pengkajian fisik bayi baru lahir-leher

Upload: yedi-immanuel

Post on 25-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir-leher

    1/4

    Pengkajian fisik bayi baru lahir

    Pemeriksaan fisik daat dilakukan dengan urutan tertentu, bergantung pada status bayi.

    Penampilan umum :

    a. tonus otot secara umum dan posisi spontan. Opistotonus (leher ekstensi) dapat menandai

    kerusakan otak, asfiksia kelahiran, atau kelainan neurologis. Bayi yang premmatur dapat terlhat

    seperti penampilan tungkai kodok.

    b. Gerakan spontan. urang gerak, asimetris! atau gemetar dapat mengindikasikan asfiksiapelahiran, kesulitan bernapas, disfungsi neurologis, atau prematuritas.

    c. "tatus atau tingkat keterjagaan. Bayi dapat tidur dangkal atau dalam, dapat terjaga dan

    melakukan gerakan kecil atau aktif, atau dapat mrnangis. Perhatikan penurunan geerakan di

    antara status terjaga.

    d. Gerakan motorik keselruhan. Bayi harus memperlihatkan gerakan yang sesuai di antara status

    terjaga. akinya melakukan gerakan seperti mengayuh sepeda atau menendang atau memukul#

    mukul konstan tanpa distimulasi! gerakan yang lemah atau asimetris merupakan kelainan.

    $elonjak#lonjak ketika mengisap dapat merupakan tanda ada masalah neurologis, hipokalsemia,

    hipoglikemia, atau iritabilitas yang dikaitkan dengan penggunaanobat ibu! sementara melonjak#

    lonjak yang berhenti selama mengisap biansanya akti%itas fisiologis yang normal.

    e. &efleks moro. Berlangsung paling lama ' bulan.

    f. $enangis. apt diredakan *emah Bernada tinggi +angisan disertai suara melengking

    dihubungkan dengan peningkatan tekanan kranial atau kecanduan obat. +angisan dengan nadarendah, tidak sering, kasar dapat dihubungkan dengan hipotiroidisme atau hipokalsemik tetani.

    "uara cri du chat- terdengar seperti suara meong kucing dan dapat mengindikasikan defek

    kromosom. +idak ada tangisan dapat mengesankan retardasi mental atau penyakit berat.

    g. Berat, panjang, nadi, pernapasa, suhu. "uhu normal per rekal adalah /,0o#/,1o2

    ulit

    ondisi kulit dapat mengindikasikan beberapa kondisi. Bayi postmatur memiliki kulit yang lebih

    pucat! lebih tebal, yang dapat mengelupas. Bayi prematur memiliki kulit lebih tipis, rapuh, yang

    cederung ber3arna merah gelap yang mudah berdarah serta mudah memar

    a. 4krosianosis (sianosis pada ekstremitas) adalah kondisi yang normal terjadi selama satu hari.

    Bintik#bintik seperti lobster dapat merupakan kondisi nomal, yang terjadi akibat sistem organ

    yang tidak matur.b. "ianosis. adang#kadang sulit die%aluasi karena polisitemia pada bayi baru lahir! dapat

    dimunculkan dengan menekan#nekan kulit bayi seperti saat memeriksa adanya ikterik.

    c. 5kterik. ikaji dengan cara menekan#nekan kulit sesaat, dmulai dari kepala kemudian ke ba3ah##

    catat kadarnya.

    d. Palor. apat mengindikasikan edema, asfiksiam atau syok. epala bayi,lenga kanan, dan dada

    kanan ber3arna merah muda bagian tubuh lainnya pucat atau sianosis, jika ada duktus belum

    menutup. Garis demarkasi menghilang jika duktus membuka dan tahanan pembuluh darah perifer

    menurun.

    e. Pletra. 4rea merah terlihat pada membran mukosa, memudar pada telapak kaki dan telapak

    tangan, dapt menunjukkan polisitemia.

    f. Bintik#bintik, diakibatkan perubahan suhu kulit sementara, tetapi bisa juga karena penyakit yang

    serius dan bayi yang memiliki kulit berbintik#bintik harus diobser%asi dengan cermat.

    g. +erkena mekonium. 6erniks yang terkena mekonium terjadi dalam 78 jam setelah terpajanmekonium. uku#kuku jari terkena dalam 0 jam.

    h. +ekstur dan edema. 9dema dapat dibedakan dari status nutrisi cukup dengan keberadaan keriput

    halu di pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

    i. *esi, kelembapan, lanugo merupakan bukti trauma lahir, piigmentasi.

    epala

    "elama pemeriksaan kepala, periksa hal#hal berikut:

    a. Bentuk dan kesimetrisan.

  • 7/25/2019 Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir-leher

    2/4

    b. Proporsi terhadap tubuh dan 3ajah.

    c. *ingar kepala (diukur di titik atas telinga). *ingkar ini akan berubah jika molase hilang. *ingkar

    kepala normal adalah #1 cm pada rata#rata bayi cukup bulan, *ingkar kepala melebihi lingkar

    abdomen sampai usia kehamilan #0 minggu, kemudian akan menjadi lebih kecil. epala yang

    berukuran sangat besar dapa mengindikasikan hidrosefalus.

    d. "utura sagitalis, lambdoidalis, dan koronalis. Penutupan garis sutura prematur disebutsinostosis

    kranial! sutura tidak menyatu jika sisi yang lain tertekan. 4rea#area lunak pada tulang parietal disepanjang sutura sagitalis disebut kranio tabesdan terlihat pada bayi prematur dan mereka yang

    mengalami kompresi uterus. ranioabes biasanya tidak bermakna, tetapi harus diselidiki jika

    menetap. 4rea yang lunak pada oksiput signifikan dan, jika ada, osteogenesis imperfekta,

    sindrom o3n, kretinisme, dan kondisi#kondisi lain yang harus disingkirkan.

    e. ;ontanel anterior berbentuk 3ajik memiliki ukuran #70 bulan. ;ontanel posterio, yang berbentuk

    segitiga! dapat menutup pada saat ayi lahir atau pada sekitar usia ' bulan. ?kuran rata#ratanya

    adalah 7@7 cm. ;ontanel harus datar! penonjolan mengindikasikan penignkatan tekanan

    intrakranial dan depresi mengindikasikan dehidrasi.

    f. +erdapat molase tumpang tindih tulang oksipital dan tulang frontal oleh tulang parietal).

    g. +erdapat sefalohematoma. idapat selama persalinan dan pelahiran, perdarahan subperiosteum

    ini terbatas pada satu tulang, biasanya tulang parietal, dan tidak menindih sutura.

    "efalohematoma ini berlangsung sekitar 1 minggu.h. aput suksedaneum adalah pembengkakan kulit kepala, yang telihat melalui ser%iks. $emar dapt

    terlihat. aput dapat menindih garis sutura.

    &ambut

    a. +ekstur, arah pertumbuhan.

    b. istribusi. &ambut di ba3ah lipatan leher mengesankan sindrom#sondrom yang berhubungan

    dengan leher pendek danAatau webbed neck.

    c. *esi kulit kepala. 4plasia kuris kongenita merupakan suatu kelainan kulit kepala.

    d. arna. Perhatikan keserasian dengan ras. &ambut merah pada bayi kulit hitam, misalnya, dapat

    menunjukkan albinisme. Perhatikan keseragaman. "ejumput rambut putih tepat di atas kening,

    misalnya, dapat dihubungkan dengan ketulian dan retardasi mental.

    ajah

    a. Bentuk dan ekspresi.

    b. Bulu mata dan alis mata.

    c. "imetris pada saat istirahat dan selama menangis dan mengisap. etidaksimetrisan dapat terjadi

    akibat hipoplasia atau palsi pada saraf ketujuh.

    $ata

    $ata paling mudah diperiksa dengan mengangkat bayi dan perlahan menggerakkannya ke depan dan

    kebelakang. Pada saat ini, bayi akan secara spontan dan refleks membuka matanya.

    a. *etak dan kesimetrisan. $ata yang terpisah jauh dapat dihubungkan dengan sindrom kongenital.

    b. ?kuran. ?kurann yang normal adalah ,8 cm. $ata berukuran besar disebut

    hipertelorisme,sedangkan matta berukuran kecil disebut hipotelorisme. eduanya dihubungkan

    dengan sindrom kongenital. Perhatikan kesesuaian kedua bola mata dihubungkan dengankantungnya. Perhatikan kedalamannya.

    c. Posisi. *ipatan ke atas atau ke ba3ah dapat mengindikasikan sindrom kongenital.

    d. ?kuran dan kejernihan kornea.

    e. arna iris. Pigmentasi penuh terjadi pada usia 7=#7 bulan. 2elah %entral dapat dihubungkan

    dengan defek pada lensa dan retina. Bintik#bintik ber3arna emas yang terlihat pada perifer, intik

    Brushfield, dapat merupakan kondisi normal, dapt juga dihubungkan dengan +risomi 7.

    f. "klera. Pada kondisi normal jernih, tetapi bisa ber3arna kuning disertai ikterik, hemoragik akibat

    trauma lahir, atau ber3arna biru disertai osteogenesis imperfekta.

  • 7/25/2019 Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir-leher

    3/4

    g. onjungti%a. Perdarahan kecil sering terjadi. Peradangan bisa muncul akibat profilaksis

    eritromisin.

    h. Pupil. "ama dan reaktif setelah usia # minggu. ?pil berukuran 7,1#8,' mm.

    i. &efleks mengedip optikal yang simetris. 2ahaya terang enyebabkan kedua mata mengedip dan

    kepala dorsofleksi. +es refleks ini lebih sering dilakukan dibanding tes ketajaman penglihatan.

    Penglihatan bayi baru lahir diperkirakan sekitar =A0==.

    j. $ata boneka. etika kepala berpaling, amta bergerak dari garis tengah lalu melihat ke atas!dinyatakan normal selama 7= hari.

    k. &efleks merah. +idak ada apda katarak.

    l. &efleks menunjukkan reaksi terhadap cahaya dan mengikuti jejak cahaya.

    m. "trabismus sementara (mata juling). +idak perlu dikha3atirkan jika kedua mata secara berganitan

    juling dan gerakan kon%ergen.

    n. 4da lipatan epikantus. apat dihubungkan dengan defek kongenital.

    o. &etina. Carus jernih pada pemeriksaan oftalmoskopik.

    p. uktus lakrimalis. Carus paten.

    D. elopak mata. Perhatikan edema atau ptosis (jatuh).

    r. Glaukoma kongenital. ibuktikan oleh fotofobia, air mata berlebihan, kornea buram, atau mata

    terlihat lebar.

    +elingaa. "imetris dan sejajar. 5nsersi normal adalah jika telinga berada pada satu garis imajiner melalui

    kantus dalam dan luar mata. +elinga letak rendah dapat mengindikasikan sindrom kongenital,

    seringkali disertai defek ginjal.

    b. *ipatan kulit atau lubang berlebih. *lipatan kulit pedunkulat dapat diikat kuat pada bagian dasar

    dengan jahitan.

    c. Bentuk. Pembentukan kartilago mengindikasikan maturitas.

    d. Pendengaran. Bayi menengok ke arah bisikan! terlihat terkejut sebagai respons terhadap suara

    keras. hususnya pada kasus kelainan kepala dan leher, ri3ayat tuli pada keluarga, berat lahir

    sangat rendah, asfiksia berat, infeksi janin, dan sindrom lain yang terkait dengan tuli.

    e. Otoskopi dilakukan dengan menarik daun telinga ke ba3ah. 6erniks kaseosa terlihat dalam

    saluran luar atau amnion terlihat di belakang membran timpani ber3arna abu#abu kusam.

    Cidung

    a. Posisi dan bentuk. Posisi menyimpang dari garis tengah atau tulang hidung yang mendatar atau

    bengkok dapat mengindikasikan sindrom kongenital.

    b. *ubang hidung. ikaji untuk melihat bentuk, kesimetrisan, dan kepatenan. "atu lubang hidung

    tesumbat pada satu 3aktu dan pernafasan terlihat melalui lubang hidung yang terbuka seingga

    menyingkirkan kemungkinan atresia koanal##penyumbatan nares posterior## yang menyebabkan

    ga3at napas berat pada bayi. *ubang hidung yang besar, menonjol, atau ketiadaan lubang

    hidunng dapat terjadi pada kelainan kongenital. "etiap rabas atau pengembangan harus

    diperhatikan.

    $ulut

    a. ?kuran dan bentuk. $ulut seperti burung terlihat apda sindrom alkohol! mulut kecil,

    mikrostomia, terlihat pada sindrom o3n! dan mulut yang lebar, makrostomia, terlihat padagangguan metabolik.

    b. $enyeringai simetris

    c. Palatum melengkung utuh

    d. ?kruan dan fungsi u%ula. ?%ula yang bifid (terbelah dua) dapat dihubungkan dengan sumbing

    paltum submukosa. Pada fungsi neurologis yang normal, u%ula akan naik ketika bayi menangis.

    e. &efleks. &efleks mengisap terlihat sejak usia kehamilan minggu hingga #'bulan. &efleks gag

    harus ada.

    f. Bibir. Carus terbentuk penuh. ;iltrum yang memanjan (alur dari hidung hingga bibir atas) dapat

  • 7/25/2019 Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir-leher

    4/4

    mengindikasikan sindrom kongenital.

    g. ?kuran lidah. $makroglosia dihuungkan dengan hipotiroidisme.

    h. Gusi. Gigi yang tumbuh sebelum 3aktunya jarang ditemui pada mulut bayi baru lahir normal dan

    akan tanggal sebelum gigi susu muncul! gigi juga dapat muncul pada beberapa sindrom

    kongenital.

    i. $embran mukosa. Perhatikan kelembapan. Pengeluaran sali%a yang berlebihan mengindikasikan

    fistula trakeoesofagus atau atresia esofagus. "aria3an diidentifikasi dengan adanya bercak putihdan abu#abu.

    j. agu. Proporsinya harus tepat. $ikrognatia mengesankan sindrom Pierre#&obin.

    *idah

    Perhatikan ukuran, proporsi, 3arna, lapisan pelindung, gerakan, tonus, panjang frenulum.

    *eher

    a. Bentuk, nodus limfoideus, keberadaan massa.

    b. Gerakan. &entang pergerakan harus memungkinkan bayi memutar dagu ke tiap#tiap bahu.

    +ortikolis kongenital (kepala menekuk ke salah satu bahu sementara dagu mengarah ke bahu

    lain) ditemukan jika ada hematoma pada otot sternokleidomastoideus akibat cedera lahir.

    c. *ipatan atau pentelaputan kulit. Penyelaputan terjadi pada sindrom +urner dan sindrom

    kongenital lain.d. +iroid. Biasanya ditemukan di garis tengah tanpa nodul.

    e. la%ikula. ;raktur kla%ikula terjadi pada 7,/#,>E bayi cukup bulan, 3alaupun banyak fraktur

    yang tidak terdeteksi sampai kalus terbentuk di atas fraktur pada usia # minggu. ;raktur

    biasanya terjadi apda duapertiga baguan luar tulang dan dapat dipalpasi dengan bunyi krepitasi,

    pembengkakan, nteri tekan di sepanjang badan tulang. Penurunan gerakan pada tangan yang

    terkena ata menolak disusui ketika bayi berbaring di sisi yang terkana dapat mengindikasikan

    ketidaknyamanan.