pengolahan air limbah di indonesia memakai ipal

4
Pengolahan air limbah di Indonesia memakai IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) atau Waste Water Treatment Plant (WWTP). IPAL merupakan pengolahan limbah agar industri farmasi tidak menjadi pengganggu kesehatan serta ikut bersama – sama menjaga kebersihan lingkungan hidup. Penurunan kualitas air dan tanah sebagai akibat dari keberadaan air buangan yang mengandung berbagai pencemar kegiatan usaha atau industri yang tidak dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah ditenggarai sebagai penyumbang beban pencemaran yang tinggi. Manfaat pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bagi industri selain penerapan konsep usaha yang ramah lingkungan antara lain adalah: Upaya peran serta perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan Menghindari sanksi dari pemerintah akibat masalah pencemaran. Meningkatkan citra diri perusahaan sebagai perusahaan yang memiliki komitmen perusahaan terhadap lingkungan. Adanya “sumbangan” nutrien dan zat organik Mengurangi peristiwa yang menimbulkan biaya gugatan (liability). Bermanfaat untuk menjadi tempat pengolahan limbah domestik Memfasilitasi dalam perolehan ijin dan kewenangan serta memenuhi persyaratan yang terkait (sertifikasi nasional). Meningkatkan hubungan harmonis antara industri dan pemerintah. Pengolahan air limbah dengan sistem IPAL dapat terjadi secara aerob dan anaerob. Namun kebanyakan pengolahan yang dilakukan adalah secara aerob. Berikut adalah tahapan pengolahan air limbah dengan sistem Aerob :

Upload: vika-suryani

Post on 16-Feb-2015

25 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pp

TRANSCRIPT

Page 1: Pengolahan Air Limbah Di Indonesia Memakai IPAL

Pengolahan air limbah di Indonesia memakai IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) atau Waste Water Treatment Plant (WWTP). IPAL merupakan pengolahan limbah agar industri farmasi tidak menjadi pengganggu kesehatan serta ikut bersama – sama menjaga kebersihan lingkungan hidup.  Penurunan kualitas air dan tanah sebagai akibat dari keberadaan air buangan yang mengandung berbagai pencemar kegiatan usaha atau industri yang tidak dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah ditenggarai sebagai penyumbang beban pencemaran yang tinggi.

Manfaat pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bagi industri selain penerapan konsep usaha yang ramah lingkungan antara lain adalah:

Upaya peran serta perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan Menghindari sanksi dari pemerintah akibat masalah pencemaran. Meningkatkan citra diri perusahaan sebagai perusahaan yang memiliki komitmen

perusahaan terhadap lingkungan. Adanya “sumbangan” nutrien dan zat organik Mengurangi peristiwa yang menimbulkan biaya gugatan (liability).

Bermanfaat untuk menjadi tempat pengolahan limbah domestik Memfasilitasi dalam perolehan ijin dan kewenangan serta memenuhi persyaratan yang

terkait (sertifikasi nasional). Meningkatkan hubungan harmonis antara industri dan pemerintah.

Pengolahan air limbah dengan sistem IPAL dapat terjadi secara aerob dan anaerob. Namun kebanyakan pengolahan yang dilakukan adalah secara aerob. Berikut adalah tahapan pengolahan air limbah dengan sistem Aerob :

Page 2: Pengolahan Air Limbah Di Indonesia Memakai IPAL

1. Tahap pertama Limbah dikumpulkan untuk melalui tahap Presedimentation. Limbah Cairan di endapkan padatannya yang tersuspensi/teremulsi. Terkadang terdapat kurang lebih tiga kolam presedimentation.

2. Karena kita nanti akan menggunakan bakteri Aerob dan bakteri aerob akan kaget apabila kondisi yang dimakan berbeda – beda setiap limbah yang datang berbeda, sehingga berakibat ke tidak optimalnya bakteri aerob mendegradasi limbah, maka limbah cair yang telah melalui tahap presedimentation tadi di masukan ke tahap yang kedua, yakni Equalisasi. Tujuan tahap ini untuk menyetarakan beban BOD, COD sehingga mikroorganisme tidak bingung, karena mikroorganisme tidak bisa merusak chemical klo keadaan limbah berbeda – beda.

3. Tahap selanjutnya adalah Contact Aerasi. Di sini limbah mulai dimakan oleh bakteri. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 7 Hari dengan tanda nanti ada bakteri dan air yang sudah terpisah. pabila sudah terpisah, bakteri yang telah bekerja di pompa masuk ke tempat stabilation. Tempat stabilation ini menjadikan bakteri untuk beristirahat terlebih dahulu.

4. Air yang telah melalui tahap aerasi, menuju penjernihan (Clarifier). Di sini dipisahkan antara padatan yang masih tersuspensi di air. Suspensi dikeringkan di sludge drying Bed, dan air yang jernih di bawa ke Kolam Carbon Filter  yang gradenya keras . Untuk mengeluarkan air, maka sebelum di buang ke sungai, masuk ke kolam ikan nilai terlebih dahulu.

Kualitas air limbah di pantau dengan pengukuran kadar nitrogen, kadar fenol, pH, Chemical Oxygen Demand (COD), Biological Oxygen Demand (BOD), dan Total Suspended Solid (TSS). Jika kualitas air hasil pengolahan limbah tersebut telah memenuhi syarat, maka air tersebut dialirkan kesungai.

Monitoring keberhasilan pengolahan limbah dilakukan pada tahap – tahap berikut :

1. Sebelm masuk aerasi, kita ukur BOD/COD. sesuai dengan yang kita harapkan atau belum.

2. Decanter Aeration dengan pemisahan Volume air/ Volume endapan mikroba = 60/40. Apabila kurang dari jumlah ini artinya bakterinya kurang, namun apabila lebih maka bakteri terlalu banyak sehingga perlu dikendalikan.

Page 3: Pengolahan Air Limbah Di Indonesia Memakai IPAL

3. Monitoring pH, COD, dan BOD di kolam ikan. pH harus 6-7, BOD 6 mg/liter, dan COD 50 mg/liter.

http://www.iec.co.id/layanan/waste-water-treatment http://autos.okezone.com/read/2010/04/27/338/326948/338/search.html

http://itheng.blogspot.com/2011/09/ipal-instalasi-pengolahan-air-limbah.html