penggunaan musik dalam aktivitas dakwah oleh …etheses.iainponorogo.ac.id/10075/1/etheses dwi...

75
PENGGUNAAN MUSIK DALAM AKTIVITAS DAKWAH OLEH ORKESTRA RONGGO JUMENO MADIUN SKRIPSI Oleh: DWI NUR MASITAH NIM. 211016042 Pembimbing: Dr. Ahmad Choirul Rofiq, M.Fil.I. NIP. 197703082006041001 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO 2020

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGGUNAAN MUSIK DALAM AKTIVITAS DAKWAH OLEH

    ORKESTRA RONGGO JUMENO MADIUN

    SKRIPSI

    Oleh:

    DWI NUR MASITAH

    NIM. 211016042

    Pembimbing:

    Dr. Ahmad Choirul Rofiq, M.Fil.I.

    NIP. 197703082006041001

    JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

    FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

    (IAIN) PONOROGO

    2020

  • ii

    ABSTRAK

    Masitah, Dwi Nur. 2020. Penggunaan Musik dalam Aktivitas Dakwah oleh

    Orkestra Ronggo Jumeno Madiun. Skripsi. Jurusan Komunikasi

    Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut

    Agama Islam Negeri Ponorogo. Pembimbing Dr. Ahmad Choirul

    Rofiq, M.Fil.I.

    Kata Kunci: Seni Musik, Aktivitas Dakwah, Orkestra Ronggo Jumeno.

    Islam saat ini menjadi agama mayoritas di Indonesia. Untuk menyebarkan

    ajarannya, Islam menggunakan berbagai cara di antaranya dengan berdakwah.

    Tetapi ada sebagian orang mengartikan istilah dakwah identik dengan pengajian,

    khutbah, dan arti-arti sempit yang lainnya. Penyampaian dakwah tak hanya berupa

    mimbar atau sosial media, tetapi juga bisa menggunakan kesenian sebagai media

    untuk berdakwah. Seperti yang kita ketahui, Sunan Kalijaga menggunakan budaya

    Jawa berupa kesenian wayang kulit yang disisipi ajaran agama Islam dalam

    penyampaian dakwahnya. Begitu juga yang dilakukan oleh Orkestra Ronggo

    Jumeno di Madiun yang menggunakan alat musik orkestra dalam penyampaian

    dakwahnya.

    Berdasarkan pada latar belakang tersebut, peneliti merumuskan masalah

    sebagai berikut: (1) Bagaimana media (alat musik) yang digunakan oleh Orkestra

    Ronggo Jumeno Madiun dalam dakwah Islam? (2) Bagaimana metode yang

    digunakan oleh Orkestra Ronggo Jumeno Madiun dalam dakwah Islam? (3)

    Bagaimana respon masyarakat terhadap Orkestra Ronggo Jumeno Madiun dalam

    dakwah Islam?

    Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode

    pengamatan atau observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul,

    kemudian melakukan proses pengolahan data dengan menganalisis data lapangan,

    hasil wawancara dan observasi berdasarkan teori yang relevan.

    Hasil penelitian berdasarkan metode analisis yang telah dilakukan peneliti,

    yaitu: (1) Media atau alat musik yang digunakan oleh Orkestra Ronggo Jumeno

    dalam dakwah Islam tersebut menggunakan dua media yaitu Spoken words dan

    The audio visual. Sedangkan dari segi sifatnya orkestra ini termasuk ke dalam

    golongan media tradisional dan media modern. (2) Metode yang digunakan oleh

    Orkestra Ronggo Jumeno dalam dakwah Islam tersebut dapat dikategorikan ke

    dalam metode Al-Mau‟idzah al-Hasanah atau bersifat mendidik dan

    mengingatkan. (3) Respon masyarakat terhadap Orkestra Ronggo Jumeno dalam

    dakwah Islam termasuk ke dalam efek kognitif, yakni ketika ada perubahan pada

    apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi oleh khalayak.

  • iii

    LEMBAR PERSETUJUAN

    Skripsi atas nama saudara/i:

    Nama : Dwi Nur Masitah

    NIM : 211016042

    Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

    Fakultas : Ushuluddin Adab dan Dakwah

    Judul : Penggunaan Musik dalam Aktivitas Dakwah oleh Orkestra Ronggo

    Jumeno Madiun.

    Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dalam ujian munaqosah pada

    program strata satu (S-1) Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.

    Ponorogo, 14 April 2020

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Komunikasi dan

    Penyiaran Islam

    Dr. Iswahyudi, M.Ag

    NIP. 197903072003121003

    Menyetujui,

    Pembimbing Skripsi

    Dr. Ahmad Choirul Rofiq, M.Fil.I.

    NIP. 197703082006041001

  • iv

  • v

    SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Dwi Nur Masitah

    NIM : 211016042

    Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

    Fakultas : Ushuluddin Adab dan Dakwah

    Judul : Penggunaan Musik dalam Aktivitas Dakwah oleh Orkestra Ronggo

    Jumeno Madiun.

    Menyatakan bahwa naskah skripsi/tesis telah diperiksa dan disahkan oleh

    dosen pembimbing. Selanjutnya saya bersedia naskah tersebut dipublikasikan oleh

    perpustakaan IAIN Ponorogo yang dapat diakses di etheses.iainponorogo.ac.id.

    Adapun isi dari keseluruhan tulisan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab

    dari penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana

    mestinya.

  • vi

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Dwi Nur Masitah

    NIM : 211016042

    Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

    Fakultas : Ushuluddin Adab dan Dakwah

    Judul : Penggunaan Musik dalam Aktivitas Dakwah oleh Orkestra Ronggo

    Jumeno Madiun.

    Dengan ini menyatakan yang sebenarnya bahwa skripsi dengan judul diatas

    merupakan hasil karya sendiri bukan merupakan karya orang lain, bebas unsur

    plagiasi dari karya ilmiah orang lain dan belum pernah dibuat untuk kepentingan

    ilmiah orang lain.

    Apabila di kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini hasil plagiasi, maka

    saya siap menerima sanksi atas perbuatan yang saya lakukan.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Islam saat ini menjadi agama mayoritas di Indonesia. Untuk

    menyebarkan ajarannya, Islam menggunakan berbagai cara di antaranya

    dengan berdakwah. Sulit untuk memisahkan antara dakwah dengan Islam,

    karena pada dasarnya Islam berkembang melalui dakwah. Dakwah

    merupakan seruan suci kepada seluruh umat Muslim. Seruan inilah yang

    mendorong umat manusia untuk berinteraksi dan lebih dekat lagi dengan

    Tuhan, alam dan lingkungannya. Ada berbagai cara untuk menuju interaksi

    tersebut, sama seperti halnya dengan penyampaian dakwah. Karena untuk

    menampaikan suatu pesan dakwah, tidak dapat kita tempuh dalam satu arah

    yang sama. Berbagai dimensi, ruang dan media dapat dijadikan sebagai

    sarana dalam menyampaikan dakwah secara umum.

    Ketika berbicara tentang dakwah, maka banyak aspek di dalamnya.

    Dakwah merupakan penyampaian ajaran Islam yang dapat berupa ajaran

    kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dakwah harus disampaikan

    dengan jelas dan baik agar mudah dipahami oleh pemikiran manusia.

    Dakwah pada dasarnya memiliki beberapa unsur yang berbeda. Walaupun

    pada prinsipnya tujuan penyampaiannya sama, yaitu bagaimana pesan

    dakwah yang disampaikan dapat diserap, dihayati, dan direspon oleh

    audiens secara positif.

  • 2

    Rasulullah melakukan rutinitas dakwah kepada masyarakat jahiliyah

    ketika beliau masih tinggal di Mekkah, misalnya menunjukkan pola yang

    sangat berbeda bila dibandingkan dengan dakwah yang diperuntukkan oleh

    masyarakat Madinah pasca hijrah.1 Dakwah memiliki banyak aspek mulai

    dari tata bahasa, teknik penyampaian dan masih banyak lagi yang lainnya.

    Untuk mencapai keberhasilan dalam berdakwah, biasanya seorang da‟i

    menggunakan media dan metode dalam penyampaian dakwahnya. Media

    dan metode dakwah merupakan unsur penting yang digunakan untuk

    menyampaikan pesan dakwah. Penyampaian dakwah tak hanya berupa

    mimbar atau sosial media, akan tetapi juga bisa menggunakan kesenian

    sebagai media untuk berdakwah.

    Kesenian adalah cabang dari kebudayaan, kebudayaan merupakan

    bidang kehidupan. Karena itu, fitrah kesenian juga berasal dari Tuhan.2

    Seperti yang kita ketahui, Sunan Kalijaga menggunakan budaya jawa berupa

    kesenian wayang kulit yang disisipi ajaran agama Islam dalam penyampaian

    dakwahnya. Selain wayang kulit, kesenian yang lainnya seperti seni musik

    juga bisa dugunakan sebagai media dalam menyampaikan dakwah. Hal

    tersebut dilakukan agar pesan yang disampaikan tidak kering, gersang dan

    hambar.

    Seni musik merupakan produk budaya yang tinggi. Produk budaya

    yang dimaksud adalah bunyi-bunyian yang indah, kata-kata dalam syair

    sebuah lagu yang mengandung berbagai makna sehingga dapat dipahami

    1 Asep Saepul Muhtadi, Metode Penelitian Dakwah (Bandung: Pustaka Setia, 2003), 16.

    2 Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian (Jakarta: Pustaka Alhusna, 1998), 173.

  • 3

    oleh pendengarnya. Pemanfaatan kesenian musik sebagai media dan metode

    dakwah dilakukan agar materi dakwah yang disampaikan dapat diterima

    oleh para pendengar tanpa meninggalkan kesan menggurui.

    Seperti yang dilakukan oleh Orkestra Ronggo Jumeno yang berasal

    dari Kota Madiun merupakan group musik satu-satunya di Kota Madiun

    yang menggabungkan beberapa alat musik. Berdasarkan pengamatan dan

    wawancara yang dilakukan oleh peneliti, group musik ini memiliki

    keunikan dalam menyampaikan lagu-lagu yang dibawakannya. Melalui

    musik orkestra yang dibawakannya, Ronggo Jumeno mampu menarik

    perhatian seluruh audiens. Lagu-lagu yang dibawakan oleh group musik ini

    adalah lagu religi. Orkestra Ronggo Jumeno juga pernah mengikuti berbagai

    event, di antaranya hari lahir NU di Alun-alun Mejayan Kabupaten Madiun,

    Hari Jadi Kabupaten Madiun, dan juga pernah menjuarai Festival Sholawat

    Jawi Tingkat Nasional dalam rangka Hari Sumpah Pemuda di Yogyakarta.

    Selain itu, group musik ini juga mengisi berbagai acara bilamana ada warga

    yang menginginkannya. Hasi karyanya juga diabadikan di youtube oleh para

    awak media. Hal yang menarik dari group musik ini adalah menggabungkan

    berbagai alat musik seperti rebana, biola, dan alat musik yang lainnya.3

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengambil judul

    “Penggunaan Musik dalam Aktivitas Dakwah oleh Orkestra Ronggo

    Jumeno Madiun.”

    3 Wawancara dengan Dadang Wahyu Saputra, pendiri Orkestra Ronggo Jumeno pada 08

    Desember 2019 pukul 13.00 WIB

  • 4

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan pada latar belakang di atas, penelitian ini terfokus pada

    penggunaan musik dalam aktivitas dakwah. Rumusan masalah dalam

    penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

    1. Bagaimana media (alat musik) yang digunakan oleh Orkestra Ronggo

    Jumeno Madiun dalam dakwah Islam?

    2. Bagaimana metode yang digunakan oleh Orkestra Ronggo Jumeno

    Madiun dalam dakwah Islam?

    3. Bagaimana respon masyarakat tentang Orkestra Ronggo Jumeno

    Madiun dalam dakwah Islam?

    C. Tujuan Penelitian

    Dari paparan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian

    ini memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan berdasarkan permasalahan

    yang ingin penulis rumuskan dalam penelitian ini adalah:

    1. Untuk menjelaskan media (alat musik) yang digunakan oleh Orkestra

    Ronggo Jumeno Madiun dalam dakwah Islam.

    2. Untuk menjelaskan metode yang digunakan oleh Orkestra Ronggo

    Jumeno Madiun dalam dakwah Islam.

    3. Untuk menjelaskan respon masyarakat tentang Orkestra Ronggo

    Jumeno Madiun dalam dakwah Islam.

  • 5

    D. Kegunaan Penelitian

    1. Manfaat Teoritis

    Kajian penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

    dan ilmu pengetahuan tentang penggunaan musik dalam aktivitas

    dakwah Islam. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat

    menjadi tambahan rujukan dan referensi bagi peminat kajian dakwah

    Islam untuk melakukan penelitian sejenis.

    2. Manfaat Praktis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kajian

    literatur kepustakan khususnya untuk jenis penelitian kualitatif. Selain

    itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi

    kalangan praktisi dan aktivis di bidang dakwah yang mengaitkan

    musik sebagai media untuk berdakwah.

    E. Telaah Pustaka

    Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis juga melakukan telaah

    terhadap penelitian terdahulu untuk menghindari kesamaan, sekaligus

    sebagai perbandingan dengan penelitian yang akan diteliti. Penelitian

    terdahulu menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian sehingga

    dapat memperkaya teori yang dikaji. Penulis menemukan penelitian

    terdahulu yang membahas tentang musik sebagai media dakwah, akan tetapi

    objek penelitiannya berbeda.

  • 6

    Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Dimas Surya P.D. pada tahun

    2018 dengan judul Dakwah Melalui Musik Analisis Isi Pesan Dakwah Lagu

    “Satu” dalam Album Laskar Cinta Karya Ahmad Dani. Penelitian tersebut

    terfokus pada isi pesan dakwah melalui musik dan lebih mengacu pada

    pesan dakwah yang terkandung pada lagu yang berjudul satu dalam album

    Ahmad Dani. Meskipun begitu, penelitian ini sudah mempu menganalisis isi

    pesan dakwah dalam sebuah lagu. Penelitian tersebut menggunakan metode

    kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Perbedaannya, penelitian

    tersebut mengkaji tentang analisis pesan dakwah pada suatu lagu,

    sedangkan pada penelitian yang ingin saya teliti mengkaji tentang

    penggunaan musik dalam aktivitas dakwah.4

    Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Adi Setiadi pada tahun 2017

    yang berjudul Pesan Dakwah dalam Lirik Lagu-Lagu Religi Group Band

    Gigi “Album Mohon Ampun. Penelitian ini terfokus pada permasalahan

    sejauh mana pesan-pesan sebuah lirik lagu dalam dakwah Islam. Penelitian

    ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menganalisis isi pesan

    yang terkandung dalam lirik lagu. Perbedaannya, penelitian tersebut

    menggunakan studi analisis nilai-nilai dakwah pada sebuah lirik lagu,

    sedangkan masalah yang ingin saya teliti adalah bagaimana media dan

    metode yang digunakan oleh salah satu orkestra dalam penyampaian

    dakwah Islam.5

    4 Dimas Surya P.D., “Dakwah Melalui Musik Analisis Isi Pesan Dakwah Lagu “Satu”

    dalam Album Laskar Cinta Karya Ahmad Dani”, Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018. 5 Adi Setiadi, “Pesan Dakwah dalam Lirik Lagu-Lagu Religi Group Band Gigi “Album

    Mohon Ampun”, Skripsi UIN Raden Intan Lampung, 2017.

  • 7

    Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ahmat Rozaq pada tahun 2018

    dengan judul Seni Musik Kontemporer Sebagai Media Dakwah (Studi pada

    Group Musik Seloso Kliwon Salatiga). Data penelitian tersebut memaparkan

    tentang bagaimana aktifitas group musik Seloso Kliwon serta media yang

    digunakan group musik Seloso Kliwon dalam dakwahnya. Penelitian ini

    hampir sama dengan penelitian yang ingin saya teliti, perbedaanya

    penelitian saya membahas tentang penggunaan musik dalam aktivitas

    dakwah yang meliputi media dan metode yang digunakan oleh orkestra

    Ronggo Jumeno Madiun, serta respon masyarakat tentang penggunaan

    musik dalam dakwah.6

    Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Arip Saripudin pada tahun

    2008 dengan judul Strategi Pementasan Group Musik Islami DEBU Sebagai

    Media Dakwah. Data penelitian tersebut terdapat beberapa perumusan

    strategi pementasan group musik Islami DEBU. Jadi, pada pementasan

    suatu group musik dalam pelaksanaan kegiatannya harus tetap berada pada

    jalur strategi. Musik sebagai media dakwah juga membutuhkan beberapa

    strategi dalam pementasannya. Penelitian ini menggunakan metode

    kualitatif deskriptif yang membahas tentang strategi dalam sebuah

    pementasan. Untuk itu, dalam penelitian ini memaparkan beberapa strategi,

    implementasi dan evaluasi. Sedangkan perbedaan pada penelitian saya lebih

    mengarah pada penggunaan musik dalam dakwah Islam.7

    6 Ahmat Rozaq, “Seni Musik Kontemporer Sebagai Media Dakwah Studi pada Group

    Musik Seloso Kliwon Salatiga”, Skripsi Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2018. 7 Arip Saripudin, “Strategi Pementasan Group Musik Islami DEBU Sebagai Media

    Dakwah”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

  • 8

    F. Metode Penelitian

    Metode dapat diartikan cara atau jalan yang harus dilalui untuk

    mencapai suatu tujuan.8 Sehubungan dengan ilmiah, metode menyangkut

    cara kerja memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.

    Oleh karena itu, metode diartikan sebagai cara mendekati, mengamati, dan

    menjelaskan suatu gejala dengan menggunakan landasan teori.

    Sedangkan penelitian adalah aktivitas pengamatan, pencarian data dan

    bukti-bukti di lapangan atau penelusuran informasi, baik informasi literier

    atau documenter maupun informasi kasuistik.9

    1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian adalah metode ilmiah atau cara ilmiah yang

    digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, mengolah data, dan

    membuat kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan atau

    didapatkan pada penelitian yang dilakukan.

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian

    kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan

    latar alamiyah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan

    dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

    Penelitian kualitatif tidak menggunakan statistik tapi melalui

    pengumpulan data, analisis, kemudian diinterpretasikan.10

    8 Muhammad Munir, Metode Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2003), 6.

    9 Afifudin dan Beni Ahmad, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jawa Barat: CV. Pustaka

    Setia, 2009), 32. 10

    Albi Agito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jawa Barat :CV Jejak,

    2018), 9.

  • 9

    2. Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian atau objek penelitian adalah sesuatu yang

    menjadi fokus dalam sebuah penelitian. Dengan kata lain, lokasi atau

    objek penelitian merupakan hal yang akan dikupas dan dianalisis oleh

    peneliti berdasarkan teori-teori yang sesuai dengan lokasi atau objek

    penelitian. Objek penelitian ini adalah Orkestra Ronggo Jumeno yang

    lokasinya berada di Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

    3. Sumber Data

    Sumber data yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian

    kualitatif ini antara lain sebagai berikut:

    a. Sumber Data Primer

    Sumber data primer merupakan sumber data yang

    diperoleh langsung dari objek penelitian lapangan perorangan,

    kelompok dan organisasi. Dalam penelitian ini, sumber data

    diperoleh dari narasumber atau informan. Posisi narasumber

    sangat penting sebagai individu yang memiliki informasi.

    Narasumber tidak hanya memberikan tanggapan masalah yang

    ditanyakan, namun juga memilih selera dalam penyajian

    informasi yang dimilikinya. Selain itu, peneliti dapat

    menentukan informan kunci dan juga dapat mencari informan

    tambahan. Pada penelitian ini yang menjadi narasumber atau

    informan adalah:

  • 10

    1) Pendiri Orkestra Ronggo Jumeno yaitu Dadang Wahyu

    Saputra.

    2) Audiens atau masyarakat yang menyaksikan Orkestra

    Ronggo Jumeno.

    b. Sumber Data Sekunder

    Sumber data sekunder merupakan sumber data yang

    diperoleh dari sumber kedua atas data yang kita butuhkan.11

    Dalam penelitian ini sumber data berupa dokumen atau arsip.

    Penggunaan dokumen atau arsip sebagai sumber data

    dimaksudkan untuk menambah beberapa bukti informasi.12

    Pada penelitian ini, data sekunder yang diperoleh meliputi:

    1) Dokumentasi kegiatan Orkestra Ronggo Jumeno Madiun.

    2) Contoh lirik lagu Orkestra Ronggo Jumeno Madiun.

    3) Data alat musik yang digunakan Ronggo Jumeno.

    4. Teknik Pengumpulan Data

    Sumber utama dari data kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,

    sedangkan data tertulis, foto, dan arsip adalah data tambahan. Teknik

    pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini lebih banyak

    menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penjelasan

    dari masing-masing metode tersebut adalah sebagai berikut:

    11

    Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media

    Group, 2003), 122. 12

    Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa

    (Surakarta: 2014), 110.

  • 11

    a) Observasi

    Observasi atau pengamatan berperan serta merupakan

    salah satu metode yang digunakan dalam hal memperoleh

    gambaran secara detail mengenai Orkestra Ronggo Jumeno

    Madiun. Peneliti menggunakan metode pengamatan yaitu

    pengamatan berperan serta atau observasi partisipatif, dimana

    observer terlibat langsung dan ikut serta dalam kegiatan-

    kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diamati.13

    Interaksi

    sosial ini memakan waktu cukup lama, dengan maksud peneliti

    merasakan kemudian memahami subjek dan lingkungan subjek

    yang diamati untuk mendapatkan informasi-informasi yang

    dibutuhkan peneliti.

    b) Wawancara

    Metode wawancara merupakan sebuah teknik

    pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara

    langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawaban

    yang dihasilkan akan dicatat atau direkam dengan alat

    perekam.14

    Pertanyaan tersebut diajukan kepada pendiri orkestra

    dan audiens. Metode wawancara ini bertujuan untuk

    memperoleh data dan keterangan langsung mengenai aktivitas

    dakwah Orkestra Ronggo Jumeno.

    13

    Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,

    2004), 71. 14

    Irawan Suhartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),

    67.

  • 12

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis

    wawancara tidak terstruktur, dimana peneliti secara bebas

    melakukan wawanacara tanpa menggunakan pedoman

    wawancara yang tersusun secara lengkap dan sistematis. Peneliti

    hanya menggunakan garis-garis besar pertanyaan yang akan

    ditanyakan dan didukung oleh alat-alat penunjang antara lain

    lembar wawancara, perekam suara dan perekam video.

    c) Dokumentasi

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumentasi

    untuk menggumpulkan data. Dokumentasi merupakan teknik

    pengumpulan data yang ditujukan pada subjek penelitian.

    Dokumentasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu

    berupa foto, rekaman dan catatan.

    5. Teknik Pengolahan Data

    Pada jenis penelitian kualitatif ini, pengolahan data dilakukan

    dengan cara mengklarifikasikan atau mengkategorikan data

    berdasarkan beberapa tema sesuai fokus penelitiannya. Setelah data

    terkumpul selanjutnya melakukan proses pengolahan data dengan

    menafsirkan data catatan lapangan, arsip wawancara dan komentar

    peneliti.

  • 13

    6. Teknik Analisis Data

    Dalam menganalisis dan mengolah data, peneliti menggunakan

    penelitian analisa deskriptif kualitatif. Analisa deskriptif kualitatif

    adalah proses pengolahan data dengan mengurutkan data ke pola,

    mengelompokkan data tersebut dan kemudian dianalisa untuk

    mengumpulkan data yang konkrit berdasarkan hasil penelitian.15

    Peneliti menganalisa data dengan cara mengumpulkan data-data

    terlebih dahulu sebelum diinterprestasikan. Hal ini supaya dapat

    menjelaskan secara tepat dan benar mengenai data yang terkumpul.

    Tiga unsur dalam kegiatan proses analisa data model Miles dan

    Huberman, sebagai berikut:

    a. Reduksi data, yaitu bagian dari proses analisis untuk

    mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal

    yang tidak penting dan mengatur data sehingga dapat

    disimpulkan. Data yang direduksi adalah data yang diperoleh

    dari hasil wawancara yang dilakukan dengan narasumber.

    b. Penyajian data, yaitu susunan informasi dalam bentuk uraian

    singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sebagainya.

    Sehingga mempermudah untuk memahami apa yang terjadi serta

    merencanakan kerja selanjutnya. Penyajian data dalam

    penelitian ini berbentuk teks atau narasi untuk menguraikan

    setiap temuan peneliti berdasarkan teori yang digunakan.

    15

    Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

    2012), 103.

  • 14

    c. Penarikan kesimpulan, yaitu suatu kesimpulan yang terverifikasi

    dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali, dengan

    meninjau kembali secara sepintas pada catatan lapangan untuk

    memperoleh pemahaman yang lebih cepat. Penarikan

    kesimpulan ini dilakukan setelah dari lapangan. 16

    7. Pengecekan Keabsahan Temuan

    Agar data dalam penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan

    sebagai penelitian ilmiah, maka perlu dilakukan pengecekan

    keabsahan data sebagai berikut:

    a. Perpanjangan pengamatan

    Perpanjangan pengamatan dapat meningkatkan

    kepercayaan data. Dengan perpanjangan pengamatan berarti

    peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan,

    wawancara lagi dengan sumber data yang telah ditemui maupun

    sumber data yang baru. Data yang diperoleh dicek kembali

    benar atau tidak serta ada perubahan atau tetap. Setelah dicek

    kembali ke lapangan data yang telah diperoleh sudah dapat

    dipertanggungjawabkan, maka perpanjangan perlu diakhiri.

    Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumulan

    data. Perpanjang keikutsertaan peneliti akan memungkinkan

    peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.

    16

    Sugeng Puji Leksono, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif (Malang: Kelompok

    Intrans Publising, 2016), 152.

  • 15

    b. Meningkatkan kecermatan dalam penelitian

    Untuk meningkatkan kecermatan bisa dilakukan dengan

    membaca buku referensi, hasil penelitian terdahulu atau

    dokumen-dokumen yang terkait. Kemudian data-data yang

    terkumpul ditelaah secara terperinci.

    c. Triangulasi

    Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan yang

    bersifat menggabungkan dari berbagai teknik data yang ada.

    Wiliam Wiersma mengatakan triangulasi sebagai berikut:

    1) Triangulasi sumber, yaitu digunakan untuk menguji

    kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek

    data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

    2) Triangulasi teknik, yaitu digunakan untuk menguji

    kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek

    data sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

    Misalnya data yang diperoleh melalui wawancara, lalu

    dicek dengan observasi dan dokumentasi.

    3) Triangulasi waktu, yaitu data yang dikumpulkan dengan

    teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih

    segar, belum ada masalah, akan memberi data yang lebih

    valid sehingga lebih kredibel. 17

    17

    M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta:

    Ar-Ruzz Media, 2012), 320.

  • 16

    G. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan dalam skripsi ini tersusun secara sistematis

    sehingga penjabarannya dapat dipahami dengan baik. Peneliti memaparkan

    menggunakan tahapan bab, yaitu:

    Bab I, pendahuluan yang memaparkan penjelasan bersifat umum,

    seperti latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

    kegunaan penelitian, telaah pustaka, metodologi penelitian dan sistematika

    penulisan.

    Bab II, kajian teori memaparkan tinjauan tentang aktivitas dakwah

    yang meliputi pengertian dakwah, tujuan, unsur-unsur dakwah dan

    penjelasan tentang musik. Pada bab ini berisikan teori-teori yang mendasari

    penelitian agar memudahkan untuk memahami pembahasan yang berkaitan

    dengan permasalahan.

    Bab III, paparan data yang berisi tentang sejarah dan aktivitas

    Orkestra Ronggo Jumeno Madiun.

    Bab IV, analisis penelitian media dan metode yang digunakan oleh

    Orkestra Ronggo Jumeno Madiun dan dakwah Islam, serta respon

    masyarakat tentang Orkestra Ronggo Jumeno Madiun dalam dakwah Islam.

    Bab V, penutup yang menyatakan kesimpulan sebagai jawaban dari

    pokok-pokok permasalahan.

  • 17

    BAB II

    MUSIK SEBAGAI MEDIA DAKWAH

    A. Tinjauan Aktivitas Dakwah

    Islam adalah agama yang berisi petunjuk untuk manusia agar secara

    individual menjadi manusia yang baik, beradab, dan berkualitas. Agar

    mencapai hal yang diinginkan tersebut, diperlukan sesuatu yang dinamakan

    dakwah. Karena dengan masuknya Islam dalam sejarah umat manusia,

    agama ini meyakinkan umat manusia tentang kebenarannya dan menyeru

    manusia agar menjadi penganutnya. Di samping itu Islam juga disebut

    agama dakwah.

    1. Pengertian Dakwah

    Istilah keagamaan yang paling populer di kalangan kita saat ini

    adalah istilah dakwah. Akan tetapi, yang sering terjadi kebanyakan

    orang mengartikan istilah dakwah identik dengan pengajian, khutbah,

    dan arti-arti sempit yang lainnya. Ditinjau dari segi bahasa da’wah

    berarti panggilan, seruan atau ajakan. Sulit untuk memisahkan antara

    dakwah dengan Islam karena Islam berkembang melalui dakwah.

    Sesuatu yang tidak dapat dipungkiri bahwa dakwah sebagai kegiatan

    menyampaikan ajaran Islam yang usianya sama-sama tua dengan

    Islam itu sendiri. Dakwah juga dapat diartikan sebagai sisi positif dari

    ajakan menuju kebaikan untuk bekal keselamatan dunia akhirat.

  • 18

    Beberapa pengertian tentang dakwah berbeda redaksinya. Akan

    tetapi, setiap redaksinya memiliki tiga unsur pengertian pokok, yaitu:

    a. Dakwah adalah proses penyampaian agama Islam dari seseorang

    kepada orang lain.

    b. Dakwah adalah penyampaian ajaran Islam berupa ajaran

    kebaikan dan ajaran mencegah kemunkaran.

    c. Usaha tersebut dilakukan secara sadar dengan tujuan

    terbentuknya suatu individu atau masyarakat yang taat dan

    mengamalkan sepenuhnya seluruh ajaran Islam.1

    Dengan demikian, dakwah adalah segala bentuk aktivitas

    penyampaian ajaran Islam kepada orang lain dengan berbagai cara

    yang bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakat yang

    menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan

    kehidupan.2

    Makna dakwah juga berdekatan dengan konsep ta’lim, tadzkir

    dan tashwir. Walaupun setiap konsep tersebut mempunyai makna,

    tujuan, sifat, dan objek yang berbeda namun substansinya sama yaitu

    menyampaikan ajaran Islam kepada manusia, baik yang berkaitan

    dengan ajaran Islam atau sejarahnya. Makna dari ketiganya, yaitu:

    a. Ta’lim berarti mengajar, tujuannya menambah pengetahuan

    orang yang diajar, kegiatannya bersifat promotif, yaitu

    1 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2004), 10.

    2 Ibid., 11.

  • 19

    meningkatkan pengetahuan, sedangkan objeknya adalah orang

    yang masih kurang pengetahuannya.

    b. Tadzkir berarti mengingatkan dengan tujuan memperbaiki dan

    mengingatkan pada orang yang lupa terhadap tugasnya sebagai

    seorang Muslim. Oleh karena itu, kegiatan ini bersifat

    memperbaiki sikap dan perilaku yang rusak akibat pengaruh

    lingkungan keluarga dan sosial budaya yang kurang baik,

    objeknya adalah mereka yang sedang lupa terhadap tugas dan

    perannya sebagai seorang Muslim.

    c. Tashwir berarti melukiskan sesuatu pada alam pikiran

    seseorang, tujuannya membangkitkan pemahaman akan sesuatu

    melalui penggambaran atau penjelasan. Kegiatan ini bersifat

    propagatif, yaitu menanamkan ajaran agama pada manusia,

    sehingga mereka terpengaruh untuk mengikutinya. Objeknya

    adalah kelompok masyarakat yang hendak diberi pengertian dan

    pemahaman melalui penggambaran tersebut. 3

    2. Tujuan Dakwah

    Tujuan merupakan keinginan yang dijadikan pedoman

    manajemen dalam sebuah organisasi untuk meraih hal tertentu atas

    kegiatan yang dilakukan dalam dimensi waktu tertentu. Tujuan

    memiliki target-target tertentu untuk dicapai. Tujuan dakwah adalah

    agar ditirukannya ajaran Islam bagi umat manusia itu sendiri, yaitu

    3 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), 4.

  • 20

    untuk membuat manusia memiliki kualitas akidah, ibadah, serta

    akhlak yang tinggi.4

    Kegiatan manusia yang berhasil adalah kegiatan yang

    mempunyai perencanaan yang matang dan kegiatan yang mempunyai

    tujuan, dengan cara atau metode tersendiri dalam mencapainya.

    Tujuan dakwah terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

    a. Tujuan dakwah secara umum yaitu sesuatu yang hendak dicapai

    dalam suatu aktivitas dakwah. Tujuan umum dakwah yaitu

    “mengajak umat manusia (meliputi orang mukmin maupun

    orang kafir atau musyrik) kepada jalan yang benar dan diridhoi

    oleh Allah SWT., sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup

    di dunia dan di akhirat.

    b. Tujuan dakwah secara khusus, yaitu perumusan tujuan sebagai

    pencitraan tujuan umum dakwah, yakni sebagai berikut:

    1) Mengajak umat manusia yang sudah memeluk Islam untuk

    selalu mengingatkan ketakwaaannya kepada Allah SWT.

    2) Membina mental agama Islam bagi kaum yang masih

    mualaf.

    3) Mendidik dan mengajarkan kepada anak-anak agar tidak

    menyimpang dari fitrahnya. 5

    Dari penjabaran di atas, dapat dipahami bahwa tujuan dakwah

    adalah mengajak umat manusia ke jalan yang benar.

    4 Aziz, Ilmu Dakwah, 60.

    5 Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, 192.

  • 21

    3. Unsur-Unsur Dakwah

    Unsur-unsur dakwah merupakan komponen-komponen yang

    selalu ada dalam setiap kegiatan dakwah. Beberapa unsur-unsur

    dakwah, yaitu:

    a. Da’i

    Da‟i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan

    maupun tulisan, ataupun perbuatan baik secara individu maupun

    kelompok berbentuk organisasi atau lembaga.6 Sementara itu,

    untuk menjadi seorang da‟i yang profesional dan mampu

    memecahkan kondisi audiens sesuai dengan perkembangan dan

    dinamika yang dihadapi oleh objek dakwah, seorang da‟i harus

    memiliki beberapa kriteria. Adapun sifat-sifat penting yang

    harus dimiliki seorang da‟i secara umum, yaitu:

    1) Mendalami Al-Qur‟an dan Sunnah serta sejarah kehidupan

    Rasulullah dan al-Khulafaur Rasyidun.

    2) Memahami keadaan masyarakat yang akan dihadapi.

    3) Berani dalam mengungkapkan kebenaran kapan pun dan

    dimana pun.

    4) Ikhlas dalam melaksanakan tugas dakwah tanpa tergiur

    oleh nikmat materi yang hanya sementara.

    5) Satu kata dengan perbuatan.

    6) Terjauh dari hal-hal yang menjatuhkan harga diri.7

    6 Aziz, Ilmu Dakwah, 75.

    7 Ibid., 81.

  • 22

    b. Mad’u

    Mad‟u atau objek dakwah adalah masyarakat atau orang

    yang didakwahi, untuk diajak ke jalan Allah agar selamat dunia

    dan akhirat.8 Mad‟u juga dapat diartikan sebagai manusia yang

    menjadi sasaran dakwah atau manusia yang menerima dakwah,

    baik sebagai individu maupun kelompok, baik yang beragama

    Islam atau tidak beragama Islam, atau dengan kata lain manusia

    keseluruhan.9

    Masyarakat sebagai objek dakwah memiliki bermacam-

    macam golongan. Penggolongan mad‟u tersebut antara lain

    sebagai berikut:

    1) Sosiologis atau hubungan sosial pada masyarakat terasing,

    pedesaan, perkotaan, kota kecil, serta masyarakat di

    daerah pinggiran.

    2) Struktur kelembagaan, ada golongan priyayi, abangan dan

    santri, terutama pada masyarakat Jawa.

    3) Tingkatan usia, ada golongan anak-anak, remaja dan

    golongan orang tua.

    4) Profesi, ada golongan petani, pedagang, seniman, buruh,

    pegawai negeri.

    5) Tingkatan sosial ekonomis, ada golongan kaya, menengah

    dan miskin.

    6) Jenis kelamin, ada golongan pria dan wanita.

    8 Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, 8.

    9 Aziz, Ilmu Dakwah, 90.

  • 23

    7) Masyarakat khusus, golongan tunasusila, tunawisma,

    tunakarya, narapidana, dan sebagainya.10

    Selain jenis penggolongan di atas, mad‟u bisa juga dilihat

    dari derajat pemikirannya, yaitu:

    1) Umat yang berfikir kritis, yaitu orang-orang yang

    berpendidikan, yang selalu berpikir mendalam sebelum

    menerima sesuatu yang dikemukakan padanya.

    2) Umat yang mudah dipengaruhi, yaitu masyarakat yang

    mudah dipengaruhi oleh paham baru tanpa menimbang-

    nimbang secara mantap apa yang dikemukakan

    kepadanya.

    3) Umat yang terlalu fanatik, buta berpegang pada tradisi,

    dan kebiasaan turun-temurun tempat menyelidiki salah

    satu benarnya.11

    c. Materi Dakwah

    Materi dakwah adalah isi pesan yang disampaikan oleh

    da‟i kepada objek dakwah, yakni ajaran agama Islam

    sebagaimana tersebut dalam Al-Qur‟an dan Hadis.12

    Agama Islam bersifat universal yang mengatur seluruh

    aspek kehidupan manusia serta bersifat abadi sampai akhir

    zaman yang mengandung ajaran-ajaran tentang tauhid, akhlak

    10

    Ibid., 91. 11

    Ibid. 12

    Syamsuddin, Pengantar Sosiologi Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2016), 15.

  • 24

    dan ibadah. Materi-materi yang disajikan tersebut cenderung

    dikaitkan dengan kehidupan kemasyarakatan. Pada dasarnya

    materi tersebut dapat tercermin dalam tiga hal, yaitu:

    1) Ide-ide agama yang dipaparkan dapat mengembangkan

    gairah generasi muda untuk mengetahui hakikat-

    hakikatnya melalui partisipasi positif mereka.

    2) Berhubungan dengan agama dan ditujukan kepada

    masyarakat luas yang sedang membangun, khususnya di

    bidang sosial, ekonomi dan budaya.

    3) Studi tentang dasar-dasar pokok berbagai agama yang

    menjadi sumber pokok agama yang dapat menjadi

    landasan bersama demi mewujudkan kerjasama antar

    pemeluk tanpa mengabaikan identitas masing-masing.13

    d. Media Dakwah

    Media berasal dari bahasa latin medium yang berarti

    perantara, pengantar atau tengah. Pada hakikatnya media adalah

    segala sesuatu yang merupakan saluran seseorang untuk

    menyatakan gagasan, isi jiwa atau kesadarannya. Dengan kata

    lain, media adalah alat untuk menyalurkan gagasan manusia

    dalam kehidupan masyarakat.14

    Singkatnya media dakwah

    adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah

    13

    Aziz, Ilmu Dakwah, 107. 14

    Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi (Yogyakarta: Graha

    Ilmu, 2011), 89.

  • 25

    dari da‟i kepada mad‟u. Media ini bisa dimanfaatkan oleh da‟i

    untuk menyampaikan dakwahnya baik dalam bentuk lisan

    maupun tulisan.

    Dalam pembahasan tersebut ada beberapa macam media

    dakwah, yaitu:

    1) Spoken words, yaitu media dakwah yang berbentuk

    ucapan atau bunyi yang dapat ditangkap dengan indra

    telinga seperti radio, telepon dan sebagainya.

    2) Printed writing, yaitu media dakwah yang berbentuk

    tulisan, gambar, lukisan dan sebagainya yang dapat

    ditangkap dengan indra mata.

    3) The audio visual, yaitu media dakwah yang berbentuk

    gambar hidup yang dapat didengar sekaligus dapat dilihat

    seperti televisi, film, video dan sebagainya. 15

    Di samping penggolongan di atas, media dakwah dari segi

    sifatnya juga dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

    1) Media tradisional, yaitu berbagai macam seni

    pertunjukkan secara tradisional yang dipentaskan di depan

    umum sebagai sarana hiburan yang memiliki sifat

    komunikatif, seperti ludruk, wayang, drama, dan

    sebagainya.

    15

    Aziz, Ilmu Dakwah, 149.

  • 26

    2) Media modern, yang diistilahkan juga dengan media

    elektronika yaitu media yang dilahirkan dari teknologi.

    Media modern ini di antaranya televisi, radio, pers, dan

    sebagainya.16

    e. Metode Dakwah

    Strategi atau metode pada mulanya berasal dari peristiwa

    peperangan yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan

    musuh. Namun, pada akhirnya strategi berkembang untuk semua

    kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya

    dan agama.17

    Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

    kata strategi atau metode diberikan pengertian yang lebih luas

    sesuai dengan ilmu atau kegiatan yang menerapkannya.

    Metode dakwah merupakan cara yang harus dimiliki oleh

    seorang da‟i dalam menyampaikan materi dakwahnya. Metode

    dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang

    da‟i kepada mad‟u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar

    hikmah dan kasih sayang.18

    Metode ilmu dakwah juga dapat

    diartikan sebagai cara kerja untuk dapat memahami objek studi

    ilmu dakwah.19

    Adapun macam-macam metode dalam dakwah,

    yaitu:

    16

    Ibid., 149. 17

    Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen (Jakarta: Bumi aksara, 1994), 539. 18

    Muhammad Munir, Metode Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2003), 7. 19

    Syamsuddin, Pengantar Sosiologi Dakwah, 31.

  • 27

    1. Al-Hikmah, yaitu kemampuan da‟i dalam memilih,

    memilah dan menyelaraskan teknik dakwah dengan

    kondisi objektif mad‟u. Di samping itu juga, al-Hikmah

    merupakan kemampuan da‟i dalam menjelaskan doktrin-

    doktrin Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi

    logis dan bahasa yang komunikatif.

    2. Al-Mau‟idzah al-Hasanah, yaitu dapat diartikan sebagai

    ungkapan yang mengandung unsur bimbingan,

    pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita gembira,

    peringatan, pesan-pesan positif yang bisa dijadikan

    pedoman dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan

    dunia dan akhirat. Al-Mau‟idzah al-Hasanah juga dapat

    diartikan kata-kata yang masuk dalam kalbu dengan penuh

    kasih sayang dan ke dalam perasaan dengan penuh

    kelembutan, tidak membongkar atau membeberkan

    kesalahan orang lain.

    3. Al-Mujadalah Bi allati Hiya Ahsan, yaitu bertukar

    pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis,

    yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar

    lawan menerima pendapat yang telah diajukan dengan

    memberikan sebuah argumentasi serta bukti-bukti yang

    kuat. 20

    20

    Munir, Metode Dakwah, 8.

  • 28

    f. Efek Dakwah

    Setiap perkataan atau tindakan akan menimbulkan reaksi.

    Begitu juga dengan dakwah yang dilakukan oleh seorang da‟i

    dengan materi dakwah, media dan metode yang digunakan akan

    menimbulkan respons dan efek pada mad‟u. Evaluasi dan

    koreksi terhadap efek dakwah harus dilaksanakan secara luas

    tidak setengah-setengah. Seluruh unsur-unsur dakwah yang

    dikaitkan dengan tujuan dakwah yang ingin dicapai harus

    dievaluasi secara teliti. Sebagaimana diketahui bahwa dalam

    upaya mencapai tujuan dakwah maka kegiatan dakwah selalu

    diarahkan untuk memengaruhi tiga efek perubahan dari

    objeknya. Menurut Jalaluddin Rahmat, aspek tersebut adalah:

    1. Efek kognitif, timbul bila ada perubahan pada apa yang

    diketahui, dipahami, atau dipersepsi oleh khalayak.

    2. Efek afektif, timbul bila ada perubahan pada apa yang

    dirasakan, disenangi, atau dibenci oleh khalayak, yang

    meliputi segala yang berhubungan dengan emosi, sikap

    serta nilai.

    3. Efek behavioral, merujuk pada perilaku nyata yang dapat

    diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau

    kebiasaan berperilaku.21

    21

    Aziz, Ilmu Dakwah, 139.

  • 29

    B. Seni Musik

    Seni menjadi salah satu alat penanda pernyataan tingkatan budaya

    suatu bangsa. Diskusi tentang seni dan sepiritualitas Islam tak akan lengkap

    tanpa menyinggung musik, mengingat musik memiliki arti penting dari

    sudut pandang spiritual. 22

    Tidak hanya bagi musik itu sendiri, melainkan

    juga dalam hubungannya dengan syair atau lirik. Musik menjadi salah satu

    elemen parameter yang cukup tinggi dalam ciptaannya, Sehingga musik

    sering digunakan sebagai media pendidikan, kebudayaan, bahkan sebagai

    media dakwah.

    1. Pengertian Seni Musik

    Cabang seni yang paling popular adalah seni musik. Musik

    adalah penghayatan isi hati manusia diungkapkan dalam bentuk bunyi

    yang teratur dalam melodi atau ritme serta mempunyai unsur atau

    keselarasan yang indah.23

    Musik merupakan aktivitas budaya yang

    sangat akrab dengan kehidupan manusia. Sejak bayi seorang anak

    mengenal musik dari senandung ibunya, dalam masa kanak-kanak

    musik mewarnai keceriaan di dunia permainan dan musik juga

    menjadi bagian dari kehidupan masa remaja. Jika diperhatikan dengan

    cermat, penggunaan musik dalam kehidupan sehari-hari tidak ada

    habisnya. Kenyataan menunjukkan musik dinikmati oleh segala

    lapisan dalam masyarakat tanpa terkecuali.

    22

    Seyyed Hosein Nasr, Spiritualitas dan Seni Islam, terj. Sutejo (Bandung: Mizan, 1993),

    165. 23

    Sila Widhyatama, Sejarah Musik dan Apresiasi Seni (Jakarta: PT Balai Pustaka, 2012), 1.

  • 30

    Keberadaan seni musik tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai

    yang hidup di masyarakat. Sebagaimana dikemukakan oleh banyak

    tokoh pemikir kebudayaan, bahwa dunia kesenian merupakan bagian

    dari budaya yang tak terpisahkan dari peradaban manusia atau suatu

    bangsa.

    2. Fungsi Seni Musik

    Musik berfungsi untuk menentramkan pikiran dari beban

    kemanusiaan dan menghibur tabiat manusia. Ia merupakan stimulan

    untuk melihat rahasia ketuhanan.24

    Musik banyak berpengaruh dalam

    kehidupan manusia, baik itu pengaruh positif maupun negatif.

    Artinya, seni musik bisa membuka mata hati manusia untuk

    melakukan sesuatu hal yang baik, seperti ketika seseorang dalam

    keadaan yang sulit, patah semangat, dan gelisah, musik dapat

    menghibur dan membangkitkan semangat. Sebaliknya musik juga bisa

    membawa kerusakan, seperti musik-musik yang biasa diputar di

    diskotik atau tempat yang sering membawa manusia kepada maksiat.

    Seni musik juga digunakan untuk mengiringi seni yang lain,

    seperti seni vokal dan seni tari sehingga tercipta satu kesatuan seni

    yang harmonis.25

    Berikut fungsi musik dalam kehidupan manusia,

    yaitu:

    24

    Nasr, Spiritualitas dan Seni Islam, 169. 25

    Tedi Sutardi, Antropologi: Mengutip Keragaman Budaya (Bandung: PT Setia Purna

    Inves, 2007) ,8.

  • 31

    a. Sebagai respon fisik

    b. Sarana komunikasi

    c. Ekspresi emosi

    d. Representasi simbolik

    e. Penguatan kesesuaian terhadap norma sosial

    f. Validasi institusi sosial dan ritual keagamaan

    g. Kontribusi kepada kontinuitas dan stabilitas budaya

    h. Kontribusi kepada integrasi masyarakat

    i. Kesenangan terhadap keindahan

    j. Sebagai hiburan26

    Selain itu, seni musik juga dapat dimanfaatkan sebagai media

    untuk mewujudkan perasaan-perasaan dan memperoleh pengalaman

    tanpa perlu khawatir dengan aturan-aturan yang ada. Seni juga

    memberikan kesempatan untuk berekspresi tanpa kata-kata saat tidak

    diungkapkan secara verbal.27

    Seni musik dimainkan dengan menggunakan alat-alat musik

    agar menghasilkan bunyi yang beraturan.28

    Alat-alat musik dibuat

    dengan cara yang sederhana ataupun modern. Seperti yang kita

    ketahui, biasanya musik dihasilkan berupa rangkaian nada, baik

    berupa vokal atau instrumental. Namun, musik dapat dihasilkan hanya

    dengan memukul dua potong kayu dan bisa dengan bertepuk tangan.

    26

    Djohan, Responsi Emosi Musikal (Bandung: CV. Lubuk Agung, 2010), 1. 27

    Djohan, Psikologi Musik (Yogyakarta: Best Publisher, 2009), 170. 28

    Tedi Sutardi, Antropologi: Mengutip Keragaman Budaya, 8.

  • 32

    3. Unsur-unsur Musik

    Salah satu dasar utama dalam seni musik adalah kerangka yang

    mengkombinasikan beberapa hal sehingga bisa menjadi sebuah seni,

    atau kita bisa menyebutnya sebagai unsur-unsur musik. Unsur-unsur

    musik terdiri dari beberapa kelompok yang secara bersama merupakan

    satu kesatuan membentuk suatu lagu atau komposisi musik.29

    Unsur-

    unsur musik merupakan komponen-komponen yang selalu ada dalam

    sebuah lagu dan memiliki peranan penting dalam sebuah lagu. Pada

    dasarnya unsur-unsur musik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

    a. Unsur-unsur pokok yang meliputi:

    1) Harmoni, yaitu keselarasan bunyi yang merupakan

    gabungan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi

    rendahnya.

    2) Irama, yaitu bunyi atau sekelompok bunyi dengan

    bermacam-macam panjang pendeknya not dan tekanan

    atau aksen pada not.

    3) Melodi, yaitu susunan rangkaian nada (bunyi getaran

    teratur) yang terdengar berurutan serta bersama dengan

    mengungkapkan suatu gagasan.

    4) Bentuk lagu atau struktur lagu, yaitu susunan atau

    hubungan antara unsur-unsur musik dalam suatu lagu

    sehingga menghasilkan komposisi lagu yang bermakna.

    29

    Sila Widhyatama, Sejarah Musik dan Apresiasi Seni, 2.

  • 33

    b. Unsur-unsur ekspresi yang meliputi:

    1) Tempo, yaitu kecepatan suatu lagu dan perubahan dalam

    kecepatan lagu tersebut.

    2) Dinamik, yaitu tanda untuk menyatakan tingkat volume

    suara, keras lunaknya suara serta perubahan-perubahan

    yang terjadi.

    3) Gaya, yaitu cara menyampaikan melodi atau lagu yang

    akan disampaikan dalam penyajian musik.30

    Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa sebuah lagu akan

    terlihat lebih sempurna dan menjadi lebih enak didengarkan jika

    menggunakan unsur-unsur musik atau komponen-komponen musik

    yang ada.

    4. Jenis-jenis Musik

    Musik memiliki beberapa jenis atau genre yang dapat

    dikelompokkan sesuai dengan kebutuhannya. Ada beberapa

    pengelompokan jenis musik menurut aliran atau gaya, yaitu:

    a. Musik Seni

    1) Musik Kasik merupakan istilah luas yang biasanya

    mengarah pada tradisi kesenian Barat, musik Kristiani dan

    musik orkestra. Genre musik klasik ini lebih merujuk ke

    musik klasik Eropa. Periode jenis musik ini, seperi barok,

    klasik dan romantik.

    30

    Ibid., 4.

  • 34

    b. Musik Populer

    1) Musik Jazz pertama muncul dari negara Amerika di mana

    menggabungkan berbagai alat musik yang menghasilkan

    bunyi yang baru. Jenis muik ini memang sarat akan nilai

    elegan dan berkelas. Di Indonesia sendiri musik jenis ini

    dikenal sejak tahun 1930-an. Dalam pertunjukan musik

    jazz para pemain musik menggunakan alat musik berupa

    seksofon, trompet, trombon, gitar, dan piano.

    2) Musik Blues memiliki arti rasa sedih atau frustasi.

    Terkadang tidak sedikit orang yang salah dan

    menyamakan musik jazz dengan musik blues. Padahal

    jenis musik yang satu ini cukup berbeda meski satu warna.

    Musik blues lebih mendayu dan „pelan‟. Dari segi

    pemakaian alat musiknya, musik blues juga hampir sama

    dengan jazz. Musik blues pertama kali dikenal di dunia

    pada tahun 1910 yang diciptakan untuk mengungkapkan

    perasaan yang emosional di Amerika dan Afrika.

    3) Gospel merupakan musik yang didominasi oleh vokal dan

    pertama kali diperkenalkan pada acara ibadah umat

    kristian di gereja. Warna musik yang mengiringinya

    berupa pergabungan banyak genre musik. Sering

    berjalannya waktu musik ini ditampilkan di luar gereja dan

    dikenal oleh seluruh belahan dunia.

  • 35

    4) RnB yang memiliki singkatan dari Rhythym and Blues

    adalah jenis musik yang dihasilkan dari pergbaungan

    antara musik jazz, blues, gospel, dan pop. Jenis musik ini

    pertama kali dikenalkan oleh masyarakat Arfika pada

    tahun 1940-an.

    5) Funk merupakan musik yang berasal dari daerah Afrika

    dan Amerika di mana mencampurkan musik jazz, RnB,

    dan soul. Dari sajian musik funk yang paling terdengar

    adalah bunyi dari gitar, bass, dan drum. Ritmenya tajam

    serta terpotong-potong. Musik funk muncul dan dikenal

    pertama kali pada tahun 1960-an.

    6) Rock Menjadi salah satu jenis musik yang terus

    berkembang, musik rock memang disukai oleh banyak

    kalangan. Musik ini menyelimuti pergabungan aneka jenis

    musik dan mulai dikenal oleh dunia pada tahun 1940-an.

    Musik rock juga memiliki banyak jenis seperti progresive

    rock, alternative rock, hard rock, punk rock, dan lainnya.

    7) Metal Musik yang satu ini memang tidak jauh dari musik

    rock. Perbedaanya musik metal lebih kencang, keras, dan

    berteriak. Jenis musik yang stau ini dikenal sejak tahun

    1970-an berupa perkembangan akan musik rock. Musik

    metal juga memiliki banyak jenis seperti heavy metal dan

    black metal.

  • 36

    8) Musik elektronik sering juga disebut dengan EDM atau

    electronic dance music. Sesuai dengan sebutannya, yang

    paling membedakan musik ini dengan jenis musik lainnya

    adalah adanya tambahan alat musik yang lebih modern

    atau instrumen elektrik di mana memberi sentuhan

    aplikasi untuk menyempurnakan musiknya.

    9) Ragge merupakan jenis musik yang berkembang pada

    tahun 1960 an akhir di daerah Jamaika. Jenis musik ini

    perpaduan dari musik yang serupa yaitu ska dan

    rocksteady. Tempo dalam musik ini lebih lambat dan

    terdengar santai, namun tetap memiliki beat yang dapat

    membuat kamu bergerak. Ketukan-ketukan dalam jenis-

    jenis musik populer yang satu ini sangat khas.

    10) Hip hop lahir dari bagian timur Amerika dan merupakan

    perkembangan dari musik RnB. Jenis musik modern hip

    hop biasanya didominasi dengan rap atau rapcore

    11) Musik techno disebut dengan electronic dance music.

    Awalnya ada di tahun 1980 di Detroit Amerika. Musik

    tecn ini jadi awal mula bentuk tari dan musik pesat.

    Kebanyakan muasik tekno dibut dengan kombinasi

    synthesizer, hentakan drum dan sequencer. Seperti

    namanya, mengedepankan beragam suara teknologi

    musik.

  • 37

    12) Musik pop adalah salah satu jenis seni musik populer yang

    mencerminkan kemodernan. Selain modern, musik jenis

    pop juga lebih mudah didengar bagi segala kalangan.

    Faktor pengidentifikasian musik ini meliputi umumnya

    lagu yang ditulis dengan durasi pendek hingga sedang

    dalam format dasar, serta penggunaan pengulangan

    paduan suara dan nada melodi.

    c. Musik Tradisional

    1) Musik country merupakan jenis musik tradisional yang

    memuat unsur musik Amerika Serikat bagian selatan

    tepatnya di pegunungan Appalachia. Namun, musik ini

    lahir dari lagu penduduk Amerika utara dengan aransemen

    musik Kelt dan genre Gospelnya tercatat pada abat 19.

    2) Dangdut merupakan musik yang memiliki nuansa India

    dan Melayu. Genre musik dangdut juga lekat dengan alat

    musik tradisional, dan semakin kesini juga sudah

    menggunakan alat musik modern namun tetap memakai

    alat musik tradisional. Awalnya, dangdut hanya dinikmati

    oleh masyarakat menengah ke bawah. Namun semakin ke

    sini semua kalangan suka dan sering menikmatinya.31

    31

    Ibid., 6.

  • 38

    BAB III

    DAKWAH MELALUI MUSIK OLEH ORKESTRA RONGGO JUMENO

    Berdasarkan pengumpulan data melalui proses wawancara, observasi, dan

    dokumentasi maka penulis memperoleh data sebagai berikut:

    A. Gambaran Umum Orkestra Ronggo Jumeno

    1. Sejarah Berdirinya Orkestra Ronggo Jumeno

    Sebagaimana halnya dengan kelahiran atau terbentuknya sesuatu

    kelompok sosial maupun profesi, Orkestra Ronggo Jumeno memiliki

    sejarah tersendiri yang tak kalah menarik dengan sejarah terbentuknya

    kelompok-kelompok lainnya. Orkestra ini berdiri pada bulan Oktober

    2018, yang didirikan oleh Dadang Wahyu Saputra M. Sn. Beliau

    lulusan S2 di ISI Yogyakarta dengan jurusan seni. Selain

    berkecimpung di bidang seni, beliau juga menjadi pengajar di suatu

    lembaga yang berada di daerah Ponorogo. Beliau sekarang menetap di

    Kabupaten Madiun.

    Madiun merupakan suatu wilayah yang terletak di Provinsi Jawa

    Timur. Kota ini sering dijuluki kota perdagangan, pendidikan dan

    industri atau bisa disingkat kota gadis dan juga dijuluki kota pesilat.

    Orkestra Ronggo Jumeno berasal dari nama Bupati Madiun yang

    pertama. Karena, Madiun merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh

    Ki Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo.

    Maka dari itu, group musik ini diberi nama Ronggo Jumeno.

  • 39

    Seiring dengan perkembangan musik di wilayah Madiun,

    Ronggo Jumeno ini membentuk sebuah group musik religi atau

    orkestra yang berbeda dengan group-group lainnya. Orkestra

    merupakan kelompok musisi yang memainkan alat musik secara

    bersamaan dalam satu pementasan. Orkestra Ronggo Jumeno ini

    memiliki 30 lebih personil pemain alat musik. Orkestra ini merupakan

    satu-satunya group musik religi berbentuk orkestra di Kota Madiun.

    Berawal dari adanya festival sholawat Jawi tingkat Nasional di

    Yogyakarta, Ronggo Jumeno ini mulai berdiri. Bertepatan pada saat

    peringatan hari Sumpah Pemuda yang diadakan oleh majlis ta‟lim

    Darul Hasyimi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada saat itu,

    Orkestra Ronggo Jumeno pertama kalinya mengikuti festival dan

    mendapatkan juara dua di tingkat Nasional. Prestasi tersebut tidak

    dapat dilepaskan dari kreativitas orkestra ini dalam membuat

    perbedaan dari group hadroh yang lainnya, karena pada festival

    tersebut dilarang menggunakan musik modern dan dianjurkan untuk

    memakai musik klasik.

    Awalnya saya ragu, akan tetapi pada suatu ketika saya memiliki

    ide. Ide saya itu begini, semisal solawatan memakai rebana

    kemudian diiringi dengan alat musik gesek sepertinya menarik

    dan yang jelas ini nanti akan berbeda dengan group-group

    lainnya di festival itu. Akhirnya, saya meminta bantuan teman-

    teman yang ada di ISI Yogyakarta untuk ikut dalam festival

    yang diadakan oleh majlis ta‟lim Darul Hasyimi UIN Sunan

    Kalijaga Yogyakarta.1

    1 Wawancara dengan Dadang Wahyu Saputra, pendiri Orkestra Ronggo Jumeno pada 10

    Maret 2020 pukul 12.10 WIB. Kode 01/10-03/2020.

  • 40

    Pada mulanya, Orkestra Ronggo Jumeno belum begitu dikenal

    di Kota Madiun. Karena, pada awal mulanya masyarakat banyak yang

    menganggap sholawat yang dibawakan oleh Ronggo Jumeno sama

    seperti yang lainnya yang diiringi dengan musik hadroh saja. Mereka

    belum mengetahui bahwa Ronggo Jumeno menggunakan musik

    orkestra dalam bersholawat. Selain itu, banyak media-media yang

    mengunggah video Orkestra Ronggo Jumeno ke dalam akun youtube.

    Seperti di setiap media yang dimiliki oleh anggota Orkestra Ronggo

    Jumeno itu sendiri dan media-media yang lainnya.

    Seiring dengan berjalannya waktu banyak yang mengapresiasi

    keberadaan orkestra ini. Pada bulan April 2019, Orkestra Ronggo

    Jumeno mengisi acara di Alun-alun Mejayan Madiun dalam rangka

    Festival Budaya Mataraman Hari lahir NU yang ke-96. Sesuai dengan

    tujuan berdirinya yang ingin mengembangkan kesenian musik di

    kalangan masyarakat, terutama di pesantren. Orkestra Ronggo Jumeno

    ini hadir agar aset pesantren-pesantren tidak hilang atau tidak

    monoton. Maka dari itu, orkestra ini menggabungkan musik klasik

    dengan musik pesantren hadroh atau sholawatan dan berbagai musik

    daerah. Sehingga pada waktu itu Orkestra Ronggo Jumeno mengisi

    beberapa acara di Kota Madiun. Hal tersebut yang membuat orkestra

    ini berdiri sampai sekarang.

  • 41

    2. Aktivitas Orkestra Ronggo Jumeno

    a. Kegiatan Orkestra Ronggo Jumeno

    Orkestra Ronggo Jumeno pernah mengikuti beberapa

    event atau kegiatan, di antaranya:

    1) Festival Sholawat Jawa Tingkat Nasional yang

    dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2018 di

    Yogyakarta. Tema dalam acara ini adalah dzikir, sholawat

    dan maulid akbar dalam rangka memperingati hari

    Sumpah Pemuda ke-90, dan milad majlis ta‟lim Darul

    Hasyimi Yogyakarta ke-2. Pelaksana dalam acara Festival

    ini adalah majlis ta‟lim Darul Hasyimi dan bertempat di

    UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

    3.1 Gambar Festival Sholawat Jawa Orkestra Ronggo

    Jumeno.2

    2 Hasil dokumentasi crew orkestra Ronggo Jumeno, diambil pada 19 Oktober 2018.

  • 42

    2) Festival Budaya Mataraman dalam rangka hari lahir NU

    yang ke-96. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 02 April

    2019 yang bertempat di Alun-alun Mejayan Kabupaten

    Madiun. Pelaksana dalam acara ini adalah pimpinan

    cabang Lesbumi Nahdatul Ulama Kabupaten Madiun.

    Pada saat pementasan ini Orkestra Ronggo Jumeno

    menggunakan perpaduan alat musik daerah, yaitu alat

    musik Dongkrek yang berasal dari Mejayan Kabupaten

    Madiun.

    3.2 Gambar pementasan hari lahir NU ke-96.3

    3) Hari Jadi Kota Madiun dengan tema Sepasar Ing Madiun

    (SEPASMA) pada tanggal 18 Juli 2019 yang bertempat di

    Alun-alun Kota Madiun. Acara ini diadakan oleh

    pemerintah Kota Madiun.

    3 Diambil oleh crew Orkestra Ronggo Jumeno pada 02 April 2019.

  • 43

    3.3 Gambar pementasan Hari Jadi Kota Madiun.4

    4) Acara masyarakat pada tanggal 10 Januari 2020 di

    pernikahan salah seorang warga dan Orkestra Ronggo

    Jumeno diminta untuk mengisi bagian hiburannya.

    3.4 Gambar Orkestra Ronggo Jumeno di acara

    pernikahan.5

    4 Diambil oleh crew Orkestra Ronggo Jumeno pada 18 Juli 2019.

    5 Diambil oleh crew Orkestra Ronggo Jumeno pada 10 Januari 2020.

  • 44

    Selain kegiatan pementasaan, Orkestra Ronggo Jumeno

    juga mengunggah video melalui media sosial youtube dan

    instagram. Berikut adalah akun youtube Orkestra Ronggo

    Jumeno yang dapat diakses melalui alamat di bawah ini:

    1) https://youtu.be/GWs3aQurat8 (MT Darul Hasyimi Jogja)

    2) https://youtu.be/5HzlDHDH45c (WANS Official)

    3) https://youtu.be/qqcCqkJWDdg (IDE MADIUN)

    4) https://youtu.be/U-1mMoHkzk8 (AVEGA TV)

    5) https://youtu.be/9CZm2dgtFaU (Carubanan)6

    Orkestra Ronggo Jumeno memiliki akun instagram

    dengan nama Ronggo Jumeno Orchestra. Dalam akun tersebut

    terdapat foto-foto lirik lagu, latihan dan pementasan musik.

    Selain itu juga menggunggah video selama kegiatan pementasan

    musik yang diselenggarakan di setiap acara. Berikut adalah akun

    instagram Orkestra Ronggo Jumeno yang dapat diakses melalui

    alamat di bawah ini:

    https://instagram.com/ronggo_jumeno_orchestra?igshid=jrl6dzn

    wdydg.

    6 Hasil observasi peneliti terhadap youtube Orkestra Ronggo Jumeno pada 15 Maret 2020.

    https://youtu.be/GWs3aQurat8https://youtu.be/5HzlDHDH45chttps://youtu.be/qqcCqkJWDdghttps://youtu.be/U-1mMoHkzk8https://youtu.be/9CZm2dgtFaUhttps://instagram.com/ronggo_jumeno_orchestra?igshid=jrl6dznwdydghttps://instagram.com/ronggo_jumeno_orchestra?igshid=jrl6dznwdydg

  • 45

    3.5 Gambar Screenshots akun instagram Orkestra Ronggo

    Jumeno7

    b. Pemilihan Lagu

    Orkestra Ronggo Jumeno ini dalam pementasannya

    memilih lagu-lagu berupa sholawat, syair dan lagu kebangsaan.

    Berikut beberapa contoh lagu-lagu yang sering digunakan oleh

    Orkestra Ronggo Jumeno dalam pementasannya, yaitu:

    1) Tasbih Hadiningrat merupakan sebuah bacaan tasbih yang

    tercantum dalam manuskrip Serat Waosan Pujian Keraton

    Yogyakarta. Serat waosan ini ditulis pada hari Selasa

    Kliwon, 25 Jumadilakhir 1781 yang menurut bererapa

    penelitian serat ini mengandung ajaran-ajaran Islam dan

    dibingkai dalam tembang-tembang tasbih arau sholawat.

    7 Gambar screenshots diambil pada 15 April 2020.

  • 46

    3.6 Syair Tasbih Hadiningrat.8

    2) Turi Putih merupakan lagu yang digunakan untuk

    berdakwah oleh wali songo. Salah satu ulama‟ besar yang

    memasukkan syair Islam ke dalam budaya tersebut adalah

    Sunan Giri. Kemudian lagu sholawat ini dipopulerkan oleh

    ulama dan kiyai yang ada di Indonesia. Lagu sholawat ini

    mengandung pesan-pesan yang mengajak untuk tetap

    mengaji dengan baik dan benar dan mendengarkan

    perkataan para kiyai.

    8 Data diperoleh dari Dadang Wahyu Saputra pada 10 Maret 2020.

  • 47

    3.7 Sholawat Turi Putih.9

    3) Cinta Tanah Air merupakan syiir kebangsaan yang sering

    dibawakan oleh orkestra Ronggo Jumeno. Biasanya

    orkestra ini menggunakan syiir karya Maulana Al-Habib

    Luthfi bin Yahya. Beliau seorang pendakwah yang berasal

    dari Pekalongan. Selain menjadi pendakwah Habib Lutfi

    juga menjadi ketua MUI Jawa Tengah.

    9 Data diperoleh dari Dadang Wahyu Saputra pada 10 Maret 2020.

  • 48

    3.8 Sholawat Turi Putih.10

    c. Alat Musik yang Digunakan Orkestra Ronggo Jumeno

    Orkestra Ronggo Jumeno menggunakan beberapa alat

    musik yang dikolaborasikan dalam pementasannya. Alat-alat

    musik yang digunakan oleh Orkestra Ronggo Jumeno, yaitu:

    10

    Data diperoleh dari Dadang Wahyu Saputra pada 10 Maret 2020.

  • 49

    3.9 Data alat musik Orkestra Ronggo Jumeno11

    11

    Data diperoleh dari Dadang Wahyu Saputra, pendiri Orkestra Ronggo Jumeno pada 10

    Maret 2020.

  • 50

    3.10 Data alat musik Orkestra Ronggo Jumeno12

    Alat musik tersebut diaminkan oleh 30 orang atau lebih

    secara bersamaan kemudian menghasilkan sebuah lagu sholawat

    atau yang lainnya seperti yang dimainkan oleh Orkestra Ronggo

    Jumeno.

    12

    Data diperoleh dari Dadang Wahyu Saputra, pendiri Orkestra Ronggo Jumeno pada 10

    Maret 2020.

  • 51

    d. Respon Masyarakat Terhadap Orkestra Ronggo Jumeno

    Musik sebagai nyanyian, merupakan suatu media yang

    dijadikan sebagai alat penghibur oleh setiap kalangan di zaman

    sekarang ini. Hampir tidak didapati satu ruang pun yang kosong

    dari musik dan nyanyian. Baik di rumah, di kantor, di warung,

    dan di toko, di bus, angkutan umum dan sebagainya. Bahkan

    sebagian tempat yang dikenal sebagai sebaik-baik tempat di

    muka bumi, yaitu masjid juga tak luput dari pengaruh musik.

    Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa telinga

    seorang muslim yang sewajarnya tidak bisa dipisahkan dari

    suara merdu. Seolah-olah ia dapat merasakan kelezatannya dan

    ingin menyantapnya setiap hari seperti adzan, bacaan Al-Quran

    dan sholawat yang diiringi oleh musik.13

    Menurut saya, tidak ada salahnya di jaman yang modern

    ini mengkolaborasikan musik hadroh dengan musik gesek

    seperti yang dibawakan Orkestra Ronggo Jumeno. Malah

    ini akan menjadi contoh yang baik. Karena akhir-akhir ini

    saya sering mendengarkan lagu sholawat yang

    diaransemen menjadi lagu pop. Saya sebagai anak

    pesantren merasa khawatir jika nantinya tradisi sholawat

    yang hanya memakai rebana lambat laun hilang.14

    Pernyataan di atas mengungkapkan bahwa musik hadroh

    atau sholawat yang dibawakan orkestra menjadi sebuah

    kreativitas para musisi atau seniman tanpa meninggalkan musik

    lama.

    13

    Yusuf Qardhawi, Islam Bicara Seni, terj. Wahid Ahmadi (Solo: Intermedia, 1998), 73. 14

    Wawancara dengan Dodi Pranoto, santri Pondok Pesantren Ponorogo, pada 28 Maret

    2020 pukul 13.00 WIB. Kode 02/28-03/2020.

  • 52

    Selain bermain musik, orkestra ini juga mengingatkan

    manusia untuk tetap berada pada kebaikan, misalnya

    menggunakan lagu-lagu yang memiliki pesan moral kagamaan

    yang bersifat mendidik untuk audiens. Berikut pernyataan dari

    sudut pandang audiens yang berkecimpung dalam bidang

    pendidikan:

    Menurut saya, group musik seperti ini sangat kreatif,

    karena dengan adanya group-group yang seperti ini bisa

    dijadikan sebagai nasehat atau pengingat yang kesannya

    tidak menggurui bagi siapa saja yang mendengarkannya.

    Berbeda dengan menasehati atau mengingatkan secara

    lisan, lagu-lagu yang dibawakannya pun mengandung

    kalimat-kalimat yang positif untuk pembelajaran. Bahkan

    hal-hal semacam ini menurut saya praktis. Saya

    menyaksikannya beberapa waktu yang lalu dan ada

    beberapa media yang menggunggahnya di youtube. Secara

    tidak langsung kita bisa mendengarkannya di mana saja

    dan kapan saja.15

    Tidak hanya menasehati, musik yang dibawakan oleh

    Orkestra Ronggo Jumeno ini juga memberikan kesan yang

    positif bagi masyarakat yang berkecimpung di bidang seni

    tradisional.

    Setiap aksi akan menimbulkan reaksi. Menurut saya, apa

    yang dilakukan oleh Orksestra Ronggo Jumeno sangat

    menginspirasi para seniman Islam yang ada di Madiun dan

    sekitarnya. Musik-musik sholawat yang dibawakannya

    merupakan pengingat bagi kita untuk tetap melantunkan

    sholawat setiap saat. Selain itu, dengan memasukkan

    musik daerah seperti dongkrek itu menambah nilai positif

    dalam sebuah seni.16

    15

    Wawancara dengan Dita Eviana Nurachman, Duta Fakultas Ilmu Keguruan tahun 2018

    IAIN Ponorogo, pada 05 Maret 2020 di Kampus IAIN Ponorogo. Kode 03/W/05-03/2020. 16

    Wawancara dengan Sony Prima Atmaja, Ketua UKM Seni Budaya IAIN Ponorogo, pada

    07 Maret 2020 di Studio UKM Seni Budaya IAIN Ponorogo. Kode 04/W/07-03/2020.

  • 53

    Selain wawancara dengan narasumber di atas, Orkestra

    Ronggo Jumeno juga mendapat komentar dari masyarakat yang

    mengikuti akun instagram miliknya. Berikut komentar

    masyarakat mengenai Orkestra Ronggo Jumeno:

    3.11 Gambar Schreenshot komentar dalam akun instagram.17

    3.12 Gambar Schreenshot komentar dalam akun instagram.18

    17

    Gambar screenshots diambil pada 15 April 2020.

  • 54

    3.13 Gambar Schreenshot komentar dalam akun instagram.19

    Orkestra Ronggo Jumeno menggunakan berbagai alat

    musik karena sesuai dengan tujuan berdirinya, yaitu ingin

    mengembangkan kesenian musik di kalangan masyarakat,

    terutama di pesantren. Maka dari itu, orkestra ini

    menggabungkan musik klasik dengan musik pesantren dan

    berbagai musik daerah.

    Saya meletakkan Ronggo Jumeno ini karena melihat

    kondisi di masyarakat khususnya pesantren, dalam

    bermain musiknya masih monoton. Mereka hanya

    menggunakan alat musik rebana. Jadi, bisa dikatakan

    group musik ini sebagai pembelajaran atau contoh

    pesantren-pesantren yang lain untuk lebih kreatif dalam

    bermain musik. 20

    18

    Gambar screenshot diambil pada 15 April 2020. 19

    Gambar screenshot diambil pada 15 April 2020. 20

    Wawancara dengan Dadang Wahyu Saputra, pendiri Orkestra Ronggo Jumeno pada 10

    Maret 2020 pukul 12.60 WIB. Kode 01/W/10-03/2020.

  • 55

    Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa orkestra ini

    memiliki cara yang unik untuk memikat para audiens yaitu

    mengkolaborasikan beberapa musik dan juga memberikan

    contoh kreatif seperti penyampaian lagu secara orkestra yang

    berbeda dengan group-group musik religi yang lainnya. Hal

    tersebut dapat menggali ide-ide di kalangan masyarakat.

  • 56

    BAB IV

    AKTIVITAS DAKWAH ISLAM OLEH ORKESTRA RONGGO JUMENO

    A. Media yang digunakan oleh Orkestra Ronggo Jumeno dalam Dakwah

    Islam

    Bicara tentang dakwah yang kreatif dan inovatif, maka pada era yang

    modern ini tidak ada salahnya jika membahas kesenian sebagai alternatif

    lain untuk berdakwah. Sebagai contoh lagu-lagu populer Islam yang

    digunakan masyarakat untuk hiburan atau kesenangan yang digandrungi di

    seluruh dunia.

    Seperti halnya yang dilakukan oleh Orkestra Ronggo Jumeno, orkestra

    ini menggunakan kesenian musik untuk menyampaikan pesan-pesan moral

    Islam atau menyampaikan dakwahnya. Orkestra Ronggo Jumeno

    menggunakan berbagai jenis alat musik di antaranya Biola 1 dan 2, Viola

    (alto), Sello, Kontrabass, Flute, Keyboard, Gitar, Gitarbass, Drum, Rebana,

    Marawis dan Dongkrek. Alat musik tersebut dapat dikategorikan ke dalam

    alat musik modern, alat musik Islami dan alat musik daerah. Alat-alat musik

    tersebut diaminkan oleh 30 orang atau lebih dengan notasi yang berbeda

    secara bersamaan, kemudian menghasilkan sebuah alunan lagu secara

    harmoni seperti lagu sholawat, atau lagu-lagu lainnya yang dibawakan oleh

    Orkestra Ronggo Jumeno.

  • 57

    Sesuai dengan jumlah pemain dan juga alat-alat musik yang

    digunakannya, orkestra ini termasuk kedalam jenis musik seni klasik. Musik

    seni kasik merupakan istilah luas yang biasanya mengarah pada tradisi

    kesenian Barat, musik Kristiani dan musik orkestra. Genre musik klasik ini

    lebih merujuk ke musik klasik Eropa. Periode jenis musik ini, seperi barok,

    klasik dan romantik.1

    Pada data yang diperoleh peneliti, dapat diketahui bahwa Orkestra

    Ronggo Jumeno menggunakan dua macam media dakwah, yaitu:

    1. Spoken words atau media dakwah yang berbentuk ucapan, bunyi, dan

    sebagainya yang dapat ditangkap dengan indra telinga. Karena, dalam

    pementasan Orkestra Ronggo Jumeno ini menggunakan kesenian musik

    berupa lagu-lagu sholawat untuk menyampaikan pesan-pesan moral

    Islam.

    2. The audio visual atau media dakwah yang berbentuk gambar hidup

    yang dapat didengar sekaligus dapat dilihat seperti televisi, film, video

    dan sebagainya. Orkestra Ronggo Jumeno juga menggunakan youtube

    dan instagram untuk menggunggah lagu-lagu yang digarapnya. Hal ini

    bertujuan agar audiens lebih mudah melihat video yang berisi lagu-lagu

    sholawat yang dibawakannya.2

    Media dakwah Orkestra Ronggo Jumeno yang menggunakan youtube

    bisa diakses melalui alamat berikut:

    1. https://youtu.be/GWs3aQurat8 (MT Darul Hasyimi Jogja)

    2. https://youtu.be/5HzlDHDH45c (WANS Official)

    1 Sila Widhyatama, Sejarah Musik dan Apresiasi Seni (Jakarta: PT Balai Pustaka, 2012), 6.

    2 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2004), 149.

    https://youtu.be/GWs3aQurat8https://youtu.be/5HzlDHDH45c

  • 58

    3. https://youtu.be/qqcCqkJWDdg (IDE MADIUN)

    4. https://youtu.be/U-1mMoHkzk8 (AVEGA TV)

    5. https://youtu.be/9CZm2dgtFaU (Carubanan)3

    Orkestra Ronggo Jumeno memiliki akun instagram dengan nama

    Ronggo Jumeno Orchestra. Dalam akun tersebut terdapat foto-foto dan video

    kegiatan yang dilakukan orkestra tersebut. Berikut ini alamat akun instagram

    Orkestra Ronggo Jumeno:

    https://instagram.com/ronggo_jumeno_orchestra?igshid=jrl6dznwdyg.

    Sedangkan jika dilihat dari segi sifatnya Orkestra Ronggo Jumeno ini

    menggunakan dua jenis media, yaitu:

    1. Media tradisional, yang merupakan berbagai macam seni pertunjukkan

    secara tradisional dan dipentaskan di depan umum sebagai sarana

    hiburan yang memiliki sifat komunikatif.

    2. Media modern, yang diistilahkan juga dengan media elektronika yaitu

    media yang dilahirkan dari teknologi. Seperti Orkestra Ronggo Jumeno

    ini menggunakan youtube dan instagram untuk menggunggah foto,

    video dan lagu yang nya.4

    B. Metode yang digunakan oleh Orkestra Ronggo Jumeno dalam Dakwah

    Islam

    Orkestra Ronggo Jumeno cenderung menggunakan lagu yang berkaitan

    dengan kehidupan kemasyarakatan dalam lirik lagu yang dibawaknnya.

    3 Hasil observasi peneliti terhadap youtube vidio Orkestra Ronggo Jumeno pada 15 Maret

    2020. 4 Aziz, Ilmu Dakwah, 149.

    https://youtu.be/qqcCqkJWDdghttps://youtu.be/U-1mMoHkzk8https://youtu.be/9CZm2dgtFaUhttps://instagram.com/ronggo_jumeno_orchestra?igshid=jrl6dznwdyg

  • 59

    Seperti lagu Tasbih Hadiningrat, Turi Putih dan Cinta Tanah Air. Adapun

    penjelasan lagu-lagu tersebut sebagai berikut:

    1. Tasbih Hadiningrat merupakan sebuah bacaan tasbih yang tercantum

    dalam manuskrip Serat Waosan Pujian Kraton Yogyakarta. Lagu

    sholawat ini memiliki unsur-unsur keimanan serta mengandung pesan-

    pesan moral Islam. Liriknya mengandung rukun iman yang didasarkan

    dari ayat-ayat Al-Quran dan Hadis.

    2. Turi Putih merupakan lagu yang digunakan untuk berdakwah oleh wali

    songo. Lagu sholawat ini mengandung pesan-pesan yang mengajak

    untuk tetap mengaji dengan baik dan mendengarkan perkataan para

    kiyai. Dalam liriknya juga terdapat kalimat yang mengingatkan kita

    agar tak pernah lupa pada kematian. Seperti tanaman Turi yang

    memiliki kayu lunak dan berumur pendek serta bunganya berwarna

    putih yang diidentikan dengan kain kafan. Jadi, walaupun memiliki akal

    yang jenius dan jabatan tinggi kita berumur pendek dan suatu saat akan

    dibungkus kain kafan berwarna putih seperti bunga Turi.

    3. Cinta Tanah Air merupakan syiir kebangsaan yang sering dibawakan

    oleh Orkestra Ronggo Jumeno. Biasanya orkestra ini menggunakan

    syiir karya Maulana Al-Habib Luthfi bin Yahya. Beliau seorang

    pendakwah yang berasal dari Pekalongan. Selain beliau juga menjadi

    ketua MUI Jawa Tengah. Pada liriknya terdapat kalimat tentang

    menjaga dan merawat keutuhan NKRI adalah tugas semua anak Bangsa

    termasuk para ulama sebagai tokoh sentral yang memiliki pengaruh

    kuat terhadap para jamaahnya.

  • 60

    Pada dasarnya materi dalam lagu-lagu yang dibawakan oleh Orkestra

    Ronggo Jumeno tercermin dalam tiga hal, yaitu:

    1. Ide-ide agama yang dipaparkan dapat mengembangkan gairah generasi

    muda untuk mengetahui hakikat-hakikatnya melalui partisipasi positif

    mereka.

    2. Berhubungan dengan agama dan ditujukan kepada masyarakat luas

    yang sedang membangun, khususnya di bidang sosial, ekonomi dan

    budaya.

    3. Studi tentang dasar-dasar pokok berbagai agama yang menjadi sumber

    pokok agama yang dapat menjadi landasan bersama demi mewujudkan

    kerjasama antar pemeluk tanpa mengabaikan identitas masing-masing.5

    Selain itu, lagu-lagu yang dibawakannya juga mengandung pesan-pesan

    moral positif yang bersifat mengingatkan dan bisa dijadikan pedoman dalam

    menjalankan kehidupan sehari-hari. Hal tersebut bertujuan agar umat manusia

    mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Penjelasan tersebut dapat

    dikategorikan ke dalam metode Al-Mau‟idzah al-Hasanah. Hal tersebut

    didasari karena Orkestra Ronggo Jumeno menggunakan lagu sholawat yang

    mengandung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, pesan-

    pesan moral, dan peringatan sehingga bisa dijadikan pedoman yang positif

    dalam kehidupan manusia. Selain itu, dengan menggunakan lagu-lagu yang

    dibawakannya, audiens dapat menerima pesan-pesan moral yang disampaikan

    dalam lirik atau syair lagu dengan perasaan penuh kelembutan, tanpa

    menggurui dan tanpa membongkar atau membeberkan kesalahan orang lain.

    5 Aziz, Ilmu Dakwah, 107.

  • 61

    Dengan demikian, segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam

    kepada orang lain dengan berbagai cara seperti yang dilakukan Orkestra

    Ronggo Jumeno termasuk ke dalam tiga unsur pokok, yaitu:

    1. Dakwah adalah proses penyampaian agama Islam dari seseorang

    kepada orang lain.

    2. Dakwah adalah penyampaian ajaran Islam berupa ajaran kebaikan dan

    ajaran mencegah kemunkaran.

    3. Usaha tersebut dilakukan secara sadar dengan tujuan terbentuknya suatu

    individu atau masyarakat yang taat dan mengamalkan sepenuhnya

    seluruh ajaran Islam.6

    Pada dasarnya setiap kegiatan manusia akan berhasil jika mempunyai

    perencanaan yang matang dan tujuan dalam mencapainya. Dari penjelasan di

    atas dapat diketahui bahwa tujuan Orkestra Ronggo Jumeno juga memiliki

    penggolongan tujuan, yaitu:

    1. Tujuan dakwah secara umum, yaitu mengajak umat manusia kepada

    jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah SWT., sehingga dapat

    mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

    2. Tujuan dakwah secara khusus, yaitu perumusan tujuan sebagai

    pencitraan tujuan umum dakwah, sebagai berikut:

    a. Mengajak umat manusia yang sudah memeluk Islam untuk selalu

    mengingatkan ketakwaaannya kepada Allah SWT.

    b. Membina mental agama Islam tanpa ada kesan menyinggung

    untuk suatu pihak terutapa bagi kaum yang masih mualaf.

    6 Aziz, Ilmu Dakwah, 10.

  • 62

    c. Mendidik dan mengajarkan kepada anak-anak ataupun audiens

    yang menyaksikannya agar suatu pesan yang disampaikan tidak

    menyimpang dan tidak keluar dari fitrahnya.7

    C. Respon Masyarakat terhadap Orkestra Ronggo Jumeno dalam Dakwah

    Islam

    Pada dasarnya setiap perkataan atau tindakan akan menimbulkan reaksi.

    Demikian juga dengan dakwah yang dilakukan oleh seorang da‟i dengan

    menggunakan metode dan media tertentu, maka sudah pasti akan

    menimbulkan efek pada audiens yang menerimanya. Seperti halnya yang

    dipaparkan oleh audiens berikut:

    Setiap aksi akan menimbulkan reaksi. Menurut saya, apa yang

    dilakukan oleh Orksestra Ronggo Jumeno sangat menginspirasi para

    seniman Islam yang ada di Madiun dan sekitarnya. Musik-musik

    sholawat yang dibawakannya merupakan pengingat bagi kita untuk

    tetap melantunkan sholawat setiap saat. Selain itu, dengan memasukkan

    musik daerah seperti dongkrek itu menambah nilai positif dalam sebuah

    seni.8

    Selain itu, seorang santri menyatakan sebagai berikut:

    Menurut saya, tidak ada salahnya di jaman yang modern ini

    mengkolaborasikan musik hadroh dengan musik gesek seperti yang

    dibawakan Orkestra Ronggo Jumeno. Malah ini akan menjadi contoh

    yang baik, karena akhir-akhir ini saya sering mendengarkan lagu

    sholawat yang diaransemen menjadi lagu pop. Saya sebagai anak

    pesantren merasa khawatir jika nantinya tradisi sholawat yang hanya

    memakai rebana lambat laun hilang.9

    7 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), 192.

    8 Wawancara dengan Sony Prima Atmaja, Ketua UKM Seni Budaya IAIN Ponorogo, pada 07

    Maret 2020 di Studio UKM Seni Budaya IAIN Ponorogo. Kode 04/W/07-03/2020. 9 Wawancara dengan Dodi Pranoto, santri Pondok Pesantren Al-Barokah Magunsuman,

    Ponorogo, pada 28 Maret 2020 pukul 13.00 WIB. Kode 02/W/28-03/2020.

  • 63

    Selain bermain musik, orkestra ini juga mengingatkan manusia untuk

    tetap berada pada kebaikan, misalnya menggunakan lagu-lagu yang memiliki

    pesan moral kagamaan yang bersifat mendidik untuk audiens. Menurut sudut

    pandang audiens yang berkecimpung dalam bidang pendidikan menyatakan

    sebagai berikut:

    Menurut saya, group musik seperti ini sangat kreatif, karena dengan

    adanya group-group yang seperti ini bisa dijadikan sebagai nasehat atau

    pengingat yang kesannya tidak menggurui bagi siapa saja yang

    mendengarkannya. Berbeda dengan menasehati atau mengingatkan

    secara lisan, lagu-lagu yang dibawakannya pun mengandung kalimat-

    kalimat yang positif untuk pembelajaran. Bahkan hal-hal semacam ini

    menurut saya praktis. Saya menyaksikannya beberapa waktu yang lalu

    dan ada beberapa media yang menggunggahnya di youtube. Secara

    tidak langsung kita bisa mendengarkannya di mana saja dan kapan

    saja.10

    Berdasarkan wawancara tersebut, Orkestra Ronggo Jumeno

    menggunakan lagu sholawat yang mengandung unsur bimbingan, pendidikan,

    pengajaran, kisah-kisah, pesan-pesan moral, dan peringatan sehingga bisa

    dijadikan pedoman yang positif dalam kehidupan manusia. Konsep dakwah

    yang dipakai oleh Or