pengulangan tindak pidana

Upload: aldi14

Post on 12-Jul-2015

74 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pengulangan tindak pidana dan alasan hapusnya menjalankan pidana

TRANSCRIPT

8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanaPENGULANGAN TINDAK PIDANA #' A. PENGERTIAN #' Recidive atau pengulangan tindakpidana terjadi dalam hal seseorang yang melakukansuatutindakpidanadantelahdijatuhipidanadengansuatuputusan Hakimyangtetap(inkrachtvangewifsde),kemudianmelakukansuatutindak pidanalagi.JadidalamRecidive,samahalnyadenganConcursusRealis, seseorangmelakukanlebihdarisatutindakpidana.Perbedaannyaialahbahwa padarecidivesudahadaputusanHakimyangberkekuatantetapyangberupa pemidanaanterhadaptindakpidanayangdilakukanterdahuluatausebelumnya. Recidive merupakan alasan untuk memperkuat pemidanaan. Ada dua sistem pemberatan pidana berdasar adanya recidive, yaitu sistem: 1. Recidive Umum. Menurutsistemini,setiappengulanganterhadapjenistindakpidana apapundandilakukandalamwaktukapansaja,merupakanalasanuntuk pemberatanpidana.Jaditidakditentukanjenistindakpidanayangdilakukan maupun tenggangwaktupengulangannya.Dengan tidakditentukan tenggang waktu pengulangannya, maka dalam sistem ini tidak ada daluwarsa recidive. 2. Recidive Khusus. Menurutsisteminitidaksemuajenispengulanganmerupakanalasan pemberatanpidana.Pemberatanpidanahanyadikenakanterhadap pengulanganyangdilakukanterhadapjenistindakpidanatertentudanyang dilakukan dalam tenggang waktu tertentu pula. 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldana. #' MENURUT KUHP Pengulangan tindak pidana dalam KUHP tidak diatur secara umumdalam 'AturanUmumBukuI,tetapidiatursecarakhususuntuksekelompoktindak pidana tertentu baik yang berupa kejahatan didalam Buku II maupun yang berupa pelanggaran didalam Buku III. DisampingituKUHPjugamensyaratkantenggangwaktupengulangan yang tertentu. Dengan demikian KUHP menganut sistem Recidive Khusus artinya pemberatanpidanahanyadikenakanpadapengulanganjenis-jenistindakpidana (kejahatan/pelanggaran)tertentusajadanyangdilakukandalamtenggangwaktu tertentu. Adapun syarat-syaratrecidiveuntuk tiap-tiaptindakpidana, baik terhadap kejahatan maupun pelanggaran, dibicarakan berturut-turut dibawah ini. 1. Recidive Kejahatan. DengandianutnyasistemRecidivekhusus,makarecidivekejahatan menurut KUHP adalah recidive 'kejahatan-kejahatan tertentu. Mengenairecidivekejahatan-kejahatantertentu,KUHPmembedakan antara: a. #ecidive terhadap kejahatan-kejahatan tertentu yang 'sejenis, dan b. #ecidiveterhadapkejahatan-kejahatantertentuyangtermasukdalam 'kelompok jenis. Tentang recidive terhadap kejahatan-kejahatan tertentu yang 'sejenis diatur secara tersebar dalam sebelas pasal-pasal tertentu Buku II KUHP yaitu dalam pasal 137 (2), pasal 144 (2), pasal 155 (2), pasal 157 (2), pasal 161 (2), pasal163(2),pasal208(2),pasal216(3),321(2),pasal393(2)danpasal 303bis(2).Berdasarkanpasaltersebut,didalamsistem#ecidivekejahatan 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanasejenisinihanyaada11jeniskejahatanyangdapatdijadikanalasan pemberatan pidana. Persyaratanrecidivedisebutkandalammasing-masingpasalyang bersangkutan, yang pada umumnya mensyaratkan sebagai berikut: 1) Kejahatanyangdiulangiharussamaatausejenisdengankejahatan yang terdahulu; 2)Antarakejahatanyangterdahuludankejahatanyangdiulangiharus sudahadakeputusanHakimberupapemidanaanyangtelah mempunyai kekuatan tetap; 3) Sipelakumelakukankejahatanyangbersangkutanpadawaktu menjalankanpencahariannya(khususuntukpasal216,pasal303bis dan pasal 393 syarat ini tidak ada); 4) Pengulangannyadilakukandalamtenggangwaktutertentuyang disebut dalam pasal-pasal yang bersangkutan, yaitu : a. DuatahunsejakadanyakeputusanHakimyangtetap(untuk delik-delikdalampasal137,pasal144,pasal208,pasal216, pasal 303 bis dan pasal 321), atau b. LimatahunsejakadanyakeputusanHakimyangtetap(untuk delik-delikdalampasal155,pasal157,pasal161,pasal163 dan pasal 393). DenganadanyasyaratkeputusanHakimyangberupapemidanaandan mempunyaikekuatantetap(inkrachtvangewifsde)sepertidisebutkanpada syarat kedua, maka tidak ada recidive dalam hal: a. KeputusanHakimtersebuttidakmerupakanpemidanaan, misalnyakeputusanyangberupa'pembebasandarisegala tuduhan (vrifspraak) berdasar pasal 313 #IB, dan yang berupa 'pelepasandarisegalatuntutan(ontslagvanallerechts 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanavervolging)berdasarpasal314#IB;(Sekarangpasall91(2) KUHAP). b. KeputusanHakimtersebutmasihdapatdiubahdenganupaya-upayaHukumyangberlaku(misalnyadenganupayabanding atau kasasi); c. KeputusanHakimtersebutberupa'penetapan-penetapan (beschikking) misalnya: - Keputusanyangmenyatakantentangtidakberwenangnya Hakimuntukmemeriksaperkaraybs.(pasal247danpasal 252 #IB), - Keputusan tentangtidakditerimanya tuntutanJaksakarena terdakwatidakmelakukankejahatan(pasal250ayat3 #IB), - Tidakditerimanyaperkarakarenapenuntutannyasudah daluwarsa. Padasyaratkeempatdiatasditegaskanbahwasaatpengulangan dihitung sejak adanya putusan Hakim yang berkekuatan tetap. Jadi tidak disyaratkan apakah jenis pidana yang dijatuhkan oleh Hakim sebelumnyadantidakpuladisyaratkanapakahpidanayangdijatuhkanitu sudah dijalankan atau belum baik seluruhnya atau sebagian. Mengenaipemberatanpidanadalamsistemrecidivekejahatanyang sejenis ini nampak berbeda-beda, yaitu: a. Dapatdiberikanpidanatambahanberupapelaranganatau pencabutanhakuntukmenjalankanmatapencahariannya (untuk delik-delik yang pengulangannya dilakukan pada waktu menjalankan pencahariannya); b. Pidananya dapat ditambah sepertiga (khusus untuk delik dalam pasal216);pasal216ayat3hanyamenyebut'pidanasaja 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanayangberartiancamanpidanapenjaraataudendayangdisebut dalam pasal 216 ayat 1 dapat ditambah sepertiga; c. Pidana penjaranya dapat dilipatkan dua kali, yaitu khusus untuk pasal 393 dari 4 bulan 2 minggu menjadi 9 bulan penjara. Dalamhalrecidiveterhadapkejahatan-kejahatantertentuyangmasukdalam satu'kelompokjenisdiaturdalampasal486,pasal487danpasal488 KUHP. Adapunpersyaratanrecidivemenrutketentuanpasalpasaltersebut adalah sebagai berikut : a. Kejahatanyangdiulangiharustermasukdalamsatukelompokjenis dengan kejahatan yang pertama atau yang terdahulu. Kelompok jenis kejahatan yang dimaksud ialah : a. kelompok jenis kejahatan dalam pasal 486 yang pada umumnya mengenaikejahatanterhadaphartabendadanpemalsuan, misalnya : - Pemalsuanmatauang(pasal244-pasal248),pemalsuan surat(pasal263-pasal264),pencurian(pasal362,pasal 363, pasal 365) pemerasan (368), pengancaman (pasal 369), penggeIapan(pasal372,pasal374,pasal375),penipuan (pasal378),kejahatanjabatan(pasal415,417,pasal425, pasal 432), Penadahan (pasal 480, pasal 481.); b. Kelompokjeniskejahatandalampasal487padaumumnya mengenai kejahatan terhadap orang, misalnya : - PenyerangandanmakarterhadapKepalaNegara(pasal 131,pasal140,141),pembunuhanbiasadanberencana (pasal338,pasal339,pasal 340),pembunuhan anak(pasal 341, pasal 342), euthanasia (pasal 344), abortus (pasal 347, pasal348),penganiayaanbiasa/beratdanpenganiayaan 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanaberencana(pasal351,pasal353,pasal354,pasal355), kejahatanpelayaranyangberupapembajakan(pasal438- pasal 443) dan insubordinasi (pasal 459- pasal 460); c. Kelompokjeniskejahatandalampasal488padaumumnya mengenai kejahatan penghinaan dan yang berhubungan dengan penerbitan/percetakan, misalnya : - Penghinaan terhadap Presiden/Wakil (pasal 134- pasal 137) penghinaanterhadapKepalaNegarasahabat(pasal142- pasal144),penghinaanterhadappenguasa/badanumum (pasal207,pasal208),penghinaanterhadaporangpada umumnya(pasal310-pasal321),dankejahatan penerbitan/percetakan (pasal 483, pasal 484). Denganadanyakelompokjeniskejahatan-kejahatanseperti dikemukakandiatas,maka tidakdapatdikatakanada recidive apabila seseorangyangmelakukanpencurianbiasa(pasal362)kemudian melakukantindakpidanalagiyangberupapenganiayaan(pasal351) ataupun penghinaan (pasal 310), karena masing-masing tindak pidana itu masuk dalam kelompok jenis kejahatan yang berbeda-beda. Barudapatdikatakanadarecidiveapabilamasing-masingtindak pidanayangdilakukantermasukdalamsatukelompokjenisyang sama,misalnyasetelahmelakukanpencurian(pasal362)kemudian melakukan penggelapan (pasal 372) atau penipuan (pasal 378), karena semuanyamasukdalamkelompokjeniskejahatanyangtersebut dalam pasal 486 KUHP. Disampingituperlupuladiperhatikanbahwakejahatan-kejahatan yangdisebutdalamkelompokpasal486,pasal487danpasal488 KUHP itu hanyalah jenis kejahatan-kejahatan tertentu saja. 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanaPadaumumnyakejahatan-kejahatan ringan tidakdimasukkansebagai alasanuntuk adanya recidive,misalnyapencurianringan (pasal364), penggelapanringan(pasal373),penipuanringan(pasal379)dan penadahanringan(pasal482)tidakdimasukkandalamkelompok pasal486KUHP.Begitupulapenganiayaanringan(pasal352)tidak dimasukkan dalam kelompok pasal 487 KUHP. Tidak dimasukkannya kejahatan-kejahatanringansebagaialasanuntukrecidivesebenarnya dapat dimaklumi,namunanehnyadidalamkelompokkejahatanpasal 488 KUHP dimasukkan penghinaan ringan (pasal 315). Disampingitumenarikpulauntukdiperhatikanbahwadidalam kelompokkejahatanterhadaphartabendadalampasal486KUHP, tidakdimasukkanbeberapadelikdalamKUHPyangsekarangtelah dinyatakansebagaitindakpidanakorupsiolehU.U.No.3Tahun 1971,yaituantaralainpenyuapanaktiI(pasal209,pasal210), penyuapanpasiI(pasal418,pasal419,pasal420),pemalsuan buku/daItaradministrasiolehseorangpejabat(pasal416),pejabat yangmenguntungkandirisendirisecaratidaksyah(pasal423,pasal 435)danperbuatancurang/penipuandalammasaperang(pasal387, pasal388).Tindakpidanakorupsiyangdisebutdalamkelompok pasal 486 KUHP hanyalah pasal-pasal 415, 417 dan 425. Menarik pula untuk diperhatikan bahwa didalam pasal 487 (kelompok jeniskejahatanterhadappribadiorang)tidakdisebutkandelikmakar dalam pasal 104 dan semua delik kesusilaan (pasal 281-303) misalnya perkosaan(pasal285),perdaganganwanita(pasal297),mengobati wanita dengan ditimbulkan harapan hamilnya dapat digugurkan (pasal 299) dan perjudian (pasal 303). Dirasakan sangat janggal apabila terhadap pasal 303 bis (yang tadinya merupakanjenispelanggarandalampasal542)adaketentuan pengulangannya(lihatrecidivekejahatan-kejahatansejenisAd.a), 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanatetapiterhadapperjudiandidalampasal303tidakadaketentuan recidivenya.SedangkanVOSmemintaperhatiandengantidak disebutnyapasal356(yaitubentukterkualiIikasidaridelik-delik dalampasal351,pasal353,pasal354danpasal355)danpasal349 (yaitubentukterkualiIikasidaridelik-delikabortusdalampasal346- pasal348).Perlupuladicatatbahwadelikabortusdalampasal346 tidak disebut didalam kelompok pasal 487 KUHP. Denganmeninjaupasal-pasalyangdisebutkandiatasternyatabahwa dalamsistemKUHPtidaksemuakejahatanberatdapatdijadikan sebagai alasan recidive/pengulangan (alasan pemberatan pidana). b. Antarakejahatanyangkemudian(yangdiulangi)dengankejahatan yangpertamaatauterdahulu,harussudahadaputusanhakimberupa pemidanaan yang berkekuatan tetap. Denganadanyasyaratkeduaini,makatidaklahdapatdikatakan recidivedalamhalputusanHakimtidakberupapemidanaanatau belummempunyaikekuatanhukumtetapatauyangberupa penetapan-penetapan (beschikking). c. PidanayangpernahdijatuhkanHakimterdahuluharusberupapidana penjara. Dengan adanya syarat ketiga ini maka tidak ada alasan recidive untuk pemberatanpidanaapabilapidanayangpernahdijatuhkanterdahulu berupa pidana kurungan atau pidana denda. d. Ketika melakukan pengulangan, tenggang waktunya adalah : a. Belum lewat 5 tahun - Sejakmenjalaniuntukseluruhnyaatausebagianpidana penjara yang dijatuhkan terdahulu, atau 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldana- Sejakpidanatersebut(penjara)samasekalitelah dihapuskan, atau b. Belumlewattenggangwaktudaluwarsakewenangan menjalankan pidana (penjara) yang terdahulu.Misal pada tahun 1972, A yang dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan(pasal338)dijatuhipidanapenjaraselama8 tahun. Adabeberapakemungkinantenggangwaktupengulangan untuk kejahatan yang berikutnya, antara lain : - ApabilaAmenjalaniseluruhnya,makatenggangwaktu pengulangannyaadalahsebelumIewattahun1985 (perhitungan 1972 8 5). - ApabilaAsetelahmenjalanisebagian,misal2tahun, mendapatgrasiataupelepasanbersyaratpadatahun1974, makatenggangwaktupengulangannyaadalahsebelum lewat tahun 1979 (perhitungan 197225). - ApabilaAsetelahmenjalanisebagian,misal2tahunpada tahun1974melarikandiri,makatenggangwaktu pengulangannyaadalahsebelumlewattenggangwaktu daluwarsakewenanganmenjalankanpidanapenjarayang terdahulu. Berdasarkan pasal 85 (2) KUHP tenggang waktu daluwarsanya dihitung sejak terdakwa melarikan din. Jaditenggangwakturecidivenyaadalahsebelumlewattahun 1990yaitudihitungmulaitahun1974ditambah16tahun tenggangwaktudaluwarsakewenanganmenjalankanpidana untuk pasal 338 lihat pasal 84 KUHP). 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanaDaricontohdiatasdapatlahdisimpulkanbahwatenggang waktu recidive dapat lebih dari 5 tahun. Adapunpemberatanpidanauntukrecidivemasing-masingkelompok jeniskejahatansepertidikemukakandiataspadaprinsipnyadipakaisistem pemberatan/penambahansepertigadarimaximumancamanpidanauntuk kejahatan yang diulangi. Perludiperhatikanbahwauntukkejahatan-kejahatandalamkelompok jenis pasal 486 dan pasal 487, yang dapat diperberat hanyalah ancaman pidana pokok yang berupa pidana penjara, sedangkan untuk kelompok pasal 488 tidak hanyapidanapenjarakarenadalampasaltersebuthanyadigunakanistilah 'pidana saja sehingga semua jenis pidana yang disebut dalam masing-masing pasalyangmasukdalamkelompokpasal488tersebutdapatdiperberat sepertiga. 2. Recidive Pelanggaran. Dengandianutnyasistemrecidivekhusus,makarecidivepelanggaran menurutKUHPjugamerupakanrecidiveterhadappelanggaran-pelanggaran tertentu saja yang disebut dalam Buku III. Ada14jenispelanggarandidalamBukuIIIKUHPyangapabila diulangidapatmerupakanalasanuntukadanyapemberatanpidana,yaitu pelanggaran-pelanggaran terhadap a. Pasal 489 kenakalan terhadap orang atau barang; b. Pasal492masukdimukaumummerintangiIalutintas/mengganggu ketertiban dan keamanan orang lain; c. Pasal 495memasangpenangkap/alatuntukmembunuhbinatangbuas tanpa izin; d. Pasal501menjualmakanan/minumanyangdipalsu,busukatauyang berasal dari ternak sakit atau mati; 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanae. Pasal512melakukanpencahariantanpakeharusan/kewenanganatau melampaui batas kewenangannya; I. Pasal516mengusahakantempatbermalamtanparegister/catatan tamuatautidakmenunjukkanregistertersebutkepadapejabatyang memintanya; g. Pasal517membelidansebagairiyabarang-baranganggotamiliter tanpa izin; h. Pasal530petugasagamayangmelakukanupacaraperkawinan sebelumdinyatakanpadanyabahwapelangsungandimukapejabat catatan sipil/B.S.) telah dilakukan; i. Pasal 536 dalam keadaan mabuk berada dijalan umum; j. Pasal540mempekerjakanhewanmelebihikekuatanatau menyakitinya; k. Pasal 541 menggunakan kuda muatan yang belum tukar gigi; l. Pasal 544mengadakan sabunganayam/jangkrikdijalanumum tanpa izin; m. Pasal 545 melakukan pencaharian sebagai tukang ramal; n. Pasal549membiarkanternaknyaberjalandikebun/tanahyang terlarang/ditutup untuk umum. Adapunpersyaratanrecidivepelanggarandisebutkandalammasing-masingpasalyangbersangkutan,yangpadaumumnyamerisyaratkansebagai berikut: a. Pelanggaranyangdiulangiharussamaatausejenisdengan pelanggaranyangterdahulu.Jadibarudapatdikatakanadarecidive pelanggaran apabila yang bersangkutan melanggar pasal yang sama. Namundemikianperludiperhatikanbahwapelanggaranterdahulu terhadappasal492dapatmerupakanalasanrecidiveuntuk pelanggaranpasal536dansebaliknya;demikianpulapelanggaran terdahuluterhadappasal302(penganiayaanhewanringari)dapat 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanamerupakanalasannecidiveuntukpelanggaranpasal540danpasal 541. b. harussudahadaputusanHakimberupapeinidanaanyangtelah berkekuatan tetap untuk pelangganan yang yang terdahulu; c. tenggangwaktupengulangannyabelumlewat1atau2tahunsejak adanya putusan peinidanaan yang berkekuatan tetap, yaitu - belum Iewat 1 tahun untuk pelanggaran-pelanggaran pasal 489, pasal492,pasal495,pasal536,pasal540,pasal541,pasal 544, pasal 545, dan pasal 549; - belumIewat2tahununtukpelanggaranpasal-pasal501,pasal 512, 516, pasal 517 dan pasal 530. Berdasarsyaratketigainimakaperhitungantenggangwaktu pengulangannyatidaktergantungpadajenispidanayangpernah dijatuhkanterdahuludanapakahpidanatersebutsudahdijalankan atau belum (seluruh atau sebagian). Menarikuntukdiperhatikanbahwakhususdidalampasal536(mabuk dijalanumum),disampingmengaturpersyaratanpengulanganseperti dikemukakan diatas, diatur pula pengulangan yang kedua kali dan seterusnya. Mengenaipemberatanpidanauntukrecidivepelanggarandisebutkan dalam masing-masing pasal pelanggaran yang bersangkutan. Jadi tidak ada satu ketentuanumummengenaisistempemberatanpidananya.Namundemikian pada umumnya mengikuti salah satu sistem pemberatan pidana sebagai berikut: a. Pidana denda diganti atau ditingkatkan menjadi pidana kurungan. b. Pidana (denda/kurungan) dilipatkan dua kali. 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldana. #' DILUAR KUHP 1. RecidivekejahatandiluarKUHPterdapatdidalampasal39Undang-undang Narkotika (UU No.9 Tahun 1976) yang berbunyi sebagai berikut: a. Pidana penjana yang ditentukan dalam pasal 16 ayat 1 sampai dengan ayat7dapatditambahdengansepertigajikaterpidanaketika melakukankejahatan,belumlewat2(dua)tahunsejakmenjalani seluruhnya atau sebagian pidana penjara yang dijatuhkan padanya. b. Dalamhalpengulangankejahatanyangdimaksuddalamayat1 diancamdenganpidanadenda,makapidanadenda tersebutdikalikan dua. Darirumusandiatasterlihat,bahwaUUNarkotikamenganutjugasistem recidivekhususyaitu,baiktindakpidanayangdiulangimaupuntenggang waktu pengulangannya sudah tertentu. Adapun sistem pemberatan pidananya, ialah: a. Untukpidanapenjara:ditambahsepertigadariancamanpidana terberat b. Untuk pidana denda: dilipatkan dua kali. 2. Recidive pelanggaran diluar KUHP terdapat antara lain didalam: a. Pasal11(5)OrdonansiPerlindunganCagarAlam (atuurbesehermingsondonnantie) S.1941 No.167; b. Pasal18(2)Undang-UndangKerjaNo.12Tahun1948joUUNo.1 tahun 1951; c. Pasal32(2)dan33(2)Undang-undangLaluLintasdanAngkutan Jalan #aya No.3 Tahun 1965. Dalam peraturan-peraturan tersebut juga dianut sistem recidive khusus. 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanaTenggangwaktupengulangannyaadayang1tahundanadayang2 tahun; sedangkan pemberatan pidananya ada yang ditambah separuh, sepertiga dan ada yang dilipatgandakan (dikalikan dua). ALASAN HAPUSNYA KEWENANGAN MENUNTUT DAN MEN1ALANKAN PIDANAA. Alasan Hapusnya Kewenangan Menuntut PidanaKewenanganmenuntutpidanadapathapusdenganalasan-alasan sebagai berikut:1. Tidak adanya pengaduan pada delik-delik aduan. DalamBabVIIPasal72-75diaturmengenaisiapasajayang berhakmengadudantenggangwaktupengaduan.Namunadapasal-pasalkhususmengenaidelikaduanini,yaituPasal284(perzinahan) yangberhakmengaduadalahsuami/istrinya,danPasal332(melarikan wanita) yang berhak mengadu adalaha. jika belum cukup umur oleh wanita yang bersangkutan atau orang yang memberikan izin bila wanita itu kawin, b. jika sudah cukupumur oleh wanita yang bersangkutan atau suaminya. 2. e Bis in Idem (telah dituntut untuk kedua kalinya). e bis in idem yang diatur dalam Pasal 76 KUHP ini disyaratkan:a. Telah ada putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap b. orang terhadap siapa putusan itu dijatuhkan adalah sama c. perbuatanyangdituntutadalahsamadenganyangpernah diputus terdahulu. 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldana 3. Matinya terdakwa (Pasal 77) 4. Daluwarsa. DaluwarsadantenggangwaktudiaturdalamPasal78KUHP, antara lain: a. Untuksemuapelanggarandankejahatanpercetakansesudah1 tahun. b. Untukkejahatanyangdiancamdengandenda,kurunganatau penjara maksimal 3 tahun, daluwarsanya sesudah 6 tahun. c. Untukkejahatanyangdiancampidanapenjaralebihdari3tahun, daluwarsanya 12 tahun. d. Untukkejahatanyangdiancamdenganpidanamatiatauseumur hidup, daluwarsanya sesudah 18 tahun. Daluwarsainiberlakupadaharisesudahperbuatandilakukan kecualihal-haltertentu,sepertiditangguhkankarenaadaperselisihan dalam hukum perdata. Sebagai contoh daluwarsa: Amelakukan tindakpidana pembunuhanbiasa(Pasal338KUHP) padatanggal1Januari2004yangdiancampidanamaksimal15 tahunpenjara.JikaAkemudianmenghilangdantidaktertangkap polisi,makakewenanganpenuntutanterhadapAakanberakhir setelah waktu 12 tahun (1 Januari 2016). 5. Telah adapembayaran dendamaksimumkepadapejabat tertentu untuk pelanggaran yang hanya diancam dengan denda saja (Pasal 82). 6. AdaabolisiatauamnestiDenganpemberianamnesti,semuaakibat hukumpidanaterhadaporangyangmelakukantindakpidana 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanadihapuskan.Sedangkandenganpemberianabolisi,hanyadihapuskan penuntutanterhadapmereka.Olehkarenaitu,abolisihanyadapat diajukan sebelum adanya putusan. B. Alasan Hapusnya Kewenangan Menjalankan Pidana Menurut KUHP. Kewenangan menjalankan pidana dapat hapus karena beberapa hal: a. Matinya terdakwa (Pasal 83). b. Daluwarsa(Pasal84-85)Tenggangwaktudaluwarsanyaadalah sebagai berikut: - semua pelanggaran daluwarsanya dua tahun. - kejahatan percetakan daluwarsanya lima tahun. - kejahatanlainnyadaluwarsanyasamadengandaluwarsa penuntutan ditambah sepertiga tenggat daluwarsa. - pidana mati tidak ada daluwarsa. Daluwarsadihitungmulaikeesokanharinyasesudahputusanhakim dapat dijalankan. Sebagai contoh, Amelakukan tindak pidana perkosaan (Pasal 285)yangdiancamdenganpidanapenjaramaksimal12tahun.Akemudian disidangkandandiputuspidanapenjara10tahunolehhakimpadatanggal1 Januari 2004. Sebelummenjalankan pidana,A kemudianmelarikan diri. Maka bagiAbatastenggangwaktudiauntuktidakmenjalankanpidanapenjara adalahdaluwarsapenuntutanditambah1/3(12tahun(1/3X12tahun)). SehinggaA'bebasdarimenjalankanpidanapenjarakalaudia'berhasil melarikan diri selama 16 tahun atau setelah tanggal 1 Januari 2020. 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanaC. Alasan Hapusnya Kewenangan Menuntut Pidana dalam #ancangan KUHP Aturandalam#ancanganKUHPtentanggugurnyakewenangan menuntutpidanadiaturdalamPasal137.MenurutPasal137tersebut, kewenangan penuntutan gugur jika:1. Terdakwa meninggal dunia. 2. Presiden memberikan amnesti atau abolisi. 3. Maksimumdendadibayardengansukarelabagitindakpidanayang dilakukanhanyadiancamdenganpidanadendapalingbanyakkategori II (#p 750.000.000,00). 4. Maksimumdendadibayardengansukarelabagitindakpidanayang diancamdenganpidanapenjarapalinglamasatutahunataupidana denda paling banyak kategori III (#p 3.000.000,00).5. Telah ada putusan hakim yang memperoleh kekuatan hukum tetap. 6. Telah masuk daluwarsa 7. Tindak pidana aduan yang pengaduannya ditarik kembali. Alasan hapusnya kewenangan menuntut pidana karena daluwarsa dalam #ancanganKUHPberbedadenganaturandalamKUHP,yaitudisebutdalam Pasal 141 #ancangan KUHP: a. sesudahlampauwaktusatutahununtuktindakpidanayang dilakukan dengan percetakan; b. sesudahlampauduatahununtuktindakpidanayanghanya diancamdengandendaatausemuatindakpidanayangdiancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun; c. sesudahlampauwaktuenamtahununtuktindakpidanayang diancam dengan pidana penjara paling lama tiga tahun; d. sesudah lampau waktu 12 tahun untuk tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lebih dari tiga tahun; dan 8lnaldl ?ushar 8osadl 2009/L0009291 Pukum ldana kodlflkasl/u engulangan 1lndak ldana dan Alasan Papusnya kewenangan MenunLuL dan Men[alankan ldanae. sesudah lampau waktu 18 tahun untuk tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup. Dalam #ancangan KUHP, alasan-alasan tersebut tidak ditambah namun hanyadipertegaslagiagarsemuaalasan-alasanyangdapatmenghapuskan kewenanganmenjalankanpidanamasukdidalamKUHP.Hanyasajaterdapat perbedaansedikitdalamalasangugurnyakewenanganpelaksanaanpidana karena daluwarsa. Pasal145#ancanganKUHPmenyebutkanbahwakewenangan pelaksanaan pidana gugur jika:1. terpidana meninggal dunia. 2. Presidenmemberikanamnestiataugrasiyangberupapembebasan terpidana dari kewajiban menjalankan pidana. 3. daluwarsa. #ancanganKUHPmengaturbahwakewenanganpelaksanaanpidana penjaragugurkarenadaluwarsasetelahberlakutenggangwaktuyangsama dengantenggangwaktudaluwarsakewenanganmenuntutditambahsepertiga daritenggangwaktukedaluwarsatersebut(Pasal147ayat(1)).Termasuk dalam hal ini pidana mati yang kemudian diubah menjadi pidana seumur hidup ataupidanapenjara.Sedangkanpelaksanaanpidanamatitidakmempunyai tenggang waktu daluwarsa. D. rasi rasidiaturdalamUUNomor3Tahun1950.rasitidakmenghilangkanputusanhakimyangbersangkutan,tetapipelaksanaannya dihapuskanataudikurangi.Olehkarenaitu,grasidapatberupa(a)tidak mengeksekusiseluruhnya,(b)hanyamengeksekusisebagian,dan(c) mengganti jenis pidana/komutasi.