bab ii kajian teori a. kemampuan mengenal angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/daryati bab...

27
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1. Pengertian Kemampuan Mengenal Angka Kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Seseorang dapat melakukan sesuatu karena adanya kemampuan yang dimilikinya. Dalam pandangan Munandar, kemampuan ini ialah potensi seseorang yang merupakan bawaan sejak lahir serta dipermatang dengan adanya pembiasaan dan latihan, sehingga ia mampu melakukan sesuatu (Susanto, 2011: 98). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan adalah daya yang dihasilkan dari pembawaan dan juga latihan yang mendukung individu dalam menyelesaikan tugasnya. Berkaitan dengan kemampuan mengenal angka, menurut Hurlock (1978: 51-52), seiring dengan perkembangan pemahaman bilangan permulaan ini, menyatakan bahwa konsep yang dimulai dipahami anak sejalan dengan bertambahnya pengalaman yang dialami anak, di antaranya konsep bilangan. Konsep bilangan berhubungan dengan kata-kata, ketika anak mulai bicara. Pengalaman yang dialami anak, di antaranya konsep bilangan. Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Upload: vudang

Post on 07-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kemampuan Mengenal Angka

1. Pengertian Kemampuan Mengenal Angka

Kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai

hasil dari pembawaan dan latihan. Seseorang dapat melakukan sesuatu karena

adanya kemampuan yang dimilikinya. Dalam pandangan Munandar,

kemampuan ini ialah potensi seseorang yang merupakan bawaan sejak lahir

serta dipermatang dengan adanya pembiasaan dan latihan, sehingga ia mampu

melakukan sesuatu (Susanto, 2011: 98).

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan kemampuan adalah daya yang dihasilkan dari pembawaan dan juga

latihan yang mendukung individu dalam menyelesaikan tugasnya.

Berkaitan dengan kemampuan mengenal angka, menurut Hurlock (1978:

51-52), seiring dengan perkembangan pemahaman bilangan permulaan ini,

menyatakan bahwa konsep yang dimulai dipahami anak sejalan dengan

bertambahnya pengalaman yang dialami anak, di antaranya konsep bilangan.

Konsep bilangan berhubungan dengan kata-kata, ketika anak mulai bicara.

Pengalaman yang dialami anak, di antaranya konsep bilangan.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

Kemampuan mengenal angka termasuk dalam perkembangan kognitif

yang merupakan dasar bagi perkembangan intelegensi pada anak. Intelegensi

merupakan suatu proses berkesinambungan yang menghasilkan struktur dan

diperlukan dalam interaksi dan lingkungan. Dari interaksi dengan lingkungan

individu akan memperoleh pengetahuan dengan menggunakan asimilasi,

akomodasi dan dikendalikan oleh prinsip keseimbangan (Saputra dan

Rudyanto, 2005: 165).

Pengalaman yang dialami seorang anak mempengaruhi konsep bilangan

anak, karena itulah secara umum anak yang memulai pendidikan di Taman

Kanak-kanak umumnya belajar arti bilangan lebih cepat dibandingkan dengan

yang tidak mengalami pendidikan di taman kanak-kanak (Ahmad Susanto,

2011: 107).

Materi tersebut terdapat dalam Kurikulum 2004 Standar Kompetensi

Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Alhfat. Materi yang diberikan diantaranya:

membilang, menyebut urutan bilangan dari 1 sampai 20, membilang (mengenal

konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 10; membuat urutan bilangan 1

– 10 dengan benda-benda; menghubungkan/memasangkan lambang bilangan

dengan benda-benda hingga 10 (anak tidak disuruh menulis), dan sebagainya.

2. Metode Pengembangan Kemampuan Mengenal Angka

Metode pembelajaran yang dikembangkan pada anak TK harus

disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Salah satu metode yang dapat

digunakan adalah metode bermain. Dalam Moeslichatoen (2004: 32),

dijelaskan bahwa apapun batasan yang diberikan tentang permainan bermain,

bermain membawa harapan dan antisipasi tentang dunia yang memberikan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

kegembiraan, dan memungkinkan anak berkhayal seperti sesuatu atau

seseorang, suatu dunia yang dipersiapkan untuk berpetualang dan mengadakan

telaah, suatu dunia anak-anak. Melalui bermain anak belajar mengendalikan

diri sendiri, memahami kehidupan, memahami dunianya. Jadi bermain

merupakan cermin perkembangan anak.

Menurut Sudjana (2005: 76), metode mengajar adalah cara yang

dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat

berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan metode mengajar sebagai

alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.dengan metode ini diharpkan

tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan belajar

mengajar guru.

Pemilihan metode yang akan digunakan dalam harus relevan dengan

tujuan penguasaan konsep, transisi dan lambang dengan berbagai variasi dan

materi, media dan bentuk kegiatan yang akan dilakukan. Metode pengembagan

kemampuan mengenal angka sebagai bagian dari kegiatan berhitung antara lain

meliputi (Depdiknas, 2007: 13):

a. Metode bercerita

Adalah cara bertutur kata dan menyampaikan cerita atau memberikan

penerangan kepada anak secara lisan. Jenisnya antara lain bercerita dengan

alat peraga, tanpa alat peraga, dengan gambar, dan lain-lain.

b. Metode bercakap-cakap

Adalah salah satu penyampaian bahan pengembangan yang dilaksanakan

melalui bercakap-cakap dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan guru,

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

atau anak dengan anak. Jenisnya antara lain: bercakap-cakap bebas,

berdasarkan gambar seri, atau berdasarkan tema.

c. Metode tanya jawab

Dilaksanakan degan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

memberikan rangsangan agar anak aktif untuk berpikir. Melalui pertanyaan

guru, anak akan berusaha untuk memahaminya dan menemukan

jawabannya.

d. Metode pemberian tugas

Adalah pemberian kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disiapkan

oleh guru.

e. Metode demonstrasi

Adalah suatu cara untuk mempertunjukkan atau memperagakan suatu objek

atau proses dari suatu kegiatan atau peristiwa.

f. Metode eksperimen

Adalah metode kegiatan dengan melakukan suatu percobaan dengan cara

mengamati proses dan hasil percobaan tersebut. Berbagai metode yang lain

pada dasarnya dapat digunakan di dalam permainan berhitung. Hal ini

disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan serta tergantung pada

kreativitas guru.

3. Tujuan Pengembangan Kemampuan Mengenal Angka

Hurlock (1978: 45) juga mengemukakan bahwa hal-hal penting dalam

perkembangan konsep meliputi : kemampuan untuk melihat adanya hubungan,

kemampuan untuk menguasai arti yang tersirat, dan kemampuan bernalar.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

Tujuan program kegiatan belajar anak TK adalah untuk membantu

meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan, ketrampilan dan

daya cipta, yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungan dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya

(Moeslichatoen, 2004: 3).

Berkaitan dengan kemampuan mengenal angka, dikemukakan dalam

Depdiknas (2007: 10) bahwa kemampuan mengenal bilangan (angka) untuk

anak usia 5 sampai 6 tahun, yaitu :

a. Anak dapat menyebutkan angka sampai 20 secara urut.

b. Menunjukkan angka 1 sampai 20 secara anak.

c. Menunjuk jumlah benda secara urut.

d. Mencari angka sesuai dengan jumlah benda.

e. Menunjukkan kumpulan benda yang jumlahnya sama, tidak sama, lebih

banyak dan lebih sedikit.

f. Menyebutkan kembali benda-benda yang baru dilihatnya.

Dalam panduan Seri Model Pembelajaran di TK (Depdiknas, 2007: 1),

bahwa secara umum permainan berhitung permulaan di TK untuk mengetahui

dasar-dasar pembelajaran berhitung sehinggga pada saatnya nanti anak akan

lebih siap mengikuti pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya yang

lebih kompleks. Adapun tujuan secara khusus adalah : (1) dapat berpikir logis

matematis sejak dini, melalui pengamatan terhadap benda-benda konkrit,

gambar-gambar atau angka-angka yang terdapat di sekitar anak, (2) dapat

menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan masyaralat yang dalam

kesehariannya memerlukan keterampilan berhitung, (3) memiliki ketelitian,

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi, (4) memiliki pemahaman

konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan urutan

sesuatu peristiwa yang terjadi di sekitarnya, dan (5) memiliki kreativitas dan

imajinasi dalam menciptakan sesuau secara spontan.

4. Fungsi Kemampuan Mengenal Angka Pada anak Usia Dini

Kemampuan mengenal angka pada anak usia dini merupakan salah satu

upaya pengenalan konsep matematika sejak dini. Menurut Suyanto (2005: 55),

fungsi matematika sebenarnya bukan sekedar untuk berhitung, tetapi untuk

mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak terutama asek kognitif.

Disamping itu, menurut Gardner (Suyatno, 2005: 55), matematika juga

berfungsi untuk mengembangkan kecerdasan anak, khususnya kecerdasan yang

disebuk dengan istilah logico matgematic.

Pembelajaran mengenal angka memiliki fungsi yang cukup beragam

diantaranya adalah agar anak mampu mengetahui angka dengan aktivitas

konkrit, selain itu Sriningsih (2008: 63) menyatakan bahwa anak mendapatkan

pemahaman terhadap nilai dan tempat, misalnya dapat membedakan angka 14

dengan angka 41. Selain itu juga terdapat fungsi pembelajaran bilangan bagi

anak usia TK antara lain:

a. Anak menjadi familiar degan angka yang akan ditemui disepanjang

kehidupannya, karena pada dasarnya anak tidak akan terlepas dari angka.

b. Dengan adanya pembelajaran bilangan bagi anak usia TK, akan lebih

mudah memberi pemahaman arti angka, maksud dari angka tersebut baik

secara abstrak maupun konkrit.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

c. Mengenal bilangan bisa menjadi salah satu cara untuk melatih daya ingat

anak.

5. Prinsip Pelaksanaan Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka

Para psikologi perkembangan menyadari bahwa gambaran pola

perkembangan yang tepat merupakan dasar untuk memahami anak-anak.

Mereka juga mengetahui bahwa diperlukan pengetahuan tentang apa yang

menyebabkan adanya variasi dalam perkembangan untuk memahami setiap

anak-anak secara pribadi (Hurlock, 1978: 22).

Untuk mencapai suatu pembelajaran yang efektif, maka pada

pelaksanaannya harus memperhatikan beberapa prinsip-prinsip perkembangan

yang dikemukakan oleh Bredekamp, S & Copple (dalam Hartati, 2005: 12)

meliputi:

a. Aspek-aspek perkembangan anak seperti fisik, sosial, emosioal, dan

kognitif satu sama lain saling terkait erat. Perkembangan dalam satu ranah

berpengaruh dan dipengaruhi oleh perkembangan dalam ranah-ranah yang

lain. Perkembangan dalam satu ranah dapat membatasi atau mendukung

perkembangan yang lain.

b. Perkembangan terjadi dalam suatu urutan. Kemampuan, keterampilan, dan

pengetahuan dibangun berdasarka pada apa yang telah diperoleh terdahulu.

c. Perkembangan berlangsung dengan rentang yang bervariasi antara anak

dan juga antar bidang perkembangan dari masing-masing fungsi.

d. Pengalaman awal memiliki pengaruh kumulatif dan terunda terhadap

perkembangan anak. Pengalaman-pengalaman awal anak bersifat kumulatif

dalam arti bahwa jika suatu pengalaman terjadi, maka pengalaman itu

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

jarang bisa memiliki sedikit pengaruh. Sebaliknya, jika pengalaman

tersebut sering terjadi, maka pengaruhnya bisa kuat, kekal, dan bahkan

semakin bertambah.

Menurut Partini (2010: 78), pada kecerdasan mengenal angka pada anak

usia dini orientasinya adalah anak mampu menggunakan logika sederhana.

Pada awalnya anak harus dikenalkan satu persatu angka daar yang harus

dihapalnya. Orang tua dapat mengajarkannya dengan nyanyian, mengenalkan

angka 0 sampai 10 dengan menghitung jumlah hari-jarinya juga cukup

membantu. Selanjutnya adalah mengajari anak berpikir logis dalam arti

memahami rumus-rumus sebab akibat yang dilambangkan dengan penambahan

(penjumlahan), pengurangan, pembagian serta pengalian.

Pelaksanaan pendidikan pada anak usia dini sangat ideal dikembangkan

dengan prinsip-prinsip yang tepat. Pendidikan anak usia dini pelaksanaan

menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut (Forum PAUD, dalam Kuntojo,

2010):

a. Berorientasi pada Kebutuhan Anak

Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada

kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan

upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek

perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual,

bahasa, motorik, dan sosioemosional.

b. Belajar melalui bermain

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

Bermain merupakan saran belajar anak usia dini. Melalui bermain anak

diajak untuk bereksplorasi, menemukan, memanfaatkan, dan mengambil

kesimpulan mengenai benda disekitarnya.

c. Menggunakan lingkungan yang kondusif

Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan

menyenangkan dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang

dapat mendukung kegiatan belajar melalui bermain.

d. Menggunakan pembelajaran terpadu

Pembelajaran pada anak usia dini harus menggunakan konsep pembelajaran

terpadu yang dilakukan melalui tema. Tema yang dibangun harus menarik

dan dapat membangkitkan minat anak dan bersifat kontekstual. Hal ini

dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbegai konsep secara mudah

dan jelas sehingga pembelajaran menjadi mudah dan bermakna bagi anak.

e. Mengembangkan berbagai kecakapan hidup

Mengembangkan keterampilan hidup dapat dilakukan melalui berbagai

proses pembiasaan. Hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk menolong

diri sendiri, mandiri dan bertanggungjawab serta memiliki disiplin diri.

f. Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar

Media dan sumber pembelajaran dapat berasal dari lingkungan alam sekitar

atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik/guru.

g. Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar

Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap

dimulai dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Agar konsep

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

dapat dikuasai dengan baik hendaknya guru menyajikan kegiatan-kegiatan

yang berulang.

Mengenal angka merupakan bagian dari kemampuan kognitif. Agar

pelaksanaan bidang pengembangan kognitif yaitu membilang di Taman Kanak-

kanak dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan, maka prinsip

langkah-langkah pelaksanaan kemampuan mengenal angka dapat dilakukan

sebagai berikut (Depdiknas, 2007: 16) :

a. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menghubungkan pengetahuan

yang sudah diketahui dengan pengetahuan yang baru diperolehnya.

Misalnya : mengenalkan konsep bilangan 1 – 10 dengan menghubungkan

lambang bilangannya.

b. Dalam memberikan kegiatan pengembangan kognitif, terutama untuk

kegiatan persiapan pengenalan konsep bilangan, hendaknya guru-guru

memperhatikan masa peka.

c. Untuk mencapai kemampuan pengembangan kognitif tidak semua

dilaksanakan sekaligus dalam satu kegiatan, akan tetapi dapat dilakukan

secara bertahap dengan keadaan dan tingkat perkembangan anak.

d. Dalam memberikan kegiatan pengembangan mengacu pada kompetensi

yang hendak dicapai dan sedapat mungkin dikaitkan dengan tema yang

sedang dibahas.

e. Pelaksanaan kegiatan pengembangan dapat menggunakan bermacam-

macam metode sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai.

f. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sarana dan sumber belajar.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

g. Kegiatan-kegiatan yang diberikan hendaknya merupakan pengetahuan

yang objektif sesuai dengan kenyataan.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Mengenal Angka

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif, namun

sedikitnya faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif. Berkaitan

dengan faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, dijelaskan sebagai

berikut: Pengembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

faktor hereditas/keturunan, faktor lingkungan, faktor kematangan, faktor

pembentukan, faktor minat dan bakat serta paktor kebebasan (Susanto, 2011:

59).

Dalam mengenalkan angka pada anak usia dini, perlu diperhatikan proses

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Menurut Nurani (2005: 11.8), faktor-

faktor yang perlu diperhatikan dalam mengenalkan angka pada anak usia dini

meliputi:

a. Mendapatkan konsep bilangan adalah proses yang berjalan perlahan-lahan,

anak mengenal benda dengan menggunakan bahasa untuk menjelaskan

pikiran mereka sehingga mulai membangun arti angka.

b. Belajar dengan trial and error dalam mengembangkan kemampuan

menghitung dan menjumlahkan.

c. Menggunakan sajak, permainan tangan, dan beberapa lagu yang sesuai

untuk memperkuat hubungan dengan bilangan.

Menurut Susanto (2011: 59-61), faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan kognitif meliputi:

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

a. Faktor hereditas/keturunan memberikan pengaruh pada perkembangan

kognitif anak. Teori hereditas atau nativisme yang dipelopori oleh seorang

ahli filsafat schopnehauer, berpendapat bahwa manusia lahir sudah

membawa potensi-potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh

lingkungan(Ahmad Susanto, 2011: 59).

b. Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang memberikan

kontribusi terhadap perkembangan kognitif anak karena anak akan belajar

dari pola yang berlaku dalam lingkungannya. Teori lingkungan atau

empirisme dipelopori oleh John Locke. Locke berpendapat bahwa,

manusia dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih yang masih

bersih belum ada tulisan atau noda sedikitpun (Susanto, 2011: 59).

c. Berkaitan dengan faktor kematangan, tiap organ (fisik maupun psikis)

dapat dikatakan matang jika telah mencapai kesanggupan menjalankan

fungsinya masing-masing. Kematangan berhubungan erat dengan usia

kronologis (usia kalender) (Susanto, 2011: 60).

d. Berkaitan dengan faktor pembetukan, yang dimaksud dengan

pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang

mempengaruhi intelegensi. Pembentukkan dapat dibedakan menjadi

pembentukan sengaja (sekolah formal) dan pembentukan tidak sengaja

(pengaruh alam sekitar). Sehingga manusia berbuat inteligen karena untuk

mempertahankan hidup ataupun dalam bentuk penyesuaian diri (Susanto,

2011: 61).

e. Faktor kebebasann yaitu keleluasaan manusia untuk berpikir divergen

(menyebar) yang berarti bahwa manusia dapat memilih metode-metode

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

tertentu dalam memecahkan masalah-masalah, juga bebas dalam memilih

masalah sesuai kebutuhannya (Susanto, 2011: 61).

B. Permainan Tradisional Gamang

1. Pengertian Permainan Tradisional Gamang

Menurut Santrock (Depdiknas, 2009: 3), bermain (play) ialah suatu

kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri.

Sedangkan Hurlock (1978: 326), memberikan pengertian bermain adalah

setiap kegiatan yang dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau

tekanan atau kewajiban. Senada dengan Bettelhem mengungkapkan bahwa

kegiatan bermain adalah kegiata yang tidak mempunyai peraturan lain kecuali

yang ditetapkan permainan itu sendiri.

Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan

bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan

biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama. (http://id.wikipedia.org

/wiki/Permainan)

Berkaitan dengan pengembangan kemampuan kognitif, diperlukan

untuk menumbuhkembangkan keterampilan berhitung yang sangat diperlukan

dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga

dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk

mengikuti pendidikan dasar.

Karakteristik mengenai bagaimana anak bermain telah mengungkapkan

bahwa anak bermain selama masa kanak-kanak mempunyai karakteristik

tertentu yang membedakannya dari permainan remaja dan orang dewasa

(Hurlock, 1978: 322).

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

Kegiatan permainan yang dapat diterapkan pada anak TK adalah

permainan tradisional gamang. Permainan tradisional merupakan khasanah

budaya lokal, yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan

pembelajaran anak usia dini. Salah satu permainan tradisional adalah gamang.

Dalam Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-

kanak, Rachmawati dan Kurniati (2005: 47) menjelaskan hakikat bermain

sebagai berikut: Bermain merupakan prinsip dalam pengajaran di Taman

Kanak-kanak, dimana berain merupakan cara yang paling baik utuk

mengembangkan kemampuan anak didik. Sebelum bersekolah, bermain

merupakan cara alamiah anak untuk menemukan lingkungan, orang lain, dan

dirinya sendiri. Pada prinsipnya bermain mengandung rasa senang dan lebih

mementingkan proses daripada hasil akhir.

Kegiatan permainan adalah alternatif yang digunakan untuk mendorong

minat anak dalam mengenal konsep matematika di TK dengan menekankan

pada proses pembelajaran aktif, menyenangkan dan bermakna agar anak

dapat mengekspresikan kemampuannya dengan baik. Permainan tidak saja

membuat anak menjadi gembira namun di dalamnya anak diarahkan untuk

belajar sambil bermain.

Permainan tradisional merupakan salah satu alternatif yang dapat

diterapkan dalam proses pembelajaran. Permainan tradisional adalah bentuk

kegiatan permainan dan atau olahraga yang berkembang dari suatu kebiasaan

masyarakat tertentu. Perkembangan selanjutnya permainan tradisional sering

dijadikan sebagai jenis permainan yang memiliki ciri kedaerahan asli serta

disesuaikan dengan tradisi budaya setempat. Kegiatannya dilakukan baik

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

secara rutin maupun sekali-kali dengan maksud untuk mencari hiburan dan

mengisi waktu luang setelah lepas dari aktivitas rutin seperti bekerja mencari

nafkah, sekolah, dan sebagainya (Artikel Permainan Tradisional, 2013).

Salah satu kegiatan permainan tardisional adalah gamang. Gamang

berasal dari Pagar Alam Sumatera Selatan. Permainan ini berasal dari sebuah

kebiasaan yang merupakan warisan leluhurnya, yakni berburu dengan cara

menyeret binatang buruannya, di mana hal tersebu dianggap kegiatan untuk

mengidi waktu luang di tengah hutan belantara. Lama-kelamaan kegiatan

tersebut berkembang menjadi suatu kebiasaan yang diwujudkan dalam suatu

permainan (Agus Mahendra, 2013).

Permainan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak dewasa baik laki-laki

maupun perempuan atau secara campuran, tetapi kemudian hanya digemari

oleh anak-anak saja. jumlah pelaku biasanya 10 orang. Permainan dapat

dilakukan di lapangan yang datar dan punya ruang gerak yang leluasa. Pada

tempat tersebut dibuat batas atau garis tertentu secara vertikal. Gambar denah

tempat bermain sebagai berikut:

Jadi permainan tradisional gamang adalah jenis permainan yang

dikembangkan dari tradisi yang berlaku di Sumatera Selatan. Berkaitan

dengan pengembangan kemampuan mengenal angka, kegiatan permainan

gamang dilakukan dengan cara anak didik yang ditunjuk diberikan kegiatan

untuk menarik buruan yaitu berupa bilangan yang disebutkan oleh guru.

2. Tahap Perkembangan Bermain

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

Kegiatan bermain memiliki tahapan-tahapan. Menurut Hurlock (1978:

324), tahapan perkembangan bermain dibagi sebagai berikut:

a. Tahap Eksplorasi

Hingga bayi berusia sekitar 3 bulan, permainan mereka terutama terdiri

atas melihat orang dan benda serta melakukan usaha acak untuk

menggapai benda yang diacungkan dihadapannya. Selanjutnya, mereka

dapat mengendalikan tangan sehingga cukup memungkinkan bagi mereka

untuk mengambil, memegang, dan mempelajari benda kecil.

b. Tahap Permainan

Bermain barang mainan dimulai pada tahun pertama dan mencapai

puncaknya pada usia antara 5 dan 6 tahun. Pada mulanya anak hanya

mengeksplorasi mainannya. Antara 2 dan 3 tahun, mereka

membayangkan bahwa mainannya mempunyai sifat hidup dapat

bergerak, berbicara dan merasakan. Dengan semakin berkembangnya

kecerdasan anak, mereka tidak lagi menganggap benda mati sebagai

sesuatu yang hidup dalam hal ini mengurangi minatnya pada barang

mainan. Faktor lain yang mendorong penyusutan minat dengan barang

mainan ini adalah bahwa permainan itu sifatnya menyendiri sedangkan

mereka menginginkan teman. Setelah masuk sekolah, kebanyakan anak

menganggap bermain barang mainan sebagai “permainan bayi”.

c. Tahap Bermain

Setelah masuk sekolah, jenis permainan mereka sangat beragam. Semula,

mereka meneruskan bermain dengan barang mainan, terutama bila

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

sendirian, selai itu mereka merasa tertarik dengan permainan, olah raga,

hobi dan bentuk permainan matang lainnya.

d. Tahap Melamun

Semakin mendekati masa puber, mereka mulai kehilagan minat dalam

permainan yang sebelumnya disenangi dan banyak menghabiskan

waktunya dengan melamun. Melamun, yang merupakan ciri khas anak

remaja adalah saat berkorban, saat mereka menganggap dirinya tidak

diperlakukan dengan baik dan tidak dimengerti oleh siapapun.

Menurut Jean Piaget ada 4 tahapan bermain pada anak yaitu (Ardini,

2010):

a. Sensory Motor Play (3,4 bulan – 1,5 tahun)

Pada tahap ini, kegiatan anak mulai lebih terkoordiasi dan ia mulai belajar

dari pengalaman bermainnya.

b. Simbolik atau Make Believe Play (2 - 7 tahun)

Merupakan ciri periode operasional yang ditandai dengan bermain khayal

(pura-pura). Tahapan ini, anak sudah mulai dapat menggunakan berbagai

benda sebagai simbol atau representasi benda lain.

c. Social Play Games with Rules (8 - 11 tahun)

Pada tahap ini anak menggunakan simbol yang banyak diwarnai nalar dan

logika yang bersifat objektif dalam bermain. Kegiatan anak lebih banyak

dikendalikan oleh aturan permainan.

d. Games with rules and sports (11 tahun ke atas)

Aturan pada olahraga jauh lebih ketat dan kaku, namun pada tahap ini

anak senang melakukan kegiatan ini berulang-ulang dan terpacu untuk

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

mencapai prestasi sebaik-baiknya. Pada tahap ini, bukan hanya rasa

senang saja yang menjadi tujuan tetapi ada suatu hasil akhir tertentu

seperti ingin menang, memperoleh hasil kerja yang baik.

Dunia anak tentu tidak lepas dari bermain. Bermain mengandung aspek

kegembiraan, kelegaan, penikmatan yang intensif, bebas dari kekangan atau

kedudukan, berproses emansipatorik dan itu hanya tercapai dalam alam dan

susana kemerdekaan. Demikian juga pada saat pembelajaran matematika,

mengenal angka. Menurut Anggani Sadono (2006: 24), tahap perkembangan

bermain dibedakan sebagai berikut:

a. Tahap Konsep/Pemahaman/Pengertian

Pada tahap ini setiap anak diperbolehkan memilih alat dan biji untuk

hitungannya. Guru menyarankan anak untuk menghitung dan

memasangannya dan melakukan bimbingan.

b. Pelatihan Tahap Masa Peralihan/Transisi

Setelah konsep bilangan hitung-menghitung dikuasai benar dengan

mengamati dan mencermati bahwa ketika anak menghitung ada

keserasian antara ucapan dan jumlah bilangan yang diucapkan, selalu

sesuai. Ucapan juga tidak lebih cepat atau lebih lambat dari benda yang

dihitung. Ketika anak sudah mencapai proses ini, barulah guru boleh

melangkah ke tahap berikutnya.

c. Pelatihan untuk Tahap Akhir Lambang Bilangan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

Pada tahap ini anak sudah benar-benar memahami, mengetahui, mampu

menyebutkan bilangan dan sejumlah benda atau gambar atau tanpa

gambar dan benda.

3. Langkah-langkah Permainan Gamang

a. Persiapan

Setelah dipersiapkan tempat untuk bermain, para peserta dibagi dalam

dua kelompok. Dari setiap kelompok ada wakil untuk melakukan undian,

siapa yang akan bermain terlebih dahulu. Kepada mereka yang menang

dalam undian akan main terlebih dahulu dan yang kalah giliran untuk

menjaganya. Sebelum permaina dimulai mereka mengadakan persetujuan

untuk disepakati berapa games permainan tersebut akan berlangsung.

Pada permainan ini terdiri dari dua grup yaitu grup I dari A, B, C, dan D

dan grup II terdiri dari E, F, G, dan H.

b. Pelaksanaan

Pada permulaan permainan pihak II akan bermain terlebih dahulu,

sedangkan grup 1 bertujuan sebagai penjaga. Tugas A adalah menyergap

siapa saja yang melewati garis horizontal dan A tidak boleh melewati garis

tersebut, apabila keluar dari batas maka sergapannya tidak sah. Sedangkan

tugas B, D, dan D menyergap siapa saja yang melewati garis vertical, begitu

pula mereka tidak boleh keluar dari garis yang telah ditentukan dalam setiap

sergapannya. Dalam hal tersebut pihak dari grup II harus berusaha melewati

garis-garis tersebut bila ingin mencapai rumah atau angka yang dituju.

Apabila berhasil melewati keempat pemain grup II, maka nilai menjadi 1

(satu) lawan 0 (kosong) untuk kemenangan grup II. Apabila dalam usaha

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

melewati penjagaan tersebut salah seorang anggota grup II ada yang kena

sergap, maka pemain game pertama selesai dan dilanjutkan dengan game

kekedua dengan posisi berubah yaitu grup II bertugas menjaga dan grup I

berusaha melewati gari-garis tersebut. Demikian seterusnya permainan

tersebut berlangsung sampai dengan batas yang telah disepakati sebelumnya

(Artikel Permainan Tradisional, 2013).

Dalam pelaksanaan kegiatan permainan tradisional gamang sebagai

upaya untuk mengembangkan kemampuan mengenal angka, guru

mengembankannya dengan cara masing-masing anggota dibagi menjadi 10,

dan jika ada salah satu anggota yang berhasil melewati garis maka masing-

masing anggota berhak mengambil angka yang diminta guru dan

mengurutkannya. Masing-masing kelompok diberi durasi waktu 5 menit

untuk mencapai garis akhir.

4. Manfaat Bermain

Kegiatan bermain memberikan banyak manfaat bagi perkembangan

anak usia dini. Menurut Mayke (dalam Anggani Sadono, 2006: 3), belajar

dengan bermain memberikan kesempatan anak untuk memanipulasi,

mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktekan, dan

mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak terhitung

banyaknya.

Ketika anak sedang bermain, sesungguhnya mereka sedang belajar.

Menurut Montessori, ketika anak sedang bermain anak menyerap segala

sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Anak yang bermain sebenarnya

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

telah menyerap berbagai hal baru yang ada di sekitarnya. Proses penyerapan

inilah yang disebut sebagai aktivitas belajar (Suyadi, 2009: 20).

Menurut Moeslichatoen, manfaat bermain bagi anak Taman Kanak-

kanak adalah (Moeslichatoen, 2004: 36):

a. Meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa.

b. Untuk melakukan berbagai peran yang ada di dalam kehidupan nyata

seperti guru mengajar di kelas.

c. Untuk mencerminkan hubungan dalam keluarga dan pengalaman hidup

yang nyata.

d. Untuk menyalurkan perasaan yang kuat seperti memukul-mukul kaleng,

menepuk-nepuk air, dan sebagainya.

e. Untuk melepaskan dorongan-dorongan yang tidak dapat diterima seperti

berperan seperti pencuri, menjadi anak nakal, pelanggar lalu lintas, dan

lain-lain.

f. Untuk kilas balik peran-peran yang biasa dilakukan seperti gosok gigi,

sarapan pagi, naik angkutan kota, dan sebagainya.

g. Mencerminkan pertumbuhan seperti pertumbuhan misalnya semakin

bertambah tinggi tubuhya, semakin gemuk badannya, dan semakin dapat

berlari cepat.

h. Untuk memecahkan masalah dan mencoba berbagai penyelesaian

masalah seperti menghias ruangan, menyiapkan jamuan makan pesta

ulang tahun, dan sebagainya.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

Adapun manfaat dan kegiatan bermain zig-zag adalah agar anak dapat

menggunakan kegiatan bermain sebagai sarana untuk memecahkan persoalan

intelektualnya. Dengan bermain anak dapat menyalurkan rasa ingin tahunya.

C. Pedoman Penilaian dan Kriteria/Indikator Hasil Belajar

Menurut Depdiknas (2006: 6.7), prosedur penilaian di TK yaitu: Guru

melaksanakan penilaian dengan mengacu pad kemampuan (indikator) yang

hendak dicapai dalam satuan kegiatan yang direncanakan dalam tahapan waktu

tertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian yang telah ditentukan. Penilaian

dilakukan seiring dengan kegiatan pembelajaran. Guru tidak secara khusus

melaksanakan penilaian, tetapi ketika pembelajaran dan kegiatan bermain

berlangsung, guru dapat sekaligus melaksanakan penilaian. Dalam pelaksanaan

penilaian sehari-hari, guru menilai kemampuan (indikator) semua anak yang

hendak dicapai seperti yang telah diprogramkan dalam Satuan Kegiatan Harian

(SKH).

Penilaian dilaksanakan dengan mengacu pada kemampuan (indikator) yang

hendak dicapai dalam satu satuan kegiatan yang direncanakan, dalam tahapan

waktu tertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian yang telah ditentukan.

Penilaian ditentukan seiring dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian tidak

dilaksanakan secara khusus, tetapi ketika pembelajaran berlangsung. Dalam buku

pedoman penilaian dari Depdiknas (2006: 607), pencatatan hasil penilaian harian

dilaksanakan sebagai berikut:

1. Anak yang belum mencapai indikator seperti yang diharapkan dalam RKH

atau dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru, maka pada kolom

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

penilaian dituliskan nama anak dan diberi tanda bulatan kosong/tidak berhasil

(o).

2. Anak yang sudah melebihi indikator yang tertuang dalam RKH atau mampu

melaksanakan tugas tanpa bantuan secara tepat/cepat/lengkap/benar, maka

pada kolom penilaian dituliskan nama anak dan tanda bulatan penuh/berhasil

(●).

3. Jika semua anak menunjukkan kemampuan yang diharapkan sesuai indikator

yang tertuang dalam RKH, maka pada kolom penilaian dituliskan kata

“semua anak” dengan tanda checklist/keberhasilan sedang (√).

Menurut Kemendiknas (2010: 6.7), prosedur peilaian di TK yaitu : guru

melaksanakan penilaian dengan mengacu pada kemampuan (indikator) yang

hendak dicapai dalam satuan kegiatan yang direncanakan dalam tahap waktu

tertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian yang telah ditentukan.

Pengukuran terhadap subjek penelitian menggunakan pedoman dari Ditjen

Mandas Diknas 2010 dengan kategori sebagai berikut (dalam Johni Dimyati,

2013: 103) :

1. Anak yang belum berkembang (BB) sesuai dengan indikator seperti : dalam

melaksanakan tugas selalu dibantu guru, maka pada kolom penilaian ditulis

nama anak dan diberi tanda satu bintang ( ).

2. Anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai dengan idikator seperti

yang diharapkan RKH mendapatkan tanda dua bintang ( ).

3. Anak yang sudah berkembang sesuai harapan (BSH) pada indikator dalam

RKH medapat tanda tiga bintang ( ).

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

4. Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi indikator seperti yang

diharapkan dalam RKH mendapatkan tanda empat bintang ( ).

Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya perbaikan

pembelajaran pada PTK ini mengacu pada kriteria keberhasilan yang

dikemukakan oleh Borg dan Ball (dalam Rochiyati, 2003: 168). Kriteria

keberhasilan dalam PTK ini adalah sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran secara individu dinyatakan berhasil jika 75% dari

materi yang diajarkan guru dapat dikuasai anak. Kriteria nilai anak

yang berhasil yaitu mampu menguasai kemampuan sebanyak 75%

diberikan tanda ●. Anak yang sudah mencapai 60% kemampuan namun

tidak sampai 75% diberi tanda V; sedangkan yang belum mampu sama

sekali di beri tanda O.

Hal ini sampai dengan kriteria penilaian dalam Kurikulum 2004.

● : Berhasil / B

O : Tidak Berhasil / TB

V : Keberhasilan Sedang

2. Proses pembelajaran secara klasikal dinyatakan berhasil jika 75% dari

keseluruhan jumlah anak dalam kelas sudah memperoleh ilai kriteria

keberhasilan seperti tersebut di atas yaitu menguasai 75% materi yang

diajarkan.

3. Untuk menunjukkan ketercapaian indikator, selain menggunakan

symbol bulatan dan checklist, guru dapat menggunakan symbol lain

seperti bintang.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

Dalam Permendiknas 58 tahun 2009: 9 tentang Standar Pendidikan

Anak Usia Dini, yaitu standar tingkat pencapaian perkembangan untuk anak

usia 4 < 6 tahun adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kurikulum untuk Kelompok B

No Kurikulum Kelompok B

1 Menyebutkan lambang bilangan 1 – 10

2 Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan.

Dari sebagian pengertian di atas peneliti menyusun indikator penelitian

sebagai berikut:

Tabel 2.2 Indikator yang Diharapkan

No Aspek yang dinilai Keterangan

1 Anak dapat mengenal angka dan menyebut urutan bilangan 1 – 10

2 Anak dapat mengenal angka dengan mengurutkan benda.

3 Anak dapat menunjuk urutan benda untuk bilangan 1 – 10

4 Anak dapat menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan benda-benda sampai 10

D. Kerangka Bepikir

Seiring dengan perkembangan pemahaman bilangan permulaan, Hurlock

(dalam Ahmad Susanto, 2011: 107), menyatakan bahwa konsep yang dimulai

dipahami anak sejalan dengan bertambahnya pengalaman yang dialami anak

diantaranya konsep bilangan. Kegiatan permainan selain membuat suasana

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

gembira, sebagaimana dikemukakan di atas permainan merupakan proses belajar

karena permainan memiliki suatu kelebihan seperti : merupakan kegiatan yang

menyenangkan, menarik sekaligus menghibur. Dengan bermain anak juga

diajarkan untuk menyelesaikan permasalahan dan permainan juga memberikan

pengalaman-pengalaman nyata.

Jadi permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak. Dan

permainan gamang merupakan salah satu alternatif yang dapat membantu anak

dalam mengenal angka 1 – 10.

Sebagaimana diuraikan pada kajian teori, permainan tradisional gamang

merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan

kemampuan mengenal angka pada anak usia dini. Melalui kegiatan permainan

tradisional gamang diharapkan kemampuan anak dalam mengenal angka akan

meningkat karena anak diberikan kesempatan untuk menikmati suasana

pembelajaran yang menyenangkan. Untuk lebih jelasnya, secara keseluruhan

dapat dilihat melalui gambar di bawah ini:

Kondisi Awal :

Kemampuan mengenal angka sangat rendah

1. Anak merasa bahwa belajar berhitung dan mengenal angka sulit dilakukan.

2. Motivasi anak untuk belajar masih rendah.

3. Anak kurang aktif dalam mengikuti kegiatan mengenal angka yang diselenggarakan guru.

Dilakukan upaya perbaikan pembelajaran melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

Siklus I Menerapkan pembelajaran dengan permainan tradisional gamang

1. Anak mulai menunjukkan minat belajar mengenal angka

2. Aktivitas anak meningkat, namun belum maksimal.

3. Anak mulai memahami materi.

Kondisi Akhir siklus I kemampuan mengenal angka sudah meningkat namun belum mencapai target.

Siklus II Menerapkan pembelajaran dengan permainan tradisional gamang memaksimalkan anak didik pada tugas.

1. Minat anak untuk mengikuti kegiatan meningkat.

2. Aktivitas anak meningkat, melampaui target.

3. Anak dapat memahami materi.

Terjadi perbaikan yang optimal pada kemampuan

mengenal angka Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Mengenal Angka 1 ...repository.ump.ac.id/7029/3/Daryati Bab II.pdf · A. Kemampuan Mengenal Angka 1. ... sampai 10; membuat urutan bilangan 1

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian

Apabila kegiatan mengenal angka dilakukan dengan menerapkan

pembelajaran yang sesuai dan disesuaikan dengan karakteristik anak maka

kegiatan pembelajaran akan lebih optimal dan mampu mencapai kriteria

keberhasilan yang ditargetkan.

E. Hipotesis Tindakan

Diduga, kegiatan pembelajaran dengan permainan tradisional gamang dapat

meningkatkan kemampuan mengenal angka pada anak TK Pertiwi Karang Lewas

Kecamatan Jatilawang kabupaten Banyumas Semester Genap Tahun Pelajaran

2012-2013.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Daryati, PG PAUD UMP, 2013