pengujian parameter klinis

121
PENGUJIAN BEBERAPA PARAMETER DILAB. KLINIK

Upload: sadli32

Post on 19-Jan-2016

55 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

materi pengujian parameter klinis

TRANSCRIPT

PENGUJIAN BEBERAPA PARAMETER DILAB.

KLINIK

HAEMOGLOBIN

• Sel – sel darah merupakan bagian figuratif atau berbentuk sehingga dapat dilihat oleh mata, meskipun dengan bantuan alat mikroskop.

• Sel darah merah atau SDM adalah sel yang terbanyak di dalam darah, mengandung senyawa yang berwarna merah yg disebut hemoglobin

• Fungsi utama sel darah merah adalah mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru untuk didistribusikan ke seluruh sel diberbagai jaringan .

Deskripsi

• Hemoglobin adalah suatu substansi protein dalam sel2 darah merah,mengandung zat besi, dan berfungsi sebagai pembawa oksigen.

• Nilai hemoglobin yang tinggi disebabkan hemokonsentrasi akibat dehidrasi

• Nilai hemoglobin yang rendah berhubungan dengan masalah klinis seperti anemia.

Masalah-Masalah Klinis• Penurunan darah;

anemia, kanker, penyakit ginjal, pemberian cairan iv. yang berlebihan, penyakit Hodgkin’s.

• Peningkatan kadardehidrasi atau hemokonsentrasi, polisitemia, tempat yang tinggi, penyakit paru obstruksi menahun (PPOM) spt emlisema dan asma, gagal jantung kongestif (GJK), luka bakar yang hebat.

Prosedur Umum Pengujian• Tidak perlu pembatasan makan dan cairan

• Torniket sebaiknya kurang dari 1 menit.

• Jangan mengambil darah pada ekstremitas yang ada infus.

Prinsip reaksi

Feri sianida mengoksidasi Fe(II) yang ada pada hemoglobin , oksihemoglobin , dan karboksihemoglobin menjadi Fe (III), memberikan peningkatan terhadap methamoglobin, adanya ion sianida,menghasilkan sianomethamoglobin, senyawa merah yang stabil yang dapat ditentukan secara fotometrik.

• Sampel :Seluruh darah dengan Heparin atau EDTA

• Campur dan biarkan selama 10 menit pada suhu kamar (20-25oc).

• Pembacaan :– λ max Hg : 546 nm dan 540 nm.– Blanko : kandungan BL– Stabilitas warna : Minimal 8 jam.

Prosedur BL (ml) SA (ml)

Sampel - 0.02

Reagen 5,00 5,00

PERHITUNGAN :

• Standar akan dibaca secara langsung dari vial tanpa manipulasi lain.

• Unit SI(g/dl) x 0,155 = mmol/L

• Nilai normal : Pria : 14 – 18 g/dlWanita : 11 – 16 g/dl

n/dLHaemoglobi Gram 20 X OD STODSA

MCV, MCH dan

MCHC

Tes Diagnostik Dalam Pemeriksaan Darah• Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) atau konsentrasi

hemoglobin rata – rata adalah mengukur banyaknya hemoglobin yang terdapat dalam satu sel darah merah. MCH ditentukan dengan membagi jumlah hemoglobin dalam 100 ml darah dengan jumlah sel darah per milimeter kubik darah. Nilai normalnya kira – kira 27 – 31 pikogram/sel darah merah.

• Mean Corpuscular Volume (MCV) volume eritrosit rata – rata merupakan pengukuran besarnya sel yang dinyatakan dalam mikrometer kubik , dengan batas normal 81 – 96 µm3, apabila kurang dari 81 mm maka menunjukan sel-sel mikrositik, apabila lebih besar dari 96 menunjukkan sel – sel makrositik.

• Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) atau konsentrasi hemoglobin eritrosit rata – rata, mengukur banyaknya hemoglobin dalam 100 ml sel darah padat. Normalnya 30 – 36 g/100ml darah

Nilai-nilai Rujukan

Dewasa Bayi baru lahir Anak

MCV (cuµ[konvensional atau fL[unit SI]

80 - 90 96 - 108 82 - 92

MCH (pg[konvensional atau fL[unit SI]

27 - 31 32 - 34 27 - 31

MCHC (% atau g/dL [konvensional atau fL[unit SI] 0,32 – 0,36 0,32 – 0,33 0,32 – 0,36

Indeks Penurunan Kadar Peningkatan Kadar

MCV Anemia mikrostik (defisiensi besiArtritis rematoid)Hemoglobinopati (talasemia, anemia sel sabit, hemoglobin C,Keracunan timah,Radiasi)

Anemia makrositik: anemia hemolitikHipotiroidisme Efek obat (vit B12), antikonvulsan, antimetabolik

MCH Makrositik, anemia hipokromik

Anemia makrositik

MCHC Anemia hipokromikTalasemia

Anemia defisiensi besi

Masalah-masalah klinis

Tipe Anemia Hasil Laboratorium

1. Hipopiliferasi (akibat kurangnya produksi sel darah merah)

• Defisiensi zat besi

• Defisiensi vitamin B12 (megaloblastik)

• Defisiensi asam folat

• Menurunnya produksi eritopoitin

• Kanker/inflamasi

• Menurunnya retikolosit, besi,feritin, saturasi besi, MCV (Mean cell volum)• menurunnya kadar vitamin B12, meningkatnya MCV• menurunnya kadar asam folat, meningkatnya MCV• menurunnya eritopoitin, meningkatnya kadar kreatinin•MCV Normal, MCH (mean cell hemaglobin) normal atau menurunnya eritopoitin

2. Hilangnya sel darah merah (akibat pendarahan

• awal pendarahan: retikulosit meningkat, normal Hb dan Ht, kemudian menurunnya Hb, feritin dan besi

3. Hemolitik • menurunnya MCV, fragmentasi sel darah merah, meningkatnya retikulosit

Klasifikasi anemia berdasarkan patofisiologi

• Penurunan MCV atau mikrosit, ukuran terkecil sel darah merah, merupakan indikasi anemia karena defisiensi zat besi dan talasemia.

• Peningkatan MCV atau makrosit, merupakan indikasi anemia pernisiosa dan anemia asam folat. Pada anemia makrositik, MCH meningkat dan menurun pada anemia hiprokromik.

Hasil pemeriksaan lab. darah menunjukkan : Pemeriksaan darah perifer menunjukkan keadaan sel mikrositik dan

pucat Hb : << 9,5 g/dl Hemosiderin pada aspirasi sumsum tulang tidak ada Saturasi transferin < 15% Serum ferritin < 20 mg/dl Jumlah RBC berkurang Hemotrokrit menurun :

– MCV < 70 fl– MCH berkurang– MCHC berkurang

Serum besi < 50 mg/dl N: 50 – 150 mg/dl) Meningkat total iron binding capacity (TIBC) Sampai dengan 350-500 mg/dl (N:250-350 mg/dl)

ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI

Tes darah rutin menggunakan automatic cell counter memberikan hasil yang berbeda, tapi umumnya terdiri dari parameter : hemoglobin Hitung jumlah elektrolit, lekosit, dan trombosit Hematokrit MCV (Mean Corpuscle Volume) MCH (Mean Corpuscle Hemoglobin) MCHC (Mean Corpuscle Hemoglobin Cons.) RDW (Red Cell Distribution Width)Tes saring lab. untuk mencari penyebab anemia dan menetapkan klasifikasi anemia berdasarkan morfologi.

Tes darah rutin

• Persiapan pasien : tidak memerlukan persiapan khusus

• Persiapan sampel 1. Sampel darah EDTA sebaiknya tes dilakukan

selambat2nya 2 jam2. Sampel dapat disimpan sampai 24 jam dikulkas dengan

suhu 4°C3. Anamnesis perlu diperhatikan riwayat pendarahan, obat

yang diminum dan transfusi darah• Prinsip tes

MCV dan MCH: dihitung langsung pada histogram RBC

Pra analitik

Alat:1. Tabung reaksi2. Alat automatik pentra 60 (ABX Diagnostik)

Bahan:1. Sampel darah EDTA2. Reagen :

ABX Diluent, digunakan pada proses perhitungan sel darah dan hitung jenis sel.ABX Alphalyse, ABX Biolyse, digunakan untuk

melisiskan sel-sel darah dan menenukan konsentrasi HbABX cleaner, digunakan sebagai bahan pembersih

Alat dan bahan

Cara kerja

1. Siapkan alat automatik pentra 60, buat program tes darah rutin

2. Sampel drah EDTA dimasukkan dalam tabung reaksi sebanyak 3 ml, dekatkan tabung dengan jarum penghisap sampel, tekan tombol pengisap sampel. Selanjutnya tes berjalan secara automatik

3. Hasil tes tampak pada print out

Analitik

• Mean Corpuscle Volume:

• Mean Corpuscle Hemoglobin :

• Mean Corpuscle Hemoglobin Concentration:

(juta)eritrosit jumlah

pg 10 x Hb MCH

(juta)eritrosit jumlah

fl 10 x Hm MCV

Hm

% 100 x Hb MCHC

TROMBOSITDAN

HEMATOKRIT (HT) DARAH

•Nilai rujukan– Normal = 150.000 – 450.000 / µL darah – Trombositopenia = 100.000 – 150.000 per µL

darah – Perdarahan = <<60.000 / µL darah

•Deskripsi :Trombosit adalah komponen sel darah yang dihasilkan oleh jaringan hemopoetik, dan berfungsi utama dalam proses pembekuan darah.

TROMBOSIT

• Fungsi trombosit dipengaruhi oleh jumlah dan potensinya dalam darah.

• Jumlah normal: 150.000 – 450.000 per mikroliter darah

• Trombosis terjadi apabila aktivasi pembekuan darah dan atau aktivasi sistem fibrinolisis

• Penurunan sampai dibawah 100.000/mmL berpontensi untuk terjadinya pendarahan dan hambatan pembekuan darah

• Darah penderita trombosis lebih cepat membeku daripada orang normal.

• Uji laboratorium untuk menilai kualitas dan kuantitas trombosit.Uji Laboratorium untuk kualitas trombosit adalah

agregasi trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan antibodi anti trombosit.

Uji Laboratorium untuk kuantitas trombosit adalah masa pendarahan dan hitung trombosit.

• Sampel untuk hitung trombosit adalah darah EDTA. Antikoagulan ini mencegah pembekuan darah dengan cara mengikat kalsium dan juga dapat menghambat agregasi trombosit.

• Sampel adalah darah vena dan antikoagulan EDTA • Pembuatan sediaan minimal 2 jam setelah pengambilan

sampel.• Sampel yang diteliti adalah hasil dengan nilai rujukan

normal pada tes cara automatik untuk jumlah trombosit dan jumlah eritrosit, serta tidak dijumpai flag.

• Tes hitung trombosit :- Cara Manual- Cara Automatik

• Hasil perhitungan cara manual kemudian dibandingkan dengan cara automatik.

• Data disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis dengan uji statistik.

Pemeriksaan

• Cara automatik menggunakan alat analisis sel darah automatik. Prinsip kerja Cobas Micros OT 18 berdasarkan variasi impedans yang me lewatkan sel darah merah melalui micro aperture yang sudah dikalibrasi.

• Nilai rujukan jumlah trombosit pada alat ditetapkan (50-400) x 103.

Nilai Rujukan• Dewasa

Pria : 40%-50%, 0,40-0,54(SI) Wanita : 36%-46%,0,36-0,46(SI)

• AnakBayi baru lahir : 44%-64%Anak 1-3 tahun : 29%-40%Anak 4-10 tahun : 31%-43%

HEMATOKRIT

Deskripsi

• Hematokrit (Ht) adalah volume sel-sel darah merah dalam 100 mL (1 dL) darah, dihitung dalam darah(%).

• Tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah untuk mengukur konsentrasi sel-sel darah merah (teristrosit) dalam darah.

• Hematokrit biasanya 3x nilai hemoglobin, kecuali bila eritrosit abnormal.

• Faktor lain yang dapat mengganggu nilai hematokrit ialah :a.Jumlah lekosit yang sangat meninggib.Nilai glukosa dan natrium darah yang tinggi

menyebabkan eritrosit membengkak.c.Hemolisisd.Kesalahan teknik misalnya penggunaan

antikoagulan yang tak tepat.

Penurunan KadarKehilangan darah akut, anemia, Leukimia, penyakit Hodgkin’s, limforskoma, mieloma multipel, gagal ginjal kronik, sirosis hepatis, malnutrisi, defisiensi vitamin B dan C, kehamilan, SLE, artritis rematoid, ulkus peptikum, gagal sumsum tulang.

Obat-obat yang dapat menurunkan hasil (Ht)Penicilin, kloramfenikol

Peningkatan KadarDehidrasi/hipovolemia, diare berat, polistemiavera, asidosis diabetikum, emfisema paru (stadium akhir), iskemia serebral sementara (TIA), eklampsia, trauma, pembedahan, luka bakar.

Prosedur Kerja Darah Vena• Ambil 7 ml darah vena dan masukkan ke dalam

tabung jingga muda. Campurkan dengan baik. Torniket sebaiknya digunakan kurang dari 2 menit

• Jangan mengambil darah dari tangan yang ada infus

• Kemudian pemeriksaan laboratoriumnya adalah tes saring ganda dan tes diagnosisnya adalah tes darah tepi

GLUKOSA

Gula darah puasa (FBS)Dewasa

• Serum/plasma : 70 -110 mg/dL• darah keseluruhan : 60-100mg/dL

Anak• Bayi baru lahir : 30-80 mg/dL• Anak : 60-100 mg/dL

Lansia• Serum : 70-120 mg/dL

GULA DARAH POSTPRANDIAL

Dewasa• Serum/plasma :<140 mg/dL/2 jam• darah : <120 mg/dL/2 jam

Anak : <120 mg/dL/2 jamLansia

• Serum : <60 mg/dL/2 jam• Darah : <140 mg/dL/2 jam

DESKRIPSI• Gula darah puasa lebih besar dari 125 mg/dL/2

jam, dapat merupakan indikasi diabetes • Pemeriksaan gula darah 2 jam setelah makan

biasanya dilakukan untuk menentukan respon terhadap masukan tinggi karbohidrat 2 jam setelah makan.Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan skrining untuk diabetes yang biasanya dianjurkan jika gula darah pembatasan makan dan cairan lebih tinggi dari normal atau meningkat.

Masalah-Masalah Klinis

• Penurunan kadar– Reaksi hipoglikemik (syok insulin),– Kanker (abdomen,hepar, dan paru-paru),– hipofungsi kelenjar adrenal– Malnutrisi– Alkoholisme– sirosis hepatis– Hiperinsulinisme– latihan yang berat

Masalah-Masalah Klinis• Peningkatan kadar

– Diabetes militus– diabetik asidosis– hipofungsi kelenjar adrenal (sindrom Cushing)– Stress– luka bakar– Latihan– Infeksi– IMA– pangkreatitis akut– pembedahan yang lama– Akromegali– GJK.

DIAGNOSA• Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan

pentingnya hasil pemeriksaan dan tanda-tanda dan gejala-gejala hipoglikemia atau hiperglikemia

• Gangguan integritas jaringan yang berhubungan dengan hipoglikemia atau hiperglikemia

• Kurang volume cairan tubuh yang berhubungan dengan dehidrasi akibat hiperglikemia

• Ketidakefektifan individu yang berhubungan dengan hasil pemeriksaan dan proses penyakit.

Beberapa Metode Pengujian Glukosa

1. Metode colourimetric enzim “Tingkat Tinggi”

2. Metode colourimetric enzim 3. Metode hexokinase

1. Metode colourimetric enzim “ Tingkat Tinggi”

Komposisi pereaksi yang digunakan :Dapar fosfat pH 6,7 120 mMAsam p-hydroksibenzoat 39,5 mM4-aminoantipirin 0,6 mMFenol 4,5 mMOksidasi glukosa ≥ 20 kU/IPeroksidasi ≥ 1,2kU/IDistabilkan

Campur dengan baik & inkubasi 10 menit pada suhu 37oC atau 20-25 menit pada suhu15-25o C.

Prosedur

BLmL

SAmL

STmL

Standar - - 0,02

Sampel - 0,02 -

Bahan kimia

2,00 2,00 2,00

Pembacaan

Panjang gelombang Hg = 546 nm ; 510 nm. Blanko : kandungan dari BL Stabilitas warna : sedikitnya dari 1 jam,

ketika pembacaan dari penyinaran langsung.

Kalkulasi

S.I unit (mg/dl) x 0,0555 = mmol/L

dl / glukosa mg 100 x T.O SD

O.DSA

Nilai normal Serum/plasma : 65 – 110 mg/dl.

C.S.F : 40 – 80 mg/dl

2. Metode colourimetric enzim

Bahan kimia yang digunakan.Pendapar fosfat pH 6,8 100 mMAsam p-hydroksibenzoat 39,5 mM4-aminoantipirin 0,8 mMFenol 4,5 mMOksidasi glukosa ≥ 18 kU/IPeroksidasi ≥ 1,1 kU/Inatrium azide 0.09 %Penyimpanan pada suhu 2 – 8oC

Campur dengan baik dan inkubasi 10 menit, pada suhu 37oC. atau 20-25 menit pada suhu 15-25oC.

ProsedurBLmL

SAmL

STmL

Standar - - 0,02Sampel - 0,02 -Bahan kimia 2,00 2,00 2,00

Pembacaan

Panjang gelombang Hg = 546 nm ; 505 nm. Blangko : kandungan dari BL Stabilitas warna : minimal 1 jamKalkulasi 

S.I unit(mg/dl) x 0,0555 = mmol/L

dl / glukosa mg 100 x T.O SD

O.DSA

Nilai normal Serum, plasma : 65 – 110

mg/dl.C.S.F : 40 – 80 mg/dl

3. Metode hexokinase

Bahan kimia Dalam 10 x 25 ml, mengandung:A.10 x 25 ml enzimB. 1 x 10 ml standar.Setara dengan 100 mg/dl (5,55

mmol/L). Siap untuk digunakan

Bahan kimia yang digunakan

Pendapar tris pH 7,8 80 mMMg+2 2,5 mMATP 1,3 mMNADP 2 mMHeksokinase 5 kU/IG-6-P-DH 3,8 kU/I

Stabil sampai 30 hari pada suhu 2-8 o C dan 10 hari pada suhu kamar (≤25o C).

Metode tampa pemproteinan

Campurkan dan inkubasi pada suhu 37o C/ 5 menit atau 15 -25 o C/ 15 menit

BL SABL SA

Sampel - 0,02 0,02NaCl 0,9% - 0,02 -Bhn kimia 2,00 - 2,00

Pembacaan Panjang gelombang : Hg 365 nm ; 340 nm, Hg 334

nm Blanko : kandungan dari pipa BL Stabilitas warna : 30 menit

Kalkulasi ∆ESA = O.D.SA – (O.D.SABL – O.S.BL)

a). Dengan faktorPanjang gelombang Hg 365 340 Hg 334

Mg / dI 520 x ∆E 289x ∆E 294x ∆E

Mmol / L 20,9x ∆E 19x ∆E 18,9x ∆E

b). Dengan standar

glukosa/L) mmol 0,0555(x mg/dl 100 x E

E

ST

SA

Nilai normal

Serum, plasma = 70 – 110 mg/dlC.S.F : 35 : 80 mg/dl

Catatan :Ketika sampel tidak mengalami hemolisis, metode ini dapat dilakukan tanpa blanko

Metode dengan pemproteinan

Perhatian : mengandung asam percloric (0,03 M)

Prosedur Campur dan sentrifuse :Lar. deprotein 1,00 mlSample 0,10 mlCampurkan dan inkubasi 5-10 menit pada

suhu 15-25o C.Campurkan dan pisahkan supernatant.

Campur dan inkubasi selama 15 menit/suhu ruangan (20-25o C)

Kalkulasi∆ESA = O.D.SA – O.D.BL

BL SA ST

Supernatan -- 0,10 --

Standar -- -- 0,10

deprot.sol 0,10 -- --

pereaksi 2,00 2,00 2,00

a) Dengan faktor

b) Dengan standar (lihat metode tanpa pemprotein)

Catatan : standar ini dapat diproses seperti sampel

Panjang gelombang Hg 365 340 Hg 334

mg / dI 1184 x ∆E 658x ∆E 671x ∆E

mmol / L 65,7x ∆E 36,5x ∆E 37,2x ∆E

BILIRUBIN

BILIRUBIN

• Bilirubin adalah pigmen kuning hasil perombakan heme dari hemoglobin dalam proses pemecahan eritrosit oleh sel retikuloendotel

• Bilirubin berikatan dengan albumin untuk diangkut ke hati

• Hepatosit kemudian melepas ikatan bilirubin-albumin dan mengkonyugasinya dengan asam glukoronat shg bersifat larut air

BILIRUBIN

• Bilirubin terkonyugasi disebut bilirubin direk atau bilirubin langsung

• Bilirubin tak terkonyugasi disebut bilirubin indirek atau bilirubin tak langsung

• Peningkatan Bilirubin terkonyugasi : gangguan hati atau saluran empedu

• Peningkatan Bilirubin tak terkonyugasi : destruksi eritrosit (hemolisis)

Prinsip metode pemeriksaan

Bilirubin total ditentukan dengan reaksi asam sulfanilat terdiazotasi, dengan adanya kafein akan menghasilkan azopigmen. Reaksi yang sama, tapi tampa kafein dapat pula digunakan untuk menghitung bilirubin direk.

Nilai Rujukan• Dewasa

– Total : 0,1 – 1,2 mg/dL– Direk : 0,1 – 0,3 mg/dL– Indirek : 0,1 – 1,0 mg/dL

• Anak– Total : 0,2 – 0,8 mg/dL– Indirek : sama dengan dewasa

• Bayi baru lahir– Total : 1 – 12 mg/dL– Indirek : sama dengan dewasa

SAMPEL

• Serum atau plasma yg bebas dari hemolisis . serum bilirubin akan berkurang 50% dalam waktu 1 jam jika disimpan pada temperatur kamar (kurang dari 25°C) dan pada sinar matahari langsung.

• Sebaliknya, ketika sampel disimpan dalam gelap atau pada 2 – 8°C akan stabil hingga 3 hari.

Total BILIRUBIN

PROSEDUR BL (mL) SA(mL)

Asam Sulfanilat 0,2 0,2

Natrium nitrit --- 1 tetes

Kafein 1,0 1,0

Sampel 0,2 0,2

Campur dan diamkan 10 menit pada suhu kamar

Tartrat 1,0 1,0

Pembacaan• Panjang gelombang : 578 nm• Blangko : BL• Kuvet : 1 cm • Stabilitas warna : minimal 1 jam

PerhitunganO.D.SA x 10,8 = jumlah bilirubin mg/dL

S.I unit(mg/dl) x 17,1 = µmol/L

Nilai normalDewasa lebih dari 1,1 mg/dl

BILIRUBIN LANGSUNG

PROSEDUR BL (mL) SA(mL)

Asam Sulfanilat 0,2 0,2

Natrium nitrit --- 1 tetes

Garam 2,0 2,0

Sampel 0,2 0,2

Campur dan diamkan pada suhu kamar. Diukur setelah 5 menit

Pembacaan• Panjang gelombang : 546 nm• Blangko : BL• Kuvet : 1 cm • Perhitungan

O.D. SA x 14,4 = mg bilirubin langsung• S.I unit

(mg/dl) x 17,1 = µmol/L• Nilai normal

Dewasa lebih dari 0,25 mg/dl

SGPT DAN SGOT

SGPT (Serum Glutamik Pyruvik Transaminase)

• Merupakan enzim transaminase yang dalam keadaan normal berada dalam jaringan tubuh terutama pada hati

• Disebut juga ALT (Alanin Aminotransferase)

Nilai – Nilai Rujukan

•Dewasa :– 5-3 U/mL (Frankel)– 5-25 U/mL (Wrobleweski)– 8-50 U/mL pada suhu 30oC (Karmen)– 4-35 U/L pada suhu 37,5oS (unit SI)

•Anak :– Bayi : Dapat 2 x >> orang dewasa– Anak : Sama dengan dewasa– Lansia : Agak lebih tinggi dari pada

dewasa

Masalah-masalah Klinis

• Peningkatan Kadar:– > 20 x normal : Hepatitis (virus) akut, hepatotoksisitas

yang menyebabkan nekrosis hepar (toksisitas obat atau kimia);

– 3-10 normal : Infeksi mono nuklear, hepatitis kronik aktif, obstruksi empedu ekstra hepatik, sindrom reye, infark miokard (AST > ALT), sirosis, kanker hepar, gagal jantung kongestif , intosikasi, alkohol akut;

– 1-3 x nilai normal : pankreatitis, perlemakan hati, sirosis laennec, sirosis biliar, infark miokard akut (IMA)

Obat-obat yang dapat meningkatkan nilai ALT :Antibiotik, narkotik, metildopa (Aldomet), guanetidin, sediaan digitalis, indometasin (Indocin) salisilat, rafampisin, flurazepam (Dalamane), propranolol (Inderal), kontrasepsi oral, timah, hepatin

Prinsip Reaksi Pengujian

NAD Laktat Asam-L H NADH Piruvat Asam

Piruvat Asam Glutamat Asam-L Alanin -L at Ketoglutar- AsamLDH

GTP

Sampel

•Serum untuk plasma dengan EDTA atau heparin •Sampel harus dihindari hemolisis ketika akan digunakan.

SGOT/AST adalah enzim yang sebagian besar terdapat dalam otot jantung dan hati; sebagiannya lagi ditemukan dalam otot rangka, ginjal, dan pankrean.

• Nilai AST serum yang tinggi pada infark miokard akut (IMA) dan kerusakan hepar.

• Pemeriksaan enzim jantung lainnya u/ mendiagnosa IMA (mis. CPK, LDH).

SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase )

Nilai – Nilai Rujukan

Dewasa :– 5-40 mL (Frankel)– 4-36 IU/L– 16-60 U/mL pada 30oC (karmen)– 8-33 U/L pada 37OC (unit SI)– wanita nilainya agak sedikit lebih rendah

dari pria– Olahraga mempengaruhi kadar serum.

Anak :Bayi baru lahir : >>4x nilai normal

Lansia :> dari orang dewasa

Masalah-masalah Klinis• Penurunan Kadar :Kehamilan, diabetik ketoasidosis, beri – beri.• Peningkatan Kadar : Infark miokard akut (IMA), ensefalitis, nekrosishepar, penyakit

dan trauma muskuloskeletal, pankreatitis akut, eklampsia, gagal jantung kongestif (GJK)

• Obat2 yang dapat meningkatkan nilai ALT :Antibiotik, narkotik, vitamin (asam folat, piridoksin, vitamin A),

antihipertensi (metil dopa [Aldomet], guanetidin ), teofilin, golongan digitalis, kortison, flurazepam (Dalmane), indometasin (Indocin), Isoniazid (INH), rafimpisin, kontrasepsi oral, salisilat, intramuskular (IM)

Prinsip Reaksi Pengujian

NAD Malat Asam-L H NADH at Oksaloaset

atOksaloaset Asam Glutamat Asam-L Aspartat Asam-L at Ketoglutar- AsamMDH

GOT

KONDISI YANG MENYEBABKAN PENINGKATAN SGOT

No Peningkatan SGOT Kondisi / Penyebab

1 Peningkatan ringan ( < 3 x normal)

- Perikarditis - Sirosis hepatik - Infatik Paru

2 Peningkatan sedang ( 3- 5 nilai normal 0

- Obstruksi Saluran empedu - Aritmia jantung - Gagal jantung kongesti - Tumor hati

3 Peningkatan tinggi ( > 5 x nilai normal )

- Kerusakan hepatoseluler - Infark jantung - Kolaps sirkulasi - Pankreatitis akut

KOLESTEROL

Pengujian KolesterolEnzymatic Colorimetric Test Chod – PAP Method

• Prinsip Reaksi Pengujian

O4H berwarnaquinonik Derivat benzoat hidroksi-p as. irin aminoantip-4 OH

OH aKolestenon O OH Kolesterol

Lemak As. Kolesterol OH kolesterolEster

2POD

22

22Oksidase Kolesterol

22

esterase Kolesterol2

Prosedur Pengujian

BL (mL) SA (mL) ST (mL)

Sampel --- 0,02 ---

Standar --- --- 0,02

Reagen 2,00 2,00 2,00

Campur dan biarkan 5 menit, pada suhu 37oC atau 10 menit pada suhu ruangan

Pembacaan:Panjang gel.: Hg 546 nm; 510 nmBlanko : berisi blankoStabilitas warna : 1 jan (terlindung dari sinar matahari)

TRIGLISERIDA

NILAI-NILAI RUJUKANNILAI-NILAI RUJUKAN

• Dewasa– 12 -29 tahun : 10-140 mg/dL– 30-39 tahun : 20-150 mg/dL– 40-49 tahun : 30-160 mg/dL– >50 tahun : 40-190 mg/dL, 0,44-2,09 mmol/L

(unit SI)• Anak : 5-11 tahun: 10-135 mg/dL• Bayi : 5-40 mg/dL

• Dewasa– 12 -29 tahun : 10-140 mg/dL– 30-39 tahun : 20-150 mg/dL– 40-49 tahun : 30-160 mg/dL– >50 tahun : 40-190 mg/dL, 0,44-2,09 mmol/L

(unit SI)• Anak : 5-11 tahun: 10-135 mg/dL• Bayi : 5-40 mg/dL

Trigliserida adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab utama penyakit –penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan konsentrasi trigliserida maka terjadi peningkatan very low density lipoprotein (VLDL), yang menyebabkan hiperlipoproteinemia.

Masukan alkohol dapat menyebabkan peningkatan sementara kadar trigliserida serum.

DESKRIPSI DESKRIPSI

• Penurunan kadar : β-lipoproteinemia kongenital, hipertiroidisme, malnutrisi protein.

• Obat2 yg menurunkan nilai trigliserida : As. askorbat, kofibrat (Atromid-S), fenformin, etformin

• Peningkatan kadar : Hiperlipoproteinemia, IMA, hipertensi, hipotiroidisme, sindrom Nefrotik, trombosis serebral, sirosis alkoholik, DM yg tdk Terkontrol, sindrom Down’s, stres, diet tinggi karbohidrat, kehamilan

• Obat-obat yg meningkatkan nilai trigliserida : estrogen, pil KB

MASALAH KLINIS

Prinsip ReaksiMetode Colorimetri Enzimatik

OH HCl neQuinoneimi irin aminoantip4OH

OH phosfat -asetonDihidroksi O phosfat -3-Gliserol

ADP phosfat -3-Gliserol ATP Gliserol

Lemak As. Gliserol daTrigliseri

2POD

22

22GPO

2

GK

Lipase

Aduk hingga rata, dan diamkan selama 5 menit pada suhu 37 °C atau 10 menit pada suhu kamar (≤ 25° C)

PembacaanPanjang gelombang : Hg 546 nm; 500 nmBlanko : Isi BLCuvet : 1 cm Kestabilan warna : 1 jam

Prosedur BL (mL) SA (mL) ST (mL)

Sampel --- 0,02 ---

Strandar --- --- 0,02

Pereaksi 2,00 2,00 2,00

Kalkulasi

Unit SI

(mg / 100 ml ) x 0,01143 = mmol / ml

ida/dL triglysermg 200 X O.D ST

O.DSA

HDL, LDL DAN VLDL

• HDL (high density lipoprotein ) merupakan partikel-partikel yang heterogen dan bervariasi sesuai dengan kandungan dan apolipoproteinnya atau kolesterol yang bersifat baik.

• HDL akan membuang kolesterol yang sudah tidak terpakai oleh tubuh termasuk yang menempel di dinding pembuluh darah ke organ ekskresi untuk dibuang dari tubuh.

• HDL merupakan lipoprotein protektif yang menurunkan resiko penyakit jantung koroner.

• Fungsi dari HDL adalah mengangkut kolesterol dari jaringan perifer ke hati sehingga penimbunan kolesterol diperifer berkurang atau mengambil kolesterol bebas dalam plasma yang dilepaskan oleh sel-sel mati, kemudian enzim asiltransferase akan mengkatalisis esterifikasi (kolesterol ditambah asam lemak linoleat ) menjadi ester kolesterol kemudian ester kolesterol ini akan dipindahkan dari HDL ke VLDL atau LDL.

• Ditinjau dari segi biokimiaCardochek Analyzer satu-satunya alat yang dapat mengukur kadar kolestrol HDL dalam darah yang praktis dan lengkap. Sebaiknya kita menyerahkan pengukuran kadar kolestrol HDL ke laboratorium rumah sakit untuk memastikan bahwa pengukuran tersebut dengan pemeriksaan terbaik yakni akurat dan dapat dipercaya.

Ditinjau dari segi fisiologi HDL (high density lipoprotein ) disintesis dan

disekresi oleh hati dan usus. HDL yang disintesis oleh usus tidak mengandung apo C melainkan apo A yang berupa apo A-1 dan A-11 dengan demikian HDL dengan apo C hanya disintesis dihati. HDL berperan untuk mentransfor kolestrol dari jaringan ke hati.

HDL (high density lipoprotein) biasa disebut kolestrol baik karena ia akan membawa kolestrol dari pembuluh darah ke hati untuk dipecahkan dan dikeluarkan

Analisis pengujian HDLPrinsip

LDL dan VLDL merupakan lapisan serum yang melalui aksi dari suatu polisakarida. Dengan adanya kation divalent, dibandingkan kolestrol lipoprotein densitas tinggi (HDL- kolestrol) terdapat dalam supernatant pada determinan.

• ProsedurReaksi precipitation:Sampel 0,3 mlLarutan precipitant 1 tetes–Campur dan biarkan sampai 15 menit.Pada

ruangan–Temperatur (20-25 C )–Sentrifuge pada 2,000 x g / 15 min, atau

sentrifuge pada 2,000 x g /2 min.–Determinan didalam supernatant, pada

konsentrasi kolestrol.

Prosedur

Sampel 3,0 μlCalibrasi 3,0 μlReagen (I) 300 μlCampur dan inkubasi 5 menit/ 37oCBaca (E1) untuk sampel dan kalibrasinya.Reagent II 100 μlCampur dan inkubasi 5 menit/37oCBaca sekali lagi (E2)

V L D L • VLDL (very low density LP) adalah LP yang dibentuk di

hati yang kemudian akan diubah di pembuluh darah menjadi LDL (low density LP). Bentuk LP ini memiliki komponen kolesterol paling banyak dan akan membawa kolesterol tersebut ke jaringan seperti dinding pembuluh darah.

• VLDL adalah partikel lipoprotein dengan diameter 40 – 80 nm dan mempunyai densitas 0,95 – 1,006 g/ml. VLDL mengandung 50 – 65 % triglioserid, 8 - 14 % phospholipid dan 5 – 10 % protein

DITINJAU DARI SEGI FISIOLOGI

Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen.

a.Jalur eksogenTrigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut kilomikron.

b. Jalur endogen Pembentukan trigliserida dalam hati akan

meningkat apabila makanan sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan.

Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL)

VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol.

Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar VLDL dan LDL adalah

• Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia • Obesitas • Diet kaya lemak • Kurang melakukan olah raga • Penggunaan alkohol • Merokok• Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik • Kelenjar tiroid yang kurang aktif.

Kadar Lemak Darah

Pemeriksaan Klinis• Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar

kolesterol total.• Untuk mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan

trigliserida, sebaiknya penderita berpuasa dulu

minimal selama 12 jam.

• Penetapan lipid dengan serum, plasma EDTA atau plasma heparin. Serum maupun plasma harus segera dipisahkan dari sel-sel darah dan jika tidak segera diperiksa, disimpan dalam lemari es supaya distribusi kolesterol tidak berubah dan enzim-enzim tidak sempat mengubah proporsi lipoprotein. Sampel darah diperoleh setelah klien berpuasa 10 – 12 jam sebelum pengambilan.

Prosedur kerja :

Reaksi pengendapanLarutan pengendap 0,1 ml Sampel 0,2 mlCampur dan biarkan selama 15 menit pada temperatur 20 -25oC. Sentrifus pada 2,000 x g/15 menit.

Asam Urat

Deskripsi :

Asam urat adalah zat-zat yang dihasilkan oleh metabolisme purin. Peningkatan asam urat (Hiperurisemia) dalam urine dan serum, tergantung dari fungsi ginjal, frekuensi metabolisme purine, dan masukkan makanan yang mengandung purin.

Nilai rujukan. SERUM• Dewasa

– Pria : 3,5 – 8,0 mg/dL– Wanita : 2,8 – 6,8 mg/dL

• Anak : 2,5 – 5,5 mg/dL• Lansia : 3,5 – 8,5 mg/dLURINE Dewasa

– 250 -500 mg/ 24 jam (diet rendah purin)– 250 – 750 mg/dL (diet Normal)

Anak : sama dengan dewasa.

Prinsip Reaksi Pengujian

OH berwarna nederv.quinonzoat hidroksibe-p Asam irin aminoantip-4 OH2

OH CO Alantoin O OH Urat Asam

2POD

22

222Uriase

22

Prosedur PengujianMetode BL (mL) SA (mL) ST (mL)

Sampel --- 0,05 ---

Strandar --- --- 0,0

Pereaksi 2,00 2,00 2,00

Campur dengan baik dan biarkan selama 5 menit pada suhu 37oC atau 10 menit pada suhu ruang

Pembacaan:Panjang gel. : Hg 546 nm ; 510 nmBlanko : berisi larutan blankoStabilitas warna : min. 1 jam , terlindung dari cahaya matahari

• Perhitungan

• Unit S.I– (mg/dL) x 59,5 = µmol/L

• Nilai Nornal– Serum dan plasma: 3 – 7 mg/dL– Urine : 250 – 750 mg/24 jam

Urat/dLAsam mg 5 x O.D ST

O.DSA

KREATININ

PEREAKSI

• Komposisi

a. 1 x 100 ml. larutan asam pikrat

b. larutan basa

c. Standar Setara dengan 2 mg /dl,

Siap untuk digunakan.

PRINSIP

• Pada pH basa, kreatinin bereaksi dengan asam pikrat untuk menghasilkan campuran berwarna, basa kreatinin pikrat, yang dapat diukur secara fotometri.

PEREAKSI

• Campur sebagian yang sama setiap pereaksi (A dan B).

konsentrasi pereaksi yang digunakan adalah :- Asam pikrat 55 mM

- Natrium Karbonat50 mM

- NaOH 0,40 M

- Pengawet dan stabilisator

Prosedur Pengujian

Metode BL (mL) SA (mL) ST (mL)

Sampel --- --- 0,2

Strandar --- 0,2 ---

Pereaksi 2,00 2,00 2,00

Campur dan pindahkan ke kuvet. Baca absorban dalam 20 – 80 detik

Pembacaan:Panjang gel. : Hg 546 nm ; 510 nmBlanko : berisi larutan blanko

• PerhitunganPenentuan ∆E dari sampel dan standar. ∆E = O.D.80 det - O.D.20 det

• Perhitungan clearens:

dLKreatinin/ mg 2 X ST E

SA E

ml/menit 1440 x serum) dL/ kreatinin (mg

jam urin/24 mL x urin) dL/ kreatinin (mg

Nilai Normal

Serum, Plasma Urine

Laki-laki 0,6 – 1,2 mg/dL 21 – 26 mg/Kg/24 jam

Wanita 0,5 – 1,0 mg/dL 16 – 22 mg/Kg/24 jam

Klirens

Laki-laki 97 – 137 mL/menit

Wanita 88 – 128 mL/menit