pengkaderan partai keadilan sejahtera

38
SISTEM REKUITMEN DAN KADERISASI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA ( Hasil pengumpulan dan penyusunan dari berbagai sumber informasi ) MAKALAH ( Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Politik ) Disusun Oleh : MUHAMAD YOGI 41032161121007 RIDWAN SOPIANA 41032161121016

Upload: muhamad-yogi

Post on 21-May-2015

2.083 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

SISTEM REKUITMEN DAN KADERISASI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

( Hasil pengumpulan dan penyusunan dari berbagai sumber informasi )

MAKALAH( Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Politik )

Disusun Oleh :

MUHAMAD YOGI 41032161121007RIDWAN SOPIANA 41032161121016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG2013

Page 2: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga

kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah

tepat pada waktunya yang berjudul “Sistem Rekuitmen dan

Kaderisasi Partai Keadilan Sejahtera”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak

yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini

dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

segala usaha kita. Amin.

Bandung, 16 November 2013

Penyusun

Muhamad Yogi

Ridwan Sopiana

ii

Page 3: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3

C. Tujuan ..................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 4

A. Sistem Rekuitmen Partai Keadilan Sejahtera.................................... 4

1. Rekuitmen Fardi .............................................................................. 4

2. Rekuitmen Jama’i............................................................................ 5

B. Sistem Kaderisasi Partai Keadilan Sejahtera .................................... 7

1. Pengkaderan Berbasis Tarbiyah ....................................................... 10

2. Pengkaderan Tarbiyah Kampus ........................................................ 12

3. Pengkaderan Formal Partai Keadilan Sejahtera ................................ 17

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 19

A. Kesimpulan ............................................................................................ 19

B. Saran ...................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 21

iii

Page 4: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

iv

Page 5: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kader adalah orang atau kumpulan orang yang dibina oleh suatu lembaga

kepengurusan dalam sebuah organisasi, baik sipil maupun militer, yang berfungsi

sebagai 'pemihak' dan atau membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut .

Dalam hal membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut, seorang kader

dapat berasal dari luar organisasi tersebut dan biasanya merupakan simpatisan

yang berasaz dan bertujuan sama dengan institusi organisasi yang membinanya.

Pada umumnya penggunaan kata 'kader' sangat lekat pada partai politik, namum

organisasi kemasyarakatan juga mempunyai kader-kader yang membantu tugas

ormas tersebut, misal: kader kesehatan; yang mana mereka bukan pegawai dinas

yang melaksanakan fungsi kesehatan. Kaderisasi merupakan usaha pembentukan

seorang kader secara terstruktur dalam organisasi yang biasanya mengikuti suatu

silabus tertentu. Kader diambil dari istilah yang diperkenalkan Lenin pada masa

pembentukan Partai Komunis Sovyet.

Mendengar kata instan agak teringat dengan makanan yang biasanya

dimakan secara instan karena proses pembuatannya instan juga yaitu mie instan.

Tapi ulasan kali ini buka tentang cara pembuatan mie instan tetapi hanya sekedar

sedikit analogi saja tentang sesuatu yang instan.

Instan memliki arti langsung (tanpa dimasak lama) dapat diminum atau

dimakan. Hal ini dapat dianalogikan untuk fenomena kader-kader partai politik

hari ini yang ada di DPR. Instan dalam arti tanpa proses pengkaderan yang jelas.

Mempunyai modal popularitas dan lot of money dapat membuat seseorang

mewakili sebuah partai dalam events politik negeri ini. Menjustifikasi pernyataan

beberapa orang termasuk ketua DPR bahwa proses kaderisasi partai politik yang

buruk bisa membuat lembaga DPR juga buruk. Mungkin sebuah isu lama tetapi

tanpa solusi.

1

Page 6: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

2

Pertanyaannya sekarang, masih adakah kaderisasi partai politik yang

mencetak seseorang menjadi politisi yang handal? ataukah hanya kepentingan

pemenangan semata sehingga kader instanpun ?

Kalau bicara idealis kiranya kami pikir perlu adanya kaderisasi partai yang

baik dan jelas. Mencetak kader partai yang benar-benar mampu menterjemahkan

ideologi, visi partai tentunya kami pikir titik temunya pada Indonesia yang

sejahtera. Tetapi dengan proses pengkaderan seperti ini juga harus membangun

semuanya, selain kemampuan pribadi juga harus membangun diri ke masyarakat

(Popularitas) dan tentu saja masalah modal materi. Karena dengan kemampuan

pribadi yang handal tidak cukup untuk masuk jadi anggota DPR tanpa popularitas

dan juga materi.

Kalau hanya mementingkan pemenangan saja kami pikir lebih mudah.

Partai politik hanya bergerilya orang yang mempunyai popularitas dan juga

banyak uangnya. Dua komponen ini kami pikir senjata untuk pemenangan. Tentu

saja berlawanan dengan yang dijelaskan di awal tadi. Kader partai hasil dari

sistem instan ini perlu dipertanyakan kredibilitasnya. Namanya juga instan jadi

tanpa proses yang jelas (positif). Tetapi dengan cara instan ini lebih efektif dalam

pemenangan partai politik.

Semuanya mempunyai kelemahan dan kelebihan. Bagi anda yang mau jadi

anggota DPR, sebelum masuk partai politik mungkin bisa dimulai dengan

meningkatkan kemampuan pribadi (moral & intelektual) bisa melalui pendidikan

dan aktif dalam organisasi dan juga memulai melebur dengan masyarakat untuk

meningkatkan popularitas sekaligus merintis usaha agar mendapatkan uang

berlimpah yang nantinya untuk modal. Kami pikir inilah solusi kecilnya dan

dengan begitu, insyaallah partai politik yang akan menghampiri anda.

Page 7: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

3

B. Rumusan Masalah

a) Bagaiman Sistem Rekruitmen di Partai Keadilan Sejahtera ?

b) Bagaiman Sistem Kaderisasi di Partai Keadilan Sejahtera ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Sistem Rekruitmen di Partai Keadilan Sejahtera

2. Untuk mengetahui Sistem Kaderisasi di Partai Keadilan Sejahtera

Page 8: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

BAB II PEMBAHSAN

A. Sistem Rekuitmen Partai Keadilan Sejahtera

Sistem rekuitmen PKS dilalukan dengan dua cara rekuitmen fardi dan

jama’i. Rekuitemen fardi sendiri dilakukan oleh anggota Tarbiyah PKS terhadap

beberapa orang. Dan rekuitmen jama’i yakni rekuitmen yang dilakukan secara

kolektif dengan formal dan informal atau sering kita sebut perekuitan langsung ke

partai seperti partai partai lainnya. Dari kedua cara rekuitmen ini, bisa di

simpulkan bahwa PKS adalah partai terbuka. Terbukti PKS tidak merekruit

anggota tidak hanya dari sistem fardi tapi lewat sistem jama’i.

1. Rekuitemen Fardi

Rekuitmen fardi adalah rekuitmen yang dilakukan oleh anggota Tarbiyah

terhadap suatu atau dua orang dengan pendekatan pribadi atas inisiatif sendiri atau

atas rekomendasi seorang murrabbi. Rekuitemen ini dilakukan dengan cara

seseorang anggota Tarbiyah mencari calon peserta Tarbiyah, dimana calon

tersebut kemudian dikondisikan melalui tahap tahap, antara lain: ta’aruf

(pengenalan dan pendekatan), ikhtiar (upaya mempengaruhi si calon), dan

taqarrub (mendekatkan atau menghubungkan si calon dengan komunitas

Tarbiyah). Hasil dari upaya pemantauan ini kemudian dilaporkan, dibicarakan,

dan dianalisis dalam forum halaqoh berdasarkan standar syarat syarat peserta

Tarbiyah. Jika memenuhi syarat maka ia akan diarahkan untuk mengikuti halakoh

Tarbiyah.

4

Page 9: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

5

2. Rekruitmen Jama’i

Rekruitmen jama’i yakni rekruitmen yang dilakukan secara kolektif dengan

cara formal dan informal. Rekruitmen jenis ini memiliki beberapa pola:

1.       Rekruitmen kepartaian, yakni rekruitmen tehadap anggota masyarakat melalui

kegiatan formal kepartaian untuk menjadi anggota dan simpatisan partai. Kegiatan

ini dilakukan melalui, pertama, Training Orientasi 1 (TOP 1). Dari TOP 1 akan

dihasilkan beberapa tingkatan calon kader, antara lain: yang memiliki kualifikasi

tertinggi akan menjadi anggota pemula terbina. Kelompok inilah yang akan dibina

dengan intensif di “kawah candradimuka” yang disebut halaqoh tarbiyah, seperti

yang di tempuh di LDK. Kualifikasi kedua akan menjadi calon anggota pemula

terdaftar yang hanya boleh mengikuti Ta’lim Rutin Partai (TRP). Sedangkan

kualifikasi terendah akan menjadi calon anggota partai yang hanya menerima

KTA, yang berfungsi menambah dukungan dan suara bagi partai. Kedua, Training

Orientasi Partai II (TOP II). TOP II berfungsi meningkatkan peserta TRP dan

yang menerima KTA untuk bisa menjadi Anggota Pemula Terbina atau halaqoh

Tarbiyah level pemula.

2.       Rekruitmen melalui pendaftaran peserta. Pendaftaran peserta ini bisa dilakukan di

sekretariat tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang, hingga DPRa, di rumah rumah

kader PKS atau melalui wwebsite. Para peserta yang mendaftar juga akan di

training melalui TOP 1, TOP 2, dan diupayakan bisa mengikuti Tarbiyah anggota

level pemula.

Page 10: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

6

3.       Rekruitmen melalui Lembaga Dakwah Sekolah dan Lembaga Dakwah Kampus.

Hasil dari rekruitmen ini juga diarahkan untuk mengikuti Tarbiyah anggota

pemula.

4.       Rekruitmen juga bisa dilakukan melalui berbagai kegiatan yang lain, seperti

majelis ta’lim, studi intensif, kegiatan Ramdhan, pelatihan, baksos, santunan, dan

kegiatan keegiatan yang lain. semua jenis rekruitmen ini berorientasi menjadi

pintu masuk bagi calon kader untuk menjadi peserta Tarbiyah level pemula.

Dalam merekrut calon PKS tidak mau main main, PKS bisa merekruit

sekaligus menyeleksi mana yang pantas memegang dakwah PKS di parlemen dan

lingkungan. Islam telah menjadikan sebagai tugas muslim untuk membentuk

masyarakat yang sehat, yang bersih dari korupsi dan perbuatan tercela dan untuk

berkelakuan baik dan menghidarkan kezaliman. Tapi disisi lain PKS melakukan

rekruitmen anggota dari orang-orang yang berlatar belakang non-tarbiyah. Bahkan

pada pemilu 2004, partai PKS menjaring lebih dari 30 calon legislatif non muslim.

Disamping itu, PKS juga merekrut orang-orang non muslim sebagai anggotanya.

Hal ini terlihat dari di sahkanya DPD Partai Keadilan Piniai pada tanggal 5 Juni

2002, yang mayoritas pengurusnya beragam kristen. Para pimpinan PKS juga

memberikan kesempatan kepada tokoh agama hindu untuk menjadi anggota

legislatif. PKS yang bertransformasi menjadi partai terbuka memang

mengagetkan semua pihak, pasalnya PKS sangat menjunjung tinggi nilai nilai

Islam. Tapi menurut pandangan PKS sendiri tidak menjadi masalah menjaring

anggota non Muslim, karena inilah dakwah di negeri plurarisme yang sebenarnya.

PKS sendiri menjaring non Muslim masuk kedalam partai bukan melalui

Page 11: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

7

kaderisasi Tarbiyahnya melainkan melalui anggota kehormatan. Penjaringan non

Muslim kedalam partai merupakan strategi PKS untuk menaikan pamor PKS yang

terbuka terhadap plurarisme, sehingga PKS bisa mendapat masa banyak dalam

pemilu. PKS memang partai kader tapi PKS sendiri menginginkan masa yang

banyak. Karena dengan memiliki kader yang solid dan ditambah pula masa yang

banyak, PKS akan mudah memenangkan pemilu di Indonesia.

B. Sistem Kaderisasi Partai Keadilan Sejahtera

Sebagai Partai Kader PKS memiliki sistem kaderisasi kepartaian yang sistematis

dan metodik. Kaderisasi ini memiliki fungsi rekruitmen calon anggota dan fungsi

pembinaan untuk seluruh anggota, kader dan fungsionalis partai. Kaderisasi PKS

sendiri memiliki sebuah fungsi yang sangat banyak untuk partai. Fungsi fungsi ini

dijalankan secara terbuka melalui infra struktur kelembagaan partai yang tersebar

dari tingkat pusat hingga tingkat ranting, fungsionalis berjalan sepanjang waktu

selaras dengan tujuan dan sasaran umum partai, khususnya dalam bidang

penyiapan sumber daya manusia.

Langkah awal bagi pembinaan pribadi lalu lanjut pembinaan keluarga,

masyarakat dan lingkungan diawali dari pembinaan kader PKS itu sendiri. PKS

memandang bahwa proses dakwah parlemen hanya bisa dilakukan dengan pribadi

pribadi yang shaleh. Jika jiwa pribadi bersih otomatis dakwah akan berjalan

dengan lancar. Membentuk jiwa yang bersih menjadi sebuah kunci untuk

membentuk keluarga yang shaleh. Setelah itu keluarga keluarga itulah yang akan

membentuk masyarakat yang islami. Individu merupakan alat masayarakat dan

Page 12: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

8

negara yang terpenting dalam melaksanakan tugas sosial politik demi membangun

cara untuk berhasil di dakwah parlemen.

Secara umum, pengkaderan di kalangan PKS terdiri dari tiga jenis, yakni

Tarbiyah, pengkaderan underbrow PKS, dan yang terakhir adalah pengkaderan

formal kepartaian PKS sendiri. Tiga jenis pengkaderan ini merupakan kesatuan

yang saling menopang dan bahkan sering sekali bertemu dalam satu bentuk dan

satu iven yang sama sehingga tiga lapis pengkaderan ini acap kali terlihat

tumpang tindih.

Pengkaderan Tarbiyah merupakan pembinaan suatu kelompok kecil

(Halaqoh) berkisar 5-10 orang di bawah bimbingan murabbi. Kegiatan seperti ini

pada awalnya dilakuakan di kampus kampus, tapi seiring berkembangnya dakwah

ke masayarakat, akhirnya pembinaan Tarbiyah ini dilakukan dikalangan

masayarakat umum.

Organisasi underbrow PKS mengembangkan pola pengakaderan sendiri

sendiri. Organisasi organisasi underbrow PKS seperti Garda Keadilan, Serikat

Pekerja Keadilan (SPK), Perhimpunan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia

(KAPMI) adalah organisasi yang bergerak dibidang sosial kemasyarakatan. Selain

kelompok kelompok yang secara formal bukan underbrow PKS namu berafiliasi

secara ideologis ke partai ini, seperti ROHIS dan LDK juga mengembangkan pola

pengkaderan yang khas. Contoh seperti ROHIS dikenal sebagai pengkaderan yang

dinamai Latihan Dasar Kepemimpinan, sementara di LDK ada pembinaan

bernama Kajian Rutin. Organisasi atau kelompok ini sangat solid, dan memiliki

daya juang yang tinggi untuk berdakawah di lingkungan. Mereka pun sering

Page 13: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

9

melakukan gerakan gerakan bantuan jika ada musibah yang menimpa daerah

daerah di Indonesia.

Sedangkan pengkaderan formal partai dilakukan secara resmi oleh

kepengurusan dari Dewan Kepengurusan Ranting (DPRa) hingga Dewan

Pengurus Pusat (DPP). Ada tujuh jenjang dalam pengkaderan formal ini yakni,

TOP 1 (Training Orientasi Partai Satu), TOP 2; TDI (Traning Dasar Satu). TD 2 ;

TL 1 (Training Lanjutan Satu), TL 2, dan training management dab

kepemimpinan sosial (TMKS). Pengkaderan formal ini merupakan sarana

pemibinaan kader sekaligus penjenjangan bagi mereka yang akan berimplikasi

pada distribusi peran dan posisi struktural di PKS. Ditengah ketiga jenis

pengkaderan PKS ini, sistem pengkaderan PKS yang paling terkenal adalah

pengkaderan Tarbiyah yang sekarang lebih dikenal dengan kegiatan Liqo

(Pertemuan) dan mentoring yang menjadi posisi kunci bagi pengkaderan PKS.

Masing masing sitem pengkaderan PKS tetap menjadikan pengkaderan PKS

menjadi penngkaderan utama.

Sebagaimana telah dikemukakan dalam bab bab terdahulu, sistem

pendidikan Tarbiyah di kampus kampus yang dilakukan oleh PKS ini dilestarikan,

diatur, diformalkan, dan distandarkan. Untuk itu DPP PKS telah memproduksi

modul panduan yang menjadi acuan resmi pengkaderan di partai ini. Pada tahun

2003, PKS menerbitkan sebuah modul berjudul “Management Tarbiyah Anggota

Pemula”. Kemudian pada tahun 2005 terbit modul yang lebih lengkap yang tidak

saja diperuntuhkan bagi anggota madya, dan anggota dewasa. Modul tersebut

berjudul Manhaj Tarbiyah PK Sejahtera Modul yang dipakai PKS ini mencoba

Page 14: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

10

memperkenalkan ideologi dan pemikiran anggota PKS dalam proses dakwahnya.

Tapi jika kita lihat makna dari isi modul tersebut mengandung makna positive.

Pasalnya modul yang diterapkan PKS berbeda dengan modul modul partai lain. Isi

dari modul tersebut memang memperkenalkan cara berfikir PKS, tapi disisi lain

modul tersebut mengajarkan kepada peserta didik untuk mengerti bagaimana cara

berdakwah politik di parlemen, sistem organisasi partai Islam (PKS) dan tentunya

memperluas wawasan keislaman.

Dari ketiga cara pengkaderan yang dilakukan PKS mulai dari pengkaderan

Tarbiyah, pengkaderan  underbrow, dan pengkaderan formal partai. Mungkin

penelitian ini akan lebih fokus melihat serta menganalisis tentang pengkaderan

Tarbiyah PKS yang menjadi pengkaderan utama dalam PKS. Dari pengkaderan

Tarbiyah tersebut akan menghasilkan kader kader yang bagus untuk masuk

kedalam poisis strategis di partai.

1. Pengkaderan Bebasis Tarbiyah

Sistem pengkaderan Tarbiyah PKS adalah sistem pengkaderan utama di

partai. Sistem ini nampaknya merupakan adopsi pengkaderan Tarbiyah Ikhwatul

Muslimin. Hal ini meliputi landasan filosofis, ideologis, dan mab’da (prinsip)

keagamaan, tujuan dan target pendidikan, manhaj (metode) dan tahap pentahapan,

saran sarana pendidikan yang dipakai. Tarbiyah PKS hanya melakukan adaptasi

terbatas terkait dengan materi pendidikan serta menghilangkan sarana pendidikan

yang tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di Indonesia.

Page 15: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

11

Landasan mab’da Tarbiyah PKS bersumber dari prinsip prinsip Ikhwatul

Muslimin. Prinsip prinsip Islam ini tidak mengalami penambahan dan

pengurangan sedikitpun. Islam yang lurus ini tercermin dalam dua puluh prinsip

Islam yang dirumuskan oleh Imam Hasan Al Bana. Konsep Islam Khaffah yang

menjadi ideologi utama serta corak pemahaman Islam Tarbiyah PKS bersumber

dari prinsip prinsip tersebut. Target dan tujuan pendidikan di Tarbiyah PKS

mengdopsi penuh dari rumusan IM. Dalam modul management Tarbiyah

diharapkan menghasilkan kriteria yang diharapkan oleh PKS. Mengenai manhaj

dan pemantapan, PKS mengdopsi pendekatan tadarruj (gradual) yang

diterjemahkan dalam pentahapan yang dirumuskan Ikhwatul Muslimin, yakni:

a.       Ta’rif (pengkokohan)

b.      Tanfidz (pelaksanaan)

c.       Tamkin (pengokohan)

Sementara mengenai sarana pendidikan Tarbiyah PKS melakukan adaptasi

dengan memakai sarana usroh atau sering kita sebut halaqoh, dauroh (ceramah),

tausiah (ceramah singkat), seminar, bedah buku, mukhayam (kemah), mabit

(bermalam), rihlah (berwisata), baca buku, taklim rutin PKS, bakti sosial, tarhib

(ibadah khusus) Ramadhan, kajian fiqih dan belajar taksin.

Kegiatan kegitaan yang dilakukan PKS tersebut bisa disimpulkan bahwa

kegiatan kegiatan seperti ini jarang dilakukan oleh partai partai lain. Dengan

melakukan kegiatan kumpul bersama seperti itu otomatis akan menguatkan tali

silahturahmi sesama kader PKS. Dari penguatan silahturahmi ini akan

Page 16: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

12

menghasilkan kader kader yang solid, serta dengan kegiatan yang menarik seperti

ini PKS akan mudah mendapatkan simpatisan untuk masuk kedalam kader.

2. Pengkaderan Tarbiyah Kampus

Aspek utama dalam jaringan Tarbiyah PKS adalah Masjid Kampus. Masjid

kampus menjadi fokus kelembagaan jejaring sosial dan keagamaan jemaah

Tarbiyah. Tumbuhnya minat dalam mempelajari agama dan meperaktikannya bisa

Di fasilitasi melalui masjid kampus. LMD (Lembaga Mujahid Kampus) sejak

tahun 1974 menyelenggarakan praktik praktik reguler. LMD juga mempengaruhi

perkembangan jejaring Tarbiyah.

Setelah LMD kegairahan dalam berislam di kalangan mahasiswa semakin

berkembang pesat setelah LDK (Lembaga Dakwah Kampus)  secara formal

bermunculan dikampus kampus. LDK mendapat dana dari universitas. LDK

sendiri dijadikan wadah formal para aktivis dakwah melalui rekruitmen besar

besaran pada mahasiswa baru. Terakhir jejejaring sumber daya organisasi

Tarbiyah memiliki hubungan dengan KAMMI. Pembentukan KAMMI dalam

perjuangan menuntut reformasi menjadi tahap transformasi perjuangan jamaah

Tarbiyah dalam menggunakan institusi yang lebih formal dan transparan untuk

memperjuangkan cita cita sosial dan politiknya.

Pengkaderan Tarbiyah di kampus kampus sangatlah penting karena selain

berdakwah di kampus juga mencari bakat bakat yang berintelektual untuk di

rekruit kedalam kader partai. Untuk memahami sistem pengkaderan PKS, kita

perlu menelah sistem pengkaderan Tarbiyah PKS di kampus kampus. Pelaksanaan

Page 17: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

13

pola Tarbiyah di kampus kampus secara umum mengikuti tiga tahapan: ta’rif,

takwin, dan tanfids.

Ta’rif adalah fase pengenalan Islam kepada objek dakwah melalui berbagai

sarana, baik melalui pendekatan personal maupun pendekatan masal. Dalam

dakwah kampus, tahap ini diimplementasikan dalam bentuk pendekatan personal

(dakwah fardiyah) di mana seorang aktivis dakwah kampus secara khusus dan

intensif melakukan pendekatan dan interaksi personal dengan calon objek

dakwah. Selain itu bentuk kedua dari ta’rif adalah daurah (training) dalam rangka

rekruitmen yang diikuti sejumlah mahasiswa, biasanya dilakukan pada hari hari

libur. Dalam acara yang berlangsung selama 1 hingga 2 hari, peserta training

diperkenalkan dasar akidah Islamiyah. Kemudian betuk ke 3 adalah marhalah

ta’rif yaitu penerbitan berbagai media informasi yang dikelola di kalangan

tarbiyah, seperti mading, Rohis, buletin Rohis hingga penyebaran majalah Islam.

Bentuk ke empat dari ta’rif adalah program mentoring mahasiswa terhadap

peserta baru oleh ADK (Aktivis Dakwah kampus ) .

Jika dilihat dari fakta lapangan, biasanya peserta yang telah mengikuti tahap

ta’rif ini menerima makna positive dan cendrung berubah menjadi lebih islami.

Perubahan perubahan tersebut antara lain seperti, penggunaan jilbab,

memanjangkan jenggot, dan pembiasaan mengunakan idiom bahasa Arab. Para

peserta didik ini memiliki solidaritas yang tinggi jika ada salah satu peserta yang

terkena musibah langsung di bantu satu sama lain. Sementara itu, tahap takwin

(pengkaderan) dimulai ketika objek dakwah yang terekrut dalam ta’rif dinilai

serius dan berpotensi menjadi Aktivis Dakwah Kampus. Pembinaan pada tahap

Page 18: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

14

ini dilakukan dalam halaqoh Tarbiyah, yaitu kelompok kecil yang berisikan 5

sampai 10 orang yang dibimbing oleh murabbi (pembimbing). Proses pembinaan

berjalan intensif dalam pertemuan (liqa) yang dilaksanakan sepekan sekali.Dalam

liqa tersebut peserta  Tarbiyah diberikan kurikulum yang diterbitkan oleh PKS.

Kurikulum ini bakukan PKS untuk dijadikan modul management Tarbiyah.

Didalam modul Tarbiyah tersebut menyajikan satu di antara sekian materi

materi halaqoh. Harapan dari modul tersebut untuk mempermudah para murabbi

dan para aktivis Tarbiyah dalam melakukan aktivitasnya. Modul tersebut juga

berharap mampu menjembatani kelangkaan bahan kajian aktivis Tarbiyah. Setelah

melewati fase tahapan ta’rif dan ta’win masuk ketahapan ke tiga yaitu tanfidz.

Tahap tanfidz adalah tahapan realisasi kerja kerja dakwah. Para aktivis yang

sudah mengikuti tahap takwin atau yang dinilai sudah siap, diarahkan menjadi

pekerja pekerja dakwah kampus yang sering disebut Aktivis Dakwah Kampus.

Merekalah yang mulai mendapatkanamanah untuk memimpin kepengurusan di

berbagai lembag di lingkungan kampus, mengorganisir berbagai lembaga di

lingkungan kampus,mengorganisir berbagai kegiatan reguler dan insidental serta

difungsikan sebagai murabbi di kampus. Pada tahap ini, pengendalian kerja

dakwah bukan lagi dilakukan oleh halaqoh, tetapi di struktur dakwah yang ada di

setiap kampus atau fakultas.

Pembinaan kader Tarbiyah dikampus dilakukan selama masa kalender

akademik. Para Aktivis yang sudah di anggap mampu untuk merekrut anggota

anggota baru, dan yang merekruit itu menjadi murabbi untuk peserta barunya.

Rekruitmen Tarbiyah dikampus ini dilakukan setiap semester baru atau ketika

Page 19: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

15

penerimaan mahasiswa baru . Rekruitmen yang dilakukan seperti mengandung

makna positive sekali bagi halaqoh Tarbiyah. Selain bisa menyebarkan dakwah

kampus ke pemuda pemuda, pola Tarbiyah kampus ini bisa menyebar keseluruh

universitas di Indonesia.

Proses pengkaderan Tarbiyah bisa dikatakan sukses. Setelah seukses

dikembangkan menjadi sistem pengkaderan di pengkaderan resmi Partai Keadilan

Sejahtera. Manhaj dakwah PKS tidak berbeda denaagn yang berlaku di Tarbiyah ,

manhaj ini kemudian di letakan sebagai tahap awal pengkaderan, yakni anggota

pemula. Pada perkembangannya, PKS kemudian mengembangkan manhaj

Tarbiyah lanjutan yang diperuntukan bagi anggota muda, madya, dan dewasa

yang diselaraskan dengan jenjang pengkaderan dan pembinaan kader partai,

pelatihan kepartaian, training dasar, training lanjutan, dan kegitan lainnya. Sistem

pengkaderan Tarbiyah PKS yang lebih holistik menjadikan seorang da’i yang

produktif dan mampu menanggung beban dakwah. Sedangkan misi yang di patok

PKS dalam manhaj Tarbiyah:

a.       Menyiapkan seprang Dai yang memiliki pengetahuan keIslaman.

b.      Menyiapkan seorang Dai dalam mengembangkan bakat bakat pribadi demi

kamandirian.

c.       Menyiapkan Dai yang memiliki berbagai keterampilan belajar maupun

keterampilan hidup.

d.      Menyiapkan seroang Dai yang memiliki Ilmu pengetahuan kontemporer 

sehingga mampu beradaptasi dengan perkembangan metode dan kehidupan di

masayarakat.

Page 20: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

16

e.      Menyiapkan seorang Dai untuk berdakwah secaar profesional dengan mengenal

lingkungan sosial masayarakat terutama lingkungan sosialnya.

f.        Menyiapkan seorang Dai yang berkemampuan membangun masayarakat madani.

Program kerja PKS dengan menerapkan management Tarbiyahnya bisa

dikatakan berhasil. Pasalnya peserta didik Tarbiyah di didik dari kecil sampai

ketingkat dewasa, dan dari orang yang biasa biasa saja menjadi orang yang luar

biasa untuk berdakwah, baik itu berdakwah di parlemen maupun berdakwah di

masayarakat. Kunci dari keberhasilan PKS mendapatkan atau melahirkan kader

kader yang solid berasal dari jejering Tarbiyah ini. Selain itu lulusan dari

pengkaderan Tarbiyah ini bisa dipromosikan atau menduduki kursi penting di

partai dengan melewati tahapan tahapan terlebih dahulu.

Misi Tarbiyah PKS ini nampaknya berhasil, pasalnya banyak Dai Dai yang

memiliki kemampuan yang hebat di lingkungan bangkan dalam ruang lingkup

nasional. Setelah menerima pembelajaran awal dari Tarbiyah seseorang secara

mengejutkan menjadi Dai yang disipakan untuk berdakwah di lingkungan. Ini

menandakan pola pengkaderan Tarbiyah yang dilakuakan PKS terhadap peserta

Tarbiyah sangat berguna untuk masayarakat dan PKS sendiri.

Disini mungkin bisa kita lihat secara jelas bahwa kaderisasi PKS sangat

unik dan beda dengan partai partai lain. PKS mampu melahirkan pendukung dan

kader yang solid karena sudah di didik dengan managemen Tarbiyahnya. Bisa kita

analisis bahwa walaupun PKS dalam kondisi apapun mereka tetap memiliki

pendukung yang setia dan terus menurus mendukung dakwah PKS

Page 21: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

17

3. Pengakaderan Formal Partai Keadilan Sejahtera

Kaderisasi formal PKS dilakuakn dengan tujuh jenjang. Tujung jenjang

tersebut antara lain:

a.       Training Orientasi Partai 1 (TOP 1). TOP 1 ini yakni rekruitmen Lembaga

Dakwah Kampus (LDK) yang dilakukan satu sampai akhir pekan. Pada training

ini peserta Tarbiyah diperkenalkan pemahaman dasar tentang eksitensi dan

struktur pengenalan PKS.

b.      Training Orientasi Partai 2 (TOP 2). TOP 2 dilakuakan dengan halaqoh yang

dipimpin oleh  murabbi dan setelah lulus menyandang Anggota Pemula Terbina.

c.       Training Dasar 1 (TD 1). TD 1 diikuti oleh peserta yang sudah lulus dalam

jenjang pertama. Tahap ini di peruntuhkan kepada angggota muda (Muayid).

Dalam tahap ini kurikulum akan fokus pada pendalaman nilai nilai keagamaan.

d.      Training Dasar 2 (TD 2). TD 2 ini adalah lanjutan dari Tarbiyah anggota muda.

Pada level ini, manhaj Tarbiyah yang digunakan adalah manhaj Tarbiyah anggota

madya. Lulusan level ini menyandang prdeikat Anggota Madya.

e.      Training Lanjutan 1 (TL 1).  TL 1 adalah jenjang akhir manhaj Tarbiyah PKS,

yakni manhaj Tarbiyah anggota dewasa. Materi yang diperuntuhkan adalah dasar

dasar keIslaman, pengembangan diri, dakwah dan pemikiran Islam, wawasan

masayarakat.

Page 22: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

18

f.        Training Lanjutan 2 (TL 2). TL 2 ini tetap harus mengikuti kurikulum yang sudah

ditetapkan oleh PKS. Setelah lulus dari TL 2 ini kemungkinan para peserta didik

dinominasikan untuk jabatan jabatan didalam partai.

g.       Training Management dan Kepemimpinan. Di training ini peseta benar benar di

didik dan persiapkan untuk anggota inti di PKS. Lulusan dari Training ini adalah

mencapai predikat Anggota Purna yang merupakan anggota tertinggi di dalam

perjenjangan PKS.

Selain tahap tahap pengkaderan (Training) di atas ada beberapa anggota yang

tidak melewati fase tahapan seperti ini. Anggota yang tidak melewari Training

training tersebut di anggap anggota kehormatan. Anggota yang diangkat

berdasarkan kriteria kriteria tertentu, misalkan ketokohannya yang sudah dikenal

masyarakat, atau karena keahliannya dalam bidang tertentu. Tapi anggita

kehormatan ini tetap harus mengikuti orientasi partai yang disebut Orientasi Partai

dan Tokoh (OPT).

Page 23: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

19

Page 24: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

BAB III

PENUTUPA. Kesimpulan

PKS (Partai Keadilan Sejahtera) merupakan partai yang berideologi Islam di

Indonesia. Walaupun partai ini berideologi Islam, tapi partai ini mampu

bertransformasi menjadi partai terbuka. Dan itu tidak menutup kemungkinan

bahwa orang non Muslim bisa masuk menjadi anggota partai.

Sistem rekruitmen yang bagus dan di dukung dengan sistem kaderisasi yang

solid mampu melahirkan kader kader yang sangat berperan penting di PKS. Para

peserta awal yang telah di rekruit oleh PKS kemudian di didik dengan kurikulum

yang telah di buat oleh PKS. Di dalam pola kaderisasi PKS mengajarkan kepada

pendidik untuk mengenal PKS secara dalam serta memahami Islam dan politik

dan memperdalam ilmu agama.

PKS sendiri selain merekruit masyarakat, PKS juga merekruit mahasiswa/

pelajar untuk masuk kedalam kader. Di kampus contohnya PKS memiliki

kaderisasi Tarbiyah yang menjadi wadah pendidikan Tarbiyah di kampus kampus.

Para pelajar yang masuk kedalam LDK akan di perkenalkan lebih jauh tentang

PKS sendiri.

Setelah menjadi anggota partai inti, anggota partai sudah siap utuk

melanjutkan tongkat estafet perjuangan PKS di kanca perpolitiakan Indonenesia.

PKS telah berhasil melahirkan kader kader yang berkualitas serta loyal untuk

membangun partainya. Ini semua tidak lepas karena program pola kaderisasi

Tarbiyah yang sangat bagus untuk partai.

19

Page 25: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

20

B. Saran

Kami mengarahapkan kepada setiap parpol untuk melakukan rekuitmen dan

kaderisasi yang benar artinya tidak instan begitu saja tapi harus melalui berbagai

tahapan proses seleksi baik secara administratif maupun akademik agar kader

kader yang di hasilkan berkualitas

Page 26: PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

21

DAFTAR PUSTAKA

DPP Partai Keadilan Sejahtera. 2009. Profil Kader Partai Keadilan Sejahtera. Bandung: PT Syaamil Cipta MediaMachmudi, Yon.2005. Partai Keadilan Sejahtera: Wajah Baru Islam politik di Indonesia. Bandung: Harakatuna Publishing.Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS. 2007. Falsafah Dasar Perjuangan PKS. Tanpa tempat : Tanpa penerbitMuhtadi, Burhanuddin.2012. Dilema PKS: Suara dan Syariah. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.