pengumuman hasil kegiatan penilikan ketiga … file/phpl/pphh/hpl.3/8/2016. untuk menguji kebenaran...

19
PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 146/EQ.SHPK/II/2019 LPPHPL PT Equality Indonesia menyampaikan hasil Penilikan Ketiga Penilaian Kinerja PHPL terhadap: Apabila terdapat keluhan terkait hasil keputusan tersebut di atas, dapat disampaikan secara tertulis dan dilengkapi data pendukung ke: Nama LP-PHPL : PT Equality Indonesia Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710 No Telp. : +62 251 7550722 Fax. : +62 251 7550724 Email : [email protected] Website : www.equalityindonesia.com Bogor, 28 Februari 2019 PT EQUALITY INDONESIA Hari Seno Aji, S. Hut Manager Subdivisi Sertifikasi Hutan Nama Auditee : PT Seraya Sumber Lestari Lokasi : Kabupaten Siak, Provinsi Riau IUPHHK-HT : SK.22/Menhut-II/2007 tanggal 05 Januari 2007 Luas : ±19.450 Hektar Tanggal Pelaksanaan : 07 s.d. 13 Februari 2019 Hasil Penilaian : Nilai akhir Penilaian Kinerja PHPL dinyatakan lulus, sehingga PT Seraya Sumber Lestari berhak mempertahankan kelanjutan sertifikat PHPL.

Upload: buidien

Post on 08-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN

PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

Nomor : 146/EQ.SHPK/II/2019

LPPHPL PT Equality Indonesia menyampaikan hasil Penilikan Ketiga Penilaian

Kinerja PHPL terhadap:

Apabila terdapat keluhan terkait hasil keputusan tersebut di atas, dapat

disampaikan secara tertulis dan dilengkapi data pendukung ke:

Nama LP-PHPL : PT Equality Indonesia

Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710

No Telp. : +62 251 7550722

Fax. : +62 251 7550724

Email : [email protected]

Website : www.equalityindonesia.com

Bogor, 28 Februari 2019

PT EQUALITY INDONESIA

Hari Seno Aji, S. Hut

Manager Subdivisi Sertifikasi Hutan

Nama Auditee : PT Seraya Sumber Lestari

Lokasi : Kabupaten Siak, Provinsi Riau

IUPHHK-HT : SK.22/Menhut-II/2007 tanggal 05 Januari 2007

Luas : ±19.450 Hektar

Tanggal Pelaksanaan : 07 s.d. 13 Februari 2019

Hasil Penilaian : Nilai akhir Penilaian Kinerja PHPL dinyatakan lulus,

sehingga PT Seraya Sumber Lestari berhak

mempertahankan kelanjutan sertifikat PHPL.

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 1 dari 18

(1) Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA

b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN

c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72. Kabupaten Bogor

d. Nomor Telepon : 0251-7550722

Nomor Fax : 0251-7550324

E-mail : [email protected]

e. Direktur : Ir. Agustri Warsono

f. Tim Audit : Yudi Herdiana, A.Md (L. Auditor/Auditor Produksi)

Teguh Pribowo, SE (Auditor Prasyarat)

M.Tri Cahyo, S.Hut (Auditor Ekologi)

Amir Fadilah, S.Sos, M.Si (Auditor Sosial)

Agung Tofani, S.Hut (Auditor Verifikasi Legalitas Kayu)

g. Tim Pengambilan Keputusan :

Ir. Agustri Warsono (Pengambil Keputusan)

Amin Muchakim, S.Hut (Peninjau Bidang Prasyarat,

Produksi, dan VLK)

Hermansyah Putra, S.Hut, M.Si (Peninjau Bidang Ekologi)

Wiyono T.Putro, S.Hut, M.Si (Peninjau Bidang Sosial)

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan : PT Seraya Sumber Lestari

b. Nomor & Tanggal SK : SK.22/MENHUT-II/2007 Tanggal

05 Januari 2007

c. Luas dan Lokasi : ± 19.450 Hektar di Provinsi Riau

d. Alamat kantor :

- Kantor : Jl.Dr. Sutomo No.72 Pekanbaru

Provinsi Riau

Nomor telepon/faks/E-mail :

e. Pengurus :

1) Komisaris : Samsul Bahari

2) Direktur Utama : Samuel Soengdjadi

RESUME HASIL PENILAIAN AWAL/PENILIKAN/DAN RE-SERTIFIKASI

KINERJA PHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 2 dari 18

3) Direktur : Supendi

4) Direktur : Delta

f. Nomor S-PHPL/S-LK : 033.1/EQC-PHPL/II/2017

g. Masa berlaku S-PHPL/S-LK : 02 Maret 2016 sampai dengan

01 Maret 2021, revisi tanggal

28 Februari 2017

(3) Ringkasan Tahapan:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Audit Tahap I - -

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan 07 dan 13 Februari

2019

Koordinasi dengan Dinas

Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Provinsi Riau yang

diwakili oleh Setyo Widodo (Kasi

Pemanfaatan dan Pengukuhan

Kawasan Hutan).

Koordinasi dengan BPHP wilayah

III Pekanbaru yang diwakili oleh

Bapak Hanosoan Daulay (Kasi

PEPHP).

Koordinasi bertujuan untuk

menyampaikan rencana

Penilikan Penilaian Kinerja PHPL

di PT Seraya Sumber Lestari

(Auditee) dan meminta masukan

terkait dengan kinerja Auditee

selama ini.

Konsultasi Publik - -

Pertemuan Pembukaan 08 Februari 2019 Pertemuan dilaksanakan di

Kantor PT SSL, Kabupaten Siak,

Provinsi Riau.

Perkenalan anggota Tim Audit,

menyampaikan tujuan dan ruang

lingkup penilaian,

menyampaikan jadwal/ rencana

kerja penilaian, menyampaikan

metodologi dan prosedur

penilaian, serta

mengkonfirmasikan kepada

Auditee tentang tanggal, waktu,

tempat, dan peserta pertemuan

penutupan.

Pertemuan pembukaan diakhiri

dengan pembuatan BAP yang

dilampiri dengan notulensi

kegiatan dan daftar hadir.

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan 08 - 11 Februari 2019 Tim Audit menghimpun,

mempelajari data dan dokumen

Auditee dan menganalisis

menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 1.2 dan

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 3 dari 18

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Lampiran 2.1 Peraturan Direktur

Jenderal Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari Nomor

P.14/PHPL/SET/4/2016 Jo P.15

/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016.

Untuk menguji kebenaran data,

Tim Audit melakukan

pengamatan, pencatatan, uji

petik, dan menganalisis

menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 1.2 dan

Lampiran 2.1.

Pertemuan Penutupan 12 Februari 2019 Menyampaikan ucapan terima

kasih kepada Auditee atas

bantuan dan kerjasamanya

selama penilaian.

Menyampaikan Daftar Periksa

PHPL.

Memberitahukan temuan

observasi dan ketidaksesuaian.

Membacakan atau

memperlihatkan laporan

ringkasan ketidaksesuaian.

Pertemuan Penutupan diakhiri

dengan pembuatan BAP

Pengambilan Keputusan 26 Februari 2019 Rapat Pengambilan Keputusan (PK)

menelaah hasil-hasil dan

kesimpulan penilaian yang telah

disampaikan Tim Auditor untuk

menjamin bahwa penilaian telah

dilaksanakan secara efektif dan

efisien sesuai dengan Prosedur PT

EQUALITY Indonesia serta

mengambil keputusan mengenai

predikat kinerja PHPL Auditee.

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

A. Penilaian Kinerja PHPL

1. Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan

Pemegang Izin dan

Pemegang IUPHHK-HT

BAIK

Auditee memiliki dokumen legal dan tata batas sebagai

berikut :

Dokumen Legal :

Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya, SIUP,

TDP, dan dokumen legal lainnya.

IUPHHK-HT PT Seraya Sumber Lestari yaitu Menteri

Kehutanan Nomor : SK.22/MENHUT-II/2007 tanggal 5

Januari 2007 tentang Pembaharuan Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman PT.

Seraya Sumber Lestari Atas Areal Hutan Produksi Seluas

± 19.450 hektar di Provinsi Riau.

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 4 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Administrasi Tata Batas : Dokumen tata batas sesuai dengan

tingat realisasi kegiatan tersedia lengkap, yaitu pedoman

tata batas, Intsruksi tata batas, dan laporan Hasil Tata

Batas.

Auditee telah melakukan realisasi tata batas 100% (tata

batas sudah temu gelang), yang dibuktikan dengan dokumen

Laporan Tata Batas No: 1537 Tahun 2011, Laporan Tata

Batas No. 2 Tahun 2012 dan Laporan Tata Batas No:

LP.002/BPKH.XIX/PKH/-/1/2017 Tahun 2017.

Secara legal formal eksistensi areal kerja Auditee telah

diakui para pihak. Hal ini dibuktikan dengan telah selesainya

kegiatan tata batas, dan riil dilapangan pada areal kerja

Auditee, luas areal konflik batas yang berada di areal

Auditee pada tahun 2019 terjadi penurunan, dari 9.297 ha

menjadi sebesar 9.060,56 Ha.

Hasil overlay peta SK IUPHHK dengan Peta SK Menhut No

903/MENLHK/SETJEN/PLA.2/12/2016 tanggal 07

Desember 2016 tentang Kawasan Hutan Provinsi Riau,

menunjukan bahwa tidak tedapat perubahan fungsi

kawasan pada areal kerja Auditee. Dengan demikian verifier

ini masuk kategori diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan

(Not Applicable).

Di areal kerja Auditee terdapat penggunaan kawasan diluar

sektor kehutanan, berupa penggunaan kawasan secara sah

untuk pembangunan jalan daerah dan terdapat upaya

Auditee dalam mendata penggunaan kawasan di luar sektor

kehutanan.

1.2. Komitmen

Pemegang Izin IUPHHK-

HA

BAIK

Dokumen visi dan misi Auditee tersedia di kantor Base

Camp, legalitas disahkan oleh Direktur Utama PT Seraya

Sumber Lestari dan sesuai dengan kerangka PHPL.

Sosialisasi Visi Misi periode tahun 2018 dilakukan mulai dari

level pemegang izin dan masyarakat setempat, serta ada

bukti pelaksanaan (Berita Acara).

Auditee telah melakukan implementasi PHL tetapi hanya

sebagian yang sesuai dengan visi dan misi PHL.

1.3. Jumlah dan

kecukupan tenaga

profesional terlatih dan

tenaga teknis pada

seluruh tingkatan untuk

mendukung pemanfaatan

implementasi penelitian,

pendidikan dan Latihan

BAIK

Keberadaan Ganis Auditee tahun 2018 sudah memenuhi

sesuai Dirjen PHPL No P.16/PHPL-IPHH/2015, yaitu

terpenuhinya satu Orang Ganis Kurpet namun peminjaman

Ganis hanya berlaku 6 bulan.

Realisasi peningkatan kompetensi SDM Auditee pada Tahun

2018 mencapai antara >70% dari rencana sesuai

kebutuhan.

Dokumen ketenagakerjaan tersedia lengkap.

1.4. Kapasitas dan

mekanisme untuk

perencanaan

pelaksanaan

pemantauan periodik,

evaluasi dan penyajian

umpan balik mengenai

kemajuan pencapaian

(kegiatan) IUPHHK-HA

BAIK

Auditee memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan

kerangka PHPL dan telah disahkan melalui SK Direktur

Utama No. 144/SK/SSL/PKU-X/2018 tanggal 02 Oktober

2018.

Auditee telah memiliki perangkat SIM dan tenaga pelaksana

dalam mendukung kegiatan sistem informasi manajamen.

Auditee telah memiliki SPI yang ditetapkan berdasarkan SK

Direktur Utama No. 144/SK/SSL/PKU-X/2018 tanggal 02

Oktober 2018 dan SOP Audit Internal, namun kegiatan

pelaksanaan audit belum seluruhnya mencakup tahapan

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 5 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

kegiatan sesuai SOP Audit Internal.

terdapat tindakan pencegahan dan perbaikan manajemen

Auditee berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi namun

hasil tindak lanjut tersebut belum meliputi seluruh bidang

operasional perusahaan seperti Bidang keuangan. Selain itu,

hasil tindak lanjut belum dilengkapi dengan bukti-bukti

dokumentasi seperti foto kegiatan dan form Minutes of Field

sebagai hasil penilaian monitoring yang sesuai dengan SOP-

SPI-001.

1.5. Persetujuan Atas

Dasar Informasi Awal

Tanpa Paksaan

(PADIATAPA).

BAIK

Kegiatan RKT 2018/2019 yang akan mempengaruhi

kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah

dikonsultasikan dan mendapatkan persetujuan atas dasar

informasi awal yang memadai.

Sosialisasi Tata Batas yang dilaksanakan oleh Auditee telah

mendapat persetujuan dari seluruh para pihak atau dengan

persentase sebesar 100%.

Persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CD/CSR yang

dilaksanakan oleh Auditee telah mendapat persetujuan dari

seluruh para pihak atau dengan persentase sebesar 100%.

Auditee telah melakukan sosialisasi dan persetujuan

penetapan keberadaan dan batas-batas kawasan lindung

kepada sebagian masyarakat desa yang memberikan

dampak kepada kawasan lindung Auditee atau persentase

sebesar 50%.

2. Produksi

2.1. Penataan areal kerja

jangka panjang dalam

pengelolaan hutan lestari

BAIK

Auditee telah memiliki dokumen rencana jangka panjang

berupa :

1. Rencana Kerja usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Pada Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) PT Seraya

Sumber Lestari untuk periode 2009 – 2018.

2. Rencana Kerja usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Pada Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) Periode

tahun 2017 – 2026.

3. Penyesuaian Rencana Kerja usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-

HTI) Periode tahun 2017 – 2026 Tahun Kegiatan 2018

– 2019.

Auditee tidak mendapatkan peringatan dalam pemenuhan

kewajiban penyusunan RKU.

Penataan areal kerja di lapangan (RKT) pada blok

2017/2018 dan 2018/2019 telah sesuai dengan rencana

penataan areal kerja pada dokumen RKUPHHK-HTI Periode

tahun 2017 – 2026.

Pal tanda batas kompartemen berupa pipa paralon

berdiameter ± 10 cm yang bagian atas patok dicat warna

kuning dan pal batas blok berupa papan nama (sign board)

warna putih dengan tulisan hitam tertuang Tahun RKT, SK

RKT dan nama perusahaan, terlihat jelas di lapangan.

2.2. Tingkat pemanenan

lestari untuk setiap jenis

hasil hutan kayu utama

BAIK

Auditee telah memiliki data potensi tegakan per tipe

ekosistem dari hasil inventarisasi hutan tanaman (PMA 42)

tiga tahun terakhir yang dilengkapi peta sebaran plot PMA

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 6 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dan nir kayu pada setiap

tipe ekosistem

42 skala 1 : 5,000, peta pohon (tree map) dan tally sheet.

Auditee telah memiliki data pengukuran riap tegakan / PSP

untuk tipe ekosistem yang ada (gambut) dan sudah

dianalisa.

Auditee telah melakukan analisa data potensi hasil

pengukuran riap tegakan pada plot Sample Permanen (PSP),

namun belum memanfaatkan hasilnya untuk menyusun

perhitungan JTT sendiri dan belum menyampaikan laporan

ke balitbang kehutanan.

2.3. Pelaksanaan

penerapan tahapan

sistem silvikultur untuk

menjamin regenerasi

hutan

BAIK

Auditee telah memiliki SOP seluruh tahapan kegiatan sistem

silvikultur yaitu sistem silvikultur THPB dan isinya telah

sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.

Auditee telah mengimplementasikan SOP seluruh tahapan

kegiatan sistem silvikultur di lapangan.

Potensi tegakan tanaman sebelum masak tebang Auditee

tahun 2018/2019 sebesar 138.45 M3/Ha artinya terdapat

potensi dalam jumlah yang mampu menjamin terjadinya

kelestarian pemanenan hasil (≥ 120 m3/Ha).

Tingkat kecukupan potensi permudaan Auditee pada RKT

2017/2018 dan 2018/2019 rata-rata sebesar 87.43%

artinya potensi permudaan Auditee masih mampu menjamin

terjadinya kelestarian pemanenan (≥ 75 - 89% dari jumlah

tanaman per hektar`sesuai jarak tanam yang

dipergunakan).

2.4. Ketersediaan dan

penerapan teknologi

tepat guna untuk

pemanfaatan hutan

BAIK

Auditee telah memiliki SOP pemanfaatan/ pengelolaan

hutan ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan pengelolaan

hutan, dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi

setempat.

Auditee telah menerapkan teknologi ramah lingkungan pada

tiga tahapan kegiatan pemanenan hasil.

Faktor eksploitasi PT SSL pada tahun 2017/2018 sebesar

0.99.

2.5. Realisasi

penebangan sesuai

dengan rencana kerja

penebangan/

pemanenan/

pemanfaatan pada areal

kerjanya

BAIK

Auditee telah memiliki dokumen RKT yang disusun

berdasarkan RKU dan telah disahkan secara mandiri (self

approval) oleh Direktur Utama.

Auditee telah memiliki peta kerja yang sesuai dengan peta

RKT dan RKU yang telah disahkan, yang menggambarkan

areal yang boleh ditebang/ dipanen/ dimanfaatkan/

ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai

kawasan lindung.

Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan pada

seluruh batas blok tebangan/ dipanen/ dimanfaatkan/

ditanam/ dipelihara telah terealisasi seluruhnya, namun

implementasi peta kerja yang ditetapkan sebagai kawasan

lindung baru terealisasi sebesar 72.45 %

Realisasi volume tebangan total dan per kelompok jenis

pada RKT tahun 2017/2018 dan RKT 2018/2019 sebesar

210,566.34 M3 dari rencana total sebesar 429,550.58 M3

atau terealisasi 49.02 %

2.6. Tingkat investasi dan

reinvestasi yang

memadai dan memenuhi

kebutuhan dalam

SEDANG

Nilai likuiditas tahun 2017 sebesar 535 % (>150 %), nilai

solvabilitas tahun 2017 sebesar 707% (> 150 %), namun

rentabilitas tahun 2017 sebesar - 0.08 % (negatip), catatan

Kantor Akuntan Publik terhadap Laporan Keuangan tahun

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 7 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

pengelolaan hutan,

administrasi, penelitian

dan pengembangan,

serta peningkatan

kemampuan sumber

daya manusia

buku terakhir per tanggal 31 Desember 2017 wajar untuk

semua hal yang bersifat material.

Realisasi alokasi dana untuk kebutuhan kelola hutan tahun

2018 mencapai 117.42% (>80%), namun laporan

keuangan tersebut belum diaudit oleh akuntan publik.

Perbedaan alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan

tahun 2018 sebesar 25.08% artinya alokasi dana untuk

seluruh bidang kegiatan kurang proporsional (beda 20-

50%).

Realisasi alokasi dana untuk teknis kehutanan berjalan lancar

sesuai tata waktu.

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-

rata realisasi kegiatan penanaman tanaman pokok dan

tanaman kehidupan pada areal realisasi tebangan RKT

tahun 2017/2018 dan RKT tahun 2018/2019 sebesar

89.22 %.

Realisasi total kegiatan penanaman pada RKT 2017/2018

dan RKT 2018/2019 sudah mencapai 88.67 %, namun

realisasi tersebut merupakan realisasi kegiatan penanaman

pada RKT 2018/2019, sedangkan pada RKT tahun

2017/2018 rencana kegiatan penanaman tidak terealisasi.

3. Ekologi

3.1. Keberadaan,

kemantapan dan kondisi

kawasan dilindungi pada

setiap tipe hutan

BAIK

Berdasarkan dokumen Penye-suaian RKUPHHK-HTI tahun

2018, PT SSL telah mengalo-kasikan kawasan lindung

seluas 3.626 Ha (setara 18,45 % dari total areal PT SSL

seluas ± 19.450 Ha). Kawasan lindung ini terdiri dari :

KPPN seluas 300 Ha, KPSL seluas 180 Ha, KLG Non Kubah

seluas 1.908 Ha, dan KLG Kubah (Gambut > 3 m) seluas

1.238 Ha. Hasil verifikasi diperoleh seluruh Kawasan

Lindung sesuai dengan kondisi biofisiknya.

PT SSL melaksanakan kegiatan penataan batas kawasan

lindung mencapai 49.776 m atau setara 72,75 % dari total

batas kawasan lindung sesuai dengan zonasi (landscaping)

dalam Revisi RKUPHHK HT PT SSL Tahun 2018.

Pemasangan tanda batas Tanda batas dapat dikenali

berupa plang nama, Pal Peralon 3” inc dicat merah dan

penandaan sepanjang batas dengan Kanal.

Kondisi tutupan lahan kawasan lindung PT SSL yang

berhutan adalah seluas 3.287,56 Ha atau setara 96,73%

dari total kawasan lindung.

PT SSL telah mendapat dukungan dan persetujuan

mengakui keberadaan kawasan lindung dari sebagian kecil

(< 50 %) para pihak.

Sebagian kecil terdapat laporan pengelolaan yang sesuai

dengan ketentuan terhadap sebagian kawasan lindung hasil

tata ruang areal/Land scaping/sesuai RKL/RPL.

3.2. Perlindungan dan

pengamanan hutan

BAIK

PT SSL menyediakan prosedur perlindungan dan

pengamanan hutan, mencakup seluruh jenis gangguan yang

ada, yakni kebakaran hutan, perambahan dan atau klaim

kawasan hutan, gangguan hama dan penyakit, serta

pencurian.

PT SSL telah memiliki sarana perlindungan dan pengamanan

hutan dalam jumlah dan jenisnya sesuai ketentuan. Hasil

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 8 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

verifikasi sarana dan prasaran dalam kondisi berfungsi

dengan baik.

Tersedia SDM perlindungan hutan PT SSL dalam jumlah dan

kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan ketentuan.

Kegiatan perlindungan PT SSL yang diimplementasikan

melalui tindakan tertentu (preemptif/ preventif/represif)

dengan mem-pertimbangkan jenis gang-guan yang ada.

3.3. Pengelolaan dan

pemantauan dampak

terhadap tanah dan air

akibat pemanfaatan

hutan

BAIK

PT SSL memiliki prosedur pengelolaan dan pemantauan

yang mencakup seluruh dampak terhadap tanah dan air

akibat pemanfaatan hutan.

Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan yang dimiliki

PT SSL sesuai dengan ketentuan dan atau dokumen

perencanaan lingkungan (RKL-RPL, dll.). Hasil observasi

kondisi peralatan berfungsi dengan baik.

PT SSL telah memiliki personil pengelolaan dan

pemantauan dengan jumlah dan kualifikasi yang memadai

sesuai dengan ketentuan.

PT SSL memiliki dokumen RKL tahun 2003 memuat ren-

cana pengelolaan dampak terhadap tanah dan air. PT SSL

(telah mengimple-mentasikan pengelolaan dampak sesuai

dengan ketentuan.

PT SSL telah memiliki dokumen RPL tahun 2003 yang

memuat perencanaan pemantauan dam-pak terhadap

tanah dan air. Implementasi pemantauan hanya sebagian

(mencapai 85,71 %) yang sesuai dengan ketentuan.

Terdapat Indikasi terjadi dampak besar dan penting

terhadap tanah. PT SSL telah melakukan upaya pengelolaan

dampak sesuai ketentuan.

3.4. Identifikasi spesies

flora dan fauna yang

dilindungi dan/atau

langka (endangered),

jarang (rare), terancam

punah (threatened) dan

endemik

BAIK

PT SSL memiliki prosedur yang mengatur tentang

identifikasi flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka,

jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik

mengacu pada perundangan yang berlaku.

PT SSL telah melakukan identifikasi flora dan fauna tetapi

belum mencakup seluruh jenis (mencapai 54,14%) yang

dilindungi dan/atau langka, jarang, terancampunah dan

endemik yangterdapat di areal pemegang izin.

3.5. Pengelolaan flora

untuk :

a. Luasan tertentu dari

hutan produksi yang

tidak terganggu, dan

bagian yang tidak

rusak.

b. Perlindungan

terhadap species

flora dilindungi

dan/atau jarang,

langka dan terancam

punah dan endemic

SEDANG

Tersedia prosedur pengelolaan flora tetapi tidak mencakup

seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,

terancam punah dan endemik yang terdapat di areal PT SSL.

PT SSL mengimplementasikan kegiatan pengelolaan flora

tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi

dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang

terdapat di areal pemegang izin.

Tidak terdapat gangguan terha-dap kondisi seluruh species

flora dilindungi (jarang, langka dan terancam punah dan

endemik) yang terdapat di areal PT SSL.

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 9 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.6. Pengelolaan fauna

untuk :

a. Luasan tertentu dari

hutan produksi yang

tidak terganggu, dan

bagian yang tidak

rusak.

b. Perlindungan

terhadap species

fauna dilindungi

dan/atau jarang,

langka dan terancam

punah dan endemik

SEDANG

PT SSL memiliki prosedur pengelolaan fauna tetapi tidak

mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,

jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal

pemegang izin.

PT SSL mengimplementasikan kegiatan pengelolaan fauna

tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi

dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang

terdapat di areal pemegang izin.

Terdapat gangguan pada kawasan lindung/habitat satwa

liar (terutama jenis dilindungi). PT SSL telah berupaya

melakukan penanggulangan gangguan hutan.

4. Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi

kawasan operasional

perusahaan/ pemegang

izin dengan kawasan

masyarakat hukum adat

dan/atau masyarakat

setempat

SEDANG

Auditee telah memiliki sebagian dokumen/laporan

mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH

setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum

adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana

pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.

Auditee telah memiliki mekanisme penataan batas/

rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif &

penyelesaian konflik yang diketahui para pihak.

Auditee telah memiliki mekanisme pengakuan hak-hak

dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat

dalam perencanaan SDH yang legal, lengkap dan jelas.

Auditiee telah memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas

kawasan pemegang izin dengan sebagian (kawasan yang

dimiliki) masyarakat hukum adat/setempat.

Auditee telah memperoleh persetujuan oleh sebagian para

pihak dan masih ada konflik.

4.2. Implementasi

tanggung jawab sosial

perusahaan sesuai

dengan peraturan

perundangan yang

berlaku.

SEDANG

Auditee Auditee telah memiliki dokumen yang lengkap

menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai

dengan peraturan perundangan yang relevan.

Auditee telah memiliki mekanisme yang lengkap & legal

tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin

terhadap masyarakat.

Auditee telah memiliki bukti pelaksanaan kegiatan

sosialisasi mengenai hak dan kewajiban pemegang izin

terhadap masyarakat dalam mengelola SDH namun hanya

sebagian.

Auditee memiliki sebagian bukti realisasi pemenuhan

tanggung jawab social terhadap masyarakat.

Auditee telah memiliki laporan/ dokumen terkait

pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin

termasuk ganti rugi namun belum lengkap.

4.3. Ketersediaan

mekanisme dan

implementasi distribusi

manfaat yang adil antar

para pihak

SEDANG

Auditee telah memiliki data dan informasi masyarakat

hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat,

tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH

namun tidak lengkap dan tidak jelas.

Auditee telah memiliki mekanisme yang legal, lengkap dan

jelas mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas

ekonomi masyarakat.

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 10 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Auditee telah memiliki dokumen rencana pemegang izin

mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas

ekonomi masyarakat, yang lengkap dan jelas.

Auditiee telah memiliki bukti implementasi sebagian (<50%)

kegiatan peningkatan peranserta dan aktivitas ekonomi

masyarakat hokum adat dan/atau masyarakat setempat

oleh pemegang izin.

Auditee telah memiliki dokumen/laporan mengenai pelak-

sanaan distribusi manfaat kepada para pihak namun belum

lengkap & jelas.

4.4. Keberadaan

mekanisme resolusi

konflik

BAIK

Auditee telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang

lengkap dan jelas.

Terdapat konflik pada areal kerja Auditee dan telah tersedia

peta konflik namun belum lengkap.

Auditee telah memiliki organisasi, umberdaya manusia, dan

pendanaan kurang memadai dalam mengelola konflik.

Auditee telah memiliki dokumen/laporan penanganan

konflik yang lengkap dan jelas.

4.5. Perlindungan,

Pengembangan dan

Peningkatan Kesejah-

teraan Tenaga Kerja

SEDANG

Auditee telah telah merealisasikan seluruh hubungan

industrial dengan seluruh karyawan.

Auditee telah merealisasikan sebagian besar rencana

pengembangan kompetensi.

Auditee telah memiliki dokumen standar jenjang karir dan

baru sebagian diimplementasikan.

Auditee telah memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan

karyawan dan baru sebagian diimplementasikan.

(5) Resume Hasil Verifikasi LK :

Kriteria/Indikator

Memenuhi/

Tidak

Memenuhi/ Not

Applicable

Ringkasan Justifikasi

1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi

1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)

dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.

1.1.1.a.

Dokumen legal terkait

perizinan usaha (SK

IUPHHK).

MEMENUHI a. Auditee memperoleh SK IUPHHK-HT berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor

: SK.22/Menhut-II/2007 tanggal 5 Januari 2007 Tentang

Pembaharuan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Pada Hutan Tanaman PT Seraya Sumber Lestari Atas

Areal Hutan Produksi Seluas ± 19.450 (Sembilan Belas

Ribu Empat Ratus Lima Puluh) Hektar Di Provinsi Riau.

b. Berdasarkan surat Direktur Utama PT Seraya Sumber

Lestari Nomor : 057/SSL/PKU-II/2016 Tanggal 11

Februari 2016 Perihal Mohon Telaahan Fungsi Kawasan

Hutan IUPHHK-HTI PT. Seraya Sumber Lestari yang

dilampiri peta hasil overlay peta lampiran Laporan TBT

Nomor : LP.002/BPKH.XIX/PKH/-/1/2017 Tahun 2017

dengan peta lampiran Surat Keputusan Menteri

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 11 dari 18

Kehutanan Nomor : SK.903/ MENLHK/SETJEN/PLA.2/

12/2016 terdapat perubahan fungsi kawasan hutan pada

sebagian areal PT. SSL dari Hutan Produksi Tetap (HP)

menjadi Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 353 Ha.

1.1.1.b.

Bukti pemenuhan

kewajiban Iuran Izin

Usaha Hasil Hutan

Kayu. (IIUPHHK).

MEMENUHI 1. Surat Perintah Pembayaran Iuran Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (SPP-IUPHHKHT) Nomor

: 522.I/CAN/4914 dikeluarkan di Siak Sri Indrapura

Tanggal 29 Maret 2003 dan ditandatangani oleh Atas

Nama Kepala Dinas, Kepala Sub Dinas Perncanaan Hutan

Ir. Syaharuddin NIP. 710020163. Besarnya IUPHHK-HT :

Rp. 43.875.000,00 (16.875 Ha X Rp. 2.600,00/Ha).

2. Surat Perintah Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Nomor : S.146/VI-

BIKPHH/2007 Tanggal 27 Februari 2007 dan

ditandatangani oleh Direktur Jenderal Dr. Ir. Hadi S.

Pasaribu, M.Sc NIP. 080044005. Besarnya IIUPHHK-HT :

Rp. 50.570.000,00 (19.450 Ha X Rp. 2.600,00/Ha).

3. PT Seraya Sumber Lestari hanya melakukan pembayaran

atau setoran IUPHHK sebesar Rp. 6.695.000,00 (selisih

dari perubahan luas areal dari 16.875 Ha menjadi 19.450

Ha seluas 2.575 Ha X Rp. 2.600,00/Ha) melalui Bank

Mandiri pada Tanggal 16 Maret 2007.

1.1.1.c. Penggunaan

kawasan yang sah di luar

kegiatan IUPHHK (jika

ada).

MEMENUHI Di dalam areal PT Seraya Sumber Lestari terdapat

penggunaan kawasan yang sah diluar kegiatan IUPHHK di

dalam areal PT SSL, yaitu Jalan Pemda Siak yang

menghubungkan Siak – Perawang, dengan panjang jalan 9,3

Km dan lebar 20 meter.

Indikator 2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang

berwenang

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang

2.1.1.a.

Dokumen

RKUPHHK/RPKH,

RKT/Bagan Kerja/RTT

beserta lampirannya yang

telah disahkan oleh

pejabat yang berwenang,

meliputi :

1) Dokumen RKU

PHHK/RPKH &

lampirannya yang disusun

berdasarkan

IHMB/risalah hutan dan

dilaksanakan oleh Ganis

PHPL Timber Cruising

dan/atau Canhut.

2) Dokumen RKT/ RTT

yang disusun

berdasarkan RKU/RPKH

dan disahkan oleh

pejabat yang berwenang

atau yang disahkan

MEMENUHI 1. Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu Hutan Tanaman Industri Untuk Jangka Waktu 10

(Sepuluh) Periode Tahun 2009 s/d 2018 dan telah

mendapat persetujuan dan disahkan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.144/ VI-

BPHT/2009 Ditetapkan di Jakarta Tanggal 1 Junii 2009,

Salinan sesuai dengan aslinya ditandatangani oleh Kepala

Bagian Hukum dan Humas Pelaksana Tugas Ir. Hasan

Supriyatna, MM. NIP. 19550721 198303 1 001.

2. Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTl) Untuk

Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Periode Tahun 2017 - 2026

dan telah mendapat persetujuan dan disahkan

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan Nomor : SK.1012/ MenLHK-

PHPL/UHP/HPL.1/3/2018 Tanggal 5 Maret 2018 Tentang

Persetujuan RKUPHHK-HTI Tahun 2017 – 2026 Dalam

Rangka Perbaikan Tata Kelola Gambut Atas Nama PT

Seraya Sumber Lestari di Provinsi Riau.

3. Dokumen Penyesuaian Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTl)

Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Periode Tahun 2017 -

2026 Tahun Kegiatan 2018 - 2019 dan telah mendapat

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 12 dari 18

secara self approval.

3) Peta rencana penataan

areal kerja yang dibuat

oleh Ganis PHPL Canhut.

persetujuan dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik

Indonesia Nomor : SK.8908/MenLHK-

PHPL/UHP/HPL.1/12/ 2018 Tanggal 28 Desember 2018

Tentang Persetujuan Penyesuaian RKUPHHK-HTI Periode

2017 - 2026 Tahun Kegiatan 2018 – 2019 Atas Nama PT

Seraya Sumber Lestari di Provinsi Riau.

4. Dokumen RKTUPHHK-HTI 2017/2018 PT Seraya Sumber

Lestari diterbitkan secara self Aproval Berdasarkan Surat

Keputusan Direktur Utama PT Seraya Sumber Lestari

Nomor : 230/SK/SSL/PKU-XII/2017 Tanggal 30 Desember

2017 Tentang Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri

(RKTUPHHK-HTI) Tahun 2017/2018 an. PT Seraya Sumber

Lestari Di Kabupaten Siak Provinsi Riau Seluas 2.721 Ha,

yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Seraya

Sumber Lestari (Samuel Soengdjadi).

5. Dokumen Revisi RKTUPHHK-HTI 2017/2018 PT Seraya

Sumber Lestari diterbitkan secara self Aproval

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT Seraya

Sumber Lestari Nomor : 056/SK/SSL/PKU-IV/ 2018

Tanggal 02 April 2018 Tentang Pengesahan Revisi

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu Hutan Tanaman Industri (RKTUPHHK-HTI) Tahun

2017/2018 an. PT Seraya Sumber Lestari Di Kabupaten

Siak Provinsi Riau Seluas 6.499 Ha, yang ditandatangani

oleh Direktur Utama PT Seraya Sumber Lestari (Samuel

Soengdjadi).

6. Dokumen Revisi RKTUPHHK-HTI 2017/2018 PT Seraya

Sumber Lestari diterbitkan secara self Aproval

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT Seraya

Sumber Lestari Nomor : 194/SK/SSL/PKU-XII/2018

Tanggal 28 Desember 2018 Tentang Perubahan Atas

Keputusan Direktur Utama PT Seraya Sumber Lestari

Nomor : 056/SK/SSL/PKU-IV/2018 Tentang Pengesahan

Revisi Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (RKTUPHHK-HTI)

Tahun 2017/2018 an. PT Seraya Sumber Lestari Di

Kabupaten Siak Provinsi Riau Seluas 6.499 Ha, yang

ditandatangani oleh Direktur Utama PT Seraya Sumber

Lestari (Samuel Soengdjadi).

7. Dokumen RKTUPHHK-HTI 2018/2019 PT Seraya Sumber

Lestari diterbitkan secara self Aproval Berdasarkan Surat

Keputusan Direktur Utama PT Seraya Sumber Lestari

Nomor : 200/SK/SSL/PKU-XII/2018 Tanggal 31 Desember

2018 Tentang Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri

(RKTUPHHK-HTI) Tahun 2018/2019 an. PT Seraya Sumber

Lestari Di Kabupaten Siak Provinsi Riau Seluas ± 9.773,77

Ha, yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Seraya

Sumber Lestari (Samuel Soengdjadi).

8. Peta areal kerja sebagai lampiran dokumen RKUPHHK-HTI

dan RKTUPHHK-HTI dibuat oleh petugas yang berwenang

dan tersedia lengkap dan absah.

2.1.1.b.

Peta areal yang tidak

boleh ditebang pada

MEMENUHI Areal yang tidak boleh ditebang berupa kawasan

lindung/areal konservasi telah tergambar dalam peta

RKTUPHHK-HTI Tahun 2017/2018 dan RKTUPHHK-HTI Tahun

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 13 dari 18

RKT/Bagan Kerja dan

bukti implementasinya di

lapangan.

2018/2019 yaitu Sempadan Sungai (Riparian), KPPN dan

KPSL. Hasil pengecekan di lapangan pada areal Blok

RKTUPHHK-HTI ditemukan bukti dilakukan penandaan

terhadap areal yang tidak boleh ditebang dengan cara

memasang plang kawasan lindung dan pemasangan patok.

2.1.1.c

Penandaan lokasi blok

tebangan/blok RKT/petak

RTT yang jelas di peta dan

terbukti di lapangan

MEMENUHI Auditee telah melakukan penandaan batas petak dan batas

blok RKTUPHHK-HTI Tahun 2017/2018 dan RKTUPHHK-HTI

Tahun 2018/2019 baik di peta kerja maupun di lapangan.

Penandaan di peta terlihat dengan cara membedakan warna

pada masing-masing blok RKTUPHHK-HTI, sedangkan

penandaan di lapangan dengan cara melakukan pemasangan

patok/pal antar compartemen dan blok RKTUPHHK-HTI. Hasil

pemeriksaan tanda batas di lapangan dengan menggunakan

GPS menunjukkan kesesuaian dengan peta RKTUPHHK-HTI

yang telah disahkan.

K2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah

Indikator. 2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan

yang berlaku

2.2.1.a.

Dokumen Rencana Kerja

Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu (RKUPHHK)

(bisa dalam proses)

dengan lampiran-

lampirannya.

MEMENUHI Auditee menyusun Dokumen Rencana Kerja Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri

Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Periode Tahun 2009 s/d

2018 dan telah mendapat persetujuan dan disahkan

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :

SK.144/VI-BPHT/2009 Ditetapkan di Jakarta Tanggal 1 Junii

2009, Salinan sesuai dengan aslinya ditandatangani oleh

Kepala Bagian Hukum dan Humas Pelaksana Tugas Ir. Hasan

Supriyatna, MM. NIP. 19550721 198303 1 001.

Auditee menyusun Dokumen Rencana Kerja Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri

(RKUPHHK-HTl) Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Periode

Tahun 2017 - 2026 dan telah mendapat persetujuan dan

disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.1012/MenLHK-

PHPL/UHP/HPL.1/3/ 2018 Tanggal 5 Maret 2018 Tentang

Persetujuan RKUPHHK-HTI Tahun 2017 – 2026 Dalam

Rangka Perbaikan Tata Kelola Gambut Atas Nama PT Seraya

Sumber Lestari di Provinsi Riau.

Auditee menyusun Dokumen Penyesuaian Rencana Kerja

Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman

Industri (RKUPHHK-HTl) Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh)

Periode Tahun 2017 - 2026 Tahun Kegiatan 2018 - 2019 dan

telah mendapat persetujuan dan disahkan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Republik Indonesia Nomor : SK.8908/ MenLHK-

PHPL/UHP/HPL.1/12/2018 Tanggal 28 Desember 2018

Tentang Persetujuan Penyesuaian RKUPHHK-HTI Periode

2017 - 2026 Tahun Kegiatan 2018 – 2019 Atas Nama PT

Seraya Sumber Lestari di Provinsi Riau.

2.2.1.b.

Kesesuaian lokasi dan

volume pemanfaatan

kayu hutan alam pada

areal penyiapan lahan

yang diizinkan untuk

pembangunan hutan

Not Applicable Berdasarkan dokumen RKTUPHHK-HTI Tahun 2017/2018 dan

Tahun 2018/2019 serta hasil observasi lapangan, Auditee

sudah tidak melakukan pemanfaatan kayu hutan alam,

sehingga verifier ini masuk kategori Not Applicable (NA).

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 14 dari 18

tanaman industri.

K3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan

Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan(IPHH)/pasar

mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

Indikator 3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan

Dokumen LHP yang telah

disahkan oleh pejabat

yang berwenang.

MEMENUHI 1. Dokumen LHP tersedia lengkap dan absah serta telah

dibuat dan disahkan oleh petugas yang berwenang.

2. Selama periode Februari 2018 s/d Januari 2019 Auditee

talah menerbitkan Laporan Hasil Produksi (LHP) sebanyak

sebanyak 304.091,74 SM setara dengan 179.414,03 M3.

3. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dokumen LHP

telah sesuai dengan dokumen buku ukur.

Indikator 3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil

hutan.

Surat keterangan sahnya

hasil hutan dan

lampirannya dari:

- TPK hutan ke TPK

Antara,

- TPK hutan ke industri

primer dan/atau

penampung kayu

terdaftar,

- TPK Antara ke industri

primer hasil hutan

dan/atau penampung

kayu terdaftar.

MEMENUHI Seluruh kayu yang diangkut dari TPn/TPK Hutan telah

dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Untuk periode Februari 2018 s/d Januari 2019 menggunakan

dokumen Surat Keterangan Sah Hasil Hutan Kayu (SKSHHK).

Hasil uji silang antara dokumen LMKB dengan dokumen Surat

Keterangan Hasil Hutan terdapat kesesuaian.

Indikator 3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA

Verifier 3.1.3.a. Tanda-

tanda PUHH/ barcode

pada kayu dari pemegang

IUPHHK-HA bisa

Not Applicable Auditee adalah pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT), dimana

sistem silvikultur yang dikembangkan adalah sistem Tebang

Habis Permudaan Buatan (THPB) sehingga tanda-tanda

padatunggak kayu tidak dapat ditemukan di lapangan. Dan

merujuk dari indikator 3.1.3 yang menjelaskan bahwa asal

usul kayu bulat berasal dari IUPHHK-HA, sehingga verifier ini

tidak dapat diterapkan (Not Applicable).

Verifier 3.1.3.b.

Identitas kayu diterapkan

secara konsisten oleh

pemegang izin.

Not Applicable Seperti telah diuraikan pada verifier 3.1.3.a. diatas, Auditee

adalah pemegang IUPHHK pada hutan tanaman dimana

sistem silvikultur yang dikembangkan adalah Tebang Habis

Permudaan Buatan (THPB) sehingga verifier ini tidak dapat

diterapkan (Not Applicable).

Indikator 3.1.4. Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK.

Arsip SKSKB dan

dilampiri Daftar Hasil

Hutan (DHH) untuk hutan

alam, dan arsip FAKB dan

lampirannya untuk hutan

tanaman.

MEMENUHI Seluruh SKSHHK PT Seraya Sumber Lestari selama periode

Februari 2018 s/d Januari 2019 tersedia lengkap, diterbitkan

dan ditandatangani oleh petugas dari perusahaan secara Self

Assesment.

Auditee tidak menggunakan dokumen SKSKB sehingga tidak

terdapat dokumen berita acara pemeriksaan kayu (BAP

P2SKSKB).

K.3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan

kayu

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 15 dari 18

Indikator 3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber

Daya Hutan (PSDH).

Verifier 3.2.1.a.

Dokumen SPP (Surat

Perintah Pembayaran) DR

dan/atau PSDH telah

diterbitkan.

MEMENUHI Auditee dapat menunjukan seluruh dokumen Surat Perintah

Pembayaran (SPP)/Bukti Pembuatan Tagihan (BPT) periode

Bulan Februari 2018 s/d Januari 2019.

Seluruh SPP/BPT yang diterbitkan telah sesuai dengan

dengan LHP yang dibuat/disahkan.

Verifier 3.2.1.b.

Bukti Setor DR dan/atau

PSDH

MEMENUHI Auditee telah membayar kewajiban PSDH sesuai dengan

SPP/BPT yang diterbitkan.

PSDH untuk produksi kayu yang telah diLHPkan sejak bulan

Desember 2017 sampai dengan Nopember 2018 dengan

volume sebesar 179.414,03 M3 telah dibayar lunas oleh

Auditee sesuai dengan dokumen SPP/BPT sebesar Rp

1.498.822.842,00.

Pembayaran PSDH dibuktikan dengan adanya tanda bukti

setor melalui Bank Mandiri dan lembar Bukti Penerimaan

Negara.

Verifier 3.2.1.c.

Kesesuaian tarif DR dan

PSDH atas kayu hutan

alam (termasuk hasil

kegiatan penyiapan lahan

untuk pembangunan hutan

tanaman) dan kesesuaian

tarif PSDH untuk kayu

hutan tanaman.

MEMENUHI Auditee telah melakukan pembayaran PSDH sesuai dengan

tarif, volume, ukuran dan jenis yang berlaku yaitu mengacu

pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12

tahun 2014 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan

Negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian

Kehutanan dan mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan

Republik Indonesia Nomor : P.68/ Menhut-II/ 2014 tentang

penetapan harga patokan hasil hutan untuk perhitungan

PSDH, ganti rugi tegakan dan penggantian nilai tegakan.

Perubahan Harga Patokan PSDH berdasarkan Permenhut, RI

Nomor : P.64/ MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017, Tanggal

19 Desember 2017, yang berlaku 50 hari sejak tanggal

diundangkan, (Tanggal 22 Desember 2017). Tarif baru berlaku

mulai Tanggal 9 Februari 2018.

K3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau.

Indikator 3.3.1 Pemegang Izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang

Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

Dokumen PKAPT Not Applicable Auditee bukan Pedagang Kayu Antar Pulau, sehingga tidak

memiliki dokumen PKAPT. Seluruh Kayu Bulat Kecil Auditee

diangkut menggunakan jalan darat menuju TPKH PT RAPP, di

Pangkalan Kerinci, sehingga verifier ini masuk dalam kategori

Not Applicabel (NA).

Indikator 3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia

dan memiliki izin yang sah.

Dokumen yang

menunjukkan identitas

kapal

Not Applicable Seperti yang dijelaskan pada verifier 3.3.1, Auditee bukan

merupakan Pedagang Kayu Antar Pulau, sehingga tidak

memiliki dokumen PKAPT. Seluruh Kayu Bulat Kecil Auditee

diangkut menggunakan jalan darat (Truck) menuju Pabrik Pulp

& Paper PT RAPP, di Pangkalan Kerinci, sehingga verifier ini

masuk dalam kategori Not Applicabel (NA).

K3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V- Legal

Indikator 3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal

Verifier 3.4.1. Tanda V-

Legal yang dibubuhkan

MEMENUHI Auditee telah melakukan penggunaan tanda V-Legal pada

dokumen Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan Kayu

(SKSHHK) dari TPK Hutan.

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 16 dari 18

sesuai ketentuan. Bentuk dan ukuran tanda V-Legal yang digunakan Auditee

telah sesuai dengan Perdirjen PHPL Nomor : P.14/PHPL/SET/

4/2016 tanggal 29 April 2016, lampiran 6 tentang Pedoman

Penggunaan Tanda V-Legal.

K.4.1 Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan

dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan

Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.

4.1.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah

memiliki dokumen

AMDAL/DPPL/UKL-UPL

meliputi ANDAL, RKL dan

RPL yang telah disahkan

sesuai peraturan yang

berlaku meliputi seluruh

areal kerjanya

MEMENUHI Dokumen lingkungan UKL dan UPL atas nama PT Seraya

Sumber Lestari telah disetujui dan disahkan oleh Buapti

Kabupaten Siak melalui surat Nomor : 660/Bpdl-S/217

Tanggal 23 Januari 2003.

4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan

penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

4.1.2.a. Dokumen RKL dan

RPL.

MEMENUHI Auditee telah menyusun Dokumen Rencana Pemantauan

Lingkungan (RPL) dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

dan telah disahkan melalui Surat Keputusan Buapti

Kabupaten Siak dengan Nomor : 660/Bpdl-S/217 Tanggal 23

Januari 2003.

4.1.2.b.

Bukti pelaksanaan

pengelolaan dan

pemantauan dampak

penting aspek fisik-kimia,

biologi dan sosial.

MEMENUHI Auditee telah membuat laporan pelaksanaan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan periode Semester I dan semester II

Tahun 2018, pelaksanaan pemantauan dan pengelolaan

lingkungan sesuai dengan dokumen laporan RKL dan RPL

yang disusun setiap semester dan Implementasi pelaksanaan

pemantauan dan pengelolaan lingkungan dilakukan secara

konsisten dan mengacu terhadap dampak penting yang terjadi

di lapangan.

K.5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Indikator 5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3

Verifier 5.1.1.a.

Pedoman/prosedur K3.

MEMENUHI 1. Auditee telah menyusun Prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) yang terdiri dari SOP Keselamatan

dan Kesehatan Kerja, SOP Alat Pelindung Diri (APD), SOP

Security dan SOP Investagasi Insiden.

2. Auditee memiliki Susunan Panitia Pembina Keselamatan

Dan Kesehatan Kerja (P2K3) telah didaftarkan dan telah

mendapatkan persetujuan dari pejabat instansi terkait

dan mempunyai Tenaga Ahli K3 umum.

Verifier 5.1.1.b.

Ketersediaan Peralatan

K3.

MEMENUHI Auditee memiliki peralatan K3 sesuai ketentuan dan

berdasarkan observasi lapangan peralatan K3 masih

berfungsi dengan baik.

Auditee juga telah memiliki klinik yang dijaga oleh dokter,

bidan dan perawat serta tersedia Mobil Ambulan.

Verifier 5.1.1.c.

Catatan kecelakaan kerja.

MEMENUHI Auditee telah memiliki catatan Kecelakaan Kerja yang

dituangkan dalam Laporan Kecelakaan Kerja dan terdapat

upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam bentuk

program K3.

K.5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 17 dari 18

5.2.1. Kebebasan

berserikat bagi pekerja

Verifier :

Serikat pekerja atau

kebijakan perusahaan

(auditee) yang

membolehkan untuk

membentuk atau terlibat

dalam kegiatan serikat

pekerja

MEMENUHI Auditee belum memiliki Serikat Pekerja, Namun Auditee telah

membuat kebijakan tertulis dari Pihak Pimpinan tertuang

dalam Surat Pernyataan Nomor : 009/SP/SSL-PKU/I2013

Tentang Kebebasan Berkumpul Dan Berserikat Bagi

Karyawan PT Seraya Sumber Lestari, tanggal 010 Januari

2013.

PT Cahayamas Lestari Jaya selaku mitra PT Seraya Sumber

Lestari telah membuat kebijakan tertulis dari Direktur PT CLJ

tertuang dalam Surat Pernyataan Direktur PT Cahayamas

Lestari Jaya Nomor : 001/ CLJ-Ser/I/2013 Tanggal 02 Januari

2013 Tentang Kebebasan Berkumpul Dan Berserikat Bagi

Karyawan PT Cahayamas Lestari Jaya yang ditanda tangani

oleh Direktur (Kirmadi).

Indikator 5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur

hak-hak pekerja.

Verifier:

Ketersediaan Dokumen

KKB atau PP.

MEMENUHI Auditee telah membuat Peraturan Perusahaan dan telah

disahkan berdasarkan :

1. Surat Keputusan Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga

Kerja Kabupaten Siak (Amin Budyadi/ Pembina Utama

Muda NIP. 19621023 198903 1 006) melalui Surat

Keputusan Nomor : KEP. 560/ Distransnaker/I/2017/03

Tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Seraya

Sumber Lestari Tanggal 13 Januari 2017. Masa berlaku

terhitung mulai Tanggal 13 Januari 2017 s/d 13 Januari

2019.

2. Peraturan Perusahaan telah diperpanjang dan telah

mendapatkan pengesahan berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten

Siak Nomor : 28 Tahun 2019 Tentang Pengesahan

Peraturan Perusahaan PT Seraya Sumber Lestari.

Ditetapakn di Siak Sri Indrapura Pada Tanggal 7 Januari

2019, ditandatangani oleh Kepala Dinas Trasmigrasi dan

Tenaga Kerja Kabupaten Siak (Amin Budyadi/ Pembina

Utama Muda NIP. 19621023 198903 1 006). Pearaturan

Perusahaan PT Seraya Sumber Lestari mulai berlaku

sejak Tanggal 7 Januari 2019 sampai dengan 6 Januari

2021.

PT Cahayamas Lestari Jaya (Selaku Mitra Kerja) telah

membuat Peraturan Perusahaan dan telah disahkan

berdasarkan :

1. Surat Keputusan Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga

Kerja Kabupaten Siak Drs. H. Nurmansyah (Pembina

Utama Muda NIP. 19590910 198903 1 004) melalui

Surat Keputusan Nomor : KEP. 560/

Disosnakertrans/III/2016/03 Tentang Pengesahan

Peraturan Perusahaan PT Cahayamas Lestari Jaya tanggal

11 Maret 2016. Masa berlaku terhitung mulai tanggal 01

Januari 2016 s/d 31 Desember 2017.

2. Peraturan Perusahaan telah diperpanjang dan telah

mendapatkan pengesahan berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 18 dari 18

Riau Nomor : KPTS.150/IV/2018 Tanggal 2 April 2018

Tentang Pengesahaan Perpanjangan Peraturan

Perusahaan PT Cahayamas Lestari Jaya.

Indikator 5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)

Verifier :

Pekerja yang masih di

bawah umur

MEMENUHI Berdasarkan dokumen Laporan Tenaga Kerja, PT Seraya

Sumber Lestari dan PT Cahayamas Lestari Jaya (Mitra) tidak

mempekerjakan karyawan di bawah umur, dan dalam sistem

rekruitmennya, Auditee telah mempersyaratkan bahwa batas

umur minimal calon karyawan adalah yang telah berumur

lebih dari 18 tahun.