penilaian saham wijaya karya intrade 8197c298-8e3b-4206-a1c8-c226c7ec908e

108
i Jakarta, 11 Nopember 2011 Nomor Surat : 071/LP/KJPP-TOH/X/XXII/2011 Perihal : Penilaian Saham Kepada Yth : PT. WIJAYA KARYA Tbk Jl. D.I.Panjaitan Kav.9, Jakarta 13340. U.P. : Direksi Dengan hormat, Berdasarkan penugasan PT. Wijaya Karya Tbk sesuai surat perintah kerja nomor TP.02.01/A.DEP.KEU.0457/2011 tanggal 25 Agustus 2011 untuk melaksanakan penilaian saham PT Wijaya Karya Intrade, dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah melakukan analisa atas harta dan usaha perusahaan dimaksud sesuai dengan dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan yang diberikan oleh PT Wijaya Karya Intrade. Kami mengerti bahwa tujuan penilaian ini adalah untuk kepentingan Rencana Debt Equity Swap (Konversi Hutang Kepada PT Wijaya Karya Tbk menjadi Modal Saham) dengan mengetahui nilai pasar wajar (Fair Market Value) saham milik PT Wijaya Karya Intrade, dengan cut off date per 30 Juni 2011, oleh karenanya tidak direkomendasikan untuk penggunaan lainnya. Penilaian ini dilakukan berdasarkan Standar Penilaian Indonesia (SPI-2007), dan dengan mempertimbangkan seluruh informasi yang relevan serta mengamati kondisi pasar makro perekonomian Indonesia yang ada, maka kami berpendapat sesuai dengan asumsi-asumsi, syarat- syarat dan/atau/pembatasan-pembatasan tertentu, serta kami mengasumsikan bahwa semua data dan informasi yang kami terima adalah benar. Dengan mempertimbangkan seluruh informasi yang relevan dan kondisi pasar yang berlaku, kami berpendapat bahwa dalam penilaian saham ini kami menerapkan dalam melakukan penilaian terhadap Nilai Pasar Wajar (Fair Market Value) atas saham PT. Wijaya Karya Intrade adalah berdasarkan pendekatan pendapatan (Income Approach) melalui Metode Diskonto Arus Kas Pendapatan Mendatang (Discounted Cash Flow Method) dan Pendekatan aset melalui metode Adjusted Book Value . Berdasarkan hasil perhitungan kami dengan menggunakan Pendekatan Pendapatan (Income Approach) melalui Metode Diskonto Arus Kas Pendapatan Mendatang (Discounted Cash Flow

Upload: jay-sijay

Post on 09-Aug-2015

373 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Penilaian Saham

TRANSCRIPT

Page 1: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

i

Jakarta, 11 Nopember 2011 Nomor Surat : 071/LP/KJPP-TOH/X/XXII/2011 Perihal : Penilaian Saham Kepada Yth : PT. WIJAYA KARYA Tbk Jl. D.I.Panjaitan Kav.9, Jakarta 13340. U.P. : Direksi Dengan hormat, Berdasarkan penugasan PT. Wijaya Karya Tbk sesuai surat perintah kerja nomor TP.02.01/A.DEP.KEU.0457/2011 tanggal 25 Agustus 2011 untuk melaksanakan penilaian saham PT Wijaya Karya Intrade, dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah melakukan analisa atas harta dan usaha perusahaan dimaksud sesuai dengan dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan yang diberikan oleh PT Wijaya Karya Intrade. Kami mengerti bahwa tujuan penilaian ini adalah untuk kepentingan Rencana Debt Equity Swap (Konversi Hutang Kepada PT Wijaya Karya Tbk menjadi Modal Saham) dengan mengetahui nilai pasar wajar (Fair Market Value) saham milik PT Wijaya Karya Intrade, dengan cut off date per 30 Juni 2011, oleh karenanya tidak direkomendasikan untuk penggunaan lainnya. Penilaian ini dilakukan berdasarkan Standar Penilaian Indonesia (SPI-2007), dan dengan mempertimbangkan seluruh informasi yang relevan serta mengamati kondisi pasar makro perekonomian Indonesia yang ada, maka kami berpendapat sesuai dengan asumsi-asumsi, syarat-syarat dan/atau/pembatasan-pembatasan tertentu, serta kami mengasumsikan bahwa semua data dan informasi yang kami terima adalah benar. Dengan mempertimbangkan seluruh informasi yang relevan dan kondisi pasar yang berlaku, kami berpendapat bahwa dalam penilaian saham ini kami menerapkan dalam melakukan penilaian terhadap Nilai Pasar Wajar (Fair Market Value) atas saham PT. Wijaya Karya Intrade adalah berdasarkan pendekatan pendapatan (Income Approach) melalui Metode Diskonto Arus Kas Pendapatan Mendatang (Discounted Cash Flow Method) dan Pendekatan aset melalui metode Adjusted Book Value . Berdasarkan hasil perhitungan kami dengan menggunakan Pendekatan Pendapatan (Income Approach) melalui Metode Diskonto Arus Kas Pendapatan Mendatang (Discounted Cash Flow

Page 2: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

ii

Method dan Pendekatan aset melalui metode Adjusted Book Value, maka kami berpendapat bahwa indikasi Nilai Pasar Wajar (Fair Market Value) saham PT. Wijaya Karya Intrade dengan cut off date per 30 Juni 2011 adalah sebesar :

Rp.33.861.372.000 (Tiga puluh tiga milyar delapan ratus enam puluh satu juta tiga ratus tujuh puluh dua ribu

rupiah) atau dengan jumlah lembar saham beredar sebesar 270.000.000 lembar saham,maka nilai pasar wajar per lembar saham adalah sebesar Rp. 125,- (Seratus dua puluh lima rupiah) Sehubungan dengan hasil penilaian tersebut, maka batasan-batasan yang tercantum dalam laporan ini adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari laporan lengkap penilaian saham PT. Wijaya Karya Intrade. Penilaian ini dilakukan berdasarkan beberapa faktor yang menjadikan pertimbangan dalam penilaian meliputi : 1. Sifat dan jenis usaha yang dilakukan dengan probabilitas perkembangannya. 2. Nilai buku dari ekuitas serta kondisi keuangan (struktur pembiayaannya). 3. Tingkat laba perusahaan atau kemampuan dalam memberikan deviden/bagian keuntungan. 4. Goodwill perusahaan dari usaha yang dilakukan. 5. Business Plan.

Akhirnya, sesuai dengan praktek standar yang biasa kami lakukan, maka kami menegaskan bahwa kami tidak menarik keuntungan dalam bentuk apapun, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang atas penilaian saham ini. Selain itu laporan ini bersifat rahasia kepada pemberi tugas sesuai kontrak tertulis. Kami tidak bertanggung jawab kepada pihak ketiga, dan baik sebagian maupun keseluruhan laporan atau rujukan terhadap laporan ini tidak dibenarkan untuk diterbitkan dalam dokumen apapun, pernyataan, edaran, ataupun untuk dikomunikasikan kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari kami untuk format maupun konteks dimana akan dimunculkan. Laporan ini sebagai informasi awal yang dapat digunakan sebagai bahan pemikiran namun tidak mengikat dan tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya dasar penentu suatu keputusan yang berakibat hukum baik pidana maupun perdata, karena laporan ini semata-mata dibuat berdasarkan keahlian yang kami miliki dan data-data yang diberikan oleh pemberi tugas kepada kami, kecuali apabila terjadi kesalahan atas penggunaan data tersebut yang disebabkan oleh ketersengajaan kami dan oleh karenanya jika dikemudian hari diperoleh/ditemukan data-data baru yang menurut pendapat kami diperlukan perbaikan atas laporan ini, maka pada kesempatan pertama kami akan melakukan perbaikan atas laporan ini tanpa memperoleh ijin dari pemberi tugas. Demikian penilaian saham ini diberikan dengan obyektif dan bebas dari konflik kepentingan dalam kapasitas kami sebagai perusahaan Penilai. Atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk melakukan penilaian ini kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, KJPP Toha, Okky, Heru & Rekan Ir. Okky Danuza, MSc,, MAPPI (Cert) Managing Partner NIPP No. PB-1.09.00080 MAPPI No. 93-S-00334 Nf/Rcd/ww/2011

Page 3: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

Laporan Penilaian Saham PT Wijaya Karya Intrade iii

DAFTAR ISI

Halaman SURAT PENGANTAR ...................................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii PERNYATAAN PENILAI .................................................................................................. iv RINGKASAN NILAI ........................................................................................................... vi ASUMSI DAN SYARAT-SYARAT PEMBATASAN .......................................................... vii BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Dasar Penugasan Ruang Lingkup Penilaian ...................................... 1 1.2. Tujuan dan Tanggal Efektif Penilaian .................................................. 1 1.3. Pengertian dan Definisi Nilai ................................................................. 1 1.4. Batasan Penilaian Saham ..................................................................... 3

BAB II : DESKRIPSI PERUSAHAAN

2.1. Tinjauan Umum ................................................................................... 4 2.2. Susunan Pengurus dan Struktur Modal ............................................... 5 2.3. Kegiatan Usaha Perusahaan ............................................................... 6 2.4. Legalitas yang dimiliki Perusahaan ...................................................... 9 2.5. Profil PT Wijaya Karya Intrade dan Market view ................................... 9 2.6. Analisa Keuangan Perusahaan ........................................................... 20

BAB III : PENILAIAN MENENTUKAN NILAI PASAR WAJAR

3.1. Pendekatan dan Metode Penilaian ....................................................... 80 3.2. Indikasi Nilai ......................................................................................... 87 3.3. DLOM dan DLOC ................................................................................ 96 3.4. Rekonsiliasi Nilai .................................................................................. 98

BAB IV : KESIMPULAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 4: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

Laporan Penilaian Saham PT Wijaya Karya Intrade iv

PERNYATAAN PENILAI

Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai penilai, maka kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :

1. Pernyataan dalam laporan Penilaian ini, sebatas pengetahuan kami, adalah benar dan akurat.

2. Analisis, opini, dan kesimpulan yang dinyatakan di dalam Laporan Penilaian ini dibatasi oleh asumsi dan batasan-batasan yang diungkapkan di dalam Laporan Penilaian, yang mana merupakan hasil analisis, opini dan kesimpulan Penilai yang tidak berpihak dan tidak memiliki benturan kepentingan.

3. Kami tidak mempunyai kepentingan baik sekarang atau di masa yang akan datang terhadap properti yang dinilai, maupun memiliki kepentingan pribadi atau keberpihakan kepada pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap properti yang dinilai.

4. Penunjukan dalam penugasan ini tidak berhubungan dengan opini Penilaian yang telah disepakati sebelumnya dengan Pemberi Tugas.

5. Biaya jasa profesional tidak dikaitkan dengan nilai yang telah ditentukan sebelumnya atau gambaran nilai yang diinginkan oleh Pemberi Tugas, besaran opini nilai, pencapaian hasil yang dinyatakan, atau adanya kondisi yang terjadi kemudian (subsequent event) yang berhubungan secara langsung dengan penggunaan dimaksud.

6. Penilai telah mengikuti persyaratan pendidikan professional yang ditetapkan/dilaksanakan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).

7. Penilai memiliki pengetahuan yang memadai sehubungan dengan usaha yang dinilai.

8. Penilai telah melaksanakan ruang lingkup sebagai berikut : a. Identifikasi masalah (identifikasi batasan, tujuan dan objek, definisi Penilaian dan

tanggal Penilaian); b. Pengumpulan data dan wawancara; c. Analisis data d. Estimasi nilai dengan menggunakan Pendekatan Penilaian; e. Penulisan Laporan

9. Penilai telah melakukan inspeksi lapangan yang merupakan obyek Penilaian.

Page 5: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

Laporan Penilaian Saham PT Wijaya Karya Intrade v

10. Tidak seorangpun selain yang bertandatangan di bawah ini, yang telah terlibat dalam pelaksanaan inspeksi, analisis, pembuatan kesimpulan, dan opini sebagaimana yang dinyatakan dalam Laporan Penilaian ini.

11. Analisis, opini dan kesimpulan yang dibuat oleh Penilai, serta Laporan Penilaian telah dibuat dengan memenuhi ketentuan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007.

Yang Melakukan Penilaian :

No. Nama Penilai Kualifikasi Profesional Tanda

Tangan

1. Ir. Okky Danuza, M.Sc., MAPPI (Cert) Penilai Publik, Penanggung Jawab, Reviewer

Izin

Penilai PB-1.09.00080

MAPPI 93-S-00334

2. Nuhfendi, SE Supervisor, Team Leader, Valuer

MAPPI 01-T-01480

3. Kasto Wibowo, SE Limited Financial Due Diligence

4. Wawan Purnawan, SE Research Analyst

Page 6: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

Laporan Penilaian Saham PT Wijaya Karya Intrade vi

RINGKASAN NILAI Tujuan Penilaian : Untuk kepentingan Rencana Debt Equity Swap

PT Wijaya Karya Tbk di PT Wijaya Karya Intrade, dengan cut of date per 30 Juni 2011.

Objek Yang Dinilai : 100% Saham PT. Wijaya Karya Intrade Dasar tangal Penilaian : 30 Juni 2011.

Jumlah Lembar Saham (Beredar) : 270.000.000 Lembar

Nilai Nominal Per Lembar Saham : Rp. 100,- Nilai Buku Ekuitas Per 30 Juni 2011 : Rp. 7.586.997.979,- Nilai Buku Per Lembar Saham : Rp. 28,-

Metode Penilaian yang digunakan : - Metode diskonto Arus kas Mendatang

(Discounted Cash Flow Method) - Metode penyesuaian nilai buku (Adjusted

Book Value Method)

Indikasi Nilai Pasar Wajar Ekuitas : Rp 33.861.372.000,- Nilai Pasar Wajar Per Lembar Saham Perusahaan : Rp 125,- P/BV : 4,5

Page 7: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

Laporan Penilaian Saham PT Wijaya Karya Intrade vii

ASUMSI-ASUMSI DAN SYARAT-SYARAT PEMBATASAN UMUM

(GENERAL ASSUMPTIONS AND LIMITING CONDITIONS)

Penilaian saham ini berdasarkan dengan asumsi-asumsi dan syarat-syarat pembatasan sebagai berikut : 1. Bahwa kami tidak mempunyai kepentingan finansial terhadap saham perusahaan yang

dinilai dan hasil dari penilaian yang dilakukan; 2. Bahwa dengan dilandasi itikad baik, semua dokumen yang diberikan atau diperlihatkan

oleh Pemberi Tugas dan pihak ketiga kepada kami dalam rangka penilaian saham ini adalah sah, benar, lengkap dan sesuai dengan kenyataan sebenarnya dan bahwa dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk foto copy, turunan dan/atau salinan adalah sesuai dengan aslinya dan dokumen tersebut adalah sah, benar, lengkap serta sesuai dengan kenyataan sebenarnya;

3. Bahwa dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan yang

diberikan oleh Pemberi Tugas atau pihak ketiga kepada kami untuk tujuan penilaian saham ini adalah benar, akurat, lengkap dan sesuai dengan keadaan sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan sampai dengan tanggal diberikannya penilaian saham ini;

4. Bahwa semua tanda tangan, materai, coretan dan tanda yang terdapat dalam setiap

dokumen yang diberikan dan/atau diperlihatkan oleh Pemberi Tugas kepada kami adalah benar dan tanda yang terdapat dalam setiap dokumen foto copy, turunan dan/atau salinan yang diberikan oleh Pemberi Tugas kepada kami adalah sesuai dengan yang terdapat dalam dokumen aslinya dan tanda tangan, materai, coretan dan tanda yang terdapat pada dokumen adalah benar adanya;

5. Bahwa instansi Pemerintah dan/atau pihak yang mengeluarkan dan/atau menerbitkan

izin, persetujuan, lisensi dan/atau bukti tanda pendaftaran kepada Pemberi Tugas adalah pejabat dan/atau pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan-tindakan tersebut dan diwakili oleh orang-(orang) yang berhak dan mempunyai izin, persetujuan, lisensi, dan/atau bukti tanda pendaftaran yang bersangkutan;

Page 8: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

Laporan Penilaian Saham PT Wijaya Karya Intrade viii

6. Bahwa dalam melakukan penilaian saham ini, kami tidak memberikan legalitas atas suatu transaksi dimana Pemberi Tugas menjadi pihak atau mempunyai kepentingan didalamnya atas saham yang terkait;

7. Kecuali dinyatakan secara tegas dalam penilaian saham ini, tidak dapat diasumsikan

bahwa kami berkewajiban dan telah melakukan pemeriksaan legalitas atas saham yang dinilai;

8. Bahwa semua sengketa dalam bentuk perkara pidana maupun perdata (baik di dalam

maupun di luar Pengadilan) yang berkaitan dengan saham yang dinilai tidak menjadi tanggung jawab kami;

9. Bahwa dalam penilaian ini didasarkan pada analisa dan perhitungan atas aktiva yang

dinilai sebagaimana ditunjukkan dalam laporan keuangan yang diberikan dan dokumen lain terkait yang terbatas.

10. Bahwa nilai diberikan dalam bentuk satuan Rupiah yang didasari pemahaman bahwa

pasar saham dimaksud dalam mata uang Rupiah. Untuk itu penggunaan mata uang selain Rupiah dinyatakan tidak berlaku.

11. Bahwa biaya penilaian ditentukan berdasarkan hari – orang (man-day) dan bukan

ditentukan berdasarkan besarnya nilai yang diberikan dalam Laporan Penilaian; 12. Bahwa jika dikemudian hari diperoleh/ditemukan data-data baru yang menurut pandapat

penilai membutuhkan suatu perbaikan pada laporan ini, maka penilai berhak untuk melakukan perubahan pada laporan penilaian ini tanpa persetujuan pemberi tugas.

13. Bahwa Laporan Penilaian ini dianggap sah apabila terdapat cap (seal) dan tanda tangan

asli dari pihak kami; 14. Bahwa perubahan-perubahan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah maupun swasta

yang berkaitan dengan kondisi saham perusahaan, dalam hal ini market conditions dan sebagainya bukan menjadi tanggung jawab kami;

15. Karena laporan penilaian saham ditujukan untuk kepentingan internal Manajemen, maka

tanggung jawab kami terbatas kepada pemberi tugas dimaksud dan kami tidak bertanggung jawab terhadap pihak lain yang menggunakan Laporan Penilaian ini;

16. Laporan penilaian ini sebagai salah satu informasi untuk dijadikan dasar pemikiran dalam

mengambil keputusan, akan tetapi tidak mengikat dan tidak dapat dijadikan sebagai dasar penentu suatu keputusan yang berakibat hukum, karena laporan penilaian ini semata-mata dibuat berdasarkan kajian disiplin ilmu dan kemampuan yang kami miliki.

Page 9: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

1

1 PENDAHULUAN

1.1 Dasar Penugasan dan Ruang Lingkup Penilaian KJPP Toha.Okky.Heru & Rekan ditunjuk oleh PT Wijaya karya Tbk, untuk melakukan penilaian saham di PT. Wika Intrade (PT.WIN) sesuai dengan Surat Perintah Kerja nomor TP.02.01/A.DEP.KEU.0457/2011 tanggal 25 Agustus 2011 untuk Jasa Konsultansi Penilaian Saham. Metode penilaian yang digunakan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007, dengan ruang lingkup melaksanakan kegiatan peninjauan dan pemeriksaan di lokasi guna pengumpulan data-data dalam proses penyusunan dan pembuatan laporan penilaian saham PT. Wijaya Karya Intrade serta menyampaikan Laporan Penilaian dimaksud.

1.2 Tujuan dan Tanggal Efektif Penilaian

Penilaian ini dibuat dengan tujuan untuk kepentingan rencana pembelian saham PT WINNER untuk porsi kepemilikkan PT Wijaya Karya Intrade dengan dasar Nilai Pasar Wajar (Fair Market Value) pada tanggal 30 Juni 2011. Pisah batas (cut off) periode penilaian adalah per 30 Juni 2011, dimana batas tersebut diambil atas dasar pertimbangan penilaian dan masa laporan keuangan terakhir. Laporan keuangan terakhir yang telah diaudit oleh pihak akuntan publik adalah laporan per 30 Juni 2011.

1.3 Pengertian dan Definisi Nilai

Penilaian ini dilakukan berdasarkan Standar Penilaian Indonesia (SPI 2007). Dalam Standar Penilaian Indonesia didefinisikan sebagai berikut :

a. Nilai (Value)

Nilai adalah konsep ekonomi yang merujuk kepada harga yang sangat mungkin disepakati oleh pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa yang tersedia untuk dibeli. Nilai bukan merupakan fakta tapi lebih merupakan harga yang sangat mungkin dibayarkan untuk barang atau jasa pada waktu tertentu sesuai dengan definisi tertentu dari nilai. (lihat di dalam SPI 2007 Konsep dan Prinsip Umum Penilaian butir 4.5).

Page 10: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

2

b. Harga (Price)

Harga adalah istilah yang digunakan untuk sejumlah uang yang diminta, ditawarkan, atau dibayarkan untuk sesuatu barang atau jasa. Hubungannya dengan penilaian, harga merupakan fakta historis, baik yang diumumkan secara terbuka maupun dirahasiakan. Karena kemampuan finansial, motivasi, atau kepentingan khusus dari seseorang penjual atau pembeli, harga yang dibayarkan atas suatu barang atau jasa dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan nilai barang atau jasa yang bersangkutan. Meskipun demikian harga biasanya merupakan indikasi atas nilai relatif dari barang atau jasa oleh pembeli tertentu dan atau penjual tertentu dalam kondisi yang tertentu pula (lihat di dalam SPI 2007 Konsep dan Prinsip Umum Penilaian butir 4.2).

c. Nilai Pasar (Market Value)

Yang dimaksud dengan Nilai Pasar (Market Value) adalah estimasi sejumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu properti, antara pembeli yang berniat membeli dan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, dimana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan (lihat di dalam SPI 2007, SPI 1 butir 3.1).

Konsep Nilai Pasar tidak harus tergantung pada transaksi sebenarnya yang terjadi pada tanggal penilaian. Nilai Pasar lebih merupakan perkiraan atas harga yang mungkin terjadi dalam penjualan pada tanggal penilaian sesuai dengan persyaratan definisi Nilai Pasar. Nilai Pasar merupakan representasi atas harga yang disepakati pembeli dan penjual pada waktu itu sesuai definisi Nilai Pasar, yang sebelumnya masing-masing pihak telah mempunyai cukup waktu untuk menguji kemungkinan dan kesempatan lain serta menyadari bahwa kemungkinan akan diperlukan waktu untuk menyiapkan kontrak formal dan dokumentasi lainnya (lihat di dalam SPI 2007, SPI 1 butir 6.2).

Nilai Pasar dipahami sebagai nilai dari suatu property yang diestimasi tanpa memperhatikan biaya penjualan atau pembelian dan tanpa dikaitkan dengan setiap pengenaan pajak pengalihan yang terkait (lihat di dalam SPI 2007, SPI 1 butir 3.3).

Page 11: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

3

d. Nilai Pasar Wajar (Fair Market Value)

Dalam penilaian usaha atau saham digunakan istilah nilai pasar wajar. Nilai Pasar Wajar (Fair Market Value) didefinisikan sebagai estimasi jumlah uang tunai atau yang bersifat ekivalen yang dapat diperoleh dari suatu transaksi jual-beli perusahaan atau saham atau kepentingan dalam perusahaan antara pembeli yang berminat membeli (willing buyer) dan penjual yang berminat menjual (willing seller) yang keduanya memiliki kemampuan untuk melakukan suatu transaksi, bertindak tanpa ada keterpaksaan dan masing-masing memiliki fakta dan informasi yang relevan (lihat di dalam SPI 2007, PPPI 6, 3.26). Dalam aplikasi penilaian untuk menentukan nilai pasar wajar, komponen nilai disajikan secara bersamaan dan terpadu. Ada beberapa faktor yang menjadikan pertimbangan dalam penilaian meliputi : • Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) yang dilakukan. • Faktor risiko usaha dan keuangan. • Kebijakan pemerintah yang berlaku dan situasi pasar. • Jumlah modal sendiri dan status pinjaman/ hutang perusahaan.

1.4 Batasan Penilaian Saham

Beberapa batasan dalam melakukan penilaian saham ini adalah sebagai berikut : a. Seluruh data dan informasi yang dijadikan acuan diperoleh berdasarkan observasi di

perusahaan dan merupakan informasi aktual serta akurat dari sumber pihak manajemen yang relevan dengan tingkat penyimpangan yang relatif kecil serta dicatatkan tanpa dilakukan opname atau verifikasi data lapangan.

b. Analisa atas kinerja keuangan perusahaan hanya mengacu pada laporan keuangan

(audited) per 31 Desember 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 dan 31 Juni 2011.

c. Penilaian keuangan untuk menentukan ekuitas adalah berdasarkan laporan keuangan audited per 31 Juni 2011 setelah dilakukan koreksi serta penyesuaian-penyesuaian secara layak dan wajar serta aktiva tetap yang tercantum dalam laporan keuangan baik atas nama siapapun yang belum dialihkan dan yang direncanakan dialihkan dianggap seperti sudah menjadi milik perusahaan.

Page 12: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

4

d. Proyeksi keuangan dalam rangka going concern dibuat berdasarkan pada laporan

keuangan (audited) per 31 Desember 2006, 2007, 2008, 2009, 20100 dan 31 Juni 2011 dengan tetap mempertimbangkan faktor external (kondisi pasar dan perkembangan terakhir sektor perekonomian yang relevan dengan usaha PT. WIN) serta kondisi internal perusahaan.

e. Nilai atau harga yang dipergunakan adalah satuan moneter rupiah.

2. DESKRIPSI PERUSAHAAN

2.1. Tinjauan Umum

PT. Wijaya Karya Intrade (PT.WIN) didirikan pada tanggal 20 Januari 2000 dengan akta notaries Imas Fatimah, SH No. 16, setelah mendapat persetujuan dari Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN Republik Indonesia No. : S-01/MDU.01-PBUMN/1999 tanggal 10 November 1999 tentang Persetujuan Pendirian Anak Perusahaan PT Wijaya Karya. Anggaran Dasar Perusahaan dituangkan dalam akta notaries Imas Fatimah, SH yang diwakilkan kepada notaries Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, SH sebagai pengganti Imas Fatimah, SH berdasarkan Surat Penetapan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta No. 24/CN/HKM.P/2000/PN.JKT tanggal 13 Maret 2000. Akta pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-Undangan RI dengan Surat No. C-19656 HT .01. TH.2000 tanggal 4 Desember 2000, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 2 Pebruari 2001. Perusahaan bergerak dalam bidang industry pabrik, perdagangan umum, jasa dan agroindustri, perusahaan memulai kegiatan komersil pada 21 Januari 2000. Perubahan nilai Nominal Saham dan Modal Dasar, dengan akta notaries Imas Fatimah, SH No. 3 tanggal 2 Juni 2004 perihal Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan dengan pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-16985 HT.01.04.TH 2004 tanggal 8 Juli 2004, serta telah didaftar dalam Daftar Perusahaan di Jakarta Timur dengan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 090415115039 tanggal 26 Juli 2004.

Page 13: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

5

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas yang berlaku, terakhir mengenai Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat PT Wijaya Karya Intrade, yang dibuat dihadapan notaries Sri Ismiyati, S.H dengan nomor akta 30, tanggal 10 Juni 2011, dan sedang dalam penerbitan surat penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keterangan dari notaries nomor 388/Not/SI/VI/2011 tanggal 10 Juni 2011.

2.2. Susunan Pengurus dan Struktur Modal

2.2.1. Susunan Pengurus Pengurus Perusahaan Berdasarkan akta No. 30 tanggal 10 Juni 2011 dari notaries Sri Ismiyati, S.H., notaries di Jakarta, susunan Direksi dan Komisaris PT. WIN pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Ir.Werdoyo Santosa, MM Komisaris : (Purnawirawan) Marsekal Muda Simon Duma

S.I.P Dewan Direksi : Direktur Utama : Ruslyn H.Silalahi, B.E Direktur : Ir.Asep Zakky Gamal Direktur : Drs. Adji Firmantoro, MM Pada tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan memiliki 354 orang karyawan tetap (tidak diaudit) dan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 362 orang dan 365 orang (tidak diaudit).

Page 14: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

6

2.2.2. Struktur Modal

Komposisi pemegang saham per 30 Juni 2011 modal saham yang telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai seluruh saham tersebut adalah sebagai berikut :

Total Komposition Value

No. Shareholder's Shares Shares Rp. 1 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 211.680.000 78,40% 21.168.000.000 2 Koperasi karyawan (Kopkar) Karya Mitra Satya 54.837.000 20,31% 5.483.700.000 3 Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Wika

(Persero) Tbk 3.483.000 1,29% 348.300.000 Total 270.000.000 100,00% 27.000.000.000

2.3. Kegiatan Usaha Perusahaan

Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha Perusahaan adalah bergerak dalam bidang industry pabrik, perdagangan umum, jasa dan agroindustri, pertambangan, energy dan jasa konstruksi, perusahaan memulai kegiatan komersil pada 21 Januari 2000. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 21 Januari 2000. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : a. Melakukan pabrikasi bahan dan komponen produk jadi :

1) Komponen bahan dan kelengkapan konstruksi 2) Suku cadang dan kelengkapan industry 3) Alumunium, karet dan plastic 4) Keramik 5) Kayu, Rotan, steel 6) Kimia 7) Mekanik dan kelistrikan untuk bahan bangunanindustri dan gedung 8) Alumunium casting 9) Engineering plastic

Page 15: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

7

10) Pressing

b. Melakukan usaha perdagangan umum termasuk impor ekspor, antar pulau, distributor, supplier.

c. Melakukan usaha bidang jassa, berupa : 1) Jasa keagenan (kecuali agen perjalanan) 2) Jasa handling ekspor impor 3) Jasa ekpedisi / angkutan darat.

d. Melakukan usaha agroindustri yang meliputi penanaman, pengolahan dan

pemasaran hasil agroindustri, pupuk dan alat pertanian. e. Melakukan usaha jassa konstruksibaik jasa konsultasi maupun jasa pelaksanaan

(kontraktor) yang meliputi lingkup pelayanan berikut ini : 1) Survey 2) Investigasi 3) Perencanaan teknik / desain 4) Pelaksanaan Pembangunan 5) Pengawasan Pembangunan 6) Pengelolaan proyek 7) Manajemen Konstruksi 8) Rekayasa, Rancangbangun dan pengadaan dalam arti yang seluas luasnya 9) Pemeliharaan, perbaikan dan Renovasi untuk bangunan sipil, gedung /

arsitektur, mekanikal dan elektrikal yang antara lainmencakup namun tidak terbatas pada bidang-bidang berikut ini :

Industri Perhubungan dan Transportasi Pertambangan Energi Telekomunikasi Pertanian Pengembangan Sumber Air Prasarana Kota dan Pemukiman Olah Raga dan Kesehatan Pariwisata dan Perdagangan

f. Melakukan usaha penyewaan dan penyediaan jasa lainnya dalam bidang peralatan

Page 16: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

8

g. Melakukan usaha pertambangan alam dan perdagangan berupa batu bara, pasir, zeolith dan bijih besi.

h. Melakukan usaha dibidang pengembangan energy dan gasifikasi serta pengangkutan, pengisian dan penyimpanan bahan bakar minyak dan gas.

i. Usaha-usaha lain yang dianggap perlu yang dapat menunjangtercapainya tujuan perseroan atau yang mempunyai hubungan dengan usaha-usaha tersebut diatas.

Perseroan dapat pula mendirikan dan atau ikut serta dalam perseroan-perseroan atau badan lain yang mempunyai huubungan dengan usaha tersebut di atas, baik yang bekerja di dalam maupun di luar Wilayah Republik Indonesia sepanjang yang demikian tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar ini. Pada saat ini kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut : a. Melakukan pabrikasi bahan dan komponen produk jadi :

1) Komponen bahan dan kelengkapan konstruksi 2) Suku cadang dan kelengkapan industry 3) Alumunium, karet dan plastik 4) Alumunium casting 5) Engineering plastik 6) Pressing

b. Melakukan usaha perdagangan umum termasuk impor ekspor, antar pulau, distrinutor, supplier.

Perusahaan berkantor pusat di Jl. DI. Panjaitan Kav. 3-4 Jakarta 13340 dan memiliki beberapa pabrik di lokasi : Pabrik Casting & Machining : Jl. Raya Burujul Kulon, Jatiwangi, Majalengka,

Jawa Barat 45454 Pabrik plastik dan painting : Jl. Raya Narogong Km.26, Cilengsi, bogor,

Jawa Barat 16820 Pabrik Cylinder Tank : Jl. Raya Narogong Km.26, Cilengsi, bogor,

Jawa Barat 16820

Page 17: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

9

2.4. Legalitas yang dimiliki Perusahaan

Perseroan telah melengkapi dokumen perizinan dan persetujuan yang diperlukan serta telah melakukan pendaftaran dan pelaporan yang harus dilakukan oleh Perseroan di dalam melakukan kegiatan usahanya di Indonesia, adapun dokumen tersebut antara lain adalah sebagai berikut yaitu :

1. Akte pendirian dan perubahan dari Notaris. 2. NPWP 01.061.186.1-051.000 (Jl. DI Panjaitan Kav 3-4 Cipinang Cempedak-

Jatinegara, Jakarta Timur) 3. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No. PEM-00148/WPJ.19/KP.0303/2010 4. Tanda Daftar Perusahaan 09.04.1.51.15039 5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar 00177-05/PB/P/1.824.271 6. Surat Keterangan Domisili Perusahaan 197/1.824.511/2011 7. Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional No. 1-900556-3172-2-00842

2.5. PROFIL PT WIN DAN MARKET VIEW DI JAKARTA 2.5.1. PROFIL PT WIKA INTRADE (WIN) PT Wika Intrade adalah merupakan anak perusahaan PT Wijaya Karya Tbk. Sejarah singkat lahirnya PT WIN adalah sebagai berikut : ECBU ( Energy Conversion Business Unit ) mrupakan salah satu unit usaha dari PT Wijaya karya Intrade. ECBU ini memproduksi Pemanas Air Tenaga Surya (Solar Water Heater/ SWH-WIKA), Pemanas Air dengan memanfaatkan energy panas buang dari Air Conditioner (Air Conditioner Water Heater / AWH-WIKA), serta Photovoltaic. Per Desember 2009 produk SWH WIKA dan AWH WIKA adalah market leader di Indonesia dengan kualitas setara produk impor serta memiliki jaringan pemasaran dan pelayanan konsumen yang tersebar di banyak propinsi di Indonesia. Terjadinya krisis energy & minyak bumi pada dekade 1980-an mendorong top manajemen WIKA, perusahaan BUMN yang bergerak dibidang konstruksi untuk menhasilkan produk-produk yang

Page 18: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

10

berbasis energy terbarukan yang tidak lagi mengandalkan minyak dan gas bumi sebagai sumber energinya. Pada tahun 1987 ahli teknik WIKA bekerja sama dengan beberapa ahli teknik dari ITB dan dibantu pengujian di BPPT berhasil membuat desain Pemanas Air Tenaga Surya dan dipasarkan pertama kali ke masyarakat pada tahun itu juga, pada tahun itulah dikenang sebagai awal berdirinya ECBU. Dalam perjalanan usahanya, ECBU juga memproduksi beberapa aplikasi Photovoltaic guna keperluan pembangkit listrik di pedesaan yang jauh dari jaringan PLN dengan memanfaatkan energy matahari serta produk Aircon Water Heater yaitu suatu produk pemanas air yang memanfaatkan panas buangan dari alat penyejuk ruangan (Air Conditioner) sebagai sumber energinya. Agar perusahaan lebih focus dan efisien, maka pada tahun 2000, WIKA mengalihkan manajemen bisnis non konstruksi kepada beberapa anak perusahaannya. Selanjutnya ECBU berada di bawah naungan PT WIKA INTRADE. Per Mei 2010 ECBU telah memiliki jaringan penjualan dengan 23 distributor yang tersebar di 14 kota utama di Indonesia. Produk pemanas air matahari WIKA SWH telah diakui keberadaannya di Indonesia bahkan sebagai marke.t leader dikategori produknya. Sementara beberapa aplikasi PV WIKA pun telah banyak terjual dan terpasang baik untuk penerangan rumah, jalan maupun pompa irigasi. Beberapa sertifikat telah diraih oleh WIKA SWH baik dari dalam negeri yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) maupun luar negeri seperti ASO 9002 versi 1994, ISO 9001 versi 2000, dan OHSAS 18001 tahun 2010. Pengembangan berikutnya diarahkan kepada pengembangan pasar, selain meningkatkan sinergi dengan pengembangan internal ( WIKA Realty dan WIKA Gedung), juga kepada pengembangan property dan realty eksternal. Produk SWH WIAKA dan AWH WIKA sudah digunakan di hotel, apartemen dan di rumah sakit ternama di Indonesia. Kinerja Pendapatan Perseroan Pertumbuhan pendapatan Perseroan dalam dalam kuruwn waktu lima tahun terakhir sangat berfluktuasi total pendapatan Perseroan pada tahun 2006 tercatat sebesar 3,3 triliun rupiah dan terus mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2009, namun memasuki tahun 2010 total

Page 19: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

11

pendapatan mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar -67%, penurunan ini disebabkan karena telah dihentikannya proses produksi tabung gas 3 kg. Hal ini berbanding terbalik dengan kejadian tahun 2008 dimana Perseroan dapat meningkatkan nilai penjualan dengan tingkat pertumbuhan mencapai sekitar 82,7%, yang disebabkan karena adanya kebijakan pemerintah dengan melakukan konversi dari penggunaan minyak tanah menjadi tabung gas berukuran kecil yaitu tabung 3 kg dan salah satu produsen yang membuat tabung ini adalah Perseroan.

Grafik – Perkembangan Pendapatan Perseroan 2010 – 2011

Sumber : Laporan Tahunan Perseroan, data diolah

Berdasarkan data keuangan, pendapatan Perseroan dari beberapa jenis produk yang dihasilkan yang memiliki stabilisasi dalam kontribusi Perseroan adalah jenis automotive part dan general trading. Sedangkan produk lainnya seperti gas stove & cylinder tank meskipun pernah memiliki kontribusi yang sangat tinggi, yang disebabkan karena adanya pesanan tabung gas 3kg, yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintah berkaitan dengan konversi dari penggunaan minyak tanah menjadi gas ukuran kecil. Namun seiring dengan itu pula pemanfaatan akan lini bisnis ini semakin berkurang dan akan dimanfaatkan dengan produksi lainnya.

2006 2007 2008 2009 2010 Juni 2011

Penjualan 3.299 5.154 9.421 11.555 3.737 2.121 Pertumbuhan (%) 13,44% 56,24% 82,77% 22,66% -67,66%

-80,00%

-60,00%

-40,00%

-20,00%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

(dal

am m

ilyar

rup

iah

Page 20: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

12

Grafik – Proporsi Pendapatan Perseroan Berdasarkan Jenis Produk

Sumber : Laporan Tahunan Perseroan, data diolah

Saldo laba setelah pajak WIN dalam lima tahun terakhir selalu mengalami penurunan. Bahkan memasuki tahun 2009 saldo laba WIN negatif (rugi) sebesar Rp 26,304 milyar, memasuki tahun 2010 meskipun Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,9 milyar akan tetapi pendapatan ini berasal dari pendapatan lain-lain yakni dari pendapatan atas penjualan aset, merek dan selisih penilaian aset tetap atas pemisahan WINER.

Berdasarkan rencana bisnis 5 tahunan, Perseroan merencanakan melakukan berbagai strategi

2008 2009 2010

Automotive Part 111  107  115 

Konversi  Energi 93  62  29 

Gas  Stove & Cylinder Tank 331  683  20 

General  Trading 350  172  121 

Batubara 56  132  88 

100 

200 

300 

400 

500 

600 

700 

800 

(dal

am m

ilyar

rup

iah)

2006 2007 2008 2009 2010 Juni 2011

Laba (rugi) setelah pajak 11.279 12.331 7.681 (26.304 1.937 (18.184Pertumbuhan (%) 36,82% 9,33% -37,71% -442,46% -107,36%

-500,00%

-400,00%

-300,00%

-200,00%

-100,00%

0,00%

100,00%

(30.000)

(25.000)

(20.000)

(15.000)

(10.000)

(5.000)

-

5.000

10.000

15.000

(Dal

am Ju

ta R

upia

h)

Page 21: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

13

produk dan pemasaran guna memenuhi kebutuhan pasar dan customer yang dipilih secara selektif, dengan melakukan pembenahan dalam struktur bisnis, seperti berikut dibawah ini : 1. Terdiri dari 2 divisi, yaitu divisi industri dan divisi trading

Divisi Industri

Automotive Part & Non Automotive Part

Aluminium Casting Machining Plastic Injection & Painting

Komponen Industri (Termasuk Gas Stove & Cilinder Tank)

Divisi Trading

Besi Beton Aspal Material Konstruksi Jasa handling ekspor – impor

2. Kelompok konversi energi, pada masa mendatang kelompok ini sudah tidak ada lagi, karena

per Juni 2010 divisi ini sudah dilakukan spin-off (pemisahan) menjadi perusahaan anak. 3. Kelompok batubara, bisnis ini hanya dibatasi pada penyelesaian kontrak Tanjung Jati B yang

perkirakan sampai dengan tahun 2014, untuk tahun selanjutnya bisnis ini tidak diteruskan karena Manajemen Perseroan memandang bahwa bisnis ini memiliki risiko yang sangat tinggi dan tidak dapat dimitigasi secara optimal.

2.5.2. Gambaran Umum Pasar Komponen

Industri Komponen Perkembangan industri komponen otomotif akan sangat tergantung dari sektor industri otomotif itu sendiri, seperti perakitan, bodi dan komponen (spare part) yang merupakan salah satu pasar tertua, terbesar dan paling signifikan di Indonesia. Permintaan pasar domestic secara historis telah menjadi pendorong bagi industry perakitan dan komponen otomotif. Permintaan tersebut tetap ada hingga saat ini, karena pasar komponen otomotif dalam negeri didukung oleh pertumbuhan yang kuat dipasar perakitan otomotif (kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4) serta pertumbuhan lanjutan di pasar suku cadang yang dijual utamanya di pasar purna jual (after market).

Page 22: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

14

Kapasitas produksi kendaraan roda 4 paling banyak saat ini dimiliki oleh PT Astra Daihatsu Motor, sebesar 211.000 unit pertahun dengan merk Daihatsu. Produsen lain yang memiliki kapasitas adalah PT Toyota Astra Motor dengan merek Toyota sebanyak 170.000 unit pertahun dan produsen ketiga terbesar adalah PT Indomobil Suzuki International sebanyak 120.000 unit pertahun. Keterangan lebih detil dapat dilihat pada table berikut :

Tabel Kapasitas Produksi Industri Perakitan Kendaraan Bermotor Roda 4

Sumber: Gaikindo/DataConsult (Indonesian Commercial Newsletter – Maret 2010) Catatan: PMA:PerusahaanModalAsing; PMDN:Perusahaan Modal Dalam Negeri

Industri mobil di dalam negeri meraih prestasi puncak dengan tingkat produksi menembus jumlah 702.508 unit pada 2010. Jumlah ini tercatat sebagai produksi tertinggi dalam lima tahun terakhir, melebihi produksi pada 2008 sebesar 600.628 unit. Tingginya produksi ini dipi3cu oleh tingginya permintaan pasar dan didukung oleh kondisi ekonomi yang cukup baik. Namun pada 2009 produksi mobil mengalami penurunan hingga 22,6% menjadi hanya 464.816 unit dari tahun 2008. Penurunan produksi ini karena tekanan krisis finansial global, yang menyebabkan pasar mobil tidak bergairah sehingga menekan tingkat produksi. Menurut Gaikindo dengan total kapasitas industri mobil yang saat ini mencapai 868.000 unit, untuk mencapai produksi 700.000 unit dapat diatasi pabrikan lokal. Saat ini, ada 12 merek yang tercatat merakit kendaraannya di Indonesia, yaitu sembilan merek asal Jepang, satu merek Korea Selatan, dan dua merek asal Jerman.

Nama perusahaan perakitan Tahun Berdiri Status Merek Kapasitas prod.

(unit/tahun) Astra Daihatsu Motor,PT 1978 PMA Daihatsu 211.000 Astra Nissan Diesel Indonesia,PT 1984 PMA NissanDiesel(Truck) 6.500 Daimler Chrysler Indonesia, PT (Mercedes Benz Indonesia,PT) 1970 PMA MercedesBenz, Chrysler, Dodge, Jeep 8.000

GayaMotor,PT 1969 PMDN BMW, Isuzu, Peugeot, Daihatsu, Nissan Diesel 60.000

General Motor Indonesia, 1993 PMA Chevrolet 30.400 Indomobil Suzuki International,PT 1976 PMA Suzuki 120.000 Hino Indonesia Manufacturing,PT 1982 PMA Hino 10.000 Honda Prospect Motor,PT 1976 PMA Honda 42.000 Nissan Motor Indonesia,PT 1995 PMA Audi, VW, Ssangyong, Volvo, Nissan 12.000

Krama Yudha Ratu Motors,PT 1975 PMDN MitsubishiColtT120SS, ColtL300, ColtDieslFE, Fuso 100.000

National Assemblers,PT 1971 PMDN Suzuki,Mazda,Kia 21.000 Trijaya Union,PT 1986 PMDN MitsubishiBuses 1.440 Toyota Astra Motor,PT 1971 PMA Toyota 170.000

Page 23: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

15

Hingga saat ini Astra Group yang memegang beberapa keagenan merek kendaraan bermotor masih tetap merupakan produsen terbesar di Indonesia untuk group perusahaan kendaraan bermotor. Diikuti oleh Indomobil Group yang saat ini memegang 10 keagenan setelah masuknya Cherry Motor dari China dengan ATPM-nya PT Indomobil Prima Niaga.

Tabel Perkembangan Produksi Kendaraan Bermotor Indonesia, 2005-2010 CATEGORY 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1. SEDAN TYPE CC<1.500(G/D) 2.595 898 502 2.681 77 - 1.501<CC<3.000(G)/2.500(D) 3.622 1.065 897 2.991 2.084 3.900 CC>3.001(G)/2.501(D) 11 45 171 251 206 181 SUBTOTAL 6.228 2.008 1.570 5.923 2.367 4.081

2. 4X2TYPE

CC<1.500(G/D) 185.485 131.817 192.278 285.125 264.447 358.838 1.501<CC<2.500(G/D) 138.212 65.526 89.487 106.937 71.600 100.491 2.501<CC<3.000(G) 2.637 6.333 20.569 23.935 10.198 17.923 CC>3.001(G)/2.501(D) - - - - - - SUBTOTAL 326.334 203.676 302.334 415.997 346.245 477.252

3. 4X4TYPE CC<1.500(G/D) - - - - - - 1.501<CC<3.000(G)/2.500(D) - 192 969 5.236 2.978 13.029 CC>3.001(G)/2.500(D) 28 445 4.335 4.267 582 2.162 SUBTOTAL 28 637 5.304 9.503 3.560 15.191

4. BUS

GVW 5-10 Ton(G/D) 1.235 831 889 1.788 1.038 2.076 GVW 10-24 Ton(G/D) 1.194 423 787 1.168 1.290 2.030 GVW > 24 Ton(G/D) - - - - - - SUBTOTAL 2.429 1.254 1.676 2.956 2.328 4.106

5. PICKUP/TRUCK

GVW < 5 Ton(G/D) 99.536 49.964 51.931 84.917 54.550 101.648 GVW 5-10 Ton(G/D) 57.599 32.969 40.209 66.120 45.487 80.809 GVW 10-24 Ton(G/D) 3.969 3.321 3.070 5.162 4.432 6.608 GVW > 24 Ton(G/D) 4.587 2.179 5.544 10.050 5.847 12.813 SUBTOTAL 165.691 88.433 100.754 166.249 110.316 201.878

6. DOUBLE CABIN GVW < 5 Ton(G/D) For All CC - - - - - - SUBTOTAL - - - - - -

TOTAL PRODUKSI 500.710 296.008 411.638 600.628 464.816 702.508 Sumber : Gaikindo, ICN

Seiring dengan terus berkembangnya permintaan akan mobil, kebutuhan akan pemasok yang produktif, efisien dan bermutu yang dapat memasok komponen perakitan dan penggantian secara memadai dengan mutu bagus, terjamin, harga kompetitif dan pengiriman tepat waktu. Walau terhambat selama beberapa beberapa decade karena adanya kebijakan proteksi yang akhirnya juga gagal dan masuknya banyak pesaing asing belakangan ini, sector komponen cenderung mampu untuk memenuhi permintaan domestic ini dengan lebih banyak komponen dan suku cadang buatan dalam negeri dan bermutu tinggi serta dapat memasuki pasar internasional melalui ekspor. Komponen otomotif dalam negeri dapat dibagi dalam dua pasar utama, yaitu (1) original equipment market (OEM) – pasar perlengkapan orisinil, untuk komponen yang dibuat untuk industri perakitan dalam dan luar negeri; dan (2) aftermarket – pasar purna jual atau juga disebut

Page 24: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

16

sebagai replacement equipment market (REM) – pasar perlengkapan penggantian, untuk komponen perawatan dan penggantian dalam negeri dan ekspor. Komponen otomotif dapat dibagi menjadi enam kategori komponen utama, yaitu (a) komponen mesin, (b) komponen kelistrikan, (c) komponen unit transmisi penggerak, (d) komponen suspense / peredam kejut, (e) komponen casis, dan (f) komponen bodi mobil. Ketua Umum Gabungan Indonesia Alat Mobil dan Motor Indonesia (Giamm), mengatakan bahwa tingkat persaingan di pasar komponen otomotif semakin tinggi terutama dari produk impor, menyusul kesepakatan perdagangan bebas Asean – China (ACFTA). Banyak produk komponen dari kawasan Asean dan China yang menyerbu Indonesia dengan harga yang lebih murah, baik yang masuk secara resmi maupun illegal. Akibatnya, industri komponen otomotif khususnya di pasar penggantian (after market) hanya mampu tumbuh 10% hingga 15%, tidak setinggi pertumbuhan industry otomotif yang tahun ini mencapai 40% (Bisnis Indonesia – 23 September 2010). Realisasi pertumbuhan produksi otomotif berdasarkan data Gaikindo bahkan lebih tinggi yakni mencapai 50%. Gaikindo Data target penjualan gaikindo 2010-2030

Page 25: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

17

Industri Komponen Alat Berat Jenis produk dan type alat berat yang diproduksi di Indonesia adalah tiga produsen alat berat. Komatsu paling banyak jenis produksinya yang meliputi excavator, buldozer, motor grader dan dump truck. Caterpillar Indonesia (Natra Raya) yang memproduksi merk Caterpillar, memproduksi excavator, buldozer dan motor grader untuk type yang paling banyak dipakai di Indoesia, misalnya excavator yang type 320 C yang bersaing dengan Komatsu type PC-200 yang berkapasitas sekitar 20 ton. Berikut ini jenis alat berat yang telah diproduksi didalam negeri yang dibuat oleh produsen alat berat yang tergabung dalam HINABI (Himpunan Industri Alat Berat Indonesia) adalah sbb:

Tabel – Jenis yang diproduksi oleh industri perakitan di Indonesia

Nama Perusahaan   Jenis Produksi  Tipe / model Kapasitas / 

operating weight  1. Komatsu Indonesia   Excavator  PC‐200‐7  20,7 ton (Komatsu)   PC‐200‐8   300 LC‐7 31,5 ton      300 SE‐7  33,5 ton      400 LCSE‐7  44,2 ton   Bulldozer D 68 E SS‐12 19 ton   D 85 E SS‐2 21,5 ton   Motor Graders  GD 511 A‐1  10,8 ton   Dump Trucks  HD 465 – 7  98,8 ton      HD 785 – 5  166 ton 2. Hitachi Indonesia   Excavator  Zaxis 110 M  10 ton (Hitachi)      Zaxis 200  19,4 ton   Zaxis 210 MF 20,7 ton      Zaxis 110 MF  11,5 ton 3. Caterpillar Indonesia   Bulldozer D7 3306 DIT 149 kw (Caterpillar)   Excavator  320 C  96 kw   Motor Graders  120 H  93 kw      140 H  104 kw 4. Sumitomo S.H.I Construction Machinery Indonesia *)  

Excavator  n.a.   12 ton,   21 ton, 24 ton dan 35 ton 

*) trial operasion September 2011 Sumber : Indonesian Commercial Newsletter, berbagai sumber

Tingkat kandungan dalam negeri industri alat berat pada tahun 2009 berkisar antara 30% sampai 50%. Angka itu di targetkan meningkat pada tahun 2010 menjadi 50-60%. Local content untuk alat berat jenis ekskavator pada tahun 2009 mencapai 50%, dump truck 30%, buldoser 45%, motor grader 40%, dan forklift 40%.

Page 26: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

18

Indonesia memiliki tiga produsen alat berat yang memproduksi excavator, bulldozers, motor graders dan dump trucks. Ketiga perusahaan itu adalah PT Komatsu Indonesia yang memproduksi lat berat dengan merk Komatsu, PT Caterpillar Indonesia (dahulu PT Natra Raya) dengan merk Caterpillar, PT Hitachi Construction Machinery dengan merk Hitachi dan PT Sumitomo SHI Construction Machinery Indonesia dengan merk Caterpillar yang sudah dibangun dan melakukan trial operation pada bulan September 2011 lalu. Ada produsen lain yaitu PT United Tractors Pandu Engineering yang memproduksi forklift dengan merk Patria.

Tabel – Produsen alat berat di Indonesia, 2011

Produsen Pemegang Saham Jenis Produksi Kapasitas Produksi

(unit/tahun) PT Komatsu Indonesia Tbk Komatsu Limited Japan 87,92% hydraulic excavators,

bulldozers, motor graders, off-highway dump trucks

3.600 (Komatsu) PT United Tractors Tbk 5,00% Sumitomo Corp 4,25% Marubeni Corp 2,83% PT Caterpillar Indonesia Caterpillar USA 80,00% excavator, bulldozer, wheel

loader, motor grader 1.290

(d/h PT Natra Raya) Marga Tiara Trakindo 20,00% (Caterpillar) PT Hitachi Construction Machinery Indonesia

Hitachi Construction Machinery Co Ltd Japan 48,09%

excavator, construction machinery

1.200

(Hitachi) Hitachi Construction Machinery (Singapore) Pte Ltd 33,87% PT Murinda Iron Steel 3,23%

Itochu Corporation Co Ltd. 11,03% PT Anggapura Dhananjaya 3,78% PT Sumitomo SHI Construction Machinery Sumitomo Heavy Industries Ltd 10,00%

hydraulic excavators 1.000

Indonesia *) Sumitomo (SHI) Construction Machinery Co Ltd 90,00%

PT United Tractors Pandu PT United Tractors Tbk 99,00% Forklift, aircraft towing, ground power unit, heavy equipment component

150

Engineering (Patria) Lainnya 1,00% *) trial operasion September 2011 Sumber : Indonesian Commercial Newsletter, berbagai sumber

Kinerja industri alat berat nasional kian menjanjikan, Ketua Umum Persatuan Agen Tunggal Alat-alat Berat Indonesia (PAABI), menuturkan bahwa industri ini akan terus tumbuh dari tahun ke tahun. Pada tahun 2001 misalnya, ia menaksi penjualan alat berat di Indnesia bisa mencapai sekitar 18.200 – 19.500 unit. Ini tumbuh sekitar 40 persen – 50 persen dibandingkan tahun 2010 yang masih sebanyak 13.000 unit (waspada.co.id, 15 Juli 2011). Pada semester I – 2011 penjualan alat berat sudah mencapai 8.500 unit, sementara dari Juli sampai akhir tahun, diperkirakan penjualannya akan lebih tinggi dari semester sebelumnya.

Page 27: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

19

Proyeksi pertumbuhan alat berat ini didasarkan pada semakin merekahnya industri pertambangan, perkebunan dan konstruksi. Industri pertambahan batubara misalnya, terus tumbuh secara signifikan. Pada tahun 2010, produksi batubara nasional masih sebanyak 275 juta ton. Di tahun ini, produksi batubara nasional diyakini bisa mencapai sekitar 340 juta ton. Kemudian industri kelapa sawit juga diyakini bakal tumbuh terus. Pasalnya, utilisasi kelapa sawit nasional masih jauh dari kapasitas terpasangnya. 2.5.3. Indikator Perekonomian Indonesia Pertumbuhan PDB merupakan indikator utama untuk melihat pertumbuhan sektor ekonomi Indonesia yang pada akhirnya akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan sektor lainnya. Selama periode tahun 2006 s.d. 2010 pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dilihat dari laju PDB (Produk Domestik Bruto) menunjukan tren yang meningkat. Hanya pada tahun 2009 pertumbuhan perekonomian cenderung melambat, hal ini disebabkan terjadinya gejolak finansial pada tahun 2008 yang bersumber di Amerika Serikat dan merambat hampir ke seluruh negara di dunia. Namun pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi nasional kembali mengalami percepatan dengan pertumbuhan sebesar 6,1%.

Gambar - Laju PDB Nasional

Sumber: Badan Pusat Statistik Bila dilihat dari kontribusi yang diberikan, pada tahun 2010 sektor industri pengolahan merupakan sektor usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB nasional, yaitu sekitar 25,76% dari total PDB yang kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel & restoran yang sebesar 17,34%, namun bila dilihat dari laju pertumbuhan per sektor, sektor pengangkutan dan

Page 28: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

20

komunikasi memberikan kontribusi terbesar, yaitu 13,5% yang kemudian diikuti sektor perdagangan, hotel & restoran yang sebesar 8,7%, sedangkan laju pertumbuhan sektor industri pengolahan hanya sebesar 4,5% atau berada diurutan tujuh dalam ranking laju pertumbuhan per sektor selama tahun 2010.

Tabel - Perkembangan PDB Per Sektor, Harga Konstan 2010 (Triliun Rupiah)

Lapangan Tahun Growth Usaha 2008 2009 2010 2010

Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 284.6 295.9 304.4 2.9% Pertambangan & Penggalian 172.5 180.2 186.4 3.5% Industri Pengolahan 557.8 569.8 595.3 4.5% Listrik, Gas & Air Bersih 15.0 17.1 18.1 5.3% Konstruksi 131.0 140.3 150.1 7.0% Perdagangan, Hotel & Restoran 363.8 368.6 400.6 8.7% Pengangkutan & Komunikasi 165.9 191.6 217.4 13.5% Keuangan, Real Estat & Jasa Perusahaan 198.8 208.8 220.6 5.7% Jasa-jasa 193.1 205.4 217.8 6.0%

Produk Domestik Bruto (PDB) 2,082.5 2,177.7 2,310.7 6.1% Sumber: Badan Pusat Statistik

Indikator ekonomi lainnya dapat dilihat pada table berikut :

2007 2008 2009 2010 2011

Inflasi 6,59% 11,06% 2,78% 6,96% 4,79%1 Kurs (Rp/US$) 9.124 9.672 10.326 9.084 8.8991 BI Rate 8,00 9,25 6,50 6,50 6,752

Catatan : 1Januari – Agustus 2011 2Agustust 2011 Sumber : Statistik Indonesia, Bank Indonesia, DepKeu

2.6. Analisa Keuangan Perusahaan Ada beberapa pendekatan yang dilakukan dalam aktivitas penilaian saham, namun demikian pada umumnya pihak investor akan melihat dari sisi bagaimana kinerja serta kemampuan perusahaan tersebut dalam memberikan tingkat balikan kepada pemegang saham. Berarti setiap Investor akan lebih melihat dari sisi analisa investasi yaitu tingkat kemampuan laba/asset tersebut. Untuk mendapatkan suatu kewajaran atas penilaian dengan target pada hasil yang optimal serta komprehensif, perlu dilakukan beberapa langkah yang akhirnya secara kwalitatif dan representatif akan menggambarkan tingkat objektifitas data, informasi serta berbagai probabilitas yang akan

Page 29: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIN

21

disimpulkan, sehingga tidak menyesatkan calon investor yang akan memanfaatkan hasil penilaian tersebut. 2.6.1. Penyesuaian Atas Laporan Keuangan Untuk mendapatkan gambaran yang representatif atas kinerja (pendapatan) perusahaan pada kurun waktu tersebut perlu diadakan penyesuaian terhadap laporan keuangan yang ada. Dengan demikian kinerja yang dicari dan dianalisis adalah kinerja yang benar-benar dihasilkan berdasarkan kemampuan operasi perusahaan. Mengingat biasanya terdapat beberapa pos dalam Laporan Keuangan yang kurang mencerminkan kondisi real serta posisi keuangan dari usaha dan perkembangan yang sebenarnya.

2.6.1.1. Analisa Trend Tahap penting dalam melihat kinerja perusahaan dapat dilakukan melalui “trend analysis”, yang secara komparatif akan menunjukkan tingkat perkembangan atas pendapatan, maupun kemampuan mencapai tingkat laba dalam suatu kurun waktu tertentu. Dalam skala historis analisa trend akan memberikan gambaran empiris aktivitas usaha yang tercermin dalam sajian kwantitatif pada laporan keuangan yang berupa Neraca dan laporan Laba rugi. Data empiris tersebut menjadikan titik tolak dalam menyusun proyeksi ke depan sebagai kerangka prediksi atas usaha yang dilakukan, setidak tidaknya merupakan petunjuk dan arah dalam menyusun asumsi berbagai proyeksi dalam perkembangan usaha. Pada saat ini perusahaan melakukan pabrikasi bahan dan komponen produk jadi seperti : 1. Komponen bahan dan kelengkapan konstruksi 2. Suku cadang dan peralatan industry 3. Alumunium, karet dan plastic 4. Alumunium casting 5. Engineering plastic 6. Pressing Adapun laporan laba-rugi PT. WIN periode 31 Desember 2006 (Audited) sampai dengan per 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut :

Page 30: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

22

Neraca

Neraca PT. Wijaya Karya Intrade untuk tahun 31 Desember 2006 sampai dengan 30 Juni 2011 (Audited) adalah sebagai berikut:

(Dalam Rupiah)

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas 16,606,767,081 42,093,959,833 44,804,104,774 109,191,678,521 29,708,821,918 23,642,925,384 Piutang Usaha Pihak Ketiga 22,424,930,325 70,681,548,961 26,511,774,480 72,365,546,580 81,000,601,008 65,183,849,702 Hubungan Istimewa 245,634,258 5,474,917,062 48,023,167,473 2,065,103,983 12,627,094,425 81,311,252,371

Cadangan penyisihan piutang (1,012,690,433) (1,123,107,955) (1,135,431,599) (1,106,994,268) (1,219,687,633) (6,012,325,847)

Pendapatan akan diterima 24,535,067,319 46,204,448,396 31,340,632,323 93,048,516,024 90,225,920,201 64,853,199,713

Piutang Lain Lain 32,350,500 2,298,681,399 1,417,748,894 25,222,048,039 3,113,331,232 10,872,615,580 Persediaan 32,382,540,747 34,656,284,566 369,267,326,984 119,363,212,568 49,033,320,386 26,744,974,757 Uang Muka 1,001,588,610 2,632,543,843 3,294,464,905 586,880,121 4,473,802,643 12,689,441,096 Biaya Dibayar Dimuka 4,031,320,161 1,979,435,197 5,032,205,578 1,576,577,769 4,513,539,673 7,011,225,683

Pajak Dibayar Dimuka 6,284,375,170 3,831,440,664 49,719,466,532 8,934,229,611 15,870,460,050 11,751,942,358

Jumlah Aset Lancar 106,531,883,738 208,730,151,966 578,275,460,344 431,246,798,948 289,347,203,903 298,049,100,797

Aset Tidak Lancar Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa

35,575,289,226 821,529,746 430,559,890 321,828,765 11,367,075,721 2,762,591,799

Aset pajak tangguhan - - - 10,689,856,489 12,245,150,684 19,419,233,021

Penyertaan - - - - 32,038,169,956 33,258,288,198 Aset tetap Harga Perolehan 39,070,872,385 48,424,430,211 88,219,496,385 100,184,820,327 76,296,521,235 98,859,505,041 Akumulasi Penyusutan (14,564,304,106) (18,679,661,721) (28,446,978,719) (39,081,088,974) (37,853,585,550) (58,858,233,881)

Nilai Buku 24,506,568,279 29,744,768,490 59,772,517,666 61,103,731,353 38,442,935,685 40,001,271,160 Aset Tetap Sewa Guna Usaha

Harga Perolehan 2,806,020,000 - - 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 Akumulasi Penyusutan (867,138,125) - - (510,192,917) (712,877,949) -

Nilai Buku 1,938,881,875 - - 1,489,807,083 1,287,122,051 2,000,000,000 Jaminan 174,960,000 - - - 4,324,717,975 12,686,916,684 Investasi dalam pelaksanaan 7,800,295,575 9,504,040,191 11,716,833,866 2,167,402,727 2,085,038,824 -

Aset lain-lain 7,547,202,657 18,591,689,508 14,669,525,005

Page 31: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

23

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

Jumlah Aset Tidak Lancar 69,995,994,955 40,070,338,427 71,919,911,422 83,319,829,074 120,381,900,404 124,797,825,867

JUMLAH AKTIVA 176,527,878,693 248,800,490,393 650,195,371,766 514,566,628,022 409,729,104,307 422,846,926,664

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Hutang bank - - 94,892,359,499 75,991,015,390 20,154,009,272 45,000,000,000 Hutang usaha Pihak Ketiga 53,355,016,740 136,087,387,027 192,641,604,421 139,116,514,038 164,786,820,851 87,791,510,214 Hubungan Istimewa 69,412,985,590 24,373,473,280 85,667,841,624 69,847,336,333 37,815,845,682 30,530,737,881 Hutang lain-lain 78,181,471 21,341,095,020 2,622,458,264 7,087,366,793 6,434,563,360 5,873,243,125 Hutang pajak 4,345,415,914 1,839,536,632 1,962,342,040 21,864,823,665 24,869,529,502 11,992,015,477 Uang muka pelanggan 76,000,000 76,000,000 216,184,000 1,825,056,387 14,879,629,916 31,423,969,716

Beban masih harus dibayar 10,639,368,014 20,174,595,741 32,414,743,793 21,064,263,611 12,319,958,500 54,115,898,036

Hutang sewa guna usaha jatuh tempo dalam satu tahun

317,653,360 - - 1,089,094,804 25,913,502 -

Jumlah Kewajiban Lancar 138,224,621,089 203,892,087,700 410,417,533,641 337,885,471,021 281,286,270,585 266,727,374,449

Kewajiban Tidak Lancar Hutang kepada hubungan istimewa - 1,110,765,858 186,191,185,384 149,450,486,273 99,031,452,683 145,868,676,969

Hutang Bank Jangka Panjang - - 6,426,000,000 - - -

Kewajiban Pajak Tangguhan 1,411,054,107 3,468,808,395 3,003,170,441 - - -

Kewajiban Imbalan Kerja 3,871,064,526 - 463,727,186 1,287,696,358 1,531,145,357 2,663,877,267

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 5,282,118,633 4,579,574,253 196,084,083,011 150,738,182,631 100,562,598,040 148,532,554,236

Jumlah Kewajiban 143,506,739,722 208,471,661,953 606,501,616,652 488,623,653,652 381,848,868,625 415,259,928,685 EKUITAS Modal saham 15,000,000,000 27,000,000,000 27,000,000,000 27,000,000,000 27,000,000,000 27,000,000,000 Saldo laba 18,021,138,971 13,328,828,440 16,693,755,114 (1,057,025,630) 880,235,682 (19,413,002,021) Jumlah Ekuitas 33,021,138,971 40,328,828,440 43,693,755,114 25,942,974,370 27,880,235,682 7,586,997,979 JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS

176,527,878,693 248,800,490,393 650,195,371,766 514,566,628,022 409,729,104,307 422,846,926,664

Page 32: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

24

Laporan Laba (Rugi)

Laporan Laba (Rugi) PT. Wijaya Karya Intrade untuk tahun buku 31 Desember 2006 (Audited) sampai dengan 30 Juni 2011 (Audited) adalah sebagai berikut: (Dalam Rupiah)

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30-Jun-11 PENDAPATAN Penjualan 329,908,357,034 515,441,892,943 942,097,110,616 1,155,530,396,718 373,660,010,688 212,076,650,233 Klaim Retur Penjualan - (1,359,489,278) (868,601,252) (388,333,287) (169,168,168) - Potongan Penjualan (716,636,727) (383,040,932) (422,459,306) (402,042,640) (753,511,551) (21,863,134)

Penjualan - bersih 329,191,720,307 513,699,362,733 940,806,050,058 1,154,740,020,791 372,737,330,969 212,054,787,099 Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Produksi 271,647,845,932 417,182,307,203 794,709,497,768 1,050,598,689,856 372,528,705,056 206,140,746,694

Beban Langsung 34,290,979,741 54,792,045,591 73,415,964,219 37,486,673,657 18,569,622,386 10,116,159,288 Beban Tidak Langsung 13,141,122,518 18,679,321,310 21,058,764,312 14,325,013,080 14,095,388,101 3,801,718,151

Harga Pokok Penjualan 319,079,948,191 490,653,674,104 889,184,226,299 1,102,410,376,593 405,193,715,543 220,058,624,133

Laba Kotor 10,111,772,116 23,045,688,629 51,621,823,759 52,329,644,198 (32,456,384,574) (8,003,837,034) Beban Usaha Pemasaran 242,598,170 161,503,270 273,190,259 20,711,966 - 8,323,612 Personalia 3,687,516,827 4,172,190,272 6,043,758,700 6,333,081,417 5,065,434,033 3,875,966,948 Fasilitas Kantor 818,992,831 982,894,102 985,355,337 545,212,713 1,115,436,937 916,274,110 Pengelolaan Informasi 328,975,232 84,916,850 155,032,867 42,631,612 36,683,695 20,317,840

Pengembangan 186,831,697 220,731,934 119,504,425 57,275,569 187,324,917 63,590,214 Keuangan 156,551,863 205,162,660 281,238,814 4,304,650 111,307,574 88,250,883 Jumlah Beban Usaha 5,421,466,620 5,827,399,088 7,858,080,402 7,003,217,927 6,516,187,156 4,972,723,607

Laba Usaha 4,690,305,496 17,218,289,541 43,763,743,357 45,326,426,271 (38,972,571,730) (12,976,560,641) Pendapatan (Beban) lain-lain Bunga Deposito dan Jasa giro 247,395,809 283,455,655 582,495,734 735,440,236 2,188,112,586 97,639,881

Beban Bunga 11,094,538,065 (962,037,735) (11,213,709,544) (36,787,183,443) (24,801,209,881) (9,124,418,500) Penyisihan Piutang 48,531,595 (110,417,521) (253,576,524) 43,782,063 (112,693,365) (4,991,315,124) Laba (Rugi) Selisih Kurs 443,641,930 1,229,430,465 (22,553,528,675) (3,299,134,899) (285,541,291) (267,535,167)

Penurunan Persediaan - - - (45,046,449,836) (691,486,311) 691,486,311

Penjualan Aset - - - - 67,753,927,751 - Bagian Laba atas penyertaan di PT - - - 1,038,169,956 1,220,118,242

Page 33: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

25

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30-Jun-11 Wika Intrade Energy Lainnya (448,665,380) (43,589,480) 820,447,090 2,920,796,709 (5,734,740,597) (2,116,735,043) Pendapatan (Beban) Lain-Lain 11,385,442,019 396,841,384 (32,617,871,919) (81,432,749,170) 39,354,538,848 (14,490,759,400)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 16,075,747,515 17,615,130,925 11,145,871,438 (36,106,322,899) 381,967,118 (27,467,320,041)

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30-Jun-11 MANFAAT (BEBAN) PAJAK

Pajak Kini (4,337,941,936) (3,226,315,168) (3,930,712,719) (3,890,558,550) - - Pajak Tangguhan (458,602,118) (2,057,754,288) 465,637,954 13,693,026,930 1,555,294,194 7,174,082,337 (4,796,544,054) (5,284,069,456) (3,465,074,765) 9,802,468,380 1,555,294,194 7,174,082,337 Laba (Rugi) Setelah Pajak 11,279,203,461 12,331,061,469 7,680,796,673 (26,303,854,519) 1,937,261,312 (20,293,237,704)

3.1. Analisa Neraca Berdasarkan limited due diligence terhadap laporan neraca PT. Wijaya Karya Intrade melalui pengamatan, analisa, review dan verifikasi untuk tahun buku 31 Desember 2006 sampai dengan 30 Juni 2011 (Audited) dapat disampaikan beberapa hal berikut : a. Kas dan Setara Kas

Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut : Keterangan

Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

KAS DAN SETARA KAS Kas Rupiah 517,876,994 119,607,074 71,719,200 98,660,717 428,875,550 347,041,480 Kas 517,876,994 119,607,074 71,719,200 98,660,717 428,875,550 347,041,480 Bank Rupiah 10,706,504,099 16,343,188,392 37,676,030,507 96,435,586,843 3,987,063,717 20,845,150,009 Bank Mandiri 9,858,075,947 12,903,298,622 35,548,728,596 18,376,490,946 1,785,950,408 6,296,580,840 Bank BNI 665,799,001 2,088,547,097 39,215,753 66,077,653 Bank DBS 170,016,426 11,625,531 8,252,223 128,152,268 238,940,787 2,966,864,606 Bank Danamon Giro - 1,295,796,438 2,053,985,318 - 1,774,279,931 211,047,739 Bank Tabungan Negara - - - - - 9,955,580,671

Page 34: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

26

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 Bank CIMB Niaga - - - 77,675,316,849 - 1,225,542,711 Bank HSBC - 38,338,552 5,835,805 533,920 5,387,805 5,387,805 Bank BRI 9,438,189 5,582,152 20,012,812 179,212,185 182,504,786 184,145,637 Bank Bukopin 3,174,536 - - - - - Lain-lain (dibawah Rp.50 Juta) - - - 9,803,022 - -

Mata Uang Asing US Dollar 5,382,385,988 631,164,367 2,192,125,067 11,608,764,405 863,507,059 2,450,733,895 Bank BNI 10,548,710 Bank Mandiri 1,520,734,928 551,427,634 566,382,180 311,157,202 512,470,097 1,486,473,914 Bank BRI 8,368,576 8,409,095 9,474,816 7,851,632 7,082,930 6,514,635 Bank DBS 3,771,836,303 26,992,405 1,057,155,158 704,285,455 49,189,581 14,786,668 Bank HSBC - 9,191,249 630,611 5,587,805 510,689 488,310 Bank Danamon - 35,143,984 299,690,331 10,564,484,829 237,432,710 941,718,990 Bank CIMB Niaga - - 258,791,971 15,397,482 56,821,052 751,378 Bank Bukopin 70,897,471 - - - - -

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 Deposito Bank Mandiri 25,000,000,000 - - - - Bank Danamon - - - - 24,429,375,592 - Bank DBS - - 4,864,230,000 1,048,666,556 - - Jumlah Kas dan setara Kas 16,606,767,081 42,093,959,833 44,804,104,774 109,191,678,521 29,708,821,918 23,642,925,384

Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan menempatkan kas dan bank untuk keperluan operasionalnya. Peningkatan dan penurunan kas dan setara kas per 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 dan periode 30 Juni 2011 telah mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Pada tahun 2006 kas mengalami kenaikan sebesar 276% dan bank mengalami kenaikan (keseluruhan bank) sebesar 81,94%, kenaikan secara jumlah yang signifikan adalah Bank Mandiri (Mata uang Rupiah Indonesia) dan Bank DBS (Mata uang Dollar Amerika), penurunan bank secara jumlah yang signifikan adalah Bank Bukopin (Mata uang Rupiah Indonesia) dan Bank Mandiri (Mata uang Dollar Amerika) jika dibandingkan dengan tahun 2005. Pada tahun 2007 kas mengalami penurunan sebesar (76,90%) dan bank mengalami kenaikan (keseluruhan bank) sebesar 161%, jika dibandingkan dengan tahun 2006. Kenaikan bank secara jumlah yang signifikan karena adanya pembayaran piutang usaha dari PT Indomobil Suzuki International, CV Linggojati Utama, CIC Surabaya, dan piutang usaha pihak ketiga dengan saldo

Page 35: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

27

dibawah Rp.100 Juta Rupiah dan deposito dengan jangka waktu jatuh tempo tidak lebih dari 3 bulan di Bank Mandiri sebesar Rp.25.000.000.000. Pada tahun 2008 kas mengalami penurunan sebesar (40%) dan bank mengalami kenaikan (keseluruhan bank) sebesar 135%, jika dibandingkan dengan tahun 2007. Kenaikan bank secara jumlah yang signifikan karena adanya pembayaran piutang usaha pihak ketiga adalah dari PT Bumi Loka, PT Adesmont Sakti, PTMitra Muda Berdikari, PT Widya Kusuma Lawrenzi dan PT Sapura. Pada tahun 2009 kas mengalami kenaikan sebesar 38% dan bank mengalami kenaikan (keseluruhan bank) sebesar 171%, jika dibandingkan dengan tahun 2008. Kenaikan bank secara jumlah yang signifikan karena adanya pembayaran piutang usaha pihak berelasi dari PT Pertamina (Persero) dan piutang usaha pihak ketiga dari PT Indomobil Suzuki International, PT DU Qintari, PT Exxedy dan PT Hino. Peningkatan bank juga dikarenakan adanya pembayaran uang muka dari pelanggan (keseluruhan). Pada tahun 2010 kas mengalami kenaikan sebesar 334,70% dan bank mengalami penurunan (keseluruhan bank) sebesar (95,51%), jika dibandingkan dengan tahun 2009. Kenaikan bank secara jumlah yang signifikan karena adanya pembayaran piutang usaha pihak berelasi dari PT Pertamina (Persero) dan piutang usaha pihak ketiga dari PT DU Qintari, PT Adyawinsa Dinamika, PT Weda B Nickel, PT Indo Silinder Pratama, PT Ranggi Sugiron Perkasa, PT Indomobil Suzuki International, PT Mesin Isuzu Indonesia, CV Linggojati Utama dan pembayaran piutang usaha pihak ketiga yang bersaldo dibawah Rp.1 Milyaran Rupiah dan deposito dengan jangka waktu jatuh tempo tidak lebih dari 3 bulan di Bank Danamon sebesar Rp.24.429.375.592. Peningkatan bank juga dikarenakan adanya pembayaran uang muka dari pelanggan (keseluruhan).sebesar 715% atau sebesar Rp.13.054.573.529. Penurunan bank pada tahun 2010 adalah pembayaran hutang usaha terhadap supplier, yang secara signifikan adalah pembayaran hutang usaha kepada Systema Precision, PT South East Coal Energy, Pramac (Asia) PTE Ltd, PT Waybee Engineering, PT Citra Angkasa C, Aditec, PT Alam Lestari, dan hutang usaha yang bersaldo bawah Rp.1 Milyaran Rupiah. Pada periode 30 Juni 2011 kas mengalami penurunan sebesar (19,08%) dan bank mengalami kenaikan (keseluruhan bank) sebesar 380,27%, jika dibandingkan dengan tahun 2010. Kenaikan bank yang signifikan sebagian besar ditopang adanya pembayaran piutang usaha dari PT Subur Djaya Teguh sebesar Rp.3.519.573.750, PT Ryan Putra Perkasa sebesar Rp.20.972.599.076, PT Suzuki Indomobil Motor sebesar Rp.9.418.880.179, PT Panca Duta Prakarsa sebesar Rp.1.007.885.748.

Page 36: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

28

b. Piutang Usaha Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut :

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

PIUTANG USAHA

Berelasi PT. Pertamina (Persero) 228,742,000 3,579,785,000 47,505,589,911 1,648,449,161 498,100,465 30,612,269,480 PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

16,892,258 1,473,721,667 396,095,977 100,204,818 6,493,328,803 5,155,258,107

PT. Wijaya Karya Intrade Energi

- - - - 3,422,350,000 56,133,000

PT. Wijaya Karya Gedung - - - - - 2,698,718,793 PU Sumut - 296,073,250 - - - - PT Pembangkit Listrik Negara (Persero)

- - - - - 40,836,466,263

PT Pembangunan Perumahan (Persero)

- 49,005,000 49,005,000 - - -

PT Istaka Karya (Persero) - 40,090,909 40,090,909 51,564,328 40,090,909 40,090,909 PT. Wijaya Karya Realty - 23,863,636 23,863,636 256,363,636 1,315,425,881 1,906,415,819 PT Jasa Marga (Persero) Tbk

- 4,650,000 4,650,000 4,650,000 4,650,000 4,650,000

PT Dok Perkapalan (Persero)

- 2,622,040 2,622,040 2,622,040 2,622,040 -

PT Waskita Karya (Persero)

- 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000

PT Pengerukan Indonesia (Persero)

- 3,855,560 - - - -

Tokyu-Wika JO - - - - 103,883,362 - Waskita-Bar-Wika JO - - - - 745,392,965 -

Cadangan Penyisihan Piutang Ragu Ragu

- (101,473,509) (97,617,949) (97,617,949) - -

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

Pihak Ketiga Pihak Ketiga 22,424,930,325 - - - - - PT. DU Qinthari - 18,683,660,212 7,040,540,687 2,678,635,881 828,635,881 828,635,881 PT Indomobil Suzuki International

- 2,541,551,021 6,078,271,152 5,160,347,076 - 5,451,950,966

CV Linggojati Utama - 336,060,828 2,634,808,628 1,183,467,255 PT Kanzen Motor Indonesia

- 512,753,200 1,917,314,468 1,830,546,546 1,517,870,546 1,442,870,546

PT Yanmar Diesel Indonesia

- 559,645,724 1,299,405,668 1,284,685,683 1,151,660,329 1,789,397,937

PT Surya Puzulindo - 201,311,746 1,012,771,134 1,642,858,987 PT Adyawinsa Dinamika - 543,456,864 916,815,565 1,117,842,320 715,131,357 943,586,547 PT Yasunaga Indonesia - 276,293,903 795,186,470 2,514,793,789 1,217,352,441 1,911,882,484 PT Hino Motor MFG Indonesia

- - 790,351,815 - 791,303,038 453,339,892

PT Exxedy Motor Indonesia

- - 668,308,641 - - -

CV Sumber Agung Perdana

- 275,577,266 599,024,506 583,995,955 - -

Page 37: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

29

PT Astra Daihatsu Motor - 134,836 404,479,876 676,120,662 326,067,723 398,079,575 PT Fajar Sun Master - 358,633,000 344,265,587 324,751,480 324,751,480 324,751,480 PT Auto Cipta Casting - 607,074,839 275,814,990 336,402,486 377,959,086 463,311,231 PT Kayaba Indonesia - 97,554,524 225,651,331 595,335,757 - 304,391,381 PT Bumi Loka - 28,539,519,675 - - - - PT Adesmont Sakti - 5,950,000,000 - - - - PT Mitra Muda Berdikari - 2,100,000,000 - - - - Widya Kusuma Lawrenzi - 1,609,090,909 - - - - PT Supura - 1,265,127,786 - - 210,805,440 1,010,461,540 PT Inco - 1,226,958,590 - - - - PT Rapi Arjasa - 818,181,818 - - - - PT Yamaha Indonesia Motor MFG

- 734,131,792 - 736,365,060 221,638,304 368,931,683

PT Showa Indonesia MFG - 635,148,619 - 300,020,924 738,921,957 410,676,683 PT Mitsubishi Kramayudha Motor MF

- 468,157,215 - 785,748,620 660,445,214 1,818,730,434

PT Kumudo Intan - 425,000,000 - - - - PT Indo Silinder Pratama - - 17,239,365,000 - - PT Ranggi Sugiron Perkasa

- - 14,940,516,030 - -

PT Ryan Putri Utama - - 5,367,181,982 - - PT Mesin Isuzu Indonesia - - 1,214,184,708 1,674,061,200 1,068,002,593 PT Weda B Nickel - - 1,158,000,000 300,000,000 - PT Tekindo Utama - - 990,653,920 - - Citra Katon - - 737,378,357 - - CV Slamet - - 671,546,980 - - PT Aditech - - 650,963,500 - - Senja Indah P - - 643,272,272 - - Cipta Karya - - 402,108,950 - - SND Racing- Sandy Agung

- - 401,105,185 323,266,926 832,880,385

Pino Module - - 399,866,900 - - Arwana - - 396,000,000 - - PT Kramayudha Tiga Berlian

- - 329,302,380 1,014,439,052 527,914,684

Mitra Muda - - 309,532,500 - - PT Smart Meter Indonesia - - 267,300,000 - - PT Atmayudha Pratama - - 261,814,556 - - PT Gunung Melayu - - 240,141,000 - - Purnawijaya - - 238,270,680 - - PT Pindad Persero - - 231,284,240 - - PT Cooling Automotive Indonesia

- - 201,753,009 293,181,160 470,419,336

PT Sarana Cipta Intinusa - - - 21,792,500,000 21,792,500,000 Wika - Jakon JO - - - - 8,693,053,752 PT Yala Persada Angkasa - - - 2,935,500,000 2,935,500,000 PT Seragam Serasi Perkasa

- - - 1,669,502,261 1,568,087,924

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 PT Seragam Serasi Perkasa

- - - 674,481,109 -

Wika - Astha JO - - - - 1,987,175,533 PT Mitra Mandala - - - - 1,253,780,000 PP-DGI KSO - - - - 682,391,051 PT Bangun Bejana Baja - - - 885,720,000 616,000,000 PT Kawasaki Motor Indonesia

- - - 387,087,811 411,601,427

Star Cosmos - - - - 391,784,437

Page 38: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

30

PT Bukaka Tehnik Utama - - - - 360,186,365 Autocar - - - - 267,318,061 PT Subur Djaya Teguh - - - 3,575,013,750 55,440,000 PT Ryan Putra Perkasa - - - 20,972,599,076 - PT Suzuki Indomobil Motor

- - - 9,418,880,179 -

PT Panca Duta Prakarsa - - - 1,007,885,748 - PT Tan Energy Indonesia - - - 500,000,000 - CV Slamet - - - 264,536,845 - Lain lain - 1,916,524,594 1,508,763,962 3,322,085,950 4,229,403,095 3,348,815,894

Cadangan Penyisihan Piutang Ragu Ragu

(1,012,690,433) (1,021,634,446) (1,037,813,650) (1,009,376,319) (1,219,687,633) (6,012,325,847)

Total Piutang Usaha Bersih

21,657,874,150 75,033,358,068 73,399,510,354 73,323,656,295 92,408,007,800 140,482,776,226

Peningkatan dan penurunan piutang usaha per 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 dan periode 30 Juni 2011 telah mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Penurunan piutang usaha tahun 2006 sebesar (7%) jika dibanding kan dengan tahun 2005. Jika dilihat dari piutang usaha berelasi, mengalami penurunan sebesar (41%) dan peningkatan pada piutang usaha pihak ketiga sebesar 38%. Tidak jelas perubahan peningkatan dan penurunan dari konsumen apa, perincian piutang usaha untuk tahun 2005, tidak ada. Peningkatan piutang usaha tahun 2007 sebesar 2313% jika dibanding kan dengan tahun 2006. Terdapat peningkatan piutang pihak berelasi sebesar 2088% dengan jumlah yang signifikan yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero) dan piutang usaha pihak ketiga baru sebesar 225% dengan jumlah yang signifikan yaitu PT DU Qinthari, PT Bumiloka, PT Adesmont Sakti, PTMitra Muda Berdikari Indonesia, PT Widya Kusuma Lawrenzi. Peningkatan piutang usaha tahun 2008 sebesar 728% jika dibanding kan dengan tahun 2007. Terdapat peningkatan pada piutang usaha pihak berelasi sebesar 792% dengan jumlah yang signifikan yaitu PT Pertamina (Persero) dan peningkatan pada piutang pihak ketiga yaitu PT Indomobil Suzuki International, CV Linggojati Utama, PT Kanzen, PT Yanmar Diesel, PT Suryo Puzulindo. Dan penurunan pada piutang usaha pihak ketiga sebesar (63%) yang jumlahnya secara signifikan karena adanya pelunasan dari PT Bumiloka, PT Ademont Sakti, PT Mitra Muda Lawrenzi. Peningkatan piutang usaha tahun 2009 sebesar 84% jika dibanding kan dengan tahun 2008. Terdapat peningkatan pada piutang usaha pihak ketiga sebesar 180% dengan jumlah yang signifikan yaitu PT Indo Silinder Pratama, PT Ranggi Sugiron Perkasa, PT Ryan Putra Utama, PT Yasunaga Indonesia, PT Mesin Isuzu Indonesia, PT Weda B Nickel dan beberapa piutang usaha yang jumlah nya di bawah Rp.1 Milyaran Rupiah. Dan penurunan pada piutang usaha pihak

Page 39: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

31

berelasi sebesar (96%) jumlahnya cukup signifikan karena adanya pelunasan dari PT Pertamina (Persero) Tbk Peningkatan piutang usaha tahun 2010 sebesar 554% jika dibanding kan dengan tahun 2009. Terdapat peningkatan pada piutang usaha pihak ketiga sebesar 12% dengan jumlah yang signifikan yaitu PT Sarana Cipta Intinusa, PT Ryan Putra Perkasa, PT Suzuki Indomobil Motor, PT Subur Djaya Teguh, PT Mesin Isuzu Indonesia, PT Kanzen Motor Indonesia dan beberapa piutang usaha yang jumlah nya di bawah Rp.1 Milyaran Rupiah. Peningkatan pada piutang usaha pihak berelasi sebesar 542% dengan jumlah yang signifikan yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya Intrade Energi, PT Wijaya Karya Realty. Dan penurunan pada piutang usaha pihak ketiga jumlahnya cukup signifikan karena adanya pelunasan dari PT Indo Silinder Pratama, PT Ranggi Sugiron Perkasa, PT Indomobil Suzuki International, PT Mesin Isuzu Indonesia, CV Linggojati Utama dan pembayaran piutang usaha pihak ketiga yang bersaldo dibawah Rp.1 Milyaran Rupiah Peningkatan piutang usaha untuk periode per 30 Juni 2011 sebesar 546% jika dibanding kan dengan tahun 2010. Terdapat penurunan pada piutang usaha pihak ketiga sebesar (25%) karena terdapat pelunasan dengan jumlah yang signifikan PT Ryan Putra Perkasa, PT Suzuki Indomobil Motor, PT Panca Duta Prakarsa, dan beberapa piutang usaha yang bersaldo di bawah Rp.1 Milyaran Rupiah. Peningkatan pada piutang usaha pihak berelasi sebesar 571% antara lain jumlah karena adanya peningkatan piutang pada PT Pertamina (Persero), PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) dan PT Wijaya Karya Gedung. Pada periode 30 Juni 2011 perusahaan telah menjaminkan persediaan kepada Bank Niaga atas Fasilitas Pinjaman Rekening Koran, ketentuan jumlah jaminan terdapat pada Perjanjian dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No.246/AMD/CB/JKT/2011 tanggal 6 Juni 2011. Sampai dengan periode per 30 Juni 2011 terdapat saldo piutang pihak ketiga yang tidak mengalami fluktuatif atau pergerakan yaitu PT Sarana Cipta Intinusa Rp.21.792.500.000, PT Yala Persada Angkasa Rp.2.935.500.000, PT Du Qintari Rp.828.635.881 dan PT Fajar Sun Master Rp.324.751.480.Jika dibandingkan dengan tahun 2010. Berdasarkan tanggapan manajemen tentang hal itu adalah :

a. PT Sarana Cipta Intinusa, piutang ini telah diselesaikan pada bulan September 2011 oleh PT Sarana Cipta sebesar RP. 21.792.500.000

b. PT Yala Persada Angkasa, merupakan piutang yang dikategorikan macet dikarenakan perusahaan yang bersangkutan mengalami kesulitan cashflow. Namun sudah dilakukan

Page 40: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

32

upaya-upaya pencairan dan telah dilakukan penjadwalan atas angsuran pencairan piutang maksimal selama 4 (empat) tahun.

c. PT Du Qintari, merupakan piutang yang dikategorikan macet dikarenakan perusahaan Du Qintari mengalami kesulitan cash flow. Dari hasil negosiasi yang telah dilakukan, Du Qintari masih berkomitmen untuk menyelesaikan kewajibannya, namun menunggu pencairan piutang mereka ke perusahaan lain.

d. PT Fajar Sun Master, merupakan piutang macet. Hal ini masih menunggu rekonsiliasi antara WIN dan Fajar Sun Master terkait administrasi retur penjualan.

Sampai dengan periode 30 Juli 2011 terdapat piutang macet yaitu PT Kanzen Indonesia sebesar Rp.1.442.870.546. Namun telah di selesaikan melalui Jamdatun. Perusahaan telah mengklasifikasikan piutang usaha berdasarkan umur piutang usaha, yaitu:

Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 Sampai dengan 1 bulan 17,763,758,465 66,255,871,264 56,662,607,290 53,990,086,905 44,070,956,417 44,584,378,845 > 1 bulan – 3 bulan 1,613,185,113 7,063,534,623 10,149,323,880 8,062,756,102 6,693,842,081 17,510,759,271 > 3 bulan – 6 bulan 2,160,986,775 1,186,565,348 3,986,647,037 2,171,293,596 3,335,301,975 47,355,978,899 > 6 bulan – 1 tahun - 222,082,414 2,352,787,101 2,675,463,576 30,314,625,692 5,113,385,602 > 1 tahun 1,132,634,230 1,428,412,373 1,383,576,645 7,531,050,384 9,212,969,268 31,930,599,456 22,670,564,583 76,156,466,022 74,534,941,953 74,430,650,563 93,627,695,433 146,495,102,073

Pembentukan cadangan penyisihan ragu ragu didasari pada Instruksi Direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk No. IN.03.00/A.DIR.0003/2005 tanggal 8 Juni 2005 dan kebijakan penyisihan piutang ragu ragu berdasarkan penelaahan kolektibilitas masing masing piutang, tanpa membedakan kepada pihak yang berelasi maupun pihak ketiga.

Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 Saldo awal (1,061,222,028) (1,012,690,433) (1,123,107,954) (1,135,431,598) (1,106,994,268) (1,219,687,633) Pemulihan (Penyisihan) Piutang 48,531,595 (110,417,521) (12,323,644) 28,437,330 (112,693,365) (4,792,638,214)

(1,012,690,433) (1,123,107,954) (1,135,431,598) (1,106,994,268) (1,219,687,633) (6,012,325,847)

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat resiko yang terkonsntrasi secara signifikan pada pihak ketiga dan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan tersebut dapat menutupi terhadap kerugian piutang yang tidak tertagih.

Page 41: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

33

c. Pendapatan akan di terima

Rincian pendapatan akan diterima adalah sebagai berikut : Keterangan

Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

Pendapatan Akan Diterima - - - - - Berelasi - - - - - - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - - 1,580,215,196 3,041,201,398 1,996,227,408 16,436,970,071

PT Wika Realty - - 1,339,802,503 - - 2,063,225,002 PT Wijaya Karya Intrade Energi - - - - - 3,843,511,797

PT Wijaya Karya Gedung - - - - - 2,779,280,522 PT Wijaya Karya Beton - - - - - 693,987,480 DJLPE - - - - 448,291,836 - PT Pertamina 415,986,000 22,025,404,503 12,010,700,750 24,784,011,036 705,849,199 - PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) - - - - 40,836,466,263 -

Ketiga PT Asian Agri - - 3,590,837,976 - - - PT Indomobil Suzuki International 1,422,140,706 7,173,889,025 2,782,310,221 5,413,674,076 - -

PT Sapura Machining 1,593,598,813 2,822,954,943 1,636,329,039 663,411,360 - - PT Tamiang - - 1,403,229,837 - - - PT Showa Indonesia 1,665,087,972 1,370,055,338 1,352,199,330 - - - PT Kayaba Indonesia 1,446,863,189 1,572,304,052 688,100,986 1,282,474,471 - - PT International Nickel Indonesia - - 907,084,171 - - -

PT Firpec - - 593,177,730 - - - PT Hino Motor MFG - - 400,646,977 1,090,414,932 - - PT Purnawijaya Mandiri - - 380,419,556 535,455,416 - - PT Tekindo Utama - 563,880,565 510,501,463 738,023,402 - - Agus Pomo - - 415,712,200 - - - PT Semesta Citra Motorindo/Kanzen 143,057,840 446,251,959 365,442,144 - - -

Ihara Manufacturing - - 361,118,220 - - - CV Slamet - 533,048,136 353,631,229 - - - PT Bumiloka Tegar Perkasa - 2,853,951,968 - - - - PT Mesin Isuzu Indonesia 1,066,544,535 1,034,218,905 - - - - PT Adyawinsa Dinamika - 390,978,534 - - - - PLN Tanjung Jati - - - 41,882,876,191 - - PT Yala Persada Angkasa - - - 4,150,454,545 - - Weda B - - - 1,040,828,272 - - CV Linggojati Utama 486,210,359 - - 895,974,121 - - Win Dagum Penj Makasar - - - 884,705,544 - - Robby W - - - 674,450,000 - - PT Pino Module Perkasa 250,683,751 - - 584,967,914 - - Epsilonindo - - - 499,061,819 - - PT Surya Puzulindo - - - 469,815,264 - - CV Sumber Agung Perdana - - - 439,541,015 - - Bumi Wiyata Hotel - - - 400,909,091 - - Wika-Jakon JO - - - - - 13,981,355,711 PT Seragam Serasi Perkasa - - - - 24,104,119,091 12,649,888,964 PT Suzuki Indomobil Motor - - - - 5,583,083,965 1,506,279,051 PT Hino Motor Mfg - - - - 1,278,723,386 875,616,666 PT Tekindo Utama - - - - 1,068,685,759 1,068,685,759

Page 42: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

34

PP-Waskita-Hutama Karya JO - - - - - 998,653,175

PT Bukit Asam - - - - - 913,393,632 Industri D - - - - - 576,974,000 CV Slamet - - - - 566,094,852 566,094,852

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 Personal - - - - - 521,957,237 PT Citra Katon - - - - - 513,825,765 PT Surya Puzulindo - - - - 501,988,159 501,988,159 Wika-Astha JO - - - - - 497,102,400 Cooling Automotive - - - - 384,164,792 384,164,792 PT Gunung Api Mulia - - - - 2,809,352,316 - Adyawinsa - - - - 858,913,320 - PT Astra Daihatsu - - - - 458,365,593 - PT Kayaba Indonesia - - - - 568,201,317 - CV Linggojati Utama - - - - 422,549,072 - PT Mesin Isuzu Indonesia - - - - 391,039,543 - PT Mitsubishi Kramayudha - - - - 457,814,095 - CV Dipo Modul Surya - - - - 931,818,182 - PT Yamaha Indonesia Motor - - - - 468,421,933 - PT Yanmar Diesel Indonesia - - - - 1,412,307,110 - PT Elnusa 2,602,065,600 Lain lain 13,442,828,554 5,417,510,468 669,172,795 3,576,266,157 3,973,443,010 3,480,244,678

Jumlah 24,535,067,319 46,204,448,396 31,340,632,323 93,048,516,024 90,225,920,201 64,853,199,713 Pendapatan yang akan diterima adalah nilai produk yang telah selesai dikerjakan dan barang sudah dikirim ke pembeli, namun belum diterbitkan tagihannya. Peningkatan dan penurunan pendapatan akan diterima per 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 dan periode 30 Juni 2011 mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Peningkatan pendapatan akan di terima tahun 2006 sebesar 299% jika dibanding kan dengan tahun 2005. Tahun 2007 naik sebesar 88% jika dibanding kan dengan tahun 2006. Tahun 2008 turun sebesar (32%) jika dibanding kan dengan tahun 2007. Tahun 2009 naik sebesar 197% jika dibanding kan dengan tahun 2008. Tahun 2010 turun sebesar (3%) jika dibanding kan dengan tahun 2009. Pendapatan akan di terima periode 30 Juni 2011 turun sebesar (28%) jika dibanding kan dengan tahun 2010. Peningkatan tersebut karena masih dalam proses diserah terimakan kepada pelanggan. Dan penurunan disebabkan karena sudah di proses faktur dan pindah akun ke piutang usaha, dan juga sudah di bayar kan pada periode tahun berikutnya. Sampai dengan periode per 30 Juni 2011 terdapat saldo pendapatan akan diterima yang tidak mengalami fluktuatif yaitu PT Tekindo Utama Rp.1.068.685.759, CV Slamet Rp.566.094.852, PT

Page 43: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

35

Surya Puzulindo Rp.501.988.159 dan PT Cooling Automotive Rp.384.164.792. Jika dibandingkan dengan tahun 2010. Berdasarkan tanggapan manajemen tentang hal itu adalah : Saldo Pendapatan Akan Diterima pada PT Tekindo Utama, CV Slamet dan PT Surya Puzulindo merupakan PAD yang terjadi pada saat adanya masa transisi pengalihan penjualan produk SWH/AWH ke PT Wijaya Karya Intrade Energi (Juli 2010 s.d Oktober 2010). Saat ini sedang dilakukan proses rekonsiliasi dengan PT Wika Intrade Energi untuk pengakuan hutang piutang WIN-Wika Intrade Energi terkait dengan masa transisi tersebut. Sedangkan untuk ke PT Cooling Automotive dikarenakan perusahaan belum dapat melakukan penagihan ke costumer terkait dengan dokumen kelengkapan yang masih belum memadai. d. Piutang lain lain Rincian piutang lain lain adalah sebagai berikut :

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

Piutang Lain-lain : Berelasi KPP BUMN - - - 17,105,078,293 305,686,608 305,686,608 Kokar Wijaya Karya - - - - - 66,816,169 Ketiga - - - - - Penjualan Mesin Ex Furniture 16,305,000 - - - - - Penjualan Furniture 16,045,500 - - - - - Penjualan Barang Scap Bisnis Unit GSCT - 1,396,567,000 3,145,225,245 - -

Bunga Deposito - 6,575,342 17,058,122 - - - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - - 4,123,772 4,070,016,550 - - Piutang Pajak - 2,267,541,857 - - - - Piutang Angkutan - - - 901,727,951 733,087,050 84,882,675 Piutang Penjualan Aset - 24,564,200 - - 276,325,390 215,750,000 PT Sarana Cipta Intinusa - - - - 772,464,900 1,504,054,560 PT Sakti Nusantara Bakti - - - - 407,425,000 407,425,000 PT Dharma Naga Energy - - - - - 8,191,757,618 PT Sentana - - - - 96,242,950 96,242,950 PT Satria Perdana Ekatama - - - - 522,099,334 - Jumlah 32,350,500 2,298,681,399 1,417,748,894 25,222,048,039 3,113,331,232 10,872,615,580

Peningkatan dan penurunan piutang lain lain per 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 dan periode 30 Juni 2011 mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Peningkatan piutang lain lain tahun 2006 sebesar (0%) jika dibanding kan dengan tahun 2005. Piutang ini merupakan jual beli mesin dan furniture eks unit bisnis (pabrik) furniture perusahaan pada tanggal 17 September 2004 kepada CV.Mugiharjo dan juga pegawai.

Page 44: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

36

Peningkatan piutang lain lain tahun 2007 sebesar (7006%) jika dibanding kan dengan tahun 2006. Peningkatan secara signifikan tersebut dikarenakan perusahaan mengajukan restitusi atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 sebesar Rp.2.267.541.857, berdasarkan Surat Pemberitahuan pajak Tahunan tahun 2006. Sehubungan dengan restitusi tersebut perusahaan telah dilakukan permeriksaan seluruh jenis pajak sesuai dengan Surat Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar Kantor Pelayanan Pajak Badan Usaha Milik Negara Nomor : SPRIN-278/WPJ.19/KP.0305/2007 tanggal 31 Oktober 2007. Penurunan piutang lain lain tahun 2008 sebesar (38%) jika dibanding kan dengan tahun 2007. Penurunan secara jumlah yang signifikan tersebut di karenakan piutang pajak atas restitusi PPh badan tahun 2006 telah di cairkan kepada perusahaan. Peningkatan piutang lain lain tahun 2009 sebesar 1679% jika dibanding kan dengan tahun 2008. Peningkatan secara jumlah yang signifikan tersebut adalah : 1. Pengajuan restitusi Pajak Badan Penghasilan perusahaan tahun 2008 kepada KPP BUMN

sebesar Rp.17.105.078.293 yang telah dicairkan tanggal 5 Mei 2010. 2. Kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar Rp.4.070.016.550 adalah tagihan atas

talangan pembayaran PPh 22 dan PPN tahun 2008 atas penggunaan material oleh divisi DME tahun 2009

3. Penjualan barang scrap SBU GSCT dan AP yang belum di terima pembayaran nya dari pembeli sebesar Rp.3.145.225.245

Penurunan piutang lain lain tahun 2010 sebesar (88%) jika dibanding kan dengan tahun 2009. Penurunan secara jumlah yang signifikan tersebut adalah : 1. Piutang pajak atas restitusi PPh badan tahun 2008 yang diajukan pada tahun 2009 telah di

cairkan kepada perusahaan sebesar Rp.15.798.929.263 berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pajak No. KEP-0029.PPh/WPJ.19/KP.0303/2010 tanggal 5 Mei 2010.

2. Pembayaran dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar Rp.4.070.016.550 atas talangan pembayaran PPh 22 dan PPN tahun 2008 atas penggunaan material oleh divisi DME tahun 2009

3. Pembayaran dari pembeli atas penjualan barang scrap SBU GSCT dan AP sebesar Rp.2.868.899.855

Peningkatan piutang lain lain periode 30 Juni 2011 sebesar 249% jika dibanding kan dengan tahun 2010. Peningkatan secara jumlah yang signifikan tersebut adalah : 1. Piutang PT Sarana Cipta Intinusa merupakan jasa handling sebesar Rp.1.504.054.559 2. Piutang PT Dharma Naga Energi merupakan tagihan atas uang muka batu bara dan uang

Page 45: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

37

slot batu bara sebesar Rp.8.191.757.618. 3. Terdapat pelunasan dari PT Satria Perdana Ekatama sebesar Rp.522.099.334 Sampai dengan periode per 30 Juni 2011 terdapat saldo piutang lain lain yang tidak mengalami fluktuatif yaitu PT Sakti Nusantara Bakti Rp.407.425.000, PT Sentana Rp.96.242.950. Jika dibandingkan dengan tahun 2010. e. Persediaan Rincian persediaan adalah sebagai berikut :

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

PERSEDIAAN Bahan 9,588,522,055 13,389,743,543 33,296,712,537 11,197,018,324 4,400,300,895 3,304,259,606 Produk Dalam Prosses 4,312,927,902 7,747,740,294 19,149,602,765 11,307,828,126 5,174,652,304 4,455,657,840 Produk Komponen 1,426,658,514 2,162,910,508 12,524,784,938 5,180,008,618 3,805,124,302 2,633,596,537 Barang Jadi di Gudang 6,505,230,636 3,495,916,608 6,836,284,529 23,189,422,524 19,141,062,496 3,160,398,329

Barang Jadi di Lapangan 6,575,056,262 6,684,527,386 301,766,978,202

112,462,073,972 15,898,854,632 11,852,297,589

Barang Dalam Pengiriman 3,024,245,854 213,362,711 154,801,769 253,756,741 477,314,620 623,681,166 Suku Cadang 949,899,524 962,083,516 1,075,557,698 819,554,099 827,497,448 781,931,108

Jumlah 32,382,540,747 34,656,284,566 374,804,722,438

164,409,662,404 49,724,806,697 26,811,822,175

Penyisihan penurunan nilai - - (5,537,395,454) (45,046,449,836) (691,486,311) (66,847,418) Jumlah Persediaan Bersih 32,382,540,747 34,656,284,566 369,267,326,984 119,363,212,568 49,033,320,386 26,744,974,757

Penyisihan penurunan nilai persediaan pada dilakukan pada tahun 2008, 2009 dan 2010 merupakan penyisihan atas persediaan pupuk dengan mengacu kepada harga pasar. Pada bulan April 2011 persediaan pupuk telah terjual, sehingga penyisihan nilai persediaan tersebut harus di pulihkan. Perincian persediaan per divisi tahun 2006

Keterangan Unit Bisnis Unit Konversi Unit Pabrik,Produk, Perdagangan Jumlah Metal Energi Penunjang Umum Bahan 5,396,460,765 2,630,519,942 1,561,541,348 - 9,588,522,055 Produk dalam proses 3,018,217,121 960,070,275 334,640,506 - 4,312,927,902 Produk komponen - - 1,426,658,514 - 1,426,658,514 Barang jadi digudang 4,448,816,794 170,350,264 1,886,063,578 - 6,505,230,636 Barang jadi dilapangan 815,312,894 173,027,863 - 5,586,715,505 6,575,056,262 Dalam pengiriman 2,918,985,783 - 105,260,071 - 3,024,245,854 Suku cadang 947,590,043 - 2,309,481 - 949,899,524 17,545,383,400 3,933,968,344 5,316,473,498 5,586,715,505 32,382,540,747 Penurunan nilai Persediaan bersih 17,545,383,400 3,933,968,344 5,316,473,498 5,586,715,505 32,382,540,747 Peningkatan dan penurunan terhadap persediaan per 31 Desember 2006 sampai dengan 31

Page 46: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

38

Desember 2010 dan periode 30 Juni 2011 mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Peningkatan persediaan keseluruhan tahun 2006 sebesar 9,75% jika dibanding kan dengan tahun 2005. Peningkatan terjadi pada pembelian bahan baku, suku cadang, produk komponen dan peningkatan barang dalam proses. Penurunan terjadi pada barang jadi di lapangan dan barang dalam pengiriman Perincian persediaan per divisi tahun 2007

Keterangan Unit Bisnis Unit Konversi Unit Pabrik,Produk, Perdagangan

Jumlah Metal Energi Penunjang Umum Bahan 1,041,035,770 10,328,658,768 2,020,049,005 - 13,389,743,543 Produk dalam proses 5,085,215,301 824,947,052 1,837,577,941 - 7,747,740,294 Produk komponen - - 2,162,910,508 - 2,162,910,508 Barang jadi di gudang 1,976,803,675 524,582,504 994,530,429 - 3,495,916,608 Barang jadi di lapangan 172,167,929 413,825,849 - 6,098,533,608 6,684,527,386 Dalam pengiriman 199,121,631 - 14,241,080 - 213,362,711 Suku cadang 961,734,311 - 349,205 - 962,083,516

9,436,078,617 12,092,014,173 7,029,658,168 6,098,533,608 34,656,284,566 Penurunan nilai Persediaan bersih 9,436,078,617 12,092,014,173 7,029,658,168 6,098,533,608 34,656,284,566

Peningkatan persediaan keseluruhan tahun 2007 sebesar 7,02% jika dibanding kan dengan tahun 2006. Peningkatan dan penurunan terjadi pada masing masing divisi / unit bisnis yaitu : 1. Divisi / Unit Bisnis Metal

Peningkatan pada suku cadang sebesar 68% dan peningkatan barang dalam proses sebesar 1,49%. Penurunan terjadi pada bahan baku sebesar (80,71%), barang jadi di gudang sebesar (55,57%) barang jadi di lapangan sebesar (78,88%) dan barang dalam pengiriman sebesar (93,18%).

2. Divisi / Unit Konversi Energi Peningkatan pada bahan baku sebesar 292,65%, barang jadi di gudang sebesar 207,94%, barang jadi di lapangan sebesar 139,17%. Penurunan terjadi pada produk dalam proses sebesar (14,07%).

3. Divisi / Unit Pabrik, Produk, Penunjang Peningkatan pada bahan baku sebesar 29,36%, barang dalam proses sebesar 449,12%, produk komponen sebesar 51,61%. Penurunan terjadi pada barang jadi di lapangan sebesar (47,27%), barang dalam pengiriman sebesar (86,47%), suku cadang sebesar (84,88%).

4. Divisi / Unit Pabrik, Produk, Penunjang Peningkatan pada barang jadi di lapangan sebesar 9,16%

Page 47: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

39

Perincian persediaan per divisi tahun 2008 Keterangan

SBU Automotive SBU Gas Stove SBU General SBU Energy Jumlah Part CylinderTank Trading Convertion

Bahan 2,457,372,851 19,204,093,688 - 11,635,245,998 33,296,712,537 Produk dalam proses 5,433,943,034 11,877,593,008 - 1,838,066,723 19,149,602,765 Produk komponen 941,970,701 11,582,814,237 - - 12,524,784,938 Barang jadi digudang 2,278,008,520 882,692,718 - 3,675,583,291 6,836,284,529 Barang jadi dilapangan 874,317,465 10,916,955,000 289,756,857,281 218,848,456 301,766,978,202 Dalam pengiriman 154,801,769 - - - 154,801,769 Suku cadang 1,053,053,665 22,504,033 - - 1,075,557,698

13,193,468,005 54,486,652,684 289,756,857,281 17,367,744,468 374,804,722,438 Penurunan nilai 5,537,395,454 5,537,395,454 Persediaan bersih 13,193,468,005 54,486,652,684 284,219,461,827 17,367,744,468 369,267,326,984

Peningkatan persediaan keseluruhan tahun 2008 sebesar 966% jika dibanding kan dengan tahun 2007. Pada tahun 2008 perusahaan telah menjaminkan persediaan kepada Bank Niaga sebesar Rp.12.000.000.000 Peningkatan dan penurunan terjadi pada masing masing divisi / unit bisnis yaitu 1. Divisi / Unit Automotive Part

Peningkatan pada bahan baku sebesar 136,05%, produk dalam proses sebesar 6,86%, barang jadi di gudang sebesar 15,24%, barang jadi di lapangan sebesar 407,83% dan suku cadang sebesar 9,50%. Penurunan terjadi pada barang dalam pengiriman sebesar (22,26%).

2. Divisi / Unit Gas Stove Cylinder Tank Peningkatan pada bahan baku sebesar 850,67%, produk dalam proses sebesar 546,37%, produk komponen sebesar 435,52%, dan suku cadang sebesar 6344,36%. Penurunan terjadi pada barang jadi di gudang sebesar (11,25%), barang dalam pengiriman sebesar (100%).

3. Divisi / Unit General Trading Penurunan pada barang jadi di lapangan sebesar (4651,25%). Terdapat penurunan nilai atas persediaan pupuk sebesar Rp. 5.537.395.454

4. Divisi / Unit Energy Convertion Peningkatan pada bahan baku sebesar 12,65%, produk dalam proses sebesar 122,81%, produk jadi di gudang sebesar 600,67%. Penurunan terjadi pada barang jadi di lapangan sebesar (47,12%).

Page 48: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

40

Perincian persediaan per divisi tahun 2009 Keterangan SBU Automotive SBU Gas Stove SBU General SBU Energy Jumlah Part Cylinder Tank Trading Convertion

Bahan 2,653,948,881 2,601,973,378 - 5,941,096,065 11,197,018,324 Produk dalam proses 1,942,641,351 8,591,628,975 - 773,557,800 11,307,828,126 Produk komponen 1,599,127,655 3,580,880,963 - - 5,180,008,618 Barang jadi di gudang 5,233,052,032 12,236,359,951 - 5,720,010,541 23,189,422,524 Barang jadi di lapangan 189,403,720 361,850,360 111,636,125,582 274,694,310 112,462,073,972 Dalam pengiriman 253,756,741 - - - 253,756,741 Suku cadang 811,433,681 8,120,418 - - 819,554,099

12,683,364,061 27,380,814,045 111,636,125,582 12,709,358,716 164,409,662,404 Penurunan nilai 45,046,449,836 45,046,449,836 Persediaan bersih 12,683,364,061 27,380,814,045 66,589,675,746 12,709,358,716 119,363,212,568 Penurunan persediaan keseluruhan tahun 2009 sebesar (68%) jika dibanding kan dengan tahun 2008. Pada tahun 2009 perusahaan telah menjaminkan persediaan kepada Bank Niaga sebesar Rp.12.000.000.000 Peningkatan dan penurunan terjadi pada masing masing divisi / unit bisnis yaitu : 1. Divisi / Unit Automotive Part

Peningkatan pada bahan baku sebesar 8%, produk komponen sebesar 69,76%, barang jadi di gudang sebesar 129,72%, barang dalam pengiriman sebesar 63,92%. Penurunan terjadi pada produk dalam proses sebesar (64,25%), barang jadi di lapangan sebesar (78,34%), suku cadang sebesar (22,94%).

2. Divisi / Unit Gas Stove Cylinder Tank Peningkatan pada barang jadi di gudang sebesar 1286,25%. Penurunan terjadi pada bahan baku sebesar (86,45%), produk dalam proses sebesar (27,67%), produk komponen sebesar (69,08%), barang jadi di lapangan sebesar (96,69%), dan suku cadang sebesar (63,92%).

3. Divisi / Unit General Trading Penurunan pada barang jadi di lapangan sebesar (61,47%). Terdapat penurunan nilai atas persediaan pupuk sebesar Rp.45.046.449.836 karena pupuk tersebut mengalami kekurangan secara kuantitas diakibatkan hujan.

4. Divisi / Unit Energy Convertion Peningkatan pada barang jadi di gudang sebesar 55,62%, barang jadi di lapangan sebesar 25,52%. Penurunan terjadi pada bahan baku sebesar (48,94%), barang dalam proses sebesar (57,91%).

Page 49: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

41

Perincian persediaan per divisi tahun 2010 Keterangan Divisi Industri Divisi Trading SBU Energy Divisi Batu Bara Jumlah Convertion

Bahan 4,400,300,895 4,400,300,895 Produk dalam proses 5,174,652,304 5,174,652,304 Produk komponen 3,805,124,302 3,805,124,302 Barang jadi di gudang 19,141,062,496 19,141,062,496 Barang jadi di lapangan 838,610,706 928,486,308 14,131,757,618 15,898,854,632 Dalam pengiriman 477,314,620 477,314,620 Suku cadang 827,497,448 827,497,448

34,664,562,771 928,486,308 - 14,131,757,618 49,724,806,697 Penurunan nilai 691,486,311 - 691,486,311 Persediaan bersih 34,664,562,771 236,999,997 - 14,131,757,618 49,033,320,386 Penurunan persediaan keseluruhan tahun 2010 sebesar (59%) jika dibanding kan dengan tahun 2009. Pada tahun 2010 perusahaan telah menjaminkan persediaan kepada Bank Niaga sebesar Rp.34.000.000.000 Peningkatan dan penurunan terjadi pada masing masing divisi / unit bisnis yaitu : 1. Divisi / Unit Automotive Part

Peningkatan pada bahan baku sebesar 25,38%, produk dalam proses sebesar 53,86%, barang jadi di lapangan sebesar 342,76%, barang dalam pengiriman sebesar 86,03%. Penurunan terjadi pada produk komponen sebesar (25,24%), barang jadi di gudang sebesar (56,13%), suku cadang sebesar (4,34%).

2. Divisi / Unit Gas Stove Cylinder Tank Peningkatan pada barang jadi di gudang sebesar 37,66%. Penurunan terjadi pada bahan baku sebesar (58,77%), produk dalam proses sebesar (74,56%), produk komponen sebesar (27,12%), barang jadi di lapangan sebesar (100%)

3. Divisi / Unit General Trading Penurunan pada barang jadi di lapangan sebesar (99,17%). Terdapat penurunan nilai atas persediaan pupuk sebesar Rp.691.486.311 karena pupuk tersebut mengalami kekurangan secara kuantitas diakibatkan hujan.

4. Divisi / Unit Energy Convertion Penurunan drastis terjadi pada bahan baku, produk dalam proses, barang jadi di gudang, barang jadi di lapangan sebesar (100%), di karenakan telah di jual kepada PT Wijaya Karya Intrade Energi seharga Rp.276.325.390

5. Divisi / Unit Coal Peningkatan pada barang jadi di lapangan sebesar (100%).

Page 50: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

42

Perincian persediaan per divisi periode 30 Juni 2011 Keterangan Divisi Industri Divisi Trading SBU Energy Divisi Batu Bara Jumlah Convertion

Bahan 3,304,259,606 3,304,259,606 Produk dalam proses 4,455,657,840 4,455,657,840 Produk komponen 2,633,596,537 2,633,596,537 Barang jadi di gudang 3,160,398,329 3,160,398,329 Barang jadi di lapangan 402,534,072 4,009,763,517 7,440,000,000 11,852,297,589 Dalam pengiriman 623,681,166 623,681,166 Suku cadang 781,931,108 781,931,108

15,362,058,658 4,009,763,517 - 7,440,000,000 26,811,822,175 Penurunan nilai 66,847,418 - 66,847,418 Persediaan bersih 15,295,211,240 4,009,763,517 - 7,440,000,000 26,744,974,757 Penurunan persediaan keseluruhan periode 30 Juni 2011 sebesar (45%) jika dibanding kan dengan tahun 2010. Pada periode 30 Juni 2011 perusahaan telah menjaminkan persediaan kepada Bank Niaga atas Fasilitas Pinjaman Rekening Koran, ketentuan jumlah jaminan terdapat pada Perjanjian dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No.246/AMD/CB/JKT/2011 tanggal 6 Juni 2011. Peningkatan dan penurunan terjadi pada masing masing divisi / unit bisnis yaitu 1. Divisi / Unit Industri

Peningkatan pada barang dalam pengiriman sebesar 30,66%. Penurunan terjadi pada bahan baku sebesar (24,91%), produk dalam proses sebesar (13,89), produk komponen sebesar (30,79%), barang jadi di gudang sebesar (83,49%), barang jadi di lapangan sebesar (52%), suku cadang sebesar (5,51%)

2. Divisi / Unit General Trading Peningkatan pada barang jadi di lapangan sebesar 331,86%.

3. Divisi / Unit Coal Penurunan pada barang jadi di lapangan sebesar (47,35%).

Perusahaan telah mengasuransikan seluruh persediaan dari tahun 2006 sampai dengan periode 30 Juni 2011, yaitu : 1. PT Asuransi Himalaya Pelindung terhadap resiko kerugian dengan nomor polis

PCO.01.2/2010-00020 dengan jangka waktu 14 Agustus 2010 sampai dengan 14 Agustus 2011, nilai pertanggungan sebesar Rp.25.016.158.066. Persediaan yang di asuransi kan adalah bahan baku, produk dalam proses, produk komponen, barang jadi di gudang dan suku cadang di pabrik Cylinder Tank.

2. PT Asuransi Wahana Tata terhadap resiko kerugian dengan nomor polis 024.1050.201.2011.001059.00 dengan jangka waktu 20 Juni 2011 sampai dengan 20 Juni 2012, nilai pertanggungan sebesar Rp.15.571.622.218. Persediaan yang di asuransi kan adalah bahan baku, produk dalam proses, produk komponen, barang jadi di gudang dan suku cadang di pabrik Casting and Machining.

Page 51: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

43

3. PT Staco Jasatama terhadap resiko kerugian dengan nomor polis 10-N0000033/2011/0/0 dengan jangka waktu 20 Juni 2011 sampai dengan 20 Juni 2012, nilai pertanggungan sebesar Rp.2.569.122.756. Persediaan yang di asuransi kan adalah bahan baku, produk dalam proses, produk komponen, barang jadi di gudang dan suku cadang di pabrik Plastik and Painting.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang di pertanggungkan. f. Uang Muka Rincian uang muka adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 UANG MUKA Pemasok 51,000,000 647,377,440 1,043,297,397 164,780,681 3,762,849,600 12,164,861,096 Persekot Pekerjaan dan Dinas 950,588,610 1,842,075,252 2,251,167,508 422,099,440 544,836,833 524,580,000

Subkontraktor - 75,555,988 - - 166,116,210 - Imbalan Paska Kerja - 67,535,163 - - - - Jumlah 1,001,588,610 2,632,543,843 3,294,464,905 586,880,121 4,473,802,643 12,689,441,096

Uang muka pemasok adalah merupakan uang pembayaran kepada pemasok atau subkontraktor yang sesuai dengan kontrak pengadaan barang dan jasa yang akan diperhitungkan dengan progress prestasi. Persekot pekerjaan dan perjalanan dinas adalah uang muka yang di berikan kepada pegawai untuk pekerjaan dan dinas proyek dan akan di pertanggungjawabkan setelah pekerjaan dan dinas tersebut selesai dilaksanakan. Peningkatan dan penurunan uang muka per 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 dan periode 30 Juni 2011 mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Penurunan uang muka tahun 2006 sebesar (29%) jika dibanding kan dengan tahun 2005. Tahun 2007 naik sebesar 163% jika dibanding kan dengan tahun 2006. Tahun 2008 naik sebesar 25% jika dibandingkan dengan tahun 2007. Tahun 2009 turun sebesar (82%) jika dibandingkan dengan tahun 2008. Tahun 2010 naik sebesar 662% jika dibandingkan dengan tahun 2009. Uang muka periode 30 Juni 2011 naik sebesar 184% jika dibandingkan dengan tahun 2010.

Page 52: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

44

g. Biaya Dibayar Dimuka Rincian biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

BIAYA DIBAYAR DIMUKA Biaya Pengelolaan 71,400,000 - - - - - Biaya Produksi 785,203,734 1,482,038,346 1,317,507,765 427,855,624 996,968,105 2,123,296,212 Biaya Pengadaan 726,422,616 88,111,270 3,097,745,348 581,250,000 2,234,210,241 3,290,074,428 Biaya Distribusi 1,628,523,233 209,729,741 187,720,629 - - - Biaya Usaha 238,312,244 10,422,500 322,011,005 491,469,373 1,275,509,476 1,591,003,192 Biaya Sewa 581,458,334 189,133,340 107,220,831 76,002,772 6,851,851 6,851,851 Jumlah 4,031,320,161 1,979,435,197 5,032,205,578 1,576,577,769 4,513,539,673 7,011,225,683

Biaya produksi dibayar dimuka adalah biaya biaya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk namun belum dapat diperhitungkan dengan penjualan, karena masih dalam proses/belum di realisir penjualannya. Biaya pengadaan dibayar dimuka adalah pembelian material, yang belum diterima barangnya, dalam rangka memenuhi pesanan pelanggan Biaya distribusi dibayar dimuka adalah merupakan biaya pengiriman barang lokal yang belum dapat diakui sebagai Omset Kontrak (OK) karena Berita Acara Serah Terima (BAST) barang belum ditandatangani. Peningkatan dan penurunan biaya dibayar dimuka mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Penurunan biaya dibayar dimuka tahun 2006 sebesar (9%) jika dibanding kan dengan tahun 2005. Tahun 2007 turun sebesar (51%) jika dibanding kan dengan tahun 2006. Tahun 2008 naik sebesar 154% jika dibanding kan dengan tahun 2007. Tahun 2009 turun sebesar (69%) jika dibanding kan dengan tahun 2008. Tahun 2010 naik sebesar 186% jika dibanding kan dengan tahun 2009. Biaya dibayar dimuka periode 30 Juni 2011 naik sebesar 55% jika dibanding kan dengan tahun 2010.

Page 53: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

45

h. Pajak Dibayar Dimuka Rincian pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30Juni2011

PAJAK DIBAYAR DIMUKA PPN M Import - - - - 4,938,887,935 - PPN M DN 1,006,823,322 3,638,790,175 21,080,363,722 - - - PPNK DPL - - - - 344,872,714 - PPh 22 Import 4,490,209,619 192,650,489 28,639,102,810 - 1,081,211,462 - PPh 22 Waba 213,454,533 - - - 571,258,328 - PPh 23 293,656,242 - - - - - PPh 25 280,231,454 - - - - - PPh 29 - - - 8,934,229,611 8,934,229,611 11,751,942,358

Jumlah 6,284,375,170 3,831,440,664 49,719,466,532 8,934,229,611 15,870,460,050 11,751,942,358

Pajak dibayar dimuka adalah pembayaran atas transaksi sesuai dengan Undang Undang Pajak yang akan di perhitungkan pada akhir tahun pajak . Peningkatan dan penurunan pajak dibayar dimuka per 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 dan periode 30 Juni 2011 mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Peningkatan pajak dibayar dimuka tahun 2006 sebesar 100% jika dibanding kan dengan tahun 2005 karena semua transaksi yang mengandung unsur pajak dimulai pada tahun 2006. Tahun 2007 turun sebesar (39%) jika dibandingkan dengan tahun 2006 karena transaksi untuk pembelian barang import tidak besar. Tahun 2008 naik sebesar 1198% jika dibandingkan dengan tahun 2007 karena ada pembelian pupuk import. Tahun 2009 turun sebesar (82%) jika dibandingkan dengan tahun 2008 karena tidak ada pembelian barang dan jasa. Tahun 2010 naik sebesar 78% jika dibandingkan dengan tahun 2009. Pajak dibayar dimuka periode 30 Juni 2011 turun sebesar (26%) jika dibandingkan dengan tahun 2010. i. Piutang berelasi Rincian piutang berelasi adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 28,868,825,353 - - - - - Koperasi (Kopkar) Karya Mitra Satya 6,317,438,013 629,500,000 - - - - Pegawai 389,025,860 192,029,746 430,559,890 321,828,765 82,500,000 10,500,000 PT Wijaya Karya Intrade Energy 11,284,575,721 2,752,091,799 Jumlah 35,575,289,226 821,529,746 430,559,890 321,828,765 11,367,075,721 2,762,591,799 Peningkatan dan penurunan piutang berelasi per 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 dan periode 30 Juni 2011 mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Penurunan secara jumlah yang signifikan untuk piutang berelasi tahun 2006 sebesar (64%) jika dibanding kan dengan tahun 2005 disebabkan karena ada pembayaran dari PT Wijaya Karya

Page 54: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

46

(Persero) Tbk sebesar Rp.57.003.928.133 dan pembayaran dari KopKar Karya Mitra Satya sebesar Rp.6.113.627.283. Tahun 2007 turun sebesar (98%) jika dibandingkan dengan tahun 2006 disebabkan karena ada pembayaran dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar Rp.28.868.825.353 dan pembayaran dari KopKar Karya Mitra Satya sebesar Rp.5.687.938.013. Tahun 2008 turun sebesar (48%) jika dibandingkan dengan tahun 2007 karena ada pembayaran dari KopKar Karya Mitra Satya sebesar Rp.629.500.000. Tahun 2009 turun sebesar (25%) jika dibandingkan dengan tahun 2008 karena ada pembayaran dari pegawai sebesar Rp.108.731.125. Tahun 2010 naik sebesar 3432% jika dibandingkan dengan tahun 2009 karena ada pinjaman untuk PT Wijaya Karya Intrade Energi sebesar Rp.11.284.575.721. Piutang berelasi periode 30 Juni 2011 turun sebesar (76%) jika dibandingkan dengan tahun 2010 karena ada pembayaran dari PT Wijaya Karya Intrade Energi sebesar Rp.8.604.483.922. Piutang kepada PT Wijaya Karya Intrade Energi merupakan pembelian persediaan SBU Energy Conversion dan transaksi afiliasi lainnya. Piutang kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk merupakan titipan dana perusahaan dengan bunga 10% sampai dengan 13% per tahun. Piutang pegawai merupakan pinjaman pegawai fungsional dengan perlakuan untuk 40% pokok pinjaman tidak dikenakan bunga, sedangkan sisanya 60% dikenakan bunga dengan rate 9%, maksimum pinjaman Rp.40.000.000 dan jangka waktu maksimal 3 tahun (sebagaimana diatur dalam surat Direksi No.PU.06.02/WI-A.DIR/0146A/2004 tanggal 20 Juli 2004). j. Pajak Tangguhan

Rincian pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Aktiva (Kewajiban) Pajak

Tangguhan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

Penyisihan Piutang Ragu-ragu 14.559.479 33.125.256 3.450.620 (7.962.452) 28.173.341 1.247.828.781

Penyusutan (662.717.213) (1.070.677.228) 308.330.735 727.428.448 (155.056.302) (517.005.746) Imbalan Pasca Kerja 189.555.617 141.117.041 153.856.599 360.554.980 60.862.250 665.969.317 Penurunan Persediaan - - - 12.613.005.954 (11.088.740.881) (156.159.723) Kompensasi Kerugian - - - - 11.542.645.902 5.933.449.708 Jumlah (458.602.117) (2.057.754.289) 465.637.954 13.693.026.930 387.884.310 7.174.082.337 Selisih Perhitungan - - - - 1.167.409.885 - Pajak tangguhan awal tahun (952.451.989) (1.411.054.106) (3.468.808.395) (3.003.170.441) 10.689.856.489 12.245.150.684

Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan (1.411.054.107) (3.468.808.395) (3.003.170.441) 10.689.856.489 12.245.150.684 19.419.233.021

Page 55: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

47

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30Juni2011

Aset pajak tangguhan - - - 10,689,856,489 12,245,150,684 19.419.233.021 Jumlah 10,689,856,489 12,245,150,684 19.419.233.021

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2 011

Kewajiban Pajak Tangguhan Pajak tangguhan 1.411.054.107 3.468.808.395 3.003.170.441 - - - Jumlah 1.411.054.107 3.468.808.395 3.003.170.441 - - - Pada bulan September 2008, DPR RI telah menyetujui perubahan Undang Undang Pajak Penghasilan dan berlaku efektive sejak tanggal 1 Januari 2009. Perubahan tersebut tentang tarif perhitungan pajak badan dan pajak tangguhan, yaitu menjadi 25%. k. Penyertaan

Rincian penyertaan adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

PENYERTAAN : PT Wjaya Karya Intrade Energy - - - - 32,038,169,956 33,258,288,198 Jumlah Penyertaan : - - - - 32,038,169,956 33,258,288,198

Penyertaan yang dimiliki oleh perseroan adalah penyertaan pada perusahaan yang bernama PT Wijaya Karya Intrade Energi.

Sesuai dengan Akta Notaris No.27 tanggal 29 Desember 2010, yang dibuat dihadapan notaris Ryan Bayu Candra. SH., Mkn, maka struktur kepemilikan saham PT Wijaya Karya Intrade Energi adalah sebanyak 62.000 lembar dengan nilai Rp.31.000.000.000 atau setara 40% dari modal yang disetor sebesar Rp.77.500.000.000. Susunan direksi adalah tuan Natal Argawan. Dimana tuan Natal Argawan adalah salah satu karyawan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai Sekretaris Perusahaan.

Page 56: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

48

Perhitungan hasil penyertaan adalah sebagai berikut :

Keterangan Nilai Investasi Laba (Rugi) Bersih Akumulasi Laba (Rugi)

Bersih Nilai Investasi

2010 Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan 30 Juni 2011 Penyertaan saham 40% di PT Wijaya Karya Intrade Energi 31,000,000,000 31,000,000,000

Bagian laba atas penyertaan di PT Wijaya Karya Intrade Energi 1,038,169,956 1,220,118,24

2 - 2,258,288,198 - 2,258,288,198

Penyertaan 32,038,169,956 33,258,288,198 Laba setelah pajak PT Wijaya Karya Intrade Energi 2,596,599,164 2,844,509,117

Bagian laba atas penyertaan di PT Wijaya Karya Intrade Energi 1,038,639,666 1,137,803,64

7 2,176,443,312 2,176,443,312

Selisih (469,710) 82,314,595 - 81,844,886 - 81,844,886

PT Wijaya Karya Intrade pada tahun 2010 masih kurang catat atas nilai hasil laba penyertaan di PT Wijaya Karya Intrade Energi sebesar Rp.(469.710) dan untuk periode 30 Juni 2011 kelebihan catat sebesar Rp.82.314.595. Sampai dengan periode 30 Juni 2011, manajemen telah mencatat nilai investasi sebesar Rp.33.258.288.198, seharusnya nilai investasi pada periode 30 Juni 2011 adalah Rp.33.176.443.312.

Komposisi pemegang saham di anak perusahaan adalah sebagai berikut :

Pemegang Saham Jumlah Jumlah Persentase (Lembar) (Rp) Kepemilikan

PT Wijaya Karya Intrade 62,000 31,000,000,000 40% PT Prima Karya Mandiri 27,000 13,500,000,000 17.42% PT Graha Benoite Indonesia 66,000 33,000,000,000 42.58%

Jumlah 155,000 77,500,000,000 100%

l. Aset Tetap Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30Juni2011

ASET TETAP : Pemilikan langsung Tanah - 3,919,371,120 3,919,371,120 4,339,160,000 4,339,160,000 4,339,160,000 Prasarana 497,062,191 688,695,111 1,084,995,111 2,038,825,149 2,123,643,649 2,169,827,806 Bangunan 2,419,297,718 3,527,984,000 10,357,048,776 20,548,500,000 18,176,100,000 18,176,100,000 Perlengkapan Kantor 628,416,086 674,080,286 687,769,286 927,770,286 882,417,016 927,613,683 Kendaraan 18,973,005 18,973,005 18,973,005 18,973,005 18,973,005 18,973,005 Peralatan Pabrik 35,507,123,385 39,595,326,689 72,151,339,087 72,311,591,887 50,756,227,565 57,651,558,072

Page 57: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

49

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30Juni2011 Cetakan Produk - - - - - 14,938,181,982 IDP - - - - - 638,090,493 Jumlah 39,070,872,385 48,424,430,211 88,219,496,385 100,184,820,327 76,296,521,235 98,859,505,041 Aset Sewa Guna Usaha: Peralatan Pabrik 2,806,020,000 - - 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 Jumlah 2,806,020,000 - - 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 Jumlah biaya perolehan: 41,876,892,385 48,424,430,211 88,219,496,385 102,184,820,327 78,296,521,235 100,859,505,041 Akumulasi Penysustan: Pemilikan langsung Tanah - - Prasarana 376,049,685 467,431,445 584,375,859 1,120,545,916 1,470,653,940 1,632,674,261 Bangunan 969,950,454 1,189,371,011 1,561,168,363 105,421,392 1,149,845,249 1,656,793,705 Perlengkapan Kantor 515,802,849 599,328,125 648,296,212 749,890,913 820,502,057 871,852,892 Kendaraan 10,670,616 15,413,112 18,970,000 18,970,000 18,970,000 18,970,000 Peralatan Pabrik 12,691,830,502 16,408,118,027 25,634,168,285 37,086,260,753 34,393,614,303 43,726,540,554 Cetakan Produk 10,110,511,164 IDP 840,891,305 Jumlah 14,564,304,106 18,679,661,720 28,446,978,719 39,081,088,974 37,853,585,549 58,858,233,881 Aset Sewa Guna Usaha: Peralatan Pabrik 867,138,125 - - 510,192,917 712,877,949 - Jumlah Akumulasi Penyusutan: 15,431,442,231 18,679,661,720 28,446,978,719 39,591,281,891 38,566,463,498 58,858,233,881

Nilai Buku 26,445,450,154 29,744,768,491 59,772,517,666 62,593,538,436 39,730,057,737 42,001,271,160

Peningkatan dan penurunan harga perolehan aset tetap per 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 dan periode 30 Juni 2011 mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Peningkatan harga perolehan aset tetap tahun 2006 sebesar 18,26% jika dibanding kan dengan tahun 2005. Tahun 2007 naik sebesar 23,94% jika dibanding kan dengan tahun 2006. Tahun 2008 naik sebesar 82% jika dibanding kan dengan tahun 2007. Tahun 2009 naik sebesar 14% jika dibanding kan dengan tahun 2008. Tahun 2010 turun sebesar (24%) jika dibanding kan dengan tahun 2009. Aset tetap periode 30 Juni 2011 naik sebesar 30% jika dibanding kan dengan tahun 2010. Peningkatan harga perolehan aset tetap dari tahun 2006 sampai dengan periode 30 Juni 2011 adalah penambahan aset berupa prasarana, bangunan, perlengkapan kantor, kendaraan dan peralatan pabrik.

Page 58: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

50

Pada tahun 2005 terdapat pembelian satu unit mesin Cold Chamber merk Toshiba melalui leasing dari PT BNI Multifinance, yang telah diatur dalam Akta Notaris Ny.Amien Ru’ati. SH No.481. Tanggal 18 November 2003. Penurunan harga perolehan tahun 2009 disebabkan adanya perhitungan wajar dari KJPP Iskandar Asmawi Imam dan Rekan, berdasarkan sertifikat appraisal No.086.1/IAI-1/LP/XII/2009, yaitu : Nilai Wajar Properti sebesar Rp.24.887.660.000. Nilai buku properti yang dinilai per 30 November 2009 sebesar Rp.12.397.268.209 yang terdiri atas tanah sebesar Rp.3.919.371.120 dan bangunan sebesar Rp.8.477.897.089. Perusahaan telah mengasuransikan seluruh aset tetap dari tahun 2006 sampai dengan periode 30 Juni 2011, yaitu : 1. PT.Asuransi Himalaya Pelindung terhadap resiko kerugian dengan nomor polis

PCO.01.2/2010-00020 dengan jangka waktu 14 Agustus 2010 sampai dengan 14 Agustus 2011, nilai pertanggungan sebesar Rp.17.998.296.126. Aset tetap yang diasuransi kan adalah mesin pabrik dan bangunan gedung yang ada di pabrik Cylinder Tank.

2. PT.Asuransi Wahana Tata terhadap resiko kerugian dengan nomor polis 024.1050.201.2011.001059.00 dengan jangka waktu 20 Juni 2011 sampai dengan 20 Juni 2012, nilai pertanggungan sebesar Rp.45.617.700.000. Aset tetap yang di asuransi kan adalah mesin pabrik dan bangunan dan fasilitas yang ada di pabrik Casting and Machining.

3. PT.Staco Jasatama terhadap resiko kerugian dengan nomor polis 10-N0000033/2011/0/0 dengan jangka waktu 20 Juni 2011 sampai dengan 20 Juni 2012, nilai pertanggungan sebesar Rp.3.020.897.825. Aset tetap yang di asuransi kan adalah mesin pabrik dan bangunan dan fasilitas yang ada di pabrik Plastik and Painting.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang di pertanggungkan.

m. Jaminan Rincian jaminan adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

JAMINAN Jaminan Usaha 174,960,000 - - - 4,324,717,975 229,717,975 Cash Margin di PT Bank Danamon - - - - - 3,236,711,977 Term Deposit di PT Bank DBS Indonesia - - - - - 3,220,486,732 Jaminan Slot Batubara ke PT Sarana Cipta Intinusa - - - - - 6,000,000,000

Jumlah 174,960,000 - - - 4,324,717,975 12,686,916,684

Page 59: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

51

Peningkatan dan penurunan jaminan mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Peningkatan jaminan secara jumlah yang signifikan tahun 2010 sebesar 100% jika dibanding kan dengan tahun 2009. Jaminan tersebut untuk pembelian batubara ke PT Dharma Nusa Energi dan PT Sarana Cipta Intinusa dan jaminan tender di divisi General Trading. Pada periode 30 Juni 2011 naik sebesar 112% jika dibandingkan dengan tahun 2010 karena penambahan jaminan dan cash margin serta term deposit. Jaminan tersebut untuk jaminan slot batubara ke PT Sarana Cipta Intinusa untuk mendapatkan kuota batubara yang di butuhkan perusahaan. Cash margin di PT Bank Danamon Tbk merupakan jaminan kas yang harus di sediakan perusahaan untuk setiap pembukaan L/C ataupun SKBDN di bank tersebut. Nilai cash margin ini adalah berkisar antara 5% sampai dengan 10% dari nilai LC ataupun SKBDN. Term deposit di PT Bank DBS Indonesia merupakan jaminan kas yang harus di sediakan perusahaan untuk setiap pembukaan L/C ataupun SKBDN di bank tersebut dengan menerbitkan sertifikat term deposit. n. Aset Lain Lain

Rincian aset lain lain adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

ASET LAIN LAIN - - Investasi Dalam Pelaksanaan 3,831,104,574 3,083,943,723 2,951,325,380 2,167,402,727 2,085,038,824 -

Aset Mould dan Dies 3,434,342,406 5,180,778,976 7,496,875,625 4,450,277,878 427,424,762 297,156,410

Persediaan 286,793,197 986,711,492 146,879,893 2,019,523,176 948,176,398 1,392,431,425 Peralatan Kecil 171,805,390 252,606,000 1,121,752,968 286,931,864 - - Beban Ditangguhkan 76,250,008 790,469,739 258,331,074 252,731,074 Peralatan Produksi 16,957,757,274 12,727,206,096

Jumlah 7,800,295,575 9,504,040,191 11,716,833,866 9,714,605,384 20,676,728,332 14,669,525,005

Investasi Dalam Pelaksanaan merupakan biaya pengadaan dalam rangka meningkatkan kapasitas pabrik untuk unit bisnis metal dan bisnis unit PPP. Investasi Dalam Pelaksanaan merupakan biaya pengadaan dalam rangka meningkatkan kapasitas pabrik untuk SBU Automotive Part dan bangunan KE tahun 2010 serta kapasitas pabrik SBU Automotive Part dan SBU Gas Stove serta Cylinder Tank tahun 2009. Aset mould dan Dies merupakan peralatan pabrik dan penunjang di bisnis unit metal dan bisnis unit PPP (SBU Automotive Part dan SBU Gas Stove serta Cylinder Tank). Persediaan merupakan komponen yang tidak terpakai, persediaan dalam proses yang terhenti dan persediaan barang jadi yang tidak terjual di Bisnis Unit Metal (SBU Automotive) dan Bisnis

Page 60: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

52

Unit Pabrik Produk Penunjang (SBU Gas Stove dan Cylinder Tank). Peralatan kecil merupakan peralatan kantor, kendaraan, peralatan pabrik dengan harga perolehan Rp.5.000.000 sampai dengan Rp.15.000.000, sedangkan untuk peralatan produksi Rp.5.000.000 sampai dengan Rp.25.000.000 dan diamortisasi selama 4 tahun dengan metode garis lurus. Beban ditangguhkan terdiri dari pengembangan produk dan pengembangan sistem informasi dengan diamortisasi 4 tahun dengan metode garis lurus.. Peralatan produksi adalah mesin produksi line 1 dan 2 di SBU Gas Stove dan Cylinder Tank yang tidak beroperasi lagi dan direncanakan akan dijual, sesuai dengan SK Direksi No.01.03/WI-A.DIR.125/2010. Peningkatan dan penurunan aset lain lain mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Peningkatan secara jumlah yang signifikan untuk aset lain lain tahun 2006 sebesar 20% jika dibanding kan dengan tahun 2005. Tahun 2007 naik sebesar 22% jika dibandingkan dengan tahun 2006. Tahun 2008 naik sebesar 23% jika dibandingkan dengan tahun 2007. Tahun 2009 turun sebesar (17%) jika dibandingkan dengan tahun 2008. Tahun 2010 naik sebesar 854% jika dibandingkan dengan tahun 2009 karena terdapat mesin produksi line 1 dan 2 di SBU Gas Stove dan Cylinder Tank yang tidak beroperasi lagi dan direncanakan akan dijual. Aset lain lain periode 30 Juni 2011 turun sebesar (21%) jika dibandingkan dengan tahun 2010. o. Hutang Bank Rincian hutang bank adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 HUTANG BANK Jangka Pendek PT Bank CIMB Niaga Tbk - - 12,808,359,499 19,698,890,390 20,154,009,272 25,000,000,000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - - 8,510,000,000 - - 10,000,000,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - - 73,574,000,000 56,292,125,000 - - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - - - - - 10,000,000,000

Jangka Panjang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - - 6.426.000.000 - - - Jumlah - - 101.318.359.499 75,991,015,390 20,154,009,272 45,000,000,000

Page 61: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

53

Perhitungan hutang bank jangka panjang

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

Jangka Panjang PT Bank Mandiri (Persero)Tbk 30.000.000.000 Dikurangi Bagian jatuh tempo dalam 1 tahun 23.574.000.000 Jumlah - - 6.426.000.000 - - -

Perusahaan telah mendapatkan fasilitas kredit dari beberapa bank, fasilitas adalah sebagai berikut : PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 6 Juni 2011 perusahaan telah menandatangani Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No.246/AMD/CB/JKT/2011 dan akan berakhir tanggal 13 September 2011. Fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk berupa: a. Fasilitas Bank Garansi (BG) – Revolving Basis – Fasilitas tidak langsung

Fasilitas ini berupa fasilitas untuk penerbitan Bid Bond, Performance Bond, Advance Payment Bond, Maintenance Bond, Retention Bond dan Custom Bond sampai jumlah maksimal Rp.125 Milyar. Fasilitas ini dapat direvolving menjadi 3 jenis fasilitas, yaitu : 1. Fasilitas LC/UPAS untuk penerbitan LC/UPAS dengan nilai kredit maksimal Rp.125

Milyar dan rate tingkat bunga yang dikenakan sesuai dengan tingkat bunga pasar (untuk fasilitas UPAS).

2. Fasilitas SKBDN untuk penerbitan SKBDN dengan nilai kredit maksimal Rp.125 Milyar 3. Fasilitas Pinjaman Tetap, yaitu fasilitas Cash Loan dengan nilai maksimal Rp. 25 Milyar

dengan tingkat bunga fasilitas sebesar 11,5%

b. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) Fasilitas ini berupa fasilitas Cash Loan yang digunakan untuk mendukung operasional perusahaan dengan maksimal pinjaman senilai Rp.5 Milyar. Bunga yang dikenakan adalah 11% per tahun dengan media penarikan menggunakan cek/bilyet giro.

Atas perjanjian ini, perusahaan telah menjaminkan aset perusahaan berupa aset tanah dan bangunan, persediaan, mesin produksi dan piutang yang terkait dengan bisnis otomotif. Jaminan : 1. APHT No.14 tanggal 27 Juni 2008. Nilai Rp.12.000.000.000. Atas sertifikat Hak Guna

Bangunan No.000111, tanah dan bangunan pabrik Jatiwangi Majalengka yang terletak di Desa Brujul Kulon. Kabupaten Majalengka. Provinsi Jawa Barat seluas 30.994m2.

Page 62: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

54

2. Akta Fidusia (tagihan) No.38 tanggal 27 Juni 2008. Nilai Rp.75.000.000.000 3. Akta Fidusia mesin / alat pabrik produk metal Jatiwangi No.39 tanggal 27 Juni 2008. Nilai

Rp.34.650.780.407 4. Akta Fidusia Inventory No.40 tanggal 27 Juni 2008. Nilai Rp.34.000.000.000

PT Bank Danamon Indonesia Tbk Pada tanggal 18 Maret 2011 perusahaan telah menandatangani Perjanjian Kredit No.060/PP&PWK/OTF/CBD/III/2011 dengan fasilitas yang diberikan adalah fasilitas Uncommitted Omnibus Trade Finance dengan limit kredit sebesar Rp.100 Milyar. Tingkat suku bunga yang dikenakan adalah 10% sampai dengan 11% per tahun dan masa berlaku perjanjian kredit adalah dari tanggal 22 Maret 2011 sampai dengan 22 Maret 2012. PT Bank Tabungan Negara Tbk Pada tanggal 14 Juni 2011 perusahaan telah menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja yang dituang ke dalam akta notaris Joko Suryanto, SH nomor 206. Nilai limit pinjaman adalah sebesar Rp.10 Milyar dengan tingkat bunga 12,75% per tahun. Adapun masa kredit ini berlaku hingga 14 Januari 2012 dan jaminan yang diberikan adalah cessie atas tagihan perusahaan. Selain perjanjian tersebut, telah dibuat juga beberapa akta turunan yaitu : Akta No.207 tertanggal 14 Juni 2011 mengenai pengakuan hutang. Akta No.208 tertanggal 14 Juni 2011 mengenai pemberian jaminan secara cessie atas pemberian kredit. Selain itu perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama untuk pemberian fasilitas kredit modal kerja untuk supplier/subkontraktor perusahaan. Adapun maksimal kredit yang dapat diberikan kepada supplier/subkontraktor adalah sebesar 80% dari total nilai kontrak. Perjanjian ini dituangkan dalam akta notaris Joko Suryanto, SH No.209 tanggal 14 Juni 2011 dan perjanjian ini akan direview dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak di tandatangani. Dalam perjanjian kredit tersebut, terdapat covenant yaitu : a. Perusahaan harus mendapat persetujuan tertulis jika mengajukan pailit, melakukan merger

dan akuisisi b. Perusahaan memberitahukan secara tertulis jika merubah anggaran dasar dan susunan

pengurus, membagikan deviden perusahaan dan mengikat diri sebagai penjamin dan/atau

Page 63: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

55

menjaminkan harta perusahaan. c. Perusahaan terlebih dahulu memberitahu secara tertulis mengenai maksud untuk

mengeluarkan saham saham baru dan menjual saham saham yang telah ada.

Peningkatan secara jumlah yang signifikan untuk hutang bank tahun 2008 sebesar 100% jika dibandingkan dengan tahun 2007, peningkatan hutang bank ini di peruntukan untuk modal kerja, investasi, LC, penerbitan SKBDN, Bank Garansi dan PRK. Tahun 2009 turun sebesar (20%) jika dibandingkan dengan tahun 2008 karena ada penutupan fasilitas transaksi Valuta Asing dengan Free Settlement Exposure Foreign Exchange (PSE-FX)/ Settlement Risk (SR) dari Bank Danamon. Tahun 2010 turun sebesar (73%) jika dibandingkan dengan tahun 2009 karena ada penutupan fasilitas Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja Transaksional dari Bank Mandiri. Hutang bank periode 30 Juni 2011 naik sebesar 123% jika dibandingkan dengan tahun 2010 karena ada perjanjian kredit baru yang ditandatangi tanggal 6 Juni 2011 untuk fasilitas bank garansi dan PRK dari Bank CIMB Niaga Tbk dan perjanjian kredit baru dari Bank Danamon untuk fasilitas Uncommitted Omnibus Trade Finance. p. Hutang Usaha

Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 Hutang Usaha: Berelasi Bappenas RI Pemerintah 69,285,079,440 24,373,473,280 21,326,789,120 - - -

PT Krakatau Steel - - 54,870,032,549 43,442,459,013 - - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - - 9,214,690,320 26,404,877,320 25,714,572,075 26,939,024,568

PT Wijaya Karya Realty 127,906,150 - 256,329,635 - 1,340,316,192 1,477,344,195 PT Wijaya Karya Intrade Energy - - - - 8,874,064,752 281,706,664

KPP BUMN - - - - 1,495,642,263 1,495,642,263 Koperasi Karyawan WIKA - - - - 391,250,400 337,020,191

- - - - - - - - - - - - Pihak Ketiga - - - - - - Beijing Lovol Int'l Trading co ltd - 18,928,803,782 - - - -

China National Material Industry Import & Export Corporation

16,971,750,000 - - - -

Sandav Pacific PTE LTD - 15,983,596,008 - - - - PT Dua Samudra Perkasa - 13,698,507,743 - - - -

Jiangyin Jetion Science and Technology Co Ltd 13,579,475,265 - - - -

PT Exxon Mobil 9,740,698,000 13,351,073,000 - - - - PT Subur Jaya Teguh - 3,887,135,000 776,049,436 423,257,852 - -

Page 64: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

56

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 Kogo Continental - 3,432,224,131 1,857,660,000 1,544,357,250 - - PT Krakatau Steel - 2,766,424,308 - - - - PT Global Metalindo - 2,866,690,733 - - - - PT Siantar Tara Sejati - 2,505,300,000 - 1,800,000,000 - - PT Waybee Engineering - 2,463,775,166 4,345,635,324 6,180,831,404 - - System Precision 161,000,000 1,809,615,670 5,552,697,310 15,148,966,782 - - PT Bluescope Steel 89,959,950 1,476,953,237 1,422,889,790 332,739,690 - - PT Menara Maju - 1,003,715,314 - - - - Alam Cendana - 1,011,250,000 - - - - PT Abadi Kuasa - 813,000,000 - - - - PT Wahana Pancaran Daya - 762,584,865 729,250,000 - - -

PT Bina Adidaya - 638,586,250 540,586,000 1,012,107,500 - - PT Lestari Jaya Kanakam - 572,132,280 - - - -

PT Grakindo M.S - 543,950,000 348,000,000 428,095,000 360,000,000 240,000,000 Henendra Jaya Metal - 540,521,250 - - - - PT Sanyo Indonesia - 523,439,000 831,740,000 634,906,243 - - CV Merapi - 492,822,150 - - - - PT Adyabina Putramas 216,065,535 491,229,360 273,076,813 715,710,000 - 386,230,000 PT Kurnia Manunggal S - 465,563,700 - - - 343,990,000 PT Karunia Hosana 248,702,000 435,575,000 - - 671,750,000 142,500,000 PT Paramida Utama - 393,667,310 - - 2,104,235,666 1,405,352,711 PT Modul Solar - 387,171,783 - - - - PT Metalindo Makmur M - 362,771,200 301,342,430 418,492,241 - - PT Howsanindo - 358,957,300 741,693,831 613,043,589 - - Asiapapercon Internusa - 338,979,250 - - - - PT Plastindo 36,159,000 316,288,000 - - - - Dinamika Kemayoran T - 330,000,000 - - - - Surya Mandiri Teknik - 309,162,500 - - - - PT Makmur Meta Graha 248,109,400 306,287,245 - - - - PT Acerinox - 306,036,773 - - - - PT Bangkit Sukses 1,113,909,700 296,683,250 525,090,000 - - Dharma Nusa 16,292,450 291,168,060 - - - - Gemala Sarana Upaya - 279,740,260 - - - - PT Angkasa Ferindo - 278,450,000 - - - - Bengkel King - 263,771,700 - - - - PT Taralon - 251,626,626 600,536,976 - - - Murni Cahaya Pratama 186,730,690 255,595,841 514,661,868 - - - PT Bonic Internusa - 242,555,000 - - - - PT Indomobil Suzuki International - 225,395,000 - - - -

Makmur Jaya 34,560,790 233,236,120 - - - - Nipsea Paint and Chemi 320,999,664 230,999,387 - - - - Polman Swadaya 91,742,067 227,458,500 - - - - PT KomacSinar Utama - 225,118,920 - - - - PT Dian Cempaka 108,000,000 216,100,000 - - - - PT Cipta Agung Metalindo - 200,000,000 2,047,856,000 449,920,500 - -

PT A.H Bitumen 3,152,700,000 - - - - - PT Malaysian Alumunium Alloy 6,494,400,000 - - - - -

PT Shell 3,808,965,600 - - - - - PT Iwatani 14,869,044,479 - - - - - PT ABC 6,763,487,125 - - - - - PT Molten All PI 556,413,565 - - - - - Robby Perkasa Motor 248,170,750 - - - - -

Page 65: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

57

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 PT Serimpi Motor 578,993,000 - - - - - CV Saga Multi 274,477,558 - - - - - Wilmar Trading Pte Ltd - - 108,405,000,000 - - - PT Supra Teratai Metal - - 14,647,800,000 21,556,504,000 - - PT Asa Bintang P - - 10,572,485,000 1,787,737,500 - - Adiputra Catur Abadi - - 2,738,904,000 - - - Fajar Surya Lestari - - 2,457,030,000 615,240,000 - - PT Sensasindo Makmur - - 1,562,004,798 1,145,525,070 - - CV Citra Harapan Jaya - - 1,457,762,500 2,279,382,500 - - Sandong Foreign - - 1,179,374,011 - - - PT Inkote Indonesia - - 1,051,070,000 2,920,480,000 - - PT Alam Lestari - - 920,000,000 3,384,125,000 - - PT Kenkad Hydraulic - - 852,500,000 - - - PT Ningbo Jiaming Metal - - 807,460,668 807,460,668 446,370,194 433,796,367

PT Sumber Pelayaran - - 791,300,650 - - - PT Inti Prima Karsa - - 767,880,000 2,595,603,600 900,864,300 17,900,000 PT Essar Indonesia - - 673,691,891 - - - PT Langgeng Jaya - - 596,523,500 339,790,459 - - PT Ginaris - - 593,950,950 - - - PT Makmur Jaya - - 556,693,130 1,053,754,612 - - PT Multi Hanna K - - 480,672,000 340,096,500 - - PT Kairos Logam - - 480,000,000 - 3,548,845,700 1,495,633,800 PT Firpec Graha - - 454,742,400 - - - PT Yantomo Sukses - - 447,000,000 320,100,000 - - PT Rusli Vinilon - - 417,350,690 - - - PT Global M Asia - - 376,704,000 2,356,314,000 - - PT Metal Plastindo - - 263,646,050 442,155,206 - - CV Saga Multi - - 272,056,175 353,705,255 290,125,320 226,252,400 PT Komax Sinar Utama - - 272,616,720 328,544,381 - - Dian Cempaka - - 358,647,000 323,887,500 - - Sahabat Slamet Rahar - - 322,276,800 - - Nipsea Paint - - - 300,497,647 - - Makmur Jaya Saputra - - 591,596,000 282,413,000 - - PT Elmindo Cipta Persada - - - 271,047,640 - -

PT Jaya Mandiri Indah - - - 264,000,000 - - PT Continental Cargo - - - 257,643,400 - - Braga Mandiri Santos - - - 255,242,348 - - PT Kencana Industry - - - 254,524,694 - - Bangkit Sukses Mandiri - - - 252,268,500 - - Sarana Hidup Jaya - - - 250,238,500 - - CV Karya Agung M - - 250,084,670 - - - Cavins Ltd - - 267,960,626 - - - PT Asia Papercons - - 271,240,040 - - - PT Penta Mitra K - - 295,250,000 - - - CV Budi Setia - - 329,100,000 - - - PT Indta Pratamajaya - - 350,470,000 - - - Rotari Belta Utama - - 359,175,000 - - - Alcorindo Sejahtera - - 372,500,000 - - - PT Setia Jaya Kemasindo - - 387,375,645 - 286,984,000 28,632,000

Selaras Konstruksi - - 387,442,912 - - - PT Sinar Teknik - - 403,120,000 - - - PT South East Coal Energy - - - 12,008,787,391 - -

Pramac (Asia) Pte Ltd - - - 11,121,411,400 - -

Page 66: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

58

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 PT Citra Angkasa C - - - 4,008,375,000 - - Aditec - - - 3,840,663,500 - - Hiab Load He - - - 3,614,560,000 - - Metalindo Teratai - - - 1,614,828,000 - - Alpindo Mitra Baja - - - 1,528,462,500 - - KPP BUMN - - - 1,249,039,179 - - PT Honindo Utama - - - 990,130,360 - - PT Erijo Bersaudara Tehnik - - - 721,875,000 459,375,000 3,900,000

Plastindo - - - 717,723,690 - - PT Rajawali Perdana Makmur - - - 701,399,520 - -

Hamasa Steel Centre - - - 627,959,000 - - PT Furni Cahaya Mulyatama - - - 615,000,000 - 322,222,910

Murni Cahaya - - - 584,192,762 - - Jaya Anugerah Rubber - - - 540,000,000 - - PT Bintang Cakra - - - 486,985,909 - - PT Mitra Multiplas C - - - 457,745,000 1,004,490,000 389,000,000 Aldika Putra Mitra - - - 451,808,600 - - Apec Indopacific - - - 450,763,646 - - PT Bhanda Graha Reksa - - - 399,828,750 - -

Sakti Nusantara Bakti - - - 390,000,000 - - PT Ranggi Sugiron Perkasa - - - 382,987,500 382,987,500 421,987,500

PT Makmurmeta G.D - - - 371,963,600 Kopkar Maju Bersama - - - 354,770,950 544,742,156 724,256,056 Karya P Sangkuriang - - - 1,865,766,100 - - PT Sigma Indonesia - - - 301,288,300 - - PT Sekasa Mitra Utama - - - - 3,107,462,587 46,860,528,813 PT Shanghai Hua - - - - 10,732,950,000 307,640,892 CNBM International Corporation - - - - 7,360,407,727 3,190,024,627

PT Kencana Cakra Buana - - - - 2,619,008,567 1,619,008,567

AIER - - - - 2,459,605,293 76,324,089 CV Barokah - - - - 1,792,346,426 2,186,994,055 PT Metalindo Teratai - - - - 1,290,000,000 572,244,000 PT Kogo Continen - - - - 1,116,366,850 568,710,000 PT Intiplazt Utama Indonesia - - - - 920,260,244 417,746,849

Jiangsu Sainty - - - - 770,221,892 770,221,892 PT Inti Karet Aneka Plastik - - - - 578,534,950 175,779,190

PT Alim Adhika Mukti - - - - 550,108,948 239,419,700 PT Acochem Indonesia - - - - 532,240,000 534,956,200 PT Royalton Indonesia - - - - 531,926,000 144,661,900 PT King Manufacture - - - - 488,050,000 211,000,000 PT Sakti Nusantara Bakti - - - - 390,000,000 390,000,000

PT Mettaplastindo - - - - 336,911,456 278,111,456 PT Inkote Indonesia - - - - 319,022,000 730,533,000 PT Ganda Prima A - - - - 311,107,080 99,574,470 PT Sahabat Slamet Rahar - - - - 289,536,800 326,955,900

PT Makmur Jaya Saputra - - - - 288,108,000 34,791,900

PT Schaeffler Bearings - - - - 285,577,854 268,537,454

Page 67: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

59

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 Indonesia PT Karya P Sangkuriang - - - - 259,000,000 259,000,000 Jiangsu China - - - - - 4,006,968,540 PT Stemcor - - - - - 2,076,627,453 PT Berkat Jaya Niagatama - - - - - 1,105,315,118

PT Indonesia Asahan Ali - - - - - 941,025,050 PT Draka Industry - - - - - 913,393,632 PT Tiga Sekawan - - - - - 755,000,000 PT Makmurmerta G.D - - - - - 678,649,000 PT Subur DJaya Teguh - - - - - 568,911,198 CV Fandi Jaya - - - - - 383,991,900 PT Dutaflow - - - - - 310,589,000 PT Prn Subang - - - - - 267,879,000 PT Adiputra Catur Abadi - - - - - 267,672,000

PT Anugerah Bara Kaltim - - - - 39,526,275,000 -

PT Borneo Sinar Jaya - - - - 39,348,691,238 - PT Supra Teratai Metal - - - - 7,004,658,000 - Laiwu Xin Ao Trading - - - - 5,035,789,480 - Hiab Load He - - - - 4,277,625,000 - PT Interworld Steel Mills - - - - 2,191,694,638 - PT Citra Harapan Jaya - - - - 1,511,490,000 - PT Andhira Wijaya Utama - - - - 1,468,765,909 -

PT Ccm Indonesia - - - - 1,250,919,150 - Jiangyin - - - - 786,693,433 - PT Jaya Mandiri Indah - - - - 704,382,385 - PT Sari Sarana Kimia - - - - 679,751,120 - PT Bina Adidaya - - - - 610,261,000 - PT Metalindo Makmur - - - - 495,923,278 - PT Diva Putra - - - - 314,076,000 - CV Karya Agung M - - - - 303,102,500 - - - - - - - Lain lain (Dibawah Rp.200 juta) 3,995,435,417 6,944,473,790 12,512,657,617 13,355,211,550 10,947,200,210 8,671,069,625

Jumlah Hutang Usaha 122,768,002,330 160,460,860,307 278,309,446,045 208,963,850,371 202,602,666,533 118,322,248,095

Peningkatan dan penurunan hutang usaha telah mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Penurunan hutang usaha tahun 2006 secara keseluruhan sebesar (23,39%) jika dibandingkan dengan tahun 2005. Jika dilihat dari hutang usaha berelasi, mengalami penurunan sebesar (54%) di karenakan ada pembayaran kepada Bappenas RI dan peningkatan secara jumlah yang signifikan pada hutang usaha pihak ketiga sebesar 463% karena peningkatan hutang usaha kepada PT Exxon Mobil, PT Bangkit Sukses, PT A.H Bitumen, PT Malaysian Alumunium Alloy, PT Shell, PT Iwatani, PT ABC dan hutang usaha bersaldo dibawah Rp.200 juta Peningkatan hutang usaha tahun 2007 secara keseluruhan sebesar 31% jika dibanding kan dengan tahun 2006. Terdapat penurunan hutang pihak berelasi sebesar (64,82%) karena ada pembayaran kepada Bappenas RI dan peningkatan terhadap hutang usaha pihak ketiga sebesar

Page 68: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

60

155% dengan jumlah yang signifikan yaitu Beijing Lovol Int'l Trading co ltd, China National Material Industry Import & Export Corporation, Sandav Pacific PTE LTD, PT Dua Samudra Perkasa, Jiangyin Jetion Science and Technology Co Ltd, PT Exxon Mobil, PT Subur Jaya Teguh, Kogo Continental, PT Krakatau Steel, PT Global Metalindo, PT Siantar Tara Sejati, PT Waybee Engineering. Peningkatan hutang usaha tahun 2008 secara keseluruhan sebesar 73% jika dibanding kan dengan tahun 2007. Terdapat peningkatan pada hutang usaha pihak berelasi sebesar 251% dengan jumlah yang signifikan yaitu PT Krakatau Steel (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) dan peningkatan pada hutang pihak ketiga yaitu PT Waybee Engineering, PT System Precision, Wilmar Trading Pte Ltd, PT Supra Teratai Metal, PT Asa Bintang P, PT Adiputra Catur Abadi, Fajar Surya Lestari dan yang bersaldo dibawah Rp.2 Milyaran Rupiah dan bersaldo dibawah Rp.200 juta Rupiah. Penurunan hutang usaha secara keseluruhan tahun 2009 sebesar 25% jika dibanding kan dengan tahun 2008. Penurunan pada hutang usaha berelasi sebesar (18%) dikarenakan ada pelunasan kepada Bappenas RI dan PT Krakatau Steel (Persero). Peningkatan pada hutang usaha berelsasi adalah kepada PT Wijaya Karya (Persero). Penurunan pada hutang usaha pihak ketiga sebesar (28%) dengan jumlah yang signifikan yaitu ada pelunasan kepada Wilmar Trading Pte Ltd, PT Adiputra Catur Abadi, PT Sandong Foreign dan pelunasan untuk beberapa supplier dibawah saldo Rp.500 juta, pembayaran sebesar Rp.8.784.747.500 kepada PT Supra Teratai Metal. Peningkatan pada hutang usaha pihak ketiga secara jumlah yang signifikan yaitu adaya peningkatan hutang usaha kepada PT Siantar Tara Sejati, PT Waybee Engineering, PT System Precision, PT South East Coal Energy, Pramac (Asia) Pte Ltd, PT Citra Angkasa C, PT Aditec, Hiab Load He, Metalindo Teratai, Alpindo Mitra Baja, Karya P Sangkuriang dan beberapa supplier yang bersaldo di bawah Rp.1 Milyaran Rupiah. Penurunan hutang usaha tahun 2010 secara keseluruhan sebesar (3%) jika dibanding kan dengan tahun 2009. Penurunan kepada hutang usaha berelasi sebesar (46%) secara jumlah yang signifikan adalah pelunasan kepada PT Krakatau Steel (Persero) sebesar Rp.43.442.459.013. Peningkatan hutang usaha berelasi secara jumlah yang signifikan adalah kepada PT Wijaya Karya Intrade Energy. Peningkatan pada hutang usaha pihak ketiga sebesar 18% dengan jumlah yang signifikan yaitu PT Paramida Utama, PT Kairos Logam, PT Sekasa Mitra Utama, PT Shanghai Hua, CNBM International Corporation, PT Kencana Cakra Buana, AIER, PT Anugerah Bara Kaltim, PT Borneo Sinar Jaya, PT Teratai Supra Metal, Laiwu Xin Ao Trading, Hiab Load He, PT Interworld Steel Mills. Penurunan hutang usaha untuk periode per 30 Juni 2011 sebesar (37%) jika dibanding kan dengan tahun 2010. Penurunan tersebut karena pada hutang usaha pihak ketiga sebesar (47%)

Page 69: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

61

terdapat pembayaran dengan jumlah yang signifikan kepada PT Shanghai Hua, CNBM International Corporation, PT Anugerah Bara Kaltim, PT Borneo Sinar Jaya, PT Teratai Supra Metal, Laiwu Xin Ao Trading, Hiab Load He, PT Interworld Steel Mills. Peningkatan pada hutang usaha pihak ketiga secara jumlah signifikan adalah kepada Jiangsu China, PT Stemcor, PT Berkat Jaya Niagatama. Sampai dengan periode per 30 Juni 2011 terdapat saldo hutang pihak berelasi yang tidak mengalami fluktuatif yaitu PT Wijaya Karya Intrade Energy Rp.8.874.064.752, KPP BUMN Rp. 1.495.642.263. Jika dibandingkan dengan tahun 2010.

Perusahaan telah mengklasifikasikan hutang usaha berdasarkan umur hutang usaha, yaitu: Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

Sampai dengan 1 bulan 21.367.439.248 82.390.093.143 62.216.242.935 80.170.710.656 43.526.239.798 10.022.692.660

> 1 bulan - 3 bulan 29.771.728.940 49.116.167.936 174.895.888.270 77.318.011.993 14.835.546.758 19.396.718.513 > 3 bulan - 6 bulan 2.170.086.375 3.920.926.460 16.667.801.207 27.684.456.359 97.339.097.924 54.659.512.030 > 6 bulan - 1 tahun 69.458.747.767 648.886.488 21.918.297.676 17.052.545.036 7.954.822.092 28.383.807.500 > 1 tahun 24.384.786.280 2.611.215.957 6.738.126.327 38.946.959.961 5.859.517.392 Jumlah 122.768.002.330 160.460.860.307 278.309.446.045 208.963.850.371 202.602.666.533 118.322.248.095

q. Hutang Lain lain Rincian hutang lain lain adalah sebagai berikut :

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2 011

- - HUTANG LAIN LAIN Pertamina Dana Ventura - 20.000.000.000 - - - - Hasil Diterima Dimuka - 1.276.444.720 2.434.340.443 6.839.627.201 5.584.138.339 5.670.685.957 Iuran Pensiun Hari Tua - 27.668.243 73.794.916 103.234.673 156.258.473 17.914.089 Iuran Astek - - - - - - Potongan Lain Lain - - - - - - KopKar Mekar 19.678.788 19.678.788 19.678.788 19.678.788 19.728.788 21.098.354 Titipan Pelanggan 35.534.005 - - - - - Lain lain 22.968.678 17.303.269 94.644.117 124.826.131 674.437.760 163.544.725 Jumlah 78.181.471 21.341.095.020 2.622.458.264 7.087.366.793 6.434.563.360 5.873.243.125 Hasil diterima dimuka adalah pembayaran dari pelanggan yang belum dapat di identifikasi SPK nya. Iuran PHT adalah potongan iuran PHT dan beban pegawai yang belum di setor. Hutang ke Kopkar dan lain lain adalah potongan atas hutang pegawai yang belum disetor ke koperasi.

Page 70: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

62

r. Hutang Pajak Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut :

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2 011

HUTANG PAJAK: Pasal 21 7.473.978 204.325.211 166.513.611 142.218.075 133.265.372 198.774.494 Pasal 23 - 433.297.545 615.403.336 700.964.012 859.150.891 821.375.746 Pasal 29 4.337.941.936 - 1.180.425.093 141.327.037 141.327.037 141.327.037 Pasal 25 - 1.201.913.876 - - - - PPn Barang Mewah - - - 393.145.755 - -

PPN - - - 20.487.168.786 23.735.786.202 10,830,538,200

Jumlah 4.345.415.914 1.839.536.632 1.962.342.040 21.864.823.665 24.869.529.502 11.992.015.477

s. Uang Muka Pelanggan Rincian uang muka pelanggan adalah sebagai berikut :

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2 011 UANG MUKA PELANGGAN: Berelasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - - - - 249.745.600 5.746.279.782 PT Wijaya Karya Beton - - - - 2.380.000.000 1.404.398.836 PT Wijaya Karya Gedung - - - - - 2.731.077.289 PT Wijaya Karya Intrade energy - - - - - 186.335.546

Pihak ketiga Mitra Usaha 76.000.000 76.000.000 216.184.000 1.825.056.387 - - PT Seragam Serasi - - - - 10.627.327.627 17.512.705.999 Wika-Jakon JO - - - - - 3.532.980.311 CV Gunung Api Mulya - - - - 618.513.480 - Lain lain - - - - 1.004.043.209 310.191.953 Jumlah 76.000.000 76.000.000 216.184.000 1.825.056.387 14.879.629.916 31.423.969.716

Transaksi uang muka pelanggan periode 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut :

Keterangan Jenis transaksi

Berelasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Penjualan Besi Beton PT Wijaya Karya Beton Penjualan Besi Beton PT Wijaya Karya Gedung Penjualan Besi Beton PT Wijaya Karya Intrade energy Penjualan material enamel di divisi trading

Pihak ketiga PT Seragam Serasi Penjualan Besi Baja Wika-Jakon JO Penjualan Besi Beton

Page 71: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

63

t. Biaya Yang Masih Harus Dibayar

Rincian biaya yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut : Keterangan

Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2 011

BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

Produksi 2.528.046.872 4.332.535.418 9.489.577.259 7.048.267.326 804.521.554 6.826.830.243 Pengadaan 4.361.958.272 1.753.779.020 9.141.814.284 2.186.947.489 2.511.863.364 45.544.954.552 Distribusi 1.333.948.902 9.238.623.132 5.963.495.199 2.392.749.387 286.772.641 156.760.752 Pemeliharaan 73.408.864 149.453.694 144.401.129 535.307.785 179.213.173 164.972.175 Usaha 47.958.969 1.049.014.053 2.199.162.072 1.070.332.793 1.035.532.324 237.519.790 Lain-lain 2.294.046.135 3.651.190.424 5.476.293.850 7.830.658.831 7.502.055.444 1.185.527.925 Jumlah 10.639.368.014 20.174.595.741 32.414.743.793 21.064.263.611 12.319.958.500 54.115.898.036

Biaya yang masih harus dibayar terhadap produksi, pengadaan, distribusi merupakan biaya umum untuk bisnis automotive part, gas stove dan cylinder tank dan bisnis unit energi conversion serta biaya distribusi dan pemasaran untuk unit bisnis dagum.

u. Hutang Sewa Guna Usaha Rincian hutang sewa guna usaha adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2 011 HUTANG SEWA GUNA USAHA: PT BNI Multifinance I 218.555.822 - - - - - PT BNI Multifinance II 99.097.538 - - - - - Koperasi Purnawika - - - 1.089.094.804 25.913.502 Jumlah 317.653.360 - - 1.089.094.804 25.913.502 -

Hutang sewa guna usaha ini merupakan hutang sewa guna usaha bagian dari jatuh tempo 1 tahun. Hutang sewa guna usaha kepada Koperasi Purnawika adalah pembelian peralatan produksi. Pada periode 30 Juni 2011 tidak ada Hutang Sewa Guna Usaha. v. Hutang kepada pihak hubungan istimewa Rincian hutang kepada pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Page 72: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

64

Keterangan

Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2 011

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

1.110.765.858 186.191.185.384 149.450.486.273 99.031.452.683 145.868.676.969

Jumlah : - 1.110.765.858 186.191.185.384 149.450.486.273 99.031.452.683 145.868.676.969

Perjanjian pinjaman antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya Intrade telah di perpanjang pada tanggal 7 Juni 2011 dengan nomor KU.02.09/A.DIR.2250C/2011 dan nomor KU.02.09/WI-A.DIR.188/2011, yang sebelum nya PT Wijaya Karya Intrade telah membuat Surat Permohonan Pinjaman No. KU.02.02/WI-A.DIR.157A/2011 tanggal 23 Mei 2011.Bahwa PT Wijaya Karya Intrade salah satu anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya membutuhkan modal kerja untuk kepentingan kegiatan operasionalnya. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk bermaksud memberikan pinjaman modal kerja sebagimana telah ditetapkan dalam Risalah Rapat Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk No.13/RIS-KOMDIR/WIKA/2010 tanggal 22 Desember 2010 tentang dalam Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) WIKA tahun 2011. Dan PT Wijaya Karya Intrade juga membutuhkan dana talangan terkait dengan SKBDN senilai ± RP.39,6 Milyar, hal ini sudah dibahas dan disetujui oleh Dewan Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dalam Rapat Gabungan Komisaris dan Direksi tanggal 26 Mei 2011. Jumlah plafond pinjaman adalah Rp.139.600.000.000 (Seratus tiga puluh sembilan milyar enam ratus juta rupiah). Dengan bunga sebesar 4% diatas suku bunga SBI, dan ketentuan bunga tersebut dapat disesuaikan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sesuai dengan perkembangan bunga yang berlaku. Biaya administrasi sebesar 0,6% (Nol koma enam persen) dari nilai penarikan pinjaman. w. Kewajiban Atas Imbalan Kerja

Rincian kewajiban atas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2 011 Kewajiban Imbalan Kerja: Saldo Awal Tahun 3.239.212.474 3.871.064.526 (67.535.163) 463.727.186 1.287.696.358 - Jumlah yang di bebankan ke L/R: 631.852.052 (3.938.599.689) 531.262.349 823.969.172 243.448.999 -

Pembayaran Imbalan Pasca Kerja - (365.129.116) (18.225.505) - - -

Beban Imbalan kerja 631.852.052 470.390.138 549.487.854 1.287.696.358 243.448.999 - Kontribusi - (4.043.860.711) - (463.727.186) - - Pembayaran Tahun Berjalan - - - - - -

Saldo Akhir Tahun 3.871.064.526 (67.535.163) 463.727.186 1.287.696.358 1.531.145.357 2,663,877,267

Page 73: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

65

Perusahaan melaksanakan program pensiun manfaat pasti da manfaat karyawan lainnya sesuai dengan Undang Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003. a. Perusahaan menerapkan program manfaat pasti dan tunjangan hari tua untuk semua

pegawai tetap dan di kelola oleh Yayasan Dana Pensiun PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Biaya yang dikeluarkan setiap tahun untuk itu dibebankan diperiode tahun tersebut. Dalam memenuhi iuran normal dan tambahan yang diperhitungkan oleh Yayasan Dana Pensiun PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, tersebut pembebanan oleh karyawan di tetapkan 5% dari pendapatan tetap sedangkan pembebanan oleh perusahaan adalah 10% dari pendapatan tetap.

b. Manfaat dan iuran pasti karyawan Berdasarkan Undang Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, perusahaan diwajibkan membayar donasi kepada karyawan yang pensiun sebagai kompensasi untuk hak ganti, pesangon dan penghargaan masa kerja. Untuk memenuhi ketentuan perundang undangan tersebut dan sebagaimana telah diatur dalam PSAK No.24, perusahaan telah membentuk cadangan pensiun iuran dan manfaat pasti.

Perhitungan Kewajiban Imbalan Paska Kerja adalah sebagai berikut :

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

Biaya jasa kini 172.508.523 308.548.055 471.480.462 553.280.646 1.073.000.309 Biaya bunga 401.869.628 245.414.623 504.116.609 656.156.404 662.316.800 Koreksi aktuaria (21.452.503) (162.498.947) (505.035.624) (667.099) (283.098.159) Biaya jasa lalu 78.926.407 78.926.407 78.926.407 78.926.407 78.926.407

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 Beban (Pendapatan) Imbalan Kerja 631.852.055 470.390.138 549.487.854 1.287.696.358 1.531.145.357 -

Rekonsiliasi status pendapatan sebagai berikut :

Nilai sekarang aset (Kewajiban) Imbalan Paska Kerja (2.337.282.124) (4.200.971.743) (6.561.564.030) (7.791.962.353) (15.628.383.490)

Nilai wajar aset Imbalan Paska Kerja 4.046.054.367 1.884.114.721 4.064.121.369 3.876.152.436

Status pendanaan (2.337.282.124) (154.917.376) (4.677.449.309) (3.727.840.984) (11.752.231.054) - Kewajiban transisi yang belum diakui

Beban jasa lalu yang belum diakui 1.016.889.668 937.963.261 859.036.854 780.110.447 701.184.040 Koreksi aktuaria yang belum diakui (2.550.672.070) (715.510.721) 3.354.685.269 1.660.034.179 9.519.901.657 Aset (Kewajiban) Imbalan Paska Kerja akhir tahun (3.871.064.526) 67.535.164 (463.727.186) (1.287.696.358) (1.531.145.357) -

Kewajiban imbalan paska kerja awal tahun (3.239.212.474) (3.871.064.526) 67.535.163 (463.727.186) (1.287.696.358)

Pembayaran imbalan paska kerja - 365.129.116 18.225.505 Kontribusi - 4.043.860.711 - 463.727.186 1.287.696.358 Pendapatan (Beban) imbalan (631.852.052) (470.390.138) (549.487.854) (1.287.696.358) (1.531.145.357)

Page 74: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

66

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 paska kerja akhit tahun Aset (Kewajiban) Imbalan Paska Kerja akhir tahun (3.871.064.526) 67.535.163 (463.727.186) (1.287.696.358) (1.531.145.357) 2,663,877,267

Pada tanggal 31 Desember 2007, perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan Asuransi AIA untuk pengelolaan dana kewajiban Imbalan Paska Kerja. Pada tahun 2008 perusahaan telah menarik semua dana imbalan paska kerja dari perusahaan Asuransi AIA dan di titipkan oleh Koperasi Karyawan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Biaya untuk mencadangkan manfaat karyawan dari tahun 2006 sampai dengan 2010, dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama. Penilaian aktuaris menggunakan asumsi asumsi sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

Tingkat diskonto 11% 10,50% 12% 12% 15% Tingkat pengunduran diri Umur 18 - 44 tahun 1% 1% 1% 1% 1% Umur 45 - 54 tahun 0,05% 0,05% 0,05% 0,05% 0,05% Tingkat kenaikan gaji 5% 7% 10% 10% 7% Tingkat kematian Commissioners Standard Ordinary (CSO) – 1980 Tingkat cacat 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% Metode Project Unit Credit

Pada periode 30 Juni 2011 cadangan kewajiban imbalan kerja belum dihitung oleh aktuaris independen. Manajemen telah mencadangkan imbalan paska kerja periode 30 Juni 2011 sebesar Rp. 2.663.877.267 x. Modal Saham Susunan pemegang saham per tanggal 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2 011 Modal Saham PT Wijaya Karya (Persero)Tbk 11.760.000.000 21.168.000.000 21.168.000.000 21.168.000.000 21.168.000.000 21.168.000.000

Koperasi Karyawan (KopKar) Karya Mitra Satya 2.940.000.000 5.483.700.000 5.483.700.000 5.483.700.000 5.483.700.000 5.483.700.000

Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP)- PT Wijaya Karya (Persero)

- 348.300.000 348.300.000 348.300.000 348.300.000 348.300.000

Jumlah 15.000.000.000 27.000.000.000 27.000.000.000 27.000.000.000 27.000.000.000 27.000.000.000

Page 75: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

67

Peningkatan modal saham terjadi pada tahun 2007 sebesar 80% jika dibandingkan tahun 2006. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diaktakan oleh Hambit Maseh, SH. Notaris di Jakarta dengan akta No.19 tanggal 30 April 2007, di putuskan bahwa :

a. Peningkatan modal dasar dalam perseroan dari Rp.50.000.000.000 (Lima puluh milyar rupiah ) menjadi Rp.108.000.000.000 (Seratus delapan milyar rupiah).

b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor dalam perseroan dari 150.000.000 (Seratus lima puluh juta) saham atau Rp.15.000.000.000 (Lima belas milyar rupiah) menjadi 270.000.000 (Dua ratus tujuh puluh juta) saham atau Rp.27.000.000.000 (Dua puluh tujuh milyar rupiah) yang berasal dari kapitalisasi saldo laba sampai dengan tahun 2006.

c. Menyetujui penjualan saham sebesar 1.065.000 (Satu juta enam puluh ribu) lembar saham dengan nilai nominal Rp.100 (Seratus rupiah) atau sebesar Rp.106.500.000 (Seratus enam juta lima ratus ribu rupiah) milik Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menjadi YPK Wika kepada Koperasi Karya Mitra Satya.

3.2. Analisa Laporan Keuangan

Analisa laporan keuangan PT. Wika Intrade tahun buku 31 Desember 2006 – 30 Juni 2011 (audited) adalah sebagai berikut:

Keterangan

Audit Audit Audit Audit Audit Audit

Average Max Min

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni

2011

1 LIQUIDITY RATIO / WORKING CAPITAL

Current Ratio 77% 102% 141% 128% 103% 112% 110% 141% 77%

Working Capital to Total Asset Ratio -

17.95% 1.94% 25.82% 18.14% 1.97% 7.41% 6.22% 25.82% -

17.95%

2 LEVERAGE RATIO / SOLVABILITAS RATIO

Total Debt to Total Asset Ratio 81% 84% 93% 95% 93% 98% 91% 98% 81% Total Debt to Equity Ratio 957% 772% 2246% 1810% 1414% 1538% 1456% 2246% 772% Long Term Debt to Equity Ratio 35% 17% 726% 558% 372% 550% 377% 726% 17%

3 ACTIVITY RATIO Asset Turn Over 186% 206% 145% 224% 91% 50% 151% 224% 50%

Working Capital Turn Over -

1039% 10618% 560% 1237% 4624% 677% 2780% 10618% -

1039%

4 RENTABILITAS / PROFITABILITAS RATIO

Gross Profit Margin 3.07% 4.49% 5.49% 4.53% -8.71% -3.77% 0.85% 5.49% -8.71%

Operating Profit Margin 1.42% 3.35% 4.65% 3.93% -

10.46% -6.12% -0.54% 4.65% -

10.46%

Page 76: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

68

Keterangan

Audit Audit Audit Audit Audit Audit

Average Max Min

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni

2011

Net Profit Margin 4.88% 3.43% 1.18% -3.13% 0.10% -

12.95% -1.08% 4.88% -

12.95% Operating Ratio 99% 97% 95% 96% 110% 106% 101% 110% 95%

Earning Power/ Net Return on Investment (ROI) 32.77% 31.42% 10.74%

-36.38% 2.00%

-19.78% 3.46% 32.77%

-36.38%

Net Return on Equity (ROE) 75.19% 45.67% 28.45% -

97.42% 7.18% -

75.16% -2.68% 75.19% -

97.42%

a. Ratio Likuiditas Current Ratio

Current ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan hutang lancar nya pada saat jatuh tempo. Semakin besar ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk didalamnya kewajiban membayar dividen kas yang terutang). Aset dapat dikatakan lancar bila dapat segera dijadikan uang tunai. Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, pendapatan akan diterima, piutang lain lain, persediaan, biaya dibayar dimuka, pajak dibayar dimuka, sedangkan kewajiban lancar terdiri atas hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, hutang pajak, uang muka pelanggan dan biaya yang masih harus dibayar, hutang sewa guna usaha bagian jatuh tempo 1 tahun. Current ratio yang baik adalah yang hasilnya lebih dari satu. Rasio likuiditas perusahaan yang tercermin dari hasil perhitungan current rasio tersebut rata-rata sebesar 110%, atau dengan kata lain kemampuan perusahaan didalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan rasio 0,110 : 1 Tingkat likuiditas yang paling tinggi terjadi pada periode 31 Desember 2008 sebesar 141% dan terendah ditahun 2006 sebesar 77%.Terjadinya kenaikan rasio ini disebabkan adanya kenaikan disisi persediaan dan pajak dibayar dimuka. Bagi perusahaan, rasio lancar yang tinggi menunjukkan likuiditas, tetapi ia juga bisa dikatakan menunjukkan penggunaan kas dan aset jangka pendek secara tidak efisien. Proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan, yaitu jumlah persediaan yang relatif tinggi dibandingkan dengan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga tingkat perputaran persediaan rendah menunjukkan adanya over investment dalam persediaan pada tahun 2008 dan 2009, serta adanya saldo piutang yang besar yang mungkin sulit ditagih pada periode 30 Juni 2011. Working Capital to Total Asset ratio

Page 77: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

69

Modal kerja perusahaan selama tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2011 menunjukkan rasio positif namun kecil. Rasio rata-rata per tahun adalah sebesar 6,22%. Rata-rata rasio ini disebabkan karena porsi aset lancar perusahaan yang lebih besar dibandingkan dengan hutang lancar yang tercermin juga dari current rasio yang tinggi yaitu 141%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki struktur modal kerja yang cukup. Masih jauh dari standar normal baik diukur dari segi kualitas dan kuantitas. b. Ratio Solvabilitas Rasio Debt to Total Asset

Rasio debt to total asset merupakan rasio yang digunakan untuk melihat seberapa besar bagian dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan hutang. Rasio debt to total asset perusahaan pada tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2011 rata-rata sebesar 91%. Rasio paling tinggi terjadi pada periode 30 Juni 2011 yaitu sebesar 98% dan terendah sebesar 81% pada tahun 2006. Kenaikan rasio tersebut disebabkan oleh kenaikan kewajiban terutama hutang bank, hutang usaha dan hutang yang mempunyai hubungan istimewa. Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai aset yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio DTA menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditur) dan semakin besar pula beban biaya hutang (biaya bunga) yang harus dibayar oleh perusahaan. Dengan semakin meningkatnya rasio DTA (dimana beban hutang juga semakin besar) maka hal tersebut berdampak terhadap profitablitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka profitabilitas (earnings after tax) semakin berkurang (karena sebagian digunakan untuk membayar bunga), maka hak para pemegang saham (dividen) juga semakin berkurang (menurun). Perusahaan saat ini sudah terlalu tergantung pada hutang baik pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan hutang bank. Kondisi ini akan menyulitkan perusahaan. Rasio Total Debt to Equity

Rasio total debt to equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang, salah satunya dapat dilihat melalui debt to equity ratio. Rasio Total Debt to Equity rata rata sebesar 1456%. Rasio tertinggi pada tahun 2008 sebesar 2246% dan terendah pada tahun 2007 sebesar 772%. Total debt to equity PT. Wijaya Karya Intrade mengalami fluktuatif penyebabnya adalah dari sisi ekuitas terjadi penurunan ini dikarenakan akun laba (rugi) ditahan sejak tahun 2009 dan periode 30 Juni 2011 bersaldo negatif.

Page 78: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

70

Rasio Long Term Debt to Equity Rasio Long Term Debt to Equity merupakan rasio yang digunakan untuk melihat kemampuan setiap rupiah modal sendiri yang digunakan untuk memenuhi hutang jangka panjang dan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang jangka panjang. Rasio long term debt to equity rata-rata 377% dengan kecenderungan meningkat. Rasio tertinggi pada tahun 2008 sebesar 726% dan terendah pada tahun 2007 sebesar 17%. Peningkatan rasio ini disebabkan oleh hutang yang mempunyai hubungan istimewa yaitu kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tinggi rendah DER akan mempengaruhi tingkat pencapaian ROE yang dicapai oleh perusahaan. Pada tahun 2009 biaya yang ditimbulkan oleh pinjaman lebih besar daripada modal sendiri maka sumber dana yang berasal dari pinjaman atau hutang tidak efektif dalam menghasilkan laba (meningkatkan return on equity). Pada tahun 2010 biaya yang ditimbulkan oleh pinjaman hampir mendekati modal sendiri sekitar 92%. Semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar, hal ini sangat memungkinkan menurunkan kinerja perusahaan, karena tingkat ketergantungan dengan pihak luar semakin tinggi. c. Ratio Aktivitas Asset turn over.

Asset turn over merupakan rasio yang mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam menghasilkan pendapatan. Rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. Semakin tinggi rasio ini semakin efisien penggunaan asset dan semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas. Selama tahun 2006 sebesar 1,86 x turun menjadi 0,50 x pada 30 Juni 2011, Penurunan ini disebabkan oleh naiknya piutang usaha dan persediaan perusahaan yang menimbulkan kecenderungan pendapatan menurun. Dan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya. Working capital turn over

Working capital turn over merupakan rasio yang mengukur kemampuan modal kerja berputar dalam periode tertentu. Selama tahun 2006 – 30 Juni 2011, rasio working capital menunjukkan rata-rata 2780%. Rasio negatif terjadi pada tahun 2006 sebesar (1039%) ini disebabkan karena aset lancar lebih kecil dibandingkan dengan hutang lancar

Page 79: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

71

d. Ratio Rentabilitas

Gross profit margin Gross profit margin merupakan rasio yang membandingkan antara laba kotor dengan penjualan bersih. Gross profit margin dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2011 rata-rata 0,85%. Gross profit margin perusahaan selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 cenderung meningkat sebesar 1% masing masing pertahun. Pada tahun 2009 tidak mengalami perubahan (tetap) sebesar 4,53% jika dibandingkan tahun 2008. Pada tahun 2010 sampai dengan periode 30 Juni 2011 menunjukan angka negatif, yaitu (8,71%) dan (3,77%). Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya beban pokok produksi yang tidak disertai dengan pendapatan yang meningkat. Operating profit margin

Operating profit margin merupakan rasio yang membandingkan antara laba usaha dengan penjualan bersih. Operating profit margin perusahaan selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 cenderung meningkat dan operating profit margin perusahaan selama tahun 2009 sampai dengan periode 30 Juni 2011 cenderung menurun, bahkan menunjukan angka negarif, dimana operating profit margin terendah terjadi di tahun 2010 sebesar (10,46%) dan yang tertinggi sebesar 4,65% pada tahun 2008, hal ini dikarenakan harga pokok produksi yang semakin meningkat. Operating profit margin perusahaan dari tahun 2006 sampai dengan periode 30 Juni 2011 rata rata adalah sebesar 0,54% Net profit margin

Net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk melihat keuntungan neto per rupiah penjualan. Dilihat dari net profit margin selama 2006 sampai dengan periode 30 Juni 2011 cenderung menurun drastis. Dengan rata-rata ratio net profit margin sebesar (1,08%). Ratio tertinggi sebesar 4,88% pada tahun 2006 dan ratio terkecil (12,95%) pada periode 30 Juni 2011. Kecenderungan tersebut disebabkan beban bunga meningkat setiap tahun dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, beban bunga menurun pada tahun 2010 sebesar 33% jika dibandingkan dengan tahun 2009, rugi selisih kurs pada tahun 2008 dan penurunan nilai atas persediaan pada tahun 2009. Return on Investment

Return on Investment merupakan rasio yang mengukur kemampuan investasi perusahaan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak, mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan dan rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aset yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dari data yang ada menunjukkan bahwa rasio return on investment perusahaan bernilai rata-rata 3,46%. Rasio tertinggi sebesar 32,77% pada tahun 2006 dan rasio terendah sebesar (36,38%) pada tahun 2009. Dari tahun 2006 sampai

Page 80: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

72

dengan periode 30 Juni 2011 cenderung menurun, bahkan menunjukan angka negatif. Hasil ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan aset untuk meraih pendapatan belum efektif.

Return on Equity

Return on Equity merupakan rasio yang mengukur kemampuan modal perusahaan di dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak. Untuk tahun 2006 sampai dengan periode 30 Juni 2011. Return on Equity rata-rata (2,68%) dengan rasio tertinggi 75,19% tahun 2006 dan rasio terendah (97,42%) pada tahun 2009. Ratio tersebut dikarenakan modal dan saldo laba rugi perusahaan cenderung mengalami fluktuatif yang berarti kemampuan modal perusahaan dalam menghasilkan laba menunjukkan penurunan. Pada periode 30 Juni 2011 saldo laba rugi perusahaan menunjukan negatif. 3.3. Analisa Laba (Rugi)

Berdasarkan pengamatan dan analisa untuk tahun buku 31 Desember 2006 – 30 Juni 2011 (audited) terhadap laporan pendapatan PT. Wika Intrade disampaikan beberapa hal berikut : a. Pendapatan

Rincian perkembangan pendapatan perusahaan adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30-Jun-11 Pendapatan Penjualan 329.908.357.034 515.441.892.943 942.097.110.616 1.155.530.396.718 373.660.010.688 212.076.650.233 Retur Penjualan - (1.359.489.278) (868.601.252) (388.333.287) (169.168.168) - Potongan Penjualan (716.636.727) (383.040.932) (422.459.306) (402.042.640) (753.511.551) (21.863.134) Penjualan - bersih 329.191.720.307 513.699.362.733 940.806.050.058 1.154.740.020.791 372.737.330.969 212.054.787.099

Peningkatan dan penurunan pendapatan mengalami fluktuatif, yaitu sebagai berikut : Penjualan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009, menunjukan kenaikan. Peningkatan penjualan pada tahun 2006 sebesar 13,57% jika dibanding kan dengan tahun 2005. Tahun 2007 naik sebesar 56% jika dibandingkan dengan tahun 2006. Tahun 2008 naik sebesar 83% jika dibandingkan dengan tahun 2007. Tahun 2009 naik sebesar 23% jika dibandingkan dengan tahun 2008. Tahun 2010 turun sebesar (68%) jika dibandingkan dengan tahun 2009. Pendapatan pada periode 30 Juni 2011 meningkat sebesar 7,34% jika dibandingkan dengan periode 20 Juni 2010

Page 81: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

73

Penurunan penjualan pada tahun 2010 dikarenakan tidak ada lagi penjualan tabung gas dimana telah dihentikan proses tabung gas 3 kgs dan tidak ada lagi penjualan dari produk conversi energi, karena produk tersebut telah diambil alih penjualan nya oleh PT Wijaya Karya Intrade Energy. Rincian penjualan atas unit bisnis sebagai berikut :

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 Penjualan Unit Bisnis Metal 61.651.922.119 - - - - - Unit Bisnis Konversi Energi 44.563.794.875 - - - - -

Unit Bisnis P3 32.264.300.138 - - - - - Unit Bisnis Perdagangan Umum & Unit After Market

190.711.703.175 - - - - -

Unit Bisnis Furniture - - - - - - SBU Automotive Part - 77.650.531.184 110.566.912.261 106.742.431.103 115.392.098.023 - SBU Energy Conversion - 50.990.247.751 92.948.419.640 61.679.301.703 28.653.369.819 - SBU Gas Stove and Cylinder Tank - 89.635.644.615 330.882.914.548 683.101.617.550 19.983.536.619 -

SBU General Trading - 295.422.939.183 350.323.829.755 171.612.980.760 120.819.168.441 - SBU Coal - 56.083.973.854 131.603.689.675 87.889.158.067 - Pusat Manajemen - - - - - - Divisi Industri (Gabungan SBU AP & GSCT)

- - - - - 91.741.938.118

SBU Energy Conversion - - - - - - - Divisi Trading (SBU General Trading) - - - - - 120.312.848.980

Divisi Batubara (SBU Coal) - - - - - - -

Jumlah 329.191.720.307 513.699.362.733 940.806.050.058 1.154.740.020.791 372.737.330.969 212.054.787.098

Grafik penjualan dari tahun 2006 sampai dengan periode 30 Juni 2011

Page 82: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

74

b. Harga Pokok Pendapatan

Perkembangan harga pokok penjualan adalah sebagai berikut :

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30-Jun-11

Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Produksi 271.647.845.932 417.182.307.203 794.709.497.768 1.050.598.689.856 372.528.705.056

203.550.955.795 Beban Langsung 34.290.979.741 54.792.045.591 73.415.964.219 37.486.673.657 18.569.622.386 10.116.159.288 Beban Tidak Langsung 13.141.122.518 18.679.321.310 21.058.764.312 14.325.013.080 14.095.388.101 3.801.718.151

Jumlah Harga Pokok Penjualan

319.079.948.191

490.653.674.104

889.184.226.299

1.102.410.376.593

405.193.715.543

217.468.833.234

Rincian harga pokok penjualan atas unit bisnis adalah sebagai berikut

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011 Harga Pokok Penjualan

Unit Bisnis Metal 51.588.230.669 Unit Bisnis Konversi Energi 31.148.764.537

Unit Bisnis P3 25.744.555.378 Unit Bisnis Perdagangan Umum & Unit After Market

210.598.397.607

Unit Bisnis Furniture -

Selisih Efisiensi - SBU Automotive Part - 75.296.982.264 102.911.588.028 97.105.486.448 107.578.152.032

SBU Energy Conversion - 45.740.964.420 83.692.753.475 51.994.718.862 26.463.177.426

SBU Gas Stove and Cylinder Tank - 81.156.472.711 308.322.840.185 603.456.439.459 34.083.234.900

SBU General Trading - 288.459.254.709 339.599.875.947 223.808.717.517 150.455.429.684

SBU Coal - - 54.657.168.664 126.045.014.307 86.613.721.501 Selisih Efisiensi - - Pusat Manajemen Divisi Industri (Gabungan SBU AP & GSCT)

97.051.092.196

SBU Energy Conversion

Divisi Trading (SBU General Trading)

119.126.719.664

Divisi Batubara (SBU Coal) 1.291.021.374

Jumlah 319.079.948.191 490.653.674.104 889.184.226.299 1.102.410.376.593 405.193.715.543 217.468.833.234

Page 83: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

75

c. Beban Usaha

Perkembangan beban usaha perusahaan adalah sebagai berikut :

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30-Jun-11

BEBAN PENJUALAN Promosi 242.598.170 161.503.270 273.190.259 20.711.966 - - Penjualan 8.323.612 Jumlah Beban Penjualan 242.598.170 161.503.270 273.190.259 20.711.966 - 8.323.612 BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Personalia 3.687.516.827 4.172.190.272 6.043.758.700 6.333.081.417 5.065.434.033 3.875.966.948 Gaji pegawai dan THR 3.360.342.493 3.677.543.924 5.772.474.566 5.969.726.771 4.686.566.183 3.800.922.056 Perjalanan dinas 143.566.025 126.596.041 84.780.507 169.836.343 9.405.521 11.772.125 Penerimaan Pegawai 1.320.000 1.591.800 6.450.000 6.465.116 12.720.000 15.572.000 Penempatan 2.860.000 120.379.904 18.911.600 - 23.712.880 - Lain lain 179.428.309 246.078.603 161.142.027 187.053.187 333.029.449 47.700.767 Fasilitas Kantor 818.992.831 982.894.102 985.355.337 545.212.713 1.115.436.937 916.274.110 Pengelolaan Kantor 231.935.546 302.916.711 319.090.035 133.599.549 228.402.186 197.359.011 Penyusutan 111.778.890 63.918.197 41.668.028 11.719.948 4.041.667 - Pengelolaan Kendaraan 246.639.787 350.839.582 386.315.802 192.394.869 429.560.638 271.822.878 Hukum 5.004.040 26.386.652 49.022.728 18.726.317 49.734.833 36.706.591 Sekretariat 70.913.217 81.798.597 134.727.070 76.389.932 166.791.000 72.592.950 Gedung/ Prasarana 148.709.671 155.862.003 54.531.674 106.306.494 207.546.119 313.383.943 Humas 4.011.680 1.172.360 - 6.075.604 29.360.494 24.408.737 Pengelolaan Informasi 328.975.232 84.916.850 155.032.867 42.631.612 36.683.695 20.317.840 Pengelolaan informasi 6.569.500 46.237.500 86.780.000 34.128.612 (1.633.500) 16.251.840 Pengelolaan komputer 322.405.732 38.679.350 68.252.867 8.503.000 38.317.195 4.066.000 Pengembangan 186.831.697 220.731.934 119.504.425 57.275.569 187.324.917 63.590.214 LitBang SDM 51.515.785 29.365.000 19.403.312 55.970.569 138.082.136 49.134.739 LitBang Produk 81.142.206 103.719.454 18.545.864 - 591.600 12.310.475 LitBang Sistem Informasi 1.700.974 6.058.960 55.793.000 - 48.651.181 2.145.000 LitBang Sistem Manajemen 52.472.732 81.588.520 25.762.249 1.305.000 - - Keuangan 156.551.863 205.162.660 281.238.814 4.304.650 111.307.574 88.250.883 Pengusahaan Dana - 89.824.377 97.792.663 29.360.846 43.736.574 31.443.998 Administrasi Bank 156.551.863 115.338.283 183.446.151 60.282.003 56.645.088 56.806.885 Administrasi Keuangan - - - (85.338.199) 10.925.912 - Jumlah Beban Umum dan Administrasi 5.178.868.450 5.665.895.818 7.584.890.143 6.982.505.961 6.516.187.156 4.964.399.995

Jumlah Beban Usaha 5.421.466.620 5.827.399.088 7.858.080.402 7.003.217.927 6.516.187.156 4.972.723.607

Terhitung sejak tanggal 18 Juni 2010 operasi pabrik konversi energi dinyatakan untuk tidak dilanjutkan karena terdapat pemisahan divisi menjadi perusahaan, yaitu SBU Konversi Energi telah mendirikan perusahaan yaitu PT Wijaya Karya Intrade Energi. Sehubungan dengan

Page 84: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

76

pengalihan tersebut sebagian aset SBU Konversi Energi dilakukan secara inbreng dan juga pengalihan atas penjualan. Oleh karena itu, pendapatan dan beban yang telah terjadi setelah tanggal 18 Juni 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 menjadi piutang dan hutang antara PT Wijaya Karya Intrade dengan PT Wijaya Karya Intrade Energi.

d. Pendapatan (Beban) Lain-Lain bersih Perkembangan Pendapatan (Beban) lain-lain perusahaan adalah sebagai berikut :

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

2006 2007 2008 2009 2010 30-Jun-11

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN LAIN

Bunga Deposito dan Jasa giro 247.395.809 283.455.655 582.495.734 735.440.236 2.188.112.586 97.639.881

Beban Bunga 11.094.538.065 (962.037.735) (11.213.709.544) (36.787.183.443) (24.801.209.881) (9.124.418.500) Penyisihan Piutang 48.531.595 (110.417.521) (253.576.524) 43.782.063 (112.693.365) (4.991.315.124) Laba (Rugi) Selisih Kurs 443.641.930 1.229.430.465 (22.553.528.675) (3.299.134.899) (285.541.291) (267.535.167)

Penurunan Persediaan - - - (45.046.449.836) (691.486.311) 691.486.311 Penjualan Aset - - - - 67.753.927.751 - Bagian Laba atas penyertaan di PT Wika Intrade Energy

- - - - 1.038.169.956 1.220.118.242

Lainnya (448.665.380) (43.589.480) 820.447.090 2.920.796.709 (5.734.740.597) (2.116.735.043) Jumlah Pendapatan (Beban) Lain Lain 11.385.442.019 396.841.384 (32.617.871.919) (81.432.749.170) 39.354.538.848 (14.490.759.400)

Peningkatan dan penurunan terhadap Pendapatan (Beban) lain lain mengalami fluktuatif, yaitu : Bunga pinjaman tahun 2009 sebesar Rp.36.787.183.443 terdiri dari bunga pinjaman kepada Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp.8.421.218.780, bunga pinjaman kepada Bank Niaga Tbk sebesar Rp.8.243.319.375, bunga pinjaman kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar Rp.17.837.629.309 dan bunga pinjaman kepada Bank Danamon Tbk sebesar Rp.1.733.127.225 Penurunan nilai persediaan pupuk Photassium Clorida (KCL) dan Rock Phospat (RPP) sebesar Rp.45.046.449.836 Bunga pinjaman tahun 2010 sebesar Rp.24.801.209.981 terdiri dari bunga pinjaman kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar Rp.16.180.817.797, bunga pinjaman kepada Bank Niaga Tbk sebesar Rp.7.243.252.372 dan bunga pinjaman kepada Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp.1.377.139.712. Penjualan aset jaringan distributor sebesar Rp.34.223.500.000, Merk sebesar Rp.32.106.000.000 dan selisih persediaan aset tetap sebesar Rp.1.424.427.751 atas pemisahan SBU konversi energi menjadi PT Wijaya Karya Intrade Energi.

Page 85: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

77

2. Sumber dan Penggunaan Dana Dari laporan keuangan PT. Wijaya Karya Intrade 31 Desember 2006 (Audited) sampai dengan 30 Juni 2011 (Audited) dapat dilihat perkembangan sumber dan penggunaan dana perusahaan, sebagai berikut : a. Perubahan Modal Kerja Perubahan modal kerja dari 31 Desember 2006 sampai dengan 30 Juni 2011 (Audited) menunjukkan kondisi yang cenderung positif, dimana kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan segera oleh aset lancar. Adapun rincian perkembangan perubahan modal kerja adalah sebagai berikut:

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited 2006 2007 2008 2009 2010 30 Juni 2011

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 16,606,767,081 42,093,959,833 44,804,104,774 109,191,678,521 29,708,821,918 23,642,925,384 Investasi jangka pendek Piutang usaha - - Pihak ketiga 22,424,930,325 70,681,548,961 26,511,774,480 72,365,546,580 81,000,601,008 65,183,849,702 Hubungan istimewa 245,634,258 5,474,917,062 48,023,167,473 2,065,103,983 12,627,094,425 81,311,252,371 Cadangan penyisihan piutang (1,012,690,433) (1,123,107,955) (1,135,431,599) (1,106,994,268) (1,219,687,633) (6,012,325,847) Piutang retensi 24,535,067,319 46,204,448,396 31,340,632,323 93,048,516,024 90,225,920,201 64,853,199,713 Piutang lain-lain 32,350,500 2,298,681,399 1,417,748,894 25,222,048,039 3,113,331,232 10,872,615,580 Persediaan 32,382,540,747 34,656,284,566 369,267,326,984 119,363,212,568 49,033,320,386 26,744,974,757 Uang muka 1,001,588,610 2,632,543,843 3,294,464,905 586,880,121 4,473,802,643 12,689,441,096 Biaya dibayar dimuka 4,031,320,161 1,979,435,197 5,032,205,578 1,576,577,769 4,513,539,673 7,011,225,683 Pajak dibayar dimuka 6,284,375,170 3,831,440,664 49,719,466,532 8,934,229,611 15,870,460,050 11,751,942,358 Jumlah Aset Lancar 106,531,883,738 208,730,151,966 578,275,460,344 431,246,798,948 289,347,203,903 298,049,100,797 KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Hutang bank - - 94,892,359,499 75,991,015,390 20,154,009,272 45,000,000,000 Hutang usaha - - - - - - Pihak Ketiga 53,355,016,740 136,087,387,027 192,641,604,421 139,116,514,038 164,786,820,851 87,791,510,214 Hubungan Istimewa 69,412,985,590 24,373,473,280 85,667,841,624 69,847,336,333 37,815,845,682 30,530,737,881 Hutang lain-lain 78,181,471 21,341,095,020 2,622,458,264 7,087,366,793 6,434,563,360 5,873,243,125 Hutang pajak 4,345,415,914 1,839,536,632 1,962,342,040 21,864,823,665 24,869,529,502 11,992,015,477 Uang muka pelanggan 76,000,000 76,000,000 216,184,000 1,825,056,387 14,879,629,916 31,423,969,716 Beban masih harus dibayar 10,639,368,014 20,174,595,741 32,414,743,793 21,064,263,611 12,319,958,500 54,115,898,036 Hutang sewa guna usaha 317,653,360 - - 1,089,094,804 25,913,502 - Jumlah Kewajiban Lancar 138,224,621,089 203,892,087,700 410,417,533,641 337,885,471,021 281,286,270,585 266,727,374,449 Jumlah Perubahan Modal Kerja (31,692,737,351) 4,838,064,266 167,857,926,703 93,361,327,927 8,060,933,318 31,321,726,348

Page 86: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

78

b. Sumber dan Penggunaan Sumber dana perusahaan yang berasal dari dana sendiri yaitu modal saham Rp. 27.000.000.000, sampai dengan 31 Desember 2010 perusahaan mengalami profit sebesar Rp. 880.235.683, dan sampai dengan 30 Juni 2011 perusahaan mengalami defisit sebesar Rp. (17.303.758.597) Selain dana sendiri, terdapat dana lainnya yaitu hutang hubungan istimewa yaitu kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, hutang sewa guna usaha kepada Koperasi Purnawika, hutang kepada bank. Penggunaan dana perusahaan selama kurun waktu 5,5 tahun mengalami kenaikan dengan namun tidak diimbangi oleh sumber dana yang didapat oleh perusahaan. Pada 30 Juni 2011 penggunaan dana perusahaan adalah sebesar Rp. 203.106.040.350 sedangkan dana yang dimiliki adalah sebesar Rp. 200.564.918.372 sehingga terjadi defisit Rp. (2.541.121.978). Kondisi tersebut karena dampak selama tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2011 mengalami peningkatan pada kemampuan perusahaan dalam pembiayaan operasionalnya. Berikut ini dapat dilihat perkembangan sumber dan penggunaan dana PT. Wijaya Karya Intrade 31 Desember 2006 sampai dengan 30 Juni 2011 (Audited) sebagai berikut :

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

31-Dec-06 31-Dec-07 31-Dec-08 31-Dec-09 31-Dec-10 30-Jun-11 Sumber Dana Modal saham 15,000,000,000 27,000,000,000 27,000,000,000 27,000,000,000 27,000,000,000 27,000,000,000 Agio Saham - - - - - Profit & Loss (Cummulative) 18,021,138,971 13,328,828,440 16,693,755,114 (1,057,025,630) 880,235,682 (19,413,002,021) Hutang bank - bagian jatuh tempo dalam satu tahun - - 94,892,359,499 75,991,015,390 20,154,009,272 45,000,000,000 Hutang bank - lebih dari satu tahun - - 6,426,000,000 - - - Hutang hubungan istimewa - 1,110,765,858 186,191,185,384 149,450,486,273 99,031,452,683 145,868,676,969 Kewajiban pajak tangguhan 1,411,054,107 3,468,808,395 3,003,170,441 - - - Estimasi manfaat karyawan 3,871,064,526 - 463,727,186 1,287,696,358 1,531,145,357 2,663,877,267 Hutang sewa guna usaha - bagian jatuh tempo dalamsatutahun - - - - - - Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (15,431,442,231) (18,679,661,721) (28,446,978,719) (39,591,281,891) (38,566,463,499) (58,858,233,881) Jumlah Sumber Dana 22,871,815,373 26,228,740,972 306,223,218,905 213,080,890,500 110,030,379,495 142,261,318,334

Page 87: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

79

Keterangan Audited Audited Audited Audited Audited Audited

31-Dec-06 31-Dec-07 31-Dec-08 31-Dec-09 31-Dec-10 30-Jun-11 Penggunaan Dana Penyertaan - - - - 32,038,169,956 33,258,288,198 Aset pajak tangguhan - - - 10,689,856,489 12,245,150,684 19,419,233,021 Aset lain-lain - - - 7,547,202,657 18,591,689,508 14,669,525,005 Persediaan 32,382,540,747 34,656,284,566 369,267,326,984 119,363,212,568 49,033,320,386 26,744,974,757 Nilai Buku Aset Tanah - 3,919,371,120 3,919,371,120 4,339,160,000 4,339,160,000 4,339,160,000 Prasarana 497,062,191 688,695,111 1,084,995,111 2,038,825,149 2,123,643,649 2,169,827,806 Bangunan 2,419,297,718 3,527,984,000 10,357,048,776 20,548,500,000 18,176,100,000 18,176,100,000 Perlengkapan Kantor 628,416,086 674,080,286 687,769,286 927,770,286 882,417,016 927,613,683 Kendaraan 18,973,005 18,973,005 18,973,005 18,973,005 18,973,005 18,973,005 Peralatan Pabrik 35,507,123,385 39,595,326,689 72,151,339,087 72,311,591,887 50,756,227,565 57,651,558,072 Cetakan Produk - - - - - 14,938,181,982 IDP - - - - - 638,090,493 Aset sewa guna usaha Peralatan Pabrik 2,806,020,000 - - 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 Jumlah Penggunaan Dana 74,259,433,132 83,080,714,777 457,486,823,369 239,785,092,041 190,204,851,769 194,951,526,022 Jumlah Peruntukan Modal Kerja (51,387,617,759) (56,851,973,805) (151,263,604,464) (26,704,201,541) (80,174,472,274) (52,690,207,688)

3. Permasalahan

Permasalahan perusahaan antara lain terjadinya rugi bersih selama 2 periode yaitu tahun 2009 dan per 30 Juni 2011 disebabkan karena beban harga pokok produksi, beban bunga pinjaman, penurunan nilai persediaan dan beban lain lain yang cukup tinggi. Sehingga rugi bersih ini menyebabkan equity perusahaan berkurang. 4. Kesimpulan Laporan Keuangan periode 31 Desember 2006 sampai dengan 30 Juni 2011 telah diaudit oleh auditor yang independent diantara kesimpulannya adalah sebagai berikut:

Dari Laporan Neraca diketahui perusahaan memiliki aset per 31 Desember 2006 sebesar Rp.176.527.878.693, sampai dengan 31 Desember 2008 sebesar Rp.650.195.371.766. Pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar (21%) yaitu Rp.514.566.628.022 namun meningkat sampai dengan 30 Juni 2011 sebesar Rp. 442.069.928.497.

Laporan laba rugi menunjukan kondisi laba rugi setelah pajak perusahaan dalam kondisi yang cenderung fluktuatif. Selama kurun waktu dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 perusahaan mengalami keuntungan yang cenderung meningkat yaitu Rp.

Page 88: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

80

11.279.203.461 dan Rp.12.331.061.469 Pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar (38%) yaitu Rp.7.680.796.673. Pada tahun 2009 mengalami rugi bersih setelah pajak yang sangat signifikan sebesar (442%) yaitu Rp.(26.303.854.519) dan sampai dengan 30 Juni 2011 sebesar Rp.(18.183.994.280).

Perubahan modal kerja dari 31 Desember 2006 sampai dengan 30 Juni 2011 (Audited) mengalami kondisi yang fluktuatif, dimana kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan segera oleh aktiva lancar.

Dari hasil analisa atas laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan rentabilitas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua rasio keuangan perusahaan mengalami fluktuatif. Posisi rasio rentabilitas sampai dengan 30 Juni 2011 terjadi penurunan hingga menunjukan minus, disebabkan karena meningkatnya beban harga pokok produksi dan beban bunga pinjaman perusahaan. Hasil ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan aset untuk meraih pendapatan belum efektif. Sedangkan rasio likuiditas dan rasio solvabilitas perusahaan masih mampu untuk mengcover seluruh kewajibannya akan tetapi jika dicover dengan total equity perusahaan juga masih mampu untuk mengcover kewajibannya.

3. PENILAIAN MENENTUKAN NILAI (PASAR) WAJAR

Dalam rangka penilaian saham PT. WIN sesuai dengan penugasan yang diberikan, maka perhitungan penilaian saham PT. WIN tersebut akan dilakukan sesuai dengan metode dan pendekatan penilaian yang berlaku.

3.1 Pendekatan dan Metode Penilaian

1. Pendekatan dan Metode Penilaian yang Umum Digunakan

Prosedur penilaian dilaksanakan dengan mengaplikasikan pendekatan dan metode penilaian usaha yang berlaku umum dalam penilaian perusahaan atau ekuitas sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007 yang ditetapkan oleh Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI) dan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).

Page 89: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

81

Ada tiga pendekatan dalam penilaian usaha yang umum digunakan, yaitu :

a. Pendekatan Aktiva (Asset Based Approach) – SPI 2007, PPPI 6, butir 3.29 Suatu cara untuk memperkirakan nilai dari suatu bisnis atau ekuitas menggunakan metode yang berdasarkan pada nilai pasar aset bisnis secara individu dikurangi dengan kewajiban.

b. Pendekatan Pasar (Market Approach) – SPI 2007, PPPI 6, butir 3.31

Cara yang lazim untuk memperkirakan indikasi nilai suatu bisnis, hak atas kepemilikan bisnis, atau sekuritas menggunakan satu atau lebih metode yang membandingkannya dengan bisnis yang sama, hak atas kepemilikan bisnis, atau sekuritas sejenis yang telah dijual.

c. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) – SPI 2007, PPPI 6, butir 3.30

Cara yang lazim untuk memperkirakan indikasi nilai suatu bisnis, hak atas kepemilikan usaha, atau sekuritas menggunakan satu atau lebih metode dimana nilai diperkirakan dengan mengkonversi keuntungan yang diantisipasi menjadi nilai modal.

2. Pemilihan Metode Penilaian

Pemilihan dan kepercayaan atas ketepatan metode dan prosedur bergantung pada pertimbangan penilai dan bukan didasarkan pada suatu formula yang baku (SPI 12.6.5.4.1). Seperti diuraikan di atas bahwa penilaian untuk menentukan nilai pasar wajar menggunakan pendekatan neraca terlebih dahulu harus dilakukan penyesuaian terhadap nilai buku dalam neraca secara tetap seperti beberapa nilai wajar atas aktiva tak berwujud seperti goodwill perusahaan. Betapapun baiknya nilai buku suatu perusahaan yang direfleksikan dalam neraca tidak dapat dijadikan acuan sebagai nilai perusahaan yang representatif.

Page 90: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

82

Dalam melakukan penilaian saham ini, dengan mempertimbangkan keterbatasan data dan waktu serta kondisi perusahaan, maka pada penilaian saham ini dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan pendapatan dan pendekatan neraca yang diaplikasikan secara bersamaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif dan objektif. Sedangkan pendekatan data pasar tidak digunakan karena sulitnya mencari perusahaan pembanding yang sepadan yang dapat diperbandingkan secara langsung. Metode yang sejalan dengan pendekatan tersebut adalah metode penyesuaian nilai buku (adjusted book value method) dan metode diskonto arus kas mendatang (discounted cash flow method). Namun demikian metode tersebut mempunyai teknik dan dasar perhitungan yang berbeda mengingat pendekatan yang dilakukan berbeda pula, dimana penyesuaian nilai buku berorientasi pada “historical earning” (laporan keuangan yang sudah berjalan) sedangkan pada metode diskonto arus kas mendatang berorientasi pada “Future Earning” (proyeksi pendapatan mendatang) yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi dengan factor diskonto, sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari pendapatan mendatang tersebut, dengan asumsi going concern, yaitu perusahaan berjalan terus walaupun pemilik atau manajemen berganti. Dasar pemikiran dari Pendekatan Pendapatan (Income Approach) adalah bahwa nilai pasar dari suatu perusahaan kurang lebih sama dengan suatu modal yang mempunyai potensi untuk mendatangkan pendapatan.

Jika pendapatan bersih pertahun dianggap stabil selama masa operasional dan bersifat tak terhingga atau terus menerus, maka pendapatan bersih yang dihasilkan pada tahun tertentu oleh suatu perusahaan dapat dikapitalisasi langsung menjadi nilai dari perusahaan bersangkutan selama tingkat kapitalisasi yang digunakan adalah tingkat kapitalisasi (yield) yang berlaku umum di pasar perusahaan bersangkutan. Metode ini disebut Kapitalisasi Langsung.

Apabila pendapatan dari perusahaan yang akan dinilai tidak dapat dianggap tetap, maka penilaiannya dapat menggunakan Metoda Arus Kas yang Didiskontokan atau yang lebih dikenal dengan istilah metode DCF (Discounted Cash Flow). Dengan pendekatan ini, nilai dari suatu perusahaan adalah sejumlah nilai kini dari Net Operasional Income yang akan diperoleh dari hasil operasional perusahaan tersebut termasuk didalamnya

Page 91: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

83

Terminal Value jika pada akhir tahun proyeksi diasumsikan masih terdapat sejumlah pendapatan yang akan berlangsung secara terus menerus dan stabil.

Value/Nilai = Σ Discounted NI’s + Discounted PpV = NI 1 + NI 2 + NI 3 + …….. + NI n-1 + NI n . + Perpetuity Value (1+i1)1 (1+i2)2 (1+i3)3 (1+in-1)n-1 (1+in)n (1+in)n

Diagram mengenai DCF Method ini dapat dilihat sebagaimana gambar dibawah ini.

Pada penilaian yang menggunakan pendekatan pendapatan (Income Approach) melalui Metode Diskonto Arus Kas Mendatang (Discounted Cash Flow Method) terdapat tiga pilihan arus kas untuk didiskonto yaitu deviden, arus kas bersih untuk ekuitas dan arus kas bersih untuk perusahaan. Dalam penilaian saham atas perusahaan ini, dilakukan pemilihan Free Cash Flow atau Arus Kas Bersih (AKB) untuk perusahaan. Selanjutnya ditentukan tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai, penentuan Continuing Value(CV) atau Terminal Value (TV), mendiskonto AKB dan CV/TV dengan tingkat diskonto yang dipilih, untuk memperoleh Total Nilai Kini Arus Kas Bersih. Untuk kepentingan penilaian saham dengan metode ini yang menjadi basis adalah AKB, maka diperlukan suatu proyeksi terhadap laporan keuangan (projection of financial statement) sebagai prosedur pertama dalam penilaian dan untuk selanjutnya dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1 3 4 5 ………… n- n 2

Value Propert Discounted Cash Flow

1 (1+ i) 1

(1+ i) 3

1 (1+ i) 1

1 (1+ i) 4

1 (1+ i) 5

1 (1+ i) n-1

1 (1+ i) n

Page 92: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

84

1. Menambahkan kembali beban penyusutan dan amortisasi yang bukan merupakan

cash out. 2. Mengurangi cash flow dengan kebutuhan investasi yang direncanakan dan

kebutuhan biaya penggantian aktiva (reserve for replacement).

3. Mengurangi atau menambah cash flow dengan kebutuhan modal kerja sesuai dengan kebutuhan yang diperhitungkan selama tahun proyeksi keuangan.

4. Mencari Continuing Value(CV) atau Terminal Value (TV) diakhir tahun proyeksi

dengan mengkapitalisasikan nilai free cash flow diakhir tahun proyeksi (perpetuity period) dengan cap rate yang sesuai.

5. Mencari nilai sekarang dari setiap free cash flow pada tahun-tahun proyeksi dan

Continuing Value(CV) atau Terminal Value (TV). a. Pemilihan Arus Kas

Dalam penilaian ini, Arus Kas Bersih (AKB) yang akan digunakan sebagai economic income yang didiskonto untuk dijadikan indikasi nilai bisnis adalah AKB untuk Perusahaan (Free Cash Flow to Firm). Pengertian AKB berarti bahwa arus kas yang diperoleh sudah bebas dari kewajiban penyediaan pengeluaran barang modal (capital expenditure), baik untuk mempertahankan operasi perusahaan saat ini maupun penyediaan cadangan untuk penggantian (reserve for replacement), modal kerja, dan untuk pertumbuhan melalui penyediaan dana tambahan pengeluaran barang modal yang dihitung sebagai berikut : EAT + Beban Penyusutan + Bunga Pinjaman setelah pajak - Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) +/- Modal Kerja (+/-Working Capital) = Arus Kas Bersih Untuk Perusahaan (Free Cash Flow to Firm)

Page 93: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

85

Alasan pemilihan arus kas bersih untuk perusahaan adalah karena tingkat leverage perusahaan berubah selama periode proyeksi, oleh karena itu perlu diperhitungkan penyesuaian terhadap paduan struktur modal yang optimal yang merupakan paduan antara ekuitas dan pinjaman yang akan mengoptimalkan tingkat kembalian kepada pemegang saham.

b. Penentuan Tingkat Diskonto Dalam Menghitung discount factor untuk Arus Kas Bersih (AKB) digunakan tingkat diskonto berdasarkan Biaya Modal rata-rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital/WACC) dengan formula sebagai berikut :

WACC = [ {e/(e + d) } x Ke ] + [ {d/ (e+d)} x Kd x (1-t) ] Dimana : WACC = biaya modal rata-rata tertimbang e = nilai pasar ekuitas d = nilai pasar hutang Ke = biaya modal untuk ekuitas Kd = biaya modal untuk hutang t = tarif pajak b.1. Penentuan Biaya Modal Untuk Hutang

Untuk kepentingan penilaian, dengan memperhatikan beberapa alasan struktur pembiayaan perusahaan yang sebagian dibiayai dari modal pinjaman dengan tingkat bunga pinjaman pada bank umum rata-rata sebesar 11,00% per tahun, maka untuk perhitungan biaya modal atas hutang diperhitungkan dari rata-rata bunga pinjaman tersebut dan untuk setelah pajak menjadi sebesar 8,25%.

b.2. Penentuan Biaya Modal Untuk Ekuitas

Tingkat diskonto untuk ekuitas diperoleh dengan mengaplikasikan model CAPM (Capital Asset Pricing Model). Model ini menyatakan bahwa biaya ekuitas adalah

Page 94: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

86

bunga bebas risiko ditambah premium untuk menutup risiko sistimatis dari sekuritas saham, dengan formula sebagai berikut :

Ke = Rf + (Rm-Rf) β + e Dimana : Ke = biaya modal untuk ekuitas Rf = tingkat kembalian untuk investasi bebas risiko Rm = tingkat kembalian yang diharapkan oleh pasar ekuitas β = tingkat volatility kembalian dibandingkan pasar e = premi risiko spesifik perusahaan

Untuk menghitung biaya ekuitas dengan mengaplikasikan model CAPM, dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :

• Risk Free Rate ( Tingkat suku bunga bebas risiko) , dengan mengacu pada suku bunga Surat Utang Negara (SUN) No.seri FR 30, per 30 Juni 2011 yang akan jatuh tempo tahun 2016, maka risk free rate adalah 6,860%.

• Beta diperhitungkan sebesar 1,08 mengacu pada perusahaan pabrikasi sejenis untuk pasar emerging market di Indonesia (Aswath Damodaran).

• Equity Risk Premium, dengan mengacu pada total risk premium di dunia usaha di Indonesia sebesar 8,60% ( penelitian total risk premium untuk dunia usaha untuk pasar emerging di Indonesia oleh Aswath Damodaran).

Selanjutnya perusahaan yang akan dinilai merupakan perusahaan bergerak dibidang pabrikasi dan trading yang going concern, maka biaya ekuitas diperhsitungkan sebagai berikut :

Description Parameter Formula Value Equity Beta (Proxy) B 1.08 Risk Free Rate (SUN) Krf 6,860% Equity Risk Premium Pe 8,60% Cost of equity Ke Krf + (B*Pe) 16,15%

Biaya modal untuk ekuitas berdasarkan perhitungan adalah sebesar 16,15%, dimana selisih rate dari bunga pinjaman bank umum yang ada merupakan

Page 95: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

87

tambahan atas risiko untuk ekuitas yang akan menerima pengembalian yang terakhir setelah hutang/kewajiban perusahaan.

b.3. Tingkat Diskonto yang diperoleh

Dengan mempertimbangkan struktur atau proporsi pembiayaan yang umum dalam investasi dan yang riil di perusahaan, dimana komposisi pinjaman dan ekuitas pada perusahaan adalah 45,14% : 54,86% dan dengan memperhatikan faktor-faktor biaya modal dan kekuatan/kelebihan serta risiko, maka tingkat diskonto yang wajar untuk mendiskonto arus kas bersih adalah dengan perhitungan sebagai berikut :

Komposisi Cost Weighted

Keterangan Of Cost Capital Pinjaman (1-T) 45,14% 8,25% 3,72% Ekuitas 54,86% 16,25% 8,86% 100.00% Weighted Average Cost of Capital (WACC) 12,58%

3.2 Indikasi Nilai

1. Aplikasi Penilaian Berdasarkan Metode Nilai Kini Arus Kas Mendatang (Discounted Cash Flow Method)

Pada perhitungan penilaian saham dengan metode ini menggunakan dasar proyeksi keuangan yang disusun oleh PT. WIN yang disesuaikan dengan perkembangan kondisi pasar industri sejenis. Adapun asumsi dan dasar proyeksi keuangan yang digunakan pada perhitungan penilaian saham dengan metode nilai kini arus kas mendatang (Discounted Cash Flow Method) ini adalah sebagai berikut :

1) Penjualan. Untuk mengakomodasi pertumbuhan perusahaan, proyeksi keuangan disusun untuk jangka waktu 5 tahun dengan mengacu pada business plan yang telah disusun oleh manajemen PT Wika Intrade, dengan proyeksi sebagai berikut :

Page 96: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

88

Keterangan 2011 (P) 2012 (P) 2013 (P) 2014 (P) 2015 (P) PENJUALAN AUTOMOTIVE PART & NON AUTOMOTIVE PART Alumunium Casting 59.500 74.000 90.000 114.000 144.000 Machining 0 20.000 22.000 25.000 30.000 Plastic Injection & Painting 48.000 55.000 60.000 70.000 80.000 KOMPONEN INDUSTRI (TERMASUK GSCT) 86.500 150.000 250.000 350.000 400.000 SUB TOTAL PENJUALAN DIV. INDUSTRI 194.000 299.000 422.000 559.000 654.000 %GROWTH SALES 18% 54% 41% 32% 17%

DIVISI TRADING PENJUALAN GENERAL TRADING Besi Beton 268.000 250.000 275.000 275.000 275.000 Aspal 9.000 10.000 15.000 20.000 30.000 Material Konstruksi 30.000 35.000 40.000 40.000 65.000 JASA HANDLING EXP / IMP 61.000 75.000 90.000 90.000 125.000 COAL 0 149.520 149.520 149.520 0 SUB TOTAL PENJUALAN DIV. TRADING 368.000 519.520 569.520 574.520 495.000 %GROWTH SALES 76% 41% 10% 1% -14% TOTAL PENJUALAN 562.000 818.520 991.520 1.133.520 1.149.000

Secara bertahap pertumbuhan trading akan berkurang dan direncanakan pada tahun 2015 perusahaan tidak lagi menjalankan perdagangan batubara, dan akan lebih fokus pada pabrikasinya, meskipun penjualan tahun 2010 terjadi penurunan, namun manajemen PT Wika Intrade berkeyakinan bahwa bisnis plan yang telah disusun akan dapat dicapai dengan pertimbangan antara lain dari sektor general trading besi beton memiliki prospek yang baik seiring dengan bertumbuhnya pembangunan fisik / infrastruktur yang cukup baik.. 2). Beban Pokok Pendapatan Beban pokok pendapatan terdiri dari biaya tetap dan biaya variable. Atas beban langsung tersebut untuk proyeksi tahun 2011 dan seterusnya diperhitungkan secara proporsional seiring dengan perkembangan pendapatan berdasarkan pada performence

Page 97: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

89

beban existing tahun sebelumnya. Besarnya proporsional beban langsung dimaksud adalah sebagai berikut :

Keterangan 2011 (P) 2012 (P) 2013 (P) 2014 (P) 2015 (P)

DIVISI INDUSTRI HPP AUTOMOTIVE PART Alumunium Casting 57.418 70.300 80.820 100.320 123.840 Machining 0 17.000 18.700 21.250 25.500 Plastic Injection & Painting 45.120 51.700 54.000 61.600 70.400 KOMPONEN INDUSTRI (TERMASUK GSCT) 83.473 139.500 225.000 311.500 354.000 ENERGY CONVERSION SUB TOTAL HPP DIV. INDUSTRI 186.010 278.500 378.520 494.670 573.740 %HPP / SALES 96% 93% 90% 88% 88% DIVISI TRADING HPP GENERAL TRADING 300.207 289.100 323.400 328.300 358.900 Besi Beton Aspal Material Konstruksi JASA HANDLING EXP / IMP 58.500 71.667 85.680 83.700 115.000 COAL 0 147.620 147.140 147.140 0 SUB TOTAL HPP DIV. TRADING 358.707 508.386 556.220 559.140 473.900 %HPP / SALES 97% 98% 98% 97% 96% TOTAL HPP 544.717 786.886 934.740 1.053.810 1.047.640 %HPP / SALE 

97% 96% 94% 93% 91%

Dengan demikian besaran beban langsung yang diperhitungkan pada proyeksi keuangan tersebut dapat dilihat pada lampiran keuangan 3. 3). Beban Usaha Beban usaha PT WIKA Intrade (PT WIN) terdiri dari biaya biaya Promosi/ even, Asuransi, Cleaning service dan biaya lainnya, dengan perhitungan sebagai berikut :

Page 98: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

90

Keterangan 30-Jun-11 03-Jul-05 2012 2013 2014 2015 Jan-Jun Jul-Des Beban penjualan 8.324 13.735 32.125 38.915 44.488 45.096 0,004% Beban Umum & Administrasi :

10% Gaji pegawai dan THR 3.875.967 2.713.177 7.248.058 7.972.864 8.770.150 9.647.165 6% Fasilitas kantor 916.274 733.019 1.748.251 1.853.146 1.964.335 2.082.195

Pengembangan 63.590 63.590 134.811 142.900 151.474 160.562 Keuangan 88.251 52.951 149.673 158.654 168.173 178.264

Pengembangan informasi 20.318 20.318 43.074 45.658 48.398 51.302

Jumlah beban Umum & Admin 4.964.400 3.583.055 9.323.868 10.173.222 11.102.530 12.119.488

Jumlah Beban Usaha 4.972.724 3.596.789 9.355.992 10.212.137 11.147.018 12.164.584

Proyeksi beban penjualan dihitung mengacu pada persentase beban penjualan terhadap sales pada tahun sebelumnya, sedangkan trend kenaikan biaya umum diproyeksikan sebesar 6% per tahun, biaya gaji dan upah mengalami kenaikan sebesar 10% per tahun.

4). Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban penyusutan aktiva tetap dan amortisasi aktiva lain-lain diperhitungkan berdasarkan harga perolehan termasuk biaya-biaya yang berhubungan dengan perolehan aktiva tetap/lain-lain tersebut dengan mempergunakan metode garis lurus (straight line method) yang memiliki masa manfaat ekonomis aktiva yang ditentukan berdasarkan kebijakan manajemen PT. WIKA Intrade.

5). Pajak Penghasilan Pajak penghasilan (PPh) dihitung sesuai dengan Undang-Undang Pokok Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Pajak badan perusahaan diterapkan pajak sebesar 25% dari Laba sebelum pajak.

Page 99: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

91

Dengan demikian perhitungan nilai wajar saham PT. WIKA Intrade Energi dengan metode nilai kini arus kas mendatang (discounted cash flow method) adalah sebagai berikut :

Description PV Continuing Value : Rp 173.167.389.000 PV Free Cash Flow : Rp 22.972.428.000 Non Opertaing Asset : Rp 49.833.410.000 Nilai Perusahaan (Corporate Value) : Rp 245.973.226.000 Total Debt (Interest Bearing) : Rp (190.868.677.000) Indicated equity value : Rp 55.104.549.000 DLOM (30%) : Rp (16.531.365.000) Indicated equity value : Rp 38.573.185.000 Total Share in Circulation (Share) 270.000.000 Value as per Share : Rp 143

Perhitungan nilai ekuitas tersebut diatas memperhitungkan Discount for Lack of Marketability (DLOM) sebesar 30%. Penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran keuangan 9. 2. Aplikasi Penilaian Berdasarkan Pendekatan Asset dengan Metode Penyesuaian

Nilai Buku (Adjusted Book Value Method).

Penilaian dengan menggunakan pendekatan neraca (asset based approach) melalui metode penyesuaian nilai buku (ABV Method) berorientasi pada laporan keuangan yang sudah berjalan (historical earning), maka untuk menentukan nilai pasar wajar terlebih dahulu harus dilakukan penyesuaian (adjustment) terhadap nilai buku atas pos-pos dalam neraca menjadi nilai wajar, demikian juga halnya atas aktiva tak berwujud seperti goodwill perusahaan. Karena betapapun baiknya nilai buku suatu perusahaan yang direfleksikan dalam neraca tidak dapat dijadikan acuan sebagai nilai perusahaan yang representatif. Seperti telah diuraikan diatas untuk kepentingan penilaian diperlukan penyesuaian nilai buku atas neraca tersebut untuk mendapatkan nilai yang paling representatif dan mewakili kondisi sebenarnya.

Page 100: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

92

Data penilaian yang digunakan dalam metode ini adalah berdasarkan pada laporan keuangan perusahaan terakhir per 30 Juni 2011. Dari data neraca perusahaan per 30 Juni 2011 dilaksanakan beberapa penyesuaian sebagai berikut : Rp.000

2011 2011 Description Audited Adjustment After

30-Jun Adjustment ASSET Tangible Assets Aset Lancar

- Kas dan setara kas 23.642.925 - 23.642.925 - Piutang usaha : - - Pihak ketiga 59.171.524 59.171.524 - Hubungan istimewa 81.311.252 - 81.311.252 - Pendapatan akan diterima 64.853.200 - 64.853.200 Piutang berelasi 2.762.592 2.762.592 Piutang lain-lain 10.872.616 10.872.616 Persediaan 26.744.975 26.744.975 Beban dibayar dimuka 7.011.226 7.011.226 Pajak dibayar dimuka 11.751.942 11.751.942 Jaminan usaha 12.457.199 12.457.199 Aset lancar lainnya 12.689.441 12.689.441

313.268.891 - 313.268.891 Aset Tidak Lancar Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa - - Aset pajak tangguhan 19.419.233 19.419.233 Penyertaan 33.258.288 16.575.122 49.833.410 Aset Tetap Tanah 4.339.160 (954.660) 3.384.500 Bangunan dan Prasarana 20.984.018 (5.593.318) 15.390.700 Mesin, Perlengkapan dan Peralatan Pabrik 74.589.740 (51.956.440) 22.633.300 Peralatan Kantor 927.614 (927.614) - Kendaraan 18.973 (18.973) - Harga perolehan 100.859.505 (59.451.005) 41.408.500 Akumulasi penyusutan (58.858.234) 58.858.234 - Nilai Buku 42.001.271 (592.771) 41.408.500 Aset lain-lain 14.899.243 14.899.243 - 109.578.035 15.982.351 125.560.386

Total Tangible assets 422.846.927 15.982.351 438.829.277 Intangible assets

Page 101: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

93

2011 2011 Description Audited Adjustment After

30-Jun Adjustment - Pra-operasional - 12.685.408 12.685.408 - Pool of employee - 1.937.983 1.937.983 - Consultancy & System - 83.908 83.908

Total Intangible assets - 14.707.299 14.707.299 Total Asset 422.846.927 30.689.650 453.536.577 Liabilities

- Hutang bank 45.000.000 - 45.000.000 - Hutang usaha 118.322.248 118.322.248 - Hutang pajak 11.992.015 - 11.992.015 - Uang muka pelanggan 31.423.970 - 31.423.970 - Beban masih harus dibayar 54.115.898 - 54.115.898 Hutang lainnya 5.873.243 5.873.243 Total Current Liability 266.727.374 - 266.727.374 NON CURRENT LIABILITIES - Kewajiban Tidak Lancar Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 145.868.677 145.868.677 - Kewajiban imbalan kerja 2.663.877 - 2.663.877 Total Non Current Liability 148.532.554 - 148.532.554

Total Liabilities 415.259.929 - 415.259.929 Equity

- Modal saham 27.000.000 30.689.650 57.689.650 - Selisih penilaian aset tetap 11.241.353 11.241.353 Saldo laba : - - Cad. yg ditentukan penggunaannya 14.005.476 - 14.005.476

Cad. yg belum ditentukan penggunaannya (44.659.831) (44.659.831)

Total Ekuitas 7.586.998 30.689.650 38.276.648 TOTAL LIABILITY AND SHAREHOLDER'S EQUITY 422.846.927 30.689.650 453.536.577 Asset Tangible Assets

o Aset Lancar 313.268.891 - 313.268.891 o Aset tidak lancer 109.578.035 15.982.351 125.560.386

Intangible assets - 14.707.299 14.707.299 422.846.927 30.689.650 453.536.577 Deduction Liabilities 415.259.929 - 415.259.929 Equity Value 7.586.998 30.689.650 38.276.648 Total Share in Circulation (Share) 270.000.000 - 270.000.000 Value as per Share (Rp.000) 0,028 0,142

Page 102: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

94

Penyesuaian atas neraca tersebut diatas dijelaskan sebagai berikut : a. Aktiva

Penyesuaian atas aktiva tersebut, adalah sebagai berikut :

1. Aktiva Berwujud

1.a. Aktiva Lancar

Kas dan Setara Kas Untuk kas dan setara kas, tidak perlu untuk dilakukan penyesuaian karena nilai yang tertera dalam neraca tersebut sudah sama dengan nilai riilnya, sehingga sudah mencerminkan nilai wajarnya.

Piutang Usaha

Piutang usaha yang tercantum di dalam neraca perusahaan diperkirakan seluruhnya dapat ditagih, perusahaan sudah mengalokasikan piutang tidak tertagih, sehingga sudah mencerminkan nilai wajarnya, dan tidak perlu diadakan penyesuaian.

Persediaan Barang

Nilai persediaan barang yang tercantum di dalam neraca perusahaan tersebut sudah mencerminkan nilai wajar.

1.b. Aktiva Tetap

Nilai buku aktiva tetap yang tertera pada neraca tersebut, sudah tidak mencerminkan nilai pasarnya, sehingga perlu diadakan penyesuaian. Penyesuaian aktiva tetap berdasarkan appraisal asset yang dilakukan oleh penilai independent KJPP Toha. Okky. Heru & Rekan per tanggal 30 Juni 2011, dari nilai buku aktiva tetap per 30 Juni 2011 sebesar Rp 42.001.271.000,- dilakukan penyesuaian (pengurangan) sebesar Rp 592.771.000,- yang terbagi untuk setiap komponen aktiva tetap yang merupakan selisih dari nilai buku dan nilai pasarnya. Adapun nilai pasar dari

Page 103: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

95

aktiva tetap tersebut diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan biaya dan pendekatan pendapatan kemudian dilakukan rekonsilisasi, sesuai dengan laporan penilaian asset yang dilakukan oleh penilai independent. Hasil penilaian aktiva tetap tersebut menjadikan nilai pasar aktiva tetap saat ini adalah sebesar Rp.41.408.500.000,-. Rincian hasil penilaian aktiva tetap dapat dilihat pada lampiran keuangan 3.

2. Aktiva Tak Berwujud / aktiva lain-lain Pada laporan keuangan perusahaan tersebut, diperhitungkan juga nilai aktiva tak berwujudnya (intangible assets)/ aktiva lain-lain, aset lain-lain yang tampak dalam neraca tidak mengalami penyesuaian, sementara biaya- biaya pra operasi perusahaan, pool of employee, dan consultancy & system dilakukan penyesuaian, karena tidak adanya detail catatan atas biaya pendirian perusahaan, maka untuk pos biaya pra operasi disesuaikan sebesar Rp.12.685.408.000,- yang diperhitungkan dari 3% dari total aset per 30 Juni 2011, dan untuk pos karyawan diperhitungkan selama tiga bulan dari rata-rata jumlah biaya gaji pada biaya umum dan administrasi tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1.937.983.000. Sedangkan konsultancy dan sistem perusahaan disesuaikan sebesar Rp.83.908.000,- yang diperhitungkan dari biaya pengembangan dan pelatihan tahun 2011.

b. Kewajiban

Penyesuaian terhadap kewajiban perusahaan secara keseluruhan tidak dilakukan karena nilai kewajiban yang tercatat adalah dalam bentuk hutang perusahaan kepada pihak lain dimana nilai riilnya sesuai dengan yang tercatat dalam laporan keuangan.

c. Ekuitas

Ekuitas disesuaikan dari sebesar Rp 7.586.998.000,- menjadi sebesar Rp 38.276.648.000,- akibat nilai wajar aktiva perusahaan setelah penyesuaian lebih tinggi dari nilai bukunya. Adapun penyesuaian (penambahan) yang dilakukan adalah sebesar Rp.30.689.650.000,-.

Page 104: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

96

Dari hasil penilaian dengan menggunakan metode adjusted book value, diperoleh nilai ekuitasnya adalah sebesar Rp 38.276.648.000,- dan untuk menentukan nilai wajar per lembar saham dari neraca penyesuaian tersebut adalah sebagai berikut :

Aktiva Berwujud : Rp.000 - Aktiva Lancar : 313.268.891 - Aktiva Tetap : 125.560.386 Aktiva Tak Berwujud/ aktiva lain-lain : 14.707.299 453.536.577 Dikurangi : Kewajiban : 415.259.929 Nilai Ekuitas : 38.276.648 Jumlah Saham Beredar (Lembar) : 270.000.000 Nilai Per Lembar Saham : 142

Perhitungan nilai tersebut di atas masih merupakan nilai wajar belum memperhitungkan discount for lack of marketability maupun discount for lack of control. Penjelasan lebih lanjut lihat pada lampiran keuangan 3.

3.3 Discount for Lack of Marketability (DLOM) dan Discount for Lack of Control (DLOC)

DLOM (Discount for Lack of Marketability) merupakan potongan yang diaplikasikan kepada suatu indikasi nilai ekuitas dari suatu perusahaan karena keterbatasan ekuitas tersebut untuk ditukarkan secara cepat menjadi uang tunai (SPI 12.3.1.11.1).

DLOM mencerminkan pengurangan terhadap nilai dari penyertaan di perusahaan sebagai pengaruh dari tidak likuidnya obyek penilaian untuk diperdagangkan. Besarnya angka DLOM bisa menjadi negosiasi antara penjual dan pembeli dalam suatu transaksi jual beli saham dan dalam penetapannya biasa diperhitungkan sebagaimana penjamin emisi mengenakan potongan/discount pada nilai saham sewaktu suatu perusahaan akan mengadakan IPO.

DLOM mencerminkan pengurangan terhadap nilai dari penyertaan di perusahaan sebagai pengaruh dari tidak likuidnya obyek penilaian untuk diperdagangkan. Besarnya

Page 105: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

97

angka DLOM bisa menjadi negosiasi antara penjual dan pembeli dalam suatu transaksi jual beli saham,sesuai peraturan BAPEPAM –LK adalah sebagai berikut :

Discount For Lack of Marketabilities ( Diskon Likuiditas Pasar) adalah suatu jumlah atau persentase tertentu yang merupakan pengurang dari nilai suatu ekuitas sebagai cerminan dari kurangnya likuiditas obyek penilaian. Dalam hal obyek penilaian bukan merupakan perusahaan terbuka, maka DLOM bagi pemegang saham mayoritas adalah antara 20% s.d. 40%, sedangkan untuk pemegang saham minoritas adalah antara 30% s.d. 50%, Dan untuk obyek penilaian perusahaan terbuka (Tbk) maka DLOM bagi pemegang saham saham mayoritas paling besar adalah 20%, sedangkan untuk pemegang saham minoritas adalah antara 10% s.d. 30%. Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM LK) No. Kep-340/BL/2009 tanggal 05 Oktober 2009 tentang Pedoman penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha Di Pasar Modal Dengan Peraturan Nomor VIII C3. Oleh sebab itu dalam penilaian saham PT. WIN ini digunakan DLOM sebesar 30%.

DLOC (Discount for Lack of Control) merupakan diskon yang diaplikasikan kepada suatu

indikasi nilai ekuitas yang diperoleh dari aplikasi metode penilaian usaha yang menghasilkan nilai saham mayoritas, apabila obyek ekuitas yang dinilai bersifat minoritas (SPI 12.3.1.12.1). DLOC atau minority interest discount mencerminkan pengurangan terhadap nilai dari penyertaan minoritas dalam perusahaan sebagai pengaruh dari ketiadaan pengendalian dari pemilik yang berada dalam posisi minoritas atau dibatasi pengendaliannya. Pengurangan ini diperhitungkan karena pemilik yang dalam kondisi tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan akan memperoleh manfaat yang berbeda dari pemilik yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan karena adanya keleluasaan dari pemilik yang mengendalikan untuk mengoptimalkan manfaat dengan : - Menentukan arah perkembangan jangka panjang obyek penilaian. - Memilih pengurus inti obyek penilaian. - Menentukan hak dan fasilitas untuk pengurus inti.

Page 106: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

98

- Menentukan kebijakan investasi. - Menentukan dengan pihak mana kegiatan usaha akan dilakukan. - Menentukan besarnya deviden yang akan dibayarkan. Dalam hal obyek penilaian perusahaan tertutup, Premi Pengendalian ( Premium for Control) atau Diskon Pengendalian ( Discount for Lack of Control) yang dapat digunakan dalam penilaian adalah antara 30% sampai dengan 70%. Dan untuk obyek penilaian adalah perusahaan terbuka, Premi Pengendalian ( Premium for Control) atau Diskon Pengendalian ( Discount for Lack of Control) yang dapat digunakan dalam penilaian adalah antara 20% sampai dengan 35%. Dalam penilaian saham PT. WIN ini tidak dikenakan DLOC karena yang dinilai adalah 100% saham PT WIN.

3.4 Rekonsiliasi Nilai

Nilai pasar wajar saham PT. WIN dapat diperoleh dengan melakukan rekonsiliasi atas nilai dari metode nilai kini arus kas mendatang (discounted cash flow method) dan metode penyesuaian nilai buku (adjusted book value method) dengan memberikan bobot yang sama, yaitu sebesar 60% untuk metode nilai kini arus kas mendatang (discounted cash flow method) dan 40% untuk metode penyesuaian nilai buku (adjusted book value method), pertimbangan bobot DCF lebih besar karena perusahaan dalam kondisi going concern dan berkembang serta memiliki prospek usaha yang cukup baik. Hasil rekonsiliasi kedua pendekatan dan metode tersebut dijelaskan sebagai berikut :

Page 107: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

99

(Rp.000)

Metode Indikasi Obyek

yg Dinilai Premium DLOM Bobot Nilai

Tertimbang Diskonto Arus Kas Mendatang 55.104.549 Mayoritas 0 (16.531.365) 60,00% 23.143.911 (Discounted Cash Flow Method) 30%

Method Penyesuaian Nilai Buku 38.276.648 Mayoritas 0 (11.482.994) 40% 10.717.461

(Adjusted Book Value Method) 30% (Guidline Companies Method) 20% 30%

Indikasi Nilai Pasar Wajar Ekuitas 33.861.372

Jumlah lembar Saham 270.000.000

Nilai Pasar Wajar per Lembar Saham(Rp.000) 0,125

Jadi dari hasil rekonsiliasi, maka indikasi nilai pasar wajar ekuitas PT. WIN adalah sebesar Rp 33.861.372.000,- ( Tiga puluh tiga miliar delapan ratus enam puluh satu juta tiga ratus tujuh puluh dua ribu rupiah) atau nilai per lembar saham sebesar Rp.125,- (Seratus dua puluh lima rupiah) dari sebanyak 270.000.000 lembar saham beredar. Dalam hal ini terlihat dengan tidak adanya pengenaan discount for lack of control, karena saham yang dinilai adalah 100% saham PT WIN.

4. KESIMPULAN

Nilai ekuitas PT. WIN berdasarkan hasil perhitungan dari penggunaan metode nilai kini arus kas mendatang (discounted cash flow method) dan metode penyesuaian nilai buku (adjusted book value method) menghasilkan nilai sebesar Rp 33.861.372.000,- ( Tiga puluh tiga miliar delapan ratus enam puluh satu juta tiga ratus tujuh puluh dua ribu rupiah) atau nilai per lembar saham sebesar Rp.125,- (Seratus dua puluh lima rupiah) dari sebanyak 270.000.000 lembar saham beredar. Dalam perhitungan nilai pasar wajar saham tersebut diatas, tidak dikenakan discount for lack of control, karena saham yang dinilai adalah 100% saham PT WIN.

Page 108: Penilaian Saham Wijaya Karya Intrade 8197C298-8E3B-4206-A1C8-C226C7EC908E

PT. WIJAYA KARYA INTRADE

100