upaya meningkatkan kemampuan mengenal angka melalui …

16
6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kemampuan Mengenal Angka Kemampuan adalah perpaduan antara teori dan pengalaman yang diperoleh dalam praktek di lapangan, termasuk peningkatan kemampuan menerapkan teknologi yang tepat dalam rangka peningkatan produktivitas kerja (Tadkirotun, 2012). Gibson (2002), mengatakan bahwa kemampuan adalah sifat lahir dan dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya. Adapun apa yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menghadapi pekerjaannya ada empat kemampuan (kualitas atau skills) yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut: a) Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur dan teknik suatu bidang khusus. b) Keterampilan manusia, adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, memahami orang lain, memotivasi orang lain, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok. c) Keterampilan konseptual, adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan, dan memadukan semua kepentingan serta kegiatan organisasi. Menurut Atmosudirdjo (1998), kemampuan adalah sebagai sesuatu hal yang perlu dimiliki oleh setiap individu dalam suatu organisasi. Kemampuan tersebut terdiri atas tiga jenis kemampuan (abilities) yaitu kemampuan sosial,

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

6

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Kemampuan Mengenal Angka

Kemampuan adalah perpaduan antara teori dan pengalaman yang

diperoleh dalam praktek di lapangan, termasuk peningkatan kemampuan

menerapkan teknologi yang tepat dalam rangka peningkatan produktivitas kerja

(Tadkirotun, 2012). Gibson (2002), mengatakan bahwa kemampuan adalah sifat

lahir dan dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan

pekerjaannya. Adapun apa yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menghadapi

pekerjaannya ada empat kemampuan (kualitas atau skills) yang harus dimiliki

oleh seseorang dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut:

a) Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat,

prosedur dan teknik suatu bidang khusus.

b) Keterampilan manusia, adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain,

memahami orang lain, memotivasi orang lain, baik sebagai perorangan

maupun sebagai kelompok.

c) Keterampilan konseptual, adalah kemampuan mental untuk

mengkoordinasikan, dan memadukan semua kepentingan serta kegiatan

organisasi.

Menurut Atmosudirdjo (1998), kemampuan adalah sebagai sesuatu hal

yang perlu dimiliki oleh setiap individu dalam suatu organisasi. Kemampuan

tersebut terdiri atas tiga jenis kemampuan (abilities) yaitu kemampuan sosial,

Page 2: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

7

kemampuan teknik dan kemampuan manajerial. Konsep kemampuan dalam

kepustakaan dikenal dua terminologi yang memiliki makna yang sama, yaitu ada

yang memakai istilah abilities dan istilah skills. Dengan mengacu pada pendapat

di atas, juga membedakan jenis keterampilan/kecakapan yang terdiri atas

keterampilan/kecakapan kemanusiaan (human skills), keterampilan/kecakapan

administrasi (administrative skills), dan keterampilan/kecakapan teknik (technical

skills) Kayvan Umy (2009).

Menurut Iskandar (2011), kemampuan atau skill adalah berasal dari kata

dasar mampu yang dalam hubungan dengan tugas/pekerjaan berarti dapat (kata

sifat/keadaan) melakukan tugas/pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa

sesuai dengan yang diharapkan. Kemampuan dengan sendirinya juga kata

sifat/keadaan ditujukan kepada sifat atau keadaan seseorang yang dapat

melaksanakan tugas/pekerjaan atas dasar ketentuan yang ada.

2.1.1 Pengertian Kemampuan Mengenal Angka

Menurut Tadkirotun (2012) angka atau bilangan adalah lambang atau

simbol yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai

contoh bilangan 10, dapat ditulis dengan dua buah angka (double digits) yaitu

angka 1 dan angka 10). Bilangan banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Namun demikian, bilangan yang ditemui anak-anak sebenarnya memiliki arti

yang berbeda-beda.

Page 3: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

8

Seperti yang dikemukakan oleh Fatimah (2011) anak-anak akan belajar

membedakan arti bilangan berdasarkan penggunaan yaitu:

a) Bilangan kardinal menunjukkan kuatitas atau besaran benda dalam sebuah

kelompok.

b) Bilangan ordinal, digunakan untuk menandai urutan dari sebuah benda,

contoh juara kesatu, dering telepon, ke lima kalinya, hari sumpah pemuda

hari ke 28 di bulan Oktober, dll.

c) Bilangan nominal, digunakan untuk member nama benda, contoh: nomor

rumah, kode pos, nomor lantai/ruang di dedung, jam, uang, dll. Bilangan

memiliki beberapa bentuk/ tampilan (representasi) yang saling berkaitan

diantaranya benda nyata, model mainan, ucapan, simbol (angka atau kata).

Nurlaela, (2009) mengemukakan bahwa tampilan bilangan yang satu

dengan tampilan bilangan yang lainnya memahami hubungan antar tampilan

bilangan dapat diartikan sebagai contohnya setalah anak mendengarkan soal

(tampilan bahasa lisan), anak bisa menunjukkan dengan media balok (tampilan

model/benda mainan), menggambarkannya (tampilan gambar), lalu anak menulis

jawaban pada kertas (simbol tertulis angka atau kata). Setiap bilangan yang

dilambangkan dalam bentuk angka, sebenarnya merupakan konsep abstrak.

Seperti apa yang dikemukakan oleh Marhijanto (2008) bahwa bilangan

adalah banyaknya benda, Jumlah, satuan system matematika yang dapat diunitkan

dan bersifat abstrak. Konsep abstrak iini merupakan hal yang sulit untuk anak

Taman Kanak-kanak memahami secara langsung. Sebagaimana yang telah

dikemukakan bahwa konsep bilangan itu bersifat abstrak, maka cenderung sukar

Page 4: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

9

untuk dipahami oleh anak usia dini dan Taman Kanak-kanak dimana pemikiran

anak Taman Kanak-kanak berdasarkan pada pengalaman kongkret. Untuk dapat

mengembangkan konsep bilangan pada anak anak Taman Kanak-kanak tidak

dilakuakn dalam jangka waktu pendek, yang harus dilakukan secra bertahap

dalam jangka waktu yang lama, serta dibutuhkan media yang kongkrit untuk

membantu proses pembalajaran mengenal bilangan.

Wardani IGAK (2008) mengungkapkan bilangan merupakan suatu konsep

tentang bilangan yang terdapat unsur-unsur penting seperti nama, urutan, bilangan

dan Jumlah. Indikator yang berkaitan dengan kemampuan mengenal konsep

bilangan yaitu:

a) counting (berhitung)

b) one-to-one correspondence (koresponden satu-satu)

c) quality (kuantitas)

d) comparison (perbandingan)

e) recognizing and writing numeral (mengenal dan menulis angka).

Anak memiliki kemampuan counting (berhitung) sebelum berusia 3 tahun

bahwa anak mampu menyebutkan urutan angka, misalnya: satu, dua, tiga, empat,

dan seterusnya. Untuk bisa berhitung anak-anak memulai berhitung dari 1 sampai

9 setelah itu 10 dan seterusnya yaitu angka yang terdiri dari 2 angka, misalnya:

anak mampu menyebutkan bilangan “sebelas” bukan menyebutkan “sepuluh satu”

dan sebagainya.

Page 5: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

10

2.2 Karakteristik Siswa Taman Kanak-Kanak

Menurut Hartati (2005) untuk menunjang perkembangan anak harus

diketahui berbagai ciri khas atau karakteristik anak didik tersebut yaitu:

a) Memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Anak usia dini sangat tertarik dengan dunia sekitarnya. Dia ingin

mengetahui segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya. Pada masa bayi

sering memasukan benda pada mulutnya. Di usia 5-6 tahun sering

membongkar pasang segala sesuatu untuk memenuhi rasa ingin tahunya.

b) Merupakan pribadi yang unik.

Setiap anak meskipun kembar memiliki keunikan masing-masing.

Misalnya dalam hal gaya belajar, minat dan latar belakang keluarga.

Keunikan dapat berasal dari factor genetis atau berasal dari lingkunganya,

sehingga keunikan setiap anak dapat terakomodir dengan baik.

c) Suka berfantasi dan berimajinasi.

Fantasi adalah kemampuan membentuk tanggapan baru dengan

pertolongan tanggapan yang sudah ada dari dalam dirinya Imajinasi adalah

kemampuan anak untuk menciptakan suatu objek atau kejadian tanpa

didukung adanya data yang nyata Ayah Bunda (1992). Salah satu imajinasi

anak dapat berupa orang, hewan, atau benda yang diciptakan dalam

khyalan untuk berperan sebagai seorang teman Harlock (1993).

d) Masa paling potensi untuk belajar.

Anak usia dini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

pesat pada berbagai aspek serta menjadi masa yang paling peka dan

Page 6: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

11

potensial bagi anak untuk mempelajari sesuatu. Peneliti Galahue (1993)

menyatakan bahwa usia pra sekolah merupakan waktu yang paling optimal

untuk perkembangan motorik anak.

e) Menunjukkan sikap egosentris.

Sikap egosentris artinya anak usia dini pada umumnya hanya

memahami sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Anak yang egosentis

lebih banyak berfikir dan berbicara tentang diri sendiri dari pada orang lain

dan tindakannya bertujuan menguntungkan dirinya Harlock (1993).

f) Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek.

Anak usia dini cepat sekali berpindah dari suatu kegiatan ke kegiatan

yang lain. Di usia ini anak mulai suka bergaul dan bermain dengan teman-

teman sebayanya. Bermain Merupakan Dunia Masa Kanak-Kanak

Bermain bagi anak merupakan proses mempersiapkan diri untuk masuk ke

dalam dunia orang dewasa.

2.3 Konsep Bilangan

2.3.1 Pengertian Bilangan

Menurut Depdiknas (2007) menjelaskan bahwa bilangan yang mulai

dipelajari oleh anak-anak adalah bilangan untuk menghitung kuantitas. Artinya

bilangan itu menunjuk besarnya kumpulan benda. Bilangan ini berbeda dengan

bilangan urut (bilangan ordinat), seperti: Pertama, kedua, ketiga. Dan seterusnya.

Yang digunakan untuk menerangkan urutan. Penggunaan jari dapat dilakukan

untuk menyebut urutan bilangan.

Page 7: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

12

Dalam mengenalkan bilangan pada anak, diharapkan mampu mengenal

dan memahami konsep bilangan, transisi, dan lambang sesuai dengan jumlah

benda-benda pengenalan bentuk lambang sehingga akhirnya dapat

mencocokannya sesuai dengan lambang bilangannya. Bilangan adalah

representasi fisik dari data yang diamati. Bilangan dapat dipresentasikan dalam

berbagai bentuk, yang kemudian digolongkan pada sebuah system bilangan, tetapi

mempunyai arti yang sama. Maka kita dapat melakukan suatu konversi dari sistem

bilangan satu ke sistem bilangan yang lain shvoong (2010). Sedangkan menurut

Andri Saleh (2009) bahwa bilangan adalah sebuah konsep dan pemikiran manusia

terhadap perhitungan banyaknya suatu benda misalnya setelah satu ada dua,

setelah dua ada tiga, setelah tiga ada empat dan seterusnya.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bilangan

adalah banyaknya satuan jumlah matematis atau banyaknya benda dan besarnya

kumpulan benda yang dapat ditambah maupun dikurangi dan dikalikan sehingga

dapat disesuai dengan jumlah benda-benda pengenalan bentuk lambang sehingga

akhirnya dapat mencocokannya sesuai dengan lambang bilangannya.

2.3.2 Pengenalan Konsep Bilangan Pada Anak

Menurut Depdiknas (2007) bahwa pentingnya mengenalkan konsep

bilangan pada anak adalah sebagai berikut:

a) Anak dapat berfikir logis dan sistematis sejak dini melalui pengmatan

terhadap benda-benda kongkrit, gambar-gambar atau angka-angka yang

terdapat disekitar anak.

Page 8: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

13

b) Anak dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan

bermasyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan keterampilan

berhitung.

c) Anak memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang

tinggi.

d) Anak memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat

memperkirakan kemungkinan urutan suatu peristiwa yang terjadi

disekitarnya.

e) Memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu spontan.

2.3.3 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengenalan Konsep Bilangan

Menurut Nurani (2005) bahwa hal-hal yang perlu diingat dalam

mengenalkankonsep bilangan adalah sebagai berikut:

a) Mendapatkan konsep bilangan adalah proses yang berjalan perlahan-

lahan, anak mengenal benda dengan menggunakan bahasa untuk

menjelaskan pikiran mereka sehingga mulai membangun arti angka.

b) Belajar dengan trial and error dalam mengembangkan kemampuan

menghitung dan menjumlahkan.

c) Menggunakan sajak, permainan tangan, dan beberapa lagu yang sesuai

untuk memperkuat hubungan dengan bilangan

2.3.4 Tahap Pembelajaran Dalam Pengenalan Konsep Bilangan

Menurut Alexander (2010) bahwa: “terdapat beberapa tahap atau teknik

mengajar dasar yang perlu digunakan dalam mendidik anak dalam pengenalan

Page 9: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

14

pada anak usia dini, yaitu: pengenalan identitas, penegasan, pembedaan,

pengelangan. Berikut penjelsannya:

a) Pengenalan Identitas, di sini orang tua atau guru menunjukkan nama

benda sekaligus mengucapkan, misalnya sambil memegang kelereng,

mereka mengucapkan ”Ini adalah kelereng”.

b) Penegasan, di sini orang tua atau guru ingin meyakinkan kalau anak

memahami akan identitas suatu benda dengan cara memberikan sebuah

perintah, misalkan ”Berikan saya dua buah kelereng”.

c) Pembedaan, di sini orang tua dan guru ingin mengetahui apakan anak

dapat membedakan suatu benda dengan benda yang lain, misalnya

dengan menunjuk suatu kelereng, mereka mengatakan, ”Benda apakah

ini?”. Bila anak bisa menjawab kemudian bisa diteruskan dengan

pertanyaan, ”Berapakah jumlahnya?”

d) Pengulangan. Diulang-ulang untuk setiap topik yang diajarkan kepada

anak didik dengan cara mengganti objek-objek yang digunakan sebagai

alat bantu mengajar. Teknik ini juga digunakan untuk memastikan

apakah anak memahami apa yang sedang mereka kerjakan. Selanjutnya

dapat dilanjutkan ke topik yang lebih sulit bila anak telah benar-benar

menguasainya, tetapi hal ini harus disesuaikan dengan kecepatan anak

tersebut menangkap konsep yang diajarkan.

Page 10: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

15

2.4 Indikator Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan

Menurut Nugraha (2010) bahwa indikator kemampuan mengenal

konsep bilangan pada anak dan selanjutnya menurut CRI (Children

Resources International) menerangkan bahwa anak ditandai dengan

berbagai kemampuan pada anak, sebagai berikut:

a) Menyebutkan urutan angka dari 1 sampai 20.

b) Mengurutkan angka 1 sampai 20 yang sudah diacak.

c) Memasangkan lambang bilangan sesuai dengan jumlah benda 1

sampai 20.

d) Menghubungkan dan menulis angka 1 sampai 20 sesuai dengan

jumlah benda.

Tabel 2.1 Kurikulum PAUD 2013. 146/2014. Aspek Perkembangan, Standar

Perkembangan, Perkembangan Dasar, dan Indikator PAUD Kelompok

Umur 5-6 Tahun. Indikator PAUD Kelompok Umur 5 - 6 Tahun

Aspek

Perkem

bangan

Standar

Perkembangan

Perkembangan

Dasar

Indikator

Kognitif Anak mampu

mengenal dan

memahami

berbagai konsep

sederhana dan

dapat

memecahkan

masalah

sederhana dalam

kehidupan sehari-

hari

Dapat mengenal

bilangan dan

memahami

konsep-konsep

matematika

sederhana

1) Menyebutkan urutan

angka dari 1 sampai 20.

2) Mengurutkan angka 1

sampai 20 yang sudah

diacak.

3) Memasangkan lambang

bilangan sesuai dengan

jumlah benda 1 sampai 20.

4) Menghubungkan dan

menulis angka 1 sampai

20 sesuai dengan jumlah

benda.

Page 11: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

16

2.4.1 Media Pohon Angka

Menurut Purnawati dan Eldarni (2001), media merupakan sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan suatu informasi sehingga dapat merangsang

fikiran, persaan, perhatian, dan minat anak sehingga terjadi proses belajar. Istilah

media dalam bidang pembelajaran disebut juga media pembelajaran, alat bantu

atau media tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat

merangsang anak untuk merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan.

2.4.2 Jenis-Jenis Media Pohon Angka

Berdasarkan pengertian media yang disebutkan oleh beberapa pakar,

secara umum media itu banyak, ada media elektronik, media gambar dan lain

sebagainya. Media yang dibahas pada penelitian ini merupakan jenis media yang

secara khusus digunakan pada pendidikan anak usia dini. Jenis-jenis media yang

digunakan dalam meningkatkan pengetahuan untuk anak usia dini (Nurani, 2012)

menurut diantaranya adalah:

a) Media serutan kayu

b) Media gambar

c) Media pohon angka

4.4.3 Manfaat Media Pohon Angka

Menurut pendapat yang dikemukakan Tim PKP PG PAUD (2008) tentang

manfaat media pengajaran dalam proses belajar anak, sebagai berikut:

a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

Page 12: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

17

b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pengajaran lebih baik.

c) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga

siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.

2.4.4 Pengertian Pohon Angka

Pohon Angka merupakan alat untuk belajar angka yang disajikan dalam

bentuk pohon dengan buah tertulis angka, Ansyori (2011). Permainan dapat lebih

bervariasi sesuai dengan kreatifitas orang tua/guru, masing-masing angka ada 2

buah. Pohon angka adalah alat-alat atau perlengkapan yang digunakan oleh

seorang guru dalam mengajar yang berupa pohon dengan bertuliskan angka sesuai

dengan tema yang diajarkan. Alat peraga pohon adalah alat bantu bagi anak untuk

mengingat pelajaran. Alat peraga pohon angka dapat menimbulkan kesan di hati

sehingga anak-anak tidak mudah melupakannya. Sejalan dengan ingatan anak

akan alat peraga itu, ia juga diingatkan dengan pelajaran yang disampaikan guru.

Semakin kecil anak, ia semakin perlu visualisasi/konkret (perlu lebih banyak alat

peraga) yang dapat disentuh, dilihat, dirasakan, dan didengarnya Nurani (2012).

Alat peraga pohon adalah alat untuk menjelaskan yang sangat efektif,

misalnya: Untuk menjelaskan usia, ciri khas, karekter atau sifat dari seorang

tokoh. Dengan alat peraga, gambar lebih jelas daripada dijelaskan dengan kata-

kata saja. Sehingga anak dapat menghayati karakter tokoh yang diceritakan.

Untuk menjelaskan situasi sebuah tempat, misal keadaan sebuah kota, bangunan,

Page 13: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

18

dan sebagainya, dengan gambar akan lebih jelas daripada diceritakan secara lisan

saja Nurani (2012).

2.5 Fungsi Pohon Angka

a) Pengenalan angka

b) Melatih koordinasi mata dan tangan

c) Melatih motorik halus

2.5.1 Langkah-Langkah Penerapan Pohon Angka Dalam Pembelajaran.

Menurut Tadkirotun (2012) pohon angka merupakan fasilitas penting dalam

pembelajaran di sekolah karena bermanfaat untuk meningkatkan perhatian anak.

Dengan alat peraga pohon, anak diajak secara aktif memperhatikan apa yang

diajarkan guru. Satu hal yang harus diingat, walaupun fasilitas alat peraga pohon

yang dimiliki sekolah sangat minim, tetapi bila penggunaan alat peraga diikuti

dengan metode anak aktif, maka efektifitas pengajaran akan semakin baik. Maka

adapun langkah penerapan penggunaan pohon angka dalam pembelajaran yaitu:

a) Tunjukkan kepada anak, angka yang tertulis

b) Ajak anak melepas dan memasang kembali masing-masing angka pada

pohon.

Penerapan untuk anak kelompok B.

a) Permainan angka bisa dilakukan dengan pohon angka dan gambar. Satu

sisi berisi sejumlah gambar dan satu sisi bertulis angka.

b) Anak menghitung jumlah gambar pada pohon.

c) Jika hitungannya benar, anak membalik gambar, sehingga terlihat angka.

Page 14: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

19

d) Guru memberikan tanggapan positif. Jika anak keliru bantu dia

menghitungnya. Setelah itu anak menghitung kembali tanpa di bantu.

2.6 Penelitian yang Relevan

Penelitian Yang Dilakukan Oleh Anak Desa Putu Budiartini, I Nyoman

Jampel, Nice Maylani Asril (2014) Yang Berjudul Penerapan Metode Pemberian

Tugas Berbantuan Media Pohon Angka Untuk Meningkatkan Kemampuan

Mengenal Lambang Bilangan pada Anak Kelompok B Tahun Pelajaran

2013/2014 di TK Kuncup Harapan, menemukan hasil siklus II terjadi peningkatan

sebesar 23% dari jumlah subjek.

Penelitian Yang Dilakukan Oleh Netti Hartati (2013) Yang Berjudul

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1 Sampai 10 Melalui

Media Pohon Bilangan Bagi Anak Tuna Grahita Ringan. Berdasarkan hasil tes

kemampuan awal dan hasil tes setelah diberikan tindakan, serta hasil diskusi

dengan kolaborator terlihat adanya peningkatan kemampuan anak dalam

mengenal konsep bilangan 1 sampai 10, namun peningkatan kemampuan ini

sesuai dengan tingkat kemampuan anak masing-masing. Pada siklus II dalam

mengenal konsep bilangan 1 sampai 10 dengan Pohon Media Bilangan dapat

meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1 sampai 10 anak

tunagrahita ringan kelas D. II SLB Al-Ishlaah Seberang Padang.

Page 15: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

20

2.7 Kerangka Berpikir

Pohon Angka merupakan alat untuk belajar angka yang disajikan dalam

bentuk pohon dengan buah tertulis angka, Ansyori (2011). Permainan dapat lebih

bervariasi sesuai dengan kreatifitas orang tua/guru, masing-masing angka ada 2

buah. Pohon angka adalah alat-alat atau perlengkapan yang digunakan oleh

seorang guru dalam mengajar yang berupa pohon dengan bertuliskan angka sesuai

dengan tema yang diajarkan. Alat peraga pohon adalah alat bantu bagi anak untuk

mengingat pelajaran.

Melalui media pohon angka kemampuan anak dalam mengenal angka 1-20

akan meningkat, karena media pohon angka akan menarik perhatian dan minat

serta fokus belajar anak.

Melalui media pohon angka kemampuan anak dalam mengenal angka 1-20

akan meningkat, karena media pohon angka akan menarik perhatian dan minat

serta fokus belajar anak.

Page 16: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui …

21

Berikut kerangka berpikir yang dirangcang oleh peneliti dalam pembelajaran

pengenalan angka melalui media pohon angka.

Bagan 2.1 Kerangka pikir

2.8 Hipotesis Tindakan

Adapun Hipotesis Tindakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Melalui media pohon angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka

pada anak kelompok B TK Tunas Bhakti Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.

Kondisi awal Guru belum

menggunakan media

pohon angka

Hasil belajar siswa dalam

mengenal angka masih

Menggunakan media pohon angka

dalam pembelajaran mengenal angka

melalui 2 siklus

Tindakan

Melalui media pohon

angka dalam

pembelajaran hasil belajar

siswa mengenal angka

meningkat

Kondisi akhir