penggunaan tepung daun murbei terhadap … · ayam arab yang digunakan sebanyak 48 ekor dengan umur...
TRANSCRIPT
i
PENGGUNAAN TEPUNG DAUN MURBEI TERHADAP KONSUMSI
PAKAN, KONVERSI PAKAN DAN PRODUKSI TELUR AYAM ARAB
SKRIPSI
Oleh:
AMIRUDDIN
I 211 10 256
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ii
PENGGUNAAN TEPUNG DAUN MURBEI TERHADAP KONSUMSI
PAKAN, KONVERSI PAKAN DAN PRODUKSI TELUR AYAM ARAB
SKRIPSI
Oleh:
AMIRUDDIN
I 211 10 256
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
v
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji bagi Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya yang
senantiasa tercurah kepada penulis sehingga penulis dapat merampungkan
penulisan Skripsi ini. Salam serta Shalawat kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menjadi sang tauladan hidup serta telah membawa
kita semua umat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang seperti
halnya yang kita rasakan saat ini.
Terima kasih tak terhingga kepada ibu Prof. Dr. Ir. Laily Agustina, M.S
selaku Pembimbing Utama dan kepada kakanda Jamilah, S.Pt., M.Si selaku
Pembimbing Anggota atas didikan, bimbingan, serta waktu yang telah diluangkan
untuk memberikan petunjuk dan menyumbangkan pikirannya dalam membimbing
penulis mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya skripsi ini.
Limpahan rasa hormat, kasih sayang, cinta dan terima kasih tiada henti
kepada Ibunda Hj.Minah dan Ayahanda Beddu yang telah melahirkan, mendidik
dan membesarkan penulis dengan penuh cinta dan kasih yang begitu tulus sampai
saat ini dan yang telah memberikan do’a dalam setiap detik nafas dan kehidupannya
untuk keberhasilan penulis. Buat Istri Tersayang I Gusti Ayu Candra Sari, adik
tercenita Zulfiandi, Tante Hj. Sitti Arafah dan Om Muh. Ciwang terima kasih atas
segala motivasinya serta telah menjadi penyemangat penulis.
vi
Terima kasih setinggi-tingginya penulis sampaikan dengan segala
keikhlasan dan kerendahan hati kepada :
➢ Bapak Prof. Dr.Ir. Sudirman Baco., M.Sc selaku Dekan Fakultas Peternakan dan
juga kepada Dr. Ir. Budiman Nohong. M.Si selaku Ketua Jurusan Nutrisi dan
Makanan Ternak. Kepada seluruh Dosen dan Staf Fakultas Peternakan Universitas
Hasanuddin, khususnya Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak yang telah
memberikan sumbangsih ilmunya kepada penulis.
➢ Keluarga besar ku di kampus MATADOR ‘10’-UNHAS, terima kasih atas segala
bantuannya kepada penulis. Semoga ikatan kekeluargaan kita semua selalu
dikenang sampai akhir hayat kita. amiin
➢ Keluarga besar HUMANIKA-UNHAS, RADIO KAMPUS EBS FM UNHAS,
SEMA FAPET, teman-teman KKN Sebatik 85 terima kasih atas segala bantuannya
kepada penulis.
➢ Terima kasih kepada Mussawwir Mucthar, Anas Hatma, Arham Umar, Aris Afandi
atas segala bantuannya selama ini, semoga di berikan kemudahan selama masa
studinya dan selalu tersenyum manis untuk hari-harinya. Aamiin
➢ Terkhusus untuk teman-teman satu tim penelitian Muh. Sayudin dan Riyan
Suryanto terima kasih atas semangat kerjasama dan saling menyemangati satu sama
lain. Semoga kita semua selalu di limpahkan rahmat oleh sang Pencipta. Aamiin
➢ Semua pihak yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu yang selalu
memberikan doa kepada penulis hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam menyusun Skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan di dalamnya, maka dari itu, penulis menerima
vii
kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun guna kesempurnaan
Skripsi ini. Akhir kata, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya
bagi diri saya pribadi.
Amin Ya Rabbal Alamin.........
Makassar, Mei 2017
Amiruddin
viii
Amiruddin (I 211 10 256). Penggunaan Tepung Daun Murbei Terhadap Konsumsi
Pakan, Konversi Pakan dan Produksi Telur Ayam Arab. Dibawah bimbingan Laily
Agustina dan Jamilah
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pemberian tepung daun murbei dalam
pakan terhadap konsumsi pakan, konversi pakan dan produksi telur ayam arab.
Ayam arab yang digunakan sebanyak 48 ekor dengan umur 10 bulan produksi CV
kuda hitam perkasa Kediri. Komposisi pakan terdiri dari: tepung daun murbei,
jagung kuning, dedak padi, tepung ikan, bungkil kelapa, bungkil kedelai, mineral,
tepung bulu dan minyak nabati. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
program SPSS versi 16. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) (Gaspersz, 1991) yang terdiri dari 4 perlakuan 6 ulangan, perlakuannya yaitu
R1 (5% tepung daun murbei), R2 (7,5% tepung daun murbei), R3 (10% tepung
daun murbei) dan R4 (12,5% tepung daun murbei), tiap perlakuan ditambahkan
ramuan herbal 2,5 ml/liter air minum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan tepung daun murbei dengan berbagai level berpengaruh nyata (P<0,05)
terhadap konsumsi pakan dan tidak berpengaruh pada konversi pakan dan produksi
telur. Rata-rata konsumsi pakan yang dihasilkan berkisar antara 107,08-109,74
g/ekor/hari sedangkan rata-rata konversi pakan yang dihasilkan berkisar 2,50-2,59
sementara rata-rata produksi telur yang di peroleh berkisar 14,68-16,46%.
Disimpulkan bahwa tepung daun murbei dapat di tambahkan pada pakan ayam arab
sampai level 12,5%.
Kata kunci : Ramuan Herbal, Daun Murbei, Performa Ayam Arab
ix
Amiruddin (I 211 10 256). The Use of Mulberry Leafes Powder to Feed
Consumption, Feed Conversion and Egg Production of Arabic Chicken. Under
Supervision of Laily Agustina and Jamilah
ABSTRACT
This study aimed to see the effect of mulberry leaf as a feed additive to evaluate
feed consumption, feed conversion and egg production. This study used 48 Arabic
Chicken aged 10 months from CV Kuda Hitam Kediri. The composition of the feed
consists of mulberry leaf powder, yellow corn, rice bran, fish meal, coconut meal,
soybean meal, mineral and vegetable oil. The research had been analyzed using
SPSS program version 16. This study used Completely Randomized Design (CRD)
(Gaspersz, 1991) consisting of 4 treatments 6 replications, the treatment was R1
(5% mulberry leaf powder), R2 (7.5% mulberry leaf powder), R3 (10% mulberry
leaf powder) and R4 (12.5% mulberry leaf powder), and herbal ingredients 2.5 ml
/ liter drinking water. The results showed that the use of mulberry leaf with
different levels had highly significant effect (P>0,05) on feed consumption and had
no effect on feed conversion and egg production. It can be concluded that the
average consumption of feed produced ranged between 107.08-109,74 g /head /day
while the average production of eggs in the range of 14.68-16.46%. The average
conversion of feed produced ranging from 2.50 to 2.59. It was concluded that
mulberry leaf powder can be added to Arabic chicken feed until level 12,5%.
Keywords: Herbs, Mulberry Leaf, Performance of Arabic Chicken
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................ ….. ii
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv
KATA PNGANTAR ................................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
Latar Belakang ........................................................................................ 1
Rumusan Masalah................................................................................... 2
Tujuan dan Kegunaan ............................................................................. 3
Hipotesis ................................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4
A. Gambaran Umum Ayam Arab ..................................................... 4
B. Ramuan Herbal Untuk Unggas ..................................................... 7
C. Daun Murbei (Morus alba L) Sebagai Pakan Ternak .................. 9
D. Konsumsi Pakan ........................................................................... 12
E. Konversi Pakan …………………………………………………. 13
F. Produksi Telur .............................................................................. 14
xi
METODE PENELITIAN .......................................................................... 15
Waktu dan Tempat ....................................................................... 15
Materi Penelitian .......................................................................... 15
Metode Penelitian ......................................................................... 15
Variabel Yang Diamati ................................................................. 16
Analisis Statistik ..................................................................... ….. 17
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 18
Konsumsi Pakan ........................................................................... 18
Konversi Pakan ............................................................................. 20
Produksi Telur .............................................................................. 21
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 23
Kesimpulan .................................................................................. 23
Saran ............................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 24
LAMPIRAN ............................................................................................... 28
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... 33
xii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
Teks
1. Kandungan Zat Bioaktif Berbagai Jenis Bahan Ramuan Herbal…..….. 7
2. Komposisi 15 Macam Asam Amino, Vitamin dan Mineral Daun
Murbei (% bahan kering) ....................................................................... 11
3. Komposisi Pakan Menggunakan Daun Murbei .................................... 16
4. Rata-Rata Konsumsi Pakan, Konversi Pakan dan Produksi Telur ......... 18
xiii
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
Teks
1. Ayam Arab Silver .............................................................................. 5
2. Ayam Arab Merah................................................................................ 5
3. Tanaman Murbei (Morus alba L.) ........................................................ 10
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
Teks
1. Hasil Analisis Statistik ...................................................................... 28
2. Dokumentasi ..................................................................................... 31
3. Riwayat Hidup .................................................................................. 33
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Industri peternakan unggas merupakan salah satu penyedia protein hewani
yang murah dan mudah di dapat, baik itu berupa daging maupun telur. Masalah
utama yang sering muncul dalam dunia perunggasan adalah tingginya harga pakan
yang seringkali menyebabkan banyak industri perunggasan mengalami kerugian
bahkan sampai gulung tikar. Saat ini banyak peneliti mencari alternatif pakan lokal
yang bisa digunakan untuk mengurangi proporsi bahan pakan lain yang di dominasi
oleh bahan pakan impor. Pakan merupakan faktor yang paling utama dalam
peternakan unggas. Biaya yang dikeluarkan untuk pakan bisa mencapai 70% dari
biaya produksi, oleh karena itu menekan biaya pakan berarti menekan biaya
produksi. Alternatif bahan pakan yang biasa digunakan adalah leguminosa karena
kandungan proteinnya yang tinggi. Saat ini beberapa studi menemukan bahwa daun
murbei memiliki potensi yang besar untuk dijadikan pakan ternak karena kaya akan
kandungan protein yaitu 18,43% (Syahrir dkk., 2009). Selain itu, produksi
biomassa murbei juga tinggi produksi biomassa murbei dengan interval defoliasi
90 hari akan mencapai 25 ton bahan kering/ha/tahun (Martin et al., 2008).
Daun murbei kaya akan protein, kalsium, asam askorbat, mengandung karoten,
vitamin B1, asam folat dan Vitamin D (Schmidek et al., 2006; Sarita dkk., 2006).
Berbagai kandungan nutrien pada daun murbei dapat meningkatkan kualitas pakan
yang diberikan pada ayam arab sehingga meningkatkan produksi telur, menurut
2
Wahyu (1992) kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan pada ternak sangat
menentukan produksi dan kualitas telur baik secara internal maupun eksternal.
Selain pakan obat obatan juga seringkali meningkatkan biaya produksi karena
tingginya harga obat obatan. Penggunaan ramuan herbal diharapkan mampu
menjaga kesehatan ternak dan dapat menggantikan obat komersial, karena
kemampuan ramuan herbal terbukti mampu menghambat bakteri Gram positif dan
Gram negatif (Sulandari dkk., 2007), ramuan herbal tersebut memiliki zat bioaktif
berupa curcumin yang terbukti mampu meningkatkan nafsu makan, yang akhirnya
akan meningkatkan konsumsi pakan.
Daun murbei yang kaya akan protein dapat meningkatkan produksi telur,
sementara ramuan herbal yang kaya akan zat bioaktif dapat meningkatkan
konsumsi pakan yang diiringi dengan peningkatan produksi telur dapat
menghasilkan konversi pakan (FCR) yang rendah sehingga akan lebih efisien.
Diharapkan dengan pemberian level daun murbei yang diberikan ramuan herbal
dapat memperbaiki konsumsi pakan, meningkatkan produksi telur dan konversi
pakan.
Rumusan Masalah
Penggunaan pakan komersil yang tinggi dapat digantikan dengan
menggunakan tepung daun murbei yang dapat menekan biaya produksi serta
penambahan ramuan herbal pada semua perlakuan yang dibuat dari bahan-bahan
alami dapat meningkatkan performa ayam arab serta menekan biaya obat sintetik
yang tinggi.
3
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung
daun murbei yang seluruhnya mendapat ramuan herbal terhadap konsumsi pakan,
konversi pakan dan produksi telur ayam arab.
Kegunaan penelitian diharapkan mampu memberikan informasi mengenai
level penggunaan tepung daun murbai yang seluruhnya ditambahkan ramuan
herbal terhadap konsumsi pakan, konversi pakan dan produksi telur ayam arab.
Hipotesis
Diduga pemberian level daun murbei yang berbeda dan mendapat ramuan
herbal mampu memperbaiki konsumsi pakan, konversi pakan dan produksi telur
ayam arab.
4
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gambaran Umum Ayam Arab
Ayam Arab berasal dari Belgia yang disebut dengan nama Brakel Kriel yang
termasuk ke dalam galur ayam petelur unggul di Belgia (Natalia dkk., 2005). Ayam
Arab mulai dikembangkan di Indonesia pada awal tahun 90-an (Kholis dan
Sitanggang, 2002). Ayam Arab memiliki daya adaptasi yang baik dengan
lingkungan Indonesia yang beriklim tropis, tahan terhadap penyakit dan perubahan
cuaca (Yusdja dkk., 2005), sehingga berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia,
selain itu ayam arab dapat disilangkan dengan ayam lokal lain untuk memperoleh
produksi telur yang lebih tinggi dengan kualitas daging yang lebih baik (Sulandari
dkk., 2007).
Ayam Arab digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan warna bulu, yaitu
ayam Arab silver (brakel kriel silver) dan ayam Arab golden (brakel kriel gold),
yang memiliki ciri-ciri yang sama yaitu warna lingkar mata hitam, warna kulit,
shank dan paruh hitam, perbedaan hanya pada warna bulu. Ayam Arab silver
memiliki warna bulu keperakan, putih hitam lurik dan bulu leher putih. Ayam Arab
golden memiliki warna bulu merah keemasan pada kepala sampai leher dan warna
bulu badan totol atau lurik merah keemasan (Natalia dkk., 2005). Ciri lain dari
ayam Arab adalah jengger berbentuk tegak dan bergerigi (Nataamijaya dkk., 2003).
Jengger ayam Arab jantan berwarna merah, besar dan tipis. Ukuran jengger ayam
betina lebih kecil dibandingkan ayam jantan (Sulandari dkk., 2007).
5
Klasifikasi Ayam Arab menurut Erlankgha (2010) sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Aves
Famili : Phasianidae
Sub Famili : Phasianinae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus turcicus.
Gambar 1. Ayam Arab Silver (brakel kriel silver)
Gambar 2. Ayam Arab Merah (brakel kriel gold)
Menurut (Yulianto, 2000), beberapa keunggulan ayam Arab antara lain (1)
potensi produksi telurnya mencapai 50-60% lebih banyak dibanding ayam
kampung, (2) konversi pakan rendah, (3) relatif lebih tahan penyakit dan (4) dapat
dipelihara dengan pola tradisional sampai intensif. Ayam Arab mulai berproduksi
6
pada umur 4,5-5,5 bulan, bobot ayam Arab jantan dewasa adalah 1,5-1,8 kg dengan
tinggi 30 cm dan bobot ayam Arab betina dewasa 1,1-1,2 kg dengan tinggi 22-25
cm. Keunggulan ayam Arab adalah lebih tahan terhadap penyakit, mudah
pemeliharaan dan mampu bertelur sepanjang tahun. Produksi telur bisa mencapai
300 butir per tahun dengan bobot telur 30-35 g (Hastuti dkk., 2012). Kelebihan
lainnya, konsumsi pakan ayam arab ini lebih sedikit yaitu 90-100 gram/ekor/hari.
Sementara ayam kampung konsumsinya mencapai 110-120 gram/ekor/hari (Kholis
dan Sitanggang, 2002).
Ayam Arab merupakan ayam petelur unggul yang digolongkan ke dalam
ayam tipe ringan dengan bobot badan umur 52 minggu mencapai 2.035,60 ± 115,7
g pada jantan dan 1.324,70 ± 106,47 g pada betina (Nataamijaya dkk., 2003). Dari
sisi potensi pasar, permintaan terhadap ayam arab cukup tinggi, hal ini disebabkan
tingkat produktivitas telurnya. Ayam arab tidak memiliki sifat mengeram, mirip
seperti ayam ras, frekuensi bertelurnya dapat berlangsung sepanjang waktu,
berbeda dengan ayam kampung atau jenis ayam buras lainnya yang harus berhenti
bertelur ketika masa mengeramnya timbul, yaitu setelah bertelur antara 12-20 butir
(Rifai dan Sukarini, 2011).
7
B. Ramuan Herbal Untuk Unggas
Ramuan tanaman herbal adalah obat tradisional yang terbuat dari bahan
alami terutama tumbuhan dan merupakan warisan budaya bangsa Indonesia dan
telah digunakan secara turun temurun. Ramuan tanaman obat (jamu) selain untuk
konsumsi manusia dapat digunakan untuk kesehatan ternak (Zainuddin, 2010).
Kandungan zat bioaktif berbagai jenis herbal dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan Zat Bioaktif Berbagai Jenis Bahan Ramuan Herbal
No Jenis Herbal Jenis Zat Bioaktif Kandungan (%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Temulawak
Kunyit
Daun Sirih
Jahe
Sereh Dapur
Kemangi
Bawang putih
Minyak atsiri
Kurkumin
Minyak atsiri
Kurkumin
Minyak atsiri
Metil caviol
Minyak atsiri
Gingerol
Minyak atsiri
Minyak atsiri
Eugenol
Sitral A
Sitral B
Flavonoid
Sebagai Quersetin
Alicin
6,55
2,33
6,18
8,60
0,91
2,68
2,49
0,79
1,33
1,11
27,98
14,07
10,90
0,47
-
Analisis : Agustina dkk., (2010).
8
Dari hasil penelitian Agustina (2006) menunjukkan bahwa pemberian
ramuan herbal tidak memberi pengaruh yang nyata pada konsumsi pakan,
pertambahan bobot badan, konversi pakan. Namun, ditinjau dari aspek biologis
konsumsi pakan dan konversi pakan terbaik pada perlakuan 2.5 ml per liter air
minum. Diduga zat bioaktif dalam ramuan herbal yang sangat tepat dosisnya dalam
kombinasi ramuan dan adanya efek dari kombinasi bahan yang bersifat saling
melengkapi, berefek positif terhadap beberapa parameter performans. Ramuan
herbal selain mengandung zat bioaktif yang bersifat antimikroba, juga mengandung
minyak atsiri dan kurkumin. Menurut Winarto (2003) kurkumin berperan
meningkatkan kerja organ pencernaan, merangsang dinding empedu mengeluarkan
cairan empedu dan merangsang keluarnya getah pankreas yang mengandung enzim
amilase, lipase dan protease untuk meningkatkan pencernaan bahan pakan
karbohidrat, lemak dan protein.
Dwiyanto dan Prijono (2007) menyatakan bahwa obat tradisional
merupakan obat yang terbuat dari tanaman obat yang mengandung senyawa aktif
berupa alkaloid, glikosida, minyak atsiri berfungsi sebagai antibakteri. Komponen
senyawa tersebut berguna untuk menjaga kesegaran tubuh serta memperlancar
peredaran darah. Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat tradisional
antara lain kunyit, temulawak dan jahe yang efeknya antara lain mencegah
koksidiosis supaya ternak sehat, nafsu makan meningkat.
9
C. Daun Murbei Sebagai Pakan Ternak
Daun murbei merupakan salah satu pakan lokal yang selama ini digunakan
sebagai pakan ulat sutra, juga memiliki potensi sebagai pakan ternak. Daun murbei
menunjukkan hasil yang cukup baik ketika digunakan sebagai pakan ternak
ruminansia (Yulistiani, 2008). Pemanfaatan murbei sebagai pakan lokal unggas
dapat meningkatkan efisiensi usaha oleh karena secara ekonomis lebih murah.
Namun demikian, tingginya kandungan serat kasar dan antinutrisi dapat
mengganggu kecukupan energi unggas dengan cara menghalangi penyerapan
nutrien dari pakan dalam saluran pencernaan. Kandungan antinutrisi 1-
deoxynojirimycin (DNJ) dilaporkan dapat menghambat aktivitas alfa-glukosidase,
mengintervensi proses hidrolisis karbohidrat, menghambat penyerapan glukosa dan
monosakarida-monosakarida (Syahrir dkk., 2009).
Tanaman murbei mempunyai potensi sebagai bahan pakan yang berkualitas
karena potensi produksi, kandungan nutrien dan daya adaptasi tumbuhnya yang
baik. Penggunaan tepung daun murbei sebagai pakan unggas telah dilakukan oleh
Al-Kirshi et al., (2010), yang menyatakan bahwa penggunaan 10% tepung daun
murbei pada pakan tidak mempengaruhi produksi dan kualitas telur ayam petelur.
Penelitian Ezpinoza (1996) penggunaan tepung daun murbei sebanyak 15% pada
babi mampu meningkatkan pertambahan bobot badan dari 680 g/hari menjadi 740
g/hari.
10
Menurut Sunanto (1997) murbei berasal dari Cina dan mempunyai
klasifikasi sebagai berikut :
Divisi : Spermathophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Morus
Spesies : Morus alba L
Gambar 2. Tanaman Murbei (Morus alba) (Sunanto, 1997)
Menurut Martin et al., (2008), produksi biomassa murbei dengan interval
defoliasi 90 hari akan mencapai 25 ton bahan kering/ha/tahun. Lingkungan
produksi optimal daun murbei dicapai pada suhu 24-28oC dan kelembaban udara
65-80% sekitar 25 ton bahan kering/ha. Syahrir dkk., (2009) menyatakan bahwa
komposisi nutrien tanaman murbei (Morus alba), kadar air mencapai rataan
85,47%, kadar abu 10,92%, serat kasar 10,52%, lemak kasar 2,89%, protein kasar
18,43%, BETN 57,24%. Ditambahkan pula oleh Bambang (2009) bahwa
komposisi asam amino, vitamin dan mineral daun murbei dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini.
11
Tabel 2. Komposisi 15 Macam Asam Amino, Vitamin dan Mineral Daun Murbei
(% dari bahan kering)
Jenis asam amino
Daun Murbei (Morus alba)
Muda Tua
Aspartat 0,45 0,47
Threonin 0,36 0,34
Serin 0,16 0,21
Glutamat 0,64 0,75
Glisin 0,21 0,24
Alanin 0,31 0,32
Valin 0,29 0,28
Methionin 0,06 0,05
Isoleusin 0,18 0,20
Leusin 0,34 0,43
Tirosin 0,21 0,23
Fenilalanin 0,28 0,23
Histidin 0,11 0,11
Lisin 0,35 0,32
Arginin
Vitamin A (mg %)
Vitamin C (mg %)
Calcium (%)
Fosfor (%)
0,26
5262,70
13,79
1,38
0,37
0,25
4598,49
14,62
2,24
0,25
Sumber : Bambang, (2009).
Kandungan kimia dari bagian tanaman murbei antara lain mengandung
acdysterone, lupeol, B-sitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin,
scopolin, a-B-hexenal, cis-B-hexenol, cis-Y-hexenol, benzaldehide, eugenol,
linalool, benzyl alkohol, butil amine, acetone, trigolenine, choline, adenin,
asamamino, copper, zinc, vitamin (A,B dan C), karoten, asam klorogenik, asam
12
fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, mioinosito, juga mengandung
phytosterogens. Bagian ranting murbei mengandung tanin dan vitamin A. Buahnya
mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, asam
oleat, dan vitamin (karoten, B1, B2, dan C) (Hariana, 2008).
Ekstrak daun murbei juga mengandung senyawa quersetin. Senyawa ini
termasuk dalam kelompok glikosida flavonoid. Glikosida flavonoid merupakan
senyawa fenol yang berperan sebagai koagulator protein (Macii et al., 2000).
Quercetin adalah salah satu zat aktif kelas flavonoid yang secara biologis amat
kuat. Bila vitamin C mempunyai aktivitas antioksidan 1, maka quercetin memiliki
aktivitas antioksidan 4,7. Flavonoid merupakan sekelompok besar antioksidan
bernama polifenol yang terdiri atas antosianidin, biflavon, katekin, flavanon,
flavon, dan flavonol. Quercetin termasuk ke dalam kelompok flavonol. Quercetin
dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit degeneratif dengan cara
mencegah terjadinya proses peroksidasi lemak. Quercetin mampu mencegah
proses oksidasi dari Low Density Lipoprotein (LDL) dengan cara menangkap
radikal bebas dengan menghemat ion logam transisi (Berry et al., 2005).
D. Konsumsi Pakan
Menurut Wahyu (1992), konsumsi pakan dapat dipengaruhi oleh kualitas
dan kuantitas pakan, umur, aktivitas ternak, palatabilitas pakan, tingkat produksi
dan pengelolaannya. Parakkasi (1983) menyatakan bahwa komposisi kimia dan
keragaman pakan erat hubungannya dengan konsumsi pakan. Sesuai dengan tujuan
pemeliharaannya yaitu memproduksi daging sebanyak-banyaknya dalam waktu
13
singkat, maka jumlah pemberian pakan tidak dibatasi artinya berapa saja jumlah
pakan yang dapat dihabiskan, itulah yang diberikan (Kartadisastra, 1997).
Kartadisastra (1997) menyatakan bahwa palatabilitas merupakan sifat yang
mempengaruhi konsumsi dari bahan sebagai akibat dari keadaan fisik dan kimiawi
yang dimiliki bahan-bahan pakan tersebut, hal ini tercermin oleh organoleptik
seperti penampilan, bau, rasa dan temperatur. Sifat khusus unggas adalah
mengkonsumsi pakan untuk memenuhi kebutuhan energi, sehingga jumlah pakan
yang dikonsumsi tiap harinya cenderung berhubungan erat dengan kadar energinya.
Bila kadar energi kurang maka unggas akan mengkonsumsi pakan untuk
mendapatkan lebih banyak energi akibatnya kemungkinan akan mengkonsumsi
protein yang berlebihan (Tillman dkk., 1991). Anggorodi (1985) menyatakan
bahwa broiler dapat menyesuaikan konsumsi pakannya untuk memperoleh cukup
energi guna pertumbuhan maksimum. Sedangkan Widodo (2002) menyatakan
bahwa ayam cenderung meningkatkan konsumsi jika diberi pakan energi rendah.
E. Konversi Pakan
Feed Convertion Ratio (FCR) merupakan perbandingan antara jumlah
pakan yang dikonsumsi dengan produksi yang dihasilkan. Konversi pakan
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: umur ternak, bangsa, kandungan gizi pakan,
keadaan temperatur dan keadaan unggas (Anggorodi, 1985). Angka konversi pakan
menunjukkan tingkat penggunaan pakan jika angka konversi semakin kecil maka
penggunaan pakan semakin efisien dan sebaliknya jika angka konversi besar maka
penggunaan pakan tidak efisien (Natamijaya dkk., 2003).
14
Konversi pakan ayam selain tergantung pada kecepatan pertumbuhan dan
konsumsi pakan, juga ditentukan oleh besar ukuran tubuh, temperatur lingkungan
dan kesehatan ayam (Berri et al., 2005). Proses konversi zat gizi dalam sistem
metabolisme ayam juga dipengaruhi oleh kemampuan nutrisi mengaktifkan enzim
dan hormon pencernaan (Guernec et al., 2004).
Lestari (1992) menyatakan angka konversi pakan menunjukkan tingkat
efisiensi penggunaan pakan. Angka konversi pakan dipengaruhi oleh strain dan
faktor lingkungan seperti seluruh pengaruh luar termasuk faktor gizi pakan.
Konversi pakan adalah perbandingan jumlah pakan yang dikonsumsi pada satu
minggu dengan pertambahan bobot badan pada minggu itu (Rasyaf, 1994).
F. Produksi Telur
Produksi telur dapat diukur dengan produksi hen-housed dan hen-day.
Produksi hen-housed ialah jumlah telur yang dihasilkan oleh seekor ayam setelah
ditempatkan di kandang petelur, sedangkan, produksi hen-day berarti jumlah
produksi pada hari itu per jumlah ayam yang hidup pada hari itu (Abidin, 2002).
Produksi telur diukur produksi hen-day yaitu membandingkan produksi
telur yang diperoleh dengan jumlah ayam yang hidup pada hari yang sama sehingga
hen-day mencerminkan produksi nyata yang dihasilkan dari ayam yang hidup atau
jumlah yang ada saat itu. Dengan demikian hen-day merupakan indikasi untuk
mengetahui produksi yang nyata (Kartasudjana, 1997 dan Rasyaf, 2008).
Penggunaan daun murbei sebagai pakan unggas telah dilakukan oleh Al-
Kirshi et al., (2010), yang menyatakan bahwa penggunaan 10% tepung daun murbei
dalam pakan tidak mempengaruhi produksi dan kualitas telur ayam petelur.
15
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian telah dilaksanakan pada Bulan Oktober sampai dengan Bulan
Desember 2014 di Laboratorium Nutrisi Non Ruminansia, Fakultas Peternakan
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Materi Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah kandang cages dari kawat
yang terdiri dari 24 petak dengan ukuran panjang 30 cm x lebar 35 cm x tinggi 33
cm, timbangan digital, tempat pakan, tempat minum, tempat telur (rak telur),
kantong plastik, gelas ukur dan alat tulis menulis.
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah ayam arab umur 10 bulan
sebanyak 48 ekor, ramuan herbal cair, tepung daun murbei, jagung kuning, dedak
padi, tepung ikan, bungkil kelapa, bungkil kedelai, mineral, tepung bulu dan
minyak nabati. Komposisi dan kandungan pakan dapat dilihat pada Tabel 3.
Metode Penelitian
Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Masing-masing unit percobaan
terdiri dari 2 ekor ayam, sehingga jumlah ayam arab betina yang digunakan adalah
48 ekor. Ramuan herbal pada semua perlakuan di beri sebanyak 2,5 ml/liter air
minum.
16
Perlakuan pakan terdiri dari :
R1 = 5 % Tepung Daun Murbei
R2 = 7,5 % Tepung Daun Murbei
R3 = 10% Tepung Daun Murbei
R4 = 12,5% Tepung Daun Murbei
Tabel 3. Komposisi Pakan Menggunakan Daun Murbei
Jenis Bahan
Komposisi Pakan Penelitian (%)
R1 R2 R3 R4
Jagung Kuning 52,7 53,5 51,8 50,8
Dedak Padi 20,0 18,0 17,5 15,5
Tepung Ikan 5,5 4,5 5,0 5,0
T. Daun Murbai 5,0 7,5 10,0 12,5
Bungkil Kedelai 5,5 4,5 4,0 5,0
Bungkil Kelapa 4,0 4,0 4,0 4,0
Mineral 1,0 1,0 1,0 1,0
Tepung Bulu 5,0 6,0 5,5 5,0
Minyak Nabati 1,3 1,0 1,2 1,2
Total 100 100 100 100
Protein Kasar (%) 18,09 18,15 18,02 18,09
Energi Metabolis(kkal) 2804,032 2804,12 2800,44 2800,64
Lemak Kasar (%) 4,27 4,56 4,58 4,48
Serat Kasar (%) 4,27 4,45 4,72 4,88
Ca (%) 1,00 1,03 1,17 1,28
P (%) 0,31 0,30 0,30 0,30
Sumber: Hartadi dkk., (2015).
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah :
1. Konsumsi Pakan
Jumlah konsumsi pakan dihitung dengan cara menimbang pakan yang
diberikan setiap hari selama seminggu dikurangi pakan sisa pada akhir minggu.
Konsumsi pakan ayam buras dapat diketahui berdasarkan rumus (Rasyaf, 2008).
2. Konversi Pakan
Konsumsi Pakan (g/ekor/minggu) =
Jumlah ayam (ekor)
Pakan yang diberikan (g) – Pakan sisa (g)
Jumlah ayam (ekor)
17
Konversi pakan merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk menilai
efisiensi penggunaan serta kualitas pakan. Rumus yang digunakan untuk
mengetahui konversi pakan adalah sebagai berikut (Rasyaf, 2006).
Koversi pakan = Komsumsi pakan (g)
Produksi telur (g)
3. Produksi Telur/Hen Day Production (%)
Produksi telur dihitung setiap hari selama penelitian. Rumus yang
digunakan untuk menghitung produksi telur/hen day sebagai berikut (North, 1984):
Jumlah produksi telur
Hen Day Production (%) = 𝑥 100%
Jumlah ayam yang ada
(Perbandingan antara jumlah telur yang diproduksi dengan jumlah ayam yang ada
tiap hari dikalikan 100%).
Analisis Statistik
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan
dan 6 ulangan dan di lanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (Gasperz,1991).
Data yang diperoleh di analisis menggunakan program SPSS versi 16. Rumus
matematikanya sebagai berikut:
Yij = µ + τi + Ɛij
Keterangan : Yij = Nilai Pengamatan dengan ulangan ke-j µ = Rata - rata umum (nilai tengah pengamatan)
τi = Pengaruh Perlakuan ke- i ( i = 1, 2, 3, 4)
Ɛij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i pada ulangan ke –j
(j = 1, 2, 3, 4, 5, 6)
Konversi Pakan =
Konsumsi pakan (g)
Poduksi telur (g)
18
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh penggunaan tepung daun murbei terhadap konsumsi pakan,
produksi telur dan konversi pakan ayam arab dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Rata-Rata Konsumsi Pakan, Produksi Telur dan Konversi Pakan Ayam
Arab.
Perlakuan Parameter
Konsumsi Pakan
(g/ekor/hari)
Konversi Pakan
Produksi Telur
(% Hen Day)
R1 (5%) 107.08b ±0,97 2,50 ±0,08 15,33 ±6,08
R2 (7,5%) 108,74a ±1,66 2,59 ±0,10 16,46 ±5,55
R3 (10%) 107,99ab ±1,10 2,53 ±0,21 14,68 ±6,88
R4 (12,5%) 109,08a ±0,83 2,58 ±0,11 15,07 ±7,59 ab Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan nyata P < 0,05.
Konsumsi Pakan
Hasil analisis satatistik (Tabel 4) menunjukkan bahwa penggunaan tepung
daun murbei berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan ayam arab.
Penambahan tepung daun murbei dalam pakan sampai dengan level 12,5%
memberikan pengaruh terhadap konsumsi pakan. Konsumsi pakan merupakan
faktor penunjang untuk mengetahui penampilan produksi, semakin tinggi ternak
mengkonsumsi pakan yang disajikan maka akan semakin banyak pula nutrisi pakan
yang akan dicerna untuk menunjang produksi. Hal ini didukung oleh Abun (2005)
menyatakan bahwa konsumsi pakan meningkat akan memberikan kesempatan pada
tubuh ternak untuk meretensi zat-zat makanan yang lebih banyak guna untuk
kebutuhan produksi.
19
Uji jarak berganda Duncan terhadap perlakuan diperoleh hasil bahwa
perlakuan R3 tidak berbeda perlakuan R1, R2 dan R4 dan R1 lebih rendah dari
perlakuan R2 dan R4. Hal ini disebabkan oleh tingkat kesukaan ayam terhadap
pakan perlakuan yang berbeda-beda. Tabel komposisi pakan (Tabel 3)
memperlihatkan terdapat perbedaan jumlah penambahan tepung daun murbei pada
setiap perlakuan dimana pemberian tepung daun murbei pada level 12,5%
menghasilkan konsumsi pakan yang paling tinggi yaitu 109,08g.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pemberian tepung daun
murbei pada level 12,5% konsumsi pakan ayam arab paling tinggi. Tingkat
konsumsi pakan dipengaruhi oleh bentuk fisik pakan dimana komposisi pemberian
jagung kunig (Tabel 3) pada perlakuan R4 sebesar 50,8 % dan tepung daun murbei
12,5% lebih tinggi dari tiga perlakuan yang lain, tepung daun murbei juga memiliki
aroma yang khas, Agustina dan Purwanti (2012) menyatakan bahwa zat-zat
pembawa cita rasa dan aroma (flavor) yang akan diterima oleh sistem penerima
adalah perangsang metabolit yang dapat menimbulkan perubahan selera makan
secara fisik.
Ramuan herbal yang digunakan bersifat antimikroba karena mengandung
zat bioaktif yang dapat menekan bakteri patogen dalam saluran pencernaan yang
berimbas pada perbaikan pencernaan (Agustina, 2006). Ramuan herbal
mengandung minyak atsiri dan kurkumin yang dapat meningkatkan kerja organ
pencernaan, merangsang dinding empedu mengeluarkan cairan empedu dan
merangsang keluarnya getah pankreas yang mengandung enzim amilase, lipase dan
protease untuk meningkatkan pencernaan bahan pakan karbohidrat, lemak dan
20
protein (Winarto,2003), oleh karena dosis ramuan herbal diberikan pada level yang
sama untuk semua perlakuan sehingga memberikan pengaruh yang sama pada
setiap perlakuan, berbeda dengan tepung daun murbei yang diberikan dengan level
yang berbeda untuk semua perlakuan sehingga memberikan pengaruh yang berbeda
pula.
Konversi Pakan
Analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan
pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap konversi pakan. Konversi pakan
merupakan salah satu aspek untuk menilai efisiensi penggunaan pakan yang
dikonsumsi. Rasyaf (2012), konversi pakan menujukkan gambaran tentang
efisiensi penggunaan pakan di tinjau dari aspek teknis. Konversi pakan juga dapat
di pengaruhi oleh konsumsi (Berri et al., 2004)
Berdasarkan Tabel 4, pengaruh penambahan tepung daun murbei pada level
yang berbeda menunjukkan adanya kecenderungan konversi pakan yang baik
diperoleh pada perlakuan R1 (penambahan tepung daun murbei 5%) dengan rata-
rata konversi pakan sebesar 2,50 (Tabel 4). Nilai konversi pakan yang diperoleh
cenderung baik dibandingkan dengan nilai konversi pakan yang di peroleh pada
penelitian Permanan, (2012) sebesar 4,47. Konversi pakan yang rendah
menunjukkan semakin tinggi efisiensi penggunaan pakan. Hal ini di dukung oleh
pendapat Mulyono (2004) bahwa konversi pakan yang rendah menunjukkan
gambaran tentang efisiensi penggunaan pakan yang baik.
Konversi pakan sangat penting diperhatikan karena erat kaitannya dengan
biaya produksi. Nilai konversi pakan diperoleh melalui perbandingan antara jumlah
21
pakan yang dikonsumsi dengan jumlah produksi telur yang diperoleh (g).
Berri et al., (2005) menyatakan konversi pakan ayam selain tergantung pada
kecepatan pertumbuhan dan konsumsi pakan, juga ditentukan oleh besar ukuran
tubuh, temperatur lingkungan dan kesehatan ayam.
Produksi Telur
Perhitungan sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian tepung daun
murbei tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap produksi telur. Dari hasil
penelitian diperoleh produksi telur tertinggi pada perlakuan R4 (penambahan
tepung daun murbei 12.5% dan ramuan herbal 2.5 ml) dengan konsumsi pakan
tertinggi mencapai 109,08 (g/ekor/hari). Amrullah (2003) berpendapat bahwa
faktor utama yang mempengaruhi produksi telur adalah jumlah pakan yang
dikonsumsi dan kandungan zat makanan dalam pakan. Penggunaan tepung daun
murbei dengan konsentrasi 12.5% adalah penggunaan level yang paling efisien
ditinjau dari segi produksi. Tingginya produksi telur pada perlakuan R4 juga
didukung oleh kandungan protein pakan yaitu 18,15% (Tabel 4). Hal ini sejalan
dengan pendapat Suprijatna (2005) bahwa presentase produksi pada saat periode
produksi nyata dipengaruhi oleh taraf protein selama periode produksi. Yusuf
(2002) menambahkan bahwa produksi telur dapat dipengaruhi oleh tingkat protein
di dalam pakan.
Penambahan ramuan herbal dapat meningkatkan daya tahan tubuh ternak
sehingga ternak akan lebih sehat, hal ini terlihat dari tidak adanya ternak yang mati
selama penelitian. Zainuddin dan Wakradihardja (2001) menyatakan ternak akan
lebih sehat karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dengan adanya
22
ramuan herbal yang diberi dalam bentuk cair. Ramuan herbal sebagai pengganti
antibiotik sintetik berfungsi memperbaiki penyerapan nutrisi pakan melalui
peningkatan imunitas dan keadaan usus halus, selain itu ramuan herbal dapat
meningkatkan efisiensi pakan (feed efficiency) dan berproduksi secara maksimal
(Waldroup et al., 2003).
23
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat di simpulkan bahwa
tepung daun murbei dapat di tambahkan pada pakan ayam arab sampai level 12,5%.
Saran
Penggunaan tepung daun murbei pada pakan ayam arab sebaiknya diberikan
dengan level lebih dari 12,5% untuk melihat pengaruhnya.
24
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. 2002. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Pedaging. Agromedia
Pustaka. Jakarta.
Abun. 2005. Efek Ransum Mengandung Ampas Umbi Garut Produk Fermentasi
oleh Kapang Aspergillus niger Terhadap Imbangan Efisiensi Protein dan
Konversi Ransum pada Ayam Broiler. Laporan Penelitian. Fakultas
Peternakan Universitas Padjadjaran.
Agustina, L. 2006. Penggunaan ramuan herbal sebagai feed additive untuk
meningkatkan performans broiler. Prosiding Lokakarya Nasional Inovasi
Teknologi dalam Mendukung Usaha Ternak Unggas Berdaya Saing. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Hal.47-52.
_________M. Hatta dan S. Purwanti. 2010. Penggunaan ramuan herbal untuk
meningkatkan produktifitas dan kualitas broiler. 2. Uji Aktifitas antibakteri
ramuan herbal terhadap masa kedaluarsa. Seminar Nasional Perspektif
Agribisnis Peternakan di Indonesia. Fakultas Peternakan Universitas
Jenderal Soedirman. Purwokerto, 10 April 2010. Hal. 143.
Agustina, L dan S. Purwanti. 2012. Ilmu Nutrisi Unggas. Rumah Pengetahuan.
Solo.
Al-Kirshi R. A., A. R. Alimon, I. Zulkifli, A. Q. Sazili, W. M. Zahari and M. Ivan.
2010. Utilization of mulberry leaf meal (Morus alba) as protein supplement
in diets for laying hens. Italy J. Anim. Sci. 9:e51.
Amrullah, I. K. 2003. Nutrisi Ayam Petelur. Lembaga Satu Gunung Budi. Bogor
Anggorodi. H.R. 1985. Ilmu Pakan Ternak Unggas. UI-Press. Jakarta.
Bambang. 2009. Tanaman Penurun Kolesterol. http://www.agrisilk.com/ tanaman-
penurun-kolesterol/tanaman-obat.html (diakses pada tanggal 17 Februari
2014).
Berri, C., M. Debut, C. Santé-Lhoutellier, B. Arnould, B. Boutten, N. Sellier, E.
Baéza, N. Jehl, Y. Jégo, M. J. Duclos, and E. L. Bihan-Duval. 2005.
Variations in chicken breast meat quality: A strong implication of struggle
and muscle glycogen level at death. Br. Poult. Sci. 46:572–579.
Dwiyanto, K dan N. Prijono. 2007. Keanekaragaman Sumber Daya Hayati Ayam
Lokal Indonesia. Lipi Press. Jakarta
25
Erlankgha, M. 2010. Ayam Arab. http://www.infoternak.com/ayam-arab. (Diakses
10 November 2014).
Ezpinoza, E. 1996. Suplementation of Graving Dairy Cattle with Mulberry in Costa
Rica. CATIE Tropical Agriculture Research and Training Center. Costa
Rica.
Guernec, A., B. M. J. Chevalier and M. J. Duclos. 2004. Nutrient Supply Enhances
Both IGF- 1 and MSTN mRNA levelsin Chicken Skeletal Muscle. Domest
Anim Endocrinol.: 26.
Gultom, D., D. Wiloeto. dan Primasari. 1989. Protein dan energi rendah dalam
ransum ayam buras periode bertelur. Prosiding Seminar Nasional Tentang
Unggas Lokal. Fakultas Peternakan Undip. Semarang.
Hariana, H. A. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo dan A. D. Tillman. 2015. Tabel Komposisi Pakan
Untuk Indonesia. UGM Press. Yogyakarta.
Hastuti, U.S., A. Oktantia dan H.N. Khasanah. 2012. Daya antibakteri ekstrak daun
dan buah murbei (Morus alba L) terhadap Staphylococcus aureus dan
Shygella disenteriae. Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKIP UNS.
Biologi, Sains, Lingkungan dan Pembelajarannya dalam Upaya
Peningkatan Daya Saing Bangsa. Universitas Sebelas Maret.
Kartadisastra, H.R. 1997. Manajemen Ternak Unggas. Penyebar Swadaya. Jakarta.
Kholis, S. dan M. Sitanggang. 2002. Ayam Arab dan Poncin Petelur Unggul. PT.
Agro Media Pustaka. Jakarta.
Lestari. 1992. Menentukan Bibit Broiler. Peternakan Indonesia. Bogor.
Machii, H., A. Koyama and H. Yamanouchi. 2000. Mulberry Breeding, Cultivation
and Utilization in Japan. Sanchez MD, editor. Mulberry for Animal
Production: FAO Animal Production and Health Paper 147: 63-72.
Martin, G. J., F. Reyes, I. Hernandezand and J. E. Benavides. 2008. Agronomic
studies with mulberry in Cuba. FAO. Roma.
Nataamijaya, A. G., A. R. Setioko, B. Brahmantiyo dan K. Dwiyanto. 2003.
Performans dan karakteristik tiga galur ayam lokal (Pelung, Arab, dan
Sentul). Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pertanian dan Veteriner.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.
26
Natalia, H., D. Nista, Sunarto dan D.S. Yuni. 2005. Pengembangan Ayam Arab.
Balai Pembibitan Ternak Unggul Sembawa. Palembang.
Parakkasi, A. 1982. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Angkasa.
Bandung.
Rasyaf, M. 1994. Beternak Ayam Broiler. Kanisius. Yogyakarta.
Rifai, A dan N. E. Sukarini. 2011. Pengaruh Penambahan Berupa Tepung Hijauan
terhadap Performans Produksi Ayam Arab. Akademi Peternakan
Karanganyar. Semarang.
Schmidek, A., R. Takahashi, A.N. de Medeiros, and K.T. de Resende. 2006.
Bromatological composition and degradation rate of mulberry in goats. In
Mulberry for Animal Production, FAO Animal and Health Production Paper
147, Sanchez MD ed (FAO, Rome), pp. 207-212.
Syahrir, S., K.G. Wiryawan, A. Parakkasi, M. Winugrohoc dan O.N.P. Sarib. 2009.
Efektivitas daun murbei sebagai pengganti konsentrat dalam sistem rumen
in vitro. Med.Pet., 32 : 112-119.
Sulandari, S., M. S. A. Zein, S. Paryanti, T. Sartika, M. Astuti, T. Widjastuti, E.
Sudjana, S. Darana, I. Setiawan dan D. Garnida. 2007. Sumberdaya Genetik
Ayam Lokal Indonesia. Keanekaragaman Sumberdaya Hayati Ayam Lokal
Indonesia: Manfaat dan Potensi. Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia. Jakarta. Hal: 45-67
Sunarto, H. 1997. Budidaya Murbei dan Usaha Persuteraan Alam. Kanisius.
Yogyakarta.
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusuma dan S.
Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Titus, H.W. and J.C. Fritz. 1971. The Scientific Feeding The Chicken 5th Ed. The
Interstate Printers and Publisher Inc. Danville. Illinois. Wasinton DC.
Wahyu. J. 1992. Ilmu Nutrisi Ternak Unggas. UGM-Press. Yogyakarta.
Waldroup, P. W., E. O. Rondon and C. A. Fritts. 2003. Comparison of bio-mos and
antibiotic feeding progams in broiler diets containiig copper sulfate.
International Journal of Poultry Science 2 (1) : 28-31.
Widodo, W. 2002. Nutrisi dan Pakan Unggas Kontekstual. Proyek Peningkatan
Penelitian Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
27
Widjaja, K. dan S. Abdullah. 2002. Peluang Bisnis Ayam Ras dan Buras. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Winarto, W. P. 2003. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Agromedia Pustaka.Jakarta.
Yulianto, H. 2000. Ayam arab berpotensi dikembangkan secara komersial. Poultry
Indonesia. Edisi Juni, No. 242/57.
Yulistiani, D. 2008. Hijauan murbei untuk suplementasi protein pakan sapi perah.
Puslitbang peternakan bekerjasama dengan STEKPI. Hal. 119-123.
Yusdja, Y., R. Sejati, I. S. Anugrah, I. Sadikin dan B. Winarso, 2005.
Pengembangan Model Kelembagaan Agribisnis Ternak Unggas Tradisional
(Ayam Buras, Itik dan Puyuh). Laporan Akhir Departemen Pertanian.
Jakarta.
Yusuf, M. 2002. Perubahan Warna Kuning Telur Itik Lokal Akibat Penggantian
Beras dengan Jagung sebagai Sumber Energi dalam Pakan. Skripsi. Fakultas
Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Zainuddin, D dan E. Wakradihardja. 2001. Racikan ramuan tanaman obat dalam
bentuk larutan jamu dapat meningkatkan kesehatan hewan serta produktifitas
ternak ayam buras. Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XIX. April
2001. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor.
Zainuddin, D. 2010. Tanaman Obat-Obatan.http://tonikomara.blogspot.com/
2010/01. (23 Februari 2014).
28
Lampiran 1. Data Hasil Analisis Statistik
Descriptives
N Mean
Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimum
Maxim
um
Lower
Bound
Upper
Bound
Konsumsi
_Pakan
R1 6 107.0783 .97383 .39756 106.0564 108.1003 106.07 108.80
R2 6 108.7450 1.66259 .67875 107.0002 110.4898 106.30 111.19
R3 6 107.9917 1.10201 .44989 106.8352 109.1482 106.54 109.40
R4 6 109.0800 .82794 .33800 108.2111 109.9489 107.85 110.23
Total 24 108.2237 1.35593 .27678 107.6512 108.7963 106.07 111.19
Konversi_
Pakan
R1 6 2.5050 .08240 .03364 2.4185 2.5915 2.42 2.64
R2 6 2.5933 .10113 .04128 2.4872 2.6995 2.46 2.72
R3 6 2.5267 .21370 .08724 2.3024 2.7509 2.17 2.77
R4 6 2.5800 .10752 .04389 2.4672 2.6928 2.44 2.74
Total
24 2.5512 .13241 .02703 2.4953 2.6072 2.17 2.77
Produksi_
Telur
R1 6 15.3283 6.08042 2.48232 8.9473 21.7093 7.14 23.80
R2 6 16.4617 5.55192 2.26656 10.6353 22.2880 9.52 23.80
R3 6 14.6767 6.88420 2.81046 7.4521 21.9012 4.76 20.23
R4 6 15.0750 7.59161 3.09926 7.1081 23.0419 5.95 26.19
Total 24 15.3854 6.16674 1.25878 12.7814 17.9894 4.76 26.19
29
ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Konsumsi_Pakan Between Groups 14.224 3 4.741 3.379 .039
Within Groups 28.062 20 1.403
Total 42.286 23
Konversi_Pakan Between Groups .032 3 .011 .576 .638
Within Groups .371 20 .019
Total .403 23
Produksi_Telur Between Groups 10.562 3 3.521 .081 .969
Within Groups 864.099 20 43.205
Total 874.661 23
Homogeneous Subsets
Konsumsi_Pakan
Murbei N
Subset for alpha = 0.05
1 2
Duncan
a
R1 6 107.0783
R3 6 107.9917 107.9917
R2 6
108.7450
R4 6
109.0800
Sig. .197 .147
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.
30
Konversi_Pakan
Murbei N
Subset for alpha
= 0.05
1
Duncana R1 6 2.5050
R3 6 2.5267
R4 6 2.5800
R2 6 2.5933
Sig. .316
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.
Produksi_Telur
Murbei N
Subset for alpha
= 0.05
1
Duncana R3 6 14.6767
R4 6 15.0750
R1 6 15.3283
R2 6 16.4617
Sig. .672
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.
31
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan
Observasi tanaman murbei (Morus alba) Pengambilan daun murbei
Di Balai Persuteraan Alam Gowa
Proses pegeringan daun murbei Daun murbei kering
Penggilingan daun murbei Pakan lokal dan
tepung daun murbei
33
RIWAYAT HIDUP
Amiruddin. Lahir pada tanggal 28 November 1991.
Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara dari
pasangan suami istri Beddu dan Hj. Minah. Penulis
mengawali pendidikan di Sekolah Dasar SD N 32
Mannagae sampai tahun 2004. Kemudian melanjutkan
sekolah menengah pertama di SMP N 2 Rantepao dan
lulus pada tahun 2007. Setelah itu melanjutkan sekolah
di SMA N 2 Rantepao dan lulus tahun 2010. Pada tahun 2010 melanjutkan
pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri tepatnya di Universitas Hasanuddin
Fakultas Peternakan Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak melalui jalur Seleksi
Nasional Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa penulis
aktif sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak
Universitas Hasanuddin (HUMANIKA-UNHAS) periode 2012-2014, aktif di
Radio Kampus EBS FM periode 2013-2015, Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan
(SEMA FAPET UH), Persatuan Radio Komunitas Se-kota Makassar
(PERAKMAS), Himpuanan Pelajar Mahasiswa Wajo (HIPERMAWA), Forum
Indonesia Muda, Ikatan Alumni KKN Sebatik Unhas, Nusantara Young Leader,
Pejuang Lingkungan Tanah Air (PELITA).