pemilihan teknologi dan sistem pengolahan air limbah untuk ipal kawasan/kota
TRANSCRIPT
Sanitasi.Net
Pemilihan Teknologi dan Sistem
Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Modul D:
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Pelatihan Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Limbah Terpusat (SPAL-T)
Juli, 2015
Rentek-D3
Sanitasi.Net
PEMILIHAN ALTERNATIF TEKNOLOGI
PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Pertimbangan Pemilihan Teknologi
1. Kualitas dan Kuantitas Air Limbah Domestik yang akan diolah
2. Kemudahan Pengoperasian dan Ketersediaan SDM
3. Jumlah Akumulasi Lumpur
4. Kebutuhan Lahan
5. Biaya Pengoperasian
6. Kualitas Hasil Olahan
Sanitasi.Net
Pertimbangan Pemilihan Teknologi (1)
1. Kualitas dan Kuantitas Air Limbah Domestik yang akan diolah
– Kualitas air limbah domestik berdasarkan pendekatan aktual di
lapangan dikelompokkan pada 3 (tiga) katagori/pengelompokan:
• Air limbah dengan tingkat pencemaran rendah,
BOD < 300 mg/l.
• Air limbah dengan tingkat pencemaran sedang,
300 < BOD < 500 mg/l.
• Air limbah dengan tingkat pencemaran tinggi,
BOD > 500 mg/l.
– Kualitas air limbah yang akan diolah
harus diukur dari hasil analisa kualitas
melalui uji laboratorium.
Sanitasi.Net
Pertimbangan Pemilihan Teknologi (1)
– Kuantitas air limbah menentukan jumlah beban pencemaran yang akan
diolah.
– Kuantitas dan kualitas air limbah menentukan :
• desain waktu detensi di dalam reaktor,
• volume reaktor,
• jumlah media,
• jumlah volume udara untuk proses aerasi, dan
• besarnya pompa untuk resirkulasi.
Sanitasi.Net
Pertimbangan Pemilihan Teknologi (2)
2. Kemudahan Pengoperasian dan Ketersediaan SDM
– Masing-masing jenis IPAL memiliki karakteristik pengoperasian dan
tingkat kesulitan pengoperasian yang berbeda, tergantung jenis limbah
yang diolah dan bangunan pengolahan yang digunakan.
– Faktor kemudahan pengoperasian dan ketersediaan SDM yang akan
mengoperasikan IPAL tersebut menjadi unsur yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan bangunan pengolah air limbah karena
terkait dengan biaya operasional yang harus ditanggung pengelola.
Sanitasi.Net
Pertimbangan Pemilihan Teknologi (3 & 4)
3. Jumlah Akumulasi Lumpur
– Lumpur yang berasal dari proses pengolahan memerlukan penanganan
khusus.
– Semakin banyak jumlah lumpur yang timbul dalam instalasi, semakin
membutuhkan penanganan dan unit khusus yang pada akhirnya
menambah biaya operasi.
4. Kebutuhan Lahan
– Setiap sistem pengolahan air limbah mempunyai karakteristik laju
pengolahan (flow rate), kualitas, dan kuantitas yang berbeda-beda.
– Hal ini dapat mempengaruhi perencanaan waktu detensi dan efisiensi
proses masing-masing bangunan pengolah air limbah yang akan
digunakan.
– Semakin besar waktu detensi, semakin besar pula kebutuhan lahan yang
digunakan.
Sanitasi.Net
Pertimbangan Pemilihan Teknologi (5 & 6)
5. Biaya Pengoperasian
– Biaya pengoperasian biasanya sangat ditentukan oleh kebutuhan energi
(listrik), biaya bahan kimia, perawatan, dan lain-lain dari masing-masing
jenis IPAL.
6. Kualitas Hasil Olahan
– Baku mutu atau ambang batas kualitas olahan yang diperkenankan
dibuang ke badan air penerima diatur oleh masing-masing daerah.
– Semakin tinggi golongan sungai penerima air olahan, maka semakin
ketat pula ambang batasnya.
– Semakin ketat nilai ambang batasnya, maka dituntut efisiensi
pengolahan air limbah yang semakin tinggi.
Sanitasi.Net
PROSES PEMILIHAN SISTEM
PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Proses Pemilihan Sistem IPAL
1. Mengumpulkan data mengenai limbah cair yang akan diolah,
meliputi :
– Kualitas Limbah Cair
– Kuantitas Limbah Cair
– Beban Limbah Cair
2. Memilih sistem penyaluran air limbah (Gravitasi atau sistem
pemompaan) dan teknologi pengolahan IPAL yang akan
digunakan (Fisik, Kimia, dan Biologis ) berdasarkan
pertimbangan teknis maupun non-teknis.
Sanitasi.Net
Dasar Pertimbangan Pemilihan Sistem
Aspek Teknis
• Kemudahan Pengoperasian
• Sumber Daya Manusia
(SDM) yang ada
• Jumlah Lumpur yang
dihasilkan dari proses
pengolahan
• Kualitas Effluent
Aspek Non-Teknis
• Ketersediaan Lahan
• Ketersediaan Biaya
Konstruksi dan Operasi
Sanitasi.Net
Proses Pemilihan Sistem
Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Data Limbah Cair
Kualitas Limbah Cair
Kuantitas Limbah Cair
Pilihan Teknologi IPAL Pilihan Sistem Penyaluran Limbah
Aspek Teknis Langkah Pemilihan Aspek Non Teknis
Kemudahan Pengoperasian
SDM
Jumlah lumpur
Biaya Operasi
Kualitas Effluen
Ketersediaan Lahan
Ketersediaan Biaya Konstruksi & Operasi
Sistem Pengolahan
Limbah Cair Terpilih
Beban Limbah Cair
Sanitasi.Net
Referensi
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP)
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Sanitasi.Net
Modul Perencanaan Teknis SPAL-T
Modul
A. Dasar-dasar Perenca-naan Teknis SPAL-T
B. Unit Pelayanan
C. Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan
D. Unit Pengolahan Air Limbah
E. Teknologi Pengolahan Lumpur
F. Konstruksi Bangunan
G. Rencana Anggaran Biaya
Sub-Modul
D1 Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
D2 Pemilihan Lokasi IPAL
D3 Pemilihan Teknologi dan Sistem IPAL
D4-6 Sistem Pengolahan Air Limbah (Fisik, Kimia, Biologi) - 3 Sesi
D7-8 Komponen Bangunan Pengolahan Air Limbah - 2 sesi