pengkajian fisik bayi baru lahir-leher
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir-leher
1/4
Pengkajian fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik daat dilakukan dengan urutan tertentu, bergantung pada status bayi.
Penampilan umum :
a. tonus otot secara umum dan posisi spontan. Opistotonus (leher ekstensi) dapat menandai
kerusakan otak, asfiksia kelahiran, atau kelainan neurologis. Bayi yang premmatur dapat terlhat
seperti penampilan tungkai kodok.
b. Gerakan spontan. urang gerak, asimetris! atau gemetar dapat mengindikasikan asfiksiapelahiran, kesulitan bernapas, disfungsi neurologis, atau prematuritas.
c. "tatus atau tingkat keterjagaan. Bayi dapat tidur dangkal atau dalam, dapat terjaga dan
melakukan gerakan kecil atau aktif, atau dapat mrnangis. Perhatikan penurunan geerakan di
antara status terjaga.
d. Gerakan motorik keselruhan. Bayi harus memperlihatkan gerakan yang sesuai di antara status
terjaga. akinya melakukan gerakan seperti mengayuh sepeda atau menendang atau memukul#
mukul konstan tanpa distimulasi! gerakan yang lemah atau asimetris merupakan kelainan.
$elonjak#lonjak ketika mengisap dapat merupakan tanda ada masalah neurologis, hipokalsemia,
hipoglikemia, atau iritabilitas yang dikaitkan dengan penggunaanobat ibu! sementara melonjak#
lonjak yang berhenti selama mengisap biansanya akti%itas fisiologis yang normal.
e. &efleks moro. Berlangsung paling lama ' bulan.
f. $enangis. apt diredakan *emah Bernada tinggi +angisan disertai suara melengking
dihubungkan dengan peningkatan tekanan kranial atau kecanduan obat. +angisan dengan nadarendah, tidak sering, kasar dapat dihubungkan dengan hipotiroidisme atau hipokalsemik tetani.
"uara cri du chat- terdengar seperti suara meong kucing dan dapat mengindikasikan defek
kromosom. +idak ada tangisan dapat mengesankan retardasi mental atau penyakit berat.
g. Berat, panjang, nadi, pernapasa, suhu. "uhu normal per rekal adalah /,0o#/,1o2
ulit
ondisi kulit dapat mengindikasikan beberapa kondisi. Bayi postmatur memiliki kulit yang lebih
pucat! lebih tebal, yang dapat mengelupas. Bayi prematur memiliki kulit lebih tipis, rapuh, yang
cederung ber3arna merah gelap yang mudah berdarah serta mudah memar
a. 4krosianosis (sianosis pada ekstremitas) adalah kondisi yang normal terjadi selama satu hari.
Bintik#bintik seperti lobster dapat merupakan kondisi nomal, yang terjadi akibat sistem organ
yang tidak matur.b. "ianosis. adang#kadang sulit die%aluasi karena polisitemia pada bayi baru lahir! dapat
dimunculkan dengan menekan#nekan kulit bayi seperti saat memeriksa adanya ikterik.
c. 5kterik. ikaji dengan cara menekan#nekan kulit sesaat, dmulai dari kepala kemudian ke ba3ah##
catat kadarnya.
d. Palor. apat mengindikasikan edema, asfiksiam atau syok. epala bayi,lenga kanan, dan dada
kanan ber3arna merah muda bagian tubuh lainnya pucat atau sianosis, jika ada duktus belum
menutup. Garis demarkasi menghilang jika duktus membuka dan tahanan pembuluh darah perifer
menurun.
e. Pletra. 4rea merah terlihat pada membran mukosa, memudar pada telapak kaki dan telapak
tangan, dapt menunjukkan polisitemia.
f. Bintik#bintik, diakibatkan perubahan suhu kulit sementara, tetapi bisa juga karena penyakit yang
serius dan bayi yang memiliki kulit berbintik#bintik harus diobser%asi dengan cermat.
g. +erkena mekonium. 6erniks yang terkena mekonium terjadi dalam 78 jam setelah terpajanmekonium. uku#kuku jari terkena dalam 0 jam.
h. +ekstur dan edema. 9dema dapat dibedakan dari status nutrisi cukup dengan keberadaan keriput
halu di pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
i. *esi, kelembapan, lanugo merupakan bukti trauma lahir, piigmentasi.
epala
"elama pemeriksaan kepala, periksa hal#hal berikut:
a. Bentuk dan kesimetrisan.
-
7/25/2019 Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir-leher
2/4
b. Proporsi terhadap tubuh dan 3ajah.
c. *ingar kepala (diukur di titik atas telinga). *ingkar ini akan berubah jika molase hilang. *ingkar
kepala normal adalah #1 cm pada rata#rata bayi cukup bulan, *ingkar kepala melebihi lingkar
abdomen sampai usia kehamilan #0 minggu, kemudian akan menjadi lebih kecil. epala yang
berukuran sangat besar dapa mengindikasikan hidrosefalus.
d. "utura sagitalis, lambdoidalis, dan koronalis. Penutupan garis sutura prematur disebutsinostosis
kranial! sutura tidak menyatu jika sisi yang lain tertekan. 4rea#area lunak pada tulang parietal disepanjang sutura sagitalis disebut kranio tabesdan terlihat pada bayi prematur dan mereka yang
mengalami kompresi uterus. ranioabes biasanya tidak bermakna, tetapi harus diselidiki jika
menetap. 4rea yang lunak pada oksiput signifikan dan, jika ada, osteogenesis imperfekta,
sindrom o3n, kretinisme, dan kondisi#kondisi lain yang harus disingkirkan.
e. ;ontanel anterior berbentuk 3ajik memiliki ukuran #70 bulan. ;ontanel posterio, yang berbentuk
segitiga! dapat menutup pada saat ayi lahir atau pada sekitar usia ' bulan. ?kuran rata#ratanya
adalah 7@7 cm. ;ontanel harus datar! penonjolan mengindikasikan penignkatan tekanan
intrakranial dan depresi mengindikasikan dehidrasi.
f. +erdapat molase tumpang tindih tulang oksipital dan tulang frontal oleh tulang parietal).
g. +erdapat sefalohematoma. idapat selama persalinan dan pelahiran, perdarahan subperiosteum
ini terbatas pada satu tulang, biasanya tulang parietal, dan tidak menindih sutura.
"efalohematoma ini berlangsung sekitar 1 minggu.h. aput suksedaneum adalah pembengkakan kulit kepala, yang telihat melalui ser%iks. $emar dapt
terlihat. aput dapat menindih garis sutura.
&ambut
a. +ekstur, arah pertumbuhan.
b. istribusi. &ambut di ba3ah lipatan leher mengesankan sindrom#sondrom yang berhubungan
dengan leher pendek danAatau webbed neck.
c. *esi kulit kepala. 4plasia kuris kongenita merupakan suatu kelainan kulit kepala.
d. arna. Perhatikan keserasian dengan ras. &ambut merah pada bayi kulit hitam, misalnya, dapat
menunjukkan albinisme. Perhatikan keseragaman. "ejumput rambut putih tepat di atas kening,
misalnya, dapat dihubungkan dengan ketulian dan retardasi mental.
ajah
a. Bentuk dan ekspresi.
b. Bulu mata dan alis mata.
c. "imetris pada saat istirahat dan selama menangis dan mengisap. etidaksimetrisan dapat terjadi
akibat hipoplasia atau palsi pada saraf ketujuh.
$ata
$ata paling mudah diperiksa dengan mengangkat bayi dan perlahan menggerakkannya ke depan dan
kebelakang. Pada saat ini, bayi akan secara spontan dan refleks membuka matanya.
a. *etak dan kesimetrisan. $ata yang terpisah jauh dapat dihubungkan dengan sindrom kongenital.
b. ?kuran. ?kurann yang normal adalah ,8 cm. $ata berukuran besar disebut
hipertelorisme,sedangkan matta berukuran kecil disebut hipotelorisme. eduanya dihubungkan
dengan sindrom kongenital. Perhatikan kesesuaian kedua bola mata dihubungkan dengankantungnya. Perhatikan kedalamannya.
c. Posisi. *ipatan ke atas atau ke ba3ah dapat mengindikasikan sindrom kongenital.
d. ?kuran dan kejernihan kornea.
e. arna iris. Pigmentasi penuh terjadi pada usia 7=#7 bulan. 2elah %entral dapat dihubungkan
dengan defek pada lensa dan retina. Bintik#bintik ber3arna emas yang terlihat pada perifer, intik
Brushfield, dapat merupakan kondisi normal, dapt juga dihubungkan dengan +risomi 7.
f. "klera. Pada kondisi normal jernih, tetapi bisa ber3arna kuning disertai ikterik, hemoragik akibat
trauma lahir, atau ber3arna biru disertai osteogenesis imperfekta.
-
7/25/2019 Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir-leher
3/4
g. onjungti%a. Perdarahan kecil sering terjadi. Peradangan bisa muncul akibat profilaksis
eritromisin.
h. Pupil. "ama dan reaktif setelah usia # minggu. ?pil berukuran 7,1#8,' mm.
i. &efleks mengedip optikal yang simetris. 2ahaya terang enyebabkan kedua mata mengedip dan
kepala dorsofleksi. +es refleks ini lebih sering dilakukan dibanding tes ketajaman penglihatan.
Penglihatan bayi baru lahir diperkirakan sekitar =A0==.
j. $ata boneka. etika kepala berpaling, amta bergerak dari garis tengah lalu melihat ke atas!dinyatakan normal selama 7= hari.
k. &efleks merah. +idak ada apda katarak.
l. &efleks menunjukkan reaksi terhadap cahaya dan mengikuti jejak cahaya.
m. "trabismus sementara (mata juling). +idak perlu dikha3atirkan jika kedua mata secara berganitan
juling dan gerakan kon%ergen.
n. 4da lipatan epikantus. apat dihubungkan dengan defek kongenital.
o. &etina. Carus jernih pada pemeriksaan oftalmoskopik.
p. uktus lakrimalis. Carus paten.
D. elopak mata. Perhatikan edema atau ptosis (jatuh).
r. Glaukoma kongenital. ibuktikan oleh fotofobia, air mata berlebihan, kornea buram, atau mata
terlihat lebar.
+elingaa. "imetris dan sejajar. 5nsersi normal adalah jika telinga berada pada satu garis imajiner melalui
kantus dalam dan luar mata. +elinga letak rendah dapat mengindikasikan sindrom kongenital,
seringkali disertai defek ginjal.
b. *ipatan kulit atau lubang berlebih. *lipatan kulit pedunkulat dapat diikat kuat pada bagian dasar
dengan jahitan.
c. Bentuk. Pembentukan kartilago mengindikasikan maturitas.
d. Pendengaran. Bayi menengok ke arah bisikan! terlihat terkejut sebagai respons terhadap suara
keras. hususnya pada kasus kelainan kepala dan leher, ri3ayat tuli pada keluarga, berat lahir
sangat rendah, asfiksia berat, infeksi janin, dan sindrom lain yang terkait dengan tuli.
e. Otoskopi dilakukan dengan menarik daun telinga ke ba3ah. 6erniks kaseosa terlihat dalam
saluran luar atau amnion terlihat di belakang membran timpani ber3arna abu#abu kusam.
Cidung
a. Posisi dan bentuk. Posisi menyimpang dari garis tengah atau tulang hidung yang mendatar atau
bengkok dapat mengindikasikan sindrom kongenital.
b. *ubang hidung. ikaji untuk melihat bentuk, kesimetrisan, dan kepatenan. "atu lubang hidung
tesumbat pada satu 3aktu dan pernafasan terlihat melalui lubang hidung yang terbuka seingga
menyingkirkan kemungkinan atresia koanal##penyumbatan nares posterior## yang menyebabkan
ga3at napas berat pada bayi. *ubang hidung yang besar, menonjol, atau ketiadaan lubang
hidunng dapat terjadi pada kelainan kongenital. "etiap rabas atau pengembangan harus
diperhatikan.
$ulut
a. ?kuran dan bentuk. $ulut seperti burung terlihat apda sindrom alkohol! mulut kecil,
mikrostomia, terlihat pada sindrom o3n! dan mulut yang lebar, makrostomia, terlihat padagangguan metabolik.
b. $enyeringai simetris
c. Palatum melengkung utuh
d. ?kruan dan fungsi u%ula. ?%ula yang bifid (terbelah dua) dapat dihubungkan dengan sumbing
paltum submukosa. Pada fungsi neurologis yang normal, u%ula akan naik ketika bayi menangis.
e. &efleks. &efleks mengisap terlihat sejak usia kehamilan minggu hingga #'bulan. &efleks gag
harus ada.
f. Bibir. Carus terbentuk penuh. ;iltrum yang memanjan (alur dari hidung hingga bibir atas) dapat
-
7/25/2019 Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir-leher
4/4
mengindikasikan sindrom kongenital.
g. ?kuran lidah. $makroglosia dihuungkan dengan hipotiroidisme.
h. Gusi. Gigi yang tumbuh sebelum 3aktunya jarang ditemui pada mulut bayi baru lahir normal dan
akan tanggal sebelum gigi susu muncul! gigi juga dapat muncul pada beberapa sindrom
kongenital.
i. $embran mukosa. Perhatikan kelembapan. Pengeluaran sali%a yang berlebihan mengindikasikan
fistula trakeoesofagus atau atresia esofagus. "aria3an diidentifikasi dengan adanya bercak putihdan abu#abu.
j. agu. Proporsinya harus tepat. $ikrognatia mengesankan sindrom Pierre#&obin.
*idah
Perhatikan ukuran, proporsi, 3arna, lapisan pelindung, gerakan, tonus, panjang frenulum.
*eher
a. Bentuk, nodus limfoideus, keberadaan massa.
b. Gerakan. &entang pergerakan harus memungkinkan bayi memutar dagu ke tiap#tiap bahu.
+ortikolis kongenital (kepala menekuk ke salah satu bahu sementara dagu mengarah ke bahu
lain) ditemukan jika ada hematoma pada otot sternokleidomastoideus akibat cedera lahir.
c. *ipatan atau pentelaputan kulit. Penyelaputan terjadi pada sindrom +urner dan sindrom
kongenital lain.d. +iroid. Biasanya ditemukan di garis tengah tanpa nodul.
e. la%ikula. ;raktur kla%ikula terjadi pada 7,/#,>E bayi cukup bulan, 3alaupun banyak fraktur
yang tidak terdeteksi sampai kalus terbentuk di atas fraktur pada usia # minggu. ;raktur
biasanya terjadi apda duapertiga baguan luar tulang dan dapat dipalpasi dengan bunyi krepitasi,
pembengkakan, nteri tekan di sepanjang badan tulang. Penurunan gerakan pada tangan yang
terkena ata menolak disusui ketika bayi berbaring di sisi yang terkana dapat mengindikasikan
ketidaknyamanan.