapangan, di
taman, dan lain-lain untuk dapat dipertanggung jawabkan kepada guru.
2. Puisi
Puisi adalah karya sastra hasil ungkapan pemikiran dan perasaan
manusia yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, penyusunan
lirik dan bait, serta penuh makna. Puisi menguatamakan bunyi, bentuk
dan juga makna yang hendak disampaikan. Suatu karya puisi yang baik
memiliki makna yang mendalam, makna diungkapkan dengan
memadatkan segala unsur bahasa.
7
3. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dikerjakan).
Sedangkan belajar ada;ah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.
Dengan memahami pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa
yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah suatu penguasaan
pengetahuan atau keterampilan atau hasil yang dicapai oleh siswa setelah
mengalami proses belajar mengajar.
4. Efektifitas Penggunaan Metode Resitasi dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa merupakan penguasaan pengetahuan atau
ketrampilan atau suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami
proses belajar. Dalam mencapai suatu prestasi belajar, siswa dituntut
untuk aktif dan mempunyai motifasi yang tinggi.
Penggunaan metode resitasi dan kerja kelompok dalam kegiatan
pembelajaran merupakan suatu alternatif penggunaan metode yang cukup
efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain siswa dituntut
untuk menguasai mata pelajaran Puisi dalam Bahasa Indonesia pada saat
jam pelajaran, siswa juga dituntut untuk dapat mengingat dan memahami
setelah jam pelajaran selesai. Dalam hal ini penggunaan metode resitasi
menjadi alternatif utama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
8
F. Hipotesis
Sebagai dugaan sementara terhadap pokok permasalahan yang diteliti,
maka penulis kemukakan hipotesis kerjanya sebagai berikut:
Ha – penggunaan metode resitasi cukup efektif dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa bidang studi bahasa indonesia kelas V SD Islam Plus KURMA
Salatiga.
Ho – penggunaan metode resitasi tidak cukup efektif dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa bidang bahasa indonesia kelas V SD Islam Plus
KURMA Salatiga.
G. Metode Penelitian
1. Rencana Penelitian
Dalam sekripsi ini, data yang dikumpulkan berasal dari hasil
observasi, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan
dokumen resmi lainnya, oleh karena itu, penelitian ini termaasuk
penelitian kualitatif diskriptif.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research), dengan jenis kolaboratif partisipatoris
yaitu partisipasi antara guru, peneliti, dan siswa dalam proses
pembelajaran. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bertujuan
meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, yang
pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesional pendidikan
yang di emban guru.
9
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupasebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah sebuah kelas yang bersama. Tindakakn tersebut
diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilahkukan oleh
siswa. Menurut T. Raka Joni F.X Soedarsono penelitian tindakakn kelas
merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
tindakan yang dilahkukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari
tindakakan-tindakan yang dilahkukannya itu serta memperbaiki kondisi-
kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilahkukan.
Dengan demikian penelitian tindakan kelas diartikan sebagai upaya
guru atau peneliti yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan
kegiatan pembelajaran dalam mengatasi kesulitan siswa dalam
pembelajaran dengan penerapan langsung di dunia kerja atau di dunia
faktual lainnya. Setiap penelitian mempunyai karakteristik tertentu yang
membedakan dengan penelitian yang lain. Penelitian tindakan kelas
mempunyai karakteristik tersendiri.
Adapun ciri dari penelitian tindakan antara lain sebagai berikut :
a. Bersifat situasional kontekstual yang terkait dengan mendiaknosis
dan memecahkan masalah dalam konteks tertentu.
b. Menggunakan pendekatan yang kolaboratif.
c. Bersifat partisipatori (jika peneliti tindakan dilahkukan secara tim),
yakni masing-masing anggota tim ikut mengambil bagian dalam
pelaksanaan penelitiannya.
10
d. Bersifat self evaluatif, yakni peneliti melakukan evaluasi sendiri
secara kontinu untuk meningkatkan praktik kerja.
e. Prosedur penelitian tindakan bersifat on the sport yang didisain untuk
mengalami masalah konkrit yang ada di tempat itu juga.
f. Temuannya diterapkan segera dan prespektif jangka panjang.
g. Memiliki sifat keluwesan dan adikatif.
Dijelaskan oleh Wahidmurni dalam bukunya Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) termasuk penelitian dengan pendekatan kualitatif, walapun
data dapat berupa data kuantitatif dan data kualitatif. PTK berbeda
dengan penelitian formal lainnya, sebab pada dasarnya penelitian formal
lainnya menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum
(general). PTK lebih bertujuan untuk memperbaiki kerja pembelajaran di
kelas, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisi,
mengingat karakteristik siswa, kondisi kelas/sekolah/madrasah berbeda.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Islam Plus Kurma yang terletak di
Desa Kalibening Salatiga, SD Islam Plus Kurma merupakan sekolah
yang baru saja didirikan namun untuk fasilitas yang ada pada SD tersebut
sudah cukup memadai, berupa kondisi kelas, laboratorium komputer,
laboratorium bahasa, masjid, perpustakaan. Penelitian dilakukan di Kelas
V dimana jumlah muridnya ada tujuh siswa terdiri dari tiga siswa
perempuan dan empat siswa laki-laki. Dan di SD Islam Plus Kurma ini
11
masih belum ada penelitian tentang penggunaan metode resitasi dalam
peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.
3. Langkah – Langkah Penelitian
Langkah – langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian
adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan adalah kegiatan perancangan untuk pemecahan
masalah.Perencanaan ini dibuat berdasarkan realita yang ada saat ini,
bahwa banyak siswa yang tidak aktif terhadap pelajaran Bahasa
indonesia, sehingga prestasi belajar siswa menurun.
Dengan metode resitasi dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia, diharapkan masalah – masalah yang ada diatas dapat
diselesaikan, sehingga materi puisi dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia dapat dimengerti dan dipahami oleh peserta didik,
diharapkan prestasi belajar siswa ketika mempelajari materi Puisi
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkat. Peneliti
membuat sekenario pembelajaran sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
b. Implementasi Tindakan
Implementasi tindakan yaitu jabaran tindakan yang akan
digelar, sekenario kerja tindakan perbaikan, dan prosedur tindakan
yang akan diterapkan. Terkait dengan Suyoto dalam Wahid murni
menyatakan bahwa “pelaksanaan tindakan pada dasarnya dilakuka
12
oleh guru kelas yang bersangkutan. Orang lain, misalnya dapat juga
melakukan tindakan tetapi bukan sebagai pelaku utama. Oleh karena
itu sifat hakiki dari PTK adalah kolaboratif dan nondisruptif. Artinya
peneliti non guru dan guru yang menjalani fungsi ganda sebagai
pengajar dan peneliti harus dapat bekerja sama sebaik mungkin
dalam rangka mencapai tujuan penelitian tanpa mengorbankan
tujuan kegiatan pembelajaran.
Pada penelitian ini dimulai pada persiapan, cara penyampaian
materi dengan baik kepada siswa yang digunakan dengan
meningkatkan terlebih dahulu keaadaan siswa di kelas yang di teliti,
sehingga untuk menyampaikan materi bisa lebih efektif dan mudah
diterima oleh siswa. Itu semua tidak lepas dari tujuan yang
diharapkan yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
c. Observasi dan Interpretasi
Pada tahab ini merupakan kegiatan pengumpulan data, sebab
observasi dipandang merupakan teknik yang paling tepat untuk
mengumpulkan data tentang proses pembelajaran yang dilakukan
dalam PTK. Data yang akurat bisa diperoleh jika proses
pengumpulan data tersebut dipersiapkan dengan matang. Dalam
penelitian akan dipergunakan beberapa tata cara untuk
mengumpulkan data selama proses penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi secara
langsung terhadap aktivitas kelas, yaitu suatu pengamatan langsung
13
terhadap siswa dengan memperlakukan tingkah lakunya dalam
proses belajar mengajar maupun dalam model pembelajaran apapun.
Sehingga, peneliti memperoleh gambaran suasan kelas dan peneliti
dapat melihat langsung keaktifan kelas.
d. Analisis Dan Refleksi
Pada tahab ini kegiatan difokuskan pada upaya untuk
menganalisis, mensintesis, memaknai, menjelaskan dan
menyimpulkan data yang telah diuji. Jika penelitian dilakukan secara
kolaborasi maka guru dan peneliti akan mendiskusikan pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilakukan berdasrkan hasil pengamatan
yaitu mengenai kesesuaian antara pelaksanaan dengan rencana
pembelajaran yang dibuat, kekurangan yang ada selama proses
pembelajaran, kemajuan yang telah dicapai siswa, rencana tindakan
pembelajaran yang dilakukan.
14
Adapun skema berdasarkan penjelasan di atas adalah
sebagai berikut :
Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006 : 74)
4. Instrumen Penilaian
Dalam instrumen penilaian alat yang digunakan dalam kegiatan ini
adalah sumber data yang dimaksud dengan sumber data adalah subjek
dari mana data dapat diperoleh. Jedi sumber data ini menunjukkan asal
informasi. Data ini harus diperoleh dari sumber data yang tepat. Jika
sumber data tidak tepat maka mengakibatkan data yang terkumpul tidak
relevan dengan masalah yang diselidiki.
Pengertian data adalah keseluruhan keterangan mengenai segala hal
yang berkaitan dengan penelitian. Berdasarkan pernyataan ini maka dapat
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
?
15
diambil sebuah pemahaman bahwa data adalah salah satu informasi yang
ada kaitanya dan mendukung suatu penelitian, sehingga diperoleh suatu
hasil yang dapat dipertahankan.
Data utama penelitian ini mencakup:
a. Sekor hasil tes siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberika,
meliputi sekor hasil tes awal/tes pengetahuan prasyarat, hasil
diskusi kelompok siswa pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung dan hasil tes pada setiap akhir tindakan.
b. Hasil lembar observasi perilaku dan aktivitas siswa.
c. Hasil observasi dan catatan lapangan yang berkaitan dengan
aktivitas siswa pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia materi
Puisi berlangsung.
Adapun sumber data yang dalam penelitian ini adalah siswa kelas
V di SD Islam Plus Kurma. Alasan pengambilan kelas ini sebagai subjek
penelitian adalah kerena berdasarkan observasi dan interview dengan
guru, didapatkan:
a. Siswa kurang bersemangat dalam kegiatan pembelajaran Bahasa
Indonesia materi Puisi.
b. Siswa merasa tertekan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia
materi Puisi disebabkan guru selalu menerapkan metode ceramah.
c. Nilai siswa yang rendah
16
5. Teknik Pengumpulan Data
Data yang akurat akan bisa diperoleh ketika proses pengumpulan
data tersebut dipersiapkan dengan matang. Dalam penelitian ini akan
digunakan beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proses
penelitian, yaitu:
a. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan
jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap
kenyataan-kenyataan yang akan di selidiki. Metode observasi sering
diartikan sebagai pengamatan, yaitu kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra
(penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba).
Dilihat dari hubungan antara observasi dan observan (yang
diobservasi), dapat dibedakan menjadi observasi partisipan dan non
partisipan. Dalam observasi partisipan, observer berperan ganda
yaitu sebagai pengamat sekaligus menjadi bagian dari yang diamati.
Berkaitan dengan judul sekripsi ini maka peneliti melakukan
kegiatan observasi dengan cara partisipatif. Jadi peneliti terjun
langsung kelapangan dengan mengadakan pengamatan terhadap
subjek tertliti dengan mengambil bagian dalam suatu kegiatan.
Melalui teknik observasi ini diperoleh data tentang; keadaan
SD Islam Plus Kurma Kalibening sebagai objek penelitian, yang
17
meliputi: PBM, keadan guru dan peserta didik, serta keadaan sarana
dan prasarana.
b. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan
tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik, dan
berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.
Dari pengertian diatas, dapat memberikan arahan dan
landasan bagi peneliti bahwa melalui kegiatan wawancara
diharapkan memperoleh pemahaman yang sama antara peneliti
dengan subjek peneliti tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
informasi yang diperlukan.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui
interview dengan guru pelajaran serta siswa kalas V SD Islam Plus
Kurma setiap akhir pembelajaran atau awal pembelajaran tentang
tanggapan siswa mengenai metode yang telah diterapkan oleh guru.
c. Tes
Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar, tes tersebut juga sebagai salah satu
rangkaian kegiatan dalam penggunaan metode resitasi dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia materi Puisi, hasil tes ini akan
digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi dan pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran melalui metode resitasi pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi Puisi.
18
d. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, traskip, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya. Metode
dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan jalan
memanfaatkan dokumen yang ada (bahan tertulis, gambar-gambar
penting atau film yang mendukung objektivitas peneliti).
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang :
a. Latar belakang sekolah
b. Data guru, siswa, karyawan dan struktur organisasi SD
Islam Plus Kurma.
c. Data program-program sekolah yang direncanakan dalam
pembelajaran.
6. Analisis Data
Analisis data merupakan tahap akhir terhadap apa yang dilakukan
selama berada dilapangan yang disertai dengan membuat laporan
penelitian tindakan kelas. Untuk menganalisis data yang telah diperoleh
melalui observasi, interview, dan dokumentasi maka peneliti
menganalisis data yang telah diperoleh untuk memastikan bahwa dengan
penggunaan metode resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
terhadap materi Puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan dari pelaksanaan
siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik
19
persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran.
a. Hasil Belajar pada Aspek Kognitif
Hasil belajar pada aspek kognitif dengan analisis nilai rata-rata tes
tertulis, kemudian dikategorikan dalam bentuk klasifikasi. Analisis data
dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan
KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Oleh karena itu setiap
siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai
perolehan siswa ≥ 70. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas
belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa <70.
Selanjutnya, untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus
digunakan tolok ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun KKL yang
dipilih sebesar 80%. Untuk Persentase ketuntasan klasikal dapat dihitung
menggunakan rumus (Djamarah, 2000 : 226) :
P = F
N x 100 %
Keterangan:
P : Persentase
F : Jumlah siswa yang tuntas belajar
N : Jumlah semua siswa
Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut
(Aqib, 2010 : 204) :
X= ∑ X
∑ N
20
Dengan
∑ X = Jumlah nilai keseluruhan siswa
∑ N = Jumlah siswa
X = Nilai rata-rata
Setelah hasil belajar siswa Bahasa Indonesia materi Puisi dengan
melalui model resitasi dianalisis secara kuantitatif yakni dengan
memberikan nilai yang kemudian diklasifikasikan sesuai dengan acuan
penilaian. Adapun klasifikasi hasil belajar pada aspek kognitif sebagai
berikut ini:
Tabel 1. 1 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
No Nilai Predikat
1 86-100 Sangat baik
2 71-85 Baik
3 56-70 Cukup
4 41-55 Kurang
5 < 40 Sangat kurang
b. Hasil Belajar pada Aspek Afektif dan Psikomotorik
Penilaian terhadap hasil belajar pada aspek afektif dan
psikomotorik diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa selama
proses belajar berlangsung dengan mengacu pada lembar
observasi. Setelah skor nilai siswa diperoleh, dicari nilai rata-rata,
kemudian diklasifikasikan sesuai dengan acuan penilaian yang
telah ditentukan.
21
Adapun klasifikasi penilaian pada aspek afektif adalah
sebagai berikut :
Tabel 1.2 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif
No. Nilai Predikat
1 21-24 Sangat baik
2 17-20 Baik
3 13-16 Cukup
4 8-12 Kurang
Berikut klasifikasi penilaian pada aspek psikomotorik :
Tabel 1.3 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
No. Nilai Predikat
1 6 Sangat baik
2 5 Baik
3 4 Cukup
4 2-3 Kurang
c. Aktivitas Guru
Penilaian pada aktivitas guru diperoleh dari hasil observasi
selama guru mengajar. Data hasil observasi menggunakan skala
penilaian dengan rentang nilai dalam bentuk angka (4, 3, 2, 1).
Untuk aktivitas guru yang berarti angka 1= kurang, 2= Cukup, 3=
baik, 4= sangat baik dengan cara memberikan tanda (˅) pada
kolom skala nilai. Setelah itu diperolehlah nilai total.
22
H. Sistematika Pembahasan
Agar mempermudah pembahasan, maka penulis membagi pokok
pembahasan menjadi beberapa bab. Adapun sistematika pembahasannya
adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal terdiri dari : sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,
motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian inti terdiri dari :
BAB I, Pendahuluan, terdiri dari : latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori, hipotesis, metode
penelitian, dan sistematika ppembahasan.
BAB II, Kajian Pustaka, terdiri dari uraian yang mengenai :Prestasi
belajar, bahasa indonesia dan metode pembelajaran.
BAB III, Pelaksanaan Penelitian, terdiri dari uraian yang mengenai :
gambaran umum SD Islam Plus Kurma, subjek penelitian, waktu
penelitian, dan deskripsi pelaksanaan siklus.
Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari uraian yang
mengenai analisis per siklus dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V, Penutup. Pada bagian penutup terdiri dari kesimpulan dan
saran.
3. Bagian Akhir, pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-
lampiran, dan riwayat hidup peneliti.
23
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk
mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan
atau pengalaman-pengalaman. Dengan demikian, belajar dapat
membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan,
sikap, maupun keterampilan (Baharuddin, Esa Nur Wahyuni, 2007:
12). Pendapat tersebut senada dengan James O. Whittaker (dalam
Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 12) yang merumuskan belajar sebagai
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman.
Belajar dikatakan sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Syaiful Bahri Djmarah,
2011: 13). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan sseorang melalui pelatihan
dan pengalaman sehingga dapat mengubah pengetahuan, tingkah laku
dan sikap.
24
Belajar mengandung tiga hal pokok, yaitu (1) belajar
mengakibatkan perubahan kemampuan atau perilaku, (2) perubahan
kemampuan atau perilaku yang terjadi bersifat relatif menetap, (3)
perubahan tersebut disebabkan karena hasil adanya latihan atau
pengalaman dan bukan karena proses dari pertumbuhan atau
kematangan (Rosma Hartiny Sam`s, 2010: 32).
b. Ciri-ciri Belajar
Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada
beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri
belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 15).
1) Perubahan yang Terjadi Secara Sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya
perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah
terjadi adanya suatu perubahan daam dirinya.
2) Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional
Sebagai prestasi belajar, perubahan yang terjadi dalam diri
individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu
perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya
dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar
berikutnya.
3) Perubahan dalam Belajar Brsifat Positif dan Aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu
bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik
25
dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar
itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang
diperoleh. Perubahan bersikap aktif artinya bahwa perubahan itu
tidak terjadi sendirinya, melainkan karna usaha individu sendiri.
4) Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap
atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah
belajar akan bersifat menetap.
5) Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada
tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada
perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
6) Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika
seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap
kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
26
c. Prinsip-prisip Belajar
Soekamto dan Winataputra (dalam Baharuddin, Esa Nur
Wahyuni, 2007: 16) mengemukakan dalam tugas melaksanakan
proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa
prinsip belajar yakni:
1) Apapun yang dipelajari siswa , dialah yang harus belajar bukan
orang lain.Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.
2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses
belajar.
4) Penguasaan yang sempurna dari seetiap langkah yang dilakukan
siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi
tiga yakni faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan
belajar.
1) Faktor Internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri
meliputi dua aspek, yakni: a) aspek fisiologis (yang bersifat
jasmaniah); b) aspek psikologis ( yang bersifat rohaniah).
27
a) Aspek Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas
siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang
lemah, apalagi jika disertai pusing kepala berat misalnya,
dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga
materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.
Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat
kesehatan indra pendengar dan indra penglihatan, juga
sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap
informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di
kelas.
b) Aspek Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang
dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan
pembelajaran siswa. Diantara faktor-faktor tersebut adalah:
(1) Inteligensi Siswa/Tingkat Kecerdasan
Inteligensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak
saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh
lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa
peran otak dalam hubungannya dengan inteligensi
manusia lebih menonjol daripada peran organ-organ
28
tubuh lainnya. Tingkat kecerdasan atau inteligensi
(IQ) siswa tak dapat diragukan lagi, sangat
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
(2) Sikap Siswa
Sikap adalah gejala internal ang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon
dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang,
barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun
negatif.
Sikap yang positif, terutama kepada anda dan mata
pelajaran yang anda sajikan merupakn pertanda awal
yang baik bagi proses belajar siswa tersebut.
Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap anda dan
mata pelajaran anda, apalagi diiringi kebencian
kepada anda atau mata pelajaran anda dapat
menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.
(3) Bakat Siswa
Setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat
tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi,
secara global bakat itu mirip dengan inteligensi.
29
(4) Minat Siswa
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang
selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian
prestasi belajar siswa dalam bidang-bidang studi
tertentu.
Umpamanya, seorang siswa yang menaruh minat
besar terhadap matematika akan memusatkan
perhatiannya lebih banyak daripada siswwa lainnya.
Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif
terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi
untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai
prestasi yang diinginkan.
(5) Motivasi Siswa
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal
organism baik manusia atau hewan yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam
perkembangan selanjutnya, motivasi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang
berasal dari siswa sendiri yang dapat mendorongnya
30
melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam
motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi
materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut,
misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang
bersangkutan.
Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan
yang dating dari luar individu siswa yang
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah,
suri tauladan orangtua, guru, dan seterusnya
merupakan contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik
yang menolong siswa untuk belajar.
Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang
bersifat internal maupun yang bersifat eksternal, akan
menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam
melakukan proses pembelajaran materi-materi
pelajaran baik di sekolah maupun di rumah.
2) Faktor Eksternal Siswa
Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga
terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan
faktor lingkungan nonsosial.
31
a) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para
staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru
yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang
simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan
rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin
membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang
poitif bagi kegiatan belajar siswa.
Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa
adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman
sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut.
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu
sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga,
ketegangan keluarga, dan demografi keluarga atau letak
rumah, semuanya dapat memberi dampak baik ataupun
buruk terhadap kegiatan belajar dan prestasi belajar yang
dicapai siswa.
32
b) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial
ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal
keluarga siswa dan letaknya, rumah tempat tinggal
keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-
faktor ini dipandang turut mempengaruhi tingkat
keberhasilan siswa.
Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai segala
cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang
keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi
tertentu. Di samping faktor-faktor internal dan eksternal
siswa, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh
terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut
(Muhibbin Syah, 2010: 145-156).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh perubahan tingkah laku melalui pengalaman individu
dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
33
2. Prestasi belajar
a. Pengertian Prestasi belajar
Setelah melalui proses pembelajaran, maka seseorang akan
menerima prestasi belajar. Prestasi belajar adalah kemampuan yang
dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat
diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan
sintesis, yang diraih oleh siswa dan merupakan tingkat penguasaan
setelah menerima pengalaman belajar (Hartiny Rosma, 2010: 37).
Sedangkan menurut Snelbelker (dalam Rusmono, 2012: 8)
prestasi belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang
diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar, karena belajar
pada dasarnya adalah bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai
akibat dari pengalaman.
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu)
jika proporsi jawaban siswa ≥ 65 %, dan suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut ≥ 85 %
siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud, 1996: 48 dalam
Trianto, 2009: 241). Siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila nilai
yang diperoleh sekurang-kurangnya mencapai 70.
34
b. Jenis Prestasi belajar
Jenis prestasi belajar memiliki sasaran yang berupa ranah-ranah
yang terkandung dalam dalam tujuan pendidikan. Ranah-ranah
tersebut diklasifikasikan menjadi tiga yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 202-208).
1) Ranah kognitif (cognitive domain)
Yang termasuk ranah kognitif yaitu:
a) Pengetahuan, merupakan tingkat terendah tujuan ranah
kognitif berupa pengenalan, dan pengingatan kembali
terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-
prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.
b) Pemahaman, merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah
kognitif berupa kemampuan memahami atau mengerti tentang
isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkan
dengan isi pelajaran lainnya.
c) Penerapan, merupakan kemampuan menggunakan
generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi
konkret atau situasi baru. Dalam peneran siswa dituntut
memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih
generalisasi atau abstraksi tertentu secara tepat untuk
dieterapkan dalam situasi yang baru dan menerapkan secara
benar.
35
d) Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran
ke bagian-bagian yang menjadi unsur pokok.
e) Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur-
unsur pokok ke dalam struktur yang baru.
f) Evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk
suatu maksud atau tujuan tertentu. Dalam evaluasi, siswa
diminta untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang
telah dimiliki untuk menilai suatu kasus.
2) Ranah afektif (Effective Domain)
Ranah afektif ini berhubungan dengan perhatian, sikap, tindakan,
nilai, perasaan, emosi, dan penghargaan. Menurut Kratwohl,
Bloom, dan Masia (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 205)
yang termasuk ke dalam ranah afektif yaitu:
a) Menerima, merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif
berupa perhatian terhadap stimulasi secara pasif yang
meningkat secara lebih aktif. Dalam menerima siswa diminta
untuk menunjukkan kesadaran, kesediaan untuk menerima,
dan perhatian terkontrol.
b) Merespon, merupakan kesempatan untuk menanggapi
stimulan dan merasa terikat serta secara aktif memperhatikan.
Untuk merespon siswa diminta untuk menunjukkan
persetujuaan, kesediaan, dan kepuasan dalam merespon.
36
c) Menilai, merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan
sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencari
jalan bagaimana dapat mengambil bagian atas apa yang
terjadi. Dalam menilai, siswa dituntut untuk menunjukkan
penerimaan terhadap nilai, kesukaran terhadap nilai, dan
keterikatan terhadap nilai.
d) Mengorganisasi, merupakan kemampuan untuk membentuk
suatu sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang
dipercaya. Untuk menunjukkan kemampuan mengorganisasi
ini, siswa diminta untuk mengorganisasikan nilai-nilai ke
suatu organisasi yang lebih besar.
e) Karakterisasi, merupakan kemampuan untuk
mengkonseptualisasikan masing-masing nilai pada waktu
merespon, dengan jalan mengidentifikasi karakteristik nilai
atau membuat pertimbangan-pertimbangan. Dalam
karakterisasi ini, siswa diminta untuk menunjukkan
kemampuannya dalam menjelaskan, memberikan batasan dan
mempertimbangkan nilai-nilai yang direspon.
3) Ranah psikomotorik (psikomotor domain)
Menurut Davies (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002:205) ranah
psikomotorik berhubungan dengan keterampilan motorik,
manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi
saraf dan koordinasi badan.
37
a) Persepsi (perception) mencakup kemampuan untuk
mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang
atau lebih, berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang
khas pada masing-masing rangsangan yang dinyatakan
dengan adanya suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran
akan hadirnya rangsangan dan perbedaan antara rangsangan-
rangsangan yang ada.
b) Kesiapan (set) mencakup kemampuan untuk menempatkan
diri dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau
rangkaian gerakan, yang dinyatakan dalam bentuk kesiapan
jasmani dan mental.
c) Gerakan terbimbing (Guided Response) mencakup
kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerak yang
dinyatakan dengan menggerakkan angota tubuh menurut
contoh yang telah diberikan.
d) Gerakan yang terbiasa (mechanical response) mencakup
kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerakan
dengan lancar, tanpa memperhatikan lagi contoh yang
diberikan karena siswa sudah mendapat latihan yang cukup,
yang dinyatakan dengan menggerakkan anggota tubuh.
e) Gerakan yang komplek (complex response) mencakup
kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan yang
terdiri atas berbagai komponen dengan lancar tepat dan
38
efisien yang dinyatakan dalam satu rangkaian perbuatan yang
berurutan, serta menggabungkan beberapa sub keterampilan
menjadi suatu keseluruhan gerakan yang teratur.
c. Perwujudan Prestasi belajar
Menurut Syah (dalam Lilik Sriyanti, dkk, 2008: 20) menyatakan
bahwa wujud prestasi belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud
perubahan, yaitu:
1) Kebiasaan
Salah satu wujud prestasi belajar adalah adanya perubahan
kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berprestasi belajar
akan mengurangi kebiasaan-kebiasaan yang tidak diperlukan.
Keberhasilan belajar akan menjadikan seseorang akan berperilaku
positif yang relatif menetap dan otomatis.
2) Ketrampilan
Ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat
syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini membutuhkan
koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang
tinggi. Oleh sebab itu, prestasi belajar dapat dilihat tingkat
ketrampilan yang ada dalam individu.
3) Pengamatan
Pengamatn dapat diartikan proses menerima, menafsirkan dan
mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indra,
39
terutama mata dan telinga. Seseorang yang belajar akan
menghasilkan pengamatan objektif dan benar.
4) Berpikir asosiatif dan daya ingat
Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu berpikir
asosiatif dan meningkatkan daya ingat. Berpikir asosiatif
maksudnya berpikir untuk menggabungkan sesuatu dengan
sesuatu lainnya. Orang yang belajar akan mudah melakukan
berpikir asosiatif tersebut. Selain itu, orang belajar akan memiliki
daya ingat yang lebih baik.
5) Berpikir rasional dan kritis
Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berpikir rasional
dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu menggunakan logika
untuk menentukan sebab akibat, menganalisis, menyimpulkan,
bahkan meramalkan sesuatu.
6) Sikap
Sikap adalah kecenderungan yang ralatif menetap untuk mereaksi
terhadap sesuatu hal. Prestasi belajar akan ditandai muncul
kecenderungan baru dalam diri sseorang dalam menghadapi suatu
objek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya.
7) Inhibisi
Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan
individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang
tidak perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain
40
yang lebih baik. Prestasi belajar dapat dilihat adanya kesanggupan
individu dalam melakukan sesuatu secara baik.
8) Apresiasi
Prestasi belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri individu
yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk
menilai dan menghargai terhadap suatu objek tertentu.
9) Tingkah laku efektif
Orang belajar akan memiliki tingkah laku yang efektif. Tingkah
laku efektif ini dapat dilihat sebagai wujud prestasi belajar.
Maksudnya, seseorang dikatakan berprestasi belajar jika orang
tersebut memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu tingkah laku
yang memiliki manfaat (Lilik Sriyanti, dkk, 2008: 20-21).
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Prestasi belajar
Noehi Nasution dan kawan-kawan (dalam Syaiful Bahri
Djamarah, 2011: 176) mengemukakan berbagai faktor yang
mempengaruhi proses dan prestasi belajar, yakni:
1) Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. dalam
lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata
rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Selama hidup anak
didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan
lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang
berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik.
41
Keduanya mempunyai pengaruh cukup signifikan terhadap
belajar anak didik di sekolah.
(a) Lingkungan Alami
Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak
didik hidup dan berusaha di dalamnya. Pencemaran
lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik
yang hidup di dalamnya. Keadaan suhu dan kelembaban
udara berpengaruh terhadap belajar anak didik di sekolah.
Belajar pada keadaan udara yang segar akan lebih baik
hasilnya daripada belajar dalam keadaan udara yang panas
dan pengap.
(b) Lingkungan Sosial Budaya
Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa
melepaskan diri dari ikatan social. Sistem sosial yang
terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada
norma-norma sosial, susila, dan hukum yang berlaku dalam
masyarakat. Demikian juga halnya di sekolah. Ketika anak
didik berada di sekolah, maka dia berada dalam sistem social
di sekolah. Peraturan dan tata tertib sekolah harus anak didik
taati. Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur
dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang
keberhasilan belajar di sekolah. Lingkungan social budaya di
luar sekolah ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan
42
problem tersendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah.
Misalnya, pembangunan gedung sekolah yang tak jauh dari
hiruk pikuk lalu lintas, pabrik, pasar dan lain-lain dapat
menimbulkan kegaduhan suasana kelas yang membuat anak
didik tidak bisa berkonsentrasi dalam menerima materi
pelajaran dari guru.
2) Faktor Instrumental
Yang termasuk faktor-faktor instrumental yang mempengaruhi
proses dan prestasi belajar adalah: kurikulum, program, sarana
dan fasilitas, dan guru.
3) Faktor Fisiologis
Menurut Noehi Nasution (dalam, Syaiful Bahri Djamarah, 2011:
189) kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh
terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam
keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang
yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak yang kekuragan gizi
ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang tidak
kekurangan gizi, mereka lekas lelah, mudah megantuk, dan sukar
menerima pelajaran.
4) Faktor Psikologis
Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan
hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang
anak. Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor psikologis tidak
43
mendukung, maka faktor luar itu akan kurang signifikan. Oleh
karena faktor psikologis juga mempengaruhi proses dan prestasi
belajar anak didik. Adapun ang termasuk faktor psikologis adalah
.minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif
(Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 176-202).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan itu
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Prestasi
belajar siswa juga bisa diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki
setiap siswa mengenai pengetahuan, pemahaman tentang materi
tersebut yang ditandai dengan adanya perubahan prestasi belajar
siswa secara berkelanjutan serta tercapainya Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
B. Bahasa Indonesian
1. Pengertian Bahasa Indonesia
Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3)Bahasa pada
hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur,
yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno
(2009: 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari
penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.
44
Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan
Alwi, 2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang
digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk
bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk
percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.
Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
Bahasa Indonesia adalah suatu alat komunikasi masyarakat Indonesia
berupa bunyi untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan
pendapat kepada orang lain, sehingga timbul percakapan.
2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Pembelajaran bahasa indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) tertuju pada pengembangan aspek fungsional
bahasa, yaitu peningkatan kompetensi berbahasa Indonesia. Ketika
kompetensi bahasa yang menjadi sasaran, para guru lebih fokus pada
empat aspek ketrmpilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara
dan menulis.
Dalam kurikulum 2004 (Depdiknas, 2004:3) dinyatakan bahwa
setandar kompetensi bahasa dan sastra Indonesia berorientasi pada
hakikat pembelajaran bahasa, yaitu berbahasa adalah belajar komunikasi
dan belajar satra adalah menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.
Oleh karena itu pembelajaran bahasa dan satra Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomnikasi, baik secara lisan
maupun tertulis.
45
Mengacu pada penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang
diajarka di sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuan siswa
berkomunikasi secara lisan maupun tertulis.
3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
kurikulum 2004 (Depdiknas, 2004 : 6) adalah sebagai berikut:
a. Siswa menghargai dan mengembangkan bahas dan satra sebagai
bahasa persaatuan nasional dan bahasa negara.
b. Siswa memahami bahasa dan sastra dari segi bentuk, makna, fungsi
serta mengunakannya dengan tepat dan kreatif untuk macam-macam
tujuan, keperluan dan keadaan.
c. Siswa memiliki kemampuan mengunakan bahasa dan sastra indonesia
untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional
dan kematangan sosial.
d. Siswa memiliki disiplin dalam berfikir dan berbahasa (berbicara dan
menulis).
e. Siswa dapat menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
f. Siswa menghargai dan mengembangkan karya sastra Indonesia
sebagai khasanah budaya, dan intelektual Indonesia.
46
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajara Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan baik dan benar, baik
secara lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil
karya kesastraan manusia Indonesia.
Ruang lingkup mata pelajaran Bhasa Indonesia dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (Depdikbud , 2006 : 13) mencakup beberapa
aspek yaitu : Aspek Berbicara, Aspek Membaca, Aspek Mendengarkan
dan Aspek Menulis.
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia kelas V SD/MI
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas V SD/ MI semester satu dalam struktur Kurikulum
Satuan Tinggkat Pendidikan (Mulyasa, 2006: 120) adalah:
Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mendengarkan
1. Memahami
penjelasan
narasumber dan
cerita rakyat secara
lisan
1.1 Menanggapi penjelasan
narasumber (petani, pedagang,
nelayan, karyawan, dll) dengan
memperhatikan santun berbahasa
1.2 Mengindentifikasi unsur cerita
tentang cerita rakyat yang
didengarkannya
47
2. Berbicara
2. Mengungkapkan
pikiran, pendapat,
fakta secara lisan
dengan menanggapi
suatu persoalan,
menceritakan hasil
pengamatan, atau
berwawancara
2.1 Menanggapi suatu persoalan atau
peristiwa dan memberikan saran
pemecahannya dengan
memperhatikan pilihan kata dan
santun berbahasa
2.2 Menceritakan hasil pengamatan
/kunjungan dengan bahasa runtut,
baik dan benar
2.3 Berwawancara sederhana dengan
nara sumber (petani, pedagang,
nelayan, karyawan, dll.) dengan
memperhatikan pilihan kata da
santun berbahasa .
3. Membaca
3. Memahami teks
dengan membaca
teks percakapan,
membaca cepat 75
kata/menit dan
membaca puisi
3.1 Membaca teks percakapan
dengan lafal dan intonasi yang
tepat
3.2 Menemukan gagasan utama suatu
teks yang dibaca dengan
kecepatan 75 kata permenit
3.3 Membaca puisi dengan lafalda
intonasi yang tepat
4. Menulis
4. Mengungkapkan
pikiran, perasaan,
informasi, dan
pengalaman secara
tertulis dalam bentuk
karangan, surat
4.1 Menulis karangan berdasarkan
pengalaman dengan
memperhatikan pilihan kata dan
penggunaan ejaan
4.2 Menulis surat undangan (ulang
tahun, acara agama, kegiatan
48
undangan, dan dialog
tertulis
sekolan, kenaikan kelas, dll.)
dengan kalimat yang efektif dan
memperhatikan penggunaan ejaan
4.3 Menulis dialog sederhana antara
dua atau tiga tokoh dengan
memperhatikan isi serta perannya
6. Materi Puisi
Ilmu Karya: S. Nadrotul Ain
Ilmu semua orang
Memerlukanmu
Aku belajar dengan tekun
Untuk mendapatkanmu
Buku adalah sumbermu
Bagai makanan
Yang kusantap setiap waktu
Tanpa ilmu
Aku tak berguna
Di dunia ini.
(Sumber : Buku BSE Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI Kelas V hal 51)
a. Pengertian Puisi
Puisi merupakan karya sastra yang menggunakan kata-kata
indah dan kaya makna, karya sastra yang singkat, padat, dan
menggunakan bahasa yang indah. Singkat karena diungkapkan tidak
panjang lebar seperti prosa. Padat, maksutnya puisi digarap dengan
pilihan kata yang mengandung kekuatan rasa dan makna. Yakni
dengan memilih kata yang mempunyai majas, lambang, rima, sajak
dan ungkapan yang menarik .
49
b. Unsur – unsur Puisi
Unsur-unsur puisi antara lain :
1) Tema
Adalah persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair, tema ini
tersirat dalam keseluruhan isi puisi.
2) Rasa
Adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang
terkandung di dalam puisi.
3) Nada
Adalah sikap penyair terhadap pembacaannya. Nada berkaitan
erat dengan tema dan rasa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
sikap merayu, mengadu, mengkritik, dan sebagainya.
4) Amanat
Adalah pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu
5) Diksi
Adalah pilihan kata penyair dalam mengungkapkan perasaan
dan gagasan penyair melalui puisi.
6) Majas
Adalah cara penyair mengungkapkan gagasan melalui gaya
bahasa dalam puisi.
7) Rima
Adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk memperindah atau
menguatkan rasa dalam puisi.
50
8) Tipografi
Adalah ciri khas yang membedakan bentuk puisi dengan karya
sastra yang lain, seperti drama dan prosa.
c. Jenis-jenis Puisi
Jenis – jenis puisi dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Jenis – jenis puisi berdasarkan bentuknya
Puisi yang terkait aturan – aturan bait dan baris. Antara lain :
pantun, syair, dan soneta. Dikenal juga puisi yang berbentuk
distikan, terzina, kuatren, kuint, siktet, septima, dan oktaf.
Puisi bebas yaitu puisi yang tidak terikat aturan-aturan bait,
baris, maupun rima. Contohnya : puisi karangan Chairil Anwar,
Taufik Ismail, W.S. Rendra.
2) Jenis puisi berdasarkan zamannya
Puisi lama
Adalah puisi yang merupakan peninggalan satra melayu lama.
Puisi lama terdiri atas puisi asli dan puisi pengaruh asing.
Contoh puisi asli masyarakat melayu adalah :
a) Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang
berbentuk puisi. Sebagaimana bentuk puisi lainnya, pantun
mementingkan keindahan bahasa, pemadatan makna kata,
serta bentuk penulisannya yang berbait-bait.
51
Ciri –ciri pantun :
(1) Satu bait terdiri atas empat baris
(2) Baris pertama dan kedua merupakan sampiran ,
sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi
(3) Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
(4) Rima akhir berpola a-b-a-b
b) Syair
Syair termasuk dalam jenis puisi lama. Hampir sama
dengan pantun, syair terikat akan aturan-aturan baku.
c) Mantra
Yaitu puisi yang mengandung kekuatan goib.
d) Talibun
Yaitu pantun yang terdiri atas 6, 8, atau 10 baris.
e) Karmina (pantun kilat)
Yaitu pantun yang terdiri atas dua baris.
Puisi baru
Adalah puisi yang lahir pada tahun dua puluhan. Menurut
bentuknya puisi baru terdiri atas :
a) Distikan, sajak dua seuntai
b) Terzina, sajak tiga seuntai
c) Kuatren, sajak empat seuntai
d) Kuint, sajak lima seuntai
e) Sektet, sajak enam seuntai
52
f) Septima, sajak tujuh seuntai
g) Satanza, sajak delapan seuntai
h) Soneta, sajak empat belas seuntai
C. Metode
1. Pengertian Metode
Dalam seluruh kegiatan belajar mengajar, metode mengajar
memainkan peranan yang sangat penting dan merupakan suatu penunjang
utama berhasil atau tidaknya seorang guru dalam mengajar.
Pengertian metode mengajar yang dikemukakan Hasibuan dan
Moedjiono (2006: 3) menyatakan bahwa “Metode mengajar adalah alat
yang merupakan bagian dari seperangkat alat dan cara dalam pelaksanaan
suatu strategi belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar”.
Sedangkan menurut (Kastolani, 2014: 7) metode adalah cara yang
ditempuh oleh guru untuk menciptakan situasi pembelajaran yang benar-
benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan
tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan.
Metode pemberian tugas belajar dan resitasi adalah cara penyajian
bahan pelajaran dimana guru menugaskan murid- murid mempelajari
sesuatu yang kemudian harus dipertanggung jawabkan (Abu Ahmadi,
1997: 40)
Dari pendapat di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa metode
mengajar adalah suatu cara yang dipakai guru untuk menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pengajaran.
53
2. Macam – Macam Metode Pembelajaran
Macam-macam metode mengajar yang dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar antara lain: ceramah, ekspositori, tanya jawab,
penemuan, demonstrasi, drill, pemecahan masalah, laboratorium, inkuiri,
kegiatan lapangan, permainan, dan resitasi.
Adapun metode mengajar yang berkaitan dengan penelitian ini
adalah metode pemberian tugas atau yang biasa disebut dengan metode
resitasi.
a. Metode Resitasi (Metode Pemberian Tugas)
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002) menyatakan
bahwa metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Tugas dan resitasi merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara
individu maupun kelompok.
Djamarah dkk, (2010:85) mengemukakan bahwa: "Metode
resitasi (pemberian tugas) adalah metode penyajian bahan dimana
guru meberikan tugas agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Masalahnya tugas yang dilaksanakan siswa dapat dilakukan di dalam
kelas, di halaman sekolah, di laboratorium maupun di perpustakaan di
bengkel, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas dapat
dikerjakan".
Kemudian menurut Sagala (2007:219) mengatakan
bahwa:"Metode resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana
54
guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar, kemudian harus dipertanggung jawabkannya".
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode resitasi
adalah suatu metode dengan cara menyusun laporan sebagai hasil dari
apa yang di pelajari. Resitasi (penugasan) dapat berupa perintah
kemudian siswa mempelajari bersama teman atau sendiri dan
menyusun laporan atau resume kemudian diesok harinya hasil laporan
didiskusikan dengan seluruh siswa di kelas. Metode resitasi biasanya
diberikan atau digunakan oleh guru dengan tujuan agar siswa itu
memiliki hasil belajar yang lebih mantab, dan untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa. Resitasi di berikan untuk memperoleh
pengetahuan dengan cara melaksanakan tugas dan juga dapat
memperluas dan meperkaya pengetahuan serta ketrampilan siswa
disekolah melalui kegiatan luar sekolah.
Dalam penggunaan suatu metode pasti tidak akan luput dari
suatu kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan metode ini.
Menurut Mulyani Sumantri dan H. Johar Permana ( 2001: 131-132 )
Metode resitasi atau pemberian tugas memiliki kekuatan dan
keterbatasan sebagai berikut:
1) Kekuatan :
a) Membuat peserta didik aktif belajar.
b) Merangsang peserta didik untuk belajar lebih banyak, baik
disekolah maupun diluar sekolah.
55
c) Mengembangkan kemandirian peserta didik.
d) Lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru,
memperdalam, memperkaya dan memperluas tentang apa
yang dipelajari.
e) Membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengolah
sendiri informasi dan komunikasi.
f) Membuat Para siswa bergairah dalam belajar, karena dapat
dilakukan dengan bervariasi.
g) Membina disiplin dan tanggung jawab siswa.
h) Mengembangkan kreatifitas siswa
2) Keterbatasan :
a) Sulit mengawasi siswa belajar sendiri atau dikerjakan orang
lain.
b) Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan
individu peserta didik.
c) Tugas yang tidak menarik atau monoton dapat membosankan
peserta didik.
d) Tugas yang terlalu banyak dan sering diberikan dapat jadi
suatu beban atau keluhan peserta didik.
e) Tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu atau peserta
didik yang rajin dan pintar.
Menurut Zakiyah Darajat pemberian tugas dapat dilakukan
dalam beberapa hal, yaitu:
56
a) Murid diberi tugas dalam mempelajari dari suatu buku, baik
secara individu maupun kelompok, dan diberi waktu untuk
mengerjakannya, kemudian murid harus mempertanggung
jawabkannya.
b) Murid diberi tugas untuk melakukan sesuatu yang tujuannya
melatih yang bersifat kecakapan dan motorik.
c) Murid diberi tugas untuk mengatasi masalah dengan cara
mencoba untuk mengucapkannya. Tujuannya agar setiap
murid mampu berfikir ilmiah (Logis dan Sistematis) dalam
memecahkan suatu masalah.
d) Murid diberi tugas bersifat proyek dengan tujuan agar murid
terbiasa untuk bertanggung jawab menyelesaikan suatu
masalah, yang dananya telah tersedia dan bagaimana
mengolah selanjutnya.
Dalam metode pemberian tugas atau resitasi ada syarat yang
perlu diketahui oleh pendidik dan siswa yang diberi tugas yaitu:
a) Tugas yang diberi harus berkaitan dengan pelajaran yang
telah diajarkan, sehingga siswa mampu mengerjakan dengan
menghubungkannya dengan pelajaran-pelajaran tertentu.
b) Dalam memberikan tugas guru harus memperkirakan tingkat
kemampuan dan kecerdasan murid untuk menyelesaikan
tugas yang dimilikinya. Guru harus menekankan kepada
57
setiap murid untuk mengerjakannya sendiri sesuai dengan
yang timbul dari hatinya.
c) Tugas yang diberikan kepada murid harus benarbenar
dimengerti agar tidak ada ketidakjelasan oleh murid untuk
mengerjakannya.
Metode resitasi yang efektif dan berhasil baik jika ada upaya
untuk mengatasi keterbatasan dari metode ini, yaitu:
a) Guru menyuruh siswa mengerjakan soal kedepan, agar guru
dapat mengetahui seberapa jauh tingkat pemahan siswa
tersebut, dan guru dapat mengetahui apakah tugas itu
dikerjakan sendiri atau dikerjakan oleh orang lain.
b) Pemberian tugas harus memperhitungkan tingkat
kesukarannya dengan kemampuan siswa.
c) Menghindari pemberian tugas yang monoton, dan guru
memberikan tugas atau soal yang bervariasi.
d) Memberikan tugas yang jelas dan terbatas, apa yang menjadi
permasalahan dan perlu penyelesaian.
e) Memberikan pertanyaan setiap individu yang terkait dengan
tugas kelompok, sehingga guru dapat mengetahui siswa
tersebut ikut mengerjakan tugas kelompok atau tidak.
b. Fase – Fase Metode Resitasi
Kegiatan resitasi (penugasan) merupakan kegiatan untuk
memperoleh penguasaan materi yang diajarkan lebih mantap. Oleh
58
karena itu menetapkan rancangan langkah-langkah resitasi
(penugasan) merupakan tahap yang sangat penting dilihat dari segi
kemantapan penugasan materi dan peningkatan kualitas belajar.
Dalam membahas rancangan kegiatan resitasi (penugasan) berturut-
turut akan dibahas rancangan perencanaan guru, rancangan
pelaksanaan kegiatan resitasi, dan rancangan penilaian resitasi.
Menurut Djamarah dkk (2010:86), langkah langkah yang harus diikuti
dalam penggunaan metode resitasi (tugas), yaitu :
1) Fase Pemberian Tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
a) Tujuan yang akan dicapai
Tujuan yang akan dicapai dalam pemberian tugas dan resitasi
pada bidang studi Ilmu Bangunan yaitu untuk memacu siswa
agar selalu siap belajar tetapi jangan sampai terjadi kebiasaan
siswa baru akan melakukan belajar jika metode ini akan
diterapkan dalam pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
b) Jenis tugas yang jelas dan tepat
Jenis tugas yang diberikan khususnya pada bidang studi ilmu
bangunan harus jelas dan tepat, sehingga siswa mampu
menyelesaikan tugas-tugas tersebut setelah guru memberikan
materi pelajaran.
c) Tugas yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan siswa.
59
d) Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan
siswa seperti buku paket dari guru atau lembar kerja siswa
(LKS).
e) Diharapkan siswa menyediakan waktu yang cukup untuk
mengerjakan tugas khususnya mata pelajaran ilmu bangunan.
2) Fase Pelaksanaan Tugas
Langkah ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
a) Diberikan bimbingan atau pengawasan dalam pelaksanaan
tugas oleh guru.
b) Sebelum melaksanakan tugas seharusnya siswa diberikan
dorongan sehingga siswa mau bekerja.
c) Diusahakan dikerjakan oleh siswa sendiri tidak menyuruh
orang lain.
d) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang telah
dikerjakan dengan baik dan sistematik.
3) Fase Mempertanggung Jawabkan Tugas
Hal-hal yang harus dikerjakan dalam fase ini adalah:
a) Laporan siswa baik lisan maupun tulisan dari apa yang telah
dikerjakan pada soal-soal yang diberikan oleh guru.
b) Ada tanya jawab atau diskusi kelas tentang soal-soal yang
diberikan sehingga guru mengetahui apakah siswa
mengerjakan tugas tersebut sendiri atau menyuruh orang lain.
60
c) Penilaian hasil pekerjaan siswa dengan tes maupun non tes
atau cara lainnya.
Agar metode ini dapat berhasil dengan baik, maka materi
pelajaran yang diberikan harus bermakna, siswa diberikan latihan
atau tugas secara teratur dan sistematis, dan membuat suasana
kelas santai serta gembira.
61
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Islam Plus Kurma
1. Profil SD Islam Plus Kurma
Adapun profil SD Islam Plus Kurma adalah sebagai berikut :
a. Identitas
Alamat lembaga
Jalan : Jl.Tritis Sari Rt.04/ Rw.01
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten/Kota : Salatiga
Kecamatan : Tingkir
Desa : Sidorejo Kidul
Kode Pos : 50741
Daerah : Pedesaan
b. Informasi dokumen dan perijinan
Tahun Berdiri : 2011
No. SK Pendirian :
Tgl. SK pendirian :
No. SK Ijin Pendirian :
Status Akreditasi : -
Tahun Akreditasi : -
No. SK Akreditasi : -
62
c. Informasi KKM
Status dalam KKM : Anggota
Komite Madrasah : Sudah terbentuk
d. Informasi penyelenggara madrasah
Penyelenggara Madrasah : Yayasan
Yayasan : Al – Hijrah
e. Data kepala madrasah
Nama : Abdul Gani, S.S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S1
2. Sarana dan Prasarana
Adapun sarana dan prasarana yang ada di SD Islam Plus Kurma
adalah sebagai berikut :
a. Tanah dan bangunan
Luas Tanah : 120m²
Luas Bangunan : 95m²
b. Sarana pendukung kegiatan belajar/mengajar
Ruang kelas : 5
Ruang Kepala Madrasah : 1
Ruang Guru : 1
Ruang UKS : 1
Ruang Toilet Guru : 1
63
Ruang Toilet Siswa : 2
Sumber Penerangan : PLN
3. Visi dan Misi Sekolah
SD Islam Plus Kurma sebagai lembaga pendidikan dasar berciri
khas islami perlu mempertimbangkan harapan siswa, orang tua siswa,
lembaga pengguna lulusan sekolah, dan masyarakat dalam merumuskan
visinya. Adapun visinya adalah “mencetak generasi Islam yang
mempunyai kecerdasan IPTEK, kecerdasan akhlaq dan kepribadiannya
dan kepedulian terhadap lingkungannya”.
SD Islam Plus Kurma juga memiliki misi dalam penyelenggaraan
pendidikan. Adapun misinya adalah sebagai berikut :
a. Membentuk siswa menjadi generasi yang taat dan beriman kepada
Allah dan Rasulnya, berakhlaq mulia dan berkarakter islami
dengan segala aspek.
b. Mengembangkan minat dan potensi bakat kreatifitas siswa agar
menjadi generasi yang unggul dan mandiri.
c. Menumbuhkan kepekaan dan kepedulian siswa terhadap alam,
budaya dan lingkungannya.
64
4. Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik di SD Islam Plus Kurma berjumlah 10 guru.
Adapun nama dari ke tujuh guru tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Daftar Nama Guru SD Islam Plus Kurma
No. Nama Jenis Kelamin
1. Abdul Gani, S.S Laki-laki
2. Putri Anggi R, S.Pd Perempuan
3. Ariska Pratiwi, S.Pd Perempuan
4. Arifa Hijriyati, S.Pd.I Perempuan
5. Ahmad Samsul, S.Pd.I Laki-laki
6. Roisa Indriani, S.Pd.I Perempuan
7. Ani Muslihah, S.Pd.I Perempuan
8. Tantowi Yahya Laki-laki
9. Dwi Galuh Laki-laki
10. Catra Kusuma W, S.Pd Perempuan
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas V SD Islam Plus Kurma yang
berjumlah 7 siswa, terdiri dari 2 perempuan dan 5 laki-laki yang pada tahun
2015 tercatat sebagai siswa kelas V SD Islam Plus Kurma Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga. Adapun nama-nama siswa yang menjadi subjek penelitian
adalah sebagai berikut :
65
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelas V SDIslam Plus KurmaTahun 2015
No. Nama Jenis Kelamin
1. Aisah Reeda Husain Perempuan
2. Amel Aprilianti Perempuan
3. Apit Dika Pratama Laki-laki
4. Alfin Putra Setyawan Laki-laki
5. M. Abdul Munif Laki-laki
6. Eka Julian Laki-laki
7. M. Faizin Laki-laki
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016.
Adapun rinciannya sebagai berikut :
1. Observasi, dilaksanakan pada hari Senin, 9 Desember 2015.
2. Kegiatan Siklus I, dilaksanakan pada hari Senin, 11 Januari 2016.
3. Kegiatan Siklus II, dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Januari 2016.
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran tentang kondisi
kelas V tempat penelitian dilaksanakan disertai penjelasan adanya perbedaan
antara medote ataupun model pembelajaran yang biasa dilakukan dengan
model pembelajaran yang akan diujicobakan dalam penelitian ini.
SD Islam Plus Kurma ini merupakan tempat yang dipilih untuk
mengadakan penelitian tindakan kelas. Dengan subjek yang dikenai tindakan
66
adalah siswa kelas V yang berjumlah 7 siswa dengan fokus penelitian pada
pembelajaran Bahasa Indonesia semester 1 dengan menggunakan kurikulum
KTSP pada materi Puisi.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri dari 2
siklus ini merancang model pembelajaran yang berbeda dengan model
pembelajaran yang biasa diterapkan dalam pembelajaran yang selama ini
berlangsung. Hal ini mengingat salah satu tujuan penelitian tindakan kelas
adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa di kelas
serta kualitas proses pembelajaran. Peneliti menyadari bahwa proses
pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang memberi dampak yang
positif pada siswa serta masih kurang mengena (bermakna) pada diri siswa
yang pada akhirnya hasil belajar siswa masih banyak yang rendah.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti
mencoba menerapkan metode pembelajaran yaitu resitasi pada setiap siklus
dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi Puisi.
1. Deskripsi Pra Siklus
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
sebelum melakukan penelitian diperoleh data mengenai kondisi
pembelajaran di SD Islam Plus Kurma. Sistem pembelajaran yang
berlangsung masih terpusat pada guru, guru lebih berperan aktif dalam
pembelajaran. Metode pembelajaran yang masih sering digunakan
adalah ceramah. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran masih
67
kurang aktif. Selain itu siswa juga kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran yang ditunjukkan dengan masih sedikitnya siswa
mengajukan pertanyaan, sering bercanda dan asyik bermain dengan
temannya, kurang memperhatikan penjelasan guru ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Data yang diperoleh dari observasi, bahwa hasil tes formatif
siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Puisi masih
banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Adapun KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD Islam Plus
Kurma adalah 75.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Dalam pelaksanaan siklus I ini terdiri dari empat tahapan yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Kegiatan siklus I ini dilaksanakan pada hari Senin, 11 Januari 2016
pukul 10.40-11.50 dengan kompetensi dasar “Membaca puisi dengan
lafal dan intonasi yang tepat”. Adapun tahapan atau langkah-langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian terlebih dahulu
membuat RPP dengan kompetensi dasar “Membaca puisi dengan
lafal dan intonasi yang tepat”. Adapun tahap perencanaan
meliputi :
68
1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode resitasi pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas V.
2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Senin,
11 Januari 2016.
3) Menetapkan materi (kompetensi dasar) yang akan diajarkan
pada siklus I.
4) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
5) Menyusun tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada siklus
I.
6) Membuat instrumen penelitian, yaitu :
a) Lembar observasi untuk kegiatan siswa, yaitu untuk
mengumpulkan data mengenai penilaian aspek afektif dan
psikomotorik siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
b) Lembar observasi untuk kegiatan guru, yaitu untuk
mengumpulkan data mengenai pengelolaan kelas oleh guru.
c) Tes tertulis sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar
dan indikator kompetensi yang telah ditentukan.
d) Membuat lembar kerja siswa.
e) Menyiapkan alat atau media pembelajaran.
69
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada hari
Senin, 11 Januari 2016. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini
mengacu pada RPP yang telah disiapkan.
1) Pendahuluan(± 10 menit)
a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a
bersama, dipimpin oleh salah satu siswa dengan penuh
khidmat.
b) Guru bertanya : “Apa kabar anak-anak?”
c) Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapian pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
d) Guru memberikan appersepsi dengan menanyakan hal-hal
yang terkait dengan materi yang akan berlangsung. ”
Apakah kalian pernah membaca puisi ataupun membuat
puisi ?”Setelah mendengar berbagai jawaban dari siswa,
kemudian guru bercerita tentang sang pujangga atau
satrawan yang terkenal di Indonesia . (Tahap 1.
Pembangkitan Minat/Engagement)
e) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
70
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
Tahap 2. Eksplorasi/Exploration
a) Guru menjelaskan materi tentang puisi dan siswa
meperhatikan .
b) Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, sumber
belajar lainnya secara bersahabat, demokratif, gemar
membaca, komunikatif, dan kreatif.
c) Guru menunjukkan salah satu contoh puisi. Guru
memberikan contoh cara mambaca puisi kepada siswa
dengan lafal dan intonasi yang benar dan siswa menirukan.
d) Guru bertanya jawab tentang hal - hal yang belum diketahui
siswa.
e) Guru membentuk kelompok yang terdiri 2 – 3 siswa.
f) Guru memberikan tugas terhadap kelompok berupa LKS
untuk diduskisan dan dikerjakan. Siswa secara berkelompok
menentukan jeda atau penggalan kata yang tepat dalam
puisi. Dalam pelaksanaannya siswa diperbolehkan
berdiskusi diluar kelas dengan waktu yang sudah ditentukan
oleh guru.
g) Guru meminta bukti berupa penjelasan siswa terhadap hasil
pekerjaannya di LKS.
71
h) Guru memberi penguatan dan penjelasan terhadap materi
puisi dengan memakai penjelasan siswa terdahulu.
i) Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru.
Tahap 3. Penjelasan/Explanation
j) Perwakilan kelompok diminta untuk membacakan puisi
dengan jeda, lafal, penghayatan dan intonasi yang tepat
yaitu dengan menyampaikan hasil diskusi terhadap
pekerjaannya di LKS.
k) Siswa dalam membacakan hasil diskusi boleh
menggunakan catatan.
l) Guru serta siswa mendengar secara kritis dari pembacaan
puisi tersebut.
m) Ketika kelompok yang satu menyampaikan hasil diskusi
kelompok yang lain menyimaknya (diskusi klasikal).
Elaborasi
Tahap 4. Elaborasi/Elaboration
a) Guru memberikan tugas terhadap siswa secara individu
untuk membuat satu karya puisi dengan tema bebas .
b) Guru menyuruh siswa secara invidu untuk membacakan
hasil karyanya di depan kelas dengan lafal, jeda,
penghayatan dan intonasi dengan tepat.
72
Konfirmasi
a) Guru memberi pujian dan tepuk tangan atas kerja siswa.
Tahap 5. Evaluasi/Evaluation
b) Siswa mengevaluasi belajarnya sendiri dengan mengajukan
pertanyaan dan atau menjawab pertanyaan dari guru
berdasarkan apa yang telah dipelajari (guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang
belum jelas).
c) Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran
yang telah berlangsung.
3) Kegiatan akhir atau penutup (± 10 menit)
a) Guru mendorong siswa untuk memahami kekurangan atau
kelebihannya terhadap pengetahuan yang dimiliki
khususnya pengetahuan mengenai materi pembelajaran
yang telah berlangsung yaitu dengan mengerjakan soal
latihan (tes tertulis) secara individu (Tahap 5.
Evaluasi/Evaluation).
b) Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan yang selanjutnya.
c) Guru menutup dengan doa dan salam.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengadakan penilaian aktivitas
siswa (penilaian afektif dan psikomotorik) maupun peneliti
73
(bertindak sebagai guru) selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi terhadap siswa dilakukan oleh peneliti, sedangkan
penilaian aktivitas peneliti dilakukan oleh guru kolaborator. Guru
pamong menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan untuk
melakukan pengamatan terhadap aktivitas peneliti dalam mengelola
pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam kelas.
Aspek pengamatan dalam penelitian ini mencakup aspek
pengamatan pada guru (yang bertindak sebagai guru adalah
peneliti) dan pengamatan pada siswa. Adapun aspek-aspek yang
diamati terhadap aktivitas guru adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3 Aspek PengamatanTerhadap Aktivitas Guru Siklus I
No Aspek yang diamati
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberi motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang sebelumnya
dengan materi yang akan disampaikan.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan diberikan
Sikap guru dalam Proses Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa
74
8. Antusiasme dalam penampilan
9. Mobilitasi posisi mengajar
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
10. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-langkah yang
diencanakan di RPP
11. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi)
12. Kejelasan dalam memberikan cotoh
13. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan
belajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
14. Guru memberikan contoh cara membaca puisi yang tepat
15. Guru membagi kelompok diskusi
16. Guru membagikan LKS
17. Guru meminta bukti berupa penjelasan siswa terhadap hasil
pekerjaannya di LKS
18. Guru memberi penguatan dan penjelasan terhadap materi
puisi dan cara membacanya dengan intonasi, jeda dan
penghayatan dengan tepat.
19. Guru meminta dari perwakilan kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi.
20. Guru mendengar secara kritis dari penjelasan siswa.
21. Guru membimbing siswa dalam membuat puisi.
75
22. Guru mendorong dan memfasilitasi siswa mengaplikasikan
konsep yang telah didapat sebelumnya dalam situasi baru.
23. Guru memberi pujian dan tepuk tangan atas kerja siswa
24. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal yang belum jelas
25. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran
yang telah berlangsung
Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
26. Menggunakan media secara efektif dan efisien
27. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Evaluasi Pembelajaran
28. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
29. Penilaian yang diberikan seseuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
30. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
31. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
32. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
33. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok
34. Menginformasikan materi atau bahan belajar yang akan
76
dipelajari berikutnya
Peneliti mengadakan penilaian terhadap aktivitas siswa
yang meliputi penilaian afektif dan psikomotorik melalui observasi.
Adapun aspek penilaian afektif siswa yang diamati adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.4 Aspek Pengamatan Terhadap Aspek Afektif Siswa Siklus I
No. Aspek yang diamati
1. Kesiapan mengikuti pelajaran
2. Minat terhadap topik pembahasan yang akan berlangsung
3. Aktif dalam pembelajaran
4. Memperhatikan penjelasan guru
5. Melaksanakan tugas dari guru
6. Kerjasama dalam kelompok
7. Berani
8. Menghargai teman
Sedangkan aspek penilaian psikomotorik siswa adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.5 Aspek Pengamatan Terhadap Aspek Psikomotorik Siswa Siklus I
No. Aspek yang diamati
1. Keterampilan dalam membacakan puisi.
2. Ketepatan dalam pengunaan jeda, lafal, penghayatan dan
intonasi saat membaca puisi .
77
d. Refleksi
Berdasarkan hasil tertulis pada siklus I diketahui bahwa jumlah
siswa yang mengalami ketuntasan belajar meningkat, serta telah
mencapai 80% ketuntasan secara klasikalnya. Setelah diberi tindakan
terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dibanding sebelum
adanya tindakan melalui penerapan metode resitasi (pemberian tugas).
Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan yang ada
di siklus I. Peneliti menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai,
diantaranya :
1) Adanya perkembangan minat siswa terhadap pokok bahasan
yang dipelajari.
2) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung.
Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan yang dicapai,
namun masih banyak kekurangan yang ditemukan selama kegiatan
siklus I. Adapun kekurangan yang ditemukan, diantaranya :
1) Sebagian siswa masih kurang dalam kesiapan mengikuti
pelajaran, ditandai dengan posisi duduk yang salah dan
berpakaian tidak rapi.
2) Selama proses pembelajaran berlangsung masih ada beberapa
siswa yang tidak aktif.
78
3) Masih ada beberapa siswa yang mengabaikan perintah atau pun
penjelasan dari guru, siswa cenderung ramai sendiri dan
pandangan tidak berpusat ke guru.
4) Dalam melaksanakan tugas dari guru, khususnya selama
pelaksanaan diskusi siswa belum dapat bekerja sama dengan
baik. Masih terdapat siswa yang hanya bergantung pada
temannya.
5) Masih ada beberapa siswa yang kurang berani untuk
memberikan pendapat serta maju ke depan kelas.
6) Ada beberapa siswa yang kurang menghargai temannya ketika
presentasi.
7) Sebagian besar siswa masih kurang dalam membacakan puisi
dengan jeda, lafal, intonasi dan penghayatan yang tepat.
8) Melaksanakan pembelajaran kurang sesuai dengan alokasi
waktu yang telah direncanakan.
Refleksi pada siklus I dilakukan untuk menentukan apakah
siklus I sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika belum
maka akan dicari kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I yang
selanjutnya akan diperbaiki pada siklus II.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan terhadap siklus I,
maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pada siklus I sudah
berhasil khususnya pada aspek kognitif dan afektif. Dengan demikian
79
perlu adanya pelaksanaan pada siklus II untuk lebih memantapkannya
dalam peningkatan prestasi belajar.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Dalam tahap ini peneliti menetapkan seluruh rencana tindakan
yang akan dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus I.
Kegiatan siklus II ini dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Januari 2016
pukul 07.30-08.40 dengan kompetensi dasar. “Membaca puisi dengan
lafal dan intonasi yang tepat”. Adapun tahapan atau langkah-langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian pada siklus II
terlebih dahulu membuat RPP dengan kompetensi dasar
“Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat”. Adapun
tahap perencanaan meliputi :
1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Rabu,
13 Januari 2016.
2) Menetapkan materi (kompetensi dasar) yang akan diajarkan
pada siklus II.
3) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
4) Menyusun tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada siklus
II.
80
5) Membuat instrumen penelitian, yaitu :
a) Lembar observasi untuk kegiatan siswa, yaitu untuk
mengumpulkan data mengenai penilaian aspek afektif dan
psikomotik siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
b) Lembar observasi untuk kegiatan guru, yaitu untuk
mengumpulkan data mengenai pengelolaan kelas oleh
guru.
c) Tes tertulis sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar
dan indikator kompetensi yang telah ditentukan.
d) Membuat lembar kerja siswa.
e) Menyiapkan alat atau media pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini mengacu pada RPP
yang telah disiapkan.
1) Kegiatan awal atau pendahuluan (± 10 menit)
a) Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama
dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh
khidmat.
b) Guru bertanya : “Apa kabar anak-anak?”
c) Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapian pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
81
d) Guru menunjukkan beberapa video orang membaca puisi.
Kemudian guru juga bertanya, “bagaiman tanggapan siswa
setelah menonton video tersebut ?” (Tahap 1.
Pembangkitan Minat/Engagement).
e) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan inti (± 50 menit)
Eksplorasi
Tahap 2. Eksplorasi/Exploration
a) Guru membentuk kelompok yang terdiri 2 - 3 siswa setiap
kelompoknya.
b) Guru memberi tugas untuk mengamati dan meperhatikan
video yang diputar oleh guru kemudian guru memberikan
tugas berupa LKS terhadap kelompok.
c) Siswa mengerjakannya dengan berdiskusi dan guru member
kebebasan untuk memanfaatkan lingkungan sekolahan
untuk tempat diskusi.
d) Guru mengecek pengetahuan yang dimiliki siswa apakah
sudah benar, masih salah, atau mungkin sebagian salah,
sebagian benar yaitu dengan cara guru meminta perwakilan
kelompok memberi penjelasan sederhana mengenai
jawaban terhadap tugas yang sudah di diskusikan.
82
e) Guru memberi penguatan dan penjelasan secara singkat
terhadap materi puisi dengan memakai penjelasan siswa
terdahulu.
f) Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru.
Tahap 3. Penjelasan/Explanation
g) Perwakilan dari kelompok mencoba untuk
mempresentasikan hasil diskusi dengan membacakan puisi
sesuai dengan pemilihan jeda yang sudah didiskusikan di
LKS.
h) Siswa dalam memberikan penjelasan diperbolehkan
membuka catatan.
i) Guru serta siswa mendengar secara kritis dari penjelasan
temannya.
j) Siswa dengan bimbingan guru berusaha menanggapi apa
yang telah disampaikan oleh temannya. Apakah hasil
diskusinya yang disampaikan sudah benar atau masih ada
yang kurang benar.
Elaborasi
Tahap 4. Elaborasi/Elaboration
a) Guru mengajak siswa untuk membuat puisi yang bertema
kan sesuai dengan lingkungan sekolah secara individu.
b) Guru membagikan kertas atau kartu kepada siswa secara
acak. Setiap siswa memperoleh satu kartu.
83
c) Siswa diminta untuk mengambil kartu tersebut yang ber isi
tema yang nantinya akan oleh siswa menjadi puisi.
d) Guru menyuruh siswa untuk mempresentasikan puisi yang
sudah dibuat siswa dengan cara membacakan puisi tersebut
di depan kelas dengan intonasi, jeda, penghayatan yang
tepat.
Konfirmasi
a) Guru memberi pujian dan tepuk tangan atas kerja siswa.
Tahap 5. Evaluasi/Evaluation
b) Guru mengajak siswa untuk mengevaluasi dan menetukan
kira-kira siapa yang puisinya paling bagus dan siapa yang
membacakannya paling tepat.
c) Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran
yang telah berlangsung.
3) Kegiatan akhir (± 10 menit)
a) Guru mendorong siswa untuk memahami kekurangan atau
kelebihannya terhadap pengetahuan yang dimiliki
khususnya pengetahuan mengenai materi pembelajaran
yang telah berlangsung yaitu dengan mengerjakan soal
latihan (tes tertulis) secara individu (Tahap 5.
Evaluasi/Evaluation).
b) Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan yang selanjutnya.
84
c) Guru menutup dengan doa dan salam
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengadakan penilaian aktivitas
siswa (penilaian afektif dan psikomotorik) maupun peneliti selama
proses pembelajaran berlangsung. Observasi terhadap siswa
dilakukan oleh peneliti, sedangkan penilaian aktivitas peneliti
dilakukan oleh guru kolaborator. Guru kolaborator menggunakan
lembar observasi yang telah disiapkan untuk melakukan
pengamatan terhadap aktivitas peneliti dalam mengelola
pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam kelas.
Aspek pengamatan pada siklus II ini sama dengan aspek
pengamatan pada siklus I yaitu mencakup aspek pengamatan pada
guru (yang bertindak sebagai guru adalah peneliti) dan pengamatan
pada siswa. Adapun aspek-aspek yang diamati terhadap aktivitas
guru adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6 Aspek PengamatanTerhadap Aktivitas Guru Siklus II
No. Aspek yang diamati
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberi motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang sebelumnya
dengan materi yang akan disampaikan.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan
85
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan diberikan
Sikap guru dalam Proses Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa
8. Antusiasme dalam penampilan
9. Mobilitasi posisi mengajar
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
10. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-langkah yang
diencanakan di RPP
11. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi)
12. Kejelasan dalam memberikan cotoh
13. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan
belajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
14. Guru membentuk kelompok yang terdiri 2-3 siswa setiap
kelompoknya (Teknik pembagian kelompok).
15. Guru membagikan LKS
16. Guru mengecek pengetahuan yang dimiliki siswa dengan
cara menyampaikan hasil diskusi
17. Guru memberi penguatan dan penjelasan secara singkat
tentang puisi, membuat puisi dan cara membacakan puisi.
18. Guru meminta perwakilan dari kelompok mencoba
86
memberikan penjelasan yaitu dengan menyampaikan hasil
diskusi terhadap pekerjaannya di LKS.
19. Guru mendengar secara kritis dari penjelasan siswa.
20. Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat puisi
yaitu dengan guru memberikan kartu terhadap siswa dan
siswa memilih secara acak kartu tersebut yang ber isi tema
yang sudah ditentukan oleh guru.
22. Guru menyuruh siswa untuk membacakan puisi yang sudah
dibuat oleh siswa.
23. Guru memberi pujian dan tepuk tangan atas kerja siswa.
24. Guru mengajak siswa untuk mengevaluasi atas kerja siswa.
25. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran
yang telah berlangsung
Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
26. Menggunakan media secara efektif dan efisien
27. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Evaluasi Pembelajaran
28. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
29. Penilaian yang diberikan seseuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
30. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
31. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab
87
pertanyaan
32. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
33. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok
34. Menginformasikan materi atau bahan belajar yang akan
dipelajari berikutnya
Peneliti mengadakan penilaian terhadap aktivitas siswa
yang meliputi penilaian afektif dan psikomotorik melalui observasi.
Adapun aspek penilaian afektif siswa yang diamati adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.7 Aspek Pengamatan Terhadap Aspek Afektif Siswa Siklus II
No. Aspek yang diamati
1. Kesiapan mengikuti pelajaran
2. Minat terhadap topik pembahasan yang akan berlangsung
3. Aktif dalam pembelajaran
4. Memperhatikan penjelasan guru
5. Melaksanakan tugas dari guru
6. Kerjasama dalam kelompok
7. Berani
8. Menghargai teman
88
Sedangkan aspek penilaian psikomotorik siswa adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.8 Aspek Penigamata Terhadap Aspek Psikomotorik Siswa Siklus II
No. Aspek yang diamati
1. Ketepatan dalam membuat puisi sesuai dengan tema yang
diberikan.
2. Ketepatan dalam pengunaan jeda, lafal, penghayatan dan
intonasi saat membaca puisi .
d. Refleksi
Berdasarkan hasil tes tertulis pada siklus II diketahui bahwa
jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar semakin
meningkat. Setelah diberi tindakan terlihat adanya peningkatan
prestasi belajar siswa dibanding pelaksanaan siklus I.
Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan yang
ada di siklus II. Peneliti menemukan beberapa keberhasilan yang
dicapai, diantaranya :
1) Sebagian besar siswa telah siap mengikuti pelajaran, ditandai
dengan posisi duduk yang sudah benar dan berpakaian rapi.
2) Adanya perkembangan minat siswa terhadap pokok bahasan
yang dipelajari yang semakin meningkat
3) Sebagian besar siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran
yang berlangsung.
89
4) Sebagian besar siswa sudah dapat membacakan puisi dengan
intonasi, jeda dan penghayatan yang tepat.
5) Sebagian besar siswa telah berperan aktif dalam proses
pembelajaran berlangsung.
6) Sebagian besar siswa telah memperhatikan perintah atau pun
penjelasan dari guru, siswa sudah tidak ramai sendiri dan
pandangan berpusat ke guru.
7) Dalam melaksanakan tugas dari guru, khususnya selama
pelaksanaan diskusi siswa sudah dapat bekerja sama dengan
baik. Sebagian besar siswa telah ikut berperan aktif.
8) Sebagian besar siswa telah berani untuk membacakan hasil
puisinya sendiri di depan kelas.
9) Guru menggunakan alokasi waktu pembelajaran sesuai dengan
yang telah direncanakan.
Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan yang dicapai,
namun masih ada kekurangan yang ditemukan selama kegiatan
siklus II. Adapun kekurangan yang ditemukan yaitu masih ada
beberapa siswa yang kurang menghargai temannya ketika
presentasi, mereka lebih asyik bermain sendiri.
Refleksi pada siklus II dilakukan untuk menentukan apakah
siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika
belum maka akan dicari kelemahan-kelemahan yang ada pada
siklus II yang selanjutnya akan diperbaiki pada siklus selanjuntnya.
90
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan terhadap siklus
II, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksannaan pada siklus II
sudah berhasil. Dengan demikian tidak perlu diadakanya
pelaksanaan serta perbaikan pada siklus III.
91
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Tiap Siklus
1. Pra Siklus
Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan
observasi di SD Islam Plus Kurma Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
Observasi ini dilaksanakan pada hari Senin, 9 Desember 2015.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh data
mengenai kondisi pembelajaran di SD Islam Plus Kurma. Sistem
pembelajaran yang berlangsung masih terpusat pada guru, guru lebih
berperan aktif dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang masih
sering digunakan adalah ceramah. Keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran masih kurang aktif. Selain itu siswa juga kurang antusias
dalam mengikuti pembelajaran yang ditunjukkan dengan masih
sedikitnya siswa mengajukan pertanyaan, sering bercanda dan asyik
bermain dengan temannya, kurang memperhatikan penjelasan guru
ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
Data yang diperoleh dari observasi, bahwa hasil tes formatif siswa
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Puisi masih banyak yang
belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Adapun KKM mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD Islam Plus Kurma adalah 75.
92
Berikut ini adalah Tabel rekapitulasi hasil belajar siswa pra siklus :
Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
No. Keterangan Tes Awal
1. Nilai Terendah 35
2. Nilai Tertinggi 75
3. Nilai Rata-rata Kelas 54,2
4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75
5. Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM 1
6. Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai di
Bawah KKM
6
7. Persentase Siswa yang Mencapai KKM 14,3 %
8. Persentase Siswa yang Belum Mencapai KKM 85,7%
Berdasarkan data pada tabel 4.1 dapat digambarkan dalam bentuk
diagram lingkaran yang berisi tentang persentase siswa yang tuntas dan
siswa yang tidak tuntas. Berikut diagram lingkaran dari data di atas :
Gambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
tuntas14%
tidak tuntas86%
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Pra Siklus
93
Setelah diperoleh data secara keseluruhan, peneliti
mengklasifikasikan nilai perolehan siswa berdasarkan acuan penilaian
yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar siswa pra siklus
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Klasifikasi Hasil Siswa Pra Siklus
No. Nilai Frekuensi Persentase Predikat
1. 86-100 0 0% Sangat baik
2. 71-85 1 14,3% Baik
3. 56-70 1 14,3% Cukup
4. 41-55 4 57,1% Kurang
5. ≤ 40 1 14,3% Kurang sekali
Jumlah 100 %
Berdasarkan pada tabel 4.2, dapat di ketehui bahwa siswa yang
memperoleh predikat baik ada 1 siswa (14,3%), cukup ada 1 siswa
(14,3%), kurang sebanyak 4 siswa (57,1%), dan kurang sekali sebanyak 1
siswa (14,3%). Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik
sebagai berikut :
Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
86-100 71-85 56-70 41-55 ≤ 40
Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
frekuensiFre
ku
ensi
94
Hasil analisis data yang diperoleh membuktikan banyaknya hasil
belajar siswa yang masih rendah atau belum memenuhi kriteria
ketuntasan minimal yang telah ditentukan. Oleh karena itu, hasil data
tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian
tindakan kelas dengan tujuan agar dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa yaitu dengan menerapkan metode resitasidalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia materi Puisi di SD Islam Plus Kurma Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Siklus I
Kegiatan penelitian pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 11
Januari 2016 pukul 10.40-11.50. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di
dalam ruang kelas V dengan jumlah peserta 7 siswa. Kegiatan
pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang
telah disiapkan serta menggunakan lembar observasi guru dan siswa.
Penilaian hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penilaian terhadap aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian
pada aspek kognitif melalui tes tertulis yang dilaksanakan pada tahap
evaluasi dalam kegiatan akhir pembelajaran. Sebagai nilai patokan
ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas V
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 75. Sedangkan penilaian
pada aspek afektif dan psikomotorik melalui observasi yang dilaksanakan
95
selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun data dari hasil
penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut :
a. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
Tes tertulis dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
pada aspek kognitif. Berikut Tabel mengenai hasil belajar siswa pada
aspek kognitif :
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus I
No. Keterangan Tes
Siklus I
1. Nilai Terendah 55
2. Nilai Tertinggi 100
3. Nilai Rata- Rata Kelas 79,2
4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75
5. Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM 5
6. Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai di
Bawah KKM
2
7. Persentasi Siswa yang Mencapai KKM 71,4%
8. Persentasi Siswa yang Belum Mencapai KKM 28,5%
96
Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat digambarkan dalam
bentuk diagram lingkaran yang berisi tentang persentase siswa yang
tuntas dan siswa yang tidak tuntas. Berikut diagram lingkaran dari
data di atas :
Gambar 4.3 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
Setelah diperoleh data secara keseluruhan pada siklus I, peneliti
mengklasifikasikan nilai perolehan siswa berdasarkan acuan
penilaian yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi prestasi belajar
siswa pada spek kognitif siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus I
No. Nilai Frekuensi Persentase Predikat
1. 86-100 2
28,5%
Sangat
baik
2. 71-85 2 28,5% Baik
3. 56-70 2 28,5% Cukup
4. 41-55 1 14,3% Kurang
5. ≤ 40 0
0%
Kurang
sekali
Jumlah 7 100 %
tuntas71%
tidak tuntas29%
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Siklus I
97
Berdasarkan data pada tabel 4.4, dapat di ketehui bahwa siswa
yang memperoleh predikat sangat baik sebanyak 2 siswa (28,5%),
baik ada 2 siswa (28,5%), cukup ada 2 siswa (28,5%) dan kurang
ada 1 siswa (14,3%). Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk
grafik sebagai berikut :
Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus I
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa setelah
dilaksanakan tindakan pada siklus I adanya peningkatan pada nilai
terendah dan tertinggi yang diperoleh siswa, nilai rata-rata kelas
yang meningkat menjadi 79,2 dengan predikat baik, serta jumlah
keseluruhan siswa yang tuntas mencapai nilai KKM sebanyak 5
siswa (71,4%), sedangkan yang belum tuntas mencapai KKM
sebanyak 2 siswa (28,5%).
b. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif
Penilaian siswa terhadap aspek afektif diperoleh melalui
observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu
0
0.5
1
1.5
2
2.5
86-100 71-85 56-70 41-55 ≤ 40
Hasil Belajar Siswa Pada Aspek KognitifSiklus I
frekuensi
Nilai
Frek
uen
si
98
pada lembar observasi yang telah disediakan. Setelah dianalisis,
diperoleh nilai secara keseluruhan. Berikut daftar nilai siswa pada
aspek afektif :
Tabel 4.5 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Afektif Siklus I
No. Nama Jumlah Nilai
1. Aisah Reeda Husain 18
2. Amel Aprilianti 22
3. Apit Dika Pratama 22
4. Alfin Putra Setyawan 21
5. M. Abdul Munif 14
6. Eka Julian 16
7. M. Faizin 13
Nilai Rata-Rata 18
Berdasarkan data pada Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa nilai
terendah yang diperoleh siswa pada aspek afektif adalah 13 dan nilai
tertinggi yang diperoleh adalah 22. Setelah diperoleh data secara
keseluruhan pada siklus I, peneliti mengklasifikasikan nilai
perolehan siswa pada aspek afektif berdasarkan acuan
penilaian yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar
siswa pada aspek afektif siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Afektif Siklus I
Nilai Frekuensi Persentase Predikat
21-24 3 42,8% Sangat baik
17-20 1 14,3% Baik
13-16 3 42,8% Cukup
8-12 0 0% Kurang
Jumlah 7 100%
99
Berdasarkan data pada Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa siswa
yang mendapat predikat sangat baik sebanyak 3 siswa (42,8%), baik
sebanyak 1 siswa (14,3%), cukup sebanyak 3 siswa (42,8%). Maka
penilaian afektif siswa pada siklus I berada pada predikat baik
ditandai dengan nilai rata-rata 18. Data tersebut dapat digambarkan
dalam bentuk grafik sebagai berikut :
Gambar 4.5 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus I
c. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Penilaian siswa terhadap aspek psikomotorik diperoleh melalui
observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu
pada lembar observasi yang telah disediakan. Berikut daftar nilai
siswa pada aspek psikomotorik:
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
21-24 17-20 13-16 08-12
Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus I
frekuensi
Fre
ku
ensi
100
Tabel 4.7 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus I
No. Nama Jumlah Nilai
1 Aisah Reeda Husain 4
2 Amel Aprilianti 5
3 Apit Dika Pratama 6
4 Alfin Putra Setyawan 6
5 M. Abdul Munif 4
6 Eka Julian 4
7 M. Faizin 3
Nilai rata-rata 4,5
Berdasarkan data pada Tabel 4.7, dapat diketahui bahwa nilai
terendah yang diperoleh siswa pada aspek psikomotorik adalah 3 dan
nilai tertinggi yang diperoleh adalah 6. Setelah diperoleh data secara
keseluruhan pada siklus I, peneliti mengklasifikasikan nilai
perolehan siswa pada aspek psikomotorik berdasarkan acuan
penilaian yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar
siswa pada aspek psikomotorik siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik Siklus I
Nilai Frekuensi Persentase Predikat
6 2 28,6% Sangat baik
5 1 14,3% Baik
4 3 42,8% Cukup
2-3 1 14,3% Kurang
Jumlah 7 100%
Berdasarkan data pada Tabel 4.8, dapat diketahui bahwa siswa
yang mendapat predikat sangat baik sebanyak 2 siswa (28,6%), baik
101
ada 1 siswa (14,3%), cukup sebanyak 3 siswa (42,8%) dan yang
kurang sebanyak 1 siswa (14,3%).. Maka penilaian terhadap aspek
psikomotorik siswa berada pada predikat cukup ditandai dengan nilai
rata-rata 4,. Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik
sebagai berikut :
Gambar 4.6 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus I
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
6 5 4 3-2
frekuensi
Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Siklus I
Fre
kuen
si
Nilai
102
d. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi pada aktivitas guru selama melaksanakan proses
kegiatan mengajar siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I
No Aspek yang diamati 4 3 2 1
Kemampuan guru membuka
pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa v
2 Memberi motivasi awal v
3 Memberikan apresepsi (kaitan
materi yang sebelumnya dengan
materi yang akan disampaikan.
v
4 Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan diberikan
v
5 Memberikan acuan bahan
pelajaran yang akan diberikan
v
Sikap guru dalam Proses
Pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi v
7 Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
v
8 Antusiasme dalam penampilan v
9 Mobilitasi posisi mengajar v
Penguasaan Bahan Belajar
(Materi Pelajaran)
10 Bahan belajar disajikan sesuai
langkah-langkah yang
direncanakan di RPP
v
11 Kejelasan dalam menjelaskan
bahan belajar (materi)
v
12 Kejelasan dalam memberikan
cotoh
v
13 Memiliki wawasan yang luas
dalam menyampaikan bahan
belajar
v
103
Kegiatan Belajar Mengajar
(Proses Pembelajaran)
14 Guru memberikan contoh cara
membaca puisi yang tepat
v
15 Guru membagi kelompok diskusi v
16 Guru membagikan LKS v
17 Guru meminta bukti berupa
penjelasan siswa terhadap hasil
pekerjaannya di LKS
V
18 Guru memberi penguatan dan
penjelasan terhadap materi puisi
dan cara membacanya dengan
intonasi, jeda dan penghayatan
dengan tepat.
V
19 Guru meminta dari perwakilan
kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi.
V
20 Guru mendengar secara kritis dari
penjelasan siswa.
v
21 Guru membimbing siswa dalam
membuat puisi.
v
22 Guru mendorong dan
memfasilitasi siswa
mengaplikasikan konsep yang
telah didapat sebelumnya dalam
situasi baru.
v
23 Guru memberi pujian dan tepuk
tangan atas kerja siswa
v
24 Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum jelas
v
25 Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran yang
telah berlangsung
v
Pemanfaatan Media
Pembelajaran dan Sumber
Belajar
26 Menggunakan media secara
efektif dan efisien
v
27 Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media
v
Evaluasi Pembelajaran
104
28 Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
v
29 Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
v
Kemampuan Menutup
Kegiatan Pembelajaran
30 Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
v
31 Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab
pertanyaan
v
32 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
v
Tindak Lanjut (Follow Up)
33 Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
v
34 Menginformasikan materi atau
bahan belajar yang akan dipelajari
berikutnya
v
Jumlah nilai 32 78 0 0
Total 110
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus I memperoleh skor 110 dari skor maksimal 136. Adapun
perincian dari 34 aspek penilaian yang ada adalah 8 aspek penilaian
memperoleh masing-masing 4 skor dan 26 aspek penilaian
memperoleh masing- masing 3 skor. Sehingga aktifitas guru pada
105
siklus I tergolong predikat baik. Adapun penjelasan lebih lanjut
mengenai aktivitas guru adalah sebagi berikut :
1) Penilaian terhadap kemampuan guru, berada pada skor nilai 3
berpredikat baik.
2) Penilaian terhadap sikap guru dalam proses pembelajarn
berada pada skor nilai 3 berpredikat baik.
3) Penilaian terhadap penguasaan bahan belajar (materi
pelajaran), berada pada skor nilai 3 berpredikat baik.
4) Penilaian terhadap kegiatan belajar mengajar (proses
pembelajaran) berada pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.
5) Penilaian terhadap pemanfaatan media pembelajaran berada
pada skor nilai 3 berpredikat baik.
6) Penilaian terhadap evaluasi pembelajaran berada pada skor
nilai 4 berpredikat sangat baik.
7) Penilaian terhadap kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran berada pada skor nilai 3 berpredikat baik.
8) Penilaian terhadap tindak lanjut (follow up) berada pada skor
nilai 3 berpredikat baik.
106
e. Refleksi
Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan yang ada
di siklus I. Peneliti menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai,
diantaranya :
1) Setelah diberi tindakan terlihat adanya peningkatan hasil tes
tertulis siswa dibanding sebelum adanya tindakan melalui
penerapan metode resitasi. Sebelum adanya tindakan (pra
siklus), jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 1 siswa (14,3
%), dengan nilai rata-rata kelas 54,2 yang kemudian meningkat
setelah adanya tindakan siklus I yaitu jumlah siswa yang telah
tuntas sebanyak 5 siswa (71,4 %) dengan nilai rata-rata kelas
79,2.
2) Adanya perkembangan minat siswa terhadap pokok bahasan
yang dipelajari, dibuktikan dari hasil observasi pada aspek
afektif yaitu 4 siswa yang masing-masing memperoleh skor
nilai 3 dengan indikator siswa mau membuat dan membacakan
puisi de depan kelas.
3) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung, dibuktikan dari hasil observasi pada aspek afektif
yaitu 3 siswa yang masing-masing memperoleh skor nilai 3
dengan indikator siswa mempunyai keinginan yang kuat untuk
bertanya, menjawab ataupun berpendapat saat proses
pembelajaran dan percaya diri dan 4 siswa masing-masing
107
memperoleh skor nilai 2 dengan indikator siswa mempunyai
keinginan yang kuat untuk bertanya, menjawab ataupun
berpendapat saat proses pembelajaran dan kurang percaya diri.
Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan yang dicapai,
namun masih banyak kekurangan yang ditemukan selama kegiatan
siklus I. Adapun kekurangan yang ditemukan, diantaranya :
1) Sebagian siswa masih kurang dalam kesiapan mengikuti
pelajaran, Dibuktikan dari hasil observasi pada aspek afektif
yaitu 4 siswa yang masing-masing memperoleh skor nilai 2
dengan indikator siswa berpakaian kurang rapi, posisi duduk
kurang benar.
2) Masih ada banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan
guru. Dibuktikan dari hasil observasi pada aspek afektif yaitu 6
siswa yang masing-masing memperoleh skor nilai 2 dengan
indikator siswa mendengarkan penjelasan guru tetapi pandangan
kurang terpusat pada guru.
3) Dalam melaksanakan tugas dari guru, khususnya selama
pelaksanaan diskusi siswa belum dapat bekerja sama dengan
baik. Masih terdapat siswa yang hanya bergantung pada
temannya. Dibuktikan dari hasil observasi pada aspek afektif
yaitu 4 siswa yang masing-masing memperoleh skor nilai 2
dengan indikator siswa masih malu-malu bertukar pendapat dan
terlibat dalam diskusi secara berkelompok dan 3 siswa
108
memperoleh skor nilai 2 dengan indikator siswa tidak saling
bertukar pendapat dan terlibat dalam diskusi.
4) Masih ada beberapa siswa yang kurang berani untuk
memberikan pendapat serta maju ke depan kelas. Dibuktikan
dari hasil observasi pada aspek afektif yaitu 3 siswa yang
masing-masing memperoleh skor nilai 2 dengan indikator Siswa
masih malu-malu untuk maju ke depan sebagai perwakilan
kelompok untuk memberikan penjelasan terhadap hasil diskusi
dan kurang berani menanggapi penjelasan dari teman dan 1
siswa memperoleh skor nilai 1 dengan indikator siswa
cenderung diam selama pembelajaran berlangsung.
5) Ada beberapa siswa yang kurang menghargai temannya ketika
presentasi. Dibuktikan dari hasil observasi pada aspek afektif
yaitu 4 siswa yang masing-masing memperoleh skor nilai 2
dengan indikator siswa mendengar pendapat atau penjelasan
teman tetapi pandangan kurang terpusat pada teman yang
sedang memberikan pendapat atau penjelasan dan 3 siswa
memperolehkan skor nilai 1 dengan indikator siswa tidak
mendengar pendapat atau penjelasan teman.
6) Sebagian besar siswa tidak terampil dalam menjawab
pertanyaan guru berkenaan dengan materi yang sudah
disampaikan guru. Dibuktikan dari hasil observasi pada aspek
psikomotorik yaitu 4 siswa yang masing-masing memperoleh
109
skor nilai 2 dengan indikator siswa paham paham materi puisi
dan tata cara membacakan puisi dengan intonasi jeda dan
penghayatan yang telah diajarkan oleh guru.
7) Sebagian besar siswa kurang dalam membacakan puisi dengan
intonasi jeda dan penghayatan yang telah diajarkan oleh guru.
Dibuktikan dari hasil observasi pada aspek psikomotorik yaitu 4
siswa yang masing-masing memperoleh skor nilai 2 dengan
indikator Siswa kurang penghayatan dalam membacakan puisi.
8) Melaksanakan pembelajaran kurang sesuai dengan alokasi
waktu yang telah direncanakan.
Untuk memperbaiki kekurangan dan mempertahankan
keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pada
pelaksanaan siklus II dapat dibuat perencanaan sebagai berikut :
1) Perencanaan pembelajaran dirancang yang lebih variatif dengan
tanpa mengabaikan tahapan-tahapan serta kegiatan-kegiatan
guru dan siswa yang ada pada metode resitasi.
2) Memperhatikan penggunaan alokasi waktu, agar dalam
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
telah direncanakan sebelumnya.
3) Memberi motivasi kepada siswa agar yang lebih aktif, perhatian
kepada guru maupun teman, berani, menghargai teman, dan
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru.
110
4) Menentukan media pembelajaran yang dapat meningkatkan
aspek psikomotorik siswa.
3. Siklus II
Pelaksanaan penelitian pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu,
13 Januari 2016. pukul 07.30 - 08.40. Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan di dalam ruang kelas V dengan jumlah peserta 7 siswa.
Kegiatan pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah disiapkan serta menggunakan lembar observasi guru dan
siswa. Penilaian hasil belajar yang digunakan pada siklus II sama dengan
yang ada di siklus I yaitu penilaian terhadap aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Penilaian pada aspek kognitif melalui tes tertulis yang
dilaksanakan pada tahap evaluasi dalam kegiatan akhir pembelajaran.
Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) kelas V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 75.
Sedangkan penilaian pada aspek afektif dan psikomotorik melalui
observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Adapun data dari hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut :
a. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
Tes tertulis dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
pada aspek kognitif. Berikut tabel mengenai rekapitulasi hasil belajar
siswa pada aspek kognitif :
111
Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Aspek
KognitifSiklus II
No. Keterangan Tes Siklus II
1. Nilai Terendah 80
2. Nilai Tertinggi 100
3. Nilai Rata- Rata Kelas 88,5
4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75
5. Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM 7
6. Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai di
Bawah KKM
0
7. Persentasi Siswa yang Mencapai KKM 100 %
8. Persentasi Siswa yang Belum Mencapai KKM 0 %
Berdasarkan data pada Tabel 4.10 dapat digambarkan dalam
bentuk diagram lingkaran yang berisi tentang persentase siswa yang
tuntas dan siswa yang tidak tuntas. Berikut diagram lingkaran dari
data di atas :
Gambar 4.7 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
Tuntas
100%
Tidak
Tuntas
0%
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
112
Setelah diperoleh data secara keseluruhan pada siklus II,
peneliti mengklasifikasikan nilai perolehan siswa berdasarkan acuan
penilaian yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar
siswa pada spek kognitif siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus II
No. Nilai Frekuensi Persentase Predikat
1. 86-100 4
57,1%
Sangat
baik
2. 71-85 3 42,9% Baik
3. 56-70 0 0% Cukup
4. 41-55 0 0% Kurang
5. ≤ 40 0
0%
Kurang
sekali
Jumlah 7 100 %
Berdasarkan data pada Tabel 4.11, dapat di ketehui bahwa
siswa yang memperoleh predikat sangat baik sebanyak 4 siswa
(57,1%) dan baik sebanyak 3 siswa (42,9%). Data tersebut dapat
digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
Gambar 4.8 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus II
00.5
11.5
22.5
33.5
44.5
86-100 71-85 56-70 41-55 ≤ 40
Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
Siklus II
FrekuensiFrek
uen
si
Nilai
113
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa setelah
dilaksanakan tindakan pada siklus II adanya peningkatan pada nilai
terendah dan tertinggi yang diperoleh siswa, nilai rata-rata kelas
yang meningkat menjadi 88,5 dengan predikat baik, serta jumlah
keseluruhan siswa yang tuntas mencapai nilai KKM sebanyak 7
siswa (100%), dengan kata lain pada siklus II semua siswa telah
tuntas.
b. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif
Penilaian siswa pada aspek afektif siklus II dilaksanakan
seperti pada siklus I yaitu melalui observasi dengan mengacu pada
lembar observasi. Setelah dianalisis, diperoleh nilai secara
keseluruhan. Berikut daftar nilai siswa pada aspek afektif :
Tabel 4.12 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Afektif Siklus II
No. Nama Jumlah Nilai
1 Aisah Reeda Husain 22
2 Amel Aprilianti 22
3 Apit Dika Pratama 23
4 Alfin Putra Setyawan 23
5 M. Abdul Munif 21
6 Eka Julian 18
7 M. Faizin 18
Nilai rata-rata 21
Berdasarkan data pada Tabel 4.12, dapat diketahui bahwa nilai
terendah yang diperoleh siswa pada aspek afektif adalah 18 dan nilai
tertinggi yang diperoleh adalah 23. Setelah diperoleh data secara
114
keseluruhan pada siklus II, peneliti mengklasifikasikan nilai
perolehan siswa pada aspek afektif berdasarkan acuan penilaian yang
telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar siswa pada aspek
afektif siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Afektif Siklus II
Nilai Frekuensi Persentase Predikat
21-24 5 71,4% Sangat baik
17-20 2 28,6% Baik
13-16 0 0% Cukup
8-12 0 0% Kurang
Jumlah 7 100%
Berdasarkan data pada Tabel 4.13, dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat predikat sangat baik sebanyak 5 siswa
(71,4%), dan baik sebanyak 1 siswa (28,6%). Maka penilaian afektif
siswa pada siklus II berada pada predikat sangat baik ditandai
dengan nilai rata-rata 21. Data tersebut dapat digambarkan dalam
bentuk grafik sebagai berikut :
115
Gambar 4.9 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus II
c. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Penilaian siswa terhadap aspek psikomotorik pada siklus II
diperoleh melalui observasi selama proses pembelajaran berlangsung
dengan mengacu pada lembar observasi yang telah disediakan
seperti halnya pada siklus I tetapi dengan aspek penilian dan
indikator penilaian yang berbeda. Berikut daftar nilai siswa pada
aspek psikomotorik:
Tabel 4.14 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus II
No. Nama Jumlah Nilai
1 Aisah Reeda Husain 6
2 Amel Aprilianti 6
3 Apit Dika Pratama 6
4 Alfin Putra Setyawan 6
5 M. Abdul Munif 6
6 Eka Julian 4
7 M. Faizin 4
Nilai rata-rata 5,4
0
1
2
3
4
5
6
21-24 17-20 13-16 08--12
Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif
Siklus II
frekuensi
Nilai
Fre
ku
ensi
116
Berdasarkan data pada Tabel 4.14, dapat diketahui bahwa nilai
terendah yang diperoleh siswa pada aspek psikomotorik adalah 4 dan
nilai tertinggi yang diperoleh adalah 6. Setelah diperoleh data secara
keseluruhan pada siklus II, peneliti mengklasifikasikan nilai
perolehan siswa pada aspek psikomotorik berdasarkan acuan
penilaian yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar
siswa pada aspek psikomotorik siklus II adalah sebagai berikut
Tabel 4.15 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik Siklus II
Nilai Frekuensi Persentase Predikat
6 5 71,4% Sangat baik
5 0 0% Baik
4 2 28,6% Cukup
2-3 0 0% Kurang
Jumlah 7 100%
Berdasarkan data pada Tabel 4.15, dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapat predikat sangat baik sebanyak 5 siswa
(71,4%), cukup sebanyak 2 siswa (28,6%). Maka penilaian terhadap
aspek psikomotorik siswa berada pada predikat baik ditandai dengan
nilai rata-rata 5. Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk
grafik sebagai berikut :
117
Gambar 4.10 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Siklus II
d. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi aktivitas guru selama melaksanakan proses
kegiatan mengajar siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No. Aspek yang diamati 4 3 2 1
Kemampuan guru membuka
pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa v
2. Memberi motivasi awal v
3. Memberikan apresepsi (kaitan
materi yang sebelumnya dengan
materi yang akan disampaikan.
v
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan diberikan
v
5. Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan diberikan
v
0
1
2
3
4
5
6
6 5 4 2--3
Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Siklus II
frekuensi
Nilai
Fre
ku
ensi
Fre
ku
ensi
118
Sikap guru dalam Proses
Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi v
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
v
8. Antusiasme dalam penampilan v
9. Mobilitasi posisi mengajar v
Penguasaan Bahan Belajar
(Materi Pelajaran)
10. Bahan belajar disajikan sesuai
langkah-langkah yang diencanakan
di RPP
v
11. Kejelasan dalam menjelaskan
bahan belajar (materi)
v
12. Kejelasan dalam memberikan cotoh v
13. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
v
Kegiatan Belajar Mengajar
(Proses Pembelajaran)
14. Guru membentuk kelompok yang
terdiri 2-3 siswa setiap
kelompoknya (Teknik pembagian
kelompok).
v
15. Guru membagikan LKS v
16. Guru mengecek pengetahuan yang
dimiliki siswa dengan cara
menyampaikan hasil diskusi
v
17. Guru memberi penguatan dan
penjelasan secara singkat tentang
puisi, membuat puisi dan cara
membacakan puisi.
v
18. Guru meminta perwakilan dari
kelompok mencoba memberikan
penjelasan yaitu dengan
menyampaikan hasil diskusi
terhadap pekerjaannya di LKS.
v
19. Guru mendengar secara kritis dari
penjelasan siswa.
v
119
20. Guru mengajak siswa untuk
menerapkan konsep atau
pengetahuan yang dimiliki dalam
situasi baru dengan media kartu
v
21. Guru memberi tugas kepada siswa
untuk membuat puisi yaitu dengan
guru memberikan kartu terhadap
siswa dan siswa memilih secara
acak kartu tersebut yang ber isi
tema yang sudah ditentukan oleh
guru.
v
22. Guru menyuruh siswa untuk
membacakan puisi yang sudah
dibuat oleh siswa.
v
23. Guru memberi pujian dan tepuk
tangan atas kerja siswa.
v
24. Guru mengajak siswa untuk
mengevaluasi atas kerja siswa.
v
25. Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran yang
telah berlangsung
v
Pemanfaatan Media
Pembelajaran dan Sumber
Belajar
26. Menggunakan media secara efektif
dan efisien
v
27. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media
v
Evaluasi Pembelajaran
28. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
v
29. Penilaian yang diberikan seseuai
dengan RPP
v
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
30. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
v
31. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
v
32. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
v
Tindak Lanjut (Follow Up)
120
33. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
v
34. Menginformasikan materi atau
bahan belajar yang akan dipelajari
berikutnya
v
Jumlah 84 29
Total 113
Keterangan:
Skor:
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Hasil observasi aktifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus II memperolehkan perolehan skor 113 dari skor
maksimal 136. Adapun perincian dari 34 aspek penilaian yang ada
adalah 21 aspek penilaian memperoleh masing- masing 4 skor
dengan predikat sangat baik dan 13 aspek penilaian memperoleh
masing- masing 3 skor dengan predikat baik. Sehingga aktifitas guru
pada siklus II tergolong predikat sangat baik. Adapun penjelasan
lebih lanjut mengenai aktivitas guru adalah sebagi berikut :
1) Penilaian terhadap kemampuan guru berada pada skor nilai 4
berpredikat sangat baik.
2) Penilaian terhadap sikap guru dalam proses pembelajaran
berada pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.
121
3) Penilaian terhadap penguasaan bahan belajar (materi pelajaran)
berada pada skor nilai 3 berpredikat baik.
4) Penilaian terhadap kegiatan belajar mengajar (proses
pembelajaran) berada pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.
5) Penilaian terhadap pemanfaatan media pembelajaran berada
pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.
6) Penilaian terhadap evaluasi pembelajaran berada pada skor
nilai 4 berpredikat sangat baik.
7) Penilaian terhadap kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran berada pada skor nilai 3 berpredikat baik.
8) Penilaian terhadap tindak lanjut (follow up) berada pada skor 4
berpredikat sangat baik.
e. Refleksi
Bedasarkan pada lembar hasil penelitian nilai yang diperoleh
pada siklus II lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I. Pada
siklus II ini, semua siswa kelas V yang berjumlah 7 siswa telah
memenuhi nilai KKM dengan nilai rata-rata kelas 88,5 maka semua
siswa telah tuntas (100%) sudah melebihi dari 80%. Begitu pula
pada hasil belajar siswa aspek afektif dengan predikat sangat baik
dan psikomotorik dengan predikat baik. Aktivitas guru pun juga
mengalami peningkatan. Refleksi pada siklus II yaitu metode resitasi
mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik. Tindakan
penelitian dari siklus I sampai dengan siklus II telah cukup untuk
122
memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar, sehingga
penelitian tindakan kelas ini tidak perlu berlanjut ke siklus
berikutnya. Pada siklus II ini penelitian telah menunjukkan adanya
keberhasilan dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia
materi puisi pada siswa kelas V SD Islam Plus Kurma Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajran 2015/2016.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan paparan hasil penelitian dari sebelum tindakan sampai
pelaksanaan tindakan siklus I dan II diperoleh data nilai hasil belajar siswa
secara keseluruhan. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut :
1. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
Berikut tabel hasil belajar siswa pada aspek kognitif dari pra siklus
sampai pelaksanaan tidakan siklus I dan II :
Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Pra
Siklus,Siklus I, dan Siklus II
No. Keterangan Pra Siklus Tes Siklus I Tes Siklus II
1. Nilai Terendah 35 55 80
2. Nilai Tertinggi 75 100 100
3. Nilai Rata- Rata Kelas 54,2 79,2 88,5
4. Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)
75 75 75
5. Jumlah Siswa yang
Mencapai Nilai KKM
1 5 7
6. Jumlah Siswa yang
Memperoleh Nilai di
Bawah KKM
6 2 0
123
7. Persentasi Siswa yang
Mencapai KKM
14,3 % 71,4% 100 %
8. Persentasi Siswa yang
Belum Mencapai
KKM
85,7% 28,5% 0 %
Berdasarkan data pada Tabel 4.17, dapat diketahui bahwa adanya
peningkatan pada nilai terendah dari pra sikus 35 meningkat pada siklus I
menjadi 55 kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 80. Nilai
tertinggi pra siklus 75 meningkat pada siklus I dan II menjadi 100. Nilai
rata-rata kelas pra siklus 54,2 dengan predikat kurang mengalami
peningkatan pada siklus I menjadi 79,2 dengan predikat baik,kemudian
meningkat lagi pada siklus II menjadi 88,5 dengan predikat baik. Jumlah
ketuntasan siswa pun juga mengalami peningkatan yaitu pra siklus 1
siswa (14,3%) meningkat pada siklus I menjadi 5 siswa (71,4%) dan pada
siklus II meningkat menjadi 7 siswa (100%). Jadi dari pra siklus ke siklus
I mengalami peningkatan ketuntasan belajar siswa 60%, kemudian dari
siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 30%. Data tersebut dapat
digambarkan dalam bentuk grafik yang berisi tentang persentase
ketuntasan siswa dari pra siklus, siklus I sampai siklus II. Adapun grafik
tersebut adalah sebagai berikut :
124
Gambar 4.11 Grafik Peningkatan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Setelah diperoleh data secara keseluruhan, peneliti
mengklasifikasikan nilai perolehan siswa berdasarkan acuan penilaian
yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar siswa pada aspek
kognitif pra siklus, siklus I, dan siklus II adalah sebagai berikut
Tabel 4.18 Klasifikasi hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II
Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II Predikat
86-100 0 2 4 Sangat baik
71-85 1 2 3 Baik
56-70 1 2 0 Cukup
41-55 4 1 0 Kurang
≤ 40 1 0 0 Sangat kurang
Jumlah 7 7 7
Berdasarkan data Tabel 4.18, dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan jumlah siswa yang memperoleh predikat sangat baik dari pra
siklus yang tidak ada siswa kemudian meningkat pada siklus I menjadi 2
0%
50%
100%
150%
Pra siklus siklus I siklus II
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra
Siklus, Siklus I, dan Siklus II
125
dan meningkat pada siklus II menjadi 4 siswa, predikat baik dari pra
siklus 1 siswa meningkat pada siklus I menjadi 2 meningkat pada siklus
II menjadi 3, predikat kurang dari pra siklus 4 siswa kemudian menurun
menjadi 1 siswa pada siklus I dan tidak ada siswa yang memperoleh
predikat kurang pada siklus II, dan predikat sangat kurang dari pra siklus
1 siswa menurun pada siklus I serta siklus II tidak ada siswa yang
memperoleh predikat sangat kurang. Data tersebut dapat digambarkan
dalam bentuk grafik sebagai berikut :
Gambar 4.12 Grafik Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif
Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
2. Hasil Belajar Siswa pada Apek Afektif
Berikut tabel hasil belajar siswa pada aspek afektif dari sebelum
adanya tindakan sampai pelaksanaan tidakan siklus I dan II :
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
86-100 71-85 56-70 41-55 ≤ 40
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Nilai
Fre
kuen
si
126
Tabel 4.19 Rekapitlasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus I dan
SiklusII
No. Keterangan Siklus I Siklus II
1. Nilai terendah 13 18
2. Nilai tertinggi 22 23
3. Nilai rata-rata 18 21
Setelah diperoleh data secara keseluruhan, peneliti
mengklasifikasikan nilai perolehan siswa berdasarkan acuan penilaian
yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar siswa pada aspek
afektif siklus Idan siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 4.20 Klasifikasi hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus I dan
SiklusII
Nilai Siklus I Siklus II Predikat
21-24 3 5 Sangat baik
17-20 1 2 Baik
13-16 3 0 Cukup
8-12 0 0 Kurang
Jumlah 7 7
Berdasarkan data pada tabel 4.19 dan 4.20, dapat diketahui
bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa pada aspek afektif
ditandai dengan perolehan nilai terendah siswa dari siklus I yaitu 13
meningkat pada siklus II menjadi 18, nilai tertinggi yang diperoleh
siswa pada siklus I yaitu 22 meningkat pada siklus II menjadi 23, serta
nilai rata-rata yang diperoleh secara klasikal yaitu dari 18 dengan
127
predikat cukup kemudian menigkat menjadi 21 pada siklus II dengan
predikat sangat baik. Jumlah siswa dalam perolehan predikat pun juga
meningkat, siswa yang memperoleh predikat sangat baik dari 3 siswa
pada siklus I kemudian meningkat menjadi 5 siswa pada siklus II,
cukup dari 3 siswa pada siklus I menurun menjadi 0 siswa pada siklus
II. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas V telah
mempunyai nilai afektif dengan predikat sangat baik. Data tersebut
dapat digambarka dalam bentuk grafik seperti di bawah ini:
Gambar 4.13 Grafik Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus
I dan Siklus II
0
1
2
3
4
5
6
21-24 17-20 13-16 08--12
Siklus I
Siklus II
Nilai
Fre
ku
ensi
128
3. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Berikut tabel hasil belajar siswa pada aspek psikomotorik dari
pelaksanaan tidakan siklus I dan II :
Tabel 4.21 Rekapitlasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Siklus I danSiklus II
No. Keterangan Siklus I Siklus II
1. Nilai terendah 3 4
2. Nilai tertinggi 6 6
3. Nilai rata-rata 4,5 5,4
Setelah diperoleh data secara keseluruhan, peneliti
mengklasifikasikan nilai perolehan siswa berdasarkan acuan penilaian
yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar siswa pada aspek
psikomotorik siklus I, dan siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 4.22 Klasifikasi hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Siklus I danSiklus II
Nilai Siklus I Siklus II Predikat
6 2 5 Sangat baik
5 1 0 Baik
4 3 2 Cukup
2-3 1 0 Kurang
Jumlah 7 7
Berdasarkan data pada tabel 4.21 dan 4.22, dapat diketahui bahwa
adanya peningkatan hasil belajar siswa pada aspek psikomotorik ditandai
dengan perolehan nilai terendah siswa dari siklus I yaitu 3 meningkat
pada siklus II menjadi 4, serta nilai rata-rata yang diperoleh secara
klasikal yaitu dari 4,5 dengan predikat cukup kemudian menigkat
menjadi 5,4 pada siklus II dengan predikat baik. Jumlah siswa dalam
129
perolehan predikat pun juga meningkat, siswa yang memperoleh predikat
sangat baik dari 2 siswa pada siklus I kemudian meningkat menjadi 5
siswa pada siklus II, cukup dari 3 siswa pada siklus I menurun menjadi 2
siswa, dan kurang dari 1 siswa pada siklus I menurun pada siklus II tidak
ada siswa yang memperoleh predikat sangat kurang. Jadi dapat
disimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas V telah mempunyai nilai
psikomotorik dengan predikat baik. Data tersebut dapat digambarkan
dalam bentuk grafik seperti di bawah ini:
Gambar 4.14 Grafik Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Siklus I dan Siklus II
0
1
2
3
4
5
6
6 5 4 2--3
Siklus I
Siklus II
Nilai
Fre
ku
ensi
130
4. Penilaian Aktivitas Guru
Penilaian terhadap aktivitas guru mengalami peningkatan dari
siklus I ke siklus II, ditandai dengan peningkatan pemerolehan skor total
yaitu pada siklus I berjumlah 110 dengan rata-rata berpredikat baik
kemudian pada siklus II meningkat menjadi 113 dengan rata-rata
berpredikat sangat baik. Jadi peningkatan pemerolehan skor nilai nya
adalah 2.
131
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode resitasi
dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi puisi pada siswa
kelas V SD Islam Plus Kurma Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia
pada aspek kognitif, afektif, dan piskomotorik. Pada aspek kognitif terjadi
peningkatan jumlah siswa yang sebelum pelaksanaan tindakan ada 1 siswa
(14,3%) yang telah tuntas memenuhi KKM, meningkat pada siklus I menjadi
sebanyak 5 siswa (71,4%), kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi
sebanyak 7 siswa (100%). Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan
yaitu dari 79,2 menjadi 88,5. Pada aspek afektif, rata-rata siswa kelas V telah
mempunyai nilai afektif dengan predikat sangat baik. Pada aspek
psikomotorik, rata-rata siswa kelas V telah mempunyai nilai psikomotorik
dengan predikat baik.
B. Saran
1. Siswa
Siswa yang prestasi belajarnya sudah mencapai ketuntasan dan
aktifdalam pembelajaran untuk dapat mempertahankan atau
meningkatkan hasil belajarnya.
132
2. Guru
a. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan dapat menerapkan
metode resitasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.
b. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut dalam mendesain
pembelajaran yang berpedoman pada tahap-tahapan yang ada di
metode resitasi.
c. Untuk dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menerapkan
metode resitasi, sebaiknya guru dapat mengoptimalkan waktu
pertemuan, sehingga kualitas pembelajaran akan meningkat dan
berpengaruh baik terhadap prestasi belajar siswa.
3. Sekolah
a. Memberikan dorongan kepada para guru agar dapat
menggunakanmetode resitasi pada kegiatan pembelajaranselain
matapelajaran Bahasa Indonesia di kelas yang lain, karena metode
resitasi dapat membantu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Menyediakan sarana dan prasarana sebagai pendukung dalam
proseskegiatan belajar mengajar.
4. Pendidikan
a. Sebaiknya penerapan metode resitasi dijadikan sebagai bahan evaluasi
dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Penerapan metode resitasi denganpenggunaan metode-metode
pembelajaran yang lebih bervariatif dan bermakna bagi siswa.
133
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Supatmo. 2000. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Aly,Abdullah. Eny Rahma.1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib,Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Azmiyawati, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas. Jakarta: PT. Intan Pariwara.
Baharuddin & Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
Jakarta : RinekaCipta
Djamarah, Syiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djuanda, Dadan. 2008. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa di SD. Bandung:
Pustaka Latifah
Hartiny, Rosma. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta:
Teras.
Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Lestari, Lilia. Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Dengan Metode
Pemberian Tugas Belajar Dan Resitasi Siswa Kelas Vi Sekolah Dasar. E-
Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 6
Roestiyah. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Surakhmad , Winarno. 1973.Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar.
Bandung :Tarsito.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
134
Suyadi. 2010. PanduanPenelitian Tindakan Kelas: Buku Panduan Wajib bagi
Para Pendidik. Yogyakarta: DIVA Press.
Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Landasan dan
Usman , Moh Uzer dan Lilies Setiawati. 1993.Upaya Optimalisasi Kegiatran
Belajar Mengajar. Bandung :PT Remaja Rosdakarya
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
1
LAMPIRAN - LAMPIRAN
2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) I
Satuan Pendidikan : SD Islam Plus Kurma
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V / I
Materi Pokok : Puisi
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
Memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75
kata/menit dan membaca puisi.
B. Kompetensi Dasar
Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
C. Indikator Kompetensi
1. Siswa dapat menjelaskan pengrtian puisi dan unsur-unsur puisi.
2. Siswa dapat menentukan jeda atau penggalan kata yang tepat dalam
puisi.
3. Siswa dapat membacakan puisi dengan lafal, jeda dan intonasi yang
tepat.
3
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan pengertian
puisi dan unsur-unsur puisi.
2. Melalui penugasan dan diskusi kelompok, siswa dapat menentukan
jeda atau penggalan kata yang tepat dalam puisi.
3. Melalui penugasan, diskusi kelompok, dan penggunaan media, siswa
dapat membacakan puisi dengan lafal, jeda dan intonasi yang tepat.
Pendidikan karakter yang ingin dicapai antara lain :
a) Kerjasama
b) Aktif
c) Berpartisipasi
E. Materi Ajar ( Materi Pokok )
Puisi
(Sumber : Buku BSE Bahasa Indonesia Salingtemas untuk Kelas V)
d. Pengertian Puisi
Puisi merupakan karya sastra yang menggunakan kata-kata
indah dan kaya makna, karya sastra yang singkat, padat, dan
menggunakan bahasa yang indah. Singkat karena diungkapkan
tidak panjang lebar seperti prosa. Padat, maksutnya puisi digarap
dengan pilihan kata yang mengandung kekuatan rasa dan makna.
Yakni dengan memilih kata yang mempunyai majas, lambang,
rima, sajak dan ungkapan yang menarik .
4
e. Unsur – unsur Puisi
Unsur-unsur puisi antara lain :
9) Tema
Adalah persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair, tema
ini tersirat dalam keseluruhan isi puisi.
10) Rasa
Adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang
terkandung di dalam puisi.
11) Nada
Adalah sikap penyair terhadap pembacaannya. Nada berkaitan
erat dengan tema dan rasa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
sikap merayu, mengadu, mengkritik, dan sebagainya.
12) Amanat
Adalah pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu
13) Diksi
Adalah pilihan kata penyair dalam mengungkapkan perasaan
dan gagasan penyair melalui puisi.
14) Majas
Adalah cara penyair mengungkapkan gagasan melalui gaya
bahasa dalam puisi.
5
15) Rima
Adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk memperindah
atau menguatkan rasa dalam puisi.
16) Tipografi
Adalah ciri khas yang membedakan bentuk puisi dengan karya
sastra yang lain, seperti drama dan prosa.
f. Jenis-jenis Puisi
Jenis – jenis puisi dibedakan menjadi dua yaitu :
3) Jenis – jenis puisi berdasarkan bentuknya
Puisi yang terkait aturan – aturan bait dan baris. Antara lain :
pantun, syair, dan soneta. Dikenal juga puisi yang berbentuk
distikan, terzina, kuatren, kuint, siktet, septima, dan oktaf.
Puisi bebas yaitu puisi yang tidak terikat aturan-aturan bait,
baris, maupun rima. Contohnya : puisi karangan Chairil Anwar,
Taufik Ismail, W.S. Rendra.
4) Jenis puisi berdasarkan zamannya
Puisi lama
Adalah puisi yang merupakan peninggalan satra melayu lama.
Puisi lama terdiri atas puisi asli dan puisi pengaruh asing.
Contoh puisi asli masyarakat melayu adalah :
f) Pantun
6
Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra
lama yang berbentuk puisi. Sebagaimana bentuk
puisi lainnya, pantun mementingkan keindahan
bahasa, pemadatan makna kata, serta bentuk
penulisannya yang berbait-bait.
Ciri –ciri pantun :
(5) Satu bait terdiri atas empat baris
(6) Baris pertama dan kedua merupakan
sampiran , sedangkan baris ketiga dan
keempat merupakan isi
(7) Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku
kata
(8) Rima akhir berpola a-b-a-b
g) Syair
Syair termasuk dalam jenis puisi lama. Hampir
sama dengan pantun, syair terikat akan aturan-
aturan baku.
h) Mantra
Yaitu puisi yang mengandung kekuatan goib.
i) Talibun
Yaitu pantun yang terdiri atas 6, 8, atau 10 baris.
j) Karmina (pantun kilat)
7
Yaitu pantun yang terdiri atas dua baris.
Puisi baru
Adalah puisi yang lahir pada tahun dua puluhan. Menurut
bentuknya puisi baru terdiri atas :
a) Distikan, sajak dua seuntai
b) Terzina, sajak tiga seuntai
c) Kuatren, sajak empat seuntai
d) Kuint, sajak lima seuntai
e) Sektet, sajak enam seuntai
f) Septima, sajak tujuh seuntai
g) Satanza, sajak delapan seuntai
h) Soneta, sajak empat belas seuntai
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Resitasi (penugasan)
3. Diskusi
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media dan alat
LKS
Buku Pegangan Guru
2. Sumber belajar
Buku BSE Bahasa Indonesia Salingtemas untuk Kelas V kelas 5.
8
H. Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran
No Tahab
Pembelajaran
Kegiatan Belajar Mengajar Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan f) Guru membuka pembelajaran
dengan salam dan berdo’a
bersama, dipimpin oleh salah
satu siswa dengan penuh
khidmat.
g) Guru bertanya : “Apa kabar
anak-anak?”
h) Memperlihatkan kesiapan diri
dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa
kerapian pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
i) Guru memberikan appersepsi
dengan menanyakan hal-hal yang
terkait dengan materi yang akan
berlangsung. ” Apakah kalian
pernah membaca puisi ataupun
membuat puisi ?” Setelah
mendengar berbagai jawaban
±10
menit
9
dari siswa, kemudian guru
bercerita tentang sang pujangga
atau satrawan yang terkenal di
Indonesia . (Tahap 1.
Pembangkitan
Minat/Engagement)
j) Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti ± 50
menit
Eksplorasi Tahap 2. Eksplorasi/Exploration
n) Guru menjelaskan materi
tentang puisi dan siswa
meperhatikan .
o) Guru memfasilitasi terjadinya
interaksi antar peserta didik
serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan,
sumber belajar lainnya secara
bersahabat, demokratif, gemar
membaca, komunikatif, dan
10
kreatif.
p) Guru menunjukkan salah satu
contoh puisi. Guru memberikan
contoh cara mambaca puisi
kepada siswa dengan lafal dan
intonasi yang benar dan siswa
menirukan.
q) Guru bertanya jawab tentang
hal - hal yang belum diketahui
siswa.
r) Guru membentuk kelompok
yang terdiri 2 – 3 siswa.
s) Guru memberikan tugas
terhadap kelompok berupa LKS
untuk diduskisan dan
dikerjakan. Siswa secara
berkelompok menentukan jeda
atau penggalan kata yang tepat
dalam puisi. Dalam
pelaksanaannya siswa
diperbolehkan berdiskusi diluar
11
kelas dengan waktu yang sudah
ditentukan oleh guru.
t) Guru meminta bukti berupa
penjelasan siswa terhadap hasil
pekerjaannya di LKS.
u) Guru memberi penguatan dan
penjelasan terhadap materi
puisi dengan memakai
penjelasan siswa terdahulu.
v) Siswa memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan guru.
Tahap 3. Penjelasan/Explanation
w) Perwakilan kelompok diminta
untuk membacakan puisi dengan
jeda, lafal, penghayatan dan
intonasi yang tepat yaitu dengan
menyampaikan hasil diskusi
terhadap pekerjaannya di LKS.
x) Siswa dalam membacakan hasil
diskusi boleh menggunakan
catatan.
y) Guru serta siswa mendengar
12
secara kritis dari pembacaan
puisi tersebut.
z) Ketika kelompok yang satu
menyampaikan hasil diskusi
kelompok yang lain
menyimaknya (diskusi klasikal).
Elaborasi Tahap 4. Elaborasi/Elaboration
c) Guru memberikan tugas
terhadap siswa secara individu
untuk membuat satu karya puisi
dengan tema bebas .
d) Guru menyuruh siswa secara
invidu untuk membacakan hasil
karyanya di depan kelas dengan
lafal, jeda, penghayatan dan
intonasi dengan tepat.
Konfirmasi d) Guru memberi pujian dan tepuk
tangan atas kerja siswa.
Tahap 5. Evaluasi/Evaluation
e) Siswa mengevaluasi belajarnya
sendiri dengan mengajukan
13
pertanyaan dan atau menjawab
pertanyaan dari guru
berdasarkan apa yang telah
dipelajari (guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal yang belum
jelas).
f) Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran
yang telah berlangsung.
3. Kegiatan Akhir ± 10
menit
Penutup d) Guru mendorong siswa untuk
memahami kekurangan atau
kelebihannya terhadap
pengetahuan yang dimiliki
khususnya pengetahuan
mengenai materi pembelajaran
yang telah berlangsung yaitu
dengan mengerjakan soal
latihan (tes tertulis) secara
individu (Tahap 5.
14
Evaluasi/Evaluation).
e) Guru menyampaikan materi
pelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan yang
selanjutnya.
f) Guru menutup dengan doa dan
salam.
I. Penilaian
Penilaian : tes tertulis (kognitif), afektif, dan psikomotorik
1. Penilaian tes tertulis
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban
yang benar !
1. Pagi yang cerah
Kubuka pintu jendela rumah Tampak halaman yang indah Bunga-bunga mekar merekah Dijalan anak-anak pergi sekolah Binar-binar mata mereka mencerah Aku menyapa rumah Mereka sambut dengan bergairah Puisi tersebut dibacakan dengan exspresi . . .
15
a. sedih c. duka
b. gembira d. haru
2. Dalam hal membacakan puisi, salah satu hal yang mendukung
adalah masalah mimik. Mimik adalah . . .
a. exspresi muka/wajah c. komunikasi
b. penghayatan d. gerak tubuh
3. Yang merupakan exspresi dalam membacakan puisi kecuali . . .
a. sedih
b. senang
c. haru
d. volume suara
4. Yang perlu diperhatikan dalam membacakan puisi kecuali . . .
a. artikulasi c. volume suara
b. tema d. irama
5. Membacakan puisi dengan gerakan tubuh dinamakan. . .
a. deklamasi
b. artikulasi
c. intonasi
d. konsentrasi
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar !
16
6. Isi suatu puisi disebut . . . .
7. Berhenti sebentar dalam pembacaan puisi disebut . . . .
8. Sedih, senang, haru, dalam pembacaan puisi disebut. . . .
9. Bunyi dalam pembacaan puisi disebut . . . .
10. Pesan yang disampaikan dalam puisi disebut. . . .
Kunci jawaban :
1. b 6. tema
2. a 7. jeda
3. d 8. exspresi
4. b 9. rima
5. a 10. amanat
Lembar Penilaian
Jumlah instrumen penilaian = 10 butir soal
Jika setiap butir soal benar mempunyai nilai 2
Nilai akhir = jumlah benar
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
No Nama Nilai
1.
2.
17
3.
4.
5.
6.
7.
2. Penilaian pada aspek afektif dan psikomotorik (terlampir)
Salatiga, 11 Januari 2016
Guru Pamong Peneliti
Catra Kusuma W, S.Pd Ahmad Aizul Azmi
NIM. 115 11 013
Mengetahui,
Kepala SD Islam Plus Kurma
Abdul Gani, S.S
(RPP) II
18
Satuan Pendidikan : SD Islam Plus Kurma
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V / I
Materi Pokok : Puisi
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 35 menit)
J. Standar Kompetensi
Memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75
kata/menit dan membaca puisi.
K. Kompetensi Dasar
Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
L. Indikator Kompetensi
4. Siswa dapat menjelaskan pengrtian puisi dan unsur-unsur puisi.
5. Siswa dapat menentukan jeda atau penggalan kata yang tepat dalam
puisi.
6. Siswa dapat membacakan puisi dengan lafal, jeda dan intonasi yang
tepat.
M. Tujuan Pembelajaran
4. Melalui penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan pengertian
puisi dan unsur-unsur puisi.
19
5. Melalui penugasan dan diskusi kelompok, siswa dapat menentukan
jeda atau penggalan kata yang tepat dalam puisi.
6. Melalui penugasan, diskusi kelompok, dan penggunaan media, siswa
dapat membacakan puisi dengan lafal, jeda dan intonasi yang tepat.
Pendidikan karakter yang ingin dicapai antara lain :
d) Kerjasama
e) Aktif
f) Berpartisipasi
N. Materi Ajar ( Materi Pokok )
Puisi
(Sumber : Buku BSE Bahasa Indonesia Salingtemas untuk Kelas V)
g. Pengertian Puisi
Puisi merupakan karya sastra yang menggunakan kata-kata
indah dan kaya makna, karya sastra yang singkat, padat, dan
menggunakan bahasa yang indah. Singkat karena diungkapkan
tidak panjang lebar seperti prosa. Padat, maksutnya puisi digarap
dengan pilihan kata yang mengandung kekuatan rasa dan makna.
Yakni dengan memilih kata yang mempunyai majas, lambang,
rima, sajak dan ungkapan yang menarik .
h. Unsur – unsur Puisi
Unsur-unsur puisi antara lain :
17) Tema
20
Adalah persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair, tema
ini tersirat dalam keseluruhan isi puisi.
18) Rasa
Adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang
terkandung di dalam puisi.
19) Nada
Adalah sikap penyair terhadap pembacaannya. Nada berkaitan
erat dengan tema dan rasa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
sikap merayu, mengadu, mengkritik, dan sebagainya.
20) Amanat
Adalah pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu
21) Diksi
Adalah pilihan kata penyair dalam mengungkapkan perasaan
dan gagasan penyair melalui puisi.
22) Majas
Adalah cara penyair mengungkapkan gagasan melalui gaya
bahasa dalam puisi.
23) Rima
Adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk memperindah
atau menguatkan rasa dalam puisi.
24) Tipografi
21
Adalah ciri khas yang membedakan bentuk puisi dengan karya
sastra yang lain, seperti drama dan prosa.
i. Jenis-jenis Puisi
Jenis – jenis puisi dibedakan menjadi dua yaitu :
5) Jenis – jenis puisi berdasarkan bentuknya
Puisi yang terkait aturan – aturan bait dan baris. Antara lain :
pantun, syair, dan soneta. Dikenal juga puisi yang berbentuk
distikan, terzina, kuatren, kuint, siktet, septima, dan oktaf.
Puisi bebas yaitu puisi yang tidak terikat aturan-aturan bait,
baris, maupun rima. Contohnya : puisi karangan Chairil Anwar,
Taufik Ismail, W.S. Rendra.
6) Jenis puisi berdasarkan zamannya
Puisi lama
Adalah puisi yang merupakan peninggalan satra melayu lama.
Puisi lama terdiri atas puisi asli dan puisi pengaruh asing.
Contoh puisi asli masyarakat melayu adalah :
k) Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra
lama yang berbentuk puisi. Sebagaimana bentuk
puisi lainnya, pantun mementingkan keindahan
bahasa, pemadatan makna kata, serta bentuk
penulisannya yang berbait-bait.
22
Ciri –ciri pantun :
(9) Satu bait terdiri atas empat baris
(10) Baris pertama dan kedua merupakan
sampiran , sedangkan baris ketiga dan
keempat merupakan isi
(11) Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12
suku kata
(12) Rima akhir berpola a-b-a-b
l) Syair
Syair termasuk dalam jenis puisi lama. Hampir
sama dengan pantun, syair terikat akan aturan-
aturan baku.
m) Mantra
Yaitu puisi yang mengandung kekuatan goib.
n) Talibun
Yaitu pantun yang terdiri atas 6, 8, atau 10 baris.
o) Karmina (pantun kilat)
Yaitu pantun yang terdiri atas dua baris.
Puisi baru
23
Adalah puisi yang lahir pada tahun dua puluhan. Menurut
bentuknya puisi baru terdiri atas :
a) Distikan, sajak dua seuntai
b) Terzina, sajak tiga seuntai
c) Kuatren, sajak empat seuntai
d) Kuint, sajak lima seuntai
e) Sektet, sajak enam seuntai
f) Septima, sajak tujuh seuntai
g) Satanza, sajak delapan seuntai
h) Soneta, sajak empat belas seuntai
O. Metode Pembelajaran
4. Ceramah
5. Resitasi (penugasan)
6. Diskusi
P. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
3. Media dan alat
LKS
Buku Pegangan Guru
LCD
Kartu Tema
2. Sumber belajar
24
Buku BSE Bahasa Indonesia Salingtemas untuk Kelas V kelas 5.
Q. Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran
No Tahab
Pembelajaran
Kegiatan Belajar Mengajar Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan f) Membuka pembelajaran dengan salam
dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan
penuh khidmat.
g) Guru bertanya : “Apa kabar anak-
anak?”
h) Memperlihatkan kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapian pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
i) Guru menunjukkan beberapa video
orang membaca puisi. Kemudian guru
juga bertanya, “bagaiman tanggapan
siswa setelah menonton video tersebut
?”
(Tahap 1.
PembangkitanMinat/Engagement).
j) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
±10 menit
25
2. Kegiatan Inti ± 50 menit
Eksplorasi Tahap 2. Eksplorasi/Exploration
k) Guru membentuk kelompok yang
terdiri 2 - 3 siswa setiap kelompoknya.
l) Guru memberi tugas untuk mengamati
dan meperhatikan video yang diputar
oleh guru kemudian guru memberikan
tugas berupa LKS terhadap kelompok.
m) Siswa mengerjakannya dengan
berdiskusi dan guru member kebebasan
untuk memanfaatkan lingkungan
sekolahan untuk tempat diskusi.
n) Guru mengecek pengetahuan yang
dimiliki siswa apakah sudah benar,
masih salah, atau mungkin sebagian
salah, sebagian benar yaitu dengan
cara guru meminta perwakilan
kelompok memberi penjelasan
sederhana mengenai jawaban terhadap
tugas yang sudah di diskusikan.
o) Guru memberi penguatan dan
penjelasan secara singkat terhadap
26
materi puisi dengan memakai
penjelasan siswa terdahulu.
p) Siswa memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan guru.
Tahap 3. Penjelasan/Explanation
q) Perwakilan dari kelompok mencoba
untuk mempresentasikan hasil diskusi
dengan membacakan puisi sesuai
dengan pemilihan jeda yang sudah
didiskusikan di LKS.
r) Siswa dalam memberikan penjelasan
diperbolehkan membuka catatan.
s) Guru serta siswa mendengar secara
kritis dari penjelasan temannya.
t) Siswa dengan bimbingan guru
berusaha menanggapi apa yang telah
disampaikan oleh temannya. Apakah
hasil diskusinya yang disampaikan
sudah benar atau masih ada yang
kurang benar.
Elaborasi Tahap 4. Elaborasi/Elaboration
27
e) Guru mengajak siswa untuk membuat
puisi yang bertema kan sesuai dengan
lingkungan sekolah secara individu.
f) Guru membagikan kertas atau kartu
kepada siswa secara acak. Setiap siswa
memperoleh satu kartu.
g) Siswa diminta untuk mengambil kartu
tersebut yang ber isi tema yang
nantinya akan oleh siswa menjadi
puisi.
h) Guru menyuruh siswa untuk
mempresentasikan puisi yang sudah
dibuat siswa dengan cara
membacakan puisi tersebut di depan
kelas dengan intonasi, jeda,
penghayatan yang tepat.
Konfirmasi a) Guru memberi pujian dan tepuk
tangan atas kerja siswa.
Tahap 5. Evaluasi/Evaluation
b) Guru mengajak siswa untuk
28
mengevaluasi dan menetukan kira-kira
siapa yang puisinya paling bagus dan
siapa yang membacakannya paling
tepat.
c) Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran yang
telah berlangsung.
3. Kegiatan Akhir ± 10 menit
29
Penutup d) Guru mendorong siswa untuk
memahami kekurangan atau
kelebihannya terhadap pengetahuan
yang dimiliki khususnya pengetahuan
mengenai materi pembelajaran yang
telah berlangsung yaitu dengan
mengerjakan soal latihan (tes tertulis)
secara individu (Tahap 5.
Evaluasi/Evaluation).
e) Guru menyampaikan materi pelajaran
yang akan dipelajari pada pertemuan
yang selanjutnya.
f) Guru menutup dengan doa dan salam
30
R. Penilaian
Penilaian : tes tertulis (kognitif), afektif, dan psikomotorik
1. Penilaian tes tertulis
III. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban
yang benar !
11. Pagi yang cerah
Kubuka pintu jendela rumah Tampak halaman yang indah Bunga-bunga mekar merekah Dijalan anak-anak pergi sekolah Binar-binar mata mereka mencerah Aku menyapa rumah Mereka sambut dengan bergairah Puisi tersebut dibacakan dengan exspresi . . .
c. sedih c. duka
d. gembira d. haru
12. Dalam hal membacakan puisi, salah satu hal yang mendukung
adalah masalah mimik. Mimik adalah . . .
c. exspresi muka/wajah c. komunikasi
d. penghayatan d. gerak tubuh
13. Yang merupakan exspresi dalam membacakan puisi kecuali . . .
e. sedih
f. senang
g. haru
h. volume suara
31
14. Yang perlu diperhatikan dalam membacakan puisi kecuali . . .
c. artikulasi c. volume suara
d. tema d. irama
15. Membacakan puisi dengan gerakan tubuh dinamakan. . .
e. deklamasi
f. artikulasi
g. intonasi
h. konsentrasi
IV. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar !
16. Isi suatu puisi disebut . . . .
17. Berhenti sebentar dalam pembacaan puisi disebut . . . .
18. Sedih, senang, haru, dalam pembacaan puisi disebut. . . .
19. Bunyi dalam pembacaan puisi disebut . . . .
20. Pesan yang disampaikan dalam puisi disebut. . . .
Kunci jawaban :
1. b 6. tema
2. a 7. jeda
3. d 8. exspresi
4. b 9. rima
5. a 10. amanat
32
Lembar Penilaian
Jumlah instrumen penilaian = 10 butir soal
Jika setiap butir soal benar mempunyai nilai 2
Nilai akhir = jumlah benar
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
No Nama Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
33
2. Penilaian pada aspek afektif dan psikomotorik (terlampir)
Salatiga, 11 Januari 2016
Guru Pamong Peneliti
Catra Kusuma W, S.Pd Ahmad Aizul Azmi
NIM. 115 11 013
Mengetahui,
Kepala SD Islam Plus Kurma
Abdul Gani, S.S
34
LEMBAR OBSERVASI SISWA
SIKLUS I
A. Aspek Penilaian Afektif
No. Aspek yang
Diamati
Skor Nilai Indikator Penilaian
1 2 3
1. Kesiapan
mengikuti
pelajaran
1. Siswa berpakaian tidak rapi,
posisi duduk salah.
2. Siswa berpakaian kurang rapi,
posisi duduk kurang benar.
3. Siswa berpakaian rapi, posisi
duduk benar.
2. Minat terhadap
topik pembahasan
yang akan
berlangsung
1. Siswa tidak mau melaksanakan
ajakan guru untuk membacakan
salah satu puisi yang sudah di
contohkan oleh guru.
2. Siswa masih malu-malu
melaksanakan ajakan guru
untuk membacakan puisi.
3. Siswa mau melaksanakan
ajakan guru untuk membacakan
puisi.
3. Aktif dalam 1. Siswa tidak mempunyai
35
pembelajaran keinginan yang kuat untuk
bertanya, menjawab ataupun
berpendapat saat proses
pembelajaran dan tidak percaya
diri.
2. Siswa mempunyai keinginan
yang kuat untuk bertanya,
menjawab ataupun berpendapat
saat proses pembelajaran dan
kurang percaya diri.
3. Siswa mempunyai keinginan
yang kuat untuk bertanya,
menjawab ataupun berpendapat
saat proses pembelajaran dan
percaya diri.
4. Memperhatikan
penjelasan guru
1. Siswa tidak mendengarkan
penjelasan guru dan pandangan
tidak terpusat pada guru.
2. Siswa mendengarkan penjelasan
guru tetapi pandangan kurang
terpusat pada guru.
3. Siswa mendengarkan penjelasan
36
guru dan pandangan terpusat
pada guru.
5. Melaksanakan
tugas dari guru
1. Siswa tidak mengerjakan tugas
dari guru.
2. Siswa mengerjakan tugas dari
guru tetapi tidak tepat waktu
dalam pengumpulannya.
3. Siswa mengerjakan tugas dari
guru dan tepat waktu dalam
pengumpulannya.
6. Kerjasama dalam
kelompok
1. Siswa tidak saling bertukar
pendapat dan terlibat dalam
mengerjakan tugas secara
berkelompok.
2. Siswa masih malu-malu
bertukar pendapat dan terlibat
dalam diiskusi secara
berkelompok.
3. Siswa saling bertukar pendapat
dan terlibat dalam diskusi secara
berkelompok
37
7. Berani 1. Siswa cenderung diam selama
pembelajaran berlangsung.
2. Siswa masih malu-malu untuk
maju ke depan sebagai
perwakilan kelompok untuk
memberikan penjelasan
terhadap hasil diskusi dan
kurang berani menanggapi
penjelasan dari teman.
3. Siswa berani untuk maju ke
depan sebagai perwakilan
kelompok untuk memberikan
penjelasan terhadap hasil
diskusi dan berani menanggapi
penjelasan dari teman.
8. Menghargai
teman
1. Siswa tidak mendengar
pendapat atau penjelasan teman.
2. Siswa mendengar pendapat atau
penjelasan teman tetapi
pandangan kurang terpusat pada
teman yang sedang memberikan
pendapat atau penjelasan.
38
3. Siswa mendengar pendapat atau
penjelasan teman dan
pandangan terpusat pada teman
yang sedang memberikan
pendapat atau penjelasan.
Keterangan :
Penilaian pada aspek afektif terdiri dari 8 aspek pengamatan, setiap aspek
memiliki skor nilai minimal 1 dan skor nilai maksimal 3. Jadi total skor nilai
minimal yang akan diperoleh siswa adalah 8 dan total skor nilai maksimal
adalah 24. Jika dibagi dalam 4 predikat, maka nilai :
21–24 : afektif siswa sangat baik
17-20 : afektif siswa baik
13-16 : afektif siswa cukup
8-12 : afektif siswa kurang
B. Aspek Penilaian Psikomotorik
No Aspek yang
Diamati
Skor Nilai Indikator Penilaian
1 2 3
1. Keterampilan
dalam
membacakan
puisi.
1. Siswa tidak paham tata cara
dalam membacakan puisi.
2. Siswa kurang paham tata cara
dalam membacakan puisi.
39
3. Siswa paham tata cara dalam
membacakan puisi.
2. Ketepatan dalam
pengunaan jeda,
lafal, penghayatan
dan intonasi saat
membaca puisi .
1. Siswa tidak tepat dalam
mengunakan jeda, lafal,
penghayatan dan intonasi saat
membacakan puisi.
2. Siswa kuarang tepat dalam
mengunakan jeda, lafal,
penghayatan dan intonasi saat
membacakan puisi.
3. Siswa tepat dalam mengunakan
jeda, lafal, penghayatan dan
intonasi saat membacakan puisi.
Keterangan :
Penilaian pada aspek psikomotorik terdiri dari 2 aspek pengamatan, setiap
aspek memiliki skor nilai minimal 1 dan skor nilai maksimal 3. Jadi total skor
nilai minimal yang akan diperoleh siswa adalah 2 dan total skor nilai maksimal
adalah 6. Jika dibagi dalam predikat, maka nilai :
6 : psikomotorik siswa sangat baik
5 : psikomotorik siswa baik
4 : psikomotorik siswa cukup
2-3 : psikomotorik siswa kurang
40
LEMBAR OBSERVASI SISWA
SIKLUS II
A. Aspek Penilaian Afektif
No. Aspek yang
Dinilai
Skor Nilai Indikator Penilaian
1 2 3
1. Kesiapan
mengikuti
pelajaran
1. Siswa berpakaian tidak rapi, posisi
duduk salah.
2. Siswa berpakaian kurang rapi,
posisi duduk kurang benar.
3. Siswa berpakaian rapi, posisi
duduk benar.
2. Minat terhadap
topik
pembahasan
yang akan
berlangsung
1. Siswa tidak tertarik (suka) dengan
media yang telah disediakan guru
dan tidak memberikan respon
terhadap pertanyaan guru.
2. Siswa tertarik (suka) dengan
media yang telah disediakan guru
tetapi masih malu-malu
memberikan respon terhadap
pertanyaan guru.
41
3. Siswa tertarik (suka) dengan
media yang telah disediakan guru
dan memberikan respon
terhadappertanyaan guru.
3. Aktif dalam
pembelajaran)
1. Siswa tidak mempunyai keinginan
yang kuat untuk bertanya,
menjawab ataupun berpendapat
saat proses pembelajaran dan tidak
percaya diri.
2. Siswa mempunyai keinginan yang
kuat untuk bertanya, menjawab
ataupun berpendapat saat proses
pembelajaran dan kurang percaya
diri.
3. Siswa mempunyai keinginan yang
kuat untuk bertanya, menjawab
ataupun berpendapat saat proses
pembelajaran dan percaya diri.
4. Memperhatikan
penjelasan guru
1. Siswa tidak mendengarkan
penjelasan guru dan pandangan
tidak terpusat pada guru.
2. Siswa mendengarkan penjelasan
42
guru tetapi pandangan kurang
terpusat pada guru.
3. Siswa mendengarkan penjelasan
guru dan pandangan terpusat pada
guru.
5. Melaksanakan
tugas dari guru
1. Siswa tidak mengerjakan tugas
dari guru.
2. Siswa mengerjakan tugas dari
guru tetapi tidak tepat waktu
dalam pengumpulannya.
3. Siswa mengerjakan tugas dari
guru dan tepat waktu dalam
pengumpulannya.
6. Kerjasama
dalam kelompok
1. Siswa tidak saling bertukar
pendapat dan terlibat dalam
diskusi kelompok.
2. Siswa masih malu-malu bertukar
pendapat dan terlibat dalam
diskusi.
3. Siswa saling bertukar pendapat
dan terlibat dalam diskusi
kelompok.
43
7. Berani 1. Siswa cenderung diam selama
pembelajaran berlangsung.
2. Siswa masih malu-malu untuk
maju ke depan sebagai perwakilan
kelompok untuk memberikan
penjelasan terhadap hasil diskusi
dan kurang berani menanggapi
penjelasan dari teman tetapi berani
maju ke depan kelas untuk
melaksanakan penugasan dari
guru.
3. Siswa berani untuk maju ke
depan sebagai perwakilan
kelompok untuk memberikan
penjelasan terhadap hasil diskusi,
menanggapi penjelasan dari
teman, dan maju ke depan kelas
untuk melaksanakan penugasan
dari guru.
8. Menghargai
teman
1. Siswa tidak mendengar pendapat
atau penjelasan teman.
2. Siswa mendengar pendapat atau
44
penjelasan teman tetapi
pandangan kurang terpusat pada
teman yang sedang memberikan
pendapat atau penjelasan.
3. Siswa mendengar pendapat atau
penjelasan teman dan pandangan
terpusat pada teman yang sedang
memberikan pendapat atau
penjelasan.
Keterangan :
Penilaian pada aspek afektif terdiri dari 8 aspek pengamatan, setiap aspek
memiliki skor nilai minimal 1 dan skor nilai maksimal 3. Jadi total skor nilai
minimal yang akan diperoleh siswa adalah 8 dan total skor nilai maksimal
adalah 24. Jika dibagi dalam 4 predikat, maka nilai :
21–24 : afektif siswa sangat baik
17-20 : afektif siswa baik
13-16 : afektif siswa cukup
8-12 : afektif siswa kurang
45
B. Aspek Penilaian Psikomotorik
No. Aspek yang
Dinilai
Skor Nilai Indikator Penilaian
1 2 3
1. Ketepatan dalam
membuat puisi
sesuai dengan
tema yang
diberikan.
1. Siswa tidak tepat dalam mebuat
puisi sesuai dengan yang telah
diberikan oleh guru.
2. Siswa kurang tepat dalam
membuat puisi sesuai dengan yang
telah diberikan oleh guru.
3. Siswa tepat dalam membuat puisi
sesuai dengan yang telah
diberikan oleh guru.
2. Ketepatan dalam
pengunaan jeda,
lafal,
penghayatan dan
intonasi saat
membaca puisi .
1. Siswa tidak tepat dalam
mengunakan jeda, lafal,
penghayatan dan intonasi saat
membacakan puisi.
2. Siswa kurang tepat dalam
mengunakan jeda, lafal,
penghayatan dan intonasi saat
membacakan puisi.
3. Siswa tepat dalam mengunakan
46
jeda, lafal, penghayatan dan
intonasi saat membacakan puisi.
Keterangan :
Penilaian pada aspek psikomotorik terdiri dari 2 aspek pengamatan, setiap
aspek memiliki skor nilai minimal 1 dan skor nilai maksimal 3. Jadi total skor
nilai minimal yang akan diperoleh siswa adalah 2 dan total skor nilai maksimal
adalah 6. Jika dibagi dalam predikat, maka nilai :
6 : psikomotorik siswa sangat baik
5 : psikomotorik siswa baik
4 : psikomotorik siswa cukup
2-3 : psikomotorik siswa kurang
47
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS I
Lakukanlah hal berikut !
4. Amati dan tentukanlah jeda puisi dibawah ini!
Ilmu
Karya: S. Nadrotul Ain
Ilmu semua orang
Memerlukanmu
Aku belajar dengan tekun
Untuk mendapatkanmu
Buku adalah sumbermu
Bagai makanan
Yang kusantap setiap waktu
Tanpa ilmu
Aku tak berguna
Di dunia ini.
(Sumber : Buku BSE Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI Kelas V hal 51)
2. Lakukanlah tugas berikut ini dan isilah pertanyaan-pertanyaan yang ada
dibawah ini secara berkelompok !
Jawablah pertanyaan berikut ini !
TUGAS I
1. Setelah kalian mengamati puisi diatas, diskusikanlah dengan teman
sekelompok kalian tentukan jeda puisi di atas ?
48
TUGAS II
2. Apa yang dimaksud dengan puisi ?
3. Sebutkan unsur-unsur puisi !
4. Apa yang saja yang harus diperhatikan dalam membacakan naskah puisi?
5. Presentasikan hasil diskusi kalian (perwakilan kelompok)!
49
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS II
Lakukanlah hal berikut !
1. Amati Video yang ditayangkan oleh guru kalian dan tentukanlah jeda puisi
dibawah ini!
Ilmu
Karya: S. Nadrotul Ain
Ilmu semua orang
Memerlukanmu
Aku belajar dengan tekun
Untuk mendapatkanmu
Buku adalah sumbermu
Bagai makanan
Yang kusantap setiap waktu
Tanpa ilmu
Aku tak berguna
Di dunia ini.
(Sumber : Buku BSE Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI Kelas V hal 51)
2. Lakukanlah tugas berikut ini dan isilah pertanyaan-pertanyaan yang ada
dibawah ini secara berkelompok !
Jawablah pertanyaan berikut ini !
TUGAS I
50
1. Setelah kalian mengamati puisi diatas, diskusikanlah dengan teman
sekelompok kalian tentukan jeda puisi di atas ?
TUGAS II
2. Apa yang dimaksud dengan puisi ?
3. Sebutkan unsur-unsur puisi !
4. Apa yang saja yang harus diperhatikan dalam membacakan naskah puisi?
5. Presentasikan hasil diskusi kalian (perwakilan kelompok)!
51
Lampiran
DAFTAR NILAI SISWA PRA SIKLUS
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. Aisah Reeda Husain 75 55 Tidak tuntas
2. Amel Aprilianti 75 75 Tuntas
3. Apit Dika Pratama 75 55 Tidak tuntas
4. Alfin Putra Setyawan 75 60 Tidak Tuntas
5. M. Abdul Munif 75 55 Tidak tuntas
6. Eka Julian 75 45 Tidak tuntas
7. M. Faizin 75 35 Tidak tuntas
52
Lampiran
DAFTAR NILAI SISWA HASIL TES TERTULIS SIKLUS I
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. Aisah Reeda Husain 75 75 Tuntas
2. Amel Aprilianti 75 100 Tuntas
3. Apit Dika Pratama 75 85 Tuntas
4. Alfin Putra Setyawan 75 95 Tuntas
5. M. Abdul Munif 75 85 Tuntas
6. Eka Julian 75 60 Tidak Tuntas
7. M. Faizin 75 55 Tidak Tuntas
53
Lampiran
DAFTAR NILAI SISWA HASIL TES TERTULIS SIKLUS II
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. Aisah Reeda Husain 75 90 Tuntas
2. Amel Aprilianti 75 100 Tuntas
3. Apit Dika Pratama 75 100 Tuntas
4. Alfin Putra Setyawan 75 90 Tuntas
5. M. Abdul Munif 75 80 Tuntas
6. Eka Julian 75 80 Tuntas
7. M. Faizin 75 80 Tuntas
54
Lampiran
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
PENILAIAN AFEKTIF SIKLUS I
N
o.
Na
ma
Nilai J
M
L
A B C D E F G H
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 V
1 v v v v v v v v
1
8
2 V
2 v v v v v v v v
2
2
3 V
3 v v v v v v v v
2
2
4 V
4 v v
v v v
v v v
2
1
5 V
5 v v v v v v v v
1
4
6 V
6 v v v v v v v v
1
6
7 V
7 v v v v v v v
v
1
3
Keterangan :
V 1 : Aisah Reeda Husain
V 2 : Amel Aprilianti
V 3 : Apit Dika Pratama
V 4 : Alfin Putra Setyawan
V 5 : M. Abdul Munif
V 6 : Eka Julian
V 7 : M. Faizin
55
A : Kesiapan mengikuti pelajaran
B : Minat terhadap topik pembahasan yang akan berlangsung
C : Aktif dalam pembelajaran
D : Memperhatikan penjelasan guru
E : Melaksanakan tugas dari guru
F : Kerjasama dalam kelompok
G : Berani
H : Menghargai teman
56
Lampiran
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
PENILAIAN AFEKTIF SIKLUS II
N
o.
Na
ma
Nilai J
M
L A B C D E F G H
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 V
1 v v v v v v v v 22
2 V
2 v v v v v v v v 22
3 V
3 v v v v v v v v 23
4 V
4 v v v v v v v v 23
5 V
5 v v v v v v v v 21
6 V
6 v v v v v v v v 18
7 V
7 v v v v v v v v 18
Keterangan :
V 1 : Aisah Reeda Husain
V 2 : Amel Aprilianti
V 3 : Apit Dika Pratama
V 4 : Alfin Putra Setyawan
V 5 : M. Abdul Munif
V 6 : Eka Julian
V 7 : M. Faizin
A : Kesiapan mengikuti pelajaran
57
B : Minat terhadap topik pembahasan yang akan berlangsung
C : Aktif dalam pembelajaran
D : Memperhatikan penjelasan guru
E : Melaksanakan tugas dari guru
F : Kerjasama dalam kelompok
G : Berani
H : Menghargai teman
58
Lampiran
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
PENILAIAN PSIKOMOTORIK SIKLUS I
No. Nama
Nilai
Jumlah A B
1 2 3 1 2 3
1 V 1 v v 4
2 V 2 v v 5
3 V 3 v v 6
4 V 4 v v 6
5 V 5 v v 4
6 V 6 v v 4
7 V 7 v v
3
Keterangan :
V 1 : Aisah Reeda Husain
V 2 : Amel Aprilianti
V 3 : Apit Dika Pratama
V 4 : Alfin Putra Setyawan
V 5 : M. Abdul Munif
V 6 : Eka Julian
V 7 : M. Faizin
A :Keterampilan dalam memahami puisi dan tata cara membacakan puisi.
B :Ketepatan dalam pengunaan jeda, lafal, penghayatan dan intonasi saat
membaca puisi
59
Lampiran
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
PENILAIAN PSIKOMOTORIK SIKLUS II
No. Nama
Nilai
Jumlah A B
1 2 3 1 2 3
1 V 1 v v 6
2 V 2
v
v 6
3 V 3 v v 6
4 V 4 v v 6
5 V 5 v v 6
6 V 6 V v 4
7 V 7 v
v
4
Keterangan :
V 1 : Aisah Reeda Husain
V 2 : Amel Aprilianti
V 3 : Apit Dika Pratama
V 4 : Alfin Putra Setyawan
V 5 : M. Abdul Munif
V 6 : Eka Julian
V 7 : M. Faizin
A : Ketepatan dalam membuat puisi sesuai dengan tema yang diberikan.
B : Ketepatan dalam pengunaan jeda, lafal, penghayatan dan intonasi saat
membaca puisi .
60
LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS I
Nama sekolah : SD Islam Plus Kurma
Nama guru : Catra Kusuma Warnadi, S.Pd
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ semester : V /I
Hari/tanggal : Senin, 11 Januari 2016
Materi pokok : Puisi
Jumlah siswa : 7
Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom skala penilaian sesuai dengan hasil
pengamatan bapak/ibu pada saat mengamati proses pembelajaran di dalam kelas.
Silahkan mengisi lembar pengamatan sesuai dengan kenyataan.
No Aspek yang diamati 4 3 2 1
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa v
2 Memberi motivasi awal v
3 Memberikan apresepsi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan.
v
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
diberikan
v
5 Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
diberikan
v
Sikap guru dalam Proses Pembelajaran
61
6 Kejelasan artikulasi v
7 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
v
8 Antusiasme dalam penampilan v
9 Mobilitasi posisi mengajar v
Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
10 Bahan belajar disajikan sesuai langkah-langkah
yang direncanakan di RPP
v
11 Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar
(materi)
v
12 Kejelasan dalam memberikan cotoh v
13 Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
v
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
14 Guru menunjukkan gambar bagian alat
pernapasan manusia
v
15 Teknik pembagian kelompok v
16 Guru membagikan LKS v
17 Guru meminta bukti berupa penjelasan siswa
terhadap hasil pekerjaannya di LKS tugas I
v
18 Guru memberi penguatan dan penjelasan
terhadap materi bagian alat pernapasan
manusia dengan memakai penjelasan siswa
terdahulu.
v
19 Guru meminta dari perwakilan kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi.
v
20 Guru mendengar secara kritis dari penjelasan
siswa.
v
21 Guru menunjukkan media pembelajaran berupa
model sederhana tentang proses pernapasan
manusia.
v
22 Guru mendorong dan memfasilitasi siswa
mengaplikasikan konsep yang telah didapat
sebelumnya dalam situasi baru.
v
62
23 Guru memberi pujian dan tepuk tangan atas
kerja siswa
v
24 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal yang belum jelas
v
25 Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran yang telah berlangsung
v
Pemanfaatan Media Pembelajaran dan
Sumber Belajar
26 Menggunakan media secara efektif dan efisien v
27 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media v
Evaluasi Pembelajaran
28 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
v
29 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP v
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
30 Meninjau kembali materi yang telah diberikan v
31 Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
v
32 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
v
Tindak Lanjut (Follow Up)
33 Memberikan tugas kepada siswa baik secara
individu maupun kelompok
v
34 Menginformasikan materi atau bahan belajar
yang akan dipelajari berikutnya
v
Jumlah nilai 32 78 0 0
Total 110
Persentase 80,8%
63
Keterangan:
Skor:
A = 4 (baik sekali)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Salatiga, 11 Januari 2015
Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru pamong
Abdul Gani, S.S Catra Kusuma W, S.Pd
LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS II
64
Nama sekolah : SD Islam Plus Kurma
Nama guru : Catra Kusuma Warnadi, S.Pd
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ semester : V /I
Hari/tanggal : Rabu, 13 Januari 2016
Materi pokok : Puisi
Jumlah siswa : 7
Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom skala penilaian sesuai dengan hasil
pengamatan bapak/ibu pada saat mengamati proses pembelajaran di dalam kelas.
Silahkan mengisi lembar pengamatan sesuai dengan kenyataan.
No. Aspek yang diamati 4 3 2 1
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa v
2. Memberi motivasi awal v
3. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan.
v
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
diberikan
v
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
diberikan
v
Sikap guru dalam Proses Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi v
65
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
v
8. Antusiasme dalam penampilan v
9. Mobilitasi posisi mengajar v
Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
10. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-langkah
yang diencanakan di RPP
v
11. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar
(materi)
v
12. Kejelasan dalam memberikan cotoh v
13. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
v
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
14. Guru membentuk kelompok yang terdiri 3–4
siswa setiap kelompoknya (Teknik pembagian
kelompok)
v
15. Guru membagikan LKS v
16. Guru mengecek pengetahuan yang dimiliki siswa
dengan cara guru meminta perwakilan kelompok
memberi penjelasan sederhana mengenai
jawaban terhadap gambar hewan dengan nama
alat pernapasannya.
v
17. Guru memberi penguatan dan penjelasan secara
singkat terhadap materi bagian alat pernapasan
hewan dengan memakai penjelasan siswa
terdahulu
v
18. Guru meminta perwakilan dari kelompok
mencoba memberikan penjelasan yaitu dengan
menyampaikan hasil diskusi terhadap
pekerjaannya di LKS.
v
19. Guru mendengar secara kritis dari penjelasan
siswa.
v
20. Guru mengajak siswa untuk menerapkan konsep
atau pengetahuan yang dimiliki dalam situasi
baru yaitu dengan media kartu
v
21. Guru membagikan kertas atau kartu kepada
siswa secara acak. Setiap siswa memperolehkan
satu kertas atau kartu yang tertuliskan nama
v
66
hewan.
22. Guru menjelaskan petunjuk dalam pelaksanaan
tugas.
v
23. Guru memberi pujian dan tepuk tangan atas kerja
siswa.
v
24. Guru mengajak siswa untuk mengevaluasi atau
mengecek apakah yang ditempelkan sudah
sesuai antara nama hewan dengan nama alat
pernapasannya.
v
25. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran yang telah berlangsung
v
Pemanfaatan Media Pembelajaran dan
Sumber Belajar
26. Menggunakan media secara efektif dan efisien v
27. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media v
Evaluasi Pembelajaran
28. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
v
29. Penilaian yang diberikan seseuai dengan RPP v
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
30. Meninjau kembali materi yang telah diberikan v
31. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
v
32. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran v
Tindak Lanjut (Follow Up)
33. Memberikan tugas kepada siswa baik secara
individu maupun kelompok
v
34. Menginformasikan materi atau bahan belajar
yang akan dipelajari berikutnya
v
Jumlah 84 29
Total 113
Persentase 90,44 %
67
Keterangan:
Skor:
A = 4 (baik sekali)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Salatiga, 13 Januari 2015
Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru pamong
Abdul Gani, S.S Catra Kusuma W, S.Pd
68
69
70
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Ahmad Aizul Azmi Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
NIM :115- 11- 013 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI)
Dosen P. A : Dr.H. Muh Saerozi, M.Ag
No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai
1.
Orientasi Pengenalan Akademik
dan Kemahasiswaan (OPAK)
oleh DEMA STAIN Salatiga
20-22 Agustus 2011 Peserta 3
2.
Achievement Motivation
Training (AMT) “Membangun
Mahasiswa Cerdas Emosi,
Spiritual, dan Intelektual” oleh
CEC & Ittaqo STAIN Salatiga
23 Agustus 2011 Peserta 2
3.
Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) “ menemukan muara
sebagai mahasiswa rahmatan lil
alamin” oleh STAIN Salatiga
24 Agustus 2011 Peserta 2
4.
Seminar Entrepreneurship dan
Koprasi oleh KOPMA & KSEI
STAIN Salatiga
25 Agustus 2011 Peserta 2
5.
USER EDUCATION
(Pendidikan Pemakai) oleh
UPT PERPUSTAKAAN
20 September 2011 Peserta 2
71
STAIN Salatiga
6.
Seminar Grand Opening Nisa’ “
Hypnotheraphy” ( Concentrate
Your Mind, Get Your
Achievement) oleh LDK Darul
Amal
24 September 2011 Peserta 2
7.
Piagam Penghargaan
“Silaturrohmi dan Diskusi
SEMA dan Mahasiswa Baru
STAIN Salatiga”
13 Oktober 2011 Peserta 2
8.
Seminar Regional “
Meningkatkan Nasionalisme
Ditengah Goncangan
Disintegrasi dan Pengikisan
Ideologi Nasional” Oleh
MENWA STAIN Salatiga
26 Oktober 2011 Peserta 4
9. .
Seminar Regional Kebangsaan
“Negara Islam dalam Tinjauan
Islam Indonesia dan NKRI”
oleh IPNU Kab.Semarang dan
PMII Kota Salatiga
22 November 2011 Peserta 4
10.
Bedah Buku Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) “Sang
Maha – Segalanya Mencintai
Sang Maha – Siswa”
15 Mei 2012 Peserta 2
11. Seminar Nasional “Penerapan
Nilai – Nilai Syariah dalam
2 juni 2012 Peserta 8
72
Praktik Perekonomian”
12.
Pelatian Mengatasi Kecemasan
Tampil di Depan Umum
9 juni 2012 Peserta 2
13.
Dialog Publik dan Silaturahim
Nasional dengan tema
“Kemanakah Arah Kebijakan
BBM? Mendorong Subsidi
BBM Untuk Rkyat”
10 Nopember 2012 Peserta 2
14.
Seminar Nasional
“Kepemimpinan dan Masa
Depan Bangsa”
23 Februari 2013
Peserta 8
15.
Seminar Nasional
“Mengukuhkan Peran
Mahasiswa dalam Pengawalan
Perpolitikan di Indonesia”
31 Maret 2013 Peserta 8
16.
Seminar Nasional “ Minimnya
Pasokan Energi dalam Negeri;
Pembatasan Subsidi BBM dan
Peran Masyarakat dalam
Penghematan Energi” Oleh
HMJ Tarbiyah dan Syari’ah
STAIN Salatiga
20 April 2013
Peserta 8
17.
Seminar Pendidikan
“Menimbang Mutu dan
Kualitas Pendidikan di
Indonesia
2 Mei 2013 Peserta 2
73
18.
Seminar EPST, It’s Your
Chance to Express and Show
Up Your Skill”
11 Mei 2013 Panitia 3
19.
Seminar Nasional & Dialog
Publik “Penyesuaian Harga
BBM Bersubsidi”
27 Juni 2013 Peserta 8
20.
Workshop Enterpreneur
“Mahasiswa Berkarya, Kreatif,
mandiri, Solusi Perekonomian
Negeri”
29 Agustus 2013 Peserta 2
21.
Sosialisasi & Silaturahmi
Nasional “Peran Pemerintah
dalam Pengawasan LKM
(Lembaga Keuangan Mikro)”
30 September 2013 Peserta 2
22.
Seminar Nasional “Guru
Kreatif dalam Implementasi
Kurikulum 2013”
18 Nopember 2013 Peserta 8
23.
Seminar Nasional “Perbaikan
Mutu Pendidikan Melalui
Profesionalitas Pendidikan”
Oleh HMJ Tarbiyah STAIN
Salatiga
13 November 2014 Peserta 8
24.
Pengakbaran Mahasiswa Baru
PGMI STAIN Salatiga
“Harmoni Keluarga PGMI yang
Humanis dan Berkarakter:
27 Agustus 2014 Panitia 2
NIP. 19700510 199803 1 003
74
75
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Ahmad Aizul Azmi
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Kab.Semarang, 08 Juli 1993
Agama : Islam
Jenjang Pendidikan :
1. SD Negeri Reksosari 01, lulus tahun 2005
2. SMP NU Suruh, lulus tahun 2008
3. MAN Suruh, lulus tahun 2011
Masih menyelesaikan pendidikan S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
PGMI IAIN Salatiga.
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 02 Agustus 2015
Penulis
Ahmad Aizul Azmi
NIM. 11511013