kelompok ii intrinsik cerpen "rumah"

23
Kelompok II Diskusi Unsur Intrinsik Cerpen berjudul RumahAryl Dwi Fajriawan Erba Afidotama Mitha Yulia Sari Kartika Luthfiyah Dhuha Ramadhani 12 IPS 4

Upload: mitha-ye-es

Post on 02-Jul-2015

4.761 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Data analisa dari Cerpen "Rumah" karya Kuntowijoyo *bagus cerpennya

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

Kelompok IIDiskusi Unsur Intrinsik Cerpen

berjudul “Rumah”Aryl Dwi

Fajriawan

ErbaAfidotama

Mitha YuliaSari

KartikaLuthfiyah

DhuhaRamadhani

12 IPS 4

Page 2: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

Unsur-unsur Intrinsik Cerpen

Page 3: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

1. Tema

Kalimat Pendukung :

“Rumah itu tidak beratap, tidak berpenghuni,tidak terawat. Tembok-temboknya berlumut.Rumput tumbuh seenaknya, pintu dan jendeladicopot. Sumurnya banyak ditumbuhi pohonanperdu. MCK tidak beratap, tidak berpintu.”

Misteri Rumah Kosong

Page 4: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

2. Alur

Pengenalan

Konflik

Konflik Memuncak

Klimaks

Antiklimaks

Penyelesaian

Maju/Progresif

Tahapan alur

Page 5: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

Pengenalan

Saat tokoh saya dan istrinya menyewa sebuah

rumah di sebuah desa dekat rumah kosong.

Kalimat pendukung :

“Menurut hemat saya, kami sungguh beruntungmendapatkan rumah itu”

“Kami membayar sewa untuk tiga tahunsekaligus”

Page 6: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

Konflik

Kalimat pendukung :

• “Wah kita tertipu.” Dia lalu menunjuk ke rumahkosong di tepi jalan yang tepat di samping kami.

• “Tetangga-tetangga bilang, mmm, ada orangbunuh diri menggantung di rumah itu”

Ketika istri dari tokoh saya memberitahu bahwa

rumah kosong yang di tepi jalan dekat rumah

mereka ternyata bekas orang bunuh diri.

Page 7: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

Konflik Memuncak

Ketika anak dari tokoh saya mengalami sakit

panas. Yang sebelumnya sempat bermain di

rumah kosong.

Kalimat pendukung : 1. “Suatu hari anak kami yang berumur sepuluh tahun sakit panas. Ia mengigau, mengucapkan kata-kata yang tak jelas hubungannya”.

2. Entah bagaimana dia berpikir, istri saya segera menghubungkan sakit anak kami dengan rumah kosong itu”.

Page 8: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

Klimaks

Kalimat pendukung: 1.“Pemilik restoran laki-laki masih nampak, sekedar untuk mengangkut lemari-lemari kaca dan meja-lursi, membawa pergi piring-cangkir, menurunkan papan nama dan spanduk.”

2.”Aneh, tidak seperti nasib restoran dan penjahit, reparasi dan penambalan ban itu laris.”

Beberapa pengusaha bidang kuliner dan bidang konveksi yang mencoba peruntungan mendirikan usaha dirumah kosong tersebut mengalami kebangkrutan karena sepi pelanggan.

Page 9: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

Antiklimaks

Di sebelah rumah kosong berdiri sebuah usaha reparasi atau tambal ban pres yang cukup berhasil. Dan ada sebuah perkembangan baru yaitu akan dibangun ring road yang melalui desa tersebut menggantikan jalan desa di depan rumah yang disewa tokoh saya.

Kalimat pendukung: 1. “Ada perkembangan baru. Kampung akan dilalui ring road”.2. Aneh, tidak seperti nasib restoran dan penjahit, reparasi dan

penambalan ban itu laris.”

Page 10: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

Penyelesaian

Dukun memeriksa rumah tersebut, dan ternyata tidak ada hantunya.

Kalimat pendukung: “Lha, kosong begini saya disuruh apa?” Kata Dukun.

Page 11: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

3. Tokoh/penokohan

Page 12: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

4. Perwatakan

• Religius : diketahui daridialog dan jalan pikirantokoh

-> “Syirik itu seperti semuthitam, berjalan di atas batuhitam, dalam gelap malam.”

->“Menjelang shalat akanterdengar pujian. Bagi sayaadalah kemehaman yang tak terhingga”

-> “Ini tidak boleh” kata saya“kenapa?”“Takhayul”

• Asal menilai : diketahui darijalan pikiran tokoh

-> Saya mengira orangSumatera tidak akanterpengaruh oleh Takhayul. Tapi saya salah

• Penyabar : diketahui darijalan pikiran tokoh

-> Orang tidak tahubahwasemakin tinggi pujian orang, hati saya semakin sakit.

• Penakut : diketahui darijalan pikiran tokoh

-> Tegak juga bulu roma saya mendengar kata menggantung

Tokoh saya

Page 13: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

• Keras kepala : diketahuimelalui dialog

-> “Takhayul atau bukanpokoknya anak tertidurpulas”

• Tradisionalis : diketahuimelalui dialog

-> “Itu penolak sawan,” kataistri saya, sawan artinyapenolak pngaruh buruk.

• Tidak jujur : tersirat

-> sewaktu menawarkanrumah, tidakmenceritakan alasan yang sesungguhnya mengapasewa begitu murah

IstrinyaPerantara

rumah sewa

Page 14: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

• Jujur : diketahui daritanggapan tokohterhadap kejadian

-> Tetapi, orang pintar itutidak berhasil, menyetakan denganjujur kalaikepandaiannya tidakmemadai

• Modern dan Praktis : diketahui dari dialog

-> “Orang itu kalaukepintarannya sudahsundul langit tidak perlupakai sesajen”

Orang pintar I Orang Pintar II

Page 15: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

• Percaya takhayul danmudah putus asa: dijelaskan oleh penulis

-> Selalu mencopoti atapdan pintu-pintu rumahketika tak ada yang menyewa.

• Pekerja keras

• Ramah

• Percaya Takhayul

Pemilik rumahkosong

Pemilik rumahmakan

Page 16: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

5. LatarTempat

Pinggir kota-> Letaknya memang agak di

piggiran kota …

Di sebuah desa-> Ada jalan desa di depan rumah …

Di pinggir jalan dekat rumah-> Dia lalu menunjuk ke rumah

kosong di tepi jalan yang tepatdi samping kami

Di dalam rumah-> Ketika saya pulang kerja, saya

dapati anak kami tidur pulas

WaktuPagi hari

-> “Ternyata pagi harinyaistri saya … ”

Petang-> “Antara Magrib dan Isya

mereka berdzikir”

Malam hari-> “Pada malam hari akan

terdengar merekamelantunkan…”

Page 17: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

Suasana

#BatinSemangat

-> Sambil mengacungkan jempol perantara mengatakan, “Inilahrumah terbaik yang pernah saya perantarai”

Kesal-> “Wah kita tertipu”

Khawatir-> Tapi istri saya keberatan. “Jangan ke rumah itu”

#FisikMerinding dan tegang

-> Tegak juga bulu roma saya mendengar kata “menggantung”

Page 18: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

6. Sudut pandang

• Pengarang sebagai orang pertama sebagaitokoh utama.

-> Karena di setiap cerita selalu menggunakankata saya.

Page 19: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

7. Amanat

• Percaya hal ghaib itu memang harus, tapi adabatasannya. Jangan sampai kita percaya halghaib tetapi menyekutukan hal ghaib yang benar-benar nyata ( Sang Pencipta).

• Jika berpikir, kita harus bisa menempatkanwaktu yang pas, kapan kita harus berpikirrasional, kapan kita harus berpikir denganperasaan dan kapan kita harus berpikirtradisional.

Page 20: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

8. Gaya bahasa

Penggunaan majasPersonifikasi

- Angin dapat bebas keluarmasuk

Simile/persamaan- “Syirik itu seperti semut

hitam, berjalan di atas batuhitam … “

Hiperbola- Kabarnya harga tanah di

sekitar meroket- Orang itu kalau kepintarannya

sudah sundul langit

penggunaan kalimat : 1. Bahasa BakuDiksi

- disulap : dirubah,dijadikan

- dicopot : dilepaskan- bulu roma : bulu kuduk- siskamling : meronda- jahiliyah : kebodohan- nongol : muncul- rumah sewa : kontrakan

Page 21: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

Konflik

• Istri memberitahu tokoh saya mengenai riwayatrumah kosong yang ada di dekat rumahnya

Penyebab konflik

• Istri mendapat kabar dari tetangga (Arisan)

Akibat konflik• Tokoh saya menjadi penakut

Page 22: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"

Mohon maaf bila ada kekurangan

Sekian dari kelompok kami

Page 23: Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"