pengolahan air limbah skala kawasan
DESCRIPTION
pengolahan air limbahTRANSCRIPT
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
KATA PENGANTAR
Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan di kawasan Rumah Sederhana Sehat (RSH)adalah salah satu upaya Ppemerintah dalam mengurangi tingkat pencemaran lingkungan akibat air limbah domestik yang tidak terkelola dengan baik dan benar.
Menurut Pemen PU no 16-PRT-M_2998KSNP –SPALP tentang kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman, kebijakan 3 dan Srategi 9 menyebutkan bahwa mempersyaratkan pembangunan systempengelolaan air limbah terpusat dikawasan permukiman baru ,sehingga dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan air limbah diperlukan pedoman agar PS air limbah dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara stimulant , dan direplikasi di kawasan baru lainnya oleh pengembang, dengan dukungan PERDA yang memadai
Dalam melaksanakan kegiatan Pengelolaan pengelolaan Air air Limbah limbah tersebut,diperlukan pedomanagar prasarana dan sarana yang dibangun dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Buku Pedoman Umum ini berisi penjelasan ringkas tentang prinsip dan pola penyelenggaraan, pemilihan lokasi, perencanaan pembiayaan, pemantauan dan evaluasi sebagai acuan dalam Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan di Rumah Sederhana Sehat(RSH).
Kami mengharapkan Pedoman nUmum Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan di Rumah sederhana Sehat (RSH) ini dapat dipahami dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak yang terkait sehingga kegiatan ini dapat berjalan secara efektif, efisien, serta mampu mencapai tujuan seperti yang diharapkan.
Jakarta, November 2012Direktur Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum
i
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
Budi Yuwono.P
Budi Yuwono.P
ii
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
PENASEHAT
BudyDirYuwono .Pektur Jenderal Cipta Karya
Ir. MBudi Yuwono.P.
M. Sjukrul Amien
Handy B. Legowo
PENYUSUN
Emah Sudjimah
Meinar Manurung
Suherman
Achmad Mufid
Asri Indiyani
Hilmy Marhamah
Vika Eka Llestari
Asri Indiyani
Tri Asih
EDITOR
Emah Sudjimah
Meinar Manurung
Suherman
Achmad Mufid
Asri Indiyani
Hilmy Marhamah
Vika Eka Llestari
Asri IndiyaniTri Asih
PT. Dwikarsa Envacotama
iii
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORATPENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGANPERMUKIMAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iiiiiiiii
DAFTAR TABEL................................................................................................... ivivv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ivivv
BAB 1PENDAHULUAN................................................................................1-11-11-1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1-11-11-1
1.2 Maksud................................................................................................1-11-11-2
1.3 Tujuan..................................................................................................1-21-21-2
1.4 Sasaran Pengguna.............................................................................1-21-21-2
iv
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
1.5 Ruang Lingkup...................................................................................1-21-21-3
1.6 Kaidah Peraturan dan Perundangan................................................1-31-31-3
1.7 Sistematika Pedoman........................................................................1-41-41-5
BAB 2 PRINSIP DAN POLA PENYELENGGARAAN.................................2-12-12-1
2.1 Prinsip.................................................................................................2-12-12-1
2.2 Pola Penyelenggaraan.......................................................................2-12-12-1
BAB 3 TAHAPAN PELAKSANAAN.............................................................3-13-13-1
3.1 Persiapan............................................................................................3-13-13-1
3.2 Perencanaan.......................................................................................3-13-13-1
3.3 Penyiapan Kelembagaan...................................................................3-13-13-2
3.4 Pelaksanaan Konstruksi....................................................................3-23-23-2
3.5 Operasi dan Pemeliharaan................................................................3-33-23-3
BAB 4 PEMBIAYAAN...................................................................................4-14-14-1
4.1 Komponen Pembiayaan....................................................................4-14-14-1
4.1.1 Konstruksi ............................................... ................................4-24-14-1
4.1.2 Operasi dan Pemeliharaan ......... ............................................ 4-24-14-1
4.1.3 Pemantauan Lingkungan .................................................................... 4-24-14-2
BAB 5PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN..............................5-15-15-1
5.1 Pemantauan dan Evaluasi.................................................................5-15-15-1
5.2 Pelaporan............................................................................................5-25-25-3
BAB 6 PENUTUP..........................................................................................6-16-16-1
v
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
DAFTAR TABEL
Tabel 2-1 Matriks Peran Serta Stakeholder Penyelenggara Pembangunan Prasarana Sarana Air Limbah Skala Kawasan (RSH)............2-32-32-1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2-1 Diagram Alir Pola Penyelenggaraan Pembangunan PSAL Skala Kawasan (RSH)......................................................................2-22-22-2
Daftar Istilah
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BAB : Buang Air Besar
vi
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
BAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BAPEDAL : Badan Penanggulangan Dampak Lingkungan
BAPPEKO : Badan Perencanaan Pembangunan Kota
BAPPEKAB : Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten
BAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BPLHD : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
DJCK : Direktorat Jenderal Cipta Karya
DED : Detailed Engineering Design (Perencanaan Desain Rinci)
EE : Engineer's Estimate (Estimasi Perencanaan)
GPS : Global Positioning System
HPS : Harga Perkiraan Sendiri
IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah
IPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat
KSNP-SPALP : Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaangolahan elolaanAir Limbah Permukiman
LH : Lingkungan Hidup
MCK : Mandi, Cuci dan Kakus
MoU : Memorandum of Understanding (Nota Kesepahaman)
NSPM : Norma, Standar, Pedoman dan Manual
OE : Owner's Estimate (Estimasi Pemilik Pemberi Tugas)
PS : Prasarana dan Sarana
PEMKOT : Pemerintah Kota
PERDA : Peraturan Daerah
PPLP : Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
PP : Peraturan Pemerintah
PU : Pekerjaan Umum
RAB : Rencana Anggaran Biaya
vii
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
RKS : Rencana Kerja dan Syarat-syarat
RPIJM : Rencana Program Investasi Jangka Menengah
RSH : RumahSederhana Sehat
RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah
SATKER : Satuan Kerja
UU : Undang-undang
UUD : Undang-undang Dasar
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
SNI : Standar Nasional Indonesia
SSK : Strategi Sanitasi Kota
Swakelola adalah pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan, dan diawasi sendiri oleh penanggungjawab kegiatan dan koordinator Kegiatan dengan menggunakan tenaga sendiri dan/atau tenaga dari luar baik tenaga ahli maupun tenaga upah borongan, dengan ketentuan tenaga ahli dari luar tidak boleh melebihi 50% (lima puluh per seratus) dari tenaga sendiri.
Nota kesepahaman yang dibuat antara subjek hukum yang satu dengan subjek hukum lainnya, baik dalam suatu negara maupun antarnegara untuk melakukan kerjasama dalam berbagai aspek kehidupan dan jangka waktunya tertentu. - Dasar penyusunan kontrak pada masa datang yang didasarkan pada hasil permufakatan para pihak, baik secara tertulis maupun secara lisan
Manhole menurut Permen PU no 18 tahun 2007 lampiran 3 ; adalah bak Kontroluntuk inspeksi dan perbaikan terhadap perlengkapan-perlengkapan tertentu pada jaringan distribusi.Sebuah lubangmelalui manaseorang pria bisaturunataumenyusupke dalamsaluran pembuangan, selokan, untuk membersihkanatau memperbaiki.
Waterborne deseasis adalah penyakit penyakityang ditularkan melalui air,.
viii
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
Monitoring dan Evaluasi : adalah adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program, untuk mengitentifikasi masalah , mengumpulkan data dan menyimpulkan hasil yang telah dicapai , menginterprestasikan aspek kebenaran hasil evaluasi.
Kegiatan moitoring adalah suatu kegiatan memonitor ataumengawasi seluruh aktivitas yang dilakukan dalam pembangunan IPAL Air limbah RSH ,Kegiatan monitoring ini dapat dilakukan secara langsung, dengan cara peninjauanlangsung terhadap aktivitas yang sedang berlangsung sepertipeninjauan kegiatanpembangunan IPAL air limbah , Sedangkan monitoring tidaklangsung dilakukan melalui kegiatan penelaahan laporan tertulis,mencermati laporan lisan atau mewawancaraisalah satu dari beberapaorang yang terlibat dalam kegiatan pembanguan IPAL air libah RSH .
Evaluasiadalah kegiatan memulai kemajuan dan suatuaktivitas atau kegiatan membandingkan antara hasil yang dicapai dengan perencanaan sebelumnya. Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan IPAL air limbah RSH
ix
Buku Pedoman Umum Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan di Rumah Sederhana Sehat (RSH)
Man hole (?), n. A hole through which a man may descend or creep into a drain, sewer, steam boiler, parts of machinery, etc., for cleaning or repairing.
i
Buku Pedoman Umum Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan di Rumah Sederhana Sehat (RSH)
BUKU 1
PEDOMAN UMUMPENGELOLAAN AIR LIMBAH SKALA KAWASAN
DI RUMAH SEDERHANA SEHAT (RSH)
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
[BAB 1] PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang sangat cepat terutama di wilayah perkotaan memberikan dampak yang sangat serius terhadap daya dukung lingkungan. Peningkatan penduduk yang sangat cepat ini juga akan menyebabkan aktivitas kehidupan sehari-hari meningkat pula,. Hal iniyang akan berakibat pada bertambahnya kebutuhan akan air bersih dan, serta memberikan dampak pada peningkatan debit air limbah. Pembuangan air limbah tanpa melalui proses pengolahan akan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan dan kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air (waterborne diseases).
Upaya Pemerintah Republik Indonesia dalam mengatasi permasalahan air limbah di kawasan Rumah Sederhana Sehat (RSH),adalahmelalui Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP), Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, , dengan mengadakan berbagai kegiatan, dimana salah satunya adalahkegiatan programPembangunan IPAL Skala kawasan di RSH sebagai suatu pilotatau perintisan penanganan air limbah skala kawasan RSH.
Dalamkegiatanini yang akandilaksanakanadalahmelakukanperencanaan, pembangunan, dan pengelolaanSaranaInstalasi Pengolahan Air Limbah (SIPAL) di kawasanpermukiman, terutama di permukimansederhanasehat (RSH) yaitu Perumahan PNS (ABRI, POLRI, Pegawainegrisipil), kawasanNelayan, Rusunawa,Rusunami dan pondokpesantren
Dalam kKeKegiatangiatantanini yang akan dilaksanakan adalah melakukandalampembangunan IPAL RSH ini adalah perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan Sarana Pengolahan Airsistem pengolahan air limbah Limbah (SPAL) di kawasan permukiman, terutama di permukiman sederhana sehat RSH, dengan konsep hunian yang layak, sehat dan aman.
1
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
1.2 Maksud
Pedoman Umum Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan di RSH ini disusun agar para pemangku kepentingan (stakeholder)dapat mengerti dan memahami penyelenggaraan kegiatan Pembangunan IPAL Skala Kawasan RSH pada masing-masing tahapan kegiatan sehingga pelaksanaannya terselenggara sesuai dengan kaidah teknis, sosial dan lingkungan.
1.3 Tujuan
Pedoman Umum Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan RSH ini bertujuan sebagai acuan bagi para pemangku kepentingan(stakeholder),(stakeholder)khususnya di kawasan permukiman RSH,kawasan Nelayan, Rusunawa, Rusunami dan pondok pesantren dalam melaksanakan kegiatan perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan pemantauan IPAL di kawasan tersebut.
1.4 SasaranPengguna
Sasaran pengguna dari Pedoman Umum Pelaksanaan IPAL Skala Kawasan RSH ini adalah individu/kelompok/institusi dari para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat langsung maupun tak langsung dalam penyelenggaraan pembangunan IPAL Skala Kawasan (RSH), adalah diantaranaya:
1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Provinsi
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
4. Pengembang Perumahan/Permukiman
[5.] Kelompok mmasyarakat pengelola (KSM)
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Umum Pelaksanaan Prasarana dan SaranaaAir lLimbah Skala Kawasan (RSH)ini, meliputi tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan
[2.] Pemilihan Llokasi
2.[3.] Perencanaan
3.[4.] Penyiapan kelembagaan
2
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
[5.] Pelaksanaan Kkonstruksi
4.[6.] Operasi dan Pemeliharaan (OM)
[7.] Monitoring dan evaluasi Evaluasi (monevMonev)
Aspek Teknis terdiri dari tujuan, sasaran, pra-konstruksi, konstruksi, dan pasca pasca konstruksi, termasuk sumber pendanaan. Aspek Sosial sosial dan Kelembagaan kelembagaan mencakup mekanisme pelaksanaan, sosialisasi,dan rangkaian pengorganisasianorganisasi pengelola,pendanaan,pendanaan operasional dan pemeliharaan, pelaporan serta termasuk pemantauan monitoring dan evaluasi.
1.6 Kaidah Peraturan dan Perundangan
Kegiatan Pembangunan IPAL Skala Kawasan RSH dilaksanakan didasarkan pada beberapa landasan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.
Kaidah peraturan dan perundangan yang melandasi penyelenggaraan pengelolaan air limbah skala kawasan RSH adalah sebagai berikut :
[1.] Undang-undang Nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, yang kaitannya dengan keharusan perlengkapan prasarana dan sarana lingkungan termasuk jaringan saluran pembuangan air limbah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H (ayat 1) dan pasal 28 J (ayat 2).
[2.] Undang-Undang nomer Nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman.
[3.] Undang-Undang Nomornomer 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
1. PP Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pencemaran Air, yang kaitannya dengan pembuangan air limbah rumah tangga diatur dengan Peraturan Daerah.
[4.] Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang kaitannya dengan urusan ke Pekerjaan Umum dan Lingkungan Hidup merupakan urusan bersama antara tingkatan Pemerintah
2. Undang-undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, yang kaitannya dengan pengaturan sarana prasarana sanitasi merupakan bagian dalam perlindungan dan pelestarian sumber air.
3. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007, tentang Penataan Ruang
4. Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang kaitannya dengan keharusan mengelola air limbah dan larangan membuang air limbah ke lingkungan
3
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
5. Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
6. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
7. PP Nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, yang kaitannya dengan keterpaduan pengembangan Prasarana Sarana Sanitasi dengan pengembangan SPAM.
8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
9. Kepmenkimpraswil Nomor 403 tahun 2002 tentang Pedoman TeknisRumah Sederhana Sehat.
10. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
11. Kepmen PU Nomor 16/PRT/M/2008 tentang Jakstra Nasional Pengembangan Pengelolaan Air Limbah Permukiman.
12. PERMENPU Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penetapan Status Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum
13. Undang-Undang Nomornomer 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.[5.] Undang-Undang Nomornomer 26 tahun 2007, Ttentang Penataan Ruang.[6.] Undang-undang Nomornomer 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.[7.] Undang-U undang Nomorno 36 tahun 2009 tentang Kkesehatan.[8.] Peraturan Pemerintah Nomornomer 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kkualitas
aAir dan pPencemaran aAir.[9.] Peraturan Pemerintah Nomornomer 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum.[10.] PERMENPU Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penetapan
Status Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.
[11.] Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana WilayahNomornomer 403 tahun 2002 tentang pedoman Pedoman tTeknis pPembangunan Rumah Sederhana Sehat.
[12.] [13.] Keputusan Menteri Lingkungan HidupNomornomer 112 tahun 2003 tentang bBaku
mMutu aAir lLimbah dDomestik.
4
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
[14.] Keputusan Menteri Pekerjaan UmumNomornomer 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP).
14. Draft Permen PU tentang Penyelenggaraan Sistem Air Limbah Permukiman Terpusatthntahun 2012
[15.] Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-3981-1995 tentang tTata cCara pPerencanaan oOperasi dan iInstalasi pPengolahan aAir lLimbah.
[16.] Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6368-2000 tentang sSpesifikasi pPipa bBeton uUntuk sSaluran aAir lLimbah, Ssaluran aAir hHujan dan gGorong-gorong.
[17.] Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6379-2000 tentang Sspesifikasi dan tTata cCara pPemasangan pPerangkap bBau.
[18.] Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2398-2002 tentang Ttata cCara pPerencanaan Ttangki sSeptick dDengan sSistem rResapan.
[19.] Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2399-2002 tentang tTata cCara pPerencanaan bBangunan MCK Umum.
[20.] CT/AL-D/Ba-TC/005/98, tentang tTata cCara pPembuatan sSarana pPembuatan Aair Llimbah.
[21.] Pedoman Ppengelolaan aAir lLimbah Pperkotaan, DPU, tahun 20037.
15. SNI 03-3981-1995 tentang Tata Cara Perencanaan Operasi dan Instalasi Pengolahan Air Limbah.
[1.7] Sistematika Pedoman
Pedoman untuk pelaksanaan Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan RSH terdiri dari dua (2) buku yang saling mendukung, yaitu :
[a.] Pedoman Umum (Buku – 1), tentang landasan dasar dan prinsip kegiatan dalam aspek kebijakan dan peraturan dan perundang-undangan, serta sasaran dan target yang hendak dicapai, melalui pembangunan Sarana sarana Pengelolaan Pengelolaan Air Air LLimbah SSkala KKawasan RSH.
a.[b.] Petunjuk Pelaksanaan (Buku– 2), tentang petunjuk operasional Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan RSH.
5
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
[BAB 2] PRINSIP DAN POLA PENYELENGGARAAN
1.7[2.1] Prinsip
Prinsip dasar pembangunan prasarana dan sarana pengelolaan air limbah skala kawasan (RSH) adalah sebagai berikut :
a. Berbasis masyarakat
b. Pendanaan multi pihakantara stakeholder terkait
c. Pembangunan bertahap dan berkesinambungan
Sedangkan pengelolaan berprinsip pada kaidah-kaidah berikut ini:
a. Dari, oleh dan untuk warga pemanfaat
b. Musyawarah untuk mufakat
c. Mandiri
1.8[2.2] Pola Penyelenggaraan
Pola penyelenggaraan pembangunan Prasarana dan Sarana Air Limbah(PSAL) Skala Kawasan diRSH dapat dilakukan oleh pemerintah, swasta (developer) dan masyarakat. Kegiatan ini dapat dilakukan, mulai dari persiapan, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengawasan dan pengendalian serta operasional dan pemeliharaan.
Skematik diagram alir pola penyelenggaraan pembangunan Prasarana dan Sarana Air Limbah Skala Kawasan RSH dapat dilihat pada gambar 2-.1 dibawah ini.
1
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
2
Keterangan:
Alur Pentahapan Kegiatan
hasil kegiatan yang diharapkan
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
PENYIAPAN KELEMBAGAAN
MONITORING LINGKUNGAN
PASCA KONSTRUKSI KONSTRUKSI
PERENCANAAN
PERSIAPANPRAKONSTRUKSI
MEMINIMALKAN TINGKAT
PENCEMARAN
KESINAMBUNGAN
KSM
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
IPAL
DED
NOTA KESEPAKATAN
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
Gambar 2.- 111. Diagram Alir Pola Penyelenggaraan Pembangunan PSALIPAL Skala Kawasan RSH
Penjelasan Gambar 2.1:
Penyelenggaraan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah PAL skala kawasan di kawasan RSHIPSAL skala kawasan dimulai dengan tahapan persiapan yang menghasilkan suatu nota kesepakatan kesepahaman bersama antara para pemangku kepentinganstakeholderyang terkait. .Nota kesepahaman berisi ruang lingkup pembangunan prasarana dan sarana air limbah yang menunjang kawasan RSH, tugas dan tanggung jawab stakeholder terkait, mekanisme pendanaan dan serah terima aset.
Setelah adanya nota kesepakatan kesepahaman disepakati bersama, perencanaan teknis dapat dilaksanakan. DED disetujui (yang berasaldariPemerintahPusatatauPemerintahdaerah) kemudian ditindak lanjutidari hasil perencanaan teknis yang telah dilaksanakan ditindak lanjuti dengan
3
Keberfungsia
n IPAL
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
pelaksanaan konstruksi pembangunan Jaringan Perpipaan danIPAL dan sertapenyiapan kelembagaan pengelolanya,yang dibiayaioleh APBN, pemasangan jaringan pipa SR yang dibiayai oleh Pemerintah Daerahserta penyiapan kelembagaan pengelolanya dapat dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota..
Kelembagaan pengelola IPAL yang terbentuk, diharapkan dapat mengelola mengoperasikan dan memeliharaan IPAL yang telah terbangun, sehingga kesinambungan pengelolaan air limbah skala kawasan RSH ini.
Tahapan berikutnya adalah Pelaksanaan konstruksi yaitu :
Pembangunan IPAL RSH yang meliputi:
- Penggalian tanah dengan kedalaman dan lebar sesuai gamabar rencana /spesifikasi teknis
- Saat pekerjaan pembangunan unit unit pengolahan ini harus diperhatikan dan diawasi dengan teliti karena kesalahan pekerjaan dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada pengelolaan.
- Setelah unit pengolahan selesai dibangun dilakukan pengetesan kebocoran unit.
Tahapan Paska Konstruksi
- Operasi dan pemeliharaan- Kelembagaan pengelola IPAL yang terbentuk, diharapkan dapat mengelola
operasi dan pemeliharaan dari IPAL yang sudahterbangun, sehingga adanya kesinambungan kegiatan pengelolaan air limbah skala kawasan RSH ini.
- Tahapan terakhir dari penyelenggaraan pengelolaan air limbah adalah pemantauan/monitoring lingkungan,. Yangyang dilaksanakanolehinstansi yang menanganibidanglingkungan.Monitoring lingkungan ini berfungsi untuk memantau keberfungsian dan kinerja IPAL.
Peran serta masing-masing para pemangku kepentingan yang terkait(stakeholder)penyelenggara pembangunan prasarana sarana air limbah skala kawasan RSH ini, dapat dilihat pada tabel 2-.11dibawah ini..
4
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
Tabel 2.- 111. Matriks Peran Sertapara pemangku kepentingan yang terkait(Stakeholder)Penyelenggara Pembangunan Prasarana Sarana Air LimbahIPALSkala Kawasan (RSH)
NoTAHAP
PELAKSANAANPUSAT KAB/KOTA PENGEMBANG
PENGHUNI WARGA
A PRA KONSTRUKSI
I PERSIAPAN
- Lahan V V
- Nota Kesepahaman (MoU)
V V V
- AMDAL , UKL/UPL V V
II PERENCANAAN
- DED V V V
III PENYIAPAN LEMBAGA
PENGELOLA
- Pembentukan KSM V V V
- Pelatihan KSM V V V
B PELAKSANAAN KONSTRUKSI
IV PELAKSANAAN KONTRUKSI IPAL DAN JARINGAN SR
V V V
- IPAL V V V
- Jaringan SR V V V
C PASCA KONSTRUKSI
V OPERASI DAN PEMELIHARAAN
V V V
1
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
NoTAHAP
PELAKSANAANPUSAT KAB/KOTA PENGEMBANG
PENGHUNI WARGA
VI SERAH TERIMA ASET V V
VII MONITORING LINGKUNGAN
V V V
No Tahap Pelaksanaan
Pusat Kota/Kab. PengembangPenghuni/
warga
I PERSIAPAN
Lahan V V
Nota kesepakhatman V V V
II PERENCANAAN
DED V V V
IIIPENYIAPAN KELEMBAGAAN
V V V
IVPELAKSANAAN KONSTRUKSI
V V V
VOPERASI DAN PEMELIHARAAN
V V V
VIMONITORING LINGKUNGAN
V
2
V
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
Pada tahapan persiapan, nota kesepahaman bersama akan dilaksanaan oleh Pemerintah Pusat melalui Satker Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota/Kabupaten beserta Pengembang Kawasan Perumahan (developer). Setelah terdapat nota kesepahaman bersama antara stakeholderpara pemangku kepentingan yang terkait. Nota ini berisi tahapan perencanaan teknis dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten, dan juga dapat dilaksanakan oleh Pengembang Kawasan Perumahan.
A Pada tahapan persiapan, nota kesepakatan kesepahaman bersama akan dilaksanaan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota/Kabupaten beserta Pengembang Kawasan Perumahan (Developer). Setelah terdapat nota kesepakatan kesepahaman bersama antara stakeholder yang terkait (Pemerintah Pusat, Pemda Kab/Kota), tahapan perencanaan teknis dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten, dan juga dapat dilaksanakan oleh Pengembang Kawasan Perumahan.
I TahapPersiapan:
a. LahanLahandisediakanolehPpemeritahKab/Kota, atauPpeengembangpPerumahan, atau pengembang Perumahan dan masyarakat pengguna.
b. Nota kKesepakhatman (MoU)nNota kesepakhatmanbersamadibuat oleh Pemerintah Pusat, melalui satker PPLPPemerintah Provinsi, Pemerintah Kota/Kabupaten beserta Pengembang Kawasan Perumahan (developer).
c. (Developer)Dokumen AMDAL atau UKL/UPL.Dokumen AMDal atau UKL/UPL dibuat oleh Pemerintah Kab/Kota atau pengembang.
B. II.TahapPerencanaan
Penyusunan DED (pPerencanaanTteknis) Pembangunan sarana dan prasarana air limbah, olehPemerintah Pusat melalui Satker PLP Propvinsi atau PemerintahKab/Kota atauPengembang.DEDharus selesai dibuat minimal1(satu) tahunsebelumpelaksanaankonstruksi dan segera diserahkan ke Pemerintah Pusat agar memudahkan Monitoring dan Evaluasinya.
a. III. PenyiapanKelembagaanLembaga Pengelola
1
V
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
PenyiapankelembagaandilakukanolehmasyarakatcalonpenggunabersamaPengembangdifasilitasiolehPemerintahKab/Kota dan Satker PLP Propvinsi.
b. Pelatihan KSM
Pelatihan KSM dilakukan oleh kabupaten/kota, satker PLP atau pengemabang
C. Tahap
IV PelaksanaanKonstruksi
a. PemerintahPusat ( APBN), membiayaipembangunan IPAL dan jaringan perpipaan.
b. PemerintahKab/Kota (APBD) dan/ataupengembangmembiayaipembangunansSambunganRrumah (SR).
D. TahapPaska konstruksi
a. V .Operasipemeliharaan
Operasipemeliharaanpadaprinsipnyadilakukanolehmasyarakatpenggunadan didukungolehpengembang.
Kabupaten/ kota/Kotamensubsidi mbantu (sSubsidi) terutamapadaawalpengoperasianIPALserta melakukan dukunganteknis yang dibutuhkansampaimasyarakatbiasisamandiri.
b. Serah Terima
asdasdfasffsfasfSerah terima aset mengacu pada PERMENPU Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penetapan Status Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.
c. V Monitoring Lingkungan
Monitoring LingkungandilakukanolehPemerintahKab/Kota melaluiDinas Lingkungan Hidup atau BPLHD (BadanPengelolaLingkunganHidup Daerah) atau RegulatorSKPDlain yang sesuai tupoksinya.
Dari perencanaan teknis yang ada, pelaksanaan konstruksi dapat dilakukan bersamaan dengan penyiapan kelembagaan pengelola IPAL.Pada tahapan pPelaksanaan konstruksi dilakukan oleh Pemerintah Pusat sebagai stimulant
2
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
penyelenggaran pembangunan parasarana sarana air limbah skala kawasan RSH danreplikasi pembangunan IPAL kawasan RSH ataupun penambahan SR dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta pengembang kawasan perumahan dapat berperan melaksanakan pembangunan prasarana sarana air limbah ini. Pada tahapan penyiapan kelembagaan pengelola dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota.
dan kelanjutan pelaksanaan konstruksi/pembangunannya pada tahun yang akan datang di Provinsi/Kota/Kabupaten yang sama, dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten serta Pengembang Kawasan Perumahan dapat berperan melaksanakan pembangunan prasarana sarana air limbah ini.Sedangkan pada tahapan penyiapan kelembagaan pengelola dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota/Kabupaten. Untuk tahapan operasi dan pemeliharaan prasarana sarana air limbah dilakukan oleh penghuni/warga/kelompok pengelola. Pada tahapan monitoring dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten.
Pengembangan penyelenggaraan prasarana sarana air limbahIPAL skala kawasan RSH diharapkan akan mampu menumbuhkan motivasi bagi pengembangan prasarana sarana air limbah di kawasan sekitarnya, sehingga hal ini akan mampu memperluas layanan pengolahan limbah domestik menuju skala perkotaan.
3
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
[BAB 3] TAHAPAN PELAKSANAAN
[3.1] Persiapan
Kegiatan penyelenggaraan pembangunan prasarana sarana air limbah skala kawasan di RSH ini, diawali dengan nota kesepakatan kesepahaman antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota/Kabupaten beserta Pengembang Kawasan Perumahan (Developerdeveloper). Nota kesepakatan kesepahaman ini bertujuan untuk mengikat dan mengatur masing-masing pemangku kepentinganstakeholder pada tugas dan wewenang didalam penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan prasarana sarana air limbah skala kawasan RSH.
1.9[3.2] Perencanaan
Perencanaan Teknis meliputi perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada lokasi kegiatan yang sudah di tetapkan.
Tahapan kegiatan pada perencanaan teknis IPAL meliputi:
[1.] Survey Lokasi lokasi Jjalur Pperpipaan, IPAL dan Bbadan air penerima.[2.] Penetapan Jjalur perpipaan dan Lokasi lokasi IPAL.[3.] Pengukuran Lokasi lokasi IPAL dan Jaringan jaringan Pipa pipa Air air
Limbahlimbah.[4.] Perencanaan Teknis Teknis (DED).1.[5.] Anggaran biaya investasi dan O&M.2.[6.] Dokumen lelang dan SOP.
1
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
[3.3] Penyiapan KelembagaanLembaga Pengelola
Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dilaksanakan bersamaan/pararel dengansetelahsebelum kegiatan pelaksanaan konstruksiselesai bersama dengan penghuni. Struktur organisasi KSM terdiri dari:1. Ketua2. Sekretaris3. Bagian keuangan4. Bagian operasional
1.10[3.4] Pelaksanaan Konstruksi
Terbagi atas 3 komponen kegiatan, yaitu :
1. Sambungan Rumah (SR)
Sambungan rumah Rumah (SR) adalah prasarana dan sarana pembuangan air limbah di persil yang terdiri dari pipa tinja dari kloset, pipa non tinja dari tempat cuci dan perangkap pasir/lemak, pipa non tinja darikmkamar mandi.
, pPipa persil (menyalurkan bersama-sama ke bak kontrol pekarangan),perangkap pasir/lemak, bak kontrol pekarangan dan bak kontrol akhir.
SistemJaringan Perpipaan Air Limbah
2
BK
SR
Jaringa
n P
ipa
Pa
ga
r de
pa
n
BK
BK BK
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
Sistem jaringan perpipaan air limbah yang diterapkan menggunakan 2 (dua) sistem yaitu Small Bore Sewer dan Shallow Sewer. Sistem Jaringan jaringan pPerpipaan Aair lLimbah merupakan jaringan pipa air limbah mulai dari masing–masing sambungan rumah sampai dengan pipa induk menuju IPAL.
Jaringan perpipaan air limbah harus di lengkapi manhole di setiap pertemuan pipa air limbah, belokan pipa air limbah serta perubahan diameter pipa air limbah, sehingga dapat diminimalisir kemungkinan penyumbatan dalam pipa air limbah.
2. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Instalasi Pengolahan Air Limbah merupakan bangunan pengolahan air limbah yang terdiri dari unit-unit proses pengolahan air limbah yang bertujuan untuk mengolah air limbah domestik, sehingga sesuai dengan Baku Mutu yang telah ditetapkan.
Di dalam pemilihan teknologi pengolahan air limbah yang akan diterapkan idealnya tidak menggunakan energi listrik dan elevasinya sedapat mungkin berada pada elevasi terendah dari seluruh jaringan perpipaan. STeknologi istem yang dapat diterapkan dalam pengolahan air limbah di kawasan RSH iniadalah Anaerobic Filter Reactor (AFR), Anaerobic Fluidized Bed (AFB) dan Anaerobic Baffled Reactor (ABR). Semua teknologi ini memanfaatkan bakteri anaerobik untuk menguraikan materi organik yang terdapat di dalam air limbah.
[3.5] Operasi dan Pemeliharaan
Dalam operasi dan pemeliharaan IPAL RSH, terdapat 2 (dua) komponen yang harus diperhatikan, yaitu:
[1.] TeknisSecara umum, operasi Operasi dan pemeliharaan Pemeliharaan bertujuan meminimalkan ganggunan operasional sistem pengolahan air limbah yang ada, sehingga sistem pengolahan air limbah dapat berjalan dan berfungsi dengan baik.
Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan secara teknis terbagi dalam 3 (tiga) komponen yaitu :
3
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
a) Sambungan rumah
b) Jaringan perpipaan air limbah beserta bangunan pelengkapnya (manhole)
c) Bangunan IPAL
1.[2.] Sosial dan Kelembagaan
Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan secara sosial dan kelembagaan terbagi dalam 3 (tiga) komponen yaitu :
a) Pengelolaan administrasi
b) Pengelolaan keuangan
[c)] Menjamin keberlanjutan operasionalisasi IPAL
4
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
[BAB 4] PEMBIAYAAN
1.11[4.1] Komponen Pembiayaan
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pengelolaan air limbah skala kawasan di RSH, ada beberapa komponen pembiayaan yang diperlukan, sebagai berikut:yaitu :
1.11.1[4.1.1] Persiapan
Biaya persiapan sebelum melaksanakan tahap Konstruksi oleh satker PLP, Pemeritah Kab/Kota dan pengembang adalah sebagai berukut:
1. Pesiapan lokasi
a. Dokumen RKL/RPL atau UKL /UPL
b. Izin Lokasi
c. Pembersihan lapangan ( Pembersihan dan perataan permukaan tanah).
d. Pemasangan papan nama proyek
2. Persiapan Peralatan
a. Persiapan alat ukur tanah sesuai kebutuhan
b. Menyediakan peralatan pengangkut tanah sisa galian
c. Menyediakan alat alat berat bila diperlukan
d. Persiapan peralatan pemasangan pondasi dan struktur bangunan.
e. Mempersiapkan peralatan mekanikal dan elektrikal yang dibutuhkan.
3. Persiapan Bahan
a. Bahan pekerjaan yang akan digunakan harus memenuhi standar-standar yang
berlaku di Indonesia, antara lain:
SNI mengenai spesifik bahan bangunan dan spesifik teknik
Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI) 1982
Peraturan Plambing Indonesia 1979
1
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961
Standar/peraturan yang telah ditetapkan
b. Bahan pekerjaan yang akan digunakan
c. Pengangkutan bahan pekerjaan ke lokasi pekerjaan
d. Perletakan dan penyimpanan bahan yang akan dipergunakan di tempat atau
lokasi yang disediakan
4. Persiapan pengamanan pekerjaan
a. Pemasangan pengaman lalu lintas bila diperlukan
b. Pemasangan papan tanda pengaman di sekitar lokasi proyek
c. Pemasangan lampu kerja dan lampu pengaman untuk malam hari
d. Pemasangan lampu kerja dan lampu pengaman untuk malam hari
e. Pengaturan peletakan bahan pekerjaan
f. Pemasangan titik kerja atau patok kerja akan mempermudah pekerjaan bangunan yang akan digali penggalian karena akan dengan mudah diketaui batas-batas wilayah dan elevasi
1. Konstruksi, terdiri dari perencanaan teknis (DED), pelaksanaan konstruksi dan pengawasan.
[1.] Operasi dan Pemeliharaan
[2.] Pemantauan Lingkungan.
[4.1.2] Konstruksi
Biaya perencanaan teknis dan pengawasan berasal dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota/Kabupaten/Kotadan dapat juga oleh Pengembang Kawasan Perumahan. Adapun biaya pelaksanaan konstruksi dari Pemerintah Pusat merupakan stimulantbagi penyelenggaraan pembangunan prasarana sarana air limbah skala kawasan (RSH).
1.11.2[4.1.3] Operasi dan Pemeliharaan
Biaya operasi dan pemeliharaan IPAL skala kawasan RSH berasal dari iuran masyarakat pengguna dan Pemerintah Daerahselama asset prasarana dan saranaPS air limbah sudah dihibahkan ke PEMDA dan lahan prasarana dan saranaPS air limbah sudah diserahkan ke PEMDA oleh pengembang atau masyarakat ( bila punya masyarakat)..
2
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
1.11.3[4.1.4] Pemantauan Lingkungan
Pemantauan lingkungan dilaksanakan sebagai pemantauan dari pelaksanaan operasi dan pemeliharaan IPAL. Biaya pemantauan lingkungan dapat berasal dari Pemerintah Provinsi ataupun dari Pemerintah Kota/Kabupaten/Kotadengan pelaksana pemantauan(regulator) dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi/Kabupaten/KotaKota/Kabupatenyang bersangkutan sesuai peraturan dan dokumen lingkungan yang mengaturnya dengan Juklak dalam Pedoman ini ditambah dokumen lingkungan dari regulator.
3
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
[BAB 5] PEMANTAUAN, EVALUASI DAN
PELAPORAN
1.12[5.1] Pemantauan dan Evaluasi
Pengembangan IPAL Skala Kawasan merupakan kegiatan nasional, seyogyanya para pengelola di tingkat pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan dapat berjalan sesuai dengan pedoman serta termanfaatkannya dana bantuan pusat secara tepat bagi perkembangan dan pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RSH) yang bertujuan memenuhi kriteria dan terciptanya perumahan dan permukiman yang layak, sehat, bersih aman dan serasi dengan lingkungan sekitar.
Untuk kegiatan Pengembangan IPAL Skala Kawasan RSH yang sumber pendanaannya menggunakan Anggaran Pusat (APBN), kewajiban monitoring dan evaluasi berada di Direktorat PPLP, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, dengan melalui perwakilan di masing-masing provinsi (SATKER PPLP). Pemantauan dan evaluasi ini dilakukan untuk menjamin dan memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan dengan pedoman. Disamping itu juga aktivitas pemantauan dan evaluasi dapat memberikan informasi dalam pencapaian target dan sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang telah di tandatangani bersama dengan pihak-pihak yang berkepentingan, maupun petunjuk-petunjuk operasional yang melandasi pelaksanaan kegiatan Pengembangan IPAL Skala Kawasan RSH.
Sasaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan pemantauan monitoringdan evaluasi melalui jalur koordinasi antara pengelola kegiatan dan unsur pemerintahan, antara lain adalah sebagai berikut :
1
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
[a.] Tersedianya data dan informasi yang akurat dan secara periodik terkait perkembangan pelaksanaan kegiatan mulai dari tingkat kawasan, Kabupaten/Kotakota/kabupaten hingga tingkat pusat;
[b.] Terbangunnya sistem dan mekanisme koordinasi (manajemen pengelolaan) antar warga, pengelola kegiatan (KSM), dan unsur pemerintahan mulai SATKER PPLP Tingkat Provinsi hingga Tingkat Pusat atau Nasional;
[c.] Terbangunnya sistem dan mekanisme jalur informasi, komunikasi dan pelaporan antar pengelola kegiatan dari unsur masyarakat/warga pengguna, dan pemerintahan mulai jenjang SATKER satkerPPLP Provinsi hingga Tingkat Pusat.
Manfaat dari kegiatan pemantauan dan evaluasi ini adalah :a. Setiap stakeholderdapat mengikuti pedoman pembangunan berkelanjutan
IPAL Skala Kawasan RSH dan melakukannya dengan efisien;
b. Mendokumentasikan proses dan progress, serta pengoperasian kegiatan pembangunan Sarana Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan RSH dalam rangka mencapai sasaran pembangunan;
c. Kegiatan pencegahan pencemaran lingkunganberjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan;
[d.] Sebagai dasar untuk menyempurnakan kegiatan perencanaan dan pembangunan IPAL Skala Kawasan RSH selanjutnya.
Ruang lingkup pemantauan dan evaluasi kegiatan pengelolaanair limbah skala kawasan RSH pada buku Pedoman Umum ini dilakukan mulai dari tahapan persiapan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan tersebut. Ada 6 (enam) hal penting yang menjadi lingkup pemantauan dan evaluasi pada kegiatan ini, yaitu : 1. Lembaga Pengelola2. Ketepatan Pemilihan Teknologi dan kinerjanya3. Kualitas KonstruksiKesesuaian Detailed Engineering Design (DED) antara
perencanaan dengan pelaksanaan pembangunan IPAL4. Progress Konstruksi dan identifikasi permasalahannya5. Kemandirian Pengelolaan6. Keberlanjutan Kegiatan
1.13[5.2] PelaporanInformasi yang disampaikan pada setiap pelaporan adalah mencakup kemajuan pelaksanaan fisik (Tteknis) dilapanganmaupun identifikasi permasalahan,besertasaran penyelesaian untuk permasalahan yang ada dan tindak lanjutnya untuk setiap kegiatan. Kegiatan pelaksanaan yang
2
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
diinformasikan mulai dari tahapan persiapan dan perencanaan, pelaksanaan pembangunan sampai dengan operasi dan pemeliharaan, di setiap komponen dengan informasi dari aspek teknis, aspek sosial dan kelembagaannya.
Pelaporan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Pengelolan Air Limbah Skala Kawasan RSH dilakukan oleh stakeholderyang terkait. Beberapa bentuk laporan yang dapat diterapkan adalah :
1. Laporan Periodik atau Berkala;2. Laporan Tahunan;3. Laporan Khusus.
3
BukuPedomanUmumPengelolaan Air LimbahSkalaKawasan di RumahSederhanaSehat (RSH)
[BAB 6] PENUTUP
Pedoman Umum ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi seluruh Stakeholder stakeholder yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan RSH pada berbagai tingkatan.
Pedoman ini akan selalu diperbaiki mengikuti permasalahn dan kebutuhan peningkatan kualitas penyelenggaraan PpengelolaanAair Llimbah.
Penjabaran dari buku Pedoman Umum ini dituangkan dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan (buku 2).
1