pengukuran topografi daerah mineralisasi …

13
Prosiding Seminar Pranata Nuklir daD Teknisi Litkayasa P2BGN - BATAN , Jakarta, 8 Maret 2000 ISBN, 979-8769-10-4 PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI URANIUM SEKTOR JUMBANG I KALIMANTAN BARAT Anang Marzuki, P. Widito, Priyo Sularto. *) ~ ABSTRAK PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI URANIUM SEKTOR JUMBANG I KALIMANTAN BARAT. Di daerah S. JumbangI daD sekitarnya terdapat singkapan-singkapan daD bongkah-bongkah mineralisasi U. Milleralisasi U tersebut secara umum berarah BaratIaut - Tenggara dengan radiometri mencapai 10.000 - 15.000 cis. Kegiatan pemetaan tOIX>grafi pada daerah ill dilakukan dengan maksud untuk menentukan gambaran rupa bumi dan IX>sisimineralisasi U baik yang berupa singkapan maupun bongkah dan gejala-gejala geografis pelltillg dalam suatu peta dasar. Metode yang digunakan dalam pemetaan topografi yakni pengukurall IX>IigOll tertutup, poligon terbuka terikat daD situasi dengan menggunakan sistem grid (10 m x 20 ill). Kegiatan pengukuran tOIX>grafi daerah mineralisasi U sektor Jumbang 1 menghasilkan peta topografi skala 1 : 1000, menggambarkan bahwa daerah terukur seluas 0,6 km2 dibatasi oleh koordinat di sebelah utara X = 21693.467 daD Y = 24767.322,di sebelah timur koordinat X = 22347.301 daD Y = 24173.263,di sebelah selatan koordinat X = 22100.036 dan Y = 23693.521 daD di sebelah barat koordinat X = 21380.144 daD Y = 23430.213. Ketillggian terukur bervariasi dari yang terendah 385 m pada koordinat X = 22160.299 dan Y = 23780.038 yang terietak di hilir S. Jumbang I daD yang tertinggi 705 m pada koordinat X = 21387.413 daD Y = 24320.516 yang terietak diperbukitan bagian utara. Daerah kerja merupakan lereng perbukitan yang berarah Baratlaut - Tenggara dengan kemiringan lereng berkisar antara 22 - 125 % atau dikatagorikan sebagai perbukitan dengan lereng terjal hingga sangat terja!. Keberadaall singkapan bongkah radioaktif secara geografis terietak pada lembah sungai daD lereng perbukitall pada ketinggian 425 m sampai dengan 500 m di sebelah baratdaya S. Jumbang I daD430 m - 525 m di sebelahtimurlaut S. Jumbang I mengikuti IX>lakontur arah BaratIaut - Tenggara, maka dapat diinterpretasikan bahwa keberadaan mineralisasi U (zone favorabel) secara umum berupa lereng terjal - sangat terjal yang searah dengan punggungan perbukitan atau searah S. Jumbang I ( BaratIaut - Tenggara ). ABSTRACT TOPOGRAPHIC MEASUREMENT ON URANIUM MINERALIZA nON AREA JUMBANG I SECTOR WEST KALIMANTAN. On Jumbang I river area and arround has been found the U mineralization as outcrops and boulders. This U mineralization commonly north west-south east direction with radiometry 10.000 - 15.000 cis. Topographic measurement activity in this area to be done decide toIX>graphyexpressionand location of U meneralization outcrops and boulders and significant geographic phenomenon in the base map. The method in this activity are closely IX>lygonmeasurement, fasted open IX>lygonand situation with systematic method ( 10x 20 m) . The result of toIX>graphymap, scale 1 : 1000,wide 0,6 km2, boundered by coorilinate in the northern X= 21,693.467, Y=24,767.322, in the southern X= 22,100.036, Y= 23,693.521, in the easthern X= 22,347.301, Y= 24,173.263, and in the western X= 21,380.144, Y=23,430.213. Measured elevation rotation from the lowest 385 m in coordinate X=22,160.299, Y=23,780.038 in the down sream of Jumbang I, river and the highest 705 m at coordinate X=21,387.413, Y=24,320.516 in the northern hill. Work area is the slope of hill with north west-south east direction, angle of slope 22 - 125 % or step to very steep hill category. On a geographic, outcrops and radioactive boulders situated in the river valley and slope of hill at elevation 425 m to 500 m in the south western Jumbang I river and 430 m- 525 m in the northeastern Jumbang I river, follow the contour pattern which north west - south east direction, so can interpreted U mineralization (favourable zone) commonly as steep - verysteep slope which parallel to the hilI or Jumbang I river (north west - south east). *) Bidang Eksplorasi daDGeologi, P2BGN 43

Upload: others

Post on 30-Nov-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

Prosiding Seminar Pranata Nuklir daD Teknisi LitkayasaP2BGN -BATAN , Jakarta, 8 Maret 2000 ISBN, 979-8769-10-4

PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI URANIUM

SEKTOR JUMBANG I KALIMANTAN BARAT

Anang Marzuki, P. Widito, Priyo Sularto. *)

~

ABSTRAK

PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI URANIUM

SEKTOR JUMBANG I KALIMANTAN BARAT. Di daerah S. JumbangI daDsekitarnyaterdapat singkapan-singkapan daD bongkah-bongkah mineralisasi U. Milleralisasi U tersebut secaraumum berarah BaratIaut - Tenggara dengan radiometrimencapai 10.000 - 15.000cis. Kegiatanpemetaan tOIX>grafipada daerah ill dilakukan dengan maksud untuk menentukan gambaran rupa bumidan IX>sisimineralisasi U baik yang berupa singkapan maupun bongkah dan gejala-gejala geografispelltillg dalam suatu peta dasar. Metode yang digunakan dalam pemetaan topografi yakni pengukurallIX>IigOlltertutup, poligon terbuka terikat daD situasi dengan menggunakan sistem grid (10 m x 20 ill).Kegiatan pengukuran tOIX>grafidaerah mineralisasi U sektor Jumbang 1 menghasilkan peta topografiskala 1 : 1000, menggambarkan bahwa daerah terukur seluas 0,6 km2 dibatasi oleh koordinat di sebelahutara X = 21693.467 daD Y = 24767.322,di sebelahtimur koordinat X = 22347.301 daD Y =24173.263,di sebelah selatan koordinatX = 22100.036 dan Y = 23693.521 daD di sebelah baratkoordinat X =21380.144 daD Y = 23430.213. Ketillggian terukur bervariasi dari yang terendah 385 mpada koordinat X = 22160.299 dan Y = 23780.038 yang terietak di hilir S. Jumbang I daD yangtertinggi 705 m pada koordinat X =21387.413 daDY = 24320.516 yang terietak diperbukitan bagianutara. Daerah kerja merupakan lereng perbukitan yang berarah Baratlaut - Tenggara dengankemiringan lereng berkisar antara 22 - 125 % atau dikatagorikan sebagai perbukitan dengan lerengterjal hingga sangat terja!. Keberadaall singkapan bongkah radioaktif secara geografis terietak padalembah sungai daD lereng perbukitall pada ketinggian 425 m sampai dengan 500 m di sebelahbaratdaya S. Jumbang I daD430 m - 525 m di sebelah timurlaut S. Jumbang I mengikuti IX>lakonturarah BaratIaut - Tenggara, maka dapat diinterpretasikan bahwa keberadaan mineralisasi U (zonefavorabel) secara umum berupa lereng terjal -sangat terjal yang searah dengan punggungan perbukitanatau searah S. Jumbang I ( BaratIaut - Tenggara ).

ABSTRACT

TOPOGRAPHIC MEASUREMENT ON URANIUM MINERALIZA nON AREAJUMBANG I SECTOR WEST KALIMANTAN. On Jumbang I river area and arround hasbeen found the U mineralization as outcrops and boulders. This U mineralization commonly northwest-south east direction with radiometry 10.000 - 15.000 cis. Topographic measurement activity in thisarea to be done decide toIX>graphyexpressionand location of U meneralization outcrops and bouldersand significant geographic phenomenon in the base map. The method in this activity are closelyIX>lygonmeasurement, fasted open IX>lygonand situation with systematic method ( 10 x 20 m) . Theresult of toIX>graphymap, scale 1 : 1000, wide 0,6 km2, boundered by coorilinate in the northern X=21,693.467, Y=24,767.322, in the southern X= 22,100.036, Y= 23,693.521, in the easthern X =22,347.301, Y= 24,173.263, and in the western X= 21,380.144, Y=23,430.213. Measured elevationrotation from the lowest 385 m in coordinate X=22,160.299, Y=23,780.038 in the down sream ofJumbang I, river and the highest 705 m at coordinate X=21,387.413, Y=24,320.516 in the northernhill. Work area is the slope of hill with north west-south east direction, angle of slope 22 - 125 % orstep to very steep hill category. On a geographic, outcrops and radioactive boulders situated in the rivervalley and slope of hill at elevation 425 m to 500 m in the south western Jumbang I river and 430 m-525 m in the northeastern Jumbang I river, follow the contour pattern which north west - south eastdirection, so can interpreted U mineralization (favourable zone) commonly as steep -verysteep slopewhich parallel to the hilI or Jumbang I river (north west -south east).

*) Bidang Eksplorasi daDGeologi, P2BGN

43

Page 2: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

PENDAHULUAN

Latar belakang

Salah satu kegiatan Bidang Eksplorasi pacta th : 1998/1999 adalah penelitian di

Sektor Jumbang I KalimantanBarat dalam tahapan prospeksi sistematik.Menurut CEA-

BATAN, 1976 [IJclanLilik Subiantorodkk., 1995 [2J di daerah S. JumbangI clan

sekitarnya terdapat singkapan-singkapan clan bongkah-bongkah batuan mengandung

mineralisasi U. Mineralisasi U tersebut secara umum berarah Baratlaut - Tenggara

dengan radiometri mencapai 10.000 - 15.000 cis.

Daerah ini dibatasi oleh S. Dendang Arai di sebelah timur clan di sebelah barat

adalah S. Jumbang II. Pencapaian lokasi kerja dapat ditempuh daTiNanga Pinoh

menggunakan kendaraan roda empat menuju basis EFKA dengan waktu i: 4 jam.

Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan UNIMOG menuju camp

Jeronang. Dari Jeronang menuju daerah kerja (S. Jumbang I) ditempuh selamai: 1jam

denganjalan kaki (Gambarl).

Kegiatan pemetaan topografi pacta daerah ini dilakukan dengan maksud untuk

dapat menentukan gambaran rupa bumi clan posisi mineralisasi U baik yang berupa

singkapan maupun bongkah clangejala-gejalageografis penting dalam suatu peta dasar.

Pengetahuan tentang gambaran rupa bumi clan posisi mineralisasi U merupakan salah

satu faktor penting dalam usaha mengetahui hubungan secara lateral antar lokasi

mineralisasi U atau penentuan zona favourabel serta dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengembangan penelitian di daerah S. Jumbang I clansekitarnya,

misalnyapenelitiangeofisika atau pemboraneksplorasi.

44

Page 3: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

KALIMANTAN

\'l

u

~'1 u

// n ~

Vi)Daerah Ker ja

~ Oaerah Kerja - 1;0..."

Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Kerja

METODE KERJA

1. Persiapan

Untuk kelancaran pelaksanaan pemetaan topografi peralatan yang perlu

dipersiapkanmeliputi :

- Alat yang digunakan dalam pekeIjaan ini adalah alat ukur theodolit jenis T1

beserta kelengkapannya.

- Sebagai titik ikat yaitu patek semen JT.2 yang telah diketahui koordinat clan

ketinggiannya.

- Membuat patek semenyang akan dipasang sebagaipatek permanen.

2. Pengambilandata

Metodeyangdipergunakandalampelaksanaanpengambilandata[3,4Jadalah:

a. Pengukuran poligon tertutup

Pengukuran poligon tertutup dimulai clan diakhiri pacta patek semen yang

telah diketahui koordinat clan ketinggiannya. Pengukuran ini dimaksudkan untuk

menentukan titik-titik ikat yang berupa patek kayu maupun patek semen yang

45

Page 4: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

permanen dimana koordinat clan ketinggiannya dihitung melaluibeberapa koreksi

diantaranya sudut terukur, absis clanordinat serta heclatinggi.

Pengukuran poligon tertutup dimulai daTIpatek semen JT.2 yang terletak di

sektor III Tanah Merah, menuju patek semen JT.14 di lokasi TRI7, JT.9 clan

JT.IO di lokasi S. Jumbang I, IT.12 di lokasi TR23 clanJT.13 di punggung bukit.

Dari patek semen JT 13, turun melalui punggung bukit clan menutup di patek

semen JT.2 (Gambar2).

JT.12

JT.2

DAR.I

JT. II

JT.9

Gambar 2. Rangkaian pengukuran poligon tertutup.

b. Pengukuran poligon terbuka terikat

Pengukuran ini dimulai daTI patek semen/kayu yang permanen clan

diakhiri dipatok semen/kayu yang telah diketahui koordinat clan ketinggiannya

(Gambar3 ). Pengukuran poligon terbuka terikat mengikatpatek semen:

- JT.II yang terletak dihulu S. JumbangI ( pertemuan cabang ).

Pengukuran dimulaidaTIpatek semen JT.9 yang berada di S. Jumbang I menuju

patek semen JT.II, kemudian pengukuran melewati lereng clanmenutup patek

semenJT.12 di TR23.

- DAR.I yang terletak di sebelahkiri S. Jumbang I.

Patok semen DAR.I yang terletak di sebelah kiri S. Jumbang I ( di lereng )

pengukuran dimulaidaTIpatek kayu P.201, kemudian menyusuripunggung bukit

clanmenutup di patek kayu P.194.

46

Page 5: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

JT.12

JT.9

F

Gambar 3. Rangkaian pengukuran poligon terbuka terikat.

c. Pengukuran detil.

Pengukuran detil atau sering disebut pengukuran situasi dimaksudkan untuk

memetakan situasi daerah keIja yang meliputi morfologi, arab sungai clancabang-

cabangnya,jalan buldozer, bongkah radioaktif clansingkapan batuan/kupasan yang

bermineralisasi.Pengukuran ini menggunakan sistem grid sehingga antara patek

yang satu dengan patek lainnyasalingmengikat. Jarak antar patek 10m clanjarak

antar jalur 20 m ( Gambar4 ). Sebagai titik ikat pengukuran ini adalah patek

semen!patek kayu yang telah mempunyaikoordinat clanketinggian.

A B c D E F

1

2

3

4

5

6

7

Gambar 4. Rangkaian pengukuran situasi sistem grid

3. Pengolahan data

Dari basil pengukuran topografi diperoleh data berupa azimut awal, sudut

horizontal, benang tengah, jarak miring clan sudut vertikal. Data-data tersebut

47

Page 6: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

dihitung menggunakan Calculator FX-3600 P untuk mendapatkan koordinat X, Y

clanZ. Adapun tahap penghitungandata [3,4)sebagai berikut :

-Menghitungjarak datar = jarak miringx Sin2a.

- Menghitungheclatinggi = (jarak miringx Sin a.. COga) + Tinggi

alat - benang tengah

- Menghitungjumlah sudut terukur :

a. Poligon tertutup

Jumlahsudut terukur = ( n :!:2 ) x 1800

b. Poligonterbuka terikat

Jumlahsudut terukur = (az. akhir - az. awal)+ {( n :!:2 ) x 1800}

c. Toleransikesalahansudut adalah = 10 --J jumlah sudut

- Koreksi sudut

kesalahansudut terukurKoreksi sudut =

jumlah sudut

-Menghitungazimut

Azimut awal + sudut terukur + koreksi sudut - 1800

-Menghitung~X ( absis ) clan~Y ( ordinal ) :

~ ( absis ) =jarak datar x Sin.azimut

~Y ( ordinal ) = jarak datar x Cos.azimut.

- Koreksi absisclanordinal

Koreksi absisatau ordinal = jarak antar titik : jumlahjarak x kesa

lahan absis atau ordinal

-Penghitungankoordinat X clanY digunakanrumus :

Koordinat X = koordinat awal + ~X -koreksi ~X

Koordinat Y = koordinat awal + ~ Y -koreksi ~ Y

-Menghitungketinggiansetiaptitik

Tinggi titik = tinggi awal + heclatinggi + koreksi heclatinggi

Hasil perhitungan tersebut kemudian diplot pada kertas milimeter dengan

skala 1 : 1000 meliputi posisi sungai clan cabangnya, jalan buldozer, bongkah

radioaktif, singkapan batuanlkupasan. Setelah semua titik diplot clan titik yang

mempunyaiketinggiansarnadihubungkandengan garis kontur dengan interval 5 m.

48

Page 7: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

4. Penyajian basil.

Draft peta tersebut dipindahkan ke daJam kertas kaJkir dilengkapi dengan

keterangan antara lain meliputiposisi sungai clancabahgnya,jaJan buldozer, bongkah

radioaktif, singkapan batuanlkupasan, skala peta, arab mata angin clanjudul peta

selanjutnyadicetak, ketinggianclantanda-tanda lain yang penting.

BASIL DAN PEMBAHASAN

Pengukuran topografi di daerah Sektor Jumbang I dilakukanpada 1549 titikllokasi

pengukuran, yang terdiri dari 76 titik poligon tertutup, 43 titik poligon terbuka terikat

clan 1430 titik pengukuran situasi.Titik tersebut tersebar pada areal seluas 0,6 km2.

Daerah yang terukur berbentuk empat persegi panjang ( Gambar5 ) titik

koordinat X = 21693.467, Y = 24767.322 terletak di sebelah utara, koordinat X =

22347.301, Y = 24173.263 terletak di sebelah timur , koordinat X = 22100.036, Y =

23693.521 terletak di sebelah selatan clankoordinat X = 21380.144 clanY = 23430.213

terletak di sebelahbarat.

Ketinggian terukur bervariasi dari yang terendah 385 m pada koordinat X=

22160.299 clanY = 23780.038 yang terletak di hilir S. Jumbang I clanyang tertinggi

705 m pada koordinat X = 21387.413 clanY = 24320.516 yang terletak diperbukitan

bagian utara.

Pada gambar 5 terlihat bahwa garis kontur secara umum berarah baratlaut-

tenggara, di bagian tengah terdapat S. Jumbang I yang mengalir ke tenggara. Apabila

diperhatikan perubahan kontur yang terns meninggi dari S. Jumbang I baik kearah

timurlaut maupun baratdaya, maka daerah pengukuran merupakan lereng perbukitan

yang berarah Baratlaut - Tenggara. Lereng yang terdapat di baratdaya S. Jumbang I

miring ke timurlaut clanyang terdapat di timurlaut S. Jumbang I miring ke baratdaya.

49

Page 8: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

Besarnya kemiringan lereng tersebut dapat dihitung menggunakanmetode Wenworth[6J

d . ( iumlahkontur - 1 ) x kontur interval 100 0/engan rumus . " ak d

"kill

x 1'0Jar lpeta x s a peta

Berdasarkan hasil perhitungan di alas terhadap besarnya kemiringan lereng, di

timurlaut S. Jumbang I berkisar antara 22 - 82 % clandi baratdaya S. Jumbang I berkisar

antara 37 - 125 %, pada beberapa tempat di lapangan terutama di bagian utara daerah

keIja dijumpaigawir-gawir sub vertikal - vertikal dengan ketinggianmencapai 5 m - 10

m. Dengan demikian maka daerah S. Jumbang I berdasarkan ldasifikasi kemiringan

lereng menurut Van Zuidam (1982i6J, dikatagorikan sebagaiperbukitan berlereng teIjal

sampai sangat teIjal[ 5 J.

Pada gambar 6 terlihat bahwa posisi kupasan clan bongkah radioaktif secara

geografis terletak pada lembah sungai clan lereng perbukitan pada ketinggian 425 m

sampai dengan 500 m di sebelah baratdaya S. Jumbang I clan430 m - 525 m di sebelah

timurlaut S. Jumbang I searah dengan pola kontur Baratlaut - Tenggara.Berdasarkan

dati hal tersebut di alas maka dapat diinterpretasikanbahwa keberadaan mineralisasiU

(zone favorabel) secara umum berada pada kondisi geografis lereng teIjal - sangat teIjal

yang searah dengan punggungan perbukitan atau searah S. Jumbang I ( Baratlaut -

Tenggara ).

Kegiatan pemetaan topografi di daerah sektor Jumbang I menghasilkan peta

topografi skala 1 : 1000 (Gambar 5 ).

50

Page 9: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

Di bawah ini disajikan koordinat clanketinggian patak semen, bongkah radioaktif

clankupasan.

Tabell. Daftar koordinat clanketinggian patak semen, bongkah radioaktif clankupasan

51

NO. NOMOR KOORDINA T TINGGI KETERANGAN

PATOK X Y

1. JT.9 22038.606 24024.602 416.938 patok semen2. JT.lO 22039.248 24020.158 417.204 patok semen3. JT.ll 21730.245 24398.696 493.727 patok semen4. JT.12 21661.176 24171.715 532.094 patok semen5. JT.13 21546.255 23932.545 684.564 patok semen6. JT.14 22351.918 23947.304 496.423 patok semendi TR. 177. JT.2A 22028.394 23571.023 464.311 patok semen8. JT.2 22030.606 23568.574 464.216 patok semen9. DARI 22150.492 24228.372 497.808 patok semen10. B.l 22303.169 23950.487 455.659 bongkah radioaktif11. B.2 22279.404 23942.302 465.601 bongkah radioaktif12. B.3 22076.790 23710.715 418.462 bongkah radioaktif13. TRA 20033.835 23737.331 437.000 kupasan14. TR.B 21723.711 24452.262 508.916 kupasan15. TR C 21680.451 24303.613 531.819 kupasan16. TR.D 22290.688 23929.070 475.866 kupasan17. TR.E 22318.153 23942.617 488.328 kupasan18. TR.F 21763.401 24366.667 475.122 kupasan19. K. 06 22295.033 23912.683 466.884 kupasan20. TR 23 21656.702 24167.885 527.224 kupasan

Page 10: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

21388 21510 22310

2418024180

300m

2450824500

24308

{, Paiok som.n.11.1

1'<" "".n buldoter23500,/

I<' Batudincing

23588

21310 21500 21180 21908 22110 22380

Gambar 5. Peta Topografi Sektor Jumbang I

52

21188 21908 22180

"

!0 100 200

Page 11: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

1'}!)(, l1S~ mo~ ,~,>: 1)1:J~ 111.X

, i///

S't I!

"., ". ~_J,.I..:~,:--/I...

t.." ' i ( \

" ,-..J \ "- ,~: :~, ':') .-,

., , ,~ "r~ I.1\ ,--,-""," ,' ' -;J' , \h-

",'" ",,-, I Y."". "," '.. \ -C"{ \ \. ' ~'io I 1,'\ J \ '-. " ~'" ' '"", ~ ,".\,,\,Ii,"', ~

"7...;;","- ":0;', \.

II"""""\""'"-~-'ft",,-,,,-,,),"'\. $' , ~," -, "" \", " l ,,'o . "h ,','- "1' \\

' H"" ,~"\\ ,""

',\\, ','il ',1"""-:"'",.,,-,\'-"")' 1 "" ",V

~--- )ilj \:~',,'~--::~\' ,p,';'".,,-.." \ \ '\,.", \".t'_l:J." -,,--, ',\, // '-.~.,""'; \ I -~"'!,"\'t:.: ~' A '\ \ - /: ,-'

,. ! ( J \ ... '; ,';.' '.", / /-,-< ~-,..~,'. \ .' r ") i0

' ," \. ,~..,/ , ~/: """,)

'- \ ' (I ./ ) ":,, / - :\ 0-. / 'j.,!'! ( MO,'\1\1\','\"i',~ .. "\. /; .,...".

.. ;,'I 'I\ \ ~.\ ' '

\"t-J~'t\'.. \\~'--'-'\ i/~/!\ i ... \~

,-Q: I, \ \ \ '\ "~-.~ I " ~. j' -1;- i' \" -..~.

\i"" ~.,: li' \ "-..,-,,/,,;,," '-",,",

" I, \ "'\ ,." ) \ '-- -- ~} " '-,7',", !

1,\'-"-." """""", ~...; ! -7

(';'

.\ ,-,' ,'I' ,f<" ,-""\.../.,,,,'~I( ... l \ '\~ "'

\)"~"'(~ k""~"--- ">

('" ! )- /

" I ls.:~:;

I \ i \ )\ I '\. ,,',,-' ""\ ',""ft" 1. ... I

" ,"., " 1\~ O,."o'/!;"'"7JY:C, '\

,.l. , "', ( I) J ) ") ~'.(--~

I.-\ , \. '\

!~' ~,'"

--"",c.."""

I '" '

~ :,\:~;_.\.., (,," I \ }\""" ' ,..""'-:....

' I, "\"" "',""""", ('-".[.1 j \. ';~. > ,.r-=" Jm

"-' '\ \ ','" \ ~'. L ' ":"'~-'~"'~'II i i ' I j """"iC"'." ~ ,,~,,,,:<,;.G'a":'~~

<', /1' II' "/',' , ,..,~ ,."ia..KETERANGAN" j I ( '1.1)

I~."~\ \ '\ ,..'-, f."",,~,~.\

~-,' ".' "..."-, ..,1"-' )"

F"'~ &,' ' \" '-, x J /.",\ ., ,:~," I' 0"

, ",""'tu,;.1<o as... I '\ """"'--" "";:-' .:..: ),,:?, "'1'. '

V ../ I '; , i i":"'( go>::~ ./ On;J../ ...~id.." a.""'~' /,...1'

\" '\~' ,," ,;;. <:'k-"

"'8 .:-~ .'" ~-) '~'S:.j-~::: '«.' ,/ J ~':'{'" "",,_'l' !li~.(

~" ,,-,,' ",':',' :.o,-..J' ) '-;,\ ~

,,~""-'~~""'#~~;,~,""')::::'"

" .:

'~L!fY:

"

J 1.;U:

8. P_k~"JT21';;' .!>II. guld...",

lS~:' "

TR,OIro Lok.>si""-'" TR,0HS::-:

1S.J:a $i'8""""" ""'u"" mi."",,-; Ud... ""11" ,.ocI_i

1~~. BO"8"'" mincr..'_1 Ud... 11.>'9"r.>diomctrl

1300 21500 21700 21900 22100 22300

Gambar 6. Peta Lokasi Patok Semen,Kupasan clanBongkah,

53

Page 12: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

3. SUPARDJO daD SUDJIMAN; "Metode Pemetaan Topografi", Eksplorium

113/XX/98 Mei (1998).

4. P. WIDITO; "Penentuan Posisi Titik Tembus Terowongan Eksplorasi U di Remaja

Dengan Metode Pengukuran Topografi", Eksplorium no. 1O4IXVIW96Februari

(1996).

5. SUROSO SASTRO PRAWIRO dkk.; "Pedoman Praktikum Interpelasi Peta

Topografi", Fakultas Teknik Geologi, UPN Veteran, Yogyakarta, (1987).

6. SUROSO SASTRO PRAWIRO dkk.; "Pedoman Praktikum Geomorfologi

Kuantitatif', Seksi Geomorfologi Kuantitatif Laboratorium DinamisFakultas Teknik

Geologi, UPN Veteran, Yogyakarta, (1992).

DISKUSI

Pertanyaan

1. WagiyantoPerbandinganapayangandapakaiuntukmenentukankemiringanlereng,sehinggadidapatangka125% bukankahkemiringanterbesaradalah100%?

JawabanPerbandingan yang digunakan yaitu Beda tinggi X 100 %

Jarak datar

Pertanyaan

2. SartapaUntuk menilaikwalitaslketetapan basilpengukuran topografi dapat dilihatdaTibesarnya koreksi (sudut, heclakoordinat clanheclatinggi)Berapa besar koreksi masing-masingparameter?

JawabanKoreksi sudut

a. Poligon tertutupJumlah sudut = (n:!: 1) X 180°Koreksi sudut = kesalahan sudut penutup

jumlah titikb. Poligon terbuka terikat

Jumlah sudut = (az. Akhir - az. Awal) + (n x 180°)Koreksi sudut = kesalahan sudut penutup

jumlah titikKoreksikoordinatX clanY

Koreksi X = (jarak titik :jumlahjarak ) x ( X akhir -X awal)Koreksi Y = (jarak titik : jumlah jarak ) x ( Y akhir - Y awal)

55

Page 13: PENGUKURAN TOPOGRAFI DAERAH MINERALISASI …

Koreksi heclatinggiKoreksi heclatinggi = = (jarak titik :jumlahjarak ) x ( tinggi awal - tinggi akhir)

Pertanyaan

3. M. SiregarBerapa kerapatan pengukuran/poligondalamhubungannyadenganskalapetayangakandihasilkan?

Jawaban

Kerapatan pengukuran titik hams disesuaikan dengan skala peta topografi yang akandibuat, adalah kerapatan 1 cm di dalam peta, sehingga apabila peta topografi yangakan dibuat berskala 1 : 1000, maka kerapatan titik detail yang akan diukur dilapanganharns setiap 10m.

Pertanyaan

4. DjawadiMohonskala disesuaikandenganbasilkeIja.KoordinatX = 0; Y = 0, beradadi daerahmana?

JawabanBisa disesuaikanyaitu skala 1 : 1000 (skala basilkeIja).Sebagai titik acuan untuk pengukuran topografi di daerah Tanah Merah, Jumbang IclanDendang Arai adalah patok semen JERL. 15, sedangkankoordinat X=O;Y=O,bermula dari patok yang dibuat dari CEA-BATAN di puncak Jeronang Hulu clanpuncak Eko Remaja.

Pertanyaan

5. Setyo DarmonoPosisi RA 10.000cis clanRA 15.000 cis, setelah dilakukanpengukuran topografi,bagaimanahubungan apakah ada hubunganuntuk titik anomaliitu ?

JawabanHubungan antara titik-titik anomali tersebut tidak baku, sesuai dengan maksud clantujuan bahwa pengukuran topografi di daerah ini adalah untuk menentukan posisisingkapanmaupun bongkah radioaktif

56