pengolahan gas bumi - tugas 2 - afdal, denis, tulus, kristian

Upload: caturpatrian

Post on 07-Jan-2016

83 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Pengolahan Gas BUmi

TRANSCRIPT

  • 1

    Pengolahan Gas Bumi

    Tugas 2

    Problem 1

    Suatu gas alam dg spesifikasi berikut

    Temperatur : 800F

    Pressure : 615 psia

    Water saturation : 100%

    Composition (water free basis):

    Komponen % mol Komponen % mol

    Methane

    Ethane

    Propane

    i-Butane

    n-Butane

    i-Pentane

    88,34 %

    7,72 %

    1,14 %

    0,12 %

    0,21 %

    0,06 %

    n-Pentane

    n-Hexane

    n-Heptane

    n-Octane

    CO2

    H2S

    0,06 %

    0,05 %

    0,05 %

    0,03 %

    2,21 %

    0,01 %

    akan dipindahan dari lokasi A ke lokasi B, diperkirakan terjadi pressure drop sebesar 200

    psi. Oleh karena itu,sebelum ditransfer gas alam tsb dikompresi hingga mencapai

    tekanan 1200 psi. Jika gas tsb mengalir dg laju 200 MMSCFD, hitunglah:

    a. Densitas gas alam setelah sampai di Lokasi B.

    b. Simulasi P vs z

    c. Simulasi XCO2 vs z

    Jawab:

    a. #Cara 1

    Simulasi menggunakan Unisim.

    Gas alam dikirim dari titik A ke titik B dengan kondisi seperti Gambar 1. Fluid package

    yang digunakan adalah Soave-Redlich-Kwong.

    Anggota kelompok:

    Afdal Adha

    Denis Yanuardi

    Tulus Setiawan

    Kristian Ari Prabowo

  • 2

    Gambar 1. Simulasi Aliran Gas Alam menggunakan Unisim

    Dari simulasi di atas, pada titik B (P=1000 psia dan T=800F) diperoleh hasil :

    Densitas = 3,682 lb/ft3

    Viskositas = 0,0132 cP

    #Cara 2

    Korelasi Katz dan Aturan Kay (untuk kandungan CO2 dan H2S yang rendah)

    Kandungan CO2 dan H2S pada gas alam cukup kecil yaitu 2,21% dan 0,01%. Maka

    untuk mencari densitas dan viskositas dapat menggunakan korelasi Katz yang cukup

    sederhana.

    Kondisi gas alam:

    Flow 200 MMSCFD

    P 1000 psia

    T 539,67 R

    Tabel 1. Perhitungan z dengan Korelasi Katz dan Aturan Kay

    Comp yi Pci Pc' Tci Tc' MW MW'

    C1 0,8834 668 590,1112 343 303,0062 16,043 14,17239

    C2 0,0772 708 54,6576 550 42,46 30,07 2,321404

    C3 0,0114 616 7,0224 665 7,581 44,097 0,502706

    i-C4 0,0012 529 0,6348 735 0,882 58,124 0,069749

    C4 0,0021 551 1,1571 766 1,6086 58,124 0,12206

    i-C5 0,0006 490 0,294 829 0,4974 72,151 0,043291

    C5 0,0006 489 0,2934 846 0,5076 72,151 0,043291

    C6 0,0005 427 0,2135 914 0,457 86,178 0,043089

  • 3

    C7 0,0005 397 0,1985 973 0,4865 100,205 0,050103

    C8 0,0003 361 0,1083 1024 0,3072 114,232 0,03427

    CO2 0,0221 1071 23,6691 548 12,1108 44,01 0,972621

    H2S 0,0001 1306 0,1306 673 0,0673 34,076 0,003408

    1 678,4905 psia 369,9716 0R 18,37838

    Dari Tabel 1, kemudian dapat dihitung nilai Pr dan Tr untuk mencari z.

    z dapat dicari dari Gambar 2 menggunakan data Tr dan Pr

    .

    z = 0,86

    Gambar 2. Faktor kompresibilitas gas (z) dengan Korelasi Katz

    (sumber: Gas Conditioning Process vol 1, halaman 52)

    Densitas gas dapat dicari dari persamaan

  • 4

    Viskositas gas alam dapat dicari menggunakan persamaan

    Tabel 2. Viskositas Gas Alam

    Comp yi M

    C1 0,8834 0,013 16,043 0,045998486 3,538345089

    C2 0,0772 0,0095 30,07 0,004021681 0,423334842

    C3 0,0114 0,0083 44,097 0,00062833 0,075702352

    i-C4 0,0012 0,0075 58,124 6,86152E-05 0,009148692

    C4 0,0021 0,0073 58,124 0,000116875 0,01601021

    i-C5 0,0006 0,007 72,151 3,56755E-05 0,005096505

    C5 0,0006 0,007 72,151 3,56755E-05 0,005096505

    C6 0,0005 0,0065 86,178 3,01704E-05 0,004641605

    C7 0,0005 0,0058 100,205 2,90297E-05 0,005005122

    C8 0,0003 0,0056 114,232 1,79557E-05 0,003206381

    CO2 0,0221 0,0149 44,01 0,002184511 0,146611473

    H2S 0,0001 0,0129 34,076 7,53033E-06 0,000583747

    0,053174535 4,232782524

    Sehingga = 0,01256 cP

    Namun viskositas ini adalah untuk kondisi udara ambien. Untuk mencari viskositas pada

    tekanan dan temperatur tertentu, perlu dilakukan koreksi yang dengan menggunakan

    grafik pada Gambar 3.

  • 5

    Gambar 3. Grafik Koreksi Suhu dan Tekanan terhadap Viskositas

    (sumber: Gas Conditioning Process vol 1, halaman 73)

    Dari grafik pada Gambar 3, diperoleh

    Perbandingan hasil dari kedua cara di atas

    Simulasi (SRK) Perhitungan (Katz dan Kay)

    Faktor kompresibilitas (z) 0,8617 0,86

    Densitas () lb/ft3 3,682 3,689

    Viskositas ( ) cP 0,0132 0,0143

  • 6

    b. Simulasi P vs z

    #Cara 1 : Simulasi menggunakan study case software Unisim.

    Dengan menggunakan proses simulator Unisim, kita dapat melihat pengaruh perubahan

    suatu variabel terhadap variabel yang lain, seperti pengaruh perubahan suhu terhadap

    faktor kompresibiitas Z. Setelah memasukkan komposisi yang diminta, didapatkan hasil

    pada Gambar 4.

    Gambar 4. Hasil Simulasi Pengaruh T terhadap z

    #Cara 2 : Metode Katz & Kay

    Data tabel korelasi Katz sama seperti Tabel 1, namun dengan kondisi T dan P berikut:

    P = 615 psia

    T = 539,7 0R

    Sehingga nilai Tr dan Pr

    Menggunakan Gambar 2, didapatkan factor kompresibilitas Z pada kondisi tersebut

    adalah 0,9.

  • 7

    Kemudian dilakukan variasi suhu dari 500 - 580 0R dengan variabel yang lain konstan,

    didapatkan hasil pada Gambar 5.

    Gambar 5. Hasil Perhitungan Pengaruh T terhadap z

    Dari kedua cara yang dipakai, keduanya memberikan hasil yang sama, yaitu nilai faktor

    kompresibilitas z semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya suhu. Hal ini terjadi

    karena saat suhu semakin dinaikkan, energi kinetik dari molekul-molekul gas ikut

    meningkat, yang menyebabkan pergerakan dari molekul-molekul gas tadi semakin cepat.

    Sehingga, interaksi antar molekul gas menjadi semakin kecil. Interaksi yang sedikit ini

    membuat gas menjadi semakin mirip dengan sifat gas ideal, yang tergambarkan oleh

    nilai faktor kompresibilitas z yang semakin besar.

    0,8750,88

    0,8850,89

    0,8950,9

    0,9050,91

    0,9150,92

    0,9250,93

    480 500 520 540 560 580 600

    Z

    T (Rankine)

    Pengaruh T terhadap z

  • 8

    c. Simulasi XCO 2 vs z

    Simulasi dilakukan menggunakan Unisim dengan variasi komposisi CO2 dari 10%

    hingga 60%.

    Gambar 6. Simulasi Aliran Gas Alam menggunakan Unisim

    Setelah diperoleh datanya, maka selanjutnya hasil variasi kandungan CO2 terhadap faktor

    kompresibilitas z digambarkan pada Gambar 7.

    Gambar 7. Grafik Pengaruh Konsentrasi CO2 terhadap Z Factor

    0,82

    0,83

    0,84

    0,85

    0,86

    0,87

    0,88

    0,89

    0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7

    Z Fa

    cto

    r

    XCO2 (%Mole)

    Pengaruh Konsentrasi CO2 terhadap Z Factor

  • 9

    Seperti yang dinyatakan dalam teori, bahwa pengaruh gas asam termasuk CO2, akan

    menurunkan faktor kompresibilitas. Grafik di sebelah kanan menunjukkan hasil yang

    serupa dimana dalam simulasi ketika kita mengubah presentase komponen CO2, maka

    dengan urutan dari kecil ke besar akan menghasilkan grafik menurun yang menunjukkan

    bahwa semakin besar presentase komponen CO2 yang dikandung oleh gas alam, maka

    faktor kompresibilitas (Z) dari gas alam tersebut akan semakin kecil.

  • 10

    Resume ASTM D 3588-98

    Panduan Standar untuk Menghitung Heat Value, Compressibility Factor

    dan Relative Density Bahan Bakar Gas

    Ruang Lingkup

    Meliputi prosedur untuk menghitung heating value, relative density, dan compressibility

    factor pada kondisi dasar (14,696 psia dan 60oF (5,6oC)) untuk campuran gas alam dari

    analisis komposisi. Metode ini dapat diaplikasikan untuk semua gas pada umumnya, seperti

    dry natural gas, reformed gas, oil gas (Btu tinggi maupun rendah), propane-air, carbureted

    water gas, coke oven gas, dan retort coal gas.

    Ringkasan

    Heating value dan relative density pada kondisi dasar (14,696 psia dan 60oF (5,6oC)) dihitung

    dari komposisi molar dan nilai komponen gas ideal secara berurutan, kemudian

    menyelesaikannya dengan menghitung compressibility factor.

    Metode Analisis

    Menentukan komposisi molar gas dengan metode ASTM atau GPA dimana hasil komposisi

    seluruhnya, kecuali air, tetapi mencakup keseluruhan komponen dengan jumlah 0,1% atau

    lebih. Properties komponen natural gas tercantum di tabel 1.

  • 11

    Perhitungan Ideal Gas Values; Ideal Heating Value

    Ideal Combustion Reaction

    Sebuah reaksi ideal combustion dalam keadaan umum untuk fuel dan air dalam keadaan gas

    ideal :

    di mana id menunjukkan keadaan gas ideal dan l menunjukkan fasa liquid. Ideal net heating

    value dihasilkan ketika semua komponen air berada dalam kondisi gas ideal. Ideal gross

    heating value dihasilkan ketika semua komonen air terbentuk dari reaksi kondensasi menjadi

    liquid. Untuk air, reduksi dari H2O (id) ke H2O (l) adalah

    , entalpi ideal

    vaporisasi, dimana lebih besar dari entalpi vaporisasi

    .

    Karena gross heating value dihasilkan dari reaksi indeal combustion, maka hubungan gas

    ideal dapat diaplikasikan. Ideal gross heating value per unit massa untuk campuran yaitu

    :

    di mana xj adalah fraksi mol komonen j, Mj adalah massa molar komponen j dari tabel 1 dan

    n adalah jumlah total komponen

    adalah komponen murni, ideal gross heating value per unit massa untuk komponen j

    (pada 60oF (5,6oC) di tabel 1). Nilai independen terhadap tekanan, tetapi bervariasi

    terhadap temperatur.

    Ideal Gas Density

    di mana M adalah massa molar dari campuran

    P adalah tekanan dasar dalam satuan absolut (psia), R adalah konstanta gas, 10,7316

    psia.ft3/(lb mol.oR), T adalah temperatur dasar dalam unit absolut (oR = oF + 459,67). Nilai

    ideal gas density pada 60oF (15,6 oC) dan 14,696 ada di GPA Standard 2145.

    Gross Heating Value per Unit Volume

    Perkalian antara gross heating value per unit massa dengan ideal gas density menghasilkan

    gross heating value per unit volume,

    adalah gross heating value per unit volume untuk komponen j (tabel 1).

    Konversi

    Real Gas Values Compressibility Factor

    di mana B adalah second virial coefficient untuk campuran gas.

  • 12

    Persamaan 9 dan 10 untuk menghitung compressibility factor untuk variasi tekanan, tapi

    tidak akurat untuk tekanan di atas 2 atm. Alternatif :

    Real Gas Density

    di mana dan Z dievaluasi pada temperatur dan tekanan yang sama

    Real Relative Density

    Gross Heating Value of Water Wet Gas

    Koreksi fraksi mol

    di mana

    adalah vapor pressure air (0,25636 psia pada 60 oF (15,6 oC)).

    Perhitungan Ideal Energy Terlepas sebagai Kalor

    Kalor pada pembakaran

    Laju alir gas yang ideal

    Presisi

    Properties dari praktik ini ditentukan dari entalpi percobaan pembakaran, akurat 1 part in

    1000.

    Nilai properties dari praktik ini dapat dilihat di GPA Standard 2172-97, Fig 23-2 GPSA

    Engineering Data Book, GPA TP-17, and the TRC Thermodynamic Tables-Hydrocarbons.

  • 13

    Repeability

    Jika semua komonen dianalisis dan hasil di normalisasi, maka repeability heating value :

    Jika hasil analisis dibuat dengan menjumlahkan menjadi 1 dengan menghitung fraksi mol

    metan sebagai perbedaan di antara 1 dan jumlah fraksi mol dari komponen lain, maka