pengukuran antropometri(by muhammad ulul amrie)

22
PENGUKURAN ANTROPOMETRIK (BMI, BBR, LLA, LOLA) Disusun untuk memenuhi tugas KDM II Oleh: Muhammad Ulul Amrie 082310101040 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 1

Upload: muhammad-ulul-amrie

Post on 29-Jun-2015

1.434 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

PENGUKURAN ANTROPOMETRIK (BMI, BBR, LLA, LOLA)Disusun untuk memenuhi tugas KDM IIOleh: Muhammad Ulul Amrie 082310101040PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 20101KATA PENGANTARSyukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah dengan judul “Pengukuran Antropometrik (BMI, BBR, LLA, LOLA)” ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah K

TRANSCRIPT

Page 1: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

PENGUKURAN ANTROPOMETRIK(BMI, BBR, LLA, LOLA)

Disusun untuk memenuhi tugas KDM II

Oleh:Muhammad Ulul Amrie

082310101040

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

2010

1

Page 2: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik

dan tepat pada waktunya. Makalah dengan judul “Pengukuran Antropometrik (BMI,

BBR, LLA, LOLA)” ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar

Manusia II.

Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak

mungkin dapat terselesaikan, maka saya mengucapkan terima kasih kepada Ns.Siswoyo,

S.kep selaku dosen pembimbing saya. Ucapan terimakasih juga tak lupa saya

sampaikan kepada kedua orang tua yang telah turut serta dalam penyelesaian makalah

ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya

mohon maaf dan mengharap adanya masukan berupa kritik maupun saran untuk

penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya saya berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca

umumnya dan bagi kami khususnya.

Jember, 15 Febuari 2010

Penulis

2

Page 3: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................................................... i

Daftar isi……………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………… 2

1.3 Manfaat…………………………………………………… 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………… 3

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………... 7

BAB IV PENUTUP………………………………………………… 13

4.1 Kesimpulan……………………………………………….. 13

4.2 Saran…………………………………………………….... 14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………. 15

3

Page 4: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh memerlukan makanan untuk mempertahankan kelangsungan fungsinya.

Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia, namun jumlah nutrisi

yang diperlukan tiap orang berbeda sesuai dengan karakteristiknya, seperti jenis

kelamin, usia, aktifitas dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya sekedar

untuk menghilangkan rasa lapar, melainkan mempunyai banyak fungsi. Adapun fungsi

umum nutrisi di antaranya adalah sebagai sumber energi, memelihara jaringan tubuh,

mengganti sel tubuh yang rusak, mempertahankan vitalitas tubuh, dan lain-lain. Oleh

karena itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan zat gizinya (nutrien).

Nutrien tersebut diabsorbsi di saluran pencernaan kemudian di distribusikan ke sel-sel

tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, nutrient digunakan untuk proses fungsional sel tersebut,

sumber energi, dan sintesis protein. Untuk itu, maka intake nutrisi ke dalam tubuh

harus adekuat. Artinyaa nutrisi yang kita makan harus mengandung nutrien esensial

tertentu yang seimbang. Nutrien esensial tersebut meliputi karbohidrat, lemak, protein,

vitamin, mineral, dan air.

Perawat berkolaborasi dengan ahli diet, dalam memimpin pengkajian nutrisi

yang komprehensif. Karena makanan dan cairan adalah kebutuhan dasar biologis semua

mahluk hidup, maka pengkajian nutrisi penting. Pengkajian nutrisi penting khususnya

bagi klien yang beresiko masalah nutrisi yang berhubungan dengan stres, penyakit,

hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup, dan faktor-faktor lain. Pusat pengkajian nutrisi

sekitar empat area pokok yang diantaranya adalah riwayat diet dan kesehatan,

pengukuran fisik (tinggi dan berat) dan antropometri, observasi klinik, dan tes

laboratorium.

Dalam makalah ini hanya akan di bahas mengenai pengukuran antropometrik.

Pengukuran tinggi dan berat badan klien harus di ukur ketika klien masuk rumah sakit

ataupun lingkungan pelayanan kesehatan apapun. Apabila memungkinkan klien harus di

timbang pada waktu yang sama setiap hari, dan pada skala yang sama. Penggunaan

antropometrik sebagai salah satu metode untuk mengukur status gizi masyarakat sangat

luas. Antropometrik adalah cara pengukuran status nutrisi yang paling sering di gunakan

4

Page 5: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

oleh masyarakat. Pengukuran antropometrik yang membantu dalam mengidentifikasi

masalah nutrisi termasuk perbandingan ketinggian untuk lingkar pergelangan tangan,

lingkar lengan bagian tengah (mid-upper arm circum ference, MAC), lipatan kulit

triseps (triseps skinfold, TSF) dan lingkar otot lengan tangan atas (mid-upper arm

muscle circumference). Dengan pemantauan kesehatan dan status gizi merupakan upaya

pendekatan yang potensial dalam kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan

seseorang. Oleh karena itu, status nutrisi seseorang sangat menentukan kesehatan dan

kesejahteraan hidup orang tersebut yang dapat di ukur dengan metode antropometrik.

Jadi, sebagai perawat profesional kita harus terampil dalam metode pengukuran secara

antropometrik ini karena hal ini merupakan keterampilan dasar yang harus dimliki

seorang perawat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah antropometri dan bagaimana cara pengukuran Antropometrik?

2. Jelaskan apa itu BMI, BBR, LLA, dan LOLA?

1.3 Manfaat

1. Pembaca dapat memahami dan mengerti Antropometrik dan cara

pengukurannya.

2. Pembaca dapat memahami dan mengerti (BMI, BBR, LLA, dan LOLA)

serta cara mengaplikasikannya.

5

Page 6: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Ilmu nutrisi (gizi) mempelajari kebutuhan kualitatif dan kualitatif diet yang

diperlukan untuk mempertahankan kesehatan yang baik. Semua komponen diet yang

diperlukan untuk mempertahankan kehidupan tampaknya sudah diketahui, mengingat

kehidupan manusia atau hewan lain sudah bisa dipertahankan dengan diet yang semata-

mata berupa bahan kimia.diet harus memasok cukup energi untuk memberi tenaga pada

semua fungsi tubuh. Kebutuhan energi bervariasi menurut usia, jenis kelamin, aktivitas

jasmani, dan suhu lingkungan. (Murray, etc.2003.623)

Antropometrik berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya

tubuh dan metros artinya ukuran. Antropometrik artinya ukuran dari tubuh.

Antropometrik gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh

dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Sangat umum

digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan

protein dan energi. Gangguan ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan

proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

Nutrisi sekarang diakui sebagai perawatan penting pada penyakit apapun yang

menetapkan klien pada resiko melnutrisi. Pada beberapa penyakit, seperti diabetes

mellitus yang tidak tergantung insulin atau hipertensi ringan, terapi diet menjadi

perawatan besar untuk kontrol penyakit. Kondisi lain seperti penyakit radang usus

besar, membutuhkan nutrisi pendukung yang khusus sperti pemberian makan melalui

selang enteral atau nutrisi parenteral. Standar untuk Komisi Gabungan Akreditasi

Organisasi Perawatan Kesehatan (1996) membutuhkan para praktisi perawatan

kesehatan berkolaborasi dengan klien dan saling mengembangkan,

mengimplementasikan, dan mengevaluasi rencana perawatan nutrisi. Kebutuhan energi

individu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kebutuhan energi seseorang ketika istirahat

disebut laju metabolisme basal (basal metabolic rate, BMR) adalah energi yang

diperlukan pada tingkat terendah fungsi seluler. Kebutuhan energi untuk anak yang

berusia di bawah enam dihitung berdasarkan berat badan dan usia. Jika pemasukan

kalori melebihi kebutuhan energi, maka berat seseorang akan menambah. Ketika

6

Page 7: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

pemasukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi, maka seseorang akan

kehilangan berat badan. (Perry & Potter.2005.1421)

Pemeriksaan antropometrik dapat digunakan untuk menentukan status gizi ibu hamil

misalnya dengan cara mengukur berat badan sebelum hamil, tinggi badan, indeks

massa tubuh, dan lingkar lengan atas (LLA). Cara tersebut merupakan cara yang

sederhana dan mudah dikerjakan oleh siapa saja misalnya petugas kesehatan di

lapangan, kader kesehatan maupun masyarakat sendiri meskipun cara tersebut tidak

bisa dipakai untuk memantau status gizi dalam waktu pendek, tetapi cara ini dapat

digunakan dalam deteksi dini dan menapis risiko BBLR.

Pengukuran antropometrik dapat memiliki variasi penting kecuali pengujinya

terampil, telah mempraktikan pengukuran ini, dan memiliki peralatan yang tepat. Selain

itu, pengukuran antropometrik menyediakan data yang pada umumnya, lebih dapat

digunakan di lingkungan yang banyak tersedia cara pengukuran. Pengukuran

antropometrik ada 2 tipe yaitu pertumbuhan, dan ukuran komposisi tubuh yang dibagi

menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak. Penilaian

pertumbuhan merupakan komponen esensial dalam surveilan kesehatan anak karena

hampir setiap masalah yang berkaitan dengan fisiologi, interpersonal, dan domain sosial

dapat memberikan efek yang buruk pada pertumbuhan anak. Alat yang sangat penting

untuk penilaian pertumbuhan adalah kurva pertumbuhan (growth chart) pada gambar

terlampir, dilengkapi dengan alat timbangan yang akurat, papan pengukur, stadiometer

dan pita pengukur.Pengukuran tunggal selama waktu tinggal di rumah sakit yang

singkat merupakan penggunaan yang dibatasi. Lingkar pergelangan tangan digunakan

untuk memperkirakan kerangka tubuh klien. Ukuran pita digunakan untuk megukur

porsi terkecil dari distal tangan sampai prosesus stiloid. Perawat menghitung ukuran

kerangka dengan membagi lingkar pergelangan tangan dengan tinggi klien (tinggi (cm)

+ lingkar pergelangan tangan (cm)). Hasilnya dihitung nilai r. Nilai kerangka tubuh

untuk wanita adalah >11,0 (kecil), 10,1-11,0 (sedang) dan >10,1 (besar).ukuran

kerangka untuk pria adalah >10,4 (kecil), 9,6-10,4 (sedang), >9,6 (besar). (Perry &

Potter.2005.hal,1442)

Jenis parameter antropometrik: umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan

atas, lingkar kepala, lingkar dada, jaringan lunak. Berat badan merupakan ukuran

antropometrik yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir

7

Page 8: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

(neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR. Pada

masa bayi-balita berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik

maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis (dehidrasi, asites, edema, atau

adanya tumor). Dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan.

Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada tulang. Pada

remaja, lemak cenderung meningkat dan protein otot menurun. Keseimbangan energi di

capai bila energi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan sama dengan energi

yang dikeluarkan. Keadaan ini akan menghasilkan berat badan ideal/normal. Untuk

menurunkan berat badan, kita harus mengkonsumsi kalori lebih sedikit dari kebutuhan

tubuh kita sehingga lemak tubuh yang kita simpan digunakan untuk memenuhi

kebutuhan porsi kadar kalori kita. Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau

ahli diet sebelum memulai diet apa pun, terutama jika anda dalam pengobatan. IMT

digunakan berdasarkan rekomendasi FAO/WHO/UNO tahun 1985: batasan BB normal

orang dewasa ditentukan berdasarkan Body Mass Index (BMI/IMT).

8

Page 9: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

BAB III

PEMBAHASAN

Perawat merupakan posisi yang bagus untuk mengenal tanda-tanda nutrisi

buruk dan mengambil langkah-langkah untuk perubahan. Kontak sehari-hari yang dekat

dengan klien dan keluarganya memungkinkan perawat untuk mengobservasi status fisik,

asupan makanan, penambahan atau kehilangan berat badan, dan respon pada terapi

klien. Perawat dapat mengidentifikasi masalah aktual atau potensial dalam status nutrisi

dan mengimplementasikan terapi perawatan, medis dan nutrisi yang tepat untuk

mengurangi atau membalikkan perubahan nutrisi. Pengkajian klien penting khususnya

bagi klien yang beresiko masalah nutrisi yang berhubungan dengan stres, penyakit,

hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup, dan faktor-faktor lain. Pusat pengkajian nutrisi

sekitar empat area pokok yang diantaranya adalah riwayat diet dan kesehatan,

pengukuran fisik (tinggi dan berat) dan antropometri, observasi klinik, dan tes

laboratorium.

Dalam makalah ini akan dibahas tentang pusat pengkajian nutrisi pada area

pengukuran antropometrik. Pengukuran antropometrik merupakan sarana yang

bermanfaat untuk menilai status nutrisi. Pengukuran antropometrik yang membantu

dalam mengidentifikasi masalah nutrisi termasuk perbandingan ketinggian untuk lingkar

pergelangan tangan, lingkar lengan bagian tengah (mid-upper arm circum ference,

MAC), lipatan kulit triseps (triseps skinfold, TSF) dan lingkar otot lengan tangan atas

(mid-upper arm muscle circumference). Alat yang sangat penting untuk penilaian

pertumbuhan adalah kurva pertumbuhan (growth chart), dilengkapi dengan alat

timbangan yang akurat, papan pengukur, stadiometer dan pita pengukur. Pada makalah

ini akan dibahas pengukuran antropometrik yang di gunakan untuk mengkaji status gizi

secara akurat, beberapa pengukuran secara specifik juga diperlukan dan pengukuran ini

mencakup Indeks Masa Tubuh (Body Mass Index), Berat Badan Relatif (BBR), Lingkar

Lengan Atas (LLA), dan Lingkar Otot Lengan Atas (LOLA).

1. Indeks Masa Tubuh (Body Mass Index)

Jumlah kalori dalam makanan yang kita makan dan jumlah kalori yang

kita gunakan menentukan apakah kita akan kehilangan berat atau bertambah

berat. Kalori ekstra yang kita konsumsi pada umumnya disimpan sebagai lemak

9

Page 10: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

dalam tubuh kita. Untuk menjaga berat yang stabil, jumlah kalori di makanan

kita harus sama dengan jumlah kalori yang kita gunakan melalui latihan,

pengeluaran limbah, minyak tubuh, atau gunakan untuk pembaruan kulit,

rambut, kuku, dan sel-sel organ lain. Istilah “normal”, “overweight” dan “obese”

dapat berbeda-beda, masing-masing negara dan budaya mempunyai kriteria

sendiri-sendiri, oleh karena itu, WHO menetapkan suatu pengukuran / klasifikasi

obesitas yang tidak bergantung pada bias-bias kebudayaan. Metoda yang paling

berguna dan banyak digunakan untuk mengukur tingkat obesitas adalah BMI

(Body Mass Index), yang didapat dengan cara membagi berat badan (kg) dengan

kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai IMT yang didapat tidak tergantung pada

umur dan jenis kelamin.

IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan

olahragawan. Juga tidak dapat diterapkan pada keadaan khsusus (penyakit)

seperti edema, asites dan hepatomegali. BMI dapat digunakan untuk

menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko penyakit tertentu

yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang dikatakan obese dan

membutuhkan pengobatan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan kata lain

orang tersebut memiliki kelebihan BB sebanyak 20%. Cara mengukur atau

menentukan Indeks Masa Tubuh/IMT (Body Mass Index/BMI) :

IMT = BB (kg)TB2 (m)

2. Berat Badan Relatif (BBR)

Keseimbangan energi dicapai bila energi yang masuk ke dalam tubuh

melalui makanan sama dengan energi yang di keluarkan. Keadaan ini akan

menghasilkan berat badan ideal atau normal. Berat badan merupakan ukuran

antropometrik yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir

(neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR.

Cara mudah untuk menentukan berat badan ideal orang dewasa adalah dengan

mengukur tinggi badannya. Pada masa bayi-balita berat badan dapat

dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali

terdapat kelainan klinis (dehidrasi, asites, edema, atau adanya tumor). Berat

10

Page 11: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

badan dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan. Berat

badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada tulang. Pada

remaja, lemak cenderung meningkat dan protein otot menurun.

Berat badan individu masing-masing dapat dibandingkan dengan kisaran

rata-rata berat untuk tinggi badan. Berat relatif (berat badan dibandingkan

dengan tinggi badan, sesuai dengan tabel berat badan yang diinginkan) dapat

dinyatakan dengan rumus :

BBR = BB (kg) X 100%

TB (cm) – 100

Cara canggih yang lebih tepat untuk menetapkan obesitas pada anak

dengan kalkulasi skor Z (atau standard deviasi) dengan mengurangi nilai berat

badan yang dibagi dengan standard deviasi populasi referens. Skor Z =atau > +2

(misalnya 2SD diatas median) dipakai sebagai indikator obesitas.

3. Lingkar Lengan Atas (LLA)

Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah,

murah dan cepat dan tidak memerlukan data umur yang terkadang susah

diperoleh. Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan

lemak bawah kulit. Standar LLA yang dipakai di Indonesia seperti yang tertera

pada pita LLA yaitu bila LLA   < 23,5 cm berarti ibu dengan status gizi kurang

atau mengalami KEK, demikian pula pada ibu dengan anemia.3,11 Ibu dengan

LLA < 23,5 cm adalah ibu yang berisiko positif melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah dan ibu dengan LLA 23,5 cm adalah ibu yang berisiko

negatif melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Dengan ibu jari dan jari tengah, lipatan panjang dari kulit dan lemak yang

dipegang kira-kira 1cm dari titik tengah lingkar lengan atas. Jepitan dari

jangka lengkungan lipatan kulit standar di tempatkan pada posisi lain dari

lipatan lemak.

Pada LLA yang diukur adalah pertengahan lengan atas sebelah kiri,

lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup kain atau pakaian, dan

pita dilingkarkan pada pertengahan lengan tersebut sampai cukup terukur

keliling lingkaran lengan (coba lihat gambar).

11

Page 12: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

4. Lingkar Otot Lengan Atas (LOLA)

Lingkar otot lengan atas adalah perkiraan dari massa otot skelet. Hal ini

dihitung dari pengukuran antropometrik LLA dan lipatan triseps. LOLA dapat

diukur di jalur tengah antara prosesus akromialis dan olekranon. Bentuk pokok

tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang disimpan sebagai jaringan

adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati dan jaringan otot dan

protein dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika keperluan energi tubuh

melebihi persediaan energi dari nutrient yang dimakan, maka energi yang

disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang tidak digunakan harus disimpan

terutama lemak. Kemudian dapat dihitung dengan rumus :

LOLA = LLA – (lipatan triseps x 3,14)

Nilai Normal : 24,8 cm untuk laki-laki 20,9 cm untuk wanita.

12

Page 13: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Anthropos artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Antropometrik artinya

ukuran dari tubuh. Pengukuran antropometrik merupakan sarana yang bermanfaat untuk

menilai status nutrisi. Pengukuran antropometrik yang membantu dalam

mengidentifikasi masalah nutrisi termasuk perbandingan ketinggian untuk lingkar

pergelangan tangan, lingkar lengan bagian tengah (mid-upper arm circum ference,

MAC), lipatan kulit triseps (triseps skinfold, TSF) dan lingkar otot lengan tangan atas

(mid-upper arm muscle circumference). Pengukuran antropometrik ada 2 tipe yaitu

pertumbuhan, dan ukuran komposisi tubuh yang dibagi menjadi pengukuran lemak

tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak. . Pada makalah ini dibahas pengukuran

antropometrik yang di gunakan untuk mengkaji status gizi secara akurat, beberapa

pengukuran secara specifik juga diperlukan dan pengukuran ini mencakup :

a. Indeks Masa Tubuh (Body Mass Index)

IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa

(usia 18 tahun ke atas), khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan

BB. Cara mengukur atau menentukan Indeks Masa Tubuh/IMT (Body Mass

Index/BMI) : IMT = BB (kg)

TB2 (m)

b. Berat Badan Relatif (BBR)

Berat relatif (berat badan dibandingkan dengan tinggi badan, sesuai dengan tabel

berat badan yang diinginkan) dapat dinyatakan dengan rumus :

BBR = BB (kg) X 100%

TB (cm) – 100

Ambang batas BBR antara lain ; jika < 90% underweight, jika 90-100 % normal, jika

>110% overweight, dan jika > 120% obese.

c. Lingkar Lengan Atas (LLA)

Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah, murah

dan cepat dan tidak memerlukan data umur. Alat pengukur LLA adalah suatu pita

pengukur dari fiber glass atau sejenis kertas tertentu berlapis plastik. Pada LLA yang

13

Page 14: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

diukur adalah pertengahan lengan atas sebelah kiri, lengan dalam keadaan bergantung

bebas, tidak tertutup kain atau pakaian, dan pita dilingkarkan pada pertengahan lengan

tersebut sampai cukup terukur keliling lingkaran lengan.

d. Lingkar Otot Lengan Atas (LOLA)

Lingkar otot lengan atas adalah perkiraan dari massa otot skelet. Ukuran lingkaran otot

lengan atas yang dihitung berdasarkan tebal triseps dan ukuran LLA akan menghasilkan

indeks status protein otot. LOLA dapat diukur di jalur tengah antara prosesus akromialis

dan olekranon. dapat dihitung dengan rumus : LOLA = LLA – (lipatan triseps x

3,14). Nilai Normal : 24,8 cm untuk laki-laki 20,9 cm untuk wanita.

4.2 Saran

Status nutrisi seseorang sangat menentukan kesehatan dan kesejahteraan hidup

orang tersebut yang dapat di ukur dengan metode antropometrik. Perawat berkolaborasi

dengan ahli diet dalam memimpin pengkajian nutrisi yang komprehensif, sehingga

perawat dapat memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan bagi klien. Jadi,

sebagai perawat profesional kita harus terampil dalam metode pengukuran secara

antropometrik ini karena hal ini merupakan keterampilan dasar yang harus dimliki

seorang perawat untuk menentukan status nutrisi seseorang.

14

Page 15: Pengukuran Antropometri(By Muhammad Ulul Amrie)

DAFTAR PUSTAKA

Djojodibroto,D.R.Darmanto.2003.Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan(General

Medical Check Up).Jakarta:Pustaka Populer Obor.

Potter, P.A. dan A.G Perry.2006.Buku Ajar Fundamental Keperawatan(volume

2).Jakarta:EGC.

Wati,susilo.2008.Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri

Gizi.http://epres.com/wati/pengukuran-status-gizi-dengan-anthropometrik. [12

Februari 2010].

http://todipermana.ngeblogs.com/tag/alphonse-bertillon-anthropometrik/

http://www.google.co.id/LINGKAR+LENGAN+ATAS&meta=&aq=f&oq=LINGKAR+LENGAN+ATAS.(12 Februari 2010)

15