pengurangan dampak buruk napza
TRANSCRIPT
PENGURANGAN DAMPAK BURUK NAPZA
Tujuan pembelajaran Menjelaskan apa yang dimaksud dengan
pendekatan pengurangan dampak buruk penggunaan Napza suntik
Menyebutkan layanan yang dapat disediakan untuk pengguna Napza suntik (penasun) disuatu fasilitas kesehatan
Menjelaskan layanan jarum suntik steril Menjelaskan terapi substitusi
Pengertian Menurut WHO.....
Suatu konsep yang digunakan dalam wilayah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi negatif kesehatan yang berkaitan dengan perilaku (Perilaku penggunaan NAPZA dg jarum suntik)
Komprehensif mencegah penularan HIV & peny. Infeksi lain
Prinsip pengurangan dampak buruk Napza Pertama, penasun didorong untuk berhenti
menggunakan Napza Kedua, jika penasun bersikeras untuk tetap
menggunakan, maka didorong untuk berhenti menggunakan jarum suntik
Ketiga, kalau tetap menggunakan cara suntik, didorong dan pastikan menggunakan peralatan suntik sekali pakai atau baru
Keempat, tetap menggunakan jarum suntik bersama, didorong dan dilatih untuk menyucihamakan peralatan suntik
Kebijakan pengurangan dampak buruk (PDB) napza1. Kepmenkes No. 567/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengurangan Dampak Buruk Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) 12 program
2. Strategi HR tahun 2010 – sekarang a) Layanan jarum alat suntik sterilb) Terapi ketergantungan Napza, baik melalui terapi
substitusi opiate dan terapi Napza lainnyac) Testing dan konseling HIVd) Terapi anti retrovirale) Pencegahan dan terapi infeksi menular seksual
Lanjutan....f. Program kondom bagi pengguna
Napza suntik dan pasangan seksnyag. Informasi, edukasi dan komunikasi
terarah bagi penasun dan pasangan
seksnyah. Diagnosis dan terapi serta vaksinasi
virus hepatitisi. Pencegahan, diagnosis dan terapi
TB paru
Layanan PDB Napza terkait pengguna napza suntik di puskesmas
Prog. Layanan Kesehatan Dasar Prog. Layanan Terapi pemulihan NAPZA Prog. Terapi Layanan Jarum Suntik Prog. VCT & Perawatan, Dukungan &
Pengobatan Prog Terapi Rumatan Metadon
Layanan alat suntik steril Layanan meliputi : penyediaan jarum suntik
steril, pendidikan & informasi ttg penularan HIV, rujukan thd akses medis, hukum & layanan sosial.
Beberapa model layanan diantaranya: menetap, satelit dan bergerak
Beberapa model program pelaksanaan : NEP (needle exchange program) dan NDP (Needle distribution program)
Tujuan LASS Menyediakan dan mendistribusikan jarum
suntik steril kepada penasun, dan menghentikan beredarnya jarum suntik bekas pakai yang berpotensi menularkan HIV
Memastikan penggunaan jarum suntik steril pada praktek penggunaan Napza secara suntik
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penasun mengenai menyuntik yang lebih aman
Cakupan lass Jumlah layanan alat suntik steril sampai
november 2011 (sumber KPAN) mencakup di 20 provinsi yang terdapat di 169 Puskesmas Kabupaten/Kota
Sasaran : penasun yg belum mampu berhenti
Pelaksana kegiaatan : Puskesmas/ LSM
Ruang lingkup layanan lass Tim pelaksana (koordinator, petugas
pelaksana, petugas lapangan) Proses pendaftaran klien program lass Penyedian dan distribusi jarum/alat
suntik steril Pengelolaan dan pemusnahan jarum
suntik bekas Pelaporan insiden
Program terapi substitusi Tujuan terapi substitusi :1. Mengurangi dampak buruk kesehatan,
sosial dan ekonomi2. Mengurangi resiko tertular berbagai
penyakit3. Memperkecil risiko over dosis4. Mengalihkan dari zat suntik ke yang
tidak disuntikkan
Lanjutan....5. Mengurangi penggunaan napza yang
berisiko6. Mengurangi dorongan dan kebutuhan
pecandu untuk melakukan tindakan kriminal
7. Menjaga hubungan terapeutik8. Evaluasi kondisi kesehatan pasien9. konseling rujukan dan perawatan10.Membantu stabilitas kehidupan pecandu
Sasaran program terapi substitusi Penasun yang sudah mengalami
kekambuhan kronis dan telah berulangkali menjalani terapi ketergantungan narkotika
Penasun yang terinfeksi HIV dan telah menjalani terapi ARV dan masih aktif menggunakan Napza
Jenis terapi subtitusi yang ada… Metadona buprenorfina Levo-alphacetylmethadol (LAAM) Diacetylmorphine Naltrexon
Kriteria inklusi pada pasien PTRM
memenuhi kriteria ICD-X untuk ketergantungan opioid;
berusia sekurang-kurangnya 18 tahun; Ketergantungan opioida (dalam jangka
waktu 12 bulan terakhir) Sudah pernah mencoba berhenti
menggunakan opioid minimal satu kali
Ruang lingkup ptrm Pelayanan PTRM meliputi asesmen,
pemberian Metadona, pemeriksaan penunjang, konseling dan intervensi psikososial lainnya.
Cakupan layanan ptrm 78 layanan PTRM yang terdapat di 18
propinsi Terdiri dari :
- 38 layanan berbasis puskesmas, - 23 layanan berbasis rumah sakit umum, - 8 layanan berbasis rumah sakit jiwa/RSKO, - 5 layanan di lembaga pemasyarakatan dan
4 layanan di rumah tahanan.
Cakupan Program Terapi Rumatan Metadon
Terima kasih