peningkatan kemampuan berfikir kritis dan hasil...

13
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas XI SMK N 1 Purwodadi Pada Pokok Bahasan Barisan Dan Deret) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika Disusun oleh : Fitri Kristianingrum A 410 100 042 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: voduong

Post on 02-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR

SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas XI SMK N 1 Purwodadi Pada Pokok

Bahasan Barisan Dan Deret) 

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

Fitri Kristianingrum

A 410 100 042

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian
Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian

 

1

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas XI SMK N 1 Purwodadi Pada Pokok

Bahasan Barisan Dan Deret  

Oleh

Fitri Kristianingrum1 ,Sumardi2

1Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika, [email protected] 2Dosen Pendidikan Matematika, [email protected]

ABSTRAK

. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan barisan dan deret serta meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model strategi pembelajaran problem solving dengan pendekatan Scientific. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ). Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas XI AP1 SMK Negeri 1 Purwodadi yang berjumlah 35 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan metode alur. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dari : 1) fokus pada pokok permasalahan dalam suatu masalah sebelum tindakan sebanyak 25 siswa (71,42%) setelah tindakan kelas sebanyak 33 siswa (94,28%). 2)Kemampuan siswa dalam memberikan alasan yang logis dan sesuai dengan fokus permasalahan terhadap suatu masalah sebelum tindakan sebanyak 20 siswa (57,14%). 3)Menentukan kesimpulan berdasarkan alasan yang tepat dan mencocokkan dengan situasi yang sebenarnya sebelum tindakan13 siswa (37,14%) setelah tindakan kelas sebanyak 25 siswa (71,43%). 4)Kejelasan mengenai istilah argument yang digunakan sebelum tindakan sebanyak 7 siswa (20%) setelah tindakan kelas sebanyak 14 siswa (40%). 5)Meninjau/mengecek kembali yang sudah diputuskan sebelum tindakan sebanyak 4 siswa (11,42%), setelah tindakan kelas sebanyak 11 siswa (31,42%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran problem solving dengan pendekatan Scientific dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika siswa sehingga berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa. Kata kunci : Kemampuan berpikir kritis, Pembelajaran, problem solvin, scientific PENDAHULUAN

Memasuki era globalisasi di abad XXI ini, diperlukan persiapan sumber daya

manusia yang merupakan kunci utama untuk memetik kemenangan dalam persaingan era

globalisasi tersebut. Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

memungkinkan setiap manusia memperoleh informasi dengan cepat, mudah dan melimpah

dari berbagai sumber. Dengan demikian siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh,

memilih, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk menghadapi keadaan yang selalu

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian

2  

berubah, kompetitif dan tidak pasti. Kemampuan ini menuntut siswa agar berpikir logis,

analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Beratnya tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia

dalam multidimensi telah menempatkan bidang pendidikan sebagai upaya yang bernilai

sangat models bagi pengentasan kesulitan bangsa.

Sejumlah pakar pendidikan mengatakan bahwa hasil pendidikan yang kurang

memadai disebabkan oleh prilaku dan sikap mengajar guru yang kurang professional,

kreatif, dan inovatif dalam menjalankan proses belajar mengajar. Muncul anggapan, apabila

guru dalam proses pembelajaran sikap dan prilaku mengajarnya masih cenderung monoton,

pasif, searah, kurang menarik, dan lain-lain, maka pencapaian hasil belajar siswa akan tetap

buruk dan stagnan dalam kondisi serta situasi yang kurang memuaskan. Students’ low

success level in mathematics has been a worry for a long time in many countries. There are

a lot of factors affecting success in mathematics. One of these factors is students’

mathematical anxiety, in other words, their mathematical fear (Murat Peker, 2008 : 1).

Sudah sejak dulu rendahnya prestasi belajar matematika siswa menjadi salah satu

kekhawatiran di banyak negara. Banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan belajar

matematika. Salah satu dari faktor tersebut adalah ketakutan pada matematika

Selain model pembelajaran, keberagaman gaya belajar dan kemampuan siswa dalam

menerima pembelajaran juga turut andil dalam penentuan model pembelajaran yang akan

digunakan oleh guru. Siswa yang belajar dengan gaya belajar mereka yang dominan saat

mengerjakan tes, akan mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka

belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar mereka.

Menurut Hendra Surya (2013: 159) mengemukakan bahwa berfikir kritis merupakan

sebagai sebuah proses aktif dan cara berfikir secara teratur untuk memahami informasi

secara mendalam, sehingga membentuk sebuah keyakinan kebenaran informasi yang

didapat atau pendapat yang disampaikan. Berfikir kritis dapat menumbuhkan kemampuan

mengidentifikasikan prasangka, masalah yang bias (berpihakan), menafsirkan propaganda,

adanya unsure kebohongan, distorsi (menyesatkan), informasi yang salah (misinformasi),

egosentrisme, dan lan-lain. sedangkan Asep Jihad (2012: 14) mengatakan bahwa hasil

belajar adalah pencapaian bentuk perubahan prilaku yang cenderung menetap dari ranah

kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu

Hal inilah yang kemudian mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang ”

peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa melalui strategi

pembelajaran problem solving dengan pendekatan scientific (PTK) pembelajaran

matematika di kelas XI SMK Negeri 1 Purwodadi pada pokok bahasan barisan dan deret) ”.

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian

3  

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan tepat, maka penelitian ini akan dilaksanakan

melalui pemberian tindakan dalam kelas. Dimana peneliti akan berkolaborasi dengan guru

karena gurulah yang lebih paham dengan kondisi kelas.

Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah tujuan

umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian mengkaji dan mendeskripsikan untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswabdan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran matematika di kelas XI AP1 SMK Negeri 1 Purwodadi. Tujuan Khusus

penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa

melalui strategi pembelajaran problem solving dengan pendekatan scientific (PTK).

Manfaat secara umum penelitian ini memberikan pengetahuan tentang

meningkatkan kemampua berpikir kritis dan hasil belajar matematika melalui strategi

pembelajaran problem solving dengan pendekatan scientific (PTK) bagi siswa kelas XI AP

1 SMK Negeri 1 Purwodadi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Research (CAR). Penelitian ini dilakukan melalui proses kerja kolaborasi antara kepala

sekolah, guru kelas dan peneliti di lingkungan sekolah. Kegiatan perencanaan awal dimulai

dari melakukan studi pendahuluan. Pada kegiatan ini juga dilakukan diskusi untuk

mengetahui bagaimana cara melakukan pengamatannya. Diskusi bersama antara peneliti

dan guru dikembangkan dalam setiap penyusunan perencanaan berikutnya, dan diskusi

berdasarkan hasil siklus yang telah dilakukan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang berbasis kelas kolaboratif

berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran di kehidupan sehari-

hari di SMK Negeri 1 Purwodadi. Diharapkan dari penelitian ini dapat menghasilkan cara

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar matematika melalui

strategi pembelajaran problem solving dengan pendekatan scientific (PTK). Kegiatan

pemecahan masalah diawali dari: perencanaan(planning), pelaksanaan(action) dan

pengumpulan data(observing), menganalisis data atau informasi untuk memutuskan

kelebihan maupun kelemahan tindakan tersebut(reflecting) dan evaluasi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes,

catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan

metode alur yang meliputi reduksi, penyajian data, dan verifikasi data (Sutama, 2010:100).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian

4  

Hasil dialog awal peneliti melakukan observasi pembelajaran awal dilakukan di

kelas XI AP1 yang terdiri dari 36 siswa. Tujuan dari observasi awal memperjelas sekaligus

menentukan indikator yang akan dicapai dari berpikir kritis belajar matematika. melalui

strategi pembelajaran problem solving dengan pendekatan scientific (PTK), adapun hasilny.

Tabel 1 Data Peningkatan Kemampuan berpikir kritis Siswa

indikator

1

2

3

4

5

Sebelum

Tindakan

5 Siswa

(14,28%)

1 siswa

(2,86%)

1 siswa

(2,86%)

0 Siswa

(0 %)

0 Siswa

( 0%)

Putaran I

pertemuan 1

25 Siswa

(71,42 %)

20 Siswa

(57,14%)

13 Siswa

(37,14%)

7 siswa

( 20 %)

4 Siswa

(11,42 %)

Putaran I

pertemuan II

32 Siswa

(92,43 %)

28 Siswa

(80%)

22 Siswa

(62,86%)

15 Siswa

(42,85 %)

5 Siswa

( 14,28%)

Putaran II

pertemuan I

33 Siswa

(94,28%)

31 Siswa

(88,57%)

22Siswa

(62,86%)

16 Siswa

(45,71%)

9 siswa

(25,71%)

Putaran II

pertemuan II

33 Siswa

(94,28%)

31 Siswa

(88,57%)

25 Siswa

(71,43%)

14 Siswa

(40%)

11 siswa

(31,42%)

Sesudah

Tindakan

34 Siswa

(97,14 %)

31 Siswa

(88,57%0

20 Siswa

(57,14%)

11 Siswa

(34,29%)

0 Siswa

(0 % )

Keterangan :

1. Siswa fokus pada pokok permasalahan dalam suatu masalah.

2. Kemampuan siswa dalam memberikan alasan yang logis dan sesuai dengan fokus

permasalahan terhadap suatu masalah.

3. Menentukan kesimpulan berdasarkan alasan yang tepat dan mencocokkan dengan

situasi yang sebenarnya.

4. Kejelasan mengenai istilah argument yang digunakan.

5. Meninjau/mengecek kembali yang sudah diputuskan. 

Dalam penelitian ini terbukti bahwa kemampuan berpikir kritis belajar siswa

mengalami peningkatan yang signifikan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan

oleh peneliti dan guru matematika di SMK Negeri 1 Purwodadi

Tindakan kelas

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian

5  

Gambar 1 Grafik Peningkatan berpikir kritis siswa`

Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas XI AP 1 sebelum adanya tindakan

kelas, guru memberikan pre-test yang dilaksanakan sebelum penelitian, diperoleh daya

serap kelas terhadap prestasi siswa yaitu 1 siswa (2,78 %). Soal post tes yang diberikan

pada putaran I pertemuan I sebanyak 13 siswa (37,14 %) dan pertemuan II sebanyak 20

siswa (57,14%). Soal post tes yang diberikan pada putaran II pertemuan I sebanyak 22

siswa (62,86%) dan pertemuan II sebanyak 25 siswa (74,29%). Data prestasi belajar siswa

setelah penelitian tindakan kelas diperoleh yaitu 27 siswa (77,14 %) dari 35 siswa yang

hadir. Data yang diperoleh mengenai prestasi belajar siswa dapat disajikan.

Tabel 1 Data Peningktan hasil belajar Siswa

Sebelum

Tindakan

Putaran I

Pertemuan 1

Putaran I

Pertemuan 1I

Putaran II

Pertemuan 1

Putaran II

Pertemuan 1I

Sesudah

Tindakan

1 Siswa

(2,78 %)

13 siswa

(37,14 %)

20 Siswa

(57,14 %)

22 Siswa

(62,86 %)

25 Siswa

(74,29 %)

27 Siswa

(77,14 %)

Adapun grafik peningkatan prestasi belajar matematika siswa dari sebelum tindakan sampai

sesudah tindakan dapat digambarkan sebagai berikut

0

50

100

150

200

250

300

350

sebelum tindakan

putaran I pertemuan 

I

putaran I pertemuan 

II

putaran II pertemuan 

I

putaran II pertemuan 

II

Meninjau/mengecek kembali yang sudah diputuskan

Kejelasan mengenai istilah argument yang digunakan

Menentukan kesimpulan berdasarkan alasan yang tepat dan mencocokkan dengan situasi yang sebenarnya

Kemampuan siswa dalam memberikan alasan yang logis dan sesuai dengan fokus permasalahan terhadap suatu masalah1. Siswa fokus pada pokok permasalahan dalam suatu masalah

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian

6  

Gambar 1 Grafik Peningkatan hasil belajar siswa

 

Harwad Kingsley dalam Nana Sudjana (2011: 22) membagi tiga macam hasil

belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan

cita-cita. Masing-masing jenis belajar dapat diisi dengan bahan yang telah diterapkan dalam

kurikulum. Sedangkan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis

besar membanginya menjadi tiga, yaitu ranah kognitif, ranahafektif dan ranak spikomotor.

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi

Pembelajaran Problem Solving dengan Pendekatan Scientific

Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematika siswa, dapat dilihat dari

hasil tes latihan mandiri yang diberikan dalam tiap tindakan kelas. Adapun indikator yang

dijadikan sebagai patokan untuk menilai siswa sudah mampu berpikir kritis dengan benar

atau belum adalah sebagai berikut:

(1) Siswa fokus pada pokok permasalahan dalam suatu masalah.

Kemampuan siswa dalam memecahkan persoalan kalimat matematika dilihat dari

siswa fokus dalam suatu masalah yang disajikan dengan simbol atau mengubahnya ke

dalam model metematika dapat dilihat dari kemampuannya dalam menuliskan apa yang

diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal secara tepat. Berdasarkan hasil dari tiap

putaran, kemampuan siswa dalam menampilkan kalimat matematika mengalami

peningkatan yang berarti. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh berdasarkan soal

yang diberikan. Kemampuan siswa fokus pada pokok permasalahan sebelum penelitian

adalah sebanyak 5 Siswa (14,28%) menjadi putaran I pertemuan I sebanyak 25 siswa

(71,42%), setelah tindakan kelas putaran I pertemuan II sebanyak 32 siswa (92,43%). Pada

tindakan kelas putaran II pertemuan I sebanyak 33 siswa (94,28%), setelah tindakan kelas

putaran II pertemuan II sebanyak 33 siswa (94,28%). Setelah putaran dilakukan tes

mandiri sebanyak 34 siswa (97,14%).

020406080100

Hasil Belajar Memenuhi KKM

Hasil Belajar Memenuhi KKM

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian

7  

(2) Kemampuan siswa dalam memberikan alasan yang logis dan sesuai dengan fokus

permasalahan terhadap suatu masalah

Kemampuan siswa dalam memberikan alasan yang logis dan sesuai dengan fokus

permasalahan terhadap suatu masalah sebagai alat ukur pemahaman siswa terhadap materi

yang disajikan mengalami peningkatan. Adapun hasil sebanyak 1 Siswa (2,86%) menjadi

putaran I pertemuan I sebanyak 20 siswa (57,14%), setelah tindakan kelas putaran I

pertemuan II sebanyak 28 siswa (80%). Pada tindakan kelas putaran II pertemuan I

sebanyak 31 siswa (88,57%), setelah tindakan kelas putaran II pertemuan II sebanyak 31

siswa (88,57%). Setelah putaran dilakukan tes mandiri sebanyak 31 siswa (88,57%).

(3) Menentukan kesimpulan berdasarkan alasan yang tepat dan mencocokkan dengan

situasi yang sebenarnya.

Kemampuan siswa dalam melakukan operasi hitung dengan benar sebelum adanya

tindakan sangat rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil pretest yang dilakukan sebelum

tindakan yaitu Menentukan kesimpulan berdasarkan alasan yang tepat dan mencocokkan

dengan situasi yang sebenarnya sebanyak 1 Siswa (2,86%) menjadi putaran I pertemuan I

sebanyak 13 siswa (37,14%), setelah tindakan kelas putaran I pertemuan II sebanyak 22

siswa (62,86%). Pada tindakan kelas putaran II pertemuan I sebanyak 22 siswa (62,86%),

setelah tindakan kelas putaran II pertemuan II sebanyak 25 siswa (71,43%). Setelah

putaran dilakukan tes mandiri sebanyak 10 siswa (57,14%).

(4) Kejelasan mengenai istilah argument yang digunakan.

Kejelasan mengenai istilah argument yang digunakan. sebanyak 0 Siswa (0%)

menjadi putaran I pertemuan I sebanyak 7 siswa (20%), setelah tindakan kelas putaran I

pertemuan II sebanyak 15 siswa (42,85%). Pada tindakan kelas putaran II pertemuan I

sebanyak 16 siswa (45,71%), setelah tindakan kelas putaran II pertemuan II sebanyak 14

siswa (40%). Setelah putaran dilakukan tes mandiri sebanyak 11 siswa (34,29%)

(5) Meninjau/menge cek kembali yang sudah diputuskan.

Meninjau/mengecek kembali yang sudah diputuskan sebanyak 0 Siswa (0%) menjadi

putaran I pertemuan I sebanyak 4 siswa (11,42%), setelah tindakan kelas putaran I

pertemuan II sebanyak 5 siswa (14,28%). Pada tindakan kelas putaran II pertemuan I

sebanyak 9 siswa (25,71%), setelah tindakan kelas putaran II pertemuan II sebanyak 11

siswa (31,42%). Setelah putaran dilakukan tes mandiri sebanyak 0 siswa (0%)

Dari putaran I sampai putaran II kemampuan berpikir kritis matematika siswa

mengalami peningkatan yang berarti. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematika

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian

8  

siswa dapat dilihat dari peningkatan yang terjadi dalam tiap – tiap indikatornya di setiap

putaran penelitian.

Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi

Pembelajaran Problem Solving dengan Pendekatan Scientific.

Prestasi belajar siswa sama artinya dengan hasil belajar siswa. Hasil belajar atau

prestasi siswa merupakan penilaian, hasil usaha dari suatu kegiatan belajar siswa yang

dinyatakan dalam bentuk simbol, angka maupun huruf yang mencerminkan hasil yang

sudah dicapai anak pada rentang waktu tertentu. Dengan adanya belajar maka akan

terdapat proses perubahan dalam pemikiran serta tingkah laku. Pada proses pembelajaran

penguasaan materi ajar yang dipelajari ditunjukan dengan nilai test atau angka yang

diberikan oleh guru.

Tindak belajar akan dikatakan berhasil dalam belajar jika memperoleh nilai lebih

besar sama dengan 76. Prestasi belajar siswa di ukur dari banyaknya siswa yang

memperoleh nilai diatas rata rata ( 76≥ ). Sebelum penelitian siswa yang mendapatkan

nilai diatas rata – rata adalah 1 siswa (2,86%) dan setelah dilakukan upaya peningkatan

kemampuan penalaran matematika siswa melalui strategi pembelajaran problem solving

dengan pendekatan scientific prestasi belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 27

Siswa (77,14%). Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan prestasi belajar

matematika siswa.

Dalam penelitian ini terbukti bahwa kemampuan berpikir kritis belajar siswa

mengalami peningkatan yang signifikan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan

oleh peneliti dan guru matematika di SMK Negeri 1 Purwodadi.

KESIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru

matematika dan kepala sekolah dapat disimpulkan.

1. Hasil pembelajaran dalam usaha peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dapat

dilakukan dengan cara perbaikan pembelajaran melalui strategi pembelajaran problem

solving dengan pendekatan scientific, guru banyak mengalami perubahan dalam proses

pembelajaran misalnya: guru sudah banyak memberikan motivasi kepada siswa dalam

pembelajaran, guru di kelas sudah menunjukkan perbaikan dalam memberikan

penjelasan pada saat pembelajaran berlangsung, guru sudah berperan sebagai motivator

dan fasilitator yang baik, guru sudah melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

Strategi strategi pembelajaran problem solving dengan pendekatan scientific yang

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian

9  

diterapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa secara berarti.

Kemampuan berpikir kritis siswa tersebut.

a) Siswa fokus pada pokok permasalahan dalam suatu masalah sebanyak 5 Siswa

(14,28%) setelah putaran dilakukan tes mandiri sebanyak 34 siswa (97,14%).

b) Kemampuan siswa dalam memberikan alasan yang logis dan sesuai dengan fokus

permasalahan terhadap suatu masalah sebanyak 1 Siswa (2,86%) Setelah putaran

dilakukan tes mandiri sebanyak 31 siswa (88,57%)

c) Menentukan kesimpulan berdasarkan alasan yang tepat dan mencocokkan dengan

situasi yang sebenarnya sebanyak 1 Siswa (2,86%) menjadi,. Setelah putaran

dilakukan tes mandiri sebanyak 20 siswa (57,14%)

d) Kejelasan mengenai istilah argument yang digunakan. sebanyak 0 Siswa (0%)

menjadi. Setelah putaran dilakukan tes mandiri sebanyak 11 siswa (34,29%)

e) Meninjau/mengecek kembali yang sudah diputuskan sebanyak 0 Siswa (0%) menjadi

setelah tindakan kelas putaran II pertemuan II sebanyak 11 siswa (31,42%). Setelah

putaran dilakukan tes mandiri sebanyak 11 siswa (31,42%)

2. Strategi pembelajaran problem solving dengan pendekatan scientific yang diterapkan

dapat meningkatkan prestasi siswa secara berarti. Ini terlihat dari dari siswa yang

mendapatkan nilai di atas nilai standart ( 76≥ ) meningkat dari 1 siswa (2,78%) menjadi

27 Siswa (77,14%)

Dari kesimpulan di atas maka hipotesis yang diajukan diterima yakni dengan

menerapkan strategi pembelajaran problem solving dengan pendekatan scientific dalam

proses belajar mengajar matematika, maka kemampuan bernalar matematika siswa

dapat meningkat hingga mencapai 45 %..

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian

10  

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.

Bandung: PT Refika aditama. Afifudin & Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Pustaka Setia. Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam

Kelas. Jakarta : PT. Prestasi Pustaka. Aunurrahman. 2012. Belajar dan pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta. Fathurrohman, Pupuh., & Sobry Sutikno. 2011. Strategi Belajar Mengajar: Strategi

Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Peranan Konsep Umum & Islam. Bandung: PT Refika Aditama.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia. Jihat, Asep & haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Kocak, Bozan, & Isik. 2009. The importance of group work in mathematics. Procedia sosial

and Behavioral Sciences 1 (2009) : 2363-2365. ScienceDirect. Diambil 2 April 2014 di www.sciencedirect.com.

Komalasari dkk. 2012. The living values-based contextual learning to develop the students’

ncharacter. Soc. Sciences 8.2 (2012) : 246-251. Proquest. Diambil 30 September 2013 di link dokumen proquest.

Murat Peker. 2008. Pre-Service Elementary school Teachers’ Learning Styles and Attitude

towards Mathematics. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 4(1), 21-26.

Narimo, Sabar., Sutama, dan Haryoto. 2013. PEMBELAJARAN MATEMATIKA

KONTEKSTUAL LESSON STUDY DI SD PASCA BENCANA ERUPSI MERAPI. Surakarta: Kafilah Publishing.

Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta:

DIVA Press (Anggota IKAPI). Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT RAMAJA

ROSDAKARYA. Surya, Hendra. 2013. Cara Belajar Orang Genius Study hard belumlah cukup tanpa

didukung Study Smart. Jakarta: PT. elek media komputindo.

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/31726/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING ... Jenis penelitian

11  

Suriyon, Inprasitha, dan Sangaroon. 2012. Contextual factors in the open approach-based mathematics classroom affecting development of students’ metacognitive strategies. Soc. Mind (2013) 4: 284-298 DOI 10.4236/sm.2013.34038. Diambil pada 25 maret 2014 di http://www.scirp.org/jurnal/sm .

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sutama . 2012. Metode Penalitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,PTK R & D. Surakarta:

Fairuz Media. Sutama . 2010. Penalitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS dan PTBK.

Surakarta: CV. Citra Mandiri Utama. Widoyoko, S. Eko Putro. 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.