peningkatan kemampuan menjalankan aplikasi penggolah angka

12
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018 ISSN: 2442–2525 290 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA MELALUI PENGGUNAAN VIDEO INTERAKTIF BERBASIS WEB-BLOG Siti Rosyidah SMP Negeri 2 Probolinggo, Jalan Dr. Moch. Saleh No.7 Probolinggo E_mail: [email protected] Abstrak: Penerapkan media pembelajaran inovatif melalui penggunaan video interaktif berbasis web-blog ini mampu menambah minat belajar peserta didik dan memudahkan mereka dalam menjalankan aplikasi pengolah angka. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus dengan 2 kali pertemuan setiap siklusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan hasil belajar peserta didik meningkat dari ketuntasan klasikal 61,11% pada siklus I menjadi 80,56% pada siklus II. Sedangkan nilai rata-rata kelas dari 70,44 pada siklus I meningkat menjadi 82,11 pada siklus II. Hasil belajar tersebut telah melampaui batas KKM yakni 76 dengan prosentase ketuntasan minimal 75%. Kata Kunci: Menjalankan aplikasi pengolah angka, video interaktif berbasis web-blog PENDAHULUAN Dunia pendidikan nasional terus berbenah dan berinovasi seiring pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi. Penguasaan teknologi dalam hal penggunaan sebuah software komputer khususnya aplikasi pengolah angka telah menjadi tuntutan dunia kerja. Hal ini menuntut kualitas pembelajaran di sekolah harus mampu menghasilkan keahlian yang relevan dengan tuntutan tersebut dunia kerja tersebut. Untuk menguasai sebuah program pengolah angka, maka peserta didik harus mampu menjalankan seluruh perintah program dan membuat syntax rumus dengan tepat agar running formula perhitungan menjadi benar dan akurat. Kegiatan pembelajaran pun harus menekankan pada metode demonstrasi dan repetisi praktek yang benar dan terarah serta dikemas secara menarik, bermakna, dan berpusat pada aktifitas peserta didik (student center). Namun pada kenyataannya, masih banyak peserta didik yang pasif, kegiatan belajar mengajar kurang interaktif, dan pembelajaran terkesan ‘selesai’ di dalam ruang kelas saja. Selain itu, hasil belajar peserta didik pun belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yakni 76 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 75 %, Di sisi lain, kini tantangan guru adalah dihadapkan pada pengajaran peserta didik generasi era milenial. Mereka adalah anak-anak yang hidup di jaman yang serba canggih dan tak lepas dari pengaruh internet. Ketertarikan mereka dalam melihat tampilan audio– visual dengan gambar bergerak, berwarna, dan menarik untuk dilihat lebih besar dibandingkan sekedar menelaah tulisan statis pada buku konvensional.

Upload: others

Post on 01-May-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018

ISSN: 2442–2525

290

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA MELALUI PENGGUNAAN VIDEO INTERAKTIF BERBASIS WEB-BLOG

Siti Rosyidah SMP Negeri 2 Probolinggo, Jalan Dr. Moch. Saleh No.7 Probolinggo

E_mail: [email protected]

Abstrak: Penerapkan media pembelajaran inovatif melalui penggunaan video interaktif berbasis web-blog ini mampu menambah minat belajar peserta didik dan memudahkan mereka dalam menjalankan aplikasi pengolah angka. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus dengan 2 kali pertemuan setiap siklusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan hasil belajar peserta didik meningkat dari ketuntasan klasikal 61,11% pada siklus I menjadi 80,56% pada siklus II. Sedangkan nilai rata-rata kelas dari 70,44 pada siklus I meningkat menjadi 82,11 pada siklus II. Hasil belajar tersebut telah melampaui batas KKM yakni 76 dengan prosentase ketuntasan minimal 75%. Kata Kunci: Menjalankan aplikasi pengolah angka, video interaktif berbasis

web-blog

PENDAHULUAN

Dunia pendidikan nasional terus

berbenah dan berinovasi seiring

pesatnya ilmu pengetahuan dan

teknologi di era globalisasi. Penguasaan

teknologi dalam hal penggunaan sebuah

software komputer khususnya aplikasi

pengolah angka telah menjadi tuntutan

dunia kerja. Hal ini menuntut kualitas

pembelajaran di sekolah harus mampu

menghasilkan keahlian yang relevan

dengan tuntutan tersebut dunia kerja

tersebut.

Untuk menguasai sebuah program

pengolah angka, maka peserta didik

harus mampu menjalankan seluruh

perintah program dan membuat syntax

rumus dengan tepat agar running

formula perhitungan menjadi benar dan

akurat. Kegiatan pembelajaran pun harus

menekankan pada metode demonstrasi

dan repetisi praktek yang benar dan

terarah serta dikemas secara menarik,

bermakna, dan berpusat pada aktifitas

peserta didik (student center). Namun

pada kenyataannya, masih banyak

peserta didik yang pasif, kegiatan belajar

mengajar kurang interaktif, dan

pembelajaran terkesan ‘selesai’ di dalam

ruang kelas saja. Selain itu, hasil belajar

peserta didik pun belum memenuhi

kriteria ketuntasan minimal yang

ditetapkan yakni 76 dengan persentase

ketuntasan klasikal sebesar 75 %,

Di sisi lain, kini tantangan guru

adalah dihadapkan pada pengajaran

peserta didik generasi era milenial.

Mereka adalah anak-anak yang hidup di

jaman yang serba canggih dan tak lepas

dari pengaruh internet. Ketertarikan

mereka dalam melihat tampilan audio–

visual dengan gambar bergerak,

berwarna, dan menarik untuk dilihat

lebih besar dibandingkan sekedar

menelaah tulisan statis pada buku

konvensional.

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018

ISSN: 2442–2525

291

Berdasarkan pengamatan awal

pada pra siklus yang dilakukan selama

bulan Agustus 2017 yang dilakukan pada

peserta didik kelas VIII-E dengan jumlah

peserta didik sebanyak 36 orang, guru

menemukan gambaran, antara lain:

1)metode pembelajaran guru belum

sepenuhnya mampu menciptakan

lingkungan belajar yang bermakna bagi

peserta didik; 2)penggunaan media

pembelajaran belum mampu

merangsang minat belajar peserta didik;

3)Peserta didik kurang antusias

mengikuti pembelajaran; dan 4)hasil

belajar berupa ulangan harian masih

memperoleh ketuntasan klasikal sebesar

44,44 %. Gambaran pengamatan

terhadap hasil belajar peserta didik pada

tahap pra-siklus terlihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 1 Frekuensi dan Persentase Jenjang Kemampuan Menjalankan Perintah Program Pengolah Angka (Pra-Siklus)

Rentang

Nilai Kategori Frekuensi Persentase Rata-rata

Ketuntasan

Klasikal

86—100 Tinggi 5 13,89 %

57,44 44,44 %

76—85 Sedang 11 30,56 %

60—75 Kurang 1 2,78 %

< 60 Tidak

Mampu 19 52,78 %

Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat

diketahui bahwa peserta didik yang

termasuk kemampuan menjalankan

perintah program kategori tinggi

sebanyak 5 orang (13,89%) dan yang

tergolong kemampuan menjalankan

perintah program kategori sedang

sebanyak 11 orang (30,56%). Sementara,

1 orang (2,78%) peserta didik tergolong

berkemampuan kurang dan 19 orang

(52,78%) peserta didik tergolong tidak

mampu. Rata-rata nilai yang dicapai

peserta didik masih di bawah KKM, yakni

KKM yang ditetapkan sebesar 76,

sedangkan rata-rata nilai kelas sebesar

57,44. Ketuntasan klasikal juga masih

dibawah 75%, yakni hanya mencapai

44,44 % saja.

Oleh karena itu, guru berupaya

menggunakan media pembelajaran

inovatif untuk mengatasi permasalahan

tersebut, yaitu dengan menggunakan

media pembelajaran berbentuk video

interaktif berbasis web-blog. Video yang

berukuran 1,86 Giga Byte, durasi 1 jam

26 menit 14 detik, dengan frame width

1280 dan frame height 720 tersebut

digunakan secara berkelompok dengan

mengakses web-blog http://www.

sinaubareng17.blogspot.co.id. Media

pembelajaran tersebut dipilih karena

desain video tersebut bersifat audio-

visual sehingga dipandang mampu

memudahkan peserta didik mempelajari

penggunaan sebuah aplikasi secara

sistematis dan terarah.

Penggunaan media pembelajaran

dapat memudahkan peserta didik dalam

memahami materi yang disampaikan

oleh guru. Di dalam Anitah, dkk (2008 :

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018

ISSN: 2442–2525

292

modul 5), Association for Educational

Communications and Technology (AECT,

1977) mendefinisikan media sebagai

segala bentuk benda yang digunakan

untuk menyalurkan informasi. Selain itu,

berbeda pendapat dengan Briggs (1977),

yang mengatakan bahwa media pada

hakikatnya adalah peralatan fisik utnuk

membawakan atau menyempurnakan isi

pembelajaran contoh buku, video tape,

slide, suara guru, atau perilaku yang tak

terucap (non-verbal). Kemudian dalam

modul 5 tersebut juga mencantumkan

pendapat dari Gerlach & Ely (1980)

yakni “media adalah grafik, fotografi,

elektronik, atau alat–alat mekanik untuk

menyajikan, memproses, dan menjelas-

kan informasi lisan atau visual.”

Selanjutnya pernyataan lebih

khusus dikemukakan oleh Arsyad (2011 :

3) yang mengungkapkan bahwa media

dalam proses belajar mengajar

diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis, atau elektronis untuk

memproses dan menyusun kembali

informasi baik yang bersifat visual

maupun verbal. Sedangkan menurut

Indriana (2011:16) juga memberikan

penjelasan bahwa ”media pembelajaran

adalah semua bahan dan alat fisik yang

mungkin digunakan untuk

mengimplementasikan pengajaran dan

memfasilitasi prestasi siswa terhadap

sasaran atau tujuan pengajaran.”

Pemilihan media pembelajaran

yang tepat sangat penting guna

memberikan pengalaman belajar yang

bermakna dan menyenangkan bagi

peserta didik. Menurut Susilana dan

Riyana (2011:70-72) mengemukakan

pendapat bahwa kriteria umum

pemilihan media pembelajaran adalah

harus bersesuaian dengan tujuan

pembelajaran (instructional goals),

materi pembelajaran (instructional

contents), karakteristik pembelajaran

atau karakteristik peserta didik, teori

yang diangkat dari sebuah penelitian

yang teruji validitasnya, dan gaya belajar

atau kondisi psikologis peserta didik

Adapun tujuan yang ingin dicapai

pada penelitian ini antara lain: 1)untuk

mendeskripsikan peningkatan hasil

belajar peserta didik dalam menjalankan

aplikasi pengolah angka melalui

penggunaan media pembelajaran video

interaktif berbasis web-blog pada

peserta didik kelas VIII SMPN 2

Probolinggo Tahun Pelajaran 2017 –

2018; 2)untuk mendeskripsikan

peningkatan aktivitas belajar peserta

didik dalam menjalankan aplikasi

pengolah angka melalui penggunaan

media pembelajaran video interaktif

berbasis web-blog pada peserta didik

kelas VIII SMPN 2 Probolinggo Tahun

Pelajaran 2017 – 2018.

Penelitian tindakan kelas ini

diharapkan dapat mendatangkan

manfaat bagi guru sebagai salah satu

referensi dalam memberikan solusi guna

menerapkan penggunaan media

pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan

menarik perhatian peserta didik

sehingga dapat menghadirkan situasi

belajar yang bermakna bagi peserta

didik. Selain itu, penelitian ini juga dapat

bermanfaat bagi peserta didik agar dapat

mendatangkan gaya belajar yang aktif

dan menarik motivasi peserta didik

untuk memahami materi yang diajarkan

guru.

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018

ISSN: 2442–2525

293

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMP

Negeri 2 Probolinggo, Jalan Dr. Moch.

Saleh nomor 7, kota Probolinggo, Jawa

Timur. Penelitian dilakukan pada bulan

September sampai dengan Oktober 2017,

sebanyak 4 kali pertemuan dengan

alokasi waktu 2 x 40 menit setiap

pertemuan. Adapun subyek penelitian

adalah peserta didik kelas VIII-E SMP

Negeri 2 Probolinggo semester ganjil

tahun pelajaran 2017 – 2018 yang

berjumlah 36 peserta didik.

Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas model Kurt

Lewin yang terdiri dari empat komponen

tahapan, yaitu perencanaan (planning),

tindakan (acting), pengamatan

(observating), dan refleksi (reflecting).

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2

siklus, dengan rincian siklus I

dilaksanakan dengan 2x pertemuan dan

siklus II dengan 2x pertemuan. Setiap

pertemuan membutuhkan alokasi waktu

2x40 menit. Materi pelajaran dalam

penelitian ini adalah materi KD membuat

dokumen pengolah angka sederhana.

Teknik pengumpulan data

dilakukan dengan melakukan pengamat-

an terhadap proses belajar mengajar dan

hasil post test. Guru dan observer

melakukan pengamatan dengan

perekaman data yang meliputi proses

dan hasil pelaksanaan kegiatan

penelitian tindakan kelas.

Instrumen dalam penelitian ini

antara lain: (a)lembar observasi aktifitas

peserta didik pada siklus I dan II;

(b)lembar observasi guru pada siklus I

dan II; (c)angket peserta didik

penggunaan video interaktif berbasis

web-blog sebagai media pembelajaran

pada akhir siklus II , dan (d) tes hasil

belajar peserta didik dengan teknik

penilaian unjuk kerja (post test) pada

akhir siklus I dan II.

Data yang diperoleh pada setiap

kegiatan observasi dari setiap siklus

dianalisis secara deskriptif dengan

menggunakan teknik persentase untuk

melihat kecenderungan dalam proses

pembelajaran. Kegiatan analisis tersebut

meliputi pengamatan terhadap tingkat

keaktifan peserta didik dan hasil belajar

peserta didik. Hasil belajar peserta didik

berupa post test dapat diklasifikasikan

dalam 4 kategori, yatu: 1)kategori tinggi

jika rentang nilai peserta didik 86-100;

2)kategori sedang jika rentang nilai

peserta didik 76-85; 3)kategori kurang

jika rentang nilai peserta didik 60-75;

dan 4)kategori tidak mampu jika nilai

peserta didik < 60. Perhitungan hasil

belajar peserta didik tersebut akan

dibandingkan dengan kriteria ketuntasan

minimal setiap peserta didik sebesar 76

dan/atau persentase ketuntasan klasikal

sebesar 75%.

HASIL PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas ini

dilaksanakan mulai tanggal 26

September 2017 sampai dengan 24

Oktober 2017 yang terdiri dari 2 siklus

dengan 4 kali pertemuan, dengan rincian

siklus I terdiri dari 2 pertemuan dan

siklus II terdiri dari 2 pertemuan, dengan

alokasi waktu 2 x 40 menit setiap

pertemuan.

Pelaksanaan siklus I pertemuan 1

dilakukan pada tanggal 26 September

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018

ISSN: 2442–2525

294

2017 dan pertemuan 2 dilakukan pada

tanggal 3 Oktober 2017. Pada kegiatan

pelaksanaan siklus I guru melakukan

berbagai persiapan, diantaranya:

a)menganalisis indikator dan cakupan

materi pada SK dan KD yang akan

dipelajari; b)membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang akan

dilaksanakan dengan menggunakan

media pembelajaran video interaktif

berbasis web-blog yang dimainkan secara

berkelompok; c)membuat alat evaluasi

(post test) berupa soal kuis dengan

teknik penilaian unjuk kinerja yang akan

dilaksanakan pada akhir siklus I; dan

(d)membuat instrumen lembar observasi

guru dan peserta didik untuk mengetahui

keaktifan peserta didik selama

pembelajaran.

Pada pelaksanaan tindakan siklus

I, guru memberikan apersepsi terlebih

dahulu dan menyampaikan tujuan

pembelajaran. Kemudian guru

mendemonstrasikan cara menggunakan

video interaktif sebagai media belajar

peserta didik.

Hal-hal yang dilakukan dalam

proses pembelajaran tersebut adalah

(1)guru mengelompokkan peserta didik

yang terdiri dari 2 orang setiap

kelompok; (2)Guru mengarahkan setiap

kelompok untuk mulai mengakses web-

blog http://www. sinaubareng17.

blogspot.co.id dan mempelajari

postingan blog yang berkaitan dengan

aplikasi pengolah angka (spreadsheet);

(3)Setiap kelompok mengamati video

pembelajaran yang terdapat dalam web-

blog tersebut dengan seksama, dan

mencatat hal-hal yang dianggap penting

dengan panduan lembar kerja yang

diberikan guru. Pada siklus I pertemuan

1, peserta didik mempelajari video

pembelajaran bagian 1 dan 2, sedangkan

pada pertemuan 2, mereka mempelajari

video pembelajaran bagian 3 dan 4; dan

(4)peserta didik mempraktikkan Lembar

Praktikum melalui arahan dalam video

interaktif tersebut dengan mandiri,

kreativ, dan bertanggung jawab

Setelah pelaksanaan tindakan

pada siklus I, guru memperoleh

gambaran bahwa aktivitas peserta didik

belum maksimal dan hasil belajar-nya

pun masih belum memenuhi kriteria

ketuntasan minimal perseorangan

maupun ketuntasan klasikal. Gambaran

tersebut terlihat pada data tabel di

bawah ini :

Tabel 2 Frekuensi dan Persentase Jenjang Kemampuan Menjalankan

Perintah Program Pengolah Angka (Siklus I)

Rentang

Nilai Kategori Frekuensi Persentase Rata-rata

Ketuntasan

Klasikal

86 - 100 Tinggi 2 5,56 %

70,44 61,11% 76 – 85 Sedang 20 55,56 %

60—75 Kurang 3 8,33 %

<60 Tidak Mampu 11 30,56 %

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018

ISSN: 2442–2525

295

Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat

diketahui bahwa peserta didik yang

termasuk kemampuan menjalankan

perintah program kategori tinggi

sebanyak 2 orang (5,56%) dan yang

tergolong kemampuan menjalankan

perintah program kategori sedang

sebanyak 20 orang (55,56%). Sementara,

3 orang (8,33%) peserta didik tergolong

berkemampuan kurang dan 11 orang

(30,56%) peserta didik tergolong tidak

mampu. Rata-rata nilai yang dicapai

peserta didik masih di bawah KKM, yakni

KKM yang ditetapkan sebesar 76,

sedangkan rata-rata nilai kelas masih

sebesar 70,44.

Dari hasil refleksi dapat

disimpulkan bahwa aktivitas peserta

didik dalam pembelajaran belum

optimal. Hal ini disebabkan oleh (1)

kurang jelasnya arahan guru pada tahap

awal pembelajaran; (2) belum nampak

kesiapan peserta didik untuk belajar

menggunakan video interaktif berbasis

web-blog; (3) kurangnya alokasi waktu

untuk menggunakan video interaktif

berbasis web-blog sebagai media belajar;

(4) peserta didik belum terbiasa belajar

dengan menggunakan media belajar

video interaktif berbasis web-blog; dan

(5) kurangnya waktu yang disediakan

untuk mengerjakan post test. Belum

maksimalnya aktivitas peserta didik

tersebut berdampak pada perolehan

hasil belajar yang dicapai peserta didik.

Rata-rata kelas untuk skor menjalankan

perintah program masih berada di

bawah KKM yakni 70,44, dan 38,89%

dari jumlah peserta didik dalam kelas

memperoleh skor di bawah KKM.

Berdasarkan kondisi tersebut,

pelaksanaan tindakan pembelajaran

perlu dilanjutkan ke siklus II.

Pembelajaran siklus II

dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober

2017 dan 24 Oktober 2017. Pada

pertemuan 1 peserta didik menggunakan

media belajar video interaktif bagian 5

dan 6, sedangkan pada pertemuan 2

mereka menggunakan media belajar

video interaktif bagian 7. Hal yang

dilakukan dalam pembelajaran siklus II

adalah (1)guru mengajak peserta didik

untuk merefleksikan lagi pengalaman

belajar yang telah dilakukan pada siklus

I, (2)guru menjelaskan tujuan dan

aktivitas yang harus dilakukan peserta

didik pada kegiatan pembelajaran siklus

II, (3)guru menjelaskan target yang akan

dicapai dalam pembelajaran, (4)Guru

mengarahkan setiap kelompok untuk

mulai mengakses web-blog

http://www.sinaubareng17.blogspot.co.i

d dan mempelajari postingan blog yang

berkaitan dengan aplikasi pengolah

angka (spreadsheet); (5)Guru

mengarahkan setiap kelompok untuk

mengunduh video pembelajaran melalui

web-blog tersebut; (6)Guru

mendemonstrasikan dan juga

menjelaskan cara penggunaan video

interaktif berbasis web-blog secara

detail; (7)guru membagikan handout

berisi materi tambahan tentang

pembuatan rumus perhitungan data;

(8)peserta didik mempraktikkan lembar

praktikum dengan mengikuti setiap

perubahan frame pada video secara

sistematis. Pada tindakan perbaikan

pembelajaran siklus II, perhatian peserta

didik sudah tampak lebih baik. Hal ini

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018

ISSN: 2442–2525

296

terlihat dari antusisme peserta didik

untuk segera memulai pembelajaran.

Setelah pelaksanaan tindakan

pada siklus II, guru memperoleh

gambaran bahwa aktivitas peserta didik

sudah mulai tampak. Di awal

pembelajaran guru sudah dapat

mengamati bahwa peserta didik

bersemangat belajar dan ingin segera

menggunakan video interaktif berbasis

web-blog sebagai media belajar. Dengan

tingginya motivasi belajar peserta didik

tersebut berakibat meningkatnya hasil

belajar peserta didik. Gambaran tersebut

terlihat pada data tabel di bawah ini :

Tabel 3 Frekuensi dan Persentase Jenjang Kemampuan Menjalankan Perintah Program Pengolah Angka (Siklus II)

Rentang

Nilai Kategori Frekuensi Persentase Rata-rata

Ketuntasan

Klasikal

86 -100 Tinggi 18 50 %

82,11 80,56 % 76 - 85 Sedang 11 30,56 %

60 - 75 Kurang 2 5,56 %

< 60 Tidak Mampu 5 13,89 %

Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat

diketahui bahwa peserta didik yang

termasuk kemampuan menjalankan

perintah program kategori tinggi

sebanyak 18 orang (50 %) dan yang

tergolong kemampuan menjalankan

perintah program kategori sedang

sebanyak 11 orang (30,56 %).

Sementara, 2 orang (5,56 %) peserta

didik tergolong berkemampuan kurang

dan 5 orang (13,89 %) peserta didik

tergolong tidak mampu. Rata-rata nilai

yang dicapai peserta didik sudah

melampaui KKM, yakni KKM yang

ditetapkan sebesar 76, sedangkan rata-

rata nilai kelas sebesar 82,11 serta

ketuntasan klasikal sudah mencapai

80,56%.

Dari hasil refleksi siklus II dapat

disimpulkan bahwa aktivitas peserta

didik dalam pembelajaran dapat

dikatakan sudah optimal. Dalam aktivitas

pembelajaran, peserta didik sudah

menunjukkan keaktifan, antusiasme, dan

perhatian yang tinggi. Semua peserta

didik telah mampu mengumpulkan file

hasil post test unjuk kinerja dengan

jawaban yang relatif lengkap dan benar.

Hasil belajar yang dicapai peserta didik

telah menunjukkan ketuntasan belajar,

yakni telah mencapai KKM yang telah

ditentukan untuk KD tersebut. Oleh

karena itu, tindakan siklus II tersebut

dapat dikatakan berhasil dan tidak perlu

dilanjutkan ke siklus berikutnya.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Peningkatan Keaktifan Belajar Peserta didik

Peningkatan aktivitas belajar

menjalankan perintah aplikasi pengolah

angka peserta didik kelas VIII-E SMPN 2

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018

ISSN: 2442–2525

297

Kota Probolinggo terjadi pada siklus I

dan dan siklus II. Pada siklus I

peningkatan aktivitas belajar belum

begitu optimal. Peningkatan secara

optimal terjadi pada siklus II. Hal ini

terjadi karena adanya pengondisian dan

penyesuaian pembelajaran dengan

kebutuhan peserta didik. Penyesuaian

kebutuhan tesebut berkaitan dengan

penggunaan media pembelajaran inovatif

yang mampu menarik minat belajar

peserta didik.

Pada kegiatan pembelajaran pra

siklus diperoleh gambaran tentang

aktivitas peserta didik dalam

pembelajaran KD menjalankan perintah

program. Informasi tersebut

menggambarkan bahwa dalam

menjalankan perintah program, peserta

didik kurang menunjukkan sikap yang

serius yang tampak bahwa lebih dari

50% peserta didik pasif dalam praktik

pembelajaran. Dalam mempraktikkan

aplikasi MS Excel, sebagian besar peserta

didik belum mampu menggunakannya

sesuai prosedur yang benar.

Pembelajaran berlangsung monoton,

peserta didik pasif dan kurang

menunjukkan motivasi belajar yang baik.

Akibatnya, file hasil pekerjaan dan

jawaban terhadap tes ulangan harian

kurang sesuai dengan yang diharapkan.

Bahkan ada sebagian peserta didik yang

tidak mampu menyelesaikan soal praktik

dengan benar dan ada sebagian peserta

didik yang terlambat mengumpulkan file

hasil pekerjaanya.

Pada siklus I, ketika dalam

pembelajaran menjalankan perintah

program, guru menggunakan media

pembelajaran video interaktif berbasis

web-blog secara berkelompok dan

terlihat aktivitas peserta didik mulai

meningkat. Pada saat menerima arahan

dari guru pada awal pembelajaran,

sebagian besar peserta didik

menunjukkan perhatian yang baik.

Beberapa orang peserta didik

memberikan respon positif atas

penjelasan yang disampaikan guru

walaupun ada sebagian peserta didik

yang tampak kurang memperhatikannya.

Kenyataan ini juga menunjukkan adanya

peningkatan dalam hal aktivitas belajar

karena dalam pembelajaran sebelumnya,

peserta didik hanya memperoleh

penjelasan dari guru dengan metode

demonstrasi saja. Pada saat

pembelajaran dengan video interaktif

berbasis web-blog, sebagian besar

peserta didik tampak serius dan antusias.

Namun, mereka belum terbiasa belajar

melalui video interkatif secara mandiri.

Sehingga masih banyak peserta didik

yang belum maksimal menggunakannya

sebagai media belajar. Ketika ditugasi

oleh guru agar mengumpulkan file hasil

post test unjuk kinerja, seluruh peserta

didik menyerahkan file tersebut

walaupun ada sebagian peserta didik

yang belum selesai mengerjakan seluruh

soal praktik yang ditugaskan dan

terlambat mengumpulkannya.

Pada kegiatan pembelajaran

siklus II, aktivitas peserta didik

mengalami peningkatan yang signifikan.

Ketika guru bersama observer memasuki

kelas, hampir seluruh peserta didik

menyambutnya dengan baik dan

menampakkan kesiapan mereka untuk

menerima pembelajaran. Perhatian

peserta didik juga mennjukkan adanya

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018

ISSN: 2442–2525

298

peningkatan ketika guru memulai

pembelajaran. Peserta didik

memperhatikan secara cermat

penjelasan dan pengarahan yang

diberikan oleh guru. Dalam hal ini,

peserta didik tampak lebih responsif

dalam menanggapi arahan yang

dilakukan guru. Peserta didik

menunjukkan sikap rasa ingin tahu dan

merasa tertantang untuk bisa

menyelesaikan soal praktik melalui

media video interaktif berbasis web-blog

tersebut.

Peningkatan aktivitas peserta

didik juga tampak ketika menemui

kesulitan dalam menyelesaikan lembar

praktikum. Mereka sudah berani

bertanya, memberikan tanggapan yang

positif, dan bahkan mampu membuat

rumus perhitungan MS Excel dengan

mandiri. Peserta didik tampak lebih aktif

dan serius, serta secara antusias

mendiskusikan pemasalahan tersebut

dalam kelompoknya. Kegiatan

pembelajaran tampak menyenangkan

bagi peserta didik. Hal ini terlihat dari

raut wajah mereka yang gembira saat

belajar dengan menggunakan video

interaktif berbasis web-blog. Pada akhir

kegiatan pembelajaran, seluruh peserta

didik mengumpulkan file jawaban post

test unjuk kinerja dan hampir seluruh

peserta didik mampu menyelesaikan

semua butir soal praktikum serta tepat

waktu dalam mengumpulkannya.

Berdasarkan paparan di atas,

dapat disimpulkan bahwa pada tindakan

pembelajaran siklus II, telah terjadi

peningkatan yang signifikan aktivitas

belajar peserta didik untuk KD

menjalankan perintah program pengolah

angka untuk membuat dokumen

pengolah angka sederhana dengan MS

Excel. Peningkatan aktivitas tersebut

tampak pada beberapa hal, yakni (1)

perhatian peserta didik pada proses

pembelajaran menjadi lebih baik, (2)

keaktifan peserta didik dalam kerja

mandiri ataupun kelompok menjadi lebih

tinggi, (3) respon peserta didik pada

aktivitas pembelajaran menjadi lebih

positif, (4) minat belajar peserta didik

terbangun melalui interaksi antarteman,

(5) motivasi belajar dapat dipertahankan

karena adanya kegiatan belajar dengan

media video interaktif berbasis web-blog,

(6) antusiasme dan kegembiraan belajar

muncul dalam pembelajaran, (7)

keingintahuan peserta didik dalam

materi yang diajarkan meningkat, (8)

rasa tanggung jawab untuk

menyelesaikan post test mulai tampak,

dan (9) interaksi dan komunikasi kelas

dalam proses pembelajaran lebih

kondusif.

Kenyataan terjadinya peningkatan

pada proses tindakan pembelajaran di

atas menunjukkan bahwa melalui media

pembelajaran video interaktif berbasis

web-blog dengan berkelompok dapat

menciptakan kondisi belajar peserta

didik lebih aktif dan menyenangkan.

Terbukti dengan menggunakan media

belajar audio-visual dengan tampilan

yang menarik serta bersifat interaktif

dapat menumbuhkan minat belajar

peserta didik dan menumbuhkan

kreatifitas peserta didik dalam

menyelesaikan soal praktikum yang

diberikan oleh guru. Melalui penggunaan

video interaktif berbasis web-blog,

peserta didik terlibat secara aktif dalam

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018

ISSN: 2442–2525

299

menjalankan perintah program sehingga

peserta didik dapat mempelajari

pengetahuan yang berhubungan dengan

materi tersebut dan sekaligus

berpengaruh pada keahlian mereka

dalam mengoperasikan program

komputer selanjutnya.

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan temuan data

penelitian, hasil belajar yang dicapai

peserta didik dalam siklus I telah

mengalami peningkatan jika dibanding-

kan dengan hasil belajar pada tahap pra-

siklus dan hasil belajar yang dicapai

peserta didik dalam siklus II juga

mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan hasil belajar pada

siklus I. Peningkatan hasil belajar

tersebut dapat dilihat pada

perbandingan skor hasil menjalankan

perintah program yang dicapai peserta

didik pada pra siklus, siklus I dam siklus

II. Gambaran tersebut dapat dilihat

melalui tabel di bawah ini:

Tabel 4 Peningkatan Kemampuan Menjalankan Perintah Program Pengolah Angka

Peserta didik Kelas VIII-E SMPN 2 Kota Probolinggo

No Aspek Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Nilai Terendah 16 46 50

2 Nilai Tertinggi 92 94 100

3 Rerata Nilai 57,44 70,44 82,11

4 Ketuntasan Belajar 44,44 % 61,11 % 80,56 %

5 Kemampuan Tinggi 13,89 % 5,56 % 50 %

6 Kemampuan Sedang 30,56 % 55,56 % 30,56 %

7 Kemampuan Rendah 2,78 % 8,33 % 5,56 %

8 Kemampuan Zero 52,78 % 30,56 % 13,89 %

Berdasarkan Tabel 4 di atas, dapat

dikemukakan bahwa nilai kemampuan

peserta didik dalam menjalankan

perintah program mengalami

peningkatan setelah peserta didik diajar

dengan menggunakan media

pembelajaran video interaktif berbasis

web-blog secara berkelompok. Nilai

terendah peserta didik yang sebelumnya

16 karena meningkat menjadi 46 pada

siklus I dan meningkat lagi menjadi 50

pada siklus II. Nilai tertinggi dari pra

siklus 92, pada siklus I 94 dan meningkat

pada siklus II 100. Sedangkan rata-rata

skor peserta didik dari seluruh kelas

mengalami peningkatan, yakni dari 57,44

pada pra siklus menjadi 70,44 pada

siklus I dan meningkat signifikan

menjadi 82,11 pada siklus II.

Dilihat dari ketuntasan belajar

peserta didik dalam mencapai KKM (76),

dapat dikatakan pembelajaran KD

menjalankan perintah program telah

tuntas bagi peserta didik kelas VIII-E

SMPN 2 Kota Probolinggo setelah

mendapatkan tindakan pada siklus II. Hal

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018

ISSN: 2442–2525

300

ini dapat dilihat dari persentase jumlah

peserta didik yang telah mencapai KKM.

Pada pra siklus jumlah peserta didik

yang mencapai KKM hanya 44,44%, pada

siklus I jumlah peserta didik yang

mencapai KKM 61,11%, sedangkan pada

siklus II jumlah peserta didik yang

mencapai KKM sebanyak 80,56%.

Tingginya tingkat keberhasilan

peserta didik dan tercapainya ketuntasan

belajar menjalankan perintah program

kemungkinan disebabkan oleh

kesesuaian antara media pembelajaran

dengan gaya belajar peserta didik.

Melalui penggunaan video interaktif

berbasis web-blog peserta didik merasa

gembira dan tertantang untuk

mempraktekkan semua arahan praktek

yang terdapat dalam video. Di sisi lain,

dengan penggunaan media belajar yang

bersifat interaktif dan dikemas secara

multimedia, terbukti mampu

memudahkan peserta didik dalam

menguasai sebuah program aplikasi.

Sehingga hal ini dapat berpengaruh pada

peningkatan capaian perolehan hasil

belajar peserta didik.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis pembahasan

hasil penelitian tindakan kelas ini, dapat

disimpulkan bahwa aktivitas belajar

menjalankan perintah program pengolah

angka peserta didik kelas VIII-E SMPN 2

Kota Probolinggo setelah diajar melalui

penggunaan media pembelajaran inovatif

berupa video interaktif berbasis web-blog

mengalami peningkatan. Hal ini terbukti

dengan menggunakan media belajar

audio-visual dengan tampilan yang

menarik serta bersifat interaktif dapat

menumbuhkan minat belajar peserta

didik dan menumbuhkan kreatifitas

peserta didik dalam menyelesaikan soal

praktikum yang diberikan oleh guru.

Pengunaan media pembelajaran video

interaktif berbasis web-blog merupakan

sesuatu hal yang baru, menantang, dan

menyenangkan bagi peserta didik

sehingga mampu meningkatkan motivasi

dan minat belajar yang mendorong

aktivitas belajar peserta didik meningkat.

Kemampuan menjalankan

perintah program peserta didik kelas

VIII-E SMPN 2 Kota Probolinggo

meningkat setelah mendapatkan

pengalaman belajar melalui penggunaan

media pembelajaran inovatif video

interaktif berbasis web-blog. Melalui

penggunaan video interaktif berbasis

web-blog, peserta didik terlibat belajar

secara aktif dalam menjalankan perintah

program sehingga peserta didik dapat

mempelajari prosedur mengoperasikan

aplikasi pengolah angka MS Excel dengan

benar. Selain itu, faktor tingginya minat

dan motivasi peserta didik mendorong

tingginya aktivitas belajar sehingga

menunjang tercapainya hasil belajar

yang lebih baik.

SARAN

Berdasarkan proses dan temuan

penelitian yang dikemukakan di depan,

ada sejumlah saran yang perlu

disampaikan kepada beberapa pihak

terkait. Pihak-pihak yang terkait dengan

penelitian ini di antaranya : 1) kepada

guru TIK (Teknologi Informasi dan

Komunikasi, disampaikan bahwa

pembelajaran menggunakan media

pembelajaran inovatif video interaktif

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJALANKAN APLIKASI PENGGOLAH ANGKA

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 3, Juli 2018

ISSN: 2442–2525

301

berbasis web-blog memberikan

pengalaman belajar yang signifikan

kepada peserta didik terutama dalam

pembelajaran mengoperasikan sebuah

aplikasi komputer. Selain itu, media

video interaktif merupakan sarana

belajar audio visual yang mampu

menarik minat belajar siswa dan dapat

digunakan oleh peserta didik kapan saja

dan dimana saja; 2) kepada peserta didik

SMPN 2 Kota Probolinggo, disampaikan

bahwa melalui penggunaan media

pembelajaran inovatif video interaktif

berbasis web-blog dapat mendorong

aktivitas belajar dan memudahkan

pemahaman mereka dalam menguasai

sebuah aplikasi komputer; 3) kepada

pihak sekolah, disarankan agar

memberikan fasilitas dan media yang

memadai untuk pembelajaran TIK.

Fasilitas dan media tersebut terutama

terkait dengan media pembelajaran

inovatif video interaktif berbasis web-

blog, aplikasi belajar education games

dan digital application learning lainnya;

dan 3)kepada peneliti lanjutan,

disampaikan bahwa penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas

yang menerapkan penggunaan media

pembelajaran inovatif video interaktif

berbasis web-blog untuk mengatasi

masalah kelas dalam pembelajaran

mengoperasikan sebuah aplikasi

komputer, serta peneliti lanjutan juga

dimungkinkan menggunakan informasi

dari temuan penelitian ini sebagai bahan

rujukan untuk penelitiannya yang

sejenis.

DAFTAR RUJUKAN: Anitah, Sri., dkk. 2008. Materi Pokok

Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Susilana, R. dan Riyana, C. 2011. Media Pembelajaran : Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima.