peningkatan keterampilan interpersonal …eprints.uny.ac.id/16003/1/skripsi.pdf · metode...

170
PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL MELALUI PERMAINAN KERJASAMA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 1 SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh FX Hendy Dwi Septianto NIM 08104241006 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JUNI 2013

Upload: lytuyen

Post on 24-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL MELALUIPERMAINAN KERJASAMA PADA SISWA KELAS IX A

SMP NEGERI 1 SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OlehFX Hendy Dwi Septianto

NIM 08104241006

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGJURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JUNI 2013

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONALMELALUIPERMAINAN KERJASAMA PADA SISWA KELAS IX A

SMP NEGERI 1 SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OlehFX Hendy Dwi Septianto

NIM 08104241006

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGJURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JUNI 2013

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara
Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara
Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara
Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

v

MOTTO

“A man can be as great as he wants to be.

If you believe in yourself and have the courage, the determinations, the

dedication, the competitive drive and if you are willing to sacrifice the little things

in life and pay the price for the things that are worthwhile, it can be done.”

(Vince Lombardi)

“Hadiah terbaik yang ditawarkan kehidupan adalah kesempatan untuk bekerja

keras bagi sesuatu yang pantas untuk dilakukan.”(Theodore Roosevelt)

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk :

1. Ibu, Ayah, Kakak dan seluruh keluarga tercinta.

2. Para dosen yang meluangkan waktunya untuk membimbing.

3. Almamater tercinta, Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Keluarga besar SMP Negeri 1 Sleman.

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

vii

PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONALMELALUIPERMAINAN KERJASAMA PADA SISWA KELAS IX A SMP N 1

SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh:FX. Hendy Dwi Septianto

08104241006

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan interpersonalsiswa kelas IX A SMP N 1 Sleman melalui permainan kerjasama.

Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitianadalah siswa kelas IX A SMP N 1 Sleman yang berjumlah 26 siswa. Penelitiandilakukan dalam 2 siklus. Pada siklus pertama terdiri atas 4 tindakan, sedangkanpada siklus kedua terdiri atas 2 tindakan. Metode pengumpulan data denganmenggunakan skala keterampilan interpersonal, observasi, dan wawancara.Analisis data menggunakan kuantitatif deskriptif. Penelitian dimulai daripenyusunan instrumen, ujicoba instrumen, pelaksanaan pretest keterampilaninterpersonal, dilanjutkan dengan permainan kerjasama.

Permainan kerjasama yang dilakukan melalui pemberian permainan dandilanjutkan dengan debriefing atau diskusi kelompok untuk belajar berinisiatif,bersikap terbuka, bersikap asertif, berempati terhadap teman lain danmenyelesaikan konflik yang terjadi dapat meningkatkan keterampilaninterpersonal siswa. Hasil penelitian menunjukkan permainan-permainankerjasama yang dilanjutkan debriefing dapat meningkatkan keterampilaninterpersonal siswa kelas IX A SMP N 1 Muntilan. Hal tersebut dibuktikandengan perolehan rata-rata pre test sebesar 151,3 menjadi 196,8 pada post testsiklus pertama dan 215,3 pada post test siklus kedua.

Kata kunci : permainan kerjasama, keterampilan interpersonal.

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Bapa dan Tuhan kami Yesus Kristus, atas

segala limpahan rahmat dan karuniaNya. Hanya dengan pertolongan Allah Bapa

peneliti dapat menyelesaikan karya ini. Skripsi yang berjudul Peningkatan

Keterampilan Interpersonal melalui Permainan Kerjasama pada Siswa Kelas IX A

SMP N 1 Sleman ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya berkat dari Allah Bapa dan juga bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu peneliti menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah

memberikan ijin penelitian.

2. Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri

Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Bapak Dr. Suwarjo, M.Si dosen pembimbing I yang dengan sabar dan ikhlas

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dalam

penyusuna skripsi ini.

4. Ibu Siti Rohmah Nurhayati, M.Si dosen pembimbing II yang dengan sabar,

teliti memberikan arahan, masukan, saran, dan memotivasi saya dalam

penulisan skripsi ini.

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

ix

5. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah

memberikan wawasan, ilmu dan pengalamannya kepada penulis selama

perkuliahan.

6. Ibu Dra. Wahyuni Kismardini, Kepala Sekolah SMP N 1 Sleman yang telah

memberikan ijin penelitian.

7. Ibu anik dan Ibu Prapti guru BK SMP N 1 Sleman yang telah banyak

membantu dalam pelaksanaan penelitian.

8. Siswa-siswi SMP N 1 Sleman khususnya kelas IX A atas kesediaannya dalam

membantu penelitian.

9. Kedua orang tua tercinta dan keluarga besar teriring do’a yang paling tulus

semoga Allah Bapa senantiasa merahmati dan memberikan kenikmatan dunia

dan akhirat.

10. Kakak saya Ikke atas segala do’a dan dukungan. Hanya Allah Bapa yang

akan membalas segala kebaikannya.

11. Stefani Ria Rusdiyanti yang selalu memberi motivasi untuk menyelesaikan

skripsi ini.

12. Temanku Mangkong, Kadarisman, Mail, Galang, Risma, Vivi, Alvi, Yogi,

Satria yang bersedia memberikan motivasi, pengarahan dan membantu dalam

melaksanakan penelitian. Yang belum selesai cepat menyusul.

13. Teman-teman BK semua angkatan, khususnya BK 2008 kelas A yang telah

berbagi suka, duka serta pengalaman yang berharga bagiku. Semoga kita

sukses selalu.

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

x

14. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Demikian pengantar dari penulis, semoga tugas akhir skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi pengembangan dunia pendidikan.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan, maka saran dan kritik membangun

sangat penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya.

Yogyakarta, Mei 2013

Penulis,

FX. Hendy Dwi Septianto

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... vi

ABSTRAK....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR.................................................................................... vii

DAFTAR ISI................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………… 1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………………... 6

C. Batasan Masalah………………………………………………………… 7

D. Rumusan Masalah……………………………………………………….. 7

E. Tujuan Penelitian………………………………………………………... 8

F. Manfaat Penelitian………………………………………………………. 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian tentang Keterampilan Interpersonal............................................... 10

1. Pengertian Keterampilan Interpersonal……………........................... 10

2. Aspek-Aspek Keterampilan Interpersonal………………………….. 11

3. Faktor yang Memengaruhi Keterampilan Interpersonal………...... 18

B. Kajian tentang Permainan Kerjasama........................................................ 20

1. Pengertian Permainan……………………………………….............. 20

2. Karakteristik Permainan …………………………………................. 22

3. Manfaat dan Kelebihan ……………………….................................. 23

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

xii

4. Tahapan Permainan ……………........................................................ 25

5. Kompetensi Konselor (Fasilitator) dalam Permainan……………..... 27

6. Permainan Kerjasama ....................................................................... 28

C. Kajian tentang Remaja……………………............................................... 33

1. Pengertian Remaja .............................................................................. 33

2. Tugas Perkembangan Remaja ............................................................ 34

3. Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37

D. Peningkatan Keterampilan Interpersonal melalui Permainan

Kerjasama……………………………………………………..................43

E. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 45

F. Hipotesis Tindakan .................................................................................. 47

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian…………………………………………………… 48

B. Subyek Penelitian ...................................................................................... 48

C. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………… 48

1. Tempat Penelitian…………………………………………………… 48

2. Waktu Penelitian……………………………………………………. 49

D. Model Penelitian……………………………………………………….... 49

E. Rencana Tindakan…………………………………………..................... 50

1. Pra Tindakan………………………………………………….......... 50

2. Siklus Pertama…………………………………………………….... 52

F. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………… 54

1. Skala ................................................................................................... 54

2. Wawancara ......................................................................................... 54

3. Observasi ........................................................................................... 54

G. Instrumen Penelitian.…………………………………………................. 55

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen..…………………………….... 60

a. Uji Validitas Instrumen.………………………………................ 60

b. Uji Reliabilitas Instrumen..……………………………............... 62

I. Teknik Analisis Data…………………………………………………….. 63

1. Analisis Data Kuantitatif…………………………………………..... 64

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

xiii

2. Analisis Data Kualitatif……………………………………………... 65

J. Kriteria Keberhasilan................................................................................. 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi Penelitian…………………………………………….................... 66

1. Deskripsi Lokasi Penelitian…………………………………………. 66

B. Data Subyek Penelitian…………………………………………….......... 67

C. Deskripsi Studi Awal dan Pra Tindakan Penelitian……………………... 67

D. Siklus I (Pertama)…………………………………………….................. 69

1. Tindakan Siklus I…………………………………………………… 69

a. Tindakan I....................................................................................... 70

b. Tindakan II..................................................................................... 72

c. Tindakan III.................................................................................... 74

d. Tindakan IV.................................................................................... 75

2. Observasi/Pengamatan Siklus I........................................................... 78

3. Hasil Skala Keterampilan Interpersonal............................................. 78

4. Wawancara Siklus I............................................................................ 79

5. Refleksi dan Evaluasi Siklus I............................................................. 82

E. Siklus II (Kedua)…………………………………………….................... 83

1. Perencanaan Siklus II……………………………………………….. 83

2. Tindakan Siklus II…………………………………………………... 84

a. Tindakan I……………………………………………………....... 84

b. Tindakan II……………………………………………………..... 86

3. Observasi/Pengamatan Siklus II.......................................................... 89

4. Hasil Skala Keterampilan Interpersonal............................................. 89

5. Wawancara Siklus II........................................................................... 90

6. Refleksi dan Evaluasi Siklus II........................................................... 91

7. Hasil Tindakan Siklus I dan II............................................................ 93

F. Pembahasan……………………………………………........................... 97

G. Keterbatasan Penelitian………………………………….......................... 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan........…………………………………………….................... 101

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

xiv

B. Saran..................…………………………………………….................... 102

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 103

LAMPIRAN...................................................................................................... 107

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Skala Keterampilan Interpersonal………………….... 58

Tabel 2 Pedoman Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling... 59

Tabel 3. Pedoman Wawancara dengan Subyek Penelitian……………. .. 59

Tabel 4. Pedoman Observasi Pelaksanaan Permainan Kerjasama……… 60

Tabel 5. Rangkuman Item Sahih dan Item Gugur .................................... 63

Tabel 6. Kategori Keterampilan Interpersonal........................................... 64

Tabel 7. Subyek Penelitian.................................................................... 67

Tabel 8. Kategori Keterampilan Interpersonal ......................................... 68

Tabel 9. Hasil Skala pre-test tentang Keterampilan Interpersonal........... 69

Tabel 10. Peningkatan Hasil Keterampilan Interpersonal PraTindakan dan

Siklus I.............................................. ........................................... 81

Tabel 11. Peningkatan Hasil Skala Keterampilan Interpersonal................. 92

Tabel 12. Tahapan Tindakan Siklus I........................................................... 96

Tabel 13. Tahapan Tindakan Siklus II......................................................... 97

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan.…………………………………… 50

Gambar 2. Permainan Lanjutkan Ceritaku.....................................................148

Gambar 3. Permainan See Our Feet............................................................ 148

Gambar 4. Permainan Birthday Line Up..................................................... 148

Gambar 5. Permainan Aero Space....................................................... ....... 148

Gambar 6. Permainan Menyeberangi Sungai................................................ 148

Gambar 7. Permainan Roll Over....................................................... .......... 148

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Bentuk Skala Sebelum Ujicoba............................................. 108

Lampiran 2 Bentuk Skala Setelah Ujicoba............................................... 115

Lampiran 3 Uji Validitas.......................................................................... 122

Lampiran 4 Daftar Hadir Siswa................................................................ 125

Lampiran 5 PreTest................................................................................. 126

Lampiran 6 PostTest Siklus I.................................................................. 127

Lampiran 7 PostTest Siklus II................................................................. 128

Lampiran 8 Permainan Siklus I................................................................ 129

Lampiran 9 Permainan Siklus II.............................................................. 134

Lampiran 10 Hasil Observasi Siklus I........................................................ 137

Lampiran 11 Hasil Observasi Siklus II....................................................... 138

Lampiran 12 Hasil Wawancara Guru Siklus I............................................ 139

Lampiran 13 Hasil Wawancara Guru Siklus II........................................... 141

Lampiran 14 Hasil Wawancara Siswa Siklus I........................................... 143

Lampiran 15 Hasil Wawancara Siswa Siklus II.......................................... 145

Lampiran 16 Foto Kegiatan Penelitian....................................................... 148

Lampiran 17 Surat-Surat............................................................................. 149

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

1

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan hubungan dengan

manusia lainnya. Hubungan tersebut diperlukan agar dalam berinteraksi

dengan orang lain bisa saling memahami dan individu juga sebagai manusia

membutuhkan pengakuan keberadaan dan keterampilan mereka dalam

kehidupan sehari-hari. Di dalam kehidupan sosial, individu sebagai manusia

saling membantu satu dengan yang lainnya.

Manusia sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain

harus menguasai keterampilan mengenal orang lain, bagaimana cara individu

memahami kemauan orang lain dan bagaimana individu berhubungan dengan

orang lain. Buhrmester (1988: 994) menyatakan keterampilan interpersonal

sebagai kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain

secara efektif, memulai ataupun mempertahankan suatu hubungan yang positif

dalam interaksi sosial.

Keterampilan interpersonal memberikan keuntungan bagi individu

dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Individu yang memiliki keterampilan

interpersonal yang tinggi akan mudah dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungannya, dapat menyelesaikan masalah pribadinya maupun masalah

dengan lingkungan sosialnya, bisa lebih menghargai perbedaan antar individu,

dan juga dapat menjalin komunikasi yang efektif. Hal ini dipertegas oleh

Safaria (Sugiyatno, 2009; 11) yang menyatakan keterampilan interpersonal

sangat penting karena manusia pada dasarnya tidak dapat hidup sendiri.

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

2

Keterampilan interpersonal tidak serta merta dimiliki oleh seluruh

manusia. Keterampilan ini membutuhkan proses dalam pembentukannya.

Pembentukan keterampilan interpersonal dapat dikembangkan pada saat

remaja, dimana salah satu tugas perkembangan remaja menurut Syamsu Yusuf

& Juntika Nurihsan (2006 : 27) yaitu mengembangkan perilaku sosial yang

bertanggung jawab. Fuad Nashori (2000, 35), menyatakan ada 2 sifat dari

faktor yang mempengaruhi keterampilan interpersonal, yaitu eksternal dan

internal. Sifat eksternal meliputi kontak dengan orang tua, interaksi dengan

teman sebaya, aktifitas dan partisipasi sosial, sedangkan sifat internal meliputi

konsep diri individu.

Dalam kenyataannya sekarang ini di masyarakat, sebagian remaja

kurang memiliki keterampilan interpersonal. Hal ini ditunjukkan oleh masih

maraknya tawuran antar pelajar yang bermula dari kesalahpahaman atau proses

komunikasi yang tidak mengena dan berbagai fenomena yang menunjukkan

rendahnya keterampilan interpersonal yang dimiliki oleh remaja, contohnya

tawuran antara pelajar SMA Negeri 6 Jakarta dengan wartawan

(Kompasiana.com, 2011); Fenomena Ujian nasional di Polewali Mandar,

Sulawesi Barat. Meski dilarang membawa ponsel, kalkulator dan sejenisnya

para siswa masih terlihat mencontek menggunakan ponsel mereka

(Kompas.com, 2012); Kasus narkoba dikalangan remaja Indonesia semakin

meningkat. Dari data Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2011, sedikitnya

959 siswa SD terjerat narkoba. Tercatat, pada 2011, kasus narkoba yang

menjerat SMP sebanyak 1.345. Meski jumlah ini turun dari angka sebelumnya

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

3

1.430 kasus (Republika.co.id, 2012). Hal ini menunjukkan siswa-siswa tersebut

memiliki kemampuan interpersonal yang rendah.

Peneliti juga menemukan masalah rendahnya keterampilan

interpersonal terjadi di SMP N 1 Sleman. Peneliti menemukan permasalahan

yang mencolok ada pada kelas IX A. Berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan peneliti terhadap 4 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan, peneliti

menemukan permasalahan yang dijumpai adalah 10 siswa dari 26 jumlah siswa

di kelas yang memiliki nilai akademis tinggi terlihat suka mendominasi di

kelas, khususnya saat diskusi kelompok; siswa yang memliki nilai akademis

rendah juga kurang aktif dalam diskusi kelompok; ada pula siswa yang

berperilaku kurang asertif; ada siswa yang memaksakan kehendaknya sendiri

tanpa melihat keadaan orang lain. 10 siswa tersebut tidak hanya terdiri dari

siswa yang rendah nilai akademiknya saja, siswa yang nilai akademiknya

tinggi juga. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan interpersonal sebagian

siswa kelas IX A di SMP N 1 Sleman masih rendah.

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada siswa hampir

memiliki kesamaan dengan hasil wawancara dengan guru BK di SMP N 1

Sleman, khususnya guru BK kelas IX . Guru BK kelas IX mengeluhkan

rendahnya keterampilan interpersonal di kelas IX A. Hasil wawancara dengan

guru BK diketahui bahwa: (1) Sebagian siswa cenderung memaksakan

kehendaknya sendiri; (2) beberapa siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok;

(3) beberapa siswa berperilaku kurang asertif; (4) siswa ingin menang sendiri;

(5) siswa memaksakan egonya agar siswa yang lain mengikuti apa yang dia

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

4

inginkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK SMP N 1 Sleman

diketahui bahwa keterampilan interpersonal dipengaruhi oleh orang tua

mengekang kebebasan anak, siswa terpengaruh oleh keadaan lingkungan yang

kurang baik, orang tua kurang memperhatikan perkembangan anaknya.

Guru BK di SMP N 1 Sleman khususnya kelas IX sudah melakukan

berbagai usaha untuk meningkatkan keterampilan interpersonal, yaitu: (1)

mengadakan diskusi kelompok; (2) memberikan bimbingan klasikal; (3)

mengadakan konseling individu maupun konseling kelompok. Hal tersebut

sering dilakukan oleh guru BK untuk mengatasi rendahnya keterampilan

interpersonal skill pada siswa, akan tetapi usaha yang dilakukan oleh guru BK

belum dapat meningkatkan keterampilan interpersonal pada siswa. Tidak

adanya jam masuk kelas dalam pemberian layanan menyebabkan layanan yang

dilakukan kurang maksimal. Selain itu juga siswa kurang menyukai metode

ceramah yang dilakukan guru BK dalam pemberian layanan. Hal ini juga yang

menyebabkan siswa kurang memberikan respon dalam proses pemberian

layanan.

Pemaparan di atas mengandung makna bahwa perlu adanya sebuah

metode untuk meningkatkan keterampilan interpersonal antar siswa. Guru BK

maupun pihak sekolah sudah melakukan banyak cara untuk mengatasi

permasalahan ini. Contohnya dengan mengadakan ceramah langsung ke siswa,

guru BK melakukan konseling individu dan kelompok. Hal ini belum bisa

meningkatkan keterampilan interpersonal pada siswa. Metode yang digunakan

guru BK dalam memberikan bimbingan masih sering menggunakan metode

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

5

diskusi dan ceramah. Menurut siswa, mereka mengalami kejenuhan dalam

mengikuti bimbingan dikarenakan tidak bervariasinya metode yang digunakan

oleh guru BK. Metode permainan kerjasama belum di praktikkan oleh guru BK

untuk mengatasi rendahnya keterampilan interpersonal. Peneliti menggunakan

metode permainan kerjasama untuk meningkatkan keterampilan interpersonal

dikarenakan guru BK maupun pihak sekolah belum menemukan cara yang

tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Menurut Suryosubroto (2009: 172) metode diskusi kelompok yang

sering digunakan guru BK menjadi tidak efektif dikarenakan diskusi dapat

diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasilnya sebab tergantung

kepada kepemimpinan siswa dan partisipasi angotanya. Diskusi kelompok

hanya sebatas berkumpul bersama untuk mencari solusi dari permasalahan

yang ada. Selain itu metode bimbingan kelompok sejatinya bisa digunakan

untuk meningkatkan keterampilan interpersonal. Johana E Prawitasari (1992:2)

menjelaskan bahwa bimbingan kelompok adalah kegiatan bimbingan yang

lebih menekankan mengenai diskusi dalam kelompok mengenai masalah

pendidikan, pengarahan bakat, ataupun informasi sosial lainnya. Akan tetapi

bimbingan kelompok hanya sebatas berdiskusi, tidak ada dinamika yang terjadi

di dalamnya.

Peneliti memilih permainan kerjasama dikarenakan di dalam permainan

kerjasama siswa saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Interaksi dan

dinamika kelompok yang muncul dalam pelaksanaan permainan kerjasama

adalah miniatur dari interaksi sosial di kehidupan nyata, sehingga melalui

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

6

permainan kerjasama ini siswa mampu mengambil makna dari permainan

kerjasama yang sudah mereka lakukan. Peneliti berasumsi bahwa belajar

melalui permainan kerjasama lebih mudah dipahami dan dipraktekkan daripada

belajar hanya dengan membaca, menulis, atau mendengarkan. Karena di dalam

permainan kerjasama siswa dituntut untuk menggunakan aspek kognitif dan

psikomotoriknya, oleh karena itu diharapkan keterampilan interpersonal siswa

mengalami peningkatan. Hal ini didasarkan juga dari penelitian Eliasa

(Suwarjo dan Eva Imania Eliasa, 2011: 17) bahwa program bimbingan pribadi

sosial melalui permainan meningkatkan kompetensi intrapersonal dan

interpersonal siswa.

Peneliti dan guru pembimbing akan melakukan penelitian secara

kolaborasi untuk menemukan cara yang tepat dalam menerapkan permainan

kerjasama, sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan

interpersonal di kelas IX A. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka peneliti

mengambil judul “Peningkatan Keterampilan Interpersonal Melalui Permainan

Kerjasama pada Kelas IX A SMP Negeri 1 Sleman.”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, maka dapat ditemukan

masalah-masalah yang dapat di kaji dalam penelitian ini. Masalah tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan interpersonal sebagian siswa kelas IX A masih rendah.

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

7

2. Guru pembimbing dalam memberikan bimbingan masih dengan metode

diskusi dan ceramah, sehingga siswa menjadi kurang menarik untuk

memperhatikannya.

3. Metode permainan kerjasama belum ada di SMP N 1 Sleman

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah penelitian tersebut, maka masalah ini

dibatasi pada :

1. Keterampilan interpersonal yang rendah pada sebagian siswa IX A SMP N

1 Sleman perlu ditingkatkan.

2. Para siswa mengalami kejenuhan dikarenakan metode bimbingan tidak

variatif, hanya dengan diskusi dan ceramah.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti akan meningkatkan

keterampilan interpersonal melalui permainan kerjasama pada siswa kelas IX

A SMP Negeri 1 Sleman.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta

pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat

dikemukakan sebagai berikut: Bagaimana meningkatkan keterampilan

interpersonal siswa kelas IX A di SMP Negeri 1 Sleman dengan menggunakan

metode permainan kerjasama kerjasama?

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

8

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah meningkatkan keterampilan interpersonal

(interpersonal skill) siswa kelas IX A di SMP Negeri 1 Sleman melalui metode

permainan kerjasama.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

terkait. Adapun manfaat itu dapat ditinjau dari segi aspek teoritis dan segi

aspek praktisi :

1. Manfaat Teoritis

Sumbangan pemikiran tentang penelitian ini dapat digunakan untuk menambah

khasanah kepustakaan dalam bidang Bimbingan Konseling.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru Pembimbing

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru

pembimbing bagaimana cara meningkatkan keterampilan interpersonal

dengan cara permainan kerjasama kerjasama.

b. Bagi Peneliti

Menambah wawasan bagi peneliti tentang bagaimana cara menggunakan

metode permainan kerjasama sebagai metode untuk meningkatkan

keterampilan interpersonal.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

9

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi serta kajian bagi

penelitian selanjutnya.

d. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan keterampilan interpersonal siswa sehingga dapat

membantu mereka dalam kehidupan sosial mereka nantinya.

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

10

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Kajian tentang Keterampilan Interpersonal

1. Pengertian Keterampilan Interpersonal

Chaplin (2000: 257) memandang interpersonal sebagai sesuatu yang

berlangsung antar dua pribadi, mencirikan proses-proses yang timbul

sebagai suatu hasil dari interaksi individu dengan individu lainnya. Teori di

atas menegaskan bahwa interpersonal merupakan suatu interaksi antar dua

individu yang saling memberi dan menerima informasi. Proses interaksi

yang terjadi tidak hanya dalam bentuk verbal, tetapi juga dalam bentuk non

verbal.

Buhrmester (1988: 994) menjelaskan keterampilan interpersonal

sebagai kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain

secara efektif, memulai atau mempertahankan suatu hubungan yang positif

dalam interaksi sosial. Pendapat di atas menegaskan bahwa keterampilan

interpersonal adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk membangun

dan mempertahankan interaksi dengan individu lain.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan interpersonal adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk

membangun dan mempertahankan interaksi dengan orang lain. Proses

interaksi dalam keterampilan interpersonal meliputi saling memberi dan

menerima informasi. Proses interaksi ini mencakup bentuk verbal dan non

verbal.

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

11

2. Aspek Keterampilan Interpersonal

Buhrmester (1988: 992) mengemukakan 5 aspek keterampilan

interpersonal yaitu: (1) kemampuan untuk berinisiatif dalam memulai suatu

hubungan interpersonal; (2) kemampuan untuk bersikap terbuka; (3)

kemampuan untuk bersikap asertif; (4) kemampuan untuk memberikan

dukungan emosional; (5) kemampuan mengelola dan mengatasi konflik.

Berikut penjelasan dari kelima aspek tersebut:

a. Kemampuan berinisiatif

Buhrmester (1988: 993) memberikan definisi inisiatif dalam

konteks sosial adalah usaha untuk memulai suatu bentuk interaksi dan

hubungan dengan orang lain atau dengan lingkungan sosial yang lebih

besar. Inisiatif merupakan usaha pencarian pengalaman baru yang lebih

banyak dan luas tentang dunia luar dan tentang dirinya sendiri dengan

tujuan untuk mencocokkan sesuatu atau informasi yang telah diketahui

agar dapat lebih memahaminya (Fuad Nashori, 2000: 33). Lebih lanjut

Bee (Danardono, 1997: 10) menyatakan inisiatif sebagai kemampuan

untuk memulai suatu bentuk kegiatan tertentu.

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan berinisiatif adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk

memulai suatu interaksi dengan lingkungan sosialnya. Interaksi yang

terjadi bertujuan untuk mencocokkan informasi yang diketahui.

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

12

Buhrmester (1988: 994) mengemukakan bentuk perilaku yang

mencerminkan adanya kemampuan berinisiatif antara lain:

1) Meminta atau mengusulkan pada kenalan baru untuk melakukanaktifitas bersama, misalnya pergi bersama atau belajar bersama.

2) Menawarkan sesuatu pada kenalan baru yang terlihat menarik danatraktif.

3) Melanjutkan percakapan dengan kenalan baru.4) Menjadi individu yang menarik dan menyenangkan ketika berkenalan

dengan orang lain.5) Mengenalkan diri pada orang yang ingin kita kenal.

Berdasarkan penjelasan di atas individu yang memiliki

kemampuan berinisiatif terlihat dari bentuk perilakunya, antara lain

mengusulkan pada kenalan baru untuk melakukan aktifitas bersama,

melanjutkan percakapan dengan kenalan baru, saat berkenalan bisa

menjadi individu yang menarik dan menyenangkan. Kemampuan

berinisiatif berperan penting untuk memulai suatu hubungan individu

dengan individu lainnya.

b. Kemampuan untuk Bersikap Terbuka

Kemampuan membuka diri sangat berguna agar perkenalan yang

sudah berlangsung dapat berkembang ke hubungan yang lebih pribadi

dan mendalam. Pembukaan diri adalah suatu proses yang dilakukan

seseorang hingga dirinya dikenal oleh orang lain. Dalam pengungkapan

diri seseorang menungkapkan informasi yang bersifat pribadi mengenai

dirinya dan memberikan perhatian kepada orang lain, sebagai suatu

bentuk penghargaan yang akan memperluas kesempatan terjadinya

sharing (Fuad Nashori, 2000: 33).

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

13

Berdasarkan penjelasan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan bersikap terbuka adalah kemampuan yang dimilki individu

untuk berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya. Individu memberikan

informasi tentang pribadinya tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Bentuk tingkah laku yang menggambarkan adanya kemampuan

bersikap terbuka adalah sebagai berikut:

1) Mengemukakan hal-hal yang bersifat pribadi ketika berbincang-bincang dengan orang yang baru dikenal.

2) Mengatakan kepada sahabat hal-hal yang membuat merasa malu.3) Mempercayai seorang kenalan baru dan membiarkannya mengetahui

bagian diri individu yang paling sensitif.4) Memberikan kesempatan pada teman baru untuk mengenal diri

individu yang sebenarnya.5) Melepaskan pertahanan diri untuk mempercayai seorang sahabat.6) Mengungkapkan secara terbuka kepada sahabat bahwa individu

menghargai dan menyayanginya. (Buhrmester, 1988: 994)

Berdasarkan pemaparan di atas Bentuk perilaku yang

menggambarkan adanya kemampuan bersikap terbuka antara lain,

mengatakan pada sahabat hal-hal yang bisa membuat individu merasa

malu, membuka diri agar bisa dikenal individu lain, terbuka dalam

mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya kepada individu lain.

Kemampuan bersikap terbuka akan menjadikan individu lebih bisa

bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

c. Kemampuan untuk Bersifat Asertif

Dalam konteks komunikasi interpersonal seringkali seseorang

harus mampu mengungkapkan ketidaksetujuannya atas berbagai macam

hal atau peristiwa yang tidak sesuai dengan alam pikirnya. Itu berarti

diperlukan adanya asertivitas dalam diri orang tersebut. Asertivitas

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

14

adalah kemampuan dan kesediaan individu untuk mengungkapkan

perasaan-perasaan secara jelas dan dapat mempertahankan hak-haknya

dengan tegas (Fuad Nashori, 2000: 33).

Berdasarkan penjelasan di atas kemampuan untuk bersikap asertif

adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk mengungkapkan semua

perasaan yang ada dalam diri individu secara jelas disertai kemampuan

mempertahankan hak-haknya dengan tegas. Kemampuan bersikap asertif

diperlukan individu dalam proses interaksi dengan orang lain.

d. Kemampuan Memberikan Dukungan Emosional

Kemampuan memberikan dukungan emosional sangat berguna

untuk mengoptimalkan komunikasi interpersonal antar dua pribadi.

Dukungan emosional mencakup kemampuan untuk menenangkan dan

memberikan rasa nyaman kepada orang lain ketika orang tersebut dalam

keadaan tertekan dan bermasalah. Penyataan di atas diperkuat oleh

Shepard & Voss (Danardono, 1997: 14) menyatakan kemampuan untuk

memberikan dukungan secara emosional merupakan kemampuan untuk

memberikan afeksi. Afeksi adalah suatu bentuk emosi, dan salah satu

bentuk ekspresi afektif adalah empati. Empati merupakan salah satu

komponen penting dalam membangun hubungan dengan orang lain.

Goleman (1996: 173) menegaskan empati yang penuh

membutuhkan pemahaman akan makna dan perasaan dari pengalaman-

pengalaman orang lain. Lebih lanjut Goleman menjelaskan empati

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

15

merupakan komponen aktif dari perubahan yang memfasilitasi proses

kognitif dan pengaturan emosi dari individu.

Berdasarkan penjelasan di atas kemampuan memberikan

dukungan emosional adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk

memberikan dukungan emosional yang mencakup kemampuan

memberikan rasa nyaman dan ketenangan kepada individu lain. Empati

juga merupakan komponen penting untuk menjalin hubungan dengan

orang lain.

e. Kemampuan Dalam Mengatasi Konflik

Buhrmester (1988: 995) menjelaskan kemampuan mengatasi

konflik yang muncul dalam hubungan interpersonal adalah suatu upaya

agar konflik yang muncul tidak semakin memanas. Grasha (Danardono,

1997: 15), menambahkan kemampuan mengatasi konflik meliputi sikap-

sikap untuk menyusun suatu penyelesaian masalah, mempertimbangkan

kembali penilaian atas suatu masalah dan mengembangkan konsep harga

diri yang baru. Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan untuk

memahami sumber konflik di kalangan pelajar, diantaranya social

learning theory, social identity theory, dan reputation enhancement

theory.

Menurut Sarlito (2006: 23), dalam kehidupan manusia ada dua

jenis belajar yaitu belajar secara fisik dan belajar psikis. Belajar sosial

termasuk dalam belajar psikis dimana seseorang mempelajari perannya

dan peran orang lain. Selanjutnya orang tersebut akan menyesuaikan

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

16

tingkah lakunya sesuai dengan peran sosial yang telah dipelajari itu. Cara

yang sangat penting dalam belajar sosial adalah tingkah laku tiruan

(imitation).

Sesuai dengan social learning theory ini, seseorang seringkali

terdorong untuk mencontoh perilaku orang lain. Pencontohan perilaku

(modeling) ini berlaku untuk perilaku yang baik maupun yang tidak baik.

Seorang remaja yang melihat suatu tindakan kekerasan yang dilakukan

oleh orang dewasa dapat mencontoh tindakan tersebut untuk kemudian

mempraktekkannya dalam bentuk tindakan kekerasan baik terhadap

teman sebaya maupun lingkungan sekitarnya. Contoh lain dari

pandangan social learning theory ini adalah tentang kemungkinan

adanya pengaruh dari media massa, seperti televisi. Tayangan kekerasan

yang terdapat pada tayangan televisi atau film dapat berpengaruh negatif

terhadap remaja.

Hogg & Abrams (Bunyamin Maftuh, 2005: 83) yang

mengembangkan social identity theory menggambarkan perilaku

individu di dalam dan antar kelompok dapat dijelaskan berdasar

keanggotaan mereka dalam kelompok sosial tertentu dan proses

identifikasi di dalam kelompoknya. Hogg & Abrams mengklaim bahwa

identitas kelompok sosial mempengaruhi identitas diri dan konsep diri

individu. Berdasarkan teori ini dapat kita ketahui bahwa pelajar yang

terlibat konflik antarkelompok seperti tawuran dikarenakan mereka ingin

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

17

mengidentifikasi diri mereka dan kelompok mereka, mereka berjuan

untuk melindungi nama baik dirinya dan nama baik kelompoknya.

Teori peningkatan reputasi (reputation enhancement theory) yang

dikembangkan oleh Emler dan Reicher (Bunyamin Maftuh, 2005: 84)

menjelaskan perilaku individu dalam hubungan dengan individu lain

dalam satu kelompok, dimana tiap individu berusaha untuk mempunyai

reputasi yang baik di hadapan teman-teman kelompoknya. Jadi menurut

teori ini, keterlibatan pelajar dalam setiap aksi konflik merupakan salah

satu upaya mereka untuk berusaha mendapatkan reputasi baik di mata

teman-teman satu kelompoknya.

Berdasarkan penjelasan di atas kemampuan dalam mengatasi

konflik adalah kemampuan yang dimiliki individu dalam menyelesaikan

suatu konflik yang sedang dihadapinya. Dalam mengatasi konflik perlu

juga mengetahui sumber konflik yang terjadi, dan teori dalam

mengetahui sumber konflik, yaitu social learning theory, social identity

theory, dan reputation enhancement theory.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan dalam

keterampilan interpersonal terdapat 5 aspek. Aspek-aspek tersebut, yaitu

kemampuan berinisiatif, kemampuan untuk bersikap terbuka,

kemampuan untuk bersikap asertif, kemampuan untuk memberikan

dukungan emosional, dan kemampuan untuk mengatasi konflik

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

18

3. Faktor yang Memengaruhi Keterampilan Interpersonal

Faktor yang mempengaruhi keterampilan interpersonal meliputi dua

faktor (Fuad Nashori, 2000: 35), yaitu:

a. Eksternal:

1) Kontak dengan orang tua

Menurut Hetherington dan Parke (Fuad Nashori, 2000: 35),

kontak anak dengan orang tua banyak berpengaruh terhadap

kompetensi interpersonal anak. Adanya kontak di antara mereka

menjadikan anak belajar dengan lingkungan sosialnya dan

pengalaman bersosialisasi tersebut dapat mempengaruhi perilaku

sosialnya.

Menurut pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa

kontak dengan orang tua sangat penting untuk mendidik anak belajar

dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Anak akan

berperilaku baik apabila lingkungan sekitarnya baik dan sebaliknya.

Pada intinya didikan orang tua yang baik akan mempengaruhi anak

untuk bersosialisasi dengan baik pula.

2) Interaksi dengan teman sebaya

Kramer dan Gottman menyatakan, individu yang memiliki

kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya memiliki

kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan perkembangan

sosial, perkembangan emosi, dan lebih mudah membina hubungan

interpersonal. Pendapat lain dikemukakan oleh Nurahmati

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

19

menemukan bahwa ada hubungan antara kelekatan aman dengan

teman sebaya dan kompetensi interpersonal. Remaja yang memiliki

kelekatan aman, yang ditandai oleh adanya model mental positif,

meyakini tersedianya respon yang positif dari lingkungannya. Dari

sana berkembanglah kompetensi interpersonal. (Fuad Nashori, 2000:

35).

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

interaksi dengan teman sebaya diperlukan anak untuk meningkatkan

perkembangan sosial, perkembangan emosi dan lebih mudah membina

hubungan interpersonal. Selain itu juga ada hubungan yang erat antara

keakraban dengan kompetensi teman sebaya.

3) Aktifitas dan partisipasi sosial

Danardono (Fuad Nashori, 2000: 35), mahasiswa yang aktif

dalam kegiatan kepencintaalaman memiliki perbedaan yang signifikan

dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam kepencintaalaman,

khususnya dalam hal kompetensi interpersonal. Mahasiswa yang aktif

dalam kegiatan kepencintaalaman memiliki kompetensi interpersonal

yang lebih tinggi dibanding mahasiswa bukan pecinta alam.

Berdasarkan pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa

aktifitas dan partisipasi individu dalam suatu kegiatan sangat

berpengaruh pada perkembangan keterampilan interpersonal individu

tersebut.

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

20

b. Internal:

1) Konsep diri

Rakhmat (Fuad Nashori, 2000: 36), konsep diri merupakan

faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal. Hal

ini dikarenakan setiap orang sedapat mungkin bertingkah laku sesuai

konsep dirinya. Bila seorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai

seorang yang rajin, ia akan menghadiri kuliah secara teratur, membuat

catatan yang baik, mempelajari kuliah dengan sungguh-sungguh,

sehingga memperoleh nilai akademis yang baik. Ia pun tidak ragu-

ragu mengungkapkan dirinya atau pemikirannya kepada orang lain.

Jika orang merasa rendah diri, ia akan mengalami kesulitan

mengungkapkan gagasan kepada orang-orang yang belum dikenalnya

dan terutama orang-orang yang diseganinya, dan tidak mampu

berbicara di hadapan umum.

Menurut pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

konsep diri mempengaruhi keterampilan interpersonal individu.

Individu yang memiliki konsep diri akan lebih berani bersuara di

depan umum daripada individu yang konsep dirinya rendah.

B. Kajian tentang Permainan Kerjasama

1. Pengertian Permainan

Putera Lengkong (2008: 18) mengartikan permainan sebagai

aktivitas yang dialami dan terstruktur. Pembelajaran berasal dari partisipasi

peserta, interaksi peserta, dan analisis peserta dari perilaku yang dilakukan

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

21

dalam aktivitas tersebut. Berdasarkan pendapat di atas permainan dapat

diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh individu atau kelompok

sebagai pembelajaran untuk meningkatkan interaksi dengan individu lain.

Badiatul Muchlisin Asti (2009: 11) menyatakan bahwa permainan

adalah kegiatan pelatihan di dalam atau di luar ruangan yang menyenangkan

dan penuh dengan tantangan. Adapun bentuk dari kegiatannya berupa

stimulasi kehidupan melalui kegiatan yang kreatif, rekreatif, dan edukatif.

Baik secara individual maupun secara kelompok, dengan tujuan untuk

pengembangan diri maupun kelompok. Lain halnya dengan Joan Freeman

dan Utami Munandar (Andang Ismail, 2009: 27) yang mendefinisikan

permainan sebagai suatu aktifitas yang membantu individu mencapai

perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan

emosional. Berdasarkan pendapat di atas permainan dapat diartikan sebagai

kegiatan yang dilakukan individu atau kelompok yang tujuannya bukan

hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk belajar.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa definisi permainan adalah suatu aktifitas belajar yang dilakukan oleh

individu atau kelompok yang yang tidak hanya untuk bersenang-senang

tetapi juga terdapat unsur belajarnya. Permainan juga dapat meningkatkan

interaksi antar peserta permainan, sehingga dapat menciptakan kondisi yang

interaktif antar peserta.

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

22

2. Karakteristik Permainan

Eitington (1996: 125) memaparkan permainan memiliki beberapa

karakteristik khusus, yaitu:

a. Singkat; permainan dapat dilakukan dari ilustrasi visual pertama atausketsa verbal menjadi latian diskusi kelompok dalam waktu tidak lebihdari 60 menit. Meskipun demikian, karena permainan digunakan untukmelengkapi materi pembelajaran, waktu yang dibuthkan harus se-efisienmungkin.

b. Tidak membutuhkan banyak biaya/tidak mahal; pada umumnya alat(media) yang digunakan dalam pelaksanaan permainan relatif dapatdijangkau/mudah diadakan, bahkan dalam pelaksanaannya permainantidak harus selalu membutuhkan peralatan dan bahan. Unsur terpentingdalam permainan adalah menyenangkan dan dapat dinikmati olehpesertanya.

c. Partisipatif; agar lebih efektif permainan harus melibatkan peserta secarafisik (dengan gerakan) dan secara psikologis (melalui perhatian visualdan mental). Permainan harus menarik perhatian peserta, dan mampumembuat mereka berpikir, bereaksi, serta berwibawa.

d. Menggunakan alat/properti; beberapa permainan melibatkan penggunaanalat sederhana untuk membuat suasana menjadi lebih nyata dalamaktivitas pelaksaannya.

e. Beresiko rendah; permainan tidak boleh berbahaya bagi pesertanya.Kalau perlu, sebelum dilaksankan kepada pihak lain, permainan terlebihdahulu harus melalui uji coba.

f. Dapat disesuaikan; permainan yang baik dapat disesuikan dengan situasidan menekankan pada beberapa poin yang berbeda. Permainan harus bisadimodifikasi dan masih memiliki rasa serta ciri yang asli.

g. Memiliki focus tunggal; berkebalikan dengan metode simulasi,permainan sering digunakan untuk menggambarkan satu poin (tujuan)penting saja. Permainan diarahkan untuk bertujuan mikro dari padatujuan makro yang saling berkaitan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan terdapat 7

karakteristik dari permainan. Karakteristik permainan tersebut yaitu,

singkat, tidak membutuhkan banyak biaya/tidak mahal, partisipatif,

menggunakan alat/properti, beresiko rendah, dapat disesuaikan, dan

memiliki focus tunggal.

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

23

3. Manfaat dan Kelebihan

As’adi Muhammad (2009: 40) menyebutkan bahwa kegiatan

permainan bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam bertindak

maupun berpendapat serta membentuk pola pikir kreatif dan dapat

meningkatkan kecerdasan emosional, spiritual dalam berinteraksi.

Selanjutnya Budiatul Muchlisin Asti (2009: 22) menyebutkan beberapa

manfaat dari permainan, yaitu : 1) komunikasi efektif; 2) pemecahan

masalah; 3) pengembangan tim; 4) kepercayaan diri; 5) kepemimpinan; 6)

kerja sama; 7) permainan yang menghibur; 8) konsentrasi; dan 9) kejujuran.

Joan Freeman dan Utami Munandar (Andang Ismail, 2009: 27)

menyebutkan beberapa manfaat permainan sebagai berikut:

a. Sebagai penyalur energy yang berlebih yang dimiliki anak.b. Sebagai sarana menyiapkan hidupannya kelak dewasa.c. Sebagai pelanjut citra kemanusiaan.d. Untuk membengun energy yang hilang.e. Untuk memperolah kompensasi atas hal-hal yang tidak diperolehnya.f. Bermain juga memungkinkan anak melepaskan perasaan-perasaan dan

emosi-emosinya, yang dalam realita tidak dapat diungkapkannya.g. Memberi stimulus pada pembentukan kepribadian.

Adapun Scannell (2010: 6) menyebutkan kelebihan-kelebihan

metode permainan sebagai berikut:

a. Permainan dapat menyuguhkan keadaan dan pengalaman yangmerupakan interpretasi dari dunia nyata, seperti emosi, salah paham, dsb.

b. Permainan membantu peserta untuk merasakan sebuah prosespengalaman langsung.

c. Peserta lebih mudah memahami poin penting dari suatu hal melaluipermainan.

d. Peserta belajar untuk dapat mempercayai sesamanya.e. Peserta dapat belajar untuk lebih fleksibel dan adaptif.f. Permainan memberikan banyak peluang dan kesempatan dalam hal

terjalinnya sebuah emosi, komunkasi dan feel antar peserta.

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

24

Adapun kelebihan dari metode permainan, menurut Cohen & Prusak

(2001:135), yaitu:

a. Permainan merupakan bentuk pengalaman dalam pembelajaran. Pesertabelajar dari apa yang mereka lakukan, karena dalam permainan terjadiinteraksi yang efektif diantara peserta.

b. Meningkatkan kepedulian, minat, dan keingintahuan peserta sehinggamembuat pembelajaran akan lebih reseptif.

c. Membantu peserta menurunkan keengganan belajar hal yang baru denganmelibatkan mereka dalam penugasan aktif.

d. Menyuguhkan tingkat realitas tentang kehidupan nyata yang tidakterdapat pada metode lain.

e. Memiliki nilai motivasi yang tinggi. Kompetisi mengalahkan “timlawan” merupakan dorongan untuk menggali potensi.

f. Menyediakan keterlibatan/keikutsertaan untuk siapa saja. Semua peserta,baik yang cepat, menengah, ataupun yang lambat mempunyaikesempatan yang sama dalam keterlibatannya.

g. Menekankan peran aktif peserta. Peserta dalam hal ini lebih aktif danperan dari trainer/fasilitator tidak begitu diutamakan.

h. Menekankan pembelajaran yang kolaboratif “teman sebaya”. Pesertabelajar dari interaksi yang mereka lakukan. Permainan mengenalkanbahwa kelompok merupakan sumber daya pembelajaran yang luar biasa.

i. Pembelajaran dilakukan dengan cepat, karena permainan membentukpengalaman dalam jangka waktu yang singkat.

j. Permainan hanya menghasilkan pemenang. Sebuah permainan akanmenghasilkan pemenang dan yang kalah sesuai dengan aturan yangditerapkan. Tetapi pada kenyataannya, setiap peserta adalah “pemenang”karena mereka belajar dari pengalaman

k. Membuat resiko yang diperoleh dalam tahap aman. Permainan lebihmemberi penghargaan dari pada memberi hukuman kepada peserta.

l. Permainan digunakan sebagai alat yang proyektif. Peserta dipacusemangatnya untuk menjadi diri sendiri, perilaku mereka akan dilihatoleh peserta lainnya. Perilaku yang muncul dapat dikritisi sehinggamenjadi dasar untuk belajar tentang perilaku seseorang.

m. Dapat membantu pengembangan skill. Dalam permainan membutuhkanpartisipasi aktif sehingga peserta mempunyai kesempatan untukmembangun skill tersebut, seperti perencanaan, menganalisa,memprioritaskan, mengambil keputusan, serta memberikan danmenerima umpan balik.

n. Menguatkan prinsip, konsep, dan teknik yang pernah diajarkan kepadapeserta.

o. Mengembangkan kapasitas otak kanan, karena permainan merangsangsisi intuitif, kreatif, emosional, dan spontanitas dari peserta.

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

25

Dari berbagai pernyataan para ahli di atas dapat kita ketahui bahwa

permainan memiliki banyak sekali manfaat dan kelebihan bila digunakan

sebagai sebuah metode pembelajaran atau pemahaman terhadap suatu hal.

Penulis berpendapat bahwa manfaat dan kelebihan dari permainan tersebut

dapat membantu siswa dalam memahami keterampilan interpersonal yang

dimiliki oleh tiap siswa. Hal ini dikarenakan dalam permainan pasti akan

muncul suatu kondisi dimana tiap peserta dituntut untuk saling berinteraksi

atau berkomunikasi, cara mereka bekerja sama dalam menyelesaikan

permainan.

4. Tahapan Permainan

Dikemukakan bahwa permainan merupakan sarana belajar melalui

pengalaman - pengalaman langsung. Banyak pakar pendidikan mengajukan

konsep sebuah proses belajar efektif. Djamaludin Ancok (2007: 7)

mengemukakan bahwa setiap proses belajar yang efektif membutuhkan

tahap – tahap sebagai berikut:

a. Pembentukan Pengalaman (Experience)

Peserta dilibatkan dalam sebuah permainan dengan peserta lain.

Dalam permainan ini peserta belajar secara langsung untuk memperoleh

pengalaman fisik, intelektual dan emosional. Dengan pengalaman

tersebut, tiap peserta siap memasuki tahapan berikutnya yaitu tahapan

pencarian makna (debriefing).

b. Perenungan Pengalaman (Reflect)

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

26

Kegiatan ini bertujuan untuk memroses pengalaman dari kegiatan

yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam kegiatan refleksi ini, fasilitator

merangsang peserta untuk menyampaikan pengalaman pribadi yang

dirasakan secara fisik, intelektual dan emosional.

c. Pembentukan Proses (Form Concepts)

Pada tahap ini peserta mencari makna dari pengalaman fisik,

intelektual dan emosional yang diperoleh dari keterlibatan dalam

kegiatan – kegiatan sebelumnya. Tahapan ini dilakukan sebagai

kelanjutan tahap refleksi dengan menanyakan pada peserta apa hubungan

antara kegiatan yang telah dilakukan dengan perilaku yang benar – benar

nyata dalam kehidupan.

d. Pengujian Konsep (Test Concepts)

Pada tahap ini peserta diajak untuk merenungkan dan

mendiskusikan sejauhmana konsep yang telah terbentuk di dalam

tahapan sebelumnya yakni tahap pembentukan proses dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari – hari. Dan peserta diajak untuk melihat

relevansi permainan dengan kegiatan di dunia nyata.

Dapat disimpulkan bahwa tahapan-tahapan yang telah diuraikan di

atas dapat memberikan proses pembelajaran secara langsung kepada siswa.

Permainan yang dilakukan oleh siswa dapat memberikan gambaran secara

nyata, sehingga siswa dapat menghadapi masalah-masalah dalam situasi

yang sesungguhnya di sekitar mereka.

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

27

5. Kompetensi Konselor (Fasilitator) dalam Permainan

Suksesnya pelaksanaan permainan sangat tergantung oleh peran dari

seorang fasilitator permainan tersebut. Scannell (2010: 7) menyebutkan

bahwa aturan dan arahan fasilitator sangatlah penting bagi kesuksesan

sebuah tim dalam memahami makna dan tujuan dari sebuah permainan.

Djamaludin Ancok (2007: 16) juga menyatakan bahwa fasilitator memiliki

peran yang sangat penting dalam membawakan permainan agar seluruh

proses belajar dapat berjalan lancar dan menyenangkan. Oleh karena itu,

seorang fasilitator harus memiliki ciri sebagai berikut:

a. Memiliki kompetensi dalam bidang ilmu manajemen, ilmu psikologi dan

dinamika kelompok

Kemampuan ini diperlukan agar fasilitator mampu memahami

dinamika yang terjadi dan perilaku yang muncul dari peserta saat

pelaksanaan permainan. Selain itu juga agar fasilitator mampu

mengaitkan permainan yang sudah dilakukan dengan tema atau materi

yang hendak disampaikan kepada peserta.

b. Memahami rancangan permainan untuk mengungkap perilaku

Fasilitator harus merancang dan memahami rancangan dari

permainan yang diberikan agar dapat memunculkan perilaku – perilaku

yang diinginkan atau diharapkan sesuai dengan materi yang disampaikan.

c. Memiliki kemampuan observasi dan kemampuan komunikasi yang baik

Mengamati perilaku yang muncul dari setiap peserta saat

pelaksanaan permainan akan sangat membantu dalam pemaknaan.

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

28

Kemampuan berkomunikasi yang baik bertujuan untuk memberikan

pemahaman atau pemaknaan atas perilaku peserta dari setiap permainan

tanpa membuat peserta yang memunculkan perilaku tersebut merasa

tersinggung.

d. Menarik dan berwibawa (pendidikan yang memadai, kepribadian yang

menarik dan memiliki sense of humor yang baik)

Fasilitator harus mampu membuat suasana menjadi hangat dan

gembira dengan humor yang sehat tanpa menyinggung perasaan peserta.

Selain itu, fasilitator juga harus mampu memberikan kiat untuk

menggugah semangat dan apresiasi yang tulus berupa pujian ataupun

ucapan terima kasih.

e. Menguasai masalah teknis pelatihan termasuk masalah keselamatan

Fasilitator perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam

menghadapi permasalahan keselamatan. Sehingga seorang fasilitator

harus memiliki ketajaman pengamatan dalam melihat perilaku peserta

dlam melaksanakan permainan yang kiranya dapat menimbulkan

kecelakaan.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan, bahwa fasilitator

(konselor) memiliki peran untuk membantu memperlancar komunikasi

dalam kelompok sehingga siswa dapat memahami materi dari proses

permainan yang dilaksanakan. Fasilitator (konselor) juga sebaiknya

memiliki keterampilan interpersonal yang tinggi.

6. Permainan Kerjasama

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

29

a. Pengertian Kerjasama

Konsep kerjasama menurut Ali Muhamad Abdul Wahab (Erni

Setyani, 2012: 21) sebagai berikut:

1) Kelompok individu yang dibentuk secara sempurna untuk

mewujudkan target tertentu melalui suatu kerja sama dan

menanamkan diantara mereka rasa ketaatan dan tanggung jawab

bersama.

2) Sarana bagi kerja kelompok diantara individu yang berbeda-beda,

dibentuk oleh kecenderungan untuk saling bekerja sama dan

mengerahkan upaya – upaya dalam mewujudkan target bersama.

Sedangkan Suwarjo dan Eva Imania Eliasa (2011: 58)

menjelaskan kerjasama berbeda dengan sama-sama kerja dimana

sekelompok orang yang bekerja disatu tempat yang sama tetapi dengan

tugas masing-masing dan pekerjaan satu orang tidak langsung

mempengaruhi pekerjaan orang lain.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

kerjasama adalah suatu aktifitas yang dilakukan sekelompok orang

dengan penuh tanggung jawab atas tugasnya masing dan mempunyai

tujuan yang sama. Tujuan tersebut akan tercapai apabila ada kerjasama

yang kompak dari kelompok tersebut.

b. Cara Membangun Kerjasama

Maxi Plus (2007: 14) menjelaskan cara membangun team, yang

terdiri dari:

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

30

1) Mengenali diri sendiri dan memahami orang lain

Individu harus memahami diri sendiri, mengetahui

kemampuan dan minatnya. Setelah mengenal diri baru memahami

orang lain, mengenal anggota tim lebih jauh, agar dapat menjalin

kerjasma yang baik.

2) Membangun sikap saling percaya

Sikap saling percaya memberi pengaruh yang nyata pada

efektivitas kelompok. Satu sama lain harus saling mendorong

terciptanya kepercayaan. Sikap percaya ini bisa dimulai dengan

menghargai satu sama lain.

3) Tidak merendahkan kemampuan orang lain

Sinergi dan kebersamaan bergantung pada tingkat kejujuran

dan kasih sayang dari anggota sehingga mereka dapat saling

menghormati, percaya dan berfungsi dalam kesatuan.

4) Memiliki pemimpin yang bertanggung jawab

Pemimpin yang bertanggung jawab adalah pemimpin yang

dapat berkomuikasi dengan baik, menentukan visi dan misi tim,

memotivasi anggota lain dan memberi teladan yang baik.

5) Membentuk sistem komunikasi yang efektif

Lakukan komunikasi dua arah, dengan mendengarkan dan

menghargai orang lain.

6) Menentukan peran dan tugas yang tepat bagi individu

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

31

Pemimpin melakukan pembagian tugas sesuai dengan keahlian

anggota sehingga menjadikan kerja lebih efektif dan efisien.

7) Membuat aturan main yang disepakati

Dalam tim, sangat dimungkinkan ada anggota-anggota yang

bekerja di luar arahan pemimpin atau menyimpang dari visi bersama.

Karena itu, membuat kesepakatan bersama dalam tim sangat

diperlukan.

8) Mengatasi konflik yang terjadi

Perbedaan pendapat dalam satu tim adalah hal yang wajar.

Perbedaan pendapat itu juga yang dapat menyebabkan terjadinya

konflik. Penyelesaian konflik dalam tim harus dilakukan atas dasar

kepentingan bersama dan tidak memihak pada salah satu.

9) Mengidentifikasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat

Mengambil keputusan dari permasalahan yang telah

diidentifikasi dengan baik akan menjadikan keputusan tersebut

objektif dan tidak berpihak pada siapa pun. Keputusan yang diambil

bukan kepentingan individu.

Roseary Rein (Suwarjo dan Eva Imania Eliasa, 2011: 59) seorang

pembicara, penulis, dan konsultan pelatihan yang menulis Blueprint for

Success With Bussines Stephen Covey and Key Blanchard,

mengungkapkan beberapa cara untuk membangun tim kerja yang efektif.

Berikut adalah beberapa sarannya:

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

32

1) Mengkomunikasikan harapan yang jelas tentang kerjasama tim dan

mengutamakan kolaborasi dengan anggota lain.

2) Kerjasama sangat dihargai dan diakui, maka tidak dikehendaki untuk

berjalan sendiri.

3) Selalu mereview hasil kelompok.

4) Memberi kesempatan dengan cara yang menyenangkan, tanpa

menyinggung perasaan.

5) Menggunakan “ice breaker” untuk menyegarkan dan menyemangati

kelompok.

Rein juga menambahkan bahwa kerjasama kelompok harus

berorientasi solusi, bukan hanya berfokus pada masalah, selalu

menyediakan satu solusi untuk masalah apapun yang mereka angkat, dan

bahwa semua anggota harus merasa “dipercaya, penting, khusus, dan

senang” melalui komunikasi verbal dan nonverbal.

Jadi kesimpulan dari pendapat para ahli diatas tentang cara

membangun kerjasama yang baik dapat dilakukan dengan cara:

1) mengenali diri sendiri dan memahami orang lain

2) Tidak merendahkan orang lain

3) Mengatasi konflik yang terjadi

4) Menjalin komunikasi yang baik antara sesama anggota

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

permainan kerjasama adalah suatu aktifitas dari sekelompok orang yang

melibatkan aspek kognitif, motorik dan psikomotorik dengan tujuan sama

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

33

untuk membangun kerjasama antar anggotanya dan membutuhkan

kekompakan. Permainan kerjasama mempunyai kelebihan dalam

meningkatkan kerjasama antar peserta, hal ini terlihat dari adanya proses

interaksi yang terjadi antar pesertanya.

C. Kajian tentang Remaja

1. Pengertian Remaja

Menurut Santrock (2003: 26) masa perkembangan remaja atau

adolescence adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa yang

mencakup perubahan biologis, kognitif, sosial. Rita Eka Izzaty dkk (2008:

123) menjelaskan kata remaja diterjemahkan dari kata dalam bahasa inggris

adolescence atau adolecere (bahasa latin) yang berarti tumbuh untuk masak,

menjadi dewasa. Definisi remaja menurut Sarlito Wirawan Sarwono (2005:

9) yaitu:

Remaja adalah suatu masa ketika: individu berkembang dari saatpertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekudernya sampai saat iamencapai kematangan seksual; Individu mengalami perkembanganpsikologis dan pola identifikasi dari anak-anak mencapai dewasa; Terjadiperalihan dan ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaanyang relatif lebih mandiri.

Santrock (2003: 26) menyatakan masa remaja kira-kira dari usia 10

sampai 13 tahun dan berakhir pada usia 18 sampai 22 tahun. Sedangkan

Hurlock (1991: 206) menyatakan awal masa remaja terjadi pada usia 13

tahun sampai 16 tahun atau tujuh belas tahun, dan remaja akhir berlangsung

dari usia 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun, yaitu usia mata secara hukum.

Bila remaja dibagi menjadi dua bagian remaja awal dan akhir, maka remaja

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

34

awal berada di usia 13 tahun sampai 18 tahun, sedangkangkan remaja akhir

berada dalam usia 18 tahun sampai 22 tahun.

Jadi berdasarkan uraian diatas defnisi remaja, dapat disimpulkan

bahwa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa yang ditandai

oleh berkembangnya psikologis dan terjadi perubahan biologis dan dapat

berinteraksi dengan lingkungan sosialnya secara mandiri.

2. Tugas Perkembangan Remaja

Masa remaja adalah masa yang sangat menentukan karena pada

masa ini anak-anak banyak mengalami perubahan perkembangan pada fisik

dan psikisnya, oleh karena itu tugas perkembngan pada masa remaja

menuntut remaja untuk melakukan perubahan besar dalam sikap dan pola

perilaku mereka.

Menurut Havighurst, dalam Hurlock (1991: 10) tugas perkembangan

masa remaja adalah:

a. Mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman-teman

sebayanya, baik dengan teman-teman sejenis maupun dengan jenis

kelamin lain.

b. Dapat menjalankan peranan sosial menurut jenis kelamin masing-masing,

artinya mempelajari dan menerima peranan masing-masing sesuai

dengan ketentuan-ketentuan/ norma-norma masyarakat.

c. Menerima kenyataan (realitas) jasmaniah serta menggunakannya

seefektif-efektifnya dengan perasaan puas.

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

35

d. Memperlihatkan tingkah laku yang secara sosial dapat dipertanggung

jawabkan. Artinya ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial sebagai

orang dewasa yang bertanggung jawab, menghormati serta mentaati

nilai-nilai sosial yang berlaku dalam lingkungannya, baik regional

maupun nasional.

e. Memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan atau jabatan. Artinya

belajar memilih suatu jenis pekerjaan sesuai dengan bakatnya dan

mempersiapkan diri untuk pekerjaan tersebut.

f. Mempersiapkan diri untuk melakukan perkawinan dan hidup berumah

tangga.

g. Memperoleh sejumlah norma-norma sebagai pedoman dalam tindakan-

tindakannya dan sebagai pandangan hidupnya.

Senada dengan pendapat Havighurst, William Kay dalam (Syamsu

Yusuf, 2004:72) mengungkapkan bahwa tugas-tugas perkembangan remaja

meliputi :

a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang

mempunyai otoritas.c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar

bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individualmaupun kelompok.

d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap

kemampuannya sendiri.f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan dirinya) atas dasar

skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung).g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku)

kekanak-kanakan.

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

36

Menurut William W. Wattenberg, (Andi Mapiarre, 1982: 106-109)

tugas perkembangan remaja awal adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kemampuan mengkontrol diri sendiri seperti orang dewasa.

Remaja awal diharapkan dapat mengadakan pengkontrolan diri

sendiri (self control) atas perbuatan-perbuatanya. Tugas perkembangan

yang pertama timbul karena remaja telah bertambah pekerjaan atau

perbuatan yang dilakukan seperti orang dewasa.

b. Memperoleh kebebasan.

Merupakan satu diantara tugas perkembangan penting bagi remaja

awal. Berarti remaja awal diharapkan belajar dan berlatih bebas membuat

rencana, bebas menentukan pilihan dan bebas membuat keputusan-

keputusan itu serta tanggung jawab diri sendiri atas keputusan dan

pelaksana keputusannya.

c. Bergaul dengan lawan jenis.

Remaja awal sadar bahwa dirinya ada rasa simpati, rasa tertarik

untuk selalu bersama-sama dengan lawan jenis. Tetapi mereka umumnya

masih ada ragu. Apa dirinya juga membuat lawan jenisnya tertarik atau

tidak.

d. Mengembangkan keterampilan baru untuk mempersiapkan diri

memasuki masa dewasa.

Masa remaja seseorang diharapkan berlatih dan mengembangkan

ketrampilan baru yang sesuai dengan tuntutan hidup dan pergaulannya

dalam masa dewasa kelak.

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

37

e. Memiliki citra diri yang realistik.

Masa remaja diharapkan dapat memberikan penilaian terhadap

keadaan dirinya secara apa adanya. Mereka diharapkan dapat mengukur

atau menafsirkan apa-apa yang lebih dan kurang pada dirinya secara

cepat menerima apa adanya diri mereka, memelihara dan memanfaatkan

secara positif.

Dari paparan dari para ahli tentang tugas perkembangan masa remaja

dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan remaja merupakan tugas-

tugas apa saja yang harus dikerjakan oleh remaja untuk mencapai tingkat

kedewasaannya. Tugas perkembangan remaja bisa dikatakan berhasil

dikerjakan apabila tidak ada hambatan dari dalam individu sendiri maupun

lingkungannya.

3. Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja

a. Karakteristik fisik remaja

Pesatnya pertumbuhan fisik pada masa remaja sering

menimbulkan kejutan pada diri remaja itu sendiri. Pertumbuhan fisik

pada usia remaja ini akan ditandai dengan kematangan organ seks primer

maupun organ seks sekunder. Organ seks primer menentukan organ yang

langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Sedangkan organ

kelamin sekunder merupakan tanda-tanda yang tak langsung tetapi

menunjukkan ciri khas pria dan wanita.

Anak wanita dalam pemasakan seksual mempunyai urutan

dimulai oleh tanda-tanda sekunder terlebih dahulu, khususnya puting

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

38

susu sekitar usia 8-13 tahun, selanjutnya datangnya menarche atau haid

pertama. Pada pria tanda seks primer ditandai tumbuhnya testis pada usia

sekitar 9-14 tahun dan diikuti dengan keluarnya air mani yang pertama

atau ejakulasi atau mimpi basah. Baru sekitar usia 15-16 tahun

mengalami perubahan suara (tanda kelamin sekunder).

Sri Rumini dan Siti Sundari (2004: 63) menjelaskan pertumbuhan

tinggi/panjang tubuh pria dan wanita hingga umur 9 tahun dapat

dikatakan berjalan sama. Sesudah itu itu mulai permulaan percepatan

pertumbuhan wanita, sedang percepatan pada anak pria lebih kemudian.

Sri Rumini (2000: 36) menegaskan tanda-tanda kelamin sekunder

yang nampak pada remaja seperti: pertumbuhan rambut pada wanita

terutama pada kepala, ketiak dan kemaluan. Selain itu tumbuh pula

payudara dan pelebaran pinggul. Pada pria tumbuh kumis, janggut,

jampang, kaki, tangan, kemaluan dan kadang-kadang pada dada. Terjadi

pula pelebaran pundak dan perubahan suara. Tanda-tanda kelamin

tersebut menunjukkan penampilan khas wanita atau pria.

Berdasarkan beberapa pandangan ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa perkembangan fisik remaja ditandai dengan matangnya organ

kelamin sekunder meliputi tumbuhnya rambut di kepala, ketiak dan

kemaluan serta tumbuhnya payudara dan melebarnya pinggul pada

wanita. Pada laki-laki tumbuhnya kumis, janggut, jampang, kaki, tangan,

kemaluan kadang-kadang pada dada, pelebaran pundak dan perubahan

suara. Mulai berfungsinya organ kelamin primer ditandai dengan

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

39

menstruasi untuk remaja wanita dan mimpi basah pada remaja laki-laki.

b. Karakteristik emosi remaja

Hurlock (2005: 212-213) mengemukakan bahwa remaja

mengalami ketegangan emosi yang meninggi sebagai akibat dari

perubahan fisik dan kelenjar. Adapun meningginya emosi terutama

karena anak laki-laki dan perempuan berada di bawah tekanan sosial dan

menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang

mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu.

Remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak-anak dan

masa dewasa, statusnya menjadi agak kabur, baik bagi dirinya maupun

bagi lingkungannya. M. Ali dan M. Asrori (2005: 67), mengibaratkan

terlalu besar untuk serbet, terlalu kecil untuk taplak meja karena sudah

bukan anak-anak lagi, tetapi juga belum dewasa. Masa remaja biasanya

memiliki energi yang besar, emosi yang berkobar-kobar, sedangkan

pengendalian diri belum sempurna.

Hurlock (2005: 213) menyatakan pola emosi masa remaja sama

dengan pola emosi masa kanak-kanak. Perbedaannya terletak pada

rangsangan yang membangkitkan emosi dan derajat, dan khususnya pada

pengendalian latihan individu terhadap ungkapan emosi mereka.

Misalnya, perlakuan sebagai “anak kecil” atau secara “tidak adil”

membuat remaja sangat marah dibandingkan dengan hal-hal lain. Remaja

tidak lagi mengungkapkan amarahnya dan dengan cara gerakan amarah

yang meledak-ledak, melainkan dengan menggerutu, tidak mau

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

40

berbicara, atau dengan suara keras mengkritik orang-orang menyebabkan

amarah. Remaja juga iri hati terhadap orang yang memiliki benda lebih

banyak. Ia tidak mengeluh dan menyesali diri sendiri, seperti yang

dilakukan anak-anak. Remaja suka bekerja sambilan agar dapat

memperoleh uang untuk membeli barang yang diinginkan atau bila perlu

berhenti sekolah untuk mendapatkannya.

Berdasarkan beberapa pandangan ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa perkembangan emosi remaja sering berubah-ubah. Perubahan

emosi ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan remaja.

c. Karakteristik kognitif atau inteligensi remaja

Jean Piaget (Agus Dariyo, 2004: 53) mengemukakan bahwa

inteligensi atau kecerdasan adalah kemampuan mental (aktivitas mental

atau mental activity) untuk beradapsi (menyesuaikan diri) dan mencari

keseimbangan dalam hidupnya. Lingkungan hidup ini terdiri atas

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Masa remaja adalah masa

transisi dari kognitif operasional konkret berkembang menjadi

operasional formal.

Bracee dan Bracee (Agus Dariyo, 2004: 57) ciri-ciri

perkembangan kognitif operasi formal antara lain:

1) Individu telah memiliki pengetahuan gagasan inderawi yang cukupbaik.

2) Individu mampu memahami hubungan antara 2 (dua) ide atau lebih.3) Individu dapat melaksanakan tugas tanpa perintah atau instruksi dari

gurunya.4) Individu dapat menjawab secara praktis (applied), menyeluruh

(comprehensive), mengartikan (interpretative) suatu informasi yangdangkal.

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

41

Santrock (Agus Dariyo, 2004: 57) menyatakan perkembangan

kognitif remaja dibandingkan dengan masa anak-anak terdapat perbedaan

pada ciri-ciri tahap operasi formal yaitu meliputi aspek berpikir abstrak,

idealistis, maupun logika. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Abstrak. Remaja mulai berpikir lebih abstrak (teoritis) daripada anak-

anak. Kemampuan berpikir abstrak, menurut Turner dan Helm ialah

kemampuan untuk menghubungkan berbagai ide, pemikiran atau konsep

pengertian guna menganalisis, dan memecahkan masalah yang ditemui

dalam kehidupan formal maupun non formal. Remaja pada kondisi ini

dapat memecahkan masalah masalah yang abstrak, misalnya: persamaan

aljabar.

2) Idealistis. Remaja sering berpikiran dengan ketidakmungkinan. Mereka

berpikir secara ideal (das sollen) mengenai diri sendiri, orang lain,

maupun masalah-masalah sosial kemasyarakatan yang ditemui dalam

hidupnya. Ketika menghadapi hal-hal yang tidak benar (tidak beres),

maka remaja mengkritik agar hal itu segera diperbaiki dan menjadi

benar kembali.

3) Logika. Remaja mulai berpikir seperti seorang ilmuwan. Remaja mulai

mampu membuat suatu perencanaan untuk memecahkan suatu masalah.

Kemudian remaja mampu mencari cara pemecahan itu secara runtut,

teratur, dan sistematis.

Berdasarkan beberapa pandangan ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa perkembangan kognitif atau inteligensi remaja mulai masuk dalam

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

42

tahap operasional formal. Dalam tahap ini remaja sudah mulai berpikir

abstrak, idealistis, maupun logika.

d. Karakteristik Sosial

Hurlock (2005: 213) mengemukakan bahwa salah satu tugas

perkembangan masa remaja yang tersulit adalah penyesuaian sosial.

Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang

sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan mencapai

tujuan dari pola sosialisasi dewasa. Yang terpenting dan tersulit adalah

penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya,

perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-

nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai baru dalam sosial.

Panut dan Ida Umami (2005: 133) menyatakan bahwa kelompok

sebaya mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyesuaian diri

remaja, dan persiapan bagi kehidupannya di masa yang akan datang dan

juga berpengaruh terhadap perilaku dan pandangannya. Remaja pada umur

ini sedang berusaha bebas dari keluarga dan tidak tergantung kepada orang

tua. Selain itu, secara sosial remaja menghadapi konflik antara ingin bebas

dan ingin mandiri serta ingin nyaman. Oleh karena itu, remaja memerlukan

orang yang dapat memberikan rasa nyaman yang hilang dan dorongan

kepada rasa bebas yang dirindukannya.

Lebih lanjut Agus Dariyo (2004: 91) memaparkan sejumlah

karakteristik menonjol dari perkembangan sosial remaja, yaitu:

1) Berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan dorongan pergaulan.Ini sering kali menyebabkan remaja memiliki solidaritas yang amat

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

43

tinggi dan kuat dengan kelompok sebayanya, jauh melebihi dengankelompok lain; bahkan dengan orang tuanya sekalipun. Untuk itu,remaja perlu diberikan perhatian intensif dengan cara melakukaninteraksi dan komunikasi secara terbuka dan hangat kepada mereka.

2) Adanya upaya memilih nilai-nilai sosial. Ini menyebabkan remajasenantiasa mencari nilai-nilai yang dapat dijadikan pegangan. Dengandemikian, jika tidak menemukannya cenderung menciptakan nilai-nilai khas kelompok mereka sendiri. Untuk itu, orang dewasa danorang tua harus menunjukkan konsistensi dalam memegang danmenerapkan nilai-nilai dalam kehidupannya.

3) Meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis, menyebabkan remajapada umumnya berusaha keras memiliki teman dekat dari lawanjenisnya atau pacaran. Untuk itu, remaja perlu diajak berkomunikasisecara rileks dan terbuka untuk membicarakan hal-hal yangberhubungan dengan lawan jenis.

4) Mulai tampak kecenderungannya untuk memilih karir tertentu,meskipun sebenarnya perkembangan karir remaja masih berada padataraf pencarian karir. Untuk itu, remaja perlu diberikan wawasan karirdisertai dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing jenis karirtersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa perkembangan sosial remaja mulai menyesuaikan diri, bergaul

dengan kelompok sebayanya, memilih nilai-nilai sosial, tertarik terhadap

lawan jenis. Perkembangan sosial remaja sangat bergantung dari lingkungan

yang mereka tempati.

D. Peningkatan Keterampilan Interpersonal melalui Permainan Kerjasama

Paul Suparno (2004, 45) mengungkapkan interaksi yang hangat,

terbuka, tidak kaku, penuh dorongan dan tidak sering menghukum dapat

menumbuhkan tingkat kompetensi interpersonal yang tinggi. Begitu juga

sebaliknya, interaksi yang tidak hangat, kaku, sering menghukum sangat

berpeluang menghambat berkembangnya kemampuan individu untuk

melakukan hubungan interpersonal. Kramer dan Gottman ( Danardono, 1997:

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

44

16) menambahkan seorang individu yang memiliki kesempatan untuk dapat

berinteraksi dengan kelompok sebayanya akan memiliki kesempatan yang

lebih besar untuk meningkatkan perkembangan sosial dan hubungan

interpersonal.

Keterampilan Interpersonal pada remaja (siswa SMP) lebih banyak

terbentuk oleh pengaruh kelompok sebayanya, hal ini dipertegas oleh Panut

dan Ida Umami (2005: 133), menyatakan bahwa kelompok teman sebaya

mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyesuaian diri remaja, dan

persiapan bagi kehidupannya di masa yang akan datang dan juga berpengaruh

terhadap perilaku dan pandangannya.

Permainan kerjasama dapat mendukung dalam peningkatan

keterampilan interpersonal pada siswa. Pada layanan tersebut siswa

mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi, berkomunikasi, mengemukakan

pendapat, bertukar pengalaman, mengekspresikan dirinya kepada orang lain.

Begitu pula dijelaskan oleh Jones (Suwarjo dan Eva Imania Eliasa, 2011: 58)

bahwa suatu aktivitas kerjasama memberikan keluasaan manfaat dan beberapa

tujuan yang dicapai. Sebuah permainan yang sederhana dapat meningkatkan

kemampuan sosial anggota, belajar bagaimana berkomunikasi, dan manajemen

emosi. Dalam layanan tersebut siswa memiliki kesempatan yang besar untuk

dapat mengekspresikan diri, belajar dengan pengalaman, mengemukakan

pendapat, berkomunikasi, dan sebagainya.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa permainan

kerjasama dapat meningkatkan keterampilan interpersonal. Proses di dalam

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

45

permainan kerjasama yang melibatkan interaksi dengan teman sebaya menjadi

faktor yang mendukung berkembangnya keterampilan interpersonal pada

siswa, dikarenakan karakteristik remaja (siswa SMP) lebih banyak berinteraksi

dengan kelompok sebaya mereka dan hal ini sangat berpengaruh terhadap

perkembangan interpersonal mereka.

E. Kerangka Berpikir

Keterampilan interpersonal adalah kemampuan yang dimiliki individu

untuk membangun dan mempertahankan interaksi dengan orang lain. Proses

interaksi dalam keterampilan interpersonal meliputi saling memberi dan

menerima informasi. Proses interaksi ini mencakup bentuk verbal dan non

verbal. Individu yang memiliki keterampilan interpersonal (interpersonal skill)

yang tinggi akan mudah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya,

dapat menyelesaikan masalah pribadinya maupun masalah dengan lingkungan

sosialnya, bisa lebih menghargai perbedaan antar individu, dan juga dapat

menjalin komunikasi yang efektif. Keterampilan interpersonal memiliki 5

aspek yang perlu ditingkatkan, antara lain: (1) kemampuan untuk berinisiatif;

(2) Kemampuan untuk membuka diri; (3) kemampuan untuk bersikap asertif;

(4) kemampuan memberikan dukungan sosial; (5) kemampuan mengatasi

konflik.

Dalam upaya peningkatan keterampilan interpersonal (interpersonal

skill) maka akan digunakan permainan kerjasama. Permainan kerjasama

mempunyai kelebihan dalam meningkatkan kerjasama antar peserta, hal ini

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

46

terlihat dari adanya proses interaksi yang terjadi antar pesertanya. Proses di

dalam permainan kerjasama yang melibatkan interaksi dengan teman sebaya

menjadi faktor yang mendukung berkembangnya keterampilan interpersonal

pada siswa, dikarenakan karakteristik remaja (siswa SMP) lebih banyak

berinteraksi dengan kelompok sebaya mereka dan hal ini sangat berpengaruh

terhadap perkembangan interpersonal mereka.

Kemampuan berinisiatif yaitu kemampuan yang dimiliki individu untuk

memulai suatu interaksi dengan lingkungan sosialnya, member feedback dan

memperhatikan pendapat. Pada proses permainan kerjasama, siswa belajar

bagaimana memulai suatu hubungan yang bersinergi dengan kelompoknya

untuk memperoleh tujuan bersama.

Aspek yang kedua adalah kemampuan untuk bersikap terbuka.

Permainan kerjasama akan memberikan kesempatan kepada masing-masing

anggota (siswa) untuk mengekspresikan pendapat dan keinginan mereka, hal

ini bertujuan untuk memberikan saling percaya diantara mereka.

Aspek selanjutnya adalah kemampuan bersikap asertif. Masing-masing

anggota (siswa) berhak untuk mengemukakan pendapat mereka masing-masing

dan tidak begitu saja mengiyakan perkataan dari anggota lainnya. Sikap asertif

juga harus disertai dengan sikap tenggang rasa yang selaras, serasi dan

seimbang.

Aspek keempat adalah kemampuan memberikan dukungan emosional.

Hubungan antar anggota sangat diutamakan dalam permainan kerjasama untuk

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

47

mencapai tujuan bersama. Sikap empati yang diberikan untuk anggota lainnya

akan membangun jalinan emosi, komunikasi dan feel diantara anggota.

Aspek yang terakhir adalah kemampuan mengatasi konflik. Konflik

banyak terjadi dalam satu kelompok saat permainan berlangsung. perbedaan

pendapat dan cara pandang dalam menyelesaikan permainan menjadi

“penyakit” yang sering terjadi. Sikap tidak menang sendiri menjadi “obat”

penawar dari permasalahan tersebut. Setiap anggota diajarkan untuk saling

mendengarkan pendapat dari anggota lainnya.

Kesimpulan yang dapat di ambil dari paparan tersebut adalah dalam

permainan kerjasama terdapat inti-inti pembelajaran yang dapat meningkatkan

keterampilan interpersonal pada siswa, yang meliputi kemampuan untuk

berinisiatif dalam memulai hubungan, kemampuan bersikap terbuka,

kemampuan bersikap asertif, memberikan dukungan sosial dan mengatasi

konflik. Interaksi yang terjadi dalam permainan kerjasama merupakan suatu

“miniature kecil” kehidupan pada masyarakat.

F. Hipotesis Tindakan

Melalui permainan kerjasama yang dilakukan melalui pemberian

permainan dan dilanjutkan dengan debriefing untuk belajar berinisisatif,

bersikap terbuka, bersikap asertif, berempati terhadap teman lain dan

menyelesaikan konflik yang terjadi dapat meningkatkan keterampilan

interpersonal siswa. Hasil tersebut dikuatkan oleh hasil pretest dan posttest.

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

48

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dimana

peneliti akan bekerja dengan angka-angka sebagai perwujudan gejala yang

diamati.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IX A di SMP N

1 Sleman sejumlah 26 siswa. Pengambilan subyek berdasarkan hasil observasi

dan wawancara (awal) dengan guru pembimbing. Indikasi yang menunjukkan

tingkat keterampilan interpersonal siswa masih rendah antara lain:

1) Skor yang diperoleh dari hasil skala keterampilan interpersonal berada pada

kategori rendah dan sedang.

2) Siswa sering mengelompok (gang) dalam berinteraksi.

3) Rasa empati siswa kepada teman lain masih kurang.

4) Siswa kurang bisa mengontrol emosinya.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di SMP N 1 Sleman, Jalan Medari Nomor 27

Sleman Kecamatan Caturharjo, Kabupaten Sleman Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

49

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 15 Desember 2012 hingga

26 Februari 2013. Adapun perencanaan tindakan sebagai berikut:

a. Pemberian pre-test : Selasa, 15 Desember 2013

b. Pelaksanaan Siklus I :

1) Tindakan I : Jumat, 1 Februari 2013

2) Tindakan II : Senin, 4 Februari 2013

3) Tindakan III : Selasa, 5 Februari 2013

4) Tindakan IV : Rabu, 6 Februari 2013

c. Pelaksanaan Siklus II:

1) Tindakan I : Senin, 25 Februari 2013

2) Tindakan II : Selasa, 26 Februari 2013

d. Observasi : 1, 4, 5, 6, 25, 26 Februari 2013

e. Wawancara : 6 Februari dan 26 Februari 2013

f. Refleksi : 6 Februari dan 26 Februari 2013

g. Post test : 6 Februari dan 26 Februari 2013

D. Model Penelitian

Dalam penelitian tindakan kali ini, menggunakan model penelitian

tindakan model Kemmis dan Mc Taggart (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,

1999: 5) yang mencakup empat langkah:

1. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan (rencana).

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

50

2. Melaksanakan tindakan dan pengamatan atau monitoring (tindakan dan

observasi).

3. Refleksi hasil pengamatan (refleksi).

4. Perubahan atau revisi perencanaan untuk pengembangan selanjutnya.

Model penelitian dalam penelitian ini menggunakan Kemmis dan Mc

Taggart (Depdikbud, 1999: 6):

Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan

E. Rencana Tindakan

1. Pra Tindakan

Sebelum melakukan rencana tindakan, terlebih dahulu peneliti

melakukan beberapa langkah pra tindakan yang akan mendukung

pelaksanaan tindakan agar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan

yang diinginkan. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Peneliti mewawancarai guru bimbingan dan konseling dan siswa kelas IX

A di SMP N 1 Sleman untuk mengidentifikasi masalah yaitu rendahnya

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

51

keterampilan interpersonal, kemudian peneliti bersama guru BK

membuat kesepakatan untuk melakukan tindakan perbaikan.

b. Peneliti bersama guru bimbingan dan konseling di SMP N 1 Sleman

mengkaji bersama tentang tindakan yang akan dilakukan, yaitu

permainan kerjasama untuk meningkatkan keterampilan interpersonal.

c. Peneliti mewawancarai guru bimbingan dan konseling serta siswa kelas

IX A di SMP N 1 Sleman untuk menentukan subyek penelitian yang

akan mengikuti permainan kerjasama.

d. Peneliti memberikan pelatihan kepada guru bimbingan dan konseling di

SMP N 1 Sleman tentang jenis dan tahapan permainan kerjasama yang

akan digunakan sebagai metode untuk meningkatkan keterampilan

interpersonal siswa IX A di SMP N 1 Sleman.

e. Peneliti melakukan pengukuran kelas sosial melalui skala keterampilan

interpersonal sebelum tindakan, untuk mengetahui tingkat keterampilan

interpersonal siswa sebelum diberi tindakan.

f. Membentuk tim penelitian, yang terdiri dari peneliti utama dan tiga orang

observer (pendamping). Peneliti utama adalah penyusun penelitian dan

guru bimbingan konseling. Observer adalah mahasiswa bimbingan dan

konseling semester VIII (bukan peneliti) yang akan membantu peneliti

dalam pelaksanaan observasi terhadap subyek penelitian, baik dalam

permainan maupun diskusi kelompok.

g. Menentukan macam-macam permainan yang akan digunakan.

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

52

2. Siklus Pertama

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti menyusun rencana sebagai

berikut:

1) Menyusun jadwal pelaksanaan permainan bersama dengan siswa dan

guru pembimbing.

2) Menentukan tempat untuk pelaksanaan permainan kerjasama.

b. Tindakan dan observasi

Permainan kerjasama akan dilaksanakan dalam 5 kali tindakan.

Jenis permainan kerjasama akan disesuaikan dengan indikator

keterampilan interpersonal yang akan ditingkatkan. Waktu pelaksanaan

tiap permainan kerjama berkisar antara 30-45 menit. Kelompok akan

selalu berubah pada setiap tindakan, dikarenakan untuk menciptakan

interaksi yang lebih bervariasi di antara siswa. Siswa juga bisa saling

mengenal dan memahami lebih dalam teman-temannya. Langkah-

langkah untuk setiap tindakan dan observasi antara lain:

1) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jenis

permainan.

2) Menjelaskan tentang aturan-aturan pelaksanaan permainan kerjasama

yang berlaku.

3) Pelaksanaan permainan kerjasama.

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

53

4) Menugasi observer untuk melakukan observasi terhadap sikap dan

perilaku siswa (dalam kelompok) saat pelaksanaan permainan

kerjasama.

5) Wawancara yang dilaksanakan setelah semua tindakan diberikan.

6) Observasi terhadap perilaku siswa setelah pemberian tindakan.

c. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami proses dan

mengetahui sejauh mana pengaruh permainan kerjasama dalam

meningkatkan keterampilan interpersonal pada siswa serta kendala yang

terjadi selama proses permainan kerjasama berlangsung. Refleksi

diberikan pada setiap kali tindakan. Sebelum dilakukan refleksi, akan

dilakukan terlebih dahulu evaluasi untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh dan keberhasilan permainan kerjasama yang telah

dilaksanakan. Jenis evaluasi yang dilaksanakan menggunakan skala.

Skala yang diberikan berfungsi sebagai post test.

Jika siklus pertama belum memenuhi dengan apa yang diharapkan

peneliti atau belum sesuai dengan tujuan penelitian, maka akan dilakukan

siklus kedua. Refleksi dari tindakan yang pertama ini akan digunakan

untuk melakukan revisi pada tindakan yang kedua dengan berdiskusi

dengan guru Bimbingan dan Konseling serta tanggapan dari siswa kelas

IX A di SMP N 1 Sleman .

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

54

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Skala

Dalam penelitian ini, yang digunakan adalah skala likert. Pada

skala Likert, responden diminta untuk menjawab suatu pertanyaan atau

pernyataan dengan alternatif pilihan jawaban yang sudah disediakan.

Pernyataan dalam skala Likert dapat berupa pernyataan positif dan

pernyataan negatif. Masing-masing jawaban dikaitkan dengan nilai berupa

angka.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan peneliti untuk mewawancarai guru

Bimbingan dan Konseling serta siswa kelas IX A di SMP N 1 Sleman pada

saat awal penelitian, proses permainan kerjasama, dan pada akhir

penelitian. Hasil wawancara awal dijadikan sebagai pegangan dalam

melakukan proses penelitian. Wawancara selanjutnya dilakukan setelah

pelaksanaan penelitian. Wawancara berguna untuk mengungkap

keberhasilan pelaksanaan kegiatan permainan kerjasama dalam

meningkatkan keterampilan interpersonal pada siswa kelas IX A di SMP N

1 Sleman.

3. Observasi

Peneliti menggunakan jenis observasi sistematis supaya

memudahkan dalam pengamatan. Lembar observasi digunakan untuk

mengetahui hasil atau pengaruh permainan kerjasama terhadap

keterampilan interpersonal. Hasil dari observasi digunakan oleh peneliti

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

55

sebagai acuan untuk melakukan perbaikan dalam pengelolaan pelaksanaan

permainan kerjasama selanjutnya.

G. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:137) dalam pemilihan metode dan

instrumen penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal yaitu : objek

penelitian, sunber data, waktu, dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan

teknik yang akan digunakan untuk mengolah data bila sudah terkumpul.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) Instrumen penelitian adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat,

lengkap, serta sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang

digunakan dalam peneliti tindakan ini adalah skala keterampilan interpersonal,

pedoman observasi dan pedoman wawancara.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan instumen menurut

Suharsimi Arikunto (2006:70) adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitilian.

2. Menjabarkan variabel-variabel tersebut menjadi sub variabel atau dimensi.

3. Mencari indikator atau setiap sub variabel.

4. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator.

5. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen.

6. Melengkapi instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar.

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

56

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti melakukan penyusunan

instrumen untuk meningkatkan keterampilan interpersonal siswa kelas IX A

SMP N 1 Sleman sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitilian.

Judul penelitian adalah peningkatan keterampilan interpersonal melalui

permainan kerjasama pada siswa kelas IX A SMP N 1 Sleman, variabel

dari judul tersebut adalah keterampilan interpersonal dan permainan

kerjasama.

2. Mencari indikator atau setiap variabel

Indikator dari setiap variabel dalam penelitian adalah:

a. Kemampuan berinisiatif.

b. Kemampuan untuk bersikap terbuka.

c. Kemampuan untuk bersikap asertif

d. Kemampuan memberikan dukungan emosional

e. Kemampuan mengatasi konflik

3. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator.

Selanjutnya dari setiap indikator tersebut dijabarkan menjadi

bagian yang lebih kecil yaitu deskriptor.

4. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen.

Sebelum menuliskan butir-butir pertanyaan peneliti membuat skala

angket keterampilan interpersonal dan kisi-kisi skala terlebih dahulu.

Adapun skala angket keterampilan interpersonal dan kisi-kisi skala adalah

sebagai berikut:

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

57

a. Menyusun Skala Angket Keterampilan Interpersonal

1) Membuat definisi operasional

Keterampilan interpersonal adalah suatu kemampuan yang

dimiliki individu untuk membangun dan mempertahankan interaksi

dengan orang lain. Proses interaksi dalam keterampilan

interpersonal meliputi saling memberi dan menerima informasi.

Proses interaksi ini mencakup bentuk verbal dan non verbal. Lima

aspek yang menggambarkan kemampuan resolusi konflik adalah,

kemampuan berinisiatif; kemampuan bersikap terbuka;

kemampuan untuk bersikap asertif; kemampuan memberikan

dukungan sosial; kemampuan mengatasi konflik.

2) Membuat kisi-kisi intrumen

Dapat dilihat pada tabel 1.

3) Menyusun item skala

Setiap pernyataan dalam skala angket keterampilan interpersonal

dilengkapi dengan empat pilihan jawaban yaitu yaitu selalu (SL),

sering (SR), jarang (J) dan tidak pernah (TP). Skor untuk skala

keterampilan interpersonal yang positif secara berurutan adalah 4,

3, 2, 1. Untuk skala keterampilan interpersonal yang negatif

masing-masing diberi skor 1, 2, 3, 4.

b. Menyusun pedoman wawancara

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

58

Pelaksanaan wawancara menggunakan model bebas terpimpin,

yaitu pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan

garis besar tentang apa yang akan ditanyakan.

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Skala Keterampilan Interpersonal

Variabel Aspek IndikatorNo Item

Favourable

Unfavourable

Keterampilaninterpersonal

Kemampuanberinisiatif

1. Meminta/mengusulkan pada teman untukmelakukan aktifitas bersama 1,2 3,4

2. Menawarkan sesuatu pada teman 5,6 7,83. Mengenalkan diri pada orang yang baru

ditemui 9,10 11,12

Kemampuan untukbersikap terbuka

1. Mengemukakan hal-hal yang bersifatpribadi kepada orang lain 13,14 15,16

2. Menyatakan pada sahabat tentang hal-halyang membuat kita merasa malu 17,18 19,20

3. Memberikan kesempatan pada temanbaru untuk mengenal diri kita yangsebenarnya

21,22 23,24

4. Melepaskan pertahanan diri untukmempercayai seorang sahabat 25,26 27,28

5. Mengungkapkan pada sahabat secaraterbuka bahwa kita menghargai 29,30 31,32

Kemampuan untukbersikap asertif

1. Mampu menyatakan pendapat denganbebas 33,34 35,36

2. Menyatakan pendapat sesuai aturan yangberlaku 37,38 39,40

3. Menyatakan ketidak setujuan ataspendapat orang lain 41,42 43,44

4. Mampu menyatakan perasaan dengan jelas 45,46 47,48

5. Mampu mempertahankan hak-hak atasdirinya sendiri 49,50 51,52

Kemampuanmemberikandukungan emosional

1. Menenangkan dan memberikan rasanyaman kepada orang lain 53,54 55,56

2. Mampu menunjukkan empati kepadaorang lain 57,58 59,60

Kemampuanmengatasi konflik

1. Mampu mencari jalan keluar dalammengatasi masalah 61,62 63,64

2. Mampu berpikir positif menyelesaikanmasalah 65,66 67,68

3. Mampu memahami penyebab suatumasalah 69,70 71,72

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

59

Tabel 2. Pedoman Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling

No. Aspek yangditeliti

Deskripsi Pertanyaan

1.

Prosespelaksanaanpermainankerjasama

a. Apakah permainan kerjasama sudah sesuaidengan rencana?

b. Apakah permainan kerjasama sudah sudahsesuai aturan yang direncanakan?

2.

Hasilpelaksanaanpermainankerjasama

a. Bagaimana keberhasilan permainankerjasama dalam meningkatkanketerampilan interpersonal siswa kelas IXA di SMP N 1 Sleman?

b. Bagaimana tanggapan guru bimbingan dankonseling terhadap hasil pelaksanaanpermainan kerjasama dalam peningkatanketerampilan interpersonal pada siswa kelasIX A di SMP N 1 Sleman?

Tabel 3. Pedoman Wawancara dengan Subyek Penelitian

No. Aspek yangditeliti

Deskripsi Pertanyaan

1.

Prosespelaksanaanpermainankerjasama

a. Apakah permainan kerjasama sudah sesuaiaturan yang ditetapkan?

b. Apakah siswa kelas IX A di SMP N 1Sleman sudah memahami tujuan permainankerjasama?

c. Apakah siswa kelas IX A di SMP N 1Sleman merasa nyaman saat melakukanpermainan kerjasama?

2.

Hasilpelaksanaanpermainankerjasama

a. Apakah manfaat dari pelaksanaan permainankerjasama yang diterapkan pada siswa kelasIX A di SMP N 1 Sleman?

b. Dimanakah letak perbedaan permainankerjasama yang diterapkan peneliti denganmetode ceramah yang diterapkan gurubimbingan dan konseling pada siswa kelasIX A di SMP N 1 Sleman?

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

60

c. Menyusun pedoman observasi

Pedoman observasi ini digunakan untuk mencatat sikap dan

perilaku siswa yang muncul dalam pelaksanaan permaianan dan diskusi

kelompok.

Tabel 4. Pedoman Observasi Pelaksanaan Permainan kerjasama

No. Aspek yang diobservasi Hasil Pengamatan1. Perencanaan

a. Persiapan materi permainankerjasama

2. Pelaksanaana. Suasana dan keadaan saat

pelaksanaan permainankerjasama

b. Respon dari pesertaterhadap pelaksanaanpermainan kerjasama

H.Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Burhan Nurgiyantoro, dkk (2004: 336) menyatakan validitas

berkaitan dengan permasalahan ”Apakah istrumen yang dimaksudkan untuk

mengukur sesuatu itu memang dapat mengukur secara tepat terhadap

sesuatu yang akan diukur”. Semakin tinggi validitas maka instrumen

semakin valid atau sahih, semakin rendah validitas maka instrumen kurang

valid.

Uji validitas instrumen dilakukan pada siswa kelas IX B SMP N 1

Dukun dimana terdapat permasalahan yang sama dengan subyek yang akan

diteliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen

penelitian mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

61

diukur. Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan

keseluruhan isi atau sifat bangun konsep yang menjadi dasar penyusunan

instrumen. Pengujian ini digunakan rumus product momen dengan rumus

yang dikemukakan oleh Burhan Nurgiyantoro (2004: 338):

rxy =

Keterangan :

r xy = Koefisien korelasi suatu butir

N = Jumlah sampel

X = Skor total butir pernyataan

Y = Skor butir pernyataan

Dalam pengembangan dan penyusunan skala-skala psikologi

digunakan harga koefisien korelasi yang sesuai dengan r tabel. Untuk N=27,

r minimal sama dengan 0, 253. Dengan demikian semua pernyataan yang

memiliki korelasi dengan skor skala kurang dari 0, 253 harus disisihkan dan

pernyataan-pernyataan yang diikutkan dalam skala keterampilan

interpersonal adalah yang memiliki koefisien korelasi 0, 253 ke atas.

Berikut hasil uji validitas menggunakan SPSS-16:

Tabel 5. Rangkuman Item Sahih dan Item GugurVariabel Jumlah

itemsemula

Jumlah itemgugur

Jumlah item sahih

KeterampilanInterpersonal 72 5

(12,16,26,59,69)

67(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,17,18,19,20,21,22,23,24,25,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,42,42,43,44,45,46,47,48,49,50,51,52,53,54,55,56,57,58,60,61,62,63,64,65,66,67,68,

70,71,72)

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

62

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Saifuddin Azwar (2004: 4) menyatakan bahwa reliabilitas adalah

sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Instrumen yang sudah

dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya

juga. Apabila datanya memang sesuai dengan kenyataannya, maka berapa

kalipun diambil tetap akan sama.

Menurut Saifuddin Azwar (2007: 83) pengujian reliabilitas terhadap

hasil ukur skala psikologi dilakukan apabila aitem-aitem yang terpilih lewat

prosedur analisis aitem telah dikompilasikan menjadi satu. Kumpulan aitem

ini merupakan format pertama skala yang masih sangat mungkin mengalami

perubahan isi setelah pengujian reliabilitas dan validitas dilakukan. Pada

tahapan ini, data jawaban respon yang dihasilkan dari uji coba dapat

digunakan sebagai data pengujian reliabilitas. Karena pengujian reliabilitas

dan validitas merupakan pengujian yang terus berlanjut selama skala yang

bersangkutan masih digunakan , maka pada tahapan-tahapan berikutnya data

untuk pengujian reliabilitas diperoleh dari kelompok subjek yang diukur.

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat diandalkan

sebagai alat pengumpul data untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan

rumus Alpha dari Cronbach (Burhan Nurgiyantoro, 2004:350) sebagai

berikut

Keterangan:

r11= reliabilitas instrumen

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

63

k = Banyaknya butir pertanyaan

Σσi 2 = Jumlah varian butir

σ2 = Varian total

Realibilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas yang angkanya

berkisar antara 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien realibilitas

mendekati 1,00 berarti semakin tinggi realibilitasnya. Sebaliknya koefisien

yang semakin rendah mendekati angka 0, berarti semakin rendah

reliabilitasnya.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan

lain sehingga mudah dipahami, dan temuan dapat diinformasikan kepada orang

lain. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu analisis data

kualitatif dan analisis data kuantitaif. Dalam teknik analisis data kualitatif

adalah wawancara, observasi. Sedangkan dalam teknik analisis data kuantitatif

adalah skala untuk mengetahui peningkatan keterampilan interpersonal mereka.

Reliability Statistics

,898 72

Cronbach'sAlpha N of Items

Case Processing Summary

27 100,00 ,0

27 100,0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

64

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah berupa angka. Pada penelitian ini, analisis

data yang digunakan adalah dengan menghitung skor tertinggi dan terendah

dari nilai skor skala percaya diri serta menghitung skor masing-masing

subjek.

Penentuan kategori kecenderungan tiap-tiap variabel didasarkan

pada norma atau ketentuan kategori. Merujuk pada penjelasan Saifuddin

Azwar (2010 : 107-119) berikut ini langkah-langkah pengkategorisasian

keterampilan interpersonal dalam penelitian ini :

a. Untuk Pre-test

1) Menentukan skor tertinggi dan skor terendah

Skor tertinggi = 4 x 67 = 268

Skor terendah = 1 x 67 = 67

b. Menghitung mean ideal (M) yaitu (skor tertinggi+skor terendah)

M = ½ (268 + 67 )

= ½ (335)

= 167,5

c. Menghitung standar deviasi (SD) yaitu 1/6 (skor tertinggi- skor terendah)

SD = 1/6 (268- 67)

= 1/6 (201)

= 33,5

Batas antara kategori tersebut adalah (M+1SD) = 201 dan (M-1SD) =

134. Kategori untuk percaya diri siswa diamati pada tabel 5 berikut ini :

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

65

Tabel 6. Kategori Keterampilan Interpersonal

Batas (Interval) Rumus Kategori

Skor < 134 < (M-1SD) KeterampilanInterpersonal Rendah

134 ≤ Skor <201

(M-1SD) s/d (M+1SD) KeterampilanInterpersonal Sedang

Skor ≥ 201 ≥ (M+1SD) KeterampilanInterpersonal Tinggi

2. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif diperoleh melalui observasi, wawancara dan

dokumentasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang

berhubungan dengan proses tindakan.

J. Kriteria Keberhasilan

Pada penelitian ini, peneliti mengambil jenis penelitian tindakan kelas.

Satu siklus yang akan peneliti ambil terdiri dari 4 tindakan yaitu terdiri dari

materi dan permainan kerjasama. Peneliti akan menghentikan penelitian

apabila telah mencapai kriteria baik, atau nilai keterampilan interpersonal

mereka sudah mencapai skor 201, tetapi jika belum mencapai skor yang

diharapan akan dilanjutkan ke siklus ke dua.

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

66

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

SMP Negeri 1 Sleman merupakan salah satu sekolah yang

digunakan sebagai lokasi penelitian. SMP Negeri 1 Sleman, dulu dikenal

dengan nama SMP Medari, berdiri sejak 1 Agustus 1946 berstatus swasta.

Status negeri disandangnya sejak 10 Januari 1951. Sekolah ini berlokasi di

Dusun Jetis, Caturharjo, Sleman dengan luas tanah 13.550 m² berstatus hak

pakai dari Kasultanan Yogyakarta. Saat ini SMP Negeri 1 Sleman dipimpin

oleh seorang Kepala Sekolah dengan 1 orang Wakil Kepala Sekolah Bagian

Kurikulum, 1 orang Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas, 1 orang Wakil

Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan, 1 orang Wakil Kepala Sekolah Bagian

Sarana dan Prasarana, 49 orang guru, 10 pegawai Tata Usaha (TU), 5

karyawan dan 5 orang satpam.

SMP N 1 Sleman memiliki aula yang cukup luas. Aula ini biasanya

digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh sekolah. Hampir

semua kegiatan kecuali upacara bendera bertempat di aula.

Kondisi kelas maupun bangunan-bangunan atau ruang-ruang lainnya

di SMP N 1 Sleman sangat baik. Fasilitas yang mendukung kegiatan

pembelajaran juga sudah sangat lengkap, karena selain fasilitas yang rata-

rata dimiliki sekolah-sekolah lainnya, di SMP N 1 Sleman masing-masing

kelas diberikan fasilitas tambahan yaitu tersedianya LCD siap pakai.

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

67

B. Data Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI A di SMK N 1 Depok Sleman

berjumlah 26 orang. Pemilihan subjek berdasarkan hasil obervasi, wawancara

dengan guru pembimbing dan hasil pra-tindakan. Berikut ini adalah nama

subjek tersebut :

Tabel 7. Subyek Penelitian

No Nama No Nama

1 AS 14 KY2 AH 15 LR3 AR 16 LD4 DR 17 LH5 DN 18 PW6 DP 19 PF7 ED 20 SD8 FF 21 RN9 FN 22 SS10 FS 23 SW11 KF 24 DA12 IS 25 VN13 JY 26 VT

C. Deskripsi Studi Awal dan Pra Tindakan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pre-test terlebih dahulu

sebelum melaksanakan tindakan dengan tujuan untuk mengukur tingkat

keterampilan interpersonal siswa. Pada pre-test keterampilan interpersonal

siswa diambil dengan menggunakan skala keterampilan interpersonal yang

berisi 67 pernyataan dimana pernyataan-pernyataan tersebut telah diuji

validitas dan reliabilitasnya. Setelah dilakukan pre-test selanjutnya dilakukan

tindakan dan kemudian dilakukan post-test yaitu dengan skala keterampilan

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

68

interpersonal untuk mengukur tingkat keterampilan interpersonal setelah

dilakukan tindakan.

Hasil pre-test menunjukkan bahwa dari 26 siswa, skor yang tertinggi

yaitu 214 kemudian skor terendah adalah 123 dan skor rata-rata 146,3. Setelah

diketahui skor tingkat keterampilan interpersonal yang dimiliki siswa,

selanjutnya keterampilan interpersonal siswa tersebut dikategorikan.

Tabel 8. Kategori Keterampilan Interpersonal

Batas (Interval) Rumus Kategori

Skor < 134 < (M-1SD)KeterampilanInterpersonal Rendah

134 ≤ Skor <201

(M-1SD) s/d (M+1SD)KeterampilanInterpersonal Sedang

Skor ≥ 201 ≥ (M+1SD)KeterampilanInterpersonal Tinggi

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa keterampilan interpersonal

siswa dengan skor <134 dikategorikan keterampilan interpersonal rendah,

keterampilan interpersonal dengan 134≤ skor <201 dikategorikan keterampilan

interpersonal sedang, keterampilan interpersonal dengan skor ≥201

dikategorikan dengan keterampilan interpersonal tinggi.

Sistem pengukuran dan pengkategorian keterampilan interpersonal

diatas kemudian digunakan pada pre-test untuk mengetahui tingkat

keterampilan interpersonal siswa. Berikut disajikan secara jelas data pre-test

masing-masing siswa.

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

69

Tabel 9. Hasil Skala pre-test tentang Keterampilan Interpersonal

No Nama Skor Kategori1 AS 131 Rendah2 AH 132 Rendah3 AR 126 Rendah4 DR 172 Sedang5 DN 160 Sedang6 DP 209 Tinggi7 ED 128 Rendah8 FF 127 Rendah9 FN 158 Sedang10 FS 140 Sedang11 KF 166 Sedang12 IS 131 Rendah13 JY 132 Rendah14 KY 162 Sedang15 LR 169 Sedang16 LD 128 Rendah17 LH 124 Rendah18 PW 148 Sedang19 PF 157 Sedang20 SD 128 Rendah21 RN 123 Rendah22 SS 211 Tinggi23 SW 128 Rendah24 DA 204 Tinggi25 VN 126 Rendah26 VT 214 Tinggi

Rata-rata 151,3

Berdasarkan tabel diatas dapat dikategorisasikan siswa yang memiliki

keterampilan interpersonalnya rendah berjumlah 13 siswa, keterampilan

interpersonal sedang berjumlah 9, dan yang keterampilan interpersonal tinggi

berjumlah 4.

D. Siklus I (Pertama)

1. Tindakan Siklus I

Tindakan yang dilakukan selama penelitian pada umumnya berjalan

lancar. Dalam siklus I terdapat 4 tindakan dengan rincian sebagai berikut :

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

70

a. Tindakan I

Tindakan pertama dilakukan pada hari Jumat, 1 Februari 2013.

Kegiatan dimulai pada pukul 07.45 WIB hingga pukul 09.15 WIB.

Kegiatan dilaksanakan di aula sekolah. Sebelum kegiatan dimulai,

peneliti bersama tim peneliti menyiapkan peralatan yang dibutuhkan,

mengkoordinasikan siswa dan mempersiapkan semua hal yang

dibutuhkan selama tindakan. Pada tindakan ini peneliti mempersiapkan

permainan yang berjudul lanjutkan ceritaku. Fasilitator (guru

pembimbing) dan peneliti berkolaborasi dalam penelitian ini. Kegiatan

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Pembuka

Kegiatan dibuka dengan mencatat kehadiran siswa. Kemudian

peneliti mulai menjelaskan permainan yang akan dilakukan siswa dan

apa saja peraturan yang ada dalam permainan.

2) Kegiatan Inti

Peneliti membagi siswa dalam dua kelompok secara acak.

Setelah itu peserta berbaris sesuai dengan kelompoknya. Kemudian

peneliti mulai memberikan cerita awal sebagai permulaan. Peneliti

bercerita tentang kisah seorang anak bernama Paijo yang ingin meraih

cita-citanya walaupun keluarga Paijo hidupnya berkecukupan. Peneliti

menghentikan ceritanya dan kelompok satu melanjutkan cerita.

Peserta pertama dalam kelompok satu melanjutkan cerita. Peserta

pertama terlihat kebingungan dan kurang berkonsentrasi dalam

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

71

bercerita sehingga cerita yang dibuat terlihat kurang bisa ditangkap

oleh peserta lainnya. Peneliti kembali menghentikan cerita dari

kelompok satu dan diteruskan oleh kelompok dua. Peserta dalam

kelompok dua juga terlihat ramai sendiri sehingga cerita yang sudah

dibuat oleh peserta kelompok pertama kurang bisa ditangkap oleh

peserta pada kelompok dua. Kegiatan ini dilakukan sampai peneliti

memberikan perintah kepada salah satu kelompok untuk menutup

cerita. Cerita yang dibuat oleh peserta lebih ke cerita fiktif yang tidak

ada pada kehidupan nyata. Peserta terlihat kurang konsentrasi dalam

permainan ini. Peserta ramai sendiri dan tidak mendengarkan peserta

lain yang sedang bercerita.

3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup pada tindakan pertama ini peserta

dikumpulkan menjadi satu kelompok. Fasilitator menyimpulkan

makna dari permainan pada tindakan pertama ini dilanjutkan dengan

memberikan informasi untuk permainan selanjutnya.

Kesimpulan pada tindakan pertama yaitu dari hasil observasi

dan wawancara para siswa masih kurang antusias dalam melakukan

permainan, hal ini terlihat saat para siswa masih ramai sendiri, peserta

juga belum mengerti arti dari permainan yang diberikan. Tetapi

peserta sudah memperlihatkan bagaimana mereka berinisiatif

mengeluarkan ide-ide mereka dan juga menyelesaikan konflik dalam

kelompok.

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

72

b. Tindakan II

Tindakan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 4 Februari 2013.

Kegiatan dimulai pada pukul 08.30 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

Kegiatan dilaksanakan di aula sekolah. Peneliti bersama tim peneliti

menyiapkan peralatan yang akan dibutuhkan, mengkoordinasi siswa dan

mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama tindakan. Pada

tindakan ini peneliti mempersiapkan permainan yang berjudul see our

feet. Fasilitator (guru pembimbing) dan peneliti berkolaborasi dalam

penelitian ini. Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

1) Kegiatan Pembuka

Fasilitator mengawali tindakan kedua dengan mengabsen

siswa. Kemudian fasilitator memberikan arahan kepada para siswa

mengenai aturan permainan.

2) Kegiatan Inti

Tahap pertama fasilitator membagi siswa menjadi tiap

kelompok terdiri dari 2 orang. fasilitator membagikan tali raffia untuk

diikatkan satu kaki pada setiap peserta dalam kelompok. Setelah itu

fasilitator memulai permainan. Banyak kelompok yang terjatuh karena

mereka ingin segera mencapai garis finish tanpa memikirkan teman

dalam kelompoknya. Hanya ada 3 kelompok yang bisa sampai garis

finish tanpa terjatuh. Tahap kedua, peserta dalam kelompok ditambah

menjadi 6 orang dalam 1 kelompok. Dengan aturan yang sama

fasilitator memulai permainan. Pada tahap ini ada 2 kelompok yang

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

73

terjatuh dan kesulitan untuk mencapai garis finish. Tahap ketiga,

fasilitator membagi menambah peserta dalam kelompok menjadi 13

orang dalam setiap kelompok. Pada tahap ini 2 kelompok kesulitan

untuk mencapai garis finish. Peserta dalam kelompok yang semakin

banyak membuat permainan makin menantang. Peserta masih banyak

yang tidak memikirkan temannya sendiri sehingga mereka terjatuh.

Tahap terakhir peserta dibagi menjadi 1 kelompok (26 peserta). Tahap

ini yang dirasakan peserta paling menantang. Berulang kali peserta

terjatuh, ada peserta yang sudah terjatuh tetapi masih diseret oleh

temannya. Permainan ini menghabiskan waktu kurang lebih satu jam.

3) Kegiatan Penutup

Sebelum tindakan berakhir peserta dikumpulkan kembali.

Fasilitator menyimpulkan isi permainan yang telah dilaksanakan.

Fasilitator dibantu oleh peneliti dalam menyimpulkan isi permainan.

Kesimpulan pada tindakan kedua yaitu dari hasil observasi dan

wawancara para siswa sudah menunjukkan antusias akan tetapi masih

ada sebagian besar siswa yang kurang tertib dalam melaksanakan

permainan dan kurang mengerti tujuan permainan. Sebagian besar

siswa belum mengerti cara menyelesaikan konflik saat permainan,

mereka terlihat masih mementingkan dirinya sendiri sehingga tidak

memikirkan teman lainnya. Sikap asertif sudah mulai terlihat dari

peserta pada saat mereka mempertahankan ide-ide mereka untuk

dipakai dalam permainan.

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

74

c. Tindakan III

Tindakan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 5 Februari 2013.

Kegiatan dimulai pada pukul 08.30 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

Kegiatan dilaksanakan di aula sekolah. Peneliti bersama tim peneliti

menyiapkan peralatan yang akan dibutuhkan, mengkoordinasi siswa dan

mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama tindakan. Pada

tindakan ini peneliti mempersiapkan permainan yang berjudul birthday

line up. Fasilitator (guru pembimbing) dan peneliti berkolaborasi dalam

penelitian ini. Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

1) Kegiatan Pembuka

Fasilitator mengawali tindakan ketiga dengan mengabsen

siswa. Kemudian fasilitator memberikan arahan kepada para siswa

mengenai aturan permainan.

2) Kegiatan Inti

Fasilitator membagi peserta menjadi 2 kelompok. Peserta

berdiri sejajar pada garis yang sudah dibuat oleh peneliti. Fasilitator

memulai permainan dengan memberikan arahan untuk menyusun

barisan sesuai tanggal lahir. Peserta dalam menyusun barisan terlihat

tidak semangad dan banyak yang menggerutu permainan kurang

menantang dan membosankan. Setelah selesai fasilitator kemudian

memberikan arahan menyusun barisan sesuai urutan huruf depan

peserta. Kegiatan ini berlangsung sampai fasilitator menghentikan

kegiatan. Peserta banyak yang terlihat melakukan kecurangan dalam

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

75

menyusun barisan dan mereka seenaknya sendiri tanpa

memperhatikan aturan. Saat berpindah tempat peserta banyak yang

menginjak kaki peserta lainnya dan ada peserta yang terjatuh.

3) Kegiatan Penutup

Sebelum tindakan berakhir peserta dikumpulkan kembali.

Fasilitator menyimpulkan isi permainan yang telah dilaksanakan.

Fasilitator dibantu oleh peneliti dalam menyimpulkan isi permainan.

Kesimpulan pada tindakan ketiga yaitu dari hasil observasi dan

wawancara para siswa kurang antusias dalam mengikuti permainan.

Hal ini disebabkan peserta kurang menyukai permainan pada tindakan

ini. Peserta merasa bosan dan seperti tidak ada tantangan dalam

permainan. Tetapi aspek keterbukaan dapat terlihat yang ditunjukkan

pada saat peserta berkata jujur mengenai tanggal lahir, nilai semester,

rangking dan lainnya. Aspek empati kurang terlihat, peserta lebih

mementingkan dirinya sendiri sehingga ada teman yang jatuh.

d. Tindakan IV

Tindakan keempat dilaksanakan pada hari Rabu, 6 Februari 2013.

Tindakan ini dilaksanakan pada pukul 08.30 WIB hingga pukul 10.00

WIB. Kegiatan dilaksanakan di aula sekolah. Peneliti bersama tim

peneliti menyiapkan peralatan yang akan dibutuhkan, mengkoordinasi

siswa dan mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama tindakan.

Pada tindakan ini peneliti mempersiapkan permainan yang berjudul aero

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

76

space. Fasilitator (guru pembimbing) dan peneliti berkolaborasi dalam

penelitian ini. Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

1) Kegiatan Pembuka

Fasilitator mengawali tindakan keempat dengan mengabsen

siswa. Kemudian fasilitator memberikan arahan kepada para siswa

mengenai aturan permainan.

2) Kegiatan Inti

Fasilitator membagi peserta dalam 2 kelompok. Setelah peserta

terbagi menjadi 2 kelompok, fasilitator memanggil ketua dari masing-

masing kelompok untuk diberikan pengarahan. Fasilitator

memberikan arahan kepada ketua untuk membagi kelompok terdiri

dari 2 orang buta, 3 orang lumpuh kaki, 2 orang buta dan lumpuh

kaki, 2 orang bisu dan tuli, 1 orang sehat, 2 orang lumpuh tangan dan

bisu, ketua menjadi orang sehat. Ketua berdiskusi dalam kelompoknya

untuk menentukan tugas masing-masing peserta dalam kelompok.

Setelah selesai berdiskusi peserta diajak fasilitator menuju garis start.

Fasilitator memulai permainan dan peserta menuju garis finish.Saat

berjalan menuju garis finish kelompok benar-benar serius dalam

menyelesaikan permainan. Mereka terlihat antusias dalam

menjalankan permainan. Tetapi saat sampai garis finish ada satu

kelompok yang meninggalkan temannya. Setelah sampai ke garis

finish peserta diberikan tali raffia yang sudah dibentuk lingkaran,

peserta dalam kelompok masuk ke dalam tali raffia dan berjalan

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

77

kembali menuju garis start. Pada saat berjalan satu kelompok

melakukan kecurangan yang mana ada satu peserta yang keluar dari

tali raffia. Kelompok yang sampai duluan menjadi pemenang.

3) Kegiatan Penutup

Sebelum tindakan berakhir peserta dikumpulkan kembali.

Fasilitator menyimpulkan isi permainan yang telah dilaksanakan.

Fasilitator dibantu oleh peneliti dalam menyimpulkan isi permainan.

Kesimpulan pada tindakan keempat yaitu dari hasil observasi

dan wawancara para siswa terlihat antusias dalam permainan ini. Para

siswa merasa tertantang menyelesaikan permainan yang diberikan.

Aspek berinisiatif terlihat dari peserta pada saat mereka berdiskusi

menentukan tugas masing-masing peserta, aspek asertif juga terlihat

pada saat peserta mempertahankan ide-ide mereka untuk dipakai

dalam permainan. Aspek menyelesaikan konflik terlihat pada saat

peserta menemukan pemecahan masalah dari konflik pada saat

permainan. Aspek empati yang kurang terlihat dari peserta, masih ada

sebagian siswa yang kurang memperhatikan temannya sehingga ada

teman yang tertinggal.

Penelitian ini akan dilanjutkan pada siklus yang kedua dengan

dua kalitindakan. Hal ini dilakukan agar siswa dapat benar-benar

memiliki keterampilan interpersonal yang tinggi.

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

78

2. Observasi/Pengamatan Siklus I

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti selama tindakan

berlangsung, secara keseluruhan tindakan yang dilaksanakan masih belum

seluruhnya berjalan lancar. Pada tindakan pertama, siswa belum

menunjukkan antusias yang tinggi dalam mengikuti permainan. Peserta

masih terlihat ramai sendiri dan juga kurang serius sehingga peserta belum

bisa mengerti makna dari permainan yang diberikan. Pada tindakan kedua

peserta sudah menunjukkan tingkat antusiasnya. Peserta merasa senang

dalam mengikuti permainan yang diberikan.

Pada tindakan ketiga peserta kembali tidak menunjukkan antusias,

hal ini dikarenakan peserta kurang menyukai permainan yang diberikan.

Peserta terlihat asal-asalan dalam melakukan permainan. Banyak aturan

yang dilanggar oleh peserta. Pada tindakan keempat peserta kembali

menunjukkan antusiasnya. Peserta menyukai permainan yang diberikan,

mereka merasa lebih tertantang dan lebih variatif daripada permainan yang

sebelumnya. Guru BK merasakan adanya perubahan positif sikap dan

tingkat keterampilan interpersonal siswa.

3. Hasil Skala Keterampilan Interpersonal

Dari hasil skala yang disebarkan oleh peneliti menunjukan adanya

perubahan pada keterampilan interpersonal yang diperlihatkan oleh para

siswa. Skala pra tindakan yang disebarkan menunjukan hanya ada 9 siswa

sedang sedangkan 13 siswa masih rendah sisanya 4 siswa tinggi.. Hasil pra

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

79

tindakan ini yang menjadi acuan peneliti melakukan penelitian siswa kelas

IX di SMP N 1 Sleman.

Dari tabel pratindakan tersebut peneliti melaksanakan siklus satu

yang terdiri dari empat tindakan. Permainan menjadi pendekatan peneliti

untuk meningkatkan keterampilan interpersonal para siswa. Dalam kriteria

keberhasilan yang diinginkan, peneliti mentargetkan skor keberhasilan

minimal adalah ≥ 201 atau masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan pada

pratindakan yang dilakukan oleh peneliti skor yang dicapai 151,3

berdasarkan siswa yang terpilih (nilai kurang dari 201).

Pada siklus yang pertama dapat dilihat pada tabel 9 terjadi

peningkatan yang cukup meskipun belum mencapai target peneliti. Dari

hasil siklus pertama dapat dilihat nilai persentase meningkat menjadi 196,8

dari siswa yang terpilih (kriteria rendah dan sedang).

Dari hasil skala tersebut peneliti melanjutkan ke siklus ke dua karena

hasil yang didapat belum memenuhi indikator keberhasilan yang

diharapakan oleh peneliti. Skor indikator keberhasilan yang di harapkan

peneliti adalah sebesar ≥ 201 atau pada kategori baik, sedangkan pada siklus

pertama hanya mampu mencapai nilai persentase sebesar 196,8 atau masih

kurang 4,2 untuk memenuhi indikator keberhasilan.

4. Wawancara Siklus I

Wawancara dilakukan untuk benar-benar mengetahui hasil dari

metode permainan kerjasama dalam meningkatkan keterampilan

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

80

interpersonal siswa. Wawancara ditujukan kepada guru BK selaku

pelaksana tindakan dan siswa selaku subyek penelitian.

Berdasarkan tabel 10 dapat dikategorisasikan siswa yang memiliki

keterampilan interpersonalnya rendah berjumlah 17 siswa, 9 siswa memiliki

keterampilan interpersonal tinggi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK terlihat perubahan

pada siswa mengenai keterampilan interpersonalnya. Siswa mulai bisa

mengeluarkan ide-ide mereka dan dapat mempertahankan ide-ide mereka

untuk dipakai tanpa perlu dipendam, siswa mengerti cara menyelesaikan

konflik bila terjadi masalah dengan teman, siswa lebih terbuka atas

perasaannya, dan juga siswa dapat mengerti pentingnya sikap empati

terhadap orang lain. Menurut Guru BK telah terjadi perubahan sikap di

dalam atau di luar kelas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, siswa merasa senang

mengikuti permainan kerjasama. Walaupun awal-awal tindakan siswa belum

menunjukkan antusiasnya. Permainan kerjasama dijadikan ajang untuk

refresing bagi siswa setelah setiap hari mereka disibukkan oleh kegiatan

belajar. Selain itu juga menurut para siswa dengan permainan kerjasama

mereka bisa belajar berinisiatif, menyelesaikan konflik, berempati kepada

orang lain, bersikap asertif, dan terbuka kepada orang lain.

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

81

Tabel 10. Peningkatan Hasil Keterampilan Interpersonal Pra Tindakandan Siklus I

NO NamaPratindakan Siklus I

Skor Kategori Skor Kategori1 AS 131 Rendah 217 Tinggi2 AH 132 Rendah 200 Tinggi3 AR 126 Rendah 199 Sedang4 DR 172 Sedang 187 Sedang5 DN 160 Sedang 170 Sedang6 DP 209 Tinggi 213 Tinggi7 ED 128 Rendah 191 Sedang8 FF 127 Rendah 220 Tinggi9 FN 158 Sedang 184 Sedang10 FS 140 Sedang 164 Sedang11 KF 166 Sedang 195 Sedang12 IS 131 Rendah 190 Sedang13 JY 132 Rendah 182 Sedang14 KY 162 Sedang 198 Sedang15 LR 169 Sedang 197 Sedang16 LD 128 Rendah 224 Tinggi17 LH 124 Rendah 169 Sedang18 PW 148 Sedang 178 Sedang19 PF 157 Sedang 186 Sedang20 SD 128 Rendah 197 Sedang21 RN 123 Rendah 199 Sedang22 SS 211 Tinggi 217 Tinggi23 SW 128 Rendah 226 Tinggi24 DA 204 Tinggi 204 Tinggi25 VN 126 Rendah 191 Sedang26 VT 214 Tinggi 219 Tinggi

Rata-rata 151,3 196,8

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

82

5. Refleksi dan Evaluasi Siklus I

Refleksi dilaksanakan melalui diskusi antara peneliti dan guru

pembimbing. Secara keseluruhan tindakan pada siklus 1 masih belum

seluruhnya berjalan lancar. Siswa masih menunjukkan tingkat antusias yang

naik turun. Para siswa banyak yang berkomentar: “bu, permainannya kurang

menarik”. Ada juga yang berkomentar “cari permainan yang lain bu”.

Dilihat dari komentar tersebut para siswa kurang antusias dalam melakukan

permainan. Jenis permainan menjadi faktor yang menyebabkan naik

turunnya tingkat antusias siswa mengikuti permainan. Tetapi dari hasil

siklus 1 para siswa dapat melakukan permainan dengan lancar. Para siswa

dapat mengetahui kesalahan yang dilakukan selama permainan berlangsung.

Pada saat diskusi setelah permainan selesai para siswa masih belum

mengerti secara keseluruhan makna dari permainan yang mereka lakukan.

Hasil dari pre-test pada siklus pertama skornya sebesar 151,3 dan

setelah diberikan tindakan mengalami kenaikan sebesar 196,8. Tetapi

persentase tersebut belum mencapai kriteria yang sudah ditentukan oleh

peneliti.

Hambatan-hambatan dari siklus 1 yaitu tingkat antusias siswa masih

belum stabil. Hal ini dikarenakan para siswa kurang menyukai permainan

yang diberikan dan kurang jelasnya arahan yang diberikan oleh fasilitator.

Para siswa masih terlihat ramai sendiri dan juga kurang peduli dengan

teman lainnya.

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

83

Pada siklus II fasilitator (guru pembimbing) akan hadir terus

memberikan arahan dan mendampingi siswa hingga permainan berakhir.

Peneliti juga harus dapat memilih permainan yang tepat, agar peserta dapat

selalu antusias dan bersemangat mengikuti permainan yang diberikan.

Selain itu juga fasilitator harus selalu memberikan motivasi positif kepada

peserta agar peserta selalu merasa dihargai apapun hasil yang mereka terima

dalam permainan kerjasama.

Kegiatan pada siklus II dilakukan dua tindakan. Tindakan pada

siklus II dilakukan dengan tujuan siswa dapat benar-benar mengerti makna

dari permainan yang diberikan dan dapat diterapkan pada kehidupan sehari-

hari mereka di rumah,di sekolah maupun di lingkungannya.

E. Siklus II (Kedua)

1. Perencanaan Siklus II

Perencanaan awal yang dilakukan oleh peneliti adalah menyusun

pedoman kegiatan pada siklus II melalui diskusi dengan guru pembimbing.

Dari hasil siklus I yang telah dilaksanakan, dapat dilihat hal yang perlu

disempurnakan adalah jenis permainan yang lebih menantang bagi siswa

dan yang lebih menarik. Selain itu peneliti memberikan pelatihan kepada

guru pembimbing harus lebih terperinci dan lebih jelas, agar guru

pembimbing sebagai fasilitator mengerti dan bisa memberikan pengarahan

kepada peserta secara lebih jelas.

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

84

Dalam siklus yang ke II peneliti merencanakan akan melaksanakan

sebanyak 2 kali tindakan. Permainan yang dirancang peneliti diharapkan

mampu membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti permainan yang

diberikan. Peserta juga diharapkan bisa mengerti makna dari permainan

yang diberikan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa di

sekolah maupun di lingkungan siswa.

Pada siklus II terdapat dua tindakan. Tindakan yang pertama yaitu

permainan menyeberangi sungai. Tindakan kedua yaitu permainan roll over.

2. Tindakan Siklus II

Tindakan yang dilakukan dalam siklus II terdapat 2 tindakan dengan

rincian sebagai berikut:

a. Tindakan 1

Tindakan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 25 Februari

2013. Tindakan ini dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB hingga pukul

11.30 WIB. Kegiatan dilaksanakan di aula sekolah. Peneliti bersama tim

peneliti menyiapkan peralatan yang akan dibutuhkan, mengkoordinasi

siswa dan mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama tindakan.

Pada tindakan ini peneliti mempersiapkan permainan yang berjudul

menyeberangi sungai. Fasilitator (guru pembimbing) dan peneliti

berkolaborasi dalam penelitian ini. Kegiatan yang dilakukan sebagai

berikut:

1) Kegiatan pembuka

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

85

Kegiatan dibuka dengan mencatat kehadiran siswa. Kemudian

peneliti mulai menjelaskan permainan yang akan dilakukan siswa dan

apa saja peraturan yang ada dalam permainan.

2) Kegiatan inti

Fasilitator membagi peserta menjadi 2 kelompok. Fasilitator

berdiskusi dengan ketua kelompok untuk membagi tugas masing-

masing kelompok dan memberikan arahan. Setelah selesai berdiskusi

masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya untuk

membagi tugas dan berdiskusi cara melakukan permainan. Peserta

dalam kelompok memberikan ide-ide yang akan dipakai dalam

permainan. Setelah menentukan strategi yang akan dipakai fasilitator

memulai permainan. Peserta menunjukkan antusias yang tinggi dalam

permainan ini. Peserta terlihat benar-benar serius dalam melakukan

permainan yang diberikan. Semua aspek terasah dalam permainan ini.

Peserta tidak lagi terlihat mengabaikan temannya, mereka

memperhatikan temannya agar tidak ada yang terjatuh atau tertinggal.

Kegaduhan yang ada pada permainan-permainan pada siklus pertama

tidak terlihat. Peserta dapat menyelesaikan permainan dengan hasil

yang maksimal. Permainan berlangsung selama ±50 menit.

3) Kegiatan penutup

Sebelum tindakan berakhir peserta dikumpulkan kembali.

Fasilitator menyimpulkan isi permainan yang telah dilaksanakan.

Fasilitator dibantu oleh peneliti dalam menyimpulkan isi permainan.

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

86

Peserta mengerti makna dari permainan yang sudah dijalani. Mereka

terlihat sangat antusias.

Kesimpulan pada tindakan ini yaitu peserta lebih antusias.

Peserta sudah mengerti makna dari permainan yang diberikan. Peserta

lebih serius dalam menjalankan permainan. Fasilitator lebih tegas

dalam memimpin permainan. Dan juga fasilitator selalu memberikan

motivasi kepada peserta agar peserta lebih merasa dihargai walaupun

mereka kalah.

b. Tindakan II

Tindakan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Februari 2013.

Tindakan ini dilaksanakan pada pukul 08.30 WIB hingga pukul 10.00

WIB. Kegiatan dilaksanakan di aula sekolah. Peneliti bersama tim

peneliti menyiapkan peralatan yang akan dibutuhkan, mengkoordinasi

siswa dan mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama tindakan.

Pada tindakan ini peneliti mempersiapkan permainan yang berjudul

menyeberangi sungai. Fasilitator (guru pembimbing) dan peneliti

berkolaborasi dalam penelitian ini. Kegiatan yang dilakukan sebagai

berikut:

1) Kegiatan pembuka

Kegiatan dibuka dengan mencatat kehadiran siswa. Kemudian

peneliti mulai menjelaskan permainan yang akan dilakukan siswa dan

apa saja peraturan yang ada dalam permainan.

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

87

2) Kegiatan inti

Fasilitator membagi kelompok, masing-masing kelompok

berjumlah 3 orang. Permainan dimulai dengan peserta pertama

menuju garis akhir untuk mengambil tali raffia berwarna merah,

kemudian kembali ke garis awal untuk mengikatkan tali pada tangan

teman dalam kelompoknya. Setelah itu mereka bersama menuju garis

akhir untuk mengambil tali raffia berwarna hijau. Semua kelompok

terlihat berhati-hati untuk menuju garis akhir. Mereka lebih

mementingkan teman lainnya daripada harus cepat-cepat menuju garis

akhir tetapi teman lainnya terjatuh atau terseok-seok.

Tali berwarna hijau sudah diambil dan mereka kembali ke

garis awal untuk mengikatkan tali tersebut ke lengan teman dalam

kelompok. Setelah itu mereka kembali ke garis akhir untuk

mengambil tali berwarna kuning, kemudian kembali ke garis awal

untuk mengikatkan tali pada kaki teman mereka dalam kelompok.

Setelah terikat semua mereka menuju garis akhir dan melepaskan

semua tali tersebut dan melipatnya kembali seperti kondisi awal. Dan

mereka kembali ke garis awal untuk menyelesaikan permainan ini.

Peserta sangat antusias dalam melakukan permainan ini.

Mereka merasa tertantang untuk menyelesaikan permainan tanpa

melakukan pelanggaran. Tidak ada peserta yang terjatuh pada saat

permainan berlangsung. Strategi yang disusun oleh semua peserta

berjalan dengan lancar. Mereka terlihat tidak terburu-buru untuk

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

88

menyelesaikan permainan. Fasilitator selalu memberikan semangat

dan motivasi pada saat permainan berlangsung, oleh karena itu peserta

menjadi lebih termotivasi dan antusias menyelesaikan permainan.

3) Kegiatan penutup

Sebelum tindakan berakhir peserta dikumpulkan kembali.

Fasilitator menyimpulkan isi permainan yang telah dilaksanakan.

Fasilitator dibantu oleh peneliti dalam menyimpulkan isi permainan.

Peserta mengerti makna dari permainan yang sudah dijalani. Mereka

terlihat sangat antusias. Setelah itu fasilitator menyebaran skala untuk

mengukur tingkat keterampilan interpersonal dan juga memberikan

motivasi ke para siswa.

Kesimpulan dari tindakan kedua ini adalah siswa dapat

menjalankan permainan pada tindakan ini dan pada siklus kedua

dengan lebih serius dibandingkan pada siklus I. Siswa lebih merasa

tertantang pada permainan di siklus kedua. Oleh karena itu peserta

cepat mengerti makna yang ada dalam permainan-permainan tersebut.

Mereka mengerti arti penting dari keterampilan interpersonal yang

ada dalam diri untuk kehidupan sehari-hari mereka. Berdasarkan hasil

wawancara dan observasi telah terjadi perubahan dalam diri siswa

pada saat sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan permainan

kerjasama. Siswa mengaku lebih bisa menyelesaikan konflik yang

terjadi dikehidupan sehari-hari mereka, siswa lebih berani

mengeluarkan ide-ide dan mempertahankan ide mereka, siswa lebih

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

89

bisa terbuka kepada teman-temannya tentang apa yang dirasakan.

Selain itu juga siswa bisa lebih menghargai orang lain dan bisa

bekerjasama dengan baik dalam kehidupan di sekolah maupun di luar

sekolah.

3. Observasi/Pengamatan Siklus II

Hasil dari observasi pada siklus kedua menunjukkan adanya

perubahan dan perbedaan dibandingkan pada siklus pertama. Pada tindakan

siklus kedua para siswa menunjukkan tingkat antusias dan keseriusan yang

lebih dari siklus pertama. Siswa pada siklus kedua terlihat lebih memahami

keterampilan interpersonal dalam dirinya masing-masing dan lebih

mengerti arti pentingnya memiliki keterampilan interpersonal yang tinggi

untuk kehidupan sehari-hari mereka.

Penelitian pada siklus kedua ini para siswa lebih antusias dalam

melakukan permainan. Hal ini berdampak pada jalannya permainan.

Permainan berjalan lancar dan makna dari permainan lebih bisa dimengerti

oleh para siswa.

4. Hasil Skala Keterampilan Interpersonal

Hasil skala keterampilan interpersonal pada siklus kedua

menunjukkan adanya peningkatan terhadap keterampilan interpersonal

siswa. Peningkatan sekitar 18,5 dapat dilihat pada tabel 10. Dari hasil siklus

kedua dapat dilihat perubahan siswa kelas IX A di SMP N 1 Sleman. Skor

rata-rata siklus yang ke dua mencapai angka 215,3. Berdasarkan hasil itu

peneliti menyudahi penelitian karena skor kriteria keberhasilan peneliti yang

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

90

semula ditargetkan sebesar 201 sudah terlampaui dan sudah mencapai pada

nilai baik.

5. Wawancara Siklus II

Wawancara ini ditujukan kepada siswa yang memiliki keterampilan

interpersonal rendah. Sebelum mengikuti permainan kerjasama siswa masih

belum berani mengelurkan ide kreatif mereka, siswa takut untuk

mempertahankan ide yang sudah mereka kemukakan, siswa takut untuk

terbuka tentang permasalahan mereka, siswa terkesan tidak peduli dengan

masalah atau penderitaan teman lain, dan juga siswa masih kesulitan untuk

mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapinya. Setelah

mengikuti permainan kerjasama siswa sudah mulai berani mengeluarkan ide

dan mempertahankan ide yang mereka kemukakan, siswa lebih bisa terbuka

kepada teman lain tentang segala sesuatu yang mereka rasakan, siswa lebih

peka terhadap masalah atau penderitaan orang lain, siswa juga dapat

mencari sendiri jalan keluar untuk permasalahan yang mereka hadapi. Hal

ini juga terjadi di sekolah maupun di lingkungan luar sekolah.

Siswa merasa senang mengikuti kegiatan permainan kerjasama,

selain dijadikan ajang untuk hiburan, siswa juga lebih merasa dekat dengan

teman-temannya dan juga melatih diri untuk hidup di masyarakat secara

umum dan sekolah secara khusus. Hal ini karena permainan merupakan

miniatur dari kehidupan yang sesungguhnya di lingkungan sosial siswa.

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

91

6. Refleksi dan Evaluasi Siklus II

Refleksi dilakukan melalui diskusi antar peneliti dengan guru

pembimbing. Rangkaian tindakan permainan kerjasama pada siklus kedua

berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan oleh peneliti dan guru

pembimbing. Para siswa banyak yang berkomentar: “bu, permainannya

seru”, ada juga yang mengatakan: “permainannya lebih asik dari yang

kemarin-kemarin bu”. Hal ini membuktikan permainan yang diberikan pada

siklus kedua lebih menarik dan para siswa menjadi antusias dalam

mengikutinya. Melalui kegiatan ini siswa sudah dapat meningkatkan

keterampilan interpersonal mereka. Hal ini terlihat dari hasil skor post test

sebesar 201 meningkat 18,5 dari hasil skor post test pada siklus pertama

sebesar 196,8.

Berdasarkan tabel 11 dapat dikategorisasikan semua siswa memiliki

keterampilan interpersonal yang tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan interpersonal

siswa sesuai dengan kriteria keberhasilan. Oleh karena itu peneliti tidak

mengadakan tindakan lanjutan.

Pada tindakan pertama siklus kedua siswa terlihat sangat antusias

dan lebih serius mengikuti kegiatan. Siswa mengakui adanya perbedaan

pada siklus pertama dimana siswa lebih bisa bersabar dan serius dalam

mengikuti permainan. Siswa sudah menyadari pentingnya permainan yang

diberikan untuk dirinya sendiri. Siswa lebih sadar bila memiliki

keterampilan interpersonal yang tinggi mereka bisa lebih berbaur dan

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

92

disukai oleh temannya dan juga sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri

dalam kehidupan sehari-hari mereka di sekolah maupun di luar sekolah.

Tabel 11. Peningkatan Hasil Skala Keterampilan Interpersonal

Nama Pratindakan Siklus I Siklus IISkor Kategori Skor Kategori Skor Kategori

AS 131 Rendah 217 Tinggi 227 TinggiAH 132 Rendah 200 Tinggi 214 TinggiAR 126 Rendah 199 Sedang 212 TinggiDR 172 Sedang 187 Sedang 214 TinggiDN 160 Sedang 170 Sedang 206 TinggiDP 209 Tinggi 213 Tinggi 222 TinggiED 128 Rendah 191 Sedang 207 TinggiFF 127 Rendah 220 Tinggi 231 TinggiFN 158 Sedang 184 Sedang 206 TinggiFS 140 Sedang 164 Sedang 206 TinggiKF 166 Sedang 195 Sedang 213 TinggiIS 131 Rendah 190 Sedang 208 TinggiJY 132 Rendah 182 Sedang 212 TinggiKY 162 Sedang 198 Sedang 216 TinggiLR 169 Sedang 197 Sedang 214 TinggiLD 128 Rendah 224 Tinggi 228 TinggiLH 124 Rendah 169 Sedang 206 TinggiPW 148 Sedang 178 Sedang 211 TinggiPF 157 Sedang 186 Sedang 204 TinggiSD 128 Rendah 197 Sedang 214 TinggiRN 123 Rendah 199 Sedang 202 TinggiSS 211 Tinggi 217 Tinggi 231 TinggiSW 128 Rendah 226 Tinggi 233 TinggiDA 204 Tinggi 204 Tinggi 218 TinggiVN 126 Rendah 191 Sedang 215 TinggiVT 214 Tinggi 219 Tinggi 229 Tinggi

Rata-rata 151,3 196,8 215,3

Pada tindakan kedua siklus kedua, siswa masih menunjukkan

antusias yang tinggi. Siswa makin menyadari pentingnya memiliki

keterampilan interpersonal yang tinggi bagi dirinya sendiri. Guru

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

93

pembimbing merasakan perubahan yang cukup besar pada diri siswa di

sekolah. Siswa sudah terlihat sering mengeluarkan ide-ide dan dapat

mempertahankan ide mereka sesuai aturan untuk dipakai pada saat

berdiskusi kelompok, siswa mulai terbuka dengan teman lain, mereka mulai

berani tentang masalah pribadi kepada guru pembimbing, siswa sudah tidak

memaksakan egonya sendiri dan memikirkan perasaan dan permasalahan

orang lain, siswa juga sudah dapat mencari alternatif jalan keluar dari

permasalahannya.

7. Hasil Tindakan Siklus I dan II

Dalam penelitian ini tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan

keterampilan interpersonal siswa dilaksanakan melalui 2 siklus. Siklus I

terdiri dari 4 tindakan dan siklus II terdiri dari 2 tindakan. Berikut tahapan

tindakan yang dilaksanakan secara lebih jelas dalam bentuk tabel 11.

Siklus pertama ini terdiri dari 4 tindakan. Pada tindakan pertama

guru pembimbing sebagai fasilitator memberikan permainan lanjutkan

ceritaku. Pada tindakan pertama siswa terlihat kurang antusias dalam

mengikuti permainan. Cerita yang dibuat oleh siswa menjadi cerita fiktif

yang tidak ada pada kehidupan nyata mereka. Tetapi kemampuan

berinisiatif siswa terlihat pada permainan ini ketika mereka mengeluarkan

ide-ide.

Pada tindakan kedua, fasilitator memberikan permainan see our feet.

Tindakan ini berjalan cukup lancar. Siswa merasa enjoy saat mengikuti

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

94

permainan. Tetapi masih ada sebagian besar siswa yang kurang serius,

sehingga terjatuh. Kemampuan berinisiatif dan asertif siswa terlihat pada

permainan ini.

Pada tindakan ketiga fasilitator memberikan permainan birthday line

up. Siswa terlihat kurang antusias dalam mengikuti permainan ini.

Permainan dirasa membosankan oleh siswa. Tetapi aspek keterbukaan dapat

terlihat yang ditunjukkan pada saat peserta berkata jujur mengenai tanggal

lahir, nilai semester, rangking dan lainnya. Aspek empati kurang terlihat,

peserta lebih mementingkan dirinya sendiri sehingga ada teman yang jatuh.

Pada tindakan keempat fasilitator memberikan permainan aero

space. Siswa terlihat antusias kembali dan serius dalam mengikuti

permainan ini. Para siswa merasa tertantang menyelesaikan permainan yang

diberikan. Aspek berinisiatif terlihat dari peserta pada saat mereka

berdiskusi menentukan tugas masing-masing peserta, aspek asertif juga

terlihat pada saat peserta mempertahankan ide-ide mereka untuk dipakai

dalam permainan.

Aspek menyelesaikan konflik terlihat pada saat peserta menemukan

pemecahan masalah dari konflik pada saat permainan. Aspek empati yang

kurang terlihat dari peserta, masih ada sebagian siswa yang kurang

memperhatikan temannya sehingga ada teman yang tertinggal.

Dari hasil diskusi dan evaluasi, secara umum keterampilan

interpersonal siswa masih belum meningkat sehingga kegiatan ini

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

95

dilanjutkan pada siklus kedua. Berikut tahapan yang dilakukan pada siklus

kedua secara lebih jelas dalam bentuk tabel 12 di halaman 96.

Pada tindakan pertama siklus kedua fasilitator memberikan

permainan menyeberangi sungai. Siswa sangat antusias menjalankan

permainan yang diberikan. Siswa terlihat serius dalam permainan ini.

Permainan berjalan lancar sesuai yang telah direncanakan dari awal. Semua

aspek terasah dalam permainan ini. Peserta tidak lagi terlihat mengabaikan

temannya, mereka memperhatikan temannya agar tidak ada yang terjatuh

atau tertinggal.

Pada tindakan kedua fasilitator memberikan permainan roll over.

Peserta sangat antusias dalam melakukan permainan ini. Mereka merasa

tertantang untuk menyelesaikan permainan tanpa melakukan pelanggaran.

Tidak ada peserta yang terjatuh pada saat permainan berlangsung. Strategi

yang disusun oleh semua peserta berjalan dengan lancar. Mereka terlihat

tidak terburu-buru untuk menyelesaikan permainan.

Pada siklus kedua ini peserta terlihat sangat antusias dan serius

dalam menjalankan permainan. Oleh karena itu peserta cepat mengerti

makna yang ada dalam permainan-permainan tersebut. Mereka mengerti arti

penting dari keterampilan interpersonal yang ada dalam diri untuk

kehidupan sehari-hari mereka.

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

96

Tabel 12. Tahapan Tindakan Siklus I

No Tindakan Tujuan Teknik

1 Permainanlanjutkan ceritaku

Siswa dapat memahamipentingnya berempati kepadaorang lain, siswa dapat mencarijalan keluar dari permasalahan,siswa dapat mengeluarkan ide-ide.

Permainan, diskusidan Tanya jawab.

2 Permainan see ourfeet

Siswa dapat memahamipentingnya berempati kepadaorang lain, siswa dapat mencarijalan keluar dari permasalahan,siswa dapat mengeluarkan ide-ide,siswa dapat mempertahankan ideyang sudah mereka kemukakan,dan siswa dapat bersikap terbukakepada orang lain.

Permainan, diskusidan Tanya jawab.

3 Permainan birthdayline up

Siswa dapat memahamipentingnya berempati kepadaorang lain, siswa dapat mencarijalan keluar dari permasalahan,siswa dapat mengeluarkan ide-ide,siswa dapat mempertahankan ideyang sudah mereka kemukakan,dan siswa dapat bersikap terbukakepada orang lain.

Permainan, diskusidan Tanya jawab.

4 Permainan aerospace

Siswa dapat memahamipentingnya berempati kepadaorang lain, siswa dapat mencarijalan keluar dari permasalahan,siswa dapat mengeluarkan ide-ide,siswa dapat mempertahankan ideyang sudah mereka kemukakan,dan siswa dapat bersikap terbukakepada orang lain.

Permainan, diskusidan Tanya jawab.

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

97

Tabel 13. Tahapan tindakan siklus II

No Tindakan Tujuan Teknik

1 Permainanmenyeberangisungai

Siswa dapat memahamipentingnya berempati kepadaorang lain, siswa dapat mencarijalan keluar dari permasalahan,siswa dapat mengeluarkan ide-ide, siswa dapatmempertahankan ide yang sudahmereka kemukakan, dan siswadapat bersikap terbuka kepadaorang lain.

Permainan,diskusi dan Tanyajawab.

2 Permainan roll over Siswa dapat memahamipentingnya berempati kepadaorang lain, siswa dapat mencarijalan keluar dari permasalahan,siswa dapat mengeluarkan ide-ide, siswa dapatmempertahankan ide yang sudahmereka kemukakan, dan siswadapat bersikap terbuka kepadaorang lain.

Permainan,diskusi dan Tanyajawab.

F. Pembahasan

Permainan kerjasama dapat meningkatkan keterampilan interpersonal

para siswa kelas IX SMP N 1 Sleman yang dapat diketahui dari skor rata-rata

keterampilan interpersonal pada tabel 10. Hal tersebut dilihat dari peningkatan

skor keterampilan interpersonal dari mulai pratindakan ke skor siklus pertama

lalu ke skor siklus kedua. Dilihat dari hasil observasi peneliti dan observer

menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan pada persentase

keterampilan interpersonal memperlihatkan peningkatan dari tiap siklus yang

dilakukan oleh peneliti.

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

98

Pada tabel 8 peningkatan hasil skala pratindakan keterampilan

interpersonal dapat dilihat bagaimana nilai persentase siswa yang

menunjukkan mereka masih rendah. Nilai skala yang dapat dilihat diatas

menunjukkan siswa memiliki skor rata-rata sebesar 151,3, itu menunjukkan

bahwa keterampilan interpersonal siswa masih sangat rendah. Sedangkan pada

tabel 9, peningkatan hasil angket siklus pertama menunjukkan bahwa adanya

peningkatan yang cukup signifikan pada nilai rata-rata persentase siswa. Nilai

pratindakan yang semula skornya 151,3 meningkat menjadi 196,8. Pada hasil

siklus pertama masih belum memenuhi indicator keberhasilan yang diinginkan

oleh peneliti, sehingga dilanjutkan pada siklus ke dua.

Pada siklus kedua mengalami peningkatan, hasil siklus pertama skornya

sebesar 196,8 meningkat menjadi 215,3. Hasil peningkatan pada siklus kedua

dapat dilihat pada tabel 12. Hasil tersebut menunjukkan bahwa peningkatan

keterampilan interpersonal siswa selalu meningkat tiap siklus.

Hasil dari skala tersebut dikuatkan dengan hasil wawancara dan hasil

observasi yang menunjukkan peningkatan keterampilan interpersonal para

siswa. Hasil observasi yang didapat, bahwa siswa dari tiap siklus menunjukkan

adanya peningkatan secara keseluruhan misalnya siswa sudah terlihat sering

mengeluarkan ide-ide dan dapat mempertahankan ide mereka sesuai aturan

untuk dipakai pada saat berdiskusi kelompok, siswa mulai terbuka dengan

teman lain, mereka mulai berani tentang masalah pribadi kepada guru

pembimbing, siswa sudah tidak memaksakan egonya sendiri dan memikirkan

perasaan dan permasalahan orang lain, siswa juga sudah dapat mencari

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

99

alternatif jalan keluar dari permasalahannya. Hal itu didukung pendapat Jones

(Suwarjo dan Eva Imania Eliasa, 2011: 58) bahwa suatu aktivitas kerjasama

memberikan keluasaan manfaat dan beberapa tujuan yang dicapai. Sebuah

permainan yang sederhana dapat meningkatkan kemampuan sosial anggota,

belajar bagaimana berkomunikasi, dan manajemen emosi. Dalam layanan

tersebut siswa memiliki kesempatan yang besar untuk dapat mengekspresikan

diri, belajar dengan pengalaman, mengemukakan pendapat, berkomunikasi,

dan sebagainya. Selain itu juga permainan kerjasama haruslah berorientasi

pada penyelesaian konflik yang terjadi bukan hanya pada masalahnya. Hal ini

sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Roseary Rein (Suwarjo dan

Eva Imania Eliasa, 2011: 59) bahwa kerjasama kelompok harus berorientasi

solusi, bukan hanya berfokus pada masalah, selalu menyediakan satu solusi

untuk masalah apapun yang mereka angkat, dan bahwa semua anggota harus

merasa “dipercaya, penting, khusus, dan senang” melalui komunikasi verbal

dan nonverbal.

Melalui permainan kerjasama dapat meningkatkan keterampilan

interpersonal siswa. Hal ini didasarkan juga dari penelitian Eliasa (Suwarjo

dan Eva Imania Eliasa, 2011: 17) bahwa program bimbingan pribadi sosial

melalui permainan meningkatkan kompetensi intrapersonal dan interpersonal

siswa. Tetapi peranan fasilitator sangat penting dalam memimpin permainan.

Hal ini sependapat dengan Djamaludin Ancok (2007: 16) yang menyatakan

bahwa fasilitator memiliki peran yang sangat penting dalam membawakan

permainan agar seluruh proses belajar dapat berjalan lancar dan

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

100

menyenangkan. Selain itu seorang fasilitator haruslah selalu memotivasi siswa,

tujuannya agar siswa selalu ingin belajar dari pengalaman yang didapatkan dari

kegiatan yang berlangsung. Hal ini sesuai pendapat Sardiman (2006: 77) yang

menyatakan bahwa memberikan motivasi kepada seorang siswa, berarti

menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.

Dari seluruh rangkaian kegiatan dan perubahan sikap siswa yang

menunjukkan peningkatan keterampilan interpersonal, dapat disimpulkan

bahwa secara umum keseluruhan tindakan yang diberikan berhasil karena

dapat meningkatkan keterampilan interpersonal siswa.

G. Keterbatasan Penelitian

Selama proses penelitian dilakukan, peneliti menyadari bahwa masih

banyak kelemahan dan keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi

peneliti selama penelitian dilakukan adalah:

1. Guru BK di SMP N 1 Sleman tidak masuk kelas, sehingga harus

mengganggu kegiatan belajar Guru mata pelajaran yang lain pada saat

penelitian berlangsung.

2. Waktu yang dibatasi oleh pembimbing, karena dalam pelaksanakan

permainan kerjasama harus menyesuaikan jadwal dengan uji kompetensi

dan ujian sekolah.

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan

bahwa keterampilan interpersonal dapat ditingkatkan melalui metode

permainan kerjasama yang dilakukan melalui pemberian permainan lanjutkan

ceritaku; see our feet; birthday line up; aero space; menyeberangi sungai dan

roll over, untuk belajar berinisisatif, bersikap terbuka, bersikap asertif,

berempati terhadap teman lain dan menyelesaikan konflik. Pada setiap akhir

tindakan peneliti melakukan debriefing dengan peserta untuk berdiskusi

bersama mencari tahu makna dari setiap permainan yang diberikan.

Terkait dengan hal tersebut, skor keterampilan interpersonal siswa

kelas IX A SMP N 1 Sleman meningkat. Hal ini dibuktikan dengan perolehan

skor rata pada pre test sebesar 151,3, post test siklus I sebesar 196,8, dan post

test siklus II sebesar 215,3 yang berada pada kategori tinggi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan di

atas, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Siswa hendaknya lebih serius dalam mengikuti permainan kerjasama

yang diberikan oleh guru BK, sehingga siswa bisa mengerti makna dari

permainan dan bisa merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

102

2. Bagi Guru BK

a. Guru BK seharusnya lebih banyak menggunakan metode permainan

kerjasama atau sejenisnya dalam memberikan bimbingan di kelas,

terutama pada peningkatan aspek-aspek interpersonal.

b. Guru BK harus mampu menumbuhkan motivasi siswa pada saat

menerapkan metode permainan kerjasama, agar siswa selalu antusias

dalam mengikuti kegiatan.

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

103

DAFTAR PUSTAKA

Adi W. Gunawan. (2005). Born To Be Genius. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Agus Dariyo. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Halia.

Andang Ismail. 2009. Education Games. Yogyakarta : Pro-U Media.

Andi Mappiare. (1982). Psikologi Remaja. Malang: Usaha Nasional.

As’adi Muhammad. (2009). The Power of Outbound Training. Yogyakarta: PowerBooks (Ihdina).

Badiatul Muchlisin Asti. (2009). Fun Outbound. Yogyakarta: DIVA Press.

Buhrmester. (1988). Five Domains of Interpersonal Competence in PeerRelationship. Journal Of Personality and Social Psychology vol.55, hl991-1008.

Burhan Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki. (2003). Statistik Terapan untukPenelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: UGM Press.

Bunyamin Maftuh. 2005. Implementasi Model Pembelajaran Resolusi KonflikMelalui Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Atas.Disertasi (tidak diterbitkan). Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung.

Chabib Thoha. (2003). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.

Chaplin, J. P. (2000). Kamus Lengkap Psikologi (terjemahan Kartono, K). Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Cohen, D. & Prusak, L. (2001). In Good Company. Boston: Harvard BusinessSchool Press.

Danardono. (1997). KOmpetensi Kecerdasan Interpersonal Mahasiswa DitinjauDari Status Keikutsertaan Pada Kegiatan Pecinta Alam. Skripsi.Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Depdikbud. (1999). Penelitian Tindakan. Jakarta: Direktorat Jendral PendidikanDasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Djamaluddin Ancok. (2007). Outbond Management Training. Yogyakarta: UIIPress.

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

104

Eitington, J.E. (1996). The Winning Trainer (Winning Ways to Involve People inLearning. Third Edition. Texas: Gulf Publishing Company.

Erni Setyani. (2012). Peningkatan Kecerdasan Emosional melalui MetodeBermain Teamwork pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 5 DepokYogyakarta. Skripsi. FIP-UNY.

Goleman, D. (1996). Emotional Intellegence. New York: Bantam Books.

Fuad Nashori. (2000). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan KompetensiInterpersonal Siswa. Jurnal Anima (Volume 16 Nomor 1). Hlm. 32-36.

Hurlock, E.B. (1991). Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan. (Alih bahasa: Istiwiayanti & Soedjarwo). EdisiKelima. Jakarta: Erlangga.

...................... (2005). Psikologi Perkembangan Suatu Pendidikan SepanjangRentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Johana E Prawitasari. (1992). Pendekatan kelompok dalam Konseling danPsikoterapi. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Lia Novitasari. (2009). Peningkatan Rasa Percaya Diri Melalui Metode BermainTeam Work pada Remaja Santriwati di Panti Asuhan Ar Rahma SlemanYogyakarta. Skripsi. FIP-UNY.

Lihat mereka bebas nyonyek pakai HP.http://nasional.kompas.com/read/2011/04/19/15204197/Lihat.Mereka.Bebas.Nyontek.Pakai.HP. diakses pada tanggal 19 September 2012.jam12.37 WIB.

Lexy J Moleong. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

M. Ali & M. Asrori. (2005). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.

Maxi Plus. (2007). Team Work Games. Bandung: PT. Syaamil Cipta Media.

Monks, F. J. & Knoers, A. M. P. (2002). Psikologi perkembangan: pengantardalam berbagai bagiannya. (Penerjemah: Siti Rahayu Haditono).Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Panut Panuju & Ida Umami. (2005). Psikologi Remaja. Yogyakarta: TiaraWacana.

Paul Suparno. (2004). Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah.Yogyakarta: Kanisius.

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

105

Putera Lengkong. (2008). Koleksi Game Seru. Jakarta: Galang Press.

Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNYPress.

Safaria. T. (2005). Interpersonal Intelegence : Metode Pengembangan KecerdasanInterpersonal Anak. Yogyakarta : amara Books.

Saifuddin Azwar. (2004). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka PelajarOffset.

............................. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka PelajarOffset.

............................. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka PelajarOffset.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga

Sarlito Wirawan Sarwono. (2005). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

................. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A.M. (2006). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Scannell, M. (2010). The Big Book of Conflict Resolution Games. United States ofAmerica: McGraw – Hill Companies, Inc.

SMA 6 vs wartawan. http://metro.kompasiana.com/2011/09/19/sma-6-vs-wartawan/. diakses pada tanggal 20 April 2012.jam 19.00 WIB.

Sri Rumini. (2000). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY.

Sri Rumini dan Siti Sundari. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta:PT Asdi Mahasatya.

Sugiyatno. (2012). Pengembangan Panduan Pelatihan Keterampilan InterpersonalBagi Siswa SMK. Tesis. Program Pasca Sarjana-UNM.

Suryosubroto B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: RinekaCipta.

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

106

Suwarjo dan Eva Imania Eliasa. (2011). 55 Permainan (Games) dalam Bimbingandan Konseling. Yogyakarta: Paramitra Publishing.

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan. (2006). Landasan Bimbingan danKonseling. Bandung: Alfabeta.

959 Pelajar SD DKI Jakarta Terjerat Narkoba.http://www.republika.co.id/berita/menuju-jakarta-

1/news/12/05/26/m4mifc-959-pelajar-sd-dki-jakarta-terjerat-narkoba. diakses pada tanggal 29 September 2012.jam 12.30 WIB.

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

107

LAMPIRAN

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

108

Lampiran 1. Bentuk Skala Sebelum Ujicoba

SKALA KETERAMPILAN INTERPERSONAL

KATA PENGANTAR

Skala ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan interpersonal. Setiap

individu mempunyai tingkat keterampilan interpersonal yang berbeda-beda, dan

keterampilan interpersonal bukan semata-mata datang secara alami, namun

dengan usaha sadar dan berusaha untuk mengembangkan keterampilan

interpersonal tersebut.

Skala ini berisi butir-butir pernyataan yang membutuhkan respon adik-

adik semua. Tidak ada jawaban benar atau salah setelah merespon item-item

tersebut. Jawablah tiap-item sesuai dengan keadaan/penghayatan/pengalaman

Anda. Kejujuran dan kesungguhan dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini

sangat membantu dalam mengetahui seberapa keterampilan interpersonal adik-

adik. Jawaban dari pernyataan ini tidak akan mempengaruhi nilai maupun prestasi

adik-adik disekolah. Dalam menjawab pernyataan ini tidak ada jawaban yang

dianggap betul atau salah, karena jawaban satu siswa dan siswa lain berbeda-beda

sesuai dengan kondisi diri saat ini.

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

109

Atas kesedian adik-adik untuk meluangkan waktu menjawab pernyataan

ini saya ucapkan terima kasih.

Penyusun : Fx. Hendy Dwi Septianto

PETUNJUK PENGISIAN

1. Tulislah nama lengkap dan kelas Anda dengan jelas.

2. Bacalah pernyataan dengan seksama, jawaban tidak ada betul dan salahmaka pilihlah sesuai dengan kondisi Anda sebenarnya.

3. Pada lembar jawab terdapat 4 jawaban yaitu:

Selalu (SL)Sering (SR)Jarang (JR)Tidak Pernah (TP)

4. Jawablah pada tempat yang sudah tersedia dengan memberi tanda centang(√) atau silang (X).

Contoh:

Jika Anda selalu memberi bantuan kepada orang lain maka berilah tandacentang (√)atau silang (X) pada kolom SL.

NO PernyataanJawaban

SL SR JR TP1 Saya memberi bantuan kepada orang lain saat

dibutuhkan. √

Jika Anda tidak pernah memberi bantuan kepada orang lain maka berilahtanda centang (√)atau silang (X) pada kolom TP.

NO PernyataanJawaban

SL SR JR TP1 Saya memberi bantuan kepada orang lain saat

dibutuhkan. √

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

110

5. Jika jawaban yang telah Anda pilih ternyata tidak sesuai dan Anda inginmenggantinya maka berikan tanda sama dengan (=).

Contoh:

NO PernyataanJawaban

SL SR JR TP

1 Saya memberi bantuan kepada orang lain saatdibutuhkan.

√√

Selamat mengerjakan.

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

111

SKALA KETERAMPILAN INTERPERSONAL

NO. PernyataanJawaban

SL SR JR TP

1. Saya mengajak teman untuk belajar kelompok.2. Saya mengajak teman saya untuk membeli buku.3. Saya lebih senang mengerjakan segala hal sendiri.

4. Saya cenderung menunggu ajakan teman untuk belajarkelompok.

5. Saya merasa senang ketika dapat membatu teman untukmengerjakan tugas.

6. Saya tidak segan meminjamkan buku pelajaran kepada teman.7. Saya lebih senang mengerjakan tugasnya sendiri.

8. Saya tidak akan membantu orang lain sebelum dimintaipertolongan oleh orang yang bersangkutan.

9. Saya tidak merasa sungkan untuk memperkenalkan diri terlebihdahulu kepada kenalan baru.

10. Saya mudah terbuka untuk menceritakan hal-hal tentang dirisaya pada teman baru.

11. Saya mencurigai orang-orang yang baru saya kenal.

12. Saya cenderumg diam saat bersama dengan orang yang baruditemui.

13. Saya bercerita kepada teman bila ada masalah dengan keluarga.

14. Saya lebih suka bercerita tentang masalah yang sedang sayahadapi daripada memendamnya sendiri.

15. Saya berhati-hati menceritakan masalah pribadi saya kepadaorang lain, meskipun orang itu sudah saya kenal lama.

16. Saya cenderung menutupi perasaan yang sedang saya rasakandari orang lain.

17. Saya tidak keberatan bila teman menanyakan hasil ulangansaya yang jelek.

18.Saya tidak sungkan mengungkapkan apabila sesekali terlambat,membayar uang sekolah karena orang tua belum memilikiuang.

19. Saya merasa tersinggung apabila teman menanyakan kepada

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

112

saya tentang hal-hal yang bersifat pribadi.

20. Saya merasa bahwa hal-hal yang menurut saya jelek ataumemalukan bagi diri sendiri tidak perlu diketahui oleh siapapun

21. Saya tidak keberatan menjawab pertanyaan teman menyangkuthal-hal pribadi saya.

22. Saya senang apabila ada teman baru berkunjung kerumah

23. Saya merasa tidak perlu membeberkan segala sesuatu apapuntentang diri saya pada teman baru.

24. Saya keberatan apabila ada teman baru berkunjung kerumah.25. Saya rela mengalah demi pendapat sahabat.

26. Saya setuju dengan keputusan sahabat walaupun sedikitmenyinggung perasaan.

27. Saya bersikap tak acuh terhadap teguran sahabat.

28. Saya marah apabila sahabat saya tidak mendukung keputusanyang saya ambil.

29. Saya mengucapkan terima kasih apabila sudah dibantu olehsahabat.

30. Saya berusaha untuk menghargai sahabat baik melaluiperkataan maupun perbuatan.

31. Saya malas mengucapkan terima kasih apabila sudah dibantuoleh sahabat.

32. Saya susah memperhatikan dan menghargai pendapat sahabat.

33. Saya dengan mudah mengungkapkan pendapat saya kepadaorang lain.

34. Apabila ada pemikiran atau pendapat, saya lebih senangmengungkapkan secara langsung.

35. Saya merasa ragu-ragu dalam menyatakan pendapat.

36. Saya menyuruh teman untuk mengungkapkan ide ataupendapat saya.

37. Saat berada dalam diskusi kelompok saya mengangkat tangansaya terlebih dahulu ketika akan bertanya.

38. Saya tidak senang menyela saat orang lain sedang menyatakanpendapatnya.

39. Dalam diskusi kelompok saya langsung bertanya tanpamengangkat tangan saya terlebih dahulu.

40. Saya menyela saat orang lain sedang menyatakan pendapatnya.41. Saya mampu menolak ajakan teman untuk membolos dengan

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

113

alasan yang tepat.

42. Saya menolak pendapat orang lain dengan menggunakan kataminta maaf.

43. Saya mengikuti ajakan teman tanpa berfikir panjang terlebihdahulu.

44.Jika tidak setuju dengan pendapat orang lain, saya akanmenolak pendapat tersebut tanpa memperhatikan keadaanlawan bicara saya.

45. Saya tidak segan memuji teman yang meraih suatu prestasi.

46. Saya menyatakan belasungkawa saat teman sedang terkenamusibah.

47. Saya kesulitan untuk mengungkapkan perasaan saya kepadaorang lain.

48. Saya merasa minder bila memberikan selamat kepada temanyang berprestasi.

49. Saya berusaha menerima kritik dengan senang hati50. Saya mampu menyesuaikan diri dengan segala situasi.51. Saya merasa tersinggung bila mendapat kritik dari orang lain52. Saya sulit beradaptasi di lingkungan baru.

53. Saya menjadi pendengar yang baik ketika orang lainmengungkapkan masalahnya.

54. Saya memberikan saran atas permasalahan yang sedangdihadapi orang lain.

55. Saya malas mendengarkan ketika orang lain mengungkapkanmaslahnya.

56. Saya tidak peduli dengan permasalahan yang sedang dihadapiorang lain.

57. Saya meluangkan waktu untuk menjenguk teman yang sedangsakit.

58. Dari ekspresi tubuh dan wajahnya, saya bisa mengetahui temanyang sedang marah.

59. Saya tak acuh terhadap teman yang sedang sakit.60. Saya tidak peduli dengan teman yang meraih prestasi.

61. Saya akan menghadapi dengan kepala dingin setiap masalahyang saya alami.

62. Dalam memecahkan setiap masalah, saya memiliki banyakalternatif solusi untuk jalan keluarnya.

Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

114

63. Saya lebih memilih menghindar jika mengalamikonflik/masalah.

64. Saya merasa bimbang setiap menghadapi masalah.

65. Saya memaafkan kesalahan teman meskipun dia menyakitiperasaan saya

66. Saya dapat mengontrol emosi dengan baik saat menghadapimasalah yang terjadi di sekolah

67. Meskipun kalah, saya dendam terhadap orang lain.

68. Saya tidak dapat menahan perasaan jika mengalami suatumasalah.

69. Saya temukan terlebih dahulu akar masalah yang sedang sayahadapi.

70. Saya tahu hal-hal yang dapat menimbulkan masalah.71 Saya merasa bingung jika memiliki masalah dengan teman.

72 Saya cenderung kesulitan untuk mencari tahu sumber masalahyang sedang saya alami.

#TERIMA KASIH#

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

115

Lampiran 2. Bentuk Skala Setelah Ujicoba

SKALA KETERAMPILAN INTERPERSONAL

KATA PENGANTAR

Skala ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan interpersonal. Setiap

individu mempunyai tingkat keterampilan interpersonal yang berbeda-beda, dan

keterampilan interpersonal bukan semata-mata datang secara alami, namun

dengan usaha sadar dan berusaha untuk mengembangkan keterampilan

interpersonal tersebut.

Skala ini berisi butir-butir pernyataan yang membutuhkan respon adik-

adik semua. Tidak ada jawaban benar atau salah setelah merespon item-item

tersebut. Jawablah tiap-item sesuai dengan keadaan/penghayatan/pengalaman

Anda. Kejujuran dan kesungguhan dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini

sangat membantu dalam mengetahui seberapa keterampilan interpersonal adik-

adik. Jawaban dari pernyataan ini tidak akan mempengaruhi nilai maupun prestasi

adik-adik disekolah. Dalam menjawab pernyataan ini tidak ada jawaban yang

dianggap betul atau salah, karena jawaban satu siswa dan siswa lain berbeda-beda

sesuai dengan kondisi diri saat ini.

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

116

Atas kesedian adik-adik untuk meluangkan waktu menjawab pernyataan

ini saya ucapkan terima kasih.

Penyusun : Fx. Hendy Dwi Septianto

PETUNJUK PENGISIAN

1. Tulislah nama lengkap dan kelas Anda dengan jelas.

2. Bacalah pernyataan dengan seksama, jawaban tidak ada betul dan salahmaka pilihlah sesuai dengan kondisi Anda sebenarnya.

3. Pada lembar jawab terdapat 4 jawaban yaitu:

Selalu (SL)Sering (SR)Jarang (JR)Tidak Pernah (TP)

4. Jawablah pada tempat yang sudah tersedia dengan memberi tanda centang(√) atau silang (X).

Contoh:

Jika Anda selalu memberi bantuan kepada orang lain maka berilah tandacentang (√)atau silang (X) pada kolom SL.

NO PernyataanJawaban

SL SR JR TP1 Saya memberi bantuan kepada orang lain saat

dibutuhkan. √

Jika Anda tidak pernah memberi bantuan kepada orang lain maka berilahtanda centang (√)atau silang (X) pada kolom TP.

NO PernyataanJawaban

SL SR JR TP1 Saya memberi bantuan kepada orang lain saat

dibutuhkan. √

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

117

5. Jika jawaban yang telah Anda pilih ternyata tidak sesuai dan Anda inginmenggantinya maka berikan tanda sama dengan (=).

Contoh:

NO PernyataanJawaban

SL SR JR TP

1 Saya memberi bantuan kepada orang lain saatdibutuhkan.

√√

Selamat mengerjakan.

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

118

SKALA KETERAMPILAN INTERPERSONAL

NO. PernyataanJawaban

SL SR JR TP

1. Saya mengajak teman untuk belajar kelompok.2. Saya mengajak teman saya untuk membeli buku.3. Saya lebih senang mengerjakan segala hal sendiri.

4. Saya cenderung menunggu ajakan teman untuk belajarkelompok.

5. Saya merasa senang ketika dapat membatu teman untukmengerjakan tugas.

6. Saya tidak segan meminjamkan buku pelajaran kepada teman.7. Saya lebih senang mengerjakan tugasnya sendiri.

8. Saya tidak akan membantu orang lain sebelum dimintaipertolongan oleh orang yang bersangkutan.

9. Saya tidak merasa sungkan untuk memperkenalkan diri terlebihdahulu kepada kenalan baru.

10. Saya mudah terbuka untuk menceritakan hal-hal tentang dirisaya pada teman baru.

11. Saya mencurigai orang-orang yang baru saya kenal.12. Saya bercerita kepada teman bila ada masalah dengan keluarga.

13. Saya lebih suka bercerita tentang masalah yang sedang sayahadapi daripada memendamnya sendiri.

14. Saya berhati-hati menceritakan masalah pribadi saya kepadaorang lain, meskipun orang itu sudah saya kenal lama.

15. Saya tidak keberatan bila teman menanyakan hasil ulangansaya yang jelek.

16.Saya tidak sungkan mengungkapkan apabila sesekali terlambat,membayar uang sekolah karena orang tua belum memilikiuang.

17. Saya merasa tersinggung apabila teman menanyakan kepadasaya tentang hal-hal yang bersifat pribadi.

18. Saya merasa bahwa hal-hal yang menurut saya jelek ataumemalukan bagi diri sendiri tidak perlu diketahui oleh siapapun

19. Saya tidak keberatan menjawab pertanyaan teman menyangkut

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

119

hal-hal pribadi saya.20. Saya senang apabila ada teman baru berkunjung kerumah

21. Saya merasa tidak perlu membeberkan segala sesuatu apapuntentang diri saya pada teman baru.

22. Saya keberatan apabila ada teman baru berkunjung kerumah.23. Saya rela mengalah demi pendapat sahabat.24. Saya bersikap tak acuh terhadap teguran sahabat.

25. Saya marah apabila sahabat saya tidak mendukung keputusanyang saya ambil.

26. Saya mengucapkan terima kasih apabila sudah dibantu olehsahabat.

27. Saya berusaha untuk menghargai sahabat baik melaluiperkataan maupun perbuatan.

28. Saya malas mengucapkan terima kasih apabila sudah dibantuoleh sahabat.

29. Saya susah memperhatikan dan menghargai pendapat sahabat.

30. Saya dengan mudah mengungkapkan pendapat saya kepadaorang lain.

31. Apabila ada pemikiran atau pendapat, saya lebih senangmengungkapkan secara langsung.

32. Saya merasa ragu-ragu dalam menyatakan pendapat.

33. Saya menyuruh teman untuk mengungkapkan ide ataupendapat saya.

34. Saat berada dalam diskusi kelompok saya mengangkat tangansaya terlebih dahulu ketika akan bertanya.

35. Saya tidak senang menyela saat orang lain sedang menyatakanpendapatnya.

36. Dalam diskusi kelompok saya langsung bertanya tanpamengangkat tangan saya terlebih dahulu.

37. Saya menyela saat orang lain sedang menyatakan pendapatnya.

38. Saya mampu menolak ajakan teman untuk membolos denganalasan yang tepat.

39. Saya menolak pendapat orang lain dengan menggunakan kataminta maaf.

40. Saya mengikuti ajakan teman tanpa berfikir panjang terlebihdahulu.

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

120

41.Jika tidak setuju dengan pendapat orang lain, saya akanmenolak pendapat tersebut tanpa memperhatikan keadaanlawan bicara saya.

42. Saya tidak segan memuji teman yang meraih suatu prestasi.

43. Saya menyatakan belasungkawa saat teman sedang terkenamusibah.

44. Saya kesulitan untuk mengungkapkan perasaan saya kepadaorang lain.

45. Saya merasa minder bila memberikan selamat kepada temanyang berprestasi.

46. Saya berusaha menerima kritik dengan senang hati47. Saya mampu menyesuaikan diri dengan segala situasi.48. Saya merasa tersinggung bila mendapat kritik dari orang lain49. Saya sulit beradaptasi di lingkungan baru.

50. Saya menjadi pendengar yang baik ketika orang lainmengungkapkan masalahnya.

51. Saya memberikan saran atas permasalahan yang sedangdihadapi orang lain.

52. Saya malas mendengarkan ketika orang lain mengungkapkanmaslahnya.

53. Saya tidak peduli dengan permasalahan yang sedang dihadapiorang lain.

54. Saya meluangkan waktu untuk menjenguk teman yang sedangsakit.

55. Dari ekspresi tubuh dan wajahnya, saya bisa mengetahui temanyang sedang marah.

56. Saya tidak peduli dengan teman yang meraih prestasi.

57. Saya akan menghadapi dengan kepala dingin setiap masalahyang saya alami.

58. Dalam memecahkan setiap masalah, saya memiliki banyakalternatif solusi untuk jalan keluarnya.

59. Saya lebih memilih menghindar jika mengalamikonflik/masalah.

60. Saya merasa bimbang setiap menghadapi masalah.

61. Saya memaafkan kesalahan teman meskipun dia menyakitiperasaan saya

62. Saya dapat mengontrol emosi dengan baik saat menghadapi

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

121

masalah yang terjadi di sekolah63. Meskipun kalah, saya dendam terhadap orang lain.

64. Saya tidak dapat menahan perasaan jika mengalami suatumasalah.

65. Saya tahu hal-hal yang dapat menimbulkan masalah.66. Saya merasa bingung jika memiliki masalah dengan teman.

67. Saya cenderung kesulitan untuk mencari tahu sumber masalahyang sedang saya alami.

#TERIMA KASIH#

Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

122

Lampiran 3. Uji Validitas

Reliability

Case Processing Summary

27 100.0

0 .0

27 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.

Reliability Statistics

.898 72Cronbach's Alpha N of Items

Item-Total Statistics

Scale Meanif ItemDeleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

DeletedItem1 Keterampilan Interpersonal 206.96 332.806 .345 .897Item2 Keterampilan Interpersonal 207.00 331.615 .340 .897Item3 Keterampilan Interpersonal 206.44 332.103 .322 .897Item4 Keterampilan Interpersonal 206.26 331.123 .330 .897Item5 Keterampilan Interpersonal 205.89 332.487 .345 .897Item6 Keterampilan Interpersonal 206.22 328.103 .358 .897Item7 Keterampilan Interpersonal 206.48 332.567 .324 .897Item8 Keterampilan Interpersonal 206.11 333.641 .356 .897Item9 Keterampilan Interpersonal 206.22 330.795 .330 .897Item10 Keterampilan Interpersonal 206.93 329.225 .328 .897Item11 Keterampilan Interpersonal 206.11 332.795 .354 .897Item12 Keterampilan Interpersonal 206.78 343.333 -.087 .901Item13 Keterampilan Interpersonal 207.44 332.179 .347 .897Item14 Keterampilan Interpersonal 206.56 332.872 .364 .897Item15 Keterampilan Interpersonal 207.37 330.704 .340 .897Item16 Keterampilan Interpersonal 207.26 346.892 -.170 .903Item17 Keterampilan Interpersonal 206.30 327.370 .381 .897Item18 Keterampilan Interpersonal 206.37 328.858 .325 .897

Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

123

Item19 Keterampilan Interpersonal 206.15 331.054 .373 .897Item20 Keterampilan Interpersonal 207.00 330.846 .343 .897Item21 Keterampilan Interpersonal 206.89 330.795 .353 .897Item22 Keterampilan Interpersonal 205.78 334.103 .334 .897Item23 Keterampilan Interpersonal 207.26 331.353 .322 .897Item24 Keterampilan Interpersonal 205.67 332.077 .351 .897Item25 Keterampilan Interpersonal 206.04 332.114 .329 .897Item26 Keterampilan Interpersonal 206.44 343.026 -.082 .900Item27 Keterampilan Interpersonal 206.07 329.687 .352 .897Item28 Keterampilan Interpersonal 205.78 335.103 .331 .897Item29 Keterampilan Interpersonal 205.59 334.712 .363 .897Item30 Keterampilan Interpersonal 205.74 333.276 .372 .897Item31 Keterampilan Interpersonal 205.44 334.949 .410 .897Item32 Keterampilan Interpersonal 205.89 331.179 .339 .897Item33 Keterampilan Interpersonal 206.78 334.026 .338 .897Item34 Keterampilan Interpersonal 206.37 331.550 .333 .897Item35 Keterampilan Interpersonal 206.85 331.823 .337 .897Item36 Keterampilan Interpersonal 206.56 331.949 .337 .897Item37 Keterampilan Interpersonal 207.00 330.692 .406 .896Item38 Keterampilan Interpersonal 206.07 331.687 .388 .897Item39 Keterampilan Interpersonal 206.59 333.558 .369 .897Item40 Keterampilan Interpersonal 205.67 332.769 .356 .897Item41 Keterampilan Interpersonal 206.11 328.333 .330 .897Item42 Keterampilan Interpersonal 206.52 329.336 .361 .897Item43 Keterampilan Interpersonal 206.26 330.892 .363 .897Item44 Keterampilan Interpersonal 205.74 333.353 .329 .897Item45 Keterampilan Interpersonal 206.26 327.661 .401 .896Item46 Keterampilan Interpersonal 205.74 334.353 .369 .897Item47 Keterampilan Interpersonal 207.11 330.872 .321 .897Item48 Keterampilan Interpersonal 205.96 324.499 .596 .894Item49 Keterampilan Interpersonal 205.85 330.285 .472 .896Item50 Keterampilan Interpersonal 206.48 334.259 .362 .897Item51 Keterampilan Interpersonal 206.19 330.618 .404 .896Item52 Keterampilan Interpersonal 206.30 331.140 .369 .897Item53 Keterampilan Interpersonal 205.78 332.718 .358 .897Item54 Keterampilan Interpersonal 206.22 333.333 .343 .897Item55 Keterampilan Interpersonal 205.56 335.487 .328 .897Item56 Keterampilan Interpersonal 205.74 332.584 .330 .897Item57 Keterampilan Interpersonal 206.19 332.695 .322 .897

Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

124

Item58 Keterampilan Interpersonal 205.74 333.507 .322 .897Item59 Keterampilan Interpersonal 206.19 344.926 -.116 .903Item60 Keterampilan Interpersonal 205.96 330.191 .360 .897Item61 Keterampilan Interpersonal 206.44 333.949 .341 .897Item62 Keterampilan Interpersonal 206.59 332.789 .362 .897Item63 Keterampilan Interpersonal 206.37 329.011 .354 .897Item64 Keterampilan Interpersonal 206.78 331.949 .328 .897Item65 Keterampilan Interpersonal 206.00 334.154 .332 .897Item66 Keterampilan Interpersonal 206.26 331.123 .355 .897Item67 Keterampilan Interpersonal 205.74 331.507 .372 .897Item68 Keterampilan Interpersonal 206.48 330.952 .358 .897Item69 Keterampilan Interpersonal 206.37 342.011 -.041 .900Item70 Keterampilan Interpersonal 206.22 331.487 .329 .897Item71 Keterampilan Interpersonal 206.81 329.157 .404 .896Item72 Keterampilan Interpersonal 206.48 332.105 .342 .897

Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

125

Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IX A

NO. NAMA KETERANGAN

1. ADNAN AGUS SAPUTRA

2. AHMAD HANIF FAIZ

3. AMALIA RATNA N.

4. DAMAS REZA P.

5. DEVINA NGEKSI H L.

6. DEVITA PRESSA ANNAFI

7. EVITA DWI NASTITI

8. FAIRUZ FARAH

9. FAIRUZ NINDITASARI B.

10. FX. NANNA S.

11. FRIDAYANA R.

12. IRENA SF.

13. RESTU

14. KEVIN YUDHA P.

15. L. REZALDI P. P.

16. LIDWINA DIAH P.

17. L. HERVIN ETBY S.

18. PANJI WAHYU SAPUTRA

19. PUTRI

20. RB. SURYO DIPO W.

21. RIZKIA NINDA AULIA

22. STEFANY S. A. H

23. SWITANTI S. S

24. DELIA NEIRA AJENG W.

25. VEDAMURTI N. A

26. VIVI TRI ANGGOROWATI

Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67F F U U F F U U F F U F F U F F U U F F U U F U U F F U U F F U U F F U U F F U U F F U U F F U U F F U U F F U F F U U F F U U F U U

1 AS 2 2 2 2 4 3 2 2 3 1 2 1 3 1 4 4 3 2 2 2 2 4 2 4 3 1 4 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 22 AH 1 2 1 2 2 1 3 3 1 1 2 2 3 2 3 1 4 1 2 2 3 2 2 1 2 4 2 1 1 3 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 1 2 2 33 AR 1 2 2 2 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 4 1 2 3 1 2 2 2 1 2 1 1 2 3 1 2 1 2 2 1 3 1 3 4 2 1 4 3 1 1 2 4 2 1 1 2 2 1 2 1 3 2 1 2 1 24 DR 2 2 2 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 4 1 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 1 2 3 3 4 2 4 1 25 DN 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 1 1 2 3 3 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 4 3 2 3 2 3 1 4 1 3 3 2 3 2 2 2 4 4 2 3 4 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 26 DP 2 2 3 3 4 1 3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 1 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3

JUMLAH

131132126172160209128

HASIL PRETEST SKALA DI SMP NEGERI 1 SLEMANLampiran 5. PreTest

NO ITEM PERNYATAAN NO ITEM PERNYATAANNO NAMA

5 DN 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 1 1 2 3 3 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 4 3 2 3 2 3 1 4 1 3 3 2 3 2 2 2 4 4 2 3 4 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 26 DP 2 2 3 3 4 1 3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 1 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 37 ED 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 3 1 4 2 2 1 2 4 1 2 2 4 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 1 4 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 3 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 38 FF 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 3 1 1 1 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 3 2 2 2 1 3 2 1 2 3 2 4 2 1 2 1 4 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 19 FN 1 2 2 3 1 2 3 3 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 1 3 1 4 2 3 2 3 2 2 1 3 2 2 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2

10 FS 1 1 1 2 3 1 1 2 3 2 3 1 1 1 3 2 2 1 3 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 1 1 1 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 2 3 1 4 3 1 2 211 KF 2 1 2 3 4 1 2 1 3 1 1 2 2 1 3 2 1 1 2 3 1 3 3 2 3 4 2 4 2 3 3 4 4 3 2 3 1 4 2 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 1 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 2 4 2 3 2 312 IS 1 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 4 2 1 3 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 213 JY 1 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 1 1 3 2 3 1 2 1 114 KY 2 2 1 3 1 2 3 2 3 1 2 1 1 1 2 3 2 3 1 3 2 3 1 3 3 4 3 3 4 2 1 3 3 1 2 2 4 3 2 3 2 3 1 2 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 215 LR 2 1 1 2 3 2 2 1 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 316 LD 1 1 2 3 2 2 1 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1 2 2 1 3 2 1 2 2 2 1 2 1 2 3 4 1 2 2 3 1 1 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 117 LH 1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 1 2 1 2 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 1 1 3 2 1 1 1 3 2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 218 PW 2 1 3 2 3 1 3 3 2 1 3 1 3 2 2 1 3 1 1 3 1 3 1 3 3 2 2 3 1 2 1 1 3 2 3 2 3 2 3 2 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 1 3 3 2 2 3 2 1 2 3 3 3 2 119 PF 2 2 3 3 2 2 2 3 1 1 1 1 3 1 3 2 3 1 2 3 1 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 1 3 2 4 3 3 4 2 1 2 3 1 2 3 3 3 3 1 2 2 4 3 2 3 3 1 3 1 2 4 3 3 1 2 1 220 SD 1 2 1 2 3 1 2 2 2 3 1 2 1 2 3 1 2 2 3 1 2 1 1 3 4 4 2 1 3 2 2 3 2 2 1 3 4 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 3 1 4 2 2 1 2 1 2 1 1 2 221 RN 1 2 1 2 2 1 1 1 4 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 3 2 2 1 3 2 1 1 2 2 1 3 3 2 1 1 2 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 1 2 222 SS 3 2 2 3 2 4 3 2 3 2 3 4 1 4 2 1 3 1 3 4 2 4 3 1 2 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 1 4 2 223 SW 1 1 2 2 3 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 3 2 3 3 1 2 2 1 2 2 3 1 2 3 3 2 2 1 3 4 2 3 1 2 4 2 1 2 1 1 2 1 2 1 3 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 3 4 2 2 1 224 DA 3 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 3 1 1 4 3 1 3 2 4 3 4 1 3 3 4 1 4 4 2 2 1 2 4 3 2 4 4 2 3 3 4 3 1 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 2 4

131

160209128127

126

158140166

157128123211128204

132162169

148

128124

24 DA 3 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 3 1 1 4 3 1 3 2 4 3 4 1 3 3 4 1 4 4 2 2 1 2 4 3 2 4 4 2 3 3 4 3 1 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 2 425 VN 1 2 1 1 2 4 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 1 1 2 4 1 1 2 2 1 2 1 2 4 2 3 1 2 1 1 2 1 3 2 1 1 3 1 1 2 3 2 2 2 1 3 1 3 2 2 3 3 2 1 1 3 2 3 2 3 1 326 VT 3 2 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 2 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3

JUMLAH 42 45 49 61 67 52 54 61 61 46 57 45 47 43 62 54 56 50 57 69 47 72 53 52 70 73 69 66 66 62 55 54 58 53 62 58 69 64 60 59 58 71 61 49 67 64 56 63 55 59 56 61 68 60 66 72 58 58 55 52 67 61 78 55 58 49 57

KETERANGAN:F : FAVOURABLEU : UNFAVOURABLE

126214

3803

204

U : UNFAVOURABLESL : SELALUSR : SERINGJR : JARANGTP : TIDAK PERNAH

Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67F F U U F F U U F F U F F U F F U U F F U U F U U F F U U F F U U F F U U F F U U F F U U F F U U F F U U F F U F F U U F F U U F U U

1 AS 2 2 2 4 4 4 3 4 3 1 3 3 3 2 4 4 3 2 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 2 22 AH 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33 AR 2 2 3 3 4 1 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 2 2 24 DR 2 2 2 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 1 4 4 2 2 3 4 1 4 3 2 3 2 3 4 3 4 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 1 2 3 3 4 2 4 1 25 DN 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 1 2 3 2 4 2 2 2 3 3 4 3 2 1 2 4 3 2 4 4 3 3 4 3 1 4 1 3 3 2 3 2 2 2 4 4 2 3 4 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 26 DP 3 2 3 3 4 1 3 4 4 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 1 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 37 ED 3 2 1 3 4 4 2 2 4 2 2 3 4 1 3 2 2 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 1 4 4 3 2 3 4 4 1 1 2 2 2 2 4 3 3 2 4 4 4 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 38 FF 2 1 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 1 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1

191

199

220

170213

JUMLAH

184

217200

NAMA

187

Lampiran 6. PostTest Siklus I

NO ITEM PERNYATAAN NO ITEM PERNYATAANHASIL POSTTEST SKALA SIKLUS I DI SMP NEGERI 1 SLEMAN

NO

8 FF 2 1 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 1 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 19 FN 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2

10 FS 2 2 1 2 3 3 1 2 3 2 3 1 1 2 3 2 3 3 3 2 1 3 2 2 4 3 3 3 2 3 4 1 1 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 1 4 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 1 2 3 2 4 3 2 2 211 KF 2 1 2 4 4 2 2 2 4 4 2 2 2 1 3 2 1 1 2 4 1 3 3 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 3 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 2 4 2 3 2 312 IS 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 4 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 213 JY 2 2 2 3 4 1 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 1 2 2 2 1 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 1 2 4 2 4 2 3 2 214 KY 3 2 3 3 3 4 3 3 3 1 3 1 1 1 2 3 2 4 1 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 1 4 2 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 215 LR 2 1 2 2 4 3 2 3 3 2 1 1 2 2 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 1 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 316 LD 2 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 317 LH 2 2 3 2 3 2 3 4 3 2 4 1 2 2 2 3 2 3 1 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 1 4 2 1 3 2 3 3 4 3 1 3 218 PW 3 2 3 3 3 1 3 4 2 2 4 1 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 1 4 4 2 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 2 3 4 2 3 4 2 2 4 2 3 2 3 3 3 2 119 PF 2 2 4 4 3 2 3 3 2 1 1 1 3 1 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 4 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 1 4 2 4 3 2 4 3 2 3 2 2 4 4 4 3 2 2 220 SD 2 3 3 2 4 1 3 3 3 3 1 3 1 4 3 1 2 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 4 4 4 3 3 2 1 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 2 2 2 221 RN 2 3 3 4 3 2 3 3 4 2 4 2 2 1 2 3 3 3 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 322 SS 3 2 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 1 4 1 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 1 4 2 223 SW 2 2 2 3 4 3 2 3 3 1 3 1 2 2 3 2 4 3 3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 23 4 4 3 4 3 3 2 324 DA 3 1 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 2 1 4 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 2 3 4 2 3 3 4 4 1 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 2 425 VN 1 3 2 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 1 1 4 1 2 4 1 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 3 4 1 4 4 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 1 2 3 4 4 2 4 2 326 VT 2 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3

JUMLAH 57 51 66 76 89 72 68 82 82 59 75 54 65 54 72 61 75 64 64 87 58 94 75 67 91 95 97 98 88 77 79 73 75 64 80 70 94 82 79 81 70 92 90 57 85 84 74 83 74 86 76 86 86 74 84 96 77 74 95 62 87 76 98 69 73 57 62

219

169

217226204191

197

198197224

186

220

182

184164195190

199

178

KETERANGAN:F : FAVOURABLEU : UNFAVOURABLESL : SELALUSR : SERINGJR : JARANGTP : TIDAK PERNAH

Page 146: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67F F U U F F U U F F U F F U F F U U F F U U F U U F F U U F F U U F F U U F F U U F F U U F F U U F F U U F F U F F U U F F U U F U U

1 AS 2 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 22 AH 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 33 AR 2 4 3 3 4 1 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 4 2 34 DR 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 25 DN 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 2 2 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 46 DP 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 37 ED 3 2 3 3 4 4 2 2 4 3 2 3 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 38 FF 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3

NO

227214

NAMA

214

Lampiran 7. PostTest Siklus II

NO ITEM PERNYATAAN NO ITEM PERNYATAANHASIL POSTTEST SKALA SIKLUS II DI SMP NEGERI 1 SLEMAN

222

JUMLAH

206

212

231

206

2078 FF 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 39 FN 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2

10 FS 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 2 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 411 KF 3 3 2 4 4 2 2 2 4 4 2 2 2 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 3 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 3 2 4 4 3 4 312 IS 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 213 JY 3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 2 4 3 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 4 4 3 4 214 KY 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 415 LR 2 3 2 2 4 3 2 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 316 LD 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 317 LH 4 2 3 2 3 2 3 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 4 2 2 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 418 PW 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4 3 3 2 2 3 4 2 3 2 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 419 PF 4 2 4 4 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 4 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 2 3 2 2 4 4 4 3 3 2 220 SD 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 2 2 4 221 RN 2 3 3 4 3 2 3 3 4 2 4 2 2 1 2 3 3 3 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 322 SS 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 2 223 SW 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 1 2 2 3 2 4 3 3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 23 4 4 3 4 3 3 4 324 DA 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 2 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 2 425 VN 4 3 2 3 3 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 2 426 VT 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3

JUMLAH 77 76 75 78 90 81 71 85 83 70 85 81 79 72 76 70 81 82 74 90 77 95 79 76 91 95 98 102 93 81 86 84 78 76 81 76 94 92 88 85 82 94 92 75 90 86 83 85 79 90 78 92 88 76 90 96 81 79 106 69 87 80 99 81 83 78 77

211

206206213208

202

215

214

216214228

204

231

212

229

206

231233218

KETERANGAN:F : FAVOURABLEU : UNFAVOURABLESL : SELALUSR : SERINGJR : JARANGTP : TIDAK PERNAH

Page 147: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

129

Lampiran 8. Permainan Siklus I

PERMAINAN KERJASAMA

1. See our feetLangkah-langkah permainan:Langkah 1:a. Fasilitator membagi 26 peserta menjadi 13 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 2 peserta.b. Setelah dibagi kelompok fasilitator membagikan tali rafia yang digunakan

untuk mengikat satu kaki dari masing peserta dalam kelompok.c. Fasilitator menjelaskan aturan dalam melakukan permainan, yaitu: apabila

ada yang terjatuh, kelompok harus memulai permainan dari garis start.d. Fasilitator lalu memerintahkan setiap kelompok untuk berlomba mencapai

garis finis yang sudah ditentukan.e. Peserta bebas menggunakan berbagai cara untuk mencapai garis finis, sesuai

kreatifitas tiap kelompok.f. Setiap kelompok mengukur waktunya sendiri dalam mencapai finis.g. Observer ditugaskan oleh fasilitator untuk mencatat pelanggaran-

pelanggaran yang dilakukan oleh setiap kelompok.

Langkah 2:a. Setelah semua kelompok mencapai garis finis fasilitator memberikan arahan

untuk menggabungkan kelompok yang sebelumnya tiap kelompok 2 pesertaditambah menjadi 6 peserta dalam tiap kelompok.

b. Aturan yang digunakan masih sama seperti pada langkah pertama.c. Fasilitator memberikan waktu untuk berdiskusi menentukan cara untuk

melaksanakan permainan selama 30 detik.d. Fasilitator memulai permainan.e. Para peserta bergerak dari garis finis sampai garis awal.f. Observer dalam langkah kedua ini bertugas menghitung waktu tiap

kelompok dan mencatat pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan olehpeserta.

Langkah 3:a. Setelah para peserta mencapai garis yang ditentukan, fasilitator memberikan

arahan kembali untuk menggabungkan kelompok. Kelompok dibagimenjadi 2 yang masing-masing pesertanya menjadi 13 orang.

b. Aturan yang berlaku masih sama.c. Fasilitator memberikan waktu untuk berdiskusi selama 30 detik.

Page 148: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

130

d. Fasilitator memulai jalannya permainan.e. Para peserta bergerak menuju garis yang sudah ditentukan.f. Observer bertugas mencatat waktu dan pelanggaran-pelanggaran yang

terjadi.

Langkah 4:a. Setelah semua peserta telah mencapai garis yang ditentukan, fasilitator

memberikan arahan kembali. Semua peserta diminta untuk menjadi satukelompok.

b. Aturan yang berlaku masih sama.c. Fasilitator memberikan waktu berdiskusi 30 detik.d. Fasilitator memulai jalannya permainan.e. Peserta mulai bergerak menuju garis yang telah ditentukan.f. Observer bertugas mencatat waktu dan pelanggaran-pelanggaran yang

terjadi.

Setelah permainan selesai, fasilitator mengumpulkan semua peserta untukberdiskusi. Peserta duduk membentuk lingkaran. Fasilitator berada di tengah-tengah peserta untuk memimpin diskusi. Fasilitator menanyakan apa saja yangmereka alami selama melaksanakan permainan, apa saja kesulitan yangdijumpai dari setiap langkah permainan, dan apa makna dari permainan apabiladibawa dalam kehidupan sehari-hari.

Proses berjalannya permainan ini akan menimbulkan konflik-konflik yangterjadi dalam satu kelompok. Semakin bertambahnya peserta dalam satukelompok akan memperkuat konflik-konflik yang terjadi. Peserta haruslahmenemukan jalan keluar menyelesaikan konflik-konflik tersebut, agar bisabersama-sama menuju garis yang telah ditentukan oleh fasilitator. Selain itujuga para peserta harus berempati kepada peserta lainnya dalamkelompok.Peserta tidak hanya memikirkan dirinya sendiri tetapi harus bekerjasama dengan peserta lainnya dalam kelompok agar tidak ada peserta yangterjatuh dikarenakan keegoisan salah satu peserta.

Saat berdiskusi menemukan cara yang tepat dalam menentukan cara yangtepat dalam melaksanakan permainan, maka disaat itu akan muncul ide-ideyang dikeluarkan oleh setiap peserta dalam kelompok. Aspek berinisiatif setiappeserta dalam menawarkan ide-ide diperlukan untuk melaksanakan permainan.Setiap ide yang muncul akan ditampung sampai ada ide yang terbaik untukmelaksanakan permainan.

Aspek kemampuan berinisiatif akan meningkat disaat para pesertamencoba menawarkan ide-ide untuk melaksakan permainan. Aspekkemampuan bersikap terbuka akan muncul juga pada saat setiap peserta

Page 149: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

131

menerima ide-ide dari peserta lain dan juga pada saat permainan berlangsung,setiap peserta harus percaya kepada peserta lainnya. Aspek kemampuanbersikap asertif juga akan muncul saat diskusi kelompok setelah permainanselesai. Peserta akan memberikan pendapatnya masing-masing tentangjalannya permainan. Selain itu, pada saat diskusi sebelum permainanberlangsung, setiap peserta akan berusaha mempertahankan ide-idenya agardipakai untuk melaksanakan permainan. Aspek kemampuan empati jugamuncul saat permainan berlangsung, peserta harus memikirkan peserta lainnyasaat berjalan, jangan samapai ada peserta yang terjatuh. Kemampuanmenyelesaikan konflik akan muncul pada saat peserta mencoba menemukancara yang tepat untuk menyelesaikan permainan.

2. Birthday line upLangkah-langkah permainan:a. Fasilitator mempersiapkan 2 tali yang sudah diukur.b. Fasilitator meletakkan tali berhadapan.c. Fasilitator membagi 26 peserta menjadi 2 kelompok.d. Setiap kelompok menempatkan diri di tali yang sudah disiapkan (tali diinjak

oleh setiap peserta).e. Fasilitator mengarahkan aturan untuk melaksanakn permainan yaitu: setiap

kelompok akan diberikan perintah untuk menyusun barisan menurut tanggallahir, umur, tinggi badan dan lainnya; pada saat berpindah tempat, kakipeserta tidak boleh meninggalkan tali yang sudah disiapkan (satu kaki harusberada di tali); peserta bebas menentukan cara untuk menyelesaikanpermainan; bila melanggar aturan maka akan dikenakan poin 5; pointertinggi akan menjadi juara.

f. Fasilitator memberikan perintah untuk menyusun barisan sesuai yangdiinginkan oleh fasilitator.

g. Peserta diberikan waktu diskusi 20 detik.h. Peserta mulai menyusun barisan.i. Observer menghitung waktu dan mencatat pelanggaran-pelanggaran yang

dilakukan peserta.(permainan ini dilakukan berulang-ulang dengan susunan barisan berbeda)

Fasilitator memberikan tantangan pada para peserta, apabila waktu untukmenyusun barisan hanya diberikan waktu kurang dari waktu yang sudahdilakukan dengan aturan yang sama dan waktu diskusi yang sama. Tugasobserver masih sama, menghitung waktu dan pelanggaran-pelanggaran yangterjadi. Setelah melakukan permainan, fasilitator mengumpulkan semau peserta

Page 150: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

132

untuk berdiskusi bersama. Peserta berdiskusi bersama untuk menyimpulkaninti dari permainan yang telah dilakukan.

Kemampuan bersikap terbuka akan dibutuhkan dalam permainan ini.Fasilitator akan memerintahkan menyusun barisan menurut rangking ataujumlah nilai semester kemarin. Peserta akan menyebutkan dan menempatkandiri pada susunan yang benar. Selain itu juga kemampuan berempati pesertaakan terlihat pada saat bagaimana peserta membantu temannya untukberpindah tempat sesuai dengan urutan yang ditentukan.

3. Aero Spacea. Fasilitator mempersiapkan tali, dan penutup mata.b. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas

13 peserta.c. Setiap kelompok harus memilih 1 ketua kelompok.d. Fasilitator memanggil ketua kelompok dari masing-masing kelompok untuk

memberikan pengarahan.e. Fasilitator memberikan arahan kepada ketua kelompok untuk menentukan

anggota kelompoknya terdiri dari 2 orang buta (mata ditutup), 3 oranglumpuh kaki (kaki diikat hingga tidak bisa berjalan), 2 orang buta danlumpuh kaki(mata ditutup dan kaki diikat), 2 orang bisu dan tuli (mulut dantelinga ditutup), 1 orang sehat, 2 orang lumpuh tangan dan bisu (tangandiikat dan mulut ditutup) .

f. Ketua kelompok masuk dalam kategori orang sehat.g. Fasilitator sedikit bercerita(ada sekelompok orang yang menderita penyakit

bermacam-macam dan mereka harus bekerja sama untuk mencari obatpenyembuh yang bisa menyembuhkan mereka dari semua penyakit yangdiderita).

h. Fasilitator sudah mempersiapkan tali di tempat untuk mengambil obat untukdigunakan peserta mencapai tempat awal.

i. Peserta boleh menggunakan berbagai cara untuk mengambil obat tersebut.j. Fasilitator memulai permainan.k. Observer bertugas mencatatat setiap pelanggaran yang dilakukan peserta

dan memperhatikan cara yang dilakukan peserta.

Permainan ini bisa menunjukkan bagaimana peserta berinisiatif danmenunjukkan rasa empati mereka kepada orang lain. Hal ini ditunjukkan saatberdiskusi menentukan siapa saja yang menjadi oran buta, lumpuh, sehat danlainnya. Seorang ketua kelompok yang memiliki rasa empati akan menunjukorang-orang yang tepat. Peserta juga harus berinisiatif mengeluarkan ide-ideyang tepat untuk menjalankan permainan ini.

Page 151: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

133

4. Lanjutkan ceritakua. Fasilitator memerintahkan peserta untuk duduk melingkar.b. Fasilitator memberikan arahan kepada peserta (Fasilitator akan bercerita dan

peserta disuruh melanjutkan cerita).c. Peserta mulai bercerita dan fasilitator menghentikan cerita dan dilanjutkan

oleh peserta lainnya (terus menerus).d. Permainan terus berlanjut sampai fasilitator menugaskan salah satu peserta

untuk menutup ceritanya.e. Peserta diminta untuk berekspresi dalam menceritakan ceritanya.f. Observer bertugas memperhatikan peserta pada saat permainan.

Permainan ini menunjukkan bagaimana peserta berempati kepada pesertalainnya yang ditunjukkan pada saat bagaimana peserta mencoba bercerita dantidak mempersulit alur ceritanya sehingga peserta lain tidak kesulitan untukmelanjutkan. Aspek menyelesaikan konflik juga terasah dalam permainan ini,Peserta harus mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permainan ini. Selainitu juga, kemampuan berinisiatif keluar pada saat peserta mengeluarkan ide-ideyang tepat untuk melanjutkan cerita.

Page 152: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

134

Lampiran 9. Permainan Siklus II

Permainan Kerjasama Siklus II

1. Menyeberangi sungaiLangkah-langkah permainan:a. Fasilitator mempersiapkan tali, penutup mata, dan kertas koran.b. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas

13 peserta.c. Setiap kelompok harus memilih 1 ketua kelompok.d. Fasilitator memanggil ketua kelompok dari masing-masing kelompok untuk

memberikan pengarahan.e. Fasilitator memberikan arahan kepada ketua kelompok untuk menentukan

anggota kelompoknya terdiri dari 3 orang buta (mata ditutup), 2 orang butadan lumpuh tangan(mata ditutup dan tangan diikat), 3 orang bisu dan tuli(mulut dan telinga ditutup), 2 orang sehat, 2 orang lumpuh tangan dan bisu(tangan diikat dan mulut ditutup) .

f. Ketua kelompok masuk dalam kategori orang sehat.g. Peserta harus menyeberangi sungai (jalan yang sudah ditentukan) dengan

menggunakan alat (kertas koran).h. Peserta boleh menggunakan berbagai cara untuk menyelesaikan permainan

tersebut.i. Fasilitator memulai permainan.j. Observer bertugas mencatatat setiap pelanggaran yang dilakukan peserta

dan memperhatikan cara yang dilakukan peserta.

Setelah permainan selesai fasilitator mengumpulkan semua pesertauntuk berdiskusi. Fasilitator menanyakan apa saja yang mereka alami selamamelaksanakan permainan, apa saja kesulitan yang dijumpai dari permainan danapa makna dari permainan apabila dibawa dalam kehidupan sehari-hari.

Konflik pasti akan terjadi saat permainan berlangsung. Peserta akanberadu pendapat untuk menyelesaikan permainan. Peserta haruslahmenemukan jalan keluar untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Pesertatidak hanya memikirkan dirinya sendiri tetapi harus bekerja sama denganpeserta lainnya dalam kelompok untuk menyelesaikan permainan. Aspekempati akan terlihat pada saat peserta saling menjaga dan bekerja sama untukmenyelesaikan permainan.

Aspek kemampuan berinisiatif akan meningkat disaat para pesertamencoba menawarkan ide-ide untuk melaksakan permainan. Aspekkemampuan bersikap terbuka akan muncul juga pada saat setiap pesertamenerima ide-ide dari peserta lain dan juga pada saat permainan berlangsung,

Page 153: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

135

setiap peserta harus percaya kepada peserta lainnya. Aspek kemampuanbersikap asertif juga akan muncul saat diskusi kelompok setelah permainanselesai. Peserta akan memberikan pendapatnya masing-masing tentangjalannya permainan. Selain itu, pada saat diskusi sebelum permainanberlangsung, setiap peserta akan berusaha mempertahankan ide-idenya agardipakai untuk melaksanakan permainan.

2. Roll overLangkah-langkah permainan:a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok, masing-masing

berjumlah 3 orang.b. Fasilitator sudah mempersiapkan garis awal dan akhir berjarak 3 meter.

Pada garis akhir, diletakkan 3 buah tali raffia berbeda warna (merah, kuning,hijau).

c. Setiap kelompok berada di tempat masing-masing pada garis awal.d. Fasilitator memulai permainan.e. Setelah aba-aba dimulai, setiap peserta pertama dalam kelompok maju

mengambil tali warna merah dan dibawa ke kelompok masing-masing padagaris awal.

f. Semua anggota kelompok mengikat tangan mereka menggunakan tali raffiayang sudah dibawa oleh satu anggota kelompok.

g. Setelah itu mereka bersama bergerak lage ke garis akhir dan mengambil talikedua berwarna hijau dan kembali ke garis awal untuk diikatkan padalengan mereka.

h. Proses selanjutnya sama dengan sebelumnya, tetapi mereka mengambil taliberwarna kuning dan diikatkan pada kaki mereka.

i. Selanjutnya mereka menuju garis akhir. Setelah sampai garis akhir merekamembuka semua tali yang mengikat pada tubuh mereka. Talinya kemudiadigulung rapi kembali seperti semula menjadi tiga lagi dan diletakkan.

j. Setelah itu kembali ke garis awal.k. Pemenangnya adalah kelompok yang lebih dulu berhasil melewati semua

proses hingga akhir.

Setelah permainan selesai fasilitator mengumpulkan semua pesertauntuk berdiskusi. Fasilitator menanyakan apa saja yang mereka alami selamamelaksanakan permainan, apa saja kesulitan yang dijumpai dari permainan danapa makna dari permainan apabila dibawa dalam kehidupan sehari-hari.

Konflik pasti akan terjadi saat permainan berlangsung. Peserta akanberadu pendapat untuk menyelesaikan permainan. Peserta haruslahmenemukan jalan keluar untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Peserta

Page 154: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

136

tidak hanya memikirkan dirinya sendiri tetapi harus bekerja sama denganpeserta lainnya dalam kelompok untuk menyelesaikan permainan. Aspekempati akan terlihat pada saat peserta saling menjaga dan bekerja sama untukmenyelesaikan permainan.

Aspek kemampuan berinisiatif akan meningkat disaat para pesertamencoba menawarkan ide-ide untuk melaksakan permainan. Aspekkemampuan bersikap terbuka akan muncul juga pada saat setiap pesertamenerima ide-ide dari peserta lain dan juga pada saat permainan berlangsung,setiap peserta harus percaya kepada peserta lainnya. Aspek kemampuanbersikap asertif juga akan muncul saat diskusi kelompok setelah permainanselesai. Peserta akan memberikan pendapatnya masing-masing tentangjalannya permainan. Selain itu, pada saat diskusi sebelum permainanberlangsung, setiap peserta akan berusaha mempertahankan ide-idenya agardipakai untuk melaksanakan permainan.

Page 155: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

137

Lampiran 10. Hasil Observasi Siklus I

Lembar Observasi Pelaksanaan Permainan Kerjasama Siklus I

No. Aspek yang diobservasi Hasil Pengamatan1. Perencanaan

a. Persiapan materi permainankerjasama

Persiapan yang dilakukan antara laindengan mempersiapkan permainanyang sesuai dengan kebutuhansiswa.

2. Pelaksanaana. Suasana dan keadaan saat

pelaksanaan permainankerjasama

Pada siklus pertama suasana dankeadaan saat permainan kerjasamaterlihat masih ramai dan banyaksiswa yang berbicara sendiri.Permainan berjalan cukup lancar,tetapi masih ada siswa yang kurangpeduli dengan teman lainnya.

b. Respon dari pesertaterhadap pelaksanaanpermainan kerjasama

Pada tindakan-tindakan sikluspertama peserta sedikit pasif padasaat diskusi kelompok. Merekamasih belum mengerti makna daripermainan yang diberikan. Hal inidikarenakan peserta kurang seriusdan banyak bercanda pada saatpermainan berlangsung.

Page 156: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

138

Lampiran 11. Hasil Observasi Siklus II

Lembar Observasi Pelaksanaan Permainan Kerjasama Siklus II

No. Aspek yang diobservasi Hasil Pengamatan1. Perencanaan

a. Persiapan materi permainankerjasama

Persiapan yang dilakukan antara laindengan mempersiapkan permainanyang sesuai dengan kebutuhansiswa.

2. Pelaksanaana. Suasana dan keadaan saat

pelaksanaan permainankerjasama

Pada siklus kedua suasana dankeadaan saat permainan kerjasamaterlihat kondusif. Peserta terlihatserius dan antusias mengikutipermainan. Permainan berjalanlancar tanpa ada hambatan yangberarti.

b. Respon dari pesertaterhadap pelaksanaanpermainan kerjasama

Pada tindakan-tindakan siklus keduapeserta sangat antusias dalamdiskusi kelompok. Mereka mengertimakna dari permainan yangdiberikan.

Page 157: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

139

Lampiran 12. Hasil Wawancara Guru Siklus I

Lembar Wawancara Dengan Guru Bimbingan dan Konseling Siklus I

No. Aspek yangditeliti

Deskripsi Pertanyaan Hasil Wawancara

1.

Proses

pelaksanaan

permainan

kerjasama

a. Apakah permainan

kerjasama sudah sesuai

dengan rencana?

Permainan kerjasama

pada siklus pertama

sudah berjalan sesuai

yang direncanakan.

b. Apakah permainan

kerjasama sudah sesuai

aturan yang direncanakan?

Aturan yang dipakai

pada saat permainan

kerjasama berlangsung

sudah sesuai dengan

yang direncanakan.

2.

Hasil

pelaksanaan

permainan

kerjasama

a. Bagaimana keberhasilan

permainan kerjasama dalam

meningkatkan keterampilan

interpersonal siswa kelas

IX A di SMP N 1 Sleman?

Pada siklus pertama

siswa terlihat masih

kurang memperhatikan

teman lainnya, siswa

masih terkesan

individual. Sehingga

siswa kurang mengerti

makna dari permainan

yang diberikan.

Page 158: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

140

b. Bagaimana tanggapan guru

bimbingan dan konseling

terhadap hasil pelaksanaan

permainan kerjasama dalam

peningkatan keterampilan

interpersonal pada siswa

kelas IX A di SMP N 1

Sleman?

Pelaksanaan permainan

kerjasama sangat

menarik bagi siswa,

siswa bisa lebih aktif

dan dapat bekerjasama

menyelesaikan

permainan. Tetapi

pemilihan permainan

perlu diperhatikan

untuk siklus

selanjutnya.

Page 159: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

141

Lampiran 13. Hasil Wawancara Guru Siklus II

Lembar Wawancara Dengan Guru Bimbingan dan Konseling Siklus II

No. Aspek yangditeliti

Deskripsi Pertanyaan Hasil Wawancara

1.

Proses

pelaksanaan

permainan

kerjasama

a. Apakah permainan

kerjasama sudah sesuai

dengan rencana?

Permainan kerjasama

pada siklus kedua sudah

berjalan sesuai yang

direncanakan.

b. Apakah permainan

kerjasama sudah sesuai

aturan yang direncanakan?

Aturan yang dipakai

pada saat permainan

kerjasama berlangsung

sudah sesuai dengan

yang direncanakan.

2.

Hasil

pelaksanaan

permainan

kerjasama

a. Bagaimana keberhasilan

permainan kerjasama dalam

meningkatkan keterampilan

interpersonal siswa kelas

IX A di SMP N 1 Sleman?

Pada siklus kedua ini

semua aspek dalam

keterampilan

interpersonal sudah

terlihat. Siswa sudah

mengerti arti

pentingnya permainan

dan juga arti pentingnya

memiliki keterampilan

interpersonal yang

Page 160: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

142

tinggi.

b. Bagaimana tanggapan guru

bimbingan dan konseling

terhadap hasil pelaksanaan

permainan kerjasama dalam

peningkatan keterampilan

interpersonal pada siswa

kelas IX A di SMP N 1

Sleman?

Pelaksanaan permainan

kerjasama pada siklus

kedua ini sangat meraik

bagis siswa, siswa bisa

lebih aktif dan dapat

bekerjasama dalam

menyelesaikan

permainan.

Page 161: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

143

Lampiran 14. Hasil Wawancara Siswa Siklus I

Lembar Wawancara Dengan Subyek Penelitian pada Siklus I

No. Aspek yangditeliti

Deskripsi Pertanyaan Hasil Wawancara

1.

Proses

pelaksanaan

permainan

kerjasama

a. Apakah permainan kerjasama sudah

sesuai aturan yang ditetapkan?

1) Wawancara dengan AS:

Ya sudah sesuai dengan aturan

dari awal.

2) Wawancara dengan FF:

Sudah sesuai aturan yang

ditetapkan.

b. Apakah siswa kelas IX A di SMP N

1 Sleman sudah memahami tujuan

permainan kerjasama?

1) Wawancara dengan ED:

Saya belum terlalu mengerti

tujuan dari permainan-

permainan yang sudah diberikan.

2) Wawancara dengan FF:

Saya masih kurang memahami

tujuan dari permainan-

permainan yang sudah diberikan.

c. Apakah siswa kelas IX A di SMP N

1 Sleman merasa nyaman saat

melakukan permainan kerjasama?

1) Wawancara dengan LD:

Saya sudah cukup nyaman saat

melakukan permainan, tapi

masih kurang maksimal saat

melakukannya.

Page 162: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

144

2) Wawancara dengan LH:

Ya, cukup nyaman saat

melakukan permainan.

2.

Hasil

pelaksanaan

permainan

kerjasama

a. Apakah manfaat dari pelaksanaan

permainan kerjasama yang

diterapkan pada siswa kelas IX A di

SMP N 1 Sleman?

1) Wawancara dengan JY:

Saya dapat bermain bersama

teman-teman lain.

2) Wawancara dengan RN:

Manfaatnya saya bisa melakukan

aktifitas bersama teman-teman

lain selain pelajaran di kelas.

b. Dimanakah letak perbedaan

permainan kerjasama yang

diterapkan peneliti dengan metode

ceramah yang diterapkan guru

bimbingan dan konseling pada siswa

kelas IX A di SMP N 1 Sleman?

1) Wawancara dengan IS:

Permainan kerjasama lebih

menarik karena kita bisa lebih

aktif dan tidak membosankan

hanya mendengar ceramah dan

ceramah bisa bikin ngantuk.

2) Wawancara dengan VN:

Permainan kerjasama lebih

mengasikkan. Kalau ceramah

saja bikin ngantuk.

Page 163: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

145

Lampiran 15. Hasil Wawancara Siswa Siklus II

Lembar Wawancara Dengan Subyek Penelitian pada Siklus I

No. Aspek yangditeliti

Deskripsi Pertanyaan Hasil Wawancara

1.

Proses

pelaksanaan

permainan

kerjasama

a. Apakah permainan kerjasama sudah

sesuai aturan yang ditetapkan?

1) Wawancara dengan FN:

Sudah sesuai dengan aturan dari

awal.

2) Wawancara dengan KY:

Ya sudah sesuai aturan yang

ditetapkan.

b. Apakah siswa kelas IX A di SMP N

1 Sleman sudah memahami tujuan

permainan kerjasama?

1) Wawancara dengan ED:

Ya, saya sudah mengerti tujuan

dari permainan kerjasama yang

sudah diberikan.

2) Wawancara dengan FF:

Saya sekarang sudah benar-

benar mengerti tujuan dari

permainan-permainan yang telah

diberikan untuk kehidupan saya

sehari-hari.

c. Apakah siswa kelas IX A di SMP N

1 Sleman merasa nyaman saat

melakukan permainan kerjasama?

1) Wawancara dengan LD:

Pada permainan-permainan yang

telah diberikan saya merasa

Page 164: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

146

lebih nyaman dan lebih serius

mengikutinya.

2) Wawancara dengan KF:

Saya merasa nyaman

mengikutinya.

2.

Hasil

pelaksanaan

permainan

kerjasama

a. Apakah manfaat dari pelaksanaan

permainan kerjasama yang

diterapkan pada siswa kelas IX A di

SMP N 1 Sleman?

1) Wawancara dengan JY:

Pada tahapan ini, saya lebih

paham tentang penting

permainan-permainan ini untuk

meningkatkan keterampilan

interpersonal saya. Keterampilan

interpersonal yang tinggi sangat

penting dimiliki untuk

kehidupan sosial kita di

masyarakat atau di sekolah.

2) Wawancara dengan RN:

Permainan kerjasama

mengajarkan kita bekerjasama

dengan teman lain dalam hal

positif. Hal ini bermanfaat untuk

kita hidup di lingkungan sosial

kita.

b. Dimanakah letak perbedaan 1) Wawancara dengan DA:

Page 165: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

147

permainan kerjasama yang

diterapkan peneliti dengan metode

ceramah yang diterapkan guru

bimbingan dan konseling pada siswa

kelas IX A di SMP N 1 Sleman?

Metode ceramah bikin ngantuk,

tapi permainan kerjasama lebih

menarik karena kita bisa lebih

aktif.

2) Wawancara dengan DP:

Permainan kerjasama

mengasikkan daripada metode

ceramah. metode ceramah bikin

ngantuk.

Page 166: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

148

Lampiran 16. Foto Kegiatan Penelitian

Gambar 2. Permainan lanjutkan ceritaku Gambar 3. Permainan see our feet

Gambar 4. Permainan birthday line up Gambar 5. Permainan aero space

Gambar 6. Permainan menyeberangi sungai Gamabar 7. Permainan roll over

Page 167: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

149

Lampiran 17. Surat-Surat

Page 168: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

150

Page 169: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

151

Page 170: PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL …eprints.uny.ac.id/16003/1/SKRIPSI.pdf · Metode pengumpulan data dengan ... Karakteristik Siswa SMP sebagai Remaja 37 ... tawuran antara

152