peningkatan kemampuan menulis puisi …... · puisi melalui contextual teaching and learning ......

146
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ) (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Klego Tahun Pelajaran 2009/2010 ) SKRIPSI OLEH : SITI TRI KUNTARI NIM : X 7108518 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: lykhanh

Post on 16-Sep-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL )

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Negeri 1 Klego Tahun Pelajaran 2009/2010 )

SKRIPSI

OLEH :

SITI TRI KUNTARI NIM : X 7108518

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL )

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Negeri 1 Klego Tahun Pelajaran 2009/2010 )

Oleh

Siti Tri Kuntari

NIM X 7108518

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

3

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul ” PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS

PUISI MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ) ”

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Klego

Tahun Pelajaran 2009/2010 )”

Oleh

Nama : SITI TRI KUNTARI

NIM : X 7108518

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 4 November 2009

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Prof. Dr. St.Y.Slamet, M.Pd Drs. Sukarno, M.Pd

NIP : 19461208 198203 1 001 NIP : 19570203198303 1 001

4

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul : ” PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS

PUISI MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ) ”

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Klego

Tahun Pelajaran 2009/2010 )” telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : Rabu

Tanggal : 4 November 2009

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda tangan

Ketua : Drs. Kartono, M.Pd .........................

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd .............................

Anggota I : Prof. Dr. St. Y. Slamet, M.Pd ........................

Anggota II : Drs. Sukarmo, M.Pd ..............................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP : 19600727 198702 1 001

5

ABSTRAK Siti Tri Kuntari, PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ). ( Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri 1 Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010 ). Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Nopember 2009. Tujuan Penelitian untuk meningkatkan kemampuan menulis melalui Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010. Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas adalah kemampuan menulis puisi , sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Contextual Teaching and Learning. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek adalah siswa dan guru kelas V SD Negeri 1 Klego yang berjumlah 18 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, wawancara, kajian dokumen, tes. Uji validitas data menggunakan triangulasi dan review informan kunci.Teknik analisis data menggunakan model Deskriptif komparatif teknik analisis kritis. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I menunjukkan peningkatan kemampuan menulis puisi untuk aspek menyampaikan gagasan dan menentukan tema. Aspek menyampaikan gagasan dan menentukan tema nilai rata-rata 63,33 dan 60,28 dengan prosentase siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 22,22 % ( 4 siswa ). Pada siklus II menunjukan peningkatan kemampuan menulis puisi untuk aspek menyampaikan gagasan, menentukan tema dan memilih kata-kata nilai rata-rata 65,28 dengan prosentase siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 72,22 % ( 13 siswa ). Pada siklus III menunjukan peningkatan kemampuan menulis puisi untuk aspek menyampaikan gagasan, menentukan tema, memilih kata-kata dan menyusun kata-kata nilai rata-rata 69,23 dengan prosentase siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 100 % ( 18 siswa). Dengan demikian diajukan rekomendasi bahwa kemampuan menulis puisi dapat ditimgkatkan melalui Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas V SDN 1 Klego tahun pelajaran 2009/2010.

6

ABSTRACT Siti Tri Kuntari, IMPROVEMENT OF POETRY WRITING BY USING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL). (Study of Classroom Research Action in SD Negeri 1 Kecamatan Klego of Boyolali Regency. School Year of 2009-2010). Minithesis, Surakarta: Education and Teacher Training Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta, November 2009.

Purpose of the research is to improve writing skill of 5th grade students of SD Negeri 1 Kecamatan Klego of Boyolali Regency of School Year of 2009-2010 by using Contextual Teaching and Learning. A variable that is targeted for improvement in the study of classroom action is skill of poetry writing, whereas action variable of the research is Contextual Teaching and Learning.

The research design is a study of classroom action by using cyclic model. Every cycle consists of 4 phases, namely: planning, implementation of action, observation and reflection. Subject of the research is 18 students of 5th grade of SD Negeri 1 Klego and their classroom teacher. Data is collected by using observation, interview, documents review, and tests. Data validity is tested by using triangulation and key informant review. Data is analyzed by using a descriptive-comparative model with critical analytical technique.

Based on results of the study of classroom action, Cycle I indicated improvement of poetry writing in aspects of idea presentation and theme determination. Average grades of the aspects of idea presentation and thematic determination were 63.33 and 60.28, respectively, with percentage of students who achieved KKM grades were 22.22% (4 students). In Cycle II, improvement of poetry writing was indicated for aspects of idea presentation, theme determination and words selection with average grade was 65.29 and students who achieved KKM grades were 72.22% (13 students). Cycle III showed improvement of poetry writing in aspects of idea presentation, theme determination, words selection and words composing and the average grade was 69.23 and percentage of students who achieved KKM grades were 100% (18 students). Therefore, it is recommended that improvement of poetry writing pg 5th grade students of SDN 1 Klego of school year 2009-1010 may be achieved by using Contextual Teaching and Learning.

7

MOTTO

• Mintalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara tersembunyi sesungguhnya ia tidak menyukai orang-orang yang melampui batas

( Al-araf-55 )

8

PERSEMBAHAN Dengan rasa syukur kehadirat Illahi, Siti Tri Kuntari persembahkan Karya ini kepada :

Keluarga besar Sujoto dan ibu Ruminah yang telah memberikan semangat, doa dan kasih sayang yang tak terhingga nilainya

Suamiku tercinta Mas Putut yang memberikan motivasi, inspirasi

dan kasih sayang yang tulus dan doanya.

Anak-anakku Rosinta, Ria, Rahajeng yang selalu memberikan motivasi dan doanya

Terestimewa anak keponakanku Moh Zidan Elfakih

Yang tersayang

Rekan-Rekan mahasiswa S 1 PGSD Boyolali

Seluruh keluarga besar SDN 1 Klego

Almamater

9

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT bahwa skripsi :

” PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ) ”

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Klego

Tahun Pelajaran 2009/2010 )”

Telah berhasil disusun dalam memenuhi syarat yang diwajibkan guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Didalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan cara yang

sebaik mungkin, walaupun demikian tentunya masih banyak kekurangan dan

kesalahan, untuk itu kritik, saran untuk perbaikan akan saya terima dengan senang

hati.

Atas terwujudnya skripsi ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. HM, Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

3. Drs. Kartono, M.Pd selaku Ketua Progam PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku sekretaris Progam PGSD Jurusan Ilmu

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

10

5. Prof. Dr. St.Y. Slamet, M.Pd. selaku pembimbing 1 yang dengan sabar

mengarahkan dan membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

6. Drs. Sukarno, M.Pd selaku Pembimbing 2 yang dengan sabar

mengarahkan dan membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

7. Semua Dosen Progam PGSD Universitas Sebelas Maret yang dengan

sabar mengarahkan dan membimbing sehingga penulis dapat

menyelesaikakn skripsi ini.

8. Keluarga Besar SD Negeri 1 Klego Kecamatan Klego yang telah

memberikan bantuan dan menjadi tempat penelitian.

9. Mas Putut suami tercinta, Rosinta, Ria, Rahajeng anak-anak tersayang

yang telah membantu selesainya sekripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Tuhan yang Maha Esa. Walaupun disadari dalam skripsi ini masih banyak

kekurangan, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

Pengetahuan dan juga dunia Pendidikan

Surakarta, November 2009

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv

HALAMAN ABSTRAK......................................................................... v

HALAMAN MOTTO.............................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................ ix

DAFTAR ISI............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL.................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR............................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah.................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah................................................................... 4

D. Perumusan Masalah.................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian........................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian..................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pembelajaran kemampuan menulis.............................. 7

12

a. Pengertian Kemampuan.................................................. 7

b. Pengertian Menulis.......................................................... 7

c. Unsur-unsur menulis ....................................................... 8

d. Manfaat Menulis .................................................................... 9

e. Tahap-tahap menulis............................................................... 10

2. Hakikat Pembelajaran Puisi.......................................................... 12

a. Pengertian Puisi ................................................................... 15

b. Tujuan puisi........................................................................... 16

c. Unsur-unsur puisii............................................................ .... 16

d. Karakteristik puisi................................................ ................. 19

e. Tahap-tahap menulis puisi.................................................... 20

f. Bahan pembelajaran puisi..................................................... 21

g. The Definition of Poetry....................................................... 22

h. The Enchanting versis International Poetry Journal …….. 22

i. Poetry in third grade : Getting started……………………… 23

3. Hakekat Contextual Teaching and Learning…………………. 24

a. Landasan Filosofi Pembelajaran Contextual……………… 24

b. Komponen pembelajaran Contextual ……………………. 27

c. Langkah-langkah Pembelajaran CTL ……………………. 30

B. Hasil Penelitian yang relevan………………………………… 35

C. Kerangka Berpikir……………………………………………. 35

D. Hipotesis …………………………………………………….. 38

13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................. 39

B. Bentuk dan Strategi Penelitian................................................. 40

C. Subjek Data.............................................................................. 42

D. Sumber Data............................................................................ 42

E. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 43

F. Validitas Data........................................................................ 45

G. Teknik Analisis Data ............................................................... 46

H. Indikator Kinerja....................................................................... 46

I. Prosedur Penelitian................................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Kondisi Awal........................................................... 50

B. Deskripsi hasil siklus I............................................................ 52

C. Deskripsi hasil siklus II.......................................................... 59

D. Deskripsi hasil siklus III........................................................ 66

E. Pembahasan Hasil Penelitian................................................... 72

F. Hasil Penelitian ...................................................................... 74

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan................................................................................. 76

B. Implikasi................................................................................ 77

C. Saran-saran............................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 80

14

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Waktu dan Jenis Kegiatan................................................................. 39

Tabel 2 Indikator Kinerja................................................................................46

Tabel 3 Data Daftar Nilai Kemampuan Menulis Puisi sebelum tindakan ..... 50

Tabel 4 Data Daftar Nilai Kemampuan Menulis Puisi siklus I...................... 55

Tabel 5 Data Daftar Nilai Kemampuan Menulis Puisi siklus II..................... 62

Tabel 6 Data Daftar Nilai Kemampuan Menulis Puisi siklus III.................... 69

Tabel 7 Data Datar Nilai Rata-Rata Per Siklus............................................... 72

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Kerangka Berfikir ............................................................. 36

Gambar 2 Grafik Nilai kemampuan menulis puisi sebelum tindakan........ 51

Gambar 3 Grafik Nilai Kemampuan menulis puisi siklus I...................... 56

Gambar 4 Grafik Nilai Kemampuan menulis puisi siklus II.................... 63

Gambar 4 Grafik Nilai Kemampuan menulis puisi siklus III .................. 70

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumen Proses Perijinan Penelitian.................................. 82

Lampiran 2 Pedoman Wawancara untuk guru......................................... 83

Lampiran 3 Kritiria Ketuntasan Minimal................................................ 85

Lampiran 4 RPP sebelum Tindakan ....................................................... 86

Lampiran 5 Daftar Nilai sebelum tindakan ........................................... 90

Lampiran 6 RPP Siklus I ....................................................................... 91

Lampiran 7 Lembar Observasi siswa siklus I ....................................... 97

Lampiran 8 Lembar Observasi Guru siklus I ....................................... 98

Lampiran 9 Daftar Nilai Siklus I ......................................................... 99

Lampiran 10 RPP Siklus II................................................................... 100

Lampiran 11 Lembar Observasi siswa siklus II .................................. 106

Lampiran 12 Lembar Observasi Guru siklus II................................... 107

Lampiran 13 Daftar Nilai siklus II...................................................... 108

Lampiran 14 RPP siklus III................................................................ 109

Lampiran 15 Lembar Observasi siswa siklus III................................ 115

Lampiran 16 Lembar Observasi guru siklus III.................................. 116

Lampiran 17 Lembar penilaian aspek gagasan................................... 117

Lampiran 18 Lembar penilaian aspek tema ....................................... 118

Lampiran 19 Lembar penilaian aspek kata-kata ................................ 119

Lampiran 20 Lembar Penilaian aspek menyusun kalimat ................. 120

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengajaran Bahasa Indonesia mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang

menumbuhkan kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan

menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pada hakekatnya pembelajaran Bahasa

Indonesia diarahkan untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa. Guru dituntut

mampu memotivasi siswa agar mereka dapat meningkatkan minat baca terhadap

karya sastra, karena dengan mempelajari sastra siswa diharapkan dapat menarik

berbagai manfaat dari kehidupannya. Maka dari itu seorang guru harus dapat

mengarahkan siswa memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

kematangan jiwa mereka. Berbagai upaya dapat dilakukan salah satunya dengan

memberikan tugas untuk membuat karya sastra yaitu menulis puisi.

Ketrampilan menulis puisi perlu ditanamkan kepada siswa di Sekolah

Dasar, sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk mengapresiasikan puisi

dengan baik. Mengapresiasikan sebuah puisi bukan hanya ditujukan untuk

penghayatan dan pemahaman puisi, melainkan berpengaruh mempertajam

terhadap kepekaan perasaan, penalaran, serta kepekaan anak terhadap masalah

kemanusiaan. Kemampuan tersebut ditentukan oleh beberapa faktor penting

dalam proses pembelajaran menulis puisi. Selain penerapan model, metode dan

strategi yang tepat, juga yang sangat menentukan adalah peranan guru dalam

proses pembelajaran terhadap siswa.

18

Dalam pembelajaran menulis puisi di Sekolah Dasar masih ditemukan

berbagai kendala dan hambatan. Hal ini yang berkaitan dengan ketepatan

penggunaan model atau teknik dalam pembelajaran dalam menulis puisi.

Demikian pula dengan permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran

menulis puisi di kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Kecamatan Klego , selama ini

kurang menggembirakan. Penulis menemukan beberapa permasalahan yang

timbul dari guru maupun dari murid. Hal ini diperoleh dari penelitian, pengamatan

dan wawancara dengan guru dan murid kelas V SD Negeri 1 Klego pada hari

Selasa 14 Juli 2009 dalam pembelajaran menulis puisi.

Dalam pembelajaran menulis puisi guru hanya membacakan salah satu

puisi dalam buku paket dan menyuruh siswa untuk menuliskan puisi tersebut lalu

guru menyuruhnya untuk membacakannya di depan kelas. Sedangkan siswa tidak

diberi kesempatan untuk menulis puisi dengan bahasa dan kata-katanya sendiri

dan kemampuannya sendiri. Pastinya pembelajaran tersebut sangat kurang tepat,

disini terkesan tidak adanya aktivitas dan kreativitas siswa dalam menulis puisi.

Ketika penulis memberikan tugas pada siswa untuk menulis puisi dengan kata-

kata atau bahasanya sendiri, siswa terlihat kesulitan dalam menyusun kata-kata

dengan bahasanya sendiri, hal itu disebabkan karena selama pembelajaran bahasa

indonesia dengan guru kelas V mereka tidk diberi kesempatan untuk menuliskan

puisi dengan kata-kata atau bahasanya sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut

Wellek dan Weren ( 2004:13-15) menyatakan : Dalam menulis puisi, anak harus

diperhatikan bahasa yang sesuai dengan unsur-unsur yang ada dalam puisi.

Melihat dari kondisi tersebut, akhirnya penulis mempunyai ide untuk

19

memperbaiki pembelajaran tersebut dengan menerapkan teknik pendekatan

konstektual. Pembelajaran kontekstual ( constextual teaching and learning-CTL )

menurut Nurhadi ( 2003 ) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk

menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan

juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dan penerapannya dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri. Pengetahuan dan

ketrampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan

dan ketrampilan baru ketika ia belajar. Sedangkan menurut Johnson ( 2002 ) CTL

adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat

makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara

menghubungan Subjek-Subjek akademik dengan kontek dalam kehidupan

keseharian mereka, yaitu dengan kontek keadaan pribadi, sosial, dan budaya

mereka. Untuk mencapai tujuan ini, system tersebut meliputi tujuh komponen

berikut : mebuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan

yang berarti , melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, melakukan kerja sama,

membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, berfikir kritis dan kreatif

untuk mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan autentik. Dikarenakan

sudah menggunakan pembelajaran kontekstual, siswa sudah dilibatkan dalam

menggali materi yang dipelajari . seperti siswa diajak ke sekitar sekolah untuk

melihat alam sekitar untuk ditulis dan dirangkai menjadi kalimat-kalimat puisi.

Namun demikian selama masih ada kesenjangan antara guru dengan siswa

antara harapan dan kenyataan. Dan siswa kenyataan yang ada yaitu kemampuan

menulis puisi siswa kelas 5 pada Sekolah Dasar Negeri 1 Kecamatan Klego masih

20

rendah, sementara harapan yang ingin dicapai yaitu kemampuan menulis puisi

bisa meningkat. Dari pihak guru, selama ini belum menggunakan metode

pembelajaran kostektual. Sedangkan harapan yang dicapai adalah guru sudah

menggunakan metode pembelajaran kontekstual. Ini semua arahnya untuk

meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas 5 SDN 1 Kecamatan Klego.

untuk itu perlu melakukan tindakan yaitu, menggunakan metode pembelajaran

metode Contextual Teaching & Learning.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Kurang tepatnya media yang digunakan guru dalam menyampaikan materi

menulis puisi yaitu hanya dengan membaca dan menghafal dalam kelas.

2. Terbatasnya pengetahuan yang dimiliki guru menyebabkan proses

penyampaian materi menulis puisi terhadap siswa tidak tepat

3. Kurangnya pemahaman Guru Kelas V SDN 1 Klego dalam menggunakan

metode konstektual sehingga membawa dampak rendahnya keterampilan

menulis puisi.

C. Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan menulis puisi yang dimaksud adalah gagasan, tuturan,

tatanan, dan wahana yang diungkapkan secara tertulis lewat puisi.

21

2. Pembelajaran Contektual Teraching and Learning yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah pembelajaran yang memberikan gambaraan nyata

anak di alam lingkungan sekitarnya

D. Rumusan Masalah

Apakah Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan

kemampuan menulis puisi pada siswa kelas 5 SD Negeri 1 Klego Kecamatan

Klego Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010 ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan

penelitian adalah :

Untuk Meningkatkan kemampuan menulis puisi melalui Contektual

Teaching and Learning pada siswa kelas V SD Negeri 1 Klego Kecamatan Klego

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a) Hasil penelitian ini nanti secara Teoretis diharapkan dapat memberikan

sumbangan kepada pembelajaran puisi, umunya pada peningkatan mutu

pendidikan Bahasa Indonesia melalui Contextual Teaching and Learning.

b) Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai rujukan bagi peneliti yang akan

datang

c) Secara khusus penelitian ini memberikan konstribusi pada strategi

pembelajaran berupa penggeseran dari paradigma mengajar menuju ke

paradigma belajar yang mementingkan pada proses untuk mencapai hasil.

22

2. Manfaat Praktis

a) Bagi siswa

Meningkatnya kemampuan siswa sehingga dapat mengembangkan potensi

diri secara optimal terutama dalam belajar menulis puisi.

b). Bagi guru

Dapat digunakan sebagai bahan masukan bahwa Contextual Teaching and

Learning dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam KBM Bahasa

Indonesia pada pokok bahsan menulis puisi.

c). Bagi Sekolah

Memberikan masukan kepada sekolah dalam usaha perbaikan proses

pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan mutu sekolah.

23

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Kemampuan Menulis

a. Pengertian Kemampuan

Menurut kamus umum Poerwadarminta kemampuan berarti mengusai,

menurut kamus bergambar Nurkasanah dan Didik Tuminto ( 2007:423 )

kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan atau kekuatan berdasarkan

pengertian, pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah

kesanggupan atau kekeuatan untuk menguasai sesuatu.

b.Pengertian Menulis

Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

tertulis kepada pihak lain ( Suparno, 2006 :1-26 ) jadi menulis merupakan suatu

kegiatan komunikasi kepada orang lain yang penyampaiannya dengan tulisan.

Menulis merupakan salah satu komponen sistem komunikasi ( Muyono

Abdurrahman, 2003:224), menunjukan bahwa menulis sangat penting dalam

komunikasi. Menulis adalah menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide-ide ke

dalam bentuk lambang-lambang bahasa grafis ( Mulyono Abdurrahman,

2003:224), hal ini senada dengan pendapat H.G.Turigan yang dikutip oleh STY

Slamet ( 2008 :99) menulis pada hakikatnya adalah melukiskan lambang-lambang

grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang untuk

dibaca orang lain yang dapat memahami bahasa dan lambang-lambang grafis.

24

Secara lebih jelas hakikat menulis ( STY Slamet, 2008:99) bukan hanya

sekadar melukiskan lambang-lambang grafis melainkan menuangkan buah pikiran

ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap

dan jelas, sehingga tulisan tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca

secara berhasil.

Dari berbagai pendapat tentang menulis dapat disimpulkan bahwa menulis

adalah rangkaian aktivitas yang bersifat fleksibel untuk menyampaikan pesan

berupa gambaran pikiran, perasaan dan gagasan dalam bentuk lambang-lambang

bahasa yang dapat dipahami oleh penyampai dan penerima pesan.

c.Unsur-unsur Menulis

Menurut The liang Gie ( 2002), unsur menulis terdiri atas gagasan, tuturan

( narasi, deskripsi, ekposisi, argumentasi, dan persuasi ), tatanan, dan wahana.

1) Gagasan

Gagasan berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan seseorang.

Gagasan seseorang tergantung pengalaman masa lalu atau pengetahuan

yang dimilikinya.

2) Tuturan adalah pengungkapan gagasan yang dapat dipahami pembaca.

Ada bermacam-macam tuturan, antara lain narasi, deskripsi, eksposisi,

argumentasi dan persuasi

3) Tatanan

Tatanan merupakan aturan yang harus diindahkan ketika akan

menuangkan gagasan. Berarti ketika menulis tidak sekedar menulis

harus mengindahkan aturan-aturan dalam menulis misalnya :

25

a) Bagaimana mengatur agar persoalan yang sudah dibahas tidak

diulangi lagi

b) Apa saja yang akan ditulis

c) Fokus yang akan ditulis

4) Wahana

Wahana juga sering disebut dengan alat. Wahana berupa kosakata,

gramatika, retorika ( seni memakai bahasa ). Bagi penulis pemula,

wahana sering menjadi masalah . mereka masih menggunakan

kosakata, gramatika, retorika yang masih sederhana dan terbatas.

Untuk mengatasi hal tersebut, seorang penulis harus memperkaya

kosakata yang belum diketahui artinya. Seorang penulis harus rajin

menulis dan membaca.

d. Manfaat Menulis

Menulis mempunyai manfaat yang positif yakni :

1) Sarana untuk mengungkapan diri

Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan perasaan hati (

kegelisahan, keinginan atau kemarahan ). Seorang penulis puisi akan

mengungkapkan perasaanya dengan puisi.

2) Sarana untuk pemahaman

Seseorang yang membaca buku ibarat ia melekatkan pengetahuan

dalam pikiran. Akan tetapi, seseorang yang membaca disertai menulis

ia sedang mengingat kuat ilmu pengetahuan dalam otaknya. Hal ini

26

berarti, menulis dapat mengikat kuat dalam otak penulis. Dengan kata

lain, menulis digunakan sebagai sarana untuk pemahaman

3) Mengembangkan Kepuasan Pribadi, Kebanggaan dan Perasaan diri

Menulis merupakan aktivitas yang langka karena tidak semua orang

mempu menulis. Tidak semua orang yang pandai berbicara bisa

menulis. Menulis sebenarnya sebuah kebanggan yang tiada taranya.

Menulis bisa meningkatkan kepercayaan akan kemampuan diri.

4) Meningkatkan kesadaran dan terhadap Lingkungan

Orang yang menulis selalu dituntut untuk terus belajar. Ia akan

mengetahui informasi. Akibatnya, pengetahuan menjadi luas.

Seseorang yang biasa menulis akan menjadi manusia yang kreatif dan

peduli pada masalah-masalah sekitar.

5) Keterlibatan secara Bersemangat

Seorang penulis adalah seorang pencipta. Ia manusia kreatif. Jika ada

sesuatu yang tidak abaik, ia akan terpanggil untuk mengomentari lewat

tulisan-tulisannya.

6) Kemampuan menggunakan bahasa

Seseorang menulis tidak asal menulis. Ia harus mempunyai alat yakni

bahasa. Seseorang yang ingin menulis harus menguasai bahasa yang

dijadikan alat untuk menulis.

e. Tahap-tahap Menulis

Tahap-tahap menulis secara sederhana terdiri atas tiga tahap yaitu

prapenulisan, tahap penulisan dan tahap revisi ( Subarti Akhadiah, dkk,1992:104).

27

Sedangkan tahap-tahap menulis menurut Weaver ( dalam STY Slamet, 2008:111)

dan Ahmad R dan Darmiyati Z ( 2001;51) terdiri dari lima tahap yaitu :

1) Prapenulisan ( Prewriting )

Pada tahap ini merupakan langkah awal dalam menulis yang

mencakup kegiatan (1) menentukan dan membatasi topik tulisan (2)

merumuskan tujuan, menentukan bentuk tulisan, dan menentukan

pembaca yang akan dituju (3) memilih bahan (4) menentukan

generalisasi dan cara-cara mengorganisasi ide untuk tulisannya.

2) Pembuatan Draft ( Drafting )

Pada tahap ini dimulai dengan menjabarkan ide ke dalam bentuk

tulisan. Para siswa mula-mula mengembangkan ide atau perasaannya

dalam bentuk kata-kata, kalimat-kalimat sehingga menjadi sebuah

wacana sementara (draf). Pada tahap ini siswa dapat mengubah

keputusan – keputusan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya antara

lain yang berkaitan dengan masalah tujuan, pembaca yang dituju

bahkan pada bentuk tulisan yang telah ditentukan.

3) Perevisian ( Revising )

Pada tahap merevisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan

karangan. Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya

struktur karangan dan kebahasan. Tahap revisi dalam pembelajaran

menulis, siswa dapat memeriksa rancangan tulisannya dalam segi isi

untuk langkah perbaikan.

28

4) Pengeditan/Penyuntingan ( Editing )

Hasil tulisan/karangan perlu dilakukan pengeditan ( penyuntingan).

Hal ini berarti siswa sudah hampir menghasilkan sebuah bentuk tulisan

final. Pada tahap ini perhatian difokuskanpada aspek mekanis bahasa

sehingga siswa dapat memperbaiki tulisannya dengan membetulkan

kesalahan penulisan kata maupun kesalahan mekanis lainnya.

5) Pemublikasian ( publishing/Sharing )

Publikasi mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama publikasi

berarti menyampaikan karangan kepada publik dalam bentuk cetakan,

sedangkan pengertian kedua adalah menyampaikan dalam bentuk

noncetakan. Penyampaian mencetakan dapat berupa pementasan,

penceritaan, peragaan, dan pembacaan.

2. Hakikat Pembelajaran Puisi

Menurut Dr Oemar Hamalik dalam Kurikulum dan Pembelajaran (1994 :

55-57) Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem

pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga

labotarium. Material, meliputi buku-buku,papan tulis, dan kapur, fotografi, slide

dan film, audio dan vidio tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruangan

kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan

metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.

29

Rumusan tersebut tidak terbatas dalam ruang saja. Sistem pembelajaran

dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di kelas atau di sekolah,

karena diwarnai oleh organisasi dan interaksi antara berbagai komponen yang

saling berkaitan, untuk pembelajarankan peserta didik.

Istilah pembelajaran berasal dari kata ” instruction ”. Menurut Gagne

Briggs, dan Wager ( 1992 ) dalam Udin S.Winataputra Pembelajaran adalah

serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan

meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik.

Mulyasa ( 2005:100) berpendapat bahwa pembelajaran adalah proses

interaksi anatara peserta didik dengan lingkungan sehingga terjadi perubahan

perilaku kearah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut terdapat banyak faktor

yang mempengaruhi, baik faktor internal yang datang dari dalam maupun faktor

eksternal yang datang dari luar lingkungan diri individu.

Berdasarkan pasal 1 butir 20 UU No 20 tahun 2003 tentang Sikdiknas

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam konsep pembelajaran tersebut

terkandung 5 konsep yaitu : (1) interaksi,(2) Peserta didik, (3) Pendidik, (4)

Sumber belajar, (5) Lingkungan Belajar.

Berdasarkan definisi-definisi pembelajaran yang diuraian di atas, dapat

dikatakan bahwa pembelajaran adalah interaksi aktif antara guru dengan siswa,

dengan mengoptimalkan faktor internal maupun exsternal untuk mencapai tujuan

pembelajaran

30

Terselenggaranya kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari komponen-

komponen pendukung kelancaran KBM. Komponen tersebut antara lain :

(1) siswa, (2) guru, (3) tujuan, (4) isi pelajaran, (5) metode, (6) media, (7)

evaluasi ( H.J.Gino dkk, 2000:30-31).

Pendapat di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Siswa adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan

penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai pelajaran.

2. Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan

belajar mengajar, fasilitator belajar mengajar, dan peranan lainnya

yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

3. Tujuan yakni pernyataan tentang perubahan perilkau yang diharapkan

terjadi pada diri siswa setelah mengikuti belajar mengajar, perubahan

perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif,psikomotor dan efektif.

4. Isi pelajaran, yakni segala informasi berupa fakta,prinsip, dan konsep

yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

5. Metode, yakni cara teratur untuk memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mencapai tujuan informasi yang dibutuhkan.

6. Media, yakni bahan mengajar dengan atau tanpa peralatan yang

digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa agar mereka

dapat mencapai tujuan.

7. Evaluasi, yakni cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu

proses dan hasilnya.

31

a. Pengertian Puisi

Perrine mengatakan bahwa poetry might be defined a king of language

that says more and says it more intensenly than does ordinary Language ( 1974 :

553) Pernyataan ini menegaskan kalau puisi merupakan sejenis bahasa yang

berbeda dari bahasa sehari-hari karena puisi lebih banyak mengatakan dan

mengekspresikan dirinya secara intens. Kata intens dalam bahasa kita dapat

dijabarkan dengan padat, sarat muatan makna, dan sebagainya yang

membedakannya dari bahasa keseharian atau prosa yang longgar, dan cenderung

menggunakan kata dengan makna lugas. Bahasa harian sifatnya sekedar

menyampaikan informasi seperti kita berkata ” Sekarang ini negeri kita sedang

didera krisis multi dimensi, bangsa indonesia sedang terancam disintergrasi” ”

Megawati Soekarnoputri adalah presiden kelima Republik Indonesia ” Pendengar

atau lawan bicara kita tidak akan menghadapi kekaburan makna dalam interaksi

komunikasi. Makna tiap kata jelas, tidak menimbulkan ambiguitas. Inilah sifat

bahasa keseharian yang cenderung praktis.

Bahasa puisi bersifat plastis namun mampu mengakomodasi berbagai

dimensi makna dibalik apa yang tersurat. Dimensi itu semisal imagry, yaitu

gambar angan-angan pada saat kita membaca sebuah karya sehingga kita merasa

terlibat pengalaman penyair, atau juga dimensi gaya bahasa yang hanya

menggunakan satu atau kata-kata tertentu, tetapi menyampaikan pesan atau makna

yang menjangkau luas ketimbang banyak kata namun tidak efektif. Atau juga

dimensi kesan elegan dan anggun yang kita rasakan pada saat menelusuri baris-

baris.

32

b. Tujuan puisi

Puisi bertujuan untuk menyampaikan informasi namun dikemas dalam

bentuk yang padat dan terkonsentrasi dan pada saat yang sama mengungkap

banyak dimensi lewat sejumlah kecil kata.objek yang dikomunikasikan sangat

beragam mulai dari pengalaman pribadi penyair seperti pengalaman waktu

kecil,perjalan hidup atau biografinya,pengalaman cinta pertamanya,perasaan sedih

ditinggal kekasihnya,sampai renungan hidup tentang manusia,pengamatan dirinya

tentang lingkungan dan pesan moral,edukatif,relegius dan filosophy.

c. Unsur-unsur Puisi

Struktur fisik puisi adalah media untuk mengungkapkan makna yang

hendak disampaikan penyair. I.A.Richards menyebut makna atau struktur batin itu

dengan istilah hakikat puisi ( 1976:180-181). ada empat unsur hakekat puisi,

yakni : tema ( sense ), perasaan penyair ( filling ), anda atau sikap penyair

terhadap pembaca ( tone ), dan amanat ( intention ). keempat unsur itu menyatu

dalam ujud penyampaian bahasa penyair

1. Tema

Tema merupakan gagasan pokok atau Subjek matter yang dikemukakan

oleh penyair. Pokok pikiran atau pokok persoalan itu begitu kuat

mendesak dalam jiwa penyair, sehingga menjadi landasan utama

pengucapannya. Jika desakan yang kuat itu berupa hubungan antara

penyair dengan Tuhan , maka puisinya bertema ketuhanan. Jika desakan

yang kuat berupa rasa belas kasih atau kemanusiaan, maka puisi bertema

kemanusianan. Jika yang kuat dorongan untuk memprotes ketidakadilan,

33

maka tema puisinya adalah protes atau kritik sosial. Perasaan cinta atau

patah hati yang kuat juga dapat melahirkan tema cinta atau tema

kedudukan hati karena cinta.

Dengan latar belakang pengetahuan yang sama, bagi sebuah puisi akan

memberikan tafsiran-tafsiran tema yang sama bagi sebuah puisi, karena

tema puisi bersifat lugas, obyektif, dan khusus. Tema puisi harus

dihubungkan dengan penyairnya, dengan konsep-konsepnya yang

terimajinasikan. Oleh karena itu tema yang bersifat khusus (penyair ),

tetapi obyektif ( bagi semua penafsir ), dan lugas ( tidak dibuat-buat),

2. Perasaan ( Feeling )

Dalam menciptakan puisi, suasana perasaan penyair ikut diexpresikan dan

harus dapat dihayati oleh pembaca. Untuk mengungkapkan tema yang

sama, penyair yang satu dengan perasaan yang berbeda dari penyair

lainnya, sehingga hasil puisi yang diciptakan berbeda pula. Dalam

menghadapi tema keadilan sosial atau kemanusiaan, penyair banyak

menampilkan kehidupan pengemis atau gelandangan.

3. Nada dan Suasana

Dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap

pembaca, apakah dia ingin bersikap menggurui, menasehati,

mengejek,menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu

kepada pembaca. Sikap penyair kepada pembaca ini disebut nada puisi.

Sering kali puisi bernada santai karena penyair bersikap santai kepada

pembaca. Hal ini dapat kita jumpai dalam puisi mbeling.

34

Jika nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca, maka suasana

adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu atau akibat

psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca, jika kita

berbicara tentang suasana jiwa pembaca yang timbul setelah membaca

puisi, maka kita berbicara tentang suasana. Nada dan suasana puisi saling

berhubungan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap

pembacanya. Nada duka yang diciptakan penyair dapat menimbulkan

suasana iba hati pembacanya. Nada kritik yang diberikan penyair dapat

menimbulkan suasana penuh pemberontakan bagi pembaca. Nada religus

dapat menimbulkan susasana khusus. Begitu seterusnya

4. Amanat ( Pesan )

Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah kita

memahami tema, rasa, dan nada puisi itu. Tujuan amanat merupakan hal

yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat tersirat di

balik kata-kata yang tersusun, dan juga berada di balik tema yang

diungkapkan. Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair mungkin

secara sadar berada dalam pikiran penyair, namun lebih banyak penyair

tidak sadar akan amanat yang diberikan.

Banyak penyair yang tidak menyadari apa amanat puisi yang ditulisnya.

Mereka yang berada dalam situasi demikian biasanya merasa bahwa

menulis puisi merupakan kebutuhan untuk berekpresi atau kebutuhan

untuk berkomunikasi atau kebutuhan untuk aktualisasi diri. Bagaimanapun

juga, karena penyair adalah manusia yang memiliki kelebihan

35

dibandingkan dengan manusia biasa dalam hal menghayati kehidupan ini,

maka karyanya pasti mengandung amanat yang berguna bagi manusia dan

kemanusiaan.

d. Karakteristik Puisi

Georgia di dalam Calkins ( 1989:297) menunjukan empat karakteristik

puisi, yaitu :

1) Puisi menggunakan bahasa yang padat, setiap kata penting

2) Biasanya bahasa puisi bersifat figuratif simile,metafora, dan imajinasi.

3) Puisi bersifat ritmis

4) Unit organisasinya lirik dan bait.

Puisi yang sangat bagus adalah hasil penyulingan pengalaman yang

tertangkap pikiran dan perasaan dari suatu obyek dan intensifikasi serupa itu

memerlukan pola struktur kata yang lebih tinggi dari pada prosa. Untuk

kepentingan bunyi dan arti setiap kata harus dipilih lebih teliti, dalam puisi bahasa

sangat konotatif dan padat.

Robert Fros menyatakan puisi itu menyenangkan anak-anak tetapi juga

membantu mereka mengembangkan pengetahuan baru dan cara baru untuk

memahami dunianya ( dalam Huck 1989:394). Itulah rupanya mengapa ia

mengatakan bahwa puisi itu berangkat dari kesenangan kearifan. Terjadi demikian

karena dari puisi dapat diperoleh kesenangan. Jika demikian puisi untuk anak-

anak yang kita sediakan berisi hal-hal yang membuat senang. Menemukan hal

baru dan cara baru.

36

Menurut Sumardi dkk ( 1985 : 25-32) ciri-ciri sajak ( puisi ) yang lemah

adalah sebagai berikut :

1) Sajak yang mengandung kata-kata, ungkapan, atau pernyataan yang

berlebihan atau bombastis.

2) Menampilkan masalah atau tema yang terlalu kecil, jika dibandingkan

dengan alat ekspresinya yang kuat

3) Mengandung kelemahan penalaran

4) Mengandung sisipan obyek sehingga penonjolan obyek utama dan

keutuhan sajak terganggu.

5) Mengandung lebih dari satu sudut panjang

6) Pemakaian suatu gaya pengucapan atau gaya bahasa yang kurang tepat

7) Mengandung kelemahan rima

8) Bersifat prosais

9) Bersifat mengekor

e. Tahap-tahap menulis puisi.

Kata puisi berasal dari bahasa Yunani 'poesis' yang berarti membuat atau

menciptakan. Puisi terdiri atas dua unsur yang menjadi ciri umum puisi. Unsur

yang berkaitan dengan bentuk puisi adalah unsur bunyi (irama dan rima), pilihan

kata, dan tampilan cetak/tulisan (tipografi). Unsur yang berkaitan dengan makna

puisi adalah tema, pesan tersurat, dan pesan tersirat

Langkah-langkah dalam membuat puisi antara lain: sumber inspirasi

( membaca dan melatih kepekaan), penulisan, dan publikasi.

37

Dalam membuat puisi dibutuhkan imajinasi/inspirasi yaitu proses pengolahan

kehidupan dalam benak dan perasaan seniman. Imajinasi bertolak dari pesan dan

pengalaman serta pengetahuan seniman, pengalaman diperoleh dari kehidupan di

tengah-tengah masyarakat maupun dari buku-buku yang dibacanya. Sedang

kegiatan menulis puisi merupakan kegiatan yang mutlak ditentukan oleh

kreatifitas seseorang, kemamouan memunculkan sebuah gagasan serta

mengorganisasikanya dalam bentuk jalinan kata-kata indah yang penuh makna.

Tidak kalah pentingnya tentang publikasi puisi karena sebagai sarana

penyampaian karangan atau pesan dalam bentuk tulisan.

f. Bahan Pembelajaran Puisi

Menurut Sumardi dkk ( 1985: 20-23) memberikan rambu-rambu yang

harus dipertimbangkan sewaktu memilih bahan pembelajaran puisi adalah :

a) Sesuai lingkungan anak didik

b) Sesuai kelompok usia anak didik

c) Keragaman sajak

d) Kesesuaian sajak dengan siswa

Norton (1983:323-324) yang menggeluti sastra untuk anak-anak,

mengemukakan kritiria pemilihan puisi untuk anak-anak, sebagai berikut :

1) Puisi untuk anak-anak adalah puisi yang berisi kegembiraan dan rima.

2) Puisi untuk anak-anak seharusnya mengutamakan bunyi bahasa dan

membangkitkan semangat bermain bahasa.

3) Puisi untuk anak-anak seharusnya memperbaiki ketajaman imajinasi visual

dan kesegaran kata-kata yang digunakan di dalam ragam novel, untuk

38

memperluas imajinasi mereka, dan melihat atau mendengar kata-kata dalam

cara baru.

4) Puisi untuk anak-anak seharusnya menyajikan cerita sederhana dan

memperkenalkan tindakan yang dilakukan.

5) Puisi untuk anak bukan yang ditulis dengan dugaan rendah kepada anak-

anak.

6) Puisi yang sangat efektif disajikan dengan suatu ketidaksempurnaan

informasi yang seksama. Jadi ada ruang bagi anak untuk menafsirkan, dan

memungut sesuatu dari puisi sendiri.

7) Tema harus menyenangkan anak-anak mengatakan sesuatu pada anak-anak,

menggelitik egonya, mengingatkan kebahagiaan, menyentuh

kejenakaannya, atau membangkitkan semangat menggali.

8) Puisi seharusnya cukup baik untuk dibaca ulang.

g. The Definition of Poetry

Some of Edwin Arlington Robinson’s poems, addressed to writer og the past, mean very; title to a reader who does not recognize. Ozymandias, like most poem is written in normal English sentences, is to understand the plain sense of these sentences, using the poets punctuation and oar own knowledge of grammar and sentence structure as guides. h. The Enchanting Verses International Poetry Journal ISSN-0974-3057 ISSUE -II MAY 2008 ALL SELECTED POETS AND POEMS 30 Poems selected from 2150 submissions " Poetry is concerned with using with abusing, with losing with wanting, with denying with avoiding with adoring with replacing the noun. It is doing that always doing that, doing that and doing nothing but that. Poetry is doing nothing but using losing refusing and pleasing and betraying and caressing nouns. That is what poetry does, that is what poetry has to do no matter what kind of poetry it is. And there are a great many kinds of poetry." ~~~~~Gertrude Stein (1874-1946)

39

Menurut Gertrude Stein puisi banyak jenisnya dan subjeknya. Puisi diisi

dengan makian, dengan kehilangan, dengan keinginan, dengan penolakan, dengan

penghindaran, dengan pemuja, dengan penggantian kata benda.puisi tidak sedang

melakukan apapun tetapi menggunakan kehilangan penolakan dan kesenangan

dan penghianatan dan pengusapan kata benda.

i. Poetry in third grade : Getting started

Diane Carver Sekeres, Madeleine Gregg. The Reading Teacher. Nework : Feb 2007.Vol 60, Iss,5;pg,466,10 pgs Abstract ( Summary ) Reading poetry was a daily experience in this third-grade public school classroom, serving primarily inner-city, minority families living in poverty. Techers do not often lead students to learn how the elements of poetry contribute to the experience of reading a poem or use poetrys unique properties as part of reading instruction ( Elster& Hansuer,2002;Sioan,2000), The first 30 minutes of it were required whole group reading instruction at grade level; the next 60 minutes were devoted to reading groups organized according to studens needs and progress. Puisi didalam nilai/kelas ketiga: Menjadi dimulai Diane Pengukir Sekeres, Madeleine Gregg. Pembacaan Guru. Nework: Feb 2007.Vol 60, Iss,5;Pg,466,10 pgs Abstrak ( Ringkasan)

Pembacaan puisi adalah suatu pengalaman sehari-hari di dalam sekolah

negeri kelas kelas ketiga ini, melayani terutama semata bagian tertua suatu kota,

keluarga-keluarga minoritas tinggal di kemiskinan. Para guru tidak sering

memimpin para siswa untuk belajar bagaimana unsur-unsur puisi berperan untuk

pengalaman pembacaan suatu syair/puisi atau puisi penggunaan kekayaan unik

sebagai bagian dari pembacaan instruksi (Elster& Hansuer,2002;Sioan,2000),

Yang pertama 30 menit tentangnya memerlukan kelompok utuh yang membaca

instruksi pada dataran yang sama mengukur; yang berikutnya 60 menit diabdikan

40

bagi membaca kelompok yang diterorganisir menurut para siswa memerlukan dan

maju.

1. Hakikat Contextual Teaching and Learning.

Contextual Teaching and Learning (CTL) menurut Nurhadi (2003) adalah

konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang

diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam

kehidupan mereka sendiri-sendiri. Pengetahuan dan ketrampilan siswa diperoleh

dari usaha siswa menkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru ketika

ia belajar. Sedangkan menurut Johnson (2002) CTL adalah sebuah proses

pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna dalam materi

akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan Subjek-Subjek

dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks

keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka. Untuk mencapai tujuan ini, sistem

tersebut meliputi tujuh komponen berikut : membuat keterkaitan-keterkaitan yang

bermakna, melakukan pekerjaan yang berarti, melakukan pembelajaran yang

diatur sendiri melakukan kerja sama, membantu individu untuk tumbuh dan

berkembang, berfikir kritis dan kreatif untuk mencapai standar yang tinggi, dan

menggunakan penilaian autentik.

a. Landasan Filosofi Model Pembelajaran Kontekstual

Para pendidik yang menyetujui pandangan ilmu pengetahuan bahwa alam

semesta itu hidup, tidak diam, dan bahwa alam semesta ditopang oleh tiga prinsip

41

saling bergantungan, diferensiasi, dan organisasi diri, harus menerapakan

pandangan dan cara berfikir baru mengenai pembelajaran dan pengajaran.

Menurut Johnson (2004) tiga pilar dalam system CTL, yaitu :

1) CTL mencerminkan prinsip saling bergantungan,saling ketergantungan

mewujudkan diri misalnya ketika para siswa bergabung untuk

memecahkan masalah dan ketika guru mengadakan pertemuan dengan

rekanya. Hal ini tampak jelas ketika subjek yang berbeda dihubungkan

dan ketika kemitraan menghubungkan sekolah dengan dunia bisnis dan

komonitas.

2) CTL, mencerminkan prinsip diferensiasi menjadi nyata ketika CTL,

menantang para siswa untuk saling menghormati keunikan masing-

masing, intuk menhormati perbedaan-perbedaan, untuk menjadi

kreatif,untuk bekerja sama,utuk menghasilkan gagasan dan hasil baru

yang berbeda, dan untuk menyadari bahwa keragaman adalah tanda

kemantapan dan kekuatan.

3) CTL, mencerminkan prinsip pengorganisasian diri. Pengorganisasian

diri terlihat ketika para siswa mencari dan menemukan kemampuan

dan minat mereka sendiri yang berbeda, mendapat manfaat dari umpan

balik yang diberikan oleh penilaian aotentik, mengulas usaha-usaha

mereka dalam tuntunan tujuan yang jelas dan standar yang tinggi, dan

berperan serta dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa yang

membuat hari mereka bernyanyi.

42

Landasan filosofi CTL adalah kontruktivisme, yaitu filosofi belajar yang

menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus

mengkontruksi pengetahuan di benak mereka sendiri. Pengetahuan tidak dapat

dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta, atau proposisi yang terpisah, tetapi

mencerminkan ketrampilan yang dapat diterapkan. Kontruktivisme berakar pada

filsafat pragamatisme yang digagas oleh John Dewey pada abad ke 20, yaitu

sebuah filosofi belajar yang menekankan pada pengembangan minat dan

pengalaman siswa.

Anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar

akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajari bukan hanya

mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti

hanya berhasil dalam kompetensi ”mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam

membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.

Dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) proses pembelajaran

diharapkan berpegang alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan

mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran

dipentingkan dari pada hasil. Dalam kontek itu siswa perlu mengerti apa makna

belajar, apa manfaatnya, merka dalam status apa dan bagaimana mencapainya.

Mereka akan menyadari bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya.

Dengan demikian mereka memposisikan dirinya yang memerlukan suatu bekal

untuk hidupnya nanti. Mereka mempelajari sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya

dan berupaya menggapainya. Dalam upaya itu, mereka memerlukan guru sebagai

pengarah dan pembimbing. Untuk menciptakan kondisi tersebut diperlukan

43

strategi belajar baru yang lebih memperdayakan siswa, sebuah strategi yang tidak

mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang

mendorong siswa mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka sendiri. Melalui

strategi CTL, siswa diharapkan belajar mengalami bukan menghafal.

b. Komponen Model Pembelajar CTL

Pembelajaran berbasis CTL menurut Sanjaya ( 2004 ) melibatkan tujuh

komponen utama pembelajaran, yakni : konstruktivisme ( Construkvisan),

bertanya ( Questioning ), menemukan ( inquiry ), masyarakat belajar ( learning

comonity), permodelan ( modeling ), dan penilaian sebenarnya ( autentic

assesment).

Kontruktivisme adalah proses membangun dan menyusun pengetahuan

baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Menurut

kontruktivisme, pengetahuan memang berasal dari luar tetapi dikontruksi oleh

dalam diri seseorang. Oleh sebab itu pengetahuan terbentuk oleh dua faktor

penting yaitu obyek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan Subjek

untuk menginterprestasi obyek tersebut. Asumsi ini melandasi CTL. Pembelajaran

melalui CTL pada dasarnya mendorong agar siswa bisa mengkontruksi

pengetahuannyan melalui proses pengamatan nyata yang dibangun oleh individu

sipembelajar.

Inkuiri, artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencairan dan

penemuan seleksi proses berfikir secara sistematis. Secara umum proses inkuiri

dapat dilakukan melalui beberapa langkah yaitu : 1) merumuskan masalah, 2)

44

mengajukan hepotesis, 3) mengumpulkan data, 4) menguji hepotesis, membuat

kesimpulan.

Penerapan azas inkuiri pada CTL dimulai dengan adanya masalah yang jelas yang

ingin dipecahkan, dengan cara mendorong siswa untuk menemukan masalah

sampai merumuskan kesimpulan. Asas menemukan dan berfikir sistematis akan

dapat menumbuhkan sikap ilmiah, sebagai dasar pembentukan kreativitas.

Bertanya adalah bagian inti belajar dan menemukan pengetahuan. Dengan

adanya keingintahuanlah pengetahuan selalu dapat berkembang. Dalam

pembelajaran model CTL guru tidak menyampaikan informasi begitu saja tetapi

memancing siswa dengan bertanya agar siswa dengan bertanya dapat menemukan

jawabannya sendiri. Dengan demikian pengembangan ketrampilan guru dalam

bertanya sangat diperlukan. Hal ini sangat penting karena pertanyaan guru

menjadikan pembelajaran lebih produktif, yaitu berguna untuk :

1) Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan

pelajaran

2) Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar

3) Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu

4) Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan

5) Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu.

Masyarakat belajar ( learning community ) didasarkan pada pendapat

Vygotaky, bahwa pengetahuan dan pengalaman anak banyak dibentuk oleh

kominikasi dengan orang lain. Permasalahan tidak mungkin dipecahkan sendirian,

tetapi membutuhkan bantuan orang lain untuk saling membutuhkan. Dalam model

45

CTL, hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan orang lain, teman,

antar kelompok, sumber lain dan bukan hanya guru. Dengan demikian asas

masyarakat belajar dapat diterapkan melalui belajar kelompok, dan sumber

sumber lain dari luar yang dianggap tahu tentang sesuatu yang menjadi fokus

pembelajaran.

Pemodelan (modeling) adalah proses pembelajaran dengan memperagakan

suatu contoh yang dapat ditiru oleh siswa. Sebagai contoh, membaca berita,

membaca lafal bahasa, mengoperasikan instrumen memerlukan contoh agar siswa

dapat mengerjakan dengan benar. Dengan demikian modeling merupakan asas

penting dalam pembelajaran melalui CTL, karena melalui CTL siswa dapat

terhindar dari verbalisme atau pengetahuan yang bersifat Teoretis-abstrak. Perlu

juga dipahami bahwa modeling tidak terbatas dari guru saja tetapi dapat juga

memanfaatkan siswa atau sumber lain yang mempunyai pengalaman atau

keahlian.

Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajarinya

dengan cara mengurutkan dan mengevaluasi kembali kejadian atau peristiwa

pembelajaran telah dilaluinya untuk mendapatkan pemahaman yang dicapai baik

yang bernilai positif atau tidak bernilai ( negatif ). Melalui refleksi siswa akan

dapat memperbarui pengetahuan yang telah dibentuknya serta menambah

khasanah pengetahuannya.

Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan

informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini

diperlukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau tidak,

46

penilaian itu berguna untuk mengetahui apakah pengalaman belajar mempunyai

pengaruh positif terhadap perkembangan siswa baik intelektual, mental, maupun

psikomotorik. Pembelajaran CTL lebih menekankan pada proses belajar dari pada

sekedar hasil belajar. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan terus menerus

selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dan dilakukan secara terintergrasi.

Dalam CTL keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh

perkembangan kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan seluruh

aspek.

c. Langkah-langkah pembelajaran CTL

Secara sederhana langkah penerapkan CTL dalam kelas secara garis besar

adalah sebagai berikut :

1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna

dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan

mengkontruksikan sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya !

Dalam teori konstruktivisme dijelaskan bahwa struktur pengetahuan

dikembangkan oleh otak manusia melalui dua cara, asimilasi dan

akomodasi. Asimilasi maksudnya struktur pengetahuan baru dibangun

atas dasar pengetahuan yang sudah ada. Sementara itu, akomodasi

adalah struktur pengetahuan yang sudah ada dimodifikasi untuk

menampung dan menyesuaikan hadirnya pengalaman baru.

2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.

Komponen inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

berbasis kontekstual. Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh

47

peserta didik bukan hasil mengingat seperangkat fakta, melainkan dari

hasil menemukan sendiri. Kegiatan inkuiri dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

a) Merumuskan maslah

b) Mengambil/melakukan pengamatan

c) Menganalisis dan menyajikan hasil

d) Mengkomunikasikan kepada pembaca

3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya !

Bertanya merupakan strategi utama dalam pembelajaran berbasis

kontekstual. Tujuannya bertanya adalah untuk menggali informasi,

mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan

perhatian kepada aspek yang belum diketahuinya. Kegiatan bertanya

dapat diterapkan dalam bentuk ketika peserta didik berdiskusi, bekerja

dalam kelompok, menemui kesulitan, mengamati sesuatu. Kegiatan

bertanya ini dapat dilakukan antara sesama peserta didik, guru dengan

peserta didik, peserta didik dengan nara sumber.

4) Ciptakan masyarakat belajar ( belajar dalam kelompok-kelompok ) !

Ciri kelas berbasis masyarakat belajar adalah pembelajaran dilakukan

dalam bentuk kelompok-kelompok. Hasil pembelajaran diperoleh dari

kerja sama. Kelompok belajar disarankan terdiri atas peserta didik

yang kemampuannya hetrogen. Yang pandai mengajari yang lemah,

yang sudah tahu membimbing yang belum tahu, yang memiliki

gagasan segera menyampaikan usulnya. Kelompok belajar bisa

48

bervariasi, baik jumlahnya, maupun keanggotaanya, bisa juga

melibatkan peserta didik di kelas atasnya.

5) Hadirkan ” model ” sebagai contoh pembelajaran

Pemodelan dalam pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan

model atau contoh yang perlu ditiru. Anda yang merasa kurang mampu

membacakan puisi, atau bermain drama, tidak perlu cemas karena guru

bukan satu-satunya yang dapat dijadikan model. Anda dapat meminta

kepada teman sejawat, atau mendatangkan pihak luar, pembaca puisi,

atau pemain drama yang sudah terkenal. Dengan demikian andapun

dapat melaksanakan pembelajaran puisi drama lewat model tadi.

Demikian pula pembelajaran menulis/mengarang kita dapat

memberikan contoh-contoh tulisan yang baik yang telah kita pilih.

6) Lakukan refleksi di akhir penemuan !

Refleksi yang dimaksud disini adalah cara berfikir tentang apa yang

baru dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa yang baru

dilakukan. Refleksi juga merupakan tanggapan terhadap kegiatan yang

baru dilakukan atau pengetahuan yang baru diterima. Pada akhir

pembelajaran , kita menyediakan waktu sejenak agar peserta didik

melakukan refleksi. Kegiatan refleksi diwujudkan dalam bentuk :

a) Pernyataan langsung tentang semua yang diperolehnya.

b) Catatan di buku peserta didik

c) Kesan dan saran peserta didik tentang pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

49

d) Berlangsung

e) Diskusi dan

f) Hasil karya

7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara !

Penilaian pembelajaran berbasis kontekstual ini dilakukan dengan

mengamati peserta didik menggunakan bahasa, baik di dalam kelas

maupun di luar kelas, Kemajuan belajar juga dinilai dari proses, bukan

semata-mata dari hasil. Penilaian bukan hanya oleh guru, melainkan

bisa juga dari teman atau orang lain. Asesmen autentik dilaksanakan

selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung secara

berkesinambungan dan terinergrasi. Asesmen tersebut pun

dilaksanakan untuk ketrampilan performasi.

Ciri kelas yang menggunakan Contextual Teaching & Learning :

• Pengalaman nyata

Pembelajaran melalui CTL pada dasarnya mendorong agar siswa bisa

mengkontruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan

pengalaman nyata yang dibangun oleh individu sipembelajar.

• Kerja sama saling menunjang

Dalam model CTL, hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan

orang lain, teman, antar kelompok, sumber lain dan bukan hanya guru.

Dengan demikian asas masyarakat belajar dapat diterapkan melalui belajar

kelompok, dan sumber-sumber lain dari luar yang dianggap tahu tentang

sesuatu yang menjadi fokus pembelajaran

50

• Gembira, belajar dengan bergairah

Menambah khasanah pengetahuan tentang berbagai model pembelajaran

inovatif menuju pelaksanaan pembelajaran yang aktif, inovatif,kreatif,

efektif dan menyenangkan.

• Pembelajaran terintergrasi

Pembelajaran CTL lebih menekankan pada proses belajar dari pada

sekedar belajar. Oleh karena itu penelitian dilakukan secara terus menerus

selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dan dilakukan secara

terintergrasi.

• Menggunakan berbagai sumber

Pembelajaran CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan

menolong siswa melihat makna di dalam materi akademik yang dipelajari

dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan kontek

kehidupan keseharian.

• Siswa aktif dan kritis

Membuat keterkaitan –keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan

yang berarti, melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, melakukan

kerja sama, membantu individu untuk numbuh dan berkembang, berpikir

kritis dan kreatif untuk mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan

penilaian autentik.

• Menyenangkan, tidak membosankan

Dalam pembelajaran CTL siswa didorong senang dan tidak bosan dalam

mempelajari berbagai macam pembelajaran.

51

• Sharing dengan teman

• Guru Kreatif

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil-

hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan

subtansi yang diteliti. Fungsinya untuk memposisikan peneliti yang sudah ada

dengan penelitian yang akan dilakukan.

Menurut penelitian ada penulisan yang dianggap relevan dengan penelitian

ini, adalah :

Iksan ( 2008 ) yang mengadakan penelitian tentang Meningkatkan

Kemampuan Menulis Prosa melalui Teknik Parafrase Puisi berdasarkan data

empirik dalam penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti mulai kondisi

awal, tindakan pada siklus I dan Siklus II maka dapat disimpulkan bahwa melalui

teknik parafrase puisi dapat meningkatkan kemampuan menulis prosa.

C. Kerangka Berfikir

Pembelajaran bahasa Indonesia pada pokok bahasan menulis puisi di

sekolah belum menunjukan hasil yang diharapkan. Hal itu terlihat dari

kemampuan pembelajaran bahasa Indonesia pada pokok bahasan menulis puisi

yang dimiliki siswa selama ini dilihat masih kurang. Kenyataan di kelas bahwa

metode yang digunakan guru cenderung ceramah dan penugasan. Penggunaan

media pembelajaran yang digunakan guru masih terbatas pada buku.

Apabila pembelajaran tersebut dilakukan secara terus menerus akan

mengakibatkan kemampuan yang dimiliki siswa berkurang.

52

Dari uraian permasalahan diatas, peneliti berusaha untuk mencari

pemecahannya. Kerjasama dengan guru dilakukan untuk memperoleh alternatif

pemecahannya. Yaitu dengan penggunaan Contextual Teaching & Learning.

Dengan metode pembelajaran kontekstual diharapkan kemampuan siswa untuk

menulis puisi meningkat.

53

Secara skematis kerangka berfikir digambarkan sebagai gambar 1 dibawah ini

Masalah yang dihadapi sebelum tindakan

Bahan ajar Keaktifan siswa Kemampuan siswa kurang menulis puisi rendah

Perencanaan

Tindakan Penelitian Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Contextual Teaching and Learning

Refleksi

Hasil Akhir

Keaktifan siswa meningkat Kemampuan siswa menulis puisi meningkat

Gambar 1 : Skema Kerangka Berfikir

54

D. HIPOTESIS

Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan kerangka pemikiran

serta kondisi obyektif dilapangan, maka perlu dirumuskan hipotesis tindakan.

Hipotesis tindakan disusun sebagai berikut : Jika menggunakan Contextual

Teaching and Learning dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia ( Menulis

Puisi ) maka kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri 1 Klego

Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun ajaran 2009/2010 akan meningkat.

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian.

Tempat Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Klego yang

beralamat di jalan Karanggede Gemolong Km 7 Kecamatan Klego Kabupaten

Boyolali, Sekolah ini terletak di ibukota kecamatan adalah merupakan sekolah

tertua di kecamatan Klego yang didirikan pada tahun 1943.

Memiliki 6 ruang kelas, 1 perpustakaan, 1 laboratorium computer, 1 kantor

kepala dan guru, 1 mushola yang semuanya menhadap ke jalan raya, dengan

tenaga kependidikan sejumlah 9 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru

dan penjaga SD. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai lokasi penelitian adalah

peneliti sebagai guru di SDN 1 Klego sejak tahun 1988. kedua sekolah belum

pernah digunakan sebagai obyek penelitian yang sejenis sehingga terhindar

dari kemungkinan penelitian ulang, ketiga berdasarkan hasil pengamatan

peneliti di lapangan , terdapat permasalahan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama enam bulan, yakni bulan Juni –

November 2009. dengan rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat

dilihat pada table 1 berikut ini :

56

Tabel 1 : Waktu dan jenis Kegiatan Penelitian

Bulan No Kegiatan

Juni 2009

Juli 2009

Agustus 2009

September 2009

Oktober 2009

Nopember 2009

1 Penyusunan dan Pengajuan Proposal

XXXX

2 Mengurus izin Penelitian

X

3 Pelaksanaan Penelitian

XXX X

4 Analisis data

XXX

5 Penyusunan laporan

XXXX XXXX XXXX

B. Bentuk Dan Strategi Penelitian

1. Bentuk penelitian

Bentuk penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas ( classroom action

research ). IGAK Wardhani, dkk ( 2007:1-3) Penelitian tindakan kelas merupakan

terjemahan dari Classroom Action Researh. yaitu Penelitian tindakan kelas

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang reflektif,. Kegiatan

penelitian berangkat dari permasalahan yang riil yang dihadapi oleh guru dalam

proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalahnya

57

dan ditindak lanjuti dengan tindakan-tindakan terencana da terukur. Oleh karena

itu, maka penelitian tindakan kelas membutuhkan kerjasama antara peneliti, guru,

siswa dan staf sekolah lainya untuk menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih

baik.

Sarwiji Suwandi ( 2008:34) langkah-langkah pelaksanaan PTK dilakukan

melalui empat tahap yaitu perencanaan ( planning ), tindakan ( acting ),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

2. Strategi Penelitian.

Strategi penelitian adalah penelitian tindakan kelas secara rinci diuraiakan

sebagai berikut :

a. Tahap persiapan tindakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

a Membuat skenario pembelajaran

b Mempersiapkan instrumen penelitian

c Mempersiapkan dan merancang tindakan yang sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar.

d Mengajukan solusi alternatif

b. Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan proses

pembelajaran sesuai rancangan. Setiap tindakan dan proses pembelajaran

tersebut selalu diikuti kegiatan pemantauan.

c. Tiap pengamatan dan interprestasi dilakukan dengan mengamati dan

menginterprestasi aktivitas penerapan tindakan pada pembelajaran. Pada tahap

insterprestasi, proses koreksi hasil kerja akan dilaksanakan. Interprestasi ini

58

berguna untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat mengatasi

permasalahan yang ada.

d. Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan

dan interprestasi sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang perlu di

perbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Dari hasil

penarikan kesimpulan tersebut, dapat diketahui apakah penelitian ini mencapai

keberhasilan. Arikunto ( 2006:63) menjelaskan bahwa refleksi adalah kegiatan

mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti apa yang

telah dicatat dalam pengamatan.

C. Subjek Data

Dalam hal ini peneliti mengambil subjek penelitian siswa dan guru kelas 5

SD Negeri Klego 1 Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali. Dalam pembelajaran

bahasa Indonesia pada pokok bahasan menulis puisi.

D. Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang kemampuan

siswa dalam menulis puisi dalam pelajaran bahasa indonesia.

Data penelitian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi :

1) Informan atau nara sumber, yaitu siswa dan guru

2) Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran bahasa indonesia

pada pokok bahasan menulis puisi

3) Dokumen atau arsip, yang antara lain berupa kurikulum, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, hasil pekerjaan siswa dan buku penilaian.

59

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi

pengamatan, wawancara atau diskusi, kajian dokumen, dan tes yang masing-

masing secara singkat diuraian sebagai berikut :

1) Pengamatan

Pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan berperan serta

secara pasif. Pengamatan itu dilakukan terhadap guru ketika

melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kinerja siswa

selama proses belajar mengajar berlangsung. Pengamatan dilakukan

oleh peneliti dengan mengambil tempat duduk paling belakang. Dalam

posisi itu, peneliti dapat secara lebih leluasa melakukan pengamatan

terhadap aktivitas belajar mengajar siswa dan guru di kelas.

Pengamatan terhadap guru difokuskan pada kegiatan guru dalam

melaksanakan pembelajaran bahasa indonesia dalam pokok bahasan

menulis puisi. Pengamatan terhadap kinerja juga diarahkan pada

kegiatan guru dalam menjelaskan pelajaran, memotivasi siswa,

mengajukan pertanyaan dan menanggapi jawaban siswa, mengelola

kelas, memberikan latihan dan umpan balik, dan melakukan penilaian

terhadap hasil belajar siswa. Sementara itu pengamatan terhadap siswa

difokuskan pada tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran,

seperti terlihat pada keaktifan bertanya dan menanggapi stinuli baik

yang datang dari guru atau teman lain, keaktifan siswa dalam

mengerjakan tugas, dan sebagainya.

60

2) Wawancara

Wawancara dilakukan setelah hasil pengamatan di kelas maupun

kajian dokumen. Wawancara dilakukan antara peneliti dan guru.

Wawancara dengan guru dilaksanakan setelah melakukan pengamatan

pertama terhadap kegiatan belajar mengajar dimaksudkan untuk

memperoleh tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran bahasa indonesia, khususnya pembelajaran menulis

puisi. Dari wawancara itu serta kegiatan pengamatan dan kajian

dokumen yang telah dilakukan diidentifikasikan permasalahan-

permasalahan yang berkenan dengan pembelajaran menulis puisi serta

faktor-faktor penyebabnya. Selain untuk mengidentifikasi

permasalahan wawancara dilakukan setelah dan atas dasar hasil

pengamatan di kelas maupun kajian dokumen dalam setiap siklus yang

ada.

3) Kajian dokumen

Kajian juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang

ada., seperti Kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pelajaran yang dibuat

guru, buku atau materi pelajaran, hasil ulangan dan nilai yang dibeikan

oleh guru.

4) Tes

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang

diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan. Tes menulis

puisi diberikan pada awal penelitian untuk mengidentifikasi

61

kekurangan atau kelemahan siswa dalam menulis puisi dan setiap akhir

siklus untuk mengetahui peningkatan mutu hasil menulis puisi. dengan

perkataan lain, tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui tingkat

perkembangan kemampuan siswa sesuai dengan siklus yang ada.

F. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang

digunakan untuk memeriksa validitas data antara lain adalah trianggulasi dan

review informan kunci.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan

memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

pembandingan data itu (Lexy H.Moleong.1995:178). Teknik trianggulasi yang

digunakan antara lain berupa sumber data dan pengumpulan data. Misalnya, untuk

mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam kegiatan menulis puisi

dan faktor-faktor penyebabnya, peneliti melakukan hal-hal berikut : (1)

memberikan tes menulis puisi dan selanjutnya menganalisis hasil tulisan puisi itu

untuk mengidentifikasi kesalahan yang masih mereka buat dan (2) melakukan

wawancara dengan guru untuk mengetahui pandangan guru tentang hambatan-

hambatan yang dialami siswa dalam menulis puisi, fasilitas pembelajaran yang

dimiliki atau tidak dimiliki sekolah, kegiatan pembelajaran menulis puisi di kelas,

penilaian yang dilakukan guru dan sebagainya.

62

Review informan kunci adalah mengkonfirmasikan data atau interprestasi

temuan kepada informan kunci sehingga diperoleh kesepakatan antara peneliti dan

informan tentang data atau interprestasi temuan tersebut

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data-data yang telah

berhasil dikumpulkan antara lain dengan teknik deskriptif komparatif dan teknik

analisis kritis. Teknik deskriptif komperatif digunakan untuk data kuantitatif,

yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Peneliti membandingkan hasil

sebelum penelitian dengan hasil akhir setiap siklus. Misalnya membandingkan

rerata nilai kemampuan menulis siswa pada kondisi sebelum tindakan, setelah

siklus I, stelah sikluas II, dan seterusnya. Teknik analisis kritis mencakup kegiatan

untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses

belajar mengajar berdasarkan kritiria normatif yang diturunkan dari kajian

Teoretis maupun dari ketentuan yang ada. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar

dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan

siklus yang ada. Analisis data dilakukan bersamaan dan/atau setelah pengumpulan

data.

H. Indikator Kinerja

Menurut Sarwiji Suwandi ( 2008:70 ) indikator kinerja merupakan

rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau lolok ukur dalam menentukan

keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan menulis puisi melalui

pembelajaran Contextual, Teaching and Learning. Indikator penelitian ini

63

bersumber dari kurikulum dan silabus KTSP Bahasa Indonesia kelas V serta nilai

Kritiria Ketuntasan Minimal ( KMM ) menulis puisi dua atau tiga bait sesuai

dengan langkah-langkah menulis puisi. Indikator kinerja kemampuan menulis

puisi setiap siklus berbeda-beda dijabarkan pada tabel berikut :

No Siklus Ukuran Keberhasilan Target Teknik Pengumpulan Evaluasi

1 I a. Siswa Mampu menulis puisi

b.Siswa yang memperoleh

Nilai di atas KKM

2 kemampuan 1. Mampu

menyampaikan gagasan

2. Mampu Menentukan Tema

60 %

Unjuk kerja

2 II a. Siswa Mampu menulis puisi

b.Siswa yang memperoleh

Nilai di atas KKM

3 kemampuan 1. Mampu

menyampaikan gagasan

2. Mampu Menentukan Tema

3. Mampu memilih bahan ( kata-kata)

70%

Unjuk kerja

3 III a. Siswa Mampu menulis puisi

b.Siswa yang memperoleh

Nilai di atas KKM

4 kemampuan 1. Mampu

menyampaikan gagasan

2. Mampu Menentukan Tema

3. Mampu memilih bahan ( Kata-kata )

4. Mampu menyusun bahan ( kata-kata )

80 %

Unjuk kerja

Tebel 2 Indikator Kinerja

64

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menempuh prosedur dengan tahap-

tahap sebagai berikut :

1. Siklus Pertama ( Siklus 1 )

a. Merencanakan tindakan yang dilakukan pada siklus 1, dengan siswa

disuruh menulis puisi

b. Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan pada siklus 1 yaitu

pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media buku ajar yang

ada.

c. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus 1

d. Membuat refleksi/tindakan pada siklus 1 oleh peneliti dan guru

e. Melakukan refleksi atau tindakan oleh peneliti.

2. Siklus Kedua ( Siklus 2 )

a. Merencanakan tindakan pada siklus 2 yang berdasarkan perbaikan pada

siklus 1 dengan media alam sekitar, lingkungan., sosial dan budaya.

b. Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan pada siklus 1 yaitu

pembelajaran menulis puisi secara kelompok dengan media alam sekitar,

lingkungan, sosial dan budaya.

c. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus 2

d. Membuat refleksi pada siklus 2 oleh peneliti dan guru

e. Melakukan refleksi atau tindakan oleh peneliti

65

3. Siklus Ketiga ( Siklus 3 )

a. Merencanakan tindakan pada siklus 2 yang berdasarkan perbaikan pada siklus

1 dengan media alam sekitar, lingkungan dan sosial budaya.

b. Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan pada siklus 1 yaitu

pembelajaran menulis puisi dengan media buku ajar yang ada

c. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus 3

d. Melakukan refleksi analisis analisis dari tindakan yang telah dilakukan.

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan survei awal dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata

yang ada di lapangan. Hasil survei awal antara lain :

1. Siswa sulit menulis puisi

2. Rendahnya nilai menulis puisi

Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada hasil ulangan nilainya masih rendah,

yaitu :

a. Nilai rata rata kelas 55.41

b. sedangkan Nilai ketuntasan kelas adalah 6.50

c. anak yang mendapat nilai diatas ketuntasan adalah : 0

d. Jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah nilai ketuntasan adalah

18 siswa

Secara rinci dapat dilihat pada tabel 3 dan grafik 2 berikut ini :

67

Tabel 3 DATA DAFTAR NILAI KEMAMPUAN MENULIS PUISI

SEBELUM TINDAKAN

ASPEK YANG DINILAI NO URUT SISWA PENYAMPAIAN

GAGASAN MENENTUKAN

TEMA MEMILIH

KATA-KATA MENYUSUN KATA-KATA

JUMLAH RATA-RATA

1 40.00 50.00 45.00

45.00

180.00

45.00

2 50.00 50.00 50.00

50.00

200.00

50.00

3 50.00 50.00 50.00

50.00

200.00

50.00

4 65.00 60.00 65.00

55.00

245.00

61.25

5 50.00 50.00 55.00

60.00

215.00

53.75

6 55.00 55.00 55.00

55.00

220.00

55.00

7 55.00 50.00 60.00

50.00

215.00

53.75

8 60.00 60.00 65.00

55.00

240.00

60.00

9 60.00 50.00 60.00

60.00

230.00

57.50

10 55.00 50.00 60.00

60.00

225.00

56.25

11 50.00 55.00 50.00

50.00

205.00

51.25

12 55.00 50.00 50.00

50.00

205.00

51.25

13 50.00 50.00 50.00

50.00

200.00

50.00

14 50.00 60.00 55.00

60.00

225.00

56.25

15 60.00 65.00 60.00

60.00

245.00

61.25

16 55.00 55.00 60.00

60.00

230.00

57.50

17 65.00 60.00 65.00

65.00

255.00

63.75

18 65.00 60.00 65.00

65.00

255.00

63.75

RATA-RATA 55.00 54.44 56.67

55.56

221.67 55.41

68

SIS

WA

NILAI

Gambar 2 Grafik Nilai kemampuan Menulis Puisi Sebelum Tindakan

B. Deskripsi Hasil Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Senin 20 Juli 2009 di

ruang guru SD Negeri 1 Klego, Peneliti dan guru kelas V mendiskusikan

rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini.

Kemudian ada kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I

dilaksanakan dalam 2 pertemuan yaitu pada hari Rabu 22 Juli 2009 dan hari

Jumat 24 Juli 2009

Berdasarkan hasil survey dan pengamatan peneliti pada pelaksanaan penelitian

bahwa siswa sangat sulit menulis puisi, nilai kemampuan menulis puisi

rendah.hal tersebut disebabkan karena kurang tepatnya strategi pembelajaran

yang diterapkan guru. Peneliti dan guru melakukan langkah-langkah

perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode

Contextual Teaching and Learning yang pelaksanaan tindakan pada sklus I

dilaksanakan 2 pertemuan ( dengan alokasi waktu 3 X 35 menit ). Dengan

69

berpedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD tahun 2006 kelas V.

Peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran sebagai

berikut :

1) Mempelajari dan memilih KTSP SD dan Silabus kelas V

Standar Kompetensi : Menggunakan pikiran, perasaan, informasi dan fakta

secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas.

Kompetensi Dasar : Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.

Indikator : Siswa mampu menjelaskan langkah-langkah menulis puisi

Siswa mampu menulis 2 – 3 bait puisi sesuai dengan langkah-langkah

menulis puisi.

b. Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran dengan penggunaan metode

cotextual teaching and learning sesuai dengan rencana pembelajaran yang

telah disusun. Pembelajaran yang telah disusun pada siklus I dengan

menggunakan media Perpustakaan

1) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan kesatu dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Juli 2009

materi menulis puisi adalah mengemukakan gagasan dan tema sesuai

dengan media yang dilihat dalam bentuk tulisan. Sebagai kegiatan awal

guru mengadakan kegiatan tanya jawab tentang puisi, tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai yaitu mengemukakan gagasan, menentukan tema dalam

bentuk tulisan. Siswa membuat kelompok sesuai dengan kelompoknya

masing masing yaitu siswa dibagi menjadi empat kelompok masing masing

70

kelompok adalah empat siswa. Kegiatan siswa yang dilakukan yaitu

keperpustakaan, kemudian siswa menyampaikan gagasan tema sesuai apa

yang dilihat di Perpustakaan dalam bentuk tulisan. Guru memberikan

penilaian terhadap gagasan, tema yang diajukan dalam bentuk tulisan.

Kegiatan selanjutnya guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

bertanya apabila ada yang kurang jelas. Sebagai tindak lanjut, guru

memberikan pesan pesan agar selalu rajin belajar dan memberikan tugas

untuk memperhatikan tentang gagasan, tema, dalam bentuk puisi.

2) Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 24 Juli 2009

materi menulis puisi adalah tentang alam sekitar dalam kehidupan sehari

hari ( Jalan raya ) sesuai apa yang dilihat sehingga timbul gagasan, ide-ide

dan tema dalam bentuk tulisan puisi. Sebagai kegiatan awal guru

mengadakan tanya jawab tentang puisi, tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai yaitu menentukan gagasan, tema, Siswa membuat kelompok sesuai

dengan kelompoknya masing masing yaitu siswa dibagi menjadi 4

kelompok yang masing masing kelompok adalah 4 siswa. Kegiatan yang

dilakukan yaitu diajak diluar kelas menuju jalan raya. Kemudian siswa

mengadakan pengamatan jalan raya kemudian siswa menyampaikan

gagasan, tema, dalam bentuk tulisan puisi. Kegiatan selanjutnya guru

memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya apabila kurang jelas.

Sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan pesan rajin belajar dan

71

berlatih. Nilai kemampuan menulis puisi dapat dilihat pada lampiran adapun

hasilnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

a. Nilai rata rata kelas 61.80

b. sedangkan Nilai ketuntasan kelas adalah 6.50

c. anak yang mendapat nilai diatas ketuntasan adalah : 5 siswa

d. Jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah nilai ketuntasan adalah 13.

e. Nilai tertinggi : 70.00

f. Nilai terendah : 57.50

Secara rinci dapat dilihat di Tabel 4 dan Gambar 3 berikut ini :

72

Tabel 4

DATA DAFTAR NILAI KEMAMPUAN MENULIS PUISI

SIKLUS I

ASPEK YANG DINILAI

NO URUT SISWA PENYAMPAIAN

GAGASAN MENENTUKAN

TEMA

MEMILIH KATA-KATA

MENYUSUN KATA-KATA

JUMLAH RATA-RATA

1

60.00

55.00 - -

115.00

57.50

2

65.00

50.00 - -

115.00

57.50

3

65.00

55.00 - -

120.00

60.00

4

70.00

65.00 - -

135.00

67.50

5

65.00

50.00 - -

115.00

57.50

6

65.00

60.00 - -

125.00

62.50

7

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

8

65.00

65.00 - -

130.00

65.00

9

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

10

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

11

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

12

60.00

55.00 - -

115.00

57.50

13

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

14

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

15

65.00

70.00 - -

135.00

67.50

16

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

17

70.00

70.00 - -

140.00

70.00

18

70.00

70.00 - -

140.00

70.00

RATA-RATA

63.33

60.28

123.61

61.80

NILAI TERTINGGI 70 70 140.00 70 NILAI TERENDAH 60 55 115.00 57.50

73

GRAFIK NILAI KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SIKLUS I ASPEK MENYAMPAIKAN GAGASAN DAN MENENTUKAN TEMA

SIS

WA

NILAI

Gambar 3

Grafik Nilai Kemampuan menulis puisi siklus I Aspek menyampaikan gagasan dan tema

c. Pengamatan

Berdasarkan pengamatan dilapangan siklus satu selama 2 kali pertemuan

diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :

1) Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang dirancang sebelumnya dan menggunakan

waktu dengan tepat.

2) Guru sudah memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran dan

mengarahkan kegiatan siswa menggunakan berbagai sumber sesuai

rencana pelaksanaan pembelajaran serta memberikan motifasi kepada

siswa yaitu dengan cara memberikan reword atau ucapan kata ya, bagus,

lanjutkan, pintar.

74

3) Rendahnya aspek menyampaikan gagasan, tema disebabkan oleh kurang

minatnya siswa terhadap pembelajaran menulis puisi

4) Kurang berhasilnya guru karena belum mampu mengarahkan siswa untuk

lebih imajinatif dalam kegiatan penulisan.

5) Kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan guru yang disebabkan

oleh kurang tepatnya strategi pembelajaran.

d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan kemudian dianalisis.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan

tindakan, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut :

1) Siswa yang melakukan kemampuan menulis puisi semua siswa telah

melakukan pada pembelajaran siklus pertama. Prosentase jumlah

kemampuan menulis puisi yang dilakukan oleh siswa dari seluruh

kemempuan menulis puisi yang terakomodasi pada materi pembelajaran.

2) Nilai rata rata kelas kemampuan menulis puisi pada aspek menyampaikan

gagasan 63.33 poin atau 63.33 % dan kemampuan menentukan tema

59.72 poin atau 59.72 %. dari rata-rata kelas pada siklus I bahwa

kemampuan menulis puisi pada aspek menyampaikan gagasan belum

mencapai nilai KKM, sedangkan aspek memilih tema dan mencari kata-

kata belum mencapai nilai KKM.

3) Agar minat siswa untuk berlatih menulis puisi siswa didorong untuk

berinteraksi dengan alam sekitar yang ada dilingkungan dalam kehidupan

sehari-hari.

75

4) Strategi pembelajaran yang tepat bisa memicu pengembangan potensi dan

kreatifitas siswa dalam menulis puisi.

Dari hasil penelitian siklus I, maka peneliti mengulas secara cermat bahwa ada

beberapa siswa yang belum menunjukan kemampuan menulis puisi secara

maksimal. Dan dalam hasil unjuk kerja ada beberapa anak yang belum mencapai

KKM. Berdasarkan hasil siklus I peneliti melanjutkan siklus ke II dengan media

alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari.

C. Deskripsi Hasil Siklus II

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Senin, 27 Juli 2009

di ruang guru SD Negeri 1 Klego. Peneliti dan guru kelas V mendiskusikan

rancangan tindakan yang akan dilakukan.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I diketahui bahwa belum menunjukan

adanya peningkatan kemampuan menulis puisi yang cukup signifikan. Karena

dari dua aspek yang ditetapkan baru aspek gagasan sedangkan pemilihan tema.

Oleh karena itu peneliti dengan arahan observer serta pertimbangan masukan

dari dosen pembimbing, kembali mengulang pembelajaran menulis puisi

dengan menggunakan aspek gagasan, tema dan pemilihan kata-kata.

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan ( dengan

alokasi waktu 3 X 35 menit ). Upaya mengatasi berbagai kekurangan yang ada

perlu diperbaiki guru dalam mengajarkan menulis puisi yang meliptui :

1) Guru sebaiknya memberikan dorongan /pengarahan minat kepada siswa

agar kesungguhan siswa dalam berlatih menulis puisi.

76

2) Guru sebaiknya memberikan Strategi pembelajaran siswa yang

menyenangkan, dari suasana yang menyenangkan siswa dapat lebih aktif,

kreatif dan inovatif

Mengingat hasil analisis terhadap unjuk kerja siswa pada siklus I, sebagian

siswa masih mengalami kesulitan pada kemampuan menyampaikan gagasan,

menentukan tema rancangan kegiatan belajar mengajarnya menekankan pada

aspek gagasan, tema, tetapi aspek gagasan termasuk dalam kritiria penilaian.

Dengan berpedoman pada Kurikulum KTSP 2006 kelas V. Peneliti dan guru

melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan

menggunakan strategi Contextual, Teaching and Learning dengan media alam

sekitar dalam kehidupan sehari-hari yaitu permainan Egrang dan Puskesmas

sebagai berikut :

1) Mempelajari dan memilih KTSP SD dan Silabus Kelas V

Standar Kompetensi : mengungkapakan gagasan, tema dan pemilihan kata-kata

dalam bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas.

Kompetensi Dasar : Menulis puisi dengan gagasan, tema dan kata-kata yang

tepat.

Indikator : Siswa mampu menjelaskan pengertian puisi

Siswa mampu menjelaskan langkah-langkah menulis puisi

Siswa mampu menulis puisi tentang apa yang dilihat di alam sekitar

dalam kehidupan sehari-hari. ( Permainan Egrang dan Puskesmas )

77

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran dengan penggunaan

media pasar sesui dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pembelajaran

yang telah disusun pada siklus ke II dengan menggunakan media pasar akan

dilaksanakan 2 kali pertemuan

1) Pertemuan pertama

Pada pertemuan kesatu dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Juli 2009 materi

menulis puisi adalah mencetuskan gagasan, menentukan tema, dan memilih

kata kata yang tepat. Sebagai kegiatan awal guru mengadakan tanya jawab

tentang materi yang lalu. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menulis

puisi sesuai dengan alam sekitar dalam kehidupan sehari hari. Siswa

memperhatikan penjelasan dari guru kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan

yang dilakukan siswa yaitu mengamati permainan Egrang dan Puskesmas.

Setelah mengadakan pengamatan secara kelompok siswa melakukan unjuk

kerja berupa penyampaian gagasan, menentukan tema, memelih kata kata

secara tepat dalam bentuk tulisan puisi. Guru memberikan penilaian yaitu

relevansi gagasan yang dilihat, menentukan tema dan memelih kata kata yang

tepat. Kegiatan selanjutnya guru melakukan refleksi dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang kurang jelas.

2) Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 31 Juli 2009

materi menulis puisi adalah tentang menyampaikan gagasan, tema, pemilihan

kata kata. Sebagai kegiatan awal guru mengadakan tanya jawab tentang materi

78

yang lalu. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menulis puisi. Siswa

memperhatikan penjelasan dari guru kegiatan yang akan dilakukan. Kemudian

siswa mengamati media alam sekitar dan kehidupan sehari hari berupa

permainan Egrang dan Puskesmas. Setelah mengadakan pengamatan secara

kelompok siswa melakukan unjuk kerja berupa penyampaian gagasan,

menentukan tema, memelih kata kata secara tepat dalam bentuk tulisan puisi.

Guru memberikan penilaian yaitu relevansi gagasan yang dilihat, menentukan

tema dan memelih kata kata yang tepat. Kegiatan selanjutnya guru melakukan

refleksi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila

ada yang kurang jelas. Serta menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Foto pada siklus ke II dapat dilihat pada lampiran. Nilai hasil

belajar kemampuan menulis puisi pada siklus II pada lampiran. Adapun hasil

nilai kemampuan menulis puisi terlihat berikut ini :

a. Nilai rata rata kelas 65.28

b. sedangkan Nilai ketuntasan kelas adalah 65.00

c. anak yang mendapat nilai diatas ketuntasan adalah : 11siswa

d. Jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah nilai ketuntasan adalah 5 siswa

e. Nilai rata-rata tertinggi 70.00

f. Nilai rata rata terendah 57.50

Secara rinci dapat dilihat pada tabel 5 dan gambar 4 berikut ini :

79

DATA DAFTAR NILAI KEMAMPUAN MENULIS PUISI SIKLUS II

ASPEK MENYAMPAIAN GAGASAN, MENENTUKAN TEMA MEMILIH KATA

ASPEK YANG DINILAI NO URUT

SISWA PENYAMPAIAN GAGASAN

MENENTUKAN TEMA

MEMILIH KATA-KATA

MENYUSUN KATA-KATA

JUMLAH RATA-RATA

1

55.00

55.00

60.00 170.00

56.67

2

65.00

65.00

65.00 195.00

65.00

3

65.00

65.00

65.00 195.00

65.00

4

70.00

75.00

70.00 215.00

71.67

5

65.00

60.00

65.00 190.00

63.33

6

65.00

65.00

65.00 195.00

65.00

7

60.00

65.00

65.00 190.00

63.33

8

60.00

65.00

65.00 190.00

63.33

9

70.00

70.00

70.00 210.00

70.00

10

65.00

60.00

65.00 190.00

63.33

11

60.00

65.00

65.00 190.00

63.33

12

65.00

65.00

65.00 195.00

65.00

13

65.00

65.00

60.00 190.00

63.33

14

65.00

70.00

65.00 200.00

66.67

15

65.00

70.00

65.00 200.00

66.67

16

60.00

70.00

65.00 195.00

65.00

17

70.00

70.00

65.00 205.00

68.33

18

70.00

75.00

65.00 210.00

70.00

RATA-RATA

64.44

66.39

65.00

195.83

65.28

NILAI TERTINGGI 70.00 70.00 70.00 140.00 70.00 NILAI TERENDAH 60.00 55.00 60.00 115.00 57.50

80

Grafik Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siklus II Aspek menyampaikan gagasan, menentukan tema dan memilih kata

SIS

WA

NILAI

Gambar 4 Grafik Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siklus II

c. Pengamatan

Berdasarkan pengamatan dilapangan siklus dua selama 2 kali pertemuan

diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :

1) Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang dirancang sebelumnya dan menggunakan

waktu dengan tepat.

2) Guru sudah memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran dan

mengarahkan kegiatan siswa menggunakan berbagai sumber sesuai

rencana pelaksanaan pembelajaran serta memberikan motifasi kepada

siswa yaitu dengan cara memberikan reword atau ucapan kata ya, bagus,

lanjutkan, pintar.

3) Rendahnya aspek menyampaikan gagasan, tema disebabkan oleh kurang

minatnya siswa terhadap pembelajaran menulis puisi

81

4) Kurang berhasilnya guru karena belum mampu mengarahkan siswa untuk

lebih imajinatif dalam kegiatan penulisan.

5) Kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan guru yang disebabkan

oleh kurang tepatnya strategi pembelajaran.

d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan kemudian

dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan selama proses

pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut :

1) Siswa yang melakukan kemampuan menulis puisi semua siswa telah

melakukan pada pembelajaran siklus kedua. Prosentase jumlah

kemampuan menulis puisi yang dilakukan oleh siswa dari seluruh

kemempuan menulis puisi yang terakomodasi pada materi

pembelajaran adalah 100 %

2) Nilai rata rata kelas kemampuan menulis puisi pada aspek

menyampaikan gagasan 64.44 poin atau 64.44 % dan kemampuan

menentukan tema 66.39 poin atau 66.39 %. Memilih kata-kata 65

poin 65 % dari rata-rata kelas pada siklus II bahwa kemampuan

menulis puisi pada aspek menyampaikan gagasan belum mencapai

nilai KKM, sedangkan aspek memilih tema dan mencari kata-kata

belum dan menyusun kata-kata telah mencapai nilai KKM.

3) Agar minat siswa untuk berlatih menulis puisi siswa didorong untuk

berinteraksi dengan alam sekitar yang ada dilingkungan dalam

kehidupan sehari-hari.

82

4) Strategi pembelajaran yang tepat bisa memicu pengembangan potensi

dan kreatifitas siswa dalam menulis puisi.

Dari hasil penelitian siklus II, maka peneliti mengulas secara cermat

bahwa ada beberapa siswa yang belum menunjukan kemampuan menulis puisi

secara maksimal. Dan dalam hasil unjuk kerja ada beberapa anak yang belum

mencapai KKM. Berdasarkan hasil siklus II peneliti melanjutkan siklus ke III

dengan strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan media

alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari ( Pasar dan Sawah ).

D. Deskripsi Hasil Siklus III

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Senin 3 Agustus

2009 di ruang guru SD Negeri 1 Klego. Peneliti dan guru kelas V

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses

penelitian berikutnya.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II diketahui bahwa kemampuan menulis

puisi meningkat dengan signifikan. Karena dari empat aspek yang ditetapkan

baru tiga aspek yaitu gagasan, penentuan tema dan memilih kata-kata.

sedangkan menyusun kata-kata belum dimasukan. Oleh karena itu peneliti

dengan arahan observer serta pertimbangan masukan dari dosen pembimbing,

kembali mengulang pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan aspek

gagasan, tema dan pemilihan kata-kata, dan susunan kata-kata menjadi tulisan

puisi bebas.

83

Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan dalam 2 pertemuan (

dengan alokasi waktu 3 X 35 menit ). Upaya mengatasi berbagai kekurangan

yang ada perlu diperbaiki guru dalam mengajarkan menulis puisi yang

meliputi :

1) Guru sebaiknya memberikan dorongan /pengarahan minat kepada siswa

agar kesungguhan siswa dalam berlatih menulis puisi.

2) Guru sebaiknya memberikan Strategi pembelajaran siswa yang

menyenangkan, dari suasana yang menyenangkan siswa dapat lebih aktif,

kreatif dan inovatif

Mengingat hasil analisis terhadap unjuk kerja siswa pada siklus II,

sebagian siswa masih mengalami kesulitan pada kemampuan menyampaikan

gagasan, menentukan tema, memilih kata-kata dan menyusun kata-kata karena

kurangnya perbendaharaaan kata, rancangan kegiatan belajar mengajarnya

selanjutnya menekankan pada aspek susunan kata-kata tetapi aspek gagasan, tema,

dan kata-kata termasuk dalam kritiria penilaian. Dengan berpedoman pada

Kurikulum KTSP 2006 kelas V. Peneliti dan guru melakukan langkah-langkah

perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan strategi

Contextual, Teaching and Learning dengan media alam sekitar dalam kehidupan

sehari-hari yaitu Pasar dan Sawah sebagai berikut :

Mempelajari dan memilih KTSP SD dan Silabus Kelas V

Standar Kompetensi : mengungkapakan gagasan, tema dan pemilihan kata-kata

dalam bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas.

84

Kompetensi Dasar : Menulis puisi dengan gagasan, tema dan kata-kata yang

tepat.

Indikator : Siswa mampu menjelaskan pengertian puisi

Siswa mampu menjelaskan langkah-langkah menulis puisi

Siswa mampu menulis puisi tentang apa yang dilihat di alam sekitar dalam

kehidupan sehari-hari. ( Permainan Egrang dan Puskesmas )

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran dengan penggunaan

media pasar dan sawah sesuaia dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.

Pembelajaran pada siklus ke II dengan menggunakan media pasar dan sawah akan

dilaksanakan 2 kali pertemuan

1) Pertemuan pertama

Pada pertemuan kesatu dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 29 Juli 2009

materi menulis puisi adalah mencetuskan gagasan, menentukan tema, dan

memilih kata kata yang tepat. Sebagai kegiatan awal guru mengadakan

tanya jawab tentang materi yang lalu. Menyampaikan tujuan pembelajaran

yaitu menulis puisi sesuai dengan alam sekitar dalam kehidupan sehari hari.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru kegiatan yang akan dilakukan.

Kegiatan yang dilakukan siswa yaitu mengamati permainan Egrang dan

Puskesmas. Setelah mengadakan pengamatan secara kelompok siswa

melakukan unjuk kerja berupa penyampaian gagasan, menentukan tema,

memelih kata kata secara tepat dalam bentuk tulisan puisi. Guru

memberikan penilaian yaitu relevansi gagasan yang dilihat, menentukan

85

tema dan memelih kata kata yang tepat. Kegiatan selanjutnya guru

melakukan refleksi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya apabila ada yang kurang jelas.

2) Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Agustus 2009

materi menulis puisi adalah tentang menyampaikan gagasan, tema,

pemilihan kata kata dan menyusun kata-kata. Sebagai kegiatan awal guru

mengadakan tanya jawab tentang materi yang lalu. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yaitu menulis puisi. Siswa memperhatikan penjelasan dari

guru kegiatan yang akan dilakukan. Kemudian siswa mengamati media

alam sekitar dan kehidupan sehari hari berupa Pasar dan Sawah. Setelah

mengadakan pengamatan secara kelompok siswa melakukan unjuk kerja

berupa penyampaian gagasan, menentukan tema, memelih kata dan

menyusun kata-kata kedalam tulisan puisi bebas. Guru memberikan

penilaian yaitu penyampaian gagasan, tema, pemilihan kata-kata yang

dilihat, Kegiatan selanjutnya guru melakukan refleksi dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang kurang jelas.

Serta menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Foto

pada siklus ke III dapat dilihat pada lampiran. Nilai hasil belajar

kemampuan menulis puisi pada siklus II pada lampiran. Adapun hasil nilai

kemampuan menulis puisi terlihat pada tabel dan grafik dibawah ini :

a. Nilai rata rata kelas 69.23

b. sedangkan Nilai ketuntasan kelas adalah 65.00

86

c. anak yang mendapat nilai diatas ketuntasan adalah : 18 siswa

d. Jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah nilai ketuntasan adalah 0

siswa

Secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini :

Grafik Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siklus III

SIS

WA

NILAI

Gambar 5 Grafik Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siklus III

e. Pengamatan

Berdasarkan pengamatan dilapangan siklus ketiga selama 2 kali pertemuan

diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :

1) Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang dirancang sebelumnya dan menggunakan

waktu dengan tepat.

2) Guru sudah memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran dan

mengarahkan kegiatan siswa menggunakan berbagai sumber sesuai

rencana pelaksanaan pembelajaran serta memberikan motifasi kepada

87

siswa yaitu dengan cara memberikan reword atau ucapan kata ya, bagus,

lanjutkan, pintar.

3) Siswa sudah mulai tertarik dengan materi pembelajaran puisi dikarenakan

siswa diajak bermain imajinasi dengan kata dan kalimat yang diciptakan

siswa sendiri

4) Guru tidak lagi kesulitan dalam menerapkan teknik yang tepat dalam

pembelajaran menulis puisi.

f. Refleksi

Data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan kemudian

dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan selama proses

pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut :

1) Siswa yang melakukan kemampuan menulis puisi semua siswa telah

melakukan pada pembelajaran siklus ketiga. Prosentase jumlah

kemampuan menulis puisi yang dilakukan oleh siswa dari seluruh

kemempuan menulis puisi yang terakomodasi pada materi

pembelajaran adalah 100 %

2) Nilai rata rata kelas kemampuan menulis puisi pada aspek

menyampaikan gagasan 68.61 poin atau 68.614 % dan kemampuan

menentukan tema 68.33 poin atau 68.33 %. Memilih kata-kata 69.17

poin atau 69.17 %, menyusun kata-kata 70.83 atau 70.83 % dari rata-

rata kelas pada siklus III bahwa kemampuan menulis puisi pada semua

aspek telah mencapai nilai KKM

88

Dari hasil penelitian siklus III, maka peneliti mengulas secara cermat

bahwa masih ada beberapa siswa yang belum menunjukan kemampuan menulis

puisi secara maksimal. Dan dalam hasil unjuk kerja ada beberapa anak yang hanya

pas mencapai KKM.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Dengan melihat hasil penelitian di atas maka dapat dijelaskan sebab dari

perhitungan rata-rata nilai dan ketuntasan belajar yang diperoleh siswa setelah

mendapat pengajaran menulis puisi dengan menggunakan metode Contextual,

Teaching and Learning. Peningkatan terlihat dari sebelum tindakan, setelah

tindakan siklus I, II dan III dengan masing-masing siklus dilaksanakan dua kali

pertemuan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 7

DATA DAFTAR NILAI RATA-RATA PER SIKLUS

RATA-RATA NO

PENILAIAN

SBL TINDK SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS

III

1 Menyampaikan gagasan 55.00 63.33 64.44 68.61

2 Menentukan Tema 55.44 59.72 66.39 68.33

3 Memilih kata-kata 56.67 58.06 65.00 69.17

4 Menyusun Kata-kata 55.56 61.94 65.00 70.83

Adapun hambatan-hambatan yang ditemui pada tiap –tiap siklus berbeda

antara lain sebagai berikut :

1. Siklus I hambatan yang dihadapi yaitu (a) Rendahnya aspek menyampaikan

gagasan, tema disebabkan oleh kurang minatnya siswa terhadap pembelajaran

menulis puisi ( b ) Kurang berhasilnya guru dalam mengarahkan siswa untuk

89

lebih imajinatif dalam kegiatan penulisan ( c ) Kurang efektifnya pembelajaran

yang diciptakan oleh guru.

2. Usaha untuk mengatasi hambatan pada siklus I dilaksanakan pada siklus II,

antara lain : ( a ) Agar minat siswa untuk berlatih menulis puisi siswa didorong

untuk berinteraksi dengan alam sekitar yang ada dilingkungan dalam

kehidupan sehari-hari ( b ) Strategi pembelajaran yang tepat bisa memicu

pengembangan potensi dan kreatifitas siswa dalam menulis puisi.

3. Usaha mengatasi hambatan pada siklus II dilaksanakan pada siklus III antara

lain : ( a ) Siswa sudah mulai tertarik dengan materi pembelajaran puisi

dikarenakan siswa diajak bermain imajinasi dengan kata dan kalimat yang

diciptakan siswa sendiri ( b ) Guru tidak lagi kesulitan dalam menerapkan

teknik yang tepat dalam pembelajaran menulis puisi.

Pada siklus III , indikator keberhasilan yang direncanakan sudah dapat

terpenuhi. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I dan siklus II

sudah dapat teratasi. Peningkatan kwalitas proses embelajaran menulis puisi

tercermin melalui (a) siswa menjadi tertarik dengan materi pembelajaran

menulis puisi ( b ) guru tidak lagi kesulitan dalam membangkitkan motivasi

siswa dan ( c ) guru tidak lagi kesulitan dalam menerapkan teknik yang tepat

dalam menulis puisi.

Sementara itu, peningkatan hasil pembelajaran menulis puisi dengan

Contextual Teaching and Learning ini tampak pada kenaikan nilai rata-rata

kelas kelulusan siswa pada setiap siklusnya.

90

F. Hasil Penelitian

1. Pada siklus I siswa yang melakukan kemampuan menulis puisi semua siswa

telah melakukan pada pembelajaran siklus pertama , prosentase nilai rata-rata

yang dilakukan oleh siswa dari seluruh kemampuan menulis puisi yang

terakomodasi pada materi pembelajaran

2. Nilai rata-rata kelas kemampuan menulis puisi pada aspek menyampaikan

gagasan 63.33 poin dan kemampuan menentukan tema 59.72 poin dari rata-

rata jelas pada siklus I bahwa kemampuan menulis puisi pada aspek

menyampaikan gagasan dan menentukan tema belum mencapai nilai KKM.

3. Agar minat siswa untuk berlatih menulis puisi siswa didorong untuk

berinteraksi dengan alam sekitar yang ada dilingkungan dalam kehidupan

sehari-hari..

4. Strategi Pembelajaran yang tepat bisa memicu pengembangan potensi dan

kreatifitas siswa dalam menulis puisi.

5. Pada siklus II siswa yang melakukan kemampuan menulis puisi semua siswa

telah melakukan pasda pembelajaran siklus II. Prosentase jumlah kemampuan

menulis puisi yang dilakukan oleh siswa dari seluruh kemampuan menulis

puisi yang terakomodasi pada materi pembelajaran adalah 100 %

6. Nilai rata-rata kelas kemampuan menulis puisi pada aspek menyampaikan

gagasan 64.44 poin dan kemampuan menentukan tema adalah 66.44 poin,

memilih kata-kata 65 poin dari rata-rata kelas siklus I bahwa kemampuan

menulis pada aspek menyampaikan gagasan belum mencapai nilai KKM,,

91

sedangkan aspek menentukan tema dan memilih kata-kata sudah mencapai

nilai KKM.

7. Agar Minat siswa untuk berlatih menulis puisi siswa didorong untuk

berinteraksi dengan alam sekitar yang ada dilingkungan dalam kehidupan

sehari-hari.

8. Stategi pembelajaran yang tepat bisa memicu pengembangan potensi dan

kreatifitas siswa dalam menulis puisi.

9. Pada siklus III siswa yang melakukan kemampuan menulis puisi semua siswa

telah melakukan pada pembelajaran siklus III. Prosentase jumlah kemampuan

menulis puisi yang dilakukan oleh siswa datri seluruh kemampuan menulis

puisi yang terakomodasi pada materi pembelajaran adalah 100 %.

10. Nilai rata-rata kelas kemampuan menulis puisi pada aspek menyampaikan

gagasan 68.61 poin, menentukan tema 68.33 poin, memilih kata-kata 69.17

poin, dan menyusun kata-kata 70.83 poin. Dari rata-rata kelas pada siklus III

bahwa kemampuan menulis puisi pada semua aspek telah mencapai nilai

KKM, tetapi masih ada beberapa siswa yang belum menunjukan kemampuan

menulis puisi secara maksimal. Hanya mencapai nilai pas KKM.

92

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning telah mampu

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis puisi pada siswa

kelas V SD Negeri 1 Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali. Peningkatan

kualitas proses pembelajaran menulis puisi tampak pada prosentase peningkatan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan apersepsi

Implikasinya siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru tentang

pembelajaran puisi.

2. Meningkatnya keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran

Implikasinya siswa senang dan tertarik pembelajaran yang

dihubungkan dengan alam sekitarnya karena pembelajaran sebelumnya

hanya dilakukan didalam kelas.

3. meningkatnya keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan, baik lesan

maupun tertulis

Implikasinya siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru baik lesan

maupun tertulis.

Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi juga berimbas

pada kenaikan kualitas hasilnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan

kualitas puisi ciptaan siswa dengan memperhatikan aspek rima dan iramanya atau

93

bentuk dan isi dari setiap siklus yang dijalani. Pada siklus I , kualitas puisi ciptaan

siswa yang sudah sesuai dengan standar yang ingin dicapai hanya sebesar 54 %

.sementara 56 % belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang dicanangkan.

Pada siklus II dan hanya 88 % saja yang masih dikategorikan kurang pada siklus

III. Pendekatan Contextual Teaching and Learning merupakan salah satu upaya

untuk membantu guru dan siswa dalam proses berimajinasi dalam pembelajaran

menulis puisi. Dari penelitian ini kiranya dapat dijadikan pedoman bagi

peningkatan kualitas pembelajaran selanjutnya.

B. Implikasi

Penetapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada

pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Model yang

digunakan dalam penelitian adalah model siklus, yaitu terdiri dari 3 siklus. Siklus

I dengan kemampuan menulis puisi pada aspek menyampaikan gagasan dan

menentukan tema tulisan, sedangkan pada siklus II dengan kemampuan menulis

puisi dengan aspek menyampaikan gagasan, menentukan tema dan memilih kata-

kata, sedangkan pada siklus III dengan kemampuan menulis puisi dengan aspek

menyampaikan gagasan, menentukan tema, memilih kata-kata dan menyusun

kata-kata yang masing-masing siklus dilaksanakan selama 2 pertemuan. Dalam

setiap siklus terdiri dari 4 ( empat ) tahapan kegiatan, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, observasi/pengamatan dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan

berdaur ulang.

Sebelum melaksanakan tindakan dalam setiap siklus, perlu

perencanaan.perencanaan ini selalu memperhatikan setiap perubahan yang dicapai

94

pada siklus sebelumnya terutama pada setiap tindakan yang dapat meningkatkan

kemampuan menulis puisi. Hal ini didasarkan pada hasil analisis perkembangan

dari pertemuan yang satu ke pertemuan yang lain dalam satu siklus pertama

sampai ketiga.

Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang

diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini layak digunakan dan dikembangkan

oleh guru yang menghadapi masalah yang sejenis, yang pada umumnya dimiliki

oleh sebagian besar siswa. Adanya kendala yang dihadapi dalam pembelajaran

menulis puisi dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning ( CTL )

harus diatasi semaksimal mungkin. Oleh sebab itu, kreatifitas, kemampuan dan

kemauan sangat menentukan keberhasilan pembelajaran menulis puisi.

C. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, maka peneliti merumuskan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk Guru :

a. Guru hendaknya melakukan suatu perencanaan dan evaluasi terhadap

proses pembelajaran yang dilakukan

b. Guru hendaknya mengoptimalkan pengembangan potensi dan kreatifitas

siswa baik di dalam maupun di luar kelas sebagai penunjang pembelajaran.

c. Guru diharapkan selalu berpikir kreatif dan inovatif dalam upaya

menciptakan suasana pembelajaran yang kundusif, menyenangkan, dan

mampu memicu keaktifan, keantusiasan, dan ketertarikan siswa terhadap

materi dan jalannya pembelajaran yang sedang berlangsung.

95

d. Guru diharapkan mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai

upaya perbaikan terhadap masalah dalam pembelajaran.

1. Untuk Siswa

a. Siswa hendaknya lebih membuka diri untuk menerima atau merasakan

sesuatu yang pernah dialami sehingga hal itu akan memperkaya kepekaan

batin siswa. Dengan demikian, itu akan membantu menghadirkan daya

imajinasi dalam kemampuan bersastra.

b. Siswa diharapkan untuk dapat berperan aktif dalam upaya penciptaan

kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.

c. Siswa diharapkan dapat berlatih belajar tuntas dan mandiri, tidak hanya

selama kegiatan pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga harus mampu

mengembangkan potensinya di luar kelas.

96

DAFTAR PUSTAKA

Amir, 2007 Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah Penerbit : UPT Penerbitan dan Percetakan UNS.

A.Chaedar Alwasilah, 2009 Contextual Teaching & Learning Guru Besar

Universitas Pendidikan Indonesia Penerbit MLC. Calkins, 1989 The Art of Teaching writing, Portemouth, New Hampshire

Heinemann Djago Tarigan,dkk, 1997 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka. Elia Wati, 2008 Terampil Menulis Penerbit : Sinar Grafika Jakarta.

Gino HJ dkk, 2000 Belajar dan Pembelajaran Surakarta Sebelas Maret university Press

Huck Charlatle & Co, 1989 Childrens literature in the Elementary school, fort

wooth : Harcourt Bruce Javanovich College Publisher Herman J Waluyo, 1995 Teori dan Apresiasi Puisi Universitas Sebelas Maret

Surakarta Penerbit Erlangga. Hairuddin, dkk, 2007 Pembelajaran Bahasa Indonesia Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. IGAK Wardhani, Kuswaya Wihardit , 2008 Penelitian Tindakan Kelas Peneribit :

Universitas Terbuka. Lynn Altenbernd and Leslie L Lewis, 1970 Handbook for the Study of Poetry

University of Illinois and University of Colorado the Mac Milan Company.

Monica Abigail W.A, 2008 Kreatif dengan Menulis Penerbit : Permata Equator

Media Jakarta. Oemar Hamalik, 1999 Kurikulum dan Pembelajaran Penerbit : Bumi Aksara

Jakarta. Rofiuddin, Ahmad dkk, 2001 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas

Tinggi ; Penerbit Universitas Negeri Malang Sumardi, 1985, Pedoman Pengajaran Puisi untuk SD, SLTP, dan SLTA Jakarta

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud

97

Subarti Akhadiah M.K.dkk, 1992 Bahasa Indonesia I Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Tenaga Kependidikan

Suharsini Arikunto, 2006 Penelitian Tindakan Kelas : Jakarta Bumi Aksara Sanjaya Wina, 2006 Stategi Pembelajaran berorientasi standar proses

pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta STY Slamet dan Suwarto WA, 2007 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian

kualitatif Penerbit : UPT Penerbitan dan Percetakan UNS. Sugiyanto, 2007 Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Model-model

Pembelajaran inovatif Sarwiji Suwandi, 2008 Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dan Penulisan Karya

Ilmiah Modul Pendidikan dan Latihan profesi Guru. Udin S Winataputra dkk,2007 Teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta

Universitas Terbuka Waluyo, Herman J 1995 Teori dan Apresiasi Puisi Jakarta ; Erlangga

98

Lampiran 1

Gambar 2 Lokasi Penelitian

Gambar 3 Penyerahan surat izin Penelitian kepada Kepala Sekolah Dasar Negeri Klego 1

Hari / tanggal : Senin, 13 Juli 209 Tempat : Kantor SD Negeri 1 Klego Boyolali Peneliti menyerahkan surat permohonan ijin penelitian dan melampirkan 1 proposal penelitian dengan judul : Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Contextual Teaching and Learning ( CTL ) Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Klego Tahun Pelajaran 2009/2010

99

Lampiran 2

PANDUAN WAWANCARA UNTUK GURU

Hari / tanggal : Selasa, 14 Juli 2009

Tempat : Kantor Guru SD Negeri 1 Klego

Jenis Kegiatan : Wawancara mengenai pembelajaran Bahasa

Indonesia pada pokok bahasan menulis puisi

Interviewer : Siti Tri Kuntari ( Peneliti )

Interviewee : Trisnanto ( Guru kelas V )

Gambar 4 Peneliti sedang wawancara dengan guru kelas V

SD Negeri 1 Klego Kec.Klego Kabupaten Boyolali

Berikut ini hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V mengenai

pembelajaran menulis puisi di ruang guru kelas SD Negeri 1 Klego.

Peneliti : Selamat Siang Pak Tris !

Guru kelas V : “Selamat Siang, bu”

Peneliti : “ Maaf pak, saya mengganggu istirahat bapak “

Guru kelas V : “ oh ya, tidak apa-apa. Ada apa bu ?

Peliti : “ Begini pak saya ingin menindak lanjuti

penelitian yang akan saya lakukan di kelas bapak

Guru kelas V : “ Ya silahkan, apa yang bisa saya bisa bantu bu ?

100

Peneliti : “ Menurut bapak, bagaimana proses

pembelajaran menulis puisi yang bapak lakukan

selama ini ?

Peneliti : “ Metode dan media apa yang bapak gunakan

dalam pembelajaran menulis puisi ?

Guru kelas V ; Metode Ceramah dan demontasi

Peneliti : Media yang bapak gunakan

Guru kelas V : Media buku ajar

Peneliti : Kesulitan apa yang bapak hadapi dalam

pembelajaran menulis puisi

Guru kelas V : kesulitannya anak kurang berminat

Peneliti : Bagaimana dengan nilai mereka

Guru kelas V : Nilainya masih rendah

Peneliti : Apakah selama ini bapak sudah mencoba

menggunakan metode Contextual Teaching and

Learning

Guru Kelas V : Belum

Peneliti : Bagaimana pak ? kalau kita coba dengan metode

Contextual Teaching and Learning ( CTL )

Guru Kelas V : Boleh, boleh ... supaya kemampuan menulis

puisi, siswa bisa meningkat

Peneliti : Wawancara cukup terima kasih pak

Guru kelas V : sama-sama bu, semoga penelitian nanti bisa

digunakan sebagai mana mestinya.

Peneliti : ya pak terima kasih

101

Lampiran 3

KRITIRIA KETUNTASAN MINIMAL

( KKM )

Nama Sekolah : SD Negeri 1 Klego

Kelas / Smester : V / II

Tahun Pelajaran : 2009/2010

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Aspek : Menulis

Standar Kompetensi :

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, intonasi dan fakta secara tertulis dalam

bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas

Penentuan Faktor KKM

No Kopetensi Dasar Urgensi/Esensial

Kompleksitas

Daya Dukung

Instaks Siswa

SDM Guru

Jumlah Rata-rata

1 8.3. Menulis

Puisi bebas

dengan

pilihan kata

yang tepat

64 65 65 65 70 32.9 65.8

102

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Sebelum Tindakan )

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : V ( Lima )

Semester : 2

Alokasi Waktu : 5 X 35 menit ( 2 kali pertemuan )

I. STANDAR KOMPETENSI

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, intonasi, dan fakta secara tertulis

dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas

II. KOMPETENSI DASAR

8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

III. INDIKATOR

8.3.1 Mampu menjelaskan langkah-langkah menulis puisi

8.3.2 Mampu menulis puisi 2/3 bait puisi sesuai dengan langkah-langkah

puisi

8.3.3 Mampu membacakan puisi hasil karya sendiri dengan penuh

penghayatan

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat menulis puisi bebas dengan menggunakan dengan pilihan kata

yang tepat.

V. MATERI

Puisi bebas

103

VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Metode

Tanya jawab, ceramah, penugasan

B. Langkah-langkah pembelajaran

Pertemuan pertama

a. Kegiatan awal ( + 10 menit )

1. Guru mengkondisikan siswa

2. Salah seorang siswa membacakan puisi didepan kelas

b. Kegiatan Inti ( + 80 menit )

1. Siswa guru melakukan tanya jawab tentang pengalaman yang

sangat mengesankan

2. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang pengalaman

menulis puisi

3. Siswa membaca puisi dengan pengalaman yang pernah dialami

4. Siswa Memperhatikan Penjelasan guru tentang langkah-

langkah menulis puisi

5. Siswa mengingat ingat peristiwa yang sangat mengesankan

6. siswa menulis peristiwa tersebut dalam bentuk puisi dengan

menggunakan pilihan kata yang tepat

c. Kegiatan Akhir ( + 15 menit )

1. Siswa menerima pengarahan dan saran-saran dari guru

2. siswa menerima tugas rumah untuk menulis sebait puisi tentang

pengalaman

104

Pertemuan Kedua

a. Kegiatan awal ( + 10 menit )

1. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang penulisan puisi

2. Siswa membacakan puisi tugas rumahnya

3. Siswa menyerahkan tugas rumahnya kepada guru

b. Kegiatan Inti ( + 80 menit )

1. siswa menentukan pengalaman yang sangat berkesan

2. Siswa menulis 2/3 puisi bebas

3. Siswa menulis judul puisi

4. Siswa membac puisi hasil karya sendiri dengan penghayatan

yang tepat didepan kelas

5. Siswa menyerahkan karyanya kepada guru

c. Kegiatan akhir ( + 15 menit )

1. Siswa menerima saran kritik dan motivasi dari guru

2. Siswa membuat kliping dari puisi-puisi

VII. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

a. Pgalaman / peristiwa

b. Buku Bahasa Indonesia Kelas V SD Penerbit Erlangga

c. Buku Silabus Kelas V

d. Kurikulum KTSP

VIII. PENILAIAN

a. Prosedur : Tes Proses

b. Jenis tes : Tertulis

105

c. Instrumen :

1. Tulislah 2/3 bait puisi yang berisi tentang pengalaman/peristiwa yang

mengesankan

Tentukan lebih dahulu tema pengalamanmu

Rangkaikan pengalaman peristiwa tersebut menjadi kalimat-kalimat puisi

Rangkaikan baris / kalimat kalimat tersebut menjadi bait

Berilah judul yang tepat

2. Bacalah puisi karyamu didepan kelas dengan penuh penghayatan

3. Serahkan puisi karyamu kepada guru

Mengetahui Klego, 22 Juli 2009

Kepala Sekolah Guru Kelas V

Drs. ISTININGSIH,M.Pd TRISNANTO,Ama.Pd NIP : 130925556 NIP : 131179502

106

Lampiran 5

DATA DAFTAR NILAI KEMAMPUAN MENULIS PUISI

SEBELUM TINDAKAN

ASPEK YANG DINILAI NO URUT SISWA

PENYAMPAIAN GAGASAN

MENENTUKAN TEMA

MEMILIH KATA-KATA

MENYUSUN KATA-KATA

JUMLAH RATA-RATA

1 40.00

50.00 45.00

45.00

180.00 45.00

2 50.00

50.00 50.00

50.00

200.00 50.00

3 50.00

50.00 50.00

50.00

200.00 50.00

4 65.00

60.00 65.00

55.00

245.00 61.25

5 50.00

50.00 55.00

60.00

215.00 53.75

6 55.00

55.00 55.00

55.00

220.00 55.00

7 55.00

50.00 60.00

50.00

215.00 53.75

8 60.00

60.00 65.00

55.00

240.00 60.00

9 60.00

50.00 60.00

60.00

230.00 57.50

10 55.00

50.00 60.00

60.00

225.00 56.25

11 50.00

55.00 50.00

50.00

205.00 51.25

12 55.00

50.00 50.00

50.00

205.00 51.25

13 50.00

50.00 50.00

50.00

200.00 50.00

14 50.00

60.00 55.00

60.00

225.00 56.25

15 60.00

65.00 60.00

60.00

245.00 61.25

16 55.00

55.00 60.00

60.00

230.00 57.50

17 65.00

60.00 65.00

65.00

255.00 63.75

18 65.00

60.00 65.00

65.00

255.00 63.75

RATA-RATA

55.00

54.44 56.67

55.56

221.67 55.41667

107

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Siklus 1 )

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : V ( Lima )

Semester : 2

Alokasi Waktu : 3 X 35 menit ( 2 kali pertemuan )

Hari / tanggal : Rabu, 22- 07 –2009

Jumat, 24-07--2009

I. STANDAR KOMPETENSI

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, intonasia, dan fakta secara tertulis

dalam bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas.

II. KOMPETENSI DASAR

8.3 Menulis puisi dengan pilihan kata-kata yang tepat

III. INDIKATOR

- Siswa dapat menyampaikan gagasan sesuai yang dilihat di lingkungan sekitar

dalam kehidupan sehari-hari

- Siswa dapat menentukan tema puisi yang ditulis sesuai yang dilihat

dilingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalu unjuk kerja siswa dapat menyampaikan gagasan – gagasan sesuai

yang dilihat dilingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari

2. Melalui unjuk kerja siswa dapat menentukan tema puisi yang ditulis sesuai

yang dilihat dilingkungan sekitar dalam kehidpan sehari-hari.

108

V. DAMPAK PENGIRING

Setelah Pembelajaran ini selesai siswa diharapkan dapat menyampaikan

gagasan-gagasan dalam kehidupan sehari-hari

VI. MATERI PEMBELAJARAN

- Perpustakaan Sekolah

- Jalan raya

VII. STRATEGI PEMBELAJARAN

Model : Kontekstual

Metode : Ceramah, tanya jawab, pengamatan, diskusi, observasi,

unjuk kerja.

VIII.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama, 22-07-2009

1. Kegiatan awal ( + 10 menit )

a. Guru Mengkondisikan siswa

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c. Tanya jawab tentang puisi

2. Kegiatan Inti ( + 80 menit )

a. siswa memperhatikan penjelasan guru, tentnag kegiatan yang akan

dilakukan

b. Siswa membentuk kelompok

c. Guru Mengajak siswa keluar kelas, menuju ke perpustakaan Sekolah

d. siswa melakukan unjuk kerja menulis puisi sesuai gagasan yang dilihat

di perpustakaan

109

e. guru mengajak siswa masuk kelas, tiap kelompok melaporkan hasil

kerjanya yang berupa puisi.

3. Kegiatan akhir : ( + 15 menit )

a. Tiap kelompok membacakan hasil karyanya didepan kelas

b. siswa dan guru menyimpulkan hasil kerja kelompok

Pertemuan II ( 24 – 07 – 2009 )

I. Kegiatan Awal ( + 10 menit )

a. Guru mengkondisikan murid

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c. tanya jawab tentang puisi yang telah ditulis ( tentang perpustakaan )

II. Kegiatan inti : ( + 80 menit )

a. Siswa memperhatikan guru, tentang kegiatan yang akan dilakukan

b. Guru mengajak siswa keluar kelas, melihat jalan raya yang ada di

depan sekolahan.

c. Siswa melakukan unjuk kerja menulis puisi sesuai tema dan gagasan

yang dilihat di jalan raya.

d. Guru mengajak siswa masuk kelas dan melaporkan hasil kerjanya yang

berupa tulisan puisi.

III. Kegiatan akhir : ( + 15 menit )

a. tiap kelompok membacakan hasil kerjanya didepan kelas

b. guru dan siswa menyimpulkan hasil kerjanya

c. guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada

yang kurang jelas

110

d. guru menutup pelajaran

IX. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

A. Media :

- Jalan raya

B. Sumber pembelajaran

a. Kurikulum KTSP

b. Silabus kelas V

c. Buku Bahasa Indonesia kelas V penerbit erlangga hal 123-124

X. PENILAIAN

a. Prosedur : Tes Proses

b. Jenis tes : Unjuk kerja

c. Bentuk tes : Rubrik Observasi

d. Alat : lembar penilaian

Klego, 21 Juli 2009 Peneliti : Praktikan

SITI TRI KUNTARI TRISNANTO,Ama.Pd NIM : X 7108518 NIP : 131179502

Mengetahui :

Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali

Drs. ISTININGSIH,M.Pd NIP : 130925556

111

Instrumen Soal Tes Menulis Puisi Pada pertemuan pertama siklus I aspek gagasan

1. Tulislah sebuah puisi dengan gagasan atau idemu mengenai perpustakaanmu !

2. Bacalah puisi karyamu didepan kelas dengan penuh penghayatan !

3. Serahkan puisi karyamu kepada guru !

112

Instrumen Soal Tes Menulis Puisi Pada pertemuan kedua siklus I aspek Tema

1. Tulislah dua bait puisi yang bertemakan lalu lintas sesuai dengan gagasan atau

idemu !

Berilah judul yang tepat

2. Bacalah puisi karyamu didepan kelas dengan penuh penghayatan

3. Serahkan puisi karyamu kepada guru

113

Dokumen SUASANA PEMBELAJARAN PUISI PADA SIKLUS I

PERTEMUAN PERTAMA

Suasana Pembelajaran Di Kelas

Lokasi pembelajaran siklus I

Suasana Pembelajaran puisi di Perpustakaan Sekolah

114

Peneliti sedang mengamati Siswa dalam Pembelajaran siswa Tentang puisi pada pertemuan pertama

Peneliti sedang mengamati Siswa dalam Pembelajaran siswa Tentang puisi pada pertemuan pertama

115

Dokumen SUASANA PEMBELAJARAN PUISI PADA SIKLUS I

PADA PERTEMUAN PERTAMA

Suasana Pembelajaran di ruang kelas

Suasana Pengamatan Siswa Guru dan Peneliti Dalam pembelajaran puisi di jalan raya

Suasana Pengamatan Siswa Guru dan Peneliti Dalam pembelajaran puisi di jalan raya

116

Lampiran : 7

Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas

Siklus I

Pertemuan Siklus I No Aspek yang diamati

Rendah Sedang Tinggi 1 Aktif mmemperhatikan penjelasan

guru

V

2 Aktif menjawab pertanyaan guru V

3 Kesungguhan siswa dalam

mengikuti pelajaran

V

4 Kesungguhan siswa dalam

berlatih menulis puisi

V

5 Rasa ingin tahu siswa meningkat V

6 Kerjasama dalam kelompok V

7 Keaktifan dalam kelompok V

Catatan :

4. dikatakan rendah, jika kurang 40 % dari jumlah siswa yang hadir

5. Dikatakan sedang, jika lebih 40 % sampai 70 % dari jumlah siswa yang hadir

6. Dikatakan tinggi, jika lebih dari 70 % sampai 100 % dari jumlah siswa yang

hadir.

Observer 1 Observer 2

Trisnanto Utami Sri Margiati NIP : 131179502 NIP : 19550604197502 2 003

117

Lampiran : 8

Lembar Observasi Guru dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas

Siklus I Pertemuan Siklus II

No Aspek yang diamati Rendah Sedang Tinggi

1 Aktif mmemperhatikan penjelasan

guru

v

2 Aktif menjawab pertanyaan guru v

3 Kesungguhan siswa dalam

mengikuti pelajaran

v

4 Kesungguhan siswa dalam

berlatih menulis puisi

v

5 Rasa ingin tahu siswa meningkat v

6 Kerjasama dalam kelompok v

7 Keaktifan dalam kelompok v

Catatan :

4. Dikatakan rendah, apabila ketrampilan guru dalam mengajar dapat bertahan dari 1-10 menit

5. Dikatakan sedang apabila ketrampilan guru dalam mengajarr dapat bertahan dari 11- 20 menit

6. Dikatakan tinggi, apabila ketrampilan guru dalam mengajar dapat bertahan > 20 menit

Catatan khusus ; 1. minat siswa dalam mapel puisi kurang 2. Media yang digunakan kurang menarik

Observer 1 Observer 2

Trisnanto Utami Sri Margiati NIP :131179502 NIP : 19550604197502 2 003

118

Lampiran : 9 Tabel 4

DATA DAFTAR NILAI KEMAMPUAN MENULIS PUISI

SIKLUS I

ASPEK YANG DINILAI

NO URUT SISWA PENYAMPAIAN

GAGASAN MENENTUKAN

TEMA

MEMILIH KATA-KATA

MENYUSUN KATA-KATA

JUMLAH RATA-RATA

1

60.00

55.00 - -

115.00

57.50

2

65.00

50.00 - -

115.00

57.50

3

65.00

55.00 - -

120.00

60.00

4

70.00

65.00 - -

135.00

67.50

5

65.00

50.00 - -

115.00

57.50

6

65.00

60.00 - -

125.00

62.50

7

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

8

65.00

65.00 - -

130.00

65.00

9

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

10

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

11

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

12

60.00

55.00 - -

115.00

57.50

13

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

14

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

15

65.00

70.00 - -

135.00

67.50

16

60.00

60.00 - -

120.00

60.00

17

70.00

70.00 - -

140.00

70.00

18

70.00

70.00 - -

140.00

70.00

RATA-RATA

63.33

60.28

123.61

61.80

NILAI TERTINGGI 70 70 140.00 70 NILAI TERENDAH 60 55 115.00 57.50

119

Lampiran : 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Siklus 2 )

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : V ( Lima )

Semester : 2

Alokasi Waktu : 3 X 35 menit ( 2 kali pertemuan )

Hari / tanggal : Rabu, 29- 07 –2009

Jumat, 31-07--2009

I. STANDAR KOMPETENSI

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, intonasi, dan fakta secara tertulis dalam

bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas.

II. KOMPETENSI DASAR

8.3 Menulis puisi dengan pilihan kata-kata yang tepat

III. INDIKATOR

- Siswa dapat memilih kata-kata kedalam bentuk tulisan puisi

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalu unjuk kerja siswa dapat memilih kata-kata yang sesuai dengan apa

yang dilihat dilingkungan sekitarnya ke dalam bentuk tulisan puisi

V. DAMPAK PENGIRING

Setelah Pembelajaran ini selesai siswa diharapkan dapat mengemukakan

gagasan-gagasan dalam kehidupan sehari-hari

VI. MATERI PEMBELAJARAN

- Puskesmas

- Egrang

120

VII. STRATEGI PEMBELAJARAN

Model : Kontekstual

Metode : Ceramah, tanya jawab, pengamatan, diskusi, observasi,

unjuk kerja.

VIII.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan I ( 29-07-2009 )

1. Kegiatan awal ( + 10 menit )

a. Guru Mengkondisikan siswa

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c. Tanya jawab tentang puisi yang telah ditulis ( menentukan tema )

2. Kegiatan Inti ( + 80 menit )

a. siswa memperhatikan penjelasan guru, tentnag kegiatan yang akan

dilakukan

b. Guru mengajak siswa keluar kelas, menuju Puskesmas melihat kegiatan

yang ada di puskesmas

c. siswa melakukan unjuk kerja menulis puisi dengan memilih kata-kata

yang sesuai dengan kegiatan yang dilihat di puskesmas

e. guru mengajak siswa masuk kelas, tiap kelompok melaporkan hasil

kerjanya yang berupa puisi.

3. Kegiatan akhir : ( + 15 menit )

a. Tiap kelompok membacakan hasil karyanya didepan kelas

b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada

yang kurang jelas

121

c. Guru dan siswa menyimpulkan hasil kerjanya

d. Guru menutup pelajarannya

Pertemuan II ( 31 – 07 – 2009 )

I. Kegiatan Awal ( + 10 menit )

a. Guru mengkondisikan murid

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c. tanya jawab tentang puisi yang telah ditulis kemarin (memilih kata-kata)

II. Kegiatan inti : + 80 menit )

a. Siswa memperhatikan guru, tentang kegiatan yang akan dilakukan

b. Guru mengajak siswa keluar kelas, untuk bermain egrang yang terbuat

bambu di halaman sekolah

c. Setelah bermain egrang, siswa melakukan unjuk kerjanya menulis

puisi dengan memilih kata-kata yang sesuai dengan kegiatan permainan

egrang

d. Guru mengajak siswa masuk kelas dan melaporkan hasil kerjanya yang

berupa tulisan puisi.

III. Kegiatan akhir : ( + 15 menit )

a. Siswa membacakan hasil kerjanya yang berupa puisi di depan kelas

b. guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada

yang kurang jelas

c. guru dan siswa menyimpulkan hasil kerjanya

d. guru menutup pelajaran

122

IX. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

A. Media :

- Puskesmas

- Egrang

B. Sumber pembelajaran

a. Kurikulum KTSP

b. Silabus kelas V

c. Buku Bahasa Indonesia kelas V Penerbit Erlangga hal 123 - 124

X. PENILAIAN

a. Prosedur : Tes Proses

b. Jenis tes : Unjuk kerja

c. Bentuk tes : Rubrik Observasi

d. Alat : lembar penilaian

Klego, 21 Juli 2009 Peneliti : Praktikan

SITI TRI KUNTARI TRISNANTO,Ama.Pd NIM : X 7108518 NIP : 131179502

Mengetahui :

Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali

Drs. ISTININGSIH,M.Pd NIP : 130925556

123

Instrumen Soal Tes Menulis Puisi Pada pertemuan pertama siklus II aspek memilih kata-kata

1. karena kita sekarang berada di Puskesmas, coba perhatikan apa yang kamu

lihat disekitarmu .

Buatlah puisi yang bertemakan kesehatan sesuai dengan gagasan dan kata-

katamu sendiri !

2. Bacakan hasil karya puisimu didepan kelas

3. Serahkan puisi karyamu kepada guru

124

Instrumen Soal Tes Menulis Puisi Pada pertemuan kedua siklus II aspek memilih kata-kata

1. Sekarang kita sedang bermain egrang permainan tradisional , kemudian

buatlah puisi yang bertemakan permainan tradisional sesuai gagasan dan

kata-katamu sendiri !

2. Bacalah hasil karyamu didepan kelas

3. Serahkan hasil karyamu kepada guru !

125

Dokumen SUASANA PEMBELAJARAN PUISI PADA SIKLUS II

PADA PERTEMUAN PERTAMA

Suasana Pembelajaran Puisi di Kelas

Lokasi Pembelajaran Puisi di Puskesmas

Suasana Pembelajaran Puisi di Puskesmas

126

Dokumen SUASANA PEMBELAJARAN PUISI SIKLUS II

PADA PERTEMUAN KEDUA

Suasana Pembelajaran puisi pada siklus II di ruang kelas

Suasana siswa dalam bermain egrang Pada pembelajaran puisi yang disaksikan guru dan peneliti

127

Suasana siswa dalam bermain egrang Pada pembelajaran puisi yang disaksikan peneliti

128

Lampiran : 11

Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas

Siklus II Siklus II

No Aspek yang diamati Rendah Sedang Tinggi

1 Aktif mmemperhatikan penjelasan

guru

v

2 Aktif menjawab pertanyaan guru v

3 Kesungguhan siswa dalam mengikuti

pelajaran

v

4 Kesungguhan siswa dalam berlatih

menulis puisi

v

5 Rasa ingin tahu siswa meningkat v

6 Kerjasama dalam kelompok v

7 Keaktifan dalam kelompok v

Catatan :

7. dikatakan rendah, jika kurang 40 % dari jumlah siswa yang hadir

8. Dikatakan sedang, jika lebih 40 % sampai 70 % dari jumlah siswa yang hadir

9. Dikatakan tinggi, jika lebih dari 70 % sampai 100 % dari jumlah siswa yang

hadir.

Observer 1 Observer 2

Trisnanto Utami Sri Margiati NIP : 131179502 NIP : 19550604197502 2 003

129

Lampiran : 12

Lembar Observasi Guru dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas

Siklus II Siklus II No Aspek yang diamati

Rendah Sedang Tinggi 1 Kesesuaian RPP dengan kegiatan

pembelajaran

v

2 Memberikan Informasi secara tepat v

3 Menggunakan berbagai sumber v

4 Menggunakan waktu dengan tepat

sesuai dengan rencana

v

5 Penuh Perhatian terhadap siswa v

6 Memberikan motivasi kepada siswa v

7 Menggunakan multi metode v

8 Memberi umpan balik terhadap siswa v

9 Memberi Tindak lanjut v

Catatan : 7. Dikatakan rendah, apabila ketrampilan guru dalam mengajar dapat

bertahan dari 1-10 menit 8. Dikatakan sedang apabila ketrampilan guru dalam mengajarr dapat

bertahan dari 11- 20 menit 9. Dikatakan tinggi, apabila ketrampilan guru dalam mengajar dapat

bertahan > 20 menit Catatan khusus ; 1. minat siswa dalam mapel puisi kurang

3. Media yang digunakan kurang menarik Observer 1 Observer 2

Trisnanto Utami Sri Margiati NIP :131179502 NIP : 19550604197502 2 003

130

Lampiran : 13 DATA DAFTAR NILAI KEMAMPUAN MENULIS PUISI SIKLUS II

ASPEK MENYAMPAIAN GAGASAN, MENENTUKAN TEMA MEMILIH KATA

ASPEK YANG DINILAI NO URUT

SISWA PENYAMPAIAN GAGASAN

MENENTUKAN TEMA

MEMILIH KATA-KATA

MENYUSUN KATA-KATA

JUMLAH RATA-RATA

1

55.00

55.00

60.00 170.00

56.67

2

65.00

65.00

65.00 195.00

65.00

3

65.00

65.00

65.00 195.00

65.00

4

70.00

75.00

70.00 215.00

71.67

5

65.00

60.00

65.00 190.00

63.33

6

65.00

65.00

65.00 195.00

65.00

7

60.00

65.00

65.00 190.00

63.33

8

60.00

65.00

65.00 190.00

63.33

9

70.00

70.00

70.00 210.00

70.00

10

65.00

60.00

65.00 190.00

63.33

11

60.00

65.00

65.00 190.00

63.33

12

65.00

65.00

65.00 195.00

65.00

13

65.00

65.00

60.00 190.00

63.33

14

65.00

70.00

65.00 200.00

66.67

15

65.00

70.00

65.00 200.00

66.67

16

60.00

70.00

65.00 195.00

65.00

17

70.00

70.00

65.00 205.00

68.33

18

70.00

75.00

65.00 210.00

70.00

RATA-RATA

64.44

66.39

65.00

195.83

65.28

NILAI TERTINGGI 70.00 70.00 70.00 140.00 70.00 NILAI TERENDAH 60.00 55.00 60.00 115.00 57.50

131

Lampiran : 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Siklus 3 )

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : V ( Lima )

Semester : 2

Alokasi Waktu : 3 X 35 menit ( 2 kali pertemuan )

Hari / tanggal : Rabu, 05-08-2009

Jumat, 07-08-2009

I. STANDAR KOMPETENSI

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, intonasi, dan fakta secara tertulis dalam

bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas.

II. KOMPETENSI DASAR

8.3 Menulis puisi dengan pilihan kata-kata yang tepat

III. INDIKATOR

- Siswa dapat menyusun kata kata ke dalam bentuk tulisan puisi

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui unjuk kerja siswa dapat memilih kata-kata yang sesuai dengan apa

yang dilihat dilingkungan sekitarnya ke dalam bentuk tulisan puisi

V. DAMPAK PENGIRING

Setelah Pembelajaran ini selesai diharapkan siswa dapat mengemukakan

pendapatnya dalam kehidupan sehari-hari

132

VI. MATERI PEMBELAJARAN

- Pasar

- Sawah

VII. STRATEGI PEMBELAJARAN

Model : Kontekstual

Metode : Ceramah, tanya jawab, pengamatan, diskusi, observasi,

unjuk kerja.

VIII.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan I ( 05-08-2009 )

1. Kegiatan awal ( + 10 menit )

a. Guru Mengkondisikan siswa

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c. Tanya jawab tentang puisi yang telah ditulis ( menentukan tema )

2. Kegiatan Inti ( + 80 menit )

a. siswa memperhatikan penjelasan guru, tentnag kegiatan yang akan

dilakukan

b. Guru mengajak siswa keluar kelas, menuju Pasar melihat kegiatan yang

ada di Pasar

c. siswa melakukan unjuk kerja menulis puisi dengan memilih kata-kata

yang sesuai dengan kegiatan yang dilihat di pasar

e. guru mengajak siswa masuk kelas, tiap kelompok melaporkan hasil

kerjanya yang berupa puisi.

133

3. Kegiatan akhir : ( + 15 menit )

a. Tiap kelompok membacakan hasil karyanya didepan kelas

b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada

yang kurang jelas

c. Guru dan siswa menyimpulkan hasil kerjanya

d. Guru menutup pelajarannya

Pertemuan II ( 07-08-2009 )

I. Kegiatan Awal ( + 10 menit )

a. Guru mengkondisikan murid

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c. Tanya jawab puisi tentang pasar

II. Kegiatan inti : + 80 menit )

a. Siswa memperhatikan guru, tentang kegiatan yang akan dilakukan

b. Guru mengajak siswa keluar kelas, menuju sawah siswa melihat

kegiatan yang ada di sawah

c. Siswa melakukan unjuk kerja menulis, menyusun kata-kata yang

sesuai dengan kegiatan yang ada di sawah kedalam bentuk tulisan

puisi.

d. Guru mengajak siswa masuk kelas dan melaporkan hasil kerjanya yang

berupa tulisan puisi.

III. Kegiatan akhir : ( + 15 menit )

a. Siswa membacakan hasil kerjanya yang berupa puisi di depan kelas

134

b. guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada

yang kurang jelas

e. guru dan siswa menyimpulkan hasil kerjanya

f. guru menutup pelajaran

IX. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

A. Media :

- Pasar

B. Sumber pembelajaran

a. Kurikulum KTSP

b. Silabus kelas V

c. Buku Bahasa Indonesia kelas V Penerbit Erlangga hal 123 - 124

X. PENILAIAN

a. Prosedur : Tes Proses

b. Jenis tes : Unjuk kerja

c. Bentuk tes : Rubrik Observasi

d. Alat : lembar penilaian

Klego, 21 Juli 2009 Peneliti : Praktikan

SITI TRI KUNTARI TRISNANTO,Ama.Pd NIM : X 7108518 NIP : 131179502

Mengetahui :

Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali

Drs. ISTININGSIH,M.Pd NIP : 130925556

135

Instrumen Soal Tes Menulis Puisi Pada pertemuan kedua siklus III aspek menyusun kata-kata

1. Sekarang kita berada di pasar perhatikan kegiatan yang ada disekitarmu !

Buatlah puisi dua bait yang bertemakan pasar sesuai gagasan, kata-katamu

sendiri sehingga menjadi kalimat puisi yang bermakna dan benar !

2. Bacalah karya puisimu didepan kelas !

3. Serahkan karya puisimuj kepada guru !

136

Instrumen Soal Tes Menulis Puisi Pada pertemuan kedua siklus III aspek menyusun kata-kata

1. Sekarang kita berada ditengah- tengah sawah perhatikan kegiatan yang kamu

lihat disekelilingmu

Buatlah puisi dua – tiga bait yang bertemakan pertanian sesuai dengan

gagasan pilihan kata-katamu sehingga menjadi kalimat puisi yang bermakna

dan benar !

2. Bacalah karyamu didepan kelas

3. Serahkan karya puisimu kepada guru

137

Dokumen SUASANA PEMBELAJARAN PUISI PADA SIKLUS III

PADA PERTEMUAN PERTAMA

Suasana pembelajaran puisi di kelas

Lokasi pembelajaran puisi di pasar

138

Suasana pembelajaran puisi di pasar yang dipandu guru dan disaksikan peneliti

Suasana pembelajaran puisi di pasar yang dipandu guru dan disaksikan peneliti

139

Dokumen SUASANA PEMBELAJARAN PUISI PADA SIKLUS III

PADA PERTEMUAN KEDUA

Suasana pembelajaran puisi di kelas

Suasana pembelajaran puisi di sawah yang dipandu guru

140

Suasana Siswa mengamati sawah dan menulis kata-kata yang disaksikan guru dan peneliti

Suasana Siswa mengamati sawah dan menulis kata-kata yang disaksikan guru dan peneliti

141

Lampiran : 14

Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas

Siklus III Siklus III

No Aspek yang diamati Rendah Sedang Tinggi

1 Aktif mmemperhatikan penjelasan guru v

2 Aktif menjawab pertanyaan guru v

3 Kesungguhan siswa dalam mengikuti

pelajaran

v

4 Kesungguhan siswa dalam berlatih

menulis puisi

v

5 Rasa ingin tahu siswa meningkat v

6 Kerjasama dalam kelompok v

7 Keaktifan dalam kelompok v

Catatan :

1. dikatakan rendah, jika kurang 40 % dari jumlah siswa yang hadir

2. Dikatakan sedang, jika lebih 40 % sampai 70 % dari jumlah siswa yang hadir

3. Dikatakan tinggi, jika lebih dari 70 % sampai 100 % dari jumlah siswa yang

hadir.

Observer 1 Observer 2

Trisnanto Utami Sri Margiati NIP : 131179502 NIP : 19550604197502 2 003

142

Lampiran : 15 Lembar Observasi

Guru dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas Siklus III

Siklus III No Aspek yang diamati

Rendah Sedang Tinggi 1 Aktif mmemperhatikan penjelasan guru v

2 Aktif menjawab pertanyaan guru v

3 Kesungguhan siswa dalam mengikuti

pelajaran

v

4 Kesungguhan siswa dalam berlatih

menulis puisi

v

5 Rasa ingin tahu siswa meningkat v

6 Kerjasama dalam kelompok v

7 Keaktifan dalam kelompok v

Catatan : 1. Dikatakan rendah, apabila ketrampilan guru dalam mengajar dapat bertahan

dari 1-10 menit 2. Dikatakan sedang apabila ketrampilan guru dalam mengajarr dapat bertahan

dari 11- 20 menit 3. Dikatakan tinggi, apabila ketrampilan guru dalam mengajar dapat bertahan >

20 menit Catatan khusus ; 1. Minat siswa dalam mapel puisi kurang

2. Media yang digunakan kurang menarik Observer 1 Observer 2

Trisnanto Utami Sri Margiati NIP :131179502 NIP : 19550604197502 2 003

143

Lampiran : 16

LEMBAR PENILAIAN ASPEK GAGASAN Indikator Penilaian Menulis Puisi

1. Prosedur : Tes Proses 2. Jenis : Perbuatan 3. Teknik : Unjuk Kerja 4. Bentuk : Rubrik Pengamatan

No Aspek Skor Deskriptor Nilai

1 Gagasan 5 Penyusunan kata-kata

sesuai dengan gagasan

4 Penyusunan kata-kata

kurang sesuai dengan

gagasan

3 Penyusunan kata-kata

tidak sesuai dengan

gagasan

144

Lampiran : 17 LEMBAR PENILAIAN ASPEK MENENTUKAN TEMA

Indikator Penilaian Menulis Puisi 1. Prosedur : Tes Proses 2. Jenis : Perbuatan 3. Teknik : Unjuk Kerja 4. Bentuk : Rubrik Pengamatan

No Aspek Skor Deskriptor Nilai

1 Tema 5 Penyusunan kata-kata

sesuai dengan gagasan dan

tema

4 Penyusunan kata-kata

kurang sesuai dengan

gagasan dan tema

3 Penyusunan kata-kata

tidak sesuai dengan

gagasan dan tema

145

Lampiran : 18

LEMBAR PENILAIAN ASPEK MEMILIH KATA-KATA Indikator Penilaian Menulis Puisi

1. Prosedur : Tes Proses 2. Jenis : Perbuatan 3. Teknik : Unjuk Kerja 4. Bentuk : Rubrik Pengamatan

No Aspek Skor Deskriptor Nilai

1 Pilihan kata-kata 5 Pilihan kata-kata sesuai

dengan gagasan dan tema

4 Pilihan kata-kata kurang

sesuai dengan gagasan dan

tema

3 Pilihan kata-kata tidak

sesuai dengan gagasan dan

tema

146

Lampiran : 19

LEMBAR PENILAIAN ASPEK MENYUSUN KATA Indikator Penilaian Menulis Puisi

1. Prosedur : Tes Proses 2. Jenis : Perbuatan 3. Teknik : Unjuk Kerja 4. Bentuk : Rubrik Pengamatan

No Aspek Skor Deskriptor Nilai

1 Menyusun kata-kata 5 Penyusunan kata-kata

sesuai dengan gagasan,

tema, tatanan bahasa

4 Penyusunan kata-kata

kurang sesuai dengan

gagasan, tema, dan tatanan

bahasa

3 Penyusunan kata-kata tidak

sesuai dengan gagasan,

tema, dan tatanan bahasa

Keterangan : Untuk mencari nilai dari setiap siswa dapat menggunakan teknik penilaian sebagai berikut : 1. Jumlah 5 berarti baik sekali, nilai 4 berarti baik, nilai 3 berarti kurang baik 2. Jumlah nilai diperoleh dari menjumlahkan dari aspek penilaian yang diperoleh

siswa 3. Nilai akhir diolah menggunakan rumus : Tota nilai X 100 = NA 3