pengoorganisasian manajemen keperawatan

16
BAB I PENDHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen kedua yang penting dilaksanakan oleh setiap unit kerja sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan berdaya guna dan berhasil guna. Pengorganisasian merupakan pengelompokan yang terdiri dari beberapa aktifitas dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan masing-masing kelompoknya untuk melakukan koordinasi yang tepat dengan unit lain secara horizontal dan vertikal untuk mencapai tujuan organisasi sebagai organisasi yang komplek, maka pelayanan keperawatan harus mengorganisasikan aktivitasnya melalui kelompok- kelompok sehingga tujuan pelayanan keperawatan akan tercapai. Ruang rawat merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh semua tim kesehatan dimana semua tenaga termasuk perawat bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah kesehatan klien. Pengorganisasian pelayanan keperawatan secara optimal 1

Upload: rizkhaandriyani

Post on 15-Jul-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

organisasasi

TRANSCRIPT

Page 1: pengoorganisasian manajemen keperawatan

BAB I

PENDHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang

lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan

sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan

asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat.

Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen kedua yang penting dilaksanakan

oleh setiap unit kerja sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan berdaya guna dan

berhasil guna. Pengorganisasian merupakan pengelompokan yang terdiri dari beberapa

aktifitas dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan masing-masing

kelompoknya untuk melakukan koordinasi yang tepat dengan unit lain secara horizontal

dan vertikal untuk mencapai tujuan organisasi sebagai organisasi yang komplek, maka

pelayanan keperawatan harus mengorganisasikan aktivitasnya melalui kelompok-

kelompok sehingga tujuan pelayanan keperawatan akan tercapai.

Ruang rawat merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan termasuk pelayanan

keperawatan yang dilakukan oleh semua tim kesehatan dimana semua tenaga termasuk

perawat bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah kesehatan klien.

Pengorganisasian pelayanan keperawatan secara optimal akan menentukan mutu

pelayanan keperawatan yang diberikan Yang menjadi bahasan dalam pelayaan

keperawatan

1.2 TUJUAN PENULISAN

1.2.1 TUJUAN UMUM

Mengetahui konsep manejemen asuhan keperawatan

1.2.2 TUJUAN KHUSUS

1.2.2.1 Manpu mengetahui definisi pengorganisasian pelayanan keperawatan

1.2.2.2 Manpu mengetahui tanggung jawab perawat dalam manajemen

1.2.2.3 Manpu mengetahui metode pemberian dalam asuhan keperawatan

1

Page 2: pengoorganisasian manajemen keperawatan

1.3 MANFAAT PENULISAN

Penulis berharap makalah ini dapat bemanfaat bagi mahasiswa untuk menerapkan

pembelajaran teoritis tentang pengorganisasian manajemen keperawatan .

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah :

BAB I :Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan penulisan,

manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II :Tinjauan teoritis definisi, tanggung jawab perawat dalam manajemen,dan

metode pemberian dalam asuhan keperawatan

BAB III :Simpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: pengoorganisasian manajemen keperawatan

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 PENGERTIAN PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEPERAWATAN

Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas,

kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang

dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1983 dalam

Nurhidayah, 2007). Menurut Swanburg (2000), pengorganisasian adalah pengelompokan

aktivitas-aktivitas untuk tujuan mencapai objektif, penugasan suatu kelompok manajer

dengan autoritas pengawasan setiap kelompok, dan menentukan cara dari pengkoordinasian

aktivitas yang tepat dengan unit lainya, baik menurut vertikal maupun horizontal, yang

bertanggung jawab untuk mencapai objektif organisasi.

Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur

berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang seseorang, pendelegasian

wewenang dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk

memadukan semua kegiatan yang beraspek personil, finansial, material dan tata cara dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Muninjaya, 1999). Organisasi dapat

dipandang sebagai rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi

segenap kegiatan usaha kerjasama dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan-

pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menyusun jalinan hubungan kerja di antara para

pekerjanya.

Dari beberapa penjelasan pada pengertian tersebut diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa pengorganisasian disusun dengan tujuan agar pekerjaan yang dikehendaki dapat

tercapai dan dibagi-bagi diantara anggota organisasi degan rentang tugas, wewenang dan

tangggung jawab yang jelas sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

2.2 TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM MANJEMEN

2.2.1 Tugas dan tanggung jawab perawat primer (pp)

1. Menerima klien dan mengkaji kebutuhan klien secara komprehensif

2. Melakukan kontrak dengan klien dan keluarga

3. Melakukan pengkajian terhadap klien baru/melengkapi hasil dari PA

3

Page 4: pengoorganisasian manajemen keperawatan

4. Menetapkan rencana askep dan menjelaskan pada PA (preconfernce)

5. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktik

6. Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada klien

7. Melakukan bimbingan dan evaluasi pada PA dalam melakukan tindakan keperawatan

8. Memonitor dokumentasi yang dilakukan PA

9. Membuat jadwal perjanjian klinik

10. Mengatur pelaksanaan konsul dan lab

11. Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA

12. Melakukan kegiatan serah terima klien

13. Mendampingi visit team medis

14. Melakukan evaluasi askep dan membuat catatan perkembangan klien setiap hari

15. Mengomunikasikan dan mengoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin

lain maupun perawat lain

16. memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga

17. membuat rencana pulang

18. Melakukan rujukan kepada pekarya sosial dan kontak dengan lembaga sosial di

masyarakat

19. Mengadakan kunjungan rumah

20. bekerja sama dengan CCM

2.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Perawat Associate (PA)

Perawat associate adalah seorang perawat yang diberi wewenang dan ditugaskan

untuk memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada klien. Berikut uraian tugas PA:

1. Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan

dengan sentuhan kasih sayang:  

1) Menyusun rencana perawatan sesuai dengan masalah klien

2) Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan rencana

3) Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikan

4

Page 5: pengoorganisasian manajemen keperawatan

4) Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan dan respons klien pada

catatan perawatan

2. Melaksanakan program medis dengan penuh tanggung jawab

1) Pemberian obat

2) Pemeriksaan laboratorium

3) Persiapan klien yang akan operasi

3. Memerhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial, dan spiritual dari klien

1) Memelihara kebersihan klien dan lingkungan

2) Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman, dan

ketenangan

3) Pendekatan dan komunikaisi terapeutik

4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan

keperawatan dan pengobatan atau diagnosis

5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan kemampuannya

6. Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut

7. Membantu kepala ruangan dalam penatalaksanaan ruangan secara administratif

1) Menyiapkan data klien baru, pulang, atau meninggal

2) Sensus harian atau formulir

3) Rujukan harian atau formulir

8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan menurut fungsinya supaya

siap pakai

9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, dan kenyamanan, dan keindahan

ruangan

10. Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam, atau hari libur secara bergantian sesuai

jadwal tugas 

11. Memberikan penyuluhan kesehatan sehubungan dengan penyakitnya (PKMRS)

12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik secara lisan maupun tulisan 

13. Membuat laporan harian klien

5

Page 6: pengoorganisasian manajemen keperawatan

Secara umum, masing-masing kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim memiliki

tanggung jawab yang berbeda-beda, antara lain :

2.2.1 Tanggung Jawab Kepala Ruangan :

1. Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf

2. Membantu staf menetapkan sasaran dari ruangan

3. Memberi kesempatan katim untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinandan

managemen

4. Mengorientasikan tenaga baru

5. Menjadi narasumber bagi tim

6. Mendorong kemampuan staf untuk menggunakan riset keperawatan

7. Menciptakan iklim komunikasi terbuka

2.2.2 Tanggung Jawab Kepala Tim :

1. Melakukan orientasi kepada pasien baru dan keluarga

2. Mengkaji setiap klien, menganalisa, menetapkan rencana keperawatan (renpra),

menerapkan tindakan keperawatan dan mengevaluasi renpra

3. Mengkoordinasikan renpra dengan tindakan medis melalui komunikasi yang

konsisten

4. Membagi tugas anggota tim dan merencanakan kontinuitas asuhan keperawatan

melalui konfrens

5. Membimbing dan mengawasi pelaksanan asuhan keperawatan oleh anggota tim

6. Bertanggung jawab terhadap kepala ruangan

2.2.3 Tanggung Jawab Anggota Tim :

1. Melaksanakan perawatan sesuai renpra yang dibuat katim

2. Memberikan perawatan total/komprehensif pada sejumlah pasien

3. Bertanggung jawab atas keputusan keperawatan selama kepala tim tidak ada di

tempat

4. Berkontribusi terhadap perawatan

1) observasi terus menerus

2) ikut ronde keperawatan

3) berinterkasi dengan pasien dan keluarga

4) berkontribusi dengan kepala tim dan kepala ruangan bila ada masalah

6

Page 7: pengoorganisasian manajemen keperawatan

2.3 METODE PEMBERIAN

Berbagai metode penugasan keperawatan yang dapat digunakan dengan beberapa

keuntungan dan kerugian. Metode tersebut antara lain :

2.3.1 Metode Fugsional

Metode fungsional yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang

didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Contoh :

Perawat A tugasnya menyuntik, perawat B tugasnya mengukur suhu badan klien. Seorang

perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua klien yang ada di unit

tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas tersebut dan menerima

laporan tentang semua klien serta menjawab semua pertanyaan tentang klien.

2.3.1.1 Tujuan Metode Tim fungsional :

1. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif

2. Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar

3. Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda

2.3.1.2 Konsep Metode Tim fungsional:

1. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik

kepemimpinan.

2. Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin.

3. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.

4. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik jika

didukung oleh kepala ruang.

2.3.1.3 Keuntungan menggunakan metode fungsional adalah :

1. Perawat terampil untuk tugas atau pekerjaan tertentu.

2. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas.

3. Kekurangan tenaga yang ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang

berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.

4. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik yang praktek

untuk ketrampilan tertentu.

7

Page 8: pengoorganisasian manajemen keperawatan

2.3.1.4 Kerugian menggunakan metode fungsional adalah :

1. Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau total sehingga proses keperawatan sulit

dilakukan.

2. Apabila pekerjaan selesai cenderung meninggalkan klien dan melakukan tugas non

keperawatan.

3. Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai dan sulit diidentifikasi kontribusinya

terhadap pelayanan.

4. Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan saja.

2.3.2 Metode alokasi klien atau keperawatan total

Metode alokasi klien atau keperawatan total yaitu pengorganisasian pelayanan asuhan

keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau

jaga selama periode waktu tertentu atau samapi klien pulang. Kepala ruangan bertanggung

jawab dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan

klien.

2.3.2.1 Keuntungan metode alokasi klien atau keperawatan total adalah :

1. Fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

2. Memberikan kesempatan untuk melakukan keperawatan yang komprehensif.

3. Memotivasi perawat untuk selalu bersama kien selama bertugas, non keperawatan

dapat dilakukan oleh yang bukan perawat.

4. Mendukung penerapan proses keperawatan

5. Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai

2.3.2.2 Kerugian metode alokasi klien atau keperawatan total adalah :

1. Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang

sederhana terlewatkan.

2. Peserta didik sakit untuk melatih keterampilan dalam perawatan besar, misalnya :

menyuntik, mengukur suhu.

3. Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggung jawab

klien bertugas.

8

Page 9: pengoorganisasian manajemen keperawatan

2.3.3 Metode tim keperawatan atau keperawatan kelompok

Metode tim keperawatan atau keperawatan kelompok yaitu pengorganisasian

pelayanan keperawatan oleh sekelompok klien dan sekelompok perawat. Kelompok ini

dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam

bidangnya (“registered nurse”). Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh

pimpinan kelompok atau ketua grup. Selain itu ketua grup bertanggung jawab dalam

mengarahkan anggota grup atau tim. Sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan

pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila

menjalani kesulitan Selanjutnya ketua grup yang melaporkan pada kepala ruangan tentang

kemajuan pelayanan asuhan keperawatan terhadap klien.

2.3.3.1 Keuntungan Metode tim keperawatan atau keperawatan kelompok :

1. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif

2. Memungkinkan pencapaian proses keperawatan

3. Konflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat tim cara ini

efektif untuk belajar.

4. Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal

5. Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan

aman dan efektif.

2.3.3.2 Kerugian Metode tim keperawatan atau keperawatan kelompok :

1. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau

terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota

tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat.

2. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau

berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.

3. Akontabilitas dalam tim kabur.

2.3.4 Metode keperawatan primer atau utama (Primary Nursing)

Metode keperawatan primer atau utama (Primary Nursing) yaitu pengorganisasian

pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan oleh satu orang “registered nurse” sebagai

perawat primer yang bertanggung jawab dalam asuhan keperawatan selama 24 jam terhadap

klien yang menjadi tanggung jawabnya mulai dari masuk sampai pulang dari rumah sakit.

9

Page 10: pengoorganisasian manajemen keperawatan

Apabila perawat primer/utama libur atau cuti tanggung jawab dalam asuhan keperawatan

klien diserahkan pada teman kerjanya yang satu level atau satu tingkat pengalaman dan

keterampilannya (associate nurse).

2.3.4.1 Keuntungan metode keperawatan primer atau utama :

1. Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan. -

Memungkinkan asuhan keperawatan yang komprehensif

2. Memungkinkan penerapan proses keperawatan

3. Memberikan kepuasan kerja bagi perawat

4. Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan

2.3.4.2 Kerugian metode keperawatan primer atau utama

1. Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional

2. Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain

2.3.5 Metode modular

Metode modular yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang

dilakukan oleh perawat profesional dan non profesional (trampil) untuk sekelompok klien

dari mulai masuk rumah sakit sampai pulang disebut tanggung jawab total atau

keseluruhan. Untuk metode ini diperlukan perawat yang berpengetahuan, terampil dan

memiliki kemampuan kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat untuk 8 – 12 orang klien.

Keuntungan dan Kerugian Sama dengan gabungan antara metode tim dan metode

perawatan primer. Semua metode di atas dapat digunakan sesuai dengan situasi dan

kondisi ruangan. Jumlah staf yang ada harus berimbang sesuai dengan yang telah dibahas

pembicara yang sebelumnya. Selain itu kategori pendidikan tenaga yang ada perlu

diperhatikan sesuai dengan kondisi ketenagaan yang ada saat ini di Indonesia khususnya

di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo metode tim lebih memungkinkan untuk

digunakan, selain itu menurut organisasi rumah sakit Amerika bahwa dari hasil penelitian

dinyatakan 33% rumah sakit menggunakan metode Tim, 25% perawatan total/alokasi

klien, 15% perawatan primer dan 12% metode fungsional (Kron & Gray, 1987). Dengan

demikian metode tim tepat digunakan

10

Page 11: pengoorganisasian manajemen keperawatan

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Salah satu aspek penting tercapainya mutu pelaya nan di suatu rumah sakit adalah

tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Untuk hal

ini dibutuhkan kesiapan yang baik dalam membuat peorganisasian terutama tentang

ketenagaan. pengorganisasian ketenagaanini harus benar benar diperhi tungkan sehingga

tidak menimbulkan dampak pada beban kerja yang tinggi sehingga memungkinkan

kualitas pelayanan akan menurun.

Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas,

kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang

dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1983 dalam

Nurhidayah, 2007). Menurut Swanburg (2000), pengorganisasian adalah pengelompokan

aktivitas-aktivitas untuk tujuan mencapai objektif, penugasan suatu kelompok manajer

dengan autoritas pengawasan setiap kelompok, dan menentukan cara dari pengkoordinasian

aktivitas yang tepat dengan unit lainya, baik menurut vertikal maupun horizontal, yang

bertanggung jawab untuk mencapai objektif organisasi.

.

3.2 SARAN

Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk

organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa pengorganisasian .Dalam sebuah

pengorganisasian perlu memperhatikan pembagian tugas yang baik untuk mencapai hasil

yang diinginkan

11