pengukuran deformasi material karet menggunakan metoda image processing
DESCRIPTION
DeformasiTRANSCRIPT
-
Prosiding Seminar Nasional Material 2012 Fisika Institut Teknologi Bandung
106
Pengukuran Deformasi Material Karet Menggunakan
Metoda Image Processing
R. Ekawita
1, E. Widiatmoko
1, Suprijadi
2, H. Nawir
3, dan Khairurrijal
1,*
1Kelompok Keahlian Fisika Material Elektronik,
2Kelompok Keahlian Fisika Teoretik Energi Tinggi & Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung 3Kelompok Keahlian Rekayasa Geoteknik,
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia
*E-mail: [email protected]
Abstrak. Setiap material mempunyai kekuatan perlawanan yang berbeda-beda terhadap gaya yang diujikan kepadanya. Gaya atau kuat tekan yang diberikan akan mengkibatkan suatu material mengalami deformasi. Pada penelitian ini telah
dilakukan pengujian kuat tekan material karet dan pengukuran deformasi yang terjadi dengan metoda image processing.
Hasil analisa deformasi yang dialami material karet dengan metoda ini kemudian dibandingkan dengan data yang terekam
pada alat uji.
Kata kunci: karet, deformasi, kuat tekan, image processing
PENDAHULUAN
Sifat-sifat suatu material sangat penting untuk
diketahui terkait dengan pemanfaatannya dalam
kehidupan. Salah satu sifat mekanik suatu material
yang harus diketahui adalah kekuatannya. Pengujian
dapat dilakukan secara langsung di lapangan maupun
skala laboratorium. Image processing telah banyak
digunakan untuk menganalisa kekuatan geser material
skala laboratorium. Kelebihan metoda ini terletak pada
sifat non-contact terhadap sampel yang diukur dan
dapat mendeteksi deformasi yang terjadi dengan lebih
detail dan lebih aman [1,2].
Karet merupakan material yang sangat luas
pemanfaatannya dalam kehidupan, seperti peredam
getaran [3], ban, isolator, pegas, kerajinan, peralatan
rumah tangga dan bahkan juga sebagai agregat beton
untuk mencegah keretakan [4]. Namun pemanfaatan
bahan tersebut di Indonesia masih belum maksimal.
Sifat elastisitas yang bervariasi membuat bahan ini
berpeluang besar untuk lebih dikembangkan.
Deformasi yang dialami karet pada saat menerima
beban akan berbeda-beda bergantung tingkat kekakuan
atau elastisitasnya. Karet alam dan sintetis memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing, Karet alam
lebih kuat dan murah tetapi mudah rusak akibat
hidrokarbon, ozon dan asam. Sedangkan karet sintetis
memiliki ketahanan yang lebih besar namun harganya
lebih mahal.
GAMBAR 1. Sampel uji
Pada penelitian ini digunakan material karet
berbentuk persegi panjang sebagai sampel uji kekuatan
geser (Gambar 1). Pengujian kekerasan dilakukan pada
karet yang divulkanisasi. Kekerasan karet bergantung
pada jumlah dan jenis bahan pelunak yang digunakan
dalam penyusunan campuran. Tingkat kekerasan karet
dinyatakan dalam shore. Secara umum tingkatan shore
dan aplikasi dari bahan karet terlihat dalam Tabel 1
[5].
TABEL 1. Tingkatan kekerasan dan aplikasinya
Tipe Durometer
(shore)
Dapat diterapkan pada
tipe material
Tipe A (shore) Soft rubber & plastics
Tipe B (shore) Hard rubber & plastics
Tipe C (shore) Sponge & foam Sumber: Annual Book of ASTM Standard 2006, section 9
rubber (ASTM 2240-05)
-
Prosiding Seminar Nasional Material 2012 Fisika Institut Teknologi Bandung
107
DEFORMASI MATERIAL
Deformasi adalah perubahan bentuk, dimensi dan
posisi dari suatu materi baik merupakan bagian dari
alam ataupun buatan manusia dalam skala waktu dan
ruang akibat adanya gaya [6]. Deformasi dapat terjadi
dalam berbagi arah baik vertikal, horizontal, maupun
radial. Deformasi pada material dapat dibagi 2 jenis
yaitu:
1. Deformasi statik, merupakan deformasi yang bersifat permanen dan terjadi terus menerus.
2. Deformasi sesaat, merupakan deformasi yang bersifat sementara.
Besarnya deformasi akibat adanya gaya akan
berbeda-beda untuk setiap jenis material. Hal ini
bergantung pada kekuatan material dan plastisitasnya.
Pengamatan deformasi material dilakukan dari
penentuan perubahan posisi, jarak, sudut, dan
regangan. Sedangkan analisa deformasi tersebut dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Analisa geometrik, ini dilakukan untuk mengetahui status geometric material yaitu
ukuran dan dimensi
2. Analisis fisis, dilakukan untuk menentukan status fisis dari benda yang terdeformasi,
regangan dan hubungan gaya dengan deformasi
yang terjadi. Hubungan gaya dan deformasi
dapat ditentukan dengan metoda deteministik
yaitu memanfaatkan informasi dari gaya, jenis
material material dan hubungan stress-strain
material .
SISTEM UJI KUAT TEKAN
Proses uji kuat tekan karet menggunakan alat
seperti tampak pada Gambar 2. Sistem ini terdiri dari
bagian pengontrol kecepatan penekan sampel dalam
skala mm/menit, bagian pembaca tekanan yang
diberikan pada sampel dan bagian pembaca deformasi
yang yang dialami sampel selama proses uji kuat tekan
berlangsung.
Selama proses uji kuat tekan dilakukan
pengambilan foto secara otomatis pada jarak lebih
kurang 20 cm dari arah depan sistem uji kuat tekan.
Foto-foto tersebut diolah untuk mengetahui deformasi
sampel yang terjadi selama pengujian seperti diberikan
dalam Gambar 3. Hasil pembacaan deformasi dengan
metoda image processing dibandingkan dengan data
yang terekam pada alat uji kuat tekan untuk
memvalidasi metoda pembacaan dengan image
processing tersebut.
GAMBAR 2. Alat uji kuat tekan
IMAGE PROCESSING DENGAN
MATLAB
Matlab adalah merupakan bahasa komputasi
tingkat tinggi yang menggabungkan komputasi,
visualisasi, dan pemrograman dalam suatu model yang
sederhana [7]. Masalah dari solusi dinyatakan dalam
notasi matematika yang berkaitan dengan matrik dan
persamaan yang biasa digunakan pada bidang-bidang
ilmu tertentu. Dengan adanya fungsi yang built-in
terkait dengan matrik dan persamaan, ia memudahkan
pengguna dalam pemrograman.
Image atau gambar adalah representasi spasial dari
suatu objek yang sebenarnya dalam bidang dua
dimensi yang biasanya ditulis dalam koordinat
kartesian x-y [8]. Setiap koordinat merepresentasikan
satu sinyal terkecil dari objek yang biasanya koordinat
terkecil ini disebut sebagai piksel. Dengan
menggunakan toolbox image processing di Matlab,
proses pembacaan citra dapat dilakukan dengan
mudah.
Pada penelitian ini, pendeteksian sampel pada
image berdasarkan warna, yaitu dengan pemisahan
band pada warna-warna dasar yaitu Red, Green, dan
Blue. Dengan memprogram sistem pemisahan warna
dasar, maka posisi sampel pada image dapat diketahui.
Dalam mengkalibrasi ukuran piksel image ke ukuran
sebenarnya (cm) diterapkan suatu metoda domain
frekuensi FFT.
FFT merupakan metode yang paling popular dalam
aplikasi pengolahan image. Transformasi ini
memindahkan informasi citra dari domain spasial ke
domain frekuensi, yaitu dengan merepresentasikan
citra spasial sebagai suatu penjumlahan eksponesial
kompleks dari beragam frekuensi dan fasa.
-
Prosiding Seminar Nasional Material 2012 Fisika Institut Teknologi Bandung
108
GAMBAR 3. Diagram alir pengukuran
Urutan tahap pengukuran deformasi karet
menggunakan image processing selama proses uji
kuat tekan sebagai berikut, pertama program akan
mendeteksi penggaris sebagai kalibrator piksel ke cm
dengan bantuan warna merah. Kemudian satu kolom
pada penggaris akan diterapkan metoda FFT untuk
memperoleh hubungan piksel dan cm. Kedua adalah
tahap pendeteksian posisi sampel karet. Karet berada
pada posisi warna antar biru dan hijau, dengan
memberikan perintah tersebut maka program akan
dapat medeteksi karet pada image. Ketiga mengukur
tinggi karet; program akan mengambil posisi tengah
sampel sebagai tinggi dan menampilkan dalam cm.
Perubahan tinggi karet pada setiap image dianggap
deformasi yang terjadi selama proses uji kuat tekan.
HASIL DAN DISKUSI
Pengukuran deformasi material karet menggunakan
metoda image processing memberikan hasil seperti
tampak pada Gambar 4. Pengujian kuat tekan
menggunakan 5 buah sampel karet yang berbentuk
persegi panjang dengan ukuran sekitar 33x12x10 mm.
Pada setiap proses pengujian masing-masing sampel
dilakukan pengambilan foto secara otomatis sebanyak
10 buah. Foto dengan ukuran 3000x4000 piksel diolah
menggunakan Matlab untuk mendapatkan deformasi
karet selama proses uji kuat tekan. Resolusi foto
didapatkan 14.4 piksel/mm dari ukuran sebenarnya.
Karet akan telihat membengkok setelah mendapatkan
tekanan di sekitar gaya 0,14 kN dengan deformasi
maksimum yang dialami 6,5mm.
Grafik-grafik di dalam Gambar 4 memperlihatkan
bahwa hasil pengukuran deformasi dengan metode
image processing memiliki kesesuaian dengan
rekaman deformasi yang ada pada alat ukur. Hasil
terbaik terdapat pada sampel karet 2 dengan kesalahan
terkecil 0,001 cm dan kesalahan maksimum terdapat
pada sampel karet 1 yaitu sebesar 0,09 cm.
GAMBAR 4. Grafik perbandingan deformasi panjang karet
dengan metoda image processing dan rekaman alat ukur
KESIMPULAN
Penggunaan metode image processing dalam
proses pengukuran deformasi material karet telah
dilakukan. Berdasarkan image yang diperoleh selama
proses uji kuat tekan didapatkan kalibrasi piksel ke
mm sebesar 14.4 piksel/mm. Hasil pengukuran
deformasi dengan metoda ini dibandingkan dengan
pembacaan alat ukur kuat tekan dan diperoleh hasil
yang baik. Metoda ini dapat lebih dikembangkan
untuk aplikasi yang lebih luas.
UCAPAN TERIMA KASIH
Riset ini didanai oleh Hibah Riset Desentralisasi
ITB Tahun 2012.
DAFTAR PUSTAKA
1. R.Hager, An Introduction to Image Processing with Matlab.
2. S.B Dworkin dan T.J Nye, Journal of Material Processing Technology 174: 1-6 ( 2004).
3. M.Arskadius;Pemodelan Peredam Getaran Pada Traktor dengan Jaringan Saraf Tiruan; Tesis, IPB, 2007.
4. Kurniawan Pitta dkk, Pengaruh Jumlah Dan Ukuran Potongan Ban Karet Berbetuk Kubus Sebagai Subtitusi
Agregat Kasar Terhadap Modulus Elastisitas Beton, Fakultas Sains dan Teknik Unsoed Purwokerto
5. Anonymous,Annual Book of ASTM Standarts, Section nine rubber, ASTM International
-
Prosiding Seminar Nasional Material 2012 Fisika Institut Teknologi Bandung
109
6. Andreas.Heri, Karakterisitik Deformasi, Prodi Geodesi dan Geomatika ITB, Sept 2009.
7. Iqbal.M, Dasar Pengolahan Citra Menggunakan MATLAB, Matlab Tutorial,2009.
8. A.McAndrew, Processing with Matlab, School of Computer Science and Mathematic,Victoria University of Technology.