peningkatan keaktifan belajar matematika melalui

15
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI ALFA HOLISTIK REVOLUTION LEARNING (AHREL) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TRANGKIL 06 KABUPATEN PATI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh YUNI SEKTI NIM : A54E090020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: truongkhue

Post on 14-Dec-2016

235 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

STRATEGI ALFA HOLISTIK REVOLUTION LEARNING (AHREL)

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TRANGKIL 06

KABUPATEN PATI TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

YUNI SEKTI

NIM : A54E090020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI
Page 3: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

STRATEGI ALFA HOLISTIK REVOLUTION LEARNING (AHREL)

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TRANGKIL 06

KABUPATEN PATI TAHUN 2013/2014

Yuni Sekti, A54E090020, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2013, 72 halaman.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika melalui

penggunaan strategi Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL) pada siswa kelas

IV SD Trangkil 06 Kabupaten Pati Tahun 2013/2014. Subyek penelitian adalah

guru dan siswa kelas IV SDN Trangkil 06. Obyek penelitian adalah Strategi Alfa

Holistik Revolution Learning (AHREL) dan keaktifan belajar. Sumber data dari

penelitian ini yaitu guru dan siswa. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus. Tehnik pengumpulan data yang

digunakan melalui observasi, dokumentasi, tes,dan wawancara. Prosedur

penelitian terdiri identifikasi masalah, perencanaan, penyusunan program

tindakan, pelaksanaan tindakan (Siklus I dan II), pengamatan, dan analisis serta

refleksi. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi hasil

pengamatan. Data yang diperoleh yaitu keaktifan siswa selama proses

pembelajaran dan nilai tes siswa. Pada kondisi awal siswa kurang aktif, keaktifan

siswa hanya 41% dan pencapaian KKM Matematika hanya 46,2%. Setelah

dilakukan tindakan pada Siklus I keaktifan siswa meningkat menjadi 61% dan

ketercapaian KKM sebesar 73%. Penelitian dilanjutkan ke Siklus II dengan

mengadakan perbaikan dalam pembelajaran. Hasil penelitian di Siklus II

menunjukkan keaktifan siswa meningkat menjadi 85% dan pencapaian KKM ikut

meningkat menjadi 96,2 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa dengan penerapan Strategi Alfa Holistik Revolution Learning dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Trangkil 06 tahun

2013/2014 mata pelajaran matematika materi sifat-sifat operasi hitung.

Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Alfa Holistik Revolution Learning

Page 4: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

A. PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini

berpengaruh disegala dimensi kehidupan, termasuk bidang pendidikan lebih

khusus lagi dalam pengajaran matematika. Menurut Ariyanto (2011: 27) istilah

matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau manthenein yang artinya

mempelajari, namun diduga kata itu erat pula hubungannya dengan kata

sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelehensi.

Masih dalam Ariyanto (2011: 27) menyatakan pengertian matematika, yaitu :

cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematis.

Pada umumnya pengajaran matematika di sekolah, khususnya di SDN

Trangkil 06 sampai saat ini masih konvensional yaitu guru aktif menjelaskan

materi pelajaran sedangkan siswa hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan

latihan yang diberikan guru. Tentunya pendekatan seperti ini tidak sesuai dengan

tuntutan zaman karena dimungkinkan akan berpengaruh pada rendahnya tingkat

kemampuan bernalar siswa. Padahal pelajaran matematika dari tahun ke tahun

semakin kompleks dan lebih berkembang.

Proses belajar yang tidak aktif membuat siswa merasa merasa jenuh, bosan

dan malas dalam pelajaran matematika. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur

yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keakrifan siswa dalam

kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka

sendiri. Rendahnya tingkat keaktifan belajar siswa akan berpengaruh pada

rendahnya tingkat ketercapaian KKM matematika.

Page 5: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

Dengan berbagai model pembelajaran yang ada, memungkinkan guru untuk

menyampaikan materi matematika secara menarik. Dalam kondisi yang aktif

maka siswa dapat mengikuti pembelajaran tanpa beban, sehingga mereka tidak

merasa jenuh dalam belajar matematika. Salah satu strategi pembelajaran yang

dapat digunakan guru adalah strategi Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL).

Strategi AHREL adalah suatu strategi belajar yang dirancang dengan satu

jalinan yang sangat efisien yang meliputi diri anak didik, guru, proses

pembelajaran dan lingkungan pembelajaran dimana guru menempatkan anak

sebagai subyek pendidikan. Dalam strategi ini diterapkan cara-cara tertentu

sehingga seorang anak dapat memahami materi dengan mudah dan

memasukkannya dalam memori jangka panjang serta dapat memacu aktivitas dan

motivasi siswa dalam belajar

Perumusan Masalah

Apakah strategi pembelajaran Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL) dapat

meningkatan keaktifan belajar pada pelajaran matematika materi sifat-sifat

operasi hitung pada siswa kelas IV SD Trangkil 06 Kabupaten Pati Tahun

2013/2014 ?

Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika melalui penggunaan strategi

Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL) pada siswa kelas IV SD Trangkil 06

Kabupaten Pati Tahun 2013/2014

Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi siswa: Memberikan motivasi dan semangat baru untuk

mengikuti proses belajar mengajar, Meningkatkan keaktifan siswa selama

Page 6: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

proses belajar-mengajar baik dalam hal bertanya, menjawab pertanyaan

maupun mengemukakan pendapat, Meningkatkan pemahaman siswa,

Menciptakan hubungan baik dan saling kerjasama antar siswa.

2. Manfaat bagi guru: Memberikan masukan bagi guru untuk menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan dan menarik minat siswa serta

memberikan kreatifitas guru dalam melakukan pendekatan terhadap materi

pelajaran.

3. Manfaat bagi sekolah: Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan

baik pada sekolah dalam rangka perbaikan hasil belajar dan aktifitas

belajar siswa-siswinya.

B. LANDASAN TEORI

1. Kajian Keaktifan Belajar

Kata keaktifan adalah berasal dari kata aktif artinya giat atau sibuk

dan mendapat awalan Ke dan akhiran-An. Kata keaktifan sama artinya

dengan kegiatan dan kesibukan. Dan keaktifan yang dimaksud disini

adalah segala aktifitas atau kegiatan yang dilakukan siswa dalam

mengikuti proses belajar-mengajar di sekolah. Keaktifan belajar siswa

merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses

pembelajaran.

2. Kajian Pembelajaran Matematika

Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau

manthenein yang artinya mempelajari, namun diduga kata itu erat pula

hubungannya dengan kata sansekerta medha atau widya yang artinya

kepandaian, ketahuan atau intelehensi (Andi Hakim, dalam Ariyanto 2011:

27). Masih dalam Menurut Ariyanto (2011:29) matematika memiliki

karakteristik : 1) memiliki obyek kajian abstrak, 2) Bertumpu pada

Page 7: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

kesepakatan, 3) berpola pikir deduktif, 4) Memiliki symbol yang kosong

dari arti, 5) Memperhatikan semesta pembicaraan, dan 6). Konsisten

dalam sistemnya.

3. Kajian Strategi Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL)

Strategi alfa holistik adalah suatu strategi belajar yang dirancang

dengan satu jalinan yang sangat efisien yang meliputi diri anak didik,

guru, proses pembelajaran dan lingkungan pembelajaran dimana guru

menempatkan anak sebagai subyek pendidikan. Dalam strategi ini

diterapkan cara-cara tertentu sehingga seorang anak dapat memahami

materi dengan mudah dan memasukkannya dalam memori jangka

panjang serta dapat memacu aktivitas dan motivasi siswa dalam belajar.

Pendekatan ini dapat diterapkan dengan baik bila guru dapat mengajak

siswa masuk dalam keadaan alfa. Ada teknik tertentu yang dipakai oleh

guru untuk memasuki kondisi alfa.Langkah-langkah Strategi Alfa

Holistik Revolution Learning yaitu: menciptakan suasana kondusif dan

memasukkan informasi dan hubungkan.

Kegiatan yang dilakukan guru dalam membangkitkan keaktifan

siswa yang merupakan lingkar alfa holistik revolution learning adalah:

a) Dalam mengajar guru menggunakan strategi yang menarik minat siswa

guru mengajar dengan berbagai teknik yang tidak membosankan.

Diantaranya peta konsep, teknik kata kunci, teknik akrostik, eksperimen,

demonstrasi dan diskusi smart.

Page 8: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

b) Guru melakukan demonstrasi, siswa memperhatikan dan mengajak

mereka untuk mengeluarkan gagasan mereka masing-masing.

c) Siswa diajak bereksperimen dan menghubungkan materi dengan

kehidupan sehari-hari, kemudian siswa diminta menganalisis dan

mengemukakan pendapat mereka dikelas.

C. METODE PENELITIAN

Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Trangkil 06 terletak di Desa Trangkil

Kabupaten Pati Tahun 2013/2014.

Subyek Penelitian

1. Subyek pelaku tindakan kelas yaitu guru kelas IV

2. Subyek penerima tindakan kelas yaitu siswa kelas IV SD Trangkil 06

Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 26 dengan

P= 15siswa dan L = 11 siswa.

Prosedur Penelitian

Menurut Ariyanto (2006:16), model penelitian tindakan kelas adalah secara

garis besar terdapat 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksaan, pengamatan dan

refleksi

Jenis Penelitian

Penelitian yang dugunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara

Page 9: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

sistematis–efektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang

sekaligus sebagai peneliti (Joko Suwandi,2011).

Pengumpulan Data

a. Obeservasi: adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran..

b. Wawancara: merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara

verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi

atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi

dengan permaslahan penelitian tindakan kelas (Kunandar, 2011:157).

c. Dokumentasi: bertujuan untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu

dengan bukti-bukti, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti.

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama

siswa serta foto proses tindakan penelitian.

d. Tes: adalah cara yang dapat digunakan atau prosedur yang perlu

ditempuh dalam rangkan pengukuran dan penilaian di bidang

pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas.

(Sri Hartini, 2011:15).

Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian dalam penelitian ini yaitu adanya peningkatan

Keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran, peningkatan keaktifan siswa

ini akan meningkatkan hasil belajar matamatika kelas IV SD Negeri

Trangkil 06 yaitu terpenuhinya KKM matematika (70) sebanyak 80% dari

seluruh siswa kelas IV SD Negeri Trangkil 06 Kabupaten Pati.

Page 10: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Sekolah

1. Nama Sekolah : SD NEGERI TRANGKIL 06

2. Nomor Statistik Sekolah : 101031808022

3. Status : Negeri

4. Alamat Sekolah :

a. Kelurahan : Trangkil

b. Kecamatan : Trangkil

c. Kabupaten : Pati

d. Provinsi : Jawa Tengah

e. Kode Pos : 59184

5. Otonomi Daerah : Pati

6. Daerah : Pedesaan

7. Tahun Berdiri :1951

8. Akreditasi : A

Visi dan Misi Sekolah

1. Visi Sekolah : “ Membentuk Manusia Indonesia Yang Beriman, Inofatif,

Demokratis, Cerdas, Mandiri Dan Bermoral”

2. Misi Sekolah:

a. Menciptakan suasana dan kebiasaan belajar kepada seluruh warga

sekolah untuk berfikir kritis dalam mencari kemajuan.

Page 11: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

b. Meningkatkan pembinaan kompetensi akademik dan non akademik

agar berlatih hidup mandiri dan demokratis dalam komunitasnya

sehingga berani bersaing.

c. Menumbuh kembangkan kreatifitas siswa pada bidang seni, budaya,

olah raga, berlatih diskusi dan kegiatan peduli lingkungan.

d. Menyiapkan siswa untuk hidup mandiri melalui pelatihan wira usaha

kepramukaan dan kepemimpinan.

e. Mengembangkan nilai-nilai cinta kasih sebagai dasar kepribadian

yang bermoral dan beragama.

Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan terhadap guru kelas

IV pada tanggal 18 Juli 2013 maka peneliti dapat memperoleh beberapa

informasi mengenai masalah yang terjadi yaitu :

1. Siswa kurang semangat dalam pembelajaran matematika khususnya

materi sifat-sifat operasi bilangan cacah.

1. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

2. Metode yang digunakan guru hanya ceramah sehingga membuat siswa

merasa bosan.

3. Guru kurang memfasilitasi siswa untuk berfikir kritis dalam

menyelidiki suatu masalah.

Fakta yang didapat dari Refleksi awal atau Kondisi Awal sebelum

penelitian dilakukan yaitu: Keaktifan siswa pada kondisi awal rendah

sedangkan siswa yang mencapai KKM Matematika hanya 46,2 %.

Page 12: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

Deskripsi Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2013. Pelaksanaan

tindakan tersebut berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Hasil

Penelitian Siklus I terdapat peningkatan keaktifan belajar yaitu:

1) Pada Keaktifan siswa mencapai 61 % dengan rincian: Aktif sedang

sebanyak 21 siswa, dan aktif rendahf sebanyak 5 siswa, dan siswa yang

tidak aktif tidak ada.

2) Dengan keakrifan belajar yang meningkat maka pencapaian KKM

Matematika juga meningkat sebanyak 73 % atau 19 siswa dan siswa

yang belum mencapai KKM sebanyak 7 siswa.

Deskripsi Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2013. Guru

meningkatkan kinerja, bimbingan dan pengarahan terhadap siswa. Kegiatan

pembelajaran yang dilakukan guru berdasarkan pedoman pengamatan

dinilai sudah cukup baik. Jalannya kegiatan belajar mengajar lancar dan

kondisi kelas juga kondusif. Guru berhasil dalam mengelola kelas..

Hasil Penelitian Siklus II terdapat peningkatan keaktifan belajar yaitu:

1) Pada Keaktifan siswa mencapai 85% dengan rincian: Aktif tinggi

sebanyak 15 siswa dan aktif sedang 11 siswa .

2) Dengan meningkatnya keaktifan mencapai 85% berpengaruh pada

pencapaian KKM, siswa yang mencapai KKM sebanyak 96,2 % atau 25

siswa dan yang belum mencapai KKM sebanyak 1 siswa.

Page 13: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

Hasil dari pelaksanaan tindakan siklus II dapat dikatakan mengalami

peningkatan dibanding pelaksanaan tindakan siklus I, dan indikator yang

dirumuskan sudah tercapai maka penelitian dihentikan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Siklus I dan Siklus II, terjadi

peningkatan keaktifan belajar matematika materi sifat-sifat operasi hitung

bilangan cacah. Dengan demikian hipotesis bahwa “Strategi Alfa Holistik

Revolution Learning (AHREL) dapat meningkatkan keaktifan belajar pada

siswa kelas IV SD Trangkil 06 Kabupaten Pati 2013/2014” telah terbukti.

E. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Penerapan Strategi Alfa Holistik Revolution Learning dapat meningkatkan

keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Trangkil 06 tahun 2013/2014

mata pelajaran matematika materi sifat-sifat operasi hitung.

2. Meningkatnya keaktifan belajar ini berpengaruh pada ketercapaian KKM

a. Sebelum Tindakan : Keaktifan siswa 41% dan Ketercapaian KKM 46,2%

b. Pada Siklus I : Keaktifan siswa 61% dan Ketercapaian KKM 73%

c. Pada Siklus II : Keaktifan siswa 85% dan Ketercapaian KKM 96,2%

3. Penelitian dianggap berhasil karena telah mencapaian indikator keberhasilan

yaitu Keaktifan siswa meningkat dan 80 % siswa telah mencapai KKM.

Page 14: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

Implikasi

Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa dengan strategi

pembelajaran yang bervariasi dari seorang guru akan memberikan pengaruh

pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada kemampuan siswa

menguasai materi yang diajarkan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam usaha untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas dengan

menggunakan strategi Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL), maka

diajukan sejumlah saran sebagai berikut:

1. Saran bagi guru

a. Sebagai bahan masukan guru untuk memilih strategi pembelajaran yang

tepat dalam pembelajaran matematika. Salah satunya dengan

Penggunaan strategi Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL) pada

dua siklus dapat meningkatkan keaktifan siswa.

b. Guru perlu memperbanyak latihan mengidentifikasi masalah untuk

menyelesaikan sifat-sifat operasi hitung pada siswa kelas IV.

c. Guru perlu memberikan jam tambahan dan perhatian khusus bagi siswa

yang belum mencapai KKM dalam pembelajaran matematika.

2. Penelitian Berikutnya

Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa,

hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan

dengan strategi yang lebih variatif,.

Page 15: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

DAFTAR PUSTAKA

Adi Gunawan. 2004. Genius Learning Strategy petunjuk Praktis untuk

Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Agus Budi Wahyudi. 2011. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Surakarta: Surakarta: PSKGI-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta

Agus Budi W dan Sutan Sahrir Z. 2011.Strategi Penulisan Karya Ilmiah.

Surakarta: PSKGI-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta

Arikunto Suharsimi, Suhardjono, Supardi.2006.Penelitian TindakanKelas.Jakarta

: Bumi Aksara.

Ariyanto.2011. Pembelajaran Aritmatika Sekolah Dasar. Surakarta : Surakarta:

PSKGI-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta

Erna,2009. Indikator Keaktifan Siswa. http://ardhana12.wordpress. com/

2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-

penilaiandalam-ptk-2.

Joko Suwandi.2011. Penelitian Tindakan Kelas /Classroom Action Reseach.

Surakarta: PSKGI-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta.

Joyce B, Weil.M. 1996. Model of Teaching. Biston: Allyn and Bacon

Kadiawarman. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Panduan Direktorat Pembina.

Ditjen PMPTK.

Kunandar.2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru.Jakarta : Rajawali Pers.

Poerwadarminta,W.J.S. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai

Pustaka.

Rubino Rubiyanto. 2011. Strategi Penelitian Pendidikan. Surakarta: PSKGI-FKIP

Univ. Muhammadiyah Surakarta.

Sri Hartini. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: PSKGI-FKIP Univ.

Muhammadiyah Surakarta

Sutama dan Main Sufanti.2010. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan

KaryaIlmiah, Modul PLPG Rayon 41.