peningkatan aktivitas belajar matematika...

174
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV MI MATHLAUL ANWAR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Ai Herawati NIM 1110018300014 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M

Upload: builien

Post on 01-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV

MI MATHLAUL ANWAR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Ai Herawati

NIM 1110018300014

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M

Page 2: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 3: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 4: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 5: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

i

ABSTRAK

Ai Herawati (1110018300014). Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Judul Skripsi “Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui

Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa

Kelas IV MI Mathlaul Anwar”.

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu konsepsi yang

membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan

memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya

dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga Negara, dan tenaga

kerja. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika

dengan menggunakan pendekatan CTL. Penelitian dilakukan untuk siswa kelas IV

MI Mathlaul Anwar dengan materi FPB dan KPK. Metode penelitian yang

digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Hasil Penelitian menunjukkan adanya

peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan KPK.

Kata Kunci : penelitian tindakan kelas, aktivitas belajar matematika, CTL.

Page 6: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

ii

ABSTRACK

Ai Herawati (1110019300014). Thesis Department of Education Elementary

School Teacher (Primary Education), Faculty Tarbiyah ang TeachingUIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Chapter of Thesis “Improvement Studying

Activity Mathematic of 4th

Grade MI Mathlaul Anwar For Concept FPB and

KPK By Contextual Teaching and Learning (CTL)”.

Contextual Teaching and Learning (CTL) is an educational process that aims to

help students see meaning in the academic material they are studying by

connecting academic subject with the context of their daily live, that is, with

context of their personal, social, and cultural circumstance. The purpose of this

research is to improve studying activity mathematic by using Contextual Teaching

and Learning (CTL). This research has realized at class 4 MI Mathlaul Anwar.

The method of this research is classroom action research. And the result of this

research showed that studying activity mathematic student has improved in

concept FPB and KPK.

Key words : classroom action research, studying activity mathematic, Contextual

Teaching and Learning.

Page 7: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan

rahmat, taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Penerapan

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV MI

Mathlaul Anwar”.

Banyak hambatan yang penulis alami dalam penyusunan skripsi ini,

namun dengan keyakinan dan kesungguhan, akhirnya penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa pula penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam

penyusunan skripsi ini baik moral maupun material. Adapun ucapan terima kasih

yang disampaikan penulis kepada,

1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

2. Dr. Fauzan, MA. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah.

3. Asep Ediana Latip, M. Pd. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah.

4. Dr. Tita Khalis Maryati, M. Kom. selaku dosen pembimbing yang selalu

sabar dan penuh pengertian membantu, membimbing, dan memberikan

pemahaman mengenai materi yang berhubungan dengan skripsi ini.

5. Abdul Ghofur, MA. selaku dosen penasehat akademik yang telah

membimbing dan memberikan arahan-arahan dari awal semester hingga

penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

banyak membantu dan mengembangkan ilmu selama penulis mengikuti

proses perkuliahan.

7. Para staf perpustakaan, baik Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan maupun Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 8: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

iv

yang telah membantu penulis dalam mencari referensi untuk menyelesaikan

skripsi ini.

8. Kepala Sekolah MI Mathlaul Anwar, guru matematika kelas IV, siswa-siswi

kelas IV, dan seluruh staf yang telah membantu dan memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian demi terselesaikannya skripsi

ini.

9. Orang tua saya tercinta, Ayahanda Anin dan Ibunda Iyumenah, adik-adikku

A’an Ferawati Fazrin dan Firdha Anindya Rahma. Beserta keluarga besar H.

Misan dan H. Sadih yang selalu mendoakan dan menyemangati penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat kesayangan, Njee, Lina, Azizah, Ima, Fika, Roro, Tutu,

Nufus, Vina, Nce, Erien, Fitri, Ihda serta kawan seperjuangan bimbingan

Tuti dan Miar yang menjadi tempat berbagi ilmu kepada penulis selama

proses penyusunan skripsi ini. Dan seluruh rekan mahasiswa Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2010.

Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga

bantuan, bimbingan, semangat, doa, dan dukungan yang diberikan pada penulis

dibalas oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna baik dari segi penyusunan maupun dari segi isi. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak

demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat pada penulis

khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin.

Jakarta, 4 Desember 2014

Ai Herawati

Page 9: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK…………………………………………………………………..…… i

ABSTRACK………………………………………………………………..…… ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………..… iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….……. v

DAFTAR TABEL…………………………………………………………..…. vii

DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………… viii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… ix

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………... 1

A. Latar Belakang…………………………………………………....... 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian…………………………….. 4

C. Pembatasan Fokus Penelitian…………………………………….… 5

D. Perumusan Masalah Penelitian…………………………………….. 5

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………...… 5

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN……………………………………………………. 6

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti……………………….... 6

1. Aktivitas Belajar Matematika………………………………….. 6

2. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)……..... 10

a. Definisi CTL…………………………………………….... 10

b. Latar Belakang Filosofis dan Psikologis CTL…………..... 11

c. Komponen Utama CTL………………………………….... 12

d. Karakteristik CTL……………………………………...…. 13

e. Langkah-langkah Penerapan CTL………………………… 14

f. Hubungan Antara Aktivitas Pembelajaran Matematika

Siswa dengan CTL………………………………………. 17

g. Operasi Hitung FPB dan KPK……………….……..…… 18

B. Hasil Penelitian yang Relevan…………………………….……. 21

C. Kerangka Berpikir………………………………………………. 22

Page 10: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

vi

D. Hipotesis Tindakan………………………………………..…….. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………….……. 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………...…… 24

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian…………… 24

C. Subjek Penelitian……………………………………………...… 26

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian…………………...… 27

E. Tahapan Intervensi Tindakan…………………………….……... 27

F. Hasil Inervensi Tindakan yang Diharapkan…………………….. 28

G. Data dan Sumber Data………………………………………….. 28

H. Instrumen Pengumpulan Data……………………..…….……… 28

I. Teknik Pengumpulan Data…………………………….………... 29

J. Teknik Pmeriksaan Keterpercayaan…………………….………. 30

K. Analisis Data dan Interpretasi Data……………………….…….. 33

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan…………………………. 34

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN……..… 36

A. Deskripsi Data………………………………………………...… 36

B. Analisis Data……………………………………………………. 76

C. Pembahasan…………………………………………………...… 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 82

A. Kesimpulan...................................................................................... 82

B. Saran................................................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 84

LAMPIRAN………………………….………………………………………… 85

Page 11: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian 24

Tabel 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan 27

Tabel 3.3 Indikator Aktivitas Belajar Siswa 29

Tabel 4.1 Observasi Guru Untuk Setiap Pertemuan 51

Tabel 4.2 Rekapitulasi Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus I 52

Tabel 4.3 Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus I 57

Tabel 4.4 Rekapitulasi Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus II 71

Tabel 4.5 Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus II 75

Tabel 4.6 Perbandingan Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa 76

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa 77

Page 12: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model PTK Kurt Lewin………………………………….…. 26

Gambar 4.1 Suasana Diskusi Kelompok Dengan Keadaan Siswa Yang

Belum Tertib………………………………………………... 39

Gambar 4.2 Contoh Jawaban Siswa Untuk Lembar Permasalahan 2….… 43

Gambar 4.3 Contoh Keberanian Siswa Untuk Maju Ke Depan Kelas…... 46

Gambar 4.4 Contoh Jawaban Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Faktor 49

Gambar 4.5 Contoh Jawaban Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Faktor

Persekutuan Dua Bilangan………………………….……... 50

Gambar 4.6 Pemodelan/Pencontohan Siswa Menentukan Kelipatan

Suatu Bilangan di Depan Kelas…………………….…....… 61

Gambar 4.7 Perbandingan Jawaban Siswa dalam Mengerjakan Soal

Kontekstual yang Berhubungan Dengan KPK ……...….… 62

Gambar 4.8 Contoh Suasana Siswa Sudah Tertib Dalam Berdiskusi

Kelompok…………………………………………..…..….. 65

Gambar 4.9 Perwakilan Siswa Membacakan Hasil Diskusi di Depan

Kelas……………………………………………………..… 67

Gambar 4.10 Grafik Persentase Aktivitas Siswa…………………………78

Gambar 4.11 Grafik Hasil Belajar Siswa…………………………………80

Page 13: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I............... 85

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II……….. 97

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I…………………...….. 113

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II………………...……. 118

Lampiran 5 Lembar Pedoman Wawancara Guru (Pra Penelitian)….….. 124

Lampiran 6 Lembar Pedoman Wawancara Siswa (Pra Penelitian)…..… 125

Lampiran 7 Lembar Observasi Guru (Pra Penelitian)…….……………. 126

Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Pra Penelitian) 128

Lampiran 9 Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa…….………………….. 130

Lampiran 10 Hasil Uji Validitas………………………………………… 136

Lampiran 11 Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I…………………….. 141

Lampiran 12 Hasil Observasi Guru dan Aktivitas Siswa Siklus I………. 143

Lampiran 13 Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus II…………………… 159

Lampiran 14 Hasil Observasi Guru dan Aktivitas Siswa Siklus II…...…. 161

Lampiran 15 Hasil Wawancara Guru (Pra Penelitian)…………………... 177

Lampiran 16 Hasil Wawancara Siswa (Pra Penelitian)…...…………….. 179

Lampiran 17 Profile Madrasah………..…………………………………. 181

Page 14: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang termasuk ke dalam

mata pelajaran inti dalam isi kurikulum pendidikan sekolah dasar. Karena

matematika di sekolah dasar merupakan basic atau dasar dari pengembangan isi

dari materi pelajaran matematika ditingkat selanjutnya. Oleh karena itu,

pembelajaran matematika di sekolah dasar harus benar-benar diperhatikan. Dari

mulai penggunaan metode, media, pengelolaan kelas, evaluasi, dan sebagainya

yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dan sebagai

guru yang profesional, menjadi sebuah tanggung jawab bagi guru agar dapat

mengajarkan matematika itu sesuai dengan keilmuan yang dimilikinya agar dapat

mencapai tujuan pendidikan nasional.

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai

dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem).

Dengan mengajukan masalah kontekstual tersebut, peserta didik secara bertahap

dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Selain itu,untuk meningkatkan

keefektifan pembelajaran, matematika di sekolah diharapkan menggunakan

teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media

lainnya.

Faktanya, berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti pada

penelitian pendahuluan, proses pembelajaran matematika di kelas IV masih belum

sesuai dengan standar proses pendidikan yang didesain untuk membelajarkan

siswa atau menjadikan siswa sebagai subjek dalam pembelajaran. Proses

pembelajaran matematika yang diharapkan dapat mengaktifkan siswa belum

sepenuhnya terwujud. Proses pembelajaran yang terjadi hanyalah proses

pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai objek belajar, mereka terbiasa

Page 15: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

2

dengan menerima langsung materi pelajaran tanpa harus menemukan atau

mengkonstruksinya sendiri. Hal seperti itulah yang peneliti temukan pada MI

Mathlaul Anwar khususnya pada siswa kelas IV yang menjadi subjek penelitian.

Masalah yang peneliti temukan dalam proses pembelajaran tersebut tidak

terlepas kaitannya dengan guru, siswa, dan materi dari mata pelajaran matematika

itu sendiri. Penggunaan metode pembelajaran yang konvensional oleh guru

sehingga lebih banyak menjadikan siswa objek dalam pembelajaran,

menyebabkan komunikasi satu arah yang terjadi. Siswa juga tidak dituntut untuk

menemukan atau mengkonstruksi sendiri pengetahuannya tetapi langsung

menerima ilmu/pengetahuan yang sudah jadi dari gurunya. Hal itu menyebabkan

siswa menjadi malas, kurang kreatif, dan kritis dalam menanggapi sesuatu. Selain

itu, kurangnya penggunaan media pun menyebabkan siswa menjadi kurang

antusias dan semangat dalam memulai pembelajaran.

Selanjutnya, karena siswa lebih sering dijadikan objek pembelajaran dan

diberi pengetahuan yang langsung jadi dari gurunya, tanpa diberikan kesempatan

untuk menemukan atau mengkonstruksi sendiri terlebih dahulu sehingga

menyebabkan partisipasi siswa dalam pembelajaran pun menjadi sangat kurang.

Karena partisipasi yang kurang tersebut, siswa lama-kelamaan menjadi bosan dan

mulai tidak fokus di dalam pembelajaran. Ketika siswa sudah mulai tidak fokus

bahkan sudah mulai tidak peduli di dalam proses pembelajaran, maka akan

menyebabkan ketidaksukaan siswa terhadap mata pelajaran matematika dan

menyebabkan asumsi-asumsi negatif siswa tentang pelajaran tersebut. Asumsi-

asumsi tersebut diantaranya mereka menganggap bahwa matematika itu pelajaran

yang sulit dan rumit sebab di dalamnya terdapat banyak angka-angka dan rumus-

rumus yang harus dihafal.

Dari masalah-masalah yang telah disebutkan tadi, jelaslah bahwa masih

banyak terdapat kesalahan dalam pengajaran matematika yang disampaikan oleh

guru. Sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pun menjadi

menurun. Padahal, hakikatnya setiap guru itu harus memiliki paling sedikit empat

kompetensi guru. Empat kompetensi guru tersebut meliputi kompetensi

Page 16: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

3

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.1 Dengan kompetensi

tersebut, guru dituntut untuk dapat menguasai materi dan tepat dalam pemilihan

metode pembelajaran dalam menyampaikannya. Sebab dengan begitu, materi

yang disampaikan pun akan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang di harapkan.

Apabila dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak berpartisipasi

aktif, bahkan siswa yang menemukan dan mengkonstruksi sendiri

pengetahuannya maka hasilnya pun akan lebih memuaskan. Sebab apa yang

ditemukan sendiri oleh siswa akan lebih membekas di dalam benak dan

ingatannya. Jadi, tanpa harus guru menuntut untuk menghapal, dengan sendirinya

siswa akan hafal atau mengingat apa yang telah ia pelajari atau temukan dengan

sendirinya.

Salah satu strategi yang dapat mengatasi masalah tentang aktivitas belajar

siswa adalah CTL. Karena menurut Wina Sanjaya dalam bukunya “Strategi

Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan”, CTL merupakan strategi

yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Belajar dalam

konteks CTL bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar

adalah proses berpengalaman secara langsung. Melalui proses berpengalaman itu

diharapkan perkembangan siswa terjadi secara utuh, yang tidak hanya

berkembang dalam aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan juga

psikomotor. Belajar melalui CTL diharapkan siswa dapat menemukan sendiri

materi yang dipelajarinya.2

Selain itu di dalam buku karangan Trianto, dikatakan bahwa pendekatan

CTL pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri

pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar.

Proses belajar mengajar tersebut lebih diwarnai student centered daripada teacher

centered. Sebagian besar waktu proses belajar mengajar berlangsung dengan

1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru, h. 5.

2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2008), cet. Ke-5, h. 255.

Page 17: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

4

berbasis pada aktivitas siswa.3 Itulah yang menjadi pertimbangan mengapa

peneliti mengambil solusi untuk menerapkan pendekatan CTL dalam upaya

meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Sebab

salah satu hakikat CTL yaitu siswa menemukan atau mengkonstruksi

pengetahuan dengan sendirinya.

Berdasarkan gambaran dari permasalahan di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa dalam pembelajaran matematika perlu adanya sebuah inovasi

dalam penggunaan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas

pembelajaran tersebut khususnya pada siswa kelas IV MI Mathlaul Anwar. Oleh

sebab itu, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul

“Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul

Anwar”.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

beberapa masalah, sebagai berikut:

1. Pembelajaran matematika yang selama ini masih cenderung berpusat pada

guru.

2. Siswa lebih banyak dijadikan objek dalam pembelajaran.

3. Siswa langsung menerima materi tanpa proses menemukan langsung (inkuiri

dan konstruktivisme dalam pendekatan CTL).

4. Kurang variatifnya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.

5. Guru kurang memanfaatkan penggunaan media dalam proses pembelajaran.

6. Siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

3 Trianto, Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,

(Jakarta: Kencana, 2010), cet. Ke-3, h. 111.

Page 18: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

5

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian ini lebih terarah

dan diharapkan masalah yang dikaji lebih mendalam, perlu adanya pembatasan

masalah yang akan diteliti. Untuk itu penelitian ini difokuskan pada masalah

peningkatan aktivitas belajar matematika dengan menggunakan pendekatan CTL.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan batasan masalah di atas maka penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan pendekatan CTL dalam meningkatkan aktivitas belajar

matematika pada siswa kelas IV MI Mathlaul Anwar?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara garis besar tujuan

penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk meningkatan aktivitas belajar matematika melalui penerapan

pendekatan CTL pada siswa kelas IV MI Mathlaul Anwar.

Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi diri sendiri, yaitu sebagai acuan untuk menerapkan proses pembelajaran

yang lebih tersusun dan terencana sehingga dapat menghasilkan proses

pembelajaran yang lebih baik lagi.

b. Bagi kepala sekolah, sebagai tolak ukur dalam perkembangan proses

pembelajaran yang telah dilakukan oleh tenaga pengajar di sekolahnya.

c. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan dan

dapat digunakan sebagai salah satu referensi pengguna pendekatan CTL

dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa.

Page 19: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

6

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI

TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

Pada bab ini membahas tentang acuan teori area dan fokus yang diteliti,

yaitu mengenai pengertian aktivitas belajar secara umum, matematika, dan

beberapa penjelasan yang berkaitan dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL). Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) tersebut

selanjutnya akan ditulis sebagai CTL.

1. Aktivitas Belajar Matematika

Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental.

Dalam kegiatan belajar ke dua aktivitas itu harus selalu terkait. Pada

prinsipnya belajar adalah berbuat, maka tidak ada belajar kalau tidak ada

aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat

penting di dalam interaksi belajar-mengajar.4 Aktivitas dalam proses

pembelajaran tersebut yaitu dengan mentransformasikan pengetahuan, sikap,

dan keterampilan. Aktivitas dalam belajar yang dimaksud adalah aktivitas

belajar siswa setelah diberi pembelajaran dengan pendekatan CTL.

Keaktivan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan

mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat

memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-

hari. Mc Keachie mengemukakan 7 aspek terjadinya keaktivan siswa:

1) Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran.

2) Tekanan pada aspek afektif dalam belajar.

3) Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk

interaksi antar siswa.

4) Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar.

4 Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2011), cet. Ke-19, h. 95-96.

Page 20: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

7

5) Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, dan kesempatan untuk

berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran.

6) Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik

berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran.5

Berdasarkan pola aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran, maka aktivitas dan partisipasi itu merupakan penekanan

pembelajaran kompetensi, diamana proses yang dilakukan menekankan

tercapainya suatu tujuan (indikator) yang dikehendaki. Siswa tidak hanya

dibebankan mengetahui soal-soal teori-teori akan tetapi mampu menerapkan

atau mempraktikannya secara berimbang.

Belajar aktif adalah suatu usaha manusia untuk membangun

pengetahuan dalam dirinya. Belajar aktif merupakan perkembangan dari teori

Dewey Learning by Doing. Menurut Dewey, guru berperan untuk

menyediakan sarana bagi siswa untuk dapat belajar. Dengan peran serta siswa

dan guru dalam pembelajaran aktif akan tercipta suatu pengalaman yang

bermakna sehingga dapat membentuk “siswa sebagai manusia seutuhnya”.6

Paul B. Diedrich menyimpulkan kegiatan peserta didik yang meliputi

aktivitas jasmani dan aktivitas jiwa, antara lain sebagai berikut:

1) Visual activitiest, membaca, memperhatikan: gambar, demonstrasi,

percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.

2) Oral activities, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi, dan

sebagainya.

3) Listening activities, mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik,

pidato, dan sebagainya.

5 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), h. 77.

6 Martinis Yamin, Ibid. h. 82.

Page 21: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

8

4) Writing activities, menulis: cerita, karangan, laporan, tes angket,

menyalin, dan sebagainya.

5) Drawing activities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola,

dan sebagainya.

6) Motor activities, melakukan percobaan, membuat konstruksi, model,

mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.

7) Mental activities, menganggap, mengingat, memecahkn masalah,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.

8) Emotional activities, menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani,

tenang, gugup, dan sebagainya.7

Matematika berasal dari perkataan latin mathematica, yang berasal

dari perkataam Yunani mathematike, yang berarti “relating to learning”.

Yang berasala dari akar kata “mathema” yang berarti pengetahuan atau ilmu.

Mathemaike berhubungan erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu

mathein yang mengandung arti belajar.

Banyak pendapat yang muncul tentang pengertian matematika. Namun

hal itu tidak dapat didefinisikan dengan cara tepat dan menyeluruh. Hal ini

karena belum ada kesepakatan mengenai definisi matematika dari para ahli.

Menurut Johnson dan Rising dalam Russefendi bahwa matematika adalah

pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian logis, jelas dan akurat

representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol

mengenai ide dari pada mengenai bunyi.8 Sedangkan hakikat matematika

menurut Soedjadi, yaitu memiliki objek tujuan abstrak bertumpu pada

kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif.9

Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan

bahwa matematika adalah cara berfikir dengan bahasa simbolis yang bernalar

7 Sardiman, Op.cit. h. 101.

8 Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika (Bandung: UPI PRESS,

2006) h. 4. 9 Heruman, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) hlm.

1.

Page 22: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

9

deduktif dan induktif yang terdri dari pengetahuan tentang bilangan-bilangan,

bentuk, susunan besaran, konsep-konsep yang berhubungan dan terbagi ke

dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Proses belajar matematika dapat berlangsung dengan efektif jika orang

tua bersama dengan guru mengetahui tugas apa yang akan dilaksanakan

mengenai proses belajar matematika. Sifat-sifat proses belajar matematika

adalah:10

1) Belajar matematika merupakan suatu interaksi antara anak dengan

lingkungan.

2) Belajar berarti berbuat

3) Belajar berarti mengalami

4) Belajar matematika memerlukan motivasi

5) Belajar matematika memerlukan kesiapan anak didik

6) Belajar matematika harus menggunakan daya pikir

7) Belajar matematika melalui latihan

Matematika timbul karena fikiran-fikiran manusia, yang berhubungan

dengan idea, proses, dan penalaran. Matematika terdiri dari 4 wawasan yang

luas ialah: aritmetika, aljabar, geometri, dan analisis. Di mana dalam

aritmetika mencakup antara lain teori bilangan dan statistika. Selain itu,

matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya antara lain bahwa matematika itu

tidak bergantung kepada bidang studi lain; bahasa, dan agar dapat difahami

orang dengan tepat kita harus menggunakan simbol dan istilah yang cermat

yang disepakati secara bersama; ilmu deduktif yang tidak menerima

generalisasi yang didasarkan kepada observasi (induktif) tetapi generalisasi

yang didasarkan kepada pembuktian secara deduktif.11

10

Erna suwangsih, ibid. h. 18-20. 11

H. E. T. Ruseffendi, Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA, (Bandung:

Tarsito, 2006), Edisi Revisi, h. 260-261.

Page 23: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

10

2. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pada bagian ini secara keseluruhan menjelaskan tentang hakekat

pendekatan CTL, latar belakang filosofis dan psikologis CTL, komponen-

komponen utama pada CTL, karakteristik CTL, langkah-langkah penerapan

CTL, dan hubungan aktivitas belajar siswa dengan CTL dan pembelajaran

matematika.

a. Definisi CTL

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan

suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran

dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara

pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga, warga Negara, dan tenaga kerja.12

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara

penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong

siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.13

Sistem CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan

menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka

pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan

konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan

pribadi, sosial, dan budaya mereka.14

12

Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:

Perpustakaan Nasional, 2007), h. 101. 13

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2008), cet. ke-5, h. 255. 14

Elaine B. Johnson, CTL Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan

Bermakna, (Bandung: Kaifa, 2010), cet.ke-1, h. 67.

Page 24: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

11

b. Latar Belakang Filosofis dan Psikologis CTL

Filosofi pembelajaran kontekstual adalah konstruktivistik, yaitu

belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal.

Peserta didik mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

Menurut pandangan konstruktivistik, perolehan pengalaman seseorang itu

dari proses asimilasi dan akomodasi sehingga pengalaman yang lebih

khusus ialah pengetahuan yang tertanam dalam benak sesuai dengan

skemata yang dimiliki seseorang.15

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, CTL banyak dipengaruhi

oleh filsafat konstruktivisme yang mulai digagas oleh Mark Baldwin dan

selanjutnya dikembangkan oleh Jean Piaget. Piaget berpendapat tentang

bagaimana sebenarnya pengetahuan itu terbentuk dalam struktur kognitif

anak, sangat berpengaruh terhadap beberapa model pembelajaran

diantaranya model pembelajaran kontekstual.16

Menurut pembelajaran kontekstual, pengetahuan itu akan bermakna

manakala ditemukan dan dibangun sendiri oleh siswa. Pengetahuan yang

diperoleh dari hasil pemberitahuan orang lain, tidak akan menjadi

pengetahuan yang bermakna. Pengetahuan yang demikian akan mudah

dilupakan dan tidak fungsional.17

Dari sudut pandang psikologis, CTL berpijak pada aliran psikologis

kognitif. Menurut aliran ini, proses belajar terjadi karena pemahaman

individu akan lingkungan. Belajar bukanlah peristiwa mekanis seperti

keterkaitan Srimulus dan Respons. Belajar tidak sesederhana itu. Belajar

mengakibatkan proses mental yang tidak tampak seperti emosi, minat,

motivasi, dan kemampuan atau pengalaman. Apa yang tampak, pada

15

Martinis Yamin, Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik, (Jakarta: Referensi, 2012), h.

76. 16

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Kencana, 2011), cet. Ke-5, h. 111. 17

Wina Sanjaya, ibid, h. 113.

Page 25: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

12

dasarnya adalah wujud dari adanya dorongan yang berkembang dalam diri

seseorang.18

c. Komponen Utama CTL

Ada tujuh komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapan

pembelajaran kontekstual di kelas, yaitu sebagai berikut:

1) Konstruktivisme. Konstruktivisme adalah proses membangun atau

menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan

pengalaman. Dalam konstruktivisme pembelajaran harus dikemas

menjadi proses “mengonstruksi” bukan “menerima” pengetahuan. Siswa

menjadi pusat kegiatan, bukan guru. Dalam pandangan konstruktivisme

“strategi memperoleh” lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak

siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan.19

2) Menemukan (Inquiry). Artinya, proses pembelajaran didasarkan pada

pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis bukan

hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan

sendiri.

3) Bertanya (Questioning). Bertanya merupakan strategi utama

pembelajaran berbasis kontekstual. Bertanya dalam pembelajaran

sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai

kemampuan berpikir siswa.

4) Masyarakat belajar (learning community). Dalam kelas CTL, penerapan

asas masyarakat belajar dapat dilakukan dengan menerapkan

pembelajaran melalui kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-

kelompok yang anggotanya bersifat heterogen, baik dilihat dari

kemampuan dan kecepatan belajarnya, maupun dilihat dari bakat dan

minatnya.

5) Pemodelan (modelling), adalah proses pembelajaran dengan

memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap

siswa. Proses modeling tidak terbatas dari guru saja, akan tetapi dapat

juga guru memanfaatkan siswa yang dianggap memiliki kemampuan.

6) Refleksi (reflection), adalah proses pengendapan pengalaman yang telah

dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-

kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan CTL, setiap akhir proses

18

Wina Sanjaya, ibid, h. 113-114. 19

Trianto, op.cit, h. 108.

Page 26: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

13

pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

“merenung” atau mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya.

Biarkan secara bebas siswa menafsirkan pengalamannya sendiri,

sehingga ia dapat menyimpulkan tentang pengalaman belajarnya.

7) Penilaian nyata (authentic assessment), adalah kegiatan menilai siswa

yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses

maupun hasil dengan berbagai instrument penilaian. Jadi siswa dinilai

kemampuannya dengan berbagai cara, tidak melulu dari hasil ulangan

tulis.20

Sedangkan pada buku Strategi Pembelajaran karangan

Dra. Masitoh, M. Pd. dan Laksmi Dewi, M. Pd. Komponen CTL meliputi:

making meaningful connections, doing significant work, self-regulated

learning, collaborating, critical and creative thingking, nurturing the

individual, reaching high standards, using authentic assessment.21

Menurut Elaine B. Johnson, sistem CTL mencakup delapan

komponen: membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan

pekerjaan yang berarti, melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, bekerja

sama, berpikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan

berkembang, mencapai standar yang tinggi, menggunakan penilaian

autentik.22

d. Karakteristik CTL

Terdapat lima karakteristik penting yang harus diperhatikan dalam

poses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL, yaitu:

1) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge),

artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang

sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh

siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu

sama lain.

20

Wina Sanjaya, Op.cit, h. 264-269. 21

Masithoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam

Depag RI, 2009), h. 281. 22

Elaine B. Johnson, op. cit, cet.ke-1, h. 65-66.

Page 27: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

14

2) Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge) dengan cara

deduktif, yaitu mempelajari secara keseluruhan dulu, kemudian

memperhatikan detailnya.

3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya

pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihapal tetapi untuk dipahami

dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain

tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan

tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.

4) Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying

knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya

harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak

perubahan perilaku siswa.

5) Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi

pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik

untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.23

e. Langkah-langkah Penerapan CTL

Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan CTL, tentu saja terlebih dahulu guru harus membuat disain

(skenario) pembelajarannya, sebagai pedoman umum sekaligus sebagai alat

kontrol dalam pelaksanaannya. Pada intinya pengembangan setiap

komponen CTL tersebut dalam pembelajaran dapat dilakukan sebagai

berikut:24

1. Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar

lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan

mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru yang harus

akan dimilikinya.

23

Wina Sanjaya, Op.cit, h. 256. 24

Masitoh dan Laksmi Dewi, ibid, h. 285.

Page 28: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

15

2. Melakukan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik yang

diajarkan.

3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan

pertanyaan-pertanyaan.

4. Menciptakan masyarakat belajar seperti melalui kegiatan kelompok

berdiskusi, tanya jawab dan lain sebagainya.

5. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, bisa melalui

ilustrasi, model bahkan media yang sebenarnya.

6. Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan

pembelajaran yang dilakukan.

7. Melakukan penilaian secara objektif yaitu menilai kemampuan yang

sebenarnya pada setiap siswa.

Selain langkah-langkah penerapan CTL, ada pula tujuh strategi yang

harus digunakan secara proposional dan rasional dalam pendekatan CTL,

yaitu:

1. Pengajaran berbasis problem atau masalah, dengan memunculkan

problem yang dihadapi bersama siswa ditantang untuk berfikir kritis

untuk memecahkannya, problem seperti ini membawa makna personal

dan sosial bagi siswa.

2. Menggunakan konteks yang beragam, guru membermaknakan

pusparagam konteks sehingga makna yang diperoleh siswa menjadi

semakin berkualitas.

3. Mempertimbangkan kebhinekaan siswa, guru mengayomi individu dan

meyakini bahwa perbedaan individual dan sosial seyogyanya

dibermaknakan menjadi mesin penggerak untuk belajar saling

menghormati dan membangun toleransi demi terwujudnya keterampilan

interpersonal.

4. Memberdayakan siswa untuk belajar sendiri, setiap manusia menjadi

pembelajar aktif sepanjang hayat, melalui pendidikan untuk belajar

Page 29: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

16

mandiri di kemudian hari. Untuk itu siswa mesti dilatih berfikir kritis

dan kreatif dalam mencari dan menganalisis informasi dengan sedikit

bantuan atau malah secara mandiri.

5. Belajar melalui kolaborasi, siswa dibiasakan belajar dari dan dalam

kelompok untuk berbagi pengetahuan dan menentukan fokus belajar.

6. Menggunakan penilaian autentik, pembelajaran dengan CTL

penilaiannya adalah penilaian individual, yakni mengakui kekhasan

sekaligus keluasan dalam pembelajaran, materi ajar, dan prestasi yang

dicapai siswa.

7. Mengejar standar tinggi, standar unggul sering dipersepsi sebagai

jaminan untuk mendapatkan pekerjaan, atau minimal membuat siswa

merasa pede untuk menentukan pilihan masa depan. Agar menjadi

manusia yang kompetitif, maka dari itu menentukan kompetensi lulusan

dari tahun ke tahun terus ditingkatkan.25

Sebenarnya, secara umum tidak ada perbedaan mendasar antara

format program pembelajaran konvensional seperti yang biasa dilakukan

oleh guru-guru selama ini. Adapun yang membedakannya terletak pada

penekanannya, di mana pada model konvensional lebih menekankan pada

deskripsi tujuan yang akan dicapai (jelas dan operasional), sementara

program pembelajaran CTL lebih menekankan pada skenario

pembelajarannya, yaitu kegiatan tahap-demi tahap yang dilakukan oleh guru

dan siswa dalam upaya tujuan pembelajaran yang diharapkan.26

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hakekat pembelajaran

kontekstual (1) pembelajaran didasarkan pada masalah; (2) pembelajaran

terjadi dalam konteks yang beragam, seperti rumah, sekolah, masyarakat,

dan tempat kerja; (3) membantu perkembangan pembelajaran mandiri; (4)

25

Gelar Dwi Rahayu dan Munasprianto Ramli, Pendekatan Baru Dalam Pembelajaran Sains

dan Matematika Dasar, (Jakarta: Project Implementation Committee (PIC) UIN Jakarta, 2007), h. 90. 26

Rusman, Model-model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2013), cet. Ke-3, h. 200.

Page 30: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

17

menggambarkan keanekaragaman peserta didik; (5) menggunakan

kelompok-kelompok belajar yang saling ketergantungan; (6) menggunakan

penilaian yang sesungguhnya; (7) memerlukan pemikiran yang lebih tinggi

(kritis dan kreatif).27

f. Hubungan Antara Aktivitas Pembelajaran Matematika Siswa

dengan CTL

Pelajaran matematika merupakan ilmu terstruktur, jadi penyampaian

materi matematika harus berdasarkan pada usia pendidikannya.

Pembelajaran matematika di sekolah dasar yang sudah diperkenalkan

konsep dasar matematika pada kelas 4. Usia siswa sekolah dasar kelas 4

sekitar 10-12 tahun. Pada usia ini menurut Piaget masih pada tahap operasi

kongkrit. Artinya bahwa pembelajaran matematika harus disampaikan siswa

dengan menggunakan konteks yang sesuai dengan keadaan lingkungan

siswa sendiri.28

Pembelajaran dan pengajaran kontekstual melibatkan para siswa

dalam aktivitas penting yang membantu mereka mengaitkan pelajaran

akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi. Dengan

mengaitkan keduanya para siswa melihat makna di dalam tugas sekolah.

Semakin mampu para siswa mengaitkan pelajaran-pelajaran akademis

mereka dengan konteks kehidupannya maka akan semakin banyak makna

yang mereka dapatkan dari pelajaran tersebut.

Menurut Elain B. Johnson bahwa pembelajaran dengan

menggunakan pendekan CTL dianggap suatu kesatuan yang tidak

terpisahkan dalam pembelajaran matematika, artinya bagian-bagian dalam

pembelajaran matematika jika digabungkan akan menghasilkan pemahaman

matematika yang lebih optimal.29

27

Martinis Yamin, op. cit., h. 88. 28

Gelar Dwi Rahayu dan Munasprianto Ramli, op. cit., h. 88. 29

Ibid., h. 88-89.

Page 31: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

18

Pemanfaatan pembelajaran kontekstual akan menciptakan ruang

kelas yang di dalamnya siswa akan menjadi peserta aktif bukan hanya

pengamat yang pasif, dan bertanggung jawab terhadap belajarnya.

Penerapan pembelajaran kontekstual akan sangat membantu guru untuk

menghubungkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata dan

memotivasi siswa untuk membentuk hubungan antara pengetahuan dan

aplikasinya dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga

negara, dan pekerja.30

Berbeda dengan pembelajaran konvensional yang banyak diterapkan

di sekolah sekarang ini, CTL menempatkan siswa sebagai subjek belajar,

artinya siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara

menemukan dan menggali sendiri materi pelajaran. Sedangkan, dalam

pembelajaran konvensional siswa ditempatkan sebagai objek belajar yang

berperan sebagai penerima informasi secara pasif.31

g. Operasi Hitung FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dan KPK

(Kelipatan Persekutuan Terkecil)

Jika bilangan bulat positif r merupakan faktor bilangan bulat positif

p dan q, maka r disebut faktor persekutuan p dan q. selanjutnya diantara

faktor persekutuan dua bilangan tersebut terdapat bilangan yang terbesar,

disebut faktor persekutuan terbesar (FPB).

Contoh:

Tentukan FPB dari 14, 28, dan 42!

Jawaban:

Faktor dari 14 adalah 1, 2, 7, 14

Faktor dari 28 adalah 1, 2, 4, 7, 14, 28

Faktor dari 42 adalah 1, 2, 3, 6, 7, 14, 21, 42

Jadi, FPB dari 14, 28, dan 42 adalah 14.

30

Trianto, opcit, h. 105. 31

Wina Sanjaya, opcit, h. 261.

Page 32: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

19

Bilangan 14 adalah bilangan terbesar yang habis membagi 14, 28, dan 42.

Berdasarkan contoh tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

“FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dari dua bilangan atau lebih adalah

bilangan terbesar yang merupakan faktor persekutuan bilangan-bilangan

tersebut”.

Teknik lain untuk menentukan FPB dari dua bilangan atau lebih

adalah dengan faktorisasi prima. Fakrotisasi prima yang dimaksud di sini

adalah perkalian antar bilangan prima. Petunjuk untuk menentukan FPB dari

dua bilangan atau lebih dapat dilakukan dengan cara berikut:

1) Faktorkan bilangan-bilangan yang akan dicari FPB-nya dalam faktor

prima.

2) Pilih faktor yang sama.

3) Jika faktor yang sama mempunyai pangkat berbeda-beda, pilih faktor

dengan pangkat terkecil.

Contoh:

Tentukan FPB dari 36 dan 81!

Jawaban:

36 = 22 × 3

2

81 = 34

Faktor yang sama 3, dengan pangkat terkecil 2. Jadi, FPB dari 36 dan 81

adalah 32 = 9.

Contoh:

Tentukan FPB dari 45, 75, dan 120!

Jawaban:

45 = 32 × 5

81 = 3 × 52

120 = 23

× 3 × 5

Faktor yang sama 3 dan 5, dengan pangkat terkecilnya 1. Jadi, FPB dari

45, 75, dan 120 adalah 3 × 5 = 15

Page 33: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

20

Berdasarkan contoh-contoh tersebut dapat disimpulkan:

“FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dari dua bilangan atau lebih

diperoleh dari hasil kali faktor-faktor prima yang sama dengan pangkat

terendah”.

KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari dua bilangan atau lebih

adalah bilangan terkecil yang habis dibagi oleh bilangan-bilangan tersebut.

Contoh:

Tentukan KPK dari 6 dan 8

Jawaban:

Kelipatan 6 adalah 6, 12, 18, 24, …

Kelipatan 8 adalah 8, 16, 24, …

Jadi KPK dari 6 dan 8 adalah 24. Bilangan 24 adalah bilangan terkecil

yang habis dibagi oleh bilangan 6 dan 8.

Berdasarkan contoh di atas kita dapat mencari KPK dari dua

bilangan atau lebih dengan cara sebagai berikut:

1) Tentukan kelipatan dari masing-masing bilangan yang akan kita cari

KPK-nya.

2) Tentukan kelipatan persekutuan dari bilangan-bilangan itu.

3) Tentukan bilangan terkecil dari kelipatan persekutuan tadi. Bilangan

ini merupakan KPK dari bilangan-bilangan tersebut.

Teknik lain untuk menentukan KPK dari dua bilangan atau lebih

adalah dengan faktorisasi prima. Faktorisasi prima yang dimaksud di sini

adalah perkalian antar bilangan prima. Untuk menentukan KPK dari dua

bilangan atau lebih dapat dilakukan dengan cara berikut:

1) Faktorkan bilangan-bilangan yang akan dicari KPK-nya dalam faktor

prima.

2) Ambil semua faktor yang ada.

Page 34: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

21

3) Jika ada faktor yang sama dan faktor tersebut mempunyai pangkat

yang berbeda-beda ambil faktor yang mempunyai pangkat terbesar.

Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut.

Contoh:

Tentukan KPK dari 42 dan 18!

Jawaban:

42 = 2 × 3 × 7

18 = 2 × 32

KPK dari 42 dan 18 adalah 2 × 32

× 7 = 126

Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan:

“KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari dua bilangan atau lebih

adalah hasil kali semua faktor-faktor prima pada kedua bilangan, jika ada

faktor yang sama pilih faktor dengan pangkat tertinggi”.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Rizal Rahman mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di

dalam skripsinya pada tahun 2013 dengan judul Penerapan Contextual Teaching

and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika di MI Al-

Bahr memiliki hasil bahwa CTL terbukti dapat meningkatkan hasil belajar

matematika di MI Al-Bahr. Sebab dalam penelitian tersebut siswa dibiasakan

untuk memahami materi dari masalah kontekstual dan siswa menemukan

pemahamannya sendiri melalui sebuah kegiatan yang diberikan. Sehingga

kegiatan belajar menjadi lebih bermakna.

Selanjutnya pada skripsi Noviandi Hamid yang juga merupakan

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di tahun 2011 dengan judul Upaya

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Pendekatan Konstruktivisme

memiliki hasil bahwa pendekatan konstruktivisme dengan mengolaborasikan

strategi tutor sebaya dan metode diskusi pada pembelajaran dapat meningkatkan

Page 35: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

22

aktivitas belajar matematika siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa meningkat

secara bertahap.

Dari beberapa penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dilihat

bahwa penelitian yang dilakukan oleh Rizal Rahman adalah pendekatan CTL

yang dipakai untuk meningkatkan hasil belajar matematika, sedangkan penelitian

yang peneliti lakukan adalah pendekatan CTL untuk meningkatkan aktivitas

belajar siswa pada pembelajaran matematika. Begitupun dengan penelitian yang

dilakukan oleh Noviandi Hamid, penelitian yang ia lakukan yaitu mengenai

aktivitas belajar siswa melalui pendekatan konstruktivisme, pendekatan yang

dapat dikatakan ada kaitannya dalam komponen utama CTL. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa pendekatan CTL dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran Matematika di sekolah pada umumnya memiliki masalah

diantaranya, dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode konvensional

yang lebih banyak berpusat pada guru. Sehingga pada proses pembelajaran siswa

lebih banyak diam dan dituntut untuk menghapal materi yang telah disampaikan

oleh guru. Padahal, jika merujuk kepada proses pembelajaran yang sesungguhnya,

guru bukan menjadi sumber satu-satunya belajar, tetapi lebih dominan sebagai

fasilitator. Hal tersebut dikarenakan jika siswa yang lebih banyak berperan dalam

proses pembelajaran, maka materi pembelajaran pun akan lebih berkesan dan

akan selalu dihapal oleh siswa sebab ia menemukan materi dengan sendirinya

tanpa harus selalu menunggu penjelasan dari guru.

Pada pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan CTL ini

dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika, sebab sangat membantu siswa

dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pembelajaran pun akan lebih berkesan dan

bermakna untuk siswa, dan persepsi negatif siswa mengenai pelajaran matematika

Page 36: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

23

proses pembelajaran matematika kurang mengaktifkan siswa

penerapan pendekatan CTL

aktivitas belajar matematika meningkat

yang sulit dan penuh dengan hapalan rumus-rumus dapat berubah menjadi

persepsi yang positif.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pemasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

peneliti mengambil hipotesis bahwa pendekatan CTL dapat meningkatkan

aktivitas belajar matematika pada siswa kelas IV MI Mathlaul Anwar.

Page 37: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Mathlaul Anwar yang berlokasi di Jl. H.

Rean Benda Baru-Pamulang, Tangerang Selatan. Adapun penelitian ini dilakukan

selama Bulan Maret-September 2014.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan

Penelitian

Maret-Juli Agustus-

September

Oktober-

November

1. Penyelesaian

bab I-bab III

dan instrumen

penelitian

2. Observasi dan

pelaksanaan

PTK

3. Penyelesaian

laporan

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas

(PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas dan secara bersama. Metode penelitian kelas ini dilakukan pada

pembelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan CTL untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Secara etimologi, ada istilah yang berhubungan dengan penelitian

tindakan kelas (PTK)32

, yakni :

1. Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data

32

Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007),

cet.ke-4, h. 2-3.

Page 38: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

25

atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang

menarik dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan, menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan

untuk siswa.

3. Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalm

pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang

pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah

sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dari guru yang sama pula.

Adapun rancangan siklus dalam penelitian tindakan kelas adalah:33

1. Perencanaan, perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan

pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran. Dalam pembelajaran bukan

hanya berisi tentang tujuan atau kompetensi yang harus dicapai akan tetapi

juga harus lebih ditonjolkan oleh guru dalam proses pembelajaran, ini berarti

perencanaan yang disusun harus dijadikan pedoman seutuhnya dalam proses

pembelajaran.

2. Tindakan, pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru

berdasarkan perencanaan yang telah disusun.

3. Observasi (pengamatan), observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi

tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan

yang telah disusun. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat

berbagai kelemahan dan kelebihan guru dalam melaksanakan tindakan,

sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan refleksi

untuk penyusunan rencana ulang memasuki siklus berikutnya.

4. Refleksi, refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang

dilaksanakan guru selama tindakan. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat

berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar

dalam penyusunan rencana ulang.

33

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010), cet. Ke-2, h.78-80.

Page 39: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

26

tahap 1

• perencanaan

tahap 2

• tindakan

tahap 3

• pengamatan

tahap 4

• refleksi

Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus dapat digambarkan

sebagai berikut:34

Gambar 3.1 Model PTK Kurt Lewin

Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari berbagai model

penelitian tindakan (action research), terutama penelitian tindakan kelas

(classroom action research). Konsep pokok action research menurut Kurt Lewin

terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi. Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus.

Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian akan

dilanjutkan dengan siklus II. Apabila dengan hasil dari siklus II sudah

menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai, maka penelitian

dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian

dilanjutkan ke siklus III dengan hasil refleksi pada siklus II sebagai acuan.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas IV MI Mathlaul

Anwar. Guru mata pelajaran matematika terlibat dalam penelitian ini sebagai

pengamat (observer) jalannya penelitian. Selain itu, observer juga mengamati,

menilai, dan memberi arahan kepada peneliti dalam menyampaikan materi kepada

siswa.

34

Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:

Indeks, 2012), cet.ke-5, h. 28.

Page 40: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

27

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana penelitian.

Peneliti bekerja sama dengan guru matematika untuk kelas IV dan berperan

sebagai observer yang menyaksikan segala aktivitas yang terjadi selama proses

pembelajaran berlangsung.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas

belajar siswa. Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian ini dideskripsikan

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan

Tahapan Kegiatan

Pendahuluan Melakukan observasi lapangan untuk memperoleh

gambaran kondisi sekolah dan mengetahui berbagai

permasalahan yang ada dan akan diteliti oleh peneliti.

Observasi ini dilakukan yaitu dengan mengamati proses

belajar mengajar di kelas, wawancara dengan guru yang

mengajar Matematika di kelas IV, dan meminta pendapat

siswa tentang proses pembelajaran Matematika yang

disampaikan oleh guru.

Siklus I

Perencanaan - Menyiapkan RPP yang menggunakan pendekatan CTL

dan bahan ajar

- Menyiapkan LKS

- Menyiapkan instrumen (tes akhir siklus I, lembar

observasi aktivitas belajar siswa)

Tindakan - Melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan RPP yang telah disusun

- Mencatat hal-hal penting yang terjadi di kelas

- Melakukan tes akhir siklus I

Pengamatan - Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa

berdasarkan lembar observasi

- Mengumpulkan data hasil observasi

Refleksi - Menganalisis data yang diperoleh untuk memperbaiki

dan menyempurnakan tindakan pada siklus selanjutnya

- Menganalisis kelemahan dan kelebihan dari proses

Page 41: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

28

pembelajaran yang berlangsung dan

mempertimbangkan langkah selanjutnya

Siklus II dan selanjutnya

Penyusunan laporan penelitian

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Dari tahapan intervensi tindakan yang dilakukan dalam 2 siklus tersebut di

atas, maka diharapkan aktivitas belajar matematika siswa menjadi meningkat

yang ditandai dengan pencapaian penilaian rata-rata persentase observasi guru

dan siswa mencapai kategori baik, dan dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 35

siswa mencapai rata-rata kelas dengan nilai rata-rata 70.

G. Data dan Sumber Data

Adapun data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari data data

kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil wawancara, lembar

observasi guru dan siswa, dan dokumentasi untuk melengkapi kejadian-kejadian

penting di kelas. Sedangkan data kuantitatif berupa hasil tes siswa. Sumber data

pada penelitian kelas ini adalah siswa kelas IV MI Mathlaul Anwar.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini, maka instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Instrumen non-tes. Instrumen non-tes yang digunakan diantaranya:

a. Lembar observasi guru dan siswa. Lembar ini digunakan untuk

mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai kegiatan guru dan

siswa pada setiap tatap muka di kelas dengan menggunakan pendekatan

CTL.

b. Dokumentasi. Dokumentasi ini diperlukan sebagai bukti otentik proses

pembelajaran yang dilakukan selama penelitian.

Page 42: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

29

2. Instrumen tes berupa soal-soal yang diberikan pada tiap akhir pertemuan dan

tes akhir siklus yang bertujuan untuk mengukur ketercapaian indikator

pembelajaran melalui hasil belajar siswa.

Adapun indikator aktivitas siswa yang akan digunakan pada lembar

observasi sebagai berikut ini merupakan hasil kombinasi pilihan peneliti dengan

berpedoman pada jenis-jenis aktivitas Paul B. Diedrich yang telah dijelaskan

sebelumnya pada kajian teoritik.

Tabel 3.2 Indikator Aktivitas Belajar Siswa

No. Aktivitas Belajar Indikator Aktivitas Belajar Siswa

1. Visual activities 1) Memperhatikan gambar maupun

demonstrasi yang ditampilkan pada

saat pembelajaran

2. Oral activities 2) Bertanya, menyanggah, maupun

memberi pendapat pada saat kegiatan

pembelajaran berlangsung

3) Berani menjelaskan jawaban atau

mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas

3. Listening activities 4) Mendengarkan atau memperhatikan

penjelasan guru

4. Writing activities 5) Mencatat hal-hal penting atau

menyalin materi yang disampaikan

6) Mengerjakan tugas atau latihan yang

diberikan oleh guru

5. Drawing activities 7) Membuat garis bilangan dalam

menentukan kelipatan suatu bilangan

8) Membuat tabel petak perkalian dalam

menentukan faktor suatu bilangan

6. Emotional

activities

9) Antusias dan semangat siswa dalam

pembelajaran

I. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti mengambil dua jenis data, yaitu data

kuantitatif (tes) dan data kualitatif (lembar observasi).

1. Data kuantitatif. Data kuantitatif ini diambil dengan menggunakan tes.

Metode tes adalah metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengukur

Page 43: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

30

keberhasilan atau ketuntasan belajar siswa sesuai dengan indikator yang telah

ditentukan.

2. Data kualitatif. Data kualitatif ini diambil dengan menggunakan lembar

observasi. Lembar observasi aktivitas guru yang digunakan adalah lembar

observasi bentuk checklist. Sedangkan untuk lembar observasi aktivitas siswa

yaitu dengan mengamati jumlah siswa yang berpartisipasi pada aspek

aktivitas tersebut. Data hasil observasi ini digunakan untuk mengetahui

bagaimana aktivitas guru dan siswa yang berlangsung selama proses

pembelajaran.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Teknik pemeriksaan keterpercayaan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan metode triangulasi. Triangulasi adalah

membandingkan persepsi sumber data/informan yang satu dengan informan yang

lain di dalam atau mengenai situasi yang sama.35

Triangulasi merupakan suatu

proses memastikan sesuatu dari berbagai sudut pandang. Triangulasi berfungsi

untuk meningkatkan ketajaman hasil pengamatan melalui berbagai cara dalam

pengumpulan data. Dalam hal ini, teknik triangulasi dilakukan dengan cara

mengobservasi guru dan aktivitas belajar siswa, mewawancarai guru dan siswa,

serta memberikan tes kepada siswa.

Agar diperoleh data yang valid sebelum digunakan dalam penelitian,

instrumen tes terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukarannya.

1. Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan pada instrumen tes akhir siklus adalah

dengan menggunakan validitas butir soal. Analisis kuantitatif atau sering pula

disebut validitas empiris (empirical validity) adalah penelaahan butir soal

berdasarkan pada karakteristik internal tes melalui data yang diperoleh secara

35

Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, op.cit, h. 83.

Page 44: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

31

empiris. Karakteristik internal dimaksud meliputi parameter soal tingkat

kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas.36

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes.

Suatu tes dikatakan mempunyai taraf keterpercayaan yang tinggi jika tes tersebut

dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas

instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha. Adapun rumus Alpha

adalah sebagai berikut:37

Keterangan:

= koefisien reliabilitas soal

n = banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

∑ = jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item

= varian total

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Alpha, didapatkan

reliabilitas soal adalah 0,83404571. Selanjutnya dalam pemberian interpretasi

terhadap koefisien reliabilitas tes ) pada umumnya digunakan patokan

sebagai berikut, apabila ≥ 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji

reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (=reliable),

sedangkan apabila ≤ 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar tersebut dinyatakan

belum memiliki reliabilitas yang tinggi (=un-reliable).38

3. Taraf Kesukaran

Bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar dapat diketahui

dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing-masing butir

36

Endang Kurniawan dan Endah Mutaqimah, Penilaian KKG, (Jakarta: Depdiknas, 2009), h.

30. 37

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2013), cet. Ke-13, h.208. 38

Anas Sudijono, ibid, h. 209.

Page 45: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

32

item tersebut. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak

terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaiknya soal yang terlalu sukar akan

menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk

mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Di dalam istilah evaluasi, indeks

kesukaran diberi simbol P, singkatan dari kata ”proporsi”. Adapun persamaan

atau rumus yang digunakan untuk mencari P adalah:39

Keterangan :

= proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran

= banyaknya peserta didik tes yang menjawab benar

= skor maksimum

= jumlah siswa

4. Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu soal dalam

membedakan antara siswa berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan

rendah. Seperti halnya indeks kesukaran, indeks diskriminasi (daya pembeda) ini

berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Hanya bedanya, indeks kesukaran tidak

mengenal tanda negatif (−), tetapi pada daya pembeda ada tanda negatif.40

Untuk

mengetahui daya pembeda instrumen dalam penelitian ini, maka digunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan :

J = jumlah peserta

= banyaknya peserta kelompok atas

= banyaknya peserta kelompok bawah

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

39

Endang Kurniawan dan Endah Mutaqimah, ibid, h. 31. 40

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), cet.

Ke-1, h. 226.

Page 46: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

33

= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Tes

Kriteria keberhasilan hasil belajar ditentukan dengan cara melihat

adanya peningkatan presentase siswa yang tuntas belajar yaitu presentase

siswa yang tuntas pada siklus I lebih dari presentase siswa yang tuntas pada

data awal dan presentasi siswa yang tuntas pada siklus II lebih dari presentase

siswa yang tuntas pada siklus I. Siswa dikatakan tuntas belajar jika

mendapatkan rata-rata kelas sebesar 70. Perhitungan presentase siswa yang

tuntas belajar sebagai berikut:

Keterangan:

P = presentase siswa yang tuntas belajar

n = banyak siswa yang tuntas belajar

N = banyak siswa keseluruhan

2. Lembar observasi

Kriteria keberhasilan proses ditentukan dengan menggunakan lembar

observasi yang diisi oleh pengamat. Analisis data hasil observasi

menggunakan analisis persentase. Skor yang diperoleh masing-masing

indikator dijumlahkan dan hasilnya disebut jumlah skor. Selanjutnya dihitung

persentase nilai rata-rata dengan cara membagi jumlah skor dengan skor

maksimal yang dikalikan 100% yaitu:

Persentase nilai rata-rata (NR) =

Page 47: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

34

Pada pembelajaran ini terdapat 4 kriteria aktivitas guru mata pelajaran,

yaitu: sangat baik, baik, cukup, dan kurang.

Persentase intervalnya =

Sehingga kriteria aktivitas guru dan siswa ditentukan sebagai

berikut:41

90% − 100% = sangat baik

80% − 89% = baik

65% − 79% = cukup

55% − 64% = kurang

Guru dinyatakan melaksanakan pembelajaran dengan baik jika

berdasarkan lembar observasi, guru mendapat skor dari pengamat minimal

berkriteria baik sedangkan subjek penelitian berdasarkan observasi siswa,

mendapat skor dari pengamat minimal berkriteria baik.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah perencanaan pendekatan dilakukan, maka untuk

mengembangkan tindakan selanjutnya dilakukan evaluasi, yaitu evaluasi

secara keseluruhan setelah pelaksanaan semua siklus dilakukan, apakah tujuan

yang diharapkan dari penelitian ini sudah tercapai atau belum. Kemudian jika

hasilnya belum memuaskan ataupun belum tercapai, maka evaluasi ini

digunakan untuk melakukan refleksi kembali. Refleksi yang dilakukan

peneliti yaitu evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan.

Hasil observasi dalam monitoring dianalisis secara deskriptif untuk

menggambarkan hasil observasi yang berupa proses dan hasil tindakan. Hasil

observasi juga digunakan untuk evaluasi terhadap prosedur, apakah penelitian

41

M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2012), cet. Ke-17, h. 82.

Page 48: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

35

sudah sesuai dengan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, apakah tidak

terjadi penyimpangan dan apakah hasilnya sudah memuaskan. Maka

dilakukan rancangan ulang yang diperbaiki, dimodifikasi, dan jika perlu

disusun RPP baru. RPP yang diperbaiki digunakan untuk melakukan siklus

yang berikutnya untuk mencapai hasil yang optimal.

Page 49: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

36

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data ini berisi tentang penjelasan kegiatan pelaksanaan

penelitian yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Adapun kegiatan pada penelitian

tindakan kelas ini berawal dari kegiatan penelitian pendahuluan, perencanaan,

pelaksanaan penelitian, tahap observasi atau pengamatan, dan refleksi. Berikut

penjelasan secara rincinya mengenai tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan

kelas ini.

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MI Mathlaul Anwar Benda

Baru-Pamulang. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan kegiatan

pra penelitian dengan melakukan observasi langsung ke sekolah tempat

meneliti. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang dilakukan sebelum

melaksanakan penelitian tindakan kelas. Dalam kegiatan pra penelitian,

peneliti melakukan wawancara dengan guru matematika kelas IV, melakukan

pengamatan aktivitas belajar mengajar di kelas, dan mendiskusikan

pendekatan CTL yang akan digunakan dalam penelitian dengan guru, serta

melakukan persiapan-persiapan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian

tindakan kelas.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara tersebut, diperoleh

informasi bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar

matematika di kelas adalah dengan menggunakan metode ceramah dan tanya

jawab saja. Guru merasa kesulitan untuk menggunakan metode lain

dikarenakan kurangnya pengetahuan guru akan metode-metode baru yang

inovatif, selain itu juga guru beranggapan bahwa metode-metode tersebut

hanya mempersulit dan membutuhkan persiapan yang banyak.

Page 50: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

37

Kurangnya penggunaan media pembelajaran dan alat peraga pun

membuat pembelajaran di kelas menjadi membosankan. Implikasinya adalah

siswa menjadi kurang berpatisipasi aktif dalam kegiatan belajar-mengajar,

kebanyakan dari siswa tersebut acuh bahkan sulit diatur dan tidak mau

mendengarkan penjelasan yang sedang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru matematika,

ditentukan kelas IV sebagai kelas yang cocok untuk dilakukan penelitian

tindakan kelas, terkait dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran

matematika yang dianggap masih rendah. Selain itu, pada penelitian

pendahuluan ini peneliti melakukan tes uji validitas pada siswa yang

sebelumnya sudah pernah mempelajari materi FPB dan KPK yaitu siswa kelas

5 di sekolah tersebut. Tujuannya adalah agar soal-soal yang nanti akan

diujikan pada tes siklus dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dianalisis

soal-soal mana saja yang sesuai atau valid dengan tingkat kemampuan siswa.

2. Penelitian Siklus I

Tindakan pembelajaran siklus I merupakan tindakan awal yang sangat

penting, hal ini dikarenakan analisis dari hasil tindakan pembelajaran ini akan

dijadikan sebagai refleksi bagi peneliti pada tindakan pembelajaran

selanjutnya. Kegiatan penelitian pada siklus I dilaksanakan empat kali

pertemuan, setiap pertemuannya 2x35 menit (2 jam pembelajaran). Adapun

tahap pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala hal yang akan

dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini, diantaranya membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi FPB dan KPK,

mempersiapkan LKS sebagai alat evaluasi, media atau alat peraga yang akan

digunakan sebagai pembantu dalam menyampaikan materi, dan

mempersiapkan instrumen penelitian seperti lembar observasi guru dan siswa

Page 51: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

38

sebagai acuan pedoman penilaian aktivitas guru dan siswa selama proses

pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan siklus I ini terdiri dari 4 kali pertemuan dengan

alokasi waktu (2x35 menit) pada setiap pertemuan. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat pada lampiran. Adapun uraian

proses pembelajarannya adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Senin, 1 September

2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran

(2 x 35 menit) yang dimulai pada pukul 07.30 sampai dengan pukul 08.40.

Pokok bahasan yang disampaikan adalah mengidentifikasi kelipatan suatu

bilangan dengan menggunakan garis bilangan. Pada pertemuan pertama ini

seluruh siswa yang hadir berjumlah 35 siswa.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,

mengkondisikan kelas, kemudian melakukan apersepsi dengan cara

mengajukan pertanyaan kepada siswa hal yang berkaitan konsep kelipatan.

Peneliti memulai dengan pertanyaan “Jika sebuah toko grosir pakaian

memberikan bonus sebuah kaos untuk setiap pembelian 4 kaos atau

kelipatannya, maka berapa sajakah jumlah kaos yang harus dibeli agar

mendapatkan bonus?”. Ketika peneliti mengajukan pertanyaan seperti itu,

awalnya tidak ada seorangpun yang berani menjawab. Tetapi, setelah

peneliti meminta, dan mengulang pertanyaannya kembali, akhirnya ada

seorang siswa yang menjawab “Saya tahu bu, caranya dengan mencari

kelipatan 4”. Peneliti menjawab “Ya, betul sekali agar pembeli

mendapatkan bonus, maka pembeli harus membeli baju tersebut sejumlah

dengan kelipatan 4”.

Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, peneliti menerapkan

pendekatan CTL dengan terlebih dahulu mengelompokkan siswa dan

Page 52: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

39

Page 53: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

40

dengan menggunakan media atau alat peraga, bisa juga dengan

pendemonstrasian guru atau siswa di depan kelas. Ketika guru meminta

seorang siswa untuk maju ke depan kelas, tidak banyak dari siswa yang

mau. Hanya sekitar 5 orang siswa saja yang berani mengacungkan jarinya

untuk maju ke depan kelas.

Selanjutnya setelah peneliti menjelaskan sekilas tentang kelipatan,

untuk memperkuat pemahaman siswa, peneliti membagikan lembar

permasalahan yang berkaitan dengan materi kelipatan pada tiap kelompok.

Hal ini dimaksudkan agar siswa belajar untuk membangun pengetahuannya

sendiri dan dapat bertukar pikiran oleh temannya yang lain. Dalam

pendekatan CTL, kegiatan belajar siswa dengan menemukan sendiri dan

mengkonstruksi sendiri pengetahuannya disebut inkuiri dan konstruktivisme.

Ketika siswa sedang mengerjakan lembar permasalahan, peneliti berkeliling

mengamati pekerjaan siswa. Pada saat diskusi ini, masih banyak siswa yang

hanya menghandalkan salah satu temannya yang pintar saja dan ada pula

siswa yang berjalan-jalan keliling kelas mengganggu kelompok lain yang

sedang berdiskusi.

Setelah siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya, peneliti

meminta perwakilan siswa untuk membacakan hasil diskusinya di depan

kelas. Pada kesempatan ini, perwakilan siswa yang mau mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas hanya 2 orang saja dari 6 kelompok yang

ada. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dan belum berani

berbicara di depan kelas. Selama perwakilan siswa membacakan hasil

diskusinya, peneliti memberikan arahan dan koreksi jika terjadi kesalahan

pada penjelasan siswa.

Kegiatan akhir pembelajaran atau refleksi dalam CTL, yaitu dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat kepada siswa. Dalam kegiatan

tanya-jawab ini, guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaannya.

Dengan menunjuk siswa seperti itu, guru dapat melihat siswa mana saja

yang sudah paham dan belum paham terhadap materi yang telah

Page 54: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

41

disampaikan. Adapun untuk tahap bertanya dalam CTL yaitu kegiatan

bertanya atau tanya jawab yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

Dan untuk tahap penilaian dalam CTL dilakukan peneliti dengan menilai

aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar

observasi dan menilai juga dari hasil belajarnya. Kemudian kegiatan

penutup dilanjutkan dengan peneliti membuat kesimpulan bersama siswa,

menyampaikan materi yang akan datang, dan menutup pembelajaran dengan

doa.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis, 4 September

2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran

(2x35 menit) yang dimulai pada pukul 08.40 sampai dengan pukul 09.50.

Pokok bahasan yang disampaikan adalah menentukan kelipatan persekutuan

dua bilangan. Pada pertemuan kedua ini seluruh siswa yang hadir berjumlah

35 siswa.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,

mengkondisikan siswa, dan melakukan apersepsi dengan menanyakan

tentang pelajaran yang telah lalu. “Siapa yang masih ingat, belajar apa kita

kemarin?”, sebagian siswa menjawab “Belajar tentang kelipatan bu”,

siswa lain ada yang menjawab lagi “Belajar mencari kelipatan pakai garis

bilangan bu”. Kemudian peneliti menjawab “Ya,benar semua jawaban

yang kalian sebutkan tadi, nah untuk hari ini kita akan belajar mengenai

kelipatan persekutuan dua bilangan yang merupakan masih kelanjutan dari

materi kelipatan yang lalu”.

Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, peneliti menerapkan

pendekatan CTL dengan terlebih dahulu mengelompokkan siswa dan

mengatur posisi duduknya, pengelompokkan siswa ini dilakukan agar siswa

dapat bertukar pikiran dengan temannya sehingga dapat menambah

pengetahuan siswa. Dalam pendekatan CTL, pengelompokkan siswa ini

disebut masyarakat belajar.

Page 55: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

42

Kemudian peneliti memberikan contoh yang berkaitan dengan

kelipatan persekutuan dua bilangan. “Misalnya Rizki les matematika setiap

3 hari sekali, sedangkan Pasha les setiap 2 hari sekali. Mereka berdua les

ditempat yang sama, nah kira-kira setiap berapa hari saja mereka akan

bertemu bersama di tempat les?”. Beberapa siswa menjawab “Caranya

yaitu dengan mencari kelipatan 3 dan kelipatan 2 bu, terus dicari

kelipatannya yang sama”. Peneliti menjawab “Nah benar sekali, caranya

dengan mencari masing-masing kelipatan bilangan, lalu mencari kelipatan

yang sama dari kedua bilangan tersebut”. Kemudian peneliti meminta

beberapa siswa untuk menentukan kelipatan persekutuan dua bilangan

tersebut di depan kelas sehingga menjadi contoh bagi siswa lainnya dan

melatih keberanian siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.

“Untuk mecarinya, coba ibu minta 2 orang untuk maju ke depan kelas

menjawab soal yang tadi”. Pencontohan siswa untuk maju ke depan kelas

ini merupakan bagian dari kegiatan CTL pemodelan. Ketika peneliti

meminta siswa untuk mencontohkan cara mencari kelipatan persekutuan 2

bilangan dengan menggunakan garis bilangan, siswa yang mengacungkan

jarinya hanya sekitar 6 siswa, itu pun hanya siswa itu-itu saja yang berani

atau mau mengacungkan jarinya. Akhirnya guru memilih 2 orang siswa

diantara siswa yang tidak mengacungkan jarinya secara acak tanpa melihat

apakah si siswa tersebut memiliki kemahiran lebih atau kurang.

Selanjutnya setelah peneliti menjelaskan sekilas tentang kelipatan

persekutuan dua bilangan, untuk memperkuat pemahaman siswa, peneliti

membagikan lembar permasalahan yang berkaitan dengan materi kelipatan

persekutuan dua bilangan pada tiap kelompok. Hal ini dimaksudkan agar

siswa belajar untuk membangun pengetahuannya sendiri dan dapat bertukar

pikiran oleh temannya yang lain. Dalam pendekatan CTL, kegiatan belajar

siswa dengan menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri

pengetahuannya disebut inkuiri dan konstruktivisme. Pada saat berdiskusi

tampak ada beberapa kelompok yang sudah mulai mengerti akan

Page 56: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

43

Page 57: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

44

menyebutkan 1 bilangan saja. Sedangkan pada soal c siswa dapat menjawab

kelipatan persekutuan dari dua bilangan tersebut dengan menyebutkan

masing-masing kelipatan dari tiap bilangan. Seharusnya penyebutan

masing-masing kelipatan dilakukan untuk jawaban soal a dan b, sedangkan

jawaban soal c hanya dengan menyebutkan kelipatan persekutuan dari dua

bilangan tersebut.

Kegiatan akhir pembelajaran atau refleksi dalam CTL, yaitu dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat kepada siswa. Dalam kegiatan

tanya-jawab ini, guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaannya.

Dengan menunjuk siswa seperti itu, guru dapat melihat siswa mana saja

yang sudah paham dan belum paham terhadap materi yang telah

disampaikan. Adapun untuk tahap bertanya dalam CTL yaitu kegiatan

bertanya atau tanya jawab yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

Dan untuk tahap penilaian dalam CTL dilakukan peneliti dengan menilai

aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar

observasi dan menilai juga dari hasil belajarnya. Kemudian kegiatan

penutup dilanjutkan dengan peneliti membuat kesimpulan bersama siswa,

menyampaikan materi yang akan datang, dan menutup pembelajaran dengan

doa.

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 5 September

2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran

(2 x 35 menit) yang dimulai pada pukul 10.15 sampai dengan pukul 11.15.

Pokok bahasan yang disampaikan adalah mengidentifikasi faktor suatu

bilangan dengan menggunakan Tabel petak perkalian. Pada pertemuan

ketiga ini seluruh siswa yang hadir berjumlah 35 siswa.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,

mengkondisikan siswa, dan melakukan apersepsi dengan memberikan

pertanyaan “Jika kalian mempunyai beberapa kuntum bunga dari beberapa

jenis, bagaimana cara menyusun bunga agar tiap vas memiliki susunan dan

Page 58: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

45

jumlah yang sama?”. Setelah peneliti memberikan pertanyaan tersebut,

tidak ada satu siswa pun yang menjawabnya. Hal ini dikarenakan para siswa

baru pertama kali menerima materi yang berhubungan dengan faktor suatu

bilangan.

Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, peneliti menerapkan

pendekatan CTL dengan terlebih dahulu mengelompokkan siswa dan

mengatur posisi duduknya. Pengelompokkan siswa ini dilakukan agar siswa

dapat bertukar pikiran dengan temannya sehingga dapat menambah

pengetahuan siswa. Dalam pendekatan CTL, pengelompokkan siswa ini

disebut masyarakat belajar. Kemudian peneliti menjelaskan sekilas

mengenai konsep faktor suatu bilangan dengan menjawab soal yang tadi

diajukan dengan menggunakan tabel petak perkalian. “Sekarang ibu akan

menjelaskan bagaimana cara mencari faktor dari suatu bilangan. Pertama,

misalkan faktor dari 12, maka yang harus kalian lakukan adalah dengan

mendaftar perkalian yang mempunyai hasil 12. Kalian semua sudah hafal

perkalian kan?”, siswa menjawab “Sudah bu..”. Peneliti pun menjelaskan

cara mencari faktor dengan mendaftar perkaliannya dengan menggunakan

tabel. Penggunaan tabel ini dimaksudkan agar siswa lebih memahami

konsep faktor yang akan menjadi dasar bagi siswa dalam memahami konsep

FPB untuk pertemuan selanjutnya.

Kemudian peneliti meminta beberapa siswa untuk menentukan

faktor suatu bilangan di depan kelas sehingga menjadi contoh bagi siswa

lainnya dan melatih keberanian siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran. “Nah, seperti yang tadi sudah ibu jelaskan, maka sekarang

ibu minta 2 orang maju ke depan kelas mencari faktor dari 15 dan 18”.

Pencontohan siswa untuk maju ke depan kelas ini merupakan bagian dari

kegiatan CTL yaitu pemodelan.

Selanjutnya setelah peneliti menjelaskan sekilas tentang faktor suatu

bilangan, untuk memperkuat pemahaman siswa, peneliti membagikan

lembar permasalahan yang berkaitan dengan materi faktor suatu bilangan

Page 59: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

46

Page 60: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

47

tanya-jawab ini, guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaannya.

Dengan menunjuk siswa seperti itu, guru dapat melihat siswa mana saja

yang sudah paham dan belum paham terhadap materi yang telah

disampaikan. Adapun untuk tahap bertanya dalam CTL yaitu kegiatan

bertanya atau tanya jawab yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

Dan untuk tahap penilaian dalam CTL dilakukan peneliti dengan menilai

aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar

observasi dan menilai juga dari hasil belajarnya. Kemudian kegiatan

penutup dilanjutkan dengan peneliti membuat kesimpulan bersama siswa,

menyampaikan materi yang akan datang, dan menutup pembelajaran dengan

doa.

4) Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat ini dilaksanakan pada hari Senin, 8 September

2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran

(2 x 35 menit) yang dimulai pada pukul 07.30 sampai dengan pukul 08.40.

Pokok bahasan yang disampaikan adalah menentukan faktor persekutuan

dua bilangan. Pada pertemuan keempat ini seluruh siswa yang hadir

berjumlah 35 siswa.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,

mengkondisikan siswa, dan melakukan apersepsi dengan menanyakan

materi sebelumnya, yaitu mengenai faktor suatu bilangan. “Anak-anak,

kalian masih ingat apa saja yang kemarin kita pelajari?”, siswa menjawab

“Masih bu, kemarin kita belajar mencari faktor, lalu mengerjakan soal

faktor dengan mencari pakai tabel bu”. Selanjutnya setelah siswa

mengingat-ingat kembali materi faktor, peneliti melanjutkan ke kegiatan

inti pembelajaran, yaitu dengan menerapkan pendekatan CTL. Sebelumnya

terlebih dahulu peneliti mengelompokkan siswa dan mengatur posisi

duduknya. Pengelompokkan siswa ini dilakukan agar siswa dapat bertukar

pikiran dengan temannya sehingga dapat menambah pengetahuan siswa.

Page 61: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

48

Dalam pendekatan CTL, pengelompokkan siswa ini disebut masyarakat

belajar.

Kemudian peneliti memberikan contoh yang berkaitan dengan

faktor persekutuan dua bilangan. “Misalkan Ghea mempunyai permen 24

buah dan cokelat 18 buah, lalu Ghea ingin membagikan permen dan

cokelat tersebut kepada teman-tamannya di kelas, kira-kira permen dan

cokelat tersebut dapat dibagi rata ke berapa orang saja?”. Siswa

menjawab “Caranya dengan mencari faktor dari 24 dan 18 bu”. Peneliti

menjawab lagi “Iya benar dengan mencari faktor dari 24 dan 18, lalu

mencari faktor yang sama dari keduanya”. Kemudian peneliti meminta

2 siswa untuk menentukan faktor persekutuan dua bilangan dari soal yang

tadi diberikan di depan kelas sehingga menjadi contoh bagi siswa lainnya

dan melatih keberanian siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran. Setelah siswa menyebutkan faktor dari masing-masing

bilangan, peneliti melanjutkannya dengan menjelaskan faktor persekutuan

dari kedua bilangan tersebut. Pencontohan siswa untuk maju di depan kelas

ini merupakan bagian dari kegiatan CTL pemodelan.

Selanjutnya setelah peneliti menjelaskan sekilas tentang faktor

persekutuan dua bilangan, untuk memperkuat pemahaman siswa, peneliti

membagikan lembar permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan

materi faktor persekutuan dua bilangan pada tiap kelompok. Hal ini

dimaksudkan agar siswa balajar untuk membangun pengetahuannya sendiri

dan dapat bertukar pikiran oleh temannya yang lain. Dalam pendekatan

CTL, kegiatan belajar siswa dengan menemukan sendiri dan

mengkonstruksi sendiri pengetahuannya disebut inkuiri dan konstruktivisme.

Setelah siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya, peneliti meminta

perwakilan siswa untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas.

Selama perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya, peneliti

memberikan arahan dan koreksi jika terjadi kesalahan pada penjelasan

siswa.

Page 62: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

49

Page 63: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

50

Page 64: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

51

menilai juga dari hasil belajarnya. Kemudian kegiatan penutup dilanjutkan

dengan peneliti membuat kesimpulan bersama siswa, menyampaikan materi

yang akan datang, dan menutup pembelajaran dengan doa.

c. Tahap Observasi (Pengamatan)

Tahap pengamatan ini dilakukan pada setiap pertemuan oleh observer

yang merupakan guru matematika kelas IV. Pengamatan ini juga dilakukan

bersamaan dengan tahap pelaksanaan pembelajaran. Berikut dijelaskan hasil

observasi guru dan aktivitas siswa selama 1 siklus sebanyak 4 pertemuan.

Agar lebih efisien, untuk tabel observasi guru pada setiap pertemuan, dapat

dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini dengan keterangan yang akan dijelaskan

deskripsinya pada tiap pertemuan. Begitu pula dengan hasil observasi

aktivitas siswa, untuk kelengkapan hasil observasi di tiap pertemuannya dapat

dilihat pada lampiran. Sedangkan pada bagian ini hanya dituliskan

rekapitulasinya saja.

Tabel 4.1

Observasi Guru Untuk Setiap Pertemuan

No. Aspek Yang Diamati SB B C K

1. Melakukan pengkondisian kelas

2. Mengajukan pertanyaan/apersepsi

3. Memberikan penjelasan tentang

kompetensi yang hendak dicapai

4. Memberikan penjelasan materi

pelajaran secara lengkap

5. Mengajak siswa untuk melakukan

kegiatan belajar dengan menemukan

sendiri dan mengonstruksi sendiri

pengetahuannya (inkuiri dan

konstruktivisme)

6. Mengembangkan sifat ingin tahu

siswa dengan memunculkan

pertanyaan-pertanyaan (bertanya)

7. Membagi siswa ke dalam beberapa

kelompok (masyarakat belajar)

8. Memberikan tugas atau latihan kepada

siswa

9. Menggunakan media dan / alat peraga

(pemodelan dalam CTL)

Page 65: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

52

10. Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya maupun

menyampaikan pendapat

11. Memberikan respon terhadap

pertanyaan dan jawaban siswa

12. Kesesuaian waktu antara yang tertera

pada RPP dan pelaksanannya

13. Kesesuaian media dan / alat peraga

dengan materi dan strategi

14. Ketepatan penggunaan bahasa yang

sesuai dengan perkembangan peserta

didik

15. Mengajak siswa untuk melakukan

refleksi atau konfirmasi terhadap

materi yang telah disampaikan

(refleksi)

16. Membuat kesimpulan bersama siswa

17. Melakukan penilaian

Tabel 4.2

Rekapitulasi Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus I

No. Aspek Yang

Diamati

Siklus I Rata-

rata 1 2 3 4

1. Siswa

memperhatikan

gambar maupun

demonstrasi yang

ditampilkan pada

saat pembelajaran

(visual activities)

71,42 77,14 77,14 80 76,42

2. Siswa

mendengarkan atau

memperhatikan

penjelasan guru

(listening activities)

80 85,71 85,71 85,71 84,28

3. Siswa mengerjakan

tugas / latihan yang

diberikan oleh guru

(writing activities)

91,42 94,28 94,28 97,14 94,28

4. Siswa mencatat hal-

hal penting atau

menyalin materi

yang disampaikan

42,85 45,71 40 42,85 42,85

Page 66: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

53

(writing activities)

5. Siswa membuat

garis bilangan

dalam menentukan

kelipatan suatu

bilangan (drawing

activities)

74,28 85,71 - - 79,99

6. Siswa membuat

tabel petak

perkalian dalam

menentukan faktor

suatu bilangan

(drawing activities)

- - 68,57 57,14 62,85

7. Siswa bertanya,

menyanggah,

maupun

memberikan

pendapat pada saat

kegiatan

pembelajaran

berlangsung (oral

activities)

28,57 34,28 34,28 34,28 32,85

8. Siswa menjelaskan

jawaban atau

mempresentasikan

hasil diskusi di

depan kelas (oral

activities)

33,33 33,33 50 66,67 45,83

9. Siswa terlihat

antusias dan

semangat dalam

pembelajaran

(emotional

activities)

74,28 85,71 91,42 94,28 86,42

Rata-rata persentase tiap

pertemuan

58,62 67,73 67,67 69,75

Rata-rata persentase siklus

I

= 65,94

Rata-rata persentase

aktivitas siswa di tiap

aspek

= 67,30

Page 67: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

54

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 1 September 2014,

observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan

informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.

Berdasarkan tabel observasi aktivitas mengajar guru di atas, hasil

observasi yang telah dilakukan oleh observer menyatakan bahwa peneliti

sudah melaksanakan semua aktivitas mengajar sesuai dengan aspek-aspek

yang tertulis tersebut, tetapi untuk aspek mengajak siswa melakukan kegiatan

belajar dengan menemukan sendiri harus ditingkatkan lagi, sebab pada

pertemuan pertama ini peneliti ingin memperkenalkan kepada siswa

bagaimana cara mengkonstruksi sendiri pengetahuannya sehingga peneliti

masih membantu siswa dalam hal tersebut. Peneliti masih membantu siswa

dengan menjelaskan terlebih dahulu secara singkat.

Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas belajar siswa pada Tabel

4.2, dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama ini

untuk beberapa aktivitas sudah menunjukkan kategori baik, tetapi untuk

aktivitas mencatat hal-hal penting (writing activities) dan aktivitas dalam

bertanya, berpendapat, maupun presentasi (oral activities) masih perlu

ditingkatkan lagi. Dan dapat dilihat pula bahwa persentase rata-rata aktivitas

siswa pada pertemuan pertama ini masih dalam kategori kurang.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 4 September 2014,

observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan

informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.

Merujuk pada Tabel 4.1 yaitu tabel observasi aktivitas mengajar guru,

peneliti sudah melaksanakan semua aktivitas mengajar sesuai dengan aspek-

aspek yang tertulis tersebut, tetapi untuk aspek kesesuaian waktu yang tertera

pada RPP dengan pelaksanannya masih perlu ditingkatkan lagi. Sebab, pada

Page 68: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

55

pertemuan kedua ini peneliti kurang memperhatikan antara pembagian waktu

pada saat pelaksanaan kegiatan inti dengan pelaksanaan kegiatan penutup.

Sehingga diakhir kegiatan penutup, guru melakukan konfirmasi atau refleksi

tidak dengan maksimal. Hanya 3 siswa saja yang berpartisipasi dalam

menjawab pertanyaan lisan.

Selanjutnya untuk hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan

kedua ini sama seperti penjelasan sebelumnya, dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas belajar siswa tersebut, dapat dilihat

bahwa aktivitas belajar siswa pada pertemuan kedua ini untuk beberapa

aktivitas sudah menunjukkan kategori baik, karena terlihat terjadi peningkatan

persentase dibeberapa aspek. Tetapi masih dalam masalah yang sama seperti

pada pertemuan pertama, untuk aktivitas mencatat hal-hal penting (writing

activities) dan aktivitas dalam bertanya, berpendapat, maupun presentasi (oral

activities) masih perlu ditingkatkan lagi walaupun sudah terjadi kenaikan

beberapa persen. Karena dapat dilihat pula pada persentase rata-rata aktivitas

siswa di pertemuan kedua ini masih termasuk ke dalam kategori cukup.

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 5 September

2014, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan

selanjutnya. Merujuk pada Tabel 4.1 yaitu tabel observasi aktivitas mengajar

guru, peneliti sudah melaksanakan semua aktivitas mengajar sesuai dengan

aspek-aspek yang tertulis tersebut, tetapi untuk beberapa aspek yang tidak

tertulis seperti terlalu cepatnya tempo dalam menjelaskan materi menjadi

salah satu kekurangan peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran.

Selanjutnya untuk hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan

ketiga ini seperti yang tertera pada Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa aktivitas

belajar siswa pada pertemuan ketiga ini untuk beberapa aktivitas sudah

menunjukkan kategori baik, karena terlihat terjadi peningkatan persentase

Page 69: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

56

dibeberapa aspek. Tetapi masih dalam masalah yang sama seperti pada

pertemuan sebelumnya, untuk aktivitas mencatat hal-hal penting (writing

activities) dan aktivitas dalam bertanya, berpendapat, maupun presentasi (oral

activities) masih perlu ditingkatkan lagi walaupun sudah terjadi kenaikan

beberapa persen. Karena dapat dilihat pula pada persentase rata-rata aktivitas

siswa di pertemuan ketiga ini juga masih termasuk ke dalam kategori cukup.

4) Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat ini dilaksanakan pada hari Senin, 8 September

2014, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan

selanjutnya.

Merujuk pada Tabel 4.1 yaitu tabel observasi aktivitas mengajar guru,

peneliti sudah melaksanakan semua aktivitas mengajar sesuai dengan aspek-

aspek yang tertulis tersebut, tetapi untuk aspek penggunaan media atau

pemodelan harus lebih ditingkatkan lagi. Harus lebih melibatkan partisipasi

siswa dalam penggunaan media dan harus ditambah lagi medianya sehingga

tidak hanya 2 atau 3 orang siswa yang meragakan di depan kelas.

Selanjutnya untuk hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan

keempat ini seperti yang tertera pada Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa aktivitas

belajar siswa pada pertemuan keempat ini untuk beberapa aktivitas sudah

menunjukkan kategori baik, karena terlihat terjadi peningkatan persentase

rata-rata aktivitas dari 8 aspek penilaian tersebut. Dapat dilihat bahwa pada

aspek mengerjakan tugas atau latihan hampir semua siswa ikut berpartisipasi.

Jika sebelumnya ada beberapa siswa yang curang dengan tidak

mengumpulkan lembar jawabannya, maka pada pertemuan keempat ini hanya

1 siswa yang masih seperti itu. Jadi apabila dilihat dari rata-rata persentase

aktivitas siswa di pertemuan keempat ini juga masih termasuk ke dalam

kategori cukup.

Page 70: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

57

Adapun penilaian pembelajaran siklus I dilaksanakan untuk mengukur

apakah ada keterkaitan antara keaktifan siswa dengan hasil belajarnya. Selain

itu, yang paling utama penilaian tersebut berguna untuk mengukur

ketercapaian indikator pembelajaran yang telah dilaksanakan selama I siklus

ini. Tes akhir siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 11 September 2014.

Pada tes akhir siklus I ini seluruh siswa kelas IV hadir dengan jumlah

35 siswa. Hasil penilaian pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada

Tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus I

No. Hasil Tes Nilai

1. Nilai Terendah 10

2. Nilai Tertinggi 100

3. Nilai Rata-rata 65,75

Berdasarkan tabel penilaian hasil belajar siswa pada siklus I di atas

diperoleh rata-rata nilai siswa 65,75. Dengan nilai tertinggi 100 dan nilai

terendah 10. Untuk lebih lengkapnya data semua hasil nilai siswa dapat dilihat

pada lampiran.

d. Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh melalui lembar observasi aktivitas

mengajar guru dan aktivitas belajar siswa, serta hasil penilaian keterampilan

menyimak pada siklus I, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Guru

a) Belum maksimal dalam menerapkan pembelajaran dengan kegiatan

belajar mengajak siswa menemukan sendiri dan mengkonstruksi

pengetahuannya (inkuiri dan konstruktivisme).

b) Kurangnya penyesuaian waktu yang tertera pada RPP dengan

pelaksanaannya.

c) Terlalu cepatnya tempo berbicara dalam menjelaskan materi.

Page 71: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

58

d) Belum maksimal dalam menggunakan media atau pemodelan.

2) Siswa

a) Masih banyak yang tidak terlibat dalam aktivitas menulis (writing

activities) dalam hal mencatat atau menyalin materi yang disampaikan.

b) Masih banyak yang belum berani terlibat dalam aktivitas berbicara (oral

activities) dalam hal bertanya, menyanggah, maupun memberikan

pendapat pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

c) Belum bertanggungjawab ketika mengerjakan tugas kelompok, sehingga

masih menghandalkan temannya yang pintar saja.

d) Belum terlibat dalam penggunaan media atau pemodelan.

e) Beberapa siswa masih sulit diatur dan suka mengganggu temannya yang

sedang serius belajar.

Berdasarkan hasil penilaian dari 35 siswa yang mengikuti tes akhir

siklus I mencapai rata-rata nilai 65,75. Hal ini berarti kegiatan pembelajaran

siklus I belum maksimal, dan masih perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

Sebab belum sesuai dengan hasil intervensi tindakan yang diharapkan.

Berdasarkan temuan kegiatan pembelajaran dan penilaian pada siklus

I, maka peneliti berencana melakukan perbaikan-perbaikan pada kegiatan

pembelajaran siklus II. Rencana perbaikan tersebut antara lain:

1) Memaksimalkan kegiatan inkuiri dan konstruktivisme pada proses

pembelajaran dengan memberikan siswa lembar permasalahan terlebih

dahulu baru peneliti menjelaskan materi.

2) Menyesuaikan waktu yang tertera pada RPP dengan pelaksanaannya yaitu

dengan mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.

3) Memperbaiki tempo agar tidak terlalu cepat atau terlalu lambat ketika

menjelaskan materi.

4) Memaksimalkan dalam penggunaan media atau pemodelan dengan

menambah media yang digunakan dan mengajak siswa ikut serta.

5) Membiasakan siswa dalam aktivitas menulis (writing activities) dengan

menasehati dan memantaunya setiap kali diminta untuk mencatat.

Page 72: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

59

6) Menumbuhkan keberanian siswa dalam aktivitas berbicara (oral activities)

dengan memotivasinya.

7) Menasehati siswa yang tidak bertanggungjawab saat diskusi agar tidak

menghandalkan salah satu temannya saja.

8) Mengatur siswa yang gaduh dan tidak disiplin pada saat proses

pembelajaran dengan memberikan sanksi apabila sudah terlalu melampaui

batas.

3. Penelitian Siklus II

Tindakan pembelajaran siklus II merupakan tindakan lanjutan

berdasarkan hasil refleksi pada tindakan pembelajaran siklus I. Kegiatan

penelitian pada siklus II dilaksanakan empat kali pertemuan, setiap

pertemuannya 2x35 menit (2 jam pembelajaran). Adapun tahap tindakan

pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan siklus II ini dimulai dengan menyiapkan instrumen

pembelajaran yang dibuat sendiri oleh peneliti, seperti membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi FPB dan KPK,

mempersiapkan LKS sebagai alat evaluasi, media atau alat peraga yang akan

digunakan sebagai pembantu dalam menyampaikan materi, dan

mempersiapkan instrumen penelitian seperti lembar observasi guru dan siswa

sebagai acuan pedoman penilaian aktivitas guru dan siswa selama proses

pembelajaran.

Target yang ingin dicapai pada siklus II ini adalah aktivitas mengajar

guru dan aktivitas belajar siswa semakin baik dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan CTL dan hasil belajarnya pun semakin

meningkat. Dengan begitu dapat dikatakan jika aktivitas siswanya meningkat,

maka hasil belajarnya pun akan meningkat menjadi semakin baik.

Page 73: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

60

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pertemuan Kelima

Pertemuan kelima ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 12 September

2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran

(2 x 35 menit) yang dimulai pada pukul 10.15 sampai dengan pukul 11.25.

Pokok bahasan yang disampaikan adalah menentukan KPK dari dua bilangan.

Pada pertemuan kelima ini seluruh siswa yang hadir berjumlah 35 siswa.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,

mengkondisikan siswa, dan melakukan apersepsi dengan mengajukan

pertanyaan “Jika bel A berbunyi tiap 9 detik, bel B berbunyi setiap 5 detik,

pada detik ke berapa kedua bel akan berbunyi bersama untuk pertama

kalinya?”. Siswa menjawab “Cari kelipatan persekutuannya bu”, ada juga

yang menjawab “Tinggal dikaliin aja bu 9 sama 5 nya, kan nanti ketemu tuh

yang samanya”. Peneliti menjawab “Nah untuk lebih jelasnya akan ibu

jelaskan, untuk itu kalian perhatikan penjelasan ibu ya anak-anak”.

Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, peneliti menerapkan pendekatan CTL

dengan terlebih dahulu mengelompokkan siswa dan mengatur posisi

duduknya. Pengelompokkan siswa ini dilakukan agar siswa dapat bertukar

pikiran dengan temannya sehingga dapat menambah pengetahuan siswa.

Dalam pendekatan CTL, pengelompokkan siswa ini disebut masyarakat

belajar.

Setelah itu, peneliti menjelaskan kepada siswa “Baik anak-anak,

materi yang kita pelajari hari ini masih berhubungan dengan materi kelipatan

yang sebelumnya, untuk itu coba ibu minta perwakilan dari kalian untuk

menuliskan kelipatan 5 dan 9 di depan kelas”. Kemudian perwakilan siswa

pun maju ke depan kelas, hal ini dilakukan oleh peneliti agar siswa tersebut

menjadi contoh bagi siswa lainnya dan melatih keberanian siswa untuk

berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Pencontohan siswa untuk maju di

depan kelas ini merupakan bagian dari kegiatan CTL pemodelan. Lalu peneliti

pun menjelaskan KPK dari 5 dan 9 setelah perwakilan siswa menuliskan

Page 74: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

61

Page 75: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

62

Page 76: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

63

malah menyebutkan angka yang seharusnya dicari KPK nya. Untuk jawaban

siswa yang benar dapat dilihat pada gambar yang berada di sisi kanan. Pada

gambar tersebut terlihat siswa menyebutkan kelipatan dari masing-masing

bilangan pada soal a dan b, serta untuk soal d siswa menyebutkan KPK nya.

Kegiatan akhir pembelajaran atau refleksi dalam CTL, yaitu dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat kepada siswa. Dalam kegiatan

tanya-jawab ini, guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaannya.

Dengan menunjuk siswa seperti itu, guru dapat melihat siswa mana saja yang

sudah paham dan belum paham terhadap materi yang telah disampaikan.

Adapun untuk tahap bertanya dalam CTL yaitu kegiatan bertanya atau tanya

jawab yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Dan untuk tahap

penilaian dalam CTL dilakukan peneliti dengan menilai aktivitas siswa

selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan

menilai juga dari hasil belajarnya. Kemudian kegiatan penutup dilanjutkan

dengan peneliti membuat kesimpulan bersama siswa, menyampaikan materi

yang akan datang, dan menutup pembelajaran dengan doa.

2) Pertemuan Keenam

Pertemuan keenam ini dilaksanakan pada hari Senin, 15 September

2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran

(2 x 35 menit) yang dimulai pada pukul 07.30 sampai dengan pukul 08.40.

Pokok bahasan yang disampaikan adalah menentukan FPB dari dua bilangan.

Pada pertemuan keenam ini seluruh siswa yang hadir berjumlah 35 siswa.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,

melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Peneliti bertanya kepada

siswa “Misalkan kita mempunyai jeruk 12 buah dan rambutan 18 buah.

Kedua buah tersebut akan dibagi sama banyak kepada beberapa orang, maka

berapa jumlah maksimal yang didapatkan oleh tiap orangnya?”. Ada siswa

yang menjawab “Ah itu mah gampang bu, itu kan sama kaya yang kemarin ya

bu?dicari faktor persekutuanya kan bu?”. Peneliti menjawab “Ya benar salah

satu caranya kita harus mencari faktor dari masing-masing angka terlebih

Page 77: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

64

dahulu”. Ada siswa yang menjawab lagi “Bu, kok belajarnya sama lagi yang

kaya kemarin? Tadi kata ibu mau belajar yang baru”. Peneliti menjawab lagi

“Nah iya baik anak-anak, pelajaran hari ini memang berbeda dengan yang

kemarin, tetapi memang masih ada kaitannya dengan materi yang

sebelumnya, kalian masih ingat kan tentang faktor dan faktor persekutuan?”.

Serempak siswa menjawab “Ooh masih lanjutannya ya bu..iya masih ingat

bu, kirain sama aja bu dengan yang kemarin”. Selanjutnya kegiatan inti

pembelajaran, peneliti menerapkan pendekatan CTL dengan terlebih dahulu

mengelompokkan siswa dan mengatur posisi duduknya. Pengelompokkan

siswa ini dilakukan agar siswa dapat bertukar pikiran dengan temannya

sehingga dapat menambah pengetahuan siswa. Dalam pendekatan CTL,

pengelompokkan siswa ini disebut masyarakat belajar. Setelah itu, untuk

melatih siswa agar terbiasa dalam kegiatan inkuiri dan konstruktivisme, guru

meminta siswa untuk mendiskusikan lembar permasalahan bersama teman

sekelompoknya.

Pada saat berdiskusi, siswa terlihat agak kebingungan dalam

menjawab soal sebab peneliti tidak menjelaskan sekilas terlebih dahulu, tetapi

langsung meminta siswa mengerjakan lembar permasalahan bersama

kelompoknya. Ada beberapa siswa yang bertanya kepada peneliti, tetapi

peneliti sengaja tidak memberikan jawabannya langsung agar siswa terlebih

dahulu mau mendiskusikannya dengan kelompok. Hal ini juga dimaksudkan

agar siswa belajar untuk menemukan dan mengkonstruksi sendiri

pengetahuannya. Dalam CTL, kegiatan ini disebut inkuiri dan

konstruktivisme. Setelah siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya,

peneliti meminta perwakilan siswa untuk membacakan hasil diskusinya di

depan kelas. Selama perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya, peneliti

memberikan arahan dan koreksi jika terjadi kesalahan pada penjelasan siswa.

Setelah perwakilan siswa dari tiap kelompok membacakan hasil

diskusinya, barulah guru menjelaskan kepada siswa tentang konsep FPB dan

juga menjelaskan cara mencari FPB dari dua bilangan dapat dilakukan dengan

Page 78: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

65

Page 79: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

66

penilaian dalam CTL dilakukan peneliti dengan menilai aktivitas siswa

selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan

menilai juga dari hasil belajarnya. Kemudian kegiatan penutup dilanjutkan

dengan peneliti membuat kesimpulan bersama siswa, menyampaikan materi

yang akan datang, dan menutup pembelajaran dengan doa.

3) Pertemuan Ketujuh

Pertemuan ketujuh ini dilaksanakan pada hari Kamis, 18 September

2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran

(2 x 35 menit) yang dimulai pada pukul 08.40 sampai dengan pukul 09.50.

Pokok bahasan yang disampaikan adalah pemecahan masalah yang berkaitan

dengan KPK. Pada pertemuan ketujuh ini seluruh siswa yang hadir berjumlah

35 siswa.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,

melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Selanjutnya kegiatan inti

pembelajaran, peneliti menerapkan pendekatan CTL dengan terlebih dahulu

mengelompokkan siswa dan mengatur posisi duduknya. Pengelompokkan

siswa ini dilakukan agar siswa dapat bertukar pikiran dengan temannya

sehingga dapat menambah pengetahuan siswa. Dalam CTL, pengelompokkan

siswa ini disebut masyarakat belajar. Setelah itu, untuk melatih siswa agar

terbiasa dalam kegiatan inkuiri dan konstruktivisme, guru meminta siswa

untuk mendiskusikan lembar permasalahan bersama teman sekelompoknya.

Pada saat diskusi kelompok, siswa sudah tidak asing lagi dengan

bentuk soal yang diberikan, sebab soal tersebut merupakan lanjutan dari

pemahaman siswa tentang materi KPK. Jadi, siswa terlihat lebih teratur dan

serius dalam berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Kegiatan siswa

berdiskusi bersama teman sekelompoknya dimaksudkan agar siswa dapat

menemukan dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Dalam CTL,

kegiatan ini disebut inkuiri dan konstruktivisme. Setelah siswa berdiskusi

dengan teman sekelompoknya, peneliti meminta perwakilan siswa untuk

membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Selama perwakilan siswa

Page 80: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

67

Page 81: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

68

Kegiatan akhir pembelajaran atau refleksi dalam CTL, yaitu dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat kepada siswa. Dalam kegiatan

tanya-jawab ini, guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaannya.

Dengan menunjuk siswa seperti itu, guru dapat melihat siswa mana saja yang

sudah paham dan belum paham terhadap materi yang telah disampaikan.

Adapun untuk tahap bertanya dalam CTL yaitu kegiatan bertanya atau tanya

jawab yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Dan untuk tahap

penilaian dalam CTL dilakukan peneliti dengan menilai aktivitas siswa

selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan

menilai juga dari hasil belajarnya. Kemudian kegiatan penutup dilanjutkan

dengan peneliti membuat kesimpulan bersama siswa, menyampaikan materi

yang akan datang, dan menutup pembelajaran dengan doa.

4) Pertemuan Kedelapan

Pertemuan kedelapan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 19 September

2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran

(2 x 35 menit) yang dimulai pada pukul 10.15 sampai dengan pukul 11.25.

Pokok bahasan yang disampaikan adalah pemecahan masalah yang berkaitan

dengan FPB. Pada pertemuan kedelapan ini seluruh siswa yang hadir

berjumlah 35 siswa.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,

melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Peneliti bertanya “Baik

anak-anak, apakah kalian masih ingat tentang pelajaran yang lalu mengenai

FPB?”. Siswa serempak menjawab “Iya bu…masih ingat kok kita”. Peneliti

berbicara lagi “Bagus kalau begitu, berarti kalau kalian masih ingat sekarang

langsung mengerjakan latihan yaa bersama kelompok kalian, supaya kalian

bisa mengingat-ingat kembali materi FPB itu”. Siswa menjawab “Iya bu…”.

Tapi ada juga siswa yang menjawab “Yah ibu..udah lupa-lupa dikit bu”.

Peneliti menanggapi “Nah justru itu, ibu sengaja membuat kalian kerja

kelompok, agar kalian dapat bertukar pikiran dengan teman kalian, yang

sudah paham bisa menjelaskan ke yang belum paham, mudah bukan?”.

Page 82: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

69

Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, peneliti menerapkan pendekatan CTL

dengan terlebih dahulu mengelompokkan siswa dan mengatur posisi

duduknya. Pengelompokkan siswa ini dilakukan agar siswa dapat bertukar

pikiran dengan temannya sehingga dapat menambah pengetahuan siswa.

Dalam CTL, pengelompokkan siswa ini disebut masyarakat belajar.

Setelah itu, untuk melatih siswa agar terbiasa dalam kegiatan inkuiri

dan konstruktivisme, guru meminta siswa untuk mendiskusikan lembar

permasalahan bersama teman sekelompoknya. Melalui kegiatan diskusi ini

diharapkan siswa dapat menemukan dan mengkonstruksi sendiri

pengetahuannya. Sama seperti pertemuan sebelumnya, pada saat diskusi

kelompok siswa sudah mulai terbiasa dan tidak asing dengan soal yang

diberikan. Sebab soal yang diberikan masih berhubungan dengan konsep FPB

yang telah dipelajari sebelumnya. Setelah siswa berdiskusi dengan teman

sekelompoknya, peneliti meminta perwakilan siswa untuk membacakan hasil

diskusinya di depan kelas. Selama perwakilan siswa membacakan hasil

diskusinya, peneliti memberikan arahan dan koreksi jika terjadi kesalahan

pada penjelasan siswa.

Setelah perwakilan siswa dari tiap kelompok membacakan hasil

diskusinya, barulah guru menjelaskan kepada siswa tentang cara

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan FPB. Peneliti berkata:

“Bagaimana anak-anak, sudah mengerti kan cara menjawab soalnya? Jadi,

sama saja seperti kemarin, kalian cermati terlebih dahulu soalnya, baru deh

kalian cari faktor dari masing-masing bilangan dan mencari faktor

persekutuannya yang paling besar. Jika kalian sudah paham, sekarang coba

ibu minta perwakilan 2 orang untuk mengerjakan soal di depan kelas”. Lalu

setelah itu guru meminta perwakilan siswa mengerjakan contoh soal di depan

kelas agar menjadi contoh bagi siswa yang lain. Kemudian beberapa siswa

mengacungkan jarinya dan guru memilih 2 orang diantaranya. Pencontohan

siswa untuk maju di depan kelas ini merupakan bagian dari kegiatan CTL

pemodelan.

Page 83: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

70

Pada pertemuan kedelapan ini siswa sudah tertib dan teratur sebab

sudah terbiasa dengan pendekatan yang dipakai guru dalam pembelajaran.

Partisipasi siswa pun menjadi lebih meningkat dan rata-rata dari semua aspek

aktivitas pun sudah hampir terlaksana dengan sempurna. Kegiatan akhir

pembelajaran atau refleksi dalam CTL, yaitu dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan singkat kepada siswa. Dalam kegiatan tanya-jawab ini, guru

menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaannya. Dengan menunjuk siswa

seperti itu, guru dapat melihat siswa mana saja yang sudah paham dan belum

paham terhadap materi yang telah disampaikan. Adapun untuk tahap bertanya

dalam CTL yaitu kegiatan bertanya atau tanya jawab yang terjadi selama

pembelajaran berlangsung. Dan untuk tahap penilaian dalam CTL dilakukan

peneliti dengan menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi dan menilai juga dari hasil belajarnya.

Kemudian kegiatan penutup dilanjutkan dengan peneliti membuat kesimpulan

bersama siswa, menyampaikan materi yang akan datang, dan menutup

pembelajaran dengan doa.

c. Tahap Observasi/Pengamatan

Tahap pengamatan pada siklus II ini dilakukan bersamaan dengan

tahap pelaksanaan pembelajaran. Tahap pengamatan ini dilakukan pada setiap

pertemuan oleh observer yang merupakan teman sejawat peneliti. Seperti pada

siklus I, agar lebih efisien, untuk tabel observasi guru pada setiap pertemuan,

dapat dilihat pada Tabel 4.1 dengan keterangan yang akan dijelaskan

deskripsinya pada setiap pertemuan. Begitu pula dengan hasil observasi

aktivitas siswa, untuk kelengkapan hasil observasi di tiap pertemuannya dapat

dilihat pada lampiran. Sedangkan pada bagian ini hanya dituliskan

rekapitulasinya saja.

Page 84: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

71

Tabel 4.4

Rekapitulasi Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus II

No. Aspek Yang

Diamati

Siklus II Rata-

rata 5 6 7 8

1. Siswa

memperhatikan

gambar maupun

demonstrasi yang

ditampilkan pada

saat pembelajaran

(visual activities)

91,42 91,42 91,42 100 93,56

2. Siswa

mendengarkan atau

memperhatikan

penjelasan guru

(listening activities)

94,28 94,28 94,28 100 95,71

3. Siswa mengerjakan

tugas / latihan yang

diberikan oleh guru

(writing activities)

100 100 100 100 100

4. Siswa mencatat hal-

hal penting atau

menyalin materi

yang disampaikan

(writing activities)

51,42 57,14 71,42 80 64,99

5. Siswa membuat

garis bilangan dalam

menentukan

kelipatan suatu

bilangan (drawing

activities)

68,57 - 74,28 - 71,42

6. Siswa membuat

tabel petak perkalian

dalam menentukan

faktorsuatu bilangan

(drawing activities)

- 68,57 - 80 74,28

7. Siswa bertanya,

menyanggah,

maupun memberikan

pendapat pada saat

kegiatan

pembelajaran

berlangsung (oral

activities)

42,85 65,71 65,71 65,71 59,99

Page 85: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

72

8. Siswa menjelaskan

jawaban atau

mempresentasikan

hasil diskusi di

depan kelas (oral

activities)

100 100 100 100 100

9. Siswa terlihat

antusias dan

semangat dalam

pembelajaran

(emotional

activities)

97,14 100 100 100 99,28

Rata-rata persentase tiap

pertemuan

80,71 84,64 87,13 88,92

Rata-rata persentase siklus

II

Rata-rata persentase

aktivitas siswa pada tiap

aspek

1) Pertemuan Kelima

Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Jum’at, 12 September 2014,

observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan

informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.

Seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, merujuk pada Tabel 4.1

yaitu tabel observasi aktivitas mengajar guru, bahwa aktivitas mengajar guru

pada pertemuan kelima dalam siklus II ini semua aspek yang diamati sudah

menunjukkan kategori baik. Terutama untuk aspek mengajak siswa untuk

melakukan kegiatan belajar dengan inkuiri dan konstruktivisme.

Selanjutnya untuk hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan

kelima ini seperti yang tertera pada Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa aktivitas

belajar siswa pada pertemuan kelima ini rata-rata aktivitas sudah

menunjukkan kategori baik, karena terlihat terjadi peningkatan persentase

dibeberapa aspek. Untuk aktivitas mencatat hal-hal penting (writing

activities) dan aktivitas dalam bertanya, berpendapat, maupun presentasi (oral

Page 86: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

73

activities) juga sudah terjadi kenaikan beberapa persen tetapi harus lebih

ditingkatkan lagi sebab aspek tersebut belum mencapai 60 %. Dan dapat

dilihat pula pada persentase rata-rata aktivitas siswa di pertemuan kelima ini

sudah mencapai pada kategori baik.

2) Pertemuan Keenam

Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Senin, 15 September 2014,

observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan

informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.

Merujuk pada tabel 4.1 yaitu tabel observasi aktivitas mengajar guru,

bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan keenam dalam siklus II ini

semua aspek yang diamati sudah menunjukkan kategori baik. Terutama untuk

aspek mengajak siswa untuk melakukan kegiatan belajar dengan inkuiri dan

konstruktivisme, pengucapan intonasi yang tidak terlalu cepat atau lambat

ketika menjelaskan materi, dan penggunaan media dengan melibatkan siswa.

Selanjutnya untuk hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan

keenam ini seperti yang tertera pada Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa aktivitas

belajar siswa pada pertemuan keenam ini rata-rata aktivitas sudah

menunjukkan kategori baik, karena terlihat terjadi peningkatan persentase

dibeberapa aspek. Terlihat pada Tabel 4.4, rata-rata aktivitas siswa sudah

mencapai persentase 60% hanya masih ada 1 aktivitas yang belum mencapai

60% yaitu aktivitas mencatat hal-hal penting atau menyalin materi yang

disampaikan. Aktivitas tersebut belum mencapai 60% sebab masih ada

beberapa siswa yang malas untuk mencatat ketika guru menjelaskan. Dan

dapat dilihat pula pada persentase rata-rata aktivitas siswa dari pertemuan

kelima hingga pertemuan keenam ini aktivitas siswa dapat dikatakan sudah

mulai konsisten, yaitu bertahan pada kategori baik.

3) Pertemuan Ketujuh

Pertemuan ketujuh dilaksanakan pada hari Kamis, 18 September 2014,

observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa selama

Page 87: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

74

proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan

informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.

Merujuk pada Tabel 4.1 yaitu tabel observasi aktivitas mengajar guru,

bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan ketujuh dalam siklus II ini

semua aspek yang diamati sudah menunjukkan kategori baik. Jadi, dapat

dikatakan peneliti sudah mulai konsisten dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

Selanjutnya untuk hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan

ketujuh ini seperti yang tertera pada Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa aktivitas

belajar siswa pada pertemuan ketujuh ini rata-rata aktivitas sudah

menunjukkan kategori baik, karena terlihat terjadi peningkatan persentase

dibeberapa aspek. Terlihat pada Tabel 4.4, rata-rata aktivitas siswa sudah

mencapai persentase 60%. Dan dapat dilihat pula pada persentase rata-rata

aktivitas siswa di pertemuan ketujuh ini juga masih tetap bertahan pada

kategori baik.

4) Pertemuan Kedelapan

Pertemuan kedelapan dilaksanakan pada hari Jum’at, 19 September

2014, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan

selanjutnya.

Merujuk pada Tabel 4.1 yaitu tabel observasi aktivitas mengajar guru,

bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan terakhir dalam siklus II ini

semua aspek yang diamati sudah menunjukkan kategori baik. Jadi, dapat

dikatakan peneliti sudah mulai konsisten dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

Selanjutnya untuk hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan

kedelapan ini seperti yang tertera pada Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa aktivitas

belajar siswa pada pertemuan terakhir ini rata-rata aktivitas sudah

menunjukkan kategori baik, karena terlihat terjadi peningkatan persentase

Page 88: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

75

dibeberapa aspek. Terlihat pada Tabel 4.4, rata-rata aktivitas siswa pada tiap

aspek sudah mencapai persentase 60%. Dan dapat dilihat pula pada persentase

rata-rata aktivitas siswa di pertemuan kedelapan ini juga masih tetap bertahan

pada kategori baik.

Adapun penilaian pembelajaran siklus II dilaksanakan untuk

mengukur ketercapaian indikator pembelajaran yang telah dilaksanakan

selama II siklus ini. Selain itu juga peneliti ingin mengetahui apakah ada

keterkaitan antara keaktifan siswa dengan hasil belajarnya. Tes akhir siklus II

dilaksanakan pada hari Senin, 22 September 2014. Pada tes akhir siklus II ini

seluruh siswa kelas IV hadir dengan jumlah 35 siswa. Hasil penilaian

pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus II

No. Hasil Tes Nilai

1. Nilai Terendah 25

2. Nilai Tertinggi 100

3. Nilai Rata-rata 71,06

Berdasarkan tabel penilaian hasil belajar siswa pada siklus II di atas

diperoleh rata-rata nilai siswa 71,06. Dengan nilai tertinggi 100 dan nilai

terendah 25. Untuk lebih lengkapnya data semua hasil nilai siswa dapat dilihat

pada lampiran.

d. Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh melalui lembar observasi guru dan

siswa pada siklus II, maka dapat dijelaskan bahwa proses pembelajaran

selama siklus II ini sudah berjalan dengan baik, penerapan pendekatan CTL

pada semua tahapan dan langkah-langkah pembelajarannya sudah

dilaksanakan dengan baik. Sebab persentase aktivitas siswa yang sebelumnya

kurang menjadi baik pada akhir siklus II ini. Begitu juga dengan hasil tes

Page 89: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

76

siswa, pada siklus II ini sudah menunjukkan peningkatan, hal ini dapat dilihat

dari nilai hasil tes akhir siklus II yang menunjukkan semua siswa kelas IV

telah mencapai nilai rata-rata >70.

B. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari

berbagai sumber baik tes maupun non tes. Diantaranya sebagai berikut:

1. Data Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian terhadap aktivitas siswa yang dilakukan

selama dua siklus, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.6

Perbandingan Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa

No. Aspek Yang Diamati Persentase

Siklus I

Persentase

Siklus II

1. Siswa memperhatikan gambar maupun

demonstrasi yang ditampilkan pada saat

pembelajaran (visual activities)

76,42 % 93,56 %

2. Siswa mendengarkan atau

memperhatikan penjelasan guru

(listening activities)

84,28 % 95,71 %

3. Siswa mengerjakan tugas / latihan yang

diberikan oleh guru (writing activities)

94,28 % 100 %

4. Siswa mencatat hal-hal penting atau

menyalin materi yang disampaikan

(writing activities)

42,85 % 64,99 %

5. Siswa membuat garis bilangan dalam

menentukan kelipatan suatu bilangan

(drawing activities)

79,99 % 71,42 %

6. Siswa membuat tabel petak perkalian

dalam menentukan faktorsuatu bilangan

(drawing activities)

62,85 % 74,28 %

7. Siswa bertanya, menyanggah, maupun

memberikan pendapat pada saat kegiatan

pembelajaran berlangsung (oral

activities)

32,85 % 59,99 %

8. Siswa menjelaskan jawaban atau

mempresentasikan hasil diskusi di depan

kelas (oral activities)

45,83 % 100 %

9. Siswa terlihat antusias dan semangat 86,42 % 99,28 %

Page 90: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

77

dalam pembelajaran (emotional

activities)

Rata-rata Persentase 67,30 % 84,35 %

Berdasarkan hasil penelitian terhadap aktivitas siswa pada tabel di atas,

dapat dilihat adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini ditunjukkan dari

hasil pengamatan pada siklus I bahwa rata-rata persentase aktivitas siswa untuk

tiap aspek pada siklus I sebesar 67,30%. Sedangkan pada siklus II rata-rata

persentase aktivitas siswa untuk setiap aspek yaitu 84,35%. Kemudian untuk rata-

rata aktivitas siswa yang dinilai berdasarkan rata-rata tiap pertemuan, pada siklus

I mencapai rata-rata persentase sebesar 65,94%, sedangkan pada siklus II rata-rata

aktivitas siswa selama 4 pertemuan mencapai rata-rata persentase sebesar 85,25%.

Dengan demikian setelah pembelajaran siklus II, indikator peningkatan aktivitas

siswa yang diharapkan sudah tercapai.

2. Data Hasil Belajar Siswa

Dari hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II diperoleh rata-rata nilai

siswa yang digambarkan dalam tabel sebagai beikut:

Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

Hasil Tes Siswa Nilai

Siklus I Siklus II

Nilai tertinggi 100 100

Nilai terendah 10 25

Nilai Rata-rata 65,75 71,06

Indikator ketercapaian hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah jika

rata-rata nilai hasil tes siswa telah mencapai nilai >70 maka penelitian dihentikan.

Dilihat dari tabel diatas bahwa rata-rata nilai tes akhir pada siklus I sebesar 65,75

dan rata-rata nilai tes akhir pada siklus II sebsar 71,06 hal tersebut berarti hasil

belajar siswa selama dua siklus ini mengalami peningkatan sebesar 5,31.

Page 91: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

78

0

20

40

60

80

100

120

Siklus I Siklus II

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

aspek 5

aspek 6

aspek 7

aspek 8

aspek 9

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap aktivitas siswa yang dilakukan

selama dua siklus, sebagaimana yang terdapat pada Tabel 4.6 hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas siswa meningkat. Yaitu, pada

siklus I sebesar 67,30% sedangkan pada siklus II rata-rata persentase aktivitas

siswanya sebesar 84,35%. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran

dengan merujuk pada Tabel 4.6 dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.10

Grafik Persentase Aktivitas Siswa

Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata

aktivitas siswa dari siklus I sampai ke siklus II, meskipun pada aspek yang ke 5

yaitu aktivitas membuat garis bilangan terjadi penurunan dari siklus I ke siklus II

sebesar 8,57%. Dari pengamatan yang dilakukan diketahui rata-rata persentase

aktivitas yang mengalami peningkatan cukup baik yaitu aktivitas menjelaskan

jawaban atau mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, pada siklus I sebesar

45,83% sedangkan pada siklus II nya sebesar 100%. Hal ini disebabkan, pada

siklus I siswa yang mempresentasikan hasil diskusi hanya sekitar 2 atau 3 orang

saja ditiap pertemuan dari 6 kelompok yang ada. Sedangkan pada siklus II siswa

Page 92: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

79

sudah mulai berani, sehingga semua perwakilan kelompok mau

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

Selain dua aspek aktivitas di atas, aktivitas-aktivitas siswa yang lainnya

pun mengalami kenaikan persentase. Untuk aktivitas memperhatikan gambar

maupun demonstrasi yang ditampilkan pada saat pembelajaran pada siklus I

sebesar 76,92% sedangkan pada siklus II sebesar 93,56%. Selanjutnya untuk

aktivitas mendengarkan dan menyimak penjelasan guru maupun diskusi pada

siklus I sebesar 84,28% sedangkan pada siklus II sebesar 95,71%. Kemudian

aspek mengerjakan tugas atau latihan pada siklus I sebesar 94,28% sedangkan

pada siklus II sebesar 100%. Ini artinya pada siklus II rata-rata semua siswa

mengerjakan tugas atau latihan tidak seperti pada siklus I masih ditemukan

beberapa siswa yang tidak mengumpulkan tugasnya karena belum selesai dan

malas mengerjakannya.

Untuk aspek mencatat hal-hal penting atau menyalin materi yang

disampaikan pada siklus I sebesar 42,85% sedangkan pada siklus II sebesar

64,99%. Pada aspek ini tidak terlalu terjadi kenaikan yang signifikan sebab rata-

rata siswa di kelas malas untuk mencatat ketika guru sedang menjelaskan. Bahkan

ketika diminta untuk menyalin tulisan yang ada di papan tulis pun masih banyak

di antara siswa tersebut yang mengeluh dan beralasan capek untuk menulis. Lalu

pada aspek membuat table petak perkalian dalam menentukan factor suatu

bilangan pada siklus I sebesar 62,85% sedangkan pada siklus II sebesar 74,28%.

Selanjutnya aspek bertanya, menyanggah, maupun memberikan pendapat pada

siklus I sebesar 32,85% sedangkan pada siklus II sebesar 59,99%. Dan yang

terakhir untuk aspek antusias dan semangat siswa dalam pembelajaran pada siklus

I sebesar 86,42% sedangkan pada siklus II sebesar 99,28%.

Berdasarkan hasil penelitian, data yang diperoleh menunjukkan bahwa

rata-rata persentase aktivitas siswa untuk setiap aspek pada siklus I sebesar

67,30% sedangkan rata-rata persentase pada siklus II sebesar 84,35%. Adapun

perolehan hasil belajar matematika siswa pada siklus I dan II diketahui bahwa

nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat setelah diterapkan pembelajaran

Page 93: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

80

0

20

40

60

80

100

120

Siklus I Siklus II

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Rata-rata

dengan pendekatan CTL. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 65,75

dan meningkat pada siklus II menjadi 71,06. Hal ini berarti rata-rata hasil belajar

siswa mengalami peningkatan sebesar 5,31. Untuk hasil belajar matematika siswa

pada siklus I dan II yang merujuk pada Tabel 4.7 dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11

Grafik Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil observasi/pengamatan, data yang diperoleh

menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada materi

FPB dan KPK dengan penerapan pendekatan CTL mengalami peningkatan dari

siklus I sampai siklus II secara berurutan yaitu 67,30% dan 84,35%. Indikator

keberhasilan aktivitas siswa pada penelitian ini ditetapkan jika sudah mencapai

pada kategori baik yaitu dengan persentase >80%. Berdasarkan indikator tersebut,

maka ketercapaian aktivitas siswa terjadi pada siklus II. Aktivitas siswa pada

siklus I belum optimal. Penerapan pendekatan CTL ini bagi siswa masih

merupakan hal baru. Walaupun mereka sudah pernah melakukan pembelajaran

kelompok dan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada saat diskusi masih

banyak siswa yang tidak serius dan hanya menghandalkan temannya saja, begitu

pula dengan keberanian untuk berbicara, masih banyak siswa yang malu-malu dan

takut salah apabila bertanya maupun berpendapat.

Keaktifan siswa dalam pembelajaran ternyata memberi efek kepada hasil

belajarnya. Hasil belajar yang diperoleh dalam penelitian ini juga mengalami

Page 94: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

81

peningkatan yang cukup baik. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

menyebabkan interaksi yang baik antara guru dan siswa maupun antara siswa

dengan siswa yang lain, sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas merupakan hal

yang sangat penting dalam peningkatan prestasi atau hasil belajar.

Dilihat dari hasil observasi, dokumentasi, dan tes hasil belajar pada tiap

akhir siklus, terlihat bahwa penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran

matematika pada materi FPB dan KPK dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa dan juga memberikan kontribusi terhadap hasil belajar matematika yang

diperoleh siswa kelas IV MI Mathlaul Anwar Benda Baru-Pamulang.

Page 95: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan pendekatan CTL pada proses pembelajaran matematika pada

materi FPB dan KPK dapat meningkatkan aktivitas siswa. Rata-rata

persentase aktivitas siswa untuk setiap aspek pada siklus I sebesar 67,30%

sedangkan persentase rata-rata aktivitas siswa pada siklus II mencapai

84,35%. Begitu pula dengan rata-rata persentase aktivitas siswa ditiap

siklus, mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 65,94% dan pada

siklus II sebesar 85,25%. Jadi, dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa

sudah termasuk pada kategori baik.

2. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL juga dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa, hal ini terlihat pada siklus I

rata-rata hasil belajar siswa sebesar 65,75 sedangkan pada siklus II sebesar

71,06. Dengan tercapainya nilai rata-rata siswa >70 maka dapat dikatakan

bahwa hasil intervensi tindakan yang diharapkan telah tercapai.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksakan oleh peneliti, maka

peneliti memberikan saran:

1. Hendaknya guru menjadikan pendekatan CTL sebagai salah satu alternatif

yang dapat diterapkan dalam mengajarkan materi FPB dan KPK karena

dengan pendekatan tersebut dapat melatih siswa agar berani berpartisipasi

aktif dalam pembelajaran dan belajar secara mandiri dalam menemukan

dan mengkonstruksi pengetahuannya. Sehingga siswa dapat lebih

memahami materi yang diajarkan dan hasil belajarnya pun meningkat.

Page 96: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

83

2. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dapat mengembangkan pendekatan

CTL dengan menerapkannya pada konsep yang lain atau mata pelajaran

yang lain. Sebab penerapan pendekatan CTL dapat memberikan manfaat

kepada siswa bukan hanya dalam meningkatkan aktivitas dan

pemahamannya pada materi tetapi juga dapat memberikan kontribusi pada

kehidupan sehari-hari siswa.

Page 97: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

84

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2011.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

-----------------. dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007.

B. Johnson, Elaine. CTL Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan

Bermakna. Bandung: Kaifa, 2010.

Dwi Rahayu, Gelar dan Munasprianto Ramli. Pendekatan Baru Dalam Pembelajaran

Sains dan Matematika Dasar. Jakarta: Project Implementation Committee

(PIC) UIN Jakarta, 2007.

H. E. T. Ruseffendi. Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung:

Tarsito, 2006.

Heruman. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2007.

Kurniawan, Endang dan Endah Mutaqimah. Penilaian KKG. Jakarta: Depdiknas,

2009.

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Indeks, 2012.

Masithoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam

Depag RI, 2009.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

Purwanto, M. Ngalim. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Rusman. Model-model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Sanjaya, Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Jakarta: Kencana, 2011.

Page 98: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

85

-------------------. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana, 2010.

-------------------. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, 2008.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2013.

Suwangsih, Erna dan Tiurlina. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI

PRESS, 2006.

Trianto. Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta: Kencana, 2010.

-------------------. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2007.

Yamin, Martinis. Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi,

2012.

-------------------. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press, 2010.

Page 99: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

1. Satuan Pendidikan : MI Mathlaul Anwar

2. Mata Pelajaran : Matematika

3. Kelas/Semester : IV (Empat) / I (Satu)

4. Pertemuan ke- : 1 dan 2

5. Alokasi waktu : 4x35 menit

6. Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah

7. Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan

2.2 Menetukan kelipatan dan faktor bilangan

8. Indikator :

Mengidentifikasi kelipatan suatu bilangan dengan menggunakan garis bilangan

Menentukan kelipatan persekutuan dua bilangan

9. Tujuan Pembelajaran :

Page 100: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

Siswa dapat mengidentifikasi kelipatan suatu bilangan dengan menggunakan garis bilangan

Siswa dapat menentukan kelipatan persekutuan dua bilangan

10. Materi Ajar : FPB dan KPK

11. Pendekatan Pembelajaran : Contextual Teaching and Learning (CTL)

12. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

13. Langkah-langkah Pembelajaran :

Langkah-

langkah

Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter yang

Diharapkan

Waktu

Kegiatan Awal Guru membuka kegiatan pembelajaran

dengan mengucap salam dan

menanyakan kabar para siswa.

Melakukan pengkondisian kelas dengan

memotivasi para siswa agar semangat

dalam memulai pembelajaran.

Guru memulai pembelajaran dengan

membaca doa bersama para siswa.

Melakukan kegiatan apersepsi, dengan

cara mengajukan pertanyaan kepada

Menjawab salam dan kabar.

Siswa mengikuti instruksi dari guru

dengan seksama.

Siswa mengikuti instruksi dari

guru dengan seksama.

Para siswa berpartisipasi dalam

menjawab pertanyaan dengan

Religius

Aktif

Berani

Disiplin

5 menit

Page 101: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

siswa “Jika sebuah toko grosir pakaian

memberikan bonus sebuah kaos untuk

setiap pembelian 4 kaos atau

kelipatannya. Berapa sajakah jumlah

kaos yang harus dibeli agar

mendapatkan bonus?”

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran pada hari ini dan

menyebutkan manfaatnya jika siswa

menguasai materi yang akan dipelajari

berbagai macam jawaban.

Siswa menyimak penjelasan guru

dengan seksama.

Kegiatan inti

Eksplorasi

Guru membagi siswa ke dalam 4

kelompok. (masyarakat belajar)

Siswa membentuk kelompok

dengan bantuan guru.

Kerja sama

Disiplin

20 menit

Melalui metode ceramah, guru

menjelaskan kepada siswa tentang

kelipatan suatu bilangan dan kelipatan

persekutuan dua bilangan.

Guru menjelaskan cara mencari

kelipatan suatu bilangan dapat

dilakukan dengan menggunakan garis

bilangan.

Guru memberikan contoh soal yang

Siswa mendengarkan penjelasan

mengenai kelipatan suatu bilangan

dan kelipatan persekutuan dua

bilangan.

Aktif

Page 102: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

berkaitan dengan kelipatan persekutuan

dua bilangan.

Elaborasi Dengan menggunakan garis bilangan,

guru memerintahkan beberapa siswa

untuk menentukan kelipatan suatu

bilangan di depan kelas. (pemodelan)

Guru memberikan LKS kepada tiap

kelompok dan meminta siswa agar

mendiskusikan dengan teman

sekelompoknya tentang pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat pada LKS.

(inkuiri dan konstruktivisme)

Guru memberikan Lembar

Permasalahan tentang kelipatan

persekutuan dua bilangan kepada tiap

kelompok. (inkuiri dan

konstruktivisme)

Guru memerintahkan perwakilan

kelompok agar mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya.

Beberapa siswa maju ke depan

kelas untuk menjawab pertanyaan

dari guru.

Siswa berdiskusi bersama

kelompoknya dalam mengisi LKS

dan lembar permasalahan yang

telah diberikan oleh guru.

Perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

bersama kelompoknya.

Kerja sama

Menghargai

pendapat

Percaya diri

Kritis

20 menit

Konfirmasi Guru memberikan penjelasan, arahan Siswa mendengarkan secara Disiplin 5 menit

Page 103: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

dan koreksi terhadap hasil diskusi

kelompok tentang materi pada hari ini

agar tidak terjadi miskonsepsi dan

memberikan konsep-konsep tambahan

untuk lebih memperkuat hasil dari

kegiatan siswa.

seksama penjelasan dari guru.

Kegiatan Penutup Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk bertanya tentang hal yang

belum dimengerti.

Guru dan siswa bersama-sama

memberikan kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari.

Guru memberikan pertanyaan-

pertanyaan singkat secara verbal

mengenai materi yang telah

disampaikan.

Guru menyampaikan tujuan atau materi

yang akan datang.

Guru menutup pembelajaran dengan

membaca doa dan memberi salam.

Siswa yang belum mengerti

bertanya kepada guru tentang hal

yang belum dimengertinya itu.

Siswa memberikan kesimpulan

dengan bantuan guru.

Siswa yang ditunjuk menjawab

pertanyaan yang dilontarkan oleh

guru.

Siswa menyimak perintah guru

dengan seksama.

Siswa berdoa dengan instruksi

guru dan menjawab salam.

Jujur

Disiplin

Percaya diri

Religius

5 menit

14. Alat dan bahan : garis bilangan, LKS, lembar permasalahan

Page 104: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

15. Sumber : Buku paket Matematika untuk MI kelas IV, internet

16. Penilaian : Tes tulisan berupa tugas mengisi LKS

Mengetahui,

Guru Matematika Kelas IV Peneliti

Nuryati, S.Sos. Ai Herawati

Kepala MI Mathlaul Anwar

H. M. Getong, S.Pd. I.

Page 105: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

1. Satuan Pendidikan : MI Mathlaul Anwar

2. Mata Pelajaran : Matematika

3. Kelas/Semester : IV (Empat) / I (Satu)

4. Pertemuan ke- : 3 dan 4

5. Alokasi waktu : 4x35 menit

6. Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah

7. Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan

2.2 Menetukan kelipatan dan faktor bilangan

8. Indikator :

Mengidentifikasi faktor suatu bilangan dengan menggunakan tabel petak perkalian

Menentukan faktor persekutuan dua bilangan

9. Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat mengidentifikasi faktor suatu bilangan dengan menggunakan tabel petak perkalian

Page 106: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

Siswa dapat menentukan faktor persekutuan dua bilangan

10. Materi Ajar : FPB dan KPK

11. Pendekatan Pembelajaran : Contextual Teaching and Learning (CTL)

12. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

13. Langkah-langkah Pembelajaran :

Langkah-

langkah

Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter yang

Diharapkan

Waktu

Kegiatan Awal Guru membuka kegiatan pembelajaran

dengan mengucap salam dan

menanyakan kabar para siswa.

Melakukan pengkondisian kelas dengan

memotivasi para siswa agar semangat

dalam memulai pembelajaran.

Guru memulai pembelajaran dengan

membaca doa bersama para siswa.

Melakukan kegiatan apersepsi, dengan

cara mengajukan pertanyaan kepada

siswa “Misalnya kalian mempunyai

Menjawab salam dan kabar.

Siswa mengikuti instruksi dari guru

dengan seksama.

Siswa mengikuti instruksi dari

guru dengan seksama.

Para siswa berpartisipasi dalam

menjawab pertanyaan dengan

berbagai macam jawaban.

Religius

Aktif

Berani

Disiplin

5 menit

Page 107: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

beberapa kuntum bunga dari beberapa

jenis. Bagaimana cara menyusun bunga

agar tiap vas memiliki susunan dan

jumlah yang sama?”

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran pada hari ini dan

menyebutkan manfaatnya jika siswa

menguasai materi yang akan dipelajari

Siswa menyimak penjelasan guru

dengan seksama.

Kegiatan inti

Eksplorasi

Guru membagi siswa ke dalam 4

kelompok. (masyarakat belajar)

Siswa membentuk kelompok

dengan bantuan guru.

Kerja sama

Disiplin

20 menit

Melalui metode ceramah, guru

menjelaskan kepada siswa tentang

faktor suatu bilangan dan faktor

persekutuan dua bilangan.

Guru menjelaskan pengertian faktor

suatu bilangan.

Guru menjelaskan cara menentukan

faktor dari suatu bilangan dapat

dilakukan dengan membuat tabel

faktor.

Guru memberikan contoh soal yang

Siswa mendengarkan penjelasan

guru mengenai faktor suatu

bilangan dan faktor persekutuan

dua bilangan.

Aktif

Page 108: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

berkaitan dengan faktor persekutuan

dua bilangan.

Elaborasi Guru memerintahkan beberapa siswa

untuk mengisi tabel faktor suatu

bilangan di depan kelas. (pemodelan)

Guru memberikan LKS kepada tiap

kelompok dan meminta siswa agar

mendiskusikan dengan teman

sekelompoknya tentang pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat pada LKS.

(inkuiri dan konstruktivisme)

Guru memberikan Lembar

Permasalahan tentang faktor

persekutuan dua bilangan kepada tiap

kelompok. (inkuiri dan

konstruktivisme)

Guru memerintahkan perwakilan

kelompok agar mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya.

Beberapa siswa maju ke depan

kelas untuk menjawab pertanyaan

dari guru.

Siswa berdiskusi bersama

kelompoknya dalam mengisi LKS

dan lembar permasalahan yang

telah diberikan oleh guru.

Perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

bersama kelompoknya.

Kerja sama

Menghargai

pendapat

Percaya diri

Kritis

20 menit

Konfirmasi Guru memberikan penjelasan, arahan

dan koreksi terhadap hasil diskusi

Siswa mendengarkan secara

seksama penjelasan dari guru.

Disiplin

5 menit

Page 109: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

kelompok tentang materi pada hari ini

agar tidak terjadi miskonsepsi dan

memberikan konsep-konsep tambahan

untuk lebih memperkuat hasil dari

kegiatan siswa.

Kegiatan Penutup Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk bertanya tentang hal yang

belum dimengerti.

Guru dan siswa bersama-sama

memberikan kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari.

Guru memberikan pertanyaan-

pertanyaan singkat secara verbal

mengenai materi yang telah

disampaikan.

Guru menyampaikan tujuan atau materi

yang akan datang.

Guru menutup pembelajaran dengan

membaca doa dan memberi salam.

Siswa yang belum mengerti

bertanya kepada guru tentang hal

yang belum dimengertinya itu.

Siswa memberikan kesimpulan

dengan bantuan guru.

Siswa yang ditunjuk menjawab

pertanyaan yang dilontarkan oleh

guru.

Siswa menyimak perintah guru

dengan seksama.

Siswa berdoa dengan instruksi

guru dan menjawab salam.

Jujur

Disiplin

Percaya diri

Religius

5 menit

14. Alat dan bahan : tabel faktor bilangan, LKS, lembar permasalahan

15. Sumber : Buku paket Matematika untuk MI kelas IV, internet

Page 110: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

16. Penilaian : Tes tulisan berupa tugas mengisi LKS dan lembar permasalahan

Mengetahui,

Guru Matematika Kelas IV Peneliti

Nuryati, S.Sos. Ai Herawati

Kepala MI Mathlaul Anwar

H. M. Getong, S.Pd. I.

Page 111: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

1. Satuan Pendidikan : MI Mathlaul Anwar

2. Mata Pelajaran : Matematika

3. Kelas/Semester : IV (Empat) / I (Satu)

4. Pertemuan ke- : 5

5. Alokasi waktu : 2x35 menit

6. Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah

7. Kompetensi Dasar : 2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB)

8. Indikator :

Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan

9. Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan

10. Materi Ajar : FPB dan KPK

Page 112: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

11. Pendekatan Pembelajaran : Contextual Teaching and Learning (CTL)

12. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

13. Langkah-langkah Pembelajaran :

Langkah-

langkah

Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter yang

Diharapkan

Waktu

Kegiatan Awal Guru membuka kegiatan pembelajaran

dengan mengucap salam dan

menanyakan kabar para siswa.

Melakukan pengkondisian kelas dengan

memotivasi para siswa agar semangat

dalam memulai pembelajaran.

Guru memulai pembelajaran dengan

membaca doa bersama para siswa.

Melakukan kegiatan apersepsi, dengan

cara mengajukan pertanyaan kepada

siswa “Bel A berbunyi tiap 9 detik. Bel

B berbunyi tiap 5 detik. Pada detik

keberapa kedua bel akan berbunyi

bersama untuk pertama kalinya?”

Menjawab salam dan kabar.

Siswa mengikuti instruksi dari guru

dengan seksama.

Siswa mengikuti instruksi dari

guru dengan seksama.

Para siswa berpartisipasi dalam

menjawab pertanyaan dengan

berbagai macam jawaban.

Religius

Aktif

Berani

Disiplin

5 menit

Page 113: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran pada hari ini dan

menyebutkan manfaatnya jika siswa

menguasai materi yang akan dipelajari

Siswa menyimak penjelasan guru

dengan seksama.

Kegiatan inti

Eksplorasi

Guru membagi siswa ke dalam 4

kelompok. (masyarakat belajar)

Siswa membentuk kelompok

dengan bantuan guru.

Kerja sama

Disiplin

20 menit

Melalui metode ceramah, guru

menjelaskan kepada siswa tentang

kelipatan persekutuan terkecil (KPK).

Guru menjelaskan cara mencari KPK

dari dua bilangan dapat dilakukan

dengan mendaftar setiap kelipatan dua

bilangan dan mencari kelipatan

terkecilnya.

Guru memberikan contoh soal yang

berkaitan dengan kelipatan persekutuan

terkecil (KPK) dari dua bilangan.

Guru memerintahkan beberapa siswa

untuk mengerjakan contoh soal yang

diberikan guru. (pemodelan)

Siswa mendengarkan penjelasan

mengenai kelipatan persekutuan

terkecil (KPK) dari dua bilangan.

Aktif

Elaborasi Guru memberikan Lembar Siswa berdiskusi bersama Kerja sama 20 menit

Page 114: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

Permasalahan tentang kelipatan

persekutuan terkecil (KPK) dari dua

bilangan kepada tiap kelompok dan

meminta siswa agar mendiskusikannya

bersama dengan teman sekelompoknya.

(inkuiri dan konstruktivisme)

Guru memerintahkan perwakilan

kelompok agar mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya.

kelompoknya dalam mengisi

lembar permasalahan yang telah

diberikan oleh guru.

Perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

bersama kelompoknya.

Menghargai

pendapat

Percaya diri

Kritis

Konfirmasi Guru memberikan penjelasan, arahan

dan koreksi terhadap hasil diskusi

kelompok tentang materi pada hari ini

agar tidak terjadi miskonsepsi dan

memberikan konsep-konsep tambahan

untuk lebih memperkuat hasil dari

kegiatan siswa.

Siswa mendengarkan secara

seksama penjelasan dari guru.

Disiplin

5 menit

Kegiatan Penutup Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk bertanya tentang hal yang

belum dimengerti.

Guru dan siswa bersama-sama

memberikan kesimpulan mengenai

Siswa yang belum mengerti

bertanya kepada guru tentang hal

yang belum dimengertinya itu.

Siswa memberikan kesimpulan

dengan bantuan guru.

Jujur

Disiplin

Percaya diri

Religius

5 menit

Page 115: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

materi yang telah dipelajari.

Guru memberikan pertanyaan-

pertanyaan singkat secara verbal

mengenai materi yang telah

disampaikan.

Guru menyampaikan tujuan atau materi

yang akan datang.

Guru menutup pembelajaran dengan

membaca doa dan memberi salam.

Siswa yang ditunjuk menjawab

pertanyaan yang dilontarkan oleh

guru.

Siswa menyimak perintah guru

dengan seksama.

Siswa berdoa dengan instruksi

guru dan menjawab salam.

14. Alat dan bahan : lembar permasalahan

15. Sumber : Buku paket Matematika untuk MI kelas IV

16. Penilaian : Tes tulisan berupa tugas mengisi lembar permasalahan

Mengetahui,

Guru Matematika Kelas IV Peneliti

Nuryati, S.Sos. Ai Herawati

Kepala MI Mathlaul Anwar

Page 116: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

H. M. Getong, S.Pd. I.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

1. Satuan Pendidikan : MI Mathlaul Anwar

2. Mata Pelajaran : Matematika

3. Kelas/Semester : IV (Empat) / I (Satu)

4. Pertemuan ke- : 6

5. Alokasi waktu : 2x35 menit

6. Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah

7. Kompetensi Dasar : 2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB)

8. Indikator :

Menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan

Page 117: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

9. Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan

10. Materi Ajar : FPB dan KPK

11. Pendekatan Pembelajaran : Contextual Teaching and Learning (CTL)

12. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

13. Langkah-langkah Pembelajaran :

Langkah-

langkah

Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter yang

Diharapkan

Waktu

Kegiatan Awal Guru membuka kegiatan pembelajaran

dengan mengucap salam dan

menanyakan kabar para siswa.

Melakukan pengkondisian kelas dengan

memotivasi para siswa agar semangat

dalam memulai pembelajaran.

Guru memulai pembelajaran dengan

membaca doa bersama para siswa.

Melakukan kegiatan apersepsi, dengan

Menjawab salam dan kabar.

Siswa mengikuti instruksi dari guru

dengan seksama.

Siswa mengikuti instruksi dari

guru dengan seksama.

Para siswa berpartisipasi dalam

Religius

Aktif

Berani

Disiplin

5 menit

Page 118: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

cara mengajukan pertanyaan kepada

siswa “Misalkan kita mempunyai jeruk

12 buah dan rambutan 18 buah. Kedua

jenis buah-buahan itu akan dibagi sama

banyak kepada beberapa orang. Berapa

jumlah maksimal yang didapatkan tiap

orangnya?”

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran pada hari ini dan

menyebutkan manfaatnya jika siswa

menguasai materi yang akan dipelajari

menjawab pertanyaan dengan

berbagai macam jawaban.

Siswa menyimak penjelasan guru

dengan seksama.

Kegiatan inti

Eksplorasi

Guru membagi siswa ke dalam 4

kelompok. (masyarakat belajar)

Guru memberikan Lembar

Permasalahan tentang faktor

persekutuan terbesar (FPB) dari dua

bilangan kepada tiap kelompok dan

meminta siswa agar mendiskusikannya

bersama dengan teman sekelompoknya.

(inkuiri dan konstruktivisme)

Guru memerintahkan perwakilan

Siswa membentuk kelompok

dengan bantuan guru.

Siswa berdiskusi bersama

kelompoknya dalam mengisi

lembar permasalahan yang telah

diberikan oleh guru.

Perwakilan kelompok

Kerja sama

Disiplin

Aktif

20 menit

Page 119: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

kelompok agar mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya.

mempresentasikan hasil diskusi

bersama kelompoknya.

Elaborasi Melalui metode ceramah, guru

menjelaskan kepada siswa tentang

faktor persekutuan terbesar (FPB).

Guru menjelaskan cara mencari FPB

dari dua bilangan dapat dilakukan

dengan menggunakan tabel dan

mendaftar tiap faktornya yang sama

lalu mencari faktor yang terbesar.

Guru memberikan contoh soal yang

berkaitan dengan FPB dari dua

bilangan.

Guru memerintahkan beberapa siswa

untuk menjawab contoh soal di depan

kelas. (pemodelan)

Siswa mendengarkan penjelasan

mengenai faktor persekutuan

terbesar (FPB) dari dua bilangan.

Kerja sama

Menghargai

pendapat

Percaya diri

Kritis

20 menit

Konfirmasi Guru memberikan penjelasan, arahan

dan koreksi terhadap hasil diskusi

kelompok tentang materi pada hari ini

Siswa mendengarkan secara

seksama penjelasan dari guru.

Disiplin

5 menit

Page 120: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

agar tidak terjadi miskonsepsi dan

memberikan konsep-konsep tambahan

untuk lebih memperkuat hasil dari

kegiatan siswa.

Kegiatan Penutup Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk bertanya tentang hal yang

belum dimengerti.

Guru dan siswa bersama-sama

memberikan kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari.

Guru memberikan pertanyaan-

pertanyaan singkat secara verbal

mengenai materi yang telah

disampaikan.

Guru menyampaikan tujuan atau materi

yang akan datang.

Guru menutup pembelajaran dengan

membaca doa dan memberi salam.

Siswa yang belum mengerti

bertanya kepada guru tentang hal

yang belum dimengertinya itu.

Siswa memberikan kesimpulan

dengan bantuan guru.

Siswa yang ditunjuk menjawab

pertanyaan yang dilontarkan oleh

guru.

Siswa menyimak perintah guru

dengan seksama.

Siswa berdoa dengan instruksi

guru dan menjawab salam.

Jujur

Disiplin

Percaya diri

Religius

5 menit

14. Alat dan bahan : lembar permasalahan

15. Sumber : Buku paket Matematika untuk MI kelas IV

Page 121: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

16. Penilaian : Tes tulisan berupa tugas mengisi lembar permasalahan

Mengetahui,

Guru Matematika Kelas IV Peneliti

Nuryati, S.Sos. Ai Herawati

Kepala MI Mathlaul Anwar

H. M. Getong, S.Pd. I.

Page 122: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

1. Satuan Pendidikan : MI Mathlaul Anwar

2. Mata Pelajaran : Matematika

3. Kelas/Semester : IV (Empat) / I (Satu)

4. Pertemuan ke- : 7 dan 8

5. Alokasi waktu : 4x35 menit

6. Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah

7. Kompetensi Dasar : 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB

8. Indikator :

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan KPK

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan FPB

9. Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan KPK

Siswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan FPB

Page 123: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

10. Materi Ajar : FPB dan KPK

11. Pendekatan Pembelajaran : Contextual Teaching and Learning (CTL)

12. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

13. Langkah-langkah Pembelajaran :

Langkah-

langkah

Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter yang

Diharapkan

Waktu

Kegiatan Awal Guru membuka kegiatan pembelajaran

dengan mengucap salam dan

menanyakan kabar para siswa.

Melakukan pengkondisian kelas dengan

memotivasi para siswa agar semangat

dalam memulai pembelajaran.

Guru memulai pembelajaran dengan

membaca doa bersama para siswa.

Melakukan kegiatan apersepsi, dengan

cara mengajukan pertanyaan kepada

siswa tentang materi yang telah

disampaikan sebelumnya.

Menjawab salam dan kabar.

Siswa mengikuti instruksi dari guru

dengan seksama.

Siswa mengikuti instruksi dari

guru dengan seksama.

Para siswa berpartisipasi dalam

menjawab pertanyaan dengan

berbagai macam jawaban.

Religius

Aktif

Berani

Disiplin

5 menit

Page 124: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran pada hari ini dan

menyebutkan manfaatnya jika siswa

menguasai materi yang akan dipelajari

Siswa menyimak penjelasan guru

dengan seksama.

Kegiatan inti

Eksplorasi

Guru membagi siswa ke dalam 4

kelompok. (masyarakat belajar)

Guru menjelaskan kepada siswa tentang

penyelesaian masalah yang berkaitan

dengan KPK dan FPB dengan

memberikan contoh soal cerita.

Guru memerintahkan beberapa siswa

untuk mengerjakan contoh soal di

depan kelas. (pemodelan)

Siswa membentuk kelompok

dengan bantuan guru.

Siswa memperhatikan penjelasan

guru dengan seksama.

Kerja sama

Disiplin

Aktif

20 menit

Elaborasi Guru memberikan LKS tentang

penyelesaian masalah yang berkaitan

dengan KPK dan FPB dari dua bilangan

kepada tiap kelompok dan meminta

siswa agar mendiskusikannya bersama

dengan teman sekelompoknya. (inkuiri

dan konstruktivisme)

Siswa berdiskusi bersama

kelompoknya dalam mengisi LKS

yang telah diberikan oleh guru.

Perwakilan kelompok

Kerja sama

Menghargai

pendapat

Percaya diri

Kritis

20 menit

Page 125: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

Guru memerintahkan perwakilan

kelompok agar mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya.

mempresentasikan hasil diskusi

bersama kelompoknya.

Konfirmasi Guru memberikan penjelasan, arahan

dan koreksi terhadap hasil diskusi

kelompok tentang materi pada hari ini

agar tidak terjadi miskonsepsi dan

memberikan konsep-konsep tambahan

untuk lebih memperkuat hasil dari

kegiatan siswa.

Siswa mendengarkan secara

seksama penjelasan dari guru.

Disiplin

5 menit

Kegiatan Penutup Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk bertanya tentang hal yang

belum dimengerti.

Guru dan siswa bersama-sama

memberikan kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari.

Guru memberikan pertanyaan-

pertanyaan singkat secara verbal

mengenai materi yang telah

disampaikan.

Guru menyampaikan tujuan atau materi

Siswa yang belum mengerti

bertanya kepada guru tentang hal

yang belum dimengertinya itu.

Siswa memberikan kesimpulan

dengan bantuan guru.

Siswa yang ditunjuk menjawab

pertanyaan yang dilontarkan oleh

guru.

Siswa menyimak perintah guru

Jujur

Disiplin

Percaya diri

Religius

5 menit

Page 126: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

yang akan datang.

Guru menutup pembelajaran dengan

membaca doa dan memberi salam.

dengan seksama.

Siswa berdoa dengan instruksi

guru dan menjawab salam.

14. Alat dan bahan : LKS

15. Sumber : Buku paket Matematika untuk MI kelas IV

16. Penilaian : Tes tulisan berupa tugas mengisi LKS

Mengetahui,

Guru Matematika Kelas IV Peneliti

Nuryati, S.Sos. Ai Herawati

Kepala MI Mathlaul Anwar

H. M. Getong, S.Pd. I.

Page 127: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 128: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

114

Page 129: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

115

Page 130: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

116

Page 131: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

117

4 orang

Penerima Jambu 12 Rambutan 18

A

B

C

D

Ada sisa/tidak?

5 orang

Penerima Jambu 12 Rambutan 18

A

B

C

D

E

Ada sisa/tidak?

6 orang

Penerima Jambu 12 Rambutan 18

A

B

C

D

E

F

Ada sisa/tidak?

b. Dari hasil penyelidikan tersebut, dibagi kepada berapa orang sajakah yang

hasilnya tidak memiliki sisa?

Page 132: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

118

Lampiran 4

Page 133: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

119

Lampiran 4

a. Lampu merah akan berkedip pada detik ke berapa saja?

b. Lampu hijau akan berkedip pada detik ke berapa saja?

c. Lampu merah dan lampu hijau akan berkedip bersamaan pada detik ke

berapa saja?

d. Lampu merah dan lampu hijau untuk pertama kalinya berkedip

bersamaan pada detik ke berapa?

Keterangan

Jawaban: a. disebut kelipatan dari 2

b. disebut kelipatan dari 3

c. disebut kelipatan persekutuan dari 2 dan 3

d. disebut kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 2 dan 3

Page 134: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

120

Page 135: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

121

4 orang

Penerima Jambu 12 Rambutan 18

A

B

C

D

Ada sisa/tidak?

5 orang

Penerima Jambu 12 Rambutan 18

A

B

C

D

E

Ada sisa/tidak?

6 orang

Penerima Jambu 12 Rambutan 18

A

B

C

D

E

F

Ada sisa/tidak?

b. Dari hasil penyelidikan tersebut, dibagi kepada berapa orang sajakah yang

hasilnya tidak memiliki sisa?

c. Dari hasil-hasil penyelidikan tersebut, maksimal (paling banyak) kepada

beberapa orang jambu dan rambutan tersebut dapat dibagi rata (sama

banyak)?

Page 136: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 137: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 138: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

124

Instrumen Penelitian

Pedoman Wawancara Guru

Tahap : Pra penelitian

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan permasalahan yang

terjadi pada pembelajaran matematika di kelas tersebut

1. Apakah bapak/ibu guru selalu menyiapkan RPP sebelum mengajar matematika?

2. Metode apa yang biasa bapak/guru gunakan dalam menyampaikan pelajaran matematika?

3. Apakah bapak/ibu sudah mengetahui apa itu CTL?

4. Jika sudah, bagaimana penerapan CTL tersebut dalam proses pembelajaran matematika?

5. Apakah bapak/ibu guru menggunakan media/alat peraga ketika menyampaikan pelajaran

matematika?

6. Bagaimana respon siswa ketika bapak/ibu mengajar dengan dibantu oleh media/alat

peraga tersebut?dan bagaimana jika tidak?

7. Apakah siswa berperan aktif dalam pembelajaran?

8. Adakah hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran tersebut khususnya yang

menyangkut siswa?

9. Bagaimana cara bapak/ibu dalam mengatasi masalah tersebut?

10. Jika tidak ada hambatan, bagaimana bapak/ibu dapat membuat kelas tersebut tetap

kondusif selama pembelajaran berlangsung?

Page 139: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

125

Instrumen Penelitian

Panduan Wawancara Siswa

Tahap : Pra penelitian

Hari/Tanggal :

1. Apakah kamu menyukai pelajaran matematika?

2. Apakah matematika itu termasuk pelajaran yang sulit?

3. Jika ia, materi apa yang kamu anggap sulit?dan mengapa?

4. Bagaimana cara guru mengajar di kelas?

5. Apakah kalian mengerti pelajaran yang telah disampaikan oleh guru?

6. Apakah guru menggunakan bantuan media atau alat peraga pada saat mengajar di kelas?

7. Bagaimana kondisi kelas pada saat pembelajaran berlangsung?

Silahkan jawab pertanyaannya di bawah ini :

Thank You

Page 140: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

126

Lampiran 7

Lembar Observasi Guru (Pra Penelitian)

Hari/Tanggal :

Waktu :

NO. ASPEK YANG DIAMATI SB B C K

1. Melakukan pengkondisian kelas

2. Mengajukan pertanyaan/apersepsi

3. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang hendak

dicapai

4. Memberikan penjelasan materi pelajaran secara lengkap

5. Mengajak siswa untuk melakukan kegiatan belajar dengan

menemukan sendiri dan mengonstruksi sendiri

pengetahuannya (inkuiri dan konstruktivisme)

6. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan memunculkan

pertanyaan-pertanyaan (bertanya)

7. Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (masyarakat

belajar)

8. Memberikan tugas atau latihan kepada siswa

9. Menggunakan media dan / alat peraga (pemodelan dalam

CTL)

10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

maupun menyampaikan pendapat

11. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa

12. Kesesuaian waktu antara yang tertera pada RPP dan

pelaksanannya

13. Kesesuaian media dan / alat peraga dengan materi dan

strategi

14. Ketepatan penggunaan bahasa yang sesuai dengan

Page 141: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

127

Lampiran 7

perkembangan peserta didik

15. Mengajak siswa untuk melakukan refleksi atau konfirmasi

terhadap materi yang telah disampaikan (refleksi)

16. Membuat kesimpulan bersama siswa

17. Melakukan penilaian

Catatan/Saran: ………………………………………..

Mengetahui, Guru Matematika Kelas IV

Nuryati, S. Si.

Page 142: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

128

Lampiran 7

Lembar Observasi Siswa (Pra Penelitian)

Hari/Tanggal :

Waktu :

NO ASPEK YANG DIAMATI Ya Tidak

1. Siswa melakukan kegiatan belajar dengan

menemukan sendiri dan mengonstruksi

sendiri pengetahuannya melalui pengisian

lembar permasalahan (inkuiri dan

konstruktivisme)

2. Siswa belajar/berdiskusi bersama

kelompoknya (masyarakat belajar)

3. Siswa melakukan refleksi atau konfirmasi

terhadap materi yang telah disampaikan

(refleksi)

4. Siswa membuat kesimpulan bersama guru

NO ASPEK YANG DIAMATI JUMLAH

SISWA

PERSENTASE

1. Siswa memperhatikan gambar maupun

demonstrasi yang ditampilkan pada saat

pembelajaran (visual activities)

2. Siswa mendengarkan atau memperhatikan

penjelasan guru (listening activities)

3. Siswa mengerjakan tugas / latihan yang

diberikan oleh guru (writing activities)

4. Siswa mencatat hal-hal penting atau

menyalin materi yang disampaikan

(writing activities)

5. Siswa membuat garis bilangan dalam

menentukan kelipatan suatu bilangan

(drawing activities)

Page 143: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

129

Lampiran 7

6. Siswa membuat tabel petak perkalian

dalam menentukan factor suatu bilangan

(drawing activities)

7. Siswa bertanya, menyanggah, maupun

memberikan pendapat pada saat kegiatan

pembelajaran berlangsung (oral activities)

8. Siswa menjelaskan jawaban atau

mempresentasikan hasil diskusi di depan

kelas (oral activities)

9. Siswa terlihat antusias dan semangat dalam

pembelajaran (emotional activities)

JUMLAH

RATA-RATA

Catatan/Saran: ………………………………………..

Mengetahui, Guru Matematika Kelas IV

Nuryati, S. Si.

Page 144: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

130

Kisi-kisi Instrumen Tes

Satuan Pendidikan : MI Mathlaul Anwar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / I

Materi Pokok : KPK dan FPB

Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan

masalah

Kompetensi Dasar Indikator Ranah Kognitif Nomor

Soal

2.1 Mendeskripsikan

konsep faktor dan

kelipatan

Mengidentifikasi kelipatan suatu

bilangan dengan menggunakan garis

bilangan

Mengingat

(remember)

1 dan 2

Mengidentifikasi faktor suatu

bilangan dengan menggunakan tabel

petak perkalian

Mengingat

(remember)

3 dan 4

2.2 Menentukan

kelipatan dan faktor

bilangan

Menentukan kelipatan persekutuan

dua bilangan

Memahami/mengerti

(understand)

5 dan 6

Menentukan faktor persekutuan dua

bilangan

Memahami/mengerti

(understand)

7 dan 8

2.3 Menentukan

kelipatan

persekutuan terkecil

(KPK) dan faktor

persekutuan terbesar

(FPB)

Menentukan kelipatan persekutuan

terkecil (KPK) dari dua bilangan

Memahami/mengerti

(understand)

9 dan 10

Menentukan faktor persekutuan

terbesar (FPB) dari dua bilangan

Memahami/mengerti

(understand)

11 dan 12

2.4 Menyelesaikan

masalah yang

Memecahkan masalah yang

berkaitan dengan KPK

Menerapkan (apply) 13

Menganalisis 15

Page 145: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

131

berkaitan dengan

KPK dan FPB

(analyze)

Memecahkan masalah yang

berkaitan dengan FPB

Menerapkan (apply) 14

Page 146: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

132

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Soal Uji Coba Instrumen Tes

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Tentukan bilangan loncat kelipatan dari bilangan kelipatan 3!

2. Tentukan bilangan loncat kelipatan dari bilangan kelipatan 6!

3. Lengkapilah tabel petak perkalian berikut ini!

12

Faktor dari 12 adalah………..

4. Lengkapilah tabel petak perkalian berikut ini!

15

Faktor dari 15 adalah………..

5. Kelipatan 4 adalah . . . .

Kelipatan 5 adalah . . . .

Jadi, kelipatan persekutuan 4 dan 5 adalah . . . .

6. Tentukan kelipatan persekutuan dari bilangan 8 dan 12!

7. Faktor dari 24 adalah . . . .

Faktor dari 28 adalah . . . .

Jadi, faktor persekutuan dari 24 dan 28 adalah . . . .

8. Faktor persekutuan dari 18 dan 30 adalah . . . .

9. Kelipatan 4 adalah . . . .

Kelipatan 7 adalah . . . .

Kelipatan persekutuan 4 dan 7 adalah . . . .

Jadi, KPK dari 4 dan 7 adalah . . . .

10. KPK dari 6 dan 10 adalah . . . .

11. Faktor dari 16 adalah . . . .

Page 147: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

133

Faktor dari 22 adalah . . . .

Faktor persekutuan dari 16 dan 22 adalah . . . .

Jadi, FPB dari 16 dan 22 adalah . . . .

12. FPB dari 24 dan 30 adalah . . . .

13. Rasya ikut kursus komputer seminggu sekali. Monik juga ikut kursus di tempat yang

sama 5 hari sekali. Setiap berapa hari sekali mereka dapat bertemu di tempat kursus?

14. Dalam rangka merayakan hari ulang tahunnya, Emma membagikan 75 buku tulis dan 50

pensil kepada anak-anak yatim piatu. Setiap buku tulis dan pensil akan dibagikan kepada

anak-anak dengan jumlah yang sama banyak.

a. Berapa anak yatim yang bisa mendapatkan buku tulis dan pensil?

b. Berapa buku tulis dan pensil untuk masing-masing anak?

15. Jam mainan Ari berdering setiap 8 menit sekali, sedangkan jam mainan Tono berdering

setiap 9 menit sekali. Pada pukul berapa kedua jam mainan itu berdering bersama untuk

kedua kali setelah sebelumnya berdering bersama pada pukul 07.30?

Page 148: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

134

Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen

1. Kelipatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18

2. Kelipatan 6 = 6, 12, 18

3.

Jadi, faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12.

4.

Jadi, faktor dari 15 adalah 1, 3, 5, 15.

5. Kelipatan 4 = 4, 8, 12, 16,20, 24, 28, 32, 36, 40, . . .

Kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, . . .

Jadi, kelipatan persekutuan 4 dan 5 = 20, 40, . . .

6. Kelipatan 8 = 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72, 80, 88, 96, . . .

Kelipatan 12 = 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, . . .

Jadi, kelipatan persekutuan 8 dan 12 = 24, 48, 72, 96, . . .

7. Faktor 24 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24

Faktor 28 = 1, 2, 4, 7, 14, 28

Jadi, faktor persekutuan 24 dan 28 = 1, 2, 4

8. Faktor 18 = 1, 2, 3, 6, 9, 18

Faktor 30 = 1, 2, 3, 5, 6, 10, 15, 30

Jadi, faktor persekutuan 18 dan 30 = 1, 2, 3, 6

9. Kelipatan 4 = 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 52, 54, 58, 62, 66, 70, . . .

Kelipatan 7 = 7, 14, 21, 28, 35, 42, 49, 56, 63, 70, . . .

Kelipatan persekutuan 4 dan 7 = 28, 70

Jadi, KPK dari 4 dan 7 = 28

10. Kelipatan 6 = 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72, 78, 84, 90, . . .

Kelipatan 10 = 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, . . .

Jadi, KPK 6 dan 10 = 30

12 1 2 3 4 6 12

12 6 4 3 2 1

15 1 3 5 15

15 5 3 1

Page 149: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

135

11. Faktor 16 = 1, 2, 4, 8, 16

Faktor 22 = 1, 2, 11, 22

Faktor persekutuan dari 16 dan 22 = 1, 2

Jadi, FPB dari 16 dan 22 = 2

12. Faktor dari 24 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24

Faktor dari 30 = 1, 2, 3, 5, 6, 10, 15, 30

Jadi, FPB dari 24 dan 30 = 6

13. Rasya 7 = 7, 14, 21, 28, 35, 42, 49, 56, 63, 70, . . .

Monik 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, . . .

FPB 7 dan 5 = 30, jadi Rasya dan Monik dapat bertemu di tempat kursus tiap 30 hari

sekali.

14. Faktor 75 = 1, 3, 5, 15, 25, 75

Faktor 50 = 1, 2, 5, 10, 25, 50

a. FPB 75 dan 50 = 25

b. Buku tulis = 75 : 25 = 3, jadi tiap anak mendapatkan 3 buah buku tulis

Pensil = 50 : 25 = 2, jadi tiap anak mendapatkan 2 buah pensil

15. Kelipatan 8 = 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72, 80, . . .

Kelipatan 9 = 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, 81, 90, . . .

KPK 8 dan 9 = 72

Pertama berdering pukul 07.30, jadi berdering untuk kedua kalinya pukul 08.42

07.30 + 72 menit (1 jam 12 menit) = 08.42

Page 150: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

136

Lampiran 10

no. nama nomor soal

jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 A 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 0 3 51

2 B 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 1 1 4 4 49

3 C 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 4 1 1 48

4 D 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 1 4 1 1 47

5 E 4 4 4 4 4 1 4 1 4 3 3 1 1 4 4 46

6 F 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 3 1 1 4 4 45

7 G 4 4 4 4 4 0 4 2 4 3 1 1 1 4 4 44

8 H 4 4 4 4 4 4 2 1 4 2 1 1 1 4 4 44

9 I 4 4 4 4 4 0 4 3 4 3 2 2 4 1 1 44

10 J 4 4 4 4 3 1 4 1 4 3 2 1 1 4 4 44

11 K 4 4 4 4 4 1 4 3 4 1 3 1 1 4 1 43

12 L 4 4 4 4 4 4 2 0 4 2 1 1 1 4 4 43

13 M 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 2 1 1 1 1 42

14 N 4 4 4 3 4 1 4 3 4 3 3 1 4 0 0 42

15 O 4 4 4 4 4 1 4 1 4 1 3 1 1 1 4 41

16 P 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 1 1 1 1 1 40

17 Q 4 4 4 4 4 3 4 1 2 1 1 1 1 4 1 39

18 R 4 4 3 4 4 0 4 2 4 3 2 1 1 1 1 38

19 S 4 4 4 4 4 0 4 3 4 3 1 1 0 1 1 38

20 T 4 4 4 4 4 0 4 1 4 3 2 1 1 1 1 38

21 U 4 4 4 4 4 2 4 1 4 1 3 1 1 0 0 37

22 V 4 4 4 4 4 3 4 1 2 1 1 1 1 1 1 36

23 W 4 4 4 4 4 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 34

24 X 4 4 4 4 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 4 33

25 Y 4 4 4 4 3 0 4 2 3 1 3 0 0 0 0 32

26 Z 4 4 4 4 1 1 4 1 1 1 3 1 1 1 1 32

27 Ab 4 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

28 Ac 4 4 4 4 3 2 2 1 1 0 0 0 1 1 0 27

Page 151: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

137

Lampiran 10

29 Ad 4 4 4 2 2 0 2 1 2 1 1 1 1 1 1 27

30 Ae 0 1 4 4 2 0 2 0 1 1 1 1 1 4 4 26

31 Af 4 2 4 4 3 0 1 0 2 1 1 0 1 1 1 25

32 Ag 4 4 4 3 2 0 4 0 2 1 1 0 0 0 0 25

33 Ah 4 4 4 3 3 0 3 1 1 0 1 0 0 0 0 24

34 Ai 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23

35 Aj 4 4 3 3 2 0 2 0 0 0 2 1 1 0 0 22

36 Ak 1 1 4 4 3 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 15

x 137 136 142 135 121 47 118 53 101 62 63 34 46 58 59 1312

skor maksimum

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

jumlah peserta didik tes

36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36

tingkat kesukaran (P)

0.951

0.94444

0.9861

0.9375

0.8403

0.32639

0.8194

0.36806

0.7014

0.4306

0.4375

0.2361

0.3194

0.40278

0.4097

Nilai (P) Kategori

P < 0.3 Sukar

0.3 ≤ P ≤ 0.7 Sedang

P > 0.7 Mudah Kategori sukar, soal nomor = 12

Kategori sedang, soal nomor = 6,8,9,10,11,13,14,15

Kategori mudah, soal nomor = 1,2,3,4,5,7

Page 152: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

138

Lampiran 10

no. nama nomor soal jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 A 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 0 3 51

2 B 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 1 1 4 4 49

3 C 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 4 1 1 48

4 D 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 1 4 1 1 47

5 E 4 4 4 4 4 1 4 1 4 3 3 1 1 4 4 46

6 F 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 3 1 1 4 4 45

7 G 4 4 4 4 4 0 4 2 4 3 1 1 1 4 4 44

8 H 4 4 4 4 4 4 2 1 4 2 1 1 1 4 4 44

9 I 4 4 4 4 4 0 4 3 4 3 2 2 4 1 1 44

10 J 4 4 4 4 3 1 4 1 4 3 2 1 1 4 4 44

x atas 40 40 40 40 39 20 38 23 40 26 23 14 22 27 30

skor maksimum 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

kelompok atas 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

(P) kelompok atas 1 1 1 1 0.975 0.5 0.95 0.575 1 0.65 0.767 0.35 0.55 0.675 0.75

no. nama nomor soal jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

27 Ab 4 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

28 Ac 4 4 4 4 3 2 2 1 1 0 0 0 1 1 0 27

29 Ad 4 4 4 2 2 0 2 1 2 1 1 1 1 1 1 27

30 Ae 0 1 4 4 2 0 2 0 1 1 1 1 1 4 4 26

31 Af 4 2 4 4 3 0 1 0 2 1 1 0 1 1 1 25

32 Ag 4 4 4 3 2 0 4 0 2 1 1 0 0 0 0 25

33 Ah 4 4 4 3 3 0 3 1 1 0 1 0 0 0 0 24

34 Ai 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23

35 Aj 4 4 3 3 2 0 2 0 0 0 2 1 1 0 0 22

36 Ak 1 1 4 4 3 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 15

Page 153: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

139

Lampiran 10

0.40 – 1.00 = baik sekali (excellent)

0.30 – 0.39 = baik (good)

0.20 – 0.29 = cukup (satistifactory)

0.00 – 0.19 = jelek (poor)

x bawah 33 32 39 32 23 4 20 5 11 6 9 5 7 9 7

skor maksimum 4 4 4 4 3 2 4 1 2 1 2 1 1 4 4

kelompok bawah 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

(P) kelompok bawah 0.825 0.8 0.975 0.8 0.767 0.2 0.5 0.5 0.55 0.6 0.45 0.5 0.7 0.225 0.175

Nomor soal

Tingkat kesukaran kelompok atas

Tingkat kesukaran kelompok bawah

Daya pembeda soal (D)

1 1 0.825 0.175

2 1 0.8 0.2

3 1 0.975 0.025

4 1 0.8 0.2

5 0.975 0.767 0.208

6 0.5 0.2 0.3

7 0.95 0.5 0.45

8 0.575 0.5 0.075

9 1 0.55 0.45

10 0.65 0.6 0.05

11 0.767 0.45 0.317

12 0.35 0.5 -0.15

13 0.55 0.7 -0.15

14 0.675 0.225 0.45

15 0.75 0.175 0.575

Soal jelek (poor) = 1,3,8,10,12,13

Soal cukup (satistifactory) = 2,4,5

Soal baik (good) = 6,11

Soal baik sekali (excellent) = 7,9,14,15

Page 154: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

140

Lampiran 10

= reliabilitas soal

k = jumlah soal

∑ = jumlah varian dari skor soal

= varian total

Koefisien Alpha:

Langkah pertama : Mencari varian tiap soal dengan menggunakan rumus standar deviasi.

Langkah kedua : Menjumlahkan semua varian soal ( ).

Langkah ketiga : Mencari varians total.

=

=

=

=

= 80,135806

Langkah keempat : Mencari Koefisien Alpha.

=

=

(1 – 0,22155734) =

× 0,77844266 = 0,83404571

Menurut Remmers (1960) kebanyakan tes-tes yang standar untuk pengukuran di bidang pendidikan pada umumnya memiliki koefisien

reliabilitas minimal 0.8 untuk populasi yang sesuai. Sedangkan menurut Nunnaly (1972) dan Kaplan dan Saccuzzo (1989) koefisien

reliabilitas 0.7 sampai 0.8 cukup tinggi untuk suatu penelitian dasar.

Page 155: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I

no nama nilai

1 Al Fikriyansyah 85

2 Alfi Rahmadiana 100

3 Andri Gunawan 90

4 Anissatul Wardah 65

5 Audrey Maharani 25

6

Desta Syahwal

Ramadhan 85

7 Dinni Dwi Pratiwi 75

8 Erlangga Adi P 10

9 Faris Fadillah 65

10 Fatma Nurrahmadanti 50

11 Galih G 80

12 Ghea Arribah .O.P 10

13 Ghea Rona 85

14 Ibnu Al Ghifari 60

15 Khoerotunnisa 75

16 Lusiana Safitri 65

17 Luthfy Gusti Ramadan 100

18 M. Alfin Saputra 10

19 M. Faiqul Imam 25

20 M. Farhan

21 Miftahul Fadli 30

22 Mualif Hambya 70

23 Muhamad Rizki E 60

24

Muhammad Khiar

Ilham 70

25 Muhammad Naufal 90

26 Nilam Wulandari 95

27 Nisrina Ayu Fadia 85

28 Ramadhan F 70

29 Ramdi Akbar S 50

30 Rayi Roghadatul Aisy 50

31 Rido Fariz A

32 Rizan Pasha 70

33 Rizki Fadillah 70

34 Robiyatul Adawiyah 100

35 Sahid A 100

36 Sofiyanti 70

37 Suci Salwah 10

Page 156: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

38 Syifana Az Zahra 65

39 Tarisa Bella .S 95

jumlah 2170

rata-rata 65.7575758

Page 157: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus II

no nama nilai

1 Al Fikriyansyah 100

2 Alfi Rahmadiana 100

3 Andri Gunawan 95

4 Anissatul Wardah 85

5 Audrey Maharani 25

6 Desta Syahwal Ramadhan 95

7 Dinni Dwi Pratiwi 60

8 Erlangga Adi P 10

9 Faris Fadillah 70

10 Fatma Nurrahmadanti 35

11 Galih G 90

12 Ghea Arribah .O.P 10

13 Ghea Rona 100

14 Ibnu Al Ghifari 80

15 Khoerotunnisa 70

16 Lusiana Safitri 50

17 Luthfy Gusti Ramadan 80

18 M. Alfin Saputra 45

19 M. Faiqul Imam 70

20 M. Farhan

21 Miftahul Fadli 50

22 Mualif Hambya 100

23 Muhamad Rizki E 95

24 Muhammad Khiar Ilham 80

25 Muhammad Naufal 100

26 Nilam Wulandari 45

27 Nisrina Ayu Fadia 95

28 Ramadhan F 90

29 Ramdi Akbar S 40

30 Rayi Roghadatul Aisy 35

31 Rido Fariz A

32 Rizan Pasha 95

33 Rizki Fadillah 80

34 Robiyatul Adawiyah 90

35 Sahid A 80

36 Sofiyanti 50

37 Suci Salwah 35

38 Syifana Az Zahra 80

Page 158: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

39 Tarisa Bella .S 70

jumlah 2345

rata-rata 71.06061

Page 159: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

Instrumen Penelitian

Jawaban Wawancara Guru

Tahap : Pra penelitian

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan permasalahan yang

terjadi pada pembelajaran matematika di kelas tersebut

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bapak/ibu guru selalu

menyiapkan RPP sebelum mengajar

matematika?

Iya, sudah tentu kalau RPP pasti

membuat, tapi biasanya sudah

dikolektif membuatnya pada saat di

awal mau masuk tahun ajaran baru. Jadi

RPP dibuat untuk jangka waktu 1

tahun.

2. Metode apa yang biasa bapak/guru

gunakan dalam menyampaikan

pelajaran matematika?

Bergantung materi yang akan diajarkan,

tapi biasanya dengan ceramah, diskusi,

tanya jawab.

3. Apakah bapak/ibu sudah mengetahui

apa itu CTL?

CTL itu apa, saya belum terlalu

mengetahuinya.

4. Jika sudah, bagaimana penerapan CTL

tersebut dalam proses pembelajaran

matematika?

(setelah penanya menjelaskan sekilas

tentang CTL) oh kalau CTL seperti itu,

saya mengajarkannya pernah

mengaitkan materi dengan kehidupan

siswa, tapi yaa mengalir dengan begitu

saja tanpa saya ketahui kalau itu CTL.

5. Apakah bapak/ibu guru menggunakan

media/alat peraga ketika

menyampaikan pelajaran matematika?

Iya terkadang menggunakan terkadang

tidak, paling hanya berupa gambar-

gambar saja ketika materi bangun datar

atau bangun ruang.

Page 160: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

6. Bagaimana respon siswa ketika

bapak/ibu mengajar dengan dibantu

oleh media/alat peraga tersebut?dan

bagaimana jika tidak?

Tentu saja ketika menggunakan media

siswa menjadi lebih antusias dalam

belajar, jika tidak antusias siswa akan

biasa-biasa saja.

7. Apakah siswa berperan aktif dalam

pembelajaran?

Siswa yang memang sudah aktif

pastinya dalam pembelajaran akan aktif

juga, tetapi kebanyakan dari mereka

harus diberi pendorong terlebih dahulu

agar semangat atau mau berperan aktif

dalam pembelajaran.

8. Adakah hambatan-hambatan dalam

proses pembelajaran tersebut

khususnya yang menyangkut siswa?

Biasanya dalam pembelajaran ada

siswa yang sulit diatur, tidak mau

mendengarkan penjelasan (acuh),

mengobrol dengan temannya, dsb.

9. Bagaimana cara bapak/ibu dalam

mengatasi masalah tersebut?

Biasanya dengan menegurnya dan

menasehatinya.

10. Jika tidak ada hambatan, bagaimana

bapak/ibu dapat membuat kelas

tersebut tetap kondusif selama

pembelajaran berlangsung?

(karena ada hambatan jadi tidak ada

jawaban)

Page 161: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

181

lampiran 17

PROFILE MADRASAH

A. IDENTITAS MADRASAH

1. Nama Madrasah : MI Mathlaul Anwar

Alamat : Jl. H. Rean RT 03/01 No.28

Desa/ Kelurahan : Benda Baru

Kecamatan : Pamulang

Kab/ Kota : Tangerang Selatan

Propinsi : Banten

Telepon : (021) 7440042

2. Nama Yayasan : Al- Ishlah

Alamat : Jl. H. Rean RT 03/01 No. 28\

Desa/ Kelurahan : Benda Baru

Kecamatan : Pamulang

Kab/ Kota : Tangerang Selatan

Propinsi : Banten

Telepon : (021) 7440042

3. NSM : 111 228 030312

4. Jenjang Akreditasi : Terakreditasi B (Tanggal 28 Juni 2006)

5. Tahun didirikan : 1958

6. Tahun beroperasi : 1984

7. Kepemilikan Tanah : Yayasan

a. Status Kepemilikian : Wakaf

b. Luas Tanah : 1309 M2

8. Status Bangunan : Yayasan

9. Nomor Rekening Sekolah : 1127-01-000966-50-2

B. VISI dan MISI MADRASAH

1. Visi : “Menciptakan Generasi Robbani yang Mampu Berperan di

Masyarakat”

Page 162: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

182

lampiran 17

2. Misi : 1. Menyelenggarakan pendidikan kurikulum KBK.

2. Mengadakan pembinaan melalui kegiatan ekstrakurikuler.

` 3. Mengadakan kegiatan keagamaan secara praktis.

4. Menambah pembinaan siswa diluar jam pelajaran.

5. Membentuk aqidah yang sholeh dan keimanan yang kokoh.

C. DATA FASILITAS MADRASAH

NO JENIS RUANGAN JUMLAH

RUANG

1

2

3

4

5

6

7

8

Ruang Kelas

Ruang Kepala Madrasah

Ruang Guru

Ruang Perpustakaan

Ruang Tata Usaha

Ruang Lab. Komputer

Ruang BP

Masjid/Mushola

7

1

1

1

1

1

1

1

Page 163: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 164: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 165: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 166: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 167: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 168: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 169: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 170: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 171: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 172: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 173: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan
Page 174: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26850/1/ai... · peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi FPB dan

BIOGRAFI PENULIS

Ai Herawati, NIM. 1110018300014, Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Penulis lahir di Jakarta, 26 April 1992.

Bertempat tinggal di Jalan Anggrek Rt. 03 Rw. 18

Pondok Benda Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan - Banten 15416.

Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Orangtua penulis ialah

Bapak Anin dan Ibu Iyumenah.

Riwayat pendidikan penulis, diawali dari MI Al-Mursyidiyyah lulus tahun

2004-2005, MTs Ponpes Daar El-Qolam tahun pelajaran 2006-2007, MA Ponpes

Daar El-Qolam Jakarta tahun pelajaran 2009/2010, Perguruan Tinggi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta lulus tahun 2015.

Proses belajar mengajar di kelas harus mengalami peningkatan dari waktu

ke waktu. Melalui skripsi yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Belajar

Matematika Melalui Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL) Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Anwar” di bawah bimbingan Ibu Dr.

Tita Khalis Maryati, M. Kom. Penulis berupaya mengembangkan metode

pembelajaran yang ada agar menjadi lebih menarik dan mampu meningkatkan

aktivitas belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika sebagai mata

pelajaran inti pada pendidikan dasar. Semoga bermanfaat, Aamiin…....