penilaian resiko ditempat kerja

4
PENILAIAN RESIKO DITEMPAT KERJA Definisi risiko adalah kombinasi dan konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya dan peluang terjadinya kejadian tersebut (menurut OHSAS 18001:2008) atau pengaruh dari ketidakpastian terhadap sasaran/tujuan (menurut ISO 31000:2009). Sedangkan definisi penilaian risiko adalah keseluruhan proses yang meliputi identifikasi risiko, analisis risiko dan evaluasi risiko (menurut ISO 31000:2009). Penilain risiko adalah suatu proses untuk : 1. Mengidentifikasi dan mengukur setiap potensi bahaya dari setiap tahapan pekerjaan yang berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja 2. Menilai besaran risiko 3. Mengendalikan risiko atas dasar prioritas tertentu Sumber risiko adalah : 1. Keadaan atau tindakan yang berpotensi menciderai badan atau mengganggu kesehatan manusia (menurut OHSAS 18001:2008). 2. Elemen yang dapat berdiri sendiri atau merupakan kombinasi yang berpotensi untuk terjadinya risiko (menurut ISO 31000:2009). Faktor-faktor pemicu risiko : Disain dan konstruksi (alat produksi, properti dan bangunan) Pengoperasian / penggunaan dan perawatan Pelatihan dan pendidikan kurang memadai Tekanan ekonomi Perencanaan Koordinasi dan komunikasi Pelanggaran norma/standar Dan lain-lain

Upload: miko-sudjatmiko

Post on 24-Jul-2015

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penilaian Resiko Ditempat Kerja

PENILAIAN RESIKO DITEMPAT KERJA

Definisi risiko adalah kombinasi dan konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya dan peluang terjadinya kejadian tersebut (menurut OHSAS 18001:2008) atau pengaruh dari ketidakpastian terhadap sasaran/tujuan (menurut ISO 31000:2009). Sedangkan definisi penilaian risiko adalah keseluruhan proses yang meliputi identifikasi risiko, analisis risiko dan evaluasi risiko (menurut ISO 31000:2009).

Penilain risiko adalah suatu proses untuk :1. Mengidentifikasi dan mengukur setiap potensi bahaya dari setiap tahapan pekerjaan yang

berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja2. Menilai besaran risiko

3. Mengendalikan risiko atas dasar prioritas tertentu

Sumber risiko adalah :1. Keadaan atau tindakan yang berpotensi menciderai badan atau mengganggu kesehatan

manusia (menurut OHSAS 18001:2008).2. Elemen yang dapat berdiri sendiri atau merupakan kombinasi yang berpotensi untuk

terjadinya risiko (menurut ISO 31000:2009).

Faktor-faktor pemicu risiko :

Disain dan konstruksi (alat produksi, properti dan bangunan) Pengoperasian / penggunaan dan perawatan

Pelatihan dan pendidikan kurang memadai

Tekanan ekonomi

Perencanaan

Koordinasi dan komunikasi

Pelanggaran norma/standar

Dan lain-lain

Berdasarkan Garus-Gars Besar Ketentuan Pelaksanaan K3 (2010), K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Tujuan penerapan K3 adalah :

Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja (formal maupun informal) Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien

Menjamin proses produksi berjalan lancar

Langkah-langkah penilaian risiko terdiri dari 3 tahap, yaitu :1. Identifikasi Bahaya2. Evaluasi Risiko

Page 2: Penilaian Resiko Ditempat Kerja

3. Pengendalian Risiko

Tahap identifikasi bahaya terdiri dari 3 kegiatan, yaitu :1. Pengenalan kegiatan adalah tahapan menemukan, mengenali dan mendiskripsikan

tahapan kegiatan dari suatu pekerjaan yang dilakukan oleh suatu unit yang menghasilkan atau mendukung produk dan jasa.

2. Pengenalan bahaya adalah tahapan untuk menemukan, mengenali, dan mendiskripsikan potensi bahaya yang terdapat dalam setiap tahapan kegiatan atau pekerjaan. Baik yang muncul dari mesin, alat dan bahan, lingkungan kerja, cara kerja, sifta pekerjaan dan proses produksi

3. Validasi daftar bahaya adalah tahapan memasukkan setiap sumber bahaya dalam suatu daftar bahaya.

Hal-hal yang harus diketahui saat identifikasi bahaya adalah : Dimana pekerjaan dilakukan? Siapa yang melakukan pekerjaan?

Peralatan dan bahan yang digunakan?

Bagaimana urutan pekerjaan?

Tindakan kendali yang telah ada?

Apakah ada peraturan/ketentuan terkait yang mengatur?

Bagaimana mendapatkan informasi? Denah lokasi pekerjaan/lay out Data pekerja, observasi

Daftar alat dan bahan yang diguakan, Lembar Data Keselamatan Bahan, dll

Diagram alir/instruksi kerja

Laporan kecelakaan/penyakit akibat kerja

Peraturan perundang-undangan, standar, dan pedoman

Wawancara, inspeksi, audit, dll

Indentifikasi risiko ini bisa dituangkan dalam sebuah Formulir Penilaian Risiko. Formulir ini memiliki kolom-kolom : No Urut, Pokok Kegiatan, Potensi Bahaya, Akibat Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja, Kendali, Risiko (Peluang dan Konsekuensi), Skala, dan Rating Risiko. Formulir ini diperuntukkan bagi setiap jenis pekerjaan di suatu Unit Kerja. Misal untuk pekerjaan "Pengelasan" pada Unit Kerja "Bengkel/Workshop Mantenance".

Evaluasi Risiko

Pada dasarnya adalah melakukan pengukuran. Pengukuran dalam pedoman ini dilakukan dengan

Page 3: Penilaian Resiko Ditempat Kerja

metode semi-kuantitatif, yaitu dengan menilai seberapa besar Peluang dan Konsekuensi apabila suatu risiko benar-benar terjadi.

Pengukuran konsekuensi :

Skala konsekuensi ditentukan berdasarkan penjumlahan terhadap 5 (lima) sub konsekuensi yaitu dampak terhdap manusia, pendapatan, kerusakan aset, lingkungan dan gangguan usaha.

Jika suatu sumber resiko dinilai mempunyai skala konsekuensi berbeda, maka yang digunakan adalah skala konsekuensi yang paling tinggi.

Untuk skala sub konsekuensi pendapatan dan kerusakan aset mengikuti skala K3, apabila bekum ditetapkan nilai dari suatu unit kerja oleh pengurus.

Penentuan skala konsekuensi dilakukan menggunakan tabel tertentu

Pengukuran skala peluang dengan melihat jenis kegiatan :

Kegiatan operasional rutin yang berulang setiap waktu atau dengan hasil kegiatan yang sama atau hampir sama, atau

Kegiatan operasional non-rutin yang tidak berulang yang dilakukan untuk masa tertentu dengan hasil kegiatan yang tidak sama

Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala peluang berbeda, maka yang digunakan adalah skala peluang yang paling tinggi

Penentuan peluang kejadian dilakukan menggunakan tabel tertentu.

Langkah terakhir untuk mendapatkan profil unit kerja, dilakukan dengan cara : Mengumpulkan semua rating risiko yang didapatkan (A, B, C, D dan E) Jika hanya terdapat rating A, B dan C ditetapkan dengan memilih yang terbanyak yaitu A

atau B atau C

Jika terdapat rating D dan E, ditetapkan dengan memilih yang terburuk, yaitu E.

Pengendalian risiko dilakukan dengan Eliminasi -- > Substitusi -- > Rekayasa Teknis -- > Rekayasa Administratif -- > Alat Pelindung Diri.