pengukuran tahanan isolasi trafo
DESCRIPTION
Pengukuran Tahanan Isolasi TrafoTRANSCRIPT
PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI TRAFO
Prinsip cara kerja pengujian tahanan isolasi.
• Alat ini terdiri dari dua Kumparan V dan C yang ditempatkan secara menyilang. Pada kumparan V mengalir arus sebesar E/Ep dan pada kumparan C mengalir arus sebesar E/Rs . Disini Rx adalah tahanan yang akan diukur. Penunjuk alat penunjuk rasio akan bergeser dan pergeseran ini ditentukan oleh ratio dari kedua arus, yaitu sebanding dengan Rp/Rx, atau dengan kata lain berbanding secara terbalik terhadap besarnya tahanan yang akan diukur.
NS
0 ∞MΩ
Sumber tegangan tinggi arus searah
V C
E Rp E
L
G
Mengukur tahanan isolasi kumparan trafo.
• memperhatikan ketentuan pengukuran yang berlaku sehingga tidak merusakkan alat ukur (megger) itu sendiri.
• akibat tegangan induksi listrik di sekitarnya sangat tinggi atau masih adanya muatan residual pada belitan
• Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan trafo juga dipengaruhi oleh kebersihan permukaan isolator bushing, suhu trafo, faktor usia dan kelembaban udara di sekitarnya.
• Batasan dari tahanan isolasi kumparan trafo sesuai Buku Pemeliharaan Peralatan SE. 032/PST/1984 adalah :
• Menurut standard VDE (catalouge 228/4) minimum besarnya tahanan isolasi kumparan trafo, pada suhu operasi dihitung “ 1 kilo Volt = 1 MΩ (Mega Ohm) “.
Polarization Index / IP .
• perbandingan kedua hasil ukur yang berbeda waktu tersebut dapat dipakai acuan, bahwa :
R10 (Polarization Index / IP).R 1
• Keterangan :• R1 = Nilai tahanan isolasi pengukuran menit pertama,• R10 = Nilai tahanan isolasi pengukuran pada menit kesepuluh.
Kondisi Index Polarisasi Berbahaya < 1,0 Jelek 1,0 - 1,1 Dipertanyakan 1,1 - 1,25 Baik 1,25 - 2,0 Sangat Baik Di atas 2.0
MACAM ALAT UKUR
Persiapan
1. Persiapkan alat ukur (megger) dan periksa sumber tegangan / baterenya
2. Persiapkan kabel dan accessories lainnya serta yakinkan semuanya dalam kondisi baik
3. Persiapkan tool set yang diperlukan4. Persiapkan blanko pengukuran/pengujian5. Catat spesifikasi peralatan yang akan diukur6. Lepaskan konduktor/kabel pada terminal peralatan
yang akan diukur serta beri tanda konduktor/kabel yang dilepas
7. Referensi hasil pengukuran tahanan isolasi adalah 1 MOhm/kV (SE PLN No.032/PST/1984 dan Suplemennya
Pelaksanaan
1. Matikan (Switch-OFF) tombol alat ukur2. Hubungkan alat yang telah diukur ke ground
untuk menghilangkan induksi Masukkan pangkal kabel tester pada terminal alat ukur
3. Hubungkan ujung kabel (probe) pada terminal ukur dari peralatan/instalasi yang hendak diukur dan yakinkan bahwa probe tersebut sudah terhubung dengan baik
4. Aktifkan (Switch-ON) tombol alat ukur5. Amati hasil penunjukkan pada alat ukur dan
catat pada blanko yang telah disediakan
Finishing
1. Lepas rangkaian kabel alat ukur
2. Simpan pada kotak penyimpanan bersama dengan kabel atau accessoriesnya
3. Sambungkan kembali konduktor/kabel pada terminal peralatan yang telah diukur seperti semula sesuai tanda yang telah diberikan
4. Lakukan pengecekan ulang untuk meyakinkan sambungan konduktor/kabel pada terminal telah terpasang dengan baik dan benar
START
PERSIAPAN
1. Siapkan alat ukur dan accessoriesnya serta yakinkan semuanya dalam kondisi baik
2. Letakkan alat ukur pada tempat yang aman dan terjangkau
3. Siapkan tool set yang diperlukan4. Siapkan blanko pengukuran5. Catat spesifikasi peralatan yang akan diukur
Pengambilan data spesifikasi alat yang akan diukur
Apakah dapatDilaksanakan ttanpa
kendala ?
MERANGKAI ALAT (LANGKAH 1 s/d 2)
Ya
MENGAKTIFKAN ALAT (LANGKAH 3 s/d 6)MENGUKUR, MENGAMATIMENCATAT HASIL UKUR
ApakahTitik yang diukur
SUDAH SELESAI ?
Tidak
Ya
Tidak
MELEPAS RANGKAIAN ALAT
Catatan Hasil ukur
STOP
Gambar pelaksanaan
conservatoroltc
radiator
Primer – SekunderPrimer – GroundSekunder - Ground
Index Polarisasi (IP) adalah perbandingan harga tahanan isolasi pada saat 10 menit dibagi saat 1 menit , Nilai minimum 1,25.
push
3 fasa di hub.singkat
Hasil ukur tahanan isolasi PT PLN (Persero) P3B REGION :
LEMBAR HASIL PEMELIHARAAN TRANSFORMATORPENGUJIAN/ PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI BELITAN TRAFO
UPT/ UJT : MERK/ TYPE : NO. TRAFO :
LOKASI GI : TEG. / DAYA : TANGGAL :
NO URAIAN KEGIATAN HASIL SEBELUMNYA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR KESIMPULAN PELAKSANA
A B 1 MENIT 10 MENIT IP 1 MENIT 10 MENIT IP 1 MENIT 10 MENIT IP H I
1 SETELAH TRAFO OFFSuhu : 35° C
1 PRIMER - TANAH
2 SEKUNDER - TANAH
3 TERTIER - TANAH
4 PRIMER - SEKUNDER
5 PRIMER - TERTIER 1 k Volt = 1 M Ohm
6 SEKUNDER - TERTIER
7 PRIMER & SEKUNDER - TERTIER
8 PRIMER & SEKUNDER - TANAH
2 SETELAH PEMELIHARAAN
Suhu : o C1 PRIMER - TANAH
2 SEKUNDER - TANAH
3 TERTIER - TANAH
4 PRIMER - SEKUNDER
5 PRIMER - TERTIER 1 k Volt = 1 M Ohm
6 SEKUNDER - TERTIER
7 PRIMER & SEKUNDER - TERTIER
8 PRIMER & SEKUNDER - TANAH
CATATAN :
Penanggung Jawab Pengawas Pekerjaan
( ………………………...……… ) ( ……………………………….. )
IP(normal) =1,25 - 2,0
TINDAKAN
Standar VDE (Catalouge 228/4)
Standar VDE (Catalouge 228/4)
A C U A N
C
IP(normal) =1,25 - 2,0