peningkatan prestasi belajar akuntansi ... - core.ac.uk · lembar observasi, instrumen tes dan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
MELALUI STRATEGI MEMULAI PEMBELAJARAN DENGAN
PERTANYAAN
PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh :
Watik Sri Susilowati
K7407155
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
MELALUI STRATEGI MEMULAI PEMBELAJARAN DENGAN
PERTANYAAN
PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
Oleh:
WATIK SRI SUSILOWATI
K7407155
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Watik Sri Susilowati. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
MELALUI STRATEGI MEMULAI PEMBELAJARAN DENGAN
PERTANYAAN PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pada
pembelajaran melalui strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan dapat
meningkatkan prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK
Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilaksanakan sebanyak dua siklus di mana masing-masing siklus dilalui
dengan empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan;
(3) observasi tindakan; (4) refleksi tindakan. Subjek penelitian adalah seluruh
siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011
sebanyak 38 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti,
guru dan melibatkan partisipasi siswa, teknik pengumpulan data menggunakan
lembar observasi, instrumen tes dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan
strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan dapat meningkatkan prestasi
belajar akuntansi pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta
Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini terbukti dengan fakta-fakta sebagai berikut: (1)
Motivasi belajar, pada siklus I sebesar 78,9% menjadi 78,7% pada siklus II; (2)
partisipasi siswa mengalami peningkatan, pada siklus I sebesar 52, 6% menjadi
80,9% pada siklus II; (3) prestasi belajr akuntansi yang dilihat dari ketuntasan
belajar siswa mengalami peningkatan, dari siklus I sebesar 78,9% menjadi 100%
pada siklus II.
Kata kunci: strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan, motivasi belajar,
partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Watik Sri Susilowati. UPGRADING ACCOUNTING LEARNING
ACHIEVEMENT THROUGH LEARNING STARTS WITH A QUESTION
STRATEGY ON THE STUDENTS OF XI ACCOUNTING 1 SMK NEGERI 1
SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2010/2011. Thesis, Surakarta: Teacher
Training and Education. Sebelas Maret University Surakarta, June 2011.
The aim of this research is to determimine whether the application of
learning with learning start with a question strategy can upgrades accounting
learning achievement on XI accounting 1 SMK Negeri 1 Surakarta Academic
Year 2010/2011.
This research uses Classroom Action Research (CAR) method which
held two cycles in which each passed through four stages, that is: (1) action
planning; (2) action implementation; (3) action observation; and (4) action
reflection. The research subject is all of the XI Accounting 1 student on SMK
Negeri 1 Surakarta Academic Year 2010/2011 at rate of 38 students. This research
was held with the colaboration among researcher, the class teacher and involves
students‟s participation. Data collection technique using observation sheet, test
instrument, and documentation.
Based on the research result, it can be concluded that the application of
learning start with a question can upgrading accounting learning achievement on
XI Accounting 1 SMK Negeri 1 Surakarta Academic Year 2010/2011. This can
be proven by these following fact: (1) student‟s motivation from 78,9% on cycle I
become 78,7% on cycle II.(2) student‟s participation increased from 52,6% on
cycle I become 80,9% on cycle II. (3) learning achievement on accounting subject
that measured by evaluation test, showed by the completeness of student‟s
learning result indicates escalation that cycle I 78,9% become 100% on cycle II.
Key words: Learning start with a question strategy, motivation, students
participation and learning achievement.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”
(QS. Al ‘Alaq:1)
You can tell students what they need to know very fast
But they will forget what you tell them even faster
Melvin L Silberman
“If I had an hour to solve a problem and my life depended on
the solution, I would spend the first 55 minutes determining
the proper question to ask, for once I know the proper question,
I could solve the problem in less than five minutes.”
Albert Eintein
“Aku memutuskan untuk selalu memiliki kekuatan dan
keyakinan diri. Karena aku percaya, aku yakin, aku beriman,
bahwa cahaya kekuatan Tuhan yang menciptakan seluruh isi
alam semesta selalu mengalir dalam setiap keputusanku,
pikiranku, serta dalam semua tindakanku.
Sebab aku yakin bahwa sebenarnya aku hanyalah alat
bagi Tuhan untuk mewujudkan rencana-rencana-Nya.”
Erbe Sentanu
Kita tidak tahu, bahkan tidak akan pernah tahu
apa saja kehendak Allah yang berlaku untuk diri kita,
kecuali memang saat yang dirindu tiba.
Tapi satu hal yang harus kita tahu bahwa setiap rencana-Nya hanyalah indah
dan untuk kebaikan kita. So, positive thingking is well
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan untuk:
1. Ibu dan Babe yang selalu mendukung setiap keputusanku
2. Saudaraku Mbak Anik dan Joko atas segala kritik dan
do‟anya
3. To member “EMB”: Winda, Rini, Wahyu, TriSuk,
Taufiq Nurul, UmiSukri, Woro, dan Iska semangat
kalian memacuku menyelesaikan skripsi ini.
4. Santri Al Falah yang membuatku merasa hidup ini selalu
bermanfaat, Don‟t stop to learn.
5. Sahabatku cah Emotion, kakak-kakak dan adik-adik
tingkatku di Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
Bersama kalian, kenangan yang indah.
6. FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater
tercinta, kampus tempat kutimba ilmu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,
atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang telah memberikan izin penulisan sripsi ini.
3. Drs. Sudiyanto M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dengan penuh inspirasi dan bijaksana.
4. Sri Sumaryati S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan
dorongan, semangat, dan bimbingan dengan penuh inspirasi dan kesabaran.
5. Tim Penguji Skripsi yang bersedia menguji dan memberikan kritik dan saran.
6. Drs. Suyono M.Si, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Surakarta yang
memberikan izin penelitian skripsi ini.
7. Dra. Budyani Wt selaku guru pamong yang memberikan bimbingan dan
bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf
karyawan.
8. Siswi XI Akuntansi 1 yang bersedia berjuang keras membantu kelancaran
penulisan skripsi ini.
9. Ibu, Babe, Mbak Anik dan Joko yang selalu setia mendukungku.
10. Teman-teman seperjuangan di BKK Akuntansi, Tri Sukarni, Taufiq Nurul,
Wahyu, Woro, Umi Syukriani, Iska, Winda dan Rini.
11. Mbak Ruru, Mbak Ana dan Anna, Jazakillah atas setiap nasehat dan
motivasinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
12. Rekan-rekan angkatan 2007.
13. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan
dari Alloh SWT, amin ya Rabb.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca maupun perkembangan ilmu pengetahuan.
Surakarta, Juni 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................... i
PENGAJUAN SKRIPSI ............................................................................... ii
PERSETUJUAN ........................................................................................... iii
REVISI ........................................................................................................... iv
PENGESAHAN ............................................................................................. v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
MOTTO ......................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 9
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 9
1. Tinjauan Strategi Pembelajaran .................................................... 9
a. Pengertian Strategi Pembelajaran ............................................. 9
b. Komponen Strategi Pembelajaran ............................................. 11
c. Jenis Strategi Pembelajaran ...................................................... 13
2. Tinjauan Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan ..... 13
a. Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan ................. 13
b. Langkah-langkah Strategi Memulai Pembelajaran dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
Pertanyaan ............................................................................... 15
c. Penerapan Strategi Pembelajaran Dimulai dari Pertanyaan
untuk Akuntansi ...................................................................... 17
3. Tinjauan Motivasi Belajar ............................................................ 18
a. Pengertian Motivasi Belajar ...................................................... 18
b. Fungsi Motivasi Belajar ............................................................ 20
c. Indikator Motivasi Belajar ........................................................ 20
4. Tinjauan Partisipasi Siswa ............................................................ 22
a. Pengertian Partisipasi ................................................................ 22
b. Indikator Partisipasi .................................................................. 23
5. Tinjauan Prestasi Belajar .............................................................. 25
a. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................... 25
b. Indikator Prestasi Belajar .......................................................... 26
6. Tinjauan Mata Diklat Akuntansi .................................................. 28
a. Pengertian Akuntansi ................................................................ 28
b. Mata Diklat Akuntansi .............................................................. 29
c. Tujuan Mata Diklat Akuntansi .................................................. 30
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 30
C. Kerangka Berfikir ............................................................................... 31
D. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 34
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 34
B. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 35
C. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 35
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 38
E. Sumber Data ....................................................................................... 39
F. Prosedur Penelitian ............................................................................. 39
G. Proses Penelitian ................................................................................ 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 43
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................ 43
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI Akuntansi 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Di SMK Negeri 1 Surakarta ................................................................... 47
C. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................................... 49
D. Pembahasan ........................................................................................... 68
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN .................................................. 75
A. Simpulan ............................................................................................... 75
B. Implikasi ................................................................................................ 75
C. Saran ...................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 79
LAMPIRAN ..................................................................................................... 80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Nilai Hasil Ulangan Financial Statement .................................................. 2
2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ................................................... 34
3. Indikator ketercapaian Prestasi Belajar Akuntansi .................................... 42
4. Data Nilai Evaluasi Pra Siklus Materi Financial Statement ...................... 48
5. Kemampuan Guru dalam Penerapan Strategi Memulai Pembelajaran
dengan Pertanyaan Siklus I ....................................................................... 55
6. Motivasi Belajar akuntansi Siklus I ........................................................... 55
7. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus I .......................................... 56
8. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ............................................................. 56
9. Kemampuan Guru dalam Penerapan Strategi Memulai Pembelajaran
dengan Pertanyaan Siklus I ....................................................................... 64
10. Motivasi Belajar Akuntansi Siklus II ........................................................ 65
11. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus II ........................................ 66
12. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ........................................................... 66
13. Peningkatan Hasil Penelitian Siklus I dan II ............................................. 69
14. Peningkatan Kemampuan Guru dalam Penerapan Strategi Memulai
Pembelajaran dengan Pertanyaan .............................................................. 69
15. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ......................................................... 70
16. Peningkatan Partisipasi Siswa ................................................................... 72
17. Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa ..................................................... 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Kerangka Berfikir ......................................................................................... 32
2. Denah SMK Negeri 1 Surakarta .................................................................... 45
3. Struktur Organisasi SMK N 1 Surakarta ...................................................... 46
4. Grafik Hasil Penelitian ................................................................................. 69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Lembar Observasi Praktek Mengajar ........................................................ 81
2. Kisi-kisi Angket Mengajar ........................................................................ 84
3. Angket Motivasi Belajar ............................................................................ 85
4. Lembar Observasi Penilaian Partisipasi .................................................... 87
5. Catatan Lapangan 1 ................................................................................... 90
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 ............................................ 95
7. Materi Akuntansi Masuknya Sekutu Baru ............................................... 98
8. Pembagian Kelompok 1 .......................................................................... 101
9. Lembar Hasil Observasi Praktek Mengajar 1 .......................................... 102
10. Hasil Motivasi Belajar Siswa 1 ............................................................... 103
11. Analisis Hasil Motivasi 1 ........................................................................ 104
12. Lembar Hasil Observasi Partisipasi 1 ...................................................... 105
13. Soal Tugas Akuntansi Masuknya Sekutu Baru ...................................... 108
14. Kunci Jawaban Tugas 1 ........................................................................... 109
15. Kisi-kisi Soal Evaluasi 1 .......................................................................... 111
16. Soal Evaluasi 1 ........................................................................................ 112
17. Kunci Jawaban Evaluasi 1 ....................................................................... 113
18. Norma Penilaian Evaluasi 1 .................................................................... 116
19. Analisis Hasil Evaluasi 1 ........................................................................ 117
20. Lembar Jawaban Evaluasi Siswa 1 .......................................................... 128
21. Foto Kegiatan 1 ....................................................................................... 128
22. Catatan Lapangan 2 ................................................................................. 130
23. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 .......................................... 134
24. Materi 2 ................................................................................................... 138
25. Pembagian Kelompok 2 .......................................................................... 142
26. Lembar Hasil Observasi Praktek Mengajar 2 ......................................... 143
27. Hasil Motivasi Belajar Siswa 2 ............................................................... 145
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
28. Analisis Hasil Motivasi 2 ........................................................................ 147
29. Lembar Hasil Observasi Partisipasi 2 ...................................................... 148
30. Soal Tugas 2 ............................................................................................ 151
31. Kunci Jawaban Tugas 2 .......................................................................... 153
32. Kisi-kisi Soal Evaluasi 2 ......................................................................... 155
33. Soal Evaluasi 2 ......................................................................................... 156
34. Kunci Jawaban Evaluasi 2 ........................................................................ 157
35. Norma Penilaian Evaluasi 2 ..................................................................... 160
36. Analisis Hasil Evaluasi 1 ......................................................................... 161
37. Lembar Jawaban Evaluasi Siswa 1 ........................................................... 163
38. Foto Kegiatan 2 ........................................................................................ 169
39. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ................................................ 171
40. Surat Keterangan Penelitian ..................................................................... 172
41. Surat Permohonan Ijin Research / Try out ............................................... 173
42. Surat Keputusan Dekan FKIP .................................................................. 174
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan belajarnya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
Perubahan perilaku ini mencakup perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran, pembentukan sikap dan kepercayaan pada diri peserta didik. Hal ini
sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu untuk membantu dan memudahkan
peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan mengembangkan kemampuan
yang dimiliki. Maka dari itu, pembelajaran merupakan hal yang sangat penting
untuk segera diupayakan, sehingga perlu adanya pembelajaran yang berkualitas
agar keberhasilan pembelajaran dapat tercapai.
Upaya peningkatan kualitas pembelajaran merupakan hal penting yang
harus diperhatikan dalam sebuah proses pembelajaran. Upaya ini merupakan tugas
bagi masing-masing sekolah, terutama guru sebagai pendidik. Guru dalam
pembelajaran merupakan tenaga pendidik yang secara langsung terlibat dalam
proses pembelajaran, maka sebagai pendidik, guru memegang peranan penting
dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas.
Pembelajaran yang berkualitas ditunjang oleh beberapa unsur-unsur
pembelajaran antara lain tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, materi pelajaran dan evaluasi hasil belajar. Keseluruhan unsur-
unsur pembelajaran tersebut sangat berpengaruh pada keberhasilan proses belajar
mengajar. Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah hasil dari proses
pembelajaran yang hendak dicapai, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
optimal perlu disusun suatu strategi. Strategi pembelajaran dapat dikatakan
sebagai pola umum yang berisi tentang rentetan kegiatan, yang dapat dijadikan
pedoman agar kompetensi dalam tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
optimal. Penerapan strategi pembelajaran yang inovatif oleh guru diharapkan
dapat memudahkan siswa dalam belajar, membangkitkan motivasi belajar siswa
dan menjadikan siswa berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran.
Penerapan ini dilakukan dengan menggunakan metode yang sesuai dengan materi
yang diajarkan. Metode pembelajaran merupakan pola atau cara yang ditetapkan
sebagai hasil dari kajian strategi tertentu. Selanjutnya materi pelajaran, dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pemilihan materi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran sekaligus dilaksanakan
secara runtut agar siswa mampu memahami materi secara jelas dan mudah.
Evaluasi hasil belajar, unsur ini dilakukan untuk mengetahui berhasil tidaknya
peserta didik dalam pembelajaran, tujuan dari evaluasi hasil belajar adalah untuk
mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran
berlangsung.
Kenyataan yang terjadi selama ini, guru belum dapat menciptakan
pembelajaran yang berkualitas. Hal ini dapat dilihat dari kualitas proses maupun
hasil pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung kurang optimal yang
diindikasikan dengan kondisi siswa yang kurang antusias dalam pembelajaran
maupun kurangnnya partisipasi siswa. Lebih lanjut dampak yang dihasilkan dari
proses belajar tersebut adalah hasil pembelajaran yang kurang berkualitas pula.
Hasil ini dapat dilihat melalui prestasi belajar siswa yang kurang memuaskan.
Secara lebih detail mengenai kondisi kualitas pembelajaran akuntansi di
SMK Negeri 1 Surakarta khususnya kelas XI AK 1 yang kurang optimal, salah
satunya dapat ditunjukkan dengan melihat prestasi belajar siswa yang masih
kurang optimal. Prestasi belajar siswa ini dapat diketahui dengan melihat Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), untuk mata diklat akuntansi standar KKM yang
harus dicapai siswa cukup tinggi yakni 76,00. Hal inilah yang menyebabkan siswa
beranggapan bahwa mata diklat akuntansi sulit sehingga antusiasme belajar
akuntansi kurang, partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran rendah dan nilai
ulangan siswa kurang memuaskan. Berikut data hasil nilai ulangan akuntansi pada
materi Financial Statement:
Tabel 1. Nilai Hasil Ulangan Akuntansi Materi Financial Statement
No Interval Nilai Jumlah Siswa Keterangan
1. 0 – 50 6 Tidak Tuntas
2. 51 – 75 8 Tidak Tuntas
3. 76 – 100 24 Tuntas
Jumlah Siswa 38
Hasil ulangan siswa kelas XI AK 1 di SMK Negeri 1 Surakarta menunjukkan
bahwa ketuntasan hasil belajar hanya mencapai sekitar 63%, yaitu sebanyak 24
dari 38 siswa yang mampu memenuhi standar KKM, sedangkan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
dikatakan berhasil apabila mencapai ketuntasan hasil belajar sekitar 75%, yaitu
sekitar 29 siswa yang mencapai nilai ketuntasan dari 38 siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa prestasi belajar akuntansi siswa belum optimal.
Kualitas pembelajaran yang rendah juga nampak pada rendahnya tingkat
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Partisipasi ini terlihat dengan
kurangnya partisipasi siswa dalam bertanya terutama bila menghadapi masalah,
terlebih saat guru mengajukan pertanyaan, respon siswa untuk menjawab
pertanyaan juga sangat rendah, siswa juga tidak berani dalam menyampaikan
pendapat/gagasan maupun sanggahan, sehingga dalam proses pembelajaran siswa
begitu pasif dan hanya menerima materi yang disampaikan guru tanpa berani
memberikan respon. Hal ini juga tidak mutlak masalah bagi siswa, karena guru
juga memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Guru kurang mampu
menerapkan strategi yang bervariasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa
merasakan kegiatan pembelajaran berjalan menegangkan, tidak rileks dan kurang
menyenangkan.
Masalah lain yang turut berpengaruh dalam kualitas pembelajaran adalah
sumber belajar yang kurang memadai. Salah satu sumber belajar yang biasa
digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa adalah buku. Kurangnya referensi di
perpustakaan terutama pada mata diklat akuntansi menjadi masalah tersendiri.
Mata diklat akuntansi kelas XI berisi materi berupa siklus akuntansi dalam bahasa
inggris, tetapi perpustakaan belum mampu menyediakan referensi yang cukup,
sehingga dalam proses penguasaan materi siswa lebih bertumpu pada proses
pembelajaran yang diberikan guru di kelas. Masalah ini juga berpengaruh pada
antusiasme siswa dalam pembelajaran menjadi kurang, siswa cepat merasa bosan
dan cenderung mudah menyerah bila menghadapi masalah dalam pembelajaran.
Jadi, nampak bahwa pembelajaran yang berlangsung di kelas belum berkualitas.
Upaya peningkatan kualitas pembelajaran tidak terlepas dari berbagai
faktor yang mempengaruhinya, oleh karena itu diperlukan guru yang kreatif dan
inovatif untuk menciptakan kondisi belajar yang kondusif dan menyenangkan
agar dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik, sehingga siswa
dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan mampu meningkatkan prestasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Pembelajaran dapat dilaksanakan menjadi lebih menarik melalui variasi strategi
dalam bentuk strategi pembelajaran yang “baru”. Maka diperlukan strategi
pembelajaran yang bisa menarik perhatian siswa sehingga proses pembelajaran
menjadi menyenangkan dan kualitas pembelajaran akan meningkat.
Permasalahan dalam pembelajaran akuntansi yang terjadi di SMK Negeri
1 Surakarta khususnya kelas XI AK 1 dapat di atasi dengan sebuah strategi
pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa guna meningkatkan partisipasi
dan prestasi siswa dalam proses pembelajaran. Ada berbagai alternatif strategi
pembelajaran yang bisa digunakan yang diharapkan mampu mengatasi masalah
ini, salah satunya adalah strategi pembelajaran aktif.
Strategi pembelajaran aktif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan partisipasi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran
aktif akan menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehinggga siswa akan aktif
bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan, situasi pembelajaran akan
menjadi rileks tanpa perasaan tegang, penuh semangat, mendukung kelancaran
proses belajar mengajar, meningkatkan partisipasi siswa, serta membantu dalam
pencapaian hasil belajar yang memuaskan. Sehingga pada akhirnya diharapkan
akan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti akan mengadakan penelitian
mengenai strategi pembelajaran berkaitan dengan proses pembelajaran. Peneliti
dan guru akan menerapkan strategi “Pembelajaran Dimulai dari Pertanyaan“.
Strategi ini merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang diperkenalkan
oleh pakar psikologi pendidikan Melvin L Silberman, yang dikenal dengan
sebutan Learning Starts with a Question (LSQ), keunggulan strategi ini ialah
mampu untuk membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran terutama dalam
hal bertanya, sebagaimana menurut Melvin L Silberman (2007:144), “strategi
sederhana ini merangsang siswa untuk bertanya, kunci belajar”. Lebih lanjut,
melalui strategi ini siswa akan berpartisipasi aktif, prestasi siswa meningkat
sehingga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas XI akuntansi 1.
Berdasarkan latar belakang yang telah duraikan diatas, maka peneliti
tertarik melakukan penelitian mengenai strategi Pembelajaran Dimulai dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Pertanyaan yang akan diberi judul "Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi
melalui Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan pada Siswa
Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah yang muncul sehubungan dengan pembelajaran
pada mata diklat akuntansi. Beberapa masalah yang muncul dapat dirinci sebagai
berikut:
1. Prestasi belajar siswa yang diukur melalui standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) belum optimal. Hal ini berdasarkan data yang
menunjukkan hanya sekitar 63% siswa yang mampu memenuhi KKM.
2. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran, siswa cenderung tidak
memanfaatkan kesempatan untuk bertanya tentang kesulitan yang mereka
hadapi, bahkan bila guru memberikan pertanyaan, respon siswa untuk
menjawab sangat rendah.
3. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi
4. Referensi buku paket yang disediakan perpustakaan kurang memenuhi
kebutuhan siswa.
5. Siswa tidak terlalu antusias dan kurang berminat terhadap mata diklat
akuntansi karena siswa menganggap mata diklat tersebut dianggap sebagai
mata diklat yang sulit, sehingga siswa mudah menyerah dan bosan.
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah dapat teridentifikasi dan dikaji secara lebih mendalam,
maka perlu adanya pembatasan masalah. Pada penelitian ini, peneliti membatasi
masalah pada peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan penerapan strategi
Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan pada mata diklat akuntansi. Beberapa
hal yang terkait dengan peningkatan prestasi belajar ini adalah:
1. Penerapan strategi pembelajaran pada mata diklat akuntansi
2. Motivasi belajar akuntansi siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
3. Partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
4. Prestasi belajar akuntansi
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka
rumusan masalah secara umum yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: Bagaimana strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan
dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata diklat akuntansi di kelas XI
Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011?
Secara operasional rumusan masalah dapat dirinci sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran pada mata diklat
akuntansi di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran
2010/2011?
2. Bagaimana strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan dapat
meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran pada mata diklat
akuntansi di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran
2010/2011?
3. Bagaimana strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan dapat
meningkatkan prestasi belajar pada mata diklat akuntansi di kelas XI
Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka secara umum penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar pada mata diklat
akuntansi di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran
2010/2011 melalui penerapan strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan.
Secara operasional tujuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan informasi mengenai peningkatan motivasi belajar
siswa dalam pembelajaran pada mata diklat akuntansi di kelas XI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 melalui
penerapan strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan.
2. Untuk mendapatkan informasi mengenai peningkatan partisipasi siswa
dalam pembelajaran pada mata diklat akuntansi di kelas XI Akuntansi 1
SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 melalui penerapan
strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan.
3. Untuk mendapatkan informasi mengenai peningkatan prestasi belajar
pada mata diklat akuntansi di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1
Surakarta tahun ajaran 2010/2011 melalui penerapan strategi Memulai
Pembelajaran dengan Pertanyaan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi
dunia pendidikan yang bersifat teoritis maupun praktis. Manfaat tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran
maupun sebagai rujukan dalam bidang pendidikan khususnya mengenai strategi
pembelajaran aktif dalam usaha meningkatkan prestasi belajar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
di kelas guna meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan guru tentang
variasi strategi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Bagi Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Penerapan strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan diharapkan
mampu meningkatkan partisipasi dan motivasi siswa dalam mempelajari
akuntansi sehingga prestasi belajar siswa meningkat.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi peneliti
dalam hal penerapan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik
mata pelajaran akuntansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Strategi Pembelajaran
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan
keberhasilan dalam mencapai tujuan. Pada lingkup pembelajaran, seorang
guru juga akan mengharapkan hasil yang baik dalam proses pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu disusun suatu strategi agar tujuan
itu tercapai dengan optimal.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan. “Strategi
pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan
memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran,
yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya” (Hamzah B. Uno,
2009:2). Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan
kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang
dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Dilain pihak “...strategi mengajar dapat dikatakan sebagai ketrampil-
an-ketrampilan tertentu yang telah dikuasai guru dan dilakukan secara
berulang-ulang sehingga merupakan pola perilaku mengajar yang bertujuan
membantu siswa untuk mencapai tujuan-tujuan pengajaran” (Abdul Azis
Wahab, 2009:83).
Pada konteks pembelajaran, strategi pembelajaran adalah suatu pola
umum dalam kegiatan pembelajaran yang agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien, “Strategi merupakan garis besar haluan
bertindak dalam mengelola proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien” (Mulyani Sumantri, 2001:36). Garis
besar ini sama halnya dengan pola umum berarti bahwa suatu strategi pada
hakikatnya masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh. “...strategi
merupakan pola umum rentetan kegiatan yang dapat dijadikan pedoman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
(petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara optimal.” (Wina Sanjaya, 2008:99).
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.
Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving
something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something”. Jadi,
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian,
metode pada dasarnya berangkat dari suatu strategi tertentu. Terdapat
beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meng-
implementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: ceramah; demonstrasi;
diskusi; simulasi; laboratorium; pengalaman lapangan; brainstorming; debat,
simposium, dan sebagainya.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan
gaya pembelajaran. Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik. Misalnya, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah
siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya
secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas
yang jumlah siswanya terbatas.
Sementara taktik pembelajaran, merupakan gaya seseorang dalam
melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya
individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode
ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang
digunakannya. Pada penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi
dengan humor, sementara yang satunya lagi lebih banyak menggunakan alat
bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya
pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru,
sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang
bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Istilah yang lebih umum dari strategi pembelajaran adalah istilah
pendekatan (approach). Pendekatan memang tidak sama dengan strategi.
“Pendekatan adalah istilah yang diberikan untuk hal yang bersifat lebih
umum; dan strategi adalah penjabaran dari pendekatan yang digunakan itu.”
(Wina Sanjaya, 2008:100). Pendekatan dapat diartikan sebagai sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
Menurut Killen dalam Wina Sanjaya, 2008:100, “ada dua pendekatan
yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yaitu pendekatan
pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student centered approach) dan
pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru (teacher centered
approach). Maka tampak jelas, untuk menunjukkan proses pembelajaran dapat
dimulai dari istilah pendekatan, kemudian dijabarkan melalui strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, teknik dan baru taktik.
Berdasarkan berbagai uraian diatas dapat disimpulkan, strategi
pembelajaran merupakan penjabaran dari pendekatan dan merupakan pola
umum yang berisi rentetan kegiatan yang dapat dijadikan pedoman agar
kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
b. Komponen Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu pendekatan pengajaran dalam
mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan meteri secara
sistematis sehingga menghasilkan hasil belajar tertentu. Terdapat beberapa
pendapat mengenai komponen pembelajaran, sebagaimana diungkapkan Atwi
dalam Hamzah B Uno (2009:6) “secara garis besar strategi pembelajaran
mengandung komponen-komponen yaitu urutan kegiatan pembelajaran,
metode pembelajaran, media pembelajaran dan waktu pembelajaran”.
Komponen strategi juga dapat dilihat dalam prosedur pembelajaran,
sebagaimana dikemukakan Dick dan Carey dalam Hamzah B Uno, (2009:3)
“terdapat 5 komponen strategi pembelajaran, yaitu kegiatan pembelajaran
pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes dan
kegiatan lanjutan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran
secara keseluruhan memegang peranan penting. Pada kegiatan pendahuluan
ini guru diharapkan dapat menarik minat peserta didik atas materi yang akan
disampaikan sehingga akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar peserta
didik.
Penyampaian informasi, kegiatan ini seringkali dianggap sebagai
kegiatan yang paling penting dalam proses pembelajaran, padahal kegiatan ini
juga merupakan salah satu komponen strategi pembelajaran. Artinya, tanpa
adanya kegiatan pendahuluan yang menarik atau dapat memotivasi peserta
didik dalam belajar maka kegiatan penyampaian informasi menjadi tidak
berarti.
Partisipasi, berdasarkan prinsip student centered, peserta didik
merupakan pusat dari kegiatan pembelajaran. Maknanya bahwa proses
pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan
latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran.
Tes digunakan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah
tercapai pada diri peserta didik. Terakhir, kegiatan lanjutan. Kegiatan ini
dilakukan dengan tujuan agar siswa mampu mengembangkan kompetensi
yang telah diperoleh selama proses pembelajaran maupun untuk menguasai
sebagian kompetensi yang belum dikuasainya pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Berdasarkan pemaparan beberapa pendapat diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa strategi pembelajaran memiliki beberapa komponen yang
berfungsi dalam penyampaian isi/meteri pembelajaran yaitu adanya kegiatan
pembelajaran yang runtut mulai dari kegiatan pembelajaran pendahuluan,
penyampaian informasi yang meliputi metode maupun media pembelajaran,
adanya partisipasi peserta didik, serangkaian tes dan kegiatan lanjutan.
c. Jenis Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh
seorang guru dalam proses pembelajaran. Terdapat beberapa pendapat
mengenai jenis strategi pembelajaran. Menurut Rowntree dalam Wina
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Sanjaya, 2008:104, “strategi pembelajaran dikelompokkan kedalam strategi
penyampaian penemuan (exposition–discovery learning); strategi pembelajar-
an kelompok–strategi pembelajaran invidual (group-individual learning)”.
Pada strategi exposition, bahan pelajaran disajikan kepada siswa
dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut.
Sedangkan dalam discovery bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh
siswa melalui berbagai aktifitas.
Selain itu, strategi pembelajaran juga dapat dilihat dari pembelajaran
secara individual dan secara kelompok. strategi belajar secara individual
dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasil-
an pembelajaran siswasangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa
sendiri. Sedangkan, pembelajaran berkelompok dilakukan secara beregu.
Bentuk pembelajaran kelompok itu bisa dalam pembelajaran kelompok besar
atau siswa belajar dalam kelompok kecil. Strategi kelompok, tidak
memperhatikan kecepatan belajar individual, setiap individu dianggap sama.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Strategi
pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh seorang guru
dalam proses pembelajaran. Ada 2 jenis strategi yaitu strategi penyampaian-
penemuan dan strategi pembelajaran kelompok-individu.
2. Tinjauan Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan
a. Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan
Strategi pembelajaran merupakan keseluruhan proses pembelajaran
yang melibatkan berbagai komponen sebagai bagian dari prosedur yang
digunakan untuk menghasilkan hasil belajar tertentu. Bila dilihat dari
pengertian tersebut maka strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan
ini lebih mengarah pada strategi pembelajaran kelompok karena dalam strategi
ini siswa akan dibagi sebuah kelompok kecil dan berinteraksi didalamnya.
Strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan merupakan salah
satu strategi pembelajaran aktif yang diperkenalkan oleh pakar psikologi
pendidikan Melvin L Silberman. Pembelajaran ini memungkinkan siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar baik dalam hal
interaksi antar siswa maupun dengan guru terutama dalam hal bertanya.
“Strategi sederhana ini merangsang siswa untuk bertanya, kunci belajar”
(Silberman, 2007:145). Hal ini senada dengan “Pembelajaran aktif adalah
pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk melakukan sesuatu dan
berfikir mengenai apa yang dikerjakannya” (Haviluddin, 2010:29).
Selain itu, strategi pembelajaran aktif juga dapat memacu siswa
untuk memunculkan ide-ide yang kreatif melalui perubahan sikap siswa. Hal
ini sesuai dengan pernyataan “Active learning strategies encourage creative
application of knowledge by changing attitudes about the variety of
opportunities to use the material from class”. (Lightner, Benander, dan
Kramer, 2008:64). Strategi-strategi pembelajaran aktif mendorong penerapan
ide-ide kreatif yang dilakukan dengan merubah sikap yang berkaitan dengan
macam-macam peluang untuk menggunakan materi yang telah didapatkan di
dalam kelas.
Strategi ini dalam berbagai referensi dikenal dengan sebutan
Learning Starts with a Question (LSQ), merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan terus bertanya daripada
hanya menerima apa yang disampaikan guru. “Para peserta didik akan lebih
ditantang untuk membuat berbagai pertanyaan karena mereka mempunyai
kesempatan untuk memikirkan keseluruhan materi pelajaran”. (Melvin L
Silberman, 2007:143).
Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat siswa ini akan membangkitkan
minat, mendorong para siswa untuk berfikir lebih dalam dan menyediakan
peserta didik suatu keadaan belajar yang bermakna. Hal ini sesuai dengan
pernyataan “... Essential Questions (e.g., “Why do we need others?”) are
intriguing, open-ended questions that organize a project and are an effective
way to encourage students to think deeply and to provide them with a
meaningful context for learning...”(Light, 2009:14).
Berdasarkan pemahaman diatas strategi memulai pembelajaran
dengan pertanyaan ini merupakan strategi yang pelaksanaannya berfungsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
membantu siswa agar bersedia menyampaikan berbagai pertanyaan sejak
awal dan membuat siswa aktif karena mereka akan berfikir mengenai
keseluruhan materi.
b. Langkah-langkah Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan
Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan tersusun dari
beberapa prosedur yang sistematis. Berikut langkah-langkah strategi Memulai
Pembelajaran Pertanyaan menurut Agus Suprijono (2010:112) :
1) Pilih bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada siswa. dalam hal
ini bacaan tidak harus difotocopy. Cara lain adalah dengan cara
memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks. Usahakan
bacaan itu bacaan yang memuat informasi umum atau bacaan yang
memberi peluang untuk ditafsirkan berbeda-beda.
2) Mintalah kepada siswa untuk mempelajari bacaan secara sendirian
atau dengan teman.
3) Mintalah kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan
yang tidak dipahami. Anjurkan kepada mereka untuk memberi
tanda sebanyak mungkin. Jika waktu memungkinkan, gabungkan
pasangan belajar dengan pasangan yang lain, kemudian minta
mereka untuk membahas poin-poin yang tidak diketahui yang telah
diberi tanda.
4) Didalam pasangan atau kelompok kecil, minta kepada siswa untuk
menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca.
5) Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa.
6) Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
Prosedur strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan menurut
Melvin L Silberman (2007:145-146) sebagai berikut:
1) Distribusikan kepada peserta didik sebuah hand-out materi
pelajaran pilihan (Anda boleh menggunakan satu halaman dari satu
buku teks daripada satu hand-out). Kunci pemilihan materi adalah
kebutuhan untuk merangsang pertanyaan bagi sebagian pembaca.
Selebaran yang memberikan informasi luas tapi kurang detail atau
penjelasan yang dibatasi sangatlah sesuai. Sebuah grafik atau
diagram yang menaruk (sic) dan menggambarkan beberapa disiplin
ilmu merupakan pilihan yang baik. Teks yang terbuka untuk
diinterpretasi juga pilihan yang baik. Dengan harapan untuk
menimbulkan rasa ingin tahu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2) Suruhlah peserta didik mempelajari selebaran tersebut dengan
seoarang (sic) teman. Mintalah pasanan tersebut membuat
pengertian hand-out sebanyak mungkin dan identifikasi apa yang
tidak mereka mengerti. Dengan memberi tAnda (sic) dokumen
dengan pertanyaan-pertanyaan pada informasi yang tidak mereka
mengerti, doronglah peserta didik memasukkan tanda tanya
sebanyak mungkin yang mereka harapkan. Jika waktu mengizinkan,
benuklah pasangan kedalam kwartet dan berikan waktu pada
masing-masing untuk saling membantu. Seorang pengajar fisika,
misalnya membagikan diagram yang menggambarkan bagaimana
energi potensial berubah menjadi kinetik dengan menampilkan
seorang penyelam sirkus yang melompat dari ketinggian 50 kaki.
Para peserta didik bekerja sama dengan seorang partner untuk
memberikan tinjauan dan menentukan pertanyaan (contoh: Ketika
energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Apa perbedaan
mendasar antara energi kinetik dan potensial?).
3) Berkumpul lagi di kelas, dan jawab pertanyaan peserta didik dengan
tangkas. Anda mengajar dengan jawaban Anda terhadap pertanyaan
peserta daripada melalui sebuah “preset lesson” atau jika Anda
ingin, dengarlah seluruh pertanyaan dan kemudian ajarkan sebuah
“presed lesson”, buatlah usaha khusus untuk meresponss (sic)
pertanyaan yang diajukan peserta.
VARIASI
1) Jika Anda rasa bahwa peserta didik. (sic) Anda tidak ingin mencoba
memahami seluruh materi mereka sendiri, berikan informasi yang
mengorientasikan mereka atau beri mereka pengetahuan dasar yang
mereka butuhkan agar dapaat (sic) menjawab pertanyaan mereka
sendiri. Kemudian didahului dengan beberapa kelompok belajar.
2) Mulailah prosedur dengan belajar sendiri daripada belajar dengan
teman.
Lebih lanjut langkah-langkah strategi pembelajaran dimulai dari
pertanyaan menurut Hisyam Zaini (2007: 46-47)
1) Pilih bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada
siswa/mahasiswa. Dalam hal ini bacaan tidak harus difotokopi
kemudian dibagi pada siswa/mahasiswa, akan tetapi dapat dilakukan
dengan memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks.
Usahakan bacaan itu bacaan yang memuat informasi umum atau
yang tidak detail, atau bacaan yang memberi peluang untuk
ditafsirkan dengan berbeda-beda.
2) Mintalah siswa/mahasiswa untuk mempelajari bacaan sendirian atau
dengan teman,
3) Minta siswa/mahasiswa untuk memberikan tanda pada bagian yang
tidak dipahami. Anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak
mungkin, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
kemudian minta mereka untuk membahas poin-poin yang tidak
diketahui yang telah diberi tanda,
4) Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta siswa/mahasiswa
untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka
baca,
5) Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh
siswa/mahasiswa,
6) Sampaikan pelajaran/perkuliahan dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
Berdasarkan beberapa uraian langkah-langkah pembelajaran diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa strategi Pembelajaran Dimulai dari
Pertanyaan memiliki prosedur yang mengharuskan siswa untuk membuat
pertanyaan sebanyak mungkin mengenai materi yang akan mereka pelajari
dalam pembelajaran, sehingga akhirnya melalui pertanyaan tersebut
pembelajaran akan dimulai atau berlangsung.
c. Penerapan Pembelajaran Dimulai dari Pertanyaan untuk Akuntansi
Penerapan strategi pembelajaran dimulai dari Pertanyaan dalam
penelitian ini akan memanfaatkan hand out materi sebagai sumber belajar
yang diperoleh dari buku paket perpustakaan. Langkah-langkah penerapan
strategi Pembelajaran dimulai dari Pertanyaan pada mata diklat akuntansi
adalah sebagai berikut:
1) Guru membagi siswa dalam 9 kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 4-5 siswa.
2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi dan terus memberikan
instruksi agar memberi tanda pada materi yang tidak dipahami sebanyak
mungkin.
3) Guru meminta siswa untuk membahas bersama kelompok poin-poin yang
belum diketahui yang telah diberi tanda.
4) Guru meminta setiap kelompok menuliskan pertanyaan. Masing-masing
kelompok diberi kesempatan untuk menuliskan pertanyaan sebanyak-
banyaknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
5) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kertas pertanyaan kemudian
merotasinya pada kelompok yang lain.
6) Guru meminta masing-masing kelompok untuk mengutarakan jawaban
atas pertanyaan yang sebelumnya diterima, sehingga terjadi diskusi antar
kelompok.
7) Guru menyampaikan materi sebagai mediator maupun fasilitator.
Secara teknis, aplikasi dari strategi ini dimulai sejak awal
pembelajaran, yaitu membagi dalam beberapa kelompok secara heterogen
kemudian siswa mempelajari materi pelajaran. Setelah selesai siswa diminta
untuk menyampaikan pertanyaan melalui tulisan. Berdasarkan pertanyaan
tersebut, guru akan mengembangkannya dan selanjutnya akan digunakan
dalam proses pembelajaran.
3. Tinjauan Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat. “Motif adalah daya seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang
atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai
serangkaian tingkah laku atau perbuatan.” (Moh. Uzer Usman, 2005:28).
Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan
dalam tingkah laku, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga
sehingga muncul suatu tingkah laku tertentu.
“Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang
menyebabkan tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu.” (E.Mulyasa,
2006:58). Motivasi akan tumbuh dengan adanya dorongan untuk
melakukan sesuatu dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan. Seseorang
melakukan sesuatu kalau memiliki tujuan atas perbuatannya, demikian
halnya karena adanya tujuan yang jelas maka akan bangkit dorongan untuk
mancapainya. Motivasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan energi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
yang ada pada diri manusia, baik yang menyangkut kejiwaan, perasaan,
maupun emosi, dan kemudian bertindak atau melakukan sesuatu untuk
mencapai tujuan.
Dipandang dari faktor yang mempengaruhi, motivasi merupakan
suatu dorongan timbul dari dalam diri individu sendiri maupun timbul
akibat pengaruh dari luar dirinya yang biasa disebut dengan motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Hal ini senada dengan pendapat bahwa
”Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang
untuk mengadakan perubahan tingkah laku.” (Hamzah B. Uno, 2007:10).
Motivasi dan belajar memiliki kaitan yang erat, karena peserta
didik belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi belajar
yang tinggi. Maka bila motivasi dan belajar dikaitkan, dapat diartikan
bahwa motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul dalam diri
peserta didik untuk melakukan proses belajar. Hal ini senada dengan
pendapat yang menyatakan, “Hakikat motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung.” (Hamzah B. Uno, 2007:23).
Lebih jauh fokus motivasi belajar akan mengarah pada motivasi
berprestasi. Motivasi berprestasi ini mengacu standar keunggulan, bukan
hanya sekedar dorongan untuk bertindak, tetapi mengacu pada suatu
ukuran kebehasilan berdasarkan penilaian terhadap tugas yang dikerjakan
seseorang. “Motivasi berprestasi dapat diartikan dorongan untuk
mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan standar
keunggulan. (Djaali, 2009:107).
Berdasarkan berbagai uraian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan-kekuatan yang mendorong
peserta didik dalam belajar yang berasal dari dalam diri pribadi maupun
luar peserta didik untuk mencapai tujuan berdasarkan standar tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
b. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi diperlukan dalam proses pembelajaran. Tujuan
pembelajaran akan semakin optimal bila didalamnya terdapat motivasi,
jadi dapat dikatakan bahwa motivasi berkaitan dengan tujuan yang hendak
dicapai oleh seseorang. Sardiman (2001:83) menyebutkan fungsi dari
motivasi, antara lain :
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
4) Sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
c. Indikator Motivasi Belajar
Tinggi rendahnya motivasi seseorang dapat diketahui dari tingkah
lakunya. Ada beberapa pendapat dalam menilai seberapa tinggi motivasi
seseorang. Menurut Sardiman (2001: 81) motivasi yang ada pada diri
seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam
waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak
memerlukan dorongan dari luar untu berprestasi sebaik mungkin
(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai).
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk
orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik,
ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan
terhadap setiap tindakan kriminal, amoral dan sebagainya).
4) Lebih senang bekerja mandiri.
5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu).
7) Tidak mudah melepas hal yang diyakini itu.
8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Peserta didik yang memikili ciri-ciri diatas, maka dapat dikatakan
siswa tersebut memiliki motivasi yang cukup tinggi. Kegiatan
pembelajaan akan berhasil baik apabila siswa bersemangat untuk belajar,
memiliki motivasi belajar yang tinggi, sehingga guru diharapkan mampu
membangkitkan motivasi belajar peserta didik selanjutnya akan dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
Motivasi belajar mempunyai peranan besar dalam keberhasilan
seseorang dalam belajar. Indikator atau unsur motivasi belajar dapat
diklarifikasikan. Menurut Hamzah B. Uno (2007:23) indikator motivasi
belajar adalah sebagai berikut:
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4) Adanya penghargaan dalam belajar
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif
Pendapat lain mengungkapkan beberapa karakteristik individu
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi. Menurut Djaali (2009:109-110)
menyimpulkan bahwa individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab
pribadi atas hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-
untungan, nasib, atau kebetulan.
2) Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang
terlalu mudah dicapai atau terlalu besar risikonya.
3) Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan
balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau
tidaknya hasil pekerjaannya.
4) Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang
lain.
5) Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa
depan yang lebih baik.
6) Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau
keuntungan lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut
merupakan lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan.
Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
indikator motivasi belajar dalam penelitian ini meliputi: adanya keinginan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, mempunyai
harapan akan masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya
kegiatan menarik dalam belajar dan adanya lingkungan yang kondusif
untuk belajar.
4. Tinjauan Partisipasi Siswa
a. Pengertian Partisipasi
Proses pembelajaran merupakan salah satu bagian yang penting
dalam pembelajaran karena didalam proses pembelajaran inilah peserta
didik akan belajar. Peserta didik akan memperoleh informasi yang
disampaikan guru, maupun akan dibimbing guru untuk memperolehnya
melalui tingkah laku mereka berupa keaktifan atau partisipasi dalam
proses pembelajaran.
Partisipasi dalam proses pembelajaran merupakan kondisi siswa
ikut terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Keterlibatan ini terjadi baik
secara fisik maupun mental. Hal ini senada dengan pendapat Benjamin S.
Bloom dalam Suhaenah Suparno (2001:81) menyatakan “Partisipasi atau
keterlibatan siswa diartikan sebagai kegiatan dimana subjek yang belajar
ikut serta mempraktekan sesuatu, baik secara terbuka (overt) maupun
secara tertutup (covert)”.
Mulyasa (2009:241) “Partisipasi siswa dalam pembelajaran sering
juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran”. Pada setiap sesi dalam proses pembelajaran
partisipasi siswa sangat diperlukan, baik dalam hal kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti maupun kegiatan evaluasi pembelajaran.
Peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar. Hal ini
dikenal dengan istilah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) yang maknanya
bahwa pembelajaran akan berhasil bila peserta didiknya terlibat dalam
pembelajaran dalam bentuk partisipasi mereka pada proses pembelajaran.
Hamzah B. Uno (2009:6) “Terdapat beberapa hal penting yang berhubung-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
an dengan partisipasi peserta didik, yaitu 1) latihan dan praktik, 2) umpan
balik”.
Latihan dan praktik seharusnya dilakukan setelah peserta didik
diberi informasi tentang suatu pengetahuan, sikap dan ketrampilan
tertentu. Agar materi tersebut benar-benar terinternalisasi (relatif mantab
dan termantapkan dalam diri mereka) maka kegiatan selanjutnya adalah
hendakya peserta didik diberi kesempatan untuk berlatih atau mempraktik-
kan pengetahuan, sikap dan ketrampilan tersebut.
Umpan balik merupakan salah satu bagian penting partisipasi.
Segera setelah peserta didik menunjukkan perilaku sebagai hasil belajar-
nya, maka guru memberikan umpan balik terhadap hasil belajar tersebut.
Melalui umpan balik yang diberikan guru, peserta didik akan mengetahui
apakah jawaban yang merupakan kegiatan yang telah mereka lakukan
benar/salah, tepat/tidak tepat, ada sesuatu yang diperbaiki. Umpan balik
dapat berupa penguatan positif dan penguatan negatif. Melalui penguatan
positif diharapkan perilaku tersebut akan terus dipelihara atau ditunjukkan
oleh peserta didik. Sebaliknya, melalui penguatan negatif diharapkan
perilaku tersebut akan dihilangkan atau siswa tidak akan melakukan
kesalahan serupa.
Berdasarkan penjelasan yang telah diutarakan diatas maka dapat
diambil kesimpulan bahwa partisipasi siswa merupakan keterlibatan siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran, keterlibatan ini mengacu pada
pembelajaran lebih bersifa students center (pembelajaran berpusat pada
siswa).
b. Indikator Partisipasi
Partisipasi juga dapat diartikan sebagai keaktifan. Banyak jenis
partisipasi yang dapat dilakukan siswa di kelas. Partisipasi siswa tidak
cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti pada umumnya terdapat
di kelas-kelas.
Paul B. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam
kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
visual actifities, oral actifities, listening actifities, writing actifities,
drawing actifities, motor actifities, mental actifities, dan emotional
actifities (Sardiman, 2005:101).
1) Kegiatan-kegiatan visual, yang termasuk dalam kegiatan ini misalnya
partisipasi siswa dalam bentuk membaca, memperhatikan gambar
demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2) Kegiatan-kegiatan lisan, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,
diskusi, interupsi.
3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan, sebagai contoh kegiatan siswa
dalam bentuk mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, dan
pidato.
4) Kegiatan-kegiatan menulis, seperti misalnya aktifitas siswa dalam
bentuk menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5) Kegiatan-kegiatan menggambar, misalnya kegiatan siswa dalam
menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6) Kegiatan-kegiatan metrik, yang termasuk didalamnya antara lain:
melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi,
bermain, berkebun, beternak.
7) Kegiatan-kegiatan mental, sebagai contoh misalnya, menanggapi,
mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan,
mengambil keputusan.
8) Kegiatan-kegiatan emosional seperti misalnya, menaruh minat, merasa
bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Penilaian proses belajar mengajar dapat dilakukan untuk melihat
sejauh mana partisipasi atau keaktifan siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar. Menurut Nana Sudjana (2009:61) Keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran dapat dilihat dalam hal:
1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
2) Terlibat dalam pemecahan masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
3) Bertanya kepada siswa lain atau kepada kepada guru apabila
tidak memahami persoalan yang dihadapinya
4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah
5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang
diperolehnya
7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang
sejenis
8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang
dihadapinya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
penelitian ini indikator partisipasi siswa mengacu pada aktifitas atau
partisipasi dalam bentuk bertanya, mengeluarkan pendapat atau memberi-
kan sanggahan, mengerjakan tugas dan kerjasama dalam kelompok.
5. Tinjauan Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi merupakan salah satu bukti bahwa peserta didik telah
melakukan kegiatan belajar mengajar, melalui prestasi ini peserta didik
dapat mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan dalam proses belajar
mengakar. “Prestasi belajar adalah hasil yang yang diperoleh berupa
kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai
hasil dari aktivitas dalam belajar”. (Syaiful Bahri Djamarah, 2002:88).
Pembelajaran merupakan proses yang didalamnya peserta didik akan
melakukan berbagai aktifitas fisik maupun mental, sehingga pada akhirnya
pada diri peserta didik akan mengalami berbagai perubahan.
“Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek
pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak
peserta didik” (Zainal Arifin, 2010:11), prestasi lebih mengarah pada
aspek kognitif siswa saja yang berhubungan dengan pengetahuan siswa
pada materi pelajaran, sedangkan hasil belajar lebih mengarah pada aspek
kognitif, afektif dan psikomotor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Berdasarkan beberapa pengertian prestasi diatas, dapat disimpul-
kan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil usaha yang telah dicapai
siswa selama proses belajar yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka,
huruf maupun simbol pada periode tertentu.
b. Indikator Prestasi Belajar
Pembelajaran bertujuan agar terjadinya proses perubahan pada
tingkah laku peserta didik. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan
pengumpulan fakta-fakta semata, tetapi dalam bentuk ketrampilan, sikap
dan kepribadian, minat, ataupun perubahan-perubahan lainnya yang ber-
manfaat pada pribadi peserta didik dan pihak lain. Ketercapain tujuan
pembelajaran ini dapat dilihat dengan mengetahui sejauh mana keberhasil-
an siswa dalam pembelajaran.
Salah satu hal yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh tingkat keberhasilan siswa perlu diadakan kegiatan evaluasi sehingga
hal ini mampu menggambarkan prestasi siswa. hal ini senada dengan
pendapat, “evaluasi adalah suatu proses yang sitemetis dan berkelanjutan
untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan”.
(Zainal Arifin, 2005:5).
Tujuan diadakannya evaluasi ini untuk mengetahui keefektifan
dan keberhasilan kegiatan belajar mangajar, sehingga dapat dilakukan
evaluasi secara kontinue. Fungsi utama prestasi belajar menurut Zainal
Arifin (2005:12) antara lain:
1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi intern dan ekstern dari
suatu institusi pendidikan.
4) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik.
Secara lebih jelas untuk mengetahui seberapa tingkat
keberhasilan melalui kegiatan evaluasi yang melibatkan Kriteria
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum
berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam
menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak
diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Acuan kriteria
mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap
hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang belum
tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria
ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan
atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir
sama. Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target
ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpukan bahwa
prestasi merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui didalam
kegiatan pembelajaran. Pada penelitian ini, indikator pencapaian prestasi
belajar untuk mata diklat akuntansi dilihat dari ketuntasan hasil belajar
(standar nilai KKM 76,00) melalui kegiatan evaluasi berupa tes tertulis.
6. Tinjauan Mata Diklat Akuntansi
a. Pengertian Akuntansi
Menurut Soemarso (2004:3), dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar menjelaskan pengertian akuntansi menurut
AAA (American Accounting Association) yaitu : “…proses
pengidentifikasian, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
mereka yang menggunakan informasi tersebut”. Pendapat lain
dikemukakan oleh beberapa ahli seperti yang dikutip oleh Akhmad
Widodo (2006:3) yaitu :
1) Akuntansi pada dasarnya merupakan suatu proses untuk
menghasilkan suatu informasi yang digunakan untuk
pengambilan keputusan dan untuk mengendalikan organisasi.
(Akuntansi Keuangan PPPA, DEPDIKBUD)
2) Akuntansi merupakan bahan kajian mengenai suatu sistem untuk
menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan.
Informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka pengambilan
keputusan dan tanggung jawab di bidang keuangan baik oleh
pelaku ekonomi swasta (Akuntansi Perusahaan), pemerintah
(Akuntansi Pemerintah), ataupun organisasi masyarakat lainnya
(Akuntansi Publik). (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2003)
3) Suatu proses pengidentifikasian atau pengkajian, pengukuran,
dan pengkomunikasian informasi dalam membuat pendapat-
pendapat dan keputusan-keputusan. (terjemahan bebas definisi
akuntansi “A Statemant basic accounting theory”, American
Accounting Accociation)
4) Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah
menyediakan data akuntatif, terutama yang bersifat keuangan
dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi dalam pemilihan alternatif
suatu keadaan. (terjemahan bebas definisi akuntansi dari :
American Institute of Certified Public Accountant)
Pengertian akuntansi dapat disimpulkan dari segi hasil,
merupakan kegiatan yang menghasilkan informasi keuangan suatu unit
organisasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan, sedang dari segi
proses adalah proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dengan
cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang
umumnya bersifat keuangan. Maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi
merupakan keseluruhan sistem dan prosedur mengenai cara pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan pelaporan transaksi keuangan dari entitas
ekonomi serta menafsirkan hasil laporan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
b. Mata Diklat Akuntansi
Kurikulum Sekolah Menengah kejuruan (SMK), menyatakan
bahwa akuntansi merupakan salah satu mata diklat. Mata diklat akuntansi
merupakan mata diklat yang utama bagi program akuntansi di SMK yang
tersusun dari beberapa kompetensi yang harus dikuasai siswa. Lingkup
kompetensi akuntansi untuk kelas XI AK 1 semester genap tahun ajaran
2010/2011 adalah sebagai berikut:
1) Membukukan jurnal penyesuaian perusahaan Firma menggunakan
istilah akuntansi.
2) Menyusun laporan keuangan perusahaan Firma menggunakan istilah
akuntansi.
3) Membukukan jurnal penutupan perusahaan Firma menggunakan istilah
akuntansi.
4) Membukukan jurnal penyesuaian perusahaan Perseroan Terbatas (PT)
dengan menggunakan istilah akuntansi.
5) Menyusun laporan keuangan perusahaan Perseroan Terbatas (PT)
dengan istilah akuntansi.
6) Membukukan jurnal penutupan perusahaan Perseroan Terbatas dengan
istilah akuntansi.
Pada penelitian ini, ruang lingkup mata diklat akuntansi terfokus
pada kegiatan yang berlangsung pada perusahaan persekutuan Firma
diantaranya akuntansi masuknya sekutu baru, akuntansi keluarnya sekutu
baru, dan akuntansi likuidasi pada persekutuan Firma.
1) Akuntansi masuknya sekutu baru mencakup kegiatan bila sekutu baru
membeli sebagian dari penyertaan sekutu lama dan bila sekutu baru
menyerahkan aktiva sebagai penyertaan.
2) Akuntansi keluarnya sekutu Firma mencakup bila terjadi keluarnya
anggota sekutu pada saat pembayaran penyertaan terjadi kelebihan
yang diperlakukan sebagai bonus maupun goodwill.
3) Akuntansi likuidasi persekutuan firma mencakup bagaimana
pencatatan bila terjadi likuidasi ke dalam general journal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
c. Tujuan Mata Diklat Akuntansi
Tujuan mempelajari akuntansi di SMK adalah untuk memberikan
pengetahuan dan ketrampilan pada siswa yang nantinya diharapakan dapat
langsung dimanfaatkan dalam masyarakat. Hal ini berbeda dengan tujuan
pada SMA yang mengacu pada pengetahuan mengenai dasar-dasar yang
akan dimanfaatkan pada perguruan tinggi. Mata diklat akuntansi yang
diajarkan di SMK berupa materi-materi yang banyak terdapat latihan
bukan hanya sekedar penguasaan konsep tapi lebih pada pengaplikasian
dalam kehidupan nyata atau akuntansi dalam perusahaan, yang meliputi
ketrampilan akuntansi yang berlaku pada beberapa perusahaan.
Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mata diklat
akuntansi di tingkat SMK bertujuan untuk memberikan kemampuan dalam
kompetensi akuntansi sehingga diharapkan siswa yang keluar dari sekolah
akan dapat langsung terjun ke dunia usaha atau dunia industri karena telah
memiliki kemampuan berupa ilmu akuntansi.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Elvin Rangga Firmansyah (2010). Upaya Meningkatkan Kemampuan Afektif
siswa Kelas X-9 SMA Negeri 3 Surakarta Melalui Strategi Pembelajaran
Learning Start with a Questions disertai Modul Hasil Penelitian Zygomycota.
Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan pelaksanaan tindakan kelas
melalui penggunaan strategi pembelajaran Learning Start with a Questions
disertai modul hasil penelitian pada pokok bahasan Zygomycotina dapat
meningkatkan kemampuan afektif siswa dalam pembelajaran Biologi.
2. Rismawati Ratna Esti (2010). Peningkatan Keaktifan siswa dalam
pembelajaran Matematika melalui Metode Learning Start with a Question
(PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Negeri 3 Wonogiri). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan Learning Starts with a
Question mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Persamaan penelitian yang akan penulis lakukan dengan penelitian
sebelumnya adalah sama-sama melakukan penelitian tindakan kelas dengan
strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan (Learning Start with a
Question), sedangkan perbedaannya terletak pada objek pengamatan yakni pada
prestasi belajar siswa di dalam kelas dengan fokus pengamatan pada motivasi
belajar siswa, partisipasi siswa dan ketuntasan hasil belajar.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran untuk dapat memberikan
jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Kerangka berpikir ini
digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik, didasarkan pada kajian
teori dan hasil penelitian yang relevan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran akuntansi di
SMK Negeri 1 Surakarta adalah guru belum menggunakan strategi pembelajaran
yang dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran
akuntansi. Perhatian dan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran
akutansi masih sangat kurang, partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
belum terlalu terlihat. Banyak siswa yang masih ragu saat harus mengajukan
pertanyaan mengenai materi yang belum mereka pahami pada guru terlebih bila
guru mengajukan pertanyaan siswa, respon siswa sangatlah pasif sehingga
berdampak pada prestasi belajar mereka yang kurang optimal.
Pemilihan strategi yang tepat akan lebih memudahkan siswa menguasai
materi. Strategi yang dapat dijadikan alternatif dalam penelitian ini adalah strategi
memulai pembelajaran dengan pertanyaan. Strategi ini memberikan berbagai
kesempatan kepada siswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Melalui strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan siswa akan
diarahkan untuk membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai materi yang
belum dipahami saat awal pembelajaran. Siswa akan didorong secara terus
menerus untuk memikirkan isi materi selama pembelajaran. Kegiatan awal ini ini
diharapkan mampu menggugah dan selanjutnya memunculkan motivasi siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
untuk belajar. Motivasi yang meningkat ini diharapkan mampu meningkatkan
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, dalam tahap ini siswa akan selalu
didorong untuk berpartisipasi secara aktif dan selanjutnya, hasil yang diharapkan
pada penelitian ini adalah prestasi belajar akuntansi mengalami peningkatan.
Berdasarkan pada kajian teori dan tema yang diambil dalam masalah
penelitian di atas dan sesuai dengan judul masalah penelitian, maka dapat di-
gambarkan kerangka pemikiran secara holistik dan sistematis sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang sedang
diteliti. “Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.”
(Kasihani Kasbolah, 2001:36). Hipotesis penelitian ini diturunkan berdasarkan
Penerapan Strategi Memulai Pembelajaran dengan
Pertanyaan
pada mata diklat akuntansi
Motivasi belajar siswa meningkat
Prestasi belajar akuntansi meningkat yang dilihat dari
ketuntasan belajar siswa
Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
cara berfikir deduktif, yakni menentukan jawaban sementara atas dasar analisis
teori pengetahuan ilmiah yang relevan dengan permasalahan melalui penalaran.
Berdasarkan teori-teori yang dikaji, penelitian yang relevan, dan
kerangka berfikir maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: melalui penerapan strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan
dalam mata diklat akuntansi dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa
kelas XI akuntansi 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Surakarta, yang beralamat
di Jalan Sungai Kapuas No.28 Surakarta. Sekolah ini dipimpin oleh Bapak Drs.
Suyono selaku kepala sekolah. Sekolah ini memiliki kelas yang terdiri atas:
a. Kelas X sebanyak 6 kelas, yang terdiri dari 2 kelas Akuntansi, 2 kelas
Administrasi Perkantoran dan 2 kelas Tata Niaga.
b. Kelas XI sebanyak 6 kelas, yang terdiri dari 2 kelas Akuntansi, 2 kelas
Administrasi Perkantoran dan 2 kelas Tata Niaga.
c. Kelas XII sebanyak 6 kelas, yang terdiri dari 2 kelas Akuntansi, 2 kelas
Administrasi Perkantoran dan 2 kelas Tata Niaga.
2. Waktu Penelitian
Peneliti merencanakan pelaksanaan penelitian dari bulan Desember 2010
sampai Juni 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan
laporan penelitian dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Jenis Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
Kegiatan
1. Persiapan
Penelitian
a. Penyusunan
Judul
b. Penyusunan
Proposal
c. Perijinan
2. Perencanaan
Tindakan
3. Implementasi
Tindakan
a. Siklus I
b. Siklus II
4. Review
5. Penyusunan
Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian untuk
diambil datanya. Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas XI
Akuntansi 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa sebanyak
38 siswa. Alasan pemilihan kelas ini sebagai tempat penelitian adalah
a. Terdapat masalah dalam kelas tersebut yakni mengenai prestasi belajar siswa.
Hal ini terlihat dengan adanya ketuntasan belajar yang kurang optimal.
b. Sekolah terutama kelas tersebut belum pernah dipergunakan sebagai objek
penelitian sejenis, sehingga mampu terhindar dari kemungkinan penelitian
ulang.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata
diklat akuntansi yaitu Ibu Dra. Budyani W yang akan membantu dalam selama
penelitian berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian bisa
terkontrol sekaligus menjaga validitas hasil penelitian.
2. Obyek Penelitian
Objek pada penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah berbagai kegiatan
yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran yang
terdiri dari:
a. Pemilihan strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan
b. Pelaksanaan strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan
c. Suasana belajar saat berlangsungnya pembelajaran
d. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran
e. Ketuntasan belajar siswa terhadap standar KKM (76,00)
C. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan
Kelas. Istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Action Research (CAR)
yang mengandung pengertian suatu kegiatan penelitian yang dilakukan dalam
kelas. Pengertian disini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, namun se-
kelompok siswa yang dalam waktu yang lama, menerima pelajaran yang sama
dari guru yang sama pula. Hal ini senada dengan Suharsimi Arikunto (2009:3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
“...penelitian tindakan kelas dapat dilakukan tidak hanya di ruang kelas, tetapi
dimana saja tempatnya, yang penting ada sekelompok anak yang sedang belajar”
dan yang menjadi indikator bahwa peserta didik belajar adalah otaknya aktif
berfikir, mencerna bahan yang sedang dipelajari.
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian tindakan
yang bersifat praktis, karena penelitian berhubungan dengan kegiatan yang
dipraktikkan guru dalam tugasnya sehari-hari. Dalam penelitian tindakan kelas,
peneliti melakukan penelitian untuk memperbaiki keadaan di kelas. “Disebut PTK
karena proses penelitian ini melakukan tindakan perbaikan dikelas yang diteliti”.
Husaini Usman (2008:147)
“Penelitian tindakan kelas merupakan suatu cara memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme guru, karena guru merupakan orang yang paling
tahu mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran” E.Mulyasa
(2009:154). Kondisi ini memungkinkan seorang guru mampu melaksanakan PTK
secara efektif tanpa harus meninggalkan tugasnya sebagai guru, karena dengan
adanya PTK, guru dapat mengajar sekaligus memperbaiki kualitas pembelajaran
di kelas.
Untuk lebih mengetahui secara jelas mengenai penelitian tindakan kelas,
maka perlu diketahui terlebih dahulu tiga pengertian yang membentuk Penelitian
Tindakan Kelas. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:2-3),
Ada tiga pengertian yang dapat diterangkan:
1. Penelitian -menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan -menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tjuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian
siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas -dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam
bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas
adalah sekelompok siswa yang dalam kurun waktu yang sama,
menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Dengan menggabungkan ketiga kata diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa penelitian tindakan kelas adalah upaya untuk memperbaiki mutu
pembelajaran dalam sebuah tindakan yang dilakukan secara sadar.
Penelitian tindakan kelas berbeda dengan penelitian formal. Bila dalam
penelitian formal bertujuan menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat
umum sedangkan dalam penelitian tindakan kelas lebih menekankan pada untuk
memperbaiki kinerja dan sifatnya kontektual.
Penelitian tindakan kelas terdiri atas rangkaian empat kegiatan utama
yang ada dalam setiap siklus, “yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi”. (Suhardjono, 2009:75-80)
1. Perencanaan
Pada tahapan ini berupa penyusunan rancangan tindakan yang menjelaskan
tantang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan
tersebut dilakukan.
Secara lebih rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai
berikut:
a. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah
b. Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan
melatarbelakangai PTK
c. Merumuskan masalah secara jelas
d. Merumuskan hipotesis sebagai penetapan cara yang akan dilakukan untuk
menemukan jawaban
e. Menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrumen
pendukung
f. Menbuat secara rinci rancangan tindakan.
2. Tindakan
Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran
diterapkan. Rancangan atau skenario tindakan yang dilakukan sebaiknya
dijabarkan serinci mungkin secara tertulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. Pengamatan
Pengamatan berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait
dengan prosesnya. Tahap ini berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan
tindakan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi
keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.
4. Refleksi
“Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persisi
seperti yang telah dicatat dalam observasi”. (Suwarsih madya, 2007:63).
Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan dan kendala yang
nyata dalam tindakan. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara
mendalam tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah
terkumpul kemudian dievaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas dengan cara
observasi, dokumentasi dan tes.
1. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengamati proses
pembelajaran di kelas. “Observasi dilaksanakan untuk mengetahui seberapa
pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun, seberapa proses
yang terjadi yang diharapkan”. (Basrowi & Suwandi, 2008:127). Observasi hanya
dilakukan sebatas mengamati, mengidentifikasi dan mencatat apa kekurangan dan
kelebihan dalam proses pembelajaran. Catatan lapangan sebagai salah satu wujud
dari pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa
atau untuk melukiskan suatu proses. Selain itu juga digunakan lembar observasi
untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan setiap indikator dalam penelitian ini
yang mencakup observasi mengenai partisipasi siswa dan motivasi belajar siswa.
2. Dokumentasi
Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah menggunakan
teknik dokumentasi. Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran
bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan. Dokumentasi ini mampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
memperlihatkan peristiwa penting misalnya aspek kegiatan kelas. Data yang
dihasilkan dari kegiatan ini berupa gambar atau foto kegiatan pembelajaran.
3. Tes
Tes merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil dari
penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian berupa nilai yang diperoleh siswa
yang akan didasarkan pada standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga
akan diketahui seberapa jauh peningkatan ketuntasan belajar siswa selama
pembelajaran. Tes dilakukan dengan tes tertulis.
E. Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam PTK berupa segala gejala atau peristiwa
yang mengandung informasi yang berkaitan dengan kriteria keberhasilan yang
telah ditetapkan. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber yang
meliputi:
1. Dokumen/arsip sekolah mengenai data siswa dan prestasi belajar siswa dilihat
dari nilai siswa.
2. Guru mata diklat laporan keuangan kelas XI akuntansi 1.
3. Siswa kelas XI akuntansi 1 sebagai subjek penelitian. Data yang diperoleh
berupa lembar motivasi dan partisipasi siswa, nilai tes akuntansi siswa saat
strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan diaplikasikan.
4. Proses kegiatan belajar mengajar akuntansi saat strategi Memulai Pembelajar-
an dengan Pertanyaan diaplikasikan.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam
penalitian dari awal sampai akhir secara urut. Prosedur penelitian ini terdiri dari
beberapa tahap kegiatan yaitu:
1. Tahap Pengenalan Masalah
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah:
a. Mengidentifikasi masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori
yang relevan
2. Tahap Persiapan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:
a. Penyusunan jadwal penelitian
b. Penyusunan bentuk tindakan yang sesuai dalam bentuk RPP
c. Penyusunan soal evaluasi
3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan
Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu: siklus I dan siklus
II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan interprestasi, serta tahap analisis dan refleksi.
4. Tahap Implementasi tindakan
Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dengan menerapkan
strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan yaitu untuk meningkatkan
prestasi belajar pada mata diklat laporan akuntansi. Hal ini diukur dari tingkat
keaktifan siswa dan pemahaman siswa tearhadap materi dengan diadakannya
post tes.
5. Tahap Observasi dan Interprestasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang
sedang melakukan kegiatan belajar mengajar dibawah bimbingan guru.
Pengamatan dapat dilakukan secara beriringan bahkan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Semua hal yang berkaitan dengan hal diatas perlu
dikumpulkan dengnan sebaik-baiknya.
6. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan, kemudian bersama dengan guru mendiskusikan implementasi
rancangan tindakan. Dalam hal ni, guru merefleksikan pengalamannya kepada
peneliti yang baru saja mengamati kegiatannya dalam tindakan.
7. Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang
telah dilakukan selama penelitian. Dalam kegiatan ni pertama-tama perlu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan
deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian teori.
G. Proses Penelitian
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya
prestasi akuntansi pada siswa akuntansi kelas XI akuntansi 1 SMK Negeri 1
Surakarta melalui pengoptimalan penerapan strategi Memulai Pembelajaran
dengan Pertanyaan. Setiap tindakan upaya peningkatan indikator tersebut
dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat
tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
interpretasi, dan analisis dan refleksi. Dalam penelitian ini, direncanakan dalam
tiga siklus dengan catatan bila dalam dua siklus pencapaian indikator telah
terpenuhi maka penelitian akan dianggap selesai dan dihentikan.
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Hal-hal yang perlu disusun dalam tahap ini adalah:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2) Intrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis
3) Menetapkan indikator ketercapaian
Tabel 3. Indikator Ketercapaian Prestasi Belajar Siswa
Aspek yang diukur Target
Capaian
Cara Mengukur
Penerapan strategi
memulai pembelajaran
dengan pertanyaan
80% Diamati menggunakan lembar observasi
penerapan strategi memulai pembelajaran
dengan pertanyaan
Motivasi belajar siswa
dalam mengikuti proses
pembelajaran
75% Dinilai dari hasil pengolahan angket
motivasi siswa yang dibagikan.
Partisipasi siswa dalam
pembelajaran
80% Diamati saat pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi dan
dihitung dari jumlah siswa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
menunjukkan partisipasi saat
pembelajaran.
Ketuntasan hasil belajar 80% Dihitung dari jumlah siswa yang
mendapatkan nilai diatas 76 keatas, untuk
siswa yang mendapat nilai 76 dianggap
telah mencapai ketuntasan belajar.
b. Tahap pelaksanaan, dilakukan dengan melaksanakan RPP yang telah
direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap
dampak pelaksanaan tindakan.
c. Tahap observasi dan interpretasi, dilakukan dengan mengamati dan
menginterpretasikan aktifitas penerapan strategi Pembelajaran Dimulai
dengan Pertanyaan pada proses pembelajaran akuntansi tentang
kekurangan dan kemajuan aplikasi tindakan untuk mendapatkan data.
d. Tahap analisis dan refleksi, dilakukan dengan menganalisis hasil observasi
dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu
diperbaiki dan bagian mana yang memenuhi target.
2. Rancangan Siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan denngan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai perbaikan dari siklus tersebut dengan
materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata diklat akuntansi, termasuk
perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan
refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Surakarta
Tanggal 1 September 1946 di kota Surakarta telah berdiri sebuah
lembaga pendidikan dengan nama Sekolah Tinggi Ekonomi dengan lokasi di jalan
Simpon. Pada tahun 1947 sampai 1948 namanya berubah menjadi Sekolah
Ekonomi Menengah dengan alamat di jalan Tembaga II Surakarta. Pada tahun
1959 sampai dengan tahun 1960 nama sekolah diganti menjadi Sekolah
Menengah Ekonomi Atas (SMEA) yang tetap bertahan sampai tahun 1996. Pada
tanggal 1 Januari 1997, nama SMEA diubah menjadi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri I Surakarta yang berlokasi di jalan Sungai Kapuas No.28
Surakarta.
Sekolah ini pertama kali berdiri dipimpin oleh Drs. KRMT.
Prawironegoro dimulai 1 September 1946 sampai dengan 19 Desember 1948.
Seiring berjalannya waktu akhirnya sejak Januari 2011 jabatan kepala sekolah
SMK Negeri 1 Surakarta diemban oleh Drs. Suyono M.Si.
2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Surakarta
a. VISI
Penyelenggaan pendidikan dan pelatihan yang mampu menghasilkan
tamatan sesuai dengan tuntutan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI)
dimasa sekarang dan yang akan datang baik di lingkup nasional maupun
internasional.
b. MISI
1) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang memberikan
kompetensi siswa sesuai dengan program keahliannya, memiliki
ketrampilan dasar yang memadai.
2) Memiliki sikap ulet, jujur serta disiplin. Menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan yang mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
3) Menjalin kerjasama dengan DU/DI, masyarakat dalam melaksanakan
pendidikan sistem ganda (PSG), Prakerin (Praktek Kerja Industri) dan
penyerapan/penyaluran tamatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
3. Visi, Misi dan Tujuan Program Keahlian Akuntansi
a. VISI
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang mampu
menghasilkan tamatan sebagai pemegang buku tingkat pertama sesuai dengan
tuntutan DU/DI dimasa sekarang dan masa yang akan datang.
b. MISI
1) Menyelenggarakan diklat yang memberikan kompetensi pada siswa
dibidang program keahlian akuntansi yang memiliki ketrampilan dasar
yang memadai, ulet, jujur dan disiplin.
2) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
c. TUJUAN
Membekali peserta didik dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap
agar kompeten:
1) Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional
dalam lingkup keahlian bisnis dan managemen khususnya akuntansi.
2) Mampu memiliki karir, mampu berkompetensi dan mampu
mengembangkan diri dalam lingkup keahlian bisinis dan managemen
khususnya akuntansi.
3) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan DU/DI
pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian
bisinis dan managemen khususnya akuntansi.
4) Menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.
4. Kondisi Lingkungan SMK Negeri 1 Surakarta
SMK Negeri 1 Surakarta berada di jalan Kapuas No. 28 Surakarta, lokasi
yang sangat strategis karena berada dipusat kota Surakarta. Kondisi ini didukung
oleh beberapa bangunan penting di kota Surakarta diantaranya: Balai Kota
Surakarta, Keraton Surakarta, gedung Bank Indonesia wilayah surakara dan
beberapa pasar penting di kota Solo. Hal ini sangat mendukung karena sebagai
sekolah berbasis bisnis dan managemen lingkungan tersebut sangat tepat.
Selain itu, SMK Negeri 1 Surakarta berdiri dengan gedung kokoh dalam
keadaan baik dan memenuhi syarat sebagai tempat kegiatan belajar mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Pada gedung ini terdapat berbagai ruangan yang sangat menunjang kegiatan
belajar mengajar. Berikut denah SMK Negeri 1 Surakarta:
Denah SMK Negeri 1 Surakarta
U
Gambar 2. Denah SMK Negeri 1 Surakarta
(Sumber: data bagian TU)
R. Karawitan
Kel
as
XM
B1
Ke
las
XA
P2
Lab.
Akuntansi
Per
pu
s
Lab
.
Men
geti
k R. TU R. KS
R. WS
Lab
.
Men
geti
k
Bah
asa
Ban
k M
ini
K. XTN2
XII A
K1
XI A
K 1
X
I AK
2
XII A
K 2
UKS
Lab. Sekretaris
R. Alat
XII A
P1
Lab. Penjualan
XI A
P1
XI A
P2
XI M
B1
R. WK BP
R. Guru
Lab. Komputer
Lab. Komputer
XII MB2 XII MB1 XII AP2
X AP1 X AK2 X AK1
Mushola
XI MB2
R. BP Toko
Karina Kantin R. BKK
Keterangan :
: Ruang Bawah
: Ruang Atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
5. Struktur Organisasi SMK Negeri I Surakarta
Struktur organisasi SMK Negeri I Surakarta
Tahun Ajaran 2010/2011
Gambar 3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Surakarta
(Sumber: data bagian TU)
Kepala Sekolah
Drs. Suyono M.Si
MS BP₃
₃
BP
Kepala Sub.
Bagian TU
Waka Kurikulum
Agus Suprapto S.Pd
Waka Ketenagakerja
Fatmawati, S.Pd
Waka Humas
Drs. Kuncahyo
Waka Kesiswaan
Drs. Daroji
Kaprodi
Penjualan
Kaprodi
Sekretaris
Kaprodi
Akuntansi
Guru
Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI Akuntansi 1
di SMK Negeri 1 Surakarta
Peneliti melakukan identifikasi masalah sebelum melaksanakan peneliti-
an. Proses identifikasi ini dilakukan peneliti melalui pengamatan dan wawancara
terhadap guru dan siswa. Kegiatan ini berlangsung saat peneliti menjadi
mahasiswa PPL ditambah pada bulan Januari 2011. Hasil dari identifikasi masalah
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ditinjau dari Segi Siswa
a. Siswa kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Partisipasi siswa merupakan salah satu hal penting dalam proses
pembelajaran. Partisipasi dalam mengikuti pembelajaran pada siswa kelas XI
akuntansi 1 sangatlah kurang. Kondisi ini tercermin dalam beberapa hal,
diantaranya siswa yang kurang siap dalam mengikuti proses pembelajaran
cukup banyak, tidak berani mengajukan pertanyaan padahal kondisi siswa
belum paham mengenai materi yang disampaikan guru, tidak berani
mengutarakan pendapat maupun sanggahan saat diberi kesempatan, meng-
gunakan kesempatan dikelas untuk ramai sendiri dan sering mengerjakan
tugas rumah di sekolah sesaat sebelum pembelajaran dimulai bahkan beberapa
siswa dengan sengaja tidak mengerjakan tugas.
b. Siswa tidak terlalu antusias dan kurang berminat pada mata diklat akuntansi.
Kurangnya antusiasme ini dipengaruhi karena siswa menganggap
mata diklat tersebut dianggap sebagai mata diklat yang sulit. Mulai dari
akuntansi yang menggunakan istilah bahasa inggris, sampai pada KKM yang
cukup tinggi 76,0 sehingga siswa mudah menyerah dan bosan.
c. Kurangnya referensi buku
Buku paket merupakan salah satu sumber belajar penting bagi proses
pembelajaran akuntansi di kelas XI akuntansi 1. Namun, penyediaan ini masih
kurang memenuhi kebutuhan siswa. Siswa membutuhkan buku paket yang
menyediakan istilah akuntansi didalamnya karena materi pelajaran akuntansi
menggunakan istilah akuntansi (bahasa inggris). Sehingga, siswa hanya
terfokus pada penyampaian materi oleh guru untuk menguasai pelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
d. Prestasi siswa belum menunjukkan hasil yang optimal.
Prestasi belajar akuntansi siswa belum menunjukkan hasil yang
optimal. Hal ini terlihat dari hasil survei awal yang dilakukan peneliti yang
menunjukkan bahwa prestasi siswa secara rata-rata telah menunjukkan nilai
yang sudah memenuhi standar ketuntasan minimal dengan nilai 7,7 dari
standar nilai KKM 7,6. Namun, dari nilai tersebut terdapat masalah bahwa
nilai tersebut tersebar dengan tidak merata, yakni beberapa siswa yang
memperoleh nilai hampir sempurna, banyak siswa yang sudah memenuhi
standar KKM tapi banyak pula siswa yang nilainya dibawah KKM. Ditinjau
dari standar KKM data survei awal menunjukkan bahwa terdapat 37% siswa
tidak lulus yakni 14 siswa dari 38 siswa. Data ini mengindikasikan bahwa
pembelajaran akuntansi yang selama ini dilaksanakan belum berhasil secara
optimal. Berikut tabel data nilai pra siklus:
Tabel 4. Data Nilai Evaluasi Pra Siklus Materi Financial Statement
No Interval Nilai Jumlah Siswa Keterangan
1. 0 – 50 6 Tidak Tuntas
2. 51 – 75 8 Tidak Tuntas
3. 76 – 100 24 Tuntas
Jumlah Siswa 38
2. Ditinjau dari Segi Guru
a. Metode yang digunakan guru kurang variatif
Pembelajaran akuntansi bisa dikatakan kurang hidup. Hal ini terlihat
dengan suasana pembelajaran yang terjadi di kelas yang kurang menyenang-
kan, menegangkan, dan monoton. Guru sangat sering menerapkan metode
ceramah dan penugasan. Pada awal pembelajaran guru langsung memberikan
pertanyaan pada siswa padahal siswa belum siap dalam mengikuti pembelajar-
an. Hal serupa terjadi saat pemberian materi, guru sering menggunakan
metode ceramah dilanjutkan pemberian tugas. Pada saat pemberian tugas ini,
guru sering meninggalkan kelas sehingga siswa cenderung lebih suka ramai
sendiri dalam kelas dari pada mengerjakan tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
b. Guru belum mampu meningkatkan partisipasi siswa pada pembelajaran
akuntansi.
Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran merupakan hal yang
penting. Pada saat pembelajaran guru sudah berusaha meminta siswa
mengajukan pertanyaan maupun guru yang mengajukan pertanyaan pada
siswa, tetapi semua usaha ini ditanggapi siswa dengan dingin. Banyak siswa
tidak berani mengajukan pertanyaan bahkan untuk sekedar mengutarakan
pendapat.
Intensitas guru dalam meningkatkan partisipasi siswa terutama dalam
hal siswa mengajukan pertanyaan dan mengutarakan pendapat juga sangat
kurang. Pada kondisi pembelajaran seperti ini maka tindakan guru akan
langsung mamberikan tugas pada siswa, langkah ini diharapkan guru agar
siswa mampu berpartisipasi secara aktif. Namun, hanya siswa-siswa tertentu
saja yang berpartisipasi.
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing
siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan
tindakan, (3) observasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.
1. Siklus I
Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui strategi memulai
pembelajaran dengan pertanyaan sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Kegiatan perencanaan tindakan dilaksanakan pada sabtu 2 April 2011
diruang guru SMK Negeri 1 Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan
materi yang akan digunakan dalam penerapan strategi memulai pembelajaran
dengan pertanyaan, selain itu juga mendiskusikan rancangan tindakan yang
akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa
menemui permasalahan dalam membangun semangat belajar serta partisipasi
dalam kegiatan pembelajaran akuntansi. Setelah itu, disepakati bahwa
pelaksanaan tindakan pada siklus I akan menggunakan materi masuknya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
sekutu baru pada perusahaan firma dan dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan
(3 x 45 menit), yakni selasa 12 April 2011. Namun, dikarenakan ada beberapa
kendala akhirnya pelaksanaan siklus I ditunda menjadi selasa 26 April 2011
karena tanggal sebelumnya digunakan sebagai latihan penerapan strategi
memulai pembelajaran dengan pertanyaan sebelum memasuki siklus I.
Tahap perencanaan tindakan siklus I meliputi rangkaian kegiatan
sebagai berikut:
1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi
menggunakan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan, skenario
pembelajaran yang akan dilakukan guru adalah sebagai berikut:
a) Memusatkan perhatian siswa.
b) Memaparkan tujuan pembelajaran pada siswa.
c) Menjelaskan aturan strategi yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
d) Menjelaskan pokok-pokok materi.
e) Membagi siswa menjadi 9 kelompok yang terdiri dari 4 – 5 siswa.
f) Meminta siswa untuk mempelajari materi dan terus memberikan
instruksi agar memberi tanda pada materi yang tidak dipahami
sebanyak mungkin.
g) Meminta siswa untuk membahas bersama kelompok poin-poin yang
belum diketahui yang sebelumnya telah diberi tanda.
h) Meminta setiap kelompok menuliskan pertanyaan. Masing-masing
kelompok diberi kesempatan menuliskan pertanyaan sebanyak-
banyaknya.
i) Meminta siswa untuk mengumpulkan kertas pertanyaan kemudian
merotasinya pada kelompok yang lain.
j) Meminta masing-masing kelompok untuk mengutarakan jawaban atas
pertanyaan yang sebelumnya diterima sehingga terjadi diskusi antar
kelompok.
k) Menyampaikan materi sebagai mediator maupun fasilitator.
l) Guru bersama siswa merangkum materi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
m) Guru memberi tugas untuk dikerjakan dirumah.
2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi
masukya sekutu baru pada perusahaan Firma dengan strategi memulai
pembelajaran dengan pertanyaan.
3) Peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan non tes.
Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus)
sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang
dilakukan oleh peneliti dengan mengamati partisipasi dan sikap siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 1 x pertemuan
seperti yang telah direncanakan, yaitu tanggal 26 April 2011 di ruang kelas XI
Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta. Pertemuan dilaksanakan selama 3 x 45
menit sesuai dengan skenario pembelajaran pada RPP.
Materi pada pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah akuntansi
masuknya sekutu baru pada perusahaan Firma. Pada pertemuan ini, guru
menerapkan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan. Urutan
pelaksanaan tindakan tersebut secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
Kegiatan Awal Pembelajaran.
1) Guru mengawali pembelajaran dengan memusatkan perhatian siswa
dengan cara memberi salam dan mengabsen siswa, pada pertemuan ini
semua siswa hadir kecuali Nur Mahdyan izin karena harus mendapat
pengarahan walikelas untuk menghadapi lomba akuntansi tingkat SMK.
2) Guru memaparkan tujuan pembelajaran. Pada sesi ini hanya beberapa
siswa yang sudah mulai siap dengan pembelajaran, selebihnya tengah
asyik dengan urusan mereka sendiri. Pertanyaan yang guru ajukan untuk
membagkitkan partisipasi siswa belum ditanggapi secara serius.
3) Guru menjelaskan aturan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Pada
pertemuan ini siswa sudah mulai paham mengenai strategi memulai
pembelajaran dengan pertanyaan karena siswa sudah pernah melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
latihan sebelumnya pada tanggal 10 April 2011 sehingga guru tidak
memerlukan usaha serius untuk memahamkan siswa.
4) Guru memaparkan pokok-pokok materi. Pada sesi ini, guru kembali
mengajukan pertanyaan pada siswa mengenai materi sebelumnya agar para
siswa kembali mengingat pembelajaran sebelumnya selanjutnya guru
menjelaskan pokok-pokok materi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti Pembelajaran.
5) Guru membagi siswa dalam 9 kelompok masing-masing kelompok terdiri
dari 4-5 siswa. Pembagian ini terjadi secara heterogen, pembagian ini
diputuskan secara bersama antara guru dan murid. Sistem pembagian ini
terjadi dengan cara siswa diminta berhitung dari angka 1 sampai dengan 9,
hitungan dimulai dari depan kebelakang berbentuk seperti ular, kemudian
siswa dengan nomor yang sama bergabung sehingga akhirnya terbentuklah
9 kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa.
6) Guru menginstruksikan siswa untuk mempelajari materi dalam buku paket
secara berkelompok secara detail. Pada sesi ini siswa sudah mulai
terkondisi untuk memulai pembelajaran. Akan tetapi, beberapa kelompok
tampak kurang serius dalam mempelajari materi, hal ini dikarenakan
keterbatasan dalam penyediaan buku paket. Menurut aturan, siswa kelas
XI Akuntansi 1 masing-masing meja memperoleh pinjaman 1 buku paket,
tetapi ternyata ada beberapa siswa yang belum dapat maupun tidak
membawa buku paket. Akhirnya pada sesi ini suasana dalam kelompok
kurang terkondisi.
7) Selanjutnya siswa diminta untuk memberi tanda pada materi yang belum
dipahami.
8) Secara berkelompok, bagian materi yang telah diberi tanda siswa diminta
untuk dibahas bersama. Pada sesi ini, siswa sudah mulai berinteraksi antar
teman dan sesekali mengajukan pertanyaan pada teman 1 kelompok dan
bila sudah menemui jalan buntu akhirnya siswa berani bertanya pada guru.
9) Guru meminta masing-masing kelompok untuk menulis pertanyaan
sebanyak-banyaknya. Ada beberapa siswa yang merasa kebingungan jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
harus menulis pertanyaan karena mereka sendiri tidak tahu materi mana
yang mereka belum paham. Ada pula beberapa siswa yang belum paham
seluruh meteri hingga siswa kebingungan harus menulis pertanyaan seperti
apa. Tindakan guru langsung mengarahkan siswa untuk menulis semua
pertanyaan tentang materi yang benar-benar tidak mereka kuasai.
10) Setelah semua pertanyaan ditulis, siswa mengumpulkan pertanyaan
tersebut pada guru untuk kemudian dirotasi pada kelompok lain. Pada sesi
ini guru dapat melihat secara menyeluruh dan sepintas bentuk pertanyaan
seperti apa yang akan terjadi dalam diskusi dan materi bagian mana yang
benar-benar tidak dikuasai hampir seluruh siswa.
11) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah diterima
sehingga terjadi diskusi dan tanya jawab antar kelompok, baik untuk
menyampaikan pertanyaan lanjutan atau mengutarakan pendapat dan
sanggahan. Pada kesempatan ini guru mengklarifikasi jawaban siswa
dengan cara sebagai mediator maupun fasilitator.
Awalnya banyak siswa yang masih ragu untuk mengutarakan jawaban
maupun sanggahan, akan tetapi guru berusaha membangkitkan keberanian
siswa untuk mengutarakan jawaban tanpa takut mendapat teguran maupun
merasa dipermalukan teman sekelas. Pada sesi ini hanya beberapa siswa
yang mampu berpartisipasi secara aktif dalam diskusi sedangkan yang
lainnya belum berpartisipasi.
Tindakan guru langsung menegur siswa yang ramai agar bersedia
memperhatikan siswa lain yang berpartisipasi. Kegiatan diskusi pada
siklus I ini berjalan kurang hidup karena hanya siswa tertentu saja yang
berpartisipasi secara aktif walaupun guru sudah mamfasilitasi dan
berusaha menjadi mediator yang baik.
Kegiatan Akhir Pembelajaran
12) Guru merangkum materi. Sesi ini berjalan cukup baik walaupun guru
belum sepenuhnya melibatkan siswa dalam merangkum materi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
13) Guru memberi siswa beberapa soal sebagai pekerjaan rumah. Tugas pada
siklus ini berupa beberapa pertanyaan mengenai materi yang telah dibahas
pada hari itu.
14) Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam dan terima kasih serta
mengingatkan siswa harus mengerjakan tugas.
c. Observasi dan Tes Siklus I
Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi melalui penerapan
strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan di kelas XI Akuntansi 1.
Pada siklus I ini peneliti mengambil posisi di dalam kelas sehingga dengan
leluasa dapat mengamati setiap kegiatan yang berlangsung di dalam kelas.
Kegiatan observasi dilaksanakan pada selasa 26 April 2011 dan tes
dilaksanakan 3 Mei 2011. Pada kegiatan observasi guru menyampaikan materi
akuntansi masuknya sekutu baru perusahaan firma. Awalnya guru
menjelaskan aturan strategi yang akan digunakan secara jelas, selanjutnya
siswa melakukan aktifitas sesuai dengan acuan strategi pembelajaran yang
sudah dirancang sampai akhirnya pada kegiatan akhir. Deskripsi tentang
jalannya proses kegiatan pembelajaran dengan strategi memulai pembelajaran
dengan pertanyaan sudah dijelaskan pada pelaksanaan tindakan I.
Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar
mengajar akuntansi pada selasa 26 April 2011 dan evaluasi dengan memberi
siswa soal ulangan pada selasa 3 Mei 2011, diperoleh informasi tentang
penerapan strategi yang dilaksanakan guru, motivasi, partisipasi siswa selama
kegiatan pembelajaran berlangsung serta ketuntasan belajar yang telah dicapai
siswa setelah dilaksanakan evaluasi pembelajaran, semua hal yang telah
dicapai terpapar sebagai berikut:
1) Kemampuan guru dalam penerapan strategi memulai pembelajaran dengan
pertanyaan.
Hasil dari siklus I ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru telah
melaksanakan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan secara
baik yakni rata-rata penerapan sebesar 87,5%. Berikut data secara rinci:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tabel 5. Kemampuan Guru dalam Penerapan Strategi Memulai
Pembelajaran dengan Pertanyaan
No. Indikator/ Aspek yang Diamati Ketercapaian
1. Kegiatan Awal 75%
2. Kegiatan Inti 100%
3. Kegiatan Akhir 87,5%
Rata-rata 87,5%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
2) Motivasi belajar siswa.
Pada siklus I ini menunjukkan hasil yang “baik” yaitu rata-rata motivasi
belajar siswa sebesar 78,9 %. Hasil ini dipengaruhi beberapa indikator
yang dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 6. Motivasi Belajar Siswa
No. Indikator Ketercapaian
1. Keinginan untuk berhasil 87%
2. Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 72%
3. Adanya harapan akan masa depan 81%
4. Adanya penghargaan dalam belajar 80%
5. Adanya kegiatan menarik dalam belajar 76%
6. Adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar 78%
Rata-rata 78,9%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
3) Partisipasi Siswa
Hasil pengamatan pada siswa pada saat pembelajaran pada siklus
I menunjukkan bahwa partisipasi siswa “kurang” yaitu hanya mencapai
52,6 %. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator yang dapat dirinci
sebagai berikut:
Tabel 7. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
No. Indikator Ketercapaian
1. Mengajukan pertanyaan 21,1%
2. Memberikan pendapat/sanggahan 36,8%
3. Mengerjakan tugas 92,1%
4. Kerjasama dalam kelompok 60,5%
Rata-rata 52,6%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
4) Prestasi belajar akuntansi siswa
Prestasi belajar akuntansi dilihat dari ketuntasan belajar siswa.
Hasil dari evaluasi belajar yang telah dilaksanakan tanggal 3 Mei 2011
menunjukkan bahwa penerapan strategi memulai pembelajaran dengan
pertanyaan mampu meningkatkan ketuntasan belajar akuntansi siswa. Hal
ini ditunjukkan dengan data bahwa ketuntasan belajar siswa sebesar 78,9
% yakni sebanyak 30 siswa dengan nilai rata-rata kelas mencapai 83,6
sedangkan sisanya sebesar 8 siswa belum tuntas. Berikut data secara rinci:
Tabel 8. Ketuntasan Belajar Siswa
No. Interval
Nilai
Prosentase Jumlah
Siswa
Keterangan
1. 51 – 75 21,1% 8 Tidak Tuntas
2. 76 – 100 78,9% 30 Tuntas
Jumlah Siswa 38
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
d. Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis untuk
kemudian dilakukan refleksi guna melihat apakah penerapan strategi dapat
meningkatkan motivasi belajar, partisipasi dan ketuntasan belajar siswa
pada mata diklat akuntansi. Hasil analisis data yang dilakukan pada tahap
ini dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Berdasarkan hasil observasi tindakan pada siklus I, peneliti
melakukan analisis sebagai berikut:
1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus 1 adalah:
a) Guru belum melibatkan siswa secara optimal pada awal
pembelajaran yakni kegiatan apersepsi, penyampaian tujuan
pembelajaran, penyampaian aturan penerapan strategi memulai
pembelajaran dengan pertanyaan dan penyampaian pokok-pokok
materi.
b) Guru belum mampu membangkitkan partisipasi siswa saat kegiatan
diskusi. Hal ini terlihat hanya siswa tertentu saja yang berani
mengutarakan pendapat dan memberikan penyanggahan pendapat
siswa lain.
c) Guru belum melibatkan siswa pada kegiatan merangkum materi
sehingga saat pembelajaran berakhir guru belum bisa mengetahui
seberapa besar materi yang diserap siswa.
2) Beberapa kelemahan siswa dalam siklus 1 adalah :
a) Terbatasnya buku paket yang digunakan dalam awal pembelajaran,
hal ini disebabkan karena siswa dikelas XI akuntansi 1 hanya
memperoleh pinjaman 1 buku untuk 2 siswa dan ternyata ada
beberapa siswa yang tidak membawa buku paket sehingga pada
awal penerapan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan
kondisi siswa kurang kondusif.
b) Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan awal penerapan strategi
pembelajaran dimulai dari pertanyaan masih kurang. Hal ini dapat
dilihat dari masih adanya beberapa siswa yang sibuk
membicarakan hal yang tidak ada hubungannya dengan materi.
Siswa yang pasif tersebut hanya mengandalkan temannya
berkontribusi dalam kegiatan pembelajaran.
c) Ada beberapa siswa yang sengaja tidak mengerjakan tugas dengan
berbagai alasan selain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
d) Hanya beberapa siswa yang bersedia mengajukan pertanyaan saat
mulai tidak paham mengenai materi.
e) Hanya beberapa siswa yang berani secara sukrela mengutarakan
pendapat maupun sanggahan, sedangkan yang lain berpartisipasi
setelah dimotivasi terus menerus oleh guru.
Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, peneliti dan
guru melakukan refleksi tindakan sebagai berikut:
1) Kondisi siswa yang sangat pasif ini sebaiknya mendorong guru untuk
selalu memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
2) Peran guru sebagai mediator dan fasilitator sebaiknya lebih dipertegas
karena dalam kegiatan kegiatan diskusi hanya siswa tertentu saja yang
berpartisipasi, hal ini perlu dilakukan agar siswa yang belum
berpartisipasi tidak lantas patah semangat.
3) Guru sebaiknya menyusun materi dalam bentuk hand out untuk
mengantisipasi bila terjadi kekurangan buku paket saat pembelajaran.
Selain berguna untuk hal itu, hand out juga berfungsi untuk
memudahkan siswa dalam belajar sekaligus membangkitkan motivasi
siswa untuk belajar lebih serius.
2. Siklus II
Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus II melalui strategi
memulai pembelajaran dengan pertanyaan hampir sama dengan siklus I yakni
sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Guru bersama peneliti mendiskusikan materi yang akan digunakan
dalam penerapan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan, selain itu
juga mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian
ini. Pada kesempatan ini disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II
akan menggunakan materi keluarnya anggota sekutu pada perusahaan firma
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
dan akan dilaksanakan sama dengan siklus I dalam 1 kali pertemuan (3x45
menit), yakni selasa 10 Mei 2011.
Tahap perencanaan tindakan siklus I meliputi rangkaian kegiatan
sebagai berikut:
1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi
menggunakan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan, skenario
pembelajaran yang akan dilakukan guru adalah sebagai berikut:
a) Memusatkan perhatian siswa.
b) Memaparkan tujuan pembelajaran pada siswa.
c) Menjelaskan aturan strategi yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
d) Menjelaskan pokok-pokok materi.
e) Membagi siswa menjadi 9 kelompok yang terdiri dari 4 – 5 siswa.
f) Meminta siswa untuk mempelajari materi dan terus memberikan
instruksi agar memberi tanda pada materi yang tidak dipahami
sebanyak mungkin.
g) Meminta siswa untuk membahas bersama kelompok poin-poin yang
belum diketahui yang sebelumnya telah diberi tanda.
h) Meminta setiap kelompok menuliskan pertanyaan. Masing-masing
kelompok diberi kesempatan menuliskan pertanyaan sebanyak-
banyaknya.
i) Meminta siswa untuk mengumpulkan kertas pertanyaan kemudian
merotasinya pada kelompok yang lain.
j) Meminta masing-masing kelompok untuk mengutarakan jawaban atas
pertanyaan yang sebelumnya diterima sehingga terjadi diskusi antar
kelompok.
k) Menyampaikan materi sebagai mediator maupun fasilitator.
l) Guru bersama siswa merangkum materi.Guru memberi tugas untuk
dikerjakan dirumah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi
keluarnya anggota sekutu dan likuidasi pada perusahaan Firma dengan
menerapkan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan.
3) Peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan non tes.
Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus)
sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang
dilakukan oleh peneliti dengan mengamati partisipasi dan sikap siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 1 x pertemuan
seperti yang telah direncanakan, yaitu tanggal 10 Mei 2011 di ruang kelas XI
Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta. Pertemuan dilaksanakan selama 3 x 45
menit sesuai dengan skenario pembelajaran dalam RPP.
Materi pada pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah akuntansi
keluarnya anggota sekutu likuidasi perusahaan Firma. Pada pertemuan ini,
guru menerapkan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan.
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut secara rinci dapat diuraikan
sebagai berikut:
Kegiatan Awal Pembelajaran.
1) Guru mengawali pembelajaran dengan memusatkan perhatian siswa
dengan cara memberi salam dan mengabsen siswa. Pada pertemuan ini ada
siswa yang tidak masuk kelas tanpa keterangan yakni Novi Nur. Selain itu
ada pula siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran karena harus
bertugas sebagai penjaga bank mini yakni Nur Mahdyan dan Novia S L.
2) Guru memaparkan tujuan pembelajaran. Pada sesi ini beberapa siswa yang
sudah mulai siap dengan pembelajaran, selebihnya tengah asyik dengan
urusan mereka sendiri. Guna menghidupkan suasana guru mulai meminta
siswa untuk berpendapat mengenai materi sebelumnya dan hal tersebut
ditanggapi hangat oleh siswa.
3) Guru menjelaskan aturan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Pada
pertemuan ini siswa sudah memahami strategi memulai pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
dengan pertanyaan karena siswa sudah pernah melakukan latihan
sebelumnya pada 10 April 2011 dan siklus I pada 26 April 2011 sehingga
guru tidak memerlukan usaha serius untuk memahamkan siswa kembali.
4) Guru memaparkan pokok-pokok materi. Pada sesi ini, guru kembali
mengajukan pertanyaan pada siswa mengenai materi sebelumnya agar para
siswa kembali mengingat pembelajaran sebelumnya selanjutnya guru
menjelaskan pokok-pokok materi yang akan dipelajari. Keterlibatan siswa
dalam kegiatan ini sudah mulai nampak.
Kegiatan Inti Pembelajaran.
5) Guru membagi siswa dalam 9 kelompok masing-masing kelompok terdiri
dari 4-5 siswa. Pembagian ini terjadi secara heterogen tanpa berpihak pada
keputusan guru maupun siswa secara sepihak, akan tetapi pembagian ini
diputuskan secara bersama antara guru dan murid. Sistem pembagian ini
terjadi dengan cara siswa diminta berhitung dari angka 1 sampai dengan 9,
kemudian siswa dengan nomor yang sama bergabung sehingga akhirnya
terbentuklah 9 kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Guna
menghindari persamaan kelompok dengan pertemuan pada siklus I
hitungan dimulai dari belakang, melingkar seperti ular setelah sebelumnya
hitungan dimulai dari belakang.
6) Guru menginstruksikan siswa untuk mempelajari materi dalam buku paket
secara berkelompok secara detail. Pada sesi ini, guru membagikan hand
out pada siswa yang tidak membawa buku paket sehingga pada pertemuan
ini seluruh siswa dapat mempelajari materi secara lebih serius dibanding
pertemuan pada siklus I. Akhirnya pada sesi ini suasana dalam kelompok
sudah terkondisi dengan baik.
7) Selanjutnya siswa diminta untuk memberi tanda pada materi yang belum
dipahami.
8) Secara berkelompok, bagian materi yang telah diberi tanda siswa diminta
untuk dibahas bersama. Pada sesi ini, siswa sudah mulai berinteraksi antar
teman dan sesekali mengajukan pertanyaan pada teman 1 kelompok dan
bila sudah menemui jalan buntu akhirnya siswa berani bertanya pada guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Posisi Tindakan yang dilakukan guru tidak langsung memberikan jawaban
pada siswa melainkan memberikan pertanyaan balik dan meminta siswa
untuk lebih berfikir kembali maupun melempar pertanyaan tersebut pada
siswa lain untuk kemudian mencari solusi dengan diskusi dalam
kelompok.
9) Guru meminta masing-masing kelompok untuk menulis pertanyaan
sebanyak-banyaknya. Bila sebelumnya siswa masih kebingungan harus
menulis pertanyaan seperti apa, pada sesi ini siswa diminta untuk membuat
minimal 1 pertanyaan bagi masing-masing siswa sehingga siswa sudah
memiliki kewajiban untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
10) Setelah semua pertanyaan ditulis, siswa mengumpulkan pertanyaan
tersebut pada guru untuk kemudian dirotasi pada kelompok lain. Pada sesi
ini guru dapat melihat secara menyeluruh dan sepintas bentuk pertanyaan
seperti apa yang akan terjadi dalam diskusi dan materi bagian mana yang
benar-benar tidak dikuasai hampir seluruh siswa.
11) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah diterima
sehingga terjadi diskusi dan tanya jawab antar kelompok, baik untuk
menyampaikan pertanyaan lanjutan atau mengutarakan pendapat dan
sanggahan. Pada kesempatan ini guru mengklarifikasi jawaban siswa
dengan cara sebagai mediator maupun fasilitator.
Awalnya banyak siswa yang masih ragu untuk mengutarakan jawaban
maupun memberikan sanggahan pada kelompok lain, akan tetapi guru
berusaha membangkitkan keberanian siswa untuk mengutarakan jawaban
tanpa takut mendapat teguran maupun merasa dipermalukan teman
sekelas. Pada sesi ini banyak siswa yang mampu berpartisipasi secara aktif
dalam diskusi, walaupun masih ada beberapa siswa yang sibuk dengan
urusan yang tidak hubungannya dengan akuntansi. Tindakan guru
langsung menegur siswa agar bersedia memperhatikan siswa lain yang
berpartisipasi.
Kegiatan diskusi pada siklus II ini berjalan hidup karena banyak siswa
yang berpartisipasi secara aktif, hal ini terlihat saat ada murid yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
berpendapat kurang benar, siswa dalam kelompok lain langsung berupaya
memberikan sanggahan dan hal ini dilakukan anggota kelompok yang lain
lagi. Ada pula siswa yang sebelumnya kurang percaya diri karena takut
pendapat yang akan diutarakan salah, kemudian siswa lain memberikan
motivasi sehingga siswa tersebut mampu mengutarakan jawaban dengan
benar.
Kegiatan Akhir Pembelajaran
12) Guru merangkum materi. Sesi ini berjalan sangat baik guru bisa
sepenuhnya melibatkan siswa dalam merangkum materi. Antusias siswa
dalam merangkum materi juga sangat nampak sehingga guru juga
sedikitnya mampu mengukur seberapa besar materi yang telah diserap
siswa.
13) Guru memberi siswa beberapa soal sebagai pekerjaan rumah. Tugas pada
siklus ini berupa beberapa pertanyaan mengenai materi yang telah dibahas
pada siklus II dan untuk menghindari siswa yang mangkir dari tugas, guru
sengaja menulis tugas secara jelas pada papan tulis agar lebih diperhatikan
siswa.
14) Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam, terima kasih dan
mengingatkan siswa harus mengerjakan tugas serta mempersiapkan diri
untuk evaluasi pada pertemuan berikutnya.
c. Observasi dan Tes Siklus II
Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan
menggunakan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan di kelas XI
Akuntansi 1. Peneliti mengambil posisi di dalam kelas sehingga dengan
leluasa dapat mengamati setiap kegiatan yang berlangsung di dalam kelas.
Selasa, 10 Mei 2011, guru menyampaikan materi akuntansi keluarnya
anggota sekutu dan likuidasi pada perusahaan firma dengan menerapkan
strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan. Pada awalnya guru
menjelaskan aturan strategi yang akan digunakan secara jelas, selanjutnya
siswa melakukan aktifitas sesuai dengan acuan strategi pembelajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
sudah dirancang sampai akhirnya pada kegiatan evaluasi. Deskripsi tentang
jalannya proses kegiatan pembelajaran dengan strategi memulai pembelajaran
dengan pertanyaan sudah dijelaskan pada pelaksanaan tindakan II.
Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar
mengajar akuntansi pada selasa 10 Mei 2011 dilanjutkan evaluasi dengan
memberi siswa soal ulangan pada selasa 24 Mei 2011, diperoleh informasi
tentang kemampuan guru dalam penerapan strategi yang dilaksanakan,
motivasi belajar siswa, partisipasi siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dan ketuntasan belajar yang dicapai siswa setelah evaluasi
pembelajaran, semua hal yang telah dicapai terpapar sebagai berikut:
1) Kemampuan guru dalam penerapan strategi memulai pembelajaran dengan
pertanyaan.
Hasil dari siklus II ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru telah
melaksanakan strategi pembelajaran dimulai dari pertanyaan dengan
“sangat baik” yaitu dengan rata-rata sebesar 96 %. Berikut data rincian
penerapan strategi pembelajaran dimulai dari pertanyaan:
Tabel 9. Kemampuan Guru dalam Penerapan Strategi Memulai
Pembelajaran dengan Pertanyaan
No. Indikator/ Aspek yang Diamati Ketercapaian
1. Kegiatan Awal 87,5%
2. Kegiatan Inti 100%
3. Kegiatan Akhir 100%
Rata-rata 96%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
2) Motivasi belajar siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Hasil pada siklus II ini menunjukkan hasil yang “baik” yaitu motivasi
belajar siswa sebesar 78,7%, hal ini ditunjukkan dengan beberapa
indikator yang dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 10. Motivasi Belajar Siswa
No. Indikator Ketercapaian
1. Keinginan untuk berhasil 84%
2. Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 74%
3. Adanya harapan akan masa depan 79%
4. Adanya penghargaan dalam belajar 77%
5. Adanya kegiatan menarik dalam belajar 78%
6. Adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar 80%
Rata-rata 78,7%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
3) Partisipasi siswa
Hasil pengamatan pada siswa pada saat pembelajaran pada siklus
II menunjukkan bahwa partisipasi siswa mengalami peningkatan dan
masuk kategori baik yaitu partisipasi siswa mencapai 80,7 %, hal ini
ditunjukkan melalui beberapa indikator yang dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 11. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran
No. Indikator Ketercapaian
1. Mengajukan pertanyaan 60%
2. Memberikan pendapat/sanggahan 74,3%
3. Mengerjakan tugas 91,4%
4. Kerjasama dalam kelompok 97,1%
Rata-rata 80,7%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
4) Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar akuntansi dilihat dari ketuntasan belajar siswa.
Hasil dari evaluasi belajar yang telah dilaksanakan selasa, 24 Mei 2011
menunjukkan bahwa penerapan strategi memulai pembelajaran dengan
pertanyaan mampu meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa. Hal ini
ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah siswa yang tuntas dalam
evaluasi. Pada siklus II ini ketuntasan siswa dengan standar KKM 7,6
menunjukkan bahwa seluruh siswa mampu memenuhi standar KKM.
Tabel 12. Ketuntasan Belajar Siswa
No. Interval
Nilai
Prosentase Jumlah
Siswa
Keterangan
1. 51 – 75 0 % 0 Tidak Tuntas
2. 76 - 100 100 % 38 Tuntas
Jumlah Siswa 38
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
d. Analisis dan Refleksi
Hasil observasi siklus II yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa
penerapan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan dapat
meningkatkan motivasi belajar, partisipasi siswa selama pembelajaran. Siswa
sudah paham mengenai prosedur penerapan strategi memulai pembelajaran
dengan pertanyaan karena siswa mulai terbiasa dengan strategi yang
digunakan. Hal ini tentu saja menyebabkan pelaksanaan kegiatan pembelajar-
an dengan menggunakan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan
menjadi lebih efektif. Motivasi, partisipasi dan ketuntasan belajar siswa telah
mengalami peningkatan dan sudah mencapai skor indikator yang diharapkan.
Dari hasil refleksi tersebut, dapat diketahui bahwa penerapan
starategi pembelajaran dimulai dari pertanyaan pada siklus II dinilai telah ber-
hasil dan dianggap sudah memuaskan sehingga tidak perlu dilanjutkan lagi ke
siklus berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II,
peneliti melakukan analisis sebagai berikut:
1) Guru mampu meningkatkan keberanian siswa untuk berpartisipasi secara
aktif dalam pembelajaran.
2) Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mengalami
peningkatan. Banyak siswa aktif dalam pembelajaran, bahkan dominasi
siswa tertentu pada saat diskusi cenderung berkurang banyak dan siswa
yang pasif hanya sebagian kecil.
3) Ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan yang signifikan
yakni skor pencapaian indikator mencapai 100%.
Setiap siklus yang diterapkan pada proses pembelajaran dengan
strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa, partisipasi siswa selama pembelajaran dan ketuntasan
belajar siswa saat evaluasi. Peningkatan setiap indikator dalam penelitian
dapat sajikan sebagai berikut:
Tabel 13. Peningkatan Hasil Penelitian Siklus I dan II
No. Aspek yang diukur
Persentase
Target
Capaian
Prosentase
Peningkatan
Siklus I Siklus II
1. Penerapan Strategi 80 % 87,5 % 96 % 8,5%
2. Motivasi siswa 75% 78,9 % 78,7 % -0,2%
3. Partisipasi siswa
dalam pembelajaran 80% 52,6 % 80,7 % 28,1%
4. Ketuntasan hasil
belajar 80% 78,9 % 100 % 21,1%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Berdasarkan tabel data yang disajikan pada siklus I dan siklus II
diatas diperoleh bahwa hasil penelitian mengalami peningkatan, strategi
memulai pembelajaran dengan pertanyaan berdampak positif terhadap
kegiatan pembelajaran akuntansi.
D. Pembahasan
Penerapan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan merupakan
penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar
akuntansi. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan dua siklus pembelajaran
melalui strategi yang sama pada tiap siklusnya, yaitu menerapkan strategi
memulai pembelajaran dengan pertanyaan. Berdasarkan tabel data yang disajikan
pada siklus I dan siklus II pada deskripsi hasil penelitian dapat diperoleh
informasi bahwa hasil penelitian ini telah menunjukkan adanya peningkatan.
Peningkatan hasil penelitian ini disajikan dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 4. Grafik Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus
yang dilaksanakan terdiri dari beberapa indikator ketercapaian yaitu penerapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan, motivasi belajar siswa,
partisipasi siswa dan ketuntasan belajar siswa.
Penerapan strategi ini berjalan sangat optimal, terlihat bahwa dalam
penerapan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan ini menunjukkan
bahwa rata-rata siklus I sebesar 87,5% kemudian terus meningkat menjadi sebesar
96% pada siklus II. Berikut tabel peningkatan hasil pada penerapan strategi
memulai pembelajaran dengan pertanyaan:
Tabel 14. Peningkatan Kemampuan Guru dalam Penerapan Strategi Memulai
Pembelajaran dengan Pertanyaan
No. Aspek yang Diamati Target
Capaian
Siklus
I
Siklus
II Peningkatan
1. Awal Pembelajaran 75% 87,5% 12,5%
2. Inti Pembelajaran 100% 100% 0%
3. Akhir Pembelajaran 87,5% 100% 12,5%
Rata-rata 80% 87,5% 96%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
Penerapan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan ini berjalan
dengan optimal, hal ini terbukti dengan pada siklus I mencapai 87,5% dan
mengalami peningkatan sebesar 8,5% pada siklus II yang mencapai rata-rata
sebesar 96%. Rata-rata pencapaian indikator pada tiap siklus ini sangat
dipengaruhi oleh indikator penerapan strategi pada kegiatan inti yaitu selama dua
siklus mencapai 100%.
Strategi ini berupaya untuk mengarahkan siswa agar memikirkan seluruh
materi yang ada, melalui hal ini maka akan membantu siswa memahami apa yang
sebenarnya mereka butuhkan dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Melvin
L Silberman (2007:143), yang menyatakan “Para peserta didik akan lebih
ditantang untuk membuat berbagai pertanyaan karena mereka mempunyai
kesempatan untuk memikirkan seluruh materi pelajaran”, sehingga siswa akan
berupaya untuk melakukan yang terbaik dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Motivasi belajar pada penerapan strategi ini sudah mencapai indikator
sebesar 75%. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata motivasi belajar siswa pada tiap
siklus yaitu 78,9% mencapai 78,7%. Berikut tabel peningkatan motivasi belajar:
Tabel 15. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
No. Aspek yang Diamati Target
Capaian Siklus I Siklus II Peningkatan
1. Keinginan untuk berhasil 87% 84% -3%
2. Dorongan dan kebutuhan
dalam belajar 72% 74% 2%
3. Harapan akan masa depan 81% 79% -2%
4. Penghargaan dalam belajar 80% 77% -3%
5. Kegiatan menarik dalam
belajar 76% 78% 2%
6. Lingkungan yang kondusif
untuk belajar 78% 80% 2%
Rata-rata 75% 78,9% 78,7% -0,2%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
Tabel diatas menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada kelas XI
Akuntansi 1 cukup tinggi, hal ini terbukti bahwa sejak siklus I motivasi belajar
siswa sudah mencapai target 75%, pada tiap siklus mencapai 78,9% dan 78,7%.
Pada pencapaian motivasi belajar siswa ini, terdapat 3 indikator yang
mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan yakni indikator
dorongan dan kebutuhan dalam belajar, indikator kegiatan menarik dalam belajar
dan indikator lingkungan yang kondusif untuk belajar yaitu masing-masing 2%.
Hal ini mengindikasikan bahwa melalui penerapan strategi pembelajaran dimulai
dari pertanyaan mampu menjadikan siswa mulai bersemangat, antusias dan tidak
mudah menyerah dalam pembelajaran. Standar nilai KKM yang sebelumnya
dinilai cukup tinggi yaitu 7,6 setelah adanya penerapan strategi ini siswa sudah
tidak menganggapnya sebagai hal sulit.
Selain peningkatan pada tiap indikator, terdapat pula indikator yang
mengalami penurunan yaitu indikator keinginan untuk berhasil sebesar 3%,
harapan akan masa depan sebesar 2%, dan penghargaan dalam belajar sebesar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
3%. Bila diperhatikan secara keseluruhan capaian indikator ini sudah berjalan
secara optimal yaitu mencapai target capaian 75% dan pengaruh penurunan
sebesar 0,2% dari 78,9% menjadi 78,7% tidak terlalu signifikan pada motivasi
belajar siswa.
Motivasi belajar siswa mempunyai peranan besar dalam pembelajaran,
bila siswa telah memiliki motivasi tinggi untuk belajar maka siswa akan berusaha
menguasai materi dengan sungguh-sungguh hingga tujuan yang diharapkan
terwujud. Senada dengan Hamzah B. Uno, 2006:28 “Seorang anak yang telah
termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik,
tekun dengan harapan memperoleh hasil yang baik”. Sangat jelas bahwa bila
siswa memiliki motivasi, satu hal tersebut mampu mengantarkannya pada sesuatu
yang menjadi tujuan yang diharapkan.
Adanya motivasi yang tinggi pada diri siswa dalam penerapan strategi
pembelajaran dimulai dari pertanyaan mendorong siswa untuk ikut aktif dalam
proses pembelajaran, berpartisipasi dalam setiap sesi pembelajaran. Pada
penelitian ini partisipasi siswa mengalami peningkatan yang paling signifikan
diantara indikator capaian yang lain yaitu meningkat sebesar 28,1%. Hal ini
ditunjukkan oleh pada tiap siklus mencapai 52, 6% meningkat menjadi 80,7%.
Berikut data lengkap tiap indikator dalam partisipasi siswa:
Tabel 16. Peningkatan Partisipasi Siswa
No. Aspek yang Diamati Target
Capaian
Siklus
I
Siklus
II Peningkatan
1. Mengajukan pertanyaan 21,1% 80% 38,8%
2. Berpendapat/ sangahan 36,8% 74,3% 37,5%
3. Mengerjakan tugas 92,1% 91,4% 0,7%
4. Kerjasama dalam
berkelompok 60,5% 97,1% 36,6%
Rata-rata 80% 52,6% 80,7% 28,1%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
Tabel diatas menunjukkan bahwa partisipasi siswa selama pembelajaran
mengalami peningkatan cukup besar dari 52,6% menjadi 80,7% dan telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
mencapai target 80%. Tiga dari empat indikator dalam proses pembelajaran ini
meningkat cukup signifikan yaitu indikator mengajukan pertanyaan sebesar
38,9%, berpendapat sebesar 37,5% dan kerjasama dalam berkelompok sebesar
36,6%, sedangkan indikator mengerjakan tugas mengalami penurunan sebesar
0,7%.
Partisipasi dalam pembelajaran pada penelitian ini merupakan masalah
yang cukup berarti. Pada siklus I indikator mengajukan pertanyaan dan
mengutarakan pendapat sangat rendah, hanya mencapai 21,1% dan 37,5%, tapi
setelah dilakukan penerapan strategi dan siswa terus menerus didorong untuk
berpartisipasi akhirnya indikator ini mengalami peningkatan. Hal ini terjadi
disebabkan oleh tindakan guru yang selalu memberikan ruang pada siswa untuk
berpartisipasi secara aktif, guru selalu memberikan dorongan pada siswa bahwa
pendapat yang diutarakan siswa belum tentu salah dan tidak masalah bila terjadi
kesalahan karena guru bersama siswa sama-sama sedang belajar, melalui tindakan
ini, siswa merasa bahwa pembelajaran berjalan tanpa tekanan dan menyenangkan.
Diantara indikator yang meningkat, indikator mengerjakan tugas justru
mengalami penurunan. Pada siklus I sebesar 92,1% mengalami penurunan sebesar
0,7% menjadi 91,4% pada siklus II. Bila dilihat secara keseluruhan, pada siklus I
dan siklus II, indikator ini telah berjalan secara optimal dan sesuai target capaian,
maka penurunan pada indikator ini tidak terlalu berpengaruh pada keseluruhan
aspek partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Secara keseluruhan, hal ini menunjukkan bahwa melalui penerapan
strategi yang inovatif pada penelitian ini mampu meningkatkan partisipasi siswa.
Partisipasi merupakan hal penting dalam pembelajaran, bila partisipasi siswa
tinggi maka suasana pembelajaran akan berjalan sangat menyenangkan, terbuka,
tidak menegangkan, rileks dan berakhir pada penguasaan materi. Hal ini sesuai
dengan Dick dan Carey dalam Hamzah B. Uno, (2006:6) yang menyatakan bahwa
“...proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif
melakukan latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang
sudah ditetapkan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini dilihat dari ketuntasan belajar
siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal pada penelitian ini mengacu pada aturan
sekolah yaitu sebesar 76,0. Pada penelitian ini ketuntasan belajar berhasil secara
optimal yakni pada siklus I ketuntasan belajar mencapai 78,9% sebanyak 30 siswa
lalu terus meningkat secara signifikan pada siklus II sebesar 100%. Berikut tabel
ketuntasan belajar:
Tabel 17. Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I dan II
No. Interval Nilai Target
Capaian
Siklus
I
Siklus
II Keterangan
1. 51 – 75 80% 21,1% 0% Tidak Tuntas
2. 76 - 100 80% 78,9% 100% Tuntas
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
Data prestasi ini diperoleh melalui serangkaian tes, berdasarkan pada tes
tersebut akan diketahui apakah tujuan yang direncanakan sebelumnya telah
tercapai atau belum. Dari tabel diatas tujuan berupa standar ketuntasan minimal
sebesar 76,0 berhasil dicapai siswa secara optimal pada siklus II.
Berdasarkan hasil tindakan yang telah dipaparkan melalui beberapa tabel
diatas tampak bahwa melalui penerapan strategi memulai pembelajaran dengan
pertanyaan yang dilakukan guru telah berhasil meningkatkan motivasi siswa,
selanjutnya mampu partisipasi siswa selama proses pembelajaran sehingga
prestasi belajar akuntansi dilihat dari ketuntasan belajar siswa meningkat dan telah
mencapai target.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan
strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan mampu meningkatkan prestasi
belajar akuntansi pada mata diklat akuntansi di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri
1 Surakarta, hal ini terbukti dari pencapaian setiap indikator yaitu sebagai
berikut:
1. Strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran pada mata diklat akuntansi.
2. Strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan dapat meningkatkan
partisipasi siswa dalam pembelajaran pada mata diklat akuntansi.
3. Strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan dapat meningkatkan
prestasi belajar yang dilihat dari ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran
pada mata diklat akuntansi.
Penerapan strategi pembelajaran dimulai dari pertanyaan secara rinci
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, partisipasi siswa dan prestasi belajar
akuntansi yang dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Strategi ini terdiri dari
kelompok diskusi yang diawali dengan pertanyaan sebagai awal pembelajaran
sehingga siswa akan memahami apa yang sedang mereka pelajari dan apa yang
seharusnya mereka pikirkan dalam pembelajaran. Selanjutnya siswa akan
menguasai materi pelajaran sehingga prestasi belajar akuntansi akan mengalami
peningkatan.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan di atas, maka
dapat dikaji implikasinya, baik implikasi teoretis maupun implikasi praktis, yaitu
sebagai berikut
1. Implikasi Teoretis
Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas bahwa penerapan
strategi pembelajaran dimulai dari pertanyaan dapat meningkatkan kualitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
pembelajaran akuntansi. Hasil penelitian tindakan kelas ini bermanfaat secara
teori yakni hasil penelitian ini dapat menambah khasanah dunia ilmu
pengetahuan khususnya ilmu pendidikan, dalam membantu meningkatkan
prestasi belajar akuntansi siswa agar lebih optimal. Hal ini juga mendukung
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yakni penelitian yang dilakukan Light
(2009:14) sebagai berikut:
“ In India, teachers found the “Essential Questions” strategy to be compelling. Essential Questions (e.g., “Why do we need others?”) are intriguing, open-ended questions that organize a project and are an effective way to encourage students to think deeply and to provide them with a meaningful context for learning ...While they could not do projects during the class period, they were, however, exploring the use of questioning strategies to push students’ critical thinking and to allow students to share their perspectives and formulate their own conceptual understandings of the content.”
Uraian di atas mengemukakan bahwa guru-guru di India menemukan
strategi membuat pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan esensi
materi. Pertanyaan-pertanyaan esensial dapat membangkitkan minat sekaligus
sebagai cara efektif mendorong para siswa untuk berfikir lebih dalam dan
menyediakan mereka suatu keadaan belajar yang bermakna...ketika mereka
tidak dapat mengerjakan pekerjaan pada saat pembelajaran berlangsung,
strategi membuat pertanyaan dapat memacu pemikiran kritis siswa dan
memungkinkan mereka mengemukakan pandangan dan memformulakan
pemahaman konsep mereka dari suatu materi. Rangkaian kegiatan ini mampu
mamacu motivasi belajar siswa, meningkatkan partisipasi siswa selama
pembelajaran dan ketuntasan belajar siswa. Upaya untuk meningkatkan prestasi
belajar akuntansi perlu terus diupayakan, salah satunya dengan menerapkan
strategi pembelajaran dimulai dari pertanyaan ini.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan sebagai bahan
masukan atau pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran ini
dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang disesuaikan pula dengan materi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
pembelajaran sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar akuntansi khusus-
nya. Hasil penelitian tindakan kelas melalui strategi ini diharapkan mampu
menciptakan kondisi yang dapat mendukung keberhasilan pembelajaran akuntansi
di kelas XI Akuntansi 1, sehingga produk pembelajaran ini nantinya memenuhi
kriteria yang berkualitas. Disamping itu dapat menjadikan siswa lebih aktif dan
menghapus pandangan siswa terhadap pembelajaran yang membosankan menjadi
pembelajar-an yang menarik dan menyenangkan.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dari penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti
dapat menyampaikan saran-saran antara lain:
1. Bagi Guru:
a. Guru diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran yang
mendorong siswa untuk berpartisipasi secara lebih aktif dan lebih mudah
dalam memahami materi pembelajaran.
b. Guru yang belum menerapkan strategi memulai pembelajaran dimulai dari
pertanyaan dapat menerapkan strategi tersebut dalam pembelajaran
akuntansi dengan variasi pembelajaran yang menarik sehingga dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk memahami materi yang disajikan
yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
c. Guru diharapkan dapat lebih memanfaatkan sarana dan prasarana yang
sudah disediakan oleh pihak sekolah yang tidak terbatas pada buku paket
saja sebagai alat bantu dalam pengembangan media pembelajaran.
d. Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus terus
berjalan sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif,
menyenangkan tanpa ketegangan dan siswa dapat lebih mudah memahami
materi pembelajaran.
2. Bagi siswa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
a. Siswa meningkatkan ketrampilan berkomunikasi yang baik. Hal ini akan
bermanfaat bagi siswa terutama akan meningkatkan rasa percaya diri akan
kemampuan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan di masa yang akan
datang.
b. Siswa meningkatkan kerja sama dalam arti yang positif, baik dengan guru
maupun dengan siswa yang lain dalam proses pembelajaran.
c. Siswa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran serta harus terbuka
dengan perkembangan zaman dengan memanfaatkan teman, buku, televisi
maupun internet sebagai sumber belajar dan tidak menganggap pusat
informasi adalah guru saja.
3. Bagi Sekolah :
a. Kepala Sekolah diharapkan dapat lebih memberikan kesempatan kepada
guru-guru untuk mengikuti pelatihan atau training yang berhubungan
dengan strategi pembelajaran variatif dan inovatif agar berlangsung
pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.
b. Pihak sekolah perlu mengadakan peningkatan dalam hal pemanfaatan
semua fasilitas yang tersedia di sekolah terutama pemanfaatan fasilitas
perpustakaan dan laboratorium akuntansi guna menunjang tercapainya
tujuan pembelajaran akuntansi.