penilaian berbasis kelas
TRANSCRIPT
PEMBERDAYAAN SERIBU GURU SEKOLAH DASAR
MELALUI PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS GURU
TERINTEGRASI DENGAN IN-SERVICE TRAINING
TEQIP TEACHERS QUALITY IMPROVEMENT PROGRAM
PENILAIAN BERBASIS KELAS
KERJASAMA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN
PT PERTAMINA (PERSERO)
The Learning University
Penilaian Berbasis Kelas 2
DAFTAR ISI
1. Pengantar—1
2. Ciri Penilaian Berbasis Kelas—1
3. Kriteria Penilaian Berbasis Kelas—2
4. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Melakukan Penilaian Kelas—2
5. Bentuk dan Teknik Penilaian Berbasis Kelas—3
Penilaian Kinerja atau Unjuk Kerja—3
Penilaian Hasil Kerja—7
Penilaian Proyek—10
Penilaian Tes Tertulis—11
Penilaian Portofolio—12
Penilaian Sikap—14
6. Penutup—17
Daftar Rujukan—17
Penilaian Berbasis Kelas 3
PENILAIAN BERBASIS KELAS
1. Pengantar
Beberapa pertanyaan yang muncul terkait dengan istilah penilaian berbasis
kelas (PBK) adalah (1) “apakah PBK itu”, (2) “bagaimanakah melaksanakan PBK”,
dan “mengapa harus melaksanakan PBK”? Paparan berikut ini akan memberikan
informasi terhadap jawaban pertanyaan-pertanyaan itu.
Penilaian dalam Kurikulum 2004 atau 2006 menganut prinsip penilaian
berkelanjutan dan komprehensif guna mendukung upaya memandirikan siswa
untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri sendiri. Penilaian dilaksanakan dalam
kerangka penilaian berbasis kelas (PBK), artinya kegiatan penilaian dilaksanakan
secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran.
PBK adalah suatu kegiatan pengumpulan informasi tentang proses dan hasil
belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga penilaian
tersebut akan “mengukur apa yang hendak diukur” dari siswa. Beberapa prinsip
dari PBK adalah tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar, menggunakan
acuan patokan, menggunakan pelbagai cara penilaian (tes dan nontes),
mencerminkan kompetensi siswa secara komprehensif, berorientasi pada
kompetensi, valid, adil, terbuka, berkesinambungan, bermakna, dan mendidik.
2. Ciri Penilaian Berbasis Kelas
Apakah ciri atau karakteristik PBK itu? PBK memiliki sejumlah ciri berikut
yang membedakannya dengan penilaian jenis lainnya.
• Proses penilaian merupakan bagian yang integral dari proses
pembelajaran.
• Strategi penilaian yang dipergunakan mencerminkan kemampuan anak
secara autentik.
• Penilaiannya menggunakan acuan patokan atau kriteria dalam rangka
mengetahui ketercapaian kompetensi siswa.
• Memanfaatkan pelbagai jenis informasi.
• Menggunakan berbagai-bagai cara dan alat penilaian.
Penilaian Berbasis Kelas 4
• Menggunakan sistem pencatatan yang bervariasi.
• Keputusan tingkat pencapaian hasil belajar berdasarkan pelbagai
informasi.
• Mempertimbangkan kebutuhan khusus siswa.
• Bersifat holistik, yakni penilaian dilakukan dengan menggabungkan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor.
3. Kriteria Penilaian Berbasis Kelas
Apakah kriteria PBK itu? Penilaian berbasis kelas yang akan dilaksanakan
harus memperhatikan sejumlah kriteria berikut.
• Validitas, yang berarti bahwa hasil penilaian dapat ditafsirkan sebagai
apa yang akan atau apa yang seharusnya dinilai.
• Reliabilitas, yang berarti bahwa hasil penilaiannya konsisten, dan
menggambarkan kemampuan yang sesungguhnya.
• Fokus Kompetensi, yang berarti bahwa penilaian dilakukan untuk
pencapaian kompetensi yang sesuai dengan kurikulum, dan materinya
terkait langsung dengan indikator pencapaian kompetensi.
• Komprehensif, yang berarti bahwa informasi yang diperoleh cukup untuk
membuat keputusan tentang siswa. Kata “cukup” mengandung pengertian
bahwa informasi tersebut berasal dari pelbagai sumber penilaian.
• Objektif, yang berarti bahwa penilaian dilakukan secara adil, terencana,
dan berkesinambungan.
• Mendidik, yang berarti bahwa penilaian dilakukan untuk memperbaiki
proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas belajar.
4. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Melakukan Penilaian Kelas
Apakah yang harus diperhatikan dalam melakukan PBK itu? Sembilan
perintah berikut harus dilaksanakan guru sebelum melakukan penilaian kelas
adalah sebagai berikut.
a. Identifikasilah kompetensi yang akan dicapai dalam kurikulum!
b. Pilihlah alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai!
Penilaian Berbasis Kelas 5
c. Pertimbangkan kondisi anak ketika penilaian hendak melakukan
penilaian!
d. Lakukan penilaian secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar!
e. Lakukan penilaian dalam suasana formal maupun informal!
f. Buatlah petunjuk pelaksanaan harus jelas, gunakan bahasa yang mudah
dipahami!
g. Gunakan penyekoran harus jelas untuk menghindari keberagaman
tafsiran!
h. Gunakan pelbagai bentuk dan alat untuk menilai beragam kompetensi!
i. Lakukan rangkaian aktivitas penilaian melalui pemberian tugas, pekerjaan
rumah (PR), pekerjaan sekolah (PS), ulangan, dan pengamatan.
5. Bentuk dan Teknik Penilaian Berbasis Kelas
Bagaimanakah kita melakukan PBK itu? Ada berbagai-bagai bentuk dan teknik
yang dapat dilakukan dalam penilaian kelas, yakni (1) penilaian kinerja
(performance), (2) penilaian hasil kerja (product), (3) penilaian penugasan
(project), (4) penilaian tes tertulis (paper and pen), (5) penilaian portofolio
(portfolio), dan (6) penilaian sikap.
5.1 Penilaian Kinerja atau Unjuk Kerja
Penilaian kinerja atau unjuk kerja (performance assesment) adalah penilaian
berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang
terjadi. Penilaian ini berupa penilaian dengan pelbagai macam tugas dan situasi di
mana siswa diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian
pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam
konteks sesuai dengan kiteria yang diinginkan.
Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa antara lain
dalam bidang-bidang berikut.
• Berpidato • Pembacaan puisi
• Menggunakan peralatan
laboratorium
• Mengoperasikan suatu alat
• Pemecahan masalah • Partisipasi siswa dalam diskusi
Penilaian Berbasis Kelas 6
• Menari • Memainkan alat musik
• Berdiskusi • Membacakan pengumuman
• Bembacakan berita • Membacakan teks pembukaan UUD
• Bembacakan cerita pendek • Membacakan teks doa
• Berwawancara dengan tokoh • Partisipasi siswa dalam diskusi
Langkah-langkah Penilaian Kinerja
1. Melakukan identifikasi terhadap langkah-langkah penting yang diperlukan
atau yang akan mempengaruhi hasil akhir (output) yang terbaik.
2. Menuliskan perilaku kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan
untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik.
3. Membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur jangan terlalu
banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat diobservasi selama siswa
melakukan tugas.
4. Mendefinisikan kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur
berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diobservasi atau
karakeristik produk yang dihasilkan.
5. Urutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan
urutan yang akan diamati.
6. Periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan
yang dibuat sebelumnya oleh orang lain di lapangan.
Penilaian kinerja dapat menggunakan dua kemungkinan instrumen, yakni
• Daftar cek (ya – tidak)
• Skala rentang (sangat kompeten – kompeten – agak kompeten – tidak
kompeten)
Penilaian Berbasis Kelas 7
Contoh Penilaian Kinerja Bidang IPA
Berikut dikemukakan contoh penilaian kinerja bidang Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA).
Nama Siswa: ............................ Tanggal: ............... Kelas: .........
Kompetensi Dasar: Mengelompokkan hewan sesuai jenis makanannya
Tingkat Kemampuan No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1 Pengelompokan dilakukan dengan menggunakan
semua indra.
2 Uraian yang dijabarkan secara rinci.
3 Uraian disertai dengan diagram.
Jumlah
Kriteria Penskoran Kriteria Penilaian
4. Baik sekali 10—12 A
3. Baik 7—9 B
2. Cukup baik 4—6 C
1. Kurang baik 1—3 D
Penjelasan:
A : Pengelompokan yang dilakukan siswa sangat baik; uraian yang
dijabarkan rinci; diperoleh dengan menggunakan seluruh indra
disertai dengan gambar atau diagram.
B : Pengelompokan yang dilakukan siswa baik; uraian yang dijabarkan
kurang rinci; diperoleh dengan menggunakan sebagian besar indra
disertai dengan gambar atau diagram.
C : Pengelompokan yang dilakukan siswa cukup baik; uraian yang
dijabarkan tidak rinci; diperoleh dengan menggunakan sebagian
kecil indra disertai dengan gambar atau diagram.
D : Pengelompokan yang dilakukan siswa kurang baik; uraian yang
dijabarkan kurang rinci; diperoleh dengan menggunakan sebagian
besar indra dengan gambar atau diagram.
Penilaian Berbasis Kelas 8
Contoh Penilaian Kinerja Bidang Bahasa Indonesia
Berikut dikemukakan penilaian kinerja atau unjuk kerja siswa dalam
membacakan teks berita dalam bidang Bahasa Indonesia.
RUBRIK PENILAIAN MEMBACAKAN TEKS BERITA
Nama : ______________________________
No Aspek Indikator Ya Tidak
1 Jeda • Apakah pembacaan dilakukan setiap satuan
makna bukan setiap kata?
• Apakah pengaturan jeda menjadikan berita yang
dibacakan itu mudah dipahami pendengar?
2 Lafal • Apakah setiap kata dilafalkan dengan jelas?
3 Intonasi • Apakah tinggi rendahnya nada, keras lunaknya
suara, dan cepat lambatnya pembacaan, sudah
diatur sesuai dengan isi kalimat dalam teks
berita?
4 Mimik • Apakah ekspresi wajah wajar dan sesuai dengan
isi dan ragam berita yang dibacakan?
5 Pernafas
-an • Apakah pembaca dapat mengatur nafasnya
dengan baik dan tidak kelihatan terengah-
engah?
Seorang penilai hanya akan memberikan tanda centang (√) atas dasar hasil
pengamatannya yang cermat. Bagaimana kita memberikan skor kepada siswa yang
diamati? Untuk memberikan penilaian kepada siswa tertentu yang membacakan
berita, Saudara dapat menggunakan kriteria penilaian berikut.
Kriteria Penilaian
No Tingkatan Indikator
1 Sangat bagus Jika seluruh indikator terpenuhi (ada 6 jawaban “ya”)
2 Bagus Jika 4—5 indikator terpenuhi (ada 4—5 jawaban “ya”)
3 Cukup Jika 2—3 indikator terpenuhi (ada 2—3 jawaban “ya”)
4 Kurang Jika 1 indikator atau tidak ada indikator terpenuhi (ada 1 atau
tidak ada jawaban “ya”)
Penilaian Berbasis Kelas 9
Untuk menambah pengetahuan Anda tentang rubrik penilaian, berikut ini juga
dipaparkan rubrik penilaian membaca nyaring atau membaca bersuara dalam
bidang studi Bahasa Indonesia.
RUBRIK PENILAIAN MEMBACA NYARING
Nama pembaca: ______________________________
Skor No. Aspek Indikator
1 2 3 4
1 Kejelasan isi Apakah jeda (pemenggalan)
pembacaan dapat memperjelas isi
laporan yang dibacakan?
2 Pelafalan Apakah setiap kata dilafalkan dengan
jelas dan tepat?
3 Intonasi Apakah tinggi rendahnya nada, keras
lemahnya suara, dan cepat lambatnya
pembacaan diatur sesuai dengan isi
laporan?
4 Gerak dan
mimik
Apakah ada keserasian antara ekspresi
wajah, gerak, postur, dan ucapan?
5 Pernafasan Apakah pernafasan sudah diatur
dengan rapi, tidak kelihatan terengah-
engah?
Deskriptor penilaian: 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), 4 (sangat baik)
Untuk menghitung skor yang diperoleh oleh seorang siswa kita dapat menghitung-
nya dengan rumus berikut.
Skor yang diperoleh
Skor = ________________ X 100%
20
5.2 Penilaian Hasil Kerja
Penilaian hasil kerja (product) adalah penilaian kepada siswa dalam
mengontrol proses dan memanfaatkan/menggunakan bahan untuk menghasilkan
sesuatu, kerja praktik, atau kualitas estetik dari sesuatu yang dihasilkan oleh siswa.
Dengan demikian, terdapat dua tahapan penilaian. Pertama, penilaian tentang
Penilaian Berbasis Kelas 10
pemilihan dan cara menggunakan alat serta prosedur kerja siswa. Kedua, penilaian
tentang kualitas teknis maupun estetis hasil karya siswa.
Dalam bidang studi bahasa Indonesia, misalnya, penilaian hasil kerja siswa
digunakan untuk memberikan penilaian kepada karya-karya siswa berikut.
• Teks puisi • Naskah cerita pendek
• Teks pantun • Naskah pidato
• Naskah berita • Naskah pengumuman
• Sinopsis • Naskah drama
• Naskah berita • Naskah laporan penelitian
Dalam bidang matematika penilaian hasil kerja siswa digunakan untuk
memberikan penilaian kepada karya-karya siswa, seperti media kubus, media
dekak-dekak, lidi untuk media menghitung, dan sebagainya.
Saudara peserta TEQIP yang berbahagia, apa saja fase dalam menghasilkan
produk itu? Ada tiga fase atau tahapan dalam menghasilkan produk.
1. Persiapan: siswa dapat dinilai dalam kemampuannya untuk membuat
perencanaan, bereksplorasi, mengembangkan gagasan, dan membuat
desain produk.
2. Produksi: siswa dapat dinilai kemampuannya memilih dan menggunakan
bahan, alat, dan teknik.
3. Refleksi: siswa dapat dinilai dalam hal estetika, kesempurnaan produk,
fungsional, keaslian.
Berikut dikemukakan contoh rubrik penilaian hasil kerja siswa yang berupa
naskah berita.
RUBRIK PENILAIAN MENULIS BERITA
Nama: ________________________________
NO ASPEK DESKRIPTOR SKOR
1 Pemilihan
Judul • Sesuai, menggambarkan isi, menarik
• Sesuai, kurang menggambarkan isi, kurang
3
Penilaian Berbasis Kelas 11
menarik
• Tidak sesuai, tidak menggambarkan isi, tidak
menarik
2
1
2 Kelengkapan
Isi • Isi berita lengkap (6 unsur)
• Isi berita mendekati lengkap (4-5 unsur)
• Isi berita tidak lengkap (kurang dari 4 unsur)
3
2
1
3 Kesesuaian Isi • Semua data sesuai dengan tulisan
• Sebagian kecil data tidak sesuai dengan tulisan
• Sebagian besar data tidak sesuai dengan tulisan
• Semua data tidak sesuai dengan tulisan
4
3
2
1
4 Sistematika • Urut-urutan sesuai
• Urut-urutan kurang sesuai
• Urut-urutan tidak sesuai
3
2
1
5 Penggunaan
Ejaan dan
Tanda Baca
• Tidak ada kesalahan penggunaan ejaan dan tanda
baca
• Terdapat kesalahan (1—3) penggunaan ejaan dan
tanda baca
• Terdapat kesalahan (4—6) penggunaan ejaan dan
tanda baca
• Terdapat kesalahan lebih dari 6 dalam
penggunaan ejaan dan tanda baca
4
3
2
1
Untuk menghitung skor yang diperoleh oleh seorang siswa kita dapat menghitung
dengan rumus berikut.
Skor yang diperoleh
Skor = ________________ X 100%
17
Penilaian Berbasis Kelas 12
Berikut ini juga dikemukakan rubrik penilaian karya ilmiah siswa.
Nama : ___________________________________
No Aspek Deskriptor Skor
1 Pemilihan
Judul • Judul sesuai dengan tema, unik, dan orisinal
• Judul kurang sesuai dengan tema, mencontoh judul
yang pernah ada dengan beberapa perubahan
• Judul tidak sesuai dengan tema, mencontoh judul
yang pernah ada dengan sedikit perubahan.
3
2
1
2 Pengembangan
Isi • Sesuai dengan tema, penjelasan rinci, dan akurat.
• Sesuai dengan tema, akurat, namun penjelasan
kurang rinci.
• Ide sulit diikuti, kurang relevan, kurang akurat, dan
kurang rinci.
3
2
1
3 Organisasi
karangan • Informasi disajikan secara logis, ide dikelompokkan
secara logis, paragraf padu.
• Informasi disajikan secara logis, ide dikelompokkan
secara logis, tetapi paragraf kurang padu.
• Informasi disajikan secara acak, paragraf kurang
padu.
3
2
1
4 Penyajian • Pengungkapan disertai bukti-bukti, rujukan lengkap,
isi konsisten dalam keseluruhan tulisan, runtut.
• Bukti yang diungkapkan kurang, tetapi memiliki
konsistensi isi dari awal hingga akhir, mudah diikuti.
• Bukti yang diungkapkan kurang, sulit diikuti, tidak
memiliki konsistensi isi dari awal hingga akhir.
3
2
1
5 Penggunaan
bahasa • Bebas dari kesalahan penggunaan kata dan struktur
kalimat.
• Sedikit kesalahan penggunaan kata dan struktur
kalimat.
• Banyak kesalahan penggunaan kata dan struktur
kalimat.
3
2
1
Untuk menghitung skor yang diperoleh oleh seorang siswa kita dapat menghitung
dengan rumus berikut.
Skor yang diperoleh
Skor = ________________ X 100%
15
Penilaian Berbasis Kelas 13
5.3 Penilaian Proyek
Proyek (project) adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak pengumpulan, pengorganisasian,
pengevaluasian sampai dengan penyajian data. Penilaian penugasan atau penilaian
proyek adalah penilaian untuk mendapatkan gambaran kemampuan
menyeluruh/umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam
menerapkan konsep, dan pemahaman mata pelajaran tertentu.
Penilaian penugasan bermanfaat untuk menilai (1) keterampilan menyelidiki
secara umum, (2) pemahaman atau pengetahuan dalam bidang tertentu, (3)
kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dalam suatu penyelidikan, dan (4)
kemampuan menginformasikan subjek secara jelas.
Contoh proyek dalam bahasa dan sastra Indonesia yang dapat dinilai dengan
penilaian proyek antara lain penampilan teater sederhana dan penulisan karya
ilmiah sederhana. Dalam bidang matematika, penilaian proyek dapat digunakan
dalam investigasi matematika. Dalam bidang IPA, penilaian proyek juga dapat
digunakan dalam investigasi fisika, membuat pesewat sederhana, atau praktik
menanam kecambah.
Penilaian Berbasis Kelas 14
Berikut dikemukakan format penskoran tugas proyek.
Nama : ____________________________
Kriteria dan Skor
No.
Aspek 3 2 1
1 Persiapan Jika memuat tujuan,
topik, alasan,
tempat penelitian,
responden, daftar
pertanyaan dengan
lengkap.
Jika memuat
tujuan, topik,
alasan, tempat
penelitian,
responden, daftar
pertanyaan
kurang lengkap.
Jika memuat tujuan,
topik, alasan,
tempat penelitian,
responden, daftar
pertanyaan tidak
lengkap.
2 Pengumpulan
data
Jika daftar perta-
nyaan dapat
dilaksanakan semua
dan data tercatat
dengan rapi dan
lengkap.
Jika daftar perta-
nyaan dapat
dilaksanakan
semua dan data
tidak tercatat
dengan rapi dan
lengkap.
Jika pertanyaan
tidak terlaksana
semua dan data
tidak tercatat
dengan rapi.
3 Pengolahan
data
Jika pembahasan
data sesuai dengan
tujuan penelitian.
Jika pembahasan
data kurang
meng-gambarkan
tujuan penelitian.
Jika sekadar mela-
porkan hasil
penelitian tanpa
membahas data.
4 Pelaporan
tertulis
Jika sistematika
penulisan benar,
memuat saran,
bahasa komunikatif.
Jika sistematika
penulisan benar,
memuat saran,
bahasa kurang
komunikatif.
Jika penulisan
kurang sistematis,
kurang memuat
saran, bahasa
kurang komunikatif.
Ada dua tipe penilaian proyek. Pertama, penilaian proyek yang menekankan
pada proses. Contohnya adalah bekerja dalam tim. Kedua, penilaian proyek yang
menekankan pada produk. Contohnya adalah menganalisis dan menafsirkan data,
serta mengkomunikasikan hasilnya.
5.4 Penilaian Tes Tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan
tes dengan menggunakan soal tertulis, kemudian siswa diminta memberikan
jawaban secara tertulis pula. Dalam menjawab soal tersebut peserta tes tidak selalu
merespons dalam bentuk menulis jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk lainnya,
seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan sebagainya.
Penilaian Berbasis Kelas 15
Ada dua bentuk soal tes tertulis: (a) soal dengan memilih jawaban, dan (b)
soal dengan mensuplai jawaban. Soal yang pertama dapat berbentuk (1) pilihan
ganda, (2) dua pilihan (benar-salah; ya-tidak), dan (3) menjodohkan. Soal yang
kedua dapat berbentuk (1) isian atau melengkapi, (2) jawaban singkat atau
jawaban pendek, dan (3) soal uraian atau esai.
Tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan
merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yakni
kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk
menilai kemampuan mengingat dan memahami. Hanya saja kelehaman tes ini
adalah siswa tidak mengembangkan sendiri jawabannya, tetapi hanya memilih
jawaban yang benar. Jika siswa tidak tahu jawabannya, ia akan cenderung menerka.
Akibatnya, siswa akan cenderung menghafalkan soal dan jawabannya.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik
untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal
yang sudah dipelajari dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan
tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
Alat ini dapat menilai berbagai jenis kemampuan, misalnya mengemukakan
pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan.
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal
berikut.
• Materi, yakni kesesuaian soal dengan indikator pada kurikulum;
• Konstruksi, yakni rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas;
• Bahasa, yakni rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda.
5.5 Penilaian Portofolio
Portofolio adalah kumpulan hasil kerja siswa. Portofolio adalah suatu koleksi
pribadi hasil pekerjaan seorang siswa yang menggambarkan taraf pencapaian,
kegiatan belajar, kekuatan, dan pekerjaan terbaik siswa. Koleksi dalam portofolio
ini merupakan hasil kerja yang dinamis (tumbuh dan berkembang).
Penilaian Berbasis Kelas 16
Apa saja karya yang dapat dikumpulkan dalam penilaian portofolio? Beberapa
karya yang dapat dikumpulkan dalam pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa
Indonesia adalah sebagai berikut.
KARYA UNTUK PORTOFOLOIO
Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Bahasa Indonesia
• Maket bangunan
• Proyek masalah
matematika
• Papan perkalian
• Papan pembagian
• Cara cepat mengerjakan
matematika
• Deret aritmatika
• Laporan eksperimen
• Gambar model
• Alat teknologi
• Laporan penyelidikan
• Laporan observasi
• Gambar alat
• Artikel sebuah topik
sains
• Laporan kunjungan
• Karangan
• Puisi
• Naskah drama
• Naskah pidato
• Poster
• Sinopsis
• Laporan kunjungan
• Iklan
• Surat resmi
• Surat pribadi
• Abstrak dari buku
• Catatan dari bacaan
• Naskah AD/ART
Bagaimana menyusun portofolio itu? Untuk menyusun poftofolio ada enam
langkah yang harus ditempuh.
1. Mengidentifikasi tujuan portofolio
2. Menentukan jenis portofolio
3. Menentukan kompetensi dan tahapan pencapaiannya
4. Menentukan bukti belajar yang akan dimasukkan ke dalam portofolio
5. Menentukan kriteria karya yang sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai siswa
6. Menentukan isi tiap-tiap bagian porofolio.
Penilaian Berbasis Kelas 17
Berikut disajikan contoh portofolio yang ditujukan untuk mengamati perkem-
bangan kemampuan menulis puisi.
Tujuan : Mengamati perkembangan kemampuan menulis puisi
Jenis : Portofolio refleksi
Kelas : ____________
Waktu : Satu bulan
Nama siswa : ________________________________
Isi portofolio
1. Tugas dan bukti yang harus dikumpulkan
TUGAS BUKTI
• Membaca beragam contoh
puisi
• Judul puisi yang dibaca, tanggal membaca,
dan komentar atau tanggapan tentang puisi
yang dibaca
• Membuat buram (draft)
puisi
• Buram (daft) puisi yang ditulis
• Menyunting puisi yang telah
ditulis
• Bukti hasil penyuntingan
2. Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Puisi
3. Simpulan Hasil Penilaian
• Simpulan siswa tentang nilai yang diperoleh disertai alasannya
• Simpulan guru tentang nilai, komentar tentang proses dan produk puisi yang telah
dihasilkan siswa.
5.6 Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa
terhadap suatu objek, fenomena, atau masalah. Sikap pada awalnya berasal dari
perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang
merespon suatu objek. Sikap dapat diarahkan dan dibentuk sehingga memunculkan
tindakan perilaku yang diinginkan.
Teknik penilaian yang dapat dilakukan untuk melakukan proses penilaian
sikap adalah sebagai berikut.
1. observasi perilaku
2. pertanyaan langsung
Penilaian Berbasis Kelas 18
3. laporan pribadi
LEMBAR OBSERVASI PERUBAHAN TINGKAH LAKU SISWA
Nama: _________________________
Sikap yang diamati: ________________________________
Perubahan Perilaku Ketercapaian No Gambaran
perilaku awal Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III SR R T ST
1
2
3
Aspek afektif yang biasa dinilai adalah aspek sikap, minat, konsep diri, nilai,
dan moral. Penilaian afektif dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen
afektif. Untuk selanjutnya, bagaimanakah kita mengembangkan instrumen afektif?
Berikut beberapa contoh instrumen untuk menilai aspek afektif itu.
Instrumen Sikap
Sikap adalah kecenderungan merespon secara konsisten, baik menyukai atau
tidak menyukai suatu objek. Secara operasional, sikap adalah perasaan positif atau
negatif terhadap suatu objek. Objek itu dapat berwujud mata pelajaran, kegiatan
ekstrakurikuler, dan lain-lain. Berikut ditampilkan contoh instrumen sikap
terhadap mata pelajaran tertentu.
Jawaban No. Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya suka belajar matematika.
2 Saya senang membaca buku matematika.
3 Saya jarang bertanya kepada guru tentang pelajaran matematika.
4 Saya senang terhadap tugas yang diberikan guru matematika.
5 Saya berusaha mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
matematika dengan sebaik-baiknya.
Penilaian Berbasis Kelas 19
6 Matematika sangat penting untuk semua siswa.
Yang ditanyakan pada instrumen di atas diambil dari indikator siswa menyukai
mata pelajaran matematika. Instrumen sikap dapat dikembangkan secara lebih
halus dengan menggunakan skala Likert, skala Thurstone, dan skala beda semantik.
Instrumen Minat
Minat adalah watak yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong
individu mencari objek, aktivitas, pengertian, dan keterampilan untuk tujuan
perhatian atau penguasaan. Secara operasional, minat adalah keingintahuan
seserorang terhadap sebuah objek. Berikut dikemukakan contoh instrumen minat
terhadap mata pelajaran matematika.
Jawaban No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Catatan pelajaran matematika saya lengkap.
2 Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum pelajaran
matematika dimulai.
3 Saya berusaha memahami pelajaran matematika.
4 Saya selalu berusaha hadir dalam belajar matematika.
5 Saya selalu ke perpustakaan membaca tokoh-tokoh matematika.
Instrumen Konsep Diri
Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri yang
menyang-kut keunggulan dan kekurangannya. Secara operasional, konsep diri
adalah pernyataan tentang kemampuan diri sendiri yang menyangkut mata
pelajaran tertentu. Berikut dikemukakan contoh instrumen untuk menilai konsep
diri.
Jawaban No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya sulit belajar IPA.
2 Saya mudah memahami bahasa Indonesia.
3 Saya mudah menghafal.
4 Saya kesulitan belajar rumus dan menghitung.
Penilaian Berbasis Kelas 20
5 Saya mampu membuat karangan yang baik.
6 Saya memerlukan waktu yang lama untuk belajar matematika.
Instrumen Nilai
Nilai adalah keyakinan yang dalam terhadap suatu pendapat, aktivitas, atau
objek tertentu. Secara operasional, nilai adalah keyakinan seseorang tentang
keadaan suatu objek atau kegiatan. Instrumen yang dibuat bertujuan untuk
mengungkap nilai keyakinan seorang siswa—baik positif maupun negatif—
terhadap informasi yang diperoleh. Berikut dikemukakan contoh instrumen untuk
menilai nilai yang diyakini siswa.
Jawaban No. Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya berkeyakinan bahwa kinerja guru sudah maksimal.
2 Saya berkeyakinan bahwa prestasi belajar siswa sulit
ditingkatkan.
3 Saya berkeyakinan bahwa prestasi yang diperoleh siswa adalah
atas hasil usahanya.
4 Saya berkeyakinan bahwa sekolah turut berperan dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Instrumen tersebut dapat dikembangkan dengan model skala Likert, skala
Thurstone, dan skala beda semantik.
Instrumen Moral
Moral dapat diartikan sebagai sikap atau tindakan yang dianggap baik atau
tidak baik. Indikator moral siswa antara lain (1) adanya kepedulian terhadap tugas-
tugas yang diberikan guru, (2) menepati janji, (3) peduli terhadap orang lain, dan
(4) jujur. Berikut dikemukakan contoh instrumen untuk menilai moral.
Jawaban No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Jika berjanji kepada orang yang lebih tua, saya selalu berusaha
menepatinya.
2 Jika berjanji kepada orang yang lebih muda, saya tidak mesti
menepatinya.
Penilaian Berbasis Kelas 21
3 Saya meminta bantuan orang lain apabila saya tidak sanggup
menyelesaikan masalah.
4 Saya akan memberi bantuan kepada orang yang sedang
mengalami kesulitan.
5 Kesulitan orang lain bukan tanggung jawab saya.
6. Penutup
Untuk menilai siswa kita dapat menggunakan teknik tes dan teknik nontes.
Keduanya dilaksanakan sesuai dengan kompetensi yang dituntut dalam kurikulum.
Keduanya akan saling melengkapi. Yang penting adalah apakah penilaian yang
dilakukan itu benar-benar menilai apa yang seharusnya dinilai. Selamat berlatih!
Daftar Rujukan
Genesee, Fred & Upshur John A. 1996. Classroom-Based Evaluation in Second
Language Education. Cambridge: Cambridge University Press.
Haryati, Mimin. 2007. Model & Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Muslich, Masnur. 2007. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan): Dasar
Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.
Muslich, Masnur. 2007. KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.
Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cetakan kesebelas.
Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.