“pengolahan pasca panen buah kelengkeng (dimorcapus longan)menjadi sirup yang menyehatkan untuk...
DESCRIPTION
Kelengkeng (juga disebut kelengkeng, matakucing, atau longan, Dimocarpus longan) adalah tanaman buah-buahan yang berasal dari daratan Asia Tenggara. Asia memproduksi lebih dari 90% total produksi buah kelengkeng dunia. Meskipun demikian, kelengkeng belum banyak dikenal di luar Asia. Buah ini sangat banyak ditemukan di daerah Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Salah satu yang menghambat pemasaran buah kelengkeng di luar Asia adalah sifatnya yang mudah rusak. Kulit buah kelengkeng berubah menjadi keriput, kaku dan kecoklatan segera setelah dipanen. Jika tidak ditangani dengan baik, buah kelengkeng menjadi rusak/busuk.Kelengkeng memiliki keistimewaan pada buahnya yang memiliki rasa manis dan sangat jarang ditemukan asam, berbeda halnya dengan kerabatnya seperti rambutan atau leci, dan aroma yang wangi. Hal tersebut merupakan salah satu alasan buah kelengkeng dihargai tinggi di kawasan Asia. Kelengkeng termasuk buah non-klimakterik , dimana setelah dipanen respirasi dan produksi etilen buah mengalami penurunan dan tidak mengalami proses pematangan jika buah telah dipanen. Pada buah non-klimakterik, saat panen perlu diperhatikan agar kualitas buah yang diperoleh optimal. Kandungan total pada tan terlarut, total gula dan vitamin C buah mengalami peningkatan selama proses pemasakan buah.Pengolahan fisik buah Kekelengkeng (Dimocarpus longan) menjadi sirup merupakan bentuk pengawetan buah yang memiliki kuantitas buah yang tinggi dalam masa 2 kali panen dalam setahun. Hal tersebut juga merupakan bentuk dari pemanfaatan yang efektif dan marketable karena hasil olahan tersebut memiliki rasa, aroma yang khas, selain itu juga memiliki nilai keunggulan tersendiri yang mampu bersaing dengan produk sirup buah yang lain.TRANSCRIPT
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“Pengolahan Pasca Panen Buah Kelengkeng (Dimorcapus Longan)Menjadi
Sirup yang Menyehatkan Untuk Bisnis yang Prospektif dan Feasibel dengan
Berbasis Home Industri”
BIDANG KEGIATAN:
PKM Kewirausahaan (PKMK)
Diusulkan oleh :
Rismanika Anggraeni (4401411131)
Diah Ayuningrum (4401411135)
Mahani Alfianti S. (7311411142)
UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2011
1
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pengolahan Pasca Panen Buah Kelengkeng (Dimocarpus longan)
2. Bidang kegiatan : ( ) PKMP ( √ ) PKMK(pilih salah satu) ( ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( √ ) Pertanian(pilih salah satu) ( √ ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( √ ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Rismanika Anggraenib. Jurusan : Biologic. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Semarangd. Alamat Rumah dan No. Telp/ HP : Ungaran 085741186536
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Kuntoro Budiantob. NIP : 195607031990021001c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Wologito Barat VIII Semarang
7. Biaya Kegiatan Totala. Dikti : Rp 10.000.000,00b. Sumber lain : tidak ada
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 bulan
Semarang, 10 Oktober 2011MenyetujuiSekretaris Jurusan Biologi
Dra. Lina Herlina, M.SiNIP 196702071992032001
Ketua Pelaksana Kegiatan
Rismanika AnggraeniNIM 4401411131
Pembantu RektorBidang Kemahasiswaan UNNES
Prof. Dr. Masrukhi, M.PdNIP 196205081988031002
Dosen Pembimbing
Ir. Kuntoro BudiantoNIP 195607031990021001
PROPOSAL PROGAM KREATIFITAS MAHASISWA
2
A. JUDUL PROGAM
“Pengolahan Pasca Panen Buah Kelengkeng (Dimorcapus Longan)Menjadi
Sirup yang Menyehatkan Untuk Bisnis yang Prospektif dan Feasibel dengan
Berbasis Home Industri”
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Kelengkeng (juga disebut kelengkeng, matakucing, atau longan,
Dimocarpus longan) adalah tanaman buah-buahan yang berasal dari daratan Asia
Tenggara. Asia memproduksi lebih dari 90% total produksi buah kelengkeng
dunia. Meskipun demikian, kelengkeng belum banyak dikenal di luar Asia. Buah
ini sangat banyak ditemukan di daerah Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah. Salah satu yang menghambat pemasaran buah kelengkeng di luar Asia
adalah sifatnya yang mudah rusak. Kulit buah kelengkeng berubah menjadi
keriput, kaku dan kecoklatan segera setelah dipanen. Jika tidak ditangani dengan
baik, buah kelengkeng menjadi rusak/busuk.
Kelengkeng memiliki keistimewaan pada buahnya yang memiliki rasa
manis dan sangat jarang ditemukan asam, berbeda halnya dengan kerabatnya
seperti rambutan atau leci, dan aroma yang wangi. Hal tersebut merupakan salah
satu alasan buah kelengkeng dihargai tinggi di kawasan Asia. Kelengkeng
termasuk buah non-klimakterik , dimana setelah dipanen respirasi dan produksi
etilen buah mengalami penurunan dan tidak mengalami proses pematangan jika
buah telah dipanen. Pada buah non-klimakterik, saat panen perlu diperhatikan
agar kualitas buah yang diperoleh optimal. Kandungan total pada tan terlarut, total
gula dan vitamin C buah mengalami peningkatan selama proses pemasakan buah.
Pengolahan fisik buah Kekelengkeng (Dimocarpus longan) menjadi sirup
merupakan bentuk pengawetan buah yang memiliki kuantitas buah yang tinggi
dalam masa 2 kali panen dalam setahun. Hal tersebut juga merupakan bentuk dari
pemanfaatan yang efektif dan marketable karena hasil olahan tersebut memiliki
rasa, aroma yang khas, selain itu juga memiliki nilai keunggulan tersendiri yang
mampu bersaing dengan produk sirup buah yang lain.
3
C. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah dalam Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam
bidang Kewirausahaan ini adalah:
1. Bagaimana mengawali kegiatan wirausaha baru berbasis produk inovatif
sirup kelengkeng (Dimorcapus longan) sebagai minuman yang
menyegarkan dan menyehatkan untuk pemberdayaan masyarakat
pegunungan yang berbasis home industri ?
2. Bagaimana Memasarkan produk sirup kelengkeng (Dimorcapus longan)
agar menjadi Trademark khas buah tangan Desa Bandungan.?
3. Bagaimana Analisa Feasibility dari Bisnis Pembuatan sirup kelengkeng
(Dimorcapus longan)?
D. TUJUAN PROGAM
Tujuan dari Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam bidang
kewirausahaan ini adalah:
1. Merintis wirausaha baru yang inovatif melalui usaha pembuatan sirup
kelengkeng (Dimorcapus longan) sebagai minuman menyegarkan dan
menyehatkan untuk pemberdayaan masyarakat pegunungan yang
berbasis Home Industri.
2. Dapat memasarkan produk sirup kelengkeng (Dimorcapus longan) agar
menjadi Trademark khas Oleh – oleh Desa Bandungan.
3. Dapat menunjukkan bahwa bisnis ini sangat Feasible untuk dijalankan
mengingat besarnya potensi dari bisnis ini..
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Sedangkan Luaran yang dapat diperoleh dalam jangka panjang adalah:
1. Terwujudnya ketrampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga
mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata untuk mengurangi
pengangguran dengan menyerap tenaga kerja melalui usaha pembuatan
sirup kelengkeng (Dimorcapus longan).
2. Terbentuknya Branding produk ini menjadi Produk khas Desa Bandungan
4
3. Terciptanya masyarakat yang sehat dengan mengkonsumsi alternatif
minuman bervitamin C.
4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pegunungan dengan pembuatan
industri sirup ini yang berbasiskan home industri dan padat karya.
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Meransang kreativitas dan daya inovasi mahasiswa untuk menghasilkan
produk innovatif yang bermanfaat
2. Membuka wawasan mahasiswa dan meningkatkan keterampilan dalam
berwirausaha sehingga mampu mengadapi pesaingan bebas dengan cara
menjadi entrepreneur muda indonesia.
3. Membuka wawasan masyarakat untuk memanfaatkan dan menambah nilai
jual buah kelengkeng (Dimocarpus longan).
4. Memberikan stimulus untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara
mandiri terutama bagi masyarakat pegunungan berbasis potensi lokal.
G. GAMBARAN UMUM USAHA
1. Ide Produk
Buah kelengkeng (Dimorcapus longan) seakan tak mengenal
musim. Kapanpun berkunjung ke Bandungan, kita akan selalu menemukan
buah ini. Kalaupun sedang tidak musim panen kelengkeng, buah
kelengkeng impor dari Thailand akan mengisi kekosongan stok buah..
Dengan ketersediaan barang yang melimpah menyebabkan harga
jual rendah, sehingga perlu dilakukan inovasi untuk meningkatkaan harga
jual buah kelengkeng (Dimocarpus longan). Agar pendapatan para petani
kelengkeng meningkat. Selain itu untuk meningkatkan daya simpan buah
kelengkeng agar bisa dinikmati dalam jangka waktu yang lama.
2. Deskripsi Usaha
5
Berdasarkan hasil pengamatan,diketahui bahwa buah kelengkeng
mempunyai peluang besar untuk dijadikan suatu inovasi wirausaha baru
berskala home industri. Wirausaha baru di bidang sirup kelengkeng ini
sangat potensial menjadi unit usaha baru karena produk tersebut
merupakan suatu inovasi baru di bidang industri sirup, selain itu
keunggulan yang dimiliki produk tersebut belum dijumpai pada produk
sirup yang ada dipasaran. Nilai lebih dari produk tersebut adalah
pemanfaatan sumberdaya alam yang melimpah namun belum dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu pasokan
bahan baku produk ini sangat melimpah di Indonesia. Keunggulan dari
produk ini antara lain manfaatnya bagi tubuh memberikan efek penenang.
Selain itu juga bermanfaat menyehatkan jantung dan bisa
mengobati jantung berdebar keras, memperkuat limpa, meningkatkan
produksi darah merah, menambah nafsu makan, dan menambah tenaga,
sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang dalam
proses pemulihan stamina sehabis sakit. Berguna pula untuk menyehatkan
usus dan memperbaiki proses penyerapan makanan, melancarkan buang
air kecil, mengatasi cacingan, menyehatkan mata, mengobati sakit kepala,
keputihan dan hernia.
Nilai positif usaha ini adalah belum adanya usaha sejenis di
pasaran, sehingga produk ini belum memiliki kompetitor yang memiliki
kesamaan produk dengan produk kami. Penyediaan produksi sirup yang
akan kami lakukan, memiliki kendala dalam hal pemodalan awal usaha.
Oleh sebab itu kami mengusulkan program ini dalam PKMK yang bernilai
aplikatif sebagai usaha baru yang bertujuan untuk memberdayakan
masyarakat Desa Bandungan untuk membudidayakan buah kelengkeng
(Dimorcapus longan).
3. Analisa Pemasaran Produk
Strategi pemasaran yang kami gunakan adalah :
Strategi Produk
Strategi produk dilakukan dengan melakukan diversifikasi terhadap
produk yang dihasilkan. Diversifikasi merupakan hasil inovasi yang patut
6
ditelaah lebih jauh. Pada awal masa produksi akan diterapkan sistem Job
Shop dimana produk akan mulai diproduksi ketika ada pesanan, namun
sistem ini akan berganti dengan sistem flow shop ketika permintaan
meningkat.
Strategi Harga
Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang
ditetapkan adalah dibawah harga pasar dengan tetap menjaga kualitas
produksi, dengan kata lain harga produk diusahakan lebih rendah bila
dibandingkan dengan pesaing.
Strategi Promosi
Publikasi produk untuk promosi dilakukan dengan menjalin kerjasama
dengan Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UNNES, dimana lembaga ini
merupakan semacam inkubator bisnis bagi karya mahasiswa UNNES yang
layak untuk dikomersialisasikan, menjalin kerjasama dengan pihak
Rektorat UNNES dengan menjadikan produk sebagai buah tangan khas
dari Kampus UNNES, Promosi penjualan yang akan dilakukan adalah
penyebaran brosur produk, promosi dari mulut ke mulut, penekanan pada
pendekatan perorangan.
H. METODOLOGI PEMBUATAN PRODUK
A. Tahap Pembuatan Produk
Untuk merealisasikan usha pembuatan sirup Kelengkeng (Dimorcapus
longan) makan telah dilaksanakan tahapan kerja sebagai berikut :
1. Persiapan perlengkapan Produksi
Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan yang dibuthkan untuk
melaksanakan program, peralatan tersebut antara lain :
Pisau
Baskom
Panci Blirik
Kain Blacu
Kompor Listrik
Blender
7
Galon
Botol Kemasan
2. Pengolahan ”Kelengkeng (Dimorcapus longan)”
Bahan yang diperlukan pada pengolahan sirup ”kelengkeng” ini adalah
daging buah kelengkeng. Dengan bahan tambahan berupa gula sebagai
pemanis, dan Asam benzoat sebagai pengawet. Metode pembuatan sirup
”Kelengkeng (Dimorcapus longan)” meliputi:
a. Pelumatan Sortasi
Pada tahap sortasi, buah dipilih yang sudah matang dan kondisinya
baik.
Tabel 1 : Standar Bahan Baku Pembuatan Sirup “Kelengkeng (Dimorcapus
longan)”
b. Pencucian Buah
8
No. Parameter Karakteristik
1. Ukuran Buah Ukuran diameter ± 20 mm.
2. Warna Buah Kulit agak gelap,
3. Tekstur Buah Lunak, seperti buah yang matang pada umumnya
4. Aroma Buah Aroma khas buah Kelengkeng yang matang
5 Kondisi Buah Bulat utuh,kulit dalam kondisi segar.
Pencucian buah, dilakukan menggunakan air mengalir berasal dari
PDAM.
c. Pengupasan Buah
Buah dikupas dengan menggunakan pisau anti-karat, agar tidak
mempengaruhi hasil akhir sirup. Digunakan pisau anti-karat karena
sifat buah yang banyak mengandung alkohol. Pengupasan buah
bertujuan untuk memisahkan daging buah dari kulit buah serta biji.
d. Pelumatan Buah
Pelumatan buah dilakukan dengan penambahan air, untuk
memudahkan dalam proses pelumatan. Proses pelumatan buah
dilakukan dengan menggunakan alat pelumat buah.
e. Penyaringan
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan sari buah dengan
ampas. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kain blacu,
karena memiliki pori-pori yang kecil.
f. Penambahan Gula
Penambahan gula dilakukan dengan menambahkan sedikit demi
sedikit gula ke dalam proses pemasakan sari buah, diikuti dengan
proses pengadukan, sehingga gula terlarut sempurna.
g. Pemasakan dan Sterilisasi Sari Buah
Sebelum dimasak menjadi sirup, sari buah dimasak terlebih dahulu
selama 15 menit pada suhu konstan ± 80 ºC. Tujuan proses pemasakan
ini untuk membunuh mikroba serta menginaktifkan enzim yang
terdapat dalam sari buah sehingga bisa diawetkan lebih lama (Team
penelitian proyek balai penelitian kimia daerah istimewa Aceh, 1984).
Selain itu pemasakan sari buah dalam waktu yang lama dan suhu
tinggi dapat merusak komponen-komponen yang memberi rasa dan
aroma khas pada sari buah.
h. Penyucian Botol, Sterilisasi Botol
Penyucian botol dilakukan dengan menggunakan kaporit 60
ppm. Proses pencucian diawali dengan melarutkan ± 2 gr kaporit ke
dalam 1 liter air. Botol direndam selama 1 jam kemudian dibilas
9
dengan air panas. Sterilisasi botol dilakukan dengan memasukkan air
PDAM ke dalam botol, lalu direbus selama ± 1 jam. Hal ini dilakukan
untuk membunuh mikroba yang terdapat di dalam botol.
i. Pasteurisasi
Setelah dilakukan penyucian dan sterilisasi botol, sirup
dimasukkan ke dalam botol, dan dipasteurisasi. Pasteurisasi dilakukan
dengan cara merebus botol yang sudah berisi sirup ke dalam panci
yang berisi air dengan suhu konstan ±800C selama 2 jam. Pasteurisasi
dilakukan selama 2 jam, untuk membunuh mikroba yang masih
terdapat dalam sirup. Suhu yang digunakan pada pasteurisasi tidak
boleh terlalu tinggi karena dapat merusak vitamin C pada sirup.
j. Pemberian Bahan Pengawet
Pemberian bahan pengawet ini bertujuan menghambat
pertumbuhan mikroba. Pengawet yang digunakan adalah asam benzoat
dengan takaran 250 mg/l sirup.
I. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan telah dirinci dan ditetapkan sebagai
berikut: Kegiatan ini berlansung selama 2 bulan yaitu dibagi menjadi perminggu.
No. AgendaMinggu
1 2 3 4 5 6
1 Produksi tahap awal
2Pemasaran & penjualan tahap awal skala laboratorium
3 Survei pasar lanjutan
4 Labeling Kemasan
5Produksi tahap lanjut Sirup Kelengkeng (Dimorcapus longan)
6 Analisa Usaha (Pemasaran ,Promosi, dll.)
7 Penyusunan Laporan Akhir
Keterangan :
= Agenda dilaksanakan setelah proposal disetujui
10
= Waktu pelaksanaan kegiatan
K. BIAYA
PEMASUKAN
NO. SUMBER PEMASUKAN1. Dikti Rp. 10.000.000,00
TOTAL Rp. 10.000.000,00
PENGELUARAN
A. Biaya Pelaksanaan dan Operasional Awal Pembuatan Sirup Kelengkeng
(Dimorcapus longan)
No Pemanfaatan jumlah (buah)
harga satuan
Total biaya
1.Modal Awal Operasional Usaha
1,231,000.00
2. Biaya pemasaran 600,000.003. Pembelian mesin segel 1,300,000.004 Labeling Kemasan 150,000.005 Transportasi 900,000.006 Komunikasi 819,000.007 Sewa Tempat Usaha 3.000.000.008 Dokumentasi 2,000,000.00
jumlah Rp.10,000,000.00
11
Lampiran 1
NAMA DAN BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK
1. Ketua Pelaksana Kegiatan:
a. Nama Lengkap : Rismanika Anggraeni
b. NIM : 4401411131
c. Fakultas/Progam Studi : FMIPA/PENDIDIKAN BIOLOGI
d. Perguruan Tinggi : UNNES
e. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 6 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Diah Ayuningrum
b. NIM : 4401411135
c. Fakultas/Progam Studi : FMIPA/PENDIDIKAN BIOLOGI
d. Perguruan Tinggi : UNNES
e. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 4 jam/minggu
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Mahani Alfianti S.
b. NIM : 7311411142
c. Fakultas/Progam Studi : FE/MENEJEMEN
d. Perguruan Tinggi : UNNES
a. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 4 jam/minggu
I. NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING
1. Nama Lengkap dan Gelar :Ir. Kuntoro Budianto
2. Golongan Pangkat dan NIP : IIIc/Lektor/195607031990021001
12
3. Jabatan Struktural : Dosen Penulisan Karya Ilmiah
4. Fakultas/Progam Studi : FMIPA/Pendidikan Biologi
5. Perguruan Tinggi : UNNES
Lampiran 2
Business Plan “Pengolahan Pasca Panen Buah Kelengkeng (Dimorcapus
Longan)Menjadi Sirup yang Menyehatkan Untuk Bisnis yang Prospektif dan
Feasibel dengan Berbasis Home Industri”
Nama usaha : Siradingan
Pemilik usaha : Rismanika,Diah,Mahani.
Lokasi usaha : Sekaran,Gunung Pati,Semarang.
Besar Modal : Rp.10,000,000.00
Asal Modal : Dana DIKTI.
Jenis usaha : a. Memproduksi sirup Kelengkeng (Dimorcapus longan) sebagai
alternatif sirup
kaya vitamin C.
b. Memasarkan sirup Kelengkeng (Dimorcapus longan)
c. Menambah nilai jual buah kelengkeng di Desa Bandungan.
Produk Utama : Sirup Kelengkeng (Dimorcapus longan)
Target pasar : Lingkungan kampus, lingkungan kantor pemerintahan/ swasta,
unit-unit usaha lain yang tertarik, Masyarakat umum, dan
masyarakat luas.
Kapasitas produksi /hari :
49,5liter /bulan = 594 liter/tahun.
50 kg buah Kelengkeng (Dimorcapus longan) = 49,5liter Sirup Kelengkeng
(Dimorcapus longan)
50 kg/ bulan, 600 kg/ tahun.
13
Analisis Usaha Pembuatan Sirup Kelengkeng Dalam 1 x Produksi
A. Biaya Tetap (Fix Cost)
Uraian Jumlah
Harga
Satuan
(Rp.)
Besarnya
(Rp)Penyusutan (Rp)
Peralatan :
Kompor Gas (10 th) 1 buah 400,000 400,000 60.000
Ember (2 th) 1 buah 30,000 30,000 4.500
Pisau (3 th) 4 buah 2,500 10,000 1.500
Saringan Besar (2 th) 1 buah 15,000 15,000 2.250
Mesin segel (5 th) 1 buah 1,300,000 1,300,000 195.000
Pengaduk (2 th) 2 buah 3,000 6,000 900
Panci Blirik (3 th) 1 buah 175,000 175,000 26,250
Galon (1 th) 2 buah 35,000 70,000 10.500
Baskom (3 th) 1 buah 7.000 7.000 1.050
Brosur 200lb 3000 600,000 -
Celemek (2 th) 3 buah 30,000 90,000 13.500
Blender (2 th) 1 buah 250.000 250.000 37.500
Total 2.953.000 352.950
B. Variable Cost (dalam 30 hari )
No. Uraian Jumlah Harga Satuan
(Rp.)
Besarnya
(Rp.)
1. Kelengkeng 5 kg 10,000 50.000
14
2. Gula 3 kg 9.000 27.000
3. Air mineral isi ulang 2 galon 3,000 6,000
4. Gas LPJ isi ulang 1 tabung 15,000 15,000
5. Kain Blacu 5 buah 7,000 35,000
6. Botol Plastik 600 ml 20 buah 1.000 20,000
10. Label Produk 20 lb 500 25,000
Total 178,000
Total Biaya = Fixed Cost + Variabel Cost= 2.953.000 + 178.000= 3.131.000
Proyeksi Rugi /LabaTabel 10. Rincian Pendapatan per hari
No ProdukJumlah Produk
Harga per
botolHarga Total
1Botol kecil
20 15.000 300,000.00
Total Biaya Produksi 1 bulan = Biaya produksi per hari x 30
= 178.000.00 x 30
= 5,340,000.00
Pendapatan per bulan = Pendapatan per hari x 30
= 300,000.00 x 30
= 9,000,000.00
Profit margin per hariProfit Margin = pendapatan – biaya produksi
= 300,000.00 - 178.000.00= 122,000.00
Laba per bulan = laba per hari x 30= 3,660,000.00
15
i. Proyeksi Break Even Point
Tabel 11. Rincian pendapatan per hari
Uraian Total
Penjualan
1Total Penjualan (pendapatan per hari x 30) 9,000,000.00
Total Penjualan 9,000,000.00
Biaya Variabel
1 Biaya bahan baku dan bahan pendukung 2.953.000.00
Total biaya variable 2.953.000.00
Biaya Tetap
1 Biaya tetap
Total biaya tetap 352.950.00
BEP = FC / 1 - (VC/Pendapatan)
525.223,21
ii. Proyeksi Profit / Benefit of Cost Ratio (B/C Ratio)
Uraian Total
Penjualan
1Total Penjualan (pendapatan per hari x 30) 9,000,000.00
Total Penjualan 9,000,000.00
Biaya Variabel
1 Biaya bahan baku dan bahan pendukung 3.131.000.00
Total biaya variable 3.131.000.00
Biaya Tetap
1 Biaya tetap
Total biaya tetap 352.950.00
Total Biaya Produksi 3.131.000.00
16
B/C RATIO = PendapatanPenjualan / Biaya Produksi 2.87
17