peningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen ... · pdf filepeningkatan kemampuan...

225
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SDN 2 PENGLUMBARAN SUSUT BANGLI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 OLEH; KOMANG ARMONI NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2988 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR TAHUN 2014

Upload: donhu

Post on 07-Feb-2018

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN

MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA

KELAS V SDN 2 PENGLUMBARAN SUSUT BANGLI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

OLEH;

KOMANG ARMONI

NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2988

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2014

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

i

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

ii

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

iii

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

iv

KATA PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI PENULIS PERSEMBAHKAN KEPADA;

SELURUH KELUARGA PENULIS, YANG SELALU MEMBERIKAN

INSPIRASI, MOTIVASI, DAN BIMBINGAN DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI INI.

KEPADA MASYARAKAT PENDIDIKAN, SEMOGA TETAP

SEMANGAT UNTUK MENSUKSESKAN PENDIDIKAN DI MASA DEPAN.

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

v

MOTTO;

Disiplin dalam melaksanakan tugas, bijak dalam bertindak, dan dinamis dalam kegiatan

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi

Wasa yang sudah melimpahkan segala karunia dan memberikan kekuatan lahir

dan bathin, sehingga penulisan skripsi yang berjudul ”Peningkatan Kemampuan

Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw pada Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli” ini dapat

diselesaikan dengan tepat waktu.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini, baik secara

teknis, materi, maupun penyajiannya masih belum begitu sempurna. Walaupun

demikian, penulis mengharapkan semoga tulisan yang sederhana ini dapat

memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada para pembaca.

Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan yang baik ini, penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada semua pihak yang telah mendukung skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd Rektor Universitas

Mahasaraswati Denpasar, atas fasilitas yang diberikan selama penulis

menjadi mahasiswa.

2. Bapak Prof. Dr. Wayan Maba Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar, yang banyak

memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

vii

3. Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang telah memberikan motivasi

selama penulis melaksanakan penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dra. A.A Rai Laksmi, M.Hum., selaku Pembimbing I, yang tekun

memberikan petunjuk, arahan, bimbingan serta nasehat selama penulis

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum., selaku Pembimbing II, yang telah

memberikan petunjuk dan bimbimngan dengan penuh kesabaran dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen yang mengajar di Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Mahasaraswati Denpasar, atas ilmu yang telah diberikan selama penulis

menjadi Mahasiswa.

7. Kepala SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli, yang telah memberikan ijin

mengadakan penelitian.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kepada

pembaca yang budiman agar memberi kritik, saran, pendapat, dan penyempurnaan

segala kekurangan skripsi ini.

Denpasar, Agustus 2014

Penulis,

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

viii

DAFTAR ISI

Isi Halaman

JUDUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. i

TIM PENGUJI……………………………………………………………… ii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii

KATA PERSEMBAHAN ........................................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… . xii

DAFTAR GRAFIK......................................................................................... xiii

ABSTRAK ................................................................................................... xiv

BAB. I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………… ................ 6

1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………… ............. 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 7

1.6 Asumsi ................................................................................................. 8

BAB. II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Cerpen ................................................................................ 9

2.2 Pembagian Cerpen ............................................................................... 10

2.3 Ciri-ciri Cerpen .................................................................................... 12

2.4 Unsur-unsur Intrinsik Cerpen…………………. ................................... 14

2.5 Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................................... 21

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

ix

Isi Halaman

2.6 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw..................................................................................................... 26

2.6.1 Keunggulan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw............................ . 26

2.6.2 Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw............................. . 27

BAB. III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian..................................................................................... 29

3.2 Subjek, Objek, Tempat Penelitian......................................................... 29

3.3 Rancangan Penelitian ........................................................................... 30

3.4 Prosedur Penelitian............................................................................... 31

3.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 36

3.6 Analisis Data……………………………………………………………. 41

BAB. IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 43

4.2 Refleksi Awal ...................................................................................... 43

4.3 Siklus I ................................................................................................. 47

4.4 Siklus II ............................................................................................... 52

4.5 Siklus III .............................................................................................. 58

4.6 Rekapitulasi Nilai Siklus I, II, dan Siklus III......................................... 65

4.7 Pembahasan ......................................................................................... 66

BAB. V PENUTUP

5.1 Simpulan .............................................................................................. 70

5.2 Saran-saran .......................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

01. Skenario Pembelajaran Memahami Unsur Intrinsik Cerpen

Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw......................

34

02. Klasifikasi Peningkatan Kemampuan Menganalisis Cerpen

pada Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli......

41

03. Data Hasil Tes Awal Kemampuan Memahami Unsur

Intrinsik Cerpen pada Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran

Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014…………………..

44

04. Analisis Data Tes Awal Peningkatan Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Melalui

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas V SDN

2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014...............................................................................

46

05. Data Hasil Tes siklus I kemampuan Menganalisis Unsur

Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014…………………………….......

49

06. Analisis Data Siklus I Peningkatan Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014...............................................................................

51

07. Skenario pembelajaran yang digunakan pada siklus II.........

53

08. Data Hasil Tes siklus II kemampuan Menganalisis Unsur

Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014………………………………..

55

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

xi

Tabel Halaman

09. Analisis Data Siklus II Peningkatan Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014…………………………………………………..

57

10. Skenario pembelajaran yang akan diguanakan pada siklus

III……………………………………………………………

59

11. Data Hasil Tes siklus III kemampuan Menganalisis Unsur

Intrinsik cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014...................................................

61

12. Analisis Data Siklus III Peningkatan Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014........................................

63

13. Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur

Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014 Dari Tes Awal, Siklus I, II dan

Siklus III................................................................................

65

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

01. Penelitian Tindakan Model Kurt Lewin………………… 31

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

01. Hasil Belajar Menganalisis Cerpen Melalui Metode

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas

V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014Dari Tes Awal, Siklus I, Siklus II Sampai Tes

Siklus III.............................................................................

69

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

xiv

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK

CERPEN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JISAW

PADA SISWA KELAS V SDN 2 PENGLUMBARAN SUSUT BANGLI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh : Komang Armoni

NPM : 10.8.03.51.31.1.5.2988

Tebal : LXXIII, 73 halaman

Tahun : 2014

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah peneliti lakukan pada siswa

kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli, ternyata pembelajaran sastra

khususnya memahami unsur intrinsik cerpen belum mendapatkan perhatian

khusus di hati siswa. Ini terlihat jelas pada buku daftar nilai siswa, nilai rata-rata

siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen masih di bawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 4,0, sedangkan nilai rata-rata siswa

kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli yang diharapkan adalah 7,0. Di

samping itu pula, aktifitas belajar siswa ketika guru membahas tentang materi

cerpen masih pasif, dan tidak menggairahkan. Banyak siswa mengeluh merasa

bosan, malas, tidak semangat, karena dalam proses pembelajaran guru cenderung

menggunakan metode ceramah sehingga dirasakan monutun dan kurang variatif.

Berdasarkan fenomena yang ada di kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli,

maka pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai salah satu solusi pemecahan

masalah yang sedang dihadapi siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat

diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah dengan penerapan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik

cerpen pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014?. (2) Bagaimanakah langkah-langkah penerapan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw agar dapat meningkatkan kemampuan memahami unsur

intrinsik cerpen pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014?. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memupuk dan

mengembangkan kecakapan berbahasa Indonesia secara lisan dan tulisan serta

memupuk dan mengembangkan kecakapan berpikir dinamis rasional dan praktis.

Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada: (1) peningkatan kemampuan

memahami unsur intrinsi cerpen siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut

Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014; (2) penerapan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw agar dapat meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen

pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/

2014.

Adapun teori-teori yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian ini adalah:

(1) pengertian cerpen, (2) pembagian cerpen, (3) ciri-ciri cerpen, (4) unsur-unsur

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

xv

intrinsik cerpen, dan (5) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Subjek Penelitian

Tindakan (PTK) ini adalah siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 22 orang terdiri atas 7 orang laki-laki

dan 15 orang perempuan. Prosedur pelaksanaan tindakan setiap siklus mencakup

empat tahapan yang meliputi : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes

dan observasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik

diskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.

Berdasarkan deskripsi hasil analisis data, dan pembahasan hasil penelitian,

maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen serta dapat

meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar pada siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut dapat

dirinci sebagai berikut; (1) pelaksanaan siklus I terjadi peningkatan nilai rata-rata

tes awal 4,0 menjadi 5,05 pada siklus I, (2) pelaksanaan siklus II telah mengalami

peningkatan nilai rata-rata kelas dari 5,05 pada siklus I menjadi 6,06 pada siklus

II, dan (3) pelaksanaan siklus III menunjukan adanya peningkatan yang cukup

signifikan, yaitu dari nilai rata-rata 6,06 pada siklus II menjadi 7,64 pada siklus

III. Dari 22 orang siswa sebagai subjek penelitian semuanya (100%) dinyatakan

telah mencapai target/ ketuntasan minimal pada pelaksanaan siklus III. Oleh

karena itu, maka dapat disampaikan saran agar guru bahasa Indonesia senantiasa

berupaya menggunakan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil

belajar siswa dan aktivitas serta motivasi belajar siswa dalam proses

pembelajaran, salah satu diantaranya menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw.

.

Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, memahami unsur

intrinsik cerpen.

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah suatu sistem bunyi bebas yang dipergunakan oleh anggota

masyarakat sebagai alat komunikasi. Komunikasi dengan mempergunakan bahasa

itu adalah hal umum yang dilakukan semua manusia. (Keraf dalam Dwi Arini,

2008: 1). Pengajaran sastra merupakan salah satu aspek dari pengajaran bahasa

Indonesia di sekolah yang memberikan sumbangan atau andil sangat besar untuk

membentuk kepribadian siswa. Manusia yang memiliki intelegensi tinggi tanpa

diimbangi dengan sikap dan kepribadian yang mantap, ibarat pohon tanpa buah.

Pengajaran sastra merupakan salah satu aspek dari pengajaran bahasa

Indonesia di sekolah yang memberikan sumbangan atau andil sangat besar untuk

membentuk kepribadian siswa. Manusia yang memiliki intelegensi tinggi tanpa

diimbangi dengan sikap dan kepribadian yang mantap, ibarat pohon tanpa buah.

Dengan demikian sudah seyogyanya pengajaran bahasa Indonesia terutama

menyangkut apresiasi sastra perlu mendapat perhatian yang khusus dan serius.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pengajaran sastra

merupakan bagian dari pengajaran bahasa Indonesia. Jadi antara pengajaran sastra

dengan pengajaran bahasa Indonesia mempunyai hubungan yang erat. Keeratan

hubungan tersebut merupakan kelanjutan dari eratnya hubungan antara bahasa dan

sastra. Karena sastra pada hakikatnya merupakan kegiatan berbahasa dengan

unsur estetika sebagai faktor utamanya, sehingga sastra bisa disebut dengan seni

bahasa.

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

2

Begitu pula halnya dengan seorang sastrawan, yang diolah adalah bahasa.

Melalui keterampilan dan penguasaan bahasanya, sastrawan mampu mengolah

dan meggarap bahasa menjadi cipta sastra yang indah misalnya, certita rekaan

yaitu cerpen. Dengan demikian melalui pengajaran sastra, kita bisa memperoleh

pengetahuan, mengetahui, menghayati, dan menggunakan bahasa dari segi

estetika, di samping unsur-unsur lain yang berhubungan dengan cipta sastra itu

sendiri.

Pembelajaran sastra khususnya kemampuan memahami unsur intrinsik

cerpen mengandung arti adanya konsep pengenalan dan pemahaman terhadap

cerpen. Pemahaman siswa pada cerpen dapat ditumbuhkan dengan jalan

pengenalan cerpen lewat keterlibatan siswa secara terus-menerus efektif dan

kreatif terhadap suatu kegiatan sastra. Kegiatan memahami sastra (khususnya

cerpen) berkaitan erat dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran dan daya

imajinasi serta kepekaan terhadap fenomena masyarakat, budaya dan lingkungan

hidup.

Pembelajaran bahasa tentang kemampuan memahami cerpen di sekolah

sangat perlu diketahui karena, daya penafsiran, pemahaman dan penghayatan

dapat mempengaruhi tingkat komunikasi dengan orang. Cerpen dengan

kandungan konsep kebahasaan yang singkat, dan memiliki makna yang jelas maka

dengan pengenalan dan pemahaman terhadap cerpen dapat meningkatkan daya

apresiasi siswa sehingga dapat mengungkapkan makna yang tersirat dalam cerpen

tersebut. Untuk itu perlu diadakan atau ditemukan cara pembelajaran dan

menafsirkan cerpen serta membaca yang tepat. Dengan model pembelajaran

cerpen yang efektif terhadap tingkat perkembangan dan kemampuan siswa

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

3

nantinya akan tumbuh pengembangan perasaan yaitu keterampilan menjiwai

karakter dan substansi dari ungkapan orang lain yang sesungguhnya. Demikian

sesungguhnya bahwa, kehadiran karya sastra khususnya cerpen sebagai salah

satu karya seni, bukan hanya untuk dipahami atau dihafalkan tetapi sebaiknya

kehadiran karya sastra ini betul-betul dapat dihayati, dan dapat dinikmati sepuas-

puasnya. "Ia memberikan kesantaian pada ketegangan psikis dan emosi,

membangkitkan daya kreasi dan memberikan keindahan estetis". Cerpen

merupakan salah satu bagian dari sastra yang memberikan gambaran tentang visi

kehidupan manusia sekaligus merupakan bahan untuk mengetahui keadaan suatu

masyarakat. Di samping itu cerpen menjadi pusat perhatian pada bagian tertentu

dari kehidupan manusia yang dianggap penting oleh pengarangnya, atau dengan

kata lain bahwa cerpen mengungkapkan tabir kehidupan.

Pada kenyataannya ada asumsi bahwa pengajaran sastra khususnya

memahami unsur intrinsik cerpen tidak atau belum pernah mengantarkan siswa

kepada penghayatan yang sewajarnya terhadap sastra itu sendiri. Tidak dapat

disangkal bahwa pemahaman tentang sastra khususnya unsur intrinsik cerpen di

kalangan para siswa, masih merupakan masalah yang cukup rumit. Dikatakan

demikian, karena dalam kenyataannya pembelajaran sastra khususnya memahami

unsur intrinsik cerpen belum dapat sepenuhnya dilakukan di sekolah-sekolah.

Dengan demikian, betapa pentingnya suatu strategi pembelajaran yang perlu

diterapkan oleh seorang guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

optimal.

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah peneliti lakukan pada siswa

kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli, ternyata pembelajaran sastra

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

4

khususnya memahami unsur intrinsik cerpen belum mendapatkan perhatian

khusus di hati siswa. Ini terlihat jelas pada buku daftar nilai siswa, nilai rata-rata

siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen masih di bawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 4,0, sedangkan nilai rata-rata siswa

kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli yang diharapkan adalah 7,0. Di

samping itu pula, aktifitas belajar siswa ketika guru membahas tentang materi

cerpen masih pasif, dan tidak menggairahkan. Banyak siswa mengeluh merasa

bosan, malas, tidak semangat, karena dalam proses pembelajaran guru cenderung

menggunakan metode ceramah sehingga dirasakan monotun dan kurang variatif.

Siswa masih kebingungan mana yang dimaksud dengan plot, setting, alur, dan lain

sebagainya. Bahkan siswa banyak tidak dapat menceritakan kembali isi cerpen

yang telah dibacanya. Dari kenyataan itu, guru hendaknya dapat memotivasi siswa

untuk lebih sering membaca dan memilih strategi yang tepat agar pemahaman

siswa tentang unsur itrinsik cerpen dapat ditingkatkan.

Berdasarkan fenomena yang ada di kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut

Bangli, peneliti mengusulkan kepada guru kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut

Bangli agar menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai salah satu

solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli. Pembelajaran kooperatif tipe/teknik Jigsaw adalah

teknik pembelajaran yang berupa permainan antar kelompok, serupa dengan

pertukaran kelompok dengan kelompok, di mana setiap siswa ditugasi

mengajarkan pengetahuan baru yang diperoleh dari hasil diskusi kelompok untuk

diajarkan kepada siswa lain pada kelompok lain. Ini merupakaan alternatif

menarik bila ada materi belajar yang bisa disegmentasikan atau dibagi-bagi dan

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

5

bila bagian-bagiannya harus diajarkan secara berurutan. Tiap siswa mempelajari

sesuatu yang berbeda dengan lainnya yang bila digabungkan dengan materi yang

dipelajari oleh siswa lain, membentuk kumpulan pengetahuan atau keterampilan

yang padu. Jadi, hal yang menarik dari pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

adalah adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa

peningkatan prestasi belajar peserta didik (student achievement) juga mempunyai

dampak pengiring seperti realisasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang

dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan

suka memberi pertolongan pada yang lain.

Berdasarkan pandangan di atas, ternyata guru kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli setuju untuk menerapakan pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami unsur

intrinsik cerpen. Hal ini juga disambut baik oleh Kepala Sekolah SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli, sehingga peneliti mengangkat permasalahan ini

menjadi suatu penelitian tindakan kelas dengan judul ”Peningkatan Kemampuan

Memahami Unsur Intrinsik Cerpen melalui Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

pada Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/

2014”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat

diangkat dalam penelitian ini adalah:

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

6

1) Apakah dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat

meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas

V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014?

2) Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk

meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas

V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua tujuan yang ingin dicapai yaitu; (1) tujuan

umum dan (2) tujuan khusus.

1) Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memupuk dan

mengembangkan kecakapan berbahasa Indonesia secara lisan dan tulisan serta

memupuk dan mengembangkan kecakapan berpikir dinamis rasional dan

praktis.

2) Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

a) Untuk mendapatkan data yang objektif tentang peningkatan

kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

b) Untuk menemukan langkah-langkah penerapan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw agar dapat meningkatkan kemampuan

memahami unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

7

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi

dalam pengembangan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya

pembelajaran apresiasi cerpen.

2) Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru khusunya guru bahasa dan Sastra Indonesia, hasil

penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan

guru bahasa dan Sastra Indonesia dalam mengelola pembelajaran,

khususnya dalam memilih metode pembelajaran yang variatif.

b. Manfaat bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan memahami isi cerpen khususnya unsur intrinsik cerpen

sehingga mereka menjadi lebih aktif, kreatif, senang dan bergairah dalam

belajar.

c. Manfaat bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

pedoman dan bekal bagi peneliti, selaku mahasiswa calon guru bahasa

dan Sastra Indonesia ketika terjun secara riil di lapangan.

d. Manfaat bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

bahan bandingan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada: (1) peningkatan

kemampuan memahami unsur intrinsi cerpen melalui strategi pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

8

Tahun Pelajaran 2013/2014; (2) langkah-langkah penerapan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw agar dapat meningkatkan kemampuan memahami

unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014.

1.6 Asumsi

Asumsi atau anggapan dasar dalam sebuah penelitian, lebih-lebih

penelitian ilmiah, akan mampu memberikan rambu-rambu kepada penulis dalam

pelaksanaan atau kelangsungan penelitiannya. Seorang ahli mengatakan bahwa,

”Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang

harus dirumuskan secara jelas dan akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai

untuk tempat berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya serta

dipakai untuk memperkuat permasalahnya” (Arikunto, 1985 : 59).

Berdasarkan pendapat di atas maka asumsi yang dipegang dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Guru yang mengajarkan bahasa Indonesia memiliki kualitas dan wewenang

untuk mengajar bahasa Indonesia.

2) Materi pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan di kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli telah sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP).

3) Semua siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli mempunyai

kemampuan yang sama dalam menerima pelajaran.

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Penelitian yang diangap baik tentunya berdasarkan teori-teori yang relevan

dengan penelitian yang akan dilakukan. Teori juga berfungsi sebagai penguat dan

pembatas dalam sebuah penelitian sehingga alur pembahasan akan tetap mengacu

pada suatu pengertian yang jelas, bulat, dan utuh. Jadi, dengan demikian pada bab

ini secara berturut-turut akan dipaparkan teori-teori yang merupakan patokan atau

kriteria yang melandasi keseluruhan penelitian ini. Teori-teori itu meliputi: (1)

pengertian cerpen, (2) pembagian cerpen, (3) ciri-ciri cerpen, (4) unsur-unsur

intrinsik cerpen, (5) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan (6) keunggulan dan

kelemahan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

2.1 Pengertian Cerpen

Cerpen adalah suatu cerita yang pendek dan hanya melukiskan sebagian

dari kejadian dalam kehidupan yang luas. Pengertian cerpen adalah bentuk prosa

yang pendek yang paling sederhana merupakan kerja fiksi, dengan efek satu-

satunya kesan impression jadi mengungkap satu sari kehidupan saja, Bukan

berarti terdiri dari satu halaman saja,tetapi bisa sampai beberapa halaman.

(Tarigan, 1984:170) Kata pendek dalam batasan ini tidak jelas ukurannya.

sehubungan dengan hal ini maka di bawah ini dikemukakan beberapa pendapat

mengenai pengertian cerpen.

Cerita pendek adalah cerita yang pendek dan merupakan satu kebulatan ide

(Ajip Rosidi: 1985: 176). Menurut Muh. Darisman (1998:59) menyatakan bahwa

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

10

cerpen adalah cerita singkat yang dibuat pengarang tentang sesuatu hal yang

pernah dialaminya atau hanya khyalan si pengarang saja. Cerita pada cerpen lebih

memusatkan pada satu tokoh cerita dalam satu situasi, dan menurut Erlly Segwiek

(dalam Tarigan, 1985 : 177) cerita pendek adalah penyajian suatu keadaan

tersendiri atau kelompok keadaan yang memberikan kesan tunggal pada jiwa

pembaca.

Cerita pendek tidak boleh dipenuhi oleh hal-hal yang tidak perlu atau "a

shorty-story must not be cluttered up with irrelevance" (Notosusanto dalam

Tarigan, 1984:176). Sifat-sifat pokok cerita pendek memakai bahasa yang singkat

dan lengkap. Selain itu Nugroho Notosusanto mengatakan bahwa "Cerita pendek

adalah cerita yang panjangnya sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kwarto

spasi rangkap yang terpusat dan lengkap" (Strong dalam Tarigan, 1984:176).

Dengan memberikan uraian dari beberapa pendapat mengenai pengertian

cerpen, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian cerpen adalah cerita

yang merupakan kebulatan ide yang dibuat oleh pengarang tentang suatu hal yang

dialaminya atau hanya bersifat khayalan yang memberikan kesan tunggal pada

jiwa pembaca.

2.2 Pembagian cerpen

Berdasarkan sudut pandang yang umum cerpen dapat di klasifikasikan

menjadi 3 yaitu, (1) berdasarkan jumlah kata, (2) berdasarkan nilai sastra dan (3)

berdasarkan tekhnik mengarangnya.

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

11

2.2.1 Berdasarkan Jumlah Kata

1) Cerita yang pendek adalah cerita pendek yang jumlah kata-katanya

dibawah 5.000 kata atau maksimal 5.000 kata, kira-kira 16 halaman

kwarto dengan spasi rangkap. Apabila dibaca memerllukan waktu kira-

kira 15 menit atau seperempat jam.

2) Cerpen yang panjang adalah cerita pendek yang jumlah kata-katanya

antara 5.000 kata sampai 10.000 kata atu kira-kira 33 halaman kwarto

dengan spasi rangkap, yang dibaca kira-kira 30 menit atau setengah

jam. (Tarigan,1985:178).

2.2.2 Berdasarkan Nilai Sastra

1) Cerpen hiburan adalah cerpen yang dibuat untuk bisa menghibur

pembaca.

2) Cerpen sastra yaitu sebuah cerpen yang dibuat untuk mereka yang

senang dengan karya-karya sastra dan cerpen tersebut dapat di ananlisis

oleh pembacanya.

2.2.3 Berdasarkan Tekhnik Mengarangnya

1) Cerpen sempurna (well made short-story) yaitu cerpen yang terfokus

pada satu tema dengan plot yang sangat jelas, dan ending yang mudah

di pahami. Cerpen ini pada umumnya bersifat konvensional dan

berdasar pada realitas (fakta). Cerpen jenis ini biasanya enak dibaca

dan mudah dipahami isinya. Pembaca awam bisa membacanya dalam

tempo kurang dari satu jam.

2) Cerpen tak utuh (slice of life short-story), yaitu cerpen yang tidak

terfokus pada satu tema, alurnya (plot) tidak terstruktur, dan kadang-

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

12

kadang dibuat mengambang oleh cerpenisnya. Cerpen jenis ini pada

umumnya bersifat kontemporer, dan ditulis berdasarkan ide-ide atau

gagasan-gagasan yang orisinal sehingga lajim disebut sebagai cerpen

ide (cerpen gagasan). Cerpen jenis ini sulit sekali dipahami oleh para

pembaca awam sastra, harus dibaca berulang kali baru dapat dipahami

sebagaimana mestinya. Para pembaca awam sastra menyebut cerpen

kental atau cerpen berat.

http://kokosadewo11bhs08.blogspot.com/2012/11/makalah-cerpen.html

2.3 Ciri-ciri Cerpen

Ketika membicarakan pengertian cerita pendek, sebenarnya sudah

terkandung pembicaraan tentang ciri-ciri cerpen. Pembicaraan dalam cerpen

dilakukan secara hemat dan ekonomis sehingga pada umumnya dalam sebuah

cerpen hanya ada dua atau tuga tokoh, hanya ada satu peristiwa dan hanya ada

satu efek bagi pembacanya.

Menurut Tarigan (1985:177) dalam Prinsip-Prinsip Dasar Sastra

mengemukakan beberapa ciri khas cerpen, adalah sebagai berikut:

1) Ciri utama cerpen adalah singkat, padat dan intensif.

2) Bahasa dalam cerpen harus tajam, sugesti, dan menarik perhatian.

3) Unsur-unsur cerpen adalah: adegan, tokoh dan gerak.

4) Cerpen harus mempunyai seorang tokoh utama.

5) Dalam cerpen sebuah kejadian atau peristiwa harus dapat menjadikan pusat

perhatian yang menarik sehingga dapat memancing perhatian para

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

13

pembacanya dan kemudian kejadian atau peristiwa harus dapat menguasai

jalan ceritanya.

6) Cerpen hanya tergantung pada satu situasi.

7) Cerpen harus menimbulkan perasaan beda pembaca yaitu berawal dari jalan

cerita yang menarik.

8) Cerpen harus mempunyai satu efek atau kesan atau kesan yang menarik.

9) Cerpen harus menimbulkan efek dalam pikiran pembaca.

10) Cerpen harus mengandung interpretasi pengarang tentang konsep kehidupan

baik langsung maupun tak langsung.

11) Cerpen menyajikan satu emosi.

12) Cerpen harus menimbulkan perasaan pada pembaca bahwa jalan ceritalah

yang pertama-tama menarik perasaan dan baru menarik pikiran

13) Dalam cerpen ceritanya hanya terdiri dari inti suatu kejadian yang

merupakan cerpen.

14) Panjang cerita kurang lebih 10.000 kata.

Pendapat lain mengenai ciri-ciri cerita pendek di kemukakan pula oleh Lubis

dalam Tarigan sebagai berikut.

1) Cerita Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang

konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

2) Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jalan

cerita.

3) Cerita pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau tokoh

utama.

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

14

4) Cerita pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.

Menurut Morris dalam Tarigan ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai berikut.

1) Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity,

unity, and intensity).

2) Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena,

character, and action).

3) Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian

(incicive, suggestive, and alert).

http://kokosadewo11bhs08.blogspot.com/2012/11/makalah-cerpen.html

2.4 Unsur-unsur Intrinsik Cerpen

Cerita pendek merupakan salah satu bentuk prosa (fiksi) telah mampu

menduduki posisi tertentu dalam kasanah sastra Indonesia. Dalam posisinya yang

cukup strategis dalam cerita pendek dihidangkan secara bebas dan terbuka

sehingga mudah dikenal dan dimengerti oleh masyarakat.

Setiap karya sastra selalu didukung oleh unsur-unsur tertentu, unsur-unsur

pendukung itu antara lain: unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik

adalah aspek-aspek yang membangun sastra itu dari dalam, sedangkan unsur

ekstrinsik adalah aspek-aspek yang mempengaruhi cipta sastra yang bersumber

dari luar cipta sastra itu sendiri (Badrun, 1983:13). Dalam penelitian ini

difokuskan pada unsur intrinsik dari cerpen. Unsur-unsur intrinsik yang

membangun karya sastra dari dalam adalah sebagai berikut: (1) tema, (2) alur, (3)

penokohan (perwatakan), (4) latar (setting), (5) Sudut pandang, dan (6) Amanat.

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

15

Untuk lebih jelas, unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut di atas akan

diuraikan secara terperinci seperti tertera berikut ini.

2.4.1 Tema

Tema adalah gagasan utama yang menjadi pokok permasalahan dalam

sebuah cerita. Tema dalam suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus

dicari sendiri oleh pembacanya. Oleh karena itu,pengarang tidak mengatakan

secara jelas tema karangannya, tetapi merasuk, menyatu dalam semua unsure

cerpen dan dengan demikian akan menghasilkan suatu cerpen yang baik.

pengarang dalam menulis ceritanya bukan sekedar mau bercerita, tetapi mau

mengatakan sesuatu kepada pembacanya. Sesuatu yang mau dikatakan itu bisa

berupa pandangan hidupnya atau komentar tentang kehidupannya. Kejadian dan

perbuatan tokoh cerita, semua didasari oleh ide atau gagasan pokok pengarang.

Sebuah cerpen harus selalu mengatakan sesuatu pendapat yaitu pendapat

pengarang tentang hidup ini sehingga orang lain dapat mengerti hidup ini lebih

baik. (Sumardjo dan Saini, 1988:57). Di samping itu Muh. Darsiman (2007:19)

berpendapat bahwa tema sangat berpengaruh terhadap unsur lain dalam cerita,

seperti alur, penokohan dan penokohan. Sedangkan Atar Semi berpendapat bahwa

tema adalah gagasan yang menjadi dasar penyusunan karangan. Dalam

penyusunan sebuah cerita pendek sangat tergantung dari jenis tema yang akan

dikembangkan (Atar, 1984:34).

Menurut Adiwardoyo, tema adalah gagasan sentral pengarang yang

mendasari penyusunan suatu cerita dan sekaligus menjadi sasaran dari cerita itu.

Tema merupakan perpaduan antara pokok persoalan dan tujuan yang ingin dicapai

pengarang lewat cerita itu (1990:13).

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

16

Untuk mengetahui tema kita bisa menyusun pertanyaan-pertanyaan seperti

pertanyaan berikut ini.

1) Persoalan apakah yang peling menonjol dalam cerita itu?

2) Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca?

3) Persoalan-persoalan apa saja yang diungkapkan pengarang dalam cerita itu?

Dengan demikian,tema dapat dipandang sebagai dasar cerita, gagasan dasar

umum sebuah karya fiksi. Gagasan ini, yang tentunya telah ditentukan

sebelumnya oleh pengarang yang dipergunakan untuk mengembangkan ide

ceritanya.

2.4.2 Alur/Plot

Alur/plot adalah: Rangkaian peristiwa demi peristiwa dalam membangun

cerita,biasanya sering disebut juga jalan cerita. Munculnya sebuah peristiwa

dalam sebuah cerita harus mempunyai hubungan dengan peristiwa lainnya, artinya

terjadinya suatu peristiwa alasan mengapa pelaku itu melakukan suatu perbuatan.

Urutan peristiwa itu dimulai dengan memberikan suatu keadaan, kemudian

keadaan itu mengalami perkembangan yang pada akhirnya ditutup dengan penuh

penyelesaian. Jalan suatu cerita selalu dengan pola perkenalan, keadaan,

perkembangan dan penutup.

Alur merupakan urutan-urutan cerita yang memiliki hubungan sebab akibat.

Alur adalah jalan cerita yang merangkai peristiwa-peristiwa dalam cerita menjadi

sebuah cerita yang utuh (Wendy Widya, 2006: 27).

Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab

akibat sehingga menjadi suatu satu kesatuan yang padu, bulat dan utuh. Alur atau

plot dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan sudut tinjauan atau

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

17

criteria. Alur atau plot tersebut dapat dibedakan menjadi tiga bagian,yaitu: “alur

maju, alur mundur, dan alur gabungan”. Alur maju bermula dari titik awal

peristiwa dan berjalan secara teratur sampai titik akhir cerita. Disebut alur mundur

apabila peristiwa-peristiwa yang disusun berdasarkan sebab akibat mencerikan

masa lampau dari titik akhir menuju titik permulaan. Sedangkan alur gabungan

adalah apabila perirtiwa-peristiwa yang ada disusun secara campuran antara sebab

akibat, waktu kini ke waktu lampau dan waktu lampau ke waktu kini (Wendy

Widya, dkk, 2006: 28).

Berdasarkan uraian di atas mengenai pengertian alur, maka dapat ditarik

kesimpulan alur adalah rangkaian peristiwa demi peristiwa dalam cerita yang

mempunyai hubungan sebab akibat sehingga membentuk cerita yang utuh.

2.4.3 Penokohan (Perwatakan)

Penokohan (Perwatakan) yaitu: cara melukiskan sikap dan watak para

pelakunya atau kepribadian tokoh-tokohnya, meliputi sifat lahir dan sifat

bahtinnya. Para tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peranan yang

paling penting dalam suatu cerita disebut tokoh inti atau tokoh utama (tokoh

protagonis).

Tokoh cerita merupakan seorang yang berperan dalam cerita. Tokoh cerita

mempunyai watak atau sifat (Wendy Widya, dkk. 2006:27). Tokoh dibagi menjadi

dua yaitu: tokoh baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis). Selain itu tokoh

dapat juga dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh pendukung.

Ada dua cara memperkenalkan pelaku dalam cerita yaitu: secara analitik dan

secara dramatik (Antara, 1988:23):

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

18

1) Secara Analitik, yaitu pengarang langsung memaparkan watak atau karakter

tokohnya, pengarang menyebutkan tokoh tersebut keras hati.

2) Secara Dramatik, yaitu pengarang tidak menjelaskan watak pelaku ceritanya

secara langsung, watak-watak pelaku ceritanya digambarkan melalui hal-hal

lain, seperti pilihan nama tokohnya, cara berpakaiannya, tingkah laku

terhadap tokoh lain melalui dialog.

Dalam sebuah cerita menggambarkan tokoh dipergunakan oleh pengarang

untuk memandang, menguraikan persoalan, dan menyelesaikan sehingga dapat

menghidupkan tokoh dan peristiwa. Pengarang menempatkan tikohnya dengan

karakter yang cocok dengan cerita yang ditulisnya.

Berdasarkan uraian di atas mengenai pengertian penokohan (perwatakan)

dapat disimpulkan bahwa penokohan (perwatakan) adalah individu yang

mengalami suatu peristiwa atau lukisan watak seseorang/pelaku baik sifat lahir

maupun sifat batinnya.

2.4.4 Latar atau Setting

Latar merupakan segala keterangan mengenai waktu, tempat atau ruang dan

suasana dalam cerita. Latar tempat merupakan penjelasan tentang tempat

terjadinya peristiwa. Latar waktu merupakan penjelasan tentang waktu terjadinya

peristiwa. Latar suasana merupakan penjelasan tentang suasana saat suatu

peristiwa terjadi (Wendy Wydia, dkk. 2006: 27).

Latar disebut juga sebagai landas tumpu yang menyangkut pada pengertian

tempat (Geografis), hubungan waktu (historis), dan lingkungan sosial

(kemasyarakatan) tempat terjadinya peristiwa atau terjadinya cerita. Meskipun

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

19

ketiga unsur latar ini berbeda namun kenyataannya saling berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain (Wendy Widya, dkk.2006: 35).

Menurut Nurgiantoro (1995:216) Latar/setting merupakan waktu/keadaan

alam atau cuaca terjadinya suatu peristiwa, karena setiap perbuatan atau aktivitas

manusia akan terjadi pada tempat, waktu dan keadaan tertentu sehingga cerita itu

tampak lebih hidup dan logis untuk menggerakkan emosi pembaca. Hal ini

penting untuk memberikan kesan realisitis kepada pembaca, meciptakan suasana

tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi, sehingga pembaca

dapat merasakan dan menilai kebenaran, ketepatan dan aktualisasi latar yang

diceritakan sehingga merasa lebih akrab.

Dari beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa,

latar/setting adalah peristiwa yang diungkapakan oleh pengarang dalam karyanya

mengenai waktu, tempat, serta suasana terjadinya suatu peristiwa ke dalam suatu

cerita. Sebagai penuntun untuk memahami latar/setting adalah:

1) Kapan peristiwa itu terjadi?

2) Di mana peristiwa itu terjadi?

3) Bagaimana situasi alam di daerah itu?

2.4.5 Sudut Pandang

Sudut pandang yaitu dari sudut mana pengarang memandang yang menjadi

pusat pengisah atau yang menjadi landasan tumpu cerita atau dengan kata lain

sudut pandang adalah cara pengarang memandang cerita atau landasan tumpu.

Adapun macam-macam sudut pandang adalah:

1) Author- participant (pengarang turut ambil bagian dalam cerita). Dalam hali

ini ada dua kemungkinan yaitu pengarang menjadi pribadi pelaku utama

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

20

sehingga ia menggunakan kata ”aku” atau pengarang hanya mengambil bagian

kecil saja, maksudnya pengarang menggunakan kata “aku” dalam cerita tetapi

bukan sebagai pelaku utama.

2) Author – ominiscient (orang ketiga). Pengarang menceritakan ceritanya

dengan memperguanakan kata “dia” untuk pelaku utamanya tetapi ia turut

hidup dalam pribadi pelakunya.

3) Author- observer. Ini hampir sama dengan author- omaniscient, bedanya

pengarang hanya sebagai peninjau seolah-olah ia tidak dapat mengetahui jalan

pikiran pelakunya.

4) Multiple. sudut pangang secara campur baur.

2.4.6 Amanat

Amanat ialah pemecahan yang diberikan oleh pengarang bagi persoalan di

dalam karya sastra. Amanat biasa disebut makna. Makna dibedakan menjadi

makna niatan dan makna muatan. Makna niatan ialah makna yang diniatkan

oleh pengarang bagi karya sastra yang ditulisnya. Makna muatan ialah

makana yang termuat dalam karya sastra tersebut.

Amanat (pesan) ialah sesuatu yang disampaikan oleh seseorang kepada

orang lain. Penyampaian amanat (pesan) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

cara lisan dan cara tulisan. Cara pertama, penyampai amanat langsung berhadapan

dengan penerima sebagai lawan bicara atau pendengar, sedangkan cara kedua,

penyampai amanat tidak berhadapan langsung dengan penerima, tetapi

menggunkan perantara/alat bantu ; dapat berupa cerita, buku (fiksi dan nonfiksi).

Untuk menemukan amanat pada sebuah karya sastra, misal cerpen, kita harus

lebih dulu memahami : tema, rasa, dan nada cerpen itu. Tema berbeda dengan

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

21

amanat. Tema berhubungan dengan arti karya sastra, sedangkan amanat

berhubungan dengan makna karya sastra (meaning dan significance) yang berifat

kias, subjektif, dan umum. Makna karya sastra selalu berhubungan dengan orang

per orang, konsep seseorang, dan situasi penyair mengimajinasikan karyanya.

Amanat (pesan) sebuah karya sastra, selain yang dibicarakan di atas, dapat pula

ditentukan melalui perndekatan teori sastra (sejarah sastra, angkatan, atau zaman)

terciptanya karya sastra itu. Jadi, menemukan amanat pada sebuah karya sastra

(cerpen) selain memahami tema, rasa, dan nada, juga dapat ditemukan melalui

pendekatan teori sastra.

.

2.5 Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

2.5.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

didasarkan pada paham konstruktivisme. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan/

tim kecil, yaitu terdiri dari empat sampai enam orang siswa yang mempunyai latar

belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda

(heterogen) ( Sanjaya, 2009 :240 ).

Tipe Jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif di mana

pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa yang bekerja sama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan

mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu

maupun pengalaman kelompok. Pada pembelajaran tipe Jigsaw ini setiap siswa

menjadi anggota dari 2 kelompok, yaitu anggota kelompok asal dan anggota

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

22

kelompok ahli. Anggota kelompok asal terdiri dari 3-5 siswa yang setiap

anggotanya diberi nomor kepala 1-5. Nomor kepala yang sama pada kelompok

asal berkumpul pada suatu kelompok yang disebut kelompok ahli.

http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/model-pembelajaran-kooperatif-

tipe.html.

Teknik Jigsaw dapat juga diartikan teknik pembelajaran yang berupa

permainan antar kelompok, serupa dengan pertukaran kelompok dengan

kelompok, di mana setiap siswa ditugasi mengajarkan pengetahuan baru yang

diperoleh dari hasil diskusi kelompok untuk diajarkan kepada siswa lain pada

kelompok lain. Ini merupakaan alternatif menarik bila ada materi belajar yang

bisa disegmentasikan atau dibagi-bagi dan bila bagian-bagiannya harus diajarkan

secara berurutan. Tiap siswa mempelajari sesuatu yang berbeda dengan lainnya

yang bila digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain, membentuk

kumpulan pengetahuan atau keterampilan yang padu.

https://hafismuaddab.wordpress.com/tag/pembelajaran-metode-kooperatif-tipe-

jigsaw/.

Jadi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ialah kegiatan belajar secara

kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada pengalaman

belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat 3 karakteristik yaitu:

(1) kelompok kecil, (2) belajar bersama, dan (3) pengalaman belajar. Esensi

kooperatif learning adalah tanggung jawab individu sekaligus tanggung jawab

kelompok, sehingga dalam diri siswa terbentuk sikap ketergantungan positif yang

menjadikan kerja kelompok optimal. Keadaan ini mendukung siswa dalam

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

23

kelompoknya belajar bekerja sama dan tanggung jawab dengan sungguh-sungguh

sampai suksesnya tugas-tugas dalam kelompok.

Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa dibagi menjadi dua

anggota kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli, yang dapat diuraikan

sebagai berikut: (1) kelompok kooperatif awal (kelompok asal), Siswa dibagi atas

beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 anggota. Setiap anggota diberi nomor

kepala, kelompok harus heterogen terutama di kemampuan akademik dan (2)

Kelompok Ahli, kelompok ahli anggotanya adalah nomor kepala yang sama pada

kelompok asal.

2.5.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Adapun prosedur dari teknik Jigsaw ini adalah:

1) Guru memilih materi belajar yang bisa dipecah menjadi beberapa bagian.

Sebuah bagian bisa sependek kalimat atau sepanjang beberapa paragraf, jika

materinya panjang, perintahkan siswa untuk membaca tugas mereka sebelum

pelajaran. Contohnya antara lain : (1) modul berisi beberapa point penting, (2)

bagian-bagian eksperimen ilmu pengetahuan, (3) sebuah naskah yang

memiliki bagian atau sub judul yang berbeda, (4) Sebuah daftar definisi, dan

(5) Sebuah artikel setebal majalah atau jenis materi bacaan pendek yang lain.

2) Menghitung jumlah bagian yang hendak dipelajari dan jumlah siswa. Bagikan

secara adil berbagai tugas kepada berbagai kelompok siswa. Sebuah contoh,

misalnya jumlah siswa ada 24, sedangkan bagian yang hendak dipelajari ada 4

bagian, maka jumlah kelompok ada 4 kelompok, dan setiap kelompok

beranggotakan 6 anak (disebut kelompok 6), yang masing-masing kelompok

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

24

mendapat tugas yang berbeda dengan cara membaca, mendiskusikan, dan

menguasai materi yang mereka terima.

3) Setelah waktu belajar selesai, bentuklah kelompok belajar sistem Jigsaw.

Kelompok belajar tersebut terdiri dari perwakilan tiap ”kelompok belajar“ di

kelas. Dalam contoh yang baru saja diberikan, anggota dari tiap kelompok 6,

dapat berhitung mulai dari 1, 2, 3, 4 , 5, dan 6, kemudian bentuklah sistem ”

kelompok belajar Jigsaw “ dengan jumlah yang sama. Hasilnya adalah 6

kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 anak (kelompok empat).

Dalam masing-masing kelompok 4 ada 1 siswa yang telah mempelajari bagian

1, bagian 2, bagian 3, bagian 4. berikut ini menunjukkan urutannya :

Kelompok Belajar

Kelompok A : A1, A2, A3, A4, A5, A6

Kelompok B : B1, B2, B3, B4, B5, B6

Kelompok C : C1, C2, C3, C4, C5, C6

Kelompok D : D1, D2, D3, D4, D5, D6

Kelompok Belajar Jigsaw

Kelompok I, anggota terdiri dari A1, B1, C1, D1

Kelompok II, anggota terdiri dari A2, B2, C2, D2

Kelompok III, anggota terdiri dari A3, B3, C3, D3

Kelompok IV, anggota terdiri dari A4, B4, C4, D4

Kelompok V, anggota terdiri dari A5, B5, C5, D5

Kelompok VI, anggota terdiri dari A6, B6, C6, D6

a) Perintahkan anggota kelompok Jigsaw untuk mengajarkan satu sama lain

apa yang telah mereka pelajari.

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

25

b) Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dalam rangka

membahas pertanyaan yang masih tersisa guna memastikan pemahaman

yang akurat.

c) Ajukan serangkaian pertanyaan yang menjajaki pemikiran siswa dan

pengetahuan siswa yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan yang

memiliki beberapa kemungkinan jawaban, misalnya “bagaimana kamu

menjelaskan seberapa kecerdasan seseorang ?”.

d) Berikan waktu yang cukup kepada siswa dalam berpasangan atau

berkelompok untuk membahas jawaban mereka.

e) Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan catatlah

pendapat mereka. Jika memungkinkan adakan seleksi jawaban mereka

menjadi beberapa katagori terpisah yang terkait dengan katagori atau

konsep yang berbeda, misalnya “kemampuan membuat mesin“ pada

kecerdasan kinestetika tubuh.

f) Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajarkan.

Perintahkan siswa untuk menjelaskan kesesuaian jawaban mereka dengan

poin-poin ini. Catatlah gagasan yang memberi informasi tambahan bagi

poin pembelajaran anda.

2.6 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

2.6.1 Keunggulan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Keunggulan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai suatu strategi

pembelajaran di antaranya:

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

26

1) Melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa tidak terlalu

menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan

kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan

belajar dari siswa yang lain.

2) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan

membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

3) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat membantu anak untuk respek pada

orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala

perbedaan.

4) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat membantu memberdayakan setiap

siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

5) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan suatu strategi yang cukup

ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,

termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang

positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu,

dan sikap positif terhadap sekolah.

6) Melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat mengembangkan

kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima

umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut

membuat kesalahan, karena keputusan yang di buat adalah tanggung jawab

kelompoknya.

7) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan siswa

menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

27

8) Interaksi selama kooperatif tipe Jigsaw berlangsung dapat meningkatkan

motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk

proses pendidikan jangka panjang.

2.6.2 Kelemahan Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

Di samping keunggulan, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw juga memiliki

kelemahan/ keterbatasan, di antarnya:

1) Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara

otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning.

Untuk siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan

semacam ini dapat menganggu iklim kerja sama dalam kelompok.

2) Ciri utama dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah bahwa siswa

saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif,

maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara

belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak

pernah dicapai oleh siswa.

3) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu

menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah

prestasi setiap individu siswa.

4) Keberhasilan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam upaya

mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang

cukup panjang, dan, hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu

kali atau sekali-sekali penerapan strategi ini.

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

28

5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat

penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya

didasarkan kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu idealnya

melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw selain siswa belajar bekerja sama,

siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk

mencapai kedua hal itu dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memang

bukan pekerjaan yang mudah.

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil jenis Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) partisipan. Suatu penelitian dikatakan sebagai partisipan ialah apabila

orang yang akan melaksanakan penilaian harus terlibat langsung dalam proses

penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan

demikian, sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya

peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data

serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya (Iskandar, 2010: 27). Dalam

penelitian ini, peneliti terlibat langsung terus-menerus sejak awal sampai akhir

penelitian, disamping peneliti juga melibatkan siswa, guru bahasa Indonesia yang

mengajar di kelas tersebut, agar penelitian ini memberikan hasil yang optimal.

Dalam penelitian ini yang diterapkan adalah pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dalam memahami unsur intrinsik cerpen. Model penelitian tindakan kelas

(PTK) yang digunakan adalah model Kurt Lewin (dalam Iskandar, 2010: 28) yaitu

bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah yaitu (1) perencanan

(planning), (2) tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi

(reflecting).

3.2 Subjek, Objek, Tempat Penelitian

1) Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa-siswi kelas V

SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014, yang

berjumlah 22 orang terdiri atas 7 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

30

2) Objek penelitian ini adalah peningkatan kemampuan memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa

kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

3) Tempat penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli. Waktu penelitian tindakan kelas dilaksanakan

pada semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Jadwal penelitian disesuaikan

dengan kalender pendidikan dan jadwal mata pelajaran di kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli.

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah kerangka penelitian yang merupakan alur

pelaksanaan kegiatan penelitian dalam rangka memeroleh, mengumpulkan,

menyusun, mengklasifikasikan dan menganalisis data. Penelitian ini dirancang

sampai pada siklus ke-N. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

dan meningkatkan praktek-praktek pengajaran di kelas secara professional

(Iskandar, 2010: 23). Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah

model Kurt Lewin yang terdiri atas empat tahap, yakni; perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan penelitian tindakan adalah proses

yang terjadi dalam satu lingkaran yang terus menerus (Sanjaya, 2010: 49).

Apabila digambarkan proses penelitian tindakan digambarkan seperti berikut ini.

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

31

Perencanaan

Refleksi Tindakan

Observasi

Observasi

Penelitian Tindakan Model Kurt Lewin dalam Sanjaya (2010: 50).

1) Perencanaan adalah proses menentukan program perbaikan yang berangkat

dari satu ide gagasan peneliti.

2) Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun oleh peneliti.

3) Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui

efektivitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai

kelemahan (kekurangan) tindakan yang telah dilakukan.

4) Refleksi adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga

memunculkan program atau perencanaan baru.

3.4 Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian yang akan dilaksanakan adalah:

1) Refleksi Awal

Sebelum melakukan tindakan dilakukan refleksi awal yang bertujuan

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

32

mengumpulkan data awal mengenai permasalahan serta kendala-kendala yang

dialami oleh siswa pada saat proses belajar. Mengetahui kelemahan metode

yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran.

Masalah yang terungkap dari hasil wawancara adalah siswa ternyata

menganggap bahwa memahami unsur intrinsik cerpen sangat sulit dilakukan

karena unsur-unsur intrinsik cerpen merupakan karya sastra yang mempunyai

makna utuh. Siswa sulit menangkap makna dibalik kata-kata sastra yang

digunakan oleh pengarang. Selain itu hal-hal dari luar lingkungan siswa yang

tidak mendukung kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen.

Oleh sebab itulah guru sebagai komentator, kritikus, dan pembimbing

hendaknya mengusahakan agar siswa tertarik, terlibat serta terinspirasi saat

proses pembelajaran berlangsung.

Sesuai dengan refleksi awal, maka penulis akan mencoba menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam memahami unsur intrinsik cerpen

pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli. Pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa

dalam memahami unsur intrinsik cerpen.

2) Perencanaan Tindakan

Untuk melaksanakan tindakan penelitian ini diperlukan beberapa

perencanaan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam perencanaan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a) Tes diagnotik/tes awal yang dipersiapkan berupa tes tertulis yang berbentuk

esai. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman

siswa tentang unsur intrinsik cerpen.

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

33

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang merupakan rencana

program yang ditempuh melalui proses belajar mengajar.

c) Format observasi siswa. Format observasi adalah pedoman digunakan pada

saat melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar. Format

observasi berisi beberapa pertanyaan/pernyataan yang membutuhkan

jawaban melalui pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

d) Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penelitian yang berbentuk suatu

tugas atau serangkaian tugas yang dikerjakan oleh anak atau sekelompok

anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang prestasi anak. Tes ini

digunakan untuk mengevaluasi pemahaman materi tentang kemampuan

dalam memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw. Tes yang digunakan berupa tes tulis yang berbentuk esai. Tes

ini dilaksanakan setelah proses belajar mengajar selesai/ berakhir.

3) Implementasi Tindakan

Adapun langkah-langkah konkrit pelaksanaan dari rencana tindakan

penelitian kelas tersebut adalah seperti pada skenario pembelajaran berikut.

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

34

Tabel 01. Skenario Pembelajaran Memahami Unsur Intrinsik Cerpen

melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Kegiatan Awal

No.

Peneliti/Guru Siswa

(1) (2) (3)

01. Membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siswa bersama-sama

memberi salam.

02. Menginformasikan rencana pelajaran

hari tersebut, yaitu pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen

melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Medengarkan dan

mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

03. Mengapersepsi kelas dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru.

Kegiatan Inti

01. Eksplorasi:

Memberikan penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung dalam sebuah

cerpen.

Siswa mendengarkan

penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung

dalam sebuah cerpen.

02. Memberi peluang agar siswa bertanya

apabila ada materi yang belum

dipahami.

Siswa bertanya mengenai

materi yang belum dipahami.

03. Elaborasi:

Menjelaskan unsur intrinsik cerpen

dengan pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Siswa menyimak penjelasan

guru tentang . unsur intrinsik

cerpen dengan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

04. Memberikan tugas secara berkelompok

untuk menganalisis unsur-unsur

intrinsik cerpen.

Bekerja secara berkelompok

membahas unsur-unsur

intrinsik cerpen.

05. Memberi bimbingan dan memantau

kerja kelompok siswa dalam

memahami isi unsur intrik cerpen.

Bekerja secara berkelompok

membahas unsur-unsur

intrinsik cerpen.

06. Menugaskan untuk mepresentasikan

hasil kerja kelompoknya.

Mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya.

07.

Konfirmasi:

Guru bersama siswa menyimpulkan

hasil kegiatan pembelajaran dan

mengadakan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran

Siswa menyimpulkan dan

merefleksi pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

35

(1) (2)

kooperatif tipe Jigsaw yang telah

dilaksanakan.

(3)

telah dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

(1) (2) (3)

No. Peneliti/Guru

Siswa

01.

Memantau dan mengevaluasi. Dalam

tahap ini guru mengetes dan

memberikan nilai terhadap pemahaman

materi pelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui strategi

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Mengerjakan tes pemahaman

materi pelajaran memahami

unsur intrinsik cerpen

melalui strategi

pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

02. Memberikan tugas untuk berlatih di

rumah, agar siswa membaca cerpen

yang lain.

Mencatat PR.

03. Menutup pembelajaran dengan salam.

Mengucapkan salam.

4) Observasi dan Evaluasi

Pada tahap ini, peneliti menempuh beberapa langkah untuk

mengumpulkan data dalam bentuk :

a) Observasi/ pengamatan langsung adalah suatu cara untuk mengadakan

penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan langsung dan sistematis

(Nurkancana, 1992 : 51). Observasi sebagai data penunjang perlu dilakukan

untuk mengetahui tingkat keaktifan dan respon siswa terhadap penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen. Pengamatan aktivitas siswa dalam hal ini dispesifikkan

pada beberapa aktivitas belajar esensial di kelas, yaitu :

- aktivitas bertanya,

- aktivitas menjawab pertanyaan guru,

- aktivitas diskusi,

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

36

- aktivitas mengerjakan soal,

- aktivitas mencatat dan merangkum pelajaran.

b) Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu

tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak ataupun

kelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkan laku atau

prestasi anak tersebut (Nurkancana,1992:34). Tes sebagai data utama dalam

penelitian ini adalah untuk mengevaluasi atau memperoleh gambaran

tentang peningkatan kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada akhir siklus.

5) Refleksi

Berdasarkan data obsevasi dan hasil tes siswa dalam memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw peneliti

melakukan refleksi. Refleksi ini dapat menghasilkan berbagai kemungkinan.

Pertama, tindakan yang hasilnya positif atau sudah baik, dipertahankan dan

yang tidak direvisi lagi. Kedua, tindakan yang masih dirasakan menghambat

atau masih memiliki kekurangan perlu ada revisi dalam pembuatan rencana

siklus berikutnya.

3.5 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penilaian

Data yang diharapkan dalam penelitian ini adalah data tentang hasil belajar

dalam memahami unsur intrinsik cerpen, maka dipergunakan metode tes. Untuk

mengetahui sikap aktivitas dan antusias anak dalam memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw digunakan metode observasi.

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

37

Jadi, dalam hal ini tes merupakan data utama yang dipergunakan dalam

penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran

tentang kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen melalui

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Melalui tes tersebut, peneliti ingin

mengetahui apakah proses belajar mengajar yang telah dilakukan berhasil atau

mengalami kegagalan. Adapun kriteria penilaian keberhasilan siswa dalam

memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,

yaitu apabila siswa mampu memahami unsur intrinsik cerpen yang dibacanya.

Metode tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam

mengalisis unsur intrinsik cerpen dengan menjawab soal-soal yang telah

disediakan oleh peneliti, kemudian hasil analisis tersebut dinilai ketepatan

menentukan tema, menemukan alur, menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita,

menentukan sudut pandang, menyebutkan latar tempat dan waktu.

1) Metode Observasi

Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan di kelas dari awal

pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Observasi dilakukan dengan

berkolaborasi bersama guru pamong bersangkutan. Hasil observasi dicatat pada

catatan lapangan dan format observasi aktivitas guru dan siswa. Format observasi

aktivitas guru desesuaikan dengan aktivitas guru sebagai pihak yang membantu

membelajarkan siswa dan format observasi aktivitas siswa disesuaikan dengan

aktivitas siswa sebagai pihak yang dibelajarkan.

2) Metode Tes

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk

suatu tugas yang harus dikerjakan oleh setiap anak / siswa sehingga

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

38

memberikan hasil sesuai nilai tentang hasil atau prestasi anak /siswa tersebut

yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau

nilai standar yang telah ditetapkan (Nurkencana, 1983: 25). Jadi tes ini adalah

untuk mengetahui atau memperoleh gambaran prestasi siswa. Melalui tes

tersebut peneliti ingin mengetahui apakah proses belajar mengajar yang telah

dilakukan mengalami keberhasilan atau kegagalan. Bentuk tes yang digunakan

adalah berupa tes essay dengan jumlah soal sebanyak 6 butir atau sesuai

dengan jumlah insur intrinsik yang akan diteliti.

3) Penetapan Skor

Pada langkah ini setelah hasil tes dikumpulkan selanjutnya melakukan

penentuan skor tes essay yang telah diberikan dengan skor tiap butir soal

diberi rentang antara 1-10 yang terdiri dari 6 butir soal, hasil tes tersebut

nantinya penulis akan evaluasi dengan menggunakan rumus norma absolut

skala sebelas, sehingga memperoleh data mengenai kemampuan siswa

menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui metode inkuiri. Adapun hal-hal

yang dievaluasi adalah:

a. Tema skor 1-10

b. Alur/plot skor 1-10

c. Tokoh skor 1-10

d. Susut Pandang skor 1-10

e. Latar/setting skor 1-10

f. Gaya bahasa skor 1-10

Jadi nilai maksimal idealnya adalah 6 x 10= 60

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

39

4) Mengubah Skor Mentah menjadi Skor Standar

Prosedur yang akan ditempuh dalam mengubah skor mentah menjadi

skor standar, adalah:

a. Mencari Skor Maksimal Ideal (SMI) daripada tes yang diberikan. Skor

Maksimal Ideal adalah skor yang mungkin dicapai apabila setiap item atau

butir soal dapat dijawab dengan benar. Skor maksimal ideal dicari dengan

jalan menghitung juamlah item atau butir soal yang diberikan serta bobot

daripada masing-masing item atau butir soal.

b. Mencari angka rata-rata ideal (Mi) untuk tes tersebut dengan rumus:

Mi =1/2 x SMI

c. Mencari Standar Deviasi ideal (SDi) untuk tes tersebut dengan rumus:

SDi =1/3 x Mi

Membuat pedoman konversi dengan ketentuan sebagai berikut:

M + 2,25 SD 10

M + 1,75 SD 9

M + 1,25 SD 8

M + 0,75 SD 7

M + 0,25 SD 6

M – 0,25 SD 5

M – 0,75 SD 4

M – 1,25 SD 3

M – 1,75 SD 2

M – 2,25 SD 1

(Nurkencana, 1983:84-85).

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

40

Berdasarkan rumus di atas, maka penyelesaian adalah hasil tes yang berupa

skor mentah dikonversikan menjadi skor standar dengan menggunakan norma

absolut skala 11.

SMI = 60

Mi = 1/2 x 60 =30

Sdi = 1/3 x 30 = 10

Keterangan

Smi = Skor Maksimal Ideal

Mi = Angka Rata-rata ideal

Sdi = Standar Deviasi

Dari rumusan tersebut di atas maka hasil yang diperoleh sebagai berikut:

Mi + 2,25 Sdi = 30 + (2,25 x 10) = 52 10

Mi + 1,75 Sdi = 30 + (1,75 x 10) = 47 9

Mi + 1,25 Sdi = 30 + (1,25 x 10) = 42 8

Mi + 0,75 Sdi = 30 + (0,75 x 10) = 37 7

Mi + 0,25 Sdi = 30 + (0,25 x 10) = 32 6

Mi - 0,25 Sdi = 30 – (0,25 x 10) = 27 5

Mi – 0,75 Sdi = 30 – (0,75 x 10) =22 4

Mi – 1,25 Sdi = 30 – (1,25 x 10) = 17 3

Mi – 1,75 Sdi = 30 – (1,75 x 10) = 12 2

Mi – 2,25 Sdi = 30 –( 2,25 x 10) = 7 1

Berpedoman pada ketentuan di atas, maka dapatlah ditentukan dalam skor

standar yang dipakai oleh masing-masing siswa dengan ketentuan sebagai berikut:

jika siswa yang mendapat skor mencapai 52 ke atas maka anak teserbut mendapat

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

41

skor standar 10, jika siswa mendapat skor mentah antara 47 sampai 51 maka siswa

tersebut mendapat skor standar 9. Demikian selanjutnya dengan tabel peningkatan

kemampuan siswa dalam menganalisis cerpen, seperti yang terdapat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 02. Klasifikasi Peningkatan Kemampuan Menganalisis Cerpen Pada

Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014

No. Skor Mentah Skor Standar Kategori

(1) (2) (3) (4)

01. 52 – 60 10 Istimewah

02. 47 – 51 9 Baik Sekali

03. 42 – 46 8 Baik

04. 37 – 41 7 Lebih dari cukup

05. 32 – 36 6 Cukup

06. 27 – 31 5 Hampir cukup

07. 22 – 26 4 Kurang

08. 17 – 21 3 Kurang sekali

09. 12 – 16 2 Buruk

10. 7 – 11 1 Buruk sekali

3.6 Analisis Data

Setelah data yang diinginkan terkumpul, diadakan pengolahan data. Data

yang diperoleh dalam penelitian ini masih merupakan data atau bahan mentah.

Oleh karena itu, data perlu diolah lagi agar dapat ditarik suatu simpulan. Dalam

pengolahan data ini, digunakan metode analisis deskriptif. Metode analisis

deskreptif adalah metode pengolahan data dengan jalan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh, sehingga didapat suatu simpulan umum.

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

42

Analisis pertama, dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan yang diambil,

apakah pelaksanaannya sesuai dengan yang telah direncanakan. Kedua, analisis

terhadap kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang didapatkan dari hasil tes. Hasil tes diolah dengan

menggunakan keberhasilan belajar secara individu dan klasikal. Penskoran hasil

tes masing-masing siswa dianalisis dengan norma absolut skala seratus. Skala

seratus adalah skala yang bergerak antara nol sampai seratus. Skala seratus

disebut juga skala persentil. Setelah mengetahui nilai masing-masing siswa,

selanjutnya secara klasikal dapat dicari nilai rata-ratanya dengan menggunakan

rumusan berikut :

∑ Fx

Mean = -----------------

N

Keterangan :

Mean = Nilai rata-rata

F = Frekuensi

x = Nilai

N = Jumlah sampel (Nurkencana, 1992 : 99).

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini telah disesuaikan dengan

tahap-tahap dan prosedur yang telah direncakan sebelumnya. Data yang

diperlukan untuk dievaluasi. Data yang diperoleh adalah berupa hasil observasi

terhadap siswa selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas tersebut. Data yang

diambil berupa data hasil tes peningkatan kemampuan menganalisis unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas V

SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli.

4.2 Refleksi Awal

Refleksi awal bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa

menganalisis unsur intrinsik cerpen. Sebelum proses belajar mengajar dilakukan,

peneliti melaksanakan pre tes dan mendapat nilai untuk menentukan kualifikasi.

4.2.1 Hasil Observasi awal

Observasi dilakukan peneliti bersama guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Dari obsevasi inilah dapat ketahui permasalahan siswa dalam mengikuti pelajaran

bahasa indonesia terutama menganilis cerpen. Adapun hasil obsevasi yang telah

dilakukan adalah: (1) pembelajaran yang diterapkan oleh guru bersifat

konvensional, (2) siswa hanya mengandalkan catatan dari guru dan berpedoman

pada LKS, (3) siswa kurang motivasi, anak yang memiliki motivasi tinggi dalam

mengerjakan tugas akan lebih cepat tugasnya selesai sebaliknya, anak yang

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

44

kurang motivasi, maka penyelesaian tugas lebih dan lama juga akan rendah

kualitasnya, (4) siswa takut bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang kurang

dan jelas, (5) siswa kurang mengerti bagaimana cara menemukan atau

menganalisis unsur intrinsik cerpen.

4.2.2 Hasil Tes Awal

Pada tahap tes awal peneliti memberikan tes menganalisis unsur intrinsik

cerpen. Hasil pre tes kemampuan siswa dalam menganalisis cerpen dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 03. Data Hasil Tes Awal kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik

cerpen Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014

No Nama siswa A B C D E F

Skor

Mentah

Skor

Standar

Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

01. I Kadek Juni Lestari 2 1 6 2 1 1 13 3 Buruk

02. I Made Tantra 2 2 3 2 1 4 14 3 Buruk

03. Ni Nengah Diantari 4 7 2 4 4 4 25 4 Kurang

04. I Wayan Wiryanata 8 2 6 8 1 2 27 5 Hampir cukup

05. Ni Made Sridaning Aminarti 2 3 4 4 2 2 17 3 Kurang sekali

06. Ni Kadek Sri Wijayanti 8 2 6 8 1 2 27 5 Hampir cukup

07. Ni Kadek Widianti 8 2 6 8 1 2 27 5 Hampir cukup

08. I Kadek Adi Wirawan 2 4 5 6 2 3 22 4 Kurang

09. Ni Wayan Eka Sri Cahyani 8 3 5 3 1 2 22 4 Kurang

10. Ni Kadek Sukreni 8 3 5 6 1 2 25 4 Kurang

11. I Made Suryadana 2 4 5 6 2 3 22 4 Kurang

12. Ni Made Ayu Suari Dewi 2 4 5 6 2 3 22 4 Kurang

13. Ni Luh Sri Opina Wati 8 2 5 4 1 2 22 4 Kurang

14. Ni Wayan Seppi Puspita Dewi 2 3 5 4 4 4 22 4 Kurang

15. Ni Kadek Sri Widarini 8 2 4 6 2 1 23 4 Kurang

16. Ni Made Apriliana Sari 2 3 5 4 4 4 22 4 Kurang

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

45

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

17. Ni Nyoman Apriliani Sari 2 2 6 4 8 1 23 4 Kurang

18. I Ketut Arya Adikara 1 1 6 6 2 2 18 3 Kurang sekali

19. Ni Kadek Ariani 8 1 5 6 1 1 22 4 Kurang

20. I Wayan Wiryatama 1 2 5 4 8 3 23 4 Kurang

21. Ni Wayan Suriasih 8 2 6 8 1 2 27 5 Hamper cukup

22. I Nengah Sila 2 3 5 4 4 4 22 4 Kurang

Jumlah 98 58 110 113 54 54 487 88

Nilai rata-rata 4,45 2,64 5,00 5,14 4,45 4,45 22,14 4,00 Kurang

Keterangan:

A. Tema

B. Alur

C. Tokoh / karakter

D. Latar/setting

E. Sudut pandang

F. Amanat

4.2.3 Analisis Hasil Tes Awal

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa

memahami unsur intrinsik cerpen. Saat proses belajar mengajar berlangsung

sebelum dilakukannya tindakan, peneliti melaksanakan pretes dan mendapat nilai

untuk menentukan kualifikasi. Rata-rata skor diperoleh dengan menggunakan

rumus :

N

fxM

Keterangan :Skor

M : Rata-rata skor

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

46

∑ : Jumlah

F : Frekwensi

X : Nilai

N : Jumlah Individu

Berdasarkan rumus di atas maka nilai rata-rata pada tes awal dapat dilihat

pada pada tabel berikut ini.

Tabel 04. Analisis Data Tes Awal Peningkatan Kemampuan Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014

No. Nilai (x) Frekwensi (F) Fx Persentase Kategori Nilai Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. 10 - - - -

88 = 4,00

22

(kurang)

02. 9 - - - -

03. 8 - - - -

04. 7 - - - -

05. 6 - - - -

06. 5 4 20 18,2% Hampir Cukup

07. 4 14 56 63,6% Kurang

08. 3 4 12 18,2% Kurang Sekali

09. 2 - - - -

10. 1 - - - -

22 88 100% -

Berdasarkan tabel di atas telah menunjukan kemampuan siswa dalam

menganalisis unsur intrinsik cerpen pada tes awal, siswa mencapai nilai rata-rata

4,00 dengan nilai 5 kategori hampir cukup sebanyak 4 orang (18,2%), nilai 4

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

47

kategori kurang sebanyak 14 orang (63,6%), nilai 3 kategori kurang sekali

sebanyak 4 orang (18,2%), dari hasil yang diperoleh oleh siswa dapat disimpulkan

bahwa kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada tes awal dapat

dikategorikan kurang, karena itu penelitian tindakan kelas ini dapat dilaksanakan

di SDN 2 penglumbaran Susut Bangli.

4.3 Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I di kelas adalah dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Siklus I ini dilaksanakan pada hari Selasa,

tanggal 15 April 2014. Adapun hasil pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut.

4.3.1 Hasil Observasi/Evaluasi Siklus I

Hasil pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh dengan melakukan

pengamatan/observasi yang dilakukan oleh observer (guru pamong). Dalam hal

itu, guru pamong melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang

dilakukan peneliti dalam penerapan model pembelajaran terhadap subjek

penelitian, yaitu siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli. Adapun hasil

observasi yang telah dilakukan yaitu:

1. Pembelajaran berjalan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

2. Siswa kurang aktif berdiskusi yang dipimpin oleh seorang ketua kelompok.

3. Guru terus memantau jalannya diskusi sambil memberi bimbingan.

4. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang pekerjaannya paling

baik.

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

48

5. Respons siswa terhadap pembelajaran memahami isi bacaan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw cukup positif.

6. Siswa kurang bersosialisasi dalam berbagi pengetahuan dengan teman-teman

dalam kelompoknya.

7. Siswa kurang aktif mengemukakan pendapat, dan ada juga enggan membaca

bacaan.

8. Guru memberi perhatian lebih terhadap siswa yang masih lamban memahami

unsur intrinsik cerpen.

9. Guru menjelaskan lebih intensif materi yang kurang dipahami oleh siswa.

4.3.2 Hasil tes siklus I

Setelah pelaksanaan tindakan atau kegiatan pembelajaran, maka dilakukan

evaluasi. Kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut

kemampuan memahami isi bacaana siswa. Dalam pelaksanaan evaluasi peneliti

memberikan tes. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

memahami isi bacaan dalam paragraf dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw. Hasil tes dapat dilihat dalam tabel berikut.

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

49

Tabel 05. Data Hasil Tes siklus I kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik

Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas

V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014

No Nama siswa A B C D E F

Skor

Mentah

Skor

Standar

Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

01. I Kadek Juni Lestari 8 3 6 3 4 5 31 5 Hampir Cukup

02. I Made Tantra 5 4 3 4 3 5 24 4 Kurang

03. Ni Nengah Diantari 4 7 2 4 4 4 25 4 Kurang

04. I Wayan Wiryanata 6 7 5 6 4 4 32 6 Cukup

05. Ni Made Sridaning Aminarti 6 5 5 4 3 4 27 5 Hampir Cukup

06. Ni Kadek Sri Wijayanti 9 2 5 3 2 2 23 4 Kurang

07. Ni Kadek Widianti 9 6 5 3 3 4 30 5 Hampir Cukup

08. I Kadek Adi Wirawan 6 7 5 6 4 4 32 6 Cukup

09. Ni Wayan Eka Sri Cahyani 8 4 5 5 4 4 30 5 Hampir Cukup

10. Ni Kadek Sukreni 8 4 5 6 4 5 32 6 Cukup

11. I Made Suryadana 8 4 5 6 4 5 32 6 Cukup

12. Ni Made Ayu Suari Dewi 6 4 5 5 4 4 28 5 Hampir Cukup

13. Ni Luh Sri Opina Wati 8 4 5 5 4 4 30 5 Hampir Cukup

14. Ni Wayan Seppi Puspita Dewi 6 7 5 6 4 4 32 6 Cukup

15. Ni Kadek Sri Widarini 8 2 4 6 2 1 23 4 Kurang

16. Ni Made Apriliana Sari 6 5 5 4 3 4 27 5 Hampir Cukup

17. Ni Nyoman Apriliani Sari 6 5 6 4 8 4 32 6 Cukup

18. I Ketut Arya Adikara 6 4 6 6 3 3 26 4 Kurang

19. Ni Kadek Ariani 8 3 5 6 3 3 28 5 Hampir Cukup

20. I Wayan Wiryatama 4 3 5 4 8 4 28 5 Hampir Cukup

21. Ni Wayan Suriasih 6 5 6 4 8 4 32 6 Cukup

22. I Nengah Sila 6 3 5 4 4 4 26 4 Kurang

Jumlah 147 98 108 104 90 85 630 111

Nilai rata-rata 6,69 4,45 5,00 4,72 4,10 3,86 28,64 5,05 Hampir Cukup

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

50

Keterangan:

A. Tema

B. Alur

C. Tokoh / karakter

D. Latar/setting

E. Sudut pandang

F. Amanat

4.3.3 Analisis Data Siklus I

N

fxM

Keterangan :

M : Rata-rata skor

∑ : Jumlah

F : Frekwensi

X : Nilai

N : Jumlah Individu

Berdasarkan rumus di atas maka nilai rata-rata pada tes awal dapat dilihat

pada pada tabel berikut ini.

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

51

Tabel 06. Analisis Data Siklus I Siswa Peningkatan Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran

Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014

No. Nilai (x) frekwensi (f) Fx Persentase Kategori Nilai Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. 10 - - - -

111 = 5,05

22

(hampir cukup)

02. 9 - - - -

03. 8 - - - -

04. 7 - - - -

05. 6 7 42 31,8% Cukup

06. 5 9 45 40,9% Hampir Cukup

07. 4 6 24 27,3% kurang

08. 3 - - - -

09. 2 - - - -

10. 1 - - - -

22 111 100% -

Berdasarkan tabel di atas, maka nilai rata-rata yang di capai siswa 5,05 dari

22 siswa dengan rincian nilai 6 kategori cukup sebanyak 7 orang (31,8%), nilai 5

kategori hampir cukup sebanyak 9 orang (40,9%), nilai 4 kategori kurang

sebanyak 6 orang (27,3%), sehingga kemampuan menganalisis unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran inkuiri pada siklus I dapat dikategorikan kedalam

kelompok hampir cukup.

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

52

4.3.4 Refleksi Siklus I

Pada proses belajar mengajar berlangsung, kegiatan pembelajaran

berlangsung dengan baik, kegiatan pembelajaran berlangsung dalam kondisi yang

aktif dan menyenangkan. Dilihat pada tabel 06, diketahui bahwa siswa sudah

mengalami peningkatan. Hal tersebut dilihat dari pemerolehan nilai dalam

evaluasi proses pembelajaran yang peneliti lakukan pada setiap akhir pertemuan,

sehingga kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw semakin ditingkatkan.

Peningkatan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I masih ada beberapa masalah

yang ditemukan peneliti pada proses pembelajaran, yang perlu dijadikan bahan

refleksi untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya. Masalah yang

muncul pada siklus I adalah siswa masih ragu-ragu untuk mengajukan pertanyaan-

pertanyaan kepada peneliti yang walaupun peneliti memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya. Hal ini terjadi karena siswa belum cermat dan tepat

dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw, maka peneliti perlu melanjutkan pembelajaran ke siklus II.

4.4 Siklus II

4.4.1 Perencanaan Penelitian

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan

yaitu pertemuan pertama pada hari Selasa, tanggal 15 April 2014 dan pertemuan

kedua pada hari selasa tanggal 22 April 2014. Dalam perencanaan, peneliti

menyiapkan beberapa hal yang diperlukan, antara lain:

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

53

1. Menyiapkan buku paket Bahasa Indonesia untuk SD kelas V.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3. Menyiapkan bahan pelajaran bahasa Indonesia.

4. Menyiapkan cerpen yang akan dianalisis oleh siswa.

5. Menyusun tes hasil belajar untuk siklus II.

6. Memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang

belum mengerti.

4.4.2 Pelaksanaan Penelitian

Tabel 07. Skenario pembelajaran yang akan diguanakan pada siklus II

Kegiatan Awal

No.

Peneliti/Guru Siswa

(1) (2) (3)

01. Membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siswa bersama-sama

memberi salam.

02. Menginformasikan rencana pelajaran

hari tersebut, yaitu pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen

melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Medengarkan dan

mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

03. Mengapersepsi kelas dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru.

Kegiatan Inti

01. Eksplorasi:

Memberikan penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung dalam sebuah

cerpen.

Siswa mendengarkan

penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung

dalam sebuah cerpen.

(1) (2) (3)

02. Memberi peluang agar siswa bertanya

apabila ada materi yang belum dipahami.

Siswa bertanya mengenai

materi yang belum dipahami.

03.

Elaborasi:

Menjelaskan unsur intrinsik cerpen dengan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Siswa menyimak penjelasan

guru tentang . unsur intrinsik

cerpen dengan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

54

(1) (2) (3)

04. Memberikan tugas secara berkelompok

untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik

cerpen.

Bekerja secara berkelompok

membahas unsur-unsur

intrinsik cerpen.

05. Memberi bimbingan dan memantau kerja

kelompok siswa dalam memahami isi

unsur intrik cerpen.

Bekerja secara berkelompok

membahas unsur-unsur

intrinsik cerpen.

06. Menugaskan untuk mepresentasikan hasil

kerja kelompoknya.

Mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya.

07. Konfirmasi:

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

kegiatan pembelajaran dan mengadakan

refleksi terhadap kegiatan pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen melalui

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang

telah dilaksanakan.

Siswa menyimpulkan dan

merefleksi pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang

telah dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

No. Peneliti/Guru

Siswa

01.

Memantau dan mengevaluasi. Dalam

tahap ini guru mengetes dan memberikan

nilai terhadap pemahaman materi pelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen melalui

strategi pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Mengerjakan tes pemahaman

materi pelajaran memahami

unsur intrinsik cerpen

melalui strategi

pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

02. Memberikan tugas untuk berlatih di rumah,

agar siswa membaca cerpen yang lain.

Mencatat PR.

03. Menutup pembelajaran dengan salam.

Mengucapkan salam.

4.4.3 Observasi/Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilakukan pada akhir pertemuan kedua dengan tujuan

untuk mengetajui kemampuan siswa terhadap materi yang telah diberikan.

Kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

mengananalisis cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Siswa

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

55

mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan peneliti sebanyak 6 butir soal essay,

dengan rentangan nilai setiap soal 1-10 dan diselesaikan dalam waktu 2 x 40

menit.

4.4.4 Hasil Tes Siklus II

Hasil tes siklus II dapat dilihata pada tabel berikut ini.

Tabel 08. Data Hasil Tes siklus II kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik

Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas

V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014

No Nama siswa A B C D E F Skor

Mentah

Skor

Standar Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

01. I Kadek Juni Lestari 7 4 6 5 4 6 32 6 Cukup

02. I Made Tantra 7 5 3 3 5 4 27 5 Hampir Cukup

03. Ni Nengah Diantari 4 7 5 4 5 4 29 5 Hampir Cukup

04. I Wayan Wiryanata 8 2 6 8 3 2 29 5 Hampir Cukup

05. Ni Made Sridaning Aminarti 7 5 5 4 3 4 28 5 Hampir Cukup

06. Ni Kadek Sri Wijayanti 9 4 5 4 3 3 28 5 Hampir Cukup

07. Ni Kadek Widianti 9 4 5 5 7 5 37 7 Hampir Baik

08. I Kadek Adi Wirawan 6 4 5 6 6 5 32 6 Cukup

09. Ni Wayan Eka Sri Cahyani 8 5 5 7 6 6 37 7 Hampir Baik

10. Ni Kadek Sukreni 8 7 5 6 5 6 37 7 Hampir Baik

11. I Made Suryadana 6 4 5 4 3 5 27 5 Hampir Cukup

12. Ni Made Ayu Suari Dewi 5 3 5 4 5 5 27 5 Hampir Cukup

13. Ni Luh Sri Opina Wati 8 4 5 4 6 5 32 6 Cukup

14. Ni Wayan Seppi Puspita Dewi 8 7 7 6 6 8 42 8 Baik

15. Ni Kadek Sri Widarini 8 6 4 6 5 4 33 6 Cukup

16. Ni Made Apriliana Sari 8 5 5 5 6 5 34 6 Cukup

17. Ni Nyoman Apriliani Sari 5 4 7 5 8 5 35 6 Cukup

18. I Ketut Arya Adikara 5 4 6 6 6 6 33 6 Cukup

19. Ni Kadek Ariani 8 7 6 6 7 8 42 8 Baik

20. I Wayan Wiryatama 6 4 5 5 8 4 32 6 Cukup

21. Ni Wayan Suriasih 8 5 5 7 6 6 37 7 Hampir Baik

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

56

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

22. I Nengah Sila 7 5 5 6 5 4 32 6 Cukup

Jumlah 155 105 115 116 118 110 722 133

Nilai rata-rata 7,05 4,77 5,23 5,27 5,36 5 32,82 6,05 Cukup

Keterangan:

A. Tema

B. Alur

C. Tokoh / karakter

D. Latar/setting

E. Sudut Pandang

F. Amanat

4.4.5 Analisis Data Siklus II

N

fxM

Keterangan :

M : Rata-rata skor

∑ : Jumlah

F : Frekwensi

X : Nilai

N : Jumlah Individu

Berdasarkan rumus di atas maka nilai rata-rata pada siklus II dapat dilihat

pada pada tabel berikut ini.

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

57

Tabel 09. Analisis Data Siklus II Peningkatan Kemampuan Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014

No. Nilai (x) Frekwensi (f) Fx Persentase Kategori Nilai Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. 10 - - - -

133 = 6,05

22

(cukup)

02. 9 - - - -

03. 8 2 16 9,10% Baik

04. 7 4 28 18,18% Lebih Dari Cukup

05. 6 9 54 40,91% Cukup

06. 5 7 35 31,81% Hampir Cukup

07. 4 - - - -

08. 3 - - - -

09. 2 - - - -

10. 1 - - - -

22 133 100% -

Berdasarkan tabel di atas maka nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 6,05

dari 22 siswa dengan rincian, nilai 8 kategori baik sebanyak 2 orang (9,10%), nilai

7 kategori lebih dari cukup sebanyak 4 orang (18,18%), nilai 6 kategori cukup

sebanyak 9 orang (40,91%), nilai 5 kategori hampir cukup sebanyak 7 orang

(31,81%), sehingga kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat kelompokan dalam kategori hampir

cukup, ketentuan belum mencapai target maka perlu dilanjutkan kesiklus III.

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

58

4.4.6 Refleksi siklus II

Dari tabel di atas hasil tes dan observasi yang diperoleh dari siklus II dapat

diketahui bahwa melalui metode kooperatif, sebagai pendekatan pembelajaran

kemampuan menganalisis cerpen dapat ditingkatkan meskipun belum mencapai

target. Hal ini bisa tercapai apabila guru memperhatikan cara penyajian materi

pembelajaran dalam pembelajaran kooperatif.

Peningkatan kemampuan menganalisis cerpen melalui pembelajaran

kooperatif pada siklus II masih ada beberapa masalah yang ditemukan peneliti

pada saat proses pembelajaran siklus II, yaitu:

1. Dilihat dari individu masih ada siswa yang mendapat nilai kurang.

2. Masih ada beberapa siswa kurang aktif dalam pelaksanaan pembelajaran

kooperatif.

3. Masih ada beberapa siswa kurang serius dalam menganalisis sebuah cerpen.

Berdasarkan hasil refleksi di atas maka perlu dijadikan refisi untuk

perbaikan siklus selanjutnya. Peneliti menganggap perlu melanjutkan pelaksanaan

pembelajaran pada siklus berikutnya.

4.5 Siklus III

4.5.1 Perencanaan Penelitian

Pelaksanaan pembelajaran siklus III dilaksanakan dalam dua kali pertemuan

yaitu pertemuan pertama pada hari Selasa, tanggal 29 April 2014 dan pertemuan

kedua pada hari Selasa, tanggal 05 Mei 2014. Dalam perencanaan, peneliti

menyiapkan beberapa hal yang diperlukan, antara lain:

1. Menyiapkan buku paket Bahasa Indonesia untuk SD kelas V.

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

59

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP).

3. Menyiapkan bahan pelajaran bahasa Indonesia.

4. Menyiapkan cerpen yang akan dianalisis oleh siswa.

5. Menyusun tes hasil belajar untuk siklus III.

6. Memotivasi individu yang mendapat nilai kurang.

7. Memberi perhatian khusus bagi siswa yang kuarng aktif dalam

pembelajaran.

8. Memberi teguran kepada siswa yang kurang serius dalam menganalis unsur

intrinsik cerpen.

4.5.2 Pelaksanaan Penelitian

Tabel 10. Skenario pembelajaran yang akan diguanakan pada siklus III

Kegiatan Awal

No.

Peneliti/Guru Siswa

(1) (2) (3)

01. Membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siswa bersama-sama

memberi salam.

02. Menginformasikan rencana pelajaran

hari tersebut, yaitu pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen

melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Medengarkan dan

mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

03. Mengapersepsi kelas dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru.

Kegiatan Inti

01. Eksplorasi:

Memberikan penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung dalam sebuah

cerpen.

Siswa mendengarkan

penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung

dalam sebuah cerpen.

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

60

(1) (2) (3)

02. Memberi peluang agar siswa bertanya

apabila ada materi yang belum dipahami.

Siswa bertanya mengenai

materi yang belum dipahami.

03.

(1)

Elaborasi:

Menjelaskan unsur intrinsik cerpen dengan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

(2)

Siswa menyimak penjelasan

guru tentang . unsur intrinsik

cerpen dengan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

(3)

04. Memberikan tugas secara berkelompok

untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik

cerpen.

Bekerja secara berkelompok

membahas unsur-unsur

intrinsik cerpen.

05. Memberi bimbingan dan memantau kerja

kelompok siswa dalam memahami isi

unsur intrik cerpen.

Bekerja secara berkelompok

membahas unsur-unsur

intrinsik cerpen.

06. Menugaskan untuk mepresentasikan hasil

kerja kelompoknya.

Mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya.

07. Konfirmasi:

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

kegiatan pembelajaran dan mengadakan

refleksi terhadap kegiatan pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen melalui

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang

telah dilaksanakan.

Siswa menyimpulkan dan

merefleksi pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang

telah dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

No. Peneliti/Guru

Siswa

01.

Memantau dan mengevaluasi. Dalam

tahap ini guru mengetes dan memberikan

nilai terhadap pemahaman materi pelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen melalui

strategi pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Mengerjakan tes pemahaman

materi pelajaran memahami

unsur intrinsik cerpen

melalui strategi

pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

02. Memberikan tugas untuk berlatih di rumah,

agar siswa membaca cerpen yang lain.

Mencatat PR.

03. Menutup pembelajaran dengan salam.

Mengucapkan salam.

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

61

4.5.3 Observasi/Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilakukan pada akhir pertemuan ketiga dengan tujuan

untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang telah diberikan.

Kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

mengananalisis cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Siswa

mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan peneliti sebanyak 6 butir soal essay,

dengan rentangan nilai setiap soal 1-10 dan diselesaikan dalam waktu 2 x 40

menit.

4.5.4 Hasil Tes Siklus III

Hasil tes siklus III dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 11. Data Hasil Tes siklus III kemampuan Menganalisis Unsur

Intrinsik cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014

No Nama siswa A B C D E F

Skor

Mentah

Skor

Standar

Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

01. I Kadek Juni Lestari 7 8 6 7 6 7 41 7 Lebih dari cukup

02. I Made Tantra 8 6 6 7 7 6 40 7 Lebih dari cukup

03. Ni Nengah Diantari 8 7 6 6 8 8 43 8 Baik

04. I Wayan Wiryanata 8 7 6 8 7 8 44 8 Baik

05. Ni Made Sridaning Aminarti 8 6 6 8 7 8 43 8 Baik

06. Ni Kadek Sri Wijayanti 8 7 6 6 7 8 42 8 Baik

07. Ni Kadek Widianti 9 7 6 7 8 7 44 8 Baik

08. I Kadek Adi Wirawan 8 7 7 6 7 8 43 8 Baik

09. Ni Wayan Eka Sri Cahyani 8 7 8 7 8 7 45 8 Baik

10. Ni Kadek Sukreni 8 7 7 8 7 8 45 8 Baik

11. I Made Suryadana 8 6 8 8 6 8 44 8 Baik

12. Ni Made Ayu Suari Dewi 7 6 6 6 7 8 40 7 Lebih dari cukup

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

62

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

13. Ni Luh Sri Opina Wati 8 6 5 6 8 7 40 7 Lebih dari cukup

14. Ni Wayan Seppi Puspita Dewi 8 7 7 6 8 7 43 8 Baik

15. Ni Kadek Sri Widarini 8 7 6 6 5 7 39 7 Lebih dari cukup

16. Ni Made Apriliana Sari 7 6 5 8 7 7 40 7 Lebih dari cukup

17. Ni Nyoman Apriliani Sari 8 7 6 6 8 7 42 8 Baik

18. I Ketut Arya Adikara 7 7 6 6 7 8 41 7 Lebih dari cukup

19. Ni Kadek Ariani 8 7 7 7 7 7 43 8 Baik

20. I Wayan Wiryatama 7 6 5 6 8 7 39 7 Lebih dari cukup

21. Ni Wayan Suriasih 8 7 8 6 7 9 45 8 Baik

22. I Nengah Sila 7 7 7 7 7 8 43 8 Baik

Jumlah 171 148 140 148 157 165 929 168

Nilai rata-rata 7,77 6,73 6,36 6,73 7,14 7,5 42,23 7,64 Lebih dari cukup

Keterangan:

A. Tema

B. Alur

C. Tokoh / karakter

D. Latar/setting

E. Sudut pandang

F. Amanat

4.5.5 Analisis Data Siklus III

N

fxM

Keterangan :Skor

M : Rata-rata skor

∑ : Jumlah

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

63

F : Frekwensi

X : Nilai

N : Jumlah Individu

Berdasarkan rumus di atas maka nilai rata-rata pada siklus III dapat dilihat

pada pada tabel berikut ini.

Tabel 12: Analisis Data Siklus III Peningkatan Kemampuan Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014

No. Nilai (x) Frekwensi (f) Fx Persentase Kategori Nilai Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01 10 - - - -

168 = 7,64

22

(lebih dari

cukup)

02 9 - - - -

03 8 14 112 63,6% Baik

04 7 8 56 36,4% Lebih dari Cukup

05 6 - - - -

06 5 - - - -

07 4 - - - -

08 3 - - - -

09 2 - - - -

10 1 - - - -

22 168 100% -

Berdasarkan tabel di atas, maka nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah

7,64 dari 22 siswa dengan perincian, nilai 8 kategori baik sebanyak 14 orang

(63,6%), nilai 7 kategri lebih dari cukup sebanyak 8 orang (36,4), sehingga

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

64

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw pada siklus III dapat dikategorikan lebih dari cukup.

4.5.6 Refleksi Siklus III

Peningkatan yang diperoleh siswa dapat dilihat dari hasil perbaikan.

Tindakan yang dilakukan peneliti selama peneliti memberikan bimbingan sesuai

dengan jadwal pelajaran Bahasa Indonesia oleh peneliti kepada siswa. Dilihat dari

hasil tes siklus III dari tabel di atas, diketahui bahwa kemampuan menganalisis

cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sudah mengalami

peningkatan. Nilai rata-rata siswa dari tindakan siklus I, siklus II dan siklus III

mengalami peningkatan yang baik dan juga dilihat secara individu banyak siswa

yang memperoleh nilai baik serta dalam menganalisis cerpen melalui

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terjadi perubahan dan mengalami

peningkatan.

Secara umum tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada pelaksanaan

tindakan siklus III ini dapat katakan berhasil dengan baik itu dilihat dari adanya

peningkatan nilai-nilai serta menunjukan peningkatan-peningkatan lain seperti:

1. Semua siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan aktif.

2. Siswa tidak enggan lagi mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peneliti.

3. Keaktifan siswa dalam menganalisis cerpen sangat baik.

Berdasarkan hasil yang dicapai, maka peneliti merasa tidak perlu lagi

melanjutkan pelaksanaan pembelajaran menganalisis cerpen melaui pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw, sebab hasil yang yang diperoleh siswa sudah mencapai

kriteria nilai baik yang ditentukan peneliti.

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

65

4.6 Rekapitulasi Nilai

Tabel 13. Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur

Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014 Dari Tes Awal, Siklus I, II dan Siklus III

No. Nama siswa Tes awal Siklus I Siklus II Siklus III

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. I Kadek Juni Lestari 3 5 6 7

02. I Made Tantra 3 4 5 7

03. Ni Nengah Diantari 4 4 5 8

04. I Wayan Wiryanata 5 6 5 8

05. Ni Made Sridaning Aminarti 3 5 5 8

06. Ni Kadek Sri Wijayanti 5 4 5 8

07. Ni Kadek Widianti 5 5 7 8

08. I Kadek Adi Wirawan 4 6 6 8

09. Ni Wayan Eka Sri Cahyani 4 5 7 8

10. Ni Kadek Sukreni 4 6 7 8

11. I Made Suryadana 4 6 5 8

12. Ni Made Ayu Suari Dewi 4 5 5 7

13. Ni Luh Sri Opina Wati 4 5 6 7

14. Ni Wayan Seppi Puspita Dewi 4 6 8 8

15. Ni Kadek Sri Widarini 4 4 6 7

16. Ni Made Apriliana Sari 4 5 6 7

17. Ni Nyoman Apriliani Sari 4 6 6 8

18. I Ketut Arya Adikara 3 4 6 7

19. Ni Kadek Ariani 4 5 8 8

20. I Wayan Wiryatama 4 5 6 7

21. Ni Wayan Suriasih 5 6 7 8

22. I Nengah Sila 4 4 6 8

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

66

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jumlah 88 111 133 168

Nilai rata-rata 4,00 5,05 6,06 7,64

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menganalisis cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas

V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014 mengalami

peningkatan pada tiap siklus dari tes awal, siklus I, siklus II dan siklus III.

Perinciannya sebagai berikut:

1. Pada tes awal peningkatan kemampuan menganalisis cerpen dari 22 siswa

memperoleh nilai rata-rata 4,00 yang dikelompokan ke dalam kategori

kurang.

2. Pada siklus I peningkatan kemampuan menganalisis cerpen melalui

pembelajaran koopratif tipe jigsaw dari 22 siswa memperoleh rata-rata 5,05

yang dikelompokan ke dalam kategori hampir cukup.

3. Pada siklus II peningkatan kemampuan menganalisis cerpen melalui

pembelajaran koopratif tipe jigsaw dari 22 siswa memperoleh nilai rata-rata

6,05 yang dikelompokan ke dalam kategori cukup

4. Pada siklus III peningkatan kemampuan menganalisis cerpen melalui

pembelajaran koopratif tipe jigsaw dari 22 siswa memperoleh nilai rata-rata

7,64 yang dikelompokan ke dalam kategori lebih dari cukup.

4.6 Pembahasan

Hasil dari penelitian ini ditemukan berdasarkan hasil observasi dan evaluasi

tes kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

67

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh

siswa dalam setiap siklus mulai tes awal, siklus I, siklus II dan siklus III.

(1) Kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada tes awal siswa

mencapai nilai rata-rata 4,00. Dari hasil yang diperoleh menunjukan bahwa

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw pada tes awal dapat dikategorikan kurang, karena itu

penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 2 Penglumbaran Susut

Bangli.

(2) Pada siklus I siswa mencapai nilai rata-rata 5,05 dikategorikan hampir

cukup. Dari hasil yang diperoleh diketahui bahwa siswa sudah mengalami

peningkatan. Pada proses belajar mengajar berlangsung dengan baik tetapi

masih ada masalah yang muncul pada siklus I yaitu siswa masih ragu-ragu

untuk mengajukan pertanyaan kepada peneliti yang walaupun peneliti

memberikan kesempatan kapada siswa untuk bertanya. Hal ini terjadi

karena siswa belum cermat dan tepat dalam menganalisis unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajran kooperatif tipe jigsaw, maka peneliti perlu

melanjutkan pembelajaran ke siklus II

(3) Pada siklus II siswa mencapai nilai rata-rata 6,05 dikategorikan cukup. Dari

hasil yang diperoleh diketahui siswa mengalami peningkatan nilai dalam

menganlisis unsur intrinsik cerpen melalui pembelajran kooperatif tipe

jigsaw. Peningkatan nilai pada siklus II disebabkan karena siswa tidak

ragu-ragu lagi bertanya kepada peneliti mengenai hal-hal yang kuarng

dimengerti. Walaupun ada peningkatan nilai pada siklus II tetapi masih ada

siswa yang yang mendapat nilai kurang, dan masih ada siswa yang kuarng

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

68

serius dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui pembejaran

kooperatif tipe jigsaw. Berdasarkan hal tersebut di atas maka penliti

memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus III.

(4) Pada siklus III siswa mencapai nilai rata-rata 7,64 dikategorikan lebih dari

cukup. Dari hasil yang diperoleh siswa diketahui bahwa kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw sudah mengalami peningkatan, juga dilihat dari setiap individu

banyak siswa yang memperoleh nilai baik karena selama proses belajar

mengajar berlangsung semua siswa berperan aktif, siswa tidak enggan lagi

untuk bertanya dan keaktifan siswa dalam mengalisis unsur intrinsik cerpen

sangat baik. Berdasarkan hasil yang dicapai, maka peneliti merasa tidak

perlu lagi melanjutkan pelaksanaan pembelajaran menganlisis unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajran kooperatif tipe jigsaw, sebab hasil

yang diperoleh siswa sudah mencapai kriteria nilai baik yang ditentukan

peneliti.

Adapun hasil peningkatan pembelajaran menganalisis cerpen melalui

metode koopratif tipe jigsaw pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut

Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014 dari tes awal, siklus I, siklus II dan tes siklus

III dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

69

Grafik 01. Hasil Belajar Menganalisis Cerpen Melalui Metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran

Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014Dari Tes Awal, Siklus I,

Siklus II Sampai Tes Siklus III

Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam menganalisis

cerpen melalui metode kooperatif tipe jigsaw mengalami peningkatan. Dari hasil

tes awal nilai rata-rata yang diperoleh siswa 4,00. Pada siklus I mengalami

peningkatan menjadi 5,05, kemudian mengalami peningkatan pada siklus II

dengan nilai rata-rata menjadi 6,05 dan siklus III telah mengalami peningkatan

yang lebih baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 7,64. Sehingga

kemampuan menganalisis cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014 mengalami peningkatan.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

TES AWAL SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

70

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV maka dapat disimpulkan

bahwa:

a. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran

Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut terbukti dari:

(1) Pre tes : Dari 22 siswa yang diteliti, nilai rata-rata 4,00 dengan rincian nilai 5

kategori hampir cukup sebanyak 4 orang (18,2%), nilai 4 kategori kurang

sebanyak 14 orang (63,6%), nilai 3 kategori kurang sekali sebanyak 4 orang

(18,2%),, dari hasil yang diperoleh oleh siswa dapat disimpulkan bahwa

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada tes awal dapat

dikategorikan kurang.

(2) Siklus I : Dari 22 siswa yang diteliti, nilai rata-rata yang di capai siswa 5,05

dengan rincian nilai 6 kategori cukup sebanyak 7 orang (31,8%), nilai 5

kategori hampir cukup sebanyak 9 orang (40,9%), nilai 4 kategori kurang

sebanyak 6 orang (27,3%), dari hasil yang diperoleh oleh siswa dapat

disimpulkan bahwa kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada

tes siklus I dapat dikategorikan hampir cukup

(3) Siklus II : Dari 22 siswa yang diteliti, nilai rata-rata yang dicapai siswa

adalah 6,05 dengan rincian, nilai 8 kategori baik sebanyak 2 orang (9,10%),

nilai 7 kategori lebih dari cukup sebanyak 4 orang (18,18%), nilai 6 kategori

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

71

cukup sebanyak 9 orang (40,91%), nilai 5 kategori hampir cukup sebanyak 7

orang (31,81%), dari hasil yang diperoleh oleh siswa dapat disimpulkan

bahwa kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada tes siklus II

dapat dikategorikan cukup.

(4) Siklus III : Dari 22 siswa yang diteliti, nilai rata-rata yang dicapai siswa

adalah 7,64 dengan rincian, nilai 8 kategori baik sebanyak 14 orang

(63,6%), nilai 7 kategri lebih dari cukup sebanyak 8 orang (36,4), dari hasil

yang diperoleh oleh siswa dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen pada tes siklus III dapat dikategorikan

lebih dari cukup.

b. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen adalah sebagai berikut:

1. Orientasi

Tahapan ini merupakan sebuah langkah untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang lebih responsif. Jadi seorang guru di sini

mengondisikan supaya peserta didik lebih siap dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Adapun yang dilakukan pada tahapan ini adalah :

a. Menjelaskan tujuan, topik maupun hasil belajar yang di capai oleh para

peserta didik

b. Menjelaskan berbagai pokok kegiatan untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

c. Menjelaskan betapa pentingnya sebuah topik dan juga kegiatan belajar.

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

72

2. Merumuskan masalah

Ini adalah langkah yang akan membawa para siswa ke sebuah persoalan

yang harus dipecahkan. Jadi persoalan tersebut disajikan dengan menarik

agar lebih menantang para siswa untuk memecahkan teka-teki yang ada.

Adapun konsep teka-teki tersebut haruslah mengandung konsep jelas

sehingga bisa ditemukan atau dicari penyelesaiannya.

3. Merumuskan hipotesis

Jadi hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara dalam sebuah

permasalahan yang tengah dikaji. Adapun hipotesis tersebut memang

masih perlu di uji kebenarannya. Sementara itu seorang guru juga harus

bisa mengembangkan kemampuan menebak siswa dengan cara

mendorongnya dalam merumuskan jawaban sementara serta merumuskan

beberapa perkiraan yang mengarah pada jawaban yang sebenarnya.

4. Mengumpulkan data

Adapun tahapan ini dilakukan untuk menjaring informasi yang diperlukan

yang nantinya digunakan untuk menguji hipotesis yang telah di ajukan.

Jadi di dalam model pembelajaran inkuiri ini pengumpulan data adalah

proses mental yang teramat penting untuk mengembangkan intelektual.

5. Menguji hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang bisa

diterima berdasarkan data yang telah didapatkan dari proses pengumpulan

data sebelumnya. Pengujian ini juga berarti untuk melatih

mengembangkan kemampuan berpikir secara masuk akal atau rasional,

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

73

maksudnya jawaban yang dipaparkan tidak hanya bersifat argumen tapi

harus didukung dengan data yang kuat.

6. Menarik kesimpulan

Ini adalah tahapan akhir apabila jawaban sudah ditemukan dan kita bisa

menarik beberapa kesimpulan atas permasalahan dan jawaban yang

didapatkannya.

5.2 Saran-saran

1. Sastra merupakan bagian dari pelajaran bahasa Indonesia, hendaknya guru

lebih meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar khususnya cerpen.

2. Guru dapat menggunakan pembelajarankooperatif tipe jigsaw dalam

pembelajaran sastra khusunya dalam menganalisis cerpen.

3. Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut

Bangli, maka kemampuan menganalisis cerpen dapat ditingkatkan lagi.

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

74

DAFTAR PUSTAKA

Adiwardoyo, Winarno. 1990. Latihan Apresiasi Sastra. Malang: Yayasan Asah

Asih Asuh/Y A3.

Aminuddin. Hayati. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar

Baru.

Antara, I.G.P. 1988. Teori Sastra. Singaraja : IKIP UNUD.

Badudu, J.S, 1980 Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.

Badrun, Ahmad 1983. Ilmu Sastra. Surabaya :Usaha nasional.

Darisman, Muh, dkk. 1998 Ayo Belajar Berbahasa Indonesia. Bogor:

Yuddhistira.

Depdiknas. 2004. Pedoman Blok Grant Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :

Direktorat Profesi Pendidikan Dirjen PMPTK Depdiknas.

http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/model-pembelajaran-kooperatif

tipe.html.

https://hafismuaddab.wordpress.com/tag/pembelajaran-metode-kooperatif-tipe-

Jigsaw.

http://kokosadewo11bhs08.blogspot.com/2012/11/makalah-cerpen.html

Ibrahim, Muslimin dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. Pusat Sains

dan Matematika Sekolah Program Pascasarjana. UNESA: University

Press.

Iskandar, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press.

Netra, 1974. Metodologi Penelitian. Singaraja: IKIP UNUD.

Nurgiantoro, Burhan, 1983. Sastra Anak.Yogyakarta: PT Gramedia.

Nurkancana, I Wayan & Sunartana. 1992. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha

Nasional.

Rosidi, Ajip. 1985. Minat Baca. Jakarta : Balai Pustaka.

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

75

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

…………, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Suharianto,S. 1977. Membina Para Calon Pembina Apresiasi Sastra. Yogyakarta:

FKSS IKIP Yogyakarta.

Sumardjo, 1983. Penuntun Pengajaran Sastra. Bandung : Pelita Masa.

Slavin, Robert. 1994. Coperative Learning Teory, Research and Practise. Second

Edition Boston. Allyn and Bacon.

Sumardjo dan Saini KM. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia.

Tarigan, Henry Guntur. 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa.

Trianto, M.Pd. 2011. Panduan lengkap Penelitian Tindakan kelas. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Widya, Wendi, dkk. 2006. Bahasa Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.

Zainudin, 1991. Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

LAMPIRAN

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa
Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

BIODATA

Nama : Komang Armoni

Tempat Lahir : Sangsit

Tanggal Lahir : 14 Agustus 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

N.P.M : 10.8.03.51.31.1.5.2988

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Melalui

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014

Jurusan : Bahasa dan sastra Indonesia

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar

Alamat Rumah : Banjar kawan, Bangli

Nama Orang Tua

Nama Ayah : Wayan Sariawan

Nama Ibu : Made Natri

Pendidikan : 1. SD N 4 Sangsit (Tahun 1998-2004)

2. SMP N 2 Sawan (Tahun 2004-2007)

3. SMK N 1 Singaraja (Tahun 2007-2010)

4. UNMAS Denpasar (Tahun 2010-2014)

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa
Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa
Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN

MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA

KELAS V SDN 2 PENGLUMBARAN SUSUT BANGLI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

OLEH;

KOMANG ARMONI

NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2988

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2014

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

i

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

ii

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

iii

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

iv

KATA PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI PENULIS PERSEMBAHKAN KEPADA;

SELURUH KELUARGA PENULIS, YANG SELALU MEMBERIKAN

INSPIRASI, MOTIVASI, DAN BIMBINGAN DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI INI.

KEPADA MASYARAKAT PENDIDIKAN, SEMOGA TETAP

SEMANGAT UNTUK MENSUKSESKAN PENDIDIKAN DI MASA DEPAN.

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

v

MOTTO;

Disiplin dalam melaksanakan tugas, bijak dalam bertindak, dan dinamis dalam kegiatan

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi

Wasa yang sudah melimpahkan segala karunia dan memberikan kekuatan lahir

dan bathin, sehingga penulisan skripsi yang berjudul ”Peningkatan Kemampuan

Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw pada Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli” ini dapat

diselesaikan dengan tepat waktu.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini, baik secara

teknis, materi, maupun penyajiannya masih belum begitu sempurna. Walaupun

demikian, penulis mengharapkan semoga tulisan yang sederhana ini dapat

memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada para pembaca.

Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan yang baik ini, penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada semua pihak yang telah mendukung skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd Rektor Universitas

Mahasaraswati Denpasar, atas fasilitas yang diberikan selama penulis

menjadi mahasiswa.

2. Bapak Prof. Dr. Wayan Maba Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar, yang banyak

memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

vii

3. Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang telah memberikan motivasi

selama penulis melaksanakan penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dra. A.A Rai Laksmi, M.Hum., selaku Pembimbing I, yang tekun

memberikan petunjuk, arahan, bimbingan serta nasehat selama penulis

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum., selaku Pembimbing II, yang telah

memberikan petunjuk dan bimbimngan dengan penuh kesabaran dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen yang mengajar di Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Mahasaraswati Denpasar, atas ilmu yang telah diberikan selama penulis

menjadi Mahasiswa.

7. Kepala SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli, yang telah memberikan ijin

mengadakan penelitian.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kepada

pembaca yang budiman agar memberi kritik, saran, pendapat, dan penyempurnaan

segala kekurangan skripsi ini.

Denpasar, Agustus 2014

Penulis,

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

viii

DAFTAR ISI

Isi Halaman

JUDUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. i

TIM PENGUJI……………………………………………………………… ii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii

KATA PERSEMBAHAN ........................................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… . xii

DAFTAR GRAFIK......................................................................................... xiii

ABSTRAK ................................................................................................... xiv

BAB. I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………… ................ 6

1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………… ............. 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 7

1.6 Asumsi ................................................................................................. 8

BAB. II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Cerpen ................................................................................ 9

2.2 Pembagian Cerpen ............................................................................... 10

2.3 Ciri-ciri Cerpen .................................................................................... 12

2.4 Unsur-unsur Intrinsik Cerpen…………………. ................................... 14

2.5 Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................................... 21

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

ix

Isi Halaman

2.6 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw..................................................................................................... 26

2.6.1 Keunggulan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw............................ . 26

2.6.2 Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw............................. . 27

BAB. III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian..................................................................................... 29

3.2 Subjek, Objek, Tempat Penelitian......................................................... 29

3.3 Rancangan Penelitian ........................................................................... 30

3.4 Prosedur Penelitian............................................................................... 31

3.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 36

3.6 Analisis Data……………………………………………………………. 41

BAB. IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 43

4.2 Refleksi Awal ...................................................................................... 43

4.3 Siklus I ................................................................................................. 47

4.4 Siklus II ............................................................................................... 52

4.5 Siklus III .............................................................................................. 58

4.6 Rekapitulasi Nilai Siklus I, II, dan Siklus III......................................... 65

4.7 Pembahasan ......................................................................................... 66

BAB. V PENUTUP

5.1 Simpulan .............................................................................................. 70

5.2 Saran-saran .......................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

01. Skenario Pembelajaran Memahami Unsur Intrinsik Cerpen

Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw......................

34

02. Klasifikasi Peningkatan Kemampuan Menganalisis Cerpen

pada Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli......

41

03. Data Hasil Tes Awal Kemampuan Memahami Unsur

Intrinsik Cerpen pada Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran

Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014…………………..

44

04. Analisis Data Tes Awal Peningkatan Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Melalui

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas V SDN

2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014...............................................................................

46

05. Data Hasil Tes siklus I kemampuan Menganalisis Unsur

Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014…………………………….......

49

06. Analisis Data Siklus I Peningkatan Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014...............................................................................

51

07. Skenario pembelajaran yang digunakan pada siklus II.........

53

08. Data Hasil Tes siklus II kemampuan Menganalisis Unsur

Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014………………………………..

55

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

xi

Tabel Halaman

09. Analisis Data Siklus II Peningkatan Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014…………………………………………………..

57

10. Skenario pembelajaran yang akan diguanakan pada siklus

III……………………………………………………………

59

11. Data Hasil Tes siklus III kemampuan Menganalisis Unsur

Intrinsik cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014...................................................

61

12. Analisis Data Siklus III Peningkatan Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014........................................

63

13. Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur

Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014 Dari Tes Awal, Siklus I, II dan

Siklus III................................................................................

65

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

01. Penelitian Tindakan Model Kurt Lewin………………… 31

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

01. Hasil Belajar Menganalisis Cerpen Melalui Metode

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas

V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014Dari Tes Awal, Siklus I, Siklus II Sampai Tes

Siklus III.............................................................................

69

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

xiv

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK

CERPEN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JISAW

PADA SISWA KELAS V SDN 2 PENGLUMBARAN SUSUT BANGLI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh : Komang Armoni

NPM : 10.8.03.51.31.1.5.2988

Tebal : LXXIII, 73 halaman

Tahun : 2014

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah peneliti lakukan pada siswa

kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli, ternyata pembelajaran sastra

khususnya memahami unsur intrinsik cerpen belum mendapatkan perhatian

khusus di hati siswa. Ini terlihat jelas pada buku daftar nilai siswa, nilai rata-rata

siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen masih di bawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 4,0, sedangkan nilai rata-rata siswa

kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli yang diharapkan adalah 7,0. Di

samping itu pula, aktifitas belajar siswa ketika guru membahas tentang materi

cerpen masih pasif, dan tidak menggairahkan. Banyak siswa mengeluh merasa

bosan, malas, tidak semangat, karena dalam proses pembelajaran guru cenderung

menggunakan metode ceramah sehingga dirasakan monutun dan kurang variatif.

Berdasarkan fenomena yang ada di kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli,

maka pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai salah satu solusi pemecahan

masalah yang sedang dihadapi siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat

diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah dengan penerapan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik

cerpen pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014?. (2) Bagaimanakah langkah-langkah penerapan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw agar dapat meningkatkan kemampuan memahami unsur

intrinsik cerpen pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014?. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memupuk dan

mengembangkan kecakapan berbahasa Indonesia secara lisan dan tulisan serta

memupuk dan mengembangkan kecakapan berpikir dinamis rasional dan praktis.

Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada: (1) peningkatan kemampuan

memahami unsur intrinsi cerpen siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut

Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014; (2) penerapan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw agar dapat meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen

pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/

2014.

Adapun teori-teori yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian ini adalah:

(1) pengertian cerpen, (2) pembagian cerpen, (3) ciri-ciri cerpen, (4) unsur-unsur

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

xv

intrinsik cerpen, dan (5) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Subjek Penelitian

Tindakan (PTK) ini adalah siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 22 orang terdiri atas 7 orang laki-laki

dan 15 orang perempuan. Prosedur pelaksanaan tindakan setiap siklus mencakup

empat tahapan yang meliputi : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes

dan observasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik

diskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.

Berdasarkan deskripsi hasil analisis data, dan pembahasan hasil penelitian,

maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen serta dapat

meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar pada siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut dapat

dirinci sebagai berikut; (1) pelaksanaan siklus I terjadi peningkatan nilai rata-rata

tes awal 4,0 menjadi 5,05 pada siklus I, (2) pelaksanaan siklus II telah mengalami

peningkatan nilai rata-rata kelas dari 5,05 pada siklus I menjadi 6,06 pada siklus

II, dan (3) pelaksanaan siklus III menunjukan adanya peningkatan yang cukup

signifikan, yaitu dari nilai rata-rata 6,06 pada siklus II menjadi 7,64 pada siklus

III. Dari 22 orang siswa sebagai subjek penelitian semuanya (100%) dinyatakan

telah mencapai target/ ketuntasan minimal pada pelaksanaan siklus III. Oleh

karena itu, maka dapat disampaikan saran agar guru bahasa Indonesia senantiasa

berupaya menggunakan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil

belajar siswa dan aktivitas serta motivasi belajar siswa dalam proses

pembelajaran, salah satu diantaranya menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw.

.

Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, memahami unsur

intrinsik cerpen.

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah suatu sistem bunyi bebas yang dipergunakan oleh anggota

masyarakat sebagai alat komunikasi. Komunikasi dengan mempergunakan bahasa

itu adalah hal umum yang dilakukan semua manusia. (Keraf dalam Dwi Arini,

2008: 1). Pengajaran sastra merupakan salah satu aspek dari pengajaran bahasa

Indonesia di sekolah yang memberikan sumbangan atau andil sangat besar untuk

membentuk kepribadian siswa. Manusia yang memiliki intelegensi tinggi tanpa

diimbangi dengan sikap dan kepribadian yang mantap, ibarat pohon tanpa buah.

Pengajaran sastra merupakan salah satu aspek dari pengajaran bahasa

Indonesia di sekolah yang memberikan sumbangan atau andil sangat besar untuk

membentuk kepribadian siswa. Manusia yang memiliki intelegensi tinggi tanpa

diimbangi dengan sikap dan kepribadian yang mantap, ibarat pohon tanpa buah.

Dengan demikian sudah seyogyanya pengajaran bahasa Indonesia terutama

menyangkut apresiasi sastra perlu mendapat perhatian yang khusus dan serius.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pengajaran sastra

merupakan bagian dari pengajaran bahasa Indonesia. Jadi antara pengajaran sastra

dengan pengajaran bahasa Indonesia mempunyai hubungan yang erat. Keeratan

hubungan tersebut merupakan kelanjutan dari eratnya hubungan antara bahasa dan

sastra. Karena sastra pada hakikatnya merupakan kegiatan berbahasa dengan

unsur estetika sebagai faktor utamanya, sehingga sastra bisa disebut dengan seni

bahasa.

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

2

Begitu pula halnya dengan seorang sastrawan, yang diolah adalah bahasa.

Melalui keterampilan dan penguasaan bahasanya, sastrawan mampu mengolah

dan meggarap bahasa menjadi cipta sastra yang indah misalnya, certita rekaan

yaitu cerpen. Dengan demikian melalui pengajaran sastra, kita bisa memperoleh

pengetahuan, mengetahui, menghayati, dan menggunakan bahasa dari segi

estetika, di samping unsur-unsur lain yang berhubungan dengan cipta sastra itu

sendiri.

Pembelajaran sastra khususnya kemampuan memahami unsur intrinsik

cerpen mengandung arti adanya konsep pengenalan dan pemahaman terhadap

cerpen. Pemahaman siswa pada cerpen dapat ditumbuhkan dengan jalan

pengenalan cerpen lewat keterlibatan siswa secara terus-menerus efektif dan

kreatif terhadap suatu kegiatan sastra. Kegiatan memahami sastra (khususnya

cerpen) berkaitan erat dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran dan daya

imajinasi serta kepekaan terhadap fenomena masyarakat, budaya dan lingkungan

hidup.

Pembelajaran bahasa tentang kemampuan memahami cerpen di sekolah

sangat perlu diketahui karena, daya penafsiran, pemahaman dan penghayatan

dapat mempengaruhi tingkat komunikasi dengan orang. Cerpen dengan

kandungan konsep kebahasaan yang singkat, dan memiliki makna yang jelas maka

dengan pengenalan dan pemahaman terhadap cerpen dapat meningkatkan daya

apresiasi siswa sehingga dapat mengungkapkan makna yang tersirat dalam cerpen

tersebut. Untuk itu perlu diadakan atau ditemukan cara pembelajaran dan

menafsirkan cerpen serta membaca yang tepat. Dengan model pembelajaran

cerpen yang efektif terhadap tingkat perkembangan dan kemampuan siswa

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

3

nantinya akan tumbuh pengembangan perasaan yaitu keterampilan menjiwai

karakter dan substansi dari ungkapan orang lain yang sesungguhnya. Demikian

sesungguhnya bahwa, kehadiran karya sastra khususnya cerpen sebagai salah

satu karya seni, bukan hanya untuk dipahami atau dihafalkan tetapi sebaiknya

kehadiran karya sastra ini betul-betul dapat dihayati, dan dapat dinikmati sepuas-

puasnya. "Ia memberikan kesantaian pada ketegangan psikis dan emosi,

membangkitkan daya kreasi dan memberikan keindahan estetis". Cerpen

merupakan salah satu bagian dari sastra yang memberikan gambaran tentang visi

kehidupan manusia sekaligus merupakan bahan untuk mengetahui keadaan suatu

masyarakat. Di samping itu cerpen menjadi pusat perhatian pada bagian tertentu

dari kehidupan manusia yang dianggap penting oleh pengarangnya, atau dengan

kata lain bahwa cerpen mengungkapkan tabir kehidupan.

Pada kenyataannya ada asumsi bahwa pengajaran sastra khususnya

memahami unsur intrinsik cerpen tidak atau belum pernah mengantarkan siswa

kepada penghayatan yang sewajarnya terhadap sastra itu sendiri. Tidak dapat

disangkal bahwa pemahaman tentang sastra khususnya unsur intrinsik cerpen di

kalangan para siswa, masih merupakan masalah yang cukup rumit. Dikatakan

demikian, karena dalam kenyataannya pembelajaran sastra khususnya memahami

unsur intrinsik cerpen belum dapat sepenuhnya dilakukan di sekolah-sekolah.

Dengan demikian, betapa pentingnya suatu strategi pembelajaran yang perlu

diterapkan oleh seorang guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

optimal.

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah peneliti lakukan pada siswa

kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli, ternyata pembelajaran sastra

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

4

khususnya memahami unsur intrinsik cerpen belum mendapatkan perhatian

khusus di hati siswa. Ini terlihat jelas pada buku daftar nilai siswa, nilai rata-rata

siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen masih di bawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 4,0, sedangkan nilai rata-rata siswa

kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli yang diharapkan adalah 7,0. Di

samping itu pula, aktifitas belajar siswa ketika guru membahas tentang materi

cerpen masih pasif, dan tidak menggairahkan. Banyak siswa mengeluh merasa

bosan, malas, tidak semangat, karena dalam proses pembelajaran guru cenderung

menggunakan metode ceramah sehingga dirasakan monotun dan kurang variatif.

Siswa masih kebingungan mana yang dimaksud dengan plot, setting, alur, dan lain

sebagainya. Bahkan siswa banyak tidak dapat menceritakan kembali isi cerpen

yang telah dibacanya. Dari kenyataan itu, guru hendaknya dapat memotivasi siswa

untuk lebih sering membaca dan memilih strategi yang tepat agar pemahaman

siswa tentang unsur itrinsik cerpen dapat ditingkatkan.

Berdasarkan fenomena yang ada di kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut

Bangli, peneliti mengusulkan kepada guru kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut

Bangli agar menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai salah satu

solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli. Pembelajaran kooperatif tipe/teknik Jigsaw adalah

teknik pembelajaran yang berupa permainan antar kelompok, serupa dengan

pertukaran kelompok dengan kelompok, di mana setiap siswa ditugasi

mengajarkan pengetahuan baru yang diperoleh dari hasil diskusi kelompok untuk

diajarkan kepada siswa lain pada kelompok lain. Ini merupakaan alternatif

menarik bila ada materi belajar yang bisa disegmentasikan atau dibagi-bagi dan

Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

5

bila bagian-bagiannya harus diajarkan secara berurutan. Tiap siswa mempelajari

sesuatu yang berbeda dengan lainnya yang bila digabungkan dengan materi yang

dipelajari oleh siswa lain, membentuk kumpulan pengetahuan atau keterampilan

yang padu. Jadi, hal yang menarik dari pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

adalah adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa

peningkatan prestasi belajar peserta didik (student achievement) juga mempunyai

dampak pengiring seperti realisasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang

dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan

suka memberi pertolongan pada yang lain.

Berdasarkan pandangan di atas, ternyata guru kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli setuju untuk menerapakan pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami unsur

intrinsik cerpen. Hal ini juga disambut baik oleh Kepala Sekolah SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli, sehingga peneliti mengangkat permasalahan ini

menjadi suatu penelitian tindakan kelas dengan judul ”Peningkatan Kemampuan

Memahami Unsur Intrinsik Cerpen melalui Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

pada Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/

2014”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat

diangkat dalam penelitian ini adalah:

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

6

1) Apakah dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat

meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas

V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014?

2) Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk

meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas

V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua tujuan yang ingin dicapai yaitu; (1) tujuan

umum dan (2) tujuan khusus.

1) Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memupuk dan

mengembangkan kecakapan berbahasa Indonesia secara lisan dan tulisan serta

memupuk dan mengembangkan kecakapan berpikir dinamis rasional dan

praktis.

2) Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

a) Untuk mendapatkan data yang objektif tentang peningkatan

kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

b) Untuk menemukan langkah-langkah penerapan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw agar dapat meningkatkan kemampuan

memahami unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

7

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi

dalam pengembangan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya

pembelajaran apresiasi cerpen.

2) Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru khusunya guru bahasa dan Sastra Indonesia, hasil

penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan

guru bahasa dan Sastra Indonesia dalam mengelola pembelajaran,

khususnya dalam memilih metode pembelajaran yang variatif.

b. Manfaat bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan memahami isi cerpen khususnya unsur intrinsik cerpen

sehingga mereka menjadi lebih aktif, kreatif, senang dan bergairah dalam

belajar.

c. Manfaat bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

pedoman dan bekal bagi peneliti, selaku mahasiswa calon guru bahasa

dan Sastra Indonesia ketika terjun secara riil di lapangan.

d. Manfaat bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

bahan bandingan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada: (1) peningkatan

kemampuan memahami unsur intrinsi cerpen melalui strategi pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

8

Tahun Pelajaran 2013/2014; (2) langkah-langkah penerapan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw agar dapat meningkatkan kemampuan memahami

unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014.

1.6 Asumsi

Asumsi atau anggapan dasar dalam sebuah penelitian, lebih-lebih

penelitian ilmiah, akan mampu memberikan rambu-rambu kepada penulis dalam

pelaksanaan atau kelangsungan penelitiannya. Seorang ahli mengatakan bahwa,

”Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang

harus dirumuskan secara jelas dan akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai

untuk tempat berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya serta

dipakai untuk memperkuat permasalahnya” (Arikunto, 1985 : 59).

Berdasarkan pendapat di atas maka asumsi yang dipegang dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Guru yang mengajarkan bahasa Indonesia memiliki kualitas dan wewenang

untuk mengajar bahasa Indonesia.

2) Materi pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan di kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli telah sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP).

3) Semua siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli mempunyai

kemampuan yang sama dalam menerima pelajaran.

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Penelitian yang diangap baik tentunya berdasarkan teori-teori yang relevan

dengan penelitian yang akan dilakukan. Teori juga berfungsi sebagai penguat dan

pembatas dalam sebuah penelitian sehingga alur pembahasan akan tetap mengacu

pada suatu pengertian yang jelas, bulat, dan utuh. Jadi, dengan demikian pada bab

ini secara berturut-turut akan dipaparkan teori-teori yang merupakan patokan atau

kriteria yang melandasi keseluruhan penelitian ini. Teori-teori itu meliputi: (1)

pengertian cerpen, (2) pembagian cerpen, (3) ciri-ciri cerpen, (4) unsur-unsur

intrinsik cerpen, (5) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan (6) keunggulan dan

kelemahan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

2.1 Pengertian Cerpen

Cerpen adalah suatu cerita yang pendek dan hanya melukiskan sebagian

dari kejadian dalam kehidupan yang luas. Pengertian cerpen adalah bentuk prosa

yang pendek yang paling sederhana merupakan kerja fiksi, dengan efek satu-

satunya kesan impression jadi mengungkap satu sari kehidupan saja, Bukan

berarti terdiri dari satu halaman saja,tetapi bisa sampai beberapa halaman.

(Tarigan, 1984:170) Kata pendek dalam batasan ini tidak jelas ukurannya.

sehubungan dengan hal ini maka di bawah ini dikemukakan beberapa pendapat

mengenai pengertian cerpen.

Cerita pendek adalah cerita yang pendek dan merupakan satu kebulatan ide

(Ajip Rosidi: 1985: 176). Menurut Muh. Darisman (1998:59) menyatakan bahwa

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

10

cerpen adalah cerita singkat yang dibuat pengarang tentang sesuatu hal yang

pernah dialaminya atau hanya khyalan si pengarang saja. Cerita pada cerpen lebih

memusatkan pada satu tokoh cerita dalam satu situasi, dan menurut Erlly Segwiek

(dalam Tarigan, 1985 : 177) cerita pendek adalah penyajian suatu keadaan

tersendiri atau kelompok keadaan yang memberikan kesan tunggal pada jiwa

pembaca.

Cerita pendek tidak boleh dipenuhi oleh hal-hal yang tidak perlu atau "a

shorty-story must not be cluttered up with irrelevance" (Notosusanto dalam

Tarigan, 1984:176). Sifat-sifat pokok cerita pendek memakai bahasa yang singkat

dan lengkap. Selain itu Nugroho Notosusanto mengatakan bahwa "Cerita pendek

adalah cerita yang panjangnya sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kwarto

spasi rangkap yang terpusat dan lengkap" (Strong dalam Tarigan, 1984:176).

Dengan memberikan uraian dari beberapa pendapat mengenai pengertian

cerpen, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian cerpen adalah cerita

yang merupakan kebulatan ide yang dibuat oleh pengarang tentang suatu hal yang

dialaminya atau hanya bersifat khayalan yang memberikan kesan tunggal pada

jiwa pembaca.

2.2 Pembagian cerpen

Berdasarkan sudut pandang yang umum cerpen dapat di klasifikasikan

menjadi 3 yaitu, (1) berdasarkan jumlah kata, (2) berdasarkan nilai sastra dan (3)

berdasarkan tekhnik mengarangnya.

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

11

2.2.1 Berdasarkan Jumlah Kata

1) Cerita yang pendek adalah cerita pendek yang jumlah kata-katanya

dibawah 5.000 kata atau maksimal 5.000 kata, kira-kira 16 halaman

kwarto dengan spasi rangkap. Apabila dibaca memerllukan waktu kira-

kira 15 menit atau seperempat jam.

2) Cerpen yang panjang adalah cerita pendek yang jumlah kata-katanya

antara 5.000 kata sampai 10.000 kata atu kira-kira 33 halaman kwarto

dengan spasi rangkap, yang dibaca kira-kira 30 menit atau setengah

jam. (Tarigan,1985:178).

2.2.2 Berdasarkan Nilai Sastra

1) Cerpen hiburan adalah cerpen yang dibuat untuk bisa menghibur

pembaca.

2) Cerpen sastra yaitu sebuah cerpen yang dibuat untuk mereka yang

senang dengan karya-karya sastra dan cerpen tersebut dapat di ananlisis

oleh pembacanya.

2.2.3 Berdasarkan Tekhnik Mengarangnya

1) Cerpen sempurna (well made short-story) yaitu cerpen yang terfokus

pada satu tema dengan plot yang sangat jelas, dan ending yang mudah

di pahami. Cerpen ini pada umumnya bersifat konvensional dan

berdasar pada realitas (fakta). Cerpen jenis ini biasanya enak dibaca

dan mudah dipahami isinya. Pembaca awam bisa membacanya dalam

tempo kurang dari satu jam.

2) Cerpen tak utuh (slice of life short-story), yaitu cerpen yang tidak

terfokus pada satu tema, alurnya (plot) tidak terstruktur, dan kadang-

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

12

kadang dibuat mengambang oleh cerpenisnya. Cerpen jenis ini pada

umumnya bersifat kontemporer, dan ditulis berdasarkan ide-ide atau

gagasan-gagasan yang orisinal sehingga lajim disebut sebagai cerpen

ide (cerpen gagasan). Cerpen jenis ini sulit sekali dipahami oleh para

pembaca awam sastra, harus dibaca berulang kali baru dapat dipahami

sebagaimana mestinya. Para pembaca awam sastra menyebut cerpen

kental atau cerpen berat.

http://kokosadewo11bhs08.blogspot.com/2012/11/makalah-cerpen.html

2.3 Ciri-ciri Cerpen

Ketika membicarakan pengertian cerita pendek, sebenarnya sudah

terkandung pembicaraan tentang ciri-ciri cerpen. Pembicaraan dalam cerpen

dilakukan secara hemat dan ekonomis sehingga pada umumnya dalam sebuah

cerpen hanya ada dua atau tuga tokoh, hanya ada satu peristiwa dan hanya ada

satu efek bagi pembacanya.

Menurut Tarigan (1985:177) dalam Prinsip-Prinsip Dasar Sastra

mengemukakan beberapa ciri khas cerpen, adalah sebagai berikut:

1) Ciri utama cerpen adalah singkat, padat dan intensif.

2) Bahasa dalam cerpen harus tajam, sugesti, dan menarik perhatian.

3) Unsur-unsur cerpen adalah: adegan, tokoh dan gerak.

4) Cerpen harus mempunyai seorang tokoh utama.

5) Dalam cerpen sebuah kejadian atau peristiwa harus dapat menjadikan pusat

perhatian yang menarik sehingga dapat memancing perhatian para

Page 125: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

13

pembacanya dan kemudian kejadian atau peristiwa harus dapat menguasai

jalan ceritanya.

6) Cerpen hanya tergantung pada satu situasi.

7) Cerpen harus menimbulkan perasaan beda pembaca yaitu berawal dari jalan

cerita yang menarik.

8) Cerpen harus mempunyai satu efek atau kesan atau kesan yang menarik.

9) Cerpen harus menimbulkan efek dalam pikiran pembaca.

10) Cerpen harus mengandung interpretasi pengarang tentang konsep kehidupan

baik langsung maupun tak langsung.

11) Cerpen menyajikan satu emosi.

12) Cerpen harus menimbulkan perasaan pada pembaca bahwa jalan ceritalah

yang pertama-tama menarik perasaan dan baru menarik pikiran

13) Dalam cerpen ceritanya hanya terdiri dari inti suatu kejadian yang

merupakan cerpen.

14) Panjang cerita kurang lebih 10.000 kata.

Pendapat lain mengenai ciri-ciri cerita pendek di kemukakan pula oleh Lubis

dalam Tarigan sebagai berikut.

1) Cerita Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang

konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

2) Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jalan

cerita.

3) Cerita pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau tokoh

utama.

Page 126: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

14

4) Cerita pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.

Menurut Morris dalam Tarigan ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai berikut.

1) Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity,

unity, and intensity).

2) Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena,

character, and action).

3) Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian

(incicive, suggestive, and alert).

http://kokosadewo11bhs08.blogspot.com/2012/11/makalah-cerpen.html

2.4 Unsur-unsur Intrinsik Cerpen

Cerita pendek merupakan salah satu bentuk prosa (fiksi) telah mampu

menduduki posisi tertentu dalam kasanah sastra Indonesia. Dalam posisinya yang

cukup strategis dalam cerita pendek dihidangkan secara bebas dan terbuka

sehingga mudah dikenal dan dimengerti oleh masyarakat.

Setiap karya sastra selalu didukung oleh unsur-unsur tertentu, unsur-unsur

pendukung itu antara lain: unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik

adalah aspek-aspek yang membangun sastra itu dari dalam, sedangkan unsur

ekstrinsik adalah aspek-aspek yang mempengaruhi cipta sastra yang bersumber

dari luar cipta sastra itu sendiri (Badrun, 1983:13). Dalam penelitian ini

difokuskan pada unsur intrinsik dari cerpen. Unsur-unsur intrinsik yang

membangun karya sastra dari dalam adalah sebagai berikut: (1) tema, (2) alur, (3)

penokohan (perwatakan), (4) latar (setting), (5) Sudut pandang, dan (6) Amanat.

Page 127: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

15

Untuk lebih jelas, unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut di atas akan

diuraikan secara terperinci seperti tertera berikut ini.

2.4.1 Tema

Tema adalah gagasan utama yang menjadi pokok permasalahan dalam

sebuah cerita. Tema dalam suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus

dicari sendiri oleh pembacanya. Oleh karena itu,pengarang tidak mengatakan

secara jelas tema karangannya, tetapi merasuk, menyatu dalam semua unsure

cerpen dan dengan demikian akan menghasilkan suatu cerpen yang baik.

pengarang dalam menulis ceritanya bukan sekedar mau bercerita, tetapi mau

mengatakan sesuatu kepada pembacanya. Sesuatu yang mau dikatakan itu bisa

berupa pandangan hidupnya atau komentar tentang kehidupannya. Kejadian dan

perbuatan tokoh cerita, semua didasari oleh ide atau gagasan pokok pengarang.

Sebuah cerpen harus selalu mengatakan sesuatu pendapat yaitu pendapat

pengarang tentang hidup ini sehingga orang lain dapat mengerti hidup ini lebih

baik. (Sumardjo dan Saini, 1988:57). Di samping itu Muh. Darsiman (2007:19)

berpendapat bahwa tema sangat berpengaruh terhadap unsur lain dalam cerita,

seperti alur, penokohan dan penokohan. Sedangkan Atar Semi berpendapat bahwa

tema adalah gagasan yang menjadi dasar penyusunan karangan. Dalam

penyusunan sebuah cerita pendek sangat tergantung dari jenis tema yang akan

dikembangkan (Atar, 1984:34).

Menurut Adiwardoyo, tema adalah gagasan sentral pengarang yang

mendasari penyusunan suatu cerita dan sekaligus menjadi sasaran dari cerita itu.

Tema merupakan perpaduan antara pokok persoalan dan tujuan yang ingin dicapai

pengarang lewat cerita itu (1990:13).

Page 128: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

16

Untuk mengetahui tema kita bisa menyusun pertanyaan-pertanyaan seperti

pertanyaan berikut ini.

1) Persoalan apakah yang peling menonjol dalam cerita itu?

2) Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca?

3) Persoalan-persoalan apa saja yang diungkapkan pengarang dalam cerita itu?

Dengan demikian,tema dapat dipandang sebagai dasar cerita, gagasan dasar

umum sebuah karya fiksi. Gagasan ini, yang tentunya telah ditentukan

sebelumnya oleh pengarang yang dipergunakan untuk mengembangkan ide

ceritanya.

2.4.2 Alur/Plot

Alur/plot adalah: Rangkaian peristiwa demi peristiwa dalam membangun

cerita,biasanya sering disebut juga jalan cerita. Munculnya sebuah peristiwa

dalam sebuah cerita harus mempunyai hubungan dengan peristiwa lainnya, artinya

terjadinya suatu peristiwa alasan mengapa pelaku itu melakukan suatu perbuatan.

Urutan peristiwa itu dimulai dengan memberikan suatu keadaan, kemudian

keadaan itu mengalami perkembangan yang pada akhirnya ditutup dengan penuh

penyelesaian. Jalan suatu cerita selalu dengan pola perkenalan, keadaan,

perkembangan dan penutup.

Alur merupakan urutan-urutan cerita yang memiliki hubungan sebab akibat.

Alur adalah jalan cerita yang merangkai peristiwa-peristiwa dalam cerita menjadi

sebuah cerita yang utuh (Wendy Widya, 2006: 27).

Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab

akibat sehingga menjadi suatu satu kesatuan yang padu, bulat dan utuh. Alur atau

plot dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan sudut tinjauan atau

Page 129: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

17

criteria. Alur atau plot tersebut dapat dibedakan menjadi tiga bagian,yaitu: “alur

maju, alur mundur, dan alur gabungan”. Alur maju bermula dari titik awal

peristiwa dan berjalan secara teratur sampai titik akhir cerita. Disebut alur mundur

apabila peristiwa-peristiwa yang disusun berdasarkan sebab akibat mencerikan

masa lampau dari titik akhir menuju titik permulaan. Sedangkan alur gabungan

adalah apabila perirtiwa-peristiwa yang ada disusun secara campuran antara sebab

akibat, waktu kini ke waktu lampau dan waktu lampau ke waktu kini (Wendy

Widya, dkk, 2006: 28).

Berdasarkan uraian di atas mengenai pengertian alur, maka dapat ditarik

kesimpulan alur adalah rangkaian peristiwa demi peristiwa dalam cerita yang

mempunyai hubungan sebab akibat sehingga membentuk cerita yang utuh.

2.4.3 Penokohan (Perwatakan)

Penokohan (Perwatakan) yaitu: cara melukiskan sikap dan watak para

pelakunya atau kepribadian tokoh-tokohnya, meliputi sifat lahir dan sifat

bahtinnya. Para tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peranan yang

paling penting dalam suatu cerita disebut tokoh inti atau tokoh utama (tokoh

protagonis).

Tokoh cerita merupakan seorang yang berperan dalam cerita. Tokoh cerita

mempunyai watak atau sifat (Wendy Widya, dkk. 2006:27). Tokoh dibagi menjadi

dua yaitu: tokoh baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis). Selain itu tokoh

dapat juga dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh pendukung.

Ada dua cara memperkenalkan pelaku dalam cerita yaitu: secara analitik dan

secara dramatik (Antara, 1988:23):

Page 130: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

18

1) Secara Analitik, yaitu pengarang langsung memaparkan watak atau karakter

tokohnya, pengarang menyebutkan tokoh tersebut keras hati.

2) Secara Dramatik, yaitu pengarang tidak menjelaskan watak pelaku ceritanya

secara langsung, watak-watak pelaku ceritanya digambarkan melalui hal-hal

lain, seperti pilihan nama tokohnya, cara berpakaiannya, tingkah laku

terhadap tokoh lain melalui dialog.

Dalam sebuah cerita menggambarkan tokoh dipergunakan oleh pengarang

untuk memandang, menguraikan persoalan, dan menyelesaikan sehingga dapat

menghidupkan tokoh dan peristiwa. Pengarang menempatkan tikohnya dengan

karakter yang cocok dengan cerita yang ditulisnya.

Berdasarkan uraian di atas mengenai pengertian penokohan (perwatakan)

dapat disimpulkan bahwa penokohan (perwatakan) adalah individu yang

mengalami suatu peristiwa atau lukisan watak seseorang/pelaku baik sifat lahir

maupun sifat batinnya.

2.4.4 Latar atau Setting

Latar merupakan segala keterangan mengenai waktu, tempat atau ruang dan

suasana dalam cerita. Latar tempat merupakan penjelasan tentang tempat

terjadinya peristiwa. Latar waktu merupakan penjelasan tentang waktu terjadinya

peristiwa. Latar suasana merupakan penjelasan tentang suasana saat suatu

peristiwa terjadi (Wendy Wydia, dkk. 2006: 27).

Latar disebut juga sebagai landas tumpu yang menyangkut pada pengertian

tempat (Geografis), hubungan waktu (historis), dan lingkungan sosial

(kemasyarakatan) tempat terjadinya peristiwa atau terjadinya cerita. Meskipun

Page 131: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

19

ketiga unsur latar ini berbeda namun kenyataannya saling berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain (Wendy Widya, dkk.2006: 35).

Menurut Nurgiantoro (1995:216) Latar/setting merupakan waktu/keadaan

alam atau cuaca terjadinya suatu peristiwa, karena setiap perbuatan atau aktivitas

manusia akan terjadi pada tempat, waktu dan keadaan tertentu sehingga cerita itu

tampak lebih hidup dan logis untuk menggerakkan emosi pembaca. Hal ini

penting untuk memberikan kesan realisitis kepada pembaca, meciptakan suasana

tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi, sehingga pembaca

dapat merasakan dan menilai kebenaran, ketepatan dan aktualisasi latar yang

diceritakan sehingga merasa lebih akrab.

Dari beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa,

latar/setting adalah peristiwa yang diungkapakan oleh pengarang dalam karyanya

mengenai waktu, tempat, serta suasana terjadinya suatu peristiwa ke dalam suatu

cerita. Sebagai penuntun untuk memahami latar/setting adalah:

1) Kapan peristiwa itu terjadi?

2) Di mana peristiwa itu terjadi?

3) Bagaimana situasi alam di daerah itu?

2.4.5 Sudut Pandang

Sudut pandang yaitu dari sudut mana pengarang memandang yang menjadi

pusat pengisah atau yang menjadi landasan tumpu cerita atau dengan kata lain

sudut pandang adalah cara pengarang memandang cerita atau landasan tumpu.

Adapun macam-macam sudut pandang adalah:

1) Author- participant (pengarang turut ambil bagian dalam cerita). Dalam hali

ini ada dua kemungkinan yaitu pengarang menjadi pribadi pelaku utama

Page 132: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

20

sehingga ia menggunakan kata ”aku” atau pengarang hanya mengambil bagian

kecil saja, maksudnya pengarang menggunakan kata “aku” dalam cerita tetapi

bukan sebagai pelaku utama.

2) Author – ominiscient (orang ketiga). Pengarang menceritakan ceritanya

dengan memperguanakan kata “dia” untuk pelaku utamanya tetapi ia turut

hidup dalam pribadi pelakunya.

3) Author- observer. Ini hampir sama dengan author- omaniscient, bedanya

pengarang hanya sebagai peninjau seolah-olah ia tidak dapat mengetahui jalan

pikiran pelakunya.

4) Multiple. sudut pangang secara campur baur.

2.4.6 Amanat

Amanat ialah pemecahan yang diberikan oleh pengarang bagi persoalan di

dalam karya sastra. Amanat biasa disebut makna. Makna dibedakan menjadi

makna niatan dan makna muatan. Makna niatan ialah makna yang diniatkan

oleh pengarang bagi karya sastra yang ditulisnya. Makna muatan ialah

makana yang termuat dalam karya sastra tersebut.

Amanat (pesan) ialah sesuatu yang disampaikan oleh seseorang kepada

orang lain. Penyampaian amanat (pesan) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

cara lisan dan cara tulisan. Cara pertama, penyampai amanat langsung berhadapan

dengan penerima sebagai lawan bicara atau pendengar, sedangkan cara kedua,

penyampai amanat tidak berhadapan langsung dengan penerima, tetapi

menggunkan perantara/alat bantu ; dapat berupa cerita, buku (fiksi dan nonfiksi).

Untuk menemukan amanat pada sebuah karya sastra, misal cerpen, kita harus

lebih dulu memahami : tema, rasa, dan nada cerpen itu. Tema berbeda dengan

Page 133: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

21

amanat. Tema berhubungan dengan arti karya sastra, sedangkan amanat

berhubungan dengan makna karya sastra (meaning dan significance) yang berifat

kias, subjektif, dan umum. Makna karya sastra selalu berhubungan dengan orang

per orang, konsep seseorang, dan situasi penyair mengimajinasikan karyanya.

Amanat (pesan) sebuah karya sastra, selain yang dibicarakan di atas, dapat pula

ditentukan melalui perndekatan teori sastra (sejarah sastra, angkatan, atau zaman)

terciptanya karya sastra itu. Jadi, menemukan amanat pada sebuah karya sastra

(cerpen) selain memahami tema, rasa, dan nada, juga dapat ditemukan melalui

pendekatan teori sastra.

.

2.5 Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

2.5.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

didasarkan pada paham konstruktivisme. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan/

tim kecil, yaitu terdiri dari empat sampai enam orang siswa yang mempunyai latar

belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda

(heterogen) ( Sanjaya, 2009 :240 ).

Tipe Jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif di mana

pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa yang bekerja sama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan

mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu

maupun pengalaman kelompok. Pada pembelajaran tipe Jigsaw ini setiap siswa

menjadi anggota dari 2 kelompok, yaitu anggota kelompok asal dan anggota

Page 134: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

22

kelompok ahli. Anggota kelompok asal terdiri dari 3-5 siswa yang setiap

anggotanya diberi nomor kepala 1-5. Nomor kepala yang sama pada kelompok

asal berkumpul pada suatu kelompok yang disebut kelompok ahli.

http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/model-pembelajaran-kooperatif-

tipe.html.

Teknik Jigsaw dapat juga diartikan teknik pembelajaran yang berupa

permainan antar kelompok, serupa dengan pertukaran kelompok dengan

kelompok, di mana setiap siswa ditugasi mengajarkan pengetahuan baru yang

diperoleh dari hasil diskusi kelompok untuk diajarkan kepada siswa lain pada

kelompok lain. Ini merupakaan alternatif menarik bila ada materi belajar yang

bisa disegmentasikan atau dibagi-bagi dan bila bagian-bagiannya harus diajarkan

secara berurutan. Tiap siswa mempelajari sesuatu yang berbeda dengan lainnya

yang bila digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain, membentuk

kumpulan pengetahuan atau keterampilan yang padu.

https://hafismuaddab.wordpress.com/tag/pembelajaran-metode-kooperatif-tipe-

jigsaw/.

Jadi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ialah kegiatan belajar secara

kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada pengalaman

belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat 3 karakteristik yaitu:

(1) kelompok kecil, (2) belajar bersama, dan (3) pengalaman belajar. Esensi

kooperatif learning adalah tanggung jawab individu sekaligus tanggung jawab

kelompok, sehingga dalam diri siswa terbentuk sikap ketergantungan positif yang

menjadikan kerja kelompok optimal. Keadaan ini mendukung siswa dalam

Page 135: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

23

kelompoknya belajar bekerja sama dan tanggung jawab dengan sungguh-sungguh

sampai suksesnya tugas-tugas dalam kelompok.

Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa dibagi menjadi dua

anggota kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli, yang dapat diuraikan

sebagai berikut: (1) kelompok kooperatif awal (kelompok asal), Siswa dibagi atas

beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 anggota. Setiap anggota diberi nomor

kepala, kelompok harus heterogen terutama di kemampuan akademik dan (2)

Kelompok Ahli, kelompok ahli anggotanya adalah nomor kepala yang sama pada

kelompok asal.

2.5.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Adapun prosedur dari teknik Jigsaw ini adalah:

1) Guru memilih materi belajar yang bisa dipecah menjadi beberapa bagian.

Sebuah bagian bisa sependek kalimat atau sepanjang beberapa paragraf, jika

materinya panjang, perintahkan siswa untuk membaca tugas mereka sebelum

pelajaran. Contohnya antara lain : (1) modul berisi beberapa point penting, (2)

bagian-bagian eksperimen ilmu pengetahuan, (3) sebuah naskah yang

memiliki bagian atau sub judul yang berbeda, (4) Sebuah daftar definisi, dan

(5) Sebuah artikel setebal majalah atau jenis materi bacaan pendek yang lain.

2) Menghitung jumlah bagian yang hendak dipelajari dan jumlah siswa. Bagikan

secara adil berbagai tugas kepada berbagai kelompok siswa. Sebuah contoh,

misalnya jumlah siswa ada 24, sedangkan bagian yang hendak dipelajari ada 4

bagian, maka jumlah kelompok ada 4 kelompok, dan setiap kelompok

beranggotakan 6 anak (disebut kelompok 6), yang masing-masing kelompok

Page 136: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

24

mendapat tugas yang berbeda dengan cara membaca, mendiskusikan, dan

menguasai materi yang mereka terima.

3) Setelah waktu belajar selesai, bentuklah kelompok belajar sistem Jigsaw.

Kelompok belajar tersebut terdiri dari perwakilan tiap ”kelompok belajar“ di

kelas. Dalam contoh yang baru saja diberikan, anggota dari tiap kelompok 6,

dapat berhitung mulai dari 1, 2, 3, 4 , 5, dan 6, kemudian bentuklah sistem ”

kelompok belajar Jigsaw “ dengan jumlah yang sama. Hasilnya adalah 6

kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 anak (kelompok empat).

Dalam masing-masing kelompok 4 ada 1 siswa yang telah mempelajari bagian

1, bagian 2, bagian 3, bagian 4. berikut ini menunjukkan urutannya :

Kelompok Belajar

Kelompok A : A1, A2, A3, A4, A5, A6

Kelompok B : B1, B2, B3, B4, B5, B6

Kelompok C : C1, C2, C3, C4, C5, C6

Kelompok D : D1, D2, D3, D4, D5, D6

Kelompok Belajar Jigsaw

Kelompok I, anggota terdiri dari A1, B1, C1, D1

Kelompok II, anggota terdiri dari A2, B2, C2, D2

Kelompok III, anggota terdiri dari A3, B3, C3, D3

Kelompok IV, anggota terdiri dari A4, B4, C4, D4

Kelompok V, anggota terdiri dari A5, B5, C5, D5

Kelompok VI, anggota terdiri dari A6, B6, C6, D6

a) Perintahkan anggota kelompok Jigsaw untuk mengajarkan satu sama lain

apa yang telah mereka pelajari.

Page 137: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

25

b) Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dalam rangka

membahas pertanyaan yang masih tersisa guna memastikan pemahaman

yang akurat.

c) Ajukan serangkaian pertanyaan yang menjajaki pemikiran siswa dan

pengetahuan siswa yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan yang

memiliki beberapa kemungkinan jawaban, misalnya “bagaimana kamu

menjelaskan seberapa kecerdasan seseorang ?”.

d) Berikan waktu yang cukup kepada siswa dalam berpasangan atau

berkelompok untuk membahas jawaban mereka.

e) Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan catatlah

pendapat mereka. Jika memungkinkan adakan seleksi jawaban mereka

menjadi beberapa katagori terpisah yang terkait dengan katagori atau

konsep yang berbeda, misalnya “kemampuan membuat mesin“ pada

kecerdasan kinestetika tubuh.

f) Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajarkan.

Perintahkan siswa untuk menjelaskan kesesuaian jawaban mereka dengan

poin-poin ini. Catatlah gagasan yang memberi informasi tambahan bagi

poin pembelajaran anda.

2.6 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

2.6.1 Keunggulan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Keunggulan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai suatu strategi

pembelajaran di antaranya:

Page 138: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

26

1) Melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa tidak terlalu

menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan

kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan

belajar dari siswa yang lain.

2) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan

membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

3) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat membantu anak untuk respek pada

orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala

perbedaan.

4) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat membantu memberdayakan setiap

siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

5) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan suatu strategi yang cukup

ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,

termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang

positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu,

dan sikap positif terhadap sekolah.

6) Melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat mengembangkan

kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima

umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut

membuat kesalahan, karena keputusan yang di buat adalah tanggung jawab

kelompoknya.

7) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan siswa

menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).

Page 139: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

27

8) Interaksi selama kooperatif tipe Jigsaw berlangsung dapat meningkatkan

motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk

proses pendidikan jangka panjang.

2.6.2 Kelemahan Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

Di samping keunggulan, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw juga memiliki

kelemahan/ keterbatasan, di antarnya:

1) Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara

otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning.

Untuk siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan

semacam ini dapat menganggu iklim kerja sama dalam kelompok.

2) Ciri utama dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah bahwa siswa

saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif,

maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara

belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak

pernah dicapai oleh siswa.

3) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu

menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah

prestasi setiap individu siswa.

4) Keberhasilan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam upaya

mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang

cukup panjang, dan, hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu

kali atau sekali-sekali penerapan strategi ini.

Page 140: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

28

5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat

penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya

didasarkan kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu idealnya

melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw selain siswa belajar bekerja sama,

siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk

mencapai kedua hal itu dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memang

bukan pekerjaan yang mudah.

Page 141: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil jenis Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) partisipan. Suatu penelitian dikatakan sebagai partisipan ialah apabila

orang yang akan melaksanakan penilaian harus terlibat langsung dalam proses

penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan

demikian, sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya

peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data

serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya (Iskandar, 2010: 27). Dalam

penelitian ini, peneliti terlibat langsung terus-menerus sejak awal sampai akhir

penelitian, disamping peneliti juga melibatkan siswa, guru bahasa Indonesia yang

mengajar di kelas tersebut, agar penelitian ini memberikan hasil yang optimal.

Dalam penelitian ini yang diterapkan adalah pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dalam memahami unsur intrinsik cerpen. Model penelitian tindakan kelas

(PTK) yang digunakan adalah model Kurt Lewin (dalam Iskandar, 2010: 28) yaitu

bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah yaitu (1) perencanan

(planning), (2) tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi

(reflecting).

3.2 Subjek, Objek, Tempat Penelitian

1) Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa-siswi kelas V

SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014, yang

berjumlah 22 orang terdiri atas 7 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.

Page 142: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

30

2) Objek penelitian ini adalah peningkatan kemampuan memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa

kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

3) Tempat penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli. Waktu penelitian tindakan kelas dilaksanakan

pada semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Jadwal penelitian disesuaikan

dengan kalender pendidikan dan jadwal mata pelajaran di kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli.

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah kerangka penelitian yang merupakan alur

pelaksanaan kegiatan penelitian dalam rangka memeroleh, mengumpulkan,

menyusun, mengklasifikasikan dan menganalisis data. Penelitian ini dirancang

sampai pada siklus ke-N. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

dan meningkatkan praktek-praktek pengajaran di kelas secara professional

(Iskandar, 2010: 23). Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah

model Kurt Lewin yang terdiri atas empat tahap, yakni; perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan penelitian tindakan adalah proses

yang terjadi dalam satu lingkaran yang terus menerus (Sanjaya, 2010: 49).

Apabila digambarkan proses penelitian tindakan digambarkan seperti berikut ini.

Page 143: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

31

Perencanaan

Refleksi Tindakan

Observasi

Observasi

Penelitian Tindakan Model Kurt Lewin dalam Sanjaya (2010: 50).

1) Perencanaan adalah proses menentukan program perbaikan yang berangkat

dari satu ide gagasan peneliti.

2) Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun oleh peneliti.

3) Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui

efektivitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai

kelemahan (kekurangan) tindakan yang telah dilakukan.

4) Refleksi adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga

memunculkan program atau perencanaan baru.

3.4 Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian yang akan dilaksanakan adalah:

1) Refleksi Awal

Sebelum melakukan tindakan dilakukan refleksi awal yang bertujuan

Page 144: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

32

mengumpulkan data awal mengenai permasalahan serta kendala-kendala yang

dialami oleh siswa pada saat proses belajar. Mengetahui kelemahan metode

yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran.

Masalah yang terungkap dari hasil wawancara adalah siswa ternyata

menganggap bahwa memahami unsur intrinsik cerpen sangat sulit dilakukan

karena unsur-unsur intrinsik cerpen merupakan karya sastra yang mempunyai

makna utuh. Siswa sulit menangkap makna dibalik kata-kata sastra yang

digunakan oleh pengarang. Selain itu hal-hal dari luar lingkungan siswa yang

tidak mendukung kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen.

Oleh sebab itulah guru sebagai komentator, kritikus, dan pembimbing

hendaknya mengusahakan agar siswa tertarik, terlibat serta terinspirasi saat

proses pembelajaran berlangsung.

Sesuai dengan refleksi awal, maka penulis akan mencoba menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam memahami unsur intrinsik cerpen

pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli. Pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa

dalam memahami unsur intrinsik cerpen.

2) Perencanaan Tindakan

Untuk melaksanakan tindakan penelitian ini diperlukan beberapa

perencanaan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam perencanaan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a) Tes diagnotik/tes awal yang dipersiapkan berupa tes tertulis yang berbentuk

esai. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman

siswa tentang unsur intrinsik cerpen.

Page 145: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

33

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang merupakan rencana

program yang ditempuh melalui proses belajar mengajar.

c) Format observasi siswa. Format observasi adalah pedoman digunakan pada

saat melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar. Format

observasi berisi beberapa pertanyaan/pernyataan yang membutuhkan

jawaban melalui pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

d) Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penelitian yang berbentuk suatu

tugas atau serangkaian tugas yang dikerjakan oleh anak atau sekelompok

anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang prestasi anak. Tes ini

digunakan untuk mengevaluasi pemahaman materi tentang kemampuan

dalam memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw. Tes yang digunakan berupa tes tulis yang berbentuk esai. Tes

ini dilaksanakan setelah proses belajar mengajar selesai/ berakhir.

3) Implementasi Tindakan

Adapun langkah-langkah konkrit pelaksanaan dari rencana tindakan

penelitian kelas tersebut adalah seperti pada skenario pembelajaran berikut.

Page 146: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

34

Tabel 01. Skenario Pembelajaran Memahami Unsur Intrinsik Cerpen

melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Kegiatan Awal

No.

Peneliti/Guru Siswa

(1) (2) (3)

01. Membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siswa bersama-sama

memberi salam.

02. Menginformasikan rencana pelajaran

hari tersebut, yaitu pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen

melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Medengarkan dan

mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

03. Mengapersepsi kelas dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru.

Kegiatan Inti

01. Eksplorasi:

Memberikan penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung dalam sebuah

cerpen.

Siswa mendengarkan

penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung

dalam sebuah cerpen.

02. Memberi peluang agar siswa bertanya

apabila ada materi yang belum

dipahami.

Siswa bertanya mengenai

materi yang belum dipahami.

03. Elaborasi:

Menjelaskan unsur intrinsik cerpen

dengan pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Siswa menyimak penjelasan

guru tentang . unsur intrinsik

cerpen dengan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

04. Memberikan tugas secara berkelompok

untuk menganalisis unsur-unsur

intrinsik cerpen.

Bekerja secara berkelompok

membahas unsur-unsur

intrinsik cerpen.

05. Memberi bimbingan dan memantau

kerja kelompok siswa dalam

memahami isi unsur intrik cerpen.

Bekerja secara berkelompok

membahas unsur-unsur

intrinsik cerpen.

06. Menugaskan untuk mepresentasikan

hasil kerja kelompoknya.

Mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya.

07.

Konfirmasi:

Guru bersama siswa menyimpulkan

hasil kegiatan pembelajaran dan

mengadakan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran

Siswa menyimpulkan dan

merefleksi pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang

Page 147: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

35

(1) (2)

kooperatif tipe Jigsaw yang telah

dilaksanakan.

(3)

telah dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

(1) (2) (3)

No. Peneliti/Guru

Siswa

01.

Memantau dan mengevaluasi. Dalam

tahap ini guru mengetes dan

memberikan nilai terhadap pemahaman

materi pelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui strategi

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Mengerjakan tes pemahaman

materi pelajaran memahami

unsur intrinsik cerpen

melalui strategi

pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

02. Memberikan tugas untuk berlatih di

rumah, agar siswa membaca cerpen

yang lain.

Mencatat PR.

03. Menutup pembelajaran dengan salam.

Mengucapkan salam.

4) Observasi dan Evaluasi

Pada tahap ini, peneliti menempuh beberapa langkah untuk

mengumpulkan data dalam bentuk :

a) Observasi/ pengamatan langsung adalah suatu cara untuk mengadakan

penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan langsung dan sistematis

(Nurkancana, 1992 : 51). Observasi sebagai data penunjang perlu dilakukan

untuk mengetahui tingkat keaktifan dan respon siswa terhadap penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen. Pengamatan aktivitas siswa dalam hal ini dispesifikkan

pada beberapa aktivitas belajar esensial di kelas, yaitu :

- aktivitas bertanya,

- aktivitas menjawab pertanyaan guru,

- aktivitas diskusi,

Page 148: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

36

- aktivitas mengerjakan soal,

- aktivitas mencatat dan merangkum pelajaran.

b) Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu

tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak ataupun

kelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkan laku atau

prestasi anak tersebut (Nurkancana,1992:34). Tes sebagai data utama dalam

penelitian ini adalah untuk mengevaluasi atau memperoleh gambaran

tentang peningkatan kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada akhir siklus.

5) Refleksi

Berdasarkan data obsevasi dan hasil tes siswa dalam memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw peneliti

melakukan refleksi. Refleksi ini dapat menghasilkan berbagai kemungkinan.

Pertama, tindakan yang hasilnya positif atau sudah baik, dipertahankan dan

yang tidak direvisi lagi. Kedua, tindakan yang masih dirasakan menghambat

atau masih memiliki kekurangan perlu ada revisi dalam pembuatan rencana

siklus berikutnya.

3.5 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penilaian

Data yang diharapkan dalam penelitian ini adalah data tentang hasil belajar

dalam memahami unsur intrinsik cerpen, maka dipergunakan metode tes. Untuk

mengetahui sikap aktivitas dan antusias anak dalam memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw digunakan metode observasi.

Page 149: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

37

Jadi, dalam hal ini tes merupakan data utama yang dipergunakan dalam

penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran

tentang kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen melalui

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Melalui tes tersebut, peneliti ingin

mengetahui apakah proses belajar mengajar yang telah dilakukan berhasil atau

mengalami kegagalan. Adapun kriteria penilaian keberhasilan siswa dalam

memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,

yaitu apabila siswa mampu memahami unsur intrinsik cerpen yang dibacanya.

Metode tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam

mengalisis unsur intrinsik cerpen dengan menjawab soal-soal yang telah

disediakan oleh peneliti, kemudian hasil analisis tersebut dinilai ketepatan

menentukan tema, menemukan alur, menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita,

menentukan sudut pandang, menyebutkan latar tempat dan waktu.

1) Metode Observasi

Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan di kelas dari awal

pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Observasi dilakukan dengan

berkolaborasi bersama guru pamong bersangkutan. Hasil observasi dicatat pada

catatan lapangan dan format observasi aktivitas guru dan siswa. Format observasi

aktivitas guru desesuaikan dengan aktivitas guru sebagai pihak yang membantu

membelajarkan siswa dan format observasi aktivitas siswa disesuaikan dengan

aktivitas siswa sebagai pihak yang dibelajarkan.

2) Metode Tes

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk

suatu tugas yang harus dikerjakan oleh setiap anak / siswa sehingga

Page 150: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

38

memberikan hasil sesuai nilai tentang hasil atau prestasi anak /siswa tersebut

yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau

nilai standar yang telah ditetapkan (Nurkencana, 1983: 25). Jadi tes ini adalah

untuk mengetahui atau memperoleh gambaran prestasi siswa. Melalui tes

tersebut peneliti ingin mengetahui apakah proses belajar mengajar yang telah

dilakukan mengalami keberhasilan atau kegagalan. Bentuk tes yang digunakan

adalah berupa tes essay dengan jumlah soal sebanyak 6 butir atau sesuai

dengan jumlah insur intrinsik yang akan diteliti.

3) Penetapan Skor

Pada langkah ini setelah hasil tes dikumpulkan selanjutnya melakukan

penentuan skor tes essay yang telah diberikan dengan skor tiap butir soal

diberi rentang antara 1-10 yang terdiri dari 6 butir soal, hasil tes tersebut

nantinya penulis akan evaluasi dengan menggunakan rumus norma absolut

skala sebelas, sehingga memperoleh data mengenai kemampuan siswa

menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui metode inkuiri. Adapun hal-hal

yang dievaluasi adalah:

a. Tema skor 1-10

b. Alur/plot skor 1-10

c. Tokoh skor 1-10

d. Susut Pandang skor 1-10

e. Latar/setting skor 1-10

f. Gaya bahasa skor 1-10

Jadi nilai maksimal idealnya adalah 6 x 10= 60

Page 151: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

39

4) Mengubah Skor Mentah menjadi Skor Standar

Prosedur yang akan ditempuh dalam mengubah skor mentah menjadi

skor standar, adalah:

a. Mencari Skor Maksimal Ideal (SMI) daripada tes yang diberikan. Skor

Maksimal Ideal adalah skor yang mungkin dicapai apabila setiap item atau

butir soal dapat dijawab dengan benar. Skor maksimal ideal dicari dengan

jalan menghitung juamlah item atau butir soal yang diberikan serta bobot

daripada masing-masing item atau butir soal.

b. Mencari angka rata-rata ideal (Mi) untuk tes tersebut dengan rumus:

Mi =1/2 x SMI

c. Mencari Standar Deviasi ideal (SDi) untuk tes tersebut dengan rumus:

SDi =1/3 x Mi

Membuat pedoman konversi dengan ketentuan sebagai berikut:

M + 2,25 SD 10

M + 1,75 SD 9

M + 1,25 SD 8

M + 0,75 SD 7

M + 0,25 SD 6

M – 0,25 SD 5

M – 0,75 SD 4

M – 1,25 SD 3

M – 1,75 SD 2

M – 2,25 SD 1

(Nurkencana, 1983:84-85).

Page 152: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

40

Berdasarkan rumus di atas, maka penyelesaian adalah hasil tes yang berupa

skor mentah dikonversikan menjadi skor standar dengan menggunakan norma

absolut skala 11.

SMI = 60

Mi = 1/2 x 60 =30

Sdi = 1/3 x 30 = 10

Keterangan

Smi = Skor Maksimal Ideal

Mi = Angka Rata-rata ideal

Sdi = Standar Deviasi

Dari rumusan tersebut di atas maka hasil yang diperoleh sebagai berikut:

Mi + 2,25 Sdi = 30 + (2,25 x 10) = 52 10

Mi + 1,75 Sdi = 30 + (1,75 x 10) = 47 9

Mi + 1,25 Sdi = 30 + (1,25 x 10) = 42 8

Mi + 0,75 Sdi = 30 + (0,75 x 10) = 37 7

Mi + 0,25 Sdi = 30 + (0,25 x 10) = 32 6

Mi - 0,25 Sdi = 30 – (0,25 x 10) = 27 5

Mi – 0,75 Sdi = 30 – (0,75 x 10) =22 4

Mi – 1,25 Sdi = 30 – (1,25 x 10) = 17 3

Mi – 1,75 Sdi = 30 – (1,75 x 10) = 12 2

Mi – 2,25 Sdi = 30 –( 2,25 x 10) = 7 1

Berpedoman pada ketentuan di atas, maka dapatlah ditentukan dalam skor

standar yang dipakai oleh masing-masing siswa dengan ketentuan sebagai berikut:

jika siswa yang mendapat skor mencapai 52 ke atas maka anak teserbut mendapat

Page 153: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

41

skor standar 10, jika siswa mendapat skor mentah antara 47 sampai 51 maka siswa

tersebut mendapat skor standar 9. Demikian selanjutnya dengan tabel peningkatan

kemampuan siswa dalam menganalisis cerpen, seperti yang terdapat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 02. Klasifikasi Peningkatan Kemampuan Menganalisis Cerpen Pada

Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014

No. Skor Mentah Skor Standar Kategori

(1) (2) (3) (4)

01. 52 – 60 10 Istimewah

02. 47 – 51 9 Baik Sekali

03. 42 – 46 8 Baik

04. 37 – 41 7 Lebih dari cukup

05. 32 – 36 6 Cukup

06. 27 – 31 5 Hampir cukup

07. 22 – 26 4 Kurang

08. 17 – 21 3 Kurang sekali

09. 12 – 16 2 Buruk

10. 7 – 11 1 Buruk sekali

3.6 Analisis Data

Setelah data yang diinginkan terkumpul, diadakan pengolahan data. Data

yang diperoleh dalam penelitian ini masih merupakan data atau bahan mentah.

Oleh karena itu, data perlu diolah lagi agar dapat ditarik suatu simpulan. Dalam

pengolahan data ini, digunakan metode analisis deskriptif. Metode analisis

deskreptif adalah metode pengolahan data dengan jalan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh, sehingga didapat suatu simpulan umum.

Page 154: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

42

Analisis pertama, dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan yang diambil,

apakah pelaksanaannya sesuai dengan yang telah direncanakan. Kedua, analisis

terhadap kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang didapatkan dari hasil tes. Hasil tes diolah dengan

menggunakan keberhasilan belajar secara individu dan klasikal. Penskoran hasil

tes masing-masing siswa dianalisis dengan norma absolut skala seratus. Skala

seratus adalah skala yang bergerak antara nol sampai seratus. Skala seratus

disebut juga skala persentil. Setelah mengetahui nilai masing-masing siswa,

selanjutnya secara klasikal dapat dicari nilai rata-ratanya dengan menggunakan

rumusan berikut :

∑ Fx

Mean = -----------------

N

Keterangan :

Mean = Nilai rata-rata

F = Frekuensi

x = Nilai

N = Jumlah sampel (Nurkencana, 1992 : 99).

Page 155: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini telah disesuaikan dengan

tahap-tahap dan prosedur yang telah direncakan sebelumnya. Data yang

diperlukan untuk dievaluasi. Data yang diperoleh adalah berupa hasil observasi

terhadap siswa selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas tersebut. Data yang

diambil berupa data hasil tes peningkatan kemampuan menganalisis unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas V

SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli.

4.2 Refleksi Awal

Refleksi awal bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa

menganalisis unsur intrinsik cerpen. Sebelum proses belajar mengajar dilakukan,

peneliti melaksanakan pre tes dan mendapat nilai untuk menentukan kualifikasi.

4.2.1 Hasil Observasi awal

Observasi dilakukan peneliti bersama guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Dari obsevasi inilah dapat ketahui permasalahan siswa dalam mengikuti pelajaran

bahasa indonesia terutama menganilis cerpen. Adapun hasil obsevasi yang telah

dilakukan adalah: (1) pembelajaran yang diterapkan oleh guru bersifat

konvensional, (2) siswa hanya mengandalkan catatan dari guru dan berpedoman

pada LKS, (3) siswa kurang motivasi, anak yang memiliki motivasi tinggi dalam

mengerjakan tugas akan lebih cepat tugasnya selesai sebaliknya, anak yang

Page 156: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

44

kurang motivasi, maka penyelesaian tugas lebih dan lama juga akan rendah

kualitasnya, (4) siswa takut bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang kurang

dan jelas, (5) siswa kurang mengerti bagaimana cara menemukan atau

menganalisis unsur intrinsik cerpen.

4.2.2 Hasil Tes Awal

Pada tahap tes awal peneliti memberikan tes menganalisis unsur intrinsik

cerpen. Hasil pre tes kemampuan siswa dalam menganalisis cerpen dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 03. Data Hasil Tes Awal kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik

cerpen Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014

No Nama siswa A B C D E F

Skor

Mentah

Skor

Standar

Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

01. I Kadek Juni Lestari 2 1 6 2 1 1 13 3 Buruk

02. I Made Tantra 2 2 3 2 1 4 14 3 Buruk

03. Ni Nengah Diantari 4 7 2 4 4 4 25 4 Kurang

04. I Wayan Wiryanata 8 2 6 8 1 2 27 5 Hampir cukup

05. Ni Made Sridaning Aminarti 2 3 4 4 2 2 17 3 Kurang sekali

06. Ni Kadek Sri Wijayanti 8 2 6 8 1 2 27 5 Hampir cukup

07. Ni Kadek Widianti 8 2 6 8 1 2 27 5 Hampir cukup

08. I Kadek Adi Wirawan 2 4 5 6 2 3 22 4 Kurang

09. Ni Wayan Eka Sri Cahyani 8 3 5 3 1 2 22 4 Kurang

10. Ni Kadek Sukreni 8 3 5 6 1 2 25 4 Kurang

11. I Made Suryadana 2 4 5 6 2 3 22 4 Kurang

12. Ni Made Ayu Suari Dewi 2 4 5 6 2 3 22 4 Kurang

13. Ni Luh Sri Opina Wati 8 2 5 4 1 2 22 4 Kurang

14. Ni Wayan Seppi Puspita Dewi 2 3 5 4 4 4 22 4 Kurang

15. Ni Kadek Sri Widarini 8 2 4 6 2 1 23 4 Kurang

16. Ni Made Apriliana Sari 2 3 5 4 4 4 22 4 Kurang

Page 157: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

45

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

17. Ni Nyoman Apriliani Sari 2 2 6 4 8 1 23 4 Kurang

18. I Ketut Arya Adikara 1 1 6 6 2 2 18 3 Kurang sekali

19. Ni Kadek Ariani 8 1 5 6 1 1 22 4 Kurang

20. I Wayan Wiryatama 1 2 5 4 8 3 23 4 Kurang

21. Ni Wayan Suriasih 8 2 6 8 1 2 27 5 Hamper cukup

22. I Nengah Sila 2 3 5 4 4 4 22 4 Kurang

Jumlah 98 58 110 113 54 54 487 88

Nilai rata-rata 4,45 2,64 5,00 5,14 4,45 4,45 22,14 4,00 Kurang

Keterangan:

A. Tema

B. Alur

C. Tokoh / karakter

D. Latar/setting

E. Sudut pandang

F. Amanat

4.2.3 Analisis Hasil Tes Awal

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa

memahami unsur intrinsik cerpen. Saat proses belajar mengajar berlangsung

sebelum dilakukannya tindakan, peneliti melaksanakan pretes dan mendapat nilai

untuk menentukan kualifikasi. Rata-rata skor diperoleh dengan menggunakan

rumus :

N

fxM

Keterangan :Skor

M : Rata-rata skor

Page 158: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

46

∑ : Jumlah

F : Frekwensi

X : Nilai

N : Jumlah Individu

Berdasarkan rumus di atas maka nilai rata-rata pada tes awal dapat dilihat

pada pada tabel berikut ini.

Tabel 04. Analisis Data Tes Awal Peningkatan Kemampuan Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014

No. Nilai (x) Frekwensi (F) Fx Persentase Kategori Nilai Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. 10 - - - -

88 = 4,00

22

(kurang)

02. 9 - - - -

03. 8 - - - -

04. 7 - - - -

05. 6 - - - -

06. 5 4 20 18,2% Hampir Cukup

07. 4 14 56 63,6% Kurang

08. 3 4 12 18,2% Kurang Sekali

09. 2 - - - -

10. 1 - - - -

22 88 100% -

Berdasarkan tabel di atas telah menunjukan kemampuan siswa dalam

menganalisis unsur intrinsik cerpen pada tes awal, siswa mencapai nilai rata-rata

4,00 dengan nilai 5 kategori hampir cukup sebanyak 4 orang (18,2%), nilai 4

Page 159: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

47

kategori kurang sebanyak 14 orang (63,6%), nilai 3 kategori kurang sekali

sebanyak 4 orang (18,2%), dari hasil yang diperoleh oleh siswa dapat disimpulkan

bahwa kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada tes awal dapat

dikategorikan kurang, karena itu penelitian tindakan kelas ini dapat dilaksanakan

di SDN 2 penglumbaran Susut Bangli.

4.3 Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I di kelas adalah dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Siklus I ini dilaksanakan pada hari Selasa,

tanggal 15 April 2014. Adapun hasil pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut.

4.3.1 Hasil Observasi/Evaluasi Siklus I

Hasil pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh dengan melakukan

pengamatan/observasi yang dilakukan oleh observer (guru pamong). Dalam hal

itu, guru pamong melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang

dilakukan peneliti dalam penerapan model pembelajaran terhadap subjek

penelitian, yaitu siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli. Adapun hasil

observasi yang telah dilakukan yaitu:

1. Pembelajaran berjalan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

2. Siswa kurang aktif berdiskusi yang dipimpin oleh seorang ketua kelompok.

3. Guru terus memantau jalannya diskusi sambil memberi bimbingan.

4. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang pekerjaannya paling

baik.

Page 160: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

48

5. Respons siswa terhadap pembelajaran memahami isi bacaan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw cukup positif.

6. Siswa kurang bersosialisasi dalam berbagi pengetahuan dengan teman-teman

dalam kelompoknya.

7. Siswa kurang aktif mengemukakan pendapat, dan ada juga enggan membaca

bacaan.

8. Guru memberi perhatian lebih terhadap siswa yang masih lamban memahami

unsur intrinsik cerpen.

9. Guru menjelaskan lebih intensif materi yang kurang dipahami oleh siswa.

4.3.2 Hasil tes siklus I

Setelah pelaksanaan tindakan atau kegiatan pembelajaran, maka dilakukan

evaluasi. Kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut

kemampuan memahami isi bacaana siswa. Dalam pelaksanaan evaluasi peneliti

memberikan tes. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

memahami isi bacaan dalam paragraf dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw. Hasil tes dapat dilihat dalam tabel berikut.

Page 161: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

49

Tabel 05. Data Hasil Tes siklus I kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik

Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas

V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014

No Nama siswa A B C D E F

Skor

Mentah

Skor

Standar

Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

01. I Kadek Juni Lestari 8 3 6 3 4 5 31 5 Hampir Cukup

02. I Made Tantra 5 4 3 4 3 5 24 4 Kurang

03. Ni Nengah Diantari 4 7 2 4 4 4 25 4 Kurang

04. I Wayan Wiryanata 6 7 5 6 4 4 32 6 Cukup

05. Ni Made Sridaning Aminarti 6 5 5 4 3 4 27 5 Hampir Cukup

06. Ni Kadek Sri Wijayanti 9 2 5 3 2 2 23 4 Kurang

07. Ni Kadek Widianti 9 6 5 3 3 4 30 5 Hampir Cukup

08. I Kadek Adi Wirawan 6 7 5 6 4 4 32 6 Cukup

09. Ni Wayan Eka Sri Cahyani 8 4 5 5 4 4 30 5 Hampir Cukup

10. Ni Kadek Sukreni 8 4 5 6 4 5 32 6 Cukup

11. I Made Suryadana 8 4 5 6 4 5 32 6 Cukup

12. Ni Made Ayu Suari Dewi 6 4 5 5 4 4 28 5 Hampir Cukup

13. Ni Luh Sri Opina Wati 8 4 5 5 4 4 30 5 Hampir Cukup

14. Ni Wayan Seppi Puspita Dewi 6 7 5 6 4 4 32 6 Cukup

15. Ni Kadek Sri Widarini 8 2 4 6 2 1 23 4 Kurang

16. Ni Made Apriliana Sari 6 5 5 4 3 4 27 5 Hampir Cukup

17. Ni Nyoman Apriliani Sari 6 5 6 4 8 4 32 6 Cukup

18. I Ketut Arya Adikara 6 4 6 6 3 3 26 4 Kurang

19. Ni Kadek Ariani 8 3 5 6 3 3 28 5 Hampir Cukup

20. I Wayan Wiryatama 4 3 5 4 8 4 28 5 Hampir Cukup

21. Ni Wayan Suriasih 6 5 6 4 8 4 32 6 Cukup

22. I Nengah Sila 6 3 5 4 4 4 26 4 Kurang

Jumlah 147 98 108 104 90 85 630 111

Nilai rata-rata 6,69 4,45 5,00 4,72 4,10 3,86 28,64 5,05 Hampir Cukup

Page 162: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

50

Keterangan:

A. Tema

B. Alur

C. Tokoh / karakter

D. Latar/setting

E. Sudut pandang

F. Amanat

4.3.3 Analisis Data Siklus I

N

fxM

Keterangan :

M : Rata-rata skor

∑ : Jumlah

F : Frekwensi

X : Nilai

N : Jumlah Individu

Berdasarkan rumus di atas maka nilai rata-rata pada tes awal dapat dilihat

pada pada tabel berikut ini.

Page 163: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

51

Tabel 06. Analisis Data Siklus I Siswa Peningkatan Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran

Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014

No. Nilai (x) frekwensi (f) Fx Persentase Kategori Nilai Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. 10 - - - -

111 = 5,05

22

(hampir cukup)

02. 9 - - - -

03. 8 - - - -

04. 7 - - - -

05. 6 7 42 31,8% Cukup

06. 5 9 45 40,9% Hampir Cukup

07. 4 6 24 27,3% kurang

08. 3 - - - -

09. 2 - - - -

10. 1 - - - -

22 111 100% -

Berdasarkan tabel di atas, maka nilai rata-rata yang di capai siswa 5,05 dari

22 siswa dengan rincian nilai 6 kategori cukup sebanyak 7 orang (31,8%), nilai 5

kategori hampir cukup sebanyak 9 orang (40,9%), nilai 4 kategori kurang

sebanyak 6 orang (27,3%), sehingga kemampuan menganalisis unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran inkuiri pada siklus I dapat dikategorikan kedalam

kelompok hampir cukup.

Page 164: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

52

4.3.4 Refleksi Siklus I

Pada proses belajar mengajar berlangsung, kegiatan pembelajaran

berlangsung dengan baik, kegiatan pembelajaran berlangsung dalam kondisi yang

aktif dan menyenangkan. Dilihat pada tabel 06, diketahui bahwa siswa sudah

mengalami peningkatan. Hal tersebut dilihat dari pemerolehan nilai dalam

evaluasi proses pembelajaran yang peneliti lakukan pada setiap akhir pertemuan,

sehingga kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw semakin ditingkatkan.

Peningkatan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I masih ada beberapa masalah

yang ditemukan peneliti pada proses pembelajaran, yang perlu dijadikan bahan

refleksi untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya. Masalah yang

muncul pada siklus I adalah siswa masih ragu-ragu untuk mengajukan pertanyaan-

pertanyaan kepada peneliti yang walaupun peneliti memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya. Hal ini terjadi karena siswa belum cermat dan tepat

dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw, maka peneliti perlu melanjutkan pembelajaran ke siklus II.

4.4 Siklus II

4.4.1 Perencanaan Penelitian

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan

yaitu pertemuan pertama pada hari Selasa, tanggal 15 April 2014 dan pertemuan

kedua pada hari selasa tanggal 22 April 2014. Dalam perencanaan, peneliti

menyiapkan beberapa hal yang diperlukan, antara lain:

Page 165: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

53

1. Menyiapkan buku paket Bahasa Indonesia untuk SD kelas V.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3. Menyiapkan bahan pelajaran bahasa Indonesia.

4. Menyiapkan cerpen yang akan dianalisis oleh siswa.

5. Menyusun tes hasil belajar untuk siklus II.

6. Memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang

belum mengerti.

4.4.2 Pelaksanaan Penelitian

Tabel 07. Skenario pembelajaran yang akan diguanakan pada siklus II

Kegiatan Awal

No.

Peneliti/Guru Siswa

(1) (2) (3)

01. Membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siswa bersama-sama

memberi salam.

02. Menginformasikan rencana pelajaran

hari tersebut, yaitu pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen

melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Medengarkan dan

mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

03. Mengapersepsi kelas dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru.

Kegiatan Inti

01. Eksplorasi:

Memberikan penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung dalam sebuah

cerpen.

Siswa mendengarkan

penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung

dalam sebuah cerpen.

(1) (2) (3)

02. Memberi peluang agar siswa bertanya

apabila ada materi yang belum dipahami.

Siswa bertanya mengenai

materi yang belum dipahami.

03.

Elaborasi:

Menjelaskan unsur intrinsik cerpen dengan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Siswa menyimak penjelasan

guru tentang . unsur intrinsik

cerpen dengan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

Page 166: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

54

(1) (2) (3)

04. Memberikan tugas secara berkelompok

untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik

cerpen.

Bekerja secara berkelompok

membahas unsur-unsur

intrinsik cerpen.

05. Memberi bimbingan dan memantau kerja

kelompok siswa dalam memahami isi

unsur intrik cerpen.

Bekerja secara berkelompok

membahas unsur-unsur

intrinsik cerpen.

06. Menugaskan untuk mepresentasikan hasil

kerja kelompoknya.

Mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya.

07. Konfirmasi:

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

kegiatan pembelajaran dan mengadakan

refleksi terhadap kegiatan pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen melalui

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang

telah dilaksanakan.

Siswa menyimpulkan dan

merefleksi pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang

telah dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

No. Peneliti/Guru

Siswa

01.

Memantau dan mengevaluasi. Dalam

tahap ini guru mengetes dan memberikan

nilai terhadap pemahaman materi pelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen melalui

strategi pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Mengerjakan tes pemahaman

materi pelajaran memahami

unsur intrinsik cerpen

melalui strategi

pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

02. Memberikan tugas untuk berlatih di rumah,

agar siswa membaca cerpen yang lain.

Mencatat PR.

03. Menutup pembelajaran dengan salam.

Mengucapkan salam.

4.4.3 Observasi/Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilakukan pada akhir pertemuan kedua dengan tujuan

untuk mengetajui kemampuan siswa terhadap materi yang telah diberikan.

Kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

mengananalisis cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Siswa

Page 167: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

55

mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan peneliti sebanyak 6 butir soal essay,

dengan rentangan nilai setiap soal 1-10 dan diselesaikan dalam waktu 2 x 40

menit.

4.4.4 Hasil Tes Siklus II

Hasil tes siklus II dapat dilihata pada tabel berikut ini.

Tabel 08. Data Hasil Tes siklus II kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik

Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas

V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014

No Nama siswa A B C D E F Skor

Mentah

Skor

Standar Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

01. I Kadek Juni Lestari 7 4 6 5 4 6 32 6 Cukup

02. I Made Tantra 7 5 3 3 5 4 27 5 Hampir Cukup

03. Ni Nengah Diantari 4 7 5 4 5 4 29 5 Hampir Cukup

04. I Wayan Wiryanata 8 2 6 8 3 2 29 5 Hampir Cukup

05. Ni Made Sridaning Aminarti 7 5 5 4 3 4 28 5 Hampir Cukup

06. Ni Kadek Sri Wijayanti 9 4 5 4 3 3 28 5 Hampir Cukup

07. Ni Kadek Widianti 9 4 5 5 7 5 37 7 Hampir Baik

08. I Kadek Adi Wirawan 6 4 5 6 6 5 32 6 Cukup

09. Ni Wayan Eka Sri Cahyani 8 5 5 7 6 6 37 7 Hampir Baik

10. Ni Kadek Sukreni 8 7 5 6 5 6 37 7 Hampir Baik

11. I Made Suryadana 6 4 5 4 3 5 27 5 Hampir Cukup

12. Ni Made Ayu Suari Dewi 5 3 5 4 5 5 27 5 Hampir Cukup

13. Ni Luh Sri Opina Wati 8 4 5 4 6 5 32 6 Cukup

14. Ni Wayan Seppi Puspita Dewi 8 7 7 6 6 8 42 8 Baik

15. Ni Kadek Sri Widarini 8 6 4 6 5 4 33 6 Cukup

16. Ni Made Apriliana Sari 8 5 5 5 6 5 34 6 Cukup

17. Ni Nyoman Apriliani Sari 5 4 7 5 8 5 35 6 Cukup

18. I Ketut Arya Adikara 5 4 6 6 6 6 33 6 Cukup

19. Ni Kadek Ariani 8 7 6 6 7 8 42 8 Baik

20. I Wayan Wiryatama 6 4 5 5 8 4 32 6 Cukup

21. Ni Wayan Suriasih 8 5 5 7 6 6 37 7 Hampir Baik

Page 168: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

56

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

22. I Nengah Sila 7 5 5 6 5 4 32 6 Cukup

Jumlah 155 105 115 116 118 110 722 133

Nilai rata-rata 7,05 4,77 5,23 5,27 5,36 5 32,82 6,05 Cukup

Keterangan:

A. Tema

B. Alur

C. Tokoh / karakter

D. Latar/setting

E. Sudut Pandang

F. Amanat

4.4.5 Analisis Data Siklus II

N

fxM

Keterangan :

M : Rata-rata skor

∑ : Jumlah

F : Frekwensi

X : Nilai

N : Jumlah Individu

Berdasarkan rumus di atas maka nilai rata-rata pada siklus II dapat dilihat

pada pada tabel berikut ini.

Page 169: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

57

Tabel 09. Analisis Data Siklus II Peningkatan Kemampuan Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014

No. Nilai (x) Frekwensi (f) Fx Persentase Kategori Nilai Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. 10 - - - -

133 = 6,05

22

(cukup)

02. 9 - - - -

03. 8 2 16 9,10% Baik

04. 7 4 28 18,18% Lebih Dari Cukup

05. 6 9 54 40,91% Cukup

06. 5 7 35 31,81% Hampir Cukup

07. 4 - - - -

08. 3 - - - -

09. 2 - - - -

10. 1 - - - -

22 133 100% -

Berdasarkan tabel di atas maka nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 6,05

dari 22 siswa dengan rincian, nilai 8 kategori baik sebanyak 2 orang (9,10%), nilai

7 kategori lebih dari cukup sebanyak 4 orang (18,18%), nilai 6 kategori cukup

sebanyak 9 orang (40,91%), nilai 5 kategori hampir cukup sebanyak 7 orang

(31,81%), sehingga kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat kelompokan dalam kategori hampir

cukup, ketentuan belum mencapai target maka perlu dilanjutkan kesiklus III.

Page 170: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

58

4.4.6 Refleksi siklus II

Dari tabel di atas hasil tes dan observasi yang diperoleh dari siklus II dapat

diketahui bahwa melalui metode kooperatif, sebagai pendekatan pembelajaran

kemampuan menganalisis cerpen dapat ditingkatkan meskipun belum mencapai

target. Hal ini bisa tercapai apabila guru memperhatikan cara penyajian materi

pembelajaran dalam pembelajaran kooperatif.

Peningkatan kemampuan menganalisis cerpen melalui pembelajaran

kooperatif pada siklus II masih ada beberapa masalah yang ditemukan peneliti

pada saat proses pembelajaran siklus II, yaitu:

1. Dilihat dari individu masih ada siswa yang mendapat nilai kurang.

2. Masih ada beberapa siswa kurang aktif dalam pelaksanaan pembelajaran

kooperatif.

3. Masih ada beberapa siswa kurang serius dalam menganalisis sebuah cerpen.

Berdasarkan hasil refleksi di atas maka perlu dijadikan refisi untuk

perbaikan siklus selanjutnya. Peneliti menganggap perlu melanjutkan pelaksanaan

pembelajaran pada siklus berikutnya.

4.5 Siklus III

4.5.1 Perencanaan Penelitian

Pelaksanaan pembelajaran siklus III dilaksanakan dalam dua kali pertemuan

yaitu pertemuan pertama pada hari Selasa, tanggal 29 April 2014 dan pertemuan

kedua pada hari Selasa, tanggal 05 Mei 2014. Dalam perencanaan, peneliti

menyiapkan beberapa hal yang diperlukan, antara lain:

1. Menyiapkan buku paket Bahasa Indonesia untuk SD kelas V.

Page 171: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

59

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP).

3. Menyiapkan bahan pelajaran bahasa Indonesia.

4. Menyiapkan cerpen yang akan dianalisis oleh siswa.

5. Menyusun tes hasil belajar untuk siklus III.

6. Memotivasi individu yang mendapat nilai kurang.

7. Memberi perhatian khusus bagi siswa yang kuarng aktif dalam

pembelajaran.

8. Memberi teguran kepada siswa yang kurang serius dalam menganalis unsur

intrinsik cerpen.

4.5.2 Pelaksanaan Penelitian

Tabel 10. Skenario pembelajaran yang akan diguanakan pada siklus III

Kegiatan Awal

No.

Peneliti/Guru Siswa

(1) (2) (3)

01. Membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siswa bersama-sama

memberi salam.

02. Menginformasikan rencana pelajaran

hari tersebut, yaitu pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen

melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Medengarkan dan

mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

03. Mengapersepsi kelas dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru.

Kegiatan Inti

01. Eksplorasi:

Memberikan penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung dalam sebuah

cerpen.

Siswa mendengarkan

penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung

dalam sebuah cerpen.

Page 172: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

60

(1) (2) (3)

02. Memberi peluang agar siswa bertanya

apabila ada materi yang belum dipahami.

Siswa bertanya mengenai

materi yang belum dipahami.

03.

(1)

Elaborasi:

Menjelaskan unsur intrinsik cerpen dengan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

(2)

Siswa menyimak penjelasan

guru tentang . unsur intrinsik

cerpen dengan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

(3)

04. Memberikan tugas secara berkelompok

untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik

cerpen.

Bekerja secara berkelompok

membahas unsur-unsur

intrinsik cerpen.

05. Memberi bimbingan dan memantau kerja

kelompok siswa dalam memahami isi

unsur intrik cerpen.

Bekerja secara berkelompok

membahas unsur-unsur

intrinsik cerpen.

06. Menugaskan untuk mepresentasikan hasil

kerja kelompoknya.

Mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya.

07. Konfirmasi:

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

kegiatan pembelajaran dan mengadakan

refleksi terhadap kegiatan pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen melalui

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang

telah dilaksanakan.

Siswa menyimpulkan dan

merefleksi pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang

telah dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

No. Peneliti/Guru

Siswa

01.

Memantau dan mengevaluasi. Dalam

tahap ini guru mengetes dan memberikan

nilai terhadap pemahaman materi pelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen melalui

strategi pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Mengerjakan tes pemahaman

materi pelajaran memahami

unsur intrinsik cerpen

melalui strategi

pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

02. Memberikan tugas untuk berlatih di rumah,

agar siswa membaca cerpen yang lain.

Mencatat PR.

03. Menutup pembelajaran dengan salam.

Mengucapkan salam.

Page 173: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

61

4.5.3 Observasi/Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilakukan pada akhir pertemuan ketiga dengan tujuan

untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang telah diberikan.

Kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

mengananalisis cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Siswa

mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan peneliti sebanyak 6 butir soal essay,

dengan rentangan nilai setiap soal 1-10 dan diselesaikan dalam waktu 2 x 40

menit.

4.5.4 Hasil Tes Siklus III

Hasil tes siklus III dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 11. Data Hasil Tes siklus III kemampuan Menganalisis Unsur

Intrinsik cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014

No Nama siswa A B C D E F

Skor

Mentah

Skor

Standar

Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

01. I Kadek Juni Lestari 7 8 6 7 6 7 41 7 Lebih dari cukup

02. I Made Tantra 8 6 6 7 7 6 40 7 Lebih dari cukup

03. Ni Nengah Diantari 8 7 6 6 8 8 43 8 Baik

04. I Wayan Wiryanata 8 7 6 8 7 8 44 8 Baik

05. Ni Made Sridaning Aminarti 8 6 6 8 7 8 43 8 Baik

06. Ni Kadek Sri Wijayanti 8 7 6 6 7 8 42 8 Baik

07. Ni Kadek Widianti 9 7 6 7 8 7 44 8 Baik

08. I Kadek Adi Wirawan 8 7 7 6 7 8 43 8 Baik

09. Ni Wayan Eka Sri Cahyani 8 7 8 7 8 7 45 8 Baik

10. Ni Kadek Sukreni 8 7 7 8 7 8 45 8 Baik

11. I Made Suryadana 8 6 8 8 6 8 44 8 Baik

12. Ni Made Ayu Suari Dewi 7 6 6 6 7 8 40 7 Lebih dari cukup

Page 174: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

62

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

13. Ni Luh Sri Opina Wati 8 6 5 6 8 7 40 7 Lebih dari cukup

14. Ni Wayan Seppi Puspita Dewi 8 7 7 6 8 7 43 8 Baik

15. Ni Kadek Sri Widarini 8 7 6 6 5 7 39 7 Lebih dari cukup

16. Ni Made Apriliana Sari 7 6 5 8 7 7 40 7 Lebih dari cukup

17. Ni Nyoman Apriliani Sari 8 7 6 6 8 7 42 8 Baik

18. I Ketut Arya Adikara 7 7 6 6 7 8 41 7 Lebih dari cukup

19. Ni Kadek Ariani 8 7 7 7 7 7 43 8 Baik

20. I Wayan Wiryatama 7 6 5 6 8 7 39 7 Lebih dari cukup

21. Ni Wayan Suriasih 8 7 8 6 7 9 45 8 Baik

22. I Nengah Sila 7 7 7 7 7 8 43 8 Baik

Jumlah 171 148 140 148 157 165 929 168

Nilai rata-rata 7,77 6,73 6,36 6,73 7,14 7,5 42,23 7,64 Lebih dari cukup

Keterangan:

A. Tema

B. Alur

C. Tokoh / karakter

D. Latar/setting

E. Sudut pandang

F. Amanat

4.5.5 Analisis Data Siklus III

N

fxM

Keterangan :Skor

M : Rata-rata skor

∑ : Jumlah

Page 175: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

63

F : Frekwensi

X : Nilai

N : Jumlah Individu

Berdasarkan rumus di atas maka nilai rata-rata pada siklus III dapat dilihat

pada pada tabel berikut ini.

Tabel 12: Analisis Data Siklus III Peningkatan Kemampuan Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014

No. Nilai (x) Frekwensi (f) Fx Persentase Kategori Nilai Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01 10 - - - -

168 = 7,64

22

(lebih dari

cukup)

02 9 - - - -

03 8 14 112 63,6% Baik

04 7 8 56 36,4% Lebih dari Cukup

05 6 - - - -

06 5 - - - -

07 4 - - - -

08 3 - - - -

09 2 - - - -

10 1 - - - -

22 168 100% -

Berdasarkan tabel di atas, maka nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah

7,64 dari 22 siswa dengan perincian, nilai 8 kategori baik sebanyak 14 orang

(63,6%), nilai 7 kategri lebih dari cukup sebanyak 8 orang (36,4), sehingga

Page 176: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

64

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw pada siklus III dapat dikategorikan lebih dari cukup.

4.5.6 Refleksi Siklus III

Peningkatan yang diperoleh siswa dapat dilihat dari hasil perbaikan.

Tindakan yang dilakukan peneliti selama peneliti memberikan bimbingan sesuai

dengan jadwal pelajaran Bahasa Indonesia oleh peneliti kepada siswa. Dilihat dari

hasil tes siklus III dari tabel di atas, diketahui bahwa kemampuan menganalisis

cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sudah mengalami

peningkatan. Nilai rata-rata siswa dari tindakan siklus I, siklus II dan siklus III

mengalami peningkatan yang baik dan juga dilihat secara individu banyak siswa

yang memperoleh nilai baik serta dalam menganalisis cerpen melalui

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terjadi perubahan dan mengalami

peningkatan.

Secara umum tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada pelaksanaan

tindakan siklus III ini dapat katakan berhasil dengan baik itu dilihat dari adanya

peningkatan nilai-nilai serta menunjukan peningkatan-peningkatan lain seperti:

1. Semua siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan aktif.

2. Siswa tidak enggan lagi mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peneliti.

3. Keaktifan siswa dalam menganalisis cerpen sangat baik.

Berdasarkan hasil yang dicapai, maka peneliti merasa tidak perlu lagi

melanjutkan pelaksanaan pembelajaran menganalisis cerpen melaui pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw, sebab hasil yang yang diperoleh siswa sudah mencapai

kriteria nilai baik yang ditentukan peneliti.

Page 177: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

65

4.6 Rekapitulasi Nilai

Tabel 13. Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur

Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun

Pelajaran 2013/2014 Dari Tes Awal, Siklus I, II dan Siklus III

No. Nama siswa Tes awal Siklus I Siklus II Siklus III

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. I Kadek Juni Lestari 3 5 6 7

02. I Made Tantra 3 4 5 7

03. Ni Nengah Diantari 4 4 5 8

04. I Wayan Wiryanata 5 6 5 8

05. Ni Made Sridaning Aminarti 3 5 5 8

06. Ni Kadek Sri Wijayanti 5 4 5 8

07. Ni Kadek Widianti 5 5 7 8

08. I Kadek Adi Wirawan 4 6 6 8

09. Ni Wayan Eka Sri Cahyani 4 5 7 8

10. Ni Kadek Sukreni 4 6 7 8

11. I Made Suryadana 4 6 5 8

12. Ni Made Ayu Suari Dewi 4 5 5 7

13. Ni Luh Sri Opina Wati 4 5 6 7

14. Ni Wayan Seppi Puspita Dewi 4 6 8 8

15. Ni Kadek Sri Widarini 4 4 6 7

16. Ni Made Apriliana Sari 4 5 6 7

17. Ni Nyoman Apriliani Sari 4 6 6 8

18. I Ketut Arya Adikara 3 4 6 7

19. Ni Kadek Ariani 4 5 8 8

20. I Wayan Wiryatama 4 5 6 7

21. Ni Wayan Suriasih 5 6 7 8

22. I Nengah Sila 4 4 6 8

Page 178: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

66

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jumlah 88 111 133 168

Nilai rata-rata 4,00 5,05 6,06 7,64

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menganalisis cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas

V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014 mengalami

peningkatan pada tiap siklus dari tes awal, siklus I, siklus II dan siklus III.

Perinciannya sebagai berikut:

1. Pada tes awal peningkatan kemampuan menganalisis cerpen dari 22 siswa

memperoleh nilai rata-rata 4,00 yang dikelompokan ke dalam kategori

kurang.

2. Pada siklus I peningkatan kemampuan menganalisis cerpen melalui

pembelajaran koopratif tipe jigsaw dari 22 siswa memperoleh rata-rata 5,05

yang dikelompokan ke dalam kategori hampir cukup.

3. Pada siklus II peningkatan kemampuan menganalisis cerpen melalui

pembelajaran koopratif tipe jigsaw dari 22 siswa memperoleh nilai rata-rata

6,05 yang dikelompokan ke dalam kategori cukup

4. Pada siklus III peningkatan kemampuan menganalisis cerpen melalui

pembelajaran koopratif tipe jigsaw dari 22 siswa memperoleh nilai rata-rata

7,64 yang dikelompokan ke dalam kategori lebih dari cukup.

4.6 Pembahasan

Hasil dari penelitian ini ditemukan berdasarkan hasil observasi dan evaluasi

tes kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui

Page 179: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

67

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh

siswa dalam setiap siklus mulai tes awal, siklus I, siklus II dan siklus III.

(1) Kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada tes awal siswa

mencapai nilai rata-rata 4,00. Dari hasil yang diperoleh menunjukan bahwa

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw pada tes awal dapat dikategorikan kurang, karena itu

penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 2 Penglumbaran Susut

Bangli.

(2) Pada siklus I siswa mencapai nilai rata-rata 5,05 dikategorikan hampir

cukup. Dari hasil yang diperoleh diketahui bahwa siswa sudah mengalami

peningkatan. Pada proses belajar mengajar berlangsung dengan baik tetapi

masih ada masalah yang muncul pada siklus I yaitu siswa masih ragu-ragu

untuk mengajukan pertanyaan kepada peneliti yang walaupun peneliti

memberikan kesempatan kapada siswa untuk bertanya. Hal ini terjadi

karena siswa belum cermat dan tepat dalam menganalisis unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajran kooperatif tipe jigsaw, maka peneliti perlu

melanjutkan pembelajaran ke siklus II

(3) Pada siklus II siswa mencapai nilai rata-rata 6,05 dikategorikan cukup. Dari

hasil yang diperoleh diketahui siswa mengalami peningkatan nilai dalam

menganlisis unsur intrinsik cerpen melalui pembelajran kooperatif tipe

jigsaw. Peningkatan nilai pada siklus II disebabkan karena siswa tidak

ragu-ragu lagi bertanya kepada peneliti mengenai hal-hal yang kuarng

dimengerti. Walaupun ada peningkatan nilai pada siklus II tetapi masih ada

siswa yang yang mendapat nilai kurang, dan masih ada siswa yang kuarng

Page 180: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

68

serius dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui pembejaran

kooperatif tipe jigsaw. Berdasarkan hal tersebut di atas maka penliti

memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus III.

(4) Pada siklus III siswa mencapai nilai rata-rata 7,64 dikategorikan lebih dari

cukup. Dari hasil yang diperoleh siswa diketahui bahwa kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw sudah mengalami peningkatan, juga dilihat dari setiap individu

banyak siswa yang memperoleh nilai baik karena selama proses belajar

mengajar berlangsung semua siswa berperan aktif, siswa tidak enggan lagi

untuk bertanya dan keaktifan siswa dalam mengalisis unsur intrinsik cerpen

sangat baik. Berdasarkan hasil yang dicapai, maka peneliti merasa tidak

perlu lagi melanjutkan pelaksanaan pembelajaran menganlisis unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajran kooperatif tipe jigsaw, sebab hasil

yang diperoleh siswa sudah mencapai kriteria nilai baik yang ditentukan

peneliti.

Adapun hasil peningkatan pembelajaran menganalisis cerpen melalui

metode koopratif tipe jigsaw pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut

Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014 dari tes awal, siklus I, siklus II dan tes siklus

III dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Page 181: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

69

Grafik 01. Hasil Belajar Menganalisis Cerpen Melalui Metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 2 Penglumbaran

Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014Dari Tes Awal, Siklus I,

Siklus II Sampai Tes Siklus III

Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam menganalisis

cerpen melalui metode kooperatif tipe jigsaw mengalami peningkatan. Dari hasil

tes awal nilai rata-rata yang diperoleh siswa 4,00. Pada siklus I mengalami

peningkatan menjadi 5,05, kemudian mengalami peningkatan pada siklus II

dengan nilai rata-rata menjadi 6,05 dan siklus III telah mengalami peningkatan

yang lebih baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 7,64. Sehingga

kemampuan menganalisis cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014 mengalami peningkatan.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

TES AWAL SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

Page 182: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

70

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV maka dapat disimpulkan

bahwa:

a. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran

Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut terbukti dari:

(1) Pre tes : Dari 22 siswa yang diteliti, nilai rata-rata 4,00 dengan rincian nilai 5

kategori hampir cukup sebanyak 4 orang (18,2%), nilai 4 kategori kurang

sebanyak 14 orang (63,6%), nilai 3 kategori kurang sekali sebanyak 4 orang

(18,2%),, dari hasil yang diperoleh oleh siswa dapat disimpulkan bahwa

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada tes awal dapat

dikategorikan kurang.

(2) Siklus I : Dari 22 siswa yang diteliti, nilai rata-rata yang di capai siswa 5,05

dengan rincian nilai 6 kategori cukup sebanyak 7 orang (31,8%), nilai 5

kategori hampir cukup sebanyak 9 orang (40,9%), nilai 4 kategori kurang

sebanyak 6 orang (27,3%), dari hasil yang diperoleh oleh siswa dapat

disimpulkan bahwa kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada

tes siklus I dapat dikategorikan hampir cukup

(3) Siklus II : Dari 22 siswa yang diteliti, nilai rata-rata yang dicapai siswa

adalah 6,05 dengan rincian, nilai 8 kategori baik sebanyak 2 orang (9,10%),

nilai 7 kategori lebih dari cukup sebanyak 4 orang (18,18%), nilai 6 kategori

Page 183: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

71

cukup sebanyak 9 orang (40,91%), nilai 5 kategori hampir cukup sebanyak 7

orang (31,81%), dari hasil yang diperoleh oleh siswa dapat disimpulkan

bahwa kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada tes siklus II

dapat dikategorikan cukup.

(4) Siklus III : Dari 22 siswa yang diteliti, nilai rata-rata yang dicapai siswa

adalah 7,64 dengan rincian, nilai 8 kategori baik sebanyak 14 orang

(63,6%), nilai 7 kategri lebih dari cukup sebanyak 8 orang (36,4), dari hasil

yang diperoleh oleh siswa dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen pada tes siklus III dapat dikategorikan

lebih dari cukup.

b. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen adalah sebagai berikut:

1. Orientasi

Tahapan ini merupakan sebuah langkah untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang lebih responsif. Jadi seorang guru di sini

mengondisikan supaya peserta didik lebih siap dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Adapun yang dilakukan pada tahapan ini adalah :

a. Menjelaskan tujuan, topik maupun hasil belajar yang di capai oleh para

peserta didik

b. Menjelaskan berbagai pokok kegiatan untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

c. Menjelaskan betapa pentingnya sebuah topik dan juga kegiatan belajar.

Page 184: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

72

2. Merumuskan masalah

Ini adalah langkah yang akan membawa para siswa ke sebuah persoalan

yang harus dipecahkan. Jadi persoalan tersebut disajikan dengan menarik

agar lebih menantang para siswa untuk memecahkan teka-teki yang ada.

Adapun konsep teka-teki tersebut haruslah mengandung konsep jelas

sehingga bisa ditemukan atau dicari penyelesaiannya.

3. Merumuskan hipotesis

Jadi hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara dalam sebuah

permasalahan yang tengah dikaji. Adapun hipotesis tersebut memang

masih perlu di uji kebenarannya. Sementara itu seorang guru juga harus

bisa mengembangkan kemampuan menebak siswa dengan cara

mendorongnya dalam merumuskan jawaban sementara serta merumuskan

beberapa perkiraan yang mengarah pada jawaban yang sebenarnya.

4. Mengumpulkan data

Adapun tahapan ini dilakukan untuk menjaring informasi yang diperlukan

yang nantinya digunakan untuk menguji hipotesis yang telah di ajukan.

Jadi di dalam model pembelajaran inkuiri ini pengumpulan data adalah

proses mental yang teramat penting untuk mengembangkan intelektual.

5. Menguji hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang bisa

diterima berdasarkan data yang telah didapatkan dari proses pengumpulan

data sebelumnya. Pengujian ini juga berarti untuk melatih

mengembangkan kemampuan berpikir secara masuk akal atau rasional,

Page 185: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

73

maksudnya jawaban yang dipaparkan tidak hanya bersifat argumen tapi

harus didukung dengan data yang kuat.

6. Menarik kesimpulan

Ini adalah tahapan akhir apabila jawaban sudah ditemukan dan kita bisa

menarik beberapa kesimpulan atas permasalahan dan jawaban yang

didapatkannya.

5.2 Saran-saran

1. Sastra merupakan bagian dari pelajaran bahasa Indonesia, hendaknya guru

lebih meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar khususnya cerpen.

2. Guru dapat menggunakan pembelajarankooperatif tipe jigsaw dalam

pembelajaran sastra khusunya dalam menganalisis cerpen.

3. Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa kelas V SDN 2 Penglumbaran Susut

Bangli, maka kemampuan menganalisis cerpen dapat ditingkatkan lagi.

Page 186: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

74

DAFTAR PUSTAKA

Adiwardoyo, Winarno. 1990. Latihan Apresiasi Sastra. Malang: Yayasan Asah

Asih Asuh/Y A3.

Aminuddin. Hayati. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar

Baru.

Antara, I.G.P. 1988. Teori Sastra. Singaraja : IKIP UNUD.

Badudu, J.S, 1980 Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.

Badrun, Ahmad 1983. Ilmu Sastra. Surabaya :Usaha nasional.

Darisman, Muh, dkk. 1998 Ayo Belajar Berbahasa Indonesia. Bogor:

Yuddhistira.

Depdiknas. 2004. Pedoman Blok Grant Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :

Direktorat Profesi Pendidikan Dirjen PMPTK Depdiknas.

http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/model-pembelajaran-kooperatif

tipe.html.

https://hafismuaddab.wordpress.com/tag/pembelajaran-metode-kooperatif-tipe-

Jigsaw.

http://kokosadewo11bhs08.blogspot.com/2012/11/makalah-cerpen.html

Ibrahim, Muslimin dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. Pusat Sains

dan Matematika Sekolah Program Pascasarjana. UNESA: University

Press.

Iskandar, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press.

Netra, 1974. Metodologi Penelitian. Singaraja: IKIP UNUD.

Nurgiantoro, Burhan, 1983. Sastra Anak.Yogyakarta: PT Gramedia.

Nurkancana, I Wayan & Sunartana. 1992. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha

Nasional.

Rosidi, Ajip. 1985. Minat Baca. Jakarta : Balai Pustaka.

Page 187: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

75

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

…………, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Suharianto,S. 1977. Membina Para Calon Pembina Apresiasi Sastra. Yogyakarta:

FKSS IKIP Yogyakarta.

Sumardjo, 1983. Penuntun Pengajaran Sastra. Bandung : Pelita Masa.

Slavin, Robert. 1994. Coperative Learning Teory, Research and Practise. Second

Edition Boston. Allyn and Bacon.

Sumardjo dan Saini KM. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia.

Tarigan, Henry Guntur. 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa.

Trianto, M.Pd. 2011. Panduan lengkap Penelitian Tindakan kelas. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Widya, Wendi, dkk. 2006. Bahasa Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.

Zainudin, 1991. Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 188: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

LAMPIRAN

Page 189: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa
Page 190: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

BIODATA

Nama : Komang Armoni

Tempat Lahir : Sangsit

Tanggal Lahir : 14 Agustus 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

N.P.M : 10.8.03.51.31.1.5.2988

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Melalui

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 2

Penglumbaran Susut Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014

Jurusan : Bahasa dan sastra Indonesia

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar

Alamat Rumah : Banjar kawan, Bangli

Nama Orang Tua

Nama Ayah : Wayan Sariawan

Nama Ibu : Made Natri

Pendidikan : 1. SD N 4 Sangsit (Tahun 1998-2004)

2. SMP N 2 Sawan (Tahun 2004-2007)

3. SMK N 1 Singaraja (Tahun 2007-2010)

4. UNMAS Denpasar (Tahun 2010-2014)

Page 191: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa
Page 192: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa
Page 193: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Sekolah : SDN 2 Penglumbaran Susut Banngli

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : 5 (lima)/2 (dua)

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

5. Mendengarkan

Memehami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang

disampaikan secara lisan

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)

C. Tujuan Pembelajaran**

Siswa dapat menjelaskan memahami dan menceritakan kembali isi cerita pendek dengan bahasa sendiri.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan

perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung

jawab ( responsibility ) Berani ( courage ) dan

Ketulusan ( Honesty )

D. Materi Ajar

Cerita pendek anak

E. Metode Pembelajaran

Ceramah, Tanya jawab, latihan, penugasan, metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal

No.

Peneliti/Guru Siswa

(1) (2) (3)

01. Membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siswa bersama-sama memberi salam.

02.

Menginformasikan rencana pelajaran

hari tersebut, yaitu pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen

Medengarkan dan mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran

Page 194: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

(1) (2)

melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

(3)

kooperatif tipe Jigsaw.

03. Mengapersepsi kelas dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menyimak tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru.

Kegiatan Inti

01. Eksplorasi:

Memberikan penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung dalam sebuah

cerpen.

Siswa mendengarkan penjelasan tentang

unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah

cerpen.

02. Memberi peluang agar siswa bertanya

apabila ada materi yang belum

dipahami.

Siswa bertanya mengenai materi yang belum

dipahami.

03. Elaborasi:

Menjelaskan unsur intrinsik cerpen

dengan pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Siswa menyimak penjelasan guru tentang .

unsur intrinsik cerpen dengan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

04. Memberikan tugas secara berkelompok

untuk menganalisis unsur-unsur

intrinsik cerpen.

Bekerja secara berkelompok membahas

unsur-unsur intrinsik cerpen.

05. Memberi bimbingan dan memantau

kerja kelompok siswa dalam

memahami isi unsur intrik cerpen.

Bekerja secara berkelompok membahas

unsur-unsur intrinsik cerpen.

06. Menugaskan untuk mepresentasikan

hasil kerja kelompoknya.

Mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

07.

Konfirmasi:

Guru bersama siswa menyimpulkan

hasil kegiatan pembelajaran dan

mengadakan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang telah

dilaksanakan.

Siswa menyimpulkan dan

merefleksi pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang

telah dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

(1) (2) (3)

No. Peneliti/Guru

Siswa

01.

Memantau dan mengevaluasi. Dalam

tahap ini guru mengetes dan

memberikan nilai terhadap pemahaman

materi pelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui strategi

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Mengerjakan tes pemahaman materi

pelajaran memahami unsur intrinsik cerpen

melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Page 195: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

G.

Alat/Bahan/Sumber Belajar

Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5 B Penerbit umum dan Standar Isi 2006

H. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Siswa dapat

mendengarkan pembaca cerita.

Siswa dapat bertanya

jawab tentang isi cerita yang di dengar

Tes Lisan

dan tertulis

Lembar penilaian

Produk

Jelaskan tokoh-tokoh cerita

dan sifat-sifatnya !

Tentukan latar cerita

dengan mengutip kalimat

atau paragraf yang mendukung !

Tentukan tema ceritanya !

Jelaskan amanat atau pesan

yang terkandung dalam cerita !

Ceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri !

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

(1)

02.

(2)

Memberikan tugas untuk berlatih di

rumah, agar siswa membaca cerpen

yang lain.

(3)

Mencatat PR.

03. Menutup pembelajaran dengan salam.

Mengucapkan salam.

Page 196: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

3.

Pengetahuan

Praktek

Sikap

* Pengetahuan

* kadang-kadang Pengetahuan

* tidak Pengetahuan

* aktif Praktek

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

* Sikap

* kadang-kadang Sikap

* tidak Sikap

4

2

1

4

2

1

4

2

1

LEMBAR PENILAIAN

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Pengetahuan Praktek Sikap

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Page 197: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

Guru Mata Pelajaran

(Sang Made Mustika, S.Pd., SD)

NIP. 19630412b198304 1 009

Kembang Merta, 15 April 2014

Mahasiswa Peneliti

(Komang Armoni)

NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2976

Mengetahui,

Kepala SDN 2 Penglumbaran

(Nyoman Midangsi.S.Pd.M.Pd)

NIP. 19640312 199303 2 007

Page 198: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

CERPEN SIKLUS I

Indahnya Persahabatan

Betapa enak menjadi orang kaya. Semua serba ada. Segala keinginan terpenuhi. Karena

semua tersedia. Seperti Tyas. Ia anak konglomerat. Berangkat dan pulang sekolah selalu diantar

mobil mewah dengan supir pribadi.

Meskipun demikian ia tidaklah sombong. Juga sikap orang tuanya. Mereka sangat ramah.

Mereka tidak pilih-pilih dalam soal bergaul. Seperti pada kawan kawan Tyas yang datang ke

rumahnya. Mereka menyambut seolah keluarga. Sehingga kawan-kawan banyak yang betah

kalau main di rumah Tyas.

Tyas sebenarnya mempunyai sahabat setia. Namanya Dwi. Rumahnya masih satu kelurahan

dengan rumah Tyas. Hanya beda RT. Namun, sudah hampir dua minggu Dwi tidak main ke

rumah Tyas.

“Ke mana, ya,Ma, Dwi. Lama tidak muncul. Biasanya tiap hari ia tidak pernah absen. Selalu

datang.”

“Mungkin sakit!” jawab Mama.

“Ih, iya, siapa tahu, ya, Ma? Kalau begitu nanti sore aku ingin menengoknya!” katanya

bersemangat

Sudah tiga kali pintu rumah Dwi diketuk Tyas. Tapi lama tak ada yang membuka. Kemudian

Tyas menanyakan ke tetangga sebelah rumah Dwi. Ia mendapat keterangan bahwa Dwi sudah

dua minggu ikut orang tuanya pulang ke desa. Menurut kabar, bapak Dwi di-PHK dari

pekerjaannya. Rencananya mereka akan menjadi petani saja. Meskipun akhirnya mengorbankan

kepentingan Dwi. Terpaksa Dwi tidak bisa melanjutkan sekolah lagi.

“Oh, kasihan Dwi,” ucapnya dalam hati,

Di rumah, Tyas tampak melamun. Ia memikirkan nasib sahabatnya itu. Setiap pulang sekolah ia

selalu murung.

“Ada apa, Yas? Kamu seperti tampak lesu. Tidak seperti biasa. Kalau pulang sekolah selalu tegar

dan ceria!” Papa menegur

“Dwi, Pa.”

“Memangnya kenapa dengan sahabatmu itu. Sakitkah ia?” Tyas menggeleng.

“Lantas!” Papa penasaran ingin tahu.

Page 199: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

“Dwi sekarang sudah pindah rumah. Kata tetangganya ia ikut orang tuanya pulang ke desa.

Kabarnya bapaknya di-PHK. Mereka katanya ingin menjadi petani saja”.

Papa menatap wajah Tyas tampak tertegun seperti kurang percaya dengan omongan Tyas.

“Kalau Papa tidak percaya, Tanya, deh, ke Pak RT atau ke tetangga sebelah!” ujarnya.

“Lalu apa rencana kamu?”

“Aku harap Papa bisa menolong Dwi!”

“Maksudmu?”

“Saya ingin Dwi bisa berkumpul kembali dengan aku!” Tyas memohon dengan agak mendesak.

“Baiklah kalau begitu. Tapi, kamu harus mencari alamat Dwi di desa itu!” kata Papa.

Dua hari kemudian Tyas baru berhasil memperoleh alamat rumah Dwi di desa. Ia merasa senang.

Ini karena berkat pertolongan pemilik rumah yang pernah dikontrak keluarga Dwi. Kemudian

Tyas bersama Papa datang ke rumah Dwi. Namun lokasi rumahnya masih masuk ke dalam. Bisa

di tempuh dengan jalan kaki dua kilometer. Kedatangan kami disambut orang tua Dwi dan Dwi

sendiri. Betapa gembira hati Dwi ketika bertemu dengan Tyas. Mereka berpelukan cukup lama

untuk melepas rasa rindu. Semula Dwi agak kaget dengan kedatangan Tyas secara mendadak.

Soalnya ia tidak memberi tahu lebih dulu kalau Tyas ingin berkunjung ke rumah Dwi di desa.

“Sorry, ya, Yas. Aku tak sempat memberi tahu kamu!”

“Ah, tidak apa-apa. Yang penting aku merasa gembira. Karena kita bisa berjumpa kembali!”

Setelah omong-omong cukup lama, Papa menjelaskan tujuan kedatangannya kepada orang tua

Dwi. Ternyata orang tua Dwi tidak keberatan, dan menyerahkan segala keputusan kepada Dwi

sendiri.

“Begini, Wi, kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu agar mau ikut kami ke Surabaya.

Kami menganggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri. Gimana Wi, apakah kamu

mau?” Tanya Papa.

“Soal sekolah kamu,” lanjut Papa, “kamu tak usah khawatir. Segala biaya pendidikan kamu saya

yang akan menanggung.”

“Baiklah kalau memang Bapak dan Tyas menghendaki demikian, saya bersedia. Saya

mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Bapak yang mau membantu saya.”

Kemudian Tyas bangkit dari tempat duduk lalu mendekat memeluk Dwi. Tampak mata Tyas

berkaca-kaca. Karena merasa bahagia.Akhirnya mereka dapat berkumpul kembali. Ternyata

mereka adalah sahabat sejati yang tak terpisahkan. Kini Dwi tinggal di rumah Tyas. Sementara

Page 200: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

orang tuanya tetap di desa. Selain mengerjakan sawah, mereka juga merawat nenek Dwi yang

sudah tua.

Page 201: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

SOAL SIKLUS I

1. Sebutkanlah unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen “Indahnya Persahabatan”!

Page 202: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

JAWABAN SIKLUS I

Unsur Instrinsik :

• Tema : Persahabatan

• Tokoh : Tyas, Dwi, Papa Tyas, Dan Mama Tyas

• Watak :

Tyas : Suka Menolong

Dwi : Tidak Mau Membebani Orang Lain

Papa Tyas : Baik Hati

Mama Tyas : Peduli

• Alur : Maju

• Latar :

Tempat

Rumah Dwi (Lama)

Rumah Tyas

Rumah Dwi (Di Desa).

Waktu

Siang Hari

Suasana : Mengharukan

• Sudut pandang : Orang Pertama

• Amanat : Sebagai makluk tuhan kita harus saling tolong menolong Dan Berbagi kepada sesama

Page 203: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Sekolah : SDN 2 Penglumbaran Susut Banngli

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : 5 (lima)/2 (dua)

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

I. Standar Kompetensi

5. Mendengarkan

Memehami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan

J. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)

K. Tujuan Pembelajaran**

Siswa dapat menjelaskan memahami dan menceritakan kembali isi cerita pendek dengan

bahasa sendiri.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan

perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung

jawab ( responsibility ) Berani ( courage ) dan

Ketulusan ( Honesty )

L. Materi Ajar

Cerita pendek anak

M. Metode Pembelajaran

Ceramah, Tanya jawab, latihan, penugasan, metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

N. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal

No.

Peneliti/Guru Siswa

(1) (2) (3)

01. Membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siswa bersama-sama memberi salam.

02.

Menginformasikan rencana pelajaran

hari tersebut, yaitu pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen

Medengarkan dan mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran

Page 204: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

(1) (2)

melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

(3)

kooperatif tipe Jigsaw.

03. Mengapersepsi kelas dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menyimak tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru.

Kegiatan Inti

01. Eksplorasi:

Memberikan penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung dalam sebuah

cerpen.

Siswa mendengarkan penjelasan tentang

unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah

cerpen.

02. Memberi peluang agar siswa bertanya

apabila ada materi yang belum

dipahami.

Siswa bertanya mengenai materi yang belum

dipahami.

03. Elaborasi:

Menjelaskan unsur intrinsik cerpen

dengan pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Siswa menyimak penjelasan guru tentang .

unsur intrinsik cerpen dengan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

04. Memberikan tugas secara berkelompok

untuk menganalisis unsur-unsur

intrinsik cerpen.

Bekerja secara berkelompok membahas

unsur-unsur intrinsik cerpen.

05. Memberi bimbingan dan memantau

kerja kelompok siswa dalam

memahami isi unsur intrik cerpen.

Bekerja secara berkelompok membahas

unsur-unsur intrinsik cerpen.

06. Menugaskan untuk mepresentasikan

hasil kerja kelompoknya.

Mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

07.

Konfirmasi:

Guru bersama siswa menyimpulkan

hasil kegiatan pembelajaran dan

mengadakan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang telah

dilaksanakan.

Siswa menyimpulkan dan

merefleksi pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang

telah dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

(1) (2) (3)

No. Peneliti/Guru

Siswa

01.

Memantau dan mengevaluasi. Dalam

tahap ini guru mengetes dan

memberikan nilai terhadap pemahaman

materi pelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui strategi

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Mengerjakan tes pemahaman materi

pelajaran memahami unsur intrinsik cerpen

melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Page 205: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

O.

Alat/Bahan/Sumber Belajar

Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5 B Penerbit umum dan Standar Isi 2006

P. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Siswa dapat

mendengarkan pembaca cerita.

Siswa dapat bertanya

jawab tentang isi cerita yang di dengar

Tes Lisan

dan tertulis

Lembar penilaian

Produk

Jelaskan tokoh-tokoh cerita

dan sifat-sifatnya !

Tentukan latar cerita

dengan mengutip kalimat

atau paragraf yang mendukung !

Tentukan tema ceritanya !

Jelaskan amanat atau pesan

yang terkandung dalam cerita !

Ceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri !

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

(1)

02.

(2)

Memberikan tugas untuk berlatih di

rumah, agar siswa membaca cerpen

yang lain.

(3)

Mencatat PR.

03. Menutup pembelajaran dengan salam.

Mengucapkan salam.

Page 206: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

3.

Pengetahuan

Praktek

Sikap

* Pengetahuan

* kadang-kadang Pengetahuan

* tidak Pengetahuan

* aktif Praktek

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

* Sikap

* kadang-kadang Sikap

* tidak Sikap

4

2

1

4

2

1

4

2

1

LEMBAR PENILAIAN

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Pengetahuan Praktek Sikap

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Page 207: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

Guru Mata Pelajaran

(Sang Made Mustika, S.Pd., SD)

NIP. 19630412b198304 1 009

Kembang Merta, 22 April 2014

Mahasiswa Peneliti

(Komang Armoni)

NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2976

Mengetahui,

Kepala SDN 2 Penglumbaran

(Nyoman Midangsi.S.Pd.M.Pd)

NIP. 19640312 199303 2 007

Page 208: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

CERPEN SIKLUS II

LIANG HARIMAU

Gus tf Sakai

Karena pagi buta, tak ada yang tahu bagaimana peristiwa sebenarnya. Tapi seorang wartawan,

yang mengutip keterangan polisi, menulis berita begini:

”… Pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 05.00. Sadim baru bangun tidur dan tiba-tiba menusuk

Rasikun. Dalam berita acara pemeriksaan oleh polisi disebutkan, Sadim kalap dan menusuk si

majikan karena persoalan upah. Masih menurut polisi, Sadim, warga Kampung Cibeo, Desa

Kanekes, Kabupaten Lebak, itu marah karena Rasikun menolak memberikan upah yang ia

minta.”

Dan hari ini, enam bulan kemudian, untuk kesekian kalinya Sadim digiring ke ruang sidang.

Seperti sidang-sidang lalu, wajah Sadim masih tampak terheran-heran, celingukan mencari-cari,

atau kadang bagai termangu. Dan pakaian putih-putihnya yang lusuh—terlihat nyaris cokelat

karena bekas-bekas tanah yang tak mau hilang; cara duduknya yang aneh—membungkuk dalam

dengan dua tangan jatuh telentang bagai ditampungkan di pangkuan, melengkapkan kesan lelaki

40-an tahun yang menyebut diri urang Rawayan itu seolah tak berada di dalam ruang sidang.Dan

memang, sebenarnyalah, Sadim tidak sedang berada di dalam ruang sidang.Ia berada pada suatu

tempat dalam pikirannya: Liang Harimau.

Liang Harimau, atau dalam bahasa urang Rawayan disebut Liang Maung, terletak di kaki

Gunung Rorongocongok. Merupakan hutan lindung yang tak boleh dirambah, tetapi entah

bagaimana Rasikun bisa memiliki sebidang tanah sangat luas lalu membuka ladang di sana. Dan

Sadim, yang telah dua tahun ini bekerja serabutan di kampung-kampung sekitar, pun menerima

kontrak kerja dari Rasikun. Dengan upah empat liter beras perhari, setiap dinihari, dari rumah si

majikan, Sadim berangkat ke Liang Harimau.

Sebetulnya, berat bagi Sadim menerima pekerjaan itu. Bukan karena luas atau liarnya hutan yang

harus dirambah, tetapi karena Liang Harimau bagi mereka urang-urang Rawayan adalah salah

satu hutan yang dipercayai sebagai tempat bersemayamnya ruh nenek moyang. Orang-orang luar

tangtu (kampung) seperti Rasikun mungkin hanya mengenal lokasi itu sebagai ”angker”, tetapi

bagi urang-urang Rawayan Liang Harimau adalah tempat ruh nenek moyang turun bermain

setelah hidup abadi di lemah bodas (surga). Tanpa harus ditegur Puun atau Kepala Adat pun,

takkan ada urang Rawayan yang berani sembarangan ke—apalagi ”mengganggu” di—Liang

Harimau.

Tetapi begitulah, betapa sulitnya memperoleh pekerjaan. Sejak tanah humanya mulai tandus dan

hasil panennya tak pernah lagi cukup pengisi leuit atau lumbung padi keluarga, Sadim terpaksa

mencari kerja ke tangtu atau kampung-kampung luar untuk mendapat tambahan atau upah apa

saja. Kadang, melihat sawah atau tanah kampung-kampung luar yang seperti bisa ditanami

selamanya, ia berpikir dan kemudian heran, kenapa adatnya tak membolehkan urang-urang

Rawayan memakai apa yang disebut orang-orang kampung luar sebagai pupuk? Dan juga,

kenapa para leluhur tak membolehkan mereka bertanam padi dengan cara bersawah? Ah,

larangan-larangan itu: tak boleh merokok, mandi menggunakan sabun, memiliki alat rumah

tangga yang terbuat dari barang pecah-belah; dilarang memelihara hewan berkaki empat kecuali

anjing; dilarang tidur berbantal dan bertikar, memakai pici, naik kendaraan….

Tetapi, larangan dari Rasikun, sungguh di luar perkiraan Sadim.

Page 209: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

Tiga hari sebelum pembunuhan itu, Sadim dikunjungi saudaranya dari Cibeo yang khusus datang

ke rumah Rasikun mengabarkan bahwa orang-orang kampungnya akan menggelar upacara

Ngasep Serang. Inilah upacara adat sangat penting, upacara membakar lahan sebelum musim

tanam, yang harus diikuti oleh segenap warga urang Rawayan. Bagi Sadim, larangan-larangan

atau pantangan-pantangan lain yang sangat banyak itu—dengan mencuri-curi—masih bisa

dirinya langgar. Tetapi upacara Ngasep Serang, bahkan andai tak diwajibkan hadir pun, sungguh

Sadim tak berani.

”Ngasep Serang? Upacara apa itu?” tanya Rasikun, dalam bahasa Sunda bercampur Rawayan,

ketika Sadim minta izin tak berangkat kerja ke Liang Harimau, nanti, di hari upacara, karena

harus pulang ke Cibeo.

Sadim pun menerangkan. Entah karena memang kurang peduli, atau entah karena Sadim

menerangkan dengan banyak kata dan istilah dalam bahasa Rawayan, Rasikun tak begitu

mengerti. Tapi dengan tahu bahwa Ngasep Serang adalah semacam upacara agar tanaman urang

Rawayan nantinya berhasil baik dan diberkati Sahiyang Tunggal (Tuhan), Rasikun merasa

cukup. Memang Sadim menyebut-nyebut Girang Puun, puun tertua, Jaro Tangtu, jaro pengurus

masalah-masalah adat, Tangkesan, pembantu Puun yang mengurus masalah pertanian, dan

Dukun dan Penujum yang mengurus masalah keagamaan dan upacara-upacara adat, tetapi

bukankah Sadim tidak salah seorang dari mereka?

”Kalau kau tak ada, Sadim, bukankah upacara itu tetap terselenggara?” tanya Rasikun.

Sadim bingung. Diam, tak bisa menjawab.

”Kau tak boleh pulang. Ladang di Liang Harimau sudah harus bisa ditanam sebelum musim

hujan.”

Dan hari itu, Sadim berangkat kerja ke Liang Harimau dengan hati gundah. Di sepanjang jalan,

ia terbayang leuit yang kosong. Juga tanah huma yang tandus. Ketakhadirannya di Ngasep

Serang tak hanya akan membuat tanah dan tanaman marah, tetapi, seperti pernah dibilang

Penujum, ”Seluruh alam dan isinya bakal melawan, jadi musuh urang, mengincar di kala

sempat.” Mengincar? Sebelum pulang, senja itu, Sadim merasa ada sepasang mata

mengawasinya. Saat ia menoleh ke seberang sungai—sungai kecil yang meliuk mengalir dari

pinggang Gunung Rorongocongok sekaligus pembatas tanah Rasikun, Sadim terkejut: seekor

harimau! Seekor harimau menatap nanap ke arahnya!

Sadim pulang dengan menggigil. Ketakutan. Saat ia ceritakan kepada Rasikun, si majikan

tertawa seraya bilang tentu saja wajar di hutan selebat itu hidup bermacam binatang buas

termasuk harimau. ”Kau tahu, mereka tak bakal mengganggu, takkan melakukan apa-apa

sepanjang kita juga tak mengganggu mereka,” tambah Rasikun. Tetapi, besoknya, senja juga,

Sadim kembali mendapati si harimau ada di sana. Menatap, bukan hanya nanap—tetapi kini

bagai mengancam, ke arahnya. Sungai itu … sungai kecil itu, tidakkah bisa saja dilompati

olehnya?

Saat pulang, Sadim merasa harimau itu mengikutinya.

Dan lalu, besoknya, pembunuhan itu terjadi, di pagi buta.

Dan begitulah hari ini, enam bulan kemudian, untuk kesekian kalinya Sadim berada di ruang

sidang. Dan seperti sidang-sidang lalu, majelis hakim kembali tampak seolah kebingungan,

kehilangan akal, mendapati jawaban Sadim yang bagai tak nyambung, tak runut, bahkan tak

sesuai dengan berita acara pemeriksaan.

”Nu maneh tempo harita teh saha (dulu, yang kau lihat itu siapa),” tanya Kepala Desa Kanekes

menerjemahkan pertanyaan Ketua Majelis Hakim tentang siapa yang ditusuk Sadim sekitar

pukul 05.00 enam bulan lalu itu.

Page 210: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

”Maung (harimau),” jawab Sadim, lirih ….

Page 211: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

SOAL SIKLUS II

1. Sebutkanlah unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen “Liang Harimau”!

Page 212: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

Jawaban siklus II

Unsur intrinsik :

1. Tema : PEMBUNUHAN

2. Sudut Pandang : Orang Ketiga

3. Amanat : perlakukanlah orang sebaik mungkin

4. Alur : campuran

klimaks : . Sadim baru bangun tidur dan tiba-tiba menusuk Rasikun. Dalam berita acara

pemeriksaan oleh polisi disebutkan, Sadim kalap dan menusuk si majikan karena persoalan upah.

Masih menurut polisi, Sadim, warga Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, itu

marah karena Rasikun menolak memberikan upah yang ia minta.”

5 : Latar: Hutan , Rumah Rasikin , ruang sidang

6.Penokohan: Rasikin : egois ,sombong

Sadim : Jujur

Page 213: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS III

Sekolah : SDN 2 Penglumbaran Susut Banngli

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : 5 (lima)/2 (dua)

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

Q. Standar Kompetensi

5. Mendengarkan

Memehami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan

R. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)

S. Tujuan Pembelajaran**

Siswa dapat menjelaskan memahami dan menceritakan kembali isi cerita pendek dengan

bahasa sendiri.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan

perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung

jawab ( responsibility ) Berani ( courage ) dan

Ketulusan ( Honesty )

T. Materi Ajar

Cerita pendek anak

U. Metode Pembelajaran

Ceramah, Tanya jawab, latihan, penugasan, metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

V. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal

No.

Peneliti/Guru Siswa

(1) (2) (3)

01. Membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siswa bersama-sama memberi salam.

02.

Menginformasikan rencana pelajaran

hari tersebut, yaitu pembelajaran

memahami unsur intrinsik cerpen

Medengarkan dan mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran

Page 214: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

(1) (2)

melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

(3)

kooperatif tipe Jigsaw.

03. Mengapersepsi kelas dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menyimak tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru.

Kegiatan Inti

01. Eksplorasi:

Memberikan penjelasan tentang unsur-

unsur yang terkandung dalam sebuah

cerpen.

Siswa mendengarkan penjelasan tentang

unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah

cerpen.

02. Memberi peluang agar siswa bertanya

apabila ada materi yang belum

dipahami.

Siswa bertanya mengenai materi yang belum

dipahami.

03. Elaborasi:

Menjelaskan unsur intrinsik cerpen

dengan pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Siswa menyimak penjelasan guru tentang .

unsur intrinsik cerpen dengan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

04. Memberikan tugas secara berkelompok

untuk menganalisis unsur-unsur

intrinsik cerpen.

Bekerja secara berkelompok membahas

unsur-unsur intrinsik cerpen.

05. Memberi bimbingan dan memantau

kerja kelompok siswa dalam

memahami isi unsur intrik cerpen.

Bekerja secara berkelompok membahas

unsur-unsur intrinsik cerpen.

06. Menugaskan untuk mepresentasikan

hasil kerja kelompoknya.

Mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

07.

Konfirmasi:

Guru bersama siswa menyimpulkan

hasil kegiatan pembelajaran dan

mengadakan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang telah

dilaksanakan.

Siswa menyimpulkan dan

merefleksi pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang

telah dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

(1) (2) (3)

No. Peneliti/Guru

Siswa

01.

Memantau dan mengevaluasi. Dalam

tahap ini guru mengetes dan

memberikan nilai terhadap pemahaman

materi pelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen melalui strategi

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Mengerjakan tes pemahaman materi

pelajaran memahami unsur intrinsik cerpen

melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Page 215: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

W. Alat/Bahan/Sumber Belajar

Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5 B Penerbit umum dan Standar Isi 2006

X. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Siswa dapat

mendengarkan pembaca cerita.

Siswa dapat bertanya

jawab tentang isi cerita yang di dengar

Tes Lisan

dan tertulis

Lembar penilaian

Produk

Jelaskan tokoh-tokoh cerita

dan sifat-sifatnya !

Tentukan latar cerita

dengan mengutip kalimat

atau paragraf yang mendukung !

Tentukan tema ceritanya !

Jelaskan amanat atau pesan

yang terkandung dalam cerita !

Ceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri !

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

(1)

02.

(2)

Memberikan tugas untuk berlatih di

rumah, agar siswa membaca cerpen

yang lain.

(3)

Mencatat PR.

03. Menutup pembelajaran dengan salam.

Mengucapkan salam.

Page 216: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

3.

Pengetahuan

Praktek

Sikap

* Pengetahuan

* kadang-kadang Pengetahuan

* tidak Pengetahuan

* aktif Praktek

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

* Sikap

* kadang-kadang Sikap

* tidak Sikap

4

2

1

4

2

1

4

2

1

LEMBAR PENILAIAN

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Pengetahuan Praktek Sikap

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Page 217: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

Guru Mata Pelajaran

(Sang Made Mustika, S.Pd., SD)

NIP. 19630412b198304 1 009

Kembang Merta, 29 April 2014

Mahasiswa Peneliti

(I Gst. Ayu Adhi Yustika A.J)

NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2976

Mengetahui,

Kepala SDN 2 Penglumbaran

(Nyoman Midangsi.S.Pd.M.Pd)

NIP. 19640312 199303 2 007

Page 218: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

Cerpen Siklus III

9 Fiction

Saya mempunyai beberapa teman sekelas yaitu, Afif , Cepy , Gery , Rifki ,

Irfan dan Riki.

Pada hari Kamis itu kami mendapat tugas dari seorang guru IPA untuk

membuat percobaan tentang Bioteknologi, tetapi kami tidak mengerjakannya pada

hari itu! karna kami mempunyai kesibukan masing-masing jadi kami

mengerjakannya pada hari rabu pulang sekolah minggu depannya dan itu pun

dilaksanakan bersamaan dengan latihan menari.

Pada awalnya kami akan latihan menari dulu di Sekolah tetapi karna ada teman

kami yang merayakan ulang tahun Rizal(teman satu sekolah kami) jadi kami ikut

merayakannya walaupun sebenarnya kami hanya ingin merasakan kue ulang

tahunnya, kebanyakan dari kami hanya memakan kue dan lupa member ucapan

selamat terhadap Rizal. Karna keasyikan kami lupa untuk latihan menari, jadi kami

buru buru pergi ke rumah Gery untuk berlatih tetapi Afif tidak ikut karna ada

urusan.

Sesampainya dirumah Gery kami beristirahat dulu sejenak sambil menunggu

Rifki dan Irfan yang kalah cepat oleh kami, Gery pun datang dan membawakan

seikat pisang dan sebotol air dingin, Tidak lama Rifki dan Irfan pun datang kami

pun menikmati makanan itu dengan lahap. Pada saat menikamati makanan itu

RIfki mendapat Telepon dari Afif yang ternyata ingin dijemput didepan komplek

karna akan ikut kerja kelompok , karna jarak dari rumah Gery menuju depan

komplek jauh jadi kami memutuskan untuk menjemput Afif dan pergi ke rumah

Rifki yang jaraknya agak dekat dari depan komplek. Pada saat diperjalanan saya

hampir jatuh dari motor karna jalannya yang berlumpur karna terkena air hujan,

tetapi karna keahlian saya mengnedarai motor saya tidak jadi jatuh.

Sesampainya di rumah Rifki bersama Afif kami pun beristirahat kembali di

kamar Rifki yang ada di atas kami pun bercakap-cakap dan ada seseorang yang

bicara kepada RIfki ingin memakan sesuatu, Tidak lama Rifki pun memanggil

Ibunya yang ada di bawah dengan logat sundanya yang khas” Mah ieu rerencangan

hoyong tuang”, Gery pun berkata “Padahal sakalian jeung fanta-na”, Rifki pun

berteriak lagi “Sakalian jeung Fantana cenah”, Kami pun tertawa karna sebenarnya

kami hanya bercanda.

Kami pun pergi kebawah untuk berlatih ,tidak lama Ibu Rifki dating membawa

makanan ,Kami hanya tersenyum malu karna pada walnya kami hanya bercanda.

latihan pun berjalan tidak terlalu baik karna kami tidak hafal gerakannya. tiba tiba

hujan turun ,kami pun kaget karna kami belum mengerjakan tugas

Bioteknologi,terutama Afif karna ia juga harus les, jadi pada saat hujan mereda

Page 219: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

kami mengantar Afif untuk les dan lekas pergi ke rumah kenalan Rifki yang

mempunyai usaha membuat Roti rumahan untuk meminta bantuan.

Pada saat diperjalanan hujan pun turun kembali kami akhirnya berteduh di

sebuah saung yang tidak jauh dari tempat pembuat roti. Rifki dan Irfan

memutuskan untuk pergi ke rumah pembuat roti itu agar tugas cepat selesai jadi

saya , Cepy , Gery dan Riki pun menunggu di saung yang juga adalah tempat

ronda,. setelah beberapa menit Rifki dan Irfan pun keluar menghampiri kami pada

saat hujan gerimis ,kami menyangka semuanya telah selesai ternyata masih ada

proses untuk meng-oven roti,ternyata dirumah itu hanya membuat adonan saja dan

nanti akan di oven di toko kecil yang agak jauh dari tempat itu.kami pun pergi

walau hujan gerimis,pada saat sampai di took Rifki mengusulkan agar roti

dibentuk kata kata 9F kami pun setuju ,tetapi Riki mengusulkan kata

kata 9Fiction yang artinya 9 Fiksi saya tidak tau mengapa ia ingin kata kata itu

tetapi kami menyetujuinya, karna Rifki takut hujan semakin membesar ia

menyuruh kami untuk pulang dan sisanya ia yang mengerjakan,kami pun

menyetujuinya karna memang langit semakin gelap.

Keesokan harinya kami menyerahkan roti yang berbentuk 9-FICTIONsebagai

hasil dari tugas yang diberikan kepada kami. akhirnya kami mendapat nilai

tertinggi dari Guru atas hasil karya kami…..

Page 220: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

SOAL SIKLUS III

1. Sebutkanlah unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen “9 fiction”!

Page 221: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

Jawaban Siklus III

Unsur intrinsik :

1.Tema : Usaha , Pertemanan

2. Sudut Pandang : orang pertama

3. Amanat : kebersamaan adalah hal yang paling indah.

4. Alur : maju

perkenalan : Saya mempunyai beberapa teman sekelas yaitu, Afif , Cepy , Gery , Rifki , Irfan dan

Riki.

penampilan masalah : kami tidak mengerjakannya pada hari itu! karna kami mempunyai

kesibukan masing-masing

Klimaks : lupa untuk latihan menari, jadi kami buru buru pergi…

anti klimaks : Sesampainya dirumah Gery kami beristirahat dulu sejenak sambil menunggu Rifki

dan Irfan yang kalah cepat oleh kami

klimaks: RIfki mendapat Telepon dari Afif yang ternyata ingin dijemput didepan komplek karna

akan ikut kerja kelompok

anti klimaks: beristirahat kembali di kamar Rifki yang ada di atas kami pun bercakap-cakap

penyelsaian : Keesokan harinya kami menyerahkan roti yang berbentuk 9-FICTION sebagai

hasil dari tugas yang diberikan kepada kami. akhirnya kami mendapat nilai tertinggi dari Guru

atas hasil karya kami…..

5. Latar : sekolah , rumah Rifki , Rumah Gery

6. Penokohan :

afif : Baik

Aughy : Baik

Cepy : Baik

Gery : Baik

Irfan : Baik

Rifki : Baik dan Humoris

Riki : Baik

Page 222: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

RIWAYAT HIDUP

Komang Armoni dilahirkan di Sangsit pada

tanggal 14 Agustus 1992 merupakan anak ke

3 dari pasangan Wayan Sariawan dengan

Made Natri. Menamatkan Sekolah Dasar di

SD Negeri No. 4 Sangsit pada tahun 2004.

pada tahun yang sama melanjutkan ke

Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri

2 Sawan hingga tamat tahun 2007. Tahun itu

pula melanjutkan Sekolah Menengah

Kejuruan di SMK Negeri 1 Singaraja dan tamat tahun 2010. Pada tahun yang sama

melanjutkan pendidikan di Universitas Mahasaraswati (UNMAS) Denpasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Sarjana Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia hingga tamat tahun 2014.

Page 223: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

Mahasiswa menjelaskan materi tentang pengertian dan unsur-unsur intrinsik cerpen.

Mahasiswa menjelaskan materi tentang pengertian dan unsur-unsur intrinsik cerpen.

Siswa mengamati serta mencatat materi yang telah dijelaskan oleh mahasiswa.

Page 224: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

Siswa mengamati serta mencatat materi yang telah dijelaskan oleh mahasiswa.

Mahasiswa membagi siswa atas beberapa kelompok

Page 225: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN ... · PDF filepeningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa

Mahasiswa didampingi guru pamong mengamati siswa berdiskusi kelompok